Laporan Penelitian Ekologi Industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini yang menjadi bahan perdebatan adalah bagaimana menyusun suatu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Semakin meningkatnya populasi manusia mengakibatkan tingkat konsumsi produk dan energi meningkat juga. Permasalahan ini ditambah dengan ketergantungan penggunaan energi dan bahan baku yang tidak dapat diperbarui. Pada awal perkembangan pembangunan, industri dibangun sebagai suatu unit proses yang tersendiri, terpisah dengan industri lain dan lingkungan. Proses industri ini menghasilkan produk, produk samping dan limbah yang dibuang ke lingkungan. Salah satu yang melatar belakangi permasalahan ini adalah limbah dari pabrik tahu yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama. Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan salah satu tanamn pangan penting di Indonesia setelah beras Program Studi Teknik Industri 1 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Penelitian Ekologi Industri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dewasa ini yang menjadi bahan perdebatan adalah
bagaimana menyusun suatu pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan. Semakin meningkatnya populasi manusia
mengakibatkan tingkat konsumsi produk dan energi meningkat juga.
Permasalahan ini ditambah dengan ketergantungan penggunaan energi
dan bahan baku yang tidak dapat diperbarui. Pada awal perkembangan
pembangunan, industri dibangun sebagai suatu unit proses yang
tersendiri, terpisah dengan industri lain dan lingkungan. Proses industri
ini menghasilkan produk, produk samping dan limbah yang dibuang ke
lingkungan. Salah satu yang melatar belakangi permasalahan ini adalah
limbah dari pabrik tahu yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku
utama.
Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena
kedelai merupakan salah satu tanamn pangan penting di Indonesia setelah
beras dan jagung. Tanaman kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku
berbagai industri makan, minuman, pupuk hijau dan pakan ternak serta
untuk di ambil minyaknya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
produksi kedelai pada periode 1978-2008 meningkat rata-rata sebesar
2,08% per tahun. Peningkatan produksi kedelai disebabkan karena
meningkatnya produktivitas kedelai rata-rata sebesar 1,49% per tahun,
serta meningkatnya luas areal panen kedelai rata-rata sebesar 0,56% per
tahun. Permintaan produk-produk berbahan dasar kedelai masih terus
meningkat baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri .
Program Studi Teknik Industri 1Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
Pada kajian ini membahas penerapan ekologi industri tahu yang
dapat dimaksimalkan pengolahannya dengan prinsip integrasi. Dengan
pertimbangan di atas, diputuskan untuk melakukan telaah pada integrasi
tahu dimana dapat dimaksimalkan pengolahannya sehingga dapat
menghasilkan produksi yang efisien. Yang di manfaatkan dalam produksi
ini adalah kedelai. Kedelai ini di olah menjadi tahu dimana dalam
pengolahannya akan menghasilkan limbah berupa ampas tahu . yang
kemudian di manfaatkan menjadi pakan ternak. Selain itu, produk yang
dapat di hasilkan dari pengolahan kedelai adalah susu kedelai yang
memiliki protein tinggi. Produk yang dihasilkan dari industri ini bukanlah
produk asing bagi masyarakat. Sehingga untuk penjualannya pun, dapat
dilakukan dengan mudah tanpa perlu dilakukan promosi yang terlalu
gencar karena produk-produk yang dihasilkan dari industri ini sudah
memiliki konsumen sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja input material dari industri Yun Yi ?
2. Berapa jumlah material input yang dibutuhkan dalam 1 kali produksi ?
3. Produk apa saja yang dihasilkan oleh Yun Yi ?
4. Bagaimana proses produksinya untuk setiap produk ?
5. Berapa jumlah hari efektif dalam proses produksi ?
6. Apa saja limbah yang di hasilkan ?
7. Limbah apa saja yang dihasilkan oleh Yun Yi ?
8. Bagaimana aliran pembuangan limbah yang dilakukan oleh Yun Yi ?
9. Berapa volume ( jumlah ) limbah yang dihasilkan dalam 1 kali
produksi ?
10.Bagaimana cara pengolahan limbah tersebut ?
11. Berapa harga per kg untuk penjualan masing-masing limbah ?
1.3 Tujuan Penelitian
Program Studi Teknik Industri 2Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
1. Untuk menentukan industri yang termasuk dalam sistem close-loop.
2. Untuk mengetahui konsep Eco Industrial Park
3. Untuk mengetahui input material yang masuk ke dalam Yun Yi ini.
4. Untuk mengetahui besar volume (jumlah) material input yang diperlukan
untuk proses produksi pada Yun Yi.
5. Untuk mengetahui proses produksi dalam industri Tahu
6. Untuk mengetahui volume limbah industri yang dapat dimanfaatkan.
7. Untuk mengetahui jenis limbah yang dihasilkan dalam proses produksi di
Yun Yi
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
pabrik Yun Yi dalam melakukan proses produksi tahu yang tepat.
Khususnya untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar pabrik Yun Yi. Serta dapat
menjadi solusi dalam pengolahan limbah yang dihasilkan oleh Pabrik tahu
Yun Yi. sehingga nantinya diharapkan limbah yang dihasilkan adalah zero
waste sesuai dengan konsep ekologi industri.
1.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesi yang di duga pada penelitian ini adalah :
1. Jumlah bahan baku produksi berpengaruh pada jumlah produksi yang
dihasilkan
2. Hari produktif pabrik Yun Yi berpengaruh pada jumlah limbah yang di
keluarkan
Program Studi Teknik Industri 3Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
3. Harga limbah ampas tahu berpengaruh pada pendapatan pabrik Yun
Yi
4. Sistem close loop atau open loop berpengaruh pada lingkungan sekitar
pabrik
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Beberapa hal yang menjadi ruang lingkup dan batasan dalam penelitian ini
adalah :
1. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan volume
limbah
2. Analisis pengklasifikasian jenis-jenis limbah
3. Analisis faktor-faktor yang dapat mencemari lingkungan
4. Analisis perbedaan sistem open loop maupun close loop
1.7 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan isi penjabaran dari penelitian yang akan
dibuat, yakni suatu gambaran tentang isi makalah penelitian secara keseluruhan . Secara
berurutan dalam sistematika pembahasan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan
keterbatasan penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab kajian pustaka ini dikemukakan tentang kajian tentang Peranan Clean
Technology, sistem Close-Loop dan peranan eco-industrial park bagi perusahaan.
Dalam bab ini juga dibahas tentang cara menanggulangi limbah pembuangan dari suatu
industri hingga limbah tersebut dapat bermanfaat dan digunakan bagi industri sekitar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Program Studi Teknik Industri 4Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
Berisi tentang metode pengumpulan data dan alur penelitian yang digunakan dalam
penelitian pabrik Yun Yimaupun lingkungan masyarakat sekitarnya.
BAB III HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data yang terdiri dari limbah yang dihasilkan,
cara pengolahannya, hingga perhitungan data limbah yang dihasikan oleh Industri
Mebel Cambium Furniture di Jepara. Selanjutnya akan dijelaskan tentang penyajian
data, analisis data dan terakhir diskusi dan interpretasi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab terakhir ini akan disajikan tentang kesimpulan sebagai hasil dari penelitian
dan dilanjutkan dengan saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pemikiran
bagi peneliti, industri yang terkait, serta yang pembaca makalah ini.
Program Studi Teknik Industri 5Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Ekologi Industri
Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua tujuan yaitu
peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi
industri, sistem industri dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari
sistem dan lingkungan disekelilingnya, melainkan merupakan satu kesatuan. Didalam
sistem ini dioptimalkan siklus material, dari mulai bahan mentah hingga menjadi bahan
jadi, komponen, produksi dan pembuangan akhir. Faktor-faktor yang dioptimalkan
termasuk sumber daya, energi dan modal.
Konsep dalam Ekologi Industri mengadaptasi analogi ekosistem alam kedalam
sistem industri. Tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem saling berinteraksi,
saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Tingkatan
organisasi dalam dunia industri adalah industri tunggal, industri kawasan, industri
global dan ekosistem industri. Antara komunitas industri dan lingkungannya selalu
terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem.
Komponen penyusun ekosistem adalah produsen, konsumen, dandekomposer/pengurai.
Ekologi industri adalah suatu yang ditandai dengan banyak ragam kelompok hubungan
antar produksi dan konsumsi. Dari perspektif suatu institusi, keragaman ini dapat
dikelompokkan berdasarkan batasan sistem. Salah satu bagian dari ekologi industri
adalah simbiosis industri. Pada prinsipnya ekologi industri berhubungan dengan aliran
bahan / material dan energi pada sistem dalam skala berbeda, mulai dari produksi ke
pabrik hingga ke tingkat masional dan tingkat global. Simbiosis (hubungan yang saling
menguntungkan / mutually benefial relationship) industri difokuskan pada aliran-aliran
jaringan bisnis dengan organisasi lainnya baik dalam peta ekonomi local maupun
regional sebagai suatu pendekatan ekologi dari pembangunan industri yang
berkelanjutan.
Program Studi Teknik Industri 6Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
2.2 Pengertian Simbiosis Industri
Simbiosis industri merupakan suatu bentuk kerja sama diantara industri-industri
yang berbeda. Bentuk kerja sama ini dapat meningkatkan keuntungan masing-masing
industri dan pada akhirnya berdampak positif pada lingkungan. Dalam proses simbiosis
ini limbah suatu industri diolah menjadi bahan baku industri lain. Proses simbiosis ini
akan sangat efektif jika komponen-komponen industri tersebut tertata dalam suatu
kawasan industri terpadu (eco-industrial park).
Simbiosis industri terdiri dari pertukaran antar entitas yang berbeda yang
menghasilkan keuntungan kolektif yang lebih besar dibandingkan keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan tunggal. Kolaborasi ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat (social capital) yang berpartisipasi. Simbiosis itu sendiri tidak harus berada
di dalam batasan kompleks kawasan industri, sebaliknya menggambarkan semua
organisasi yang terlibat dalam pertukaran. Kunci dari simbiosis industri adalah
kolaborasi dan semua kemungkinan sinergis yang dimungkinkan dalam suatu areal
kawasan industri. Secara bersamaan, perhatian juga mulai dikembangkan pada
simbiosis industri dan kawasan eko-industri, sejumlah kawasan eko-industri lain yang
mungkin terbentuk secara lebih luas, yang merupakan pembangunan hijau (green
development), termasuk di dalamnya pemukiman, perniagaan, dan pembangunan
komunitas yang ditangkap dalam terminology semisal arsitektur berkelanjutan,
bangunan hijau, komunitas berkelanjutan dan pertumbuhan cerdas (smart growth).
Pembangunan eko-industri atau pembangunan industri yang berkelanjutan
mempersempit kemungkinan dominasi industri dan aktifitas komersial; tetapi
meningkatkan pertanian. Kerjasama bisnis yang melibatkan pertukaran material/ bahan/
air/ energi atau sharing komponen meningkatkan kualitas kegiatan sebagai simbiosis
industri. Terdapat 3 peluang utama untuk saling tukar sumber daya yaitu:
1. Penggunaan ulang produk – pertukaran material khusus perusahaan antara dua atau
lebih perusahaan / kelompok untuk digunakan sebagai substitusi untuk produk
komersil atau bahan baku. Saling tukar komponen material juga merujuk kepada
pertukaran sebagian produk, sinergi, atau pertukaran limbah dan dapat juga sebagai
jaringan daur ulang industri.
Program Studi Teknik Industri 7Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
2. Penggunaan bersama (sharing) utilitas/infrastruktur seperti penggunaan tempat
mencuci alat2 dan pengelolaan sumber daya yang umum seperti energi, air dan
limbah cair.
3. Penggabungan pengadaan jasa / service yaitu menghasilkan kebutuhan umum
perusahaan untuk aktifitas yang lebih kecil misalnya transportasi, supply makanan
dan pencegahan kebakaran.
Pemahaman tentang jaringan eko-industri dapat juga menjadi luas sebagai
daerah lingkungan dan aktifitas ekonomi diantara kegiatan bisnis. Hanya sebagai
kluster ekonomi yang berupa kelompok dalam sektor bisnis yang sama yang
berhubungan dengan produk yang dihasilkan dan digunakan misalnya kelompok bisnis
furniture – disebut juga eco-industrial-cluster- adakalanya digunakan untuk
menggambarkan interaksi antara perusahaan dalam industri yang sejenis.
Ekologi industri merujuk kepada pertukaran / saling bertukar antara sektor
industri dimana pembuangan dari satu industri menjadi sumber bahan baku dari
industri lainnya. Sebagai contoh : uap panas yang dihasilkan dari pembangkit tenaga
listrik dapat digunakan sebagai sumber panas untuk pabrik bahan kimia disekitarnya.
Debu terbang dari pembakaran batu bara pada stasiun pembangkit dapat digunakan
sebagai bahan untuk industri semen.
Ekosistem alam tidak menghasilkan ‘sisa’ atau ‘limbah’, karena ‘limbah’ dari
suatu organisme merupakan makanan bagi organisme lainnya. Sistem alam tidak
menghasilkan kandungan persitensi toxic yang tidak dapat dimanfaatkan organisme
lain dalam sistem. Hipotesisnya adalah dalam memfungsikan efisiensi ekonomi yang
harmonis dengan ekosistem, tidak akan ada limbah atau sisa yang tidak terpakai.
Ekologi industri melibatkan antara lain analisis siklus, lingkaran suatu proses,
pemanfaatan kembali (reusing) dan daur ulang (recycling), rancangan untuk
lingkungan dan pertukaran / saling menukar ‘sisa’ atau ‘limbah’ (waste exchange).
Sedangkan teknologi dan proses yang memaksimumkan efisiensi ekonomi dan
lingkungan merupakan eco-efisien’
Program Studi Teknik Industri 8Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
Pada eco-industri berlaku 4 ciri yang analog dengan ciri dalam ekosistem, yaitu adanya
siklus material, keragaman, kawasan, serta perubahan secara perlahan-lahan.
Siklus material dan bahan baku
Dalam ekosistem, limbah/sisa dari suatu organisme merupakan makanan bagi
organisme lain; daur ulang terjadi dan energi mengalir dalam rantai makanan.
Analog dalam sistem industri, terdapat rantai operasi dalam arah keseluruhan,
misalnya dari bahan mentah diproses, kemudian menghasilkan produk, selanjutnya
proses produksi menhasilkan limbah / sisa. Tujuan utama dalam ekologi industri
selanjutnya adalah mempelajari rantai ‘bahan’ atau ‘material’ bagi suatu produk,
untuk menghasilkan tingkat ketergantungan yang besar pada material sisa / limbah
Program Studi Teknik Industri 9Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
yang dapat di daur ulang dan pengaliran energi pada setiap tahapan; yaitu
mengadopsi sistem industri atau subsistem industri kedalam suatu ekosistem.
Keragaman
Biodiversity atau keragaman species, baik itu dalam konteks organisme,
informasi, dan semua komponen dalam ekosistem yang mempunyai ketergantungan
atau kerjasama satu sama lain merupakan faktor penting dalam keberlanjutan dan
ketahahan ekosistem.
Dalam ekosistem industri, keragaman dapat dipahami sebagai keragaman pelaku
atau keragaman dalam kebergantungan, dan dalam kerjasama dalam suatu industri.
Pemanfaatan limbah kemungkinan terjadi jika terdapat kerjasama antara beberapa
pelaku, misalnya inter perusahaan dan antar industri.
Keragaman metafora dalam masalah produk output dari aktivitas industri dapat
juga menguntungkan jenis kegiatan ekologi industri. Dalam ekosistem industri,
untuk memampukan kerjasama beragam yang berdasarkan pemanfaatan material
dan aliran energi antar pelaku yang terlibat, keragaman output dapat berarti bahwa
limbah dari suatu perusahaan, misalnya limbah energi atau panas dari tanaman,
dipahami sebagai produk yang bernilai. Disini supply output dipahami dari berbagai
sudut pandang, sehingga limbah diinterpretasikan sebagai sesuatu yang berharga dan
dapat dimanfaatkan, daripada dibuang ke udara atau ke air.
Kawasan
Ekosistem global harus mempertimbangkan factor keterbatasan alam suatu
kawasan. Dalam ekosistem, suatu organisme harus menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan ‘bekerjasama’ dengan organisme lain dalam kawasannya. Dalam
industri, bahan baku bisa di import dari daerah lain, bahkan dari negara lain.
Ekosistem kawasan industri dengan usaha mengurangi bahan dasar / virgin material
dan input energi, demikian juga dengan output limbah dan emisi dari sistem
kawasan industri, adalah visi yang dijalankan untuk mengontrol atau mengurangi
Footprint Ekologi kawasan (Wackenagel dan Rees, 1997 dalam [10]). Kawasan
dalam pengembangan sistem ekologi industri adalah pemanfaatan material dan
sumber energi, limbah dan energi kawasan, menghargai factor keterbatasan alam
Program Studi Teknik Industri 10Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
kawasan dengan mengontrol skala beban aktifitas industri pada lingkungan, dan
merupakan kegiatan kerjasama antara para pelaku dalam areal yang berdekatan satu
sama lain.
Perubahan secara perlahan-lahan / gradual change
Proses alam dicirikan oleh perubahan secara perlahan-lahan. Misalnya, generasi
dan regenerasi minyak bumi dan air tanah berlangsung setelah ratusan bahkan
ribuan tahun. Demikian juga dengan evolusi biologi dan genetic terjadi secara
perlahan. Kenyataan bahwa evolusi industri terjadi lebih cepat maka media
penyimpan informasi seperti budaya, buku, film, internet, cellular phone dan
advertisement dinyatakan sebagai factor yang mempercepat kerusakan lingkungan.
Sebagai contoh, bahan mentah diperlukan untuk memproduksi suatu produk dimana
permintaan berkembang pesat, dapat menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan dalam
konteks masa tersedianya bahan baku. Tambahan pula, alam bergantung pada aliran
sumber yang dapat diperbaharui (renewable flow resource), misalnya energi
matahari, sementara kegiatan industri berdasarkan pada cadangan alam yang tak
terbaharui (non renewable), misalnya dari fosil sehingga tidak mempetimbangkan
waktu reproduksi / renewable sumber daya alam yang terjadi secara sangat
perlahan-lahan.
Metafora perubahan perlahan-lahan dapat membantu kita dalam memahami
ekosistem kawasan industri. Setiap sistem industri, misalnya sistem kawasan
industri merupakan sistem yang unik. Ekonomi, social, budaya dan dimensi ekologi
termasuk dalam keragaman sistem. Perubahan keragaman sistem dan peningkatan
kebergantungan pada sumber yang dapat diperbaharui / renewable source, material
sisa, limbah dan energi, jika dapat bergerak perlahan mengikuti waktu / masa siklus
alam, akan mengurangi beban lingkungan.
Hardin Tibbs dalam artikelnya yang berjudul ”Industrial Ecology : An Agenda for
Industry“ menekankan 6 komponen prinsip dalam ekologi industri, yaitu :
1. Ekosistem Industri : merupakan kerjasama antara beragam industri dimana
limbah darisuatu industri merupakan bahan material bagi industri lainnya
Program Studi Teknik Industri 11Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
2. Keseimbangan input dan output industri yang mengacu pada keterbatasan
system alam.
3. Pengurangan intensitas material dan energi dalam produksi
4. Peningkatan efisiensi dalam proses industri
5. Pengembangan supply energi yang dapat diperbaharui untuk keperluan industri
6. Adopsi kebijaksanaan baru, baik kebijakan nasional maupun internasional dalam
pengembangan ekonomi.
Simbiosis industri mempekerjasamakan antar banyak komponen yang
penekanannya pada siklus dan penggunaan ulang dari material dalam perpektif sistem
yang lebih luas. Komponen ini termasuk energi dan material yang solid, perpective
siklus hidup, pengaliran, lingkaran tertutup dari aliran-aliran material. Masing-masing
pertukaran dikembangkan sebagai pengelolaan bisnis yang menarik secara ekonomi
antara perusahaan yang berpartisipasi melalui kontrak bilateral. Hal ini menunjukkan
bahwa simbiosis tidak bergantung pada proses perencanaan dan secara kontinu akan
berkembang. Regulasi / kebijakan berperan secara tidak langsung selama bertahun-
tahun.
Sumber daya digunakan untuk menghasilkan material, transportasi, pabrikasi
primer dan sekunder serta distribusi. Jumlah total energi dan material yang digunakan
adalah yang bersatu dalam produk. Dengan menggunakan ulang (reusing) bagian dari
produk, simbiosis industri dapat menjaga kelangsungan material dan energi yang
bersatu itu, untuk jangka waktu yang lebih panjang didalam sistem industri. Misalnya
menggunakan energi panas yang terbuang untuk menghasilkan energi listrik; atau
menggunakan uap dari pembangkit listrik tenaga uap sebagai sumber panas.
Simbiosis Industri, yaitu hubungan antar utilitas, produk sisa dan/atau limbah
penggunaan bahan dan energi eksternal, serta diagram alir input, proses dan output
dalam suatu kawasan industri dapat dilihat pada gambar berikut :
Program Studi Teknik Industri 12Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012
Laporan Penelitian Ekologi Industri
1. Sistem Kontrol Open Loop
Open loop control atau kontrol lup terbuka adalah suatu sistem yang keluarannya tidak
mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya, sistem kontro terbuka keluarannya
tidak dapat digunakan sebagai umpan balik dalam masukan
Dari gambar 1 di atas dapat diketahui persamaan untuk sistem lup terbuka :
Dalam suatu sistem kontrol terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan dengan
masukan acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan berhubungan dengan operasi tertentu,
sebagai akibat ketetapan dari sistem tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan,
system control open loop tidak dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.
System control open loop dapat digunakan hanya jika hubungan antara masukan dan
keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan internal maupun eksternal.
Contoh Aplikasi Loop terbuka
Program Studi Teknik Industri 13Fakultas Teknik Universitas Diponegoro2012