-
PEMBAHASAN PERTAMA
PENGERTIAN ZAKAH AND SADAQAH
I. Zakat menurut Bahasa dan Syariah
Zakat berasal dari kata Zakatun artinya berkembang atau
bertambah. Ketika berbicara
tentang seseorang, zakat diartikan menjadi lebih baik. Bila
dihubungkan, maka zakat itu
berarti memberkati, berkembang, membersihkan dan perbaikan.
Dalam bahasa arab dikatakan
Asal kata dari kata Zakat artinya membersihkan, berkembang,
memberkati dan memuliakan. Semua arti ini digunakan dalam Quran dan
Hadits. Hal ini sejalan dengan pendapat Al-Wahidi yang menyatakan
bahwa Zakat berarti Meluas dan tumbuh, sebagai contoh, jika
dihubungkan dengan tanaman maka artinya tumbuh dan jika
diartikan dengan barang maka
artinya meluas, tetapi karena untuk tumbuh baik itu perlu
terbebas dari serangga dan hama,
maka zakat dapat diartikan bersih dan membersihkan. Jika
dihubungkan dengan orang, zakat
berarti perbaikan dan kebajikan. Anda dapat memanggil seseorang
dengan sebutan zaki
karena orang tersebut mempunyai karakter yang baik atau anda
bisa menyebut dalam
pengadilan istilah saksi yang zakah untuk menunjukan bahwa saksi
tersebut memberikan
kesaksian yang benar.
Menurut Syariah, kata zakat berarti memberikan sejumlah harta
yang telah ditentukan
oleh Allah kepada golongan yang telah ditetapkan. Menurut imam
nawawi memberikan
sejumlah harta disebut zakat karena zakat dapat meningkatkan
harta yang diperoleh dan
melindungi harta dari kehilangan dan kebangkrutan. Ibnu Taimiyah
berpendapat bahwa inti
dari zakat adalah pembayar zakat akan menjadi lebih baik dan
hartanya akan dibersihkan.
Tumbuh dan bersih bukan merujuk kepada harta tetapi merujuk pada
orang yang membayar
zakat, sesuai dengan ayat At-Taubah ayat 103
103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa
kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.
Al-Azhari mengatakan bahwa zakat juga dapat membua berkembang
juga, artinya
bahwa zakat membuat oarng kaya tumbuh dan berkembang baik secara
psikologikal maupun
secara material. Menurut Schact, zakat berasal dari bahasa
hebrew dan Aramaic, zakut, yang
artinya takut terhadap Tuhan. Pernyataan Schact ini tidak dapat
diterima karena zakat bukan berasal dari Hebrew, Cuma kemiripan
bahasa saja karena nabi belum berkomunikasi
secara intens dengan orang yahudi pada waktu nabi masih di
Mekah.
Berikut ini ayat yang memuat kata zakat pada periode awal nabi
di mekah:
156. dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di
akhirat; Sesungguhnya Kami
kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku
akan Kutimpakan kepada
siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Maka akan aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat
dan orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat kami".
-
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja
aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup;
(19:31)
55. dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan
zakat, dan ia adalah
seorang yang diridhai di sisi Tuhannya. (19:55)
72. dan Kami telah memberikan kepada-Nya (Ibrahim) lshak dan
Ya'qub, sebagai suatu
anugerah (daripada Kami). dan masing-masingnya Kami jadikan
orang-orang yang saleh
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan
zakat dan mereka yakin
akan adanya negeri akhirat.
39. dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia
bertambah pada harta manusia,
Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu
berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang
berbuat demikian)
Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
3. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat
kebaikan,
7. (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka
kafir akan adanya
(kehidupan) akhirat.
Tugas Mandiri: Hapalkan ayat-ayat tentang zakat di atas.
-
II. Pengertian of Sadaqah
Shadaqoh beberapa kali disebutkan dalam Quran dan Sunnah.
Menurut Al-Mawardi,
Sodaqoh sama dengan zakat, Zakat sama dengan Sodaqoh.
Berdasarkan
Sura at Tawbah, 9:103.
103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa
kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.
10. Sura at Tawbah, 9:58.
58. dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang
(distribusi) zakat; jika mereka
diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika
mereka tidak diberi
sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi
marah.
11. Sura at Tawbah, 9:60.
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana
Berdasarkan Hadits dari bukhori, Muslim:
(MUSLIM - 1625) : Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin
Muhammad bin Bukair An
Naqid Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah ia
berkata, saya bertanya kepada
Amru bin Yahya bin Umarah lalu ia mengabarkan kepadaku dari
bapaknya dari Abu Sa'id Al
Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tidak wajib dizakati bahan
makanan pokok yang kurang dari lima Wasq (lima wasaq sama dengan
enam puluh sha'),
tidak pula pada binatang ternak yang kurang dari lima ekor, dan
emas perak yang kurang dari
lima uqiyah (lima uqiyah sama dengan dua ratus dirham)." Dan
telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah mengabarkan kepada
kami Laits -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah
menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris keduanya dari Yahya bin Sa'id dari Amru
bin Yahya dengan isnad
-
ini hadits yang semisal. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' Telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Amru bin Yahya bin Umarah dari bapaknya
Yahya bin Umarah, ia
berkata, saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Saya
mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Dan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memberi isyarat
dengan tangannya beserta lima jari-jemarinya. Kemudian ia
menyebutkan hadits yang serupa
dengan haditsnya Ibnu Uyainah.
[BUKHORI 1317] Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yazid
telah mengabarkan
kepada kami Syu'aib bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Al
Awza'iy telah
mengabarkan kepada saya Yahya bin Abu Katsir bahwa 'Amru bin
Yahya bin 'Umarah telah
mengabarkannya dari bapaknya Yahya bin 'Umarah bin Abu Al Hasan
bahwa dia mendengar
Abu Sa'id radliallahu 'anhu berkata; Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda: "Tidak
ada zakat harta dibawah lima wasaq, tidak ada zakat pada unta
dibawah lima ekor dan tidak
ada zakat pada hasil tanaman dibawah lima wasaq".
Semua dalil di atas menggunakan kata shodaqoh tetapi bermaksud
membicarakan zakat, dan selanjutnya orang yang mengumpulkan dan
menyalurkan zakat disebut musaddiq.
Tetapi dalam perkembangan sejarah islam, kata Sodaqoh digunakan
hanya untuk sumbangan
sukarela yang diberikan pada yang meminta-minta dan orang yang
melarat. Akan tetapi,
pengertian tersebut jangan sampai membingungkan kita sehingga
menapikan pemaknaan
firman Allah yang telah disebutkan di atas.
Hakim Abu Bakar bin Al-Arabi menyebutnya zakat sodaqoh, kata
tersebut diambil
dari kata Sidq yang artinya kebenaran dalam merealisasikan
sebuah keimanan. Akar kata
Sidq berarti merealisasikan dan mendukung sesuatu dengan sesuatu
yang lain. Kata Sodaq
berarti mengamalkan hukum dalam situasi dan kondisi tertentu,
kemudian lebih dikenal
dengan sebutan Syariah.
III. Zakah dan Sadaqah
Kata sidq mempunyai beberapa makna. Kata kerja Soddaqo bila
dihubungkan dengan sebuah
pernyataan mengandung arti menerima dan merealisasikan. Kata
kerja tasoddaqo bila
dihubungkan dengan harta mengandung arti memberikan sebagai
bentuk pengamalan dari
keimanan. Kata kerja asdaqo berarti memberikan mas kawin kepada
wanita dalam
perkawinan. Kata sodaqoh diturunkan dari kata sidq karena
sodaqoh menggambarkan
memberikan suatu barang dan harta sebagai bentuk pengamalan dari
keimanan terhadap
Allah dan pengamalan dari keimanan terhadap hari kebangkitan.
Hal ini merupakan alasan
kenapa Quran menggambarkan zakat ketaatan terhadap perintah
Allah dan penolakan
membayar zakat sebagai bentuk kekafiran, dan kedua hal tersebut
akan ada imbalannya.
Allah Taala berfirman dalam Sura al Layl, 92:5-10.
5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan
bertakwa,
6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),
7. Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
-
8. dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya
cukup,
9. serta mendustakan pahala terbaik,
10. Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang
sukar.
Dan dalam hadits Muslim, Nabi berkata: Sodaqoh adalah
pembuktian. Dalam hadits ini jelas
bahwa sodaqoh adalah indikator keimanan seseorang.
Zakah and Sodaqoh dalam Qur'an
Kata zakat disebutkan dalam Quran sebanyak 30 kali. 27
diantaranya dihubungkan dengan
shalat. Dari 30 kali ini 8 diantaranya adalah ayat makiyah dan
sisanya ayat madaniyah.
Seadangkan kata sodaqoh dalam Quran disebutkan 12 kali dalam
ayat-ayat madaniyah.
Tugas Mandiri: Cari ayat-ayat tentang zakat dan sodaqoh.
-
PEMBAHASAN KEDUA
I. SEJARAH PERKEMBANGAN ZAKAT
Islam sangat peduli tentang pengurusan orang yang tidak mampu
dan memberikan
penyelesaian masalah kesenjangan sosial antara orang kaya dengan
orang tidak mampu,
terbukti dengan banyaknya ayat yang menginstruksikan untuk
mengasihi orang kurang
mampu dan adanya penerapan aturan formal berupa zakat.
A. PERIODE MEKAH
Dalam bulan-bulan pertama setelah Nabi menerima wakyu, asfek
sosial sudah diperhatikan
oleh Islam. Konsep sosial ini tertera dengan gamblang dalam
Quran. Berikut diantaranya:
1. Memberi makan orang miskin sebagai salah satu indikator
keimanan
Di dalam surat al Muddathir, salah satu surat yang awal
diturunkan, dijelaskan bahwa salah
satu penyebab orang masuk neraka adalah karena orang tersebut
tidak memberi makan orang
miskin. Firman Allah Taala:
38. tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya,
39. kecuali golongan kanan,
40. berada di dalam syurga, mereka tanya menanya,
41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43. mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang
yang mengerjakan shalat,
44. dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin,
45. dan adalah Kami membicarakan yang bathil, bersama dengan
orang-orang yang
membicarakannya,
46. dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan,
Dalam surat Al-Qolam, Allah menggambarkan tentang pemilik kebun
yang diberi siksaan
yang cepat karena mereka tidak mau hari panennya diketahui oleh
orang miskin. Berikut
Firman Allah Taala:
-
19. lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari
Tuhanmu ketika mereka sedang
tidur,
20. Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap
gulita.
21. lalu mereka panggil memanggil di pagi hari:
22. "Pergilah diwaktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak
memetik buahnya".
23. Maka Pergilah mereka saling berbisik-bisik.
24. "Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke
dalam kebunmu".
25. dan Berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi
(orang-orang miskin)
Padahal mereka (menolongnya).
26. tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata:
"Sesungguhnya kita benar-benar
orang-orang yang sesat (jalan),
27. bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)
28. berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara
mereka: "Bukankah aku telah
mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada
Tuhanmu)?"
29. mereka mengucapkan: "Maha suci Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami
adalah orang-orang
yang zalim".
30. lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain
seraya cela mencela.
31. mereka berkata: "Aduhai celakalah kita; Sesungguhnya kita
ini adalah orang-orang yang
melampaui batas".
32. Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan
(kebun) yang lebih
baik daripada itu; Sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dati
Tuhan kita.
33. seperti Itulah azab (dunia). dan Sesungguhnya azab akhirat
lebih besar jika mereka
mengetahui.
2. Kewajiban mendorong (orang lain) untuk mengurus orang
miskin
Seorang muslim diwajibkan tidak hanya memberi makan orang miskin
tetapi juga adanya
kewajiban untuk menganjurkan supaya mengurus orang-orang miskin
karena keimanan
seseorang terhadap Allah pasti akan berhubungan dengan
kepeduliannya terhadap sesama,
dalam hal ini berhubungan dengan mendorong orang lain untuk
memberi makan orang
miskin. Allah Taala berfirman dalam surah al Haqqah,
25. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah
kirinya, Maka Dia
berkata: "Wahai Alangkah baiknya kiranya tidak diberikan
kepadaku kitabku (ini).
26. dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.
27. Wahai kiranya kematian Itulah yang menyelesaikan segala
sesuatu.
28. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.
29. telah hilang kekuasaanku daripadaku."
-
30. (Allah berfirman): "Peganglah Dia lalu belenggulah tangannya
ke lehernya.
31. kemudian masukkanlah Dia ke dalam api neraka yang
menyala-nyala.
32. kemudian belitlah Dia dengan rantai yang panjangnya tujuh
puluh hasta.
33. Sesungguhnya Dia dahulu tidak beriman kepada Allah yang Maha
besar.
34. dan juga Dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi
Makan orang miskin.
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa orang yang beriman dan
orang yang tidak mendorong
orang lain untuk memberi makan orang miskin akan dimasukan
kedalam neraka dan
mendapat hukuman yang sangat berat.
Dalam ayat lain, Allah menyerukan kepada orang yang
mengaku-ngaku beriman bahwa
keimanan seseorang itu dapat terlihat dalam hal memuliakan anak
yatim dan memberi makan
orang miskin sebagai pokok ajaran seperti ajaran yang telah
disampaikan oleh nabi Ibrahim
a.s.:
17. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak
memuliakan anak yatim,
18. dan kamu tidak saling mengajak memberi Makan orang
miskin,
Sheikh Muhammad 'Abduh mengartikan ayat ini bahwa anggota
komunitas muslim
berkewajiban dalam menjaga solidaritas dan memupuk kasih sayang
satu sama lain sehingga
tidak ada ketimpangan dan daapat memenuhi semua kebutuhan
anggota komunitas tersebut.
Selanjutnya dalam surat Al-Maun, Tuhan menyebut orang yang
menghardik anak yatim serta
tidak memberi makan orang miskin sebagai orang yang mendustakan
agama.
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
Sheikh Muhammad 'Abduh berkomentar bahwa seseorang yang tidak
mampu untuk memberi
makan orang miskin mempunyai kewajiban untuk mengajak orang yang
dianggap mampu
supaya memberi makan orang miskin, mislanya dengan menghimpun
dana dari orang kaya.
3. Di dalam harta kita ada hak orang lain yang membutuhkan.
Dalam surat al Dhariyat, Allah Taala berfirman:
19. dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin
yang tidak mendapat bagian (orang miskin yang tidak
meminta-minta).
20. dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang yakin.
-
Dalam surat al Ma'arij,
19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir.
20. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir,
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
24. dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian
tertentu,
25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak
mempunyai apa-apa (yang tidak
mau meminta),
Didalam Surat al 'Isra :
26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros.
4. Pembayaran Zakat Di Mekah
Ada beberapa contoh dari ayat-ayat makiyah untuk fakir dan
miskin dalam upaya
memberikan hak mereka dalam bentuk harta jadi mereka tidak akan
keluar dari komunitas
muslim. Ketentuan ini diatur jelas dalam Quran, terdapat pahala
bagi orang yang
mengerjakannya serta ada sanksi bagi yang mengingkarinya.
Dalam Surat ar Rum, Allah memberikan perbandingan mengenai efek
riba yang kelihatannya
menambah kekayaan padahal faktanya mengurangi dan efek dari
zakat yang kelihatannya
mengurangi padahal hakikatnya itu bertambah. Allah Taala
berfirman:
39. dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia
bertambah pada harta manusia,
Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu
berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang
berbuat demikian)
Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
Dalam awal surat an Naml, Allah menjelaskan bahwa Quran
merupakan petunjuk bagi orang
beriman yaitu orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
percaya penuh pada hari
akhir.
1. Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan
(ayat-ayat) kitab yang menjelaskan,
-
2. untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang
yang beriman,
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan
zakat dan mereka yakin
akan adanya negeri akhirat.
Tugas mandiri : Hal serupa terdapat pada surat Luqman ayat 4 dan
al Muminun ayat 4
Dalam surat al A'raf, Allah berfirman bahwa Rahmat_Nya untuk
orang bertaqwa dan
menunaikan zakat dan ornag-orang yang iman terhadap
ayat-ayat_Nya.
156. dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di
akhirat; Sesungguhnya Kami
kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku
akan Kutimpakan kepada
siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Maka akan aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat
dan orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat kami".
Dalam surat. Sura Fussilat, Dijelaskan bahwa ciri-ciri orang
musyrik adalah orang yang tidak
menunaikan zakat.
6. Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti
kamu, diwahyukan
kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, Maka
tetaplah pada jalan
yang Lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadanya. dan
kecelakaan besarlah
bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,
7. (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka
kafir akan adanya
(kehidupan) akhirat.
Beberapa ahli tafsir memaknai zakat sebagai proses pengorbanan
dan pensucian jiwa dari
dosa dan kejahatan. Berdasarkan Ayat
32. Sura al Shams, 91:9.
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
33. Sura al A'la, 87:14.
14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri
(dengan beriman),
-
5. Ukuran zakat di mekah
Zakat yang disebutkan pada ayat-ayat makiyah merupakan sumbangan
sukarela. Tidak ada
definisi yang spesifik tentang zakat sampai turun ayat madaniyah
yang menerangkan tentang
berbagai macam ketentuan zakat. Pada periode Mekah ini, zakat
merupakan salah satu
indikator keimanan yang membedakan antara muslim dan non muslim,
mengikat
persaudaraan sesama muslim sehingga tidak ada kesenjangan antara
si kaya dan si miskin
serta jumlah yang dibayarkan belum ditentukan.
Beberapa ulama menyimpulkan bahwa pada periode ini dikenal
istilah Hak-hak fakir miskin, Hak untuk miskin yang meminta-minta
dan miskin yang tidak meminta-minta, Hak pengakuan, dimana ketika
itu Nabi lah yang menentukan jumlah zakat yang harus dibayarkan.
Tetapi ulama yang lain berpendapat bahwa zakat ketika itu tidak
ditentukan
jumlahnya dan dibayarkan secara sukarela sebagai bentuk
pengorbanan seorang muslim
terhadap Islam. Menurut Ibnu Katsir, prinsip zakat sudah
dikenalkan dalam periode Mekah
sebagai buktinya terdapat ayat berikanlah haknya pada hari panen
dan ayat- ayat lain yang sudah disebutkan di atas.
B. PERIODE MADINAH
Pada periode Madinah, komunitas muslim telah membangun struktur
masyarakat, struktur
politik serta struktur pemerintahan. Dengan demikian, Islam
memerlukan bentuk baru yang
sesuai dengan tahap ini. Islam memerlukan hukum dan kebijakan
yang spesifik dan baku. Hal
ini terlihat pada penerapan zakat dimana zakat telah ditentukan
jenis harta, kondisi
penerapan, ukuran dan rasio serta golongan-golongan yang
diwajibkan berzakat serta
golongan yang berhak menerima zakat, dimana ada peranan
institusi yang mengorganisasi
dan mengatur semua aturan zakat tersebut.
1. BEBERAPA AYAT MADANIYAH YANG MENERANGKAN TENTANG ZAKAT:
a. Madinan Verses Impose The Obligation of Zakah and Delineate
Its Rules
Dalam surat Madaniyah terdapat petunjuk yang jelas untuk
membayar zakat yang disebutkan
dalam beberapa ayat Quran. Pada surat al Baqoroh dijelaskan
secara gamblang tentang
kewajiban membayar zakat. Firman Allah Taala:
38. Sura al Baqarah, 2:110.
110. dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan
apa saja yang kamu usahakan
bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi
Allah. Sesungguhnya Alah
Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
Ayat-ayat madaniyah yang membahas zakat sangat banyak, tetapi
dalm bab ini akan dibahas
ayat dalam surat al Tawbah.
-
b. Surat al Tawbah yang menerangkan tentang Zakah
TUGAS MANDIRI : BUATLAH KESIMPULAN DARI MASING-MASING AYAT DI
BAWAH
INI
Sura at Tawbah, 9:5.
5. apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, Maka bunuhlah
orang-orang musyrikin itu
dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah
mereka dan intailah
ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan
sholat dan menunaikan zakat,
Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sura al Tawbah, 9:11.
11. jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan
zakat, Maka (mereka itu)
adalah saudara-saudaramu seagama. dan Kami menjelaskan ayat-ayat
itu bagi kaum yang
mengetahui.
Sura at Tawbah, 9:18.
18. hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada
Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
emnunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah
orang-orang yang diharapkan
Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Sura at Tawbah, 9:34 and 35.
34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar
dari orang-orang alim
Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan
mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan
orang-orang yang menyimpan
-
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam,
lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: "Inilah harta
bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah
sekarang (akibat dari)
apa yang kamu simpan itu."
Sura at Tawbah, 9:58-60.
58. dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang
(distribusi) zakat; jika mereka
diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika
mereka tidak diberi
sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi
marah.
59. Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang
diberikan Allah dan RasulNya
kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi Kami, Allah
akan memberikan sebagian
dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya
Kami adalah orang-orang
yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih
baik bagi mereka).
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
Sura at Tawbah, 9:71.
71. dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan mereka taat pada
Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Sura at Tawbah, 9:67.
-
67. orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan
sebagian yang lain
adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang
berbuat yang ma'ruf
dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada
Allah, Maka Allah
melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah
orang-orang yang fasik.
Sura at Tawbah, 9:103.
103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa
kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.
2. BEBERAPA HADITS MADANIYAH TENTANG ZAKAT:
a. Sunnah menjelaskan zakat didalam Qur'an
Qur'an adalah sumber utama hukum islam yang berisi prinsip utama
hukum tersebut,
biasanya tidak disebutkan rincian penerapannya. Sunnah merupakan
praktek dari hukum
Quran sebagai penjelasan yang menggambarkan detail, spesifikasi
dan ruang lingkupnya
yang dilaksanakan oleh Nabi berdasarkan panduan Allah. Allah
berfirman:
44. keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami
turunkan kepadamu Al
Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada
mereka dan supaya mereka memikirkan,
Berbicara mengenai zakat, Sunnah sudah menjelaskan sejak periode
Mekah, ketika hijrah ke
Abysinia (Ethiopia) Jafar bin Abi Tholib memberitahukan kepada
Raja Ethiopia tentang Nabi yang memerintahkan kepada semua muslim
untuk shalat, membayar zakat dan
melaksanakan shaum. Lebih lanjut, perincian zakat itu terlihat
pada Sunnah pada periode
Madaniyah.
b. Sunnah menjelaskan tentang rincian Zakah
Sunnah memberi keterangan kepada kita tentang jenis harta,
batasan dan ukuran zakat.
Sunnah juga merinci tentang kategori orang yang wajib diberi
zakat.
Kita telah mengetahui bahwa prinsip-prinsip zakat telah
tergambar pada periode Mekah
walaupun belum dijelaskan mengenai detailnya. Maka pada periode
Madinah dirincilah
semua hal tentang zakat.
Menurut Imam Nawawi dalam buku al Rawdah menjelaskan bahwa
perincian zakat terjadi
pada tahun 2 Hijriah sebelum pemberlakuan puasa ramadan.
Terdapat keterangan lain yaitu
berupa hadits dari Ahmad Ibn Khuzaymah, al Nasai, Ibn Majah, dan
Al Hakim, dari Qays bin
Sa'id bin Ubadah, dia berkata: "Rosullulloh memerintahkan kepada
kami untuk membayar
sadaqoh al fitri (zakat fitrah) sebelum memberlakukan zakat.
Dari hadits diatas menjelaskan bahwa zakat fitrah diwajibkan
sebelum perincian zakat jenias lain. Ini menunjukan bahwa
zakat dirinci setelah diwajibkannya puasa ramadhan. Pendapat
lain, Ibnu al Athir
menyebutkan bahwa zakat dirinci pada tahun 9 Hijriyah. Menurut
al Hafiz walaupun zakat
diberlakukan sebelum tahun 9 Hijriah, yaitu tahun 5 Hijriyah,
tetapi Nabi mulai mengutus
pekerja untuk mengumpulkan dan membagikan zakat pada tahun 9
Hijriyah. Sebagai
kesimpulan, Nabi mengumpulkan dan membagikan zakat pastilah pada
saat ayat pertama
tentang zakat itu diturunkan.
-
c. Zakah: Pilar Ketiga Islam
Nabi mulai memberlakukan zakat secara terkoordinir di Madinah.
Beliau menjelaskan
kedudukan zakat sebagai suatu pilar dari Islam. Beliau pun
memerintahkan untuk memerangi
orang yang menolak membayar zakat. Penjelasan mengenai zakat
sebagai pilar dari Islam
terdapat dalam hadits, diantaranya:
{ }
(BUKHARI - 48) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad
berkata, Telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abu Hayyan At Taimi dari
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pada suatu
hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril
'Alaihis Salam yang kemudian
bertanya: "Apakah iman itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Iman adalah
kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-
Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit".
(Jibril 'Alaihis salam)
berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam: "Islam adalah kamu
menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun,
kamu dirikan shalat,
kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan
Ramadlan". (Jibril 'Alaihis
salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Kamu
menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak
melihat-Nya sesungguhnya
Dia melihatmu". (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: "Kapan
terjadinya hari kiamat?" Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang ditanya tentang itu
tidak lebih tahu dari yang
bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya; (yaitu); jika
seorang budak telah
melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit
hitam berlomba-lomba
membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui
lamanya kecuali oleh
Allah". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca:
"Sesungguhnya hanya pada
Allah pengetahuan tentang hari kiamat" (QS. Luqman: 34). Setelah
itu Jibril 'Alaihis salam
pergi, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata;
"hadapkan dia ke sini." Tetapi
para sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda; "Dia
adalah Malaikat Jibril
datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu
Abdullah berkata: "Semua
hal yang diterangkan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
dijadikan sebagai iman.
(MUSLIM - 21) : Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Mu'adz telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami
Ashim -yaitu Ibnu
Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar- dari bapaknya dia
berkata; Abdullah berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam
dibangun atas lima dasar: Yaitu
persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Allah, bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, berhaji ke
Baitullah, dan berpuasa Ramadlan."
-
(BUKHARI - 1365) : Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin
Bistham telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan
kepada kami Rauh bin Al
Qasim dari Isma'il bin Umayyah dari Yahya bin 'Abdullah bin
Shayfiy dari Abu Ma'bad dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa ketika Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam mengutus
Mu'adz radliallahu 'anhu ke negeri Yaman, Beliau berkata,: "Kamu
akan mendatangi Ahlul
Kitab, maka hendaklah da'wah yang pertama kali lakukan kepada
mereka adalah mengajak
mereka untuk ber'ibadah kepada Allah. Jika mereka telah mengenal
Allah, maka
beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima
waktu sehari semalam. Dan
jika mereka telah melaksanakannya, maka beritahukanlah bahwa
Allah telah mewajibkan atas
mereka shadaqah (zakat) dari harta mereka yang akan diberikan
kepada orang-orang faqir
dari mereka. Jika mereka telah menaatinya, maka ambillah dari
mereka (sesuai ketentuannya)
dan peliharalah kesucian harta manusia".
d. Kewajiban Memerangi orang yang menolak membayar Zakat
Kelompok yang menolak membayar zakat harus diperangi oleh
pemerintah islam karena ini
merupakan bentuk pemberontakan melawan islam. Walaupun perang
itu dapat
mengakibatkan pertumpahan darah dan kerusakan yang dilarang
dalam islam, tetapi perang
dalam hal ini diperbolehkan dan diizinkan karena kita akan
menegakan keadilan di bumi ini.
Penolakan zakat berarti hilangnya rasa hormat dan hilangnya
perlindungan hidup dan
hartanya karena mereka sama saja dengan menolak perintah Allah
dan mengingkari rukun
Islam.
(MUSLIM - 33) : Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan
al-Misma'i Malik bin Abdul
Wahid telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ash-Shabbah
dari Syu'bah dari
Waqid bin Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar dari bapaknya
dari Abdullah bin
Umar beliau bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka
bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Allah dan bahwa
Muhammad utusan Allah, mereka mendirikan shalat, dan menunaikan
zakat. Maka apabila
mereka melakukan hal tersebut, maka sungguh mereka telah menjaga
harta dan jiwanya dari
(seranganku), kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka
diserahkan kepada Allah."
-
Telah menceritakan kepada Kami Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi,
telah menceritakan kepada
Kami Al Laits dari 'Uqail dari Az Zuhri, telah mengabarkan
kepadaku 'Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah dari Abu Hurairah, ia berkata; tatkala
Rasulullah shallAllahu wa'alaihi
wa sallam meninggal dan Abu Bakr diangkat sebagai khalifah
setelah beliau dan telah kafir
sebagian orang Arab, Umar bin Al Khathab berkata kepada Abu
Bakr; bagaimana engkau
memerangi orang-orang tersebut padahal Rasulullah shallAllahu
wa'alaihi wa sallam telah
bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga
mereka mengucapkan; LAA
ILAAHA ILLALLAAH. Barang siapa yang mengucapkan; LAA ILAAHA
ILLALLAAH
maka ia telah melindungi dariku harga dan jiwanya kecuali dengan
haknya, sedangkan
perhitungannya kembali kepada Allah 'azza wajalla." Maka Abu
Bakr berkata; sungguh aku
akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat,
sesungguhnya zakat adalah
hak harta. Demi Allah seandainya mereka menahanku satu 'iqal
yang dahulunya mereka
tunaikan kepada Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam
niscaya aku akan memerangi
mereka karena penolakannya. Kemudian Umar bin Al Khathab
berkata; Demi Allah sungguh
aku melihat Allah 'azza wajalla telah melapangkan dada Abu Bakr
untuk memerangi orang-
orang tersebut. Umar berkata; maka aku mengetahui bahwa ia
adalah yang benar. Abu Daud
berkata; dan hadits tersebut diriwayatkan oleh Rabah bin Zaid,
dan diriwayatkan oleh
Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanadnya. Sebagian
ulama mengatakan; 'iqal,
sedangkan Ibnu Wahb dari Yunus meriwayatkannya, ia mengatakan;
anak kambing. Abu
Daud berkata; Syu'aib bin Abu Hamzah serta Ma'mar dan Az Zubaidi
dari Az Zuhri berkata;
seandainya mereka menolakku satu ekor anak kambing, sedangkan
'Anbasah telah
meriwayatkan dari Yunus dari Az Zuhri dalam hadits ini, ia
berkata; anak kambing. Telah
menceritakan kepada Kami Ibnu As Sarh dan Sulaiman bin Daud
mereka berkata; telah
mengabarkan kepada Kami Ibnu Wahb, telah mengabarkan kepadaku
Yunus dari Az Zuhri
hadits ini, ia berkata; Abu Bakr berkata; sesungguhnya haknya
adalah menunaikan zakat. Dan
ia menyebutkan; 'iqal.
(AHMAD - 317) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim Bin
Khalid Telah menceritakan
kepada kami Rabah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah Bin
Abdullah Bin 'Utbah dari
Abu Hurairah, dia berkata; ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam wafat sebagian
orang menjadi kafir, -Abu Hurairah melanjutkan ceritanya; -
"maka Umar Bin Al Khaththab
berkata; "Wahai Abu Bakar, bagaimana mungkin kamu bisa memerangi
manusia, padahal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku
diperintahkan untuk memerangi
manusia sehingga mereka mengucapkan "laa ilaaha illallah, " dan
barangsiapa telah
mengucapkan "laa ilaaha illallah, " maka mereka telah melindungi
darah dan hartanya dariku,
sedangkan perhitungannya diserahkan kepada Allah." Abu Bakar
menjawab; "Aku akan
memerangi orang yang membedakan antara (kewajiban) shalat dan
zakat, karena
sesungguhnya zakat adalah haknya harta, demi Allah seandainya
mereka menolak
memberikan seekor unta yang dahulu mereka serahkan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam niscaya aku akan memerangi mereka karena penolakannya."
Kemudian Umar
-
berkata; "Demi Allah, tidak lain kecuali aku melihat bahwa Allah
telah membukakan hati
Abu Bakar untuk memerangi, dan aku tahu bahwa itulah yang
benar."
e. Siksa di Akhirat bagi yang tidak berzakat
(BUKHARI - 1314) : Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin
Nafi' telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib telah menceritakan kepada kami
Abu Az Zanad bahwa
'Adur Rahman bin Hurmuz Al A'raj menceritakan kepadanya bahwa
dia mendengar Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam: "(Pada
hari qiyamat nanti) akan datang seekor unta dalam bentuknya yang
paling baik kepada
pemiliknya yang ketika di dunia dia tidak menunaikan haknya
(zakatnya). Maka unta itu akan
menginjak-injaknya dengan kakinya. Begitu juga akan datang
seekor kambing dalam
bentuknya yang paling baik kepada pemiliknya yang ketika di
dunia dia tidak menunaikan
haknya (zakatnya). Maka kambing itu akan menginjak-injaknya
dengan kakinya dan
menyeruduknya dengan tanduknya". Dan Beliau berkata,: "Dan
diantara haknya adalah
memerah air susunya (lalu diberikan kepada faqir miskin) ".
Beliau
Shallallahu'alaihiwasallam melanjutkan: "Dan pada hari qiyamat
tidak seorangpun dari kalian
yang datang membawa seekor kambing di pundaknya kecuali kambing
tersebut terus
bersuara, lalu orang itu berkata,: "Wahai Muhammad!". Maka aku
menjawab: "Aku
sedikitpun tidak punya kekuasaan atasmu karena aku dahulu sudah
menyampaikan (masalah
zakat ini). Dan tidak seorangpun dari kalian yang datang membawa
seekor unta di pundaknya
kecuali unta tersebut terus bersuara, lalu orang itu berkata,:
"Wahai Muhammad!". Maka aku
berkata: "Aku sedikitpun tidak punya kekuasaan atasmu karena aku
dahulu sudah
menyampaikan (masalah zakat ini) ".
{ }
(BUKHARI - 1315) : Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin
'Abdullah telah menceritakan
kepada kami Hasyim bin Aal Qasim telah menceritakan kepada kami
'Abdurrahman bin
'Abdullah bin Dinar dari bapaknya dari Abu Shalih As-Saman dari
Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata,: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah
bersabda: "Barangsiapa yang
Allah berikan harta namun tidak mengeluarkan zakatnya maka pada
hari qiyamat hartanya itu
akan berubah wujud menjadi seekor ular jantan yang bertanduk dan
memiliki dua taring lalu
melilit orang itu pada hari qiyamat lalu ular itu memakannya
dengan kedua rahangnya, yaitu
dengan mulutnya seraya berkata,: 'Aku inilah hartamu, akulah
harta simpananmu". Kemudian
Beliau membaca firman Allah subhanahu wata'ala QS Ali 'Imran
ayat 180 yang artinya
"(Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta
yang Allah berikan kepada
mereka dari karuniaNya menyangka, ").
-
III. MUZAKKI, MUSTAHIQ DAN INSTITUSI ZAKAT
Muzakki adalah orang yang wajib mengeluarkan Zakat
Mustahiq adalah orang yang berhaq menerima Zakat
Institusi Zakat adalah badan bentukan pemerintah yang
berkewajiban mengurus zakat.
A. Muzakki
Syarat:
1. Waras. Seorang muzakki harus sehat jiwa, atau tidak ada wajib
zakat buat orang gila
2. Dewasa. Muzakki harus sudah mencapai masa balig yaitu wanita
setelah haid dan laki-laki
telah mimpi dewasa.
3. Muslim. Non Muslim tidak diwajibkan untuk berzakat
4. Kaya.Dalam islam batas antara kaya dan miskin sudah jelas
dengan adanya nisab. Nisab
adalah batasan harta seseorang kena wajib zakat atau tidak.
Hanya orang yang hartanya
mencapai nisab lah yang wajib berzakat
6. Tidak mempunyai utang
B. Mustahiq
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana[647].
al-fuqar wal-maskn Dua perbedaan antara Fakir dan Miskin
yaitu:
1. Miskin adalah orang yang tidak mampu dan dia meminta-minta
sedangkan Fakir adalah
orang yang tidak mampu tetapi tidak meminta-minta
2. Miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan tetapi
penghasilannya per tahun tidak
dapat memenuhi kebutuhannya per tahun sedangkan Fakir adalah
orang yang tidak punya
penghasilan.
Amiln Secara garis besar ada dua fungsi pengelolaan zakat yaitu
mengumpulkan dan
mendistribusikan zakat. Pengelola zakat dapat memperoleh zakat
tidak bergantung dari
tingkat kaya atau miskinnya, dan gajinya itu disesuaikan dengan
keumuman gaji yang
diterima pekerja di daerah tersebut.
-
muallaft al-qulb Menurut sejarah, kelompok ini terdiri dari lima
tipe orang yaitu:
1. Mantan non muslim yang terasingkan dari masyarakat setelah
memeluk Islam karena
bertentangan dengan kepentingan non muslim.
2. Muslim yang terasingkan karena berusaha mempertahankan
keimanannya
3. Non Muslim yang hatinya tertarik pada Islam tetapi merasa
ketakutan karena takut
diasingkan oleh masyarakat
4. Siapa saja yang menggunakan pengaruh sosialnya untuk membantu
Islam dan Muslim
dalam interaksinya dalam masyarakat
5. Muslim yang imannya lemah karena kondisi dan status sosialnya
yang kurang.
f al-riqb
Uang zakat dapat digunakan untuk membebaskan seseorang dari
perbudakan atau dari dalam
penjara. Penggunaan zakat ini sesuai dengan ajaran Islam dalam
memberantas perbudakan
sebagai bentuk dari nilai kemanusiaan dan tanggung jawab.
al-Gharimn
Tiga golongan yang termasuk dalam kategori ini:
1. Yang punya utang sangat membutuhkan bantuan finansial
2. Utang digunakan untuk kebutuhan yang legal secara Islam.
Contohnya seseorang terpaksa
ngutang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
3. Utang yang membelitnya itu mendesak harus dibayar.
4. Utang terhadap sesama manusia. Maksudnya utang terhadap Allah
misalnya kifarat atau
Dam tidak bisa dibayar dengan zakat.
f sabilillh yang termasuk golongan ini adalah:
1. Jihad perang di jalan Allah
2. Biaya untuk memerangi orang yang menolak zakat
3. Biaya untuk kepentingan umum dalam upaya untuk menegakan
aturan Allah.
ibn al-sabl
Standar Ibnu sabil dilihat dari standard: tidak adanya akses
uang untuk kebutuhan pokok
termasuk diantaranya orang yang berada dalam daerah konflik, dan
tidak ada uang sewaktu
ada di perjalanan contohnya adalah orang yang lagi
bepergian.
c. Institusi Zakat
Institusi zakat adalah badan/lembaga yang mengelola zakat dari
mulai menghitung jumlah
muzaki, mustahiq, mengumpulkan, menghitung dan mebagikan
zakat.
1. Bagaimana sejarah institusi zakat?
Nabi SAW merupakan orang pertama yang mendirikan institusi
zakat. Beliau menunjuk
pengumpul zakat di setiap daerah yang menerima Islam. Institusi
zakat merupakan badan
atau lembaga inti dalam ajaran Islam.
2. Apakah pengumpulan zakat itu dilakukan secara lokal atau
terpusat?
Menurut sejarah seorang pengumpul zakat mengurusi wilaayah
lokalnya dengan menarik
zakat dari orang yang mampu di daerah tersebut kemudian
diberikan pada mustahiq di daerah
tersebut pula tetapi laporannya disampaikan pada institusi zakat
di pusat pemerintahan. Jika
harta zakatnya surplus maka harta sisa zakat itu diberikan pada
institusi pusat untuk
dibagikan pada daerah lain yang mengalami depisit, dan begitupun
sebaliknya.
-
PEMBAHASAN KETIGA
ZAKAT HARTA dan ZAKAT FITRAH
I. ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah adalah zakat yang dibayarkan setelah selesai saum
Ramadlan. Fitrah sendiri ada
beberapa yang mengartikan, diantaranya: sarapan pagi dan
kesucian. Inti zakat fitrah adalah
untuk membersihakn dirinya dan keluarganya yang menjadi
tanggungannya. Zakat fitrah ini
mulai diberlakukan pada tahun 2 H, tahun yang sama seperti saum
Ramadlan.
a. Kewajiban Zakat Fitrah
(IBNUMAJAH - 1817) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Ahmad bin Basyir
bin Dzakwan dan Ahmad bin Al Azhar keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami
Marwan bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Yazid Al Khaulani
dari Sayyar bin 'Abdurrahman Ash Shadafi dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat
fitrah, ia sebagai pensuci dari
perbuatan sia-sia dan perkataan kotor orang yang berpuasa, dan
sebagai pemberian makan
kepada orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum
shalat 'ied maka zakatnya
diterima, dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat, maka ia
hanyalah salah satu bentuk
sedekah."
b. Ukuran zakat fitrah
(MALIK - 553) : Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik
dari Nafi' dari Abdullah
bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mewajibkan zakat fitrah pada bulan
Ramadan kepada kaum muslimin sebanyak satu sha' kurma atau
gandum, baik itu orang
merdeka, bukan laki-laki dan perempuan."
Menurut hadits di atas, jelas bahwa ukuran zakat fitrah adalah
satu sha makanan pokok.
1 SHO = 2, 75 LITER
1 SHA= 2,176 KG
c. Muzakki Zakat fitrah
Muzakki zakat fitrah adalah seluruh muslim, baik itu perempuan
atau laki-laki, anak kecil
ataupun orang dewasa yang memenuhi syarat sebagai berikut:
Islam
Masih hidup pada hari raya idul fitri atau bayi yang baru lahir
sebelum hari raya idul fitri
Ada kelebihan makanan bagi diri dan keluarganya dalam sehari
semalam itu
-
d. waktu membayar zakat
(IBNUMAJAH - 1817) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Ahmad bin Basyir
bin Dzakwan dan Ahmad bin Al Azhar keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami
Marwan bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Yazid Al Khaulani
dari Sayyar bin 'Abdurrahman Ash Shadafi dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat
fitrah, ia sebagai pensuci dari
perbuatan sia-sia dan perkataan kotor orang yang berpuasa, dan
sebagai pemberian makan
kepada orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum
shalat 'ied maka zakatnya
diterima, dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat, maka ia
hanyalah salah satu bentuk
sedekah."
e. Mustahiq zakat fitrah
Zakat fitrah harus diberikan kepada muslim yang termasuk
dalam:
Fakir,tidak punya pekerjaan dan tidak punya harta
Miskin, punya harta tapi hartanya tidak mencukupi
Amilin, orang yang mengurus zakat
Orang yang baru masuk islam/muallaf
Hamba sahaya
Orang yang punya hutang untuk dijalan Allah
Sabilillah
Orang yang berada di perjalanan.
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
-
II. ZAKAT HARTA
Berikut ini yang termasuk zakat harta:
O. ZAKAT EMAS DAN PERAK
Sura at Tawbah, 9:34 and 35.
34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar
dari orang-orang alim
Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan
mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan
orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam,
lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: "Inilah harta
bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah
sekarang (akibat dari)
apa yang kamu simpan itu."
(ABUDAUD - 1343) : Telah menceritakan kepada Kami 'Amr bin 'Aun,
telah mengabarkan
kepada Kami Abu 'Awanah dari Abu Ishaq dari 'Ashim bin Dhamrah
dari Ali 'alaihis salam,
ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda;
Sungguh aku telah
memaafkan dari mengambil zakat kuda dan budak, maka berikan
zakat perak dari setiap
empat puluh dirham, satu dirham. Tidak ada zakat sedikitpun pada
jumlah seratus sembilan
puluh, kemudian apabila telah mencapai dua ratus maka padanya
terdapat zakat lima dirham.
Abu Daud berkata; hadits ini telah diriwayatkan oleh Al A'masy
dari Abu Ishaq sebagaimana
yang dikatakan Abu 'Awanah, dan telah diriwayatkan oleh Syaiban
Abu Mu'awiyah dan
Ibrahim bin Thahman dari Abu Ishaq dari Al Harits dari Ali dari
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti itu. Abu Daud berkata; dan hadits An Nufaili
telah diriwayatkan oleh
Syu'bah serta Sufyan dan yang lainnya dari Abu Ishaq dari 'Ashim
dari Ali. Mereka tidak
merafa'kannya melainkan mereka memauqufkan kepada Ali.
-
Pembahasan mengenai zakat emas dan perak perlu dibedakan antara
sebagai perhiasan atau
sebagai uang (alat tukar). Sebagai perhiasan E&P juga dapat
dibedakan antara perhiasan
wanita dan perhiasan lainnya (ukiran, souvenir, perhiasan pria
dll). Dangkalnya pemahaman
fungsi sebagai alat tukar atau mata uang menyebabkan banyaknya
simpanan uang di kalangan
ummat Islam tidak tertunaikan zakatnya.
1. Emas dan Perak sebagai Uang
Emas dan perak telah sejak lama juga pada zaman Rasulullah
digunakan sebagai alat tukar
(uang), yaitu uang emas (dinar) dan uang perak (dirham). Kedua
mata uang ini mereka
peroleh dari kerajaan-kerajaan tetanggan yang besar, dinar
banyak digunakan penduduk
kerajaan Romawi Bizantinum sedangkan dirham pada kerajaan
Persia.
a. Nisab Zakat
1 dirham = 2,975 gram perak
1 dinar = 4,25 gram emas
Nisab untuk perak sekitar 200 dirham setara dengan 595 gram dan
untuk emas adalah 20
dinar atau setara dengan 85 gram, sedangkan untuk uang kertas
atau jenis uang lain yang
bukan berbentuk emas dan perak maka ditetapkan setara dengan 85
gram emas.
b. Ukuran Zakat
Ukuran zakat untuk emas dan perak adalah 2,5 % atau
seperempatpuluh bagian (1/40)
c. Waktu pembayaran zakat adalah setahun sekali
2. Emas dan Perak bukan sebagai Uang
Emas dan perak selain uang biasanya berbentuk perhiasan.
Mengenai perhiasan ada syarat-
syarat khusus sehingga perhiasan tersebut dikenai wajib pajak,
yaitu: perhiasan yang
disimpan dan dikumpulkan secara berlebihan.
a. Nisab Zakat
perhiasan emas sebanyak 85 gram dan perhiasan perak 595 gram
b. Ukuran zakat
Ukuran zakat untuk perhiasan emas dan perak adalah 2,5 %
c. Waktu pembayaran zakat yaitu setahun setelah perhiasan
tersebut disimpan
3. Contoh penerapan
Seorang Ibu mempunyai tabungan sebanyak 125 juta rupiah dan
mempunyai simpanan emas
seberat 2 ons yang disimpan di Bank selama satu tahun. Berapakah
zakat yang harus
dikeluarkan Ibu tersebut?
-
A. ZAKAT PERTANIAN
HADITS ZAKAT PERTANIAN
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu.
dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya,
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
141. dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan
yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah
dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di
hari memetik hasilnya;
dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang
berlebih-lebihan.
1. Jenis hasil pertanian yang harus dikeluarkan zakatnya
Yang dimaksud dengan hasil pertanian adalah segala jenis tanaman
yang dikelola oleh
perorangan secara sengaja baik berupa hasil pertanian dan
perkebunan. Jadi tumbuhan yang
dibiarkan tumbuh liar tidak dikenakan zakat.
2. Nisab Zakat
1 WASQ = 60 SHA
1 WASQ = 130, 56 KG
1 WASQ = 165 LITER
1 SHO = 5 1/3 RATL
1 SHO = 4 MUDD
1 SHO = 2, 75 LITER AIR
1 SHA= 2,176 KG
I RATL = 4008 GRAM
JADI NISAB HASIL PERTANIAN ADALAH 652,8 KG ATAU 825 LITER
HASIL PANEN TERSEBUT HARUS DALAM KEADAAN SIAP JUAL.
Penaksiran hasil panen boleh dilakukan dengan tujuan untuk
menghitung dan memperkirakan
jumlah hasil panen apakah mencapai nisab atau tidak. Penaksiran
hasil panen ini tidak
menjadi acuan untuk menentukan nisab zakat tetapi hanya sebagai
kontrol bila mana ada
kecurangan dalam pembayaran zakat. Zakat tetap dibayarkan pada
waktu setelah panen.
-
3. Ukuran Zakat
Zakat yang dikeluarkan dari hasil pertanian adalah:
1. sepersepuluh (1/10) atau sekitar 10 % untuk pertanian yang
dominan mengunakan
pengairan alami.
2. seperduapuluh (1/20) atau sekitar 5 % untuk pertanian yang
penyiramannya dominan
menggunakan tenaga, baik tenaga manusia, hewan atau alat.
Biaya pemupukan, biaya penyemprotan dan biaya-biaya pengelolaan
lain bisa digolongkan
terhadap biaya ekstra. Jadi bila ada biaya ekstra dianalogikan
dengan penyiraman
menggunakan tenaga berarti ukuran zakat yang harus dibayarkan
sekitar 5 % atau
seperduapuluh (1/20).
Jika tanah yang digunakan adalah tanah sewaan maka digolongkan
dengan adanya biaya
ekstra dan zakat yang harus dikeluarkannya sama dengan
seperduapuluh (1/20) atau sekitar 5
%.
4. Waktu Pembayaran Zakat
Zakat pertanian dikeluarkan setelah panen dan hasil panen yang
dihasilkan sudah siap jual.
Sebagai contoh, jika panen padi, maka gabah yang ditimbang itu
setelah gabah itu
dikeringkan tetapi jika hasil panen yang tidak membutuhkan
proses pengeringan maka
ditimbang pada hari panennya (tanpa disimpan terlebih
dahulu).
5. Contoh Penerapan
Seorang petani memanen sawah
B. Zakat Ternak
1. Hadits tentang Zakat Ternak
-
(NASAI - 2412) : Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin
Fadhalah bin Ibrahim An
Nasaa'i dia berkata; Telah memberitakan kepada kami Syuraih bin
An Nu'man dia berkata;
Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsumamah
bin 'Abdullah bin
Anas bin Malik dari Anas bin Malik bahwasanya Abu Bakr
-radliallahu 'anhu- menulis
untuknya; " ini adalah kewajiban zakat yang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam wajibkan
atas kaum muslimin, yang Allah perintahkan Rasul-Nya shallallahu
'alaihi wasallam untuk
menunaikannya. Barangsiapa di antara kaum muslimin yang dimintai
zakat tersebut
berdasarkan aturannya, hendaklah ia memberikannya; dan
barangsiapa yang dimintai lebih
dari itu, janganlah ia memberikannya: Unta yang kurang dari dua
puluh lima ekor, pada
setiap kelipatan lima ekor zakatnya satu ekor kambing. Jika
mencapai dua puluh lima ekor
hingga tiga puluh lima ekor, zakatnya seekor unta betina yang
umurnya telah menginjak
tahun kedua. Jika tidak ada, zakatnya seekor unta jantan yang
umurnya telah menginjak tahun
ketiga. Jika mencapai tiga puluh enam hingga empat puluh lima
ekor unta, zakatnya seekor
anak unta betina yang umurnya telah menginjak tahun ketiga. Jika
telah mencapai empat
puluh enam sampai enam puluh ekor unta, zakatnya seekor anak
unta betina yang umurnya
telah masuk tahun keempat dan bisa dikawini unta jantan. Jika
telah mencapai enam puluh
satu hingga tujuh puluh lima ekor unta, zakatnya seekor unta
betina yang umurnya telah
masuk tahun kelima. Jika telah mencapai tujuh puluh enam hingga
sembilan puluh ekor unta,
zakatnya dua ekor anak unta betina yang umurnya telah menginjak
tahun kedua. Jika telah
mencapai sembilan puluh satu hingga seratus dua puluh ekor unta,
zakatnya dua ekor unta
betina yang umurnya telah masuk tahun keempat dan dapat dikawini
unta jantan. Jika telah
melebihi seratus dua puluh ekor unta, maka setiap empat puluh
ekor zakatnya seekor anak
unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga; dan setiap lima
puluh ekor, zakatnya seekor
unta betina yang umurnya masuk tahun keempat. Jika umur
unta-unta yang menjadi
kewajiban zakat berbeda-beda, barangsiapa yang jumlah untanya
telah wajib mengeluarkan
seekor unta betina yang umurnya masuk tahun kelima, namun ia
tidak memilikinya dan ia
hanya memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun keempat,
maka ia boleh
mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun keempat
ditambah dua ekor
kambing jika hal itu -dirasa- mudah baginya, atau ditambah dua
puluh dirham. Barangsiapa
yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina
yang umurnya masuk
tahun keempat, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta
betina yang umurnya
masuk tahun kelima, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta
yang umurnya masuk
tahun kelima dan petugas zakat memberikan kepadanya dua puluh
dirham atau dua ekor
kambing jika hal itu -dirasa- mudah baginya. Barangsiapa yang
jumlah untanya telah wajib
mengeluarkan zakat seekor unta betina yang umurnya masuk tahun
keempat, namun ia tidak
memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun
ketiga, maka ia boleh
mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun ketiga
ditambah dua ekor
kambing jika hal itu -dirasa- mudah baginya, atau ditambah dua
puluh dirham. Barangsiapa
yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan zakat seekor unta
betina yang umurnya
-
masuk tahun ketiga, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki
unta betina yang umurnya
masuk tahun keempat, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta
yang umurnya masuk
tahun keempat dan petugas zakat memberikan kepadanya dua puluh
dirham atau dua ekor
kambing. Barangsiapa yang jumlah untanya telah mewajibkan
mengeluarkan seekor unta
betina yang umurnya masuk tahun ketiga, padahal ia tidak
memilikinya dan ia memiliki unta
betina yang umurnya masuk tahun kedua, maka ia boleh
mengeluarkan seekor unta yang
umurnya masuk tahun kedua ditambah dua ekor kambing jika hal itu
-dirasa- mudah baginya,
atau ditambah dua puluh dirham. Barangsiapa yang jumlah untanya
telah mewajibkannya
mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun kedua,
padahal ia tidak
memilikinya dan ia memiliki unta jantan yang umurnya masuk tahun
ketiga, maka ia boleh
mengeluarkan seekor unta jantan yang umurnya masuk tahun ketiga
dan tidak perlu ditambah
yang lain. Barangsiapa yang tidak memiliki unta kecuali hanya
empat ekor, tidak wajib
atasnya zakat kecuali bila pemiliknya. Mengenai zakat kambing
yang dilepas mencari makan
sendiri, jika mencapai empat puluh ekor hingga seratus dua puluh
ekor kambing, zakatnya
satu ekor kambing. Jika lebih dari seratus dua puluh hingga dua
ratus ekor kambing, zakatnya
dua ekor kambing. Jika lebih dua ratus hingga tiga ratus ekor
kambing, zakatnya tiga ekor
kambing. Jika lebih dari tiga ratus ekor kambing, maka setiap
seratus ekor zakatnya seekor
kambing. Tidak boleh dikeluarkan untuk zakat hewan yang tua dan
cacat dan tidak boleh
dikeluarkan yang jantan, kecuali jika pemiliknya menghendaki.
Tidak boleh dikumpulkan
antara hewan-hewan ternak yang terpisah dan tidak boleh
dipisahkan antara hewan-hewan
ternak yang terkumpul karena takut mengeluarkan zakat. Hewan
ternak kumpulan dari dua
orang, pada waktu zakat haru kembali di bagi rata antara
keduanya. Jika kambing yang
dilepas mencari makan sendiri kurang satu ekor dari empat puluh
ekor, maka tidak ada
zakatnya, kecuali jika pemiliknya menghendaki. Tentang zakat
perak, setiap dua ratus dirham
zakatnya seperempat puluhnya (dua setengah persen). Jika hanya
seratus sembilan ratus
dirham, maka tidak ada zakatnya, kecuali jika pemiliknya
menghendakinya."
2. Jenis Ternak yang harus dikeluarkan Zakatnya
a. Zakat Unta
b. Zakat Sapi atau Kerbau
c. Zakat Kambing atau Domba
d. Zakat Kuda*
e. Hewan ternak lain*
3. Syarat ternak yang dikenai zakat
a. mencapai nisab
b. mencapai satu tahun
c. binatang yang digembalakan dan atau binatang yang diternakan
dengan tujuan bisnis
d. tidak digunakan untuk bekerja
4. Ternak yang tidak dikeluarkan zakatnya
-
(MALIK - 532) : Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik
dari Tsaur bin Zaid Ad
Dailami dari anak laki-laki Abdullah bin Sufyan Ats Tsaqafi dari
kakeknya Sufyan bin
Abdullah, bahwa 'Umar bin khattab pernah mengutusnya sebagai
pemungut zakat. Kemudian
ia ingin menyertakan anak binatang ternak yang baru lahir
termasuk dalam hitungan, maka
orang-orang berkata; "Apakah kamu akan menyertakan anak hewan
yang baru lahir termasuk
dalam hitungan, padahal engkau tidak memerlukannya? Ketika
Sufyan bin Abdullah
menghadap Umar bin Khattab, maka ia pun menyampaikan hal itu
kepadanya. Umar berkata;
"Ya. Kamu perhitungkan anak binatang yang baru lahir, yang
dibawa serta oleh
pengembalanya, tapi jangan mengambilnya (sebagai zakat) . Jangan
pula mengambil (sebagai
zakat) hewan yang direncanakan untuk dimakan, hewan yang baru
melahirkan dan sedang
menyusui anaknya, hewan yang sedang hamil dan jangan pula hewan
pejantan, tapi ambillah
yang berusia dua tahun dan tiga tahun, itu yang pertengahan
antara kambing untuk dimakan
dan harta berharganya."
(TIRMIDZI - 569) : Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
Muhammad bin 'Ala' dan
Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Sufyan
dan Syu'bah dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari
'Irak bin Malik dari Abu
Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Seorang muslim
tidak wajib membayar zakat pada kuda tunggangan dan budaknya."
dalam bab ini (ada juga
riwayat -pent) dari Ali dan Abdullah bin Amru. Abu 'Isa berkata,
hadits Abu Hurairah
merupakan hadits hasan shahih dan diamalkan oleh ahlul ilmi,
mereka berkata, tidak ada
kewajiban zakat pada kuda saaimah (yang mencari makan sendiri)
demikian halnya pada
budak yang digunakan untuk melayani tuannya, kecuali jika
diperjualbelikan. Apabila
diperjualbelikan maka wajib untuk dikeluarkan zakatnya setelah
satu haul.
-
5. Nisab Zakat dan Ukuran Zakat
ZAKAT UNTA
Jumlah Unta Zakat
Dari Sampai Ukuran Zakat Umur
1 4
5 9 1 Domba Berapa saja
10 14 2 Domba Berapa saja
15 19 3 Domba Berapa saja
20 24 4 Domba Berapa saja
25 35 1 Unta 1-2 tahun
36 45 1 Unta 2-3 tahun
46 60 1 Unta 3-4 tahun
61 75 1 Unta 4-5 tahun
76 90 2 Unta 2-3 tahun
91 120 2 Unta 3-4 tahun
121 129 3 Unta 2-3 tahun
130 139 1 Unta 2-3 tahun
1 Unta 3-4 tahun
140 149 2 Unta 3-4 tahun
1 Unta 2-3 tahun
150 159 3 Unta 3-4 tahun
160 169 4 Unta 2-3 tahun
170 179 1 Unta 3-4 tahun
3 Unta 2-3 tahun
180 189 2 Unta 3-4 tahun
2 Unta 2-3 tahun
190 199 3 Unta 3-4 tahun
1 Unta 2-1 tahun
200 209 4 Unta 3-4 tahun
5 Unta 2-1 tahun
b. Sapi
ZAKAT SAPI
Jumlah Sapi Zakat
Dari Sampai Ukuran Zakat Umur
1 29
30 39 1 Sapi 1 tahun
40 59 1 Sapi 2 tahun
60 69 2 Sapi 1 tahun
70 79 1 Sapi 1 tahun
1 Sapi 2 tahun
80 89 2 Sapi 2 tahun
90 99 3 Sapi 1 tahun
100 109 1 Sapi 2 tahun
2 Sapi 1 tahun
110 119 2 Sapi 2 tahun
1 Sapi 1 tahun
120 129 3 Sapi (atau) 2 tahun (atau)
4 Sapi 1 tahun
-
c. Kambing
ZAKAT DOMBA-KAMBING
Jumlah Domba-Kambing Zakat
Dari Sampai Ukuran Zakat Umur
1 39
40 120 1 Kambing Berapa saja
121 200 2 Kambing Berapa saja
201 300 3 Kambing Berapa saja
301 400 4 Kambing Berapa saja
401 500 5 Kambing Berapa saja
501 600 6 Kambing Berapa saja
Catatan: setiap bertambah jumlah kambing 100, maka jumlah zakat
yang dikeluarkan
bertambah 1 kambing
d. Kuda
(TIRMIDZI - 569) : Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
Muhammad bin 'Ala' dan
Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Sufyan
dan Syu'bah dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari
'Irak bin Malik dari Abu
Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Seorang muslim
tidak wajib membayar zakat pada kuda tunggangan dan budaknya."
dalam bab ini (ada juga
riwayat -pent) dari Ali dan Abdullah bin Amru. Abu 'Isa berkata,
hadits Abu Hurairah
merupakan hadits hasan shahih dan diamalkan oleh ahlul ilmi,
mereka berkata, tidak ada
kewajiban zakat pada kuda saaimah (yang mencari makan sendiri)
demikian halnya pada
budak yang digunakan untuk melayani tuannya, kecuali jika
diperjualbelikan. Apabila
diperjualbelikan maka wajib untuk dikeluarkan zakatnya setelah
satu haul.
Zakat Kuda dikenai wajib pajak jika peternakan kuda tersebut
digunakan untuk
tujuan komersil, sebagian ulama menganalogikan kuda tersebut
dengan unta, maka
dengan demikian nisab dan ukuran zakat kuda komersil tersebut
sama dengan unta.
e. Hewan ternak lain
Zakat untuk hewan ternak lain bisa dianalogikan dengan nilai
nisab dari unta atau kambing
karena nilai 1 unta itu hampir setara dengan nilai 40 kambing,
jadi binatang ternak lain bisa
diperbandingkan dengan nisab pada unta atau kambing.
-
4. Kondisi ternak yang dibayarkan
Syarat ternak yang dibayarkan adalah sebagai berikut:
a. Sehat.
Ternak harus sehat, tidak patah tulang, tidak terlalu tua dan
tidak cacat baik bawaan lahir
maupun karena kecelakaan.
b. Jenis Kelamin.
Unta yang harus dibayarkan adalah unta betina sedangkan sapi dan
kambing yang dibayarkan
bisa sapi jantan atau sapi betina.
c. Umur
Umur unta antara 1 dan 5, sedangkan sapi 1-2 dan kambing tidak
ditentukan umurnya.
d. kualitas menengah
Hewan ternak yang akan dibayarkan untuk zakat tidak boleh
kualitas jelek dan tidak boleh
juga kualitas super yang paling baik.
5. Waktu Pembayaran Zakat Peternakan
Waktu pembayaran zakat ternak adalah setahun sekali.
6. Contoh Penerapan
Seorang peternak mempunyai 42 ekor unta, 67 ekor sapi dan 300
ekor kambing. Tentukan
zakat yang harus dibayarkan!
C. ZAKAT MADU DAN HASIL TERNAK
1. Zakat Madu dan permasalahannya
(NASAI - 2452) : Telah mengabarkan kepadaku Al Mughirah bin
'Abdurrahman dia berkata;
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Syu'aib dari Musa
bin A'yan dari 'Amr bin
Al Harits dari 'Amru bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya ia
berkata; "Hilal datang
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa
sepersepuluh madunya
dan meminta kepada beliau untuk menjaga lembah -yang dinamakan
Salabah-, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjaga lembah tersebut
untuknya. Saat Umar bin
Khaththab menjadi khalifah, Sufyan bin Wahb menulis surat kepada
Umar menanyakan
tentangnya, " maka Umar menulis; 'Jika dia memberikan kepadaku
zakat yang dahulu ia
berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berupa
seperpuluh kurmanya, maka
jagalah lebah Salabah tersebut untuknya. Jika tidak, maka itu
hanyalah kurma yang mengikuti
curah hujan dan yang dimakan oleh orang yang
menginginkannya."
a. syarat madu diambil zakatnya jika madu tersebut dibudidayakan
untuk tujuan bisnis
b. Nisab madu dianalogikan dengan nisab buah-buahan yang
nilainya sebesar 825 Liter
c. Ukuran zakatnya yaitu 10 %
-
2. Telur, Sutra dan sejenisnya
Hasil budidaya yang berasal dari hewan bukan wajib zakat maka
wajib dikeluarkan zakatnya,
seperti telur dari ayam dan sutera dari ulat. Ketentuannya
dianalogikan dengan madu.
D. ZAKAT HARTA KARUN (HARTA TEMUAN), HASIL TAMBANG
1. Zakat Harta Karun (Harta Temuan)
(MALIK - 520) : Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik
dari Ibnu Syihab dari Sa'id
bin Musayyab dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu
Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Zakat pada barang temuan
(harta karun) adalah
seperlima."
Tidak ada nisab zakat pada hasil temuan, besar atau kecil,
ukuran zakatnya yaitu 20 % sekitar
seperlima bagian dan waktu mengeluarkannya adalah satu tahun
terhitung mulai harta itu
ditemukan.
2. Zakat Hasil Tambang
a. Dalil Zakat
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu.
dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya,
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
b. Nisab Zakat
Perhitungan nisab hasil tambang dihitung berdasarkan perhitungan
nisab emas dan perak
c. Ukuran Zakat
Ukuran zakat untuk barang tambang sama dengan harta karun karena
kedua-duanya termasuk
RIKAZ.
d. Waktu Pembayaran Zakat
Waktu pembayaran zakat adalah setahun.
-
E. ZAKAT PROPESI
Propesi secara sederhana diartikan sebagai pekerjaan. Pekerjaan
ini mendatangkan
penghasilan baik berupa gaji, upah ataupun honorarium. Jadi
zakat propesi adalah zakat dari
gaji/honor/upah yang diperoleh oleh seorang pegawai.
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu.
dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya,
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
(MALIK - 514) : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari
Muhammad bin Abdullah bin
Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini dari
Bapaknya dari Abu Sa'id Al
Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kurma yang kurang dari
lima wasaq, tidak ada zakatnya. Uang yang kurang dari lima
uqiyah tidak ada zakatnya. Dan
unta yang kurang dari lima ekor tidak ada zakatnya."
1. NISAB DAN BESARNYA ZAKAT PROFESI
Seteleh menetapkan harta penghasilan dari profesi adalah wajib
zakat, yang besar nisab buat
jenis harta ini, yaitu 85 GRAM EMAS per tahun. Demikian pula
dengan besarnya zakat
adalah seperempatpuluh (2.5%).
Syarat nya yaitu si penerima penghasilan tidak mempunyai utang.
Jika mempunyai utang
maka pengasilannya tersebut harus dikurangi utang yang kemudian
disebut pendapatan
bersih.
Waktu Pembayaran zakat ini per tahun atau bisa dibayar per bulan
bagi pegawai yang
mendapat penghasilan bulanan. ( ini merupakan keringanan supaya
pembayaran zakat tidak
dirasa besar).
2. Contoh Penerapan
Penerimaan kotor selama setahun : A
Hutang-hutang yang dibayar dalam setahun : B
Penghasilan bersih setahun : A-(B) = D
Bila D > atau = dengan nilai 85 gram mas, maka wajib zakat
yaitu 2.5% X D.
Bila D < nilai 85 gram emas, maka tidak wajib zakat.
Jadi bila kita yakin bahwa perkiraan besarnya D yang kita miliki
dalam setahun adalah lebih
besar dari 85
gram emas, maka kita tidak perlu lagi ragu-ragu mengeluarkan
zakat langsung ketika
diterima. Misalnya dari gaji bulanan diambil 2.5 % dari D/12
(karena perbulan).
-
F. ZAKAT BISNIS
1. Dalil Zakat
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu.
dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya,
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
(ABUDAUD - 1335) : Telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin
Daud bin Sufyan,
telah menceritakan kepada Kami Yahya bin Hassan, telah
menceritakan kepada Kami
Sulaiman bin Musa Abu Daud, telah menceritakan kepada Kami
Ja'far bin Sa'd bin Samurah
bin Jundab bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku Hubaib bin
Sulaiman dari ayahnya
yaitu Sulaiman dari Samurah bin Jundab, ia berkata; adapun
selanjutnya, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Kami untuk
mengeluarkan zakat dari
sesuatu yang Kami persiapkan untuk dijual.
NISAB, UKURAN DAN WAKTU PEMBAYARAN ZAKAT
Besar nisab buat jenis harta ini, yaitu 85 GRAM EMAS per tahun.
Demikian pula dengan
ukuran besarnya zakat adalah seperempatpuluh (2.5%).
Syarat nya yaitu si penerima penghasilan tidak mempunyai utang.
Jika mempunyai utang
maka pengasilannya tersebut harus dikurangi utang yang kemudian
disebut pendapatan
bersih.
Waktu Pembayaran zakat ini per tahun.