Page 1
MONETER INTERNASIONAL
26 Jun
MONETER INTERNASIONAL
STANDAR MONETER
Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang
disadarkan atas standarnilai uang, termasuk didalamnya
peraturan tentang ciri-ciri/sifat-sifat dari uang,
pengaturan tentang JUB (baik logammaupun kertas),
ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank
dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit.
I.1. Macam-macam Standar Moneter
a. Standar barang (commodity standard)
Standar emas (the gold standard)
Standar perak (the silver standar)
Standar kembar (emas dan perak)
Page 2
b. Standar kepercayaan (fiat standard)
Fiat money
Incovertable paper money
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
Merupakan kumpulan berbagai lembaga, perjanjian dan
kebijakan dengan mana pembayaran internasional
dilakukan.
Sistem memuat :
1. cara2 penyesuaian perubahan kurs antar mata uang
2. cara2 menentukan penyesuaian untuk mencapai
keseimbangan neraca pembayaran.
Persyaratan kestabilan sistem
1. sistem moneter hendaknya berorientasi pada pasar
2. pengaturan pembayaran antarnegara hendaknya bersifat
multilateral,
agar mereka dapat menutup defisit pembayaran pada satu
atau
Page 3
beberapa negara dengan surplus yang diperoleh dari
negara lain.
3. sistem tersebut hendaknya stabil.
2.1. Fixed exchange rates (Sistem Bretton Woods)
Dikenal juga sebagai standar tukar emas karena banyak
negara yang memegang emas dan devisa khususnya dollar
Amerika sebagai cadangannya.
2.2. Kurs Devisa Mengambang (Floating Exchange Rates)
Salah satu tujuan bagi NSB dengan berubahnya sistem
moneter internasional adalah penciptaan cadangan
kekayaan dengan hasil yang menarik dan preferensi untuk
mengatur kebijakan cadangan portofolionya.
Keinginan IMF ? penambahan liquiditas internasional
dengan hak pinjaman internasional (international
borrowing right)
Peranan IMF pada NSB
IMF telah menggunakan “persyaratannya” yang banyak
Page 4
membawa dampak.
NSB secara keseluruhan memilih pd pendekatan
“adjustable-peg” .
Dari 97 NSB, hanya 5 negara yang mengambangkan mata
uangnya secara bebas, lainnya dikaitkan pada:
> dollar Amerika, 52 negara
> Pound sterling, 6 negara
> Franc Prancis, 13 negara
> Peso Spanyol, 1 negara
> SDR, 9 Negara
> Mata uang lainnya, 16 negara
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan antara
“pegging dan floating”, sangat komplex:
1. kebijakan nilai tukar domestik dan pengangguran
2. dampak perubahan kurs pada volume perdagangan luar
negeri
3. dampak perubahan kurs terhadap investasi domestik
Page 5
dan volume
ekspor.
Kenapa NSB memilih “adjusable-peg” ?
1. adanya “forward markets” bagi mata uang negara-
negara maju, tapi
tidak ada pasar bagi mata uang NSB
2. kekhawatiran adanya devaluasi yang berakibat
burukpada investasi
3. seringnya terjadi perubahan nilai tukar mata uang
NSB menyebabkan
berkurangnya kepercayaan untuk memegang dan
menyimpannya.
4. banyak NSB tidak mempunyai derajat kesamaan dalam
pengawasan
terhadap tingkat harga dalam negeri
Perlunya Cadangan Moneter Internasional
Persyaratan untuk cadangan (devisa) tidaklepas dari
Page 6
nilai tukar yang dianut oleh negara ybs.
1. Nilai tukar fleksibel sepenuhnya (a fully flekxible
exchange rate)?
Penguasa moneter negara tsb tdk dpt menjual atau
membeli valas dan
selanjutnya ini akan mempengaruhi penerimaan dan
pengeluarannya ?
BS tdk perlu memegang cadangan kec mungkin hanya untuk
berjaga2.
2. Sistem nilai tukar tetap (a fixed exchange rate
system)? Penguasa
moneter diharuskan memegang cadangan secukupnya untuk
mengatasi
kesulitan (misalnya deficit)
Minggu, 02 Juni 2013
ANALISIS STANDAR MONETER INTERNASIONAL KHUSUSNYA PADA
STANDAR BARANG (COMMODITY STANDARD)
Page 7
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain
mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-
kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan,
petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk
menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai
dengan yang telah dinyatakan. Pada eknomi moneter
dikenal dengan yang namanya standar moneter. Standar
moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas
standar nilai uang artinya bahwa uang merupakan alat
pembayaran yang sah untuk melakukan segala transaksi
ekonomi. Tanpa uang kita akan kesulitan dalam
bertransaksi di masyarakat, dan ternyata jumlah uang
yang beredar pun mempengaruhi kemakmuran masyarakat
suatu negara. Oleh karena itu pemerintah melalui Bank
Sentral mencetak uang. Bank Sentral merupakan lembaga
keuangan yang menjalankan kebijakan moneter dengan
Page 8
menggunakan berbagai instrument moneter, dengan bank-
bank umum sebagai mediator yang mempengaruhi jumlah
uang yang beredar di masyarakat yang merupakan sasaran
kebijakan moneter. Standar moneter pada hakekatnya bisa
dikategorikan menjadi dua golongan yaitu; standar
barang (commodity standard) dan standar kepercayaan
(fiat standard).
A. Pengertian Standar Barang (Commodity Standard)
Standar barang (Commodity standard) merupakan sistem
moneter di mana nilai uang dijamin atau didasarkan pada
seberat barang tertentu, contohnya; emas dan atau
perak. Diartikan sebagai system moneter dimana
nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat
barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya). Setiap
nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat barang
tertentu (emas, perak, dan seterusnya) yang ditentukan
oleh Pemerintah.
Page 9
Jika suatu Negara hanya memakai satu jenis barang
(logam) sebagai standar moneternya maka Negara tersebut
dikatakan menganut “mono metallism standard”, tetapi
jika Negara tersebut memakai dua barang (logam) sebagai
standar moneternya maka dikatakan bahwa Negara tersebut
menganut “bimetallism standard”.
B. Klasifikasi Standar Barang
Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Standar emas (the gold standard)
2. Standar perak (the silver standard)
3. Standar kembar (emas dan perak)
1. Standar Emas
a. Definisi Standar Emas
Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter
di mana suatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan
Page 10
moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas
dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang
untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.
b. Macam-macam standar emas
Ada empat macam standar emas yaitu:
1) The Gold Coin Standard
Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan
antara lain:
· Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat
tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah uang
emas. Misalnya U$$ 1 = 23,22 gram emas murni.
· Pemerintah harus bersedia untuk melebur batangan
emas menjadi uang emas untuk kepentingan masyarakat
umum.
· Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter
dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai satuan
moneter sama dengan berat tertentu emas.
Page 11
· Adanya kebebasan bagi individu terhadap emas,
apakah akan diekspor, disimpan atau digunakan untuk
berbagai tujuan (pribadi/business).
· Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran dan
harus diterima umum di dalam pembayaran.
· Uang kredit, pada umumnya hanya didukung oleh
sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus dengan uang
emas.
2) The Gold Bullion Standard
Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya
(the gold coin standard).
Persamaannya antara lain:
· Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan dengan
berat tertentu emas.
· Pemerintah membeli dan menjuan seluruh emas
yang ditawarkan pada harga tetap.
Page 12
· Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli
emas oleh masyarakat karena jumlah emas yang dijual
banyak.
· Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan
untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran hutang.
· Pemerintah menerima uang kredit untuk
ditukarkan dengan emas.
Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar
ini:
1. Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran
hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.
2. Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari
peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak
ada kebebasan membuat uang emas.
3) The Meneged Bullion Standard
Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas.
Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan
Page 13
uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum.
Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas.
Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan
Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini.
Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah
untuk menurunkan kadar emas dalam setiap satuan dolar
agar supaya merangsang kegiatan usaha melalui kenaikan
harga yang diakibatkan oleh adanya devaluasi.
4) The Gold Exchange Standard
Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik
kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.
· Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan
seberat emas yang tetap.
· Pasar bebas emas dijamin, memperbolehkan
masyarakat untuk berbuat sekehendaknya terhadap
cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan
mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta
Page 14
diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari
perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang.
· Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk
membeli sertifikat emas dari pemerintah dimana dapat
ditukarkan dengan emas. Sertifikat-sertifikat emas ini
dinyatakan dalam satuan moneter dari suatu Negara yang
menganut standar emas (baik the gold coin dan the gold
bullion standasrd). Sifat-sifat yang menonjo; dari
sistem ini, sifat yang membedakannya dengan the gold
coin dan the gold bullion standard, adalah bahwa uang
kertas dapat ditebus dengan sertifikasi emas pada suatu
bank asing di dalam suatu Negara yang menganut the gold
coin ataupun the gold bullion standard, sertifikasi-
sertifikasi ini merupakan tagihan langsng pada cadangan
emas atau investasi jangka pendek yang dimiliki oleh
Negara. Tetapi Pemerintah atau Bank Sentral yang
menganut penggunaan atas sertifikasi-sertifikasi ini.
Page 15
c. Kelebihan standar emas
Para penganjur standar emas mempertahankan standar emas
atas dasar hal-hal sebagai berikut:
Ø Acceptability
Masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas
emas, karena kegunaan dari logam ini. Seluruhnya uang
dan deposit di dalam Negara yang menganut standar emas
pada umumnya beredar karena masyarakat menyadari bahwa
uang kertas yang diciptakan dan deposito bank adalah
dapat ditukarkan dengan segera dengan emas. Dalam hal
ini uang kertas yang tidak dapat ditebus sewaktu-waktu
tergantung pada pandangan positif masyarakat terhadap
kemampuan memutuskan oleh pemerintah untuk menunda
penebusan.
Ø A Check on Inflation and Deflation
Page 16
Pemabatasan secara otomatis terhadap pemerintah dalam
pencetakan uang dan kredit bank mencegah pencetakan
uang yang berlebihan dibandingkan dengan penyediaan
barang-barang dan jasa. Sehingga inflasi tidak timbul.
Sebaliknya penurunan kegiatan usaha tidak mesti
diakibatkan oleh penurunan cadangan emas. Jika suatu
Negara mempunyai cadangan emas yang cukup, persyaratan
cadangannya dapat dikurangi dan akibat yang jelek dari
terlalu kakunya persyaratan cadangan emas dapat
diminimumkan ataupun malah dihilangkan. Pada waktu yang
sama kepercayaan masyarakat umum terhadap alat
pertukaran di suatu Negara dapat dijamun. Lagipula,
selama periode depresi ongkos menambang emas menurun.
Karena harga emas tetap, produksi emas meningkat, dan
selanjutnya keuntunga persudahaan pertambangan emas
meningkat. Adanya hubungan anatara biaya penambangan
dan harga jual emas tersebut membawa akibat semakin
Page 17
meluasnya dasar emas dan ini menjadi dasar peningkatan
volume usaha. Pada waktu baik yaitu ketika ongkos
penambangannya meningkat, produksi emas menurun,
sehingga keuntungan penambangan tidak lagi menarik bagi
pengusaha emas. Meskipun demikian, volume kredit bank
yang ada dimasyarakat meningkat selama periode makmur
(prosperity) dan mendorong harga untuk naik samapai
cadangan emas bank habis, atau penawaran dari barang-
barang dan jasa mengejar permintaannya, atau beberapa
faktor di luar menganggu kegiatan usaha pada umumnya.
Perlu dicatat bahwa jumlah total dari tambang emas yang
baru setiap tahunnya relatip kecil jika dibandingkan
dengan penawaran yang ada. Sehingga alokasi sumber
ekonomi yang kurang tepat tidak mempengaruhi
perkembangan perubahan dalam penawaran emas.
Ø Automatic Limitation on Medium of Exchange
Page 18
Persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas
yang diciptakan dan deposito bank membuat suatu penahan
(rem) yang otomatis pada kelebihan pencetakan uang
kertas dan kredit bank. Kepercayaan masyarakat pada
umumnya terhadap alat pertukaran selalu terjamin jika
persyaratan minimum cadangan emas ditaati.
Ø Basic of an International money sistem
Pada waktu yang lalu, uang kartal didasarkan pada emas.
Diterimanya uang kartal ini secara umum, serta nilainya
yang stabil mengakibatkan uang dipakai sebagai nilai
standar international dan sebagai alat penukar. Nilai
emas dari uang emas memperbaiki nilai-nilainya relatip
terhadap satu ssama lain dan menyediakan dasar
peraturan international yang stabil.
Ø Stimulus to Imternational Investment and trade
Selama uang emas diterima secara umum maka berarti
bahwa dengan standar emas akan menggairahkan
Page 19
perdagangan international dan investasi. Baik
importier, ekportir, banker, dan investor akan dengan
senang hati menanamkan dananya pada pekerjaan dimana
kontraknya mau menerima pembayaran dalam bentuk uang
emas.
Ø Uniform International Price Sistem
Pasar bebas emas memperbolehkan setiap orang untuk
mengimpor dan mengekspor emas. Jika di Negara A harga
emasnya lebih rendah dibandingkan Negara tetangganya,
B, maka Negara A menerima emas sebagai bagian dari
pembayaran karena pembelian yang berlebihan dari Negara
B. dengan diterimanya emas dari Negara B ini merupakan
dasar untuk penciptaan uang baru dan kredit yang mana
akan mendorong kenaikan harga di Negara A; harga-harga
di Negara B akan turun selagi uang dan kredit berkurang
karena kehilangan emasnya. Selanjutnya harga-harga di
Negara A dan A akan berfluktuasi di sekitar titik yang
Page 20
sama. pergerakan emas ini mempengaruhi harga-harga
international dan secara otomatis membuat penyesuaian
pada harga-harga international. Penyesuaian diatas
dikenal dengan nama “Mekanisme DAVID HUME”.
d. Kekurangan standar emas
Beberapa pendapat tentang standar emas, antara lain:
Ø Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila
kepercayaan itu diperlukan. Karena selama resesi
kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan
masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank
menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah,
dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.
Ø Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada
lagi pembatasa secara otomastis pada penawaran uang dan
deposito. Jika cadangan emas berkurang, pemerintah
tidak perlu mentaati ketentuan adanya standar emas yang
otomatis, tetapi pemerintah menjamin penawaran uang di
Page 21
dalam peredarannya walaupun ada penurunan cadangan
emasnya. Persyaratan cadangan emas yang tetap dapat
dikurangi atau ditunda, ataupun malah pemerintah
menolak untuk mengekspor emasnya untuk pembayaran
hutnag-hutang internasionalnya.
Ø Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut
ataupun kita percayai. Berkurangnya emas tidaklah
berarti penciutan jumlah uang yang beredar dan kredit
bank serta penurunan tingkat harga. Dan juga kenaikan
di dalam cadangan emas tidak menunjukkan kenaikan
secara otomatis dalam, jumlah uang yang beredar dan
kredit perbankan serta hubungannya dengan kenaikan
harga. Konsekuensinya harapan penyesuaian harga
international akan terjadi.
Ø Pengumpulan cdangan emas tanpa memandang
perkembangan kegiatan usaha yang bersangkutan
Page 22
meletakkan dasar (lansdasan) kerja untuk spekulasi dan
akibatnya, nilai uang akan jatuh.
Ø Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan
moneter menjamin stabilitas pertukaran perdaganga luar
negeri, tetapi tidak menjamin keseimbangan harga di
dalam negeri. Suatu Negara dengan cadangan emas yang
melimpah dapat memperbesar jumlah uang yang beredar dan
kredit serta mendorong kenaikan harga. Tetapi dengan
berkurangnya emas akan menyebabkan deflasi sebagaimana
juga uang dan kredit akan ditarik dari peredaran .
2. Standar Perak
Banyak kesamaanya dengan standar emas. Sehingga
dimungkinkan adanya:
a. The Silver Coin Standars
b. The Silver Bullion Standard
c. The Managed Silver Bullion Standard
Page 23
d. The Silver Exchange Standard
3. Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard)
Standar logam kembar (bimetallism standard) adalah
suatu sistem peredaraan uang yang didasarkan pada dua
jenis mata uang yaitu mata uang standar emas dan mata
uang srandar perak. Besarnya perbandingan mata uang
emas dan mata uang perak ditentukan oleh pemerintah
dengan melalui undang-undang. Misalnya saja undang-
undang menetapkan perbandingan antara emas dan perak
adalah 1 gram emas = 10 gram perak (10:1).
Besarnya perbandingan menurut undang-undang tersebut
telang mengalami perubahan-perubahan dalam
perbandingan kedua mata uang, sehingga mata uang yg
bernilai tinggi terdesak diantara nilai sistem
peredarannya. Misalnya perbandingan antara emas dan
nperak menurut undang-undang adalah 10:1. Sedangkan di
Page 24
pasar bebas terjadi perubahan harga, sehingga
perbandingan antara emas dan perak menjadi 1 gram emas
= 15 gram perak (15:1). Dengan adanya perubahan harga
tersebut orang dapat mengambil untung dengan cara
melebut mata uang emas dan menukarnya dengan mata uang
perak, karena 1 gram emas dia akan memperoleh 15 gram
perak. Perak yang diperoleh sebanyak 10 gram dibuat
menjadi mata uang perak yang nilainya sama dengan 1
gram mata uang emas (perbandingan menurut undang-
undang). Akibatnya mata uang emas akan menghilang dari
peredaran, karena banyak dilebur untuk ditukar dengan
perak. Sehingga uang yang beredar dalam perekonomian
hanya mata uang perak saja.
Dengan melihat kenyataan tersebut, seorang ahli ekonomi
keuangan Inggris bernama Gresham mengemukaan sebuah
hukum yang bernama hukum Gresham yang berbunyi “bad
money always drives out good money” artinya “dalam suatu
Page 25
sisten keuangan yang memakai standar kembar, seandainya
perbandingan emas dan perak menurut undang-undang
berbeda denga perbandingan sebenarnya di pasaran, maka
logam yang rendah nilainya akan mendesak logam yang
tinggi nilainya dari peredaran”.
Kemudian kerugian yang timbul dari perubahan
perbandingann nilai menurut undang-undang itu akan
dapat diatasi dengan syarat:
1. Banyak negara yang memakai standar kembar
2. Adanya kebebasan dalam lalulintas logam antar
negara.
Apabila syarat ini dapat dipenuhi, maka jika terjadi
perubahan perbandingan dalam satu negara, negara-negara
lain akan membeli logam yang menurun nilainya, sehingga
niali logam itu meningkat kembali. Oleh karena ad
pembeli dari luar negeri itu, maka perbandingan nilai
akan pulih kembali sesuai dengan undang-undang.
Page 26
Perumusan ini merupakan sebuah hukum yang disebut Hukum
Newton yang dikemukakan oleh Newton bunyinya sebagai
berikut “seandainya nilai menurut undang-undang berbeda dengan
nilai yang sebenarnya terjadi, maka permintaan nilai logam yang
ditaksir terlalu tinggi nilainya akan banyak sekali sehingga harganya
akan meningkat kembali”.
Sistem moneter suatu Negara dikatakan menganut standar
logam kembar jika:
a. Dua logam pada suatu perbandingan tetap antara
satu dengan yang lain dijadikan sebagai standar nilai
satu-satuan moneternya (biasanya emas dan perak).
b. Pemerintah harus selalu siap membeli emas dan
perak pada harga tetap. Sementara itu uang emas dan
perak dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah.
c. Segala bentuk uang kertas dari suatu Negara
mungkin dapat ditukarkan oleh pemegangnya ke dalam
bentuk uang logam atau batangan logam .
Page 27
Sejarah menunjukkan bahwa bagi Negara yang mencoba
menggunakan standar kembar menghadapi adanya daya tarik
menarik antara permintaan dan penawaran logam-logam
tersebut di pasar yang akan menyebabkan harga suatu
logam lebih tinggi dari pada yang lainnya. Ini akan
menyebabkan berlakunya Hukum Greshman. Sebagai
akibatnya, Negara tersebut dalam prakteknya menggunakan
standar logam tunggal dari logam yang harganya lebih
tinggi, meskipun secara resmi tetap menggunakan standar
kembar.
a. Kelebihan standar logam kembar (Bimetallism
Standard)
Ø Kurang memadainya penyediaan emas relatip terhadap
uang dan kredit yang diciptakan oleh pemerintah dan
bank nampaknya mendorong dipakainya sistem standar
logam kembar.
Page 28
Ø Beberapa penganjur standar ini percaya bahwa sistem
logam kembar ini akan dapat menciptakan kestabilan
nilai uang daripada standar tunggal yang didasarkan
atas emas. Cadangan logam-logam (selain emas) lebih
banyak dan tidak mudah dipengaruhi oleh kenaikan yang
berarti dari penyediaan cadangan-cadangan ini.
Ø Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil
karena produksi dari emas dan perak berubah-ubah dalam
arah yang berlainan. Semakin banyak emas yang
diproduksi dalam masa depresi ketika produksi perak
menurun, karena perak ini merupakan produksi pabrik
logam seperti baja yang produksinya meningkat pada saat
baik yaitu pada waktu ongkos penambangan emas meningkat
dan produksi emas tidak menarik. Cadangan emas dari
suatu Negara akan selalu bertambah dari satu sumber
atau lebih. Kenaikan di dalam cadangan moneternya akan
Page 29
mempunyai akibat yang tidak dapat dihindari pada nilai
total cadangannya.
Ø Hukum Gresham tidak secara tetap akan berlaku karena
aliran yang terlalu tinggi dari uang ke dalam pasar
yang mana akan menekan nilainya, dan membawanya ke
dalam garis nilai tambang (mint value).
b. Kekurangan standar logam kembar
Sejarah moneter di dunia pada abad 19 menunjukkan bahwa
sistem standar logam kembar menjadi sistem standar
logam tunggal kenyataannya. Perbedaan antara nilai
tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung
mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran.
Akibatnya sistem moneter ini hanya berdasar pada satu
logam saja.
C. Dampak Standar Barang Terhadap Perekonomian
Page 30
Inflasi yang menjadi masalah serius bagi otoritas
moneter di rezim fiat money standard, pada masa
tersebut (standar barang) dapat berjalan secara stabil.
Hal ini karena rezim tersebut memiliki rezim moneter
yang berjalan secara otomatis yang dapat mengatur
pergerakan supply money di suatu Negara serta diawasi
secara disiplin oleh otoritas moneter masing-masing
Negara. Dengan demikian faktor utama yang menjadi
pemicu inflasi pada uang substitusi sepenuhnya dapat
dikendalikan, maka dampak dari suatu Negara menganut
standar barang terhadap perekonomian salah satunya
dapat menyebabkan rendahnya inflasi. Hal ini juga
diakui oleh Frederik Hayek (1976), sebagaimana yang
dikutip oleh Block (1999):
“Secara signifikan hal tersebut hanya terjadi pada
kejayaan sistem industry modern dan selama standar emas
yang berlangsung sekitas dua ratus tahun…..pada masa
Page 31
itu harga-harga diakhir rezim tersebut tidak mengalami
perubahan. Ia sama sebagimana awalnya.” (Hayek,
1976:16)
“Kecuali selama dua ratus tahun ketika standar emas
diterapkan. Selain itu pemerintah sepanjang sejarah
telah menggunakan kekuatan eksklusif mereka untuk
menipu dan mencuri harta rakyat.” (Hayek, 1976:15).
Disamping itu dengan adanya nilai tukar yang tetap
antara mata uang suatu Negara Negara dengan Negara
lainnya menjadikan arus perdagangan dan investasi
tumbuh dengan pesat. Hal ini sebagaimana yang
dinyatakan oleh Grenspan (1966) yang juga dikutip oleh
Block (1999) : “Ketika standar emas dan atau perak
diterima sebagai alat pertukaran oleh sebagian besar
Negara, standar emas dan atau perak international yang
bebas tanpa bebas telah membantu percepatan pembagian
Page 32
tenaga kerja (devision of labour) dan perluasan
perdagangan international. Meskipun alat-alat tukar
(seperti Dollar, Pound, Franch, dll) berbeda antara
satu Negara dengan Negara lainnya dan seluruhnya
ditetapkan nilainya dengan emas dan atau perak, namun
selama masa tersebut tidak ada hambatan bagi
perdagangan ataupun pergerakkan modal (movement of
capital)”. Sehingga dampak dari suatu Negara menganut
standar barang terhadap perekonomian salah satunya
dapat menyebabkan keseimbangan dalam perdagangan antara
Negara lain.
Namun, masalah pokok yang timbul dari standar barang
(emas dan atau perak) adalah kurang praktis apabila
transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar.
Moneter Internasional
BAB I
Page 33
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah
utama yang sering kita bicarakan adalah berkaitan
dengan uang. Setiap Negara mempunyai mata uang
sendiri,dan mata uang itu menunjukkan nilai
barangnya.Begitu juga dengan Sistem moneter
internasional ini mengacu pada institusi-institusi
dimana pembayaran atas transaksi lintas negara
dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar
asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat
mempengaruhi kurs tukar.
Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik
akan memfasilitasi perdagangan internasional dan
investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap
perubahan. Elemen inti dari sistem moneter
internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs
Page 34
tukar.untuk itu dalam penulisan makalah ini penulis
akan membahas terkait dengan pengertian bisnis
internasional,sejarah terbentuknya system moneter
internasional serta Bagaimanakah kaitannya Hukum
ekonomi moneter internasional terhadap negara dan
kepentingan ekonomi.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian system moneter internasional?
2) Bagaimana standar moneter internasional?
3) Bagaimana system penetapan kurs mata uang?
4) Bagaimana cara melakukan transaksi pembayaran
internasional?
5) Apa badan/lembaga keuangan internasoinal?
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan adanya penulian makalah ini tidak jauh untuk
memberikan wawasan agar pembaca dapat sedikit menambah
ilmu pengetahuan tentang ekonomi meliputi moneter
Page 35
internasional hingga badan keuangan yang mengatur
sekaligus yang ada di dalamnya.
BAB II
Pembahasan
A. Masalah Moneter Internasional
Apabila kita berbicara mengenai masalah moneter maka
masalah utama yang kita bahas adalah mengenai uang,
yaitu mata uang siapa yang nilainya paling tinggi,
kenapa demikian, dan seberapa lama nilainya relatif
terhadap mata uang lain dan kekayaan cadangan untuk
menjamin nilai mata uang tersebut (yakni emas) Sehingga
dalam dunia internasional dikenal istilah hard
currency, yang biasanya dimiliki oleh negara-negara
maju dimana kecenderungan mata uang ini adalah
apresiasi, dan soft currency, biasanya dimiliki oleh
negara-negara berkembang atau miskin dimana
kecenderungan mata uang ini adalah depresiasi.
Page 36
Istilah-istilah itu muncul terkait dengan persaingan
bisnis internasional yang mereka lakukan sehingga
memunculkan sebuah ketimpangan antara ekonomi maju dan
berkembang. Semenjak dimulainya sistem standar emas
hingga abad ke 20, sistem moneter internasional telah
mengalami pasang surut. Perubahan dari satu sistem ke
sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak ekonomi dan
politik serta perang dunia pada saat itu. Perkembangan
tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap
“revolusi” bisnis internasional sampai sekarang.
Seiring dengan perkembangan perdagangan dan investasi
internasional antar negara yang semakin global dan
terhubungkan satu sama lain maka mekanisme dalam
pengaturan nilai kurs mata uang suatu negara terhadap
negara lain sebagai nilai kurs yang diterima sangatlah
diperlukan. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa
setiap negara di dunia memiliki mata uang sendiri
Page 37
dimana nilai dan daya-gunanya berbeda dengan mata uang
negara lain. Tentunya, selain nilai kurs yang beda,
setiap negara memiliki kebijakan yang beragam mengenai
moneter mereka masing-masing sehingga berdampak pada
kontinuitas dan spekulasi bisnis dan investasi suatu
negara ke negara tersebut. Oleh karena itu, sistem
moneter internasiona–sebuah rezim moneter–menciptakan
aturan dan mekanisme terstandardisasi yang dipakai
suatu negara untuk menilai dan menukarkan mata uangnya.
Ini akan mempermudah dan memfasilitasi pertukaran nilai
mata uang baik digunakan sebagai alat pembayaran sah
dalam bisnis internasional atau pembayaran hutang luar
negeri suatu negara maupun komoditas perdagangan dalam
bentuk investasi keuangan seperti di bursa efek.
Tentunya hal tersebut sangat bergangtung pada
kondusifnya fungsi moneter internasional itu sendiri.
Page 38
Sedikit tentang sejarah emas, kira-kira tahun 1200
sebelum masehi hingga dewasa ini arah dari harga emas
pada umumnya menarik. Benar terdapat fluktuasi yang
lebar dalam harga itu, dan seorang yang melakukan
investasi dalam emas hendaknya memiliki syaraf yang
mantap. Para investor Amerika yang selalu taat hukum
pernah tidak merasakan sumber kepanikan itu karena
adalah ilegal bagi mereka untuk memiliki emas antara
tahun 1933 dan 1976. Selama periode itu, harga emas
telah meningkat dari sekitar $21 per ons menjadi hamper
$200 pada bulan desember 1976, ketika orang-orang
Amerika kembali bebas secara hukum untuk memiliki emas
dalam bentuk batangan. Ketika hal itu berkembang orang
Amerika tidak berbondong-bondong ke pasar dan harga
telah berfluktuasi antara $100 lebih sedikit dan diatas
$800 per ons sejak tahun 1976.
Page 39
Konon emas harus dijual seperti intan dan platina
tetapi komoditas tersebut mempunyai satu keungulan yang
sangat penting terhadap emas. Platina berasa dalam
suatu pasar oligopoli dimana amplats merupakan anggota
dominan sebagai angota tambang platina terbesar di
dunia. Sebaliknya, penambangan emas sangat terbagi-bagi
dan perusahan emas telah merosot untuk bergabung dengan
penguasa pemasaran.
Pada bulan Juli tahun 2002 emas memperoleh kembali
statusnya sebagai sarana perlindungan yang aman ketika
investor cemas akan terorisme, bahaya peperangan antara
India – Pakistan (kedua-duanya berkekuatan nuklir) dan
ketidakpastian tentang ekonomi dan pasar. Alasan lain
kuatnya harga emas adalah bahwa persediaan dan impor
Jepang naik enam kali lipat dalam kuartal pertama 2002
diatas periode yang sama tahun 2001. Jepang melakukan
pembelian sebab nilai kekayaan terus merosot setelah
Page 40
satu decade dan pemerintah menunda perlindungan jaminan
deposit banknya pada April 2002. Pada 29 Mei 2002,
emas mencapai harga tertingginya sejak tahun 1997.
B. Cara dan Alat Pembayaran Internasional
Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan
adanya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata
uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli
barang dari seorang eksportir Amerika, maka
pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang Amerika
atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi
seorang importir adalah Rupiah. Untuk itu seorang
importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli
uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa
dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada
eksportir di Amerika.
Page 41
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran
internasional di antaranya sebagai berikut :
1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir)
terpisah oleh batas negara.
2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing
negara.
3. Komunikasi antarnegara dengan teknologi
mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang
terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran
besar masih menyita waktu.
Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata
uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar
valuta asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang
akan merupakan penawaran terhadap mata uang lainnya.
Misalnya kita melakukan pertukaran US $ dengan rupiah,
maka permintaan terhadap US $ merupakan penawaran
Page 42
rupiah, dan sebaliknya penawaran rupiah merupakan
permintaan terhadap US $.
1. Cara Pembayaran Internasional
Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan
ekspor. Suatu negara yang mengadakan transaksi dengan
luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu
pertanyaan: bagaimana cara melakukan pembayaran akibat
perdagangan tersebut? Dari perdagangan antarnegara akan
menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari
luar negeri, sehingga diperlukan beberapa cara dalam
penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau
sering disebut dengan pembayaran internasional.
Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional
yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman
internasional antara lain sebagai berikut:
Page 43
a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of
Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill)
Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan
dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importer
sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya
pengirimannya.
Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen-
dokumen berupa:
- faktur (invoice),
- konosemen atau surat muatan (bill of lading),
- daftar isi barang (packing list),
- surat keterangan asal barang (certificate of origin),
- surat keterangan pabean,
- surat asuransi (insurence).
Page 44
Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang
(penarik wesel) yang ditujukan kepada orang lain (yang
kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu
(nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk
dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang
sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak
digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional.
Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang
sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada
pihak lain, yang kelak akan menukarkannya kepada
importir setelah wesel itu jatuh tempo.
b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan
mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang
Page 45
penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut
tinggal.
Contoh:
Yahya mempunyai utang sebanyak £ 100 kepada Mr. Samo di
Inggris atau sebanyak Rp1.300.000,00 (dianggap kurs
waktu itu menunjukkan £1 = Rp 13.000,00). Kemudia
Zakaria mempunyai piutang sebanyak £ 100 kepada Mr.
John. Dari keempat orang tersebut penyelesaian utang
piutang dilakukan dengan cara Mr. John membayar
utangnya kepada Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya
membayar utangnya sebanyak Pp1.300.000,00 kepada
Zakaria. Dengan demikian sudah lunas segala utang
piutang mereka atau secara skematis dapat digambarkan
sebagai berikut.
Page 46
Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar
tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak banyak lagi
digunakan dalam perdagangan internasional.
c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka
Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah
pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai
atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat
pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang
yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara
pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.
Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya
sebagai berikut.
Page 47
- Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan
dana, walaupun barang yang dibeli belum diterimanya.
Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk
barang yang dipesan.
- Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai
dengan barang yang diterima.
- Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya
barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir.
- Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka
keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya
diketahui pengimpor.
d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang
dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian
sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir
Page 48
(menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh
eksportir.
Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam
transaksi letter of credit, yaitu:
- opener (importir), adalah pihak yang mengajukan
permintaan pembukaan L/C kepada bank
- issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir
yang mengeluarkan L/C atas permintaan importir.
- Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima
pembukaan L/C oleh importir.
Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas:
- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-
ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank
yang ditunjuk
- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat
memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan
Page 49
pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar
kemudian.
- Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau
barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk
barang konsumsi.
- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi
kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk
melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada
eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
- Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru
dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1
bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah
penunjukan dokumen.
e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open
Account)
Page 50
Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara
membiayai transaksi perdagangan internasional di mana
eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa
adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran.
Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual atau
satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal
pengiriman, sesuai dengan penjanjian yang disepakati
bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan
transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi
pengekspor.
Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut.
- Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran.
- Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.
f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
Page 51
Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang
yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian.
Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah
dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual
merupakan barang titipan untuk jangka waktu tertentu
dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil
risiko penjual, sebaiknya menggunakan jasa bank dalam
pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk
penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual,
pembeli membayar kepada bank sejumlah uang atas nilai
barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan
delivery instruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan
barangnya.
2. Alat Pembayaran Internasional
Page 52
Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya
transaksi internasional diperlukan suatu alat
pembayaran internasional atau alat pembayaran luar
negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang
digunakan antara Negara satu dengan negara lain
berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang
sendiri-sendiri yang diperlukan dalam perdagangan.
Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian
besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan
intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut
system moneter internasional.
Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara
lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan
membandingkan kurs valuta asing (exchange rate).
Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau
devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum
dan devisa khusus.
Page 53
a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil
ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer.
Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan
permintaan valuta asing di pasar valuta asing.
b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit
atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit
ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai
debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta
asing di pasar valuta asing.
Permintaan akan valuta asing berasal dari:
a. importir, karena seorang importir dalam melakukan
pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan
mata uang asing,
Page 54
b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar
negeri untuk barang-barang yang diimpor,
c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta
asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar
negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat
berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian
pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat
ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar
dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di
luar negeri.
Penawaran atas valuta asing berasal dari:
a. eksportir, karena eksportir selalu menerima
pembayaran atas transaksi perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan
ke pasar valuta,
Page 55
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam
negeri.
C. Standar moneter internasional
Pada dasarnya pengertian dari Standar adalah
kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan
yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai
spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria
yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk,
atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu
barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang
telah dinyatakan. Standar moneter adalah sistem moneter
yang didasarkan atas standar nilai uang artinya bahwa
uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan
segala transaksi ekonomi. Tanpa uang kita akan
Page 56
kesulitan dalam bertransaksi di masyarakat, dan
ternyata jumlah uang yang beredar pun mempengaruhi
kemakmuran masyarakat suatu negara. Standar moneter
pada hakekatnya bisa dikategorikan menjadi dua golongan
yaitu; standar barang (commodity standard) dan standar
kepercayaan (fiat standard).
1. Pengertian Standar Barang (Commodity Standard)
Standar barang (Commodity standard) merupakan sistem
moneter di mana nilai uang dijamin atau didasarkan pada
seberat barang tertentu, contohnya; emas dan atau
perak. Diartikan sebagai system moneter dimana
nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat
barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya). Setiap
nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat barang
tertentu (emas, perak, dan seterusnya) yang ditentukan
oleh Pemerintah. Standar barang ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: Standar emas (the
Page 57
gold standard), Standar perak (the silver
standard),Standar kembar (emas dan perak).
Standar Emas
a. Definisi Standar Emas
Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter
di mana suatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan
moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas
dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang
untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.
b. Macam-macam standar emas
Ada empat macam standar emas yaitu:
1) The Gold Coin Standard
Page 58
Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan
antara lain:
· Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan
seberat tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah
uang emas. Misalnya U$$ 1 = 23,22 gram emas murni.
· Pemerintah harus bersedia untuk melebur
batangan emas menjadi uang emas untuk kepentingan
masyarakat umum.
· Adanya hubungan yang tetap antara satuan
moneter dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai
satuan moneter sama dengan berat tertentu emas.
· Adanya kebebasan bagi individu terhadap
emas, apakah akan diekspor, disimpan atau digunakan
untuk berbagai tujuan (pribadi/business).
· Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran
dan harus diterima umum di dalam pembayaran.
Page 59
· Uang kredit, pada umumnya hanya didukung
oleh sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus dengan
uang emas.
2) The Gold Bullion Standard
Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya
(the gold coin standard).
Persamaannya antara lain:
· Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan
dengan berat tertentu emas.
· Pemerintah membeli dan menjuan seluruh emas
yang ditawarkan pada harga tetap.
· Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli
emas
· oleh masyarakat karena jumlah emas yang
dijual banyak.
· Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan
untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran hutang.
Page 60
· Pemerintah menerima uang kredit untuk
ditukarkan dengan emas.
Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar
ini:
1. Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran
hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.
2. Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari
peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak
ada kebebasan membuat uang emas.
3) The Meneged Bullion Standard
Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas.
Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan
uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum.
Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas.
Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan
Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini.
Page 61
Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah
untuk menurunkan kadar emas dalam setiap satuan dolar
agar supaya merangsang kegiatan usaha melalui kenaikan
harga yang diakibatkan oleh adanya devaluasi.
4) The Gold Exchange Standard
Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik
kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.
· Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan
seberat emas yang tetap.
· Pasar bebas emas dijamin, memperbolehkan
masyarakat untuk berbuat sekehendaknya terhadap
cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan
mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta
diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari
perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang.
Page 62
· Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk
membeli sertifikat emas dari pemerintah dimana dapat
ditukarkan dengan emas.
Standar Perak
Banyak kesamaanya dengan standar emas. Sehingga
dimungkinkan adanya:
a. The Silver Coin Standars
b. The Silver Bullion Standard
c. The Managed Silver Bullion Standard
d. The Silver Exchange Standard
3. Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard)
Standar logam kembar (bimetallism standard) adalah
suatu sistem peredaraan uang yang didasarkan pada dua
jenis mata uang yaitu mata uang standar emas dan mata
uang srandar perak. Besarnya perbandingan mata uang
emas dan mata uang perak ditentukan oleh pemerintah
Page 63
dengan melalui undang-undang. Misalnya saja undang-
undang menetapkan perbandingan antara emas dan perak
adalah 1 gram emas = 10 gram perak (10:1).
D. Harga Valuta Asing (Kurs)
Kurs Transaksi (2013)
Mata Uang Satua
n
Nilai
Jual
Nilai Beli Nilai
Tengah
Dolar Australia
[ AUD ]
1 9255.25 9156.84 9206.05
Dolar Brunei D.
[ BND ]
1 7868.26 7783.54 7825.90
Dolar Canada [ CAD
]
1 9652.84 9555.49 9604.17
Franc Swiss
[ CHF ]
1 10829.82 10720.47 10775.15
Yuan China [ CNY ] 1 1620.63 1604.44 1612.54
Page 64
Kroner Denmark
[ DKK ]
1 1778.13 1760.21 1769.17
EURO [ EUR ] 1 13263.25 13127.78 13195.52
Poundsterling
Inggris [ GBP ]
1 15537.52 15379.33 15458.43
Dolar Hongkong
[ HKD ]
1 1290.60 1277.62 1284.11
Yen Jepang [ JPY ] 100 10319.59 10212.28 10265.94
Korean Won [ KRW ] 1 8.67 8.58 8.63
Dinar Kuwait [ KWD
]
1 35408.56 34931.27 35169.92
Ringgit Malaysia [
MYR ]
1 3124.22 3090.12 3107.17
Kroner Norwegia
[ NOK ]
1 1674.45 1656.91 1665.68
Dolar Selandia
Baru [ NZD ]
1 7810.80 7726.83 7768.82
Page 65
Kina Papua Nugini
[ PGK ]
1 4814.81 4241.48 4528.15
Peso Philipina
[ PHP ]
1 227.91 225.53 226.72
Riyad Saudi Arabia
[ SAR ]
1 2669.26 2642.24 2655.75
Kroner Swedia
[ SEK ]
1 1530.70 1514.13 1522.42
Dolar Singapura
[ SGD ]
1 7868.26 7783.54 7825.90
Baht Thailand
[ THB ]
1 321.35 317.63 319.49
Dolar Amerika
Serikat [ USD ]
1 10010.00 9910.00 9960.00
Page 66
1. Fungsi Pasar Valuta Asing
Fungsi pasar valuta asing di antaranya adalah:
a. mempermudah pertukaran valuta asing (valas)
serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain
sehingga memungkinkan terjadinya kliring internasional;
b. sebagai penyedia kredit, artinya pasar valuta
asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya
perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit;
c. membatasi risiko, artinya pada pasar valuta
asing memungkinkan dilakukannya hedging (membatasi risiko
terhadap kemungkinan perubahan harga);
d. spekulasi, artinya pada pasar valuta asing
orang dapat melakukan spekulasi menerima bahkan mencari
risiko dengan harapan mendapatkan keuntungan.
Page 67
2. Produk Pasar Valuta Asing
Mata uang dunia yang biasa diperdagangkan di pasar
valuta
asing terdiri atas tujuh macam, yaitu:
a. Dollar Amerika (US$)
b. Poundsterling Inggris (GBP)
c. Euro Dolar (EUR)
d. Swiss Franc (CHF)
e. Japanese Yen (JPY)
f. Australian Dolar (AUD)
g. Canadian Dolar (CAD)
3. Keuntungan dan Kelemahan Adanya Pasar Valuta Asing
Keuntungan adanya pasar valuta asing di antaranya:
a. hubungan perdagangan antarnegara semakin
berkembang,
Page 68
b. mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang
memerlukan transaksi di luar negeri,
c. mendorong berkembangnya ekspor dan impor.
Adapun kelemahan adanya pasar valuta asing adalah:
a. perubahan kurs akan mendorong spekulasi,
b. menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang
secara umum),
c. jika negara sedang resesi, akan mendorong
kebijakan devaluasi.
E. Badan Keuangan Internasional (Lembaga Keuangan)
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya
terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan
(claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil.
Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan
menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di
samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai
Page 69
jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis
skema tabungan, proteksi asuransi, program pension,
penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer
dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem
keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat
pemakai jasa-jasa keuangan. Dalam masyarakat sederhana,
aktivitas seperti gambar di atas tidak adanya
peran Bank dan lembaga keuangan, mungkin tidak terlalu
menjadi masalah. Namun dalam masyarakat yang semakin
berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga
keuangan lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai
lembagai mediasi antara pihak yang memiliki dana dan
yang membutuhkan dana.
Dalam praktiknya lembaga keuangan dapat dibagi
menjadi :
1. Bank
Page 70
2. Lembaga Keuangan Non-Bank
1. Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
Ketentuan umum yang melandasi melandasi
kegiatan dari bank dan lembaga keuangan adalah undang-
undang pokok perbankan no 14 tahun 1967 yang
menyebutkan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan
yang melalui kegiatan-kegiatan dibidang keuangan
menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang
tersebut kembali ke masyarakat.
Peranan dan fungsi Bank dalam masyarakat yaitu :
Page 71
a. Sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana
masyarakat.
b. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari
masyarakat dalam bentuk kredit atau lembaga pemberi
kredit.
c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi
perdagangan dan pembayaran utang.
Secara Umum,macam/jenis Bank dapat dibagi menjadi :
1. Bank Sentral
adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai
tugas menetapkan dan melaksanakan kebiujakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran system devisa serta
mengatur dan mengawasi bank.
Page 72
Tugas bank sentral yaitu menjaga kestabilan setiap
unsur perekonomian dalam negeri dan juga menjadi sebuah
lembaga yang bertanggung jawab dalam kestabilan harga
kebutuhan atau nilai mata uang dalam hal ini valas yang
sedang berlangsung di suatu negara. Kenaikan inflasi
atau yang biasa kita alami dengan kenaikan setiap harga
baik harga kebutuhan atau harga lain yang bersifat
kebutuhan pokok seperti beras, listrik, air juga turut
diatur oleh Bank Sentral. Biasanya penurunan nilai uang
yang terjadi karena sentimen negatif dari pasar uang
yang akhirnya turut mendorong perekonomian suatu negara
menjadi melemah atau menjadikan nilai inflasi dalam suatu
waktu kurun waktu tertentu di suatu negara melonjak
sehingga tercipta keadaan yang semrawut dalam arti kata
terjadi penurunan kesehatan ekonomi.
Bank sentral pada dasarnya mempunyai tugas untuk
memelihara supaya sistem moneter itu bekerja secara
Page 73
efesien sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat
pertumbuhan kredit / uang beredar sesuai dengan yang
diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa
mengakibatkan inflasi.
Tugas-tugas Bank Sentral yaitu :
1) Memperlancar lalu-lintas pembayaran sehingga
dapat cepat dan efisien. Untuk memenuhi tujuan ini ,
Bank sentral menciptakan uang kertas. Dengan demikian
apabila kebutuhan masyarat akan uang kas meningkat Bank
Sentral dapat memenuhinya.
2) Sebagai pemegang Kas Pemerintah. Bank Sentral
memegng peranan penting dalam membantu memperlancar
kegiatan keuangan dengan cara :
· Menerima pembayaran pajak
· Membantu melakukan pembayaran Pemerintah
Page 74
· Membantu penempatan serta pengedaran surat-
surat berharga Pemerintah
3) Mengatur dan mengawasi kegiatan Bank-Bank umum.
4) Melakukan pengumpulan serta analisa data
ekonomi nasional dan internasional.
Dalam struktur moneter Indonesia, peranan Bank Sentral
sebagai pembina dan pengawas Bank-Bank serta pengendali
peredaran uang,di kategorikan sebagai berikut:
a. Bank Sirkulasi
Sebagai Bank Sirkulasi, Bank Indonesia mempunyai hak
tunggal untuk mengedarkan uang logam sebagai alat
pembayaran yang sah.
b. Banker’s Bank
Bank Sentral disebut sebagai Bankir dari Bank-Bank,
artinya Bank Sentral dianggap sebagai salah satu sumber
dana dimana Bank-Bank dapat meminta bantuan Bank
Page 75
Indonesia untuk menambah permodalan mereka dalam rangka
pemberian pinjaman kepada nasabah.
c. Lender of last resort
Dalam kaitan ini, Bank Indonesia disebut sebagai
pemberi pinjaman pada tingkat terakhir. Dalam hal ini,
Bank Indonesia memberikan bantuan dengan fasilitas
kredit likuiditas darurat.
2. Bank Umum,
Bank umum adalah suatu lembaga keuangan yang tujuan
utamanya adalah mencari keuntungan.keuntungan merupakan
selisih antra pendapatan dan biaya merupakan bank yang
bertugas melayani segenap lapisan masyarakat dan bank
yang menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito
dalam dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka
pendek.
Page 76
Fungsi Bank Umum :
1. Penciptaan uang
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum
juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat
membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon
seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji
pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Merupakan Lembaga keuangan Bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan yang
Page 77
dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha Bank
perkreditan rakyat.
Fungsi BPR antara lain :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan
prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah
sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR
apabila BPR mengalami over likuiditas.
Page 78
4. Bank Syariah,
Merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak
menggunakan sistem perbankan pada umumnya, namun dengan
menggunakan sistem syariah (khususnya menurut syariah
agama Islam).
Fungsi bank syariah dalam paradigma akuntansi Islam,
secara garis besar terdiri atas 4 fungsi utama yaitu :
a. Sebagai Manajemen investasi.
Bank-bank syariah dapat melaksanakan fungsi ini
berdasarkan kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan.
Menurut kontrak mudharabah, bank (dalam kapasitasnya
sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan
investasi dana dari peihak lain) menerima presentase
keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam ha terjadi
kerugian, sepenuhnya menjadi risiko dana (shahibu mal),
sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.
Page 79
b. sebagai Investasi
Bank-bank syariah menginvestasikan dana yang
ditempatkan pada dunia usaha (baik dana modal maupun
dana rekening investasi) dengan menggunakan aat-alat
investasi yang konsisten denagan syariah. Di antara
contohnya adalah kontrak murabahah, musyarakah, bai’
as-salam, bai’ al-istisna’, ijarah, dan lain-lain.
Rekening investasi menjadi dua yakni rekening investasi
tidak terbatas dan terbatas :
1. Rekening investasi tidak terbatas (general
investment)
Pemegang rekening jenis ini memberi wewenang kepada
bank syariah unutk menginvestasika dananya dengan cara
yang dianggap paling baik dan feasible, tanpa
menerapakan pembatasan jenis, waktu, dan bidang usaha
investasi.
Page 80
2. Rekening investasi terbatas
Pemegang rekening jenis ini menerapkan pembatasan
tertentu dalam hal jenis, bidang usaha, dan waktu bank
menginvestasikan dananya.
c. Sebagai Jasa keuangan
Bank syariah dapat juga menawarkan berbagai jasa
keuangan lainnya berdasakan wupah (fee based) dalam
sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Contohnya,
garansi, transfer kawat, L/C, dan sebagainya.
d. Sebagai Jasa sosial
Konsep perbankan islam/syariah mengharuskan bank islam
melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh
(pinjaman kebaikan), zakat, atau dana sosial yang
sesuai dengan ajaran Islam. Konsep perbankan syariah
juga mengharuskan bank syariah memainkan peran dalam
pengembangan sumber daya insani dan menyumbang dana
bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.
Page 81
2. Lembaga Keuangan Non-Bank
Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan
yang memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana
dari masyarakat secara tidak langsung (non
depository). Lembaga keuangan non-bank lainnya, adalah
tidak banyak berbeda dengan demand deposit liabilities’ dari
bank-bank komersiil, dan secara umum semuanya itu di
sebut sebagai “uang’’ adalah benar bahwa demand
deposits itu dapat dibelanjakan tabungan (savings) dan
saham (loan shares) tidak dapat di belanjakan tanpa
menguangkannya terlebih dahulu. Namun menguangkan itu
mudah saja sehingga dengan demikian, kesemuanya itu
merupakan alat likuid untuk maksud-maksud praktis.
Di Indonesia sebagian besar dana-dana Bank pemerintah
berasal dari Bank Indonesia yang kemudian disalurkan
Page 82
sebagai investasi kredit. Dalam kaitan ini perlu
terciptanya lembaga-lembaga keuangan swasta sehingga
dana dari dalam Negeri atau luar Negeri dapat
disalurkan melalui lembaga keuangan bukan Bank.
Menurut jenisnya lembaga keuangan bukan bank dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Lembaga pembiayaan pembangunan (Development
Finance Corporation –DFC)
2. Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan
surat-surat berharga (Investment Finance Corporation –
IFC)
3. Lembaga keuangan lainnya seperti Mutual
Funds( Dana bersama ) yang belum ada peraturan
tersendiri.
Page 83
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di
indonesia saat ini antara lain :
a. Pasar Modal merupakan pasar tempat pertemuan
dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para
penanam modal, dengan instrumen utama saham dan
obligasi.
b. Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana
dan investasi dana.
c. Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana
dari anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat
umum.
d. Perusahaan Pengadaian merupakan lembaga
keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan
jaminan tertentu.
Page 84
e. Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan
kepada pembiayaan barang-barang modal yang di inginkan
oleh nasabahnya.
f. Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang
bergerak dalam usaha pertanggungan.
g. Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang
usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu
perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah.
h. Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan
oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung
resiko tinggi.
i. Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang
kegiatannya mengelola dana pension suatu perusahaan
pemberi kerja.
Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh lembaga keuangan
bukan Bank adalah :
Page 85
1. Menghimpun dana-dana dengan jalan mengeluarkan
kertas berharga
2. Memberikan kredit terutama kredit jangka
menengah kepada perusahaan-perusahaan / proyek-proyek
baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun swasta
3. Mengadakan penyertaan modal didalam perusahaan-
perusahaan ataupun proyek-proyek.
4. Bertindak sebagai perantara dari perusahaan-
perusahaan Indonesia dan badan-badan hukum pemerintah
untuk mendapatkan sumber permodalan berupa pinjaman dan
penyertaan baik dalam maupun dari luar Negeri
5. Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan
peserta / kompayon baik dalam Negeri maupun luar Negeri
untuk mengadakan joint venture
6. Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan
tenaga ahli dan memberikan nasehat-nasehat keahlian
Page 86
7. Melakukan usaha-usaha lain dibidang keuangan
setelah mendapat persetujuan Mentri Keuangan.
Terdapat dua badan keuangan internasional yang akan
dibahas pada bab ini diantaranya yaitu :
1. Bank dunia, pada dasarnya bank dunia didirikan
untuk membantu negara-negara di Eropah yang hancur
akibat perang dunia ke-II.
Fungsi & tujuan Bank Dunia
Fokus Bank Dunia adalah membantu penduduk dan negara
miskin dengan tujuan utama :
· Meningkatkan kesejahteraan penduduk,
melalui program kesehatan dan pendidikan.
· Mengembangkan sosial, pemerintahan dan
membangun institusi sebagai kunci elemen pengurangan
kemis- kinan.
Page 87
· Menguatkan kemampuan pemerintah untuk
memberi pelayanan berkualitas, efesien, dan transparan.
· Melestarikan lingkungan hidup
· Mendukung dan mendorong pengem- bangan
sektor bisnis swasta.
· Mendorong terbentuknya stabilitas lingkungan
ekonomi makro, sehingga kondusif untuk investasi dan
perencanaan jangka panjang
2. International Monetary Fund (Imf)
Pada dasarnya IMF merupakan suatu lembaga yang bergerak
dalam bidang perekonomian dan menjadi fasilitator
penyedia dana bantuan. IMF memiliki tujuan tertentu
dalam hal pengaturan uang dan peminjaman bantuan kepada
negara-negara berkembang dan tidak mampu. Selain itu,
IMF pun memiliki peranan dalam memilih suatu kerangka
legal internasional untuk menaikkan kredibilitas sistem
Page 88
serta sebagai lembaga penyedia dana untuk memperpanjang
pinjaman bagi negara-negara anggotanya dalam
penyeimbangan masalah pembayaran (Simmons, 2001).
IMF sebagai salah satu lembaga keuangan dunia
seringkali menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu yang
berkaitan dengan masalah moneter terutama jika fokusnya
adalah tentang Fixed Exchange Rates di mana terjadi rise dan
fall legalisasi di dalamnya. Kemudian apakah IMF ini
dapat dikategorikan sebagai rezim internasional? Sejauh
mana keberhasilan peranan IMF sebagai rezim yang mampu
memfasilitasi berbagai persoalan dunia yang berkaitan
dengan perekonomian khususnya moneter? Apalagi jika
akhir-akhir ini kredibilitas IMF pun semakin diragukan
dengan seringnya intervensi terhadap negara-negara
anggotanya dilakukan oleh IMF. Faktor negara-negara
hegemon yang berada di balik IMF mungkin sedikit banyak
mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
Page 89
IMF. Padahal sebagai suatu rezim internasional yang
pembentukan awalnya disepakati oleh banyak negara yang
concern terhadap masalah perekonomian dunia dan moneter,
sudah seharusnya IMF berperan secara proporsional dan
mampu bersikap netral untuk tetap fokus pada tujuan
awalnya tadi, terutama membantu sistem perekonomian
negara miskin dan berkembang supaya mampu memiliki
kestabilan ekonomi dan bangkit secara finansial.
Latar Belakang Pendirian :
Terbentuk I.M.F merupakan hasil Bretton Woods
Agreement secara resmi pada tgl. 27 Desember 1947 dan
operasional keuangan dimulai pada 01 Maret 1947 IMF
menitik beratkan masalah moneter dan Bank Dunia menitik
beratkan masalah pembangunan ekonomi.
Tujuan IMF :
· Meningkatkan kerjasama moneter internasional
Page 90
· Meningkatkan kegiatan perdagangan dan
penanaman modal dunia
· Memeliharara stabilitas nilai tukar mata
uang
· Memperkecil hambatan dan batasan-batasan
yang ditetapkan pemerintah berbagai negara atas
pembayaran internasional
· Menyediakan dana pinjaman untuk membantu
pemeliharaan nilai tukar yang mantap pada masa ketidak
seimbangan neraca pembayaran yang sifatnya sementara
· Mengurangi tingkat dan masa defisit serta
surplus neraca pembayaran
Page 91
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan
adanya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata
uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli
barang dari seorang eksportir Amerika, maka
pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang Amerika
Page 92
atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi
seorang importir adalah Rupiah.
Pada dasarnya pengertian dari Standar adalah
kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan
yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai
spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria
yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk,
atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu
barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang
telah dinyatakan. Standar moneter adalah sistem moneter
yang didasarkan atas standar nilai uang artinya bahwa
uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan
segala transaksi ekonomi.
Keuntungan adanya pasar valuta asing di antaranya:
d. hubungan perdagangan antarnegara semakin
berkembang,
Page 93
e. mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang
memerlukan transaksi di luar negeri,
f. mendorong berkembangnya ekspor dan impor.
Adapun kelemahan adanya pasar valuta asing adalah:
d. perubahan kurs akan mendorong spekulasi,
e. menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang
secara umum),
f. jika negara sedang resesi, akan mendorong
kebijakan devaluasi.
Daftar Pustaka
Page 94
http://vinandhika-p--fisip10.web.unair.ac.id/
artikel_detail-47072-RezimRezim%20Internasional-
Legalisasi%20Urusan%20Moneter%20Internasional.html
http://www.ortax.org/ortax/?mod=kursbi
http://roni336.blogspot.com/2010/08/kelemahan-sistem-
moneter-internasional.html
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-
moneter-internasional
http://vita_rudiany-fisip11.web.unair.ac.id/
artikel_detail-76193-Ekonomi%20Politik%20Internasional-
Sistem%20Moneter%20Internasional:%20Emas%20Menuju
%20Sistem%20Bretton%20Woods.html
http://onlinebuku.com/2009/03/16/sistem-moneter-
international/
PENGERTIAN DAN MACAM SISTEM STANDAR MONETER
4:30 AM
SOSIOLOGI SAYA
Page 95
Versi materi oleh Ismawanto
Suatu negara harus mempunyai dasar dalam mencetak uang.
Nah, dasar itulah yang disebut sebagai standar moneter.
Untuk lebih lanjutnya, kamu dapat menyimak pembahasan
berikut ini.
1. Pengertian Standar Moneter
Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan
atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya peraturan
tentang ciriciri/ sifat-sifat dari uang, pengaturan
tentang jumlah uang yang beredar (baik logam maupun
kertas), ekspor-impor logam mulia serta fasilitas bank
Page 96
dalam hubungannya dengan demand deposit (simpanan yang
setiap saat dapat diambil)
Standar uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai
berikut.
a. Standar kertas, adalah sistem keuangan di mana uang
kertas berlaku sebagai alat tukar/alat pembayaran yang
sah dan tak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan
dengan emas dan perak pada bank sirkulasi.
b. Standar logam (metalisme) yang dibedakan menjadi
dua, yaitu monometalisme dan bimetalisme.
1) Monometalisme (standar tunggal) merupakan sistem
standar moneter yang menggunakan standar uangnya berupa
satu buah logam mulia, bisa emas maupun perak.
Page 97
2) Bimetalisme merupakan sistem standar moneter yang
didasarkan pada dua logam. Sistem ini digolongkan dalam
standar kembar, standar paralel, dan standar pincang.
a) Standar kembar, yaitu standar uang yang menggunakan
dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama
sebagai standar uangnya. Dalam standar ini akan berlaku
dua macam perbandingan emas dan perak, yaitu:
- perbandingan menurut pemerintah dalam bentuk uang,
dan
- perbandingan menurut pasar dalam bentuk batangan
Page 98
emas.
b) Standar paralel, yaitu standar uang yang menggunakan
dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama
sebagai standar uangnya, tetapi perbandingan yang
berlaku hanya satu macam yaitu menurut pasar saja.
c) Standar pincang, yaitu standar uang yang menggunakan
emas sebagai standar uang dan perak sebagai alat
bayarnya.
Jika suatu negara menggunakan standar kembar atau
bimetalisme, maka dalam negara tersebut akan berlaku
Hukum Gresham, yang berbunyi “Bad money always drives
out good money from circulation” artinya uang yang
nilai bahannya lebih rendah akan mendesak uang yang
nilai bahannya lebih tinggi dari peredaran.
Syarat berlakunya Hukum Gresham adalah sebagai berikut.
Page 99
- Negara menggunakan standar kembar.
- Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik
berupa emas maupun perak.
- Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa ataupun
melebur uang emas maupun perak.
- Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah dan
pasar berbeda.
2. Macam-Macam Standar Moneter
Standar moneter pada hakikatnya dikategorikan menjadi
dua golongan, yaitu standar barang dan standar
kepercayaan.
a. Standar barang (commodity standard)
Page 100
Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uang
dijamin sama dengan berat tertentu barang (emas atau
perak). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan
barang tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Standar barang ini diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu:
1) standar emas (the gold standard),
2) standar perak (the silver standard),
3) standar kembar (emas dan perak).
b. Standar kepercayaan (faith standard) atau standar
kertas
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dapat kamu simak
penjelasan masing-masing sistem moneter beserta
kebaikan dan keburukannya.
Page 101
a. Standar Emas
Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di
mana suatu negara bebas memperjualbelikan emas dengan
harga yang pasti. Di samping itu, negaranya juga
mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor
emas tanpa batas.
Kebaikan standar emas di antaranya sebagai berikut.
1) Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan
uang yang didasarkan atas emas karena kegunaan dari
logam ini.
2) A chek on inflation and deflation, artinya dapat
mencegah timbulnya inflasi (kenaikan harga secara
terus-menerus) dan deflasi (penurunan harga secara
terus-menerus).
3) Automatic limitation on medium of exchange, artinya
Page 102
persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas
yang diciptakan dan deposito bank dapat menekan secara
otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan
kredit bank.
4) Basic of international money system, artinya
diterimanya uang kartal secara umum yang didasarkan
pada emas dan karena nilainya yang stabil sehingga uang
dipakai sebagai nilai standar internasional serta
sebagai alat penukar.
5) Stimulus to international investment and trade,
artinya standar emas dapat menggairahkan perdagangan
internasional dan investasi.
6) Uniform international price system, artinya dapat
membentuk harga internasional dari kegiatan ekspor dan
impor emas di pasar bebas dan secara otomatis dapat
membuat penyesuaian pada harga-harga internasional.
Page 103
Keburukan standar emas dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila
kepercayaan itu diperlukan, karena selama resesi
kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan
masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank
menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah
dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.
2) Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada
lagi pembatasan secara otomatis pada penawaran uang dan
deposito.
3) Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut
atau kita percayai, dan harapan penyesuaian harga
internasional tidak akan terjadi.
4) Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang
perkembangan dunia usaha yang bersangkutan akan
menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai uang jatuh.
5) Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan
Page 104
moneternya akan menjamin stabilitas pertukaran dan
perdagangan luar negeri, tetapi tidak menjamin
keseimbangan harga di dalam negeri.
b. Standar Perak
Standar perak adalah suatu sistem standar moneter di
mana suatu bangsa bebas memperjualbelikan perak dengan
harga yang pasti dan mengizinkan seseorang untuk
mengimpor dan mengekspor perak tanpa batas. Standar
perak mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan
standar emas.
c. Standar Kembar
Standar kembar artinya suatu negara menggunakan dua
logam sebagai logam standar, misalnya emas dan perak
dengan perbandingan tertentu di antara kedua macam
standar tersebut.
Page 105
Kebaikan standar kembar di antaranya sebagai berikut.
1) Kurang memadainya penyediaan emas sebagai uang dan
kredit, mendorong dipakainya standar logam kembar.
2) Dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada
standar tunggal yang didasarkan atas emas.
3) Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil
karena produksi emas dan perak berubah-ubah dalam arah
yang berlainan.
Sedangkan keburukan standar kembar yaitu berlakunya
Hukum Gresham. Sebagai jawaban untuk mengatasi agar
tidak terjadi kenyataan yang dikemukakan oleh Gresham
dinamai dengan istilah Hukum Newton.
d. Standar Kepercayaan/Standar Kertas
Standar kepercayaan merupakan sistem moneter di mana
Page 106
nilai uang tidak dijamin dengan seberat tertentu
barang, tetapi kepercayaan masyarakat dapat menerima
uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Kebaikan standar kepercayaan di antaranya sebagai
berikut.
1) Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan
uang dan kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit
serta memenuhi persyaratan perdagangan.
2) Akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari
standar emas otomatis dapat dihindari.
3) Lebih murah untuk mencetak uang kertas daripada uang
logam.
Adapun keburukan standar kepercayaan antara lain
sebagai berikut.
1) Tidak dikaitkannya dengan cadangan logam
mengakibatkan pencetakan uang kertas dan kredit bank
yang berlebihan.
Page 107
2) Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi
akan berakibat inflasi yang hebat (hyperinflation).
3) Dapat mengakibatkan fluktuasi harga atau nilai tukar
valuta asing sehingga dapat menghancurkan keuangan
internasional, perdagangan, dan investasi.