TUGAS EKONOMI MIKRO MATERI : 1. ONGKOS DAN PENERIMAAN 2. PERSAINGAN SEMPURNA 3. MONOPOLI 4. OLIGOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIS 5. PERMINTAAN INPUT 6. MEKANISME HARGA & DISTRIBUSI PENDAPATAN : MASALAH “FOR WHOM” 1. BIAYA DAN PENERIMAAN PENGERTIAN BIAYA “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”. Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya. Berikut adalah beberapa pengertian serta contoh dari klasifikasi biaya : 1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji karyawan dan asuransi. DI BUAT OLEH : NAMA : SRI RAHMI N I M : 13-01-206 SEMESTER : 1 (SATU
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS EKONOMI MIKRO
MATERI : 1. ONGKOS DAN PENERIMAAN 2. PERSAINGAN SEMPURNA 3. MONOPOLI 4. OLIGOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIS 5. PERMINTAAN INPUT 6. MEKANISME HARGA & DISTRIBUSI PENDAPATAN : MASALAH “FOR WHOM”
1. BIAYA DAN PENERIMAAN
PENGERTIAN BIAYA
“Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.
Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya. Berikut adalah beberapa pengertian serta contoh dari klasifikasi biaya :
1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji karyawan dan asuransi.
2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya iklan dan komisi untuk seorang salesman sesuai dengan levelnya.
3. Direct cost (biaya langsung) adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan pengacara.
DI BUAT OLEH :NAMA : SRI RAHMIN I M : 13-01-206SEMESTER : 1 (SATU
4. Indirect cost (biaya tak langsung) adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. Contoh: biaya asuransi gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.
5. Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya gaji operator.
6. Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya perawatan peralatan dan fasilitas pabrik
7. First or Investment cost (biaya investasi) adalah biaya awal yang sebelum sebuah kegiatan operasional dilakukan. Contoh: biaya investasi lahan, bahan dan mesin dalam operasional perusahaan.
8. Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi). Incremental cost juga merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan. Incremental cost diukur dari berubahnya IC karena suatu keputusan. Oleh sebab itu sifatnya bisa variabel, bisa juga fixed. Contoh: penambahan biaya total produksi karena keputusan manajemen untuk penambahan tenaga kerja dan bahan baku.
9. Marginal cost adalah kenaikan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikkan satu output. Perbedaanya dengan incremental cost adalah terletak pada aspek yang memberi perubahan pada total cost. Jika pada incremental cost perubahan total cost dipengaruhi oleh perubahan keputusan, pada marginal cost perubahan total cost dipengaruhi oleh penambahan satu unit produk atau selanjutnya. Contoh: perusahaan harus menambah anggaran biaya produksi dikarenakan adanya penambahan permintaan dari orderer yang sebelumnya memesan.
10.Unit cost adalah biaya per unit produk. Secara matematis unit cost didefinisikan sebagai nilai dari hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Contoh, perusahaan dapat mengetahui informasi mengenai harga biaya per unit piece dari produk yang diproduksi melalui perhitungan unit cost.
11.Total cost (biaya total) adalah keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. Contoh: perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi yang dikeluarkan.
12.Recurring cost (biaya terulang) adalah biaya yang besarnya sama yang harus dibayarkan lagi dengan adanya tambahan suatu aktivitas yang
menghasilkan produk (output) yang sama. Setiap penambahan 1 unit output, biaya yang ditanggung berulang atau bertambah sebesar biaya per unitnya. Contoh, apakah mesin photo copy digunakan atau tidak, perusahaan akan membayar uang sewa mesin photo copy sebesar Rp. 1 juta perbulannya.
13.Unrecurring cost ( biaya tak berulang) adalah biaya yang hanya muncul satu kali. Artinya, tidak ada sesuatu yang ditambahkan setelah biaya ini dikeluarkan. Contoh, biaya yang dikeluarkan untuk membeli tanah.
14.Sunk cost adalah biaya yang sudah terlanjur keluar, dan tidak relevan lagi untuk memperhitungkan biaya maupun imbalan yang didapat. Logika dari definisi biaya ini adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai alternatif keputusan yang dibuat untuk melapisi pengeluaran yang ada, pengeluaran tersebut akan tetap ada (keluar).
15.Past cost memiliki makna sama dengan Sunk cost dimana nilainya tidak dapat dihindari dan tidak dapat diubah melalui keputusan apapun, tidak peduli akan tidakan apapun yang diambil.
MACAM-MACAM BIAYA
Biaya Pabrikasi :-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi : -Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan -Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen :
Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi
Periode Akuntansi :-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat
sebagai beban.
Volume Produksi :-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a) Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang. Rumus : TC = TFC + TVC
b) Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.Rumus : AC = TC / Q (Q ialah Produk.)
c) Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Rumus : MC : TCn – TCn-1 atau MCn = ΔTCΔQ
Biaya Eksplisit :Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.
PENGERTIAN PENERIMAAN
Dalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan “penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.”Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P
Jenis-Jenis Penerimaan
1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
1. Positif;2. Sama dengan nol;3. Negatif.
KEUNTUNGAN MAKSIMUM“Keuntungan Maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya”. memperoleh keuntungan, yang merupakan kepentingan perusahaán individual/pribadi (self interest). Lebih lengkap lagi, yang menjadi kepentingan pribadi tersebut adalah keinginan memperoleh keuntungan (profit)yang sebesar-besarnya dari sumber-sumber ekonomi yang sudah tertentu yang di alokasikan dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya(maksimum)merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku produsen (individual maximization).
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara, yaitu :
a. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.b. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
- Pendekatan TotalLaba Total adalah perbedaan antara penerimaan total dan biaya total .Laba terbesar terjadi pada selisih positif terbesar antara penerimaan total dan biaya total.Pada selisih negative antara keduanya,perusahaan mengalami kerugian,sedangkan jika penerimaan = biaya berada di titik impas dalam menentukan keuntungan maskimum ada 2 cara
yaitu :
a) keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.b)keuntugan maksumum terjadi pada saat penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC).
- Pendekatan MarginalPerusahaan memaksimumkan kentungan pada saat penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Biaya margial adalah perubahan biaya total perunit perubuhan output. Penerimaan marginal adalah perubahan penerimaan total perunit output atau penjualan hasil penjualan marginal, satu konsep mengenai hasil penjualan yg sangat penting untuk diketahui dalam analisa penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marginal,yaitu tambahan hasil perjualan yg diperoleh perusahaan dari menjual barang yg diprouksinya.
- Pendekatan Rata-rata
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:
2. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
A. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi, dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar berfungsi sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga pemerintahan.
Pada dasarnya pasar persaingan sempurna PPS tidak mengenal kompetisi antar perusahaan karena kesempurnaan yang dimilikinya baikdari sisi produk, penjual,pembeli, maupun informasi yang dimiliki pembeli dan penjual. Pada PPS semua variabel ekonomi terutam harga tentang harga (price) ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar, dan bukan tindakan dari perusahaan. Lain lagi pada pasar global, cukup kompetitif perusahaan satu dalam menentukan produksinya masih menunggu reaksi dari perusahaan lain. Jadi kebijakan-kebijakan perusahaan dilakukan dengan pertimbangan keberdaan perusahaan lain.
Keberadaan PPS secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep PPS dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar.
Kajian teori banyak menyebutkan bahwa PPS identik dengan pasar persaingan murni(pure competition). Persangan murni penekanannya hanya pada situasi tanpa adanya monopoli sama sekali. Sedangkan pada PPS penekanannya pada mobilitas sumber daya dan pengetahuan yang sempurna baik pada pembeli maupun penjual.
B. Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan
kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu
mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar
persaingan sempurna yaitu:
1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product).
Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada
konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect
knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan
sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan
mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively
output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil
disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar
(price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada
biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
C. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
1. Jumlah penjual dan pembeli banyak, satu-satunya komponen yang dikuasainya hanyalah kuantitas barang, karena sering penjual maupun pembeli tidak bisa mempengaruhi harga.
2. Barang homogen, yang dimaksud homogen adalah barang yang sama diproduksi oleh produsen lain. Sifat barangnya adalah substitusi sempurna dalam arti pergantian barang ke barang lain yang sejenis tidak menjadikan masalah pembeli.
3. Mobilitas sumberdaya sempurna, artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang lebih menguntungkan.
4. Pengetahuan pembeli dan penjual sama (Perfepck knowledge), Perfeck knowledge artinya semua penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna atau memperoleh informasi yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk harga pasar yang terjadi.
D. Prinsip-prinsip persaingan sempurna
Prinsip dasar profit maximization dari segi out put ialah;selama tambahan revenue
dari ekspansi perusahaan (marginal cost) ,perusahaan tetap ekspansi menambah
produksi.perusahaan tidak akan menambah produksi bila marginal cost dari ekspansi
lebih besar di bandingkan dengan marginal revenue dari ekspansi. Profit adalah selisih
antara revenue dan biaya.
Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar
yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi sebelum menerangkan
kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu
akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat.
Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-
faktor produksi dapat digunakan. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva
AC mencapai titik yang paling rendah.
b. Efisiensi Alokatif: Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah
dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai
efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama
dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap
kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana
harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam
perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan
marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan
marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini
berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan
bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan
bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan
sempurna.
Kebebasan bertindak dan memilih Persaingan sempurna menghindari wujudnya
konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang
berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang
dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga
kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki
keburukan-keburukan antara lain :
1) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang
baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa
keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu
singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan
teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan
perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena
perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat
penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu
sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil
ukurannya.
2) Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan
itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan,
penggunaannya mungkin sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan.
3) Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama,
konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
4) Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah
paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak
berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar
lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala
ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5) Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan
tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk
pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan
bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi
pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan
secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
3. MONOPOLI
PENGERTIAN PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja atau bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya banyak dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti.
Keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan yang melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan – perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.
PENYEBAB MONOPOLI
Hambatan teknis untuk masuk pasar
Hambatan teknis untuk masuk pasar (technical barriers to entry) yang utama adalah bahwa produksi dari barang tersebut menunjukkan biaya rata-rata yang menurun pada berbagai tingkat output. Dengan kata lain, perusahaan yang relative besar lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dalam situasi ini satu perusahaan mungkin akan merasa lebih untung dengan mengeluarkan perusahaan lain dari industri dengan memotong harga.
Setelah monopoli terbentuk, perusahaan lain yang ingin masuk akan mengalami kesulitan karena setiap perusahaan baru akan memproduksi output pada tingkat yang rendah dan oleh karena itu biaya rata-ratanya akan menjadi relatif lebih tinggi. Karena hambatan untuk masuk ini muncul secara alamiah sebagai akibat dari teknologo produksi, monopoli yang tercipta kadang-kadang disebut sebagai monopolo alamiah (natural monopoly).
Hambatan hukum untuk masuk pasar
Banyak monopoli yang tercipta karena faktor hokum daripada faktor kondisi ekonomi (legal barriers to entry). Salah satu contoh penting dari kondisi monopoli yang dijamin oleh pemerintah adalah proteksi hukum yang diberikan berupa hak paten. Contoh dari monopoli yang diciptakan berdasarkan hukum adalah pemberian ijin eksklusif atau lisensi untuk melayani pasar. Lisensi diberikan untuk jasa pelayanan masyarakat
seperti gas dan listrik, jasa komunikasi, pos, beberapa rute penerbangan dan berbagai bisnis lainnya. Alasan yang bisanya dikemukakan untuk mendukung monopoli seperti ini adalah bahwa memiliki satu perusahaan dalam industri lebih disukai daripada persaingan terbuka.
CIRI CIRI MONOPOLI
Pasar monopoli memiliki karakteristik berikut ini:
1. Jumlah penjual hanya ada satu, dan satu penjual ini memiliki pangsa pasar yang substansial.
2. Penjual lain tidak bisa masuk.3. Produsen bebas menentukan harga4. Adanya hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk ke dalam pasar monopoli5. Output yang besar karena permintaannya banyak6. Biaya marginal semakin lama semakin menurun, sehingga biaya produksi (AC)
makin rendah (decreasing MC dan AC)
Adapun yang menjadi ciri-ciri dari pasar monopoli adalah
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan. Dari definisi monopoli telah diketahui bahwa hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh perusahaan monopoli itu, dan konsumen tidak dapat berbuat suatu apapun didalam menentukan syarat jual beli.
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikann oleh barag lain yang ada didalam pasar. Barang-barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip yang dapat menggantikan.
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri. Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga. Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga.
5. Promosi iklan kurang diperlukan. Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan didalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan
FAKTOR PENYEBAB MONOPOLI
A. Hambatan teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan yang sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh :− Perusahan memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat efisien;
− Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya yang menurun. Makin besar skala produksi, biaya marjinal makin menurun, sehingga biaya produksi per unit makin rendah;− Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA, SDM maupun lokasi produksi.Perusahaan-perusahaan yang memiliki daya monopoli karena kemampuan teknis disebut perusahaan monopolis alamiah (natural monopolist).
B. Hambatan legalitas (Legal Barriers to Entry)
o Undang-undang dan hak khusus
Tidak semua perusahaan memiliki daya monopoli karena kemampuan teknis. Hak khusus tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh satu perusahaan kepada perusahaan lainnya.
o Hak paten atau hak cipta
Hak paten atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hukum karena pengetahuan kemampuan khusus (special knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik.
BENTUK BENTUK MONOPOLI
1. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
− Jumlah penjual dan pembeli banyak− Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain− bersifat pengambil harga (price taker)− Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)− Posisi tawar konsumen kuat− Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata− Sensitif terhadap perubahan harga− Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.
a. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Sifat-sifat pasar monopolistik :− Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda− Mirip dengan pasar persaingan sempurna− Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda− Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga− Relatif mudah keluar masuk pasar
b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Sifat-sifat pasar oligopoli :− Harga produk yang dijual relatif sama− Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses− Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar− Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
4. OLIGOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoly.
Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis
Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi
(biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai
tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses
produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal.
Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada
komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa
diterima pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat
kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri
oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk
bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen
yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya
lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut,
sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
Ciri – Ciri Pasar Oligopoly
a. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan.
b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang
berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun
memenuhi standar tertentu.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar.
d. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
g. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
h. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru.
i. Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Sifat- sifat pasar oligopoly :
Harga produk yang dijual relatif sama
Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Faktor – Faktor Penghambat Pasar Oligopoli
a. Hak paten yang tidak memungkinkan perusahaan lain memproduksi barang yang sama.
b. Modal yang di butuhkan terlalu besar, para pengusaha enggan untuk menanggung
risiko yang besar.
c. Perusahaan lama telah terkenal sehingga sulit untuk tersaingi sehingga menimbulkan
risiko yang besar bagi perusahaan baru.
d. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki
kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya
perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat
memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual
produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang
baru.
e. Ongkos produksi yang berbeda antar perusahaan
Yang dijelaskan diatas adalah ongkos produksi per unit berbeda sebagai akibat dati
tingkat (jumlah) produksi berbeda. Di samping itu ongkos produksi dapat pula berbeda
pada tingkat produksi yang sama.
Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
a. Kelebihan pasar oligopoli
1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.
4. Adanya penerapan teknologi baru.
b. Kelemahan pasar oligopoli
1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi.
3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena
semangat bersaing kurang.
4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi.
5. Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru.
6. Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoly.
Macam – Macam Pasar Oligopoli
a. Oligopoli murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai
dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik
b. Oligopoli Diferensial adalah menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana
barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.
Hubungan Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli
a. Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly), tujuannya untuk menghindari
perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada
kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC).
b. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly), Terdapat beberapa hal yang
mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan tingkat harga dan
jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai berikut :
1) Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya
agar harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka
biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual
produknya
2) Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah
jumlah produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya
akan diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau
menurunkan harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.
3) Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung
pada
penurunan harga ataupun dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka
perusahaan lain relatif tidak akan mengikutinya.
PASAR MONOPOLISTIS
Pasar Monopolistis adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
Pasar persaingan monopolistis baru dikembangkan oleh para ahli ekonomi pada tahun 1930 oleh E. Chamberlin dan Joan Robinson. Pasar persaingan monopolistis merupakan pasar yang berada di antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Pasar persaingan monopolistis mempunyai ciri-ciri yang terdapat pada pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan monopoli. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya. Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat sifatnya mengandungi unsur unsur sifat pasar monopoli, dan, unsur unsur sifat pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Ciri ciri selengkapnya dari pasar persaingan monopolistis adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.
Dikatakan mirip dengan pasar persaingan sempurna, karena ada kebebasan bagi perusahaan sebagai penjual (produsen) untuk masuk pasar dan keluar lagi, akan tetapi barang yang diperjualbelikan dibedakan (differentiated) melalui berbagai macam program promosi penjualan. demikian pasar persaingan monopolistis adalah suatu keadaan dimana terdapat banyak penjual (produsen) yang berkaitan erat tetapi bukan penjual/penghasil barang yang sama. Barang yang diperjual-belikan pada pasar persaingan monopolistis hanya satu jenis saja, akan tetapi mempunyai perbedaan-perbadaan dalam hal bentuk, kualitas atau ukurannya. Pasar monopolistis banyak dijumpai pada sector jasa, misalnya salon, butik dan lain sebagainya.
CIRI PASAR MONOPOLISTIS
• Barang yang diperjualbelikan mnerupakan differentiated product.
Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar persaingan monopolistis dan persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan
sempurna produksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk membedakan yang mana yang merupakan produksi suatu perusahaan, dan yang mana pula produksi perusahaan lainnya.
• Terdapat banyak penjual/produsen di pasar.
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di dalam pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin terwujud.
• Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-¬perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu perusahaan lain mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan.
• Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
Ciri ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu menimbulkan pengaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna yaitu kurva permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Kurva dalam Monopolistis biasanya bersifat :
(i) Apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya
(ii) Apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah. Dalam persaingan monopolistis kurva MR adalah sama seperti yang terdapat dalam monopolistis, yaitu kurva tersebut terletak bawah kurva permintaan.
Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana keadaan MC = MR tercapai.
Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.
5 . Permintaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi
A . Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor
1. Menganalisis Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi
Memaksimumkan produksi dapat diciptakan oleh sumber daya yang tersedia. Di
dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian faktor – faktor
produksi yang optimal harus dijalankan. Tindakan itu akan membantu tujuan
keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan sumber – sumber daya dalam
perekonomian secara efisien. Keuntungan & ketahanan (survival ) perusahaan
tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menggunakan faktor – faktor produksi
yang dapat diperolehnya secara efisien.
2. Pendapatan Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan
Setiap faktor produksi dalam perekonomian adalah milik seseorang. Pemiliknya
menjual faktor produksi tersebut kepada para pengusaha, & sebagai balas jasa, mereka
akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji & upah. Tanah
memperoleh sewa. Modal memperoleh bunga & keahlian keusahawanan memperoleh
keuntungan. Pendapatan yang diterima masing – masing faktor produksi tergantung
harga & jumlah yang digunakan.
Harga adalah jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai factor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Hasil penjualan adalah jumlah dari
seluruh pendapatan faktor produksi yang digunakan. Pendapatan nasional adalah nilai
seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan – perusahaan yang ada di
dalam negera tersebut, dan merupakan jumlah pendapatan berbagai factor produksi
yang ada dalam perekonomian.
Analisis mengenai permintaan ke atas factor produksi tidak hanya akan
menjelaskan tentang penentuan harga factor produksi tapi juga pendapatan dari masing
– masing factor produksi & distribusi pendapatan ke berbagai jenis factor produksi.
Teori tentang penentuan harga factor produksi = teori distribusi.
1.2 Teori Produktivitas Marginal
Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum
apabila ongkos produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama
dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang
diciptakan oleh faktor produksi tersebut.
1. Menentukan Jumlah Faktor Produksi Yang Digunakan
Pada tingkat penggunaan faktor produksi tertentu, produsen telah mencapai
keuntungan maksimum. Apabila penggunaan faktor produksi terus bertambah,
keuntungan akan berkurang dan apabila faktor produksi yang digunakan dikurangi,
keuntungan juga akan berkurang.
2. Permintaan ke Atas Faktor Produksi
Dalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa permisalan, yaitu :
Perusahaan menjual barang dalam pasar persaingan sempurna, harga barang
tidak berubah walaupun jumlah yang dijual berbeda.
Hanya 1 saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah – ubah.
Misalnya tenaga kerja.
Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan itu
dalam pasar faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna.
3. Tingkat Produksi dan Hasil Penjualan
Pertambahan produksi dinamakan Produksi fisik Marginal atau MPP (Marginal Physical
Product). Sedangkan jumlah produksi fisik adalah TPP atau total physical product. Hasil
penjualan produksi total adalah total revenue product (TRP). Hasil penjualan produksi
marginal yaitu marginal revenue product (MRP).
4. Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan
Ditinjau dari sudut penggunaan faktor – faktor produksi, seorang produsen akan
memaksimumkan keuntungannya apabila melakukan kegiatan produksi sampai pada
tingkat dimana hasil penjualan marginal sama dengan harga faktor atau MRP.
1.3 Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
1. Permintaan Faktor : Contoh Angka
Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan menjadi
semakin rendah pada tingkat produksi / penjualan barang yang semakin tinggi. Harga
yang semakin rendah ini menyebabkab hasil penjualan dan hasil penjualan marginal
pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang terdapat
dalam pasar persaingan sempurna.
2. Grafik Permintaan Faktor
Kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam pasar persaingan tidak sempurna
akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam
persaingan sempurna. Keadaan ini disebabkan karena pada tingkat penggunaan
tenaga kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih murah. Maka pada setiap
tingkat penggunaan tenaga kerja, tambahan hasil penjualan dalam pasar persaingan
tidak sempurna adalah lebih rendah dari yang diperoleh dalam pasar persaingan
sempurna.
1.4 Sifat Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
a. Permintaan Terkait
Permintaan seorang pengusaha ke atas faktor – faktor produksi mempunyai sifat
berbeda – beda. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk
menghasilkan barang – barang yang akan dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Selama pertambahan penggunaan suatu faktor produksi akan menambah
keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan digunakannya. Oleh karena
permintaan pengusaha ke atas sesuatu faktor produksi ditentukan oleh kemampuan
faktor produksi tsb untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan
menguntungkan, permintaan ke atas faktor – faktor produksi dinamakan permintaan
terkait / Derived Demand.
b. Bentuk Kurva Permintaan Ke Atas Faktor
Kurva permintaan ke atas faktor produksi menurun dari kiri atas menuju kanan
bawah. Kurva seperti itu menggambarkan bahwa makintinggi harga faktor produksi,
makin sedikit permintaan ke atas faktor produksi tersebut.Kurva permintaan ke atas
sesuatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena :
Perubahan harga akan merubah pendapatan riel pembeli & perubahan pendapatan riel
ini selanjutnya mempengaruhi permintaannya.
Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengonsumsikan barang itu jika
dibandingkan dengan barang lain.
Permintaan ke atas sesuatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun
ke bawah disebabkan oleh :
Harga faktor produksi yang lebih tinggi akan menaikkan harga barang yang
dihasilkannya, maka harga barang tersebut akan naik dan permintaannya berkurang,
yang selanjutnya menimbulkan pengurangan ke atas permintaan faktor produksi.
Perubahan harga akan menimbulkan penggantian dari faktor produksi yang menjadi
relatif mahal kepada faktor produksi yang relatif murah.
Sebagai akibat dari pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
1.5 Pergeseran kurva permintaan faktor produksi
Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen ke atas
faktor – faktor produksi :
Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksinya.
Perubahan harga dari faktor produksi lain yang digunakan.
1.6 Elastisitas Permintaan Faktor Produksi
Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan menimbulkan akibat yang
berlainan ke atas perubahan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan.
Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan
Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan, makin besar
pula elastisitas permintaan ke atas faktor produksi.
Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos
Total
Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu
faktor produksi, makin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut.
Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi
Makin banyak faktor – faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan sesuatu
faktor produksi tertentu, semakin elastis permintaan ke atas faktor produksi tsb.
Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marginal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan ke
atas faktor produksi yang bersangkutan.
1.7 Penentuan Penggunaan Optimum Ke Atas Faktor Produksi
a. Gabungan Faktor Produksi yang Meminimumkan Biaya
Penggunaan faktor – faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap
rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik marginal
yang sama besarnya. Produksi fisik marginal dari modal tersebut tenaga kerja untuk
setiap rupiah adalah :
a) MPP per rupiah dari modal = Pl = MRPl
b) MPP per rupiah dari tenaga kerja = Pc = MRPc
b. Gabungan Faktor Yang Memaksimumkan Keuntungan
Penggunaan faktor – faktor produksi akan memaksimumkan keuntungan apabila
harga faktor produksi dengan penjualan marginal yang sama besarnya. Produksi fisik
marginal dari modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :