EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN METODE PEMBERIAN COKELAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK SWAGAYA 2 PURWOKERTO Retno Wida Hapsari 1) , Tri Anasari 2) Abstrak : Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder. Penanganan dismenore bisa dilakukan secara farmakologi, nonfarmokologi dan zat gizi dismenore. Nonfarmakologi yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam sedangkan zat gizi dismenore terkandung dalam cokelat. Mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan metode pemberian cokelat terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri di SMK Swagaya 2 Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah Quasi-Eksperimental Design (eksperimen semu), rancangan penelitian adalah two group comparrison pretest-posttest design dengan pendekatan cross sectional. Populasi siswi SMK Swagaya 2 Purwokerto dengan sampel 30 orang menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji paired t-test. Penurunan nilai rata-rata nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam sebesar 2,400 sedangkan metode pemberian cokelat sebesar 1,733. Hasil uji paired t-test p = 0,000 < α (0,05). Nilai korelasi teknik relaksasi nafas dalam > nilai korelasi metode pemberian cokelat. Teknik relaksasi nafas dalam lebih efektif terhadap penurunan skala intensitas dismenore dibandingkan dengan metode pemberian cokelat. Bagi siswi yang mengalami dismenore teknik relaksasi nafas dalam dan metode pemberian cokelat merupakan cara alternatif yang bisa dipakai untuk mengurangi dismenore, akan tetapi terjadinya pengurangan nyeri atau tidak itu semua tergantung presepsi nyeri dari masing-masing individu. Kata Kunci : Dismenore, Teknik relaksasi nafas dalam, Cokel
13
Embed
EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN METODE ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN METODE PEMBERIAN COKELAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENORE PADA REMAJA PUTRI
DI SMK SWAGAYA 2 PURWOKERTO
Retno Wida Hapsari 1), Tri Anasari 2)
Abstrak : Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,25 % yang
terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder.
Penanganan dismenore bisa dilakukan secara farmakologi, nonfarmokologi dan
zat gizi dismenore. Nonfarmakologi yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam
sedangkan zat gizi dismenore terkandung dalam cokelat.
Mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan metode pemberian
cokelat terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri di SMK
Swagaya 2 Purwokerto.
Jenis penelitian ini adalah Quasi-Eksperimental Design (eksperimen semu),
rancangan penelitian adalah two group comparrison pretest-posttest design
dengan pendekatan cross sectional. Populasi siswi SMK Swagaya 2 Purwokerto
dengan sampel 30 orang menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan uji paired t-test.
Penurunan nilai rata-rata nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik
relaksasi nafas dalam sebesar 2,400 sedangkan metode pemberian cokelat sebesar
1,733. Hasil uji paired t-test p = 0,000 < α (0,05). Nilai korelasi teknik relaksasi
nafas dalam > nilai korelasi metode pemberian cokelat.
Teknik relaksasi nafas dalam lebih efektif terhadap penurunan skala
intensitas dismenore dibandingkan dengan metode pemberian cokelat.
Bagi siswi yang mengalami dismenore teknik relaksasi nafas dalam dan
metode pemberian cokelat merupakan cara alternatif yang bisa dipakai untuk
mengurangi dismenore, akan tetapi terjadinya pengurangan nyeri atau tidak itu
semua tergantung presepsi nyeri dari masing-masing individu.
Kata Kunci : Dismenore, Teknik relaksasi nafas dalam, Cokel
THE EFFECTIVENESS DEEP BREATH RELAXATION TECHNIQUE AND THE METHOD OF CHOCOLATE GIVEN TO DECREASE
DYSMENORRHEA INTENSITY TO THE YOUNG FEMALE AT SMK SWAGAYA 2 PURWOKERTO
Retno Wida Hapsari 1), Tri Anasari 2)
Abstract : The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is about 64,25%
wich consist of 54,89% primary dysmenorrhea and 9,36% secondary
dysmenorrheal. Dysmenorrhea could be handeled by pharmacology, non
pharmacology and dysmenorrhea nutrients. Non pharmacology is deep breath
relaxation technique at the time that dysmenorrhea nutrients is contained inside of
chocolate.
This research aims to know effectiveness deep breath relaxation technique
and the method of chocolate given to decrease dysmenorrhea intensity to the
young female at SMK Swagaya 2 Purwokerto.
The kind of this research is Quasi-Experimental Design (quasi-
experimental), the design study are two comparrison group pretest-posttest
design with cross sectional approach. The students population in SMK Swagaya
2 Purwokerto with 30 samples by purposive sampling technique. The analysis
method in this research used is paired t-test.
The decrease of painess before and after doing deep breath relaxation
technique is 2,400 at the time that the method of chocolate given is 1,733. Test
results of paired t-test p = 0.000 < α (0,05). Correlation value deep breath
relaxation technique >correlation value method of chocolate given.
Deep breath relaxation technique is more effective to decrease dysmenorrhea
intensity scale compared with the method of chocolates given. For students who
experience dysmenorrhea deep breath relaxation technique and the method of
chocolate given is an alternative way that can be used to reduce dysmenorrhea,
but to decrease the painess or not it all depends on the perception of the pain of
individual.
Keywords : Dysmenorrhea, Deep breath relaxation technique, Chocol
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam… 27
Tabel 2. Perbedaan skala intensitas dismenore sebelum dan sesudah dilakukan metode pemberian cokelat di SMK Swagaya 2 Purwokerto tahun 2013.
Nilai perbedaan rata-rata (M) 1,733
Nilai perbedaan standar
deviasi (SD)
1,387
Nilai t 4,840
Nilai derajat kebebasan (df) 14
Nilai p 0,000
Hasil analisis dengan uji paired
t-test menunjukkan skala intensitas
dimenore pada kelompok pemberian
cokelat sebelum dan sesudah diberi
perlakuan diperoleh t(df) = 4,840(14),
perbedaan M = 1,733, perbedaan SD =
1,387 dan nilai p = 0,000. Nilai p <
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
ada perbedaan yang signifikan antara
skala intensitas dismenore sebelum dan
sesudah dilakukan metode pemberian
cokelat.
Responden mengatakan pada saat
menstruasi mood mereka berubah-
ubah, kesal dan lebih cepat marah serta
mengganggu aktivitas karena
merasakan sakit pada saat menstruasi.
Cokelat melepas neurotransmitter yaitu
molekul yang menyalurkan sinyal ke
neuron, salah satunya neurotransmitter
pembuat bahagia, misalnya Endorphin.
Endorphin inilah yang bisa
mengurangi stress dan memperbaiki
mood (Chan, 2012).
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terhadap 15
responden terdapat 5 responden yang
tidak mengalami penurunan nyeri atau
nyeri responden tetap sesudah
dilakukan metode pemberian cokelat.
Ternyata makan cokelat tidak terlalu
efektif untuk menurunkan intensitas
dismenore seseorang dikarenakan
setiap individu mempunyai perasaan
yang tidak nyaman dan pengalaman
yang berbeda tentang nyeri.
7. Analisis efektivitas teknik
relaksasi nafas dalam dan metode
pemberian cokelat terhadap penurunan
intensitas dismenore di SMK Swagaya
2 Purwokerto tahun 2013.
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam… 35
Tabel 3. Efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan metode pemberian cokelat terhadap penurunan skala intensitas dismenore di SMK Swagaya 2 Purwokerto tahun 2013. Penilaian Tenik relaksasi nafas