8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
1/102
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO
EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN
CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi
Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
Oleh:
EGI FERDIANTO
NIM: 107082003424
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
2/102
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO
EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN
CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi
Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar sarjana Ekonomi
Oleh
Egi Ferdianto
NIM: 107082003424
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Rini., Ak., CA Hepi Payudiawan, SE., Ak., MM., CA
NIP.19760315 200501 2 002 NIP. 19720516200901 1 006
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
3/102
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 7 Juli 2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Egi Ferdianto
2. NIM : 107082003424
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Return on Assets (ROA) ̧Debt
to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR)
terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Juli 2014
1. Zuhairan Yumni Y, M.Sc ( )
NIP. 19800416 200912 1 002 Ketua
2. Soliyah Wulandari, SE., M.Si ( )
NIDN. 2002018501 Sekretaris
3. Fitri Damayanti, SE., M.Si ( )
NIP. 19810731 200604 2 003 Penguji Ahli
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
4/102
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI
Hari ini Jumat, 12 Desember 2014 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Egi Ferdianto
2. NIM : 107082003424
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Return on Assets (ROA), Debt to
Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR)
terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Desember 2014
1. Leis Suzanawaty, SE., M.Si
NIP. 19720809 200501 2 044 (Ketua
2. Yusar Sagara, SE., Ak., M.Si., CA., CMA
NIDN. 2009058601 (Sekretaris
3. Yulianti, SE., M.Si
NIP. 19820318 201101 2 011 () Penguji Ahli
4. Dr. Rini., Ak., CA
NIP. 19760315 200501 2 002 (Pembimbing I
5. Hepi Payudiawan, SE., Ak., MM., CA
NIP. 19720516200901 1 006 (Pembimbing II
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
5/102
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Egi Ferdianto
NIM : 107082003424
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 10 Desember 2014
(Egi Ferdianto)
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
6/102
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Egi Ferdianto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 19 Oktober 1988
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cigasong No. 145 RT 05/06 Cilawu, Garut
Telepon : 08988373416
E-mail : [email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1994-2000 : SD Negeri Cilawu 2, Garut
2000-2003 : SLTP Negeri 1 Cilawu, Garut
2003-2006 : SMA Negeri 1, Garut
2007-2014 : Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
7/102
LATAR BELAKANG KELUARGA
Ibu : Toto Somamiharja
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 23 Oktober 1940
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu : Cicah Aisyah
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 17 Agustus 1945
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Kp. Cigasong no. 145 RT 05/06 Cilawu, Garut
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
8/102
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF RETURN ON ASSET, DEBT TO
EQUITY RATIO, NET PROFI T MARGIN AND CURRENT RATIO TO
STOCK PRICE
(Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange)
Egi Ferdianto
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of return on assets,
debt to equity ratio, net profit margin and current ratio to stock price. This
research used secondary data from monetary data in Indonesian Stock Exchange
which is written in the company's financial report. This research used a samples
from 29 companies that consistently listed in Indonesia Stock Exchange during
the period of 2011-2013, which is used purposive sampling method. These
variables tested with multiple regressions. The results indicated that the return on
asset significant influence on the stock price. Debt to equity ratio, net profit
margin and current ratio while the stock price do not give any influence at all.
Simultaneously return on asset, debt to equity ratio, net profit margin and current
asset influence the stock prices.
Keywords: Return on Assets (ROA), Debt to Equi ty Ratio (DER), Net Profi t
Margin (NPM) and Curr ent Ratio (CR) and Stock pr ice.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
9/102
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
10/102
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity
Ratio (DER), Net Profi t Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap
Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”. Shalawat serta salam senantiasa
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sang Teladan
yang telah membawa kita ke zaman kebaikan.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai
syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena
itu, syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah
dianugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak dan Ibu yang tak pernah lelah memberikan rasa cinta, kasih sayang,
semangat, motivasi dan do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis
serta selalu bertanya tentang perkembangan skripsinya dan menyemangati
penulis untuk segera menyelesaikan kuliahnya.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Rini., Ak., CA selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah
bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing
penulis selama penyusunan skripsi. Terima Kasih selalu ramah
membimbing mahasiswanya serta menjawab semua keluahan
mahasiswanya dengan bijak . Terima kasih atas segala masukan demi
penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah
diberikan selama ini. Dan mohon maaf jika selama ini sudah begitu sering
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
11/102
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
12/102
12. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak
bisa disebutkan satu per satu, Terima kasih untuk semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 10 Desember 2014
(Egi Ferdianto)
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
13/102
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 43
4.1 Rincian Sampel Penelitian ........................................................................... 58
4.2 Sampel Perusahaan ....................................................................................... 59
4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................................ 61
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................... 62
4.5 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) ..................................................... 65
4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (adjusted r 2) ............................................. 65
4.7 Hasil Uji t ..................................................................................................... 66
4.8 Hasil Uji F .................................................................................................... 68
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
14/102
DAFTAR GAMBAR
1.1 Tabel IHSG 10 Tahun Terakhir ................................................................... 6
2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 47
4.1 Hasil Uji Normalitas (Grafik P-Plot) ........................................................... 63
4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas (Grafik Scatterplot) ........................................ 64
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
15/102
DAFTAR LAMPIRAN
Data Penelitian .................................................................................................... 80
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
16/102
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF .................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ..................................................... iv
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 11
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11
2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ....................................................................................... 13
1. Pasar Modal ................................................................................ 13
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
17/102
a. Definisi Pasar Modal ...................................................... 13
b. Sejarah Pasar Modal ....................................................... 14
2. Saham ......................................................................................... 22
a. Definisi Saham ............................................................... 22
b. Harga Saham .................................................................. 27
3. Laporan Keuangan ..................................................................... 29
4. Analisis Rasio ............................................................................ 33
a. Return On Asset ............................................................. 34
b. Debt to Equity Ratio ....................................................... 36
c. Net Profit Margin ........................................................... 39
d. Current Ratio ................................................................. 40
B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 43
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 46
D. Hipotesis ................................................................................................. 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 49
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 49
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50
D. Metode Analisis Data ............................................................................. 50
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 50
2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 51
a) Uji Multikolinearitas ...................................................... 51
b) Uji Normalitas ................................................................ 51
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
18/102
c) Uji Heteroskedastisitas ................................................... 51
d) Uji Autokorelasi ............................................................. 52
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 53
a) Uji Koefisien Determinasi (adjusted r 2) ........................ 53
b) Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ....................................... 54
c) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................... 55
E. Operasional Variabel .............................................................................. 55
1. Variabel Dependen ..................................................................... 55
2. Variabel Independen .................................................................. 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 58
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 58
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 60
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 62
1. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 62
a) Hasil Uji Multikolinearitas ............................................. 62
b) Hasil Uji Normalitas ...................................................... 63
c) Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................... 64
d) Hasil Uji Autokorelasi .................................................... 64
2. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 65
a) Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................... 65
b) Hasil Uji Statistik t ......................................................... 66
c) Hasil Uji Statistik F ........................................................ 68
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
19/102
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 69
1. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham ......... 69
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham .. 70
3. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham ..... 70
4. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham ............... 71
5. Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER
Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) secara
simultan terhadap Harga Saham ................................................. 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 73
B. Saran ....................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76
LAMPIRAN ..................................................................................................... 80
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
20/102
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian pada saat ini semakin cepat dan kompleks
dari waktu ke waktu.Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya
perdagangan hampir di semua komoditi.Perkembangan teknologi yang
digunakan untuk memperkuat daya saing ekonomi dan arus informasi
yang semakin cepat menjadikan suatu perusahaan terus bersaing untuk
mempertahankan eksistensinya. Persaingan ketat antar perusahaan akan
membawa pengaruh yang sangat kuat bagi kinerja perusahaan. Persaingan
antar perusahaan menuntut perusahaan untuk bekerja secara efisien,
perusahaan harus mampu membawa peningkatan atas apa yang dilakukan.
Kinerja perusahaan akan dipantau investor yang telah menanamkan modal
ke perusahaan tersebut, juga calon-calon investor yang akan menanamkan
modalnya (Burhan, 2013).
Dalam perkembangannya, pasar modal membawa peranan yang
cukup penting dalam kegiatan perekonomian.Bahkan pasar modal juga
dapat dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian suatu
negara. Dalam dasawarsa terakhir ini, masyarakat semakin memandang
pasar modal sebagai salah satu alternatif dalam menginvestasikan dana
yang mereka miliki. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kegiatan di
pasar modal.
1
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
21/102
2
Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan
pertimbangan-pertimbangan yang matang, sehingga informasi yang
relevan dengan kondisi pasar modal merupakan sesuatu yang selalu dicari
para pelaku pasar modal dalam melakukan upaya pengambilan keputusan
investasi.Namun, tidak semua informasi merupakan informasi yang
berharga, akibatnya para pelaku pasar modal harus secara tepat memilih
informasi yang layak untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
Salah satu informasi yang tersedia di pasar modal adalah laporan
keuangan perusahaan.Dari laporan keuangan tersebut investor dapat
mengetahui informasi internal mengenai kinerja keuangan perusahaan
yang merupakan salah satu faktor yang dilihat investor untuk menentukan
pilihan dalam membeli saham.Jika laporan keuangan dapat menyajikan
informasi yang relevan dengan model keputusan yang digunakan investor,
maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat
keputusan yang tepat.
Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan perhitungan rugi laba
serta laporan – laporan keuangan lainnya.Pada neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas masih belum bisa memberikan manfaat maksimal bagi
para pemakainya sebelum pemakai mengolah lebih lanjut dalam bentuk
analisis laporan keuangan seperti analisis rasio.Jenis analisis rasio tersebut
bisa menyangkut analisis aspek likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
leverage, dan produktivitas atau aktivitas.Kegiatan yang paling mudah
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
22/102
3
dalam analisis keuangan adalah menghitung rasio-rasio keuangan suatu
perusahaan.Tantangan analisis bukan melakukan perhitungan rasio,
melainkan melakukan analisis dan menginterpretasikan rasio-rasio
keuangan yang muncul.Analisis rasio merupakan analisis yang banyak
digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan, baik untuk pemberian
kredit maupun pembelian saham dan investasi.
Horigan (dalam Sari, 2012) menyatakan bahwa rasio keuangan
berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi,
kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta
sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa
mendatang.
Dari aktivitas pasar modal, harga saham merupakan faktor yang
sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan
investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan
harga saham searah dengan kinerja emiten.Apabila emiten mempunyai
prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari
operasi usaha semakin besar.
Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat
memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering
diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham
terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
23/102
4
menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan
posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Harga pasar saham merupakan cermin dari kondisi perusahaan.
Perusahaan dengan prospek yang bagus akan memiliki harga saham yang
tinggi dan sebaliknya (Sunariyah, 2004). Salah satu analisis yang
digunakan untuk menjelaskan pembentukan harga saham adalah analisis
fundamental.Analisis ini mendasarkan pada keyakinan bahwa harga saham
dipengaruhi oleh analisis fundamental perusahaan.
Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan maka akan berpengaruh positif pada tingkat
permintaan saham perusahaan tersebut, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Harga pasar saham
merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan yaitu seberapa jauh
manajemen telah berhasil mengelola perusahaan.Dengan demikian harga
saham di pasar modal merupakan indikator nilai perusahaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi perekonomian secara
global mengalami pasang surut.Pada tahun 2008 terjadi
krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, seluruh dunia terkena
imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehmann
Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat
bursa saham global terguncang.Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05
WIB, BEI melakukan suspend atau penutupan transaksi di lantai bursa.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
24/102
5
Sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di
Indonesia, setelah Rusia sebelumnya juga melakukan hal yang sama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam.
Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek
Indonesia.IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik.Tahun
2012, krisis keuangan kembali menghantui pasar modal
dunia.Indikasidefault atau tidak mampu membayar atas obligasi yang
diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa membuat kepanikan bagi para
investor. Negara yang terancam krisis pada waktu itu adalah Yunani,
Spanyol, Italia dan Portugal.Namun, IHSG masih menunjukkan
pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi krisis perekonomian
global tersebut.
Tahun 2013, BEI secara berturut-turut memecahkan rekor harga
tertingginya.Namun, sedikit terganggu dengan kondisi Siprus di Eropa
yang dianggap berpotensi krisis.Kenaikan BBM yang memacu inflasi di
dalam negeri juga ikut menurunkan IHSG yang sebelumnya memecahkan
rekor menembus 5.000.Pada tahun ini pula, jam perdagangan di BEI
dimajukan 30 menit lebih awal dan Bapepam-LK telah melebur ke
menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) (Okezone.com, 2013).
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
25/102
6
Sumber: Okezone.com
Gambar 1.1
Tabel IHSG 10 Tahun terakhir
Berdasarkan gambaran di atas dapat diketahui bahwa selama masa
krisis ekonomi global, harga saham dan kinerja perusahaan mengalami
penurunan, hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan IHSG selama
periode krisis ekonomi tersebut. Untuk mengetahui apakah harga saham
terkena dampak krisis ekonomi global dapat diketahui dengan menganalisa
beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham melalui analisis
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, dan produktivitas atau
aktivitas Faktor internal yang dipakai dalam penelitian ini adalah Return
on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM)
dan Current Ratio(CR).
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
26/102
7
ROA adalah kemampuan sebuah unit usaha untuk memeperoleh
laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.Digunakan
untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan
perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki
(Murtiningsih, 2012).Rasio ini menggambarkan tingkat laba yang
diperoleh perusahaan dengan tingkat investasi yang ditanamkan. Return On
Assets (ROA) digunakan untuk menggambarkan sejauh mana kemampuan
aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Rasio ini
merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas atau
profitabilitas yang lainnya. ROA diperoleh dengan cara membandingkan
antara NIAT terhadap total asset . Semakin besar ROA maka menunjukkan
kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar
(Prastowo, 2011).
Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh
seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar
utang. Debt to Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai
seberapa besar utang perusahaan yang dapat dijamin dengan modal
sendiri. Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat
digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan kreditur.
Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur
permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang terhadap
ekuitas.Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
27/102
8
perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha
menghindari saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio
(DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan utang, maka akan
meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham.
Current Ratio (CR)yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.Semakin tinggi rasio
lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek.Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas.Kelebihan
dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar dividen,
membayar hutang jangka panjang, atau untuk investasi yang bisa
menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih.Dalam melihat rasio
lancar, analisis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan
perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri, dan kondisi
ekonomi makro secara umum.
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio antara laba bersih
setelah pajak (NIAT) terhadap penjualan ( sales). Rasio ini menunjukkan
keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat diperoleh dari setiap
rupiah penjualan. NPM semakin meningkat menggambarkan kinerja
perusahaan yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh pemegang
saham akan meningkat pula (Ang, 1997). Rasio NPM mengukur rupiah
laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan.Rasio ini
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
28/102
9
memberigambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai
persentase dari penjualan (Prastowo, 2011).
Pada penelitian terdahulu mengenai harga saham yang dilakukan
oleh Dwiratama (2009) mengenai pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan
ROA terhadap harga saham menunjukkan bahwa earning per share (EPS)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham tetapi PBV, DER, DPR dan
ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Husaini (2012) mengenai pengaruh ROA, ROE, NPM dan
EPS terhadap harga saham mengungkapkan bahwa ROA dan EPS
berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan ROE dan NPM tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Dan penelitian selanjutnya dilakukan
oleh Roro (2012) tentang pengaruh DER, CR, ROA, dan EPS terhadap
harga saham menghasilkan bahwa hanya EPS yang berpengaruh terhadap
harga saham sedangkan DER, CR dan ROA tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
Berdasarkan penelitian terdahulu, membuktikan bahwa terdapat
pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan harga
saham.Rasio keuangan diharapkan dapat memprediksi harga saham karena
rasio keuangan merupakan perbandingan antar akun dalam laporan
keuangan. Dengan informasi yang tercermin pada laporan keuangan, para
pemakai informasi akan dapat menilai kinerja perusahaan dalam
mengelola bisnisnya, yang berakhir pada fluktuasi perubahan harga saham.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
29/102
10
Tetapi di samping itu juga, melihat penelitian terdahulu, terdapat
kontradiksi hasil penelitian di antara peneliti, sehingga berdasarkan latar
belakang masalahdiatas, penulisingin melakukan penelitian yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi dimana investor
perlu mempertimbangkan beberapa aspek terkait kinerja keuangan yang
tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Maka skripsi ini diberi
judul: ”Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA) , Debt to Equity Ratio
(DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR)terhadap
Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambangyang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham?
2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan
terhadap Harga Saham?
3. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham?
4. Apakah Current Ratio (CR)berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham?
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
30/102
11
5. Apakah ROA, DER, NPM dan CR secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, penulis
tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap
harga saham.
b. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity
Ratio(DER)terhadap harga saham.
c. Untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM)
terhadap harga saham.
d. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio(CR) terhadap
harga saham.
e. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA ), Debt to
Equity Ratio (DER) ,Net Profit Margin (NPM) dan Current
Ratio(CR) secara simultan terhadap harga saham.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan/Manajemen
Memberikan bukti empiris kepada perusahaan sehingga
dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan
kebijakan di masa yang akan datang yang bertujuan
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
31/102
12
memberikan informasi relevan bagi stakeholder dan calon
investor.
b. Bagi Pihak Investor
Sebagai bahan pertimbangan untuk berinvestasi dan
pengambilan keputusan investasi dalam saham di pasar modal.
c. Bagi Akademisi/Praktisi
Sebagai referensi, kepustakaan, dan untuk penelitian
berikutnya.Agar dapat melakukan penelitian yang lebih
spesifik dan dengan variabel-variabel yang berbeda sehingga
diperoleh pemahaman baru yang baik bagi pengetahuan
mahasiswa. Kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini
diharapkan akan memberikan kesempurnaan dalam penelitian
yang berkaitan dengan pengaruh Return on Asset , Debt to
Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Current Ratio.
d. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
berkaitan dalam bidang pasar modal dan metodologi
penelitian.Selain itu penelitian ini sangat berguna terutama
dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh dibangku
perkuliahan dengan kondisi nyata yang ada dipasar modal.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
32/102
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
a. Definisi Pasar Modal
Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, Pasar modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi
perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli
surat berharga di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan,
baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun
instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi
kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi
berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait
lainnya (Darmaji dan Fakhrudin, 2008).
Menurut Sunariyah (2004), pengertian pasar modal secara umum
adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya
adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang
13
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
33/102
14
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti
sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang
disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan
jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang
efek (Sunariyah: 2004).
Pasar modal menggalang pergerakan dana jangka panjang dari
masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang
produktif dengan harapan sektor tersebut dapat berkembang dan
menghasilkan lapangan perkerjaan yang baru bagi masyarakat.
b. Sejarah Pasar Modal
Dirunut berdasarkan sejarahnya, Pasar modal Indonesia memiliki
jalan yang panjangdan telah dimulai sejak penjajahan
Belanda.Menurutbuku “ Effectengids” yang dikeluarkan Vereneging voor
den Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung
sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan
tentang transaksi tersebut tidak lengkap.
Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai
membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah
satu sumber dana adalah dari para penabung yang terdiri dari orang-orang
Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi
dari penghasilan penduduk pribumi.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
34/102
15
Tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komuitas
dan sekuritas, yakni Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.Tahun
1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di Batavia
mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden
per saham.
Tahun 1896 harian Het Centrum dari Djoejacarta juga
mengeluarkan prospektus penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan
harga perdana 100 gulden per saham.Tetapi, tidak ada keterangan apakah
saham tersebut diperjualbelikan.Menurut perkiraan, yang diperjualbelikan
adalah saham yang terdaftar di bursa Amsterdam tetapi investornya berada
di Batavia, Surabaya dan Semarang. Dapat dikatakan bahwa ini adalah
periode permulaan sejarah pasar modal Indonesia
Pada tanggal 14 Desember 1912, pemerintahan kolonial
mendirikan pasar modal.Setelah mengadakan persiapan. Amsterdamse
Effectenbueurs mendirikan cabang yang terletak di Batavia (Jakarta) pada
yang menjadi penyelenggara adalah Vereniging voor de ffectenhandel dan
langsung memulai perdagangan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini
merupakan yang keempat tertua terbentuk setelah Bombay (1830), Hong
Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa
yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa.Gijselman & Steup;
Fa.Monod & Co.; Fa.Adree Witansi & Co.; Fa.A.W. Deeleman; Fa.H. Jul
Joostensz; Fa.Jeannette Walen; Fa.Wiekert & V.D. Linden; Fa.Walbrink
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
35/102
16
& Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa.Vermeys & Co; Fa.Cruyff dan
Fa.Gebroeders.
Pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adanya
Perang Dunia.Kemudian pada tahun 1918 bursa di buka kemabali.
Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga
menarik masyarakat kota lainnya.Pada tanggal 11 Januari 1925 bursa
dibuka di kota Surabaya dan Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah:
Fa. Dunlop & Koff, Fa.Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa.
Beaukkerk & Cop, dan N. Koster.Pada 1 Agustus 1925 di Semarang resmi
didirikan bursa. Anggota bursa di Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop
& Koff, Fa.Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa. Companien & Co,
serta Fa. P.H. Soeters & Co.
Kemudian pada tahun 1929 terjadi resesi perekonomian yang
dikenal dengan namaThe Great Depression dan kemudian disusul dengan
pecahnya Perang Dunia kedua (WW 2) yang membuat keadaan semakin
memburuk dan berakibat pada ditutupnya Bursa Efek Surabaya dan
Semarang. Lalu kemudian pada 10 1940 Bursa Efek Jakarta menyusul
untuk ditutup.
Pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta dibuka
kembali.Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh PPUE
(Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank
negara, bank swasta dan para pialang efek. Dan pada tanggal 26
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
36/102
17
September 1952 dikeluarkan Undang-undang No 15 Tahun 1952 sebagai
Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-
Undang Bursa. Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali
karena adanya nasionalisasi perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan
Belanda, dan tingginya inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang
mencapai 650%. Hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat
kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek
Jakarta tutup kembali.
Di saat masa Orde Baru tahun 1976, dikeluarkannya Keputusan
Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal, membentuk
Badan Pembina Pasar Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar
Modal (BAPEPAM), Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang
penetapan PT Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan go-
public dengan penyertaan modal negara Republik Indonesia sebanyak Rp.
50 miliar.dan adanya kebijakan untuk memberikan keringanan perpajakan
kepada perusahaan yang go-public dan kepada pembeli saham atau bukti
penyertaan modal.
Di tahun 1977 s/d 1987 pasar modal mengalami kelesuan.
Tersendatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan
oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan
obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain
sebagainya.Setelah itu pada periode awal 1987, gairah di pasar modal
kembali meningkat. Hal ini sebagai akibat dari dikeluarkannya Paket
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
37/102
18
Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang lebih dikenal dengan Pakdes
1987 , yang merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham
dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh
Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Kebijakan ini juga
menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan
memperkenalkan bursa paralel.Sebagai pilihan bagi emiten yang belum
memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.
Kemudian Oktober 1988 dikeluarkan kembali Paket Kebijakan
Oktober atau disingkat Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankkan, namun
mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88
berisikan tentang ketentuan 3 L ( Legal, Lending, Limit ), dan pengenaan
pajak atas bunga deposito.Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap
perkembangan pasar modal. Sebab dengan keluarnya kebijaksanaan ini
berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor perbankan
dan sektor pasar modal. Setelah itu, pada Desember 1988, Pemerintah
mengeluarkan paket yang ketiga, yaitu Paket Kebijaksanaan Desember
1988 atau Pakdes 88 yang pada dasarnya memberikan dorongan yang
lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk
menyelenggarakan bursa. Hal ini memudahkan investor yang berada di
luar Jakarta.
Pada tahun 1989 diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan No.
1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan kesempatan untuk
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
38/102
19
memiliki saham sampai batas maksimum 49% di pasar perdana, maupun
49 % saham yang tercatat di bursa efek dan bursa paralel.
Pada tahun 1990 dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan No.
1548/KMK.013/1990 yang diubah lagi dengan Keputusan Menteri
Keuangan No. 1199/KMK.010/1991.Dalam keputusan ini dijelaskan
bahwa tugas Bapepam yang semula juga bertindak sebagai penyelenggara
bursa, maka hanya menjadi badan regulator. Selain itu pemerintah juga
membentuk lembaga baru seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI), Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), reksadana, serta
manajer Investasi.
Pada tahun 1989 tercatat 37 perusahaan go-public dan sahamnya
tercatat (listed ) di Bursa Efek Jakarta. Sedemikian banyaknya perusahaan
yang mencari dana melalui pasar modal, sehingga masyarakat luas pun
berbondong-bondong untuk menjadi investor. Perkembangan ini berlanjut
dengan swastanisasi bursa, yakni berdirinya PT. Bursa Efek Surabaya.
Pada tanggal 13 Juli 1992 berdiri PT. Bursa Efek Jakarta yang
menggantikan peran Bapepam sebagai pelaksana bursa. Dan pada tahun
1995, pemerintah dengan mengeluarkan peraturan berupa Undang-Undang
No. 8 Tahun 1995 yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1996.
Undang-undang ini dilengkapi dengan peraturan organiknya, yakni
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
39/102
20
Kegiatan di Bidang Pasar Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 46
Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
Di tahun 1995, mulai diberlakukan sistem JATS ( Jakarta
Automatic Trading System).Merupakan sistem perdagangan di lantai bursa
yang secara otomatis me-match-kan antara harga jual dan beli
saham.Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara
manual.Misalnya dengan menggunakan “ papan tulis” sebagai papan untuk
memasukkan harga jual dan beli saham.Perdagangan saham berubah
menjadi scripless trading, yaitu perdagangan saham tanpa warkat (bukti
fisik kepemilikkan saham).Lalu dengan seiring kemajuan teknologi, bursa
kini menggunakan sistem Remote Trading , yaitu sistem perdagangan jarak
jauh.
Pada tanggal 24 Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel
Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua
bursa efek: BES dan BEJ.Pada 6 Agustus 1996, Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) resmi didirikan oleh PT Bursa Efek Jakarta dan PT
Bursa Efek Surabaya dengan kepemilikan masing-masing 90% dan 10%
dari total saham pendiri senilai Rp 15 miliar. KPEI memperoleh status
sebagai badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan pengesahan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara Asia,
khususnya Thailand, Filipina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Jepang,
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
40/102
21
Korea Selatan, dan Cina, termasuk Indonesia.Pada tanggal 23 Desember
1997, KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) didirikan dan memperoleh
izin operasional sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
(LPP).Pada tanggal 1 Juni 1998, Perseroan mendapat izin usaha sebagai
Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan Surat Keputusan Bapepam
No.Kep-26/PM/1998.Pada tahun 2000 dengan diterapkannya Scripless
Trading atau perdagangan tanpa warkat, KPEI sebagai Lembaga Kliring
dan Penjaminan meluncurkan e-CLEARS® pada Juli 2000.
Pada 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta melakukan merger
dengan Bursa Efek Surabaya dan berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia.Pada tahun 2008 terjadi krisis subprime morgage di Amerika
Serikat, seluruh dunia terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu
bank investasi terbesar, Lehman Brothers, akibat krisis kredit perumahan
di Amerika Serikat membuat bursa saham global terguncang.Diawal
kejadian, Bursa saham Eropa melemah hingga 5 persen pada perdagangan
siang hari. Di London, harga saham grup perbankan HBOS jatuh hingga
20,2 persen. Di Jerman, Commerrzbank anjlok 11,7 persen dan Deutsche
Bank jatuh 8,24 persen. Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbang
2,53 persen beberapa saat setelah pembukaan pasar. Di Indonesia, 8
Oktober jam 11.05 WIB Bursa Efek Indonesia melakukan suspend,
penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum pernah
terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
41/102
22
juga melakukan hal yang sama. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
sempt anjlok hingga ke 1.111.
Pada bulan Maret 2009, Bursa Efek Indonesia mengenalkan sistem
perdagangannya yang baru JATS Next-G.Tahun 2010 merupakan salah
satu tahun keemasan dari Bursa Efek Indonesia.IHSG mencatatkan
pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik.Tahun 2012, Krisis keuangan kembali
mencoba menghantui pasar modal dunia.Indikasi default atau tidak
mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah
Eropa membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam
krisis pada waktu itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal.IHSG
masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik walaupun dihimpit
oleh berita tersebut.
Tahun 2013, Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut
memecahkan rekor harga tertingginya.Namun sedikit terganggu dengan
kondisi negara Syprus di Eropa yang dianggap berpotensi krisis. Pada
tahun ini pula jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia mengalami
perubahan dan Bapepam LK telah melebur menjadi OJK (Otoritas Jasa
Keuangan).
2. Saham
a. Definisi Saham
Saham merupakan tanda penyertaan modal atas kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
42/102
23
terbatas.Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
(Darmadji dan Fakhruddin, 2008:6).
Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga
para pemegang saham berhak menentukan menentukan arah kebijaksanaan
perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Para pemegang
saham juga berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh
perusahaan.Sebaliknya, pemegang sahampun turut menanggung resiko
sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut.Modal
saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti
kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat
sahamnya (Simamora200:408).
Menurut Husnan dan Pudjiastuti dalam Viandita,dkk (2012),
“saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemilik kertas
tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan perusahaan
yang menerbitkan saham tersebut dan berbagai kondisi untuk
melaksanakan hak tersebut”. Berdasarkan manfaat yang diperoleh
pemegang saham, dibedakan menjadi:
1) Saham biasa (common stock )
Merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
43/102
24
paling dikenal di pasar modal. Saham biasa memiliki karakteristik
seperti:
a. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan
dilikuidasi
b. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan
lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham
c. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di
dalam RUPS
d. Hak tanggung jawab yang terbatas
e. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut
ditawarkan kepada masyarakat
Pembagian deviden untuk saham biasa dapat dilakukan jika
perusahaan sudah membayar deviden untuk saham preferen Saham
biasa mempunyai hak yang sama bagi pemegangnya yang dapat
menentukan jalannya perseroan melalui rapat umum pemegang
saham. Kadang-kadang hak suara dalam rapat pemegang saham
hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham
preferen mempunyai hak suara (Jogianto, 2000:58).
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
44/102
25
2) Saham preferen ( preferen stock )
Saham preferen adalah yang berbentuk gabungan antara obligasi
dan saham biasa.Jenis saham ini sering disebut dengan sekuritas
campuran. Saham preferen sama dengan saham biasa karena tidak
memiliki tanggal jatuh tempo dan juga mewakili kepemilikan dari
modal. Di lain pihak saham preferen sama dengan obligasi karena
jumlah devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, memiliki
klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus, dan dapat
dipertukarkan dengan saham biasa.
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan
(hybrid ) antara obligasi (bond ) dan saham biasa, seperti bond yang
membayarkan harga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan
hasil yang tetap berupa deviden preferen seperti saham biasa dalam hal
likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang
obligasi (bond ) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen
mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak
pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59)
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan
yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan
perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi
yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para
investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
45/102
26
menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Saham adalah bukti kepemilikan setelah investor menginvestasikan
sejumlah uang kepada perusahaan.Ada dua analisis saham yang digunakan
untuk menghargai harga saham, yaitu analisis teknikal dan analisis
fundamental. Hal ini dapat memberikan wawasan kepada investor
mengenai harga saham dan akan membantu investor dalam membuat
keputusan.
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di
masa yang akan datang dengan cara (1) mengestimasi nilai faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang,
dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga saham. Analisis ini bertolak dari anggapan dasar
bahwa setiap investor adalah makhluk rasional.Karena itu, seorang
fundamentalis mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan
kondisi atau kinerja perusahaan.Argumentasi dasarnya adalah nilai saham
mewakili nilai perusahaan.
Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga
saham dengan mengamati perubahan harga tersebut di waktu yang
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
46/102
27
lalu.Pemikiran yang mendasari analisis teknikal adalah (1) harga saham
mencerminkan informasi yang relevan, (2) informasi tersebut ditunjukkan
oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan (3) perubahan harga saham
akan mempunyai pola tertentu dan berulang. Analisa teknikal menyatakan
bahwa manusia adalah makhluk irrasional.
b. Harga Saham
Harga saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu
seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama
pemegang saham. Dengan demikian harga saham di pasar modal
merupakan indikator nilai perusahaan, yaitu bagaimana meningkatkan
kekayaan pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan secara
umum.
Harga saham dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Harga nominal, harga yang tercantum dalam sertifikat saham
yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham
yang akan dikeluarkan.
2) Harga perdana, harga ini merupakan pada waktu harga saham
tersebut dicata di bursa efek untuk pertama kalinya.
3) Harga pasar, harga ini merupakan harga yang ditetapkan di
bursa saham bagi saham perusahaan publik atau estimasi harga
untuk perusahaan yang tidak memiliki saham.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
47/102
28
4) Harga penutupan, transaksi jual beli saham di bursa efek
Indonesia yang dihentikan dan akan dilanjutkan keesokan
harinya.
Secara teori, harga saham timbul akibat adanya pengaruh dari
berbagai faktor ekonomi, seperti yang dijelaskan oleh Arifin (2002:116)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan
saham yaitu:
“Pergerakan harga saham yang terjadi di lantai bursa terjadi karena bebeapa bentuk pengaruh yang terdiri dari: kondisi fundamental
emiten, hukum permintaan dan penawaran yang terjadi, tingkat
suku bunga (SBI), valuta asing, dana asing di bursa, indeks harga
saham gabungan (IHSG), news dan issue.”
Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus
diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham
menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga saham searah dengan
kinerja emiten.Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin baik
maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi usaha semakin besar.
Pada kondisi yang demikian, harga saham emiten yang bersangkutan
cenderung naik. Harga saham juga menunjukkan nilai suatu perusahaan.
Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas perusahaan.
Sehingga sering kali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga
berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dengan semakin
tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut
dan sebaliknya.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
48/102
29
Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat
memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering
diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham
terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga
menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan
posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Laporan keuangan dirancang untuk membatu para pemakai laporan untuk
mengidentifikasi hubungan variabel-variabel dari laporan keuangan
Dapat disimpulkan bahwa penyebab adanya perubahan harga
saham di pasar modal yaitu terdiri dari:
1) Adanya tingkat permintaan dan penawaran terhadap harga saham
itu sendiri.
2) Kondisi keuangan suatu perusahaan.
3) Tingkat suku bunga.
4) Valuta asing dan dana asing yang terdapat di bursa efek.
5) Indeks harga saham gabungan (IHSG).
3. Laporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan luas
agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan
umum dari berbagai pemakai potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus
kelompok tertentu saja. Selain menetapkan tujuan sosial yang luas yang
merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, pelaporan keuangan
juga menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir kinerja
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
49/102
30
perusahaan di masa depan. Dari laporan keuangan yang diterbitkan, setelah di
analisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta
untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk
selama waktu tertentu. Hal ini membantu investor, kreditor, dan pemakai
lainnya yang potensial dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen
dan bunga di masa yang akan datang.
Menurut Prastowo (2011:5), “Laporan keuangan disusun dengan
tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan
sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta
kepastian dari hasil tersebut.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan cir khas yang
membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.Karakteristik tersebut
meliputi karakteristik dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat
diperbandingkan.Dapat dipahami, diasumsikan bahwa kualitas informasi
yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera
dapat dipahami oleh para pemakai.Para pemakai di asumsikan memiliki
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
50/102
31
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi
serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan wajar.
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi para pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau
mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi dipengaruhi oleh
hakikat dan materialitasnya.Informasi dipandang material apabila kelalaian
dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
laporan keuangan.
Agar dapat bermanfaat, informasi juga harus andal.Informasi
mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan.Informasi harus diarahkan
pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan atau
keinginan pihak tertentu.Dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan
keadaan tertentu maka ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan
hakikat dan tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat.Agar dapat
diandalkan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus
lengkapdalam batasan materialitas dan biaya.Kesengajaan untuk
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
51/102
32
tidakmengungkapkan dapat mengakibatkan informasi menjadi tidak benar
dan menyesatkan.
Para pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan
laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi keuangan dan kinerja keuangan.Selain itu, pemakai
juga harus dapat memeperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif. Untuk memenuhi kualitas tersebut, maka pengukuran dan
penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa
harus disajikan secara konsisten untu perusahaan tersebut, antar periode yang
sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang
dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan solvabilitas serta kemampuan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan,
terutama profitabilitas diperlukan untk menilai perubahan potensial sumber
daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat
memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas)
serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
tambahan sumber daya.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca
(menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi
(menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan,
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
52/102
33
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan juga
menampung skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
keuangan seperti informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga.
4. Analisis Rasio
Faktor fundamental perusahaan memegang peranan penting dalam
proses pengambilan keputusan. Penilaian saham secara akurat dapat
meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan
wajar, mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi
berisiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan relatif besar. Pendekatan
fundamental memfokuskan pada analisis-analisis untuk mengetahui kondisi
fundamental perusahaan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian pada umumnya
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara dua macam data finansial. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain (Munawir, 2000:54). Rasio
sebenarnyahanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmathical terms yang
dapat digunakan untukmenjelaskan hubungan antara dua macam data
finansial (Riyanto, 2001:329). Rasio keuangan merupakan suatu informasi
yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (accounts) dari
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
53/102
34
laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil
operasional perusahaan.
Dalam penelitian ini, ada 4 (empat) rasio keuangan yang digunakan
untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu:
a. Return On Asset (ROA)
b. Debt to Equity Ratio (DER)
c. Net Profit Margin (NPM)
d. Current Ratio (CR)
a. Return on Assets (ROA)
Rasio profitabilitas menghubungkan laba dengan besaran tertentu
yaitu penjualan maupun modal atau aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan laba. Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan Return on
Asset (ROA) disebut juga sebagai rentabilitas ekonomi merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam mengasilkan laba dengan semua aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan (Tandelilin, 2010:372).
Pengertian ROA menurut beberapa ahli yaitu :
1) Menurut Hanafi (2000:83) ” Return on Asset adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai asset
tersebut”,
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
54/102
35
2) Menurut Jumingan (2006:141), ”R atio operating income
dengan operating asset menunjukkan laba yang diperoleh dari
investasi modal dalam aktiva tanpa mengandalkan dari sumber
mana modal tersebut berasal (keseluruhan modal)”.
3) Menurut Prastowo (2011:91), “ Return on Assets (ROA) adalah
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini
mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan
oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva)
yang dimilikinya, rasio ini dapat diperbandingkan dengan
tingkat bunga bank yang berlaku”.
ROA adalah kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh
laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.Rasio ini
mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan
dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki.
Rasio Return on Assets (ROA) ini dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Laba Bersih
Return on Assets =
Total Asset
Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi pula kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, semakin tinggi keuntungan
yang dihasilkan maka perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
55/102
36
nilai saham yang ada rasio keuntungan setelah pajak. Dapat di asumsikan
bahwa perusahaan yang memiliki rasio ROA cukup tinggi maka
perusahaan tersebut berkinerja cukup efektif dan hal ini menjadi daya tarik
bagi investor yang mengakibatkan penngkatan nilai saham perusahaan
yang bersangkutan dan karena nilainya meningkat maka saham perusahaan
tersebut akan diminati oleh banyak investor yang akibatnya akan
meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan semua aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.ROA
menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya
untuk memperoleh pendapatan.ROA dapat dijadikan sebagai indikator
untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang
optimal dilihat dari posisi aktivanya.ROA diperoleh dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total seluruh asset yang
dimiliki.
b. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh
seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar
utang. Debt to Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai
seberapa besar utang perusahaan yang dapat dijamin dengan modal
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
56/102
37
sendiri.Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat
digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan kreditur.
Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur
permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang terhadap
ekuitas.Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko
perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha
menghindari saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio
(DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan utang, maka akan
meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham. Ketika jumlah
utang mengalami peningkatan yang cukup besar maka tingkat solvabilitas
akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan menurunnya nilai
saham perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2010:140) rasio leverage atau
solvabilitas merupakan “rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan
menggunakan pendanaan melalui utang ( financial leverage)”. Rasio ini
menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Beberapa ahli menuturkan tentang pengertian Debt to Equity Ratio
sebagai berikut:
Menurut Prastowo (2011-89), ”DER adalah keseimbangan
proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
57/102
38
didanai oleh pemilik perusahaan yang diukur dengan cara
perhitungan:
Debt to Equity = Total UtangTotal Modal “
Menurut Husnan (2004:70) menjelaskan bahwa “debt to equity
ratio menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal
sendir i.”
Menurut Kasmir dalam Ghozali (2012), Debt to Equity
Ratio(DER)merupakan rasio yang digunakan untukmenilai
hutang dengan ekuitas. Rasio iniberguna untuk mengetahui
jumlah danayang disediakan peminjam (kreditor)dengan
pemilik perusahaan. Dengan katalain, rasio ini berfungsi untuk
mengetahuisetiap rupiah modal sendiri yang dijadikanuntuk
jaminan utang. Tingkat keamanandan risiko
akanmempengaruhi hargasaham nantinya. Apabila Debt to
EquityRatio (DER) menunjukkan angka yangtinggi, akan
membuat resiko semakin besardan membuat investor takut
menanamkan modalnya, sehingga harga saham menjaditurun.
Debt to Equity ratio (DER) dipergunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan utang terhadap total shareholders equity yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan
permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan
juga semakin berat. Dengan kata lain, DER berpengaruh negatif terhadap
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
58/102
39
kinerja perusahaan. Maka dari kerangka pikiran tersebut, penulis
menyimpulkan apabila semakin tinggi DER maka akan berpengaruh
negatif terhadap harga saham perusahaan.
c. Net Profit Margin (NPM)
Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase
keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran
termasuk bunga dan pajak. Net profit margin termasuk ke dalam rasio
profitabilitas karena merupakan rasio perbandingan antara laba bersih
dengan penjualan.Rasio ini menggambarkan laba bersih perusahaan yang
dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM akan semakin baik
operasi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah NPM
maka operasi perusahaan kurang baik. Seperti yang dikatakan oleh
Lukman Syamsuddin dalam bukunya Manajemen Keuangan (2004:62)
menyatakan bahwa :
“ Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (net
profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses
termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi
net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan.Suatu net
profit margin yang dikatakan baik akan sangat tergantung dari
jenis industri di dalam mana perusahaan berusaha”.
Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh
oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan.Rasio ini tidak
menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh
perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan
biaya operasional.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
59/102
40
Prastowo (2011:97) mengungkapkan bahwa “rationet profit
margin mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah
penjualan.Ratio ini memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang
saham sebagai persentase penjualan”. Rasio ini dihitung dengan formula
sebagai berikut:
NPM = Laba Bersih
Penjualan
Meskipun rasio ini diharapkan tinggi, akan tetapi karena adanya
kekuatan persaingan industri, kondisi ekonomi, pendanaan utang dan
karakteristik operasi, maka rasio ini biasanya berbeda di antara
perusahaan. Rasio ini akan memberikan informasi yang berharga
mengenai struktur biaya dan laba perusahaan, serta memungkinkan para
analis untuk melihat sumber efisiensi dan ketidakefisienan.
Selain mampu mendapatkan penghasilan untuk dapat meraih
keuntungan, pengelola perusahaan harus mampu bekerja secara
efisien.Kinerja operasi perusahaan harus senantiasa ditingkatkan.NPM
menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang
diciptakan oleh perusahaan sedangkan perputaran aktiva menunjukkan
seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang
dimilikinya.
d. Current Ratio (CR)
Rasio selanjutnya yang di teliti oleh penulis adalah Rasio
Likuiditas.Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.Current Ratio (CR)
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
60/102
41
bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi
kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya.Nilai
Current Ratio (CR) yang tinggi belum tentu baik ditinjau dari segi
profitabiliitasnya. Sawir dalam Malintan (2012) menyatakan bahwa CR
yang rendah akan berakibat pada menurunnya harga pasar saham
perusahaan bersangkutan, namun CR terlalu tinggi belum tentu baik
karena kondisi tertentu hal tersebut menunjukkan banyak dana perusahaan
yang menganggur (aktivitas sedikit) yang pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan laba perusahaan.
Menurut Prastowo (2011:85), “Current Ratio sangat berguna untuk
mengukur likuiditas perusahaan, akan tetapi dapat menjebak. Hal ini
dikarenakan current ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang
yang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual, yang tentu saja tidak
dapat dipakai untuk membayar utang”.Sedangkan menurut Bambang
Riyanto (2001:331), “Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid
test ratio)”.Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah
Current Ratio.
Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2,
meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang
seharusnya. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi,
sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva
lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
61/102
42
profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan return
yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap (Hanafi dan Abdul
Halim, 2005:79)
Elemen-elemen yang digunakan dalam perhitungan modal kerja
dapat dinyatakan dalam rasio, yang membandingkan antara total aktiva
lancar dan utang lancar. Current ratio dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Current Asset Current Ratio = Current Liabilities
Dapat disimpulkan bahwa aset lancar yang bernilai cukup besar
yang dalam hal ini digunakan sebagai pembilang dalam perhitungan CR
bisa saja lebih di dominasi oleh komponen piutang yang tidak tertagih dan
persediaan yang belum terjual yang nilai dari keduan komponen ini lebih
tinggi daripada nilai komponen aset lancar lainnya yang digunakan untuk
membayar utang lancar. Jika hal ini terjadi tentu rasio CR suatu
perusahaan akan tinggi dan mengakibatkan kondisi perusahaan seakan-
akan dalam kondisi yang likuid.
Beberapa ahli, mengemukakan pendapatnya mengenai definisi
Current Ratio sebagai berikut:
Menurut Harahap (2002:301) , Current Ratio (CR) atau rasio
lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi
kewajiban-kewajinan lancar.
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
62/102
43
Menurut Riyanto (2001:26), menerangkan bahwa “Current
Ratio merupakan ukuran yang berharga untuk mengukur
kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi current
obligation-nya.”
Menurut Munawir (2002:72), menerangkan bahwa ”Rasio lancar
(Current Ratio) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan
hutang lancar, rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar (yang
segera dapat dijadikan uang) ada sekian kali hutang jangka pendek ”.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Tahun Peneliti VariabelyangDigunakan
Hasil
1 Pengaruh PBV, DER,EPS, DPR dan ROAterhadap Harga Saham(Studi Empiris padaPerusahaan Food and Beverage yangterdaftar di BEI)
2009 Gede PrianaDwiratama
HargaSaham,PBV,DER,EPS,DPR,ROA
EPS berpengaruhterhadapharga saham,tetapi PBV,DER, ROA,dan DPR
tidak berpengaruh
2 Pengaruh ROA, ROE,
NPM, EPS dan DERterhadap TingkatHarga Saham )PadaPerusahaan Food and Beverage di BEITahun 2008-2010)
2011 Dwi
Murtiningsih
Harga
Saham,ROA,ROE, NPM,EPS, DER
NPM dan
EPS berpengaruhterhadapharga sahamsedangkanROA, ROE,dan DERtidak
berpengaruh
Bersambung ke halaman selanjutnya
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
63/102
44
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Judul Tahun Peneliti VariabelyangDigunakan
Hasil
3 Pengaruh Variabel Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, dan
Earning per Shareterhadap Harga SahamPerusahaan
2012 Husaini HargaSaham,ROA,ROE, NPM, EPS
ROA danEPS berpengaruhterhadapharga sahamtetapi ROEdan NPMtidak berpengaruh
4 Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap HargaSaham (Studi padaPerusahaan Propertiyang Listing di BursaEfek Indonesia Tahun2007-2011)
2012 FaruqGhozali
HargaSaham,ROA,EPS, DER
ROA danDER berpengaruh
terhadapharga sahamsedangkanEPS tidak berpengaruh
5 The Relationship between the ROA,
ROE and ROI Ratioswith Jordanian Insurance PublicCompanies MarketShare Prices
2012 Kabajeh HargaSaham,
ROA,ROE, ROI
ROA, ROE,dan ROI
berpengaruhsignifikanterhadapharga saham
6 The Determinant of The Stock Price in Indonesian Publicly Listed Transportation Industry
2013 AndrewDustinLimento dan NenengDjuaeriah
HargaSaham,ROA,ROE, NPM,DER,
TAT, CR,PBV,
EPS,GDP,Inflation
Hanya TATdan EPS berpengaruhterhadapharga saham
7 Impact of Selected Financial Variableson Share Price of Publicly Listed Firms in The Philippines
2012 Placido M.Menaje
HargaSaham,EPS, ROA
Keduavariabel, EPSdan ROA berpengaruhsignifikanterhadapharga saham
Bersambung ke halaman selanjutnya
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
64/102
45
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Judul Tahun Peneliti VariabelyangDigunakan
Hasil
8 Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVAterhadap Harga SahamPerusahaan SektorPertambangan yangterdaftar di BEI
2012 Tri Suciyati HargaSaham,ROA,ROE, NPM,
EPS, EVA
EPS dan EVA berpegnaruhterhadapharga sahamtetapi ROA,ROE, dan NPM tdak berpengaruh
9 Pengaruh Rasio
Keuangan DER, CR,ROA, EPS terhadapHarga Saham pada
Perusahaan Semenyang Terdaftar diBursa Efek Indonesia(Studi Kasus pada
Perusahaan Semenyang Terdaftar di BEI)
2012 Weisty Roro
P.S
Harga
Saham,DER, CR,ROA, EPS
Hanya EPS
yang berpengaruhterhadap
harga saham,sedangkanDER, CR danROA tidak berpengaruh
Sumber: Data diolah
Penelitian sebelumnya mengenai harga saham telah dilakukan oleh
Stella (2009) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROA tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.Tidak
berpengaruhnya ROA dimungkinkan karena pasar efek Indonesia masih
sarat dengan intervensi pemerintah sehingga banyak aturan-aturan main
pasar efek yang tidak berjalan semestinya.Sedangkan DER berpengaruh
negatif terhadap harga saham. Hal ini mengimplikasikan bahwa dengan
meningkatnya DER, daya tarik saham perusahaan akan menurun di mata
investor karena hal tersebut berarti proporsi utang perusahaan bertambah
besar sehingga beban perusahaan semakin berat.
Penelitian yang dilakukan Murtiningsih (2011) menunjukkan NPM
dan EPS mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal
8/17/2019 Egi Ferdianto Feb
65/102
46
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi produktivitas dan jumlah laba yang
dibagikan kepada pemegang saham akan meningkatkan harga saham
perusahaan sendiri. Tetapi untuk ROA dan DER sendiri hasil penelitiannya
mirip dengan Stella (2009) dimana ROA dan DER tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Kondisi ini menggambarkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan untuk mengendalikan
seluruh biaya operasional dan non-operasional sangat rendah karena
perusahaan lebih banyak memiliki total aktiva dibanding laba bersih.
Windarini (2012) melakukan penelitian mengenai CR, DER, ROA,
ROE dan EPS dan haslnya adalah EPS merupakan faktor dominan yang
berpengaruh terhadap harga saham.Total Asset Turnover (TAT) tidak
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan Consumer
Goods yang go public di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Yang
menyebabkan Total Asset Turnover (TAT) tidak signifikan adalah dimana
perusahaan tidak mampu melakukan perputaran modal secara berkala.Begitu
juga dengan ROA dan DER yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Dari kelima variabel bebas tersebut, hanya tiga variabel yang
terdiri dari Current Ratio, Total Asset Turnover, Earning per Share yang
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menggambarkan
kerangka pemikiran