Top Banner
MONETER INTERNASIONAL 26 Jun MONETER INTERNASIONAL STANDAR MONETER Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang disadarkan atas standarnilai uang, termasuk didalamnya peraturan tentang ciri-ciri/sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang JUB (baik logammaupun kertas), ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit. I.1. Macam-macam Standar Moneter a. Standar barang (commodity standard) Standar emas (the gold standard) Standar perak (the silver standar) Standar kembar (emas dan perak)
107

ekonomi moneter

Apr 10, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ekonomi moneter

MONETER INTERNASIONAL

26 Jun

MONETER INTERNASIONAL

STANDAR MONETER

Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang

disadarkan atas standarnilai uang, termasuk didalamnya

peraturan tentang ciri-ciri/sifat-sifat dari uang,

pengaturan tentang JUB (baik logammaupun kertas),

ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank

dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit.

I.1. Macam-macam Standar Moneter

a. Standar barang (commodity standard)

Standar emas (the gold standard)

Standar perak (the silver standar)

Standar kembar (emas dan perak)

Page 2: ekonomi moneter

b. Standar kepercayaan (fiat standard)

Fiat money

Incovertable paper money

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Merupakan kumpulan berbagai lembaga, perjanjian dan

kebijakan dengan mana pembayaran internasional

dilakukan.

Sistem memuat :

1. cara2 penyesuaian perubahan kurs antar mata uang

2. cara2 menentukan penyesuaian untuk mencapai

keseimbangan neraca pembayaran.

Persyaratan kestabilan sistem

1. sistem moneter hendaknya berorientasi pada pasar

2. pengaturan pembayaran antarnegara hendaknya bersifat

multilateral,

agar mereka dapat menutup defisit pembayaran pada satu

atau

Page 3: ekonomi moneter

beberapa negara dengan surplus yang diperoleh dari

negara lain.

3. sistem tersebut hendaknya stabil.

2.1. Fixed exchange rates (Sistem Bretton Woods)

Dikenal juga sebagai standar tukar emas karena banyak

negara yang memegang emas dan devisa khususnya dollar

Amerika sebagai cadangannya.

2.2. Kurs Devisa Mengambang (Floating Exchange Rates)

Salah satu tujuan bagi NSB dengan berubahnya sistem

moneter internasional adalah penciptaan cadangan

kekayaan dengan hasil yang menarik dan preferensi untuk

mengatur kebijakan cadangan portofolionya.

Keinginan IMF ? penambahan liquiditas internasional

dengan hak pinjaman internasional (international

borrowing right)

Peranan IMF pada NSB

IMF telah menggunakan “persyaratannya” yang banyak

Page 4: ekonomi moneter

membawa dampak.

NSB secara keseluruhan memilih pd pendekatan

“adjustable-peg” .

Dari 97 NSB, hanya 5 negara yang mengambangkan mata

uangnya secara bebas, lainnya dikaitkan pada:

> dollar Amerika, 52 negara

> Pound sterling, 6 negara

> Franc Prancis, 13 negara

> Peso Spanyol, 1 negara

> SDR, 9 Negara

> Mata uang lainnya, 16 negara

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan antara

“pegging dan floating”, sangat komplex:

1. kebijakan nilai tukar domestik dan pengangguran

2. dampak perubahan kurs pada volume perdagangan luar

negeri

3. dampak perubahan kurs terhadap investasi domestik

Page 5: ekonomi moneter

dan volume

ekspor.

Kenapa NSB memilih “adjusable-peg” ?

1. adanya “forward markets” bagi mata uang negara-

negara maju, tapi

tidak ada pasar bagi mata uang NSB

2. kekhawatiran adanya devaluasi yang berakibat

burukpada investasi

3. seringnya terjadi perubahan nilai tukar mata uang

NSB menyebabkan

berkurangnya kepercayaan untuk memegang dan

menyimpannya.

4. banyak NSB tidak mempunyai derajat kesamaan dalam

pengawasan

terhadap tingkat harga dalam negeri

Perlunya Cadangan Moneter Internasional

Persyaratan untuk cadangan (devisa) tidaklepas dari

Page 6: ekonomi moneter

nilai tukar yang dianut oleh negara ybs.

1. Nilai tukar fleksibel sepenuhnya (a fully flekxible

exchange rate)?

Penguasa moneter negara tsb tdk dpt menjual atau

membeli valas dan

selanjutnya ini akan mempengaruhi penerimaan dan

pengeluarannya ?

BS tdk perlu memegang cadangan kec mungkin hanya untuk

berjaga2.

2. Sistem nilai tukar tetap (a fixed exchange rate

system)? Penguasa

moneter diharuskan memegang cadangan secukupnya untuk

mengatasi

kesulitan (misalnya deficit)

Minggu, 02 Juni 2013

ANALISIS STANDAR MONETER INTERNASIONAL KHUSUSNYA PADA

STANDAR BARANG (COMMODITY STANDARD)

Page 7: ekonomi moneter

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah

didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain

mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-

kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan,

petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk

menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai

dengan yang telah dinyatakan. Pada eknomi moneter

dikenal dengan yang namanya standar moneter. Standar

moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas

standar nilai uang artinya bahwa uang merupakan alat

pembayaran yang sah untuk melakukan segala transaksi

ekonomi. Tanpa uang kita akan kesulitan dalam

bertransaksi di masyarakat, dan ternyata jumlah uang

yang beredar pun mempengaruhi kemakmuran masyarakat

suatu negara. Oleh karena itu pemerintah melalui Bank

Sentral mencetak uang. Bank Sentral merupakan lembaga

keuangan yang menjalankan kebijakan moneter dengan

Page 8: ekonomi moneter

menggunakan berbagai instrument moneter, dengan bank-

bank umum sebagai mediator yang mempengaruhi jumlah

uang yang beredar di masyarakat yang merupakan sasaran

kebijakan moneter. Standar moneter pada hakekatnya bisa

dikategorikan menjadi dua golongan yaitu; standar

barang (commodity standard) dan standar kepercayaan

(fiat standard).

A.    Pengertian Standar Barang (Commodity Standard)

Standar barang (Commodity standard) merupakan sistem

moneter di mana nilai uang dijamin atau didasarkan pada

seberat barang tertentu, contohnya; emas dan atau

perak. Diartikan sebagai system moneter dimana

nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat

barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya). Setiap

nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat barang

tertentu (emas, perak, dan seterusnya) yang ditentukan

oleh Pemerintah.

Page 9: ekonomi moneter

Jika suatu Negara hanya memakai satu jenis barang

(logam) sebagai standar moneternya maka Negara tersebut

dikatakan menganut “mono metallism standard”, tetapi

jika Negara tersebut memakai dua barang (logam) sebagai

standar moneternya maka dikatakan bahwa Negara tersebut

menganut “bimetallism standard”.

B.     Klasifikasi Standar Barang

Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

1.      Standar emas (the gold standard)

2.      Standar perak (the silver standard)

3.      Standar kembar (emas dan perak)

1.      Standar Emas

a.      Definisi Standar Emas

Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter

di mana suatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan

Page 10: ekonomi moneter

moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas

dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang

untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.

b.      Macam-macam standar emas

Ada empat macam standar emas yaitu:

1)      The Gold Coin Standard

Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan

antara lain:

·   Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat

tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah uang

emas. Misalnya U$$ 1 = 23,22 gram emas murni.

·   Pemerintah harus bersedia untuk melebur batangan

emas menjadi uang emas untuk kepentingan masyarakat

umum.

·   Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter

dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai satuan

moneter sama dengan berat tertentu emas.

Page 11: ekonomi moneter

·   Adanya kebebasan bagi individu terhadap emas,

apakah akan diekspor, disimpan atau digunakan untuk

berbagai tujuan (pribadi/business).

·   Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran dan

harus diterima umum di dalam pembayaran.

·   Uang kredit, pada umumnya hanya didukung oleh

sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus dengan uang

emas.

2)      The Gold Bullion Standard

Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya

(the gold coin standard).

Persamaannya antara lain:

·         Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan dengan

berat tertentu emas.

·         Pemerintah membeli dan menjuan seluruh emas

yang ditawarkan pada harga tetap.

Page 12: ekonomi moneter

·         Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli

emas oleh masyarakat karena jumlah emas yang dijual

banyak.

·         Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan

untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran hutang.

·         Pemerintah menerima uang kredit untuk

ditukarkan dengan emas.

Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar

ini:

1.      Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran

hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.

2.      Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari

peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak

ada kebebasan membuat uang emas.

3)      The Meneged Bullion Standard

Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas.

Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan

Page 13: ekonomi moneter

uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum.

Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas.

Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan

Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini.

Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah

untuk menurunkan kadar emas dalam setiap satuan dolar

agar supaya merangsang kegiatan usaha melalui kenaikan

harga yang diakibatkan oleh adanya devaluasi.

4)      The Gold Exchange Standard

Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik

kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.

·         Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan

seberat emas yang tetap.

·         Pasar bebas emas dijamin, memperbolehkan

masyarakat untuk berbuat sekehendaknya terhadap

cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan

mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta

Page 14: ekonomi moneter

diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari

perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang.

·         Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk

membeli sertifikat emas dari pemerintah dimana dapat

ditukarkan dengan emas. Sertifikat-sertifikat emas ini

dinyatakan dalam satuan moneter dari suatu Negara yang

menganut standar emas (baik the gold coin dan the gold

bullion standasrd). Sifat-sifat yang menonjo; dari

sistem ini, sifat yang membedakannya dengan the gold

coin dan the gold bullion standard, adalah bahwa uang

kertas dapat ditebus dengan sertifikasi emas pada suatu

bank asing di dalam suatu Negara yang menganut the gold

coin ataupun the gold bullion standard, sertifikasi-

sertifikasi ini merupakan tagihan langsng pada cadangan

emas atau investasi jangka pendek yang dimiliki oleh

Negara. Tetapi Pemerintah atau Bank Sentral yang

menganut penggunaan atas sertifikasi-sertifikasi ini.

Page 15: ekonomi moneter

c.       Kelebihan standar emas

Para penganjur standar emas mempertahankan standar emas

atas dasar hal-hal sebagai berikut:

Ø  Acceptability

Masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas

emas, karena kegunaan dari logam ini. Seluruhnya uang

dan deposit di dalam Negara yang menganut standar emas

pada umumnya beredar karena masyarakat menyadari bahwa

uang kertas yang diciptakan dan deposito bank adalah

dapat ditukarkan dengan segera dengan emas. Dalam hal

ini uang kertas yang tidak dapat ditebus sewaktu-waktu

tergantung pada pandangan positif masyarakat terhadap

kemampuan memutuskan oleh pemerintah untuk menunda

penebusan.

Ø  A Check on Inflation and Deflation

Page 16: ekonomi moneter

Pemabatasan secara otomatis terhadap pemerintah dalam

pencetakan uang dan kredit bank mencegah pencetakan

uang yang berlebihan dibandingkan dengan penyediaan

barang-barang dan jasa. Sehingga inflasi tidak timbul.

Sebaliknya penurunan kegiatan usaha tidak mesti

diakibatkan oleh penurunan cadangan emas. Jika suatu

Negara mempunyai cadangan emas yang cukup, persyaratan

cadangannya dapat dikurangi dan akibat yang jelek dari

terlalu kakunya persyaratan cadangan emas dapat

diminimumkan ataupun malah dihilangkan. Pada waktu yang

sama kepercayaan masyarakat umum terhadap alat

pertukaran di suatu Negara dapat dijamun. Lagipula,

selama periode depresi ongkos menambang emas menurun.

Karena harga emas tetap, produksi emas meningkat, dan

selanjutnya keuntunga persudahaan pertambangan emas

meningkat. Adanya hubungan anatara biaya penambangan

dan harga jual emas tersebut membawa akibat semakin

Page 17: ekonomi moneter

meluasnya dasar emas dan ini menjadi dasar peningkatan

volume usaha. Pada waktu baik yaitu ketika ongkos

penambangannya meningkat, produksi emas menurun,

sehingga keuntungan penambangan tidak lagi menarik bagi

pengusaha emas. Meskipun demikian, volume kredit bank

yang ada dimasyarakat meningkat selama periode makmur

(prosperity) dan mendorong harga untuk naik samapai

cadangan emas bank habis, atau penawaran dari barang-

barang dan jasa mengejar permintaannya, atau beberapa

faktor di luar menganggu kegiatan usaha pada umumnya.

Perlu dicatat bahwa jumlah total dari tambang emas yang

baru setiap tahunnya relatip kecil jika dibandingkan

dengan penawaran yang ada. Sehingga alokasi sumber

ekonomi yang kurang tepat tidak mempengaruhi

perkembangan perubahan dalam penawaran emas.

Ø  Automatic Limitation on Medium of Exchange

Page 18: ekonomi moneter

Persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas

yang diciptakan dan deposito bank membuat suatu penahan

(rem) yang otomatis pada kelebihan pencetakan uang

kertas dan kredit bank. Kepercayaan masyarakat pada

umumnya terhadap alat pertukaran selalu terjamin jika

persyaratan minimum cadangan emas ditaati.

Ø  Basic of an International money sistem

Pada waktu yang lalu, uang kartal didasarkan pada emas.

Diterimanya uang kartal ini secara umum, serta nilainya

yang stabil mengakibatkan uang dipakai sebagai nilai

standar international dan sebagai alat penukar. Nilai

emas dari uang emas memperbaiki nilai-nilainya relatip

terhadap satu ssama lain dan menyediakan dasar

peraturan international yang stabil.

Ø  Stimulus to Imternational Investment and trade

Selama uang emas diterima secara umum maka berarti

bahwa dengan standar emas akan menggairahkan

Page 19: ekonomi moneter

perdagangan international dan investasi. Baik

importier, ekportir, banker, dan investor akan dengan

senang hati menanamkan dananya pada pekerjaan dimana

kontraknya mau menerima pembayaran dalam bentuk uang

emas.

Ø  Uniform International Price Sistem

Pasar bebas emas memperbolehkan setiap orang untuk

mengimpor dan mengekspor emas. Jika di Negara A harga

emasnya lebih rendah dibandingkan Negara tetangganya,

B, maka Negara A menerima emas sebagai bagian dari

pembayaran karena pembelian yang berlebihan dari Negara

B. dengan diterimanya emas dari Negara B ini merupakan

dasar untuk penciptaan uang baru dan kredit yang mana

akan mendorong kenaikan harga di Negara A; harga-harga

di Negara B akan turun selagi uang dan kredit berkurang

karena kehilangan emasnya. Selanjutnya harga-harga di

Negara A dan A akan berfluktuasi di sekitar titik yang

Page 20: ekonomi moneter

sama. pergerakan emas ini mempengaruhi harga-harga

international dan secara otomatis membuat penyesuaian

pada harga-harga international. Penyesuaian diatas

dikenal dengan nama “Mekanisme DAVID HUME”.

d.      Kekurangan standar emas

Beberapa pendapat tentang standar emas, antara lain:

Ø  Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila

kepercayaan itu diperlukan. Karena selama resesi

kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan

masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank

menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah,

dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.

Ø  Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada

lagi pembatasa secara otomastis pada penawaran uang dan

deposito. Jika cadangan emas berkurang, pemerintah

tidak perlu mentaati ketentuan adanya standar emas yang

otomatis, tetapi pemerintah menjamin penawaran uang di

Page 21: ekonomi moneter

dalam peredarannya walaupun ada penurunan cadangan

emasnya. Persyaratan cadangan emas yang tetap dapat

dikurangi atau ditunda, ataupun malah pemerintah

menolak untuk mengekspor emasnya untuk pembayaran

hutnag-hutang internasionalnya.

Ø  Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut

ataupun kita percayai. Berkurangnya emas tidaklah

berarti penciutan jumlah uang yang beredar dan kredit

bank serta penurunan tingkat harga. Dan juga kenaikan

di dalam cadangan emas tidak menunjukkan kenaikan

secara otomatis dalam, jumlah uang yang beredar dan

kredit perbankan serta hubungannya dengan kenaikan

harga. Konsekuensinya harapan penyesuaian harga

international akan terjadi.

Ø  Pengumpulan cdangan emas tanpa memandang

perkembangan kegiatan usaha yang bersangkutan

Page 22: ekonomi moneter

meletakkan dasar (lansdasan) kerja untuk spekulasi dan

akibatnya, nilai uang akan jatuh.

Ø  Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan

moneter menjamin stabilitas pertukaran perdaganga luar

negeri, tetapi tidak menjamin keseimbangan harga di

dalam negeri. Suatu Negara dengan cadangan emas yang

melimpah dapat memperbesar jumlah uang yang beredar dan

kredit serta mendorong kenaikan harga. Tetapi dengan

berkurangnya emas akan menyebabkan deflasi sebagaimana

juga uang dan kredit akan ditarik dari peredaran .

2.      Standar Perak

Banyak kesamaanya dengan standar emas. Sehingga

dimungkinkan adanya:

a.      The Silver Coin Standars

b.      The Silver Bullion Standard

c.       The Managed Silver Bullion Standard

Page 23: ekonomi moneter

d.      The Silver Exchange Standard  

3.      Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard)

Standar logam kembar (bimetallism standard) adalah

suatu sistem peredaraan uang yang didasarkan pada dua

jenis mata uang yaitu mata uang standar emas dan mata

uang srandar perak. Besarnya perbandingan mata uang

emas dan mata uang perak ditentukan oleh pemerintah

dengan melalui undang-undang. Misalnya saja undang-

undang menetapkan perbandingan antara emas dan perak

adalah 1 gram emas = 10 gram perak (10:1).

Besarnya perbandingan menurut undang-undang tersebut

telang mengalami perubahan-perubahan  dalam

perbandingan kedua mata uang, sehingga mata uang yg

bernilai tinggi terdesak diantara nilai sistem

peredarannya. Misalnya perbandingan antara emas dan

nperak menurut undang-undang adalah 10:1. Sedangkan di

Page 24: ekonomi moneter

pasar bebas terjadi perubahan harga, sehingga

perbandingan antara emas dan perak menjadi 1 gram emas

= 15 gram perak (15:1). Dengan adanya perubahan harga

tersebut orang dapat mengambil untung dengan cara

melebut mata uang emas dan menukarnya dengan mata uang

perak, karena 1 gram emas dia akan memperoleh 15 gram

perak. Perak yang diperoleh sebanyak 10 gram dibuat

menjadi mata uang perak yang nilainya sama dengan 1

gram mata uang emas (perbandingan menurut undang-

undang). Akibatnya mata uang emas akan menghilang dari

peredaran, karena banyak dilebur untuk ditukar dengan

perak. Sehingga uang yang beredar dalam perekonomian

hanya mata uang perak saja.

Dengan melihat kenyataan tersebut, seorang ahli ekonomi

keuangan Inggris bernama Gresham mengemukaan sebuah

hukum yang bernama hukum Gresham yang berbunyi “bad

money always drives out good money” artinya “dalam suatu

Page 25: ekonomi moneter

sisten keuangan yang memakai standar kembar, seandainya

perbandingan emas dan perak menurut undang-undang

berbeda denga perbandingan sebenarnya di pasaran, maka

logam yang rendah nilainya akan mendesak logam yang

tinggi nilainya dari peredaran”.

Kemudian kerugian yang timbul dari perubahan

perbandingann nilai menurut undang-undang itu akan

dapat diatasi dengan syarat:

1.      Banyak negara yang memakai standar kembar

2.      Adanya kebebasan dalam lalulintas logam antar

negara.

Apabila syarat ini dapat dipenuhi, maka jika terjadi

perubahan perbandingan dalam satu negara, negara-negara

lain akan membeli logam yang menurun nilainya, sehingga

niali logam itu meningkat kembali. Oleh karena ad

pembeli dari luar negeri itu, maka perbandingan nilai

akan pulih kembali sesuai dengan undang-undang.

Page 26: ekonomi moneter

Perumusan ini merupakan sebuah hukum yang disebut Hukum

Newton yang dikemukakan oleh Newton bunyinya sebagai

berikut “seandainya nilai menurut undang-undang berbeda dengan

nilai yang sebenarnya terjadi, maka permintaan nilai logam yang

ditaksir terlalu tinggi nilainya akan banyak sekali sehingga harganya

akan meningkat kembali”.

Sistem moneter suatu Negara dikatakan menganut standar

logam kembar jika:

a.       Dua logam pada suatu perbandingan tetap antara

satu dengan yang lain dijadikan sebagai standar nilai

satu-satuan moneternya (biasanya emas dan perak).

b.      Pemerintah harus selalu siap membeli emas dan

perak pada harga tetap. Sementara itu uang emas dan

perak dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah.

c.       Segala bentuk uang kertas dari suatu Negara

mungkin dapat ditukarkan oleh pemegangnya ke dalam

bentuk uang logam atau batangan logam .

Page 27: ekonomi moneter

Sejarah menunjukkan bahwa bagi Negara yang mencoba

menggunakan standar kembar menghadapi adanya daya tarik

menarik antara permintaan dan penawaran logam-logam

tersebut di pasar yang akan menyebabkan harga suatu

logam lebih tinggi dari pada yang lainnya. Ini akan

menyebabkan berlakunya Hukum Greshman. Sebagai

akibatnya, Negara tersebut dalam prakteknya menggunakan

standar logam tunggal dari logam yang harganya lebih

tinggi, meskipun secara resmi tetap menggunakan standar

kembar.

a.      Kelebihan standar logam kembar (Bimetallism

Standard)

Ø  Kurang memadainya penyediaan emas relatip terhadap

uang dan kredit yang diciptakan oleh pemerintah dan

bank nampaknya mendorong dipakainya sistem standar

logam kembar.

Page 28: ekonomi moneter

Ø  Beberapa penganjur standar ini percaya bahwa sistem

logam kembar ini akan dapat menciptakan kestabilan

nilai uang daripada standar tunggal yang didasarkan

atas emas. Cadangan logam-logam (selain emas) lebih

banyak dan tidak mudah dipengaruhi oleh kenaikan yang

berarti dari penyediaan cadangan-cadangan ini.

Ø  Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil

karena produksi dari emas dan perak berubah-ubah dalam

arah yang berlainan. Semakin banyak emas yang

diproduksi dalam masa depresi ketika produksi perak

menurun, karena perak ini merupakan produksi pabrik

logam seperti baja yang produksinya meningkat pada saat

baik yaitu pada waktu ongkos penambangan emas meningkat

dan produksi emas tidak menarik. Cadangan emas dari

suatu Negara akan selalu bertambah dari satu sumber

atau lebih. Kenaikan di dalam cadangan moneternya akan

Page 29: ekonomi moneter

mempunyai akibat yang tidak dapat dihindari pada nilai

total cadangannya.

Ø  Hukum Gresham tidak secara tetap akan berlaku karena

aliran yang terlalu tinggi dari uang ke dalam pasar

yang mana akan menekan nilainya, dan membawanya ke

dalam garis nilai tambang (mint value).

b.      Kekurangan standar logam kembar

Sejarah moneter di dunia pada abad 19 menunjukkan bahwa

sistem standar logam kembar menjadi sistem standar

logam tunggal kenyataannya. Perbedaan antara nilai

tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung

mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran.

Akibatnya sistem moneter ini hanya berdasar pada satu

logam saja.

C.    Dampak Standar Barang Terhadap Perekonomian

Page 30: ekonomi moneter

Inflasi yang menjadi masalah serius bagi otoritas

moneter di rezim fiat money standard, pada masa

tersebut (standar barang) dapat berjalan secara stabil.

Hal ini karena rezim tersebut memiliki rezim moneter

yang berjalan secara otomatis yang dapat mengatur

pergerakan supply money di suatu Negara serta diawasi

secara disiplin oleh otoritas moneter masing-masing

Negara. Dengan demikian faktor utama yang menjadi

pemicu inflasi pada uang substitusi sepenuhnya dapat

dikendalikan, maka dampak dari suatu Negara menganut

standar barang terhadap perekonomian salah satunya

dapat menyebabkan rendahnya inflasi. Hal ini juga

diakui oleh Frederik Hayek (1976), sebagaimana yang

dikutip oleh Block (1999):

“Secara signifikan hal tersebut hanya terjadi pada

kejayaan sistem industry modern dan selama standar emas

yang berlangsung sekitas dua ratus tahun…..pada masa

Page 31: ekonomi moneter

itu harga-harga diakhir rezim tersebut tidak mengalami

perubahan. Ia sama sebagimana awalnya.” (Hayek,

1976:16)

“Kecuali selama dua ratus tahun ketika standar emas

diterapkan. Selain itu pemerintah sepanjang sejarah

telah menggunakan kekuatan eksklusif mereka untuk

menipu dan mencuri harta rakyat.” (Hayek, 1976:15).

Disamping itu dengan adanya nilai tukar yang tetap

antara mata uang suatu Negara Negara dengan Negara

lainnya menjadikan arus perdagangan dan investasi

tumbuh dengan pesat. Hal ini sebagaimana yang

dinyatakan oleh Grenspan (1966) yang juga dikutip oleh

Block (1999) : “Ketika standar emas dan atau perak

diterima sebagai alat pertukaran oleh sebagian besar

Negara, standar emas dan atau perak international yang

bebas tanpa bebas telah membantu percepatan pembagian

Page 32: ekonomi moneter

tenaga kerja (devision of labour) dan perluasan

perdagangan international. Meskipun alat-alat tukar

(seperti Dollar, Pound, Franch, dll) berbeda antara

satu Negara dengan Negara lainnya dan seluruhnya

ditetapkan nilainya dengan emas dan atau perak, namun

selama masa tersebut tidak ada hambatan bagi

perdagangan ataupun pergerakkan modal (movement of

capital)”. Sehingga dampak dari suatu Negara menganut

standar barang terhadap perekonomian salah satunya

dapat menyebabkan keseimbangan dalam perdagangan antara

Negara lain.  

Namun, masalah pokok yang timbul dari standar barang

(emas dan atau perak) adalah kurang praktis apabila

transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar. 

Moneter Internasional

BAB I

Page 33: ekonomi moneter

Pendahuluan

1.1.            Latar Belakang Masalah

Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah

utama yang sering kita bicarakan adalah berkaitan

dengan uang. Setiap Negara mempunyai mata uang

sendiri,dan mata uang itu menunjukkan nilai

barangnya.Begitu juga dengan Sistem moneter

internasional ini mengacu pada institusi-institusi

dimana pembayaran atas transaksi lintas negara

dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar

asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat

mempengaruhi kurs tukar.

Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik

akan memfasilitasi perdagangan internasional dan

investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap

perubahan. Elemen inti dari sistem moneter

internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs

Page 34: ekonomi moneter

tukar.untuk itu dalam penulisan makalah ini penulis

akan membahas terkait dengan pengertian bisnis

internasional,sejarah terbentuknya system moneter

internasional serta Bagaimanakah kaitannya Hukum

ekonomi moneter internasional terhadap negara dan

kepentingan ekonomi.

1.2. Rumusan Masalah

1)      Apakah pengertian system moneter internasional?

2)      Bagaimana standar moneter internasional?

3)      Bagaimana system penetapan kurs mata uang?

4)      Bagaimana cara melakukan transaksi pembayaran

internasional?

5)      Apa badan/lembaga keuangan internasoinal?

1.3.Tujuan Penulisan

Tujuan adanya penulian makalah ini tidak jauh untuk

memberikan wawasan agar pembaca dapat sedikit menambah

ilmu pengetahuan tentang ekonomi meliputi moneter

Page 35: ekonomi moneter

internasional hingga badan keuangan yang mengatur

sekaligus yang ada di dalamnya.

BAB II

Pembahasan

A.    Masalah Moneter Internasional

Apabila kita berbicara mengenai masalah moneter maka

masalah utama yang kita bahas adalah mengenai uang,

yaitu mata uang siapa yang nilainya paling tinggi,

kenapa demikian, dan seberapa lama nilainya relatif

terhadap mata uang lain dan kekayaan cadangan untuk

menjamin nilai mata uang tersebut (yakni emas) Sehingga

dalam dunia internasional dikenal istilah hard

currency, yang biasanya dimiliki oleh negara-negara

maju dimana kecenderungan mata uang ini adalah

apresiasi, dan soft currency, biasanya dimiliki oleh

negara-negara berkembang atau miskin dimana

kecenderungan mata uang ini adalah depresiasi.

Page 36: ekonomi moneter

Istilah-istilah itu muncul terkait dengan persaingan

bisnis internasional yang mereka lakukan sehingga

memunculkan sebuah ketimpangan antara ekonomi maju dan

berkembang. Semenjak dimulainya sistem standar emas

hingga abad ke 20, sistem moneter internasional telah

mengalami pasang surut. Perubahan dari satu sistem ke

sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak ekonomi dan

politik serta perang dunia pada saat itu. Perkembangan

tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap

“revolusi” bisnis internasional sampai sekarang.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dan investasi

internasional antar negara yang semakin global dan

terhubungkan satu sama lain maka mekanisme dalam

pengaturan nilai kurs mata uang suatu negara terhadap

negara lain sebagai nilai kurs yang diterima sangatlah

diperlukan. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa

setiap negara di dunia memiliki mata uang sendiri

Page 37: ekonomi moneter

dimana nilai dan daya-gunanya berbeda dengan mata uang

negara lain. Tentunya, selain nilai kurs yang beda,

setiap negara memiliki kebijakan yang beragam mengenai

moneter mereka masing-masing sehingga berdampak pada

kontinuitas dan spekulasi bisnis dan investasi suatu

negara ke negara tersebut. Oleh karena itu, sistem

moneter internasiona–sebuah rezim moneter–menciptakan

aturan dan mekanisme terstandardisasi yang dipakai

suatu negara untuk menilai dan menukarkan mata uangnya.

Ini akan mempermudah dan memfasilitasi pertukaran nilai

mata uang baik digunakan sebagai alat pembayaran sah

dalam bisnis internasional atau pembayaran hutang luar

negeri suatu negara maupun komoditas perdagangan dalam

bentuk investasi keuangan seperti di bursa efek.

Tentunya hal tersebut sangat bergangtung pada

kondusifnya fungsi moneter internasional itu sendiri.

Page 38: ekonomi moneter

Sedikit tentang sejarah emas, kira-kira tahun 1200

sebelum masehi hingga dewasa ini arah dari harga emas

pada umumnya menarik. Benar terdapat fluktuasi yang

lebar dalam harga  itu, dan seorang yang melakukan

investasi dalam emas hendaknya memiliki syaraf yang

mantap. Para investor Amerika  yang selalu taat hukum

pernah tidak merasakan sumber kepanikan itu karena

adalah ilegal bagi mereka untuk memiliki emas antara

tahun 1933 dan 1976. Selama periode itu, harga emas

telah meningkat dari sekitar $21 per ons menjadi hamper

$200 pada bulan desember 1976, ketika orang-orang

Amerika kembali bebas secara hukum untuk memiliki emas

dalam bentuk batangan. Ketika hal itu berkembang orang

Amerika tidak berbondong-bondong ke pasar dan harga

telah berfluktuasi antara $100 lebih sedikit dan diatas

$800 per ons sejak tahun 1976.

Page 39: ekonomi moneter

Konon emas harus dijual seperti intan dan platina

tetapi komoditas tersebut mempunyai satu keungulan yang

sangat penting terhadap emas. Platina berasa dalam

suatu pasar oligopoli dimana  amplats merupakan anggota

dominan sebagai angota tambang platina terbesar di

dunia. Sebaliknya, penambangan emas sangat terbagi-bagi

dan perusahan emas telah merosot untuk bergabung dengan

penguasa pemasaran.

Pada bulan Juli tahun 2002 emas memperoleh kembali

statusnya sebagai sarana perlindungan yang aman ketika

investor cemas akan terorisme, bahaya peperangan antara

India – Pakistan (kedua-duanya berkekuatan nuklir) dan

ketidakpastian tentang ekonomi dan pasar. Alasan lain

kuatnya harga emas adalah bahwa persediaan dan impor

Jepang naik enam kali lipat dalam kuartal pertama 2002

diatas periode yang sama tahun 2001. Jepang melakukan

pembelian sebab nilai kekayaan terus merosot setelah

Page 40: ekonomi moneter

satu decade dan pemerintah menunda perlindungan jaminan

deposit banknya pada April 2002. Pada 29 Mei  2002,

emas mencapai harga tertingginya sejak tahun 1997.

B.    Cara dan Alat Pembayaran Internasional

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan

adanya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata

uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli

barang dari seorang eksportir Amerika, maka

pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang Amerika

atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi

seorang importir adalah Rupiah. Untuk itu seorang

importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli

uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa

dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada

eksportir di Amerika.

Page 41: ekonomi moneter

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran

internasional di antaranya sebagai berikut :

1.      Pembeli (importir) dan penjual (eksportir)

terpisah oleh batas negara.

2.      Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing

negara.

3.      Komunikasi antarnegara dengan teknologi

mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang

terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran

besar masih menyita waktu.

Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata

uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar

valuta asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang

akan merupakan penawaran terhadap mata uang lainnya.

Misalnya kita melakukan pertukaran US $ dengan rupiah,

maka permintaan terhadap US $ merupakan penawaran

Page 42: ekonomi moneter

rupiah, dan sebaliknya penawaran rupiah merupakan

permintaan terhadap US $.

1. Cara Pembayaran Internasional

Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan

ekspor. Suatu negara yang mengadakan transaksi dengan

luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu

pertanyaan: bagaimana cara melakukan pembayaran akibat

perdagangan tersebut? Dari perdagangan antarnegara akan

menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari

luar negeri, sehingga diperlukan beberapa cara dalam

penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau

sering disebut dengan pembayaran internasional.

Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional

yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman

internasional antara lain sebagai berikut:

Page 43: ekonomi moneter

a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of

Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill)

Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan

dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importer

sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya

pengirimannya.

Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen-

dokumen berupa:

- faktur (invoice),

- konosemen atau surat muatan (bill of lading),

- daftar isi barang (packing list),

- surat keterangan asal barang (certificate of origin),

- surat keterangan pabean,

- surat asuransi (insurence).

Page 44: ekonomi moneter

Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang

(penarik wesel) yang ditujukan kepada orang lain (yang

kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu

(nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk

dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang

sudah ditentukan (hari jatuh tempo).

Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak

digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional.

Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang

sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada

pihak lain, yang kelak akan menukarkannya kepada

importir setelah wesel itu jatuh tempo.

b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)

Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan

mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang

Page 45: ekonomi moneter

penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut

tinggal.

Contoh:

Yahya mempunyai utang sebanyak £ 100 kepada Mr. Samo di

Inggris atau sebanyak Rp1.300.000,00 (dianggap kurs

waktu itu menunjukkan £1 = Rp 13.000,00). Kemudia

Zakaria mempunyai piutang sebanyak £ 100 kepada Mr.

John. Dari keempat orang tersebut penyelesaian utang

piutang dilakukan dengan cara Mr. John membayar

utangnya kepada Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya

membayar utangnya sebanyak Pp1.300.000,00 kepada

Zakaria. Dengan demikian sudah lunas segala utang

piutang mereka atau secara skematis dapat digambarkan

sebagai berikut.

Page 46: ekonomi moneter

Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar

tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak banyak lagi

digunakan dalam perdagangan internasional.

c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka

Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah

pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai

atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat

pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang

yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara

pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.

Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya

sebagai berikut.

Page 47: ekonomi moneter

- Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan

dana, walaupun barang yang dibeli belum diterimanya.

Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk

barang yang dipesan.

- Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai

dengan barang yang diterima.

- Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya

barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir.

- Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka

keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya

diketahui pengimpor.

d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)

Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang

dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian

sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir

Page 48: ekonomi moneter

(menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh

eksportir.

Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam

transaksi letter of credit, yaitu:

- opener (importir), adalah pihak yang mengajukan

permintaan pembukaan L/C kepada bank

- issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir

yang mengeluarkan L/C atas permintaan importir.

- Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima

pembukaan L/C oleh importir.

Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas:

- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-

ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank

yang ditunjuk

- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat

memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan

Page 49: ekonomi moneter

pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar

kemudian.

- Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau

barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk

barang konsumsi.

- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi

kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk

melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada

eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.

- Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru

dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1

bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah

penunjukan dokumen.

e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open

Account)

Page 50: ekonomi moneter

Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara

membiayai transaksi perdagangan internasional di mana

eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa

adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran.

Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual atau

satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal

pengiriman, sesuai dengan penjanjian yang disepakati

bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan

transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi

pengekspor.

Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut.

- Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran.

- Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.

f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)

Page 51: ekonomi moneter

Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang

yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian.

Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah

dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual

merupakan barang titipan untuk jangka waktu tertentu

dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil

risiko penjual, sebaiknya menggunakan jasa bank dalam

pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk

penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual,

pembeli membayar kepada bank sejumlah uang atas nilai

barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan

delivery instruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan

barangnya.

2. Alat Pembayaran Internasional

Page 52: ekonomi moneter

Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya

transaksi internasional diperlukan suatu alat

pembayaran internasional atau alat pembayaran luar

negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang

digunakan antara Negara satu dengan negara lain

berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang

sendiri-sendiri yang diperlukan dalam perdagangan.

Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian

besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan

intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut

system moneter internasional.

Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara

lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan

membandingkan kurs valuta asing (exchange rate).

Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau

devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum

dan devisa khusus.

Page 53: ekonomi moneter

a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil

ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer.

Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan

permintaan valuta asing di pasar valuta asing.

b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit

atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit

ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai

debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta

asing di pasar valuta asing.

Permintaan akan valuta asing berasal dari:

a. importir, karena seorang importir dalam melakukan

pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan

mata uang asing,

Page 54: ekonomi moneter

b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar

negeri untuk barang-barang yang diimpor,

c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta

asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar

negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat

berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian

pinjaman kepada penduduk negara lain,

d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat

ke luar negeri,

e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar

dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di

luar negeri.

Penawaran atas valuta asing berasal dari:

a. eksportir, karena eksportir selalu menerima

pembayaran atas transaksi perdagangan,

b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan

ke pasar valuta,

Page 55: ekonomi moneter

c. wisatawan-wisatawan mancanegara,

d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,

e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam

negeri.

C.     Standar moneter internasional

Pada dasarnya pengertian dari Standar adalah

kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan

yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai

spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria

yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk,

atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu

barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang

telah dinyatakan. Standar moneter adalah sistem moneter

yang didasarkan atas standar nilai uang artinya bahwa

uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan

segala transaksi ekonomi. Tanpa uang kita akan

Page 56: ekonomi moneter

kesulitan dalam bertransaksi di masyarakat, dan

ternyata jumlah uang yang beredar pun mempengaruhi

kemakmuran masyarakat suatu negara. Standar moneter

pada hakekatnya bisa dikategorikan menjadi dua golongan

yaitu; standar barang (commodity standard) dan standar

kepercayaan (fiat standard).

1.      Pengertian Standar Barang (Commodity Standard)

Standar barang (Commodity standard) merupakan sistem

moneter di mana nilai uang dijamin atau didasarkan pada

seberat barang tertentu, contohnya; emas dan atau

perak. Diartikan sebagai system moneter dimana

nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat

barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya). Setiap

nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat barang

tertentu (emas, perak, dan seterusnya) yang ditentukan

oleh Pemerintah. Standar barang ini dapat

diklasifikasikan sebagai berikut: Standar emas (the

Page 57: ekonomi moneter

gold standard), Standar perak (the silver

standard),Standar kembar (emas dan perak).

Standar Emas

a.      Definisi Standar Emas

Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter

di mana suatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan

moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas

dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang

untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.

b.      Macam-macam standar emas

Ada empat macam standar emas yaitu:

1)      The Gold Coin Standard

Page 58: ekonomi moneter

Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan

antara lain:

·          Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan

seberat tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah

uang emas. Misalnya U$$ 1 = 23,22 gram emas murni.

·          Pemerintah harus bersedia untuk melebur

batangan emas menjadi uang emas untuk kepentingan

masyarakat umum.

·          Adanya hubungan yang tetap antara satuan

moneter dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai

satuan moneter sama dengan berat tertentu emas.

·          Adanya kebebasan bagi individu terhadap

emas, apakah akan diekspor, disimpan atau digunakan

untuk berbagai tujuan (pribadi/business).

·          Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran

dan harus diterima umum di dalam pembayaran.

Page 59: ekonomi moneter

·          Uang kredit, pada umumnya hanya didukung

oleh sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus dengan

uang emas.

2)      The Gold Bullion Standard

Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya

(the gold coin standard).

Persamaannya antara lain:

·          Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan

dengan berat tertentu emas.

·          Pemerintah membeli dan menjuan seluruh emas

yang ditawarkan pada harga tetap.

·          Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli

emas 

·          oleh masyarakat karena jumlah emas yang

dijual banyak.

·          Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan

untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran hutang.

Page 60: ekonomi moneter

·          Pemerintah menerima uang kredit untuk

ditukarkan dengan emas.

Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar

ini:

1.      Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran

hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.

2.      Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari

peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak

ada kebebasan membuat uang emas.

3)      The Meneged Bullion Standard

Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas.

Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan

uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum.

Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas.

Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan

Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini.

Page 61: ekonomi moneter

Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah

untuk menurunkan kadar emas dalam setiap satuan dolar

agar supaya merangsang kegiatan usaha melalui kenaikan

harga yang diakibatkan oleh adanya devaluasi.

4)      The Gold Exchange Standard

Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik

kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.

·          Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan

seberat emas yang tetap.

·          Pasar bebas emas dijamin, memperbolehkan

masyarakat untuk berbuat sekehendaknya terhadap

cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan

mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta

diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari

perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang.

Page 62: ekonomi moneter

·          Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk

membeli sertifikat emas dari pemerintah dimana dapat

ditukarkan dengan emas.

Standar Perak

Banyak kesamaanya dengan standar emas. Sehingga

dimungkinkan adanya:

a.      The Silver Coin Standars

b.      The Silver Bullion Standard

c.       The Managed Silver Bullion Standard

d.      The Silver Exchange Standard  

3.      Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard)

Standar logam kembar (bimetallism standard) adalah

suatu sistem peredaraan uang yang didasarkan pada dua

jenis mata uang yaitu mata uang standar emas dan mata

uang srandar perak. Besarnya perbandingan mata uang

emas dan mata uang perak ditentukan oleh pemerintah

Page 63: ekonomi moneter

dengan melalui undang-undang. Misalnya saja undang-

undang menetapkan perbandingan antara emas dan perak

adalah 1 gram emas = 10 gram perak (10:1).

D.    Harga Valuta Asing (Kurs)

Kurs Transaksi (2013)

Mata Uang Satua

n

Nilai

Jual

Nilai Beli Nilai

Tengah

Dolar Australia

[ AUD ]

1 9255.25 9156.84 9206.05

Dolar Brunei D.

[ BND ]

1 7868.26 7783.54 7825.90

Dolar Canada [ CAD

]

1 9652.84 9555.49 9604.17

Franc Swiss

[ CHF ]

1 10829.82 10720.47 10775.15

Yuan China [ CNY ] 1 1620.63 1604.44 1612.54

Page 64: ekonomi moneter

Kroner Denmark

[ DKK ]

1 1778.13 1760.21 1769.17

EURO [ EUR ] 1 13263.25 13127.78 13195.52

Poundsterling

Inggris [ GBP ]

1 15537.52 15379.33 15458.43

Dolar Hongkong

[ HKD ]

1 1290.60 1277.62 1284.11

Yen Jepang [ JPY ] 100 10319.59 10212.28 10265.94

Korean Won [ KRW ] 1 8.67 8.58 8.63

Dinar Kuwait [ KWD

]

1 35408.56 34931.27 35169.92

Ringgit Malaysia [

MYR ]

1 3124.22 3090.12 3107.17

Kroner Norwegia

[ NOK ]

1 1674.45 1656.91 1665.68

Dolar Selandia

Baru [ NZD ]

1 7810.80 7726.83 7768.82

Page 65: ekonomi moneter

Kina Papua Nugini

[ PGK ]

1 4814.81 4241.48 4528.15

Peso Philipina

[ PHP ]

1 227.91 225.53 226.72

Riyad Saudi Arabia

[ SAR ]

1 2669.26 2642.24 2655.75

Kroner Swedia

[ SEK ]

1 1530.70 1514.13 1522.42

Dolar Singapura

[ SGD ]

1 7868.26 7783.54 7825.90

Baht Thailand

[ THB ]

1 321.35 317.63 319.49

Dolar Amerika

Serikat [ USD ]

1 10010.00 9910.00 9960.00

Page 66: ekonomi moneter

1.     Fungsi Pasar Valuta Asing

Fungsi pasar valuta asing di antaranya adalah:

a.      mempermudah pertukaran valuta asing (valas)

serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain

sehingga memungkinkan terjadinya kliring internasional;

b.      sebagai penyedia kredit, artinya pasar valuta

asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya

perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit;

c.       membatasi risiko, artinya pada pasar valuta

asing memungkinkan dilakukannya hedging (membatasi risiko

terhadap kemungkinan perubahan harga);

d.      spekulasi, artinya pada pasar valuta asing

orang dapat melakukan spekulasi menerima bahkan mencari

risiko dengan harapan mendapatkan keuntungan.

Page 67: ekonomi moneter

2. Produk Pasar Valuta Asing

Mata uang dunia yang biasa diperdagangkan di pasar

valuta

asing terdiri atas tujuh macam, yaitu:

a. Dollar Amerika (US$)

b. Poundsterling Inggris (GBP)

c. Euro Dolar (EUR)

d. Swiss Franc (CHF)

e. Japanese Yen (JPY)

f. Australian Dolar (AUD)

g. Canadian Dolar (CAD)

3. Keuntungan dan Kelemahan Adanya Pasar Valuta Asing

Keuntungan adanya pasar valuta asing di antaranya:

a.      hubungan perdagangan antarnegara semakin

berkembang,

Page 68: ekonomi moneter

b.      mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang

memerlukan transaksi di luar negeri,

c.       mendorong berkembangnya ekspor dan impor.

Adapun kelemahan adanya pasar valuta asing adalah:

a.      perubahan kurs akan mendorong spekulasi,

b.      menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang

secara umum),

c.       jika negara sedang resesi, akan mendorong

kebijakan devaluasi.

E.     Badan Keuangan Internasional (Lembaga Keuangan)

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya

terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan

(claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil.

Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan

menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di

samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai

Page 69: ekonomi moneter

jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis

skema tabungan, proteksi asuransi, program pension,

penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer

dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem

keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat

pemakai jasa-jasa keuangan. Dalam masyarakat sederhana,

aktivitas seperti gambar di atas tidak adanya

peran Bank dan lembaga keuangan, mungkin tidak terlalu

menjadi masalah. Namun dalam masyarakat yang semakin

berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga

keuangan lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai

lembagai mediasi antara pihak yang memiliki dana dan

yang membutuhkan dana.

Dalam praktiknya lembaga keuangan dapat dibagi

menjadi :

1. Bank

Page 70: ekonomi moneter

2. Lembaga Keuangan Non-Bank

1.    Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.

Ketentuan umum yang melandasi melandasi

kegiatan dari bank dan lembaga keuangan adalah undang-

undang pokok perbankan no 14 tahun 1967 yang

menyebutkan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan

yang melalui kegiatan-kegiatan dibidang keuangan

menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang

tersebut kembali ke masyarakat.

Peranan dan fungsi Bank dalam masyarakat yaitu :

Page 71: ekonomi moneter

a.      Sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana

masyarakat.

b.      Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari

masyarakat dalam bentuk kredit atau lembaga pemberi

kredit.

c.       Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi

perdagangan dan pembayaran utang.

Secara Umum,macam/jenis Bank dapat dibagi menjadi :

1.      Bank Sentral

adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai

tugas menetapkan dan melaksanakan kebiujakan moneter,

mengatur dan menjaga kelancaran system devisa serta

mengatur dan mengawasi bank.

Page 72: ekonomi moneter

Tugas bank sentral yaitu menjaga kestabilan setiap

unsur perekonomian dalam negeri dan juga menjadi sebuah

lembaga yang bertanggung jawab dalam kestabilan harga

kebutuhan atau nilai mata uang dalam hal ini valas yang

sedang berlangsung di suatu negara. Kenaikan inflasi

atau yang biasa kita alami dengan kenaikan setiap harga

baik harga kebutuhan atau harga lain yang bersifat

kebutuhan pokok seperti beras, listrik, air juga turut

diatur oleh Bank Sentral. Biasanya penurunan nilai uang

yang terjadi karena sentimen negatif dari pasar uang

yang akhirnya turut mendorong perekonomian suatu negara

menjadi melemah atau menjadikan nilai inflasi dalam suatu

waktu kurun waktu tertentu di suatu negara melonjak

sehingga tercipta keadaan yang semrawut dalam arti kata

terjadi penurunan kesehatan ekonomi.

Bank sentral pada dasarnya mempunyai tugas untuk

memelihara supaya sistem moneter itu bekerja secara

Page 73: ekonomi moneter

efesien sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat

pertumbuhan kredit / uang beredar sesuai dengan yang

diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa

mengakibatkan inflasi.

Tugas-tugas Bank Sentral yaitu :

1)      Memperlancar lalu-lintas pembayaran sehingga

dapat cepat dan efisien. Untuk memenuhi tujuan ini ,

Bank sentral menciptakan uang kertas. Dengan demikian

apabila kebutuhan masyarat akan uang kas meningkat Bank

Sentral dapat memenuhinya.

2)      Sebagai pemegang Kas Pemerintah. Bank Sentral

memegng peranan penting dalam membantu memperlancar

kegiatan keuangan dengan cara :

·         Menerima pembayaran pajak

·         Membantu melakukan pembayaran Pemerintah

Page 74: ekonomi moneter

·         Membantu penempatan serta pengedaran surat-

surat berharga Pemerintah

3)      Mengatur dan mengawasi kegiatan Bank-Bank umum.

4)      Melakukan pengumpulan serta analisa data

ekonomi nasional dan internasional.

Dalam struktur moneter Indonesia, peranan Bank Sentral

sebagai pembina dan pengawas Bank-Bank serta pengendali

peredaran uang,di kategorikan sebagai berikut:

a.      Bank Sirkulasi

Sebagai Bank Sirkulasi, Bank Indonesia mempunyai hak

tunggal untuk mengedarkan uang logam sebagai alat

pembayaran yang sah.

b.      Banker’s Bank

Bank Sentral disebut sebagai Bankir dari Bank-Bank,

artinya Bank Sentral dianggap sebagai salah satu sumber

dana dimana Bank-Bank dapat meminta bantuan Bank

Page 75: ekonomi moneter

Indonesia untuk menambah permodalan mereka dalam rangka

pemberian pinjaman kepada nasabah.

c.       Lender of last resort

Dalam kaitan ini, Bank Indonesia disebut sebagai

pemberi pinjaman pada tingkat terakhir. Dalam hal ini,

Bank Indonesia memberikan bantuan dengan fasilitas

kredit likuiditas darurat.

2.      Bank Umum,

Bank umum adalah suatu lembaga keuangan yang tujuan

utamanya adalah mencari keuntungan.keuntungan merupakan

selisih antra pendapatan dan biaya merupakan bank yang

bertugas melayani segenap lapisan masyarakat dan bank

yang menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito

dalam dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka

pendek.

Page 76: ekonomi moneter

Fungsi Bank Umum :

1.          Penciptaan uang

2.          Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

3.          Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

4.          Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

5.          Penyimpanan Barang-Barang Berharga

6.          Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum

juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat

membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon

seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji

pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.

3.      Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Merupakan Lembaga keuangan Bank yang menerima simpanan

hanya dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan yang

Page 77: ekonomi moneter

dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha Bank

perkreditan rakyat.

Fungsi BPR antara lain :

1.   Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2.   Memberikan kredit.

3.   Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan

prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

4.   Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat

deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah

sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR

apabila BPR mengalami over likuiditas.

Page 78: ekonomi moneter

4.      Bank Syariah,

Merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak

menggunakan sistem perbankan pada umumnya, namun dengan

menggunakan sistem syariah (khususnya menurut syariah

agama Islam).

Fungsi bank syariah dalam paradigma akuntansi Islam,

secara garis besar terdiri atas  4 fungsi utama yaitu :

a.      Sebagai Manajemen investasi.

Bank-bank syariah dapat melaksanakan fungsi ini

berdasarkan kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan.

Menurut kontrak mudharabah, bank (dalam kapasitasnya

sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan

investasi dana dari peihak lain) menerima presentase

keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam ha terjadi

kerugian, sepenuhnya menjadi risiko dana (shahibu mal),

sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.

Page 79: ekonomi moneter

b.      sebagai Investasi

Bank-bank syariah menginvestasikan dana yang

ditempatkan pada dunia usaha (baik dana modal maupun

dana rekening investasi) dengan menggunakan aat-alat

investasi yang konsisten denagan syariah. Di antara

contohnya adalah kontrak murabahah, musyarakah, bai’

as-salam, bai’ al-istisna’, ijarah, dan lain-lain.

Rekening investasi menjadi dua yakni rekening investasi

tidak terbatas dan terbatas :

1.        Rekening investasi tidak terbatas (general

investment)

Pemegang rekening jenis ini memberi wewenang kepada

bank syariah unutk menginvestasika dananya dengan cara

yang dianggap paling baik dan feasible, tanpa

menerapakan pembatasan jenis, waktu, dan bidang usaha

investasi.

Page 80: ekonomi moneter

2.        Rekening investasi terbatas

Pemegang rekening jenis ini menerapkan pembatasan

tertentu dalam hal jenis, bidang usaha, dan waktu bank

menginvestasikan dananya.

c.       Sebagai Jasa keuangan

Bank syariah dapat juga menawarkan berbagai jasa

keuangan lainnya berdasakan wupah (fee based) dalam

sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Contohnya,

garansi, transfer kawat, L/C, dan sebagainya.

d.      Sebagai Jasa sosial

Konsep perbankan islam/syariah mengharuskan bank islam

melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh

(pinjaman kebaikan), zakat, atau dana sosial yang

sesuai dengan ajaran Islam. Konsep perbankan syariah

juga mengharuskan bank syariah memainkan peran dalam

pengembangan sumber daya insani dan menyumbang dana

bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.

Page 81: ekonomi moneter

2.    Lembaga Keuangan Non-Bank

Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan

yang memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana

dari masyarakat secara tidak langsung (non

depository).  Lembaga keuangan non-bank lainnya, adalah

tidak banyak berbeda dengan demand deposit liabilities’ dari

bank-bank komersiil, dan secara umum semuanya itu di

sebut sebagai “uang’’ adalah benar bahwa demand

deposits itu dapat dibelanjakan tabungan (savings) dan

saham (loan shares) tidak dapat di belanjakan tanpa

menguangkannya terlebih dahulu. Namun menguangkan itu

mudah saja sehingga dengan demikian, kesemuanya itu

merupakan alat likuid untuk maksud-maksud praktis.

Di Indonesia sebagian besar dana-dana Bank pemerintah

berasal dari Bank Indonesia yang kemudian disalurkan

Page 82: ekonomi moneter

sebagai investasi kredit. Dalam kaitan ini perlu

terciptanya lembaga-lembaga keuangan swasta sehingga

dana dari dalam Negeri atau luar Negeri dapat

disalurkan melalui lembaga keuangan bukan Bank.

Menurut jenisnya lembaga keuangan bukan bank dapat

dibedakan sebagai berikut :

1.      Lembaga pembiayaan pembangunan (Development

Finance Corporation –DFC)

2.      Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan

surat-surat berharga (Investment Finance Corporation –

IFC)

3.      Lembaga keuangan lainnya seperti Mutual

Funds( Dana bersama ) yang belum ada peraturan

tersendiri.

Page 83: ekonomi moneter

Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di

indonesia saat ini antara lain :

a.      Pasar Modal merupakan pasar tempat pertemuan

dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para

penanam modal, dengan instrumen utama saham dan

obligasi.

b.      Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana

dan investasi dana.

c.       Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana

dari anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana

tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat

umum.

d.      Perusahaan Pengadaian merupakan lembaga

keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan

jaminan tertentu.

Page 84: ekonomi moneter

e.      Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan

kepada pembiayaan barang-barang modal yang di inginkan

oleh nasabahnya.

f.        Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang

bergerak dalam usaha pertanggungan.

g.      Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang

usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu

perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah.

h.      Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan

oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung

resiko tinggi.

i.        Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang

kegiatannya mengelola dana pension suatu perusahaan

pemberi kerja.

Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh lembaga keuangan

bukan Bank adalah :

Page 85: ekonomi moneter

1.      Menghimpun dana-dana dengan jalan mengeluarkan

kertas berharga

2.      Memberikan kredit terutama kredit jangka

menengah kepada perusahaan-perusahaan / proyek-proyek

baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun swasta

3.      Mengadakan penyertaan modal didalam perusahaan-

perusahaan ataupun proyek-proyek.

4.      Bertindak sebagai perantara dari perusahaan-

perusahaan Indonesia dan badan-badan hukum pemerintah

untuk mendapatkan sumber permodalan berupa pinjaman dan

penyertaan baik dalam maupun dari luar Negeri

5.      Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan

peserta / kompayon baik dalam Negeri maupun luar Negeri

untuk mengadakan joint venture

6.      Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan

tenaga ahli dan memberikan nasehat-nasehat keahlian

Page 86: ekonomi moneter

7.      Melakukan usaha-usaha lain dibidang keuangan

setelah mendapat persetujuan Mentri Keuangan.

Terdapat dua badan keuangan internasional yang akan

dibahas pada bab ini diantaranya yaitu :

1.      Bank dunia, pada dasarnya bank dunia didirikan

untuk membantu negara-negara di Eropah yang hancur

akibat perang dunia ke-II.

Fungsi   & tujuan   Bank Dunia

Fokus Bank Dunia adalah membantu penduduk dan  negara

miskin dengan tujuan utama :

·          Meningkatkan kesejahteraan penduduk, 

melalui program kesehatan dan pendidikan.

·          Mengembangkan sosial, pemerintahan dan

membangun institusi sebagai kunci elemen pengurangan

kemis- kinan.

Page 87: ekonomi moneter

·          Menguatkan kemampuan pemerintah untuk

memberi pelayanan berkualitas, efesien, dan transparan.

·          Melestarikan  lingkungan hidup

·          Mendukung dan mendorong  pengem- bangan

sektor bisnis swasta.

·          Mendorong terbentuknya stabilitas lingkungan

ekonomi makro, sehingga kondusif untuk investasi dan

perencanaan jangka panjang

2.      International Monetary Fund (Imf)

Pada dasarnya IMF merupakan suatu lembaga yang bergerak

dalam bidang perekonomian dan menjadi fasilitator

penyedia dana bantuan. IMF memiliki tujuan tertentu

dalam hal pengaturan uang dan peminjaman bantuan kepada

negara-negara berkembang dan tidak mampu. Selain itu,

IMF pun memiliki peranan dalam memilih suatu kerangka

legal internasional untuk menaikkan kredibilitas sistem

Page 88: ekonomi moneter

serta sebagai lembaga penyedia dana untuk memperpanjang

pinjaman bagi negara-negara anggotanya dalam

penyeimbangan masalah pembayaran (Simmons, 2001).

IMF sebagai salah satu lembaga keuangan dunia

seringkali menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu yang

berkaitan dengan masalah moneter terutama jika fokusnya

adalah tentang Fixed Exchange Rates di mana terjadi rise dan

fall legalisasi di dalamnya. Kemudian apakah IMF ini

dapat dikategorikan sebagai rezim internasional? Sejauh

mana keberhasilan peranan IMF sebagai rezim yang mampu

memfasilitasi berbagai persoalan dunia yang berkaitan

dengan perekonomian khususnya moneter? Apalagi jika

akhir-akhir ini kredibilitas IMF pun semakin diragukan

dengan seringnya intervensi terhadap negara-negara

anggotanya dilakukan oleh IMF. Faktor negara-negara

hegemon yang berada di balik IMF mungkin sedikit banyak

mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

Page 89: ekonomi moneter

IMF. Padahal sebagai suatu rezim internasional yang

pembentukan awalnya disepakati oleh banyak negara yang

concern terhadap masalah perekonomian dunia dan moneter,

sudah seharusnya IMF berperan secara proporsional dan

mampu bersikap netral untuk tetap fokus pada tujuan

awalnya tadi, terutama membantu sistem perekonomian

negara miskin dan berkembang supaya mampu memiliki

kestabilan ekonomi dan bangkit secara finansial.

Latar Belakang Pendirian :

Terbentuk I.M.F merupakan hasil  Bretton Woods

Agreement secara resmi pada tgl. 27 Desember 1947 dan

operasional keuangan dimulai pada 01 Maret 1947 IMF

menitik beratkan masalah moneter dan Bank Dunia menitik

beratkan masalah pembangunan ekonomi.

Tujuan IMF :

·          Meningkatkan kerjasama moneter internasional

Page 90: ekonomi moneter

·          Meningkatkan kegiatan perdagangan dan

penanaman modal dunia

·          Memeliharara stabilitas  nilai tukar mata

uang  

·          Memperkecil hambatan dan batasan-batasan

yang ditetapkan pemerintah berbagai negara atas

pembayaran internasional

·          Menyediakan dana pinjaman untuk membantu

pemeliharaan nilai tukar yang mantap pada masa ketidak

seimbangan neraca pembayaran yang sifatnya sementara

·          Mengurangi tingkat dan  masa defisit serta

surplus neraca pembayaran 

Page 91: ekonomi moneter

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan

adanya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata

uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli

barang dari seorang eksportir Amerika, maka

pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang Amerika

Page 92: ekonomi moneter

atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi

seorang importir adalah Rupiah.

Pada dasarnya pengertian dari Standar adalah

kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan

yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai

spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria

yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk,

atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu

barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang

telah dinyatakan. Standar moneter adalah sistem moneter

yang didasarkan atas standar nilai uang artinya bahwa

uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan

segala transaksi ekonomi.

Keuntungan adanya pasar valuta asing di antaranya:

d.      hubungan perdagangan antarnegara semakin

berkembang,

Page 93: ekonomi moneter

e.      mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang

memerlukan transaksi di luar negeri,

f.        mendorong berkembangnya ekspor dan impor.

Adapun kelemahan adanya pasar valuta asing adalah:

d.      perubahan kurs akan mendorong spekulasi,

e.      menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang

secara umum),

f.        jika negara sedang resesi, akan mendorong

kebijakan devaluasi.

Daftar Pustaka

Page 94: ekonomi moneter

http://vinandhika-p--fisip10.web.unair.ac.id/

artikel_detail-47072-RezimRezim%20Internasional-

Legalisasi%20Urusan%20Moneter%20Internasional.html

http://www.ortax.org/ortax/?mod=kursbi

http://roni336.blogspot.com/2010/08/kelemahan-sistem-

moneter-internasional.html

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-

moneter-internasional

http://vita_rudiany-fisip11.web.unair.ac.id/

artikel_detail-76193-Ekonomi%20Politik%20Internasional-

Sistem%20Moneter%20Internasional:%20Emas%20Menuju

%20Sistem%20Bretton%20Woods.html

http://onlinebuku.com/2009/03/16/sistem-moneter-

international/

PENGERTIAN DAN MACAM SISTEM STANDAR MONETER

4:30 AM

SOSIOLOGI SAYA

Page 95: ekonomi moneter

Versi materi oleh Ismawanto

Suatu negara harus mempunyai dasar dalam mencetak uang.

Nah, dasar itulah yang disebut sebagai standar moneter.

Untuk lebih lanjutnya, kamu dapat menyimak pembahasan

berikut ini.

1. Pengertian Standar Moneter

Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan

atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya peraturan

tentang ciriciri/ sifat-sifat dari uang, pengaturan

tentang jumlah uang yang beredar (baik logam maupun

kertas), ekspor-impor logam mulia serta fasilitas bank

Page 96: ekonomi moneter

dalam hubungannya dengan demand deposit (simpanan yang

setiap saat dapat diambil)

Standar uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai

berikut.

a. Standar kertas, adalah sistem keuangan di mana uang

kertas berlaku sebagai alat tukar/alat pembayaran yang

sah dan tak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan

dengan emas dan perak pada bank sirkulasi.

b. Standar logam (metalisme) yang dibedakan menjadi

dua, yaitu monometalisme dan bimetalisme.

1) Monometalisme (standar tunggal) merupakan sistem

standar moneter yang menggunakan standar uangnya berupa

satu buah logam mulia, bisa emas maupun perak.

Page 97: ekonomi moneter

2) Bimetalisme merupakan sistem standar moneter yang

didasarkan pada dua logam. Sistem ini digolongkan dalam

standar kembar, standar paralel, dan standar pincang.

a) Standar kembar, yaitu standar uang yang menggunakan

dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama

sebagai standar uangnya. Dalam standar ini akan berlaku

dua macam perbandingan emas dan perak, yaitu:

- perbandingan menurut pemerintah dalam bentuk uang,

dan

- perbandingan menurut pasar dalam bentuk batangan

Page 98: ekonomi moneter

emas.

b) Standar paralel, yaitu standar uang yang menggunakan

dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama

sebagai standar uangnya, tetapi perbandingan yang

berlaku hanya satu macam yaitu menurut pasar saja.

c) Standar pincang, yaitu standar uang yang menggunakan

emas sebagai standar uang dan perak sebagai alat

bayarnya.

Jika suatu negara menggunakan standar kembar atau

bimetalisme, maka dalam negara tersebut akan berlaku

Hukum Gresham, yang berbunyi “Bad money always drives

out good money from circulation” artinya uang yang

nilai bahannya lebih rendah akan mendesak uang yang

nilai bahannya lebih tinggi dari peredaran.

Syarat berlakunya Hukum Gresham adalah sebagai berikut.

Page 99: ekonomi moneter

- Negara menggunakan standar kembar.

- Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik

berupa emas maupun perak.

- Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa ataupun

melebur uang emas maupun perak.

- Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah dan

pasar berbeda.

2. Macam-Macam Standar Moneter

Standar moneter pada hakikatnya dikategorikan menjadi

dua golongan, yaitu standar barang dan standar

kepercayaan.

a. Standar barang (commodity standard)

Page 100: ekonomi moneter

Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uang

dijamin sama dengan berat tertentu barang (emas atau

perak). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan

barang tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Standar barang ini diklasifikasikan menjadi tiga,

yaitu:

1) standar emas (the gold standard),

2) standar perak (the silver standard),

3) standar kembar (emas dan perak).

b. Standar kepercayaan (faith standard) atau standar

kertas

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dapat kamu simak

penjelasan masing-masing sistem moneter beserta

kebaikan dan keburukannya.

Page 101: ekonomi moneter

a. Standar Emas

Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di

mana suatu negara bebas memperjualbelikan emas dengan

harga yang pasti. Di samping itu, negaranya juga

mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor

emas tanpa batas.

Kebaikan standar emas di antaranya sebagai berikut.

1) Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan

uang yang didasarkan atas emas karena kegunaan dari

logam ini.

2) A chek on inflation and deflation, artinya dapat

mencegah timbulnya inflasi (kenaikan harga secara

terus-menerus) dan deflasi (penurunan harga secara

terus-menerus).

3) Automatic limitation on medium of exchange, artinya

Page 102: ekonomi moneter

persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas

yang diciptakan dan deposito bank dapat menekan secara

otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan

kredit bank.

4) Basic of international money system, artinya

diterimanya uang kartal secara umum yang didasarkan

pada emas dan karena nilainya yang stabil sehingga uang

dipakai sebagai nilai standar internasional serta

sebagai alat penukar.

5) Stimulus to international investment and trade,

artinya standar emas dapat menggairahkan perdagangan

internasional dan investasi.

6) Uniform international price system, artinya dapat

membentuk harga internasional dari kegiatan ekspor dan

impor emas di pasar bebas dan secara otomatis dapat

membuat penyesuaian pada harga-harga internasional.

Page 103: ekonomi moneter

Keburukan standar emas dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila

kepercayaan itu diperlukan, karena selama resesi

kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan

masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank

menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah

dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.

2) Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada

lagi pembatasan secara otomatis pada penawaran uang dan

deposito.

3) Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut

atau kita percayai, dan harapan penyesuaian harga

internasional tidak akan terjadi.

4) Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang

perkembangan dunia usaha yang bersangkutan akan

menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai uang jatuh.

5) Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan

Page 104: ekonomi moneter

moneternya akan menjamin stabilitas pertukaran dan

perdagangan luar negeri, tetapi tidak menjamin

keseimbangan harga di dalam negeri.

b. Standar Perak

Standar perak adalah suatu sistem standar moneter di

mana suatu bangsa bebas memperjualbelikan perak dengan

harga yang pasti dan mengizinkan seseorang untuk

mengimpor dan mengekspor perak tanpa batas. Standar

perak mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan

standar emas.

c. Standar Kembar

Standar kembar artinya suatu negara menggunakan dua

logam sebagai logam standar, misalnya emas dan perak

dengan perbandingan tertentu di antara kedua macam

standar tersebut.

Page 105: ekonomi moneter

Kebaikan standar kembar di antaranya sebagai berikut.

1) Kurang memadainya penyediaan emas sebagai uang dan

kredit, mendorong dipakainya standar logam kembar.

2) Dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada

standar tunggal yang didasarkan atas emas.

3) Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil

karena produksi emas dan perak berubah-ubah dalam arah

yang berlainan.

Sedangkan keburukan standar kembar yaitu berlakunya

Hukum Gresham. Sebagai jawaban untuk mengatasi agar

tidak terjadi kenyataan yang dikemukakan oleh Gresham

dinamai dengan istilah Hukum Newton.

d. Standar Kepercayaan/Standar Kertas

Standar kepercayaan merupakan sistem moneter di mana

Page 106: ekonomi moneter

nilai uang tidak dijamin dengan seberat tertentu

barang, tetapi kepercayaan masyarakat dapat menerima

uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Kebaikan standar kepercayaan di antaranya sebagai

berikut.

1) Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan

uang dan kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit

serta memenuhi persyaratan perdagangan.

2) Akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari

standar emas otomatis dapat dihindari.

3) Lebih murah untuk mencetak uang kertas daripada uang

logam.

Adapun keburukan standar kepercayaan antara lain

sebagai berikut.

1) Tidak dikaitkannya dengan cadangan logam

mengakibatkan pencetakan uang kertas dan kredit bank

yang berlebihan.

Page 107: ekonomi moneter

2) Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi

akan berakibat inflasi yang hebat (hyperinflation).

3) Dapat mengakibatkan fluktuasi harga atau nilai tukar

valuta asing sehingga dapat menghancurkan keuangan

internasional, perdagangan, dan investasi.