ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA (031) 8419 000 THE BEST OF JAVA NEWSPAPER INDONESIA PRINT MEDIA AWARD (IPMA) 2013 JAKARTA, SURYA - PT Per- tamina (Persero) menghentikan pasokan avtur untuk maskapai penerbangan PT Merpati Nu- santara Airline. Distribusi bahan bakar itu distop lantaran utang pembelian avtur yang ditanggung Merpati telah melampaui batas outstan- ding maksimal Rp 100 miliar. Saat ini, kewajiban Merpati ter- hadap Pertamina telah mencapai Rp 120 miliar. Penghentian pasokan avtur ini dilakukan Pertamina di sejumlah kota yang menjadi rute Merpati, yakni Lampung, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang. Dikutip dari Tribunnews, Di- rektur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengatakan, berdasar- kan perjanjian, Merpati hanya bisa berutang membeli avtur ke Pertamina maksimal Rp 100 miliar untuk tiap rute. Karena nilai utang sudah melebihi kuota yang disepakati, Hanung mengatakan, pasokan avtur harus distop. Keputusan A DALAH Ny Nurana, istri Karno, Sekdes Maguwan, yang mulai menerap- kan 'ilmu' yang ditularkan para mahasiswa Universitas Muham- madiyah Malang (UMM) yang sedang KKN di desanya. "Awalnya dimulai tiga tahun lalu, setelah kami mendapatkan 'ilmu' dari mahasiswa yang KKN di sini," tutur Ny Nurana (46) kepa- da Surya Online, Rabu (23/10). Para mahasiswa menjelaskan bahwa ikan lele itu tak hanya bisa diolah secara konvensional, seperti digoreng, disayur, Masih Ngendon di Meja Auditor ■ KE HALAMAN 7 ■ SURYA/SYLVIANITA WIDYAWATI ABON LELE - Ny Nurana (46), warga Desa Maguwan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, memperlihatkan abon lele, Rabu (23/10). Berkat kedatangan mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN), warga Desa Maguwan, Keca- matan Ngajum, Kabupaten Malang, mulai meman- faatkan produk ikan lele yang melimpah di kampung halaman menjadi abon, nugget, keripik kulit dan tulang, serta aneka produk lainnya. Kiat Ibu-ibu di Desa Lele, Malang Ingin Jual Nugget Lele ke Supermarket Siap Menjadi Miss Grand NOVIA INDRIANI MAMUAYA N AMA Novia Indriani Mamuaya (20) memang belum terkenal. Akan tetapi, Yayasan Puteri Indonesia justru mengirim Novia sebagai wakil Indonesia dalam Miss Grand International 2013 di Bangkok, Thailand. Miss Grand International adalah sebuah kontes kecantikan yang diadakan Thailand untuk kali pertama. Pada tahun pertamanya ini, peserta Miss Grand International akan menjalani karantina di Bangkok, Thailand. Malam Grand Final akan dilaksanakan pada 19 November 2013 di Beauty Thunderdome, Bangkok. YPI memilih Novia yang pada Pemilihan Puteri Indonesia 2013 meraih Runner-up 3. Novia dikenal sebagai sosok yang aktif berkampanye menolak kekerasan dan narkoba. Kemampuannya dalam aksi sosial inilah yang menjadi bekal utama saat Novia berada di Thailand nanti. Selagi dipercaya tampil di ajang internasional, Novia sudah menyiapkan cara untuk mempro- mosikan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Ia membawa kebaya dan kain songket. “Sebenarnya dari cara berpakaian saja sudah menunjukkan kekhasan orang Indonesia,” kata Novia ketika ditemui di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jakarta Pusat, Rabu (23/10). Novia cukup percaya diri mewakili Indonesia. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sam Pertamina Stop Avtur untuk Merpati Antre 2 Jam untuk Salat 2 Menit D I Makkah, Kabah dan Hajar Aswad (batu hi- tam yang menempel di kabah) menjadi pusat rebutan. Bisa menyentuh saja sudah syu- kur, apalagi mencium batu yang diyakini dari surga itu. Di Madinah pusat rebutan berada di roudloh, petak kecil di dalam masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah Muhammad SAW dengan mimbar (tempat kotbah) Rasulullah dulu. Rumah tinggal Rasulullah itu menempel bangunan masjid. Jadi begitu keluar pintu, oto- matis Rasulullah menginjakkan kaki di masjid. Bila berjalan lurus dari pintu, kita akan sampai di mimbar masjid. Jaraknya sepanjang rentangan enam pilar atau 18 - 20 meter. Sedangkan lebarnya ditandai rentang lima pilar masjid atau sekitar 15 meter. Areal roudloh itu juga dibatasi karpet hijau, untuk membeda- kan dengan areal lain di masjid itu yang berkarpet merah. Dulu sebelum masjid diperluas, rumah itu menempel di sisi kiri masjid. Itu berarti roudloh menempati bangunan 3 Kapolres Kasus Belum Beres USAI sudah hajatan mantu Keraton Yogyakarta yang berlangsung sejak Senin (22/10). Kirab Agung, Rabu (23/10), menandai berakhirnya pesta pernikahan putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hayu dengan KPH Notonegoro. Panitia senang, karena warga jauh lebih tertib daripada saat acara serupa dua tahun lalu. Kini tidak ada luberan warga yang berebut hiasan kereta pengantin. Kedua mempelai pun puas setelah menjalani rangkaian acara yang mele- lahkan. "Panas. Tapi senang sih, tadi banyak yang say hi..," kata GKR Hayu saat hendak masuk mobil pengantin usai kirab. (tribunjogja) Senang Banyak yang Say Hi ... KE HALAMAN 7 ■ KE HALAMAN 7 ■ KE HALAMAN 7 ■ HARGA LANGGANAN: Rp 29.000/BULAN BERLANGGANAN/PENGADUAN/ SIRKULASI: (031) 8479 555 MISSOSOLOGY.INFO PILIH mana perhitungan kerugian negara oleh BPK atau BPKP? Pertanyaan ini yang kerap menjadi bahan omongan kalangan para penyidik, baik polisi maupun jaksa. Mereka pun menimang-nimang akan dibawa kemana berkas permohonan bantuan audit kerugian negara dari kasus yang sedang ditangani. Apalagi untuk meminta bantuan perhitung- an kerugian negara itu membutuhkan waktu yang tak sedikit. Bahkan berbulan-bulan, juga tak kunjung keluar. Hingga pimpinan polisi maupun kejaksaan berganti, demikian pula penyidik di dua institusi itu berganti, Kami sudah sampaikan pada Kompolnas, jika permasalahannya hasil audit BPK belum turun. Ini bentuk keseriusan kami menangani kasus ini. Kalau ke Kompolnas tidak bisa, kami harus ke mana lagi. KOMBES POL SETIJA JUNIANTA KAPOLRESTABES SURABAYA SURABAYA, SURYA - Janji Kombes Pol Coki Manurung, Kapolrestabes Surabaya waktu itu, untuk menuntaskan kasus duga- an korupsi Bimbingan Teknis (Bimtek) tahun anggaran 2010 DPRD Surabaya belum kelar. Namun, ia keburu mengakhiri masa jabatan per 26 Januari 2012. Pun demikian dengan penggantinya, Kombes Pol Tri Maryanto. Berkas kasus Bimtek senilai Rp 3,7 miliar itu juga masih berantakan. Hingga berganti tiga kapolresta- bes, kasus ini tak kunjung selesai. Alasannya sama, audit perhitungan kerugian negara belum kelar di meja auditor. Di tiga masa kepemimpinan kapolrestabes Surabaya, tak kunjung terbit hasil audit itu, apakah terdapat kerugian negara dari kegi- atan Bimtek ini atau tidak. Bahkan, tidak hanya BPK, namun BPKP pun juga di- minta untuk mengaudit. Pilih BPK atau BPKP? KE HALAMAN 7 ■ KE HALAMAN 7 ■ KAMIS, 24 OKTOBER 2013 NO. 344 TAHUN XXVI TERBIT 24 HALAMAN HARGA Rp 1.000 join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya