Top Banner

of 43

Ekonomi

Oct 04, 2015

Download

Documents

Juju Junengsih

eekonomi pancasila tan yet wei
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • TAN YET WEI(MEB 1590)

  • Professor Dr. Emil Salim merupakan seorang ahli ekonomi kelahiran Sumatera Selatan pada 8 Juni 1930. Ia dulu mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Ia lalu berhasil meraih gelar Ph.D bidang ekonomi dari University of California Berkeley sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia untuk mengajar ekonomi di Universitas Indonesia pada tahun 1964, yaitu pada usianya 34 tahun.

    Pada tahun 1974, ia terpilih menjadi profesor perkembangan ekonomi di Universitas Indonesia. Ia sering mengikuti dan terlibat dalam beberapa posisi penting di pemerintahan Indonesia seperti tim pengembangan ekonomi masa Presiden Soeharto (1966), anggota tim penasihat Menteri Sumber Daya Manusia (1967-1968), pemimpin tim teknis Kelompok Stabilitas Ekonomi dan seorang anggota dalam kabinet Gotong Royong (1967-1969). Pernah pula ia menempati posisi sebagai wakil pemimpin Bappenas, Menteri transportasi, Menteri lingkungan hidup (1978-1983), dan yang terkini adalah ia mengabdikan diri kepada Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penasihat ekonomi. Ia juga merupakan seorang ahli ekonomi lingkungan.

  • Profesor Salim merupakan pemimpin di Foundation for Sustainable Development dan Kehati Foundation di lingkungan warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat.

    Pada bulan Juli 2011, World Bank mengumumkan sebuah review bebas yang dinamakan Extractive Industries Review. Dr. Salim turut hadir dan berkontribusi terhadap penandatanganan review tersebut. Dr. Salim juga membuka kesempatan konsultasi untuk para penanggungjawab pada tahun 2002 dan 2003. Hasil review tersebut dipublikasikan pada tahun 2004 dalam bentuk sebuah laporan final berjudul "Striking a Better Balance".

    Pendidikan formal yang pernah ditempuh Emil Salim yaitu: Frobel School (1935-1936) dan Europesche Lagere School (1936-1940) di Banjarmasin, Kalimantan Tengah dan meneruskan pelajaran pada sekolah yang sama di Lahat, Sumatera Selatan (1940-1942). Ia juga pernah sekolah di Dai Ichi Syo-Gakko Palembang (1942-1944), lalu masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang (1945-1948).

  • Setelah lulus, ia merantau ke Bogor, Jawa Barat, untuk melanjutkan pendidikan di SMA Republik (1948-1951). Kemudian masuk ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1951-1958). Ia menghabiskan 7 tahun di UI. Setelah menyelesaikan studi di UI, ia dikirim ke Universitas California Berkeley Amerika Serikat dan berhasil meraih gelar Master of Arts (1962) dan gelar doktor (Ph.D) (1964) dengan disertasi berjudul: Institutional Structure and Economic Development.

    Emil Salim mengawali karirnya di Universitas Indonesia ketika ia diangkat sebagai asisten dosen Sumitro Djojohadikusumo. Waktu itu, ia masih tercatat sebagai mahasiswa. Kemudian, ia diangkat menjadi dosen dan selanjutnya dikukuhkan menjadi guru besar FE UI (1983).

  • Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. Lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu negara.

    Tulisan mengenai Sistem Ekonomi Pancasila yang menyebut bahwa SEP adalah sistem ekonomi Indonesia yang dirumuskan dalam pasal 33 UUD 1945 itu, terbit pada tahun 1979. Tapi sebenarnya Emil Salim, pada tahun 1966, telah menulis artikel dengan judul yang sama.

  • Ia memulai tulisan itu dengan kalimat sebagai berikut:

    Di dalam usaha membina sistem ekonomi yang khas bagi Indonesia, kiranya sebaiknya kita berpegang pada pokok-pokok pikiran sebagaimana tercantum dalam Pancasila, khususnya pasal 23, 27, 33 dan 34.

    Dari Pancasila adalah sila keadilan sosial yang paling relevan untuk Ekonomi. Sila ini mengandung dua makna, yakni sebagai prinsip Pembagian pendapatan yang adil dan prinsip demokrasi ekonomi.

  • Menurut Emil Salim, secara teoritis abstrak terdapat dua macam pola kelembagaan di mana masyarakat bekerja. Pertama, adalah melalui mekanisme pasar (sistem ekonomi pasar)Kedua, melalui komando dari pusat (sistem ekonomi komando)

    Pemikirannya mengenai dua macam sistem ekonomi di masa modern ini sejalan dengan teori Heilbroner.

    Pada pokoknya, Ekonomi Pancasila adalah suatu konsep kebijaksanaan ekonomi untuk mengawasi dan mengatur pergerakan dari bandul jam. Pancasila bertugas untuk mengawasi ekonomi Pancasila sebagai penyeimbang.

  • SEP dianggap sebagai jalan tengah (non-blok) yaitu sistem ini tidak mengikut mana-mana haluan ekonomi liberal atau ekonomi komando.

    Perkembangan yang dialami Indonesia selama 50 tahun terakhir ini mencerminkan gerak bandul antara dua kutub sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, untuk menuju pada posisi ekuilibrium yang mungkin bisa diidentifikasikan sebagai SEP.

  • Selama 50 tahun terakhir ini, Indonesia mengalami dua kali sistem ekonomi liberal yang disusul masing-masing oleh sistem ekonomi komando.

    Sementara perkembangan ini berlangsung, timbul keharusan untuk merombak ekonomi Indonesia secara struktual dan mendasar.

  • Menurut Emil Salim, ciri sistem Ekonomi Pancasila hanya empat.Demokrasi ekonomi; yaitu produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dan di bawah pimpinan atau penilikan anggota. Kerakyatan; yaitu yang memperhatikan penderitaan rakyat, terutama di masa penjajahan.Kemanusiaan; yaitu yang tidak memberikan toleransi pada cara-cara produksi yang mengeksploitasikan sesama manusia.Religius; yaitu yang menerima pengaruh agama sebagai bagian dari perikehidupan bangsa Indonesia, dalam pandangan hidup, pembentukan jiwa, dan perilaku ekonomi.

  • Satu-satunya kesilapan Emil Salim dalam membahas ekonomi Pancasila adalah ia tidak memasukkan elemen Persatuan.

    Sistem Ekonomi Pancasila dulu pernah berhasil membawa bangsa ini swasembada beras pada zaman Orde Baru.

  • MUBYARTO

  • Prof. Dr. Mubyarto lahir pada 3 September 1938 di Sleman, Yogyakarta, meninggal di Yogyakarta, 24 Mei 2005 pada umur 66 tahun. Pada saat meninggal, Mubyarto meninggalkan seorang istri, Sri Hartati Widayati, dan empat orang anak Andianto Hidayat, Tantiarini Hidayat, Satriyantono Hidayat, dan Dadit Gunarwanto Hidayat, serta sejumlah cucu.

    Ia seorang pakar ekonomi kerakyatan Indonesia yang juga berprofesi sebagai pengajar di Universitas Gajah Mada dan juga dikenal sebagai penggagas konsep Ekonomi Pancasila.

  • Dari UGM, pria yang sangat tertarik dengan ekonomi ini melanjutkan pendidikannya di Vanderbilt University, Tennessee dan berhasil meraih gelar Master of Arts pada tahun 1962. Setelah Vanderbilt University, ia melanjutkan studinya ke Iowa State University dan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy pada tahun 1965. Ia meraih gelar Doktor pada usia 27 tahun dengan mempertahankan disertasinya yang berjudul Elastisitas Surplus Beras yang Dapat Dipasarkan di Jawa-Madura.

  • Mubyarto membahas sila kelima dari Pancasila yaitu Keadilan Sosial, yang dikaitan secara langsung dengan kebijaksanaan dan program-program pemerataan yang mulai secara konkrit dirumuskan dalam delapan jalur pemerataan.

    Asas pemerataan dan keadilan sosial dalam SEP menurut Mubyarto memang terkandung secara jelas dalam jiwa dan semangat UUD 1945. Ini berarti bahwa tanpa kebijaksanaan dan program-program khusus pemerintah, sebenarnya bangsa Indonesia sudah harus melaksanakan asas Keadilan Sosial dalam perekonomian.

  • Dalam bidang pembangunan ekonomi, pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerataan mengandungi arti adanya kegiatan-kegiatan baru yang lebih mementingkan golongan ekonomi lemah atau kelompok miskin. Ini berarti bahwa secara sungguh-sungguh diusahakan program-program yang hasilnya dapat lebih mendekatkan jarak antara kelompok kuat dan kelompok lemah atau mengurangi ketimpangan dalam pembagian pendapatan nasional.

    Usaha pemerintah menggunakan organisasi koperasi Unit Desa untuk mencapai tujuan pemerataan tidak mungkin diinterpretasikan lain daripada merupakan usaha non-market untuk mengadakan pemerataan pendapatan.

  • Sudah sering kita sebut bahwa sistem perekonomian yang kita anut adalah sebagaimana tertulis pada pasal 33 UUD 1945 yaitu:Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.Ini berarti bahwa negara kita memutuskan mengadopsi unsur-unsur sistem perekonomian sosialis, dimana negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

  • III.Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.Kemakmuran rakyat berarti bahwa peningkatan pendapatan materiil per kapita harus dipentingkan. Rakyat yang makmur adalah rakyat yang kebutuhan (materiil)nya terpenuhi. Segala kekayaan alam atau sumberdaya yang dimiliki negara harus dikuasai negara dan diusahakan untuk meningkatkan pendapatan rakyat. Ayat inilah yang merupakan dasar filosofis dari perlunya pertumbuhan ekonomi yaitu peningkatan dalam pendapatan nasional kita secara terus menerus.

  • Ekonomi Pancasila yang dianjurkan oleh Mubyarto lebih dekat pada konsep moral ekonomi, sebagaimana nampak dalam judul sebuah artikelnya Moral ekonomi Pancasila.

    Kalau ekonomi klasik dan ekonomi neoklasik mendasarkan pada rangsangan ekonomi untuk menggerakkan roda perekonomian, maka dalam hal ini Ekonomi Pancasila harus sangat berbeda, yaitu adanya rangsangan moral dan sosial. Di sini penting sekali peranan agama. Kadang-kadang hal ini banyak deremehkan, tetapi peranan agama itu ternyata merupakan salah satu unsur moral yang paling utama.

  • Konsep ekonomika etik ekonomi Pancasila oleh Mubyarto dalam bukunya Sistem dan Moral Ekonomi Pancasiladicirikan sebagai berikut:

    Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, moral dan sosial.Ada kehendak kuat dari seluruh anggota masyarakat untuk mewujudkan keadaan kemerataan sosial ekonomi. Ini berarti perbedaan antara golongan kaya dan golongan miskin harus dikurangkan.

  • Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah pengembangan ekonomi nasional yang kuat dan tangguh, yang berarti nasionalisme selalu menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi.Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional.Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara sentralisme dan desentralisme kebijaksanaan ekonomi untuk menjamin keadilan ekonomi dan keadilan sosial dengan sekaligus menjaga efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.

  • DAWAM RAHARDJO

  • Dawam dilahirkan di Solo, tepatnya pada tanggal 20 April 1942. Ia merupakan anak sulung dari delapan bersaudara, putra dari pasangan Muhammad Zuhdi Rahardjo dan Muthmainnah.

    Pendidikannya dimulai di Madrasah Bustanul Athfal Muhammadiyah (setara TK) Kauman. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Masjid Besar Solo. Setelah lulus sekolah dasar, Dawam melanjutkan pendidikannya di SMP 1 Solo dan lulus pada tahun 1957, dan melanjutkan sekolahnya di SMA Manahan dan lulus pada tahun 1961.

  • Setelah lulus SMA, Dawam mendapatkan kesempatan mengikuti AFS (American Field Service) dan menjadi siswa di Borach High School, Idaho, Amerika Serikat selama satu tahun. Sepulangnya dari Amerika Serikat, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar sarjana pada tahun 1969. Sejak saat itu, karir akademiknya pun terus meroket. Pada tahun 1993, ia sudah menjabat sebagai Guru Besar Ekonomi Pembangunan di Universitas Muhammadiyah Malang, dan sekaligus menjadi Rektor Universitas 45 di Bekasi.

  • Profesor Dawam dikenal sebagai seorang ekonom serta diakui sebagai tokoh intelektual muslim awal (sejak tahun 1960-an) yang sangat intens memperjuangkan ide-ide kebebasan dan pluralisme di Indonesia.

    Ia juga dikenal sebagai seorang multidimensi, karena dia adalah seorang cendekiawan, budayawan, aktivis LSM, pengusaha, pemikir Islam sekaligus seorang penafsir

  • Pancasila adalah suatu kerangka filosofi atau teori sosial yang merupakan A systematic scheme or coordinated body of ideas about human live or culture, yakni rumusan pengertian ideologi, maka tentunya filosofi yang dianut oleh bangsa Indonesia itu akan mempengaruhi, bahkan memberi warna terhadap persepsi kita tentang pembangunan.

    Dalam proses emansipasi kultural dan intelektual, sudah tentu pencarian akan arti dan makna pembangunan akan diilhami oleh upaya untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila.

    Secara sederhana Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuahsistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau ekonomi pasar terkendali. Mungkin ada istilah-istilah lain yang mendekati pengertian Ekonomi Pancasila, yaitusistem ekonomi campuran, maksudnya campuran antara sistem kapitalisme dan sosialismeatau sistem ekonomi jalan ketiga.

  • Pendekatan filsafat ilmu terhadap Ekonomi Pancasila, menghendaki tiga tahap pembahasan.Pembahasanontologismengenai keperiadaan Ekonomi Pancasila.Pembahasanepistemologisyang menjawab pertanyaan bagaimana memahami Ekonomi Pancasila itu dan bagaimana cara kerjanya.Pembahasanaksiologisyang mempertanyakan hasil atau kondisi ideal yang dihasilkan oleh proses pembentukan Ekonomi Pancasila.

  • Pertanyaan semacam ini juga dihadapi oleh pemikiran alternatif yang bernama Ekonomi Islam atau di Indonesia lebih populer dengan sebutan Ekonomi Syariah.

    Lahirnya Pancasila, sebenarnya adalah merupakan suatu puncak prestasi perkembangan kultural dan intelektual yang dicapai oleh bangsa Indonesia pada tahun 1945. Ia adalah merupakan suatu hasil proses akumulasi selektif dari unsur-unsur nilai-budaya yang dirumuskan ke dalam sitematika dan nama tertentu.

    Pancasila menawarkan suatu model masa depan yang harus dicari melalui pengalaman, pemikiran dan kontemplasi.

  • Keistimewaan Pancasila adalah bahwa ideologi itu diberi nama yang indah dan simbolik, lebih dari itu ia mengandung perincian sila-sila yang kaya makna, yaitu dengan istilah-istilah khas Indonesia yang mampu menerangkan isi kandungan yang selektif dari ideologi-ideologi dunia seperti nasionalisme, sosialisme dan demokrasi, bahkan juga mengandung semangat religius.

    Secara garis besar, Pancasila dapat dikatakan merupakan hasil penarikan ke atas dari dua kubu ideologi dunia, yaitu Liberalisme-Kapitalisme dan Sosiolisme, tapi yang diletakkan di bawah nilai yang lebih tinggi, yaitu kepercayaan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.

  • Pancasila dilahirkan di atas kesadaran pluralisme kebudayaan dari masyarakat Indonesia.

    Menurut Dawam Rahardjo, pluralisme merupakan sebuah jalan menuju kedamaian, karena dengan sikap pluralis itu, seseorang akan mampu menemukan dan memahami kebenaran yang terdapat di dalam berbagai kitab suci. Sedangkan toleransi adalah kata kunci kedamaian untuk menuju kemajuan yang dicita-citakan. Tanpa toleransi, Islam sulit memperoleh kemajuan.

    Hakikat Pancasila adalah kemanusiaan yang menyadari eksistensi manusia sebagai ada-bersama dengan sesama manusia. Faham kemanusiaan itu akan menghasilkan dasar kekeluargaan.

  • Lahir di Ngawi, Jawa Timur pada 16 September 1940, adalah guru besar ekonomi di Universitas Indonesia. Ia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari utusan golongan pada zaman Orde Baru. Ia juga merupakan saudara dari Sri Bintang Pamungkas.Sri-Edi mengawali latar belakang pendidikan tingginya dengan menjadi mahasiswa Ekonomi FEUI dan lulus pada tahun 1963. Kemudian melanjutkan studi S2 memperoleh gelar MPIA pada University of Pittsburgh pada tahun 1966. Tidak lama setelah itu, beliau menyelesaikan studi S3 dan meraih Ph. D pada universitas yang sama(1969).Sri-Edi giat berusaha memperjuangkan ekonomi kerakyatan dengan koperasi sebagai wujud demokrasi ekonomi. Atas kerja kerasnya tersebut, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar pada tanggal 13 Juli 1988 dengan membawakan pidato pengukuhan yang berjudul Demokrasi Ekonomi, Komitmen dan Pembangunan Indonesia.

  • Banyak karya, pengalaman, serta penghargaan yang dihasilkan dari kerja keras beliau. Karya-karyanya antara lain adalah Terobosan Kultural (1986), Demokrasi Ekonomi: Keterkaitan Usaha Partisipasi VS Konsentrasi Ekonomi (1988), Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi (1991), serta Menuju Pembangunan Perekonomian Rakyat (1998).

    Sebagian besar pengalaman beliau di bidang pendidikan yaitu sebagai Pengajar di SESKOAD (sejak 1971), Lemhanas (sejak 1973), dan Staf Pengajar Tetap FEUI.

  • Selain itu beliau juga adalah Ketua Umum Himpunan Pengembangan Ilmu Koperasi (sejak 1987) dan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin, sejak 1988).

    Atas perjuangan serta pengabdiannya, beliau telah dianugerahi berbagai penghargaan dari dalam negeri dan juga luar negeri. Penghargaan yang dianugerahkan kepada beliau antara lain adalah Satya Lencana Dwidya Sistha SESKOAD, Satya Lencana Dwidya Sistha SESKOAL, Satya Lencana Dwidya Sistha emhanas, Penghargaan Dewan Hankamnas, serta Penghargaan Kolonel dari Gubernur Kentucky (USA 1986).

  • Ekonomi Pancasila adalah pandangan filsafati di bidang kehidupan ekonomi sebagai implikasi langsung dari diterimanya Pancasila di Indonesia.

    Sosiolisme Indonesia muncul dari nilai-nilai agama, terlepas dari marxisme (yang masuknya ke Indonesia itu sebagai akibat Revolusi Oktober di Rusia tahun 1917). Yang ada hanya perjumpaan cita-cita sosial-demokrasi Barat dengan sosiolisme-religius (Islam), di mana marxisme sebagai pandangan hidup materialisme tetap ditolak.

    Sosiolisme memang tidak harus merupakan marxisme. Sosiolisme di sini tidak harus diartikan sebagai hasil hukum dialektika, tetapi sebagai tuntutan hati nurani, pergaulan hidup yang menjamin kemakmuran bagi segala orang, memberikan kesejahteraan yang merata, dan bebas dari segala tindasan.

  • Dasar daripada ekonomi Indonesia adalah sosiolisme, Ekonomi Sosiolis Indonesia adalah ekonomi yang berorientasi kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa (adanya etik dan moral agama, bukan materialisme)Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan/ eksploitasi manusia)Persatuan (kekeluargaan, kebersamaan, nasionalisme dan patriotisme ekonomi)Kerakyatan (mengutamakan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak)Keadilan sosial (persamaan, kemakmuran masyarakat yang utama, bukan kemakmuran orang-seorang)

  • Keadilan adalah utama dan didahulukan. Adalah suruhan agama bahwa orang harus berlaku adil tanpa menunggu makmur. Si miskin pun harus adil, tidak saja si kaya. Dengan demikian Ekonomi Sosiolis Indonesia adalah Ekonomi Pancasila.

    Koperasi ialah usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan. Koperasi adalah tulang punggung perekonomian nasional Indonesia karena koperasi adalah:

  • Wadah menampung pesan politik bangsa terjajah yang miskin ekonominya dan didominasi oleh sistem ekonomi penjajahanBentuk usaha yang menampung identitas dan budaya bangsa yang kuat (gotong-royong), kekolektivisan) Wadah untuk membina golongan ekonomi kecil/ pribumiWadah sosial-ekonomi yang dapat hidup di dalam bangun-bangun usaha lain yang bukan koperasi, baik swasta, negara bahkan institusi-institusi lainnya

  • Sri-Edi menegakkan Pancasila sebagai Ideologi Negara, Filsafat Bangsa dan sekaligus Filsafat Ilmu. Dalam penyelenggaran sistem ekonomi, kita harus tetap berpedoman kepada paham kebersamaan dan asas kekeluargaan, yaitu doktrin mutualism dan brotherhood, yang dalam bahasa agama lebih dikenali dengan nama ukhuwah. Ini adalah nilai-nilai kemanusiaan intrinsik, sekaligus suata benteng untuk melunakkan naluri angkara murka pasar.

  • Mubyarto, Ekonomi Pancasila: Gagasan dan Kemungkinan, Jakarta : LP3ES, 1983Sistem Ekonomi Pancasila : Departemen Dalam Negeri Jakarta 1982Ekonomi pancasila: editor Mubyarto dan BoedionoDawam Rahardjo, Ekonomi Pancasila: jalan lurus menuju masyarakat adil dan makmurPaul Tresno, Mengenal dan Mengenang Bung Karno, 2008Lambert Giebels: Soekarno Biografi 1901 1950Lembaga Pertahanan Nasional: Ekonomi Pancasila untuk mendukung tinggal landas dan pembangunan jangka panjang tahap IIAbdurrachman Surjomiharjo: Ki Sarino Mangunpranoto dalam kenangan (1910 1983)

  • Mavis Rose: Indonesia Merdeka Biografi Politik Mohammad HattaLP3ES: Pemikiran Bung HattaMubyarto: Ekonomi rakyat dab program IDT dan Demokrasi Ekonomi IndonesiaI. Wangsa Widjaja dan Meutia F. Swasono: Mohammad Hatta Kumpulan Pidato IIL.P.E.P: Sistem Ekonomi Pancasila adalah Sistem Ekonomi Gotong RoyongMohammad Hatta: Ekonomi TerpimpinDeliar Noer: Mohammad Hatta Biografi Politik Abdul Madjid & Sri-Edi Swasono (Ed.). (1988). Wawasan Ekonomi Pancasila.Sri-Edi Swasono. (2005). Menegakkan Ideologi Pancasila: Daulat-Rakyat Versus Daulat-Pasar. The Real War: Perang Globalnya Nixon Sedang Terjadi

  • ***