STATUS PASIEN RUANGAN
I. IDENTITAS PENDERITA Nama Umur Jenis Kelamin Suku Agama Alamat
No CM Tanggal Masuk Tanggal Periksa : Jihan Syahira : 5 tahun :
Perempuan : Aceh : Islam : Tp. Tunong kec. Indra Jaya Pidie :
883547 : 7 Oktober 2012 : 12 Oktober 2012
II. ANAMNESIS 1. Keluhan Utama 2. Keluhan tambahan : Kejang :
Muntah
3. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan
kejang. Kejang terjadi lebih dari 10 kali. Kejang pada seluruh
tubuh, lama kejang kurang dari 1 menit. Jarak antara kejang kurang
lebih 1 jam. Setelah kejang pasien sadar kembali. Muntah dikeluhkan
sebanyak 9 kali, 6 kali saat pasien dirumah, 3 kali saat pasien
berada di IGD. Muntah berisi apa yang dimakan pasien. Ibu pasien
mengaku 1 hari sebelum muntah pasien sudah tampak lemas, tidak
bersemangat seperti hari biasanya. Riwayat trauma sebelum muntah
tidak dikeluhkan. Riwayat demam tidak dikeluhkan, nyeri kepala
tidak dikeluhkan. 4. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien sudah
didiagnosa dengan penyakit epilepsi sejak 1 tahun yang lalu. Sudah
pernah di EEG sebanyak 2 kali ( bulan 2 dan bulan 6), Ct-Scan
sebanyak 1 kali. Ibu pasien mengatakan kira-kira 1 tahun yang lalu
anaknya mempunyai riwayat keracunan wafer tango yang sudah
kadaluarsa selama 1 tahun. Beberapa menit setelah makan tango
pasien terjatuh lalu terjadi kejang. Ibu pasien mengatakan saat itu
mulut pasien mengeluarkan buih lalu
18
pasien muntah hingga pasien tidak sadarkan diri selama 14 jam.
Saat dibawa ke RSU Sigli pasien dipasang NGT, ibu pasien mengaku
dari selang NGT keluar cairan berwarna coklat kehitaman dan pasien
dirawat 10 hari di RSU Sigli. 5. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak
ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama dengan pasien
6. Riwayat Penggunaan Obat Ibu pasien mengatakan anaknya telah
meminum beberapa obat-obatan epilepsi diantaranya luminal, depaken,
karbamazepin tetapi gejala tidak berkurang. 7. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir dengan normal di puskesmas ditolong oleh bidan, dengan
berat badan lahir 3300 gram. 8. Riwayat Pemberian Makanan 0 3 Bulan
3 - 6 Bulan 6 9 Bulan 9 12 Bulan 0 3 Bulan 3 6 Bulan 6 9 Bulan
dengan dibantu 9 12 Bulan : Sedang belajar berjalan : ASI : ASI +
bubur : ASI + nasi lembek : Susu formula + nasi lembek
9. Riwayat Perkembangan : Menengadahkan kepala : Belajar untuk
tengkurap : Bisa mengangkat kepala, merangkak dan duduk
III. STATUS PRESENT Keadaan Umum Kesadaran Heart rate
Respiratory rate Temperatur Lingkar Kepala : Baik : Compos mentis :
96 x / menit : 22 x / menit : 36,2 C : 49 cm
19
-
Berat Badan Sekarang Tinggi Badan Sekarang
: 13 kg : 100 cm
-
Status Gizi
:
Kesimpulan : Mild malnutrition
IV. STATUS INTERNUS a. Kulit Warna Turgor Sianosis Ikterus
Oedema Anemia : Putih : Cepat kembali : (-) : (-) : (-) : (-)
b. Kepala Rambut Wajah Mata Telinga Hidung Mulut Bibir Lidah
Tonsil Faring c. Leher Inspeksi : Simetris : Hitam, sukar dicabut,
tidak terlalu tebal : Simetris, edema (-) : Conjungtiva pucat
(-/-), ikterik (-/-) : Serumen (-/-) : Sekret (-/-) : Kesimetrisan
: Simetris, : Bibir pucat (-), mucosa basah (+), sianosis (-) :
Tremor (-), hiperemis (-) : Hiperemis (-/-) : Hiperemis (-)
20
Palpasi
: JVP (N) R-2 cm H2O. Pembesaran KGB (-)
d. Thorax Inspeksi Statis Dinamis Axilla : kesan normal : kesan
normal : Pembesaran KGB (-)
Palpasi : Stem Fremitus Lapangan Paru Atas Lapangan Paru Tengah
Lapangan Paru Bawah Paru Kanan Normal Normal Normal Paru Kiri
Normal Normal Normal
Perkusi: Paru Kanan Lapangan Paru Atas Lapangan Paru Tengah
Lapangan Paru Bawah Sonor Sonor Sonor Paru Kiri Sonor Sonor
Sonor
Auskultasi : Suara Nafas Pokok Lapangan Paru Atas Lapangan Paru
Tengah Lapangan Paru Bawah Paru Kanan Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Paru Kiri Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Suara Nafas Tambahan Lapangan Paru Atas Lapangan Paru Tengah
Lapangan Paru Bawah
Paru Kanan Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Paru Kiri Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
e. Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
21
Palpasi Auskultasi
: Ictus cordis tidak teraba : BJ I > BJ II, regular, bising
(-)
f. Abdomen Inspeksi Palpasi Hepar Lien Ginjal Perkusi Auskultasi
: Simetris, distensi (-) : Nyeri tekan (-), defans muscular (-) :
Tidak teraba : Tidak teraba : Ballotement (-) : Timpani, shifting
dullness (-) : Peristaltik usus normal
g. Genitalia h. Anus i. Kelenjar Limfe j. Ekstremitas
: Tidak diperiksa : Dalam batas normal : Pembesaran KGB (-) :
Superior Kanan Kiri ---Inferior Kanan -Kiri -
Sianosis Oedema Fraktur
-
V. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS A.G C S Pupil Reflek Cahaya Langsung
Reflek Cahaya Tidak Langsung Tanda Rangsang Meningeal Kaku kuduk
Laseque Kernig Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK) ::::: E4 M6
V5 = 15 : isokor, 3 mm/3 mm : +/+ : +/+
22
B. Gerakan Abnormal
: (-)
C. Fungsi Vegetatif Miksi Defekasi : Inkontinensia Urine (-) :
Inkontinensia Alvi (-)
D. Koordinasi, Cara Berjalan dan keseimbangan Dalam batas
normal
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil laboratorium tanggal 6 Oktober
2012 Hb Leukosit Trombosit Hematokrit GDS Cl Ka Na Ur / Cr : 11,7
g/dl : 5,7 x 10 ul : 397 x 103/ul : 34 % : 96 mg/dl : 113 : 3,8 :
148 : 30 / 0,7 :
Hasil laboratorium tanggal 10 Oktober 2012 Hb Leukosit Trombosit
Hematokrit : 11,7 g/dl :11,4 x 103 /ul :486 x 103 /ul : 33%
VII. RESUME Pasien datang dengan keluhan muntah yang terjadi
sejak 1 hari SMRS. Muntah terjadi sebanyak 9 kali, 6 kali saat
pasien dirumah, 3 kali saat pasien di IGD. Muntah berisi apa yang
dimakan pasien. Ibu pasien mengaku 1 hari sebelum muntah pasien
23
sudah tampak lemas, tidak bersemangat seperti hari biasanya.
Riwayat trauma sebelum muntah tidak dikeluhkan. Kejang juga
dikeluhkan keluarga pasien 1 hari SMRS. Kejang terjadi sebanyak
lebih dari 10 kali. Kejang terjadi pada seluruh tubuh, lama kejang
kurang dari 1 menit. Jarak antara kejang kurang lebih 1 jam.
Setelah kejang pasien sadar kembali. Ibu pasien mengaku kira-kira 1
tahun yang lalu anaknya mempunyai riwayat keracunan wafer tango
yang sudah kadaluarsa 1 tahun. Beberapa menit setelah makan tango
pasien terjatuh lalu terjadi kejang. Ibu pasien mengatakan saat itu
mulut pasien mengeluarkan buih lalu pasien muntah hingga pasien
tidak sadarkan diri selama 14 jam. Saat dibawa ke RSU Sigli pasien
dipasang NGT, ibu pasien mengaku dari selang NGT keluar cairan
berwarna coklat kehitaman dan pasien dirawat 10 hari di RSU Sigli.
Riwayat demam tidak dikeluhkan, nyeri kepala tidak dikeluhkan. Pada
pemeriksaan umum didapatkan kesadaran compos mentis, frekuensi nadi
: 96 x/menit, frekuensi napas : 22 x/menit, suhu : 36,20 c, keadaan
umum : baik, mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
jantung : bunyi jantung I dan bunyi jantung II normal, murmur (-),
gallop (-). Paru : vesikular, rh +/+, wh -/-. Abdomen : soepel,
nyeri tekan (-), defans (-), bising usus (+) normal, ekstremitas :
akral hangat, perfusi perifer baik. Status neuorologis: G C S : E4
M6 V5, pupil isokor 3 mm/ 3 mm, Reflek cahaya langsung (+/+),
Reflek cahaya tidak langsung (+/+). Motorik : ektremitas atas
5555/5555; ekstremitas bawah 5555/5555, refleks fisiologis +/+,
refleks patologis -/-, sensorik: dalam batas normal, fungsi otonom
dalam batas normal.
Diagnosis Sementara Epilepsi Intractable
24
ANALISA KASUSSeorang anak perempuan usia 5 tahun dengan berat
badan 13 kg, tinggi badan 100 cm dirawat di RSUZA Banda Aceh dengan
keluhan utama kejang. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik,
neurologis, pemeriksaan laboratorium dan EEG maka ditegakkan
diagnosis kerja pasien adalah EPILEPSI INTRACTABLE.
Pada anamnesis didapatkan : Riwayat kejang berulang tanpa demam,
pada kasus dibuktikan sebelum masuk rumah sakit pasien pernah
mengalami kejang sebanyak 10 kali tanpa disertai dengan demam.
Riwayat meminum 3 jenis obat anti epilepsi maupun kombinasinya
(Depaken, Fenitoin, Luminal) Manifestasi kejang yaitu kedua tangan
pasien terlihat mengepal, kaku, gemetar dan seluruh tubuh juga ikut
kaku, sehingga dapat diklasifikasikan pada tipe epilepsi umum
gambaran tonik klonik. Pada pasien ini, faktor etiologi adalah
faktor idiopatik, yaitu pada riwayat epilepsi pada keluarga. Karena
menurut teori, etiologi epilepsi dibagi menjadi idiopatik dan
simptomatik. Dan epilepsi yang disebabkan oleh faktor genetik masih
dalam klasifikasi epilepsi idiopatik.
Gangguan perkembangan psikomotor tidak dijumpai pada pasien
ini.
Kesimpulan : anamnesis bahwa didapatkan kesesuaian anamnesis
pada kasus dengan anamnesis pada teori yang dijelaskan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Pada keadaan umum, tanda-tanda
vital dan status generalis secara sistematis adalah dalam batas
normal Pada pemeriksaan neurologi juga tidak terdapat adanya
kelainan.: bahwa didapatkan kesesuaian pemeriksaan fisik pada kasus
dengan
Kesimpulan
pemeriksaan fisik pada teori yang dijelaskan.
Pada pemeriksaan laboratorium Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil dalam batas normal. Pada teori dijelaskan bahwa
pada kasus epilepsi dilakukan pemeriksaan darah25
untuk mengetahui faktor etiologi. Perlu diperiksa kadar glukosa,
kalsiu, magnesium, natrium, bilirubin ureum dalam darah. Yang
memudahkan timbulnya kejang adalah keadaan hipoglikemia,
hipokalemia,
hipomagnesemia, hipo atau hipernatremia, hiperbilirubinemia dan
uremia. Pada pasien ini tidak ditemukan peningkatan atau penurunan
kadar diatas, maka dapat disingkirkan gangguan elektrolit dan
hipoglikemia sebagai etiologi dari epilepsi pada pasien ini. Pada
pemeriksaan EEG Pada hasil pemeriksaan EEG didapatkan dalam batas
normal. EEG dapat mengkonfirmasi aktivitas epilepsi bahkan dapat
menunjang diagnosis klinis tepapi tidak dapat menegakkan diagnosis
secara pasti. EEG normal dijumpai pada anak yang menderita kelainan
otak. Berdasarkan teori yang dijelaskan pemeriksaan EEG dapat
memberikan hasil normal, karena sensitivitas interiktal EEG pada
beberapa jenis kejang adalah bervariasi. Beratnya EEG tidak selalu
berhubungan dengan gejala klinis. Pada penatalaksanaan diberikan
Rawat inap untuk mengobservasi kejang, mengingat serangan kejang
yang berulang Dextrose 5% + NaCl 0,45 % 35 gtt/i (mikro): untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan glukosa yang menurun akibat kejang.
Obat-obatan: Pada pasien diberikan Fenitoin 3 x 50 mg (oral) dan
Carbamazepin 3 x 125 mg untuk antikonvulsan yang long acting
sehingga untuk mencegah kejang yang berulang dalam jangka waktu
yang lama, dengan cara memblokir pelepasan muatan listrik di otak
PENATALAKSANAAN : 1. Non Medikamentosa - Bed rest 2. Medikamentosa
IVFD Dextrose 5% + NaCl 0,45 % 35 gtt/i (mikro)
26
-
Fenitoin 50 mg 3x1 tab (Jika kejang Inj.fenitoin drip Loading
Dose 50mg dalam 50 cc NaCl 0,9% habis dalam 30 menit, 8 jam
kemudian Inj. Fenitoin Maintenance Dose 25 mg dalam 20 cc NaCl 0,9%
per 8 jam habis dalam 30 menit)
-
Karbamazepin 3 x 125 mg tab Diet MB 1560 kkal + 26 gr
protein
PROGNOSIS Ad Vitam Ad Fungsionam Ad Sanationam : ad bonam : ad
bonam : ad bonam
27
FOLLOW UP Tanggal VS/ KU : Mata : conj. Palp Ass/ Epilepsi -
IVFD Dex 5% + NaCl 0,45% 35 gtt/i mikro - Karbamazepin 3 x 125 mg
tab Inj. Fenitoin LD 250 mg
08/10/12 HR : 100x/i H1 RR : 24 x/i T : 36,30C
Kejang (+) inf pucat (-/-) sclera ikterik (-/-) KT: Muntah(-)
T/H/M : dbn Leher : pembesaran KGB (-) Thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+) Rh(-/-), Wh
(-/-). Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I: simetris P:
soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik (+) Extremitas
: Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat (-/-) edema (-/-)
,
diencerkan dlm 50cc Nacl 0,9% habis dlm 30 menit, 8 jam
kemudian Inj. Fenitoin MD 25 mg diencerkan dlm 20cc Nacl 0,9%
per 8 jam, habis dlm 30 menit. - Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab -
Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
28
Tanggal
VS/
KU : Lemas
Mata : conj. Palp inf Ass/ Epilepsi pucat (-/-) sclera ikterik
(-/-) T/H/M : dbn Leher : pembesaran KGB (-) thorax : I : simetris
P: sf ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+),
Rh(-/-), Wh (-/-). Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I :
simetris P: soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik
(+) Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat
(-/-) edema (-/-)
- IVFD Dex 5% + NaCl 0,45% 35 gtt/i mikro - Drip fenitoin 25 mg/
8jam - Karbamazepin 3 x 125 mg - Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab -
Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
09/10/12 HR : 90x/i H2 RR : 22x/i T : 36,50C
29
Tanggal
VS/
KU: kejang (+)
Mata : conj. Palp inf Ass/ Epilepsi pucat (-/-) sclera ikterik
(-/-) T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris
P: sf ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+),
Rh(-/-), Wh (-/-). Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I:
simetris P: soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik
(+) Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat
(-/-) edema (-/-)
- IVFD Dex 5% + NaCl 0,45% 35 gtt/i mikro - Drip fenitoin 25 mg/
8 jam - Karbamazepin 3 x 125 mg - Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab -
Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
10/10/12 HR : 95x/i H3 RR : 22 x/i T : 36,30C
30
Tanggal
VS/
KU: Kejang(+)
Mata : conj. Palp inf Ass/ Epilepsi pucat (-/-) sclera ikterik
(-/-) T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris
P: sf ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+),
Rh(-/-), Wh (-/-), Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I:
simetris P: soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik
(+)
- IVFD Dex 5% + NaCl 0,45% 35 gtt/i mikro - Drip fenitoin 25 mg/
8 jam - Karbamazepin 3 x 125 mg tab - Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1
tab - Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
11/10/12 HR : 96x/i H4 RR : 22 x/i T : 36,50C
Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat
(-/-) edema (-/-)
31
Tanggal
VS
KU: Kejang(+)
Mata : conj. Palp inf Ass/ pucat (-/-) sclera ikterik (-/-)
T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+), Rh(-/-), Wh
(-/-), Abdomen: I: simetris P: soepel, H/L tdk teraba P: timpani
(+) A: peristaltik (+) Epilepsi Intractable
- IVFD Dex 5% + NaCl 0,45% 35 gtt/i mikro - Drip fenitoin 25 mg/
8 jam - Karbamazepin 3 x 125 mg tab -Fenobarbital 2 x 45 mg tab -
Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab - Diet MB 1260 kkal + 26 gr
protein
12/10/12 HR : 95 x/i H5 RR : 22 x/i T : 37,00C
Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat
(-/-) edema (-/-)
32
Tanggal
VS/
KU :
Mata : conj. Palp inf Ass/ pucat (-/-) sclera ikterik (-/-)
T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+), Rh(-/-), Wh
(-/-). Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I: simetris P:
soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik (+) Epilepsi
Intractable
- IVFD Dex 5% + NaCl 0,45% 35 gtt/i mikro - Drip fenitoin 25 mg/
8 jam - Karbamazepin 3 x 125 mg tab -Fenobarbital 2 x 45 mg tab -
Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab - Diet MB 1260 kkal + 26 gr
protein
13/10/12 HR : 100 x/i H6 RR : 28 x/i T : 36,30C
Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat
(-/-) edema (-/-)
33
Tanggal
VS/
KU: kejang (+)
Mata : conj. Palp inf Ass/ pucat (-/-) sclera ikterik (-/-)
T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+), Rh(-/-), Wh
(-/-) Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I: simetris P:
soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik (+) Epilepsi
Intractable
- IVFD Dex 5% + NaCl 0,45% 35 gtt/i mikro - Drip fenitoin 25 mg/
8 jam - Karbamazepin 3 x 125 mg tab -Fenobarbital 2 x 45 mg tab -
Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab - Diet MB 1260 kkal + 26 gr
protein
14/10/12 HR : 100 x/i H7 RR : 36 x/i T : 36,80C
Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat
(-/-) edema (-/-)
34
Tanggal
VS/
KU: leher terasa lemas
Mata : conj. Palp inf Ass/ pucat (-/-) sclera ikterik (-/-)
T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+), Rh(-/-), Wh
(-/-) Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I: simetris P:
soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik (+) Extremitas
: Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat (-/-) edema (-/-)
Epilepsi Intractable
- Fenitoin 3 x 25 mg tab - Karbamazepin 3 x 125 mg tab
-Fenobarbital 2 x 45 mg tab - Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab -
Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
15/10/12 HR : 108 x/i H8 RR : 28 x/i T : 36,30C
35
Tanggal
VS/
KU: kejang (+)
Mata : conj. Palp inf Ass/ pucat (-/-) sclera ikterik (-/-)
T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+), Rh(-/-), Wh
(-/-) Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I: simetris P:
soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik (+) Epilepsi
Intractable
- Fenitoin 3 x 25 mg tab - Karbamazepin 3 x 125 mg tab
-Fenobarbital 2 x 45 mg tab - Vit B6 3x1 tab - Vit B1 3x1 tab -
Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
16/10/12 HR : 120 x/i H9 RR : 36 x/i T : 36,80C
Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat
(-/-) edema (-/-)
36
Tanggal
VS/
KU: sering mengantu k
Mata : conj. Palp inf Ass/ pucat (-/-) sclera ikterik (-/-)
T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+), Rh(-/-), Wh
(-/-) Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I: simetris P:
soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik (+) Extremitas
: Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat (-/-) edema (-/-)
Epilepsi Intractable
- Fenitoin 3 x 25 mg tab - Karbamazepin 3 x 125 mg tab -
Fenobarbital 2 x 45 mg tab - Leviteracetam 2 x 70 mg tab - Vit B6
3x1 tab - Vit B1 3x1 tab - Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
17/10/12 HR : 110 x/i H10 RR : 34 x/i T : 36,50C
37
Tanggal
VS/
KU: leher Mata : conj. Palp inf Ass/ terasa lemas pucat (-/-)
sclera ikterik (-/-) T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax
: I: simetris P: sf ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A:
ves (+/+), Rh(-/-), Wh (-/-) Cor : BJ I > BJ II, bising (-).
Abdomen: I: simetris P: soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A:
peristaltik (+) Extremitas : Superior pucat (-/-) edema (-/-)
Inferior pucat (-/-) edema (-/-) Epilepsi Intractable
- Fenitoin 2 x 25 mg tab - Fenobarbital 2 x 30 mg tab -
Karbamazepin 3 x 125 mg tab - Leviteracetam 2 x 70 mg tab - Vit B6
3x1 tab - Vit B1 3x1 tab - Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
18/10/12 HR : 96 x/i H11 RR : 28 x/i T : 36,50C
38
Tanggal
VS/
KU: Demam
Mata : conj. Palp inf Ass/ pucat (-/-) sclera ikterik (-/-)
T/H/M : dbn leher : pembesaran KGB (-) thorax : I: simetris P: sf
ka= sf kiri P: sonor pada ke 2 lap . paru A: ves (+/+), Rh(-/-), Wh
(-/-) Cor : BJ I > BJ II, bising (-). Abdomen: I: simetris P:
soepel, H/L tdk teraba P: timpani (+) A: peristaltik (+) Extremitas
: Superior pucat (-/-) edema (-/-) Inferior pucat (-/-) edema (-/-)
Epilepsi Intractable
- Fenitoin 2 x 25 mg tab - Fenobarbital 2 x 30 mg tab -
Karbamazepin 3 x 125 mg tab - Leviteracetam 2 x 70 mg tab - Vit B6
3x1 tab - Vit B1 3x1 tab - Diet MB 1260 kkal + 26 gr protein
19/10/12 HR : 100 x/i H12 RR : 36 x/i T : 39,20C
39