Top Banner
MANAGEMEN KEUANGAN MANAGEMEN KEUANGAN
18

Efisiensi Pasar Modal

Apr 15, 2017

Download

Economy & Finance

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Efisiensi Pasar Modal

MANAGEMEN MANAGEMEN KEUANGANKEUANGAN

Page 2: Efisiensi Pasar Modal

EFISIENSI PASAR MODALEFISIENSI PASAR MODALDefinisi

Emery dan Finnerty menyebutkan bahwa konsep efisiensi pasar modal adalah efek

samping dari penerapan investor terhadap prinsip-prinsip keuangan (principles of finance)

dalam pasar modal. Dalam setiap aspek kehidupan, menurut keduanya, setiap orang

memiliki suatu prinsip umum yang akan diterapkan termasuk dalam masalah keuangan. Keduanya mendefinisikan konsep efisiensi pasar modal sebagai harga pasar dari sekuritas yang diperdagangkan secara reguler di pasar modal mencerminkan seluruh informasi yang ada dan melakukan penyesuaian secara utuh dan cepat

terhadap informasi baru.

Page 3: Efisiensi Pasar Modal

Seperti dijelaskan oleh Jogiyanto, Seperti dijelaskan oleh Jogiyanto, setidaknya ada empat definisi setidaknya ada empat definisi tentang efisiensi pasar modal. tentang efisiensi pasar modal. Pertama, efisiensi pasar

diukur seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai instrinsiknya (Beaver,1989). Konsep ini berawal dari praktek para analis sekuritas yang mencoba menemukan sekuritas dengan harga yang kurang benar (mispriced). Untuk itu pasar modal efisien yaitu pasar modal dimana harga pasarnya tidak menyimpang dari nilai instrinsiknya.

Kedua, efisiensi pasar diukur berdasarkan akurasi dari ekspektasi harganya (Fama, 1970). Fama mendefinisikan bahwa pasar modal efisien yaitu jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Konsep ini mendapat kritik dari Beaver (1989). Beaver menyebut bahwa proses perubahan harga karena adanya informasi baru sebagai sesuatu yang sirkular. Karenanya efisiensi pasar tidak saja didasarkan pada ada tidaknya perubahan harga karena informasi baru, tetapi seberapa cepat dan tepat perubahan tersebut juga menentukan efisien tidaknya sebuah pasar.

Page 4: Efisiensi Pasar Modal

Bentuk-Bentuk Efisiensi Bentuk-Bentuk Efisiensi PasarPasar

Secara umum efisiensi pasar dibagi menjadi dua yaitu external efficiency dan internal efficiency. External efficiency menunjukkan bahwa pasar berada dalam keadaan keseimbangan sehingga keputusan perdagangan saham atas informasi yang tersedia di pasar tidak bisa memberikan tingkat keuntungan di atas keuntungan keseimbangan. Sedangkan internal efficiency adalah bahwa pasar modal tidak saja memberikan harga yang tepat tetapi juga memberikan berbagai jasa yang diperlukan oleh para pembeli dan penjual dengan biaya yang serendah mungkin.

Page 5: Efisiensi Pasar Modal

Berdasarkan ketersediaan informasi, Fama Berdasarkan ketersediaan informasi, Fama (1970) membagi efisiensi pasar modal (1970) membagi efisiensi pasar modal menjaditiga bentuk yaitu: menjaditiga bentuk yaitu:

a.Bentuk lemah (weak form)

Bentuk lemah berarti harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi masa lalu (past price changes). Informasi masa lalu merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory). Dimana data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang.

Page 6: Efisiensi Pasar Modal

Konsep Fama tentang akurasi harga juga mendapat Konsep Fama tentang akurasi harga juga mendapat kritik, sehingga Fama sendiri menyadari bahwa konsep kritik, sehingga Fama sendiri menyadari bahwa konsep tersebut memerlukan sebuah benchmark untuk tersebut memerlukan sebuah benchmark untuk menunjukkan akurasi dari harga yang diharapkan.menunjukkan akurasi dari harga yang diharapkan. Ketiga, efisiensi pasar

didasarkan pada distribusi dari informasi pasar yang tersedia (Beaver,1989). Jika Fama (1970) lebih menekankan pada akurasi dari harga pasar yang diharapkan dengan asumsi bahwa semua investor mempunyai pengharapan yang sama, maka Beaver (1989) lebih menekankan pada distribusi informasi.

keempat, efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik (Jones, 1995). Proses dinamik mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetrik (asymmetric information) dan proses bagaimana harga akan menyesuaikan terhadap informasi yang tidak simetris tersebut. Informasi tidak simetris adalah suatu kondisi yang menunjukkan sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak mempunyai (Jones, 2000)

Page 7: Efisiensi Pasar Modal

b.Bentuk Semi-kuat (semistrong form)b.Bentuk Semi-kuat (semistrong form)Bentuk semi kuat berarti harga sekuritas

secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan (public information) termasuk yang ada dalam laporan keuangan seperti pendapatan, dividen, pengumuman stock split, pengembangan produk baru, kesulitan keuangan, maupun perubahan data-data akuntansi perusahaan (Jones, 2000, h.315). Informasi publik dapat dibagi menjadi tiga yaitu informasi baru yang menyangkut satu emiten, beberapa emiten (industri), atau seluruh emiten.

Page 8: Efisiensi Pasar Modal

c.Bentuk kuat (strong form)c.Bentuk kuat (strong form)Bentuk kuat berarti harga sekuritas

mencerminkan seluruh informasi baik yang tersedia maupun yang tidak tersedia di pasar modal (public and private information). Dimana investor tidak bisa mendapatkan abnormal return dengan memanfaatkan berbagai informasi baik yang tersedia maupun yang tidak tersedia secara umum. Sehingga bentuk kuat dapat menghilangkan kasus-kasus insider trading yang memanfaatkan informasi orang dalam.

Page 9: Efisiensi Pasar Modal

3. Sebab-Sebab Pasar Efisien3. Sebab-Sebab Pasar EfisienAda sebuah ilustrasi menarik dari Suad Husnan

bahwa teori efisiensi pasar seperti halnya orang menjual barang antik melalui lelang. Dimana penjual tidak tahu berapa harga yang pantas terhadap barang tersebut, hasil lelang akan menghasilkan harga yang pantas untuk barang dimaksud. Namun untuk mendapatkan harga yang pantas tentu dibutuhkan beberapa syarat seperti lelang dilaksanakan secara kompetitif, jujur, tidak ada kerja sama antar peserta lelang, tidak ada biaya penawaran yang cukup berarti, dan mereka yang mengikuti lelang adalah cukup banyak, ahli, dan bersedia menawar. Dengan proses seperti itu, hasil lelang akan menemukan harga yang pantas atas barang yang dijual.

Page 10: Efisiensi Pasar Modal

Begitu juga seperti lelang, menurut Jogiyanto (2000, Begitu juga seperti lelang, menurut Jogiyanto (2000, h.375) efisiensi pasar modal hanya dapat terjadi jika h.375) efisiensi pasar modal hanya dapat terjadi jika beberapa kondisi di bawah ini terjadi: beberapa kondisi di bawah ini terjadi:

A.Investor dalam pasar modal yang secara aktif melakukan analisa, penilaian, dan transaksi sekuritas berjumlah besar. Dan investor berlaku rasional dan berorientasi profit-maximizing. Sehingga investor hanya sebagai penerima harga (price takers), yang berarti bahwa investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga ditentukan oleh demand dan supply yang ada di pasar modal.

 B.Informasi pasar tersedia secara luas bagi semua

investor pada saat yang bersamaan dan biaya untuk memperoleh informasi tersebut murah.

 

Page 11: Efisiensi Pasar Modal

C. Informasi terjadi secara acak, sehingga investor tidak dapat memprediksi (mengantisipasi) kapan informasi baru terjadi.

 D.Investor bereaksi secara cepat dan

penuh terhadap informasi baru, sehingga harga suatu sekuritas menyesuaikan secara cepat. Hal ini dapat terjadi jika pelaku pasar merupakan investor yang canggih, yang mampu memahami, dan menginterpretasikan informasi dengan baik dan cepat.

Page 12: Efisiensi Pasar Modal

Sebaliknya jika keempat kondisi di atas tidak Sebaliknya jika keempat kondisi di atas tidak dipenuhi kemungkinan pasar tidak efisien. dipenuhi kemungkinan pasar tidak efisien. Beberapa hal yang membuat pasar modal tidak Beberapa hal yang membuat pasar modal tidak efisien yaitu :efisien yaitu :Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang

dapat mempengaruhi harga.Biaya informasi mahal dan ada perbedaan

akses terhadap informasi. Informasi yang terjadi dapat diprediksi

dengan baik oleh pelaku pasar. Investor adalah individual yang lugas (naive

investors) dan tidak canggih. Investor naif berarti kemampuannya

terbatas di dalam memahami dan menginterprestasikan informasi yang diterima. Sedangkan yang tidak canggih seringkali melakukan keputusan investasi yang salah.

Page 13: Efisiensi Pasar Modal

3. Hubungan Konsep Efisiensi dengan Strategi 3. Hubungan Konsep Efisiensi dengan Strategi InvestasiInvestasiSecara umum ada dua jenis strategi

investasi yaitu strategi pasif dan aktif. Pilihan terhadap strategi didasarkan pada dua hal yaitu (1) keyakinan investor terhadap keberadaan efisiensi pasar modal, dan (2) tingkat preferensi risiko yang berani ditanggung oleh investor. Skelton (1988) membedakan dua jenis strategi tersebut dalam tiga aktivitas yang dilakukan investor yaitu pembentukan portofolio, perdagangan sekuritas, dan pengawasan portofolio

Page 14: Efisiensi Pasar Modal

1.Strategi Pasif1.Strategi Pasifyaitu kepercayaan akan adannya pasar

modal yang efisien. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa harga pada pasar modal efisien sudah mencerminkan seluruh informasi yang relevan dan ada di pasar modal, sehingga sulit untuk mengalahkan pasar dan mendapatkan abnormal return secara konsisten pada horizon investasi tertentu.

Page 15: Efisiensi Pasar Modal

2.Strategi aktif2.Strategi aktifStrategi aktif mengasumsikan seluruh

informasi masa lalu dan saat ini belum sepenuhnya dicerminkan oleh harga saat ini. Sehingga ada 3 jenis saham ada di pasar modal, yaitu saham undervalued (dinilai di bawah harga sebenarnya), fairly valued (dinilai dengan wajar), dan overvalued (dinilai lebih tinggi dari harga sebenarnya).

Page 16: Efisiensi Pasar Modal

Secara umum ada tiga cara yang diterapkan dalam strategi aktif yaitu technical analysis, fundamental analysis, dan timing strategi. Tehnical analysis adalah sebuah metode untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga tersebut di waktu yang lalu. Ada tiga hal yang mendasari analisis ini yaitu (1) harga saham mencerminkan informasi yang relevan, (2) informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu, dan (3) karenanya perubahan harga efek di masa mendatang akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.

Page 17: Efisiensi Pasar Modal

Fundamental analysis disebut juga share price forecasting model, yaitu sebuah metode untuk memilih saham berdasarkan faktor-faktor fundamental perusahaan. Ada dua gaya dalam analisis fundamental yaitu gaya atas-bawah (top-down) dan gaya bawah-atas (bottom-up). Gaya atas-bawah (top-down) dimulai dari analisis terhadap kondisi makro ekonomi, industri, dan akhirnya analisis terhadap kondisi spesifik perusahaan. Sebaliknya gaya bawah-atas (bottom-up) lebih menekankan pada analisis saham secara individual. Sedangkan timing strategy berarti investor berusaha mencari waktu dan kondisi yang tepat baik dalam melakukan pembelian, penahan, maupun penjualan terhadap sekuritas sehingga menghasilkan return investasi yang maksimal.

Page 18: Efisiensi Pasar Modal

Terima KasihTerima Kasih