Top Banner
ETIKA PEMERINTAHAN Disampaikan Pada Diklat PIM IV Dr. MARJA SINURAT, M.Pd.,MM. (WI BDAN DIKLAT DEPDAGRI)
27

Etika pmrintahan

Jun 26, 2015

Download

Education

Khairul Arifin

etika pemerintahan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Etika pmrintahan

ETIKA PEMERINTAHAN

Disampaikan Pada Diklat PIM IV

Dr. MARJA SINURAT, M.Pd.,MM.(WI BDAN DIKLAT DEPDAGRI)

Page 2: Etika pmrintahan

BIODATA

1. Nama : Dr. Marja Sinurat, M.Pd., MM.2. Tempat/Tgl.Lahir: Aeknauli/19 Januari 19693. Pangkat/Gol. : Pembina/IV-a4. Jabatan : Lektor Kepala/Dosen5. Alamat

Kantor : Jl. Pahlawan No. 8 K.Bata Jakarta Selatan

Rumah : Jl.Cililitan Kecil I No.15 RT/RW: 08/07 Cililitan Jkt.Tim

Tel. : 021-80888477 0815-8111362

Page 3: Etika pmrintahan

MAKNA ETIKA PEMERINTAHAN

Etika berkenaan dengan sistem dari prinsip- prinsip moral tentang baik dan buruk dari tindakan atau perilaku manusia dalam kehidupan sosial;

Etika berkaitan erat dengan tata susila ( kesusilaan), tata sopan santun ( kesopanan ) dalam kehidupan sehari-hari yang baik dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan, bangsa dan negara.

Etika dalam kehidupan didasarkan pada nilai, norma, kaidah dan aturan.

Etika berupa : etika umum ( etika sosial ) dan etika khusus ( etika pemerintahan ).

Dalam kelompok tertentu dikenal dengan etika bidang profesional yaitu code PNS, code etik kedokteran, code etik pers, kode etik pendidik, kode etik profesi akuntansi, hakim, pengacara, dan lainnya.

Page 4: Etika pmrintahan

ETIKA PEMERINTAHAN

Sumber dasar: Filsafat, ilmu pengetahuan, sistem, moral, norma, dan aturan.

Berlandaskan sistem : Nilai, Norma dan Aturan Pemerintahan (Nilai filosofi dan Konstitusional );

Dalam Konteks membangun dan mewujudkan Good Governance ( Pemerintahan yang baik, bersih dan sehat );

Fokus pada penyelenggaraan sistem pemerintahan negara dalam mencapai tujuan negara;

Pendekatan pada Sistem, Struktur, Kultur dan Perilaku Birokrasi Kelembagaan Pemerintahan

(Birokrasi Politik dan Birokrasi Administrasi Pemerintahan )

Page 5: Etika pmrintahan

NILAI-NILAI BUDAYA YANG BERPENGARUH TERHADAP ORGANISASI PEMERINTAH

LINGKUNGAN EXTERNALPhisik – Regulasi - Kompetitif

Sistem Proses

Leadership

Visi/Strategi

S D M

Struktur

Output

Budaya Organisasi

Page 6: Etika pmrintahan

.

Tahap III: Mempertahankan Visi

Tahap II: Menjadikan Impian Sebagai Visi

Tahap I: Memimpikan Impian Itu

HARAPAN

+

PERTOLONGAN

TIDAK BERDAYA

+

TANPA HARAPAN

AQ AQ

Page 7: Etika pmrintahan

Jika visi anda untuk 1 tahun, tanamlah bungaJika visi anda untuk 10 tahun, tanamlah pohonJika visi anda sepanjang masa, tanamlah …

(Pepatah Saya)

Page 8: Etika pmrintahan

4F:Friendly – Ramahtamah

Frank – TerbukaFirm – Tegas

Fair – Adil

Leader :

Not, Think the right thingsDo the things right

Page 9: Etika pmrintahan

Kayu yang baik tidak tumbuh dengan mudahSemakin kencanganginnya, semakin kuat pohonnya

J.Willard Marriott

KEBIASAANBELAJAR DAN MEMPERTAHANKAN VISI

Belajar: Percaya Diri, Itulah Kuncinya:

Taburlah pemikiran maka Anda akan menuai tindakan;Taburlah tindakan dan Anda akan menuai kebiasaan;Taburlah kebiasaan dan Anda akan menuai karakter;Taburlah karakter dan Anda akan menuai masa depan.

Ralph Waldo Emerson

Page 10: Etika pmrintahan

PENDEKATAN FILSAFAT TERHADAP ETIKA PEMERINTAHAN NEGARA

1. Filsafat Idealisme Sokrates( 470-399 sM ) bahwa kebenaran dan kebaikan nilai obyektif yang harus dijunjung tinggi oleh semua orang.

2. Filsafat Idealisme dari Plato (namanya aslinya Aristokles, 427-347sM ). Kebenaran sejati apa yang tergam-bar dalam ide. “ Pemerintahan Negara Ideal adalah komunitas etical untuk mencapai kebajikan dan kebaikan”.

3. Filsuf Idealisme Thomas Hobbes ( 1588-1679 ) bahwa terkenal dengan Teori Perjanjian Sosial dalam pemerintahan, Kedaulatan kekuasaan absulut dan abadi, kekuasaan itu tertinggi dibatasi dengan UU.

4. Filsuf Idealisme John Locke ( 1632-1707 ) dengan Teori Perjanjian bahwa kebahagiaan dan kesusilaan dihubungkan dengan peraturan yaitu : perintah Tuhan, UU Negara dan hukum pendapat umum dengan prinsip liberty, eguality dan personality.

5. Filsuf Reusseauu dengan teori “ Contract Social “ . Manusia mempunyai kekuasaan dan hak secara kodrat, kekuasaan negara berasal dari negara dan negara berasal dari rakyat. Intinya pemerintah yang berkuasa tidak monarkhi absolut.

6. Filsuf Hegel dengan metode dialektika tentang pemerintahan negara bahwa : negara penjelmaan dari ide, rakyat ada demi negara agar ide kesusilaan, negara mempunyai hukum tertinggi terhadap negara bagi kebahagiaan rakyat.

Page 11: Etika pmrintahan

ETIKA BAGIAN FILSAFAT

Filsafat : alam berpikir = alam pikiranBerfilsafat : berpikir mendalam dgn sungguh

Semua manusia adalah filosofFilosof : orang yang hanya memikirkan dgn

sungguh-sungguh dan mendalam ttg hakekat segala sesuatu

Page 12: Etika pmrintahan

FILSAFAT PEMERINTAHAN

Pemikiran mengenai kebenaran yang dilakukan pemerintah dalam kehidupan bernegara.

Aparat pemerintah: memikirkan—menentukan dan memilih bentuk/pola kehidupan bernegara (ajaran bernegara)

Page 13: Etika pmrintahan

PENGERTIAN

Etika -- bahasa Yunani: Ethos = kebiasaan atau watak.

bahasa Perancis: etiquette = etiket berarti kebiasaan atau

cara bergaul, berprilaku yang baik.

Etika lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan, pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu, pandangannya, seseorang dapat menilai apakah etika yang digunakan atau diterapkan itu bersifat baik atau buruk.

Akal sehat = Right dan Good

Page 14: Etika pmrintahan

Etika Pemerintahan

Ajaran untuk berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan

yang berhubungan dengan hakikat manusia

Selalu terkait dengan pertanyaan: Apakah yang sebaiknya (sesuatu yang baik dan

benar) yang saya lakukan?

Page 15: Etika pmrintahan

Etika Pemerintahan

Membahas keutamaan yang harus dilaksanakan oleh pejabat

Merealisasikan nilai-nilai: * nilai kelembagaan (constitutional values)* nilai pemerintahan (regime values)

Membahas masalah utama dalam pelaksanaan kekuasaan* Masalah korupsi* Masalah kolusi* dll

Page 16: Etika pmrintahan

MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN SEHAT ( GOOD GOVERNANCE )

Pemerintahan yang konstitusional ( Constitutional ); Pemerintahan yang legitimasi dalam proses politik dan

administrasinya ( legitimate ) Pemerintahan yang digerakkan sektor publik, swsata dan

masyarakat ( public, private and society sector ) Pemerintahan yang ditopang dengan prinsip-prinsip

pemerintahan yaitu : 1. Prinsip Penegakkan Hukum, 2. Akuntabilitas, 3. Demokratis, 4. Responsif, 5. Efektif dan Efisensi, 6. Kepentingan Umum, 7. Keterbukaan, 8. Kepemimpinan Visoner dan 9. Rencana Strategis 10. Dsb Pemerintahan yang menguatkan fungsi : kebijakan publik

(Public Policy ), pelayanan publik ( Public Service ), otonomi daerah ( Local Authonomy ), pembangunan (Development ), pemberdayaan masyarakat ( Social Empowering ) dan privatisasi ( Privatization )

Page 17: Etika pmrintahan

PRINSIP NEGARA HUKUM DALAM SISTEM PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

1. Supremasi Hukum ( Suprmacy of Law )2. Persamaan dalam hukum ( Eguality before the Law)3. Asas Legalitas ( Due Process of Law );4. Pembatasan Kekasaan ;5. Organ-organ pemerintahan yng independen;6. Peradilan yang bebas dan tidak memihak;7. Peradilan Tata Usaha Negara(Constitutional Court );8. Peradilan Tata Negara;9. Perlindungan Hak asasi Manusia;10. Bersifat Demokratis ( Democratische Rechtsaats )11. Berfungsi sarana mewujudkan tujuan bernegara

(welfare Rechtstaat) 12. Transparansi dan Kontrol Sosial

Page 18: Etika pmrintahan

LANDASAN ETIKA PEMERINTAHAN INDONESIA

Falsafah Pancasila dan Konstitusi/UUD 1945 Negara RI;

TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ;

UU No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( LN No. 169 dan Tambahan LN No. 3090 );

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang dirubah dengan UU No. 3 Tahun 2005 dan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah ;

PP No. 60 tentnag Disiplin Pegawai Negeri .

Page 19: Etika pmrintahan

ETIKA DALAM FUNGSI PEMERINTAHAN

Etika Dalam Proses Kebijakan Publik ( Public Policy Etic )

Etika dalam Pelayanan Punblik ( Public Service Etic )

Etika dalam Pengaturan dan Penataan Kelembagaan Pemerintahan ( Rule and administer institutional etic ) ;

Etika dalam Pembinaan dan pemberdayaan Masyarakat ( Guide and social empowering etic );

Etika dalam Kemitraan anatar pemerintahan, pemerintah dengan swasta, dan dengan masyarakat ( Partnership governmental, private and sosiety etic ) ;

dsb

Page 20: Etika pmrintahan

HUBUNGAN SINERGI STRATA BIROKRASI

DALAM ETIKA PEMERINTAHAN

BIROKRASIPEMERINTAH

PUSAT

BIROKRASIPEMERINTAH

PROVINSI

BIROKRASI PEMERINTAH

KAB/KOTA

BIMBINGANPEMBINAAN,

PERENCANAAN,FASILITASI,

KOORDINASI, DIKLAT,

PENGENDALIAN,PENGAWASAN,

EVALUASIDLL

KECAMATANDAN

DESA/KEL

Page 21: Etika pmrintahan

PATOLOGI ETIKA BIROKRASI PEMERINTAHAN Patologi berupa hambatan atau penyakit dalam birokrasi pemerintahan

sifatnya politis, ekonomis, sosio-kultural, dan teknologikal. Patologi birokrasi dalam etika pemerintahan berupa : 1) Patologi akibat persepsi, perilaku dan gaya manajerial berupa :

penyalah- gunaan wewenang, statusquo, menerima sogok, takut perubahan dan

inovasi, sombong menghindari keritik, nopoteisme, arogan, tidak adil, paranoia,

otoriter, patronase, xenopobia dsb; 2) Patologi akibat pengetahuan dan keterampilan berupa : puas diri,

tidakteliti, bertindak tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau

berkembang/belajar, pasif, kurang prakarsa/inisiatif, tidak produktif, stagnasi dsb. 3) Patologi karena tindakan melanggar hukum berupa : markup,

menerima suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb. 4) Patologi akibat keprilakukan berupa : kesewenangan, pemaksaan,

konspirasi, diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner,

inersia, tidak berkeprimanusiaan, negatifisme, kepentingan sendiri, non profesional,

vested interest, pemborosan dsb. 5) Patologi akibat sitasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak

efektif dan efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/pemerasan,

pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan kinerja,

miskomunikasi dan informasi, spoil sisten, oper personil dsb

Page 22: Etika pmrintahan

FAKTOR DAN PENGARUH HAMBATAN ETIKA BIROKRASI PEMERINTAHAN

PESEPSI,SIKAP DANPERILAKUINDIVIDU

BIROKRASI

PEMERINTAHAN

FAKTORFISILOGIS

FAKTORSOSIOLO-

GIS

FAKTORLINGKU-

NGAN

VISIDAN MISI

BIROKRASI

SISTEM, STRUKTUR,DAN KULTURBIROKRASI

FUNGSI BIROKRASI PEMERINTAHAN

MASYARAKAT

PENGARUH HAMBATAN ETIKA

BIROKRASI

Page 23: Etika pmrintahan

Karakteristik Hambatan Birokrasi Pemerintahan Negara

Birokrasi yang Formalism, Nevotism and Coruption ( KKN ) bukan pada NSPM Intervensi Birokrasi Politik terhadap Birokrasi

Pemerintahan Orientasi kekuasaan (Powership ) bukan pada

Pelayanan Publik Sentralisasi Pemerintahan bukan desentralisasi Berorientasi pada produk ( output ) bukan pada

manfaat dan dampak Kesra ( benefit and infact ) Cenderung untuk Kepentingan Birokrasi ( kawan,

Partai, dan Golongan ) bukan kepentingan publik Organisasi yang besar dan birokratis tidak ramping

dan prefesional, fungsional dan proporsional Inefensiensi/pemborosan sumberdaya organisasi dan

birokrasi pemerintahan Dsb

Page 24: Etika pmrintahan

PEMBAHARUAN PERILAKU ETIKA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN

Redifinisi, reorientasi dan revitalisasi perilaku birokrasi politik dan administrasi pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan negara, bangsa dan masyarakat.

Pembaharuan sistem kelembagaan pemerintahan yang berorientasi pada kinerja organisasi;

Pembaharuan manajemen pemerintahan yang memiliki kepemimpinan visoner dan akuntabilitas pemerintahan

Perilaku individu Aparatur birokrasi Pemerintahan pada standar berkualifikasi, kompetensi dan profesional dan berbudaya

Page 25: Etika pmrintahan

PEMBAHARUAN KELEMBAGAAN BIROKRASI DALAM ETIKA PEMERINTAHAN

STRUKTUR KELEMBAGAAN BIROKRASI PEMERINTAHAN BERBASIS KOMPETENSI

FUNGSI BIROKRASI PEMERINTAHAN ( Kebijakan, pelayanan, kemitraan, kerjasama, pemberdayaan dsb )

PROSES BIROKRASI PEMERINTAHAN DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN STRATEGIS

PERILAKU BIROKRASI PEMERINTAHAN BERORIENTASI NILAI, NORMA, ATURAN, ETIKA, MORAL, ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA BIROKRASI

Page 26: Etika pmrintahan

KOMPETENSI PERILAKU INDIVIDU BIROKRASI

PEMERINTAHAN Kualifikasi, Kompetensi Profesionalisme Proporsionalisme dsb

Cariersystem

Pendidikan formal, informal

dan non formal

SDMAPARATUR

SISTEM,STRUKTUR

DAN KULTURORGANISASIPEMERINTA-

HAN

Page 27: Etika pmrintahan

SAMPAI JUMPA