I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Aktivitas budidaya ikan menyebabkan upaya manipulasi dan modifikasi baik terhadap lingkungan, bio-reproduksi, kepadatan, manajemen pakan dan lain- lain. Kondisi tersebut menimbulkan tekanan (stress) terhadap komoditas yang dibudidayakan sehingga rentan terhadap penyakit baik infeksius maupun non infeksius. Munculnya penyakit tersebut merupakan resiko biologis yang harus diantisipasi. Dalam akuakultur atau budidaya perairan, kesehatan lingkungan tempat pemeliharaan ikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Unsur kesehatan lingkungan perairan yang dimaksud adalah terjadinya perkembangan polusi dan penyakit. Pada kegiatan budidaya sistem tertutup, lingkungan perairan yang terpolusi dan berpenyakit akan menyebabkan kematian ikan secara massal dalam waktu yang singkat. Meurut Manoppo (1995) Penyakit ikan merupakan salah satu masalah serius yang harus dihadapi dalam pengembangan usaha budidaya ikan. Kerugian yang 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Aktivitas budidaya ikan menyebabkan upaya manipulasi dan modifikasi
baik terhadap lingkungan, bio-reproduksi, kepadatan, manajemen pakan dan lain-
lain. Kondisi tersebut menimbulkan tekanan (stress) terhadap komoditas yang
dibudidayakan sehingga rentan terhadap penyakit baik infeksius maupun non
infeksius. Munculnya penyakit tersebut merupakan resiko biologis yang harus
diantisipasi.
Dalam akuakultur atau budidaya perairan, kesehatan lingkungan tempat
pemeliharaan ikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Unsur
kesehatan lingkungan perairan yang dimaksud adalah terjadinya perkembangan
polusi dan penyakit. Pada kegiatan budidaya sistem tertutup, lingkungan perairan
yang terpolusi dan berpenyakit akan menyebabkan kematian ikan secara massal
dalam waktu yang singkat.
Meurut Manoppo (1995) Penyakit ikan merupakan salah satu masalah
serius yang harus dihadapi dalam pengembangan usaha budidaya ikan. Kerugian
yang diakibatkan oleh penyakit ikan selain dapat mematikan ikan juga dapat
menurunkan mutu dari ikan itu sendiri. Kematian yang ditimbulkan oleh penyakit
ikan sangat tergantung pada jenis penyakit ikan yang menyerang, kondisi ikan dan
kondisi lingkungan. Apabila kondisi lingkungan menurun maka kematian yang
diakibatkan oleh wabah penyakit sangat tinggi, tapi sebaliknya apabila kondisi
lingkungan baik maka kematian akibat infeksi suatu penyakit lebih rendah. Tinggi
rendahnya kematian akibat infeksi suatu penyakit juga tergantung pada kondisi
immunitas ikan. Wabah penyakit yang terjadi pada kondisi ikan sedang sehat
1
tidak akan mengakibatkan kematian yang tinggi, dan sebaliknya akan
mengakibatkan kematian yang tinggi apabila kondisi ikan kurang sehat.
Menurut penyebabnya, penyakit ikan dibedakan atas penyakit infeksi
(infectious diseases) dan non infeksi (non infectious diseases). Penyakit infeksi
disebabkan oleh jasad parasitik, bakteri, jamur dan virus. Penyakit parasiter yaitu
penyakit akibat infeksi jasad parasitik seperti golongan protozoa maupun metazoa.
Protozoa yang sering ditemukan sebagai organisme parasitik meliputi sporozoa,
ciliata dan flagellate, sedangkan metazoa meliputi: crustacea, isopoda dan
helminth (cacing). Jasad parasiter tersebut dapat menginfeksi ikan air tawar
maupun ikan laut (Alifuddin, 1993).
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari pembuatan paper ini adalah agar mahasiswa
mengetahui jenis-jenis parasit protozoa yang terdapat pada ikan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang
menyebabkan penyakit atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara
menginfeksi kepada induk semang atau hospes Parasitme adalah hubungan
interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu inangnya, dan
pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam
tubuh beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu
virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua
macam yaitu, endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup
di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa. Sedangkan ektoparasit yaitu
parasit yang hidup pada bagian luar inangnya (Manoppo, 1995).
Hadiroseyani (1990) menyatakan Protozoa adalah berasal dari bahasa
Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa
adalah hewan pertama. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel
tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan sistem yang serba bisa.
Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang
tindih.
Protozoa merupakan jenis organisme yang bersifat mikroskopis dan
termasuk kedalam hewan bersel satu. Gerakan protozoa bersifat pasif ( melekat
pada inang ) dan aktif ( menggunakan kaki atau pseupodia, flagel dan silia ).
Beberapa jenis protozoa yang bersifat phatogen dan sering menyerang ikan adalah
Agar ikan tidak terjangkit parasit, hendaknya kualitas air yang baik di jaga
dan pemberian pakan yang tidak berlebihan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto dan Liviawaty. 1992. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Penerbit kanisius. Yogyakarta.
Anshary, H. 2004. Modul praktikum Parasitology ikan. Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Alifuddin, M. 1993. Penyakit Protozoa pada Ikan. Lab Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan-Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hadiroseyani, Y. 1990. Informasi Praktikum Parasit Ikan Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hoffman, G.L. 1967. Parasites of north american freshwater fishes. Berkeley and Los Angeles : University of California Press
Lamolo, Muliana. 2001 Metode Pemeriksaan Parasit Ikan pada Laboratorium Uji Stasiun Karantina Ikan Kelas II Luwuk Banggai. Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk.
Manoppo, H. 1995. Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan, Unsrat-Manado.
Syawal, H., Lukistyowati, I., dan Riauwaty, M. 2011. Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.
Yuasa, K. 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. Teknik Diagnosa Penyakit Ikan Budidaya Air Tawar di Indonesia. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Jambi.