Click here to load reader
Tingkah laku konsumen adalah
proses yang dilalui oleh
seseorang/organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan dan
mengevaluasi produk/jasa setelah di
knsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya.
DEFINISI
• Tingkah Laku Konsumen dapat Dilihat
Dari Tiga Tahap:
a. Saat Pembelian.
b. Pembelian.
c. Setelah Pembelian.
• Tingkah laku konsumen mempelajari dimana, dalam kondisi macam apa dan
bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merek
tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam
menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak,
sesuai dengan peran masing-masing.
• Peran yang di lakukan tersebut adalah :
1. Initator : individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu.
2. Influencer : individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan di pertimbangkan baik
secara sengaja atau tidak.
3. Decider : yang memutuskan apkah akan membeli atau tidak, apa yang
dibeli, bagaimana membelinya.
4. Buyer : individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.
5. User : individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi
seseorang melakukan pembelian terhadap
suatu produk :
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Sosiologis
4. Faktor Antropologis
• Ruang lingkup prilaku atau tingkah
laku konsumen
Studi prilaku konsumen terpusat pada
cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu,
uang, usaha). Guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi.
• Perilaku konsumen berakar pada lintas disiplin ilmu
pengetahuan.
• Prilaku konsumen merupakan cabang antar ilmu
pengetahuan, yaitu didasarkan pada berbagai konsep
mengenai orang yang telah di kembangkan oleh para
ilmuan dalam disiplin yang sangat berbeda.
• Dengan teori-teori awal mengenai prilaku konsumen
didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat
bahwa individu bertindak secara rasional untuk
memaksimumkan kekayaan. Keuntungan (keputusan)
mereka dalam memberi barang dan jasa.
• Model Sederhana Pengambilan Keputusan
Konsumen
1. Tahap input : merupakan tahap yang
memperngaruhi pengenalan konsumen
terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri
dari dua sumber informasi utama yaitu :
a. Usaha pemasaran perusahaan (produk itu
sendiri, harganya, promosi dan dimana ia
dijual).
b. Pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen
(keluarga, teman-teman, tetangga, sumber informal).
Hal ini merupakan input yang mungkin
mempengaruhi apa yang di beli konsumen dan
bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka
beli.
2. Tahap proses : merupakan tahap yang di fokuskan
pada cara konsumen mengabil keputusan.
3. Tahap output : merupakan pengambilan konsumen
terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilan
keputusan yang berhubungan erat dengan prilaku
membeli dan evlaluasi setelah membeli.
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN
• Perilaku konsumen terhadap barang dan jasa
akan di pengaruhi oleh :
Pendapatan
Selera konsumen
Harga Barang
“Disaat kondisi yang tidak berubah”
CETERIS
PARIBUS
TEORI TINGKAHLAKU KONSUMEN
• Teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua
macam pendekatan :
1. Pendekatan Nilai Guna Cardinal.
Pendekatan konsumen cardinal adalah daya guna dapat
diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya
nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai.
Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin
berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin
diminati.
2. Pendekatan Nilai Ordinal
Adalah pendekatan yang daya gunasuatu barang tidak perlu diukur, cukupuntuk diketahui dan konsumen mampumembuat urutantinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsisekelompok barang.
TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
Teori nilai guna atau utility yaitu teori ekonomi yang
mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dari mengkonsumsikan barang-barang, (Kalau kepuasan
itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau utility-nya.
Sebaliknya semakin rendah kepuasan dari suatu barang maka
utilitynya semakin rendah pula).
Nilai Guna ada dua yaitu :
o Nilai Guna Total : adalah jumlah seluruh kepuasan.
o Nilai Guna Marginal : adalah pertambahan kepuasan sebagai
akibat pertambahan penggunaan suatu nilai barang.
• Hipotesa Utama Dalam Nilai Guna.
Hukum nilai guna yang semakin menurun.
• Cara memaksimumkan nilai guna :
1. Satu barang yang di konsumsi, setelah selesai
mengkonsumsi maka akan langsung merasa puas.
2. Banyak barang yang di konsumsi,
Kalau harga barang yang di konsumsi adalah
sama besar, maka konsumen akan konsumsi
semua.
Kalau barang yang di konsumsi harganya
berbeda, maka akan mengkonsumsi pada barang
yang lebih murah terlebih dahulu.
• Syarat pemaksimuman nilai guna adalah setiap rupiah
yang dikeluarkan untuk unit tambahan dari berbagai
jenis barang akan memberikan nilai guna marginal
yang sama.
Contoh :
Dengan uang Rp. 5.000.00,-
oHarga Makanan Rp. 500, dapat beli 10 = 5000
oHarga Pakaian Rp. 5000, dapat beli 1 = 5000
TEORI NILAI GUNA & TEORI
PERMINTAAN
• Efek Pengganti
yaitu jika barang A turun dan harga yang lain tetap,
maka permintaan barang A bertambah. Kalau permintaan
bertambah, maka utility (kepuasan) A bertambah juga.
• Efek Pendapatan
yaitu penuntunan harga dari barang tertentu
menyebabkan konsumen bertambah, keadaan ini mendorong
jumlah barang yang dibelinya.
• Paradoks Nilai
Air adalah barang yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Tetapi air harganya murah
(ditempat yang makmur).
Berlian adalah barang yang tidak vital dalam
kehidupan manusia. Tetapi berlian harganya mahal
karena biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksinya sangat mahal.
• Surplus Konsumen
yaitu kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh
konsumen.
Contoh :
Di perkirakan harga durian Rp. 15.000
Tetapi kenyataannya hanya Rp. 10.000
Dengan demikian terjadi surplus
konsumen sebesar Rp. 5000