2.1. Embriologi Nervus Facialis 1,2,3 Sistem saraf pusat terbentuk pada awal minggu ke-3 dalam bentuk penebalan lempeng ektoderm yang menyerupai bentuk sandal yang disebut lempeng saraf. Lempeng ini terletak di daerah dorsal tengah dan didepan lubang primitif. Pinggir lateral lempeng ini segera meninggi membentuk lipatan-lipatan saraf. Pada perkembangan selanjutnya, lipatan saraf makin meninggi, saling mendekat digaris tengah,dan akhirnya bersatu membentuk tabung saraf. Penyatuan ini dimulai pada daerah leher dan berlanjut ke arah sefalik dan kaudal. Ketika fusi dimulai, ujung terbuka dari tabung saraf membentuk neuroporus kranial dan kaudal yang berhubungan langsung dengan rongga amnion. Penutupan neuroporus kranial berlangsung ke arah kranial dari area leher dan area yang akan membentuk otak depan. Area ini akan terus bersatu menutup tabung saraf secara kaudal. Penutupan neuroporus kranial terjadi pada tingkat 18-20 somit (hari ke-25) dan neuroporus kaudal kira-kira 3 hari kemudian. Ujung sefalik tabung saraf memperlihatkan 3 buah pelebaran, yakni kantung otak primer: a. Prosenfalon atau otak depan, b. mensefalon atau otak tengah c. rhombencefalon atau otak belakang. Bersamaan dengan itu, tabung saraf membentuk dua fleksura, yaitu : fleksura servikalis pada perbatasan otak belakang 1
43
Embed
Embriologi, Fisiologi, dan Patologi Nervus fasialis Azalia Bahat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
2.1. Embriologi Nervus Facialis1,2,3
Sistem saraf pusat terbentuk pada awal minggu ke-3 dalam bentuk penebalan lempeng
ektoderm yang menyerupai bentuk sandal yang disebut lempeng saraf. Lempeng ini terletak di
daerah dorsal tengah dan didepan lubang primitif. Pinggir lateral lempeng ini segera meninggi
membentuk lipatan-lipatan saraf.
Pada perkembangan selanjutnya, lipatan saraf makin meninggi, saling mendekat digaris
tengah,dan akhirnya bersatu membentuk tabung saraf. Penyatuan ini dimulai pada daerah leher
dan berlanjut ke arah sefalik dan kaudal. Ketika fusi dimulai, ujung terbuka dari tabung saraf
membentuk neuroporus kranial dan kaudal yang berhubungan langsung dengan rongga
amnion. Penutupan neuroporus kranial berlangsung ke arah kranial dari area leher dan area yang
akan membentuk otak depan. Area ini akan terus bersatu menutup tabung saraf secara kaudal.
Penutupan neuroporus kranial terjadi pada tingkat 18-20 somit (hari ke-25) dan neuroporus
kaudal kira-kira 3 hari kemudian.
Ujung sefalik tabung saraf memperlihatkan 3 buah pelebaran, yakni kantung otak primer:
a. Prosenfalon atau otak depan,
b. mensefalon atau otak tengah
c. rhombencefalon atau otak belakang.
Bersamaan dengan itu, tabung saraf membentuk dua fleksura, yaitu : fleksura servikalis
pada perbatasan otak belakang dengan medulla spinalis dan fleksura sefalika yang terletak
di daerah otak tengah.
Ketika mudigah berumur 5 minggu, proensefalon terdiri atas dua bagian: telensefalon yang
dibentuk oleh bagian tengah dan dua tonjolan lateral, hemisferi serebri primitif dan
diensefalon yang ditandai oleh pembentukan kantung-kantung optik. Mesenfalon dipisahkan
dari rhombensefalon oleh sebuah alur yang dalam, isthmus rhombencephali. Rhombensefalon
juga terdiri atas dua bagian: metensefalon yang kelak menjadi pons dan serebelum dan yang
kedua adalah myelensefalon. Batas antara kedua bagian ini ditandai oleh sebuah lekukan yang
disebut fleksura pontin.
1
Saraf-saraf kranial terbentuk pada minggu ke-4 perkembangan. Semua saraf kecuali nervus
olfactorius (I) dan opticus (II) muncul dari batang otak, dan hanya nervus oculomotorius (III)
yang muncul di luar daerah otak belakang. Di otak belakang, pusat proliferasi di neuroepitelium
membentuk delapan segmen terpisah yang disebut rhombomere. Pasangan-pasangan
rhombomare membentuk nuklei motorik saraf kranial IV,V,VI,VII,IX,X,XI dan XII.
Pembentukan pola segmental ini tampaknya diarahkan oleh mesoderm yang terkumpul di dalam
somitomer dibawah neuroepitelium yang ada diatasnya. Saraf saraf motorik untuk nuklei kranial
terletak didalam batang otak. Sedangkan ganglia sensoriknya terletak diluar otak. Dengan
demikian, organisasi saraf saraf kranial homolog dengan saraf saraf spinal, meskipun tidak
semua saraf kranial mengandung serat saraf motorik dan sensorik sekaligus.
Gambar 1: gambar ini memperlihatkan pola pola segmentasi di otak mesoderm yang
terlihat pada hari ke 25 perkembangan. otak belakang (titik titik kasar)dibagi menjadi 8
rhombomere, dan pasangan pasangan bangunan ini membentuk saraf saraf motorik.
Asal mula ganglia sensorik saraf kranial adalah dari plakoda ektoderm dan sel sel krista
neuralis. Plakoda ektoderm mencakup plakoda hidung, telinga dan empat plakoda epibrankial
yang diwakili oleh penebalan penebalan disebelah dorsal lengkung faring (brankial) plakoda
epibrankial ikut membentuk ganglia untuk saraf saraf dari lengkung faring (V, VII, IX, dan X).
2
Ganglia parasimpatik (eferen viseral) berasal dari sel-sel krista neuralis dan serabut serabutnya
dibawa oleh saraf kranial III, VII, IX, dan X.
Pada minggu ke-3 kehidupan, facioakustik primordium bertumbuh menjadi nervus fasialis
dan vestibulocochlearis. Dalam minggu ke-4 kehidupan, saraf korda timpani dapat dibedakan
dari cabang utama. Saraf ini berjalan ke arah ventral berakhir dekat cabang nervus trigeminus
dan berakhir menjadi nervus lingualis. Cabang utama berjalan masuk ke mesenkim mendekati
plakoda epibrankial. Pada minggu ke-5, ganglion genikulata, nervus intermedius, dan nervus
superfisialis petrossal mayor sudah terlihat. Pada minggu k-7 dan 8, cabang kedua bertumbuh
mempersarafi otot-otot ekspresi wajah. Agar dapat menginnervasi otot-otot ini, nervus fasialis
berjalan melewati daerah telinga tengah. Pada minggu ke-11, nervus fasialis membentuk formasi
cabang yang luas.
- Minggu ke 0-4:
Pada minggu ke-3 kehidupan, fasioakustik primordium (4.2 mm crown-rump length
[CRL]) terbentuk dan menempel pada bagian kranial metensefalon. Bagian fasial dari
fasioakustik bermigrasi secara kranial dan berdekatan dengan plakoda epibrankial yang
terletak pada bagian kaudal dari celah cabang yang pertama. Di akhir minggu ke-4
kehidupan (4.8-6.5 mm CRL), nervus fasialis terpisah menjadi 2 bagian yaitu cabang
kaudal dan rostral. Nervus korda timpani keluar dan berjalan ke arah vental memasuki
lengkung mandibular. Setelah itu, nervus mendekati plakoda epibrankial, membentuk
nuklei neuroblast yang besar dan gelap yang nantinya menjadi ganglion genikulata.
- Minggu ke 5-6:
Plakoda epibrankial menghilang dan ganglion genikulata sudah terlihat. Nervus petrosal
superfisialis sudah muncul. Nervus korda timpani memasuki lengkungan mandibular dan
berakhir di dekat cabang nervus trigeminus menjadi nervus lingualis. Pemisahan total
nervus fasial dan akustik terjadi dan pengembangan nervus intermedius berlangsung.
Nervus petrosal superfisialis berjalan ke bagian lateral dari arteri karotis interna yang
sedang berkembang, dimana akan bertemu dengan nervus petrosal profunda dan menjadi
nervus di kanalis pterygoid
- Minggu 7:
3
Nervus intermedius memasuki batang otak antara nervus vestibulokoklearis dan akar
motoric nervus fasialis. Nervus lingualis memasuki glandula submandibular. Pada fase
ini, glandula parotis mulai berkembang dari tunas parotid. Cabang temporal, zigomatik,
dan bukkal bagian atas merupakan bagian superfisial dari primordium parotid. Sementara
bagian mandibular, bukkal bawah, dan servikal merupakan bagian yang lebih dalam.
- Minggu 8-9:
Semua nervus kranial mulai menyerupai nervus kranial orang dewasa
- Minggu 10-15
Percabangan nervus fasialis yang luas terjadi pada saat ini. Hubungan dengan nervus
trigeminal muncul via infraorbital, bukkal, dan temporal. Pada minggu ke-15, ganglion
genikulata akan berkembang sempurna
- Minggu 16-kelahiran
Semua hubungan definitif dengan nervus fasialis ditetapkan pada minggu ke-16
2.2 Anatomi Nervus Fasialis2,4
Nervus fasialis dibentuk oleh kira-kira 10.000 neuron, 7000 diantaranya
termielinisasi dan bekerja mempersarafi ekspresi wajah. Tiga ribu serat saraf lainnya
berperan sebagai saraf somatosensorik dan sekretomotorik dan bekerjasama dengan
nervus intermedius.
4
Nervus Facialis mempunyai empat buah inti yaitu :
• Nukleus fasialis untuk saraf somatomotoris yang mensarafi otot-otot wajah, otot platisma,
stillohioid, disgatrikus bagian posterior dan stapedius bagian tengah
• Nukleus salivatorius superior untuk saraf viseromotoris, serabut ini mengurus glandula dan
mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula submaksilar serta
sublingual dan lakrimalis
• Nukleus solitarius untuk saraf viserosensorik yang menghantar impuls dari alat pengecap di
duapertiga bagian depan lidah
• Nukleus sensoris trigeminus untuk saraf somatosensoris mengurus rasa nyeri dari sebagian
daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus trigeminus. Daerah overlapping
(dipersarafi oleh lebih dari satu saraf) ini terdapat di lidah, palatum, meatus akustikus eksterna
dan bagian luar gendang telinga
5
Inti motorik nervus facialis terletak pada bagian ventolateral tegmentum pons bagian
bawah. Dari sini, nervus fasialis berjalan ke belakang dan mengelilingi inti N VI dan
membentuk genu internum nervus facialis, sehingga membentuk penonjolan kecil di dasar
ventrikel keempat (kolikulus fasialis). Kemudian serabut ini membentuk berkas padat yang
berjalan di ventrolateral menuju ujung kaudal pons dan kemudian keluar di batang otak,
menembus ruang subarachnoid di cerebellopontine angle dan kemudian memasuki meatus
akustikus internus bersama dengan nervus intermedius dan nervus kranialis VIII.
Saraf Intermedius terletak pada bagian diantara N VII dan N VIII. Serabut motorik saraf
facialis bersama-sama dengan saraf intermedius dan saraf vestibulokoklearis memasuki meatus
akustikus internus untuk meneruskan perjalanannya didalam os petrosus (kanalis facialis). Jarak
rata-rata antara titik keluarnya saraf dari batang otak dan titik masuk ke meatus akustikus
internus adalah ± 15,8 mm. Saraf fasial dan saraf intermedius terletak di atas dan agak anterior
dari nervus VIII.
Nervus Facialis dan nervus intermedius terpisah dari nervus kranialis VIII dan berjalan ke
arah lateral di kanalis fasialis menuju ganglion genikulatum. Setinggi ganglion kanalis fasialis
menurun curam (genu eksternum nervus fasialis). Kemudian turun dan sedikit membelok ke
belakang dan keluar dari tulang tengkorak melalui foramen stilomatoideus.
6
Pada waktu nervus turun ke bawah dan membelok ke belakang kavum timpani di situ
nervus tergabung dengan ganglion genikulatum. Ganglion tersebut merupakan set induk dari
serabut penghantar impuls pengecap, yang dinamakan korda timpani. Juluran sel-sel tersebut
yang menuju ke batang otak adalah nervus intermedius, disamping itu ganglion tersebut
memberikan cabang- cabang kepada ganglion lain yang menghantarkan impuls sekretomotorik.
Jadi, nervus intermedius terdiri atas :
A. Serabut aferen gustatorik
Badan sel serabut aferen untuk pengecapan terletak di ganglion genikulatum yang
mengandung sel-sel pseudounipolar yang menyerupai sel-sel pseudounipolar pada
ganglia spinalia. Beberapa serabut aferen ini berawal dari taste bud 2/3 anterior lidah.
Serabut ini awalnya disertai oleh nervus lingualis (cabang nervus mandibularis, divisi
terbawah nervus trigeminus), dan berjalan melalui khorda timpani menuju ganglion
genikulatum dan kemudian di dalam nervus intermedius menuju nucleus traktus
solitarius. Nukleus ini juga menerima serabut gustatorik dari nervus glosofaringeus, yang
mempresentasikan pengecapan di 1/3 posterior dan papilla valatae, dan dari nervus vagus
yang merepresentasikan pengecapan di epiglottis. Dengan demikian, pengecapan
dipersarafi oleh tiga saraf yang berbeda (NVII, IX, X) pada kedua sisi.
Nukleus traktus solitarius merupakan nucleus relay umum pada semua serabut gustatorik.
Nukleus ini mengirimkan impuls gustatorik ke dalam thalamus kontralateral (perjalanan
pastinya tidak diketahui) dan terus menuju komponen paling medial nucleus ventralis
posteromedial talami. Dari thalamus, jaras gustatorik berlanjut ke region presentralis
bagian kaudal menyelimuti insula.
B. Serabut somatik aferen
Beberpa serabut somatik aferen yang merepresentasikan area kecil di telinga luar, kanalis
auditoris eksternus, dan permukaan eksternal tympanum (gendang telinga) berjalan di
dalam nervus fasialis ke ganglion genikulatum dan kemudian ke nuclei sensorik nervi
trigemini.
C. Serabut sekretotik eferen
Nervus intermedius juga mengandung serabut saraf parasimpatis eferen yang berasal dari
nucleus salivatorius superior yang terletak medial dan kaudal nucleus motorik nervus
fasialis. Beberapa serabut radiks nukleus ini meninggalkan cabang utama nervus fasialis
7
setinggi ganglion genikulatum dan melanjutkan ke ganglion pterigopalatinum dan masuk
ke gandula lakrimalis dan ke glandula mukosa nasalis.
Nervus fasialis terbagi menjadi :
1. Jalur Intratemporal
Nervus fasialis berjalan melewati tulang temporal petrous seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini, kanal tulang yang disebut kanalis fallopian.
- Segmen Labyrinthine (proksimal)
Segmen labyrinthine dari nervus fasialis terletak di bawah fossa kranialis media dan merupakan
segmen terpendek dalam kanalis fallopian (kira-kira 3.5-4mm). Di segmen ini, nervus tegak
lurus dengan tulang temporal. Asal kata segmen labyrinthine didapatkan dari lokasi segmen yang
berada posterior dari koklea.dan berada posterolateral dari ujung akhir kanalis semisirkularis
Segmen labyrinthine adalah segmen tersempit dari nervus fasialis dan sangat rentan terhadap
kompresi (dalam arti edema). Segmen ini adalah satu-satunya segmen yang miskin anastomosis
vasa, membuatnya sangat rentan terhadap fenomena embolisasi dan kompresi vaskular. Setelah
melintasi segmen labyrinthine, nervus fasialis berubah arah untuk membentuk belokan pertama
yang menandai lokasi ganglion genikulata. Tiga cabang nervus yang berasal dari ganglion