EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV MIN 13 ACEH BESAR SKRIPSI Diajukan Oleh: RAIHAN FANNESA NIM: 201325172 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2018 M/1439 H
122
Embed
EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK … · 2018-04-20 · vi KATA PENGANTAR Puji beserta syukur ... Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DI KELAS IV MIN 13
ACEH BESAR
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
RAIHAN FANNESA
NIM: 201325172
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2018 M/1439 H
vi
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah sudi
melimpahkan rahmat beserta hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir (skripsi) yang berjudul “Efektivitas Pendekatan Pembelajaran
Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Di Kelas IV MIN 13 Aceh Besar”. Shalawat beriringan salam senantiasa penulis
sanjung sajikan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya sekalian.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. H. Mujiburrahman, M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh beserta Wakil Dekan I, II, dan III yang
telah membantu penulis untuk mengadakan penelitian yang diperlukan dalam
penulisan skripsi ini.
2. Ibu Fajriah, S. Pd. I., MA, selaku Penasehat Akademik yang telah banyak
membantu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
3. Ibu Dra. Tasnim Idris, M.Ag selaku pembimbing pertama dan ibu Wati Oviana,
M.Pd.selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
pikirannya dalam membina dan memberikan arahan serta memotivasi untuk
penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Azhar, M. Pd selaku Ketua Prodi dan Bapak Irwandi, MA selaku
Sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, serta para dosen dan staf
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah banyak berjasa dalam
proses perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1.
5. Kepala Sekolah MIN 13 Aceh Besar Ibu Amatan Azizah, S. Ag dan Guru Wali
Kelas IV Ibu Suarni, S.Ag, yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis
beserta para siswa/siswi yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data
penelitian yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh karyawan/ karyawati perpustakaan wilayah, perpustakaan UIN Ar-
Raniry, ruang baca prodi PGMI yang telah membantu penulis menemukan
rujukan-rujukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ayahanda Hanafiah dan Ibunda Syamsidar beserta keluarga besar tercinta, yang
telah banyak memberikan do’a, dukungan maupun material serta motivasi kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi, khususnya teman-teman PGMI angkatan
2012 dan 2013.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
Hanya Allah SWT yang dapat membalas segala bentuk kebaikan dari semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis
hanya bisa mengucapkan terimakasih atas segalanya.
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirul kalam, kepada Allah
SWT jualah penulis berserah diri. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin Ya Rabbal‘alamin.
Banda Aceh, 14 Februari 2018
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i PENGESAHAN BIMBINGAN ..................................................................... ii PENGESAHAN SIDANG ............................................................................. iii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............ ............. iv ABSTRAK ...................................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4 E. Definisi Operasional............................................................................. 5 F. HipotesisPenelitian ............................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tujuanpembelajaran IPA di SD/MI ....................................................... 9 1. Pengertian Pembelajaran IPA .......................................................... 9 2. Ruang Lingkup dan Tujuan Pembelajaran IPA ............................... 11
C. Materi “Hewan dan Tumbuhan di Sekitar Rumahku” ........................... 22 1. Bagian-bagian Tubuh Hewan dan Fungsinya ........................... 22 2. Bagian-bagian Tumbuhan dan Fungsinya ................................. 27
D. Hasil Belajar ........................................................................................... 32 1. Hubungan Hasil Belajar dengan Pendekatan Saintifik .................... 32 2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 38 B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 39 C. TeknikPengumpulan Data .................................................................... 39 D. Instrumen Penelitian............................................................................. 41 E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 42
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................. 46 B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 47 C. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 62 B. Saran .................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 66 RIWAYAT HIDUP……………………………………………………….. 145
v
ABSTRAK
Nama : Raihan Fannesa Nim. : 201325172 Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Judul Skripsi : Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Saintifik Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
Tanggal Sidang : Kamis, 04 Januari 2018 Tebal Skripsi : 65 lembar Pembimbing I : Dra. Tasnim Idris, M.Ag Pembimbing II : Wati Oviana, M.Pd Kata Kunci : Pendekatan Saintifk, Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini dilatar belakangi karena banyaknya hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada pembelajaran IPA. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa diantaranya adalah siswa kurang aktif dan kurangnya partisipasi serta komunikasi dengan guru sehingga pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Melihat permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian berbentuk eksprimen dengan menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memahami berbagai materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik mencakup lima komponen yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui efektivitas pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IVMIN 13 Aceh Besar. (2) Untuk mengetahui respon siswa terhadap pendekatan saintifik. Jenis penelitian ini adalah quasi exsperiment dengan desain non equivalent Pre-test-Post-test control group design. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan (1) soal pre-test dan post-test untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tidakan (2) angket, untuk mengetahui respon siswa dan tanggapan siswa terhadap perlakukan yang di berikan . Hasil analisis data diperoleh (1) Nilai hasil thitung = 2.41 kemudian dicari ttabel dengan dk = (n1 + n2 – 2), dk = (28 + 28 – 2) = 54 pada taraf signifikan α = 0,05 maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t(0,95) (54) = 1,67 karena thitung > ttabel
yaitu 2.41 > 1,67. (2) Respon siswa terhadap pendekatan saintifik mendapat respon yang positif terhadap pembelajaran yang dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan dirasakan belum optimal,
karena masih banyak aspek yang harus dibenahi yang mencakup terselenggaranya
pendidikan dengan baik. Salah satu aspek yang benar-benar mendapat sorotan
yaitu pada proses pembelajaran, dimana pada proses yang berlangsung di suatu
lembaga pendidikan itu diharapkan mampu membuat peserta didik memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Namun, hal tersebut nampaknya masih
belum terwujud karena masih menekankan pada hasil pengetahuan semata.
Akibatnya banyak peserta didk yang sikapnya tidak terpuji serta tidak memiliki
keterampilan untuk bekal mereka di masyarakat. Ternyata hal ini memicu
perlunya suatu pola atau kurikulum yang menuntut ke arah perbaikan.
Arah perbaikan ini, sudah nampak dengan diterapkannya kurikulum 2013.
Pada kurikulum ini, siswa bukan lagi menjadi objek tetapi menjadi subjek
pembelajaran dengan ikut mengembangkan tema yang ada. Siswa dituntut untuk
aktif dalam proses pembelajaran dan membangun pengetahuannya sendiri dengan
harapan dapat memiliki sikap dan keterampilan. Berdasarkan permendikbud
No.65 tahun 2013, tentang standar proses bahwa proses pembelajaran meliputi
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.1 Maka dari
itu, pembelajaran harus benar-benar memberikan pengalaman bagi siswa yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang ____________
1 Kemendikbud, Konsep Pendekatan Saintifik. Materi Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013.
2
berbasis kompetensi. Didalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa dalam melakukan
observasi, bertanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan apa yang
mereka peroleh setelah menerima pembelajaran. Oleh karena itu, kurikulum 2013
ini dikenal dengan pembelajaran tematik. Pada penelitian ini, penulis akan
meneliti materi “Bagian-Bagian Hewan dan Tumbuhan” sebagai materi dalam
pembelajaran IPA.
Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi
searah dari guru. Maksudnya adalah siswa bisa mendapatkan pengetahuannya
tidak hanya di lingkungan sekolah ketika sedang proses belajar mengajar tetapi
juga bisa di luar sekolah seperti di lingkungan keluarga, masyarakat dan teman
bermain.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik mendapatkan pengetahuan dari
proses mengamati, guru membuka kesempatan bagi siswa untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan melihat, membaca, dan menyimak; menanya,
mengajukan pertanyan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati; mencoba, untuk mengetahui tingkat pengetahuannya siswa harus
melakukan percobaan terhadap pembelajaran yang mereka belajarkan; menalar,
kemampuan mengelompokkan beragam ide dan peristiwa kemudian
menjadikannya penggalan memori diotak; dan mengkomunikasikan.
3
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya. Dengan demikian, pendekatan saintifik
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran IPA di sekolah tersebut
diperoleh gambaran proses pembelajaran yaitu siswa sangat pasif di dalam kelas,
kurang partisipasi dan kurangnya komunikasi atau berbicara kepada guru sehingga
pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian dilihat dari hasil
belajar selama ini yang tercermin dari hasil ulangan siswa pada pembelajaran IPA,
masih tergolong rendah dengan rata-rata 67, dibawah Kriteria Ketuntutan
Minimum (KKM) sedangkan nilai KKM yang ditetapkan adalah 70. Pada proses
pembelajaran, ketika siswa diberi pertanyaan tentang keterkaitan antara konsep
dan fakta, siswa masih belum mampu mengaitkannya. pada saat disuruh
mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari, siswa belum dapat
melakukannya. Maka dari itu, pembelajaran IPA yang diterapkan masih kurang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti
ternyata berbeda dengan observasi yang peneliti laksanakan. Beberapa penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Mutiara yaitu
pendekatan saintifik dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Eni Mariatun menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
4
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan
dalam penelitian adalah “Bagaimana Efektivitas Pendekatan Pembelajaran
Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA
Kelas IV MIN 13 Aceh Besar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahnnya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah efektivitas pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas IV MIN 13 Besar?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap pendekatan saintifik pada mata pelajaran
IPA dikelas IV MIN 13 Aceh Besar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui efektivitas pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas IV MIN 13 Aceh Besar.
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pendekatan saintifik pada mata
pelajaran IPA dikelas IV MIN 13 Aceh Besar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik, untuk meningkatkan/mengembangkan kemampuan
menerapkan konsep yang dimilki oleh siswa dan membantu siswa agar
terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang berhubungan dengan
5
pembelajaran IPA
2. Bagi guru, sebagai motivasi untuk terus menerapkan pendekatan ilmiah ini,
sehingga memberikan layanan terbaik untuk siswa dan membantu guru
dalam menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan
menantang untuk siswa.
3. Bagi peneliti, memberikan gambaran dan pengetahuan serta menambah
wawasan mengenai pengembangan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan saintifik pada kurikulum 2013.
E. Definisi Operasional
Untuk memberikan konsep yang sama dan menghindari kesalahan
penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka
perlu dijelaskan definisi operasional sebagai berikut:
1. Pendekatan Saintifik (Saintific Approach)
Kemendikbud memberikan konsep tersendiri bahwa pendekatan ilmiah
(scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen:
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Komponen-
komponen tersebut seyogyanya dapat dimunculkan dalam setiap praktik
pembelajaran, tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran.2
Pendekatan saintifik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintific approach) yang
____________ 2Kurniasih, Sani Berlin, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapannya (
Surabaya: Kata Pena,2014), h.141
6
menyentuh pada lima aspek yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan.
2. Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Tema peduli terhadap makhluk hidup adalah tema ke-3 pada semester 1
kelas 4. Pada semester 1 terdapat 4 tema, tiap tema terdiri dari 3 subtema yang
diuraikan ke dalam 6 pembelajaran.1 pembelajaran dialokasikan untuk 1 hari.3
Pada Subtema Hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku, peneliti
menggunakan pendekatan saintifik, dimana siswa di tuntut untuk dapat
mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui tahap-tahap atau proses dari
pendekatan saintifik yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan hasil dari kegiatan yang telah mereka lakukan, sehingga
siswa menemukan sendiri bukti kebenaran dari suatu teori yang sedang dipelajari
agar dapat melatih siswa dalam cara berpikir yang ilmiah.
Hewan dan tumbuhan merupakan makhluk ciptakan Allah yang memiliki
habitat, cara hidup yang berbeda-beda,memiliki ukuran, warna, bentuk yang
beragam penuh dengan keajaiban. Hewan memiliki bagian-bagian tubuh
diantaranya kepala, sayap, kaki, paruh da sebagainya yang memiliki fungsi
masing-masing. Sedangkan tumbuhan juga memiliki bagian-bagian utama, yaitu
daun, batang, akar, bunga dan buah.
3. Hasil belajar
Makna hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan
____________ 3 Afriki, Buku Tematik Terpadu Tema 2 Selalu Berhemat Energi, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
7
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.4 Hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa selama proses pembelajaran, guru melakukan evaluasi
terhadap hasil belajar siswa dimana mencakup segala hal yang dipelajari di kelas
yang berkaitan dengan pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat
keberhasilan atau kemampuan siswa setelah belajar menggunakan pendekatan
saintifik. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan
tingkah laku sebelum dan sesudah belajar.
F. Hipotesis Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto “hipotesis dalam suatu penelitian adalah
bagian dari suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu masalah
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.5 Dalam penelitian ini
yang menjadi hipotesis adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
menggunakan pendekatan saintifik di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
Adapun yang menjadi hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (H0)
dalam penelitian ini adalah :
Ha : Pendekatan saintifik efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
____________ 4 Ahmad. Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Kencana Predana Media Grup, 2013) h.5-6. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1993), h. 63
8
H0: pendekatan saintifik tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran IPA
1. Pengertian pembelajaran IPA
9
Pembelajaran IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.6
Pembelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
karena IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi
alam.7Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 30 yaitu:
Artinya: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Q.S Al-
Anbiya: 30).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai
pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
____________ 6Muslichah asyari. Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains di SD. (Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan, 2006). h.11 7 Heri Sulistyanto, Edi Wiyono, Ilmu pengetahuan Alam. (Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas, 2008),H.7
10
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
Dalam pembelajaran IPA seyogianya melibatkan siswa dalam berbagai
ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hal ini dikuatkan dalam
kurikulum IPA yang menganjurkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah
melibatkan siswa dalam penyelidikan yang berorientasi inkuiri, dengan interaksi
antara siswa dengan guru dan siswa lainnya.8Oleh karena itu, berdasarkan tiga
aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siswa harus
melibatkan diri aktif untuk melakukan percobaan-percobaan (eksperimen).
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memberi
petunjuk dalam eksperimen tersebut.
Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari dan menguasai tentang diri sendiri dan alam sekitar, serta untuk
mengembangkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk
mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam
di sekitar secara ilmiah9. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di MI menekankan
pada pemberian pengalaman, mengembangkan keterampilan dan sikap ilmiah dan
melalui pembelajaran IPA siswa hendaknya dapat memahami dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
____________ 8 Wasih Djojosoediro, Modul 1 Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA, pdf. H.20.
4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakart: Bumi Aksara, 2013), h. 141
11
Di dalam pembelajaran IPA, pada hakikatnya ada empat unsur yang
seharusnya muncul yaitu: sikap, proses, produk dan aplikasi.10Adapun sikap yang
di maksud adalah bahwa siswa itu mempunyai rasa ingin tau, yang dimaksud
dengan proses dalam pembelajaran IPA memerlukan metode ilmiah untuk
memecahkan suatu masalah, mengenai produk dalam pembelajaran IPA yaitu
menghasilkan fakta-fakta, teori dan hukum, selanjutnya aplikasi dapat
menghasilkan konse-konsep yang telah dihasilkan berupa fakta dengan metode
ilmiah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA tidak hanya
sekedar memberi pengetahuan kepada siswa tetapi juga memberi motivasi dan
sikap sosial agar siswa semangat dalam belajar, saling tolong menolong dan
kerjasama terhadap siswa lainnya. Dengan demikian jelas bahwa pembelajaran
IPA menuntut siswa untuk dapat berinteraksi antara siswa dengan guru, siswa
dengan siswa dalam memecahkan suatu persoalan yang menyangkut dengan
sikap, proses, produk dan aplikasi.
2. Ruang Lingkup dan Tujuan Pembelajaran IPA
Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI) terdapat materi dan ruang lingkup yang terkait dengan objek alam serta
persoalan di dalamnya. Ruang lingkup mata pelajaran IPA di MI meliputi dua
dimensi yaitu:
a. Kerja Ilmiah
____________ 10 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21, (Ghalia: Indonesia, Cet. Pertama, Mei 2014), h.34-37
12
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian belajar langsung. Dalam
pembelajaran IPA siswa dapat mengembangkan sejumlah keterampilan proses
(keterampilan atau kerja ilmiah) dan sikap ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
ilmiah tentang dirinya dan alam sekitar. Kerja ilmiah sains (IPA) dalam kurikulum
SD terdiri dari penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas
dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah.
Dalam kerja ilmiah sikap yang harus dimiliki dan dikembangkan antara
lain jujur, ulet, tekun, cermat, disiplin, teliti, terbuka dan selalu ingin tahu. Hasil
kerja ilmiah dilandasi sikap dan dikerjakan berdasarkan metode ilmiah adalah
berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori, dan hukum.11 Dari hal tersebut
dapat dipahami bahwa dalam kerja ilmiah seseorang harus memiliki sikap dan
nilai ilmiah.
b. Pemahaman Konsep dan Penerapannya
Adapun dimensi pemahaman konsep dan penerapannya mencakup:
Makhluk hidup dan proses kehidupan, benda atau materi, bumi, sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.12Berdasarkan ruang lingkup dalam pembelajaran IPA,
maka di harapkan siswa dapat menguasai semua konsep-konsep yang menyangkut
dengan makhluk hidup, benda atau materi, energi berupa panas dan listrik, bumi
dan alam semesta serta sains terkait dengan lingkungan dan teknologi.
____________ 11Hendro, Pendidikan IPA 2, (Jakart: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2007), h.173.
12 BNSP, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar danMenengah, (Jakarta BNSP, 2006) H. 171-172.
13
IPA mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi alat-alat tubuh manusia
dengan segala keingintahuan. Dalam pembelajaran IPA sering banyak digunakan
istilah-istilah yang pada umumnya berupa istilah latin atau kata yang dilatinkan.13
Oleh karena itu, pembelajaran IPA harus dipelajari dan dihayati sedemikian rupa
melalui keingintahuan dan berdasarka teori-teori yang ada.Pembelajaran IPA di
MI mempunyai suatu hal yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah melalui
suatu proses pembelajaran yaitu suatu tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran IPA di MI, yakni agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dengan
menggali informasi tentang sains, mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan
cara bereksperimen, mengembangkan pengetahuan dan mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, serta ikut serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.14
Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran IPA di MI, yaitu agar siswa mampu mengamati, menguasai konsep
IPA, dan keterkaitannya serta mampu mengembangkan sikap ilmiah untuk
masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari kebersamaan dan
Artinya "Ketika hari telah malam, Ibrahim melihat bintang, katanya:
Inilah Tuhanku...? Maka setelah dilihatnya bintang terbenam, ia berkata: Saya
tidak akan berTuhan pada yang terbenam. Kemudian ketika melihat bulan
purnama, iapun berkata lagi: Inilah Tuhanku...? Setelah bulan itu lenyap, lenyap
pula pendapatnya berTuhan kepada bulan itu, seraya berkata: Sungguh kalau
tidak Tuhan yang memberi petunjuk, tentu saya menjadi sesat. Maka ketika siang
hari, nampak olehnya matahari yang sangat terang, ia pun berkata: Inikah
Tuhanku yang sebenarnya...? Inilah yang lebih besar. Setelah matahari terbenam,
iapun berkata: Hai kaumku! Saya tidak mau mempersekutukan Tuhan seperti
16
kamu. Saya hanya berTuhan yang menjadikan langit dan bumi dengan ikhlas dan
sekali-kali saya tidak mau menyekutukan-Nya." (QS. Al-An'am: 75-78)16
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum
atau prinsip yang “ditemukan”.17
Jadi dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah merupakan cara yang
digunakan dalam mendalami suatu masalah dengan bidang keilmuan tertentu atau
teori tertentu. Scientific Approach dimaksudlkan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa barasal dari mana saja, kapan saja, tidak
bertanggung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi
pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong siswa dalam
mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hannya diberi
tahu.18 Penerapan Scientific Approach dalam pembelajaran melibatkan
____________ 16 Al-Quran dan Terjemahanya, (Jakarta Timur : Darus Sanah, 2011), h.265. 17 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , Konsep Pendekatan Saintifik. Materi Diklat
Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013. 18 Hosnan, Pendekatan Saintific dan kontekstual dalam Pembelajaran abad 21, (Ghalia
Indonesia, Cet.Pertama, Mei 2014), h.34-37.
17
keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,
menjelaskan, dan menyimpulkan.
Scientific Approach sangat relevan dengan 3 teori belajar, yaitu teori
Bruner, teori Piget, dan teori Vygotsky. Berikut adalah pengertian teori belajar
menurut para ahli yaitu:
1. Teori Bruner
Teori ini disebut juga teori belajar penemuan . ada empat hal pokok yang
berkaitan dengan teori belajar bruner yaitu: (1) individu hanya belajar dan
mengembangkan pikirannya apabila ia mengunakan pikirannya, (2) dengan
melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, (3) satu-satunya cara
agar seseorang dapat mempelajari tehnik-tehnik dalam melakukan penemuan
adalah ia memiliki kesempatan dalam melakukan penemuan. (4) dengan
melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan. Empat hal diatas
adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran
menggunakan Scientific Approach.
2.Teori Piaget
Teori ini mengatakan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik sangat
penting untuk diterapkan karena akan melahirkan anak yang berjiwa pemberani
yang sudah ditanamkan melalui jenjang pendidikan sesuai komponen
pembelajaran saintifik yang telah diterapkan di Sekolah Dasar.
3. Teori Vygotsky
18
Vygotsky menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik
belajar mengangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu
masih berada dalam jangkauan kemampuan.19oleh karena itu, kondisi
pembelajaran yang di harapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik
untuk mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya
diberi tahu.
2. Tujuan Pembelajaran Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik yaitu: untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya
kemampuan berpikir tingkat siswa, untuk membentuk kemampuan siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah secara sistematis, untuk mengembangkan karakter
siswa, dan untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah.20Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan
saintifik yaitu pembelajaran berpusat kepada siswa, pembelajaran yang dilakukan
membentuk konsep dari siswa sendiri, pembelajaran mendorong terjadinya
peningkatkan kemampuan berpikir siwa, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi, dan adanya proses
validasi terhadap konsep, hukum, serta prinsip yang dikonstruksi siswa dalam
struktur kognitifnya.
____________ 19 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran abad 2, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014), h.34. 20 Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Guru Indonesia, Tujuan dan Prinsip Pendekatan
Saintifik Kurikulum 2013.
19
3. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran pada
kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan ilmiah yang meliputi: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan.21
Langkah-langkah kegiatan dalam pendekatan saintifik dapat dilihat pada table 2.1
komponen kegiatan Pembelajaran Mengamati Melihat, mengamati,menyimak, mendengar, membaca
(tanpa menggunakan alat atau dengan menggunakan alat). Metode mengamati ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik sehingga proes pembelajaran lebih bermakna.
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan factual sampai ke yang bersifat hipotesis) dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri ( menjadi suatu kebiasaan).
Mencoba menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen), mengumpulkan data.
Menalar Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hunungan data/ kategori, menyimpulkan dari hasil analisis data dimulai dari unstructured-uni structure-multistructure-complicated structure.
Mengkomunikasikan menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya. Kompetensi yang di kembangkan yaitu untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
4. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Saintifik
Tabel 2.2
____________ 21 Hosnan, Pendekatan Saintific dan kontekstual dalam Pembelajaran abad 21, (Ghalia
Indonesia, Cet.Pertama, Mei 2014),H.39-81.
20
Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pendekatan Saintifik22
Komponen Kekuatan Kelemahan
Mengamati − Peserta didik senang dan tertantang.
− peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
− Peserta didik diharapkan dapat menyajikan media obyek secara nyata.
− Dalam prosesnya, peserta didik seringkali acuh tak acuh terhadap fenomena alam.
− Motivasi peserta didik rendah.
− Memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak,
Menanya − Bertanya, membuat peserta
didik proaktif dalam mencari pembuktian atas penalarannya.
− Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
− Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
− Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
− Jenis pertanyaan kadang tidak relevan.
− Kualitas pertanyaan peserta didik masih rendah.
− Tidak semua peserta didik memiliki keberanian untuk bertanya.
Mencoba − Peserta didik merasa lebih tertarik terhadap pelajaran dalam menemukan atau melakukan sesuatu
____________ 22 Hosnan, Pendekatan Saintific dan kontekstual dalam Pembelajaran abad 21, (Ghalia
Indonesia, Cet.Pertama, Mei 2014),h.40-84.
21
Komponen Kekuatan Kelemahan
− Peserta didik diberikan kesempatan untuk membuktikan kebenaran atas penalarannya.
− Membuat ilmu yang didapatkan melekat dalam waktu yang lama dibandingkan diberitau langsung oleh guru.
− Melatih peserta didik untuk bertindak teliti, bertanggungjawab, cermat dan berhati-hati.
Menalar − Melatih siswa untuk mengkaitkan hubungan sebab-akibat
− Merangsang peserta didik untuk berfikir tentang kemungkinan kebenaran dari sebuah teori.
− Peserta didik terkadang malas untuk menalar sesuatu karena sudah terbiasa mendapatkan informasi langsung oleh guru.
Mengkomunikasikan − Peserta didik dilatih untuk dapat bertanggung jawab atas hasil temuannya.
− Peserta didik diharuskan membuat/menyusun ide gagasannya secara terstruktur agar mudah disampaikan.
− Tidak semua peserta didik berani menyampaikan ide gagasan atau hasil penemuannya.
− Tidak semua peserta didik pandai dalam menyampaikan informasi.
Kesimpulan dari table 2.2 diatas yaitu:
Kelebihan pendekatan saintifik
1. Membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan
pendekatan saintifik secara benar.
2. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat di
jelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira,
khayalan, atau dogeng semata.
22
3. Mendorong dan menginspirasi siswa secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
Sedangkan kekurangan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
1. Konsep pendekatan saintifik masih belum di pahami, apalagi tentang
metode pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
2. Membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama untuk
mewujudkan semua tahapan-tahapan yang ada pada pendekatan
saintifik.
C. Materi “Bagian-Bagian Hewan dan Tumbuhan”
1. Bagian Tubuh Hewan dan Fungsinya
Hewan merupakan makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki habitat,
cara hidup dan perilaku, ukuran, warna, bentuk yang beragam penuh dengan
keajaiban. Dalam perspektif Al-Quran hewan merupakan salah satu bagian dari
ayat-ayat Allah yang harus di kaji dan direnungkan.23Allah berfirman dalam surat
Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Daun
banyak mengandung zat warna hijau (klorofi
helaian daun. Di samping bagian
yang mempunyai pelepah pada daunnya.
Gambar 2.7 Beberapa jenis tulang daun (a) menyirip, (b) melengkung, (c) menjari,
(d) sejajar
d. Bunga
Gambar 2.8 Bagian
Bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, bagian
di dalam bunga, yaitu;
Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Daun
banyak mengandung zat warna hijau (klorofil). Daun terdiri atas tangkai daun dan
helaian daun. Di samping bagian-bagian tersebut, ada beberapa jenis tumbuhan
yang mempunyai pelepah pada daunnya.
Gambar 2.7 Beberapa jenis tulang daun (a) menyirip, (b) melengkung, (c) menjari,
Gambar 2.8 Bagian-bagian yang terdapat pada bunga
Bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, bagian-bagian yang ada
di dalam bunga, yaitu;
30
Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Daun
l). Daun terdiri atas tangkai daun dan
bagian tersebut, ada beberapa jenis tumbuhan
Gambar 2.7 Beberapa jenis tulang daun (a) menyirip, (b) melengkung, (c) menjari,
bagian yang terdapat pada bunga
bagian yang ada
31
1. Tangkai Bunga; bagian bawah bunga. Tangkai ini berperan sebagai
penopang bunga dan sebagai penyambung antara bunga dan batang atau
ranting.
2. Kelopak Bunga; bagian yang melindungi mahkota bunga ketika masih
kuncup. Biasanya, bentuk dan warnanya menyerupai daun.
3. Mahkota Bunga; memiliki warna bermacam-macam sehingga disebut
perhiasan bunga. Warna yang menarik itu berguna untuk memikat kupu-
kupu atau serangga lainnya (membantu dalam proses penyerbukan) agar
hinggap pada bunga.
4. Putik (alat kelamin betina); di bagian tengah-tengah bunga dan biasanya
dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas kepala putik(tempat terjadi
proses Penyerbukan) dan tangkai putik(di bagian yang akan menjadi buah
dan Biji).
5. Benang Sari (alat kelamin jantan);pada bagian tengah bunga yang
berdekatan dengan mahkota bunga, bersifat ringan dan mudah terbang
tertiup angin. Terdiri atas tangkai sari dan kepala sari (dihasilkannya
serbuk sari). Dapat menempel pada kaki, kepala, dan tubuh kupu-kupu
atau serangga yang hinggap.
32
e. Buah (melindungi biji) dan Biji (calon tumbuhan baru)
Buah merupakan hasil dari penyerbukan dan pembuahan antara serbuk sari
dan putik. Buah terdiri atas daging buah dan biji. Biji berkeping satu( monokotil )
biji berkeping dua disebut(dikotil).28
Gambar 2.9 (a) Biji monokotil, (b) Biji dikotil
D. Hasil Belajar
1. Hubungan Hasil Belajar dengan Pendekatan Saintifik
Persoalan peningkatan hasil belajar dapat diatasi dengan penggunaan
pendekatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparno dalam Johari
Marjan, agar hasil belajar tercapai secara optimal, perlu dikembangkan suatu
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perubahan paradigm dari
mengajarkan siswa, serta menekankan pada proses belajar siswa.29 Pendekatan
pembelajaran yang sesuai tersebut adalah pendekatan saintifik kurikulum 2013.
Hal ini dikarenakan pembelajaran pendekatan saintifik memberikan pengalaman
____________ 28 Sjaepul,2008, Mari Belajar IPA 2 untuk SD dan MI, (Jakarta pusat: perbukuan
pendidikan Nasional, 2008).
29 Johari Marjan, “pengaruh pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Dan Keterampilan Proses Siswa MA Mu’amilat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok timur Nusa Tenggara Barat”, jurnal of University Ghanesha,. Vol, 2014. Hal.1-1.
33
langsung siswa dalam menggali dan menemukan konsep berdasarkan fakta yang
mereka temukan.
Upaya untuk mencapai hasil belajar siswa yang sesuai dengan apa yang
telah tercantum dalam kurikulum 2013 yakni proses pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas seharusnya berpusat pada siswa (Student Centered). Maka
dari itu seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran saja.
Selain penguasaan materi pelajaran guru juga perlu memperhatikan sumber
belajar siswa yang tidak hanya berasal dari guru dan buku, tetapi seorang pengajar
dapat memanfaatkan lingkungan alam sebagai media dan sumber belajar yang
bersifat kongkret yang dapat menanamkan konsep serta dapat dimanipulasi oleh
siswa sehingga suatu proses pembelajaran akan menjadi bermakna, efektif dan
menyenangkan.
Untuk mengetahui perubahan ke arah yang lebih signifikan perlu
dilakukan suatu penelitian untuk memecahkan permasalahan diatas. Pada
penelitian yang akan dilaksanakan di sekolah dasar, penerapan pendekatan
saintifik dalam suatu proses pembelajaran merupakan salah satu upaya merubah
paradigma mengajar menjadi membelajarkan. Paradigma mengajar menjadi
membelajarkan ini sangat perlu dilakukan. Hal ini diperlukan mengingat antara
mengajar dan membelajarkan memiliki esensi yang berbeda. perbedaan. Pada
dasarnya mengajar adalah interaksi antara guru dengan siswa saja tanpa adanya
interaksi dari siswa dengan sumber belajar. sedangkan membelajarkan adalah
interaksi siswa dengan segala sumber belajar. Sedangkan guru dalam proses
membelajarkan sifatnya hanya sebagai fasilitator. Maka perubahan paradigma
34
mengajar menjadi membelajarkan tersebut sangat perlu direalisasikan dan
diterapkan dalam suatu proses pembelajaran di kelas. Paradigma ini perlu
direalisasikan untuk meningkatkan pengetahuan serta karakteristik peserta didik
melalui pertanyaan dari guru baik bersifat langsung maupun bersifat tidak
langsung. Hal ini dimaKsudkan untuk meningkatkan hasil belajar pengetahuan
IPA dari suatu proses pembelajaran.30
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian (evaluasi) dilakukan
untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengalami tahap
pembelajaran yang di ukur melalui pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Ngalim Purwanto, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 2 faktor
dari dalam dan dari luar.31 Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar dari
dalam diri siswa itu sendiri adalah kesehatan fisiknya yang sehat selanjutnya
faktor hasil belajar siswa juga di tentutan oleh kesiapan mental yang tidak
terganggu, tidak berkesulitan dalam belajar, percaya diri,
sedangkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dari luar dirinya
adalah keluarga, merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menentukan
keberhasilan belajar seorang anak, tersedianya tempat dan peralatan belajar yang
cukup memadai, keadaan ekonomi keluarga yang cukup, suasana lingkungan
rumah yang cukup tenang, adanya perhatian yang besar dari orang tua terhadap
____________ 30 e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
(An-Nahl: 125).
Surat An-Nahl ayat 125 Allah SWT menerangkan bahwa seorang guru
harus mengajarkan dengan baik supaya orang yang diajarkannya tersebut dapat
memahami apa yang disampaikan oleh guru yang mengajarkan pelajaran tertentu.
Selanjutnya faktor lingkungan masyarakat yang dapat menunjang
keberhasilan belajar diantaranya adalah adanya lembaga-lembaga. kemudian
faktor waktu yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang,
tergantung bagaimana seseorang dapat mengatur waktu sebaik mungkin.
37
Indikator hasil belajar adalah target pencapaian kompetensi secara
operasional dasar dan standar kompetensi.33 Untuk melihat penguasaan materi
terdapat tiga aspek, yaitu: penugasan materi akademik (kognitif) meliputi
kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, hasil
belajar yang bersifat proses normatif (afektif) meliputi pemikiran minat, sikap,
dan nilai yang ditanamkan melalui proses belajar mengajar, dan aplikatif produk
(psikomotor) meliputi kemampuan yang berupa keterampilan fisik (motorik).
Penilaian (evaluasi) berperan penting dalam pengajaran karena mengukur
keberhasilan belajar atau menentukan hasil belajar. Dengan adanya hasil belajar,
guru maupun peneliti dapat mengetahui adanya keberhasilan dalam proses belajar
mengajar. Karena hal tersebut merupakan indikasi yang menunjukkan upaya
penguasaan pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru
melalui kegiatan pekerjaan rumah dan tes ulangan, sikap dalam belajar, serta
keterampilan siswa dalam melaksanakan pratikum. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa penilaian (evaluasi) dilakukan untuk mengukur hasil belajar
yang diperoleh siswa setelah mengalami tahap pembelajaran yang di ukur melalui
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.
____________
33 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhaniddin Milanna, Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h.13-14.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experiment
dengan desain non equivalent pre-test – post-test control group design.34 Kuasi
eksperimen bisa digunakan minimal kalau dapat mengontrol satu variabel saja
meskipun dalam bentuk matching, menjodohkan/memasangkan karakteristik, atau
secara random lebih baik. Siswa diberi tes, berdasarkan tes tersebut siswa yang
memiliki tingkat IQ yang sama dipasangkan/dijodohkan, satu masuk kelompok
eksperimen, satu kelompok kontrol.35
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas sebagai sampel,
kelas pertama sebagai kelas eksperimen, dan kelas kedua sebagai kelas kontrol
dengan menggunakan pendekatan saintifik. Untuk lebih jelasnya, desain
penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1Desain penelitian
Group Pre-test Variabel Terikat Post-test
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y1 - Y2
Keterangan:
Y1 = Pemberian pre-test
____________ 34 Bambang Prasetio dan Lina Miftahul Janah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), h. 162 35 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 207
39
X= Pemberian pendekatan saintifik
Y2 = Pemberian post-test
- = Pemberian tanpa model
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MIN 13 Kabupaten
Aceh Besar Tahun Ajaran 2016/2017. Sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah sampel yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling
(pertimbangan), yaitu pengambilan sampel sebanyak dua kelas berdasarkan
penilaian dan pertimbangan peneliti bahwa dua kelas tersebut adalah pihak yang
paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.36 Dari dua kelas tersebut akan
dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol karena dua kelas tersebut bersifat
homogen. Dan kelas IVa dengan jumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan
kelas IVb dengan jumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes
Dalam penelitian ini teknik dalam pengumpulan data yaitu menggunakan
tes. Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah diberikan tindakan sesuai dengan aturan tertentu. Menurut Arikunto,
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
____________ 36 Rozaini Nasution, Teknik Sampling, (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara, 2015), hal, 5.
40
sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan tertentu. Test diberikan
pada waktu-waktu tertentu saat diberikan suatu tindakan.37
Dalam penelitian ini, test sebaiknya diberikan pada saat awal pembelajaran
(pre-test) dan akhir pembelajaran (post-test). Pre-test adalah kegiatan menguji
tingkatan pengetahuan siswa terhadap materi yang akan disampaikan. Pre-test
diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Tujuan diberikan pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan awal
siswa mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan
awal siswa ini, guru akan dapat menentukan cara penyampaian pelajaran yang
akan di tempuhnya nanti. Sedangkan, post-test adalah bentuk pertanyaan yang
diberikan setelah proses pembelajaran dilakukan. Post-test diberikan untuk
melihat hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.Tujuan diberikan post-test
adalah untuk melihat kemampuan siswa dan pemahaman siswa terhadap materi
yang telah diajarkan.
2. Angket
Angket sering juga disebut quesioner atau Lembar angket Siswa. Angket
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan atau
pernyataan kepada responden. Menurut Sugiyono, angket atau quesioner adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawabanya. Tujuan
diberikan angket adalah untuk mengetahui minat belajar siswa, respon siswa dan
tanggapan siswa terhadap perlakuan yang telah diberikan. perlakuan yang di
____________ 37Sugiyono.Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D … h.54.
41
38berikan dengan menggunakan pendekatan saintik.Siswa atau responden akan
memberikan tanggapan terhadap proses pembelajaran dengan memakai kedua
media tersebut.
Daftar pernyataan merupakan hal-hal yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang berjumlah 10 item
pernyataan yang bersifat positif dan negative. Pernyataan positif dengan kategori
sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi
skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1. Begitu pula dengan pernyataan
yang bersifat negative kategori sangat setuju (SS) diberi skor 1, setuju (S) diberi
skor 2, tidak setuju (TS) diberi skor 3, dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 4.
D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik (lebih cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah
diolah.39Instrumen merupakan salah satu perangkat yang digunakan dalam
mencari jawaban pada suatu penelitian. Adapun instrument yang digunakan
sebagai berikut:
1. Soal Tes
Soal tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda (multiple choices).Soal tes
yang diberikan berupa pre-test dan post-test. Pre-test diberikan sebelum
pembelajaran atau sebelum diberikan tindakan sebanyak 15 butir soal, dan post-____________ 38
Berdasarkan perhitungan data pada daftar distribusi frekuensi, lebih lanjut
dilakukan pengujian kenormalan data tersebut. Berikut ini adalah hasil
perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS pada Tabel 4.7
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pre-test Kontrol
Kelas Kolmogorov-Smirnov Test
Statistic Df Sig. Kontrol .148 28 .122
51
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh bahwa kelas kontrol memiliki signifikan
lebih besar dari 0,05 yaitu (0.122 > 0.05). Maka data pada kelas kontrol
berkonstribusi normal. Kolom keputusan dibuat berdasarkan pada ketentuan
pengujian hipotesis normalitas yaitu:
Ha : �1 >�2 (data berdistribusi normal)
Ho: �1 = �2 (data tidak berdistribusi normal)
Oleh karena itu yaitu (0.122 > 0.05) maka Ho diterima dan dapat
disimpulkan bahwa data dari peserta didik kelas kontrol mengikuti distribusi
normal.
3. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas berguna untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini
berasal dari populasi yang sama atau tidak, sehingga generalisasi dari hasil
penelitian ini nantinya berlaku pula bagi populasi. Hipotesis yang akan diuji pada
taraf signifikan α = 0,05 yaitu:
Ha :�12> �2
2 : populasi tidak mempunyai varian yang homogen
Ho :�12< �2
2 : populasi mempunyai varian yang homogen
Berdasarkan hasil data di lampiran 14, ternyata Fhitung< Ftabel atau 16,8< 1,88
dengan demikian Ho diterima sehingga dapat dikatakan terdapat kesamaan varians
terhadap kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua varian homogen untuk data nilai Pre-
test.
52
b. Data Post-test
1). Data post- test kelas eksperimen
Dari data post-test nilai siswa kelas eksperimen yang terdapat pada tabel 4.1
kemudian diolah, untuk mengetahui nilai post-test rata-rata siswa kelas
eksperimen, berikut langkah-langkahnya:
Uji Distribusi Frekuensi Data Kelas Eksperimen (Kelas IVA)
Rentang (R) = data terbesar - data terkecil
= 100 – 60
= 40
Banyak Kelas (K) = 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 28
= 5,78 (diambil k = 6)
Panjang kelas (P) = �� ���
�����������
= ��
= 6,6 (diambil P = 7 )
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data untuk Nilai Post-test Peserta didik Kelas Eksperimen
Nilai Fi Xi xi 2 fi . xi fi . xi 2 60 – 66 4 63 3969 252 15876 67 – 73 7 70 4900 490 34300 74 – 80 7 77 5929 539 41503 81 – 87 - - - - - 88 – 94 7 91 8281 637 57967 95 – 101 3 98 9604 294 28812
Jumlah Rata-rata Standar Deviasi (S)
28 79 11,722
2212 178458
53
2). Data post- test kelas kontrol
Dari data post-test nilai siswa kelas kontrol yang terdapat pada tabel 4.3
kemudian diolah, untuk mengetahui nilai post-test rata-rata siswa kelas kontrol,
berikut langkah-langkahnya:
Uji Distribusi Frekuensi Data Kelas Kontrol (Kelas IV2)
Rentang (R) = data terbesar - data terkecil
= 90 – 30
= 60
Banyak Kelas (K) = 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 28
= 5,785 (diambil k = 6)
Panjang kelas (P) = �� ���
�����������
= ���
= 10 (diambil P = 10 )
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data untuk Nilai Post-test Peserta didik Kelas Kontrol
Nilai Fi Xi xi 2 fi . xi fi . xi 2 30 – 39 1 34,5 1190,25 34,5 1190,25 40 – 49 2 44,5 1980,25 89 3960,5 50 – 59 3 54,5 2970,25 163,5 8910,75 60 – 69 5 64,5 4160,25 387 24961,5 70 – 79 10 74,5 5550,25 745 55502,5 80 – 89 5 84,5 7140,25 422,5 35701,25 90 – 99 1 94,5 8930,25 94,5 8930,25
Jumlah Rata-rata Standar Deviasi (S)
28 69,142 14,005
1936 139157
54
Berdasarkan dari kedua tabel distribusi frekuensi diatas diperoleh data
post-test untuk kelas eksperimen (kelas IVA)!" = 79 S = 11,722 S2 = 137,407 dan
untuk kelas kontrol (IVB)! = 69,142 S = 14,005 S2 = 196,164.
c. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan data posttest siswa
dengan menggunakan perhitungan nilai rata-rata dan nilai standar deviasi pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh
data posttest untuk kelas eksperimen (kelas IVA) ! = 79 S = 11,722 S2 = 137,407.
Sedangkan untuk kelas kontrol (kelas IVB) ! = 69,142 S = 14,005 dan S2 =
196,164. Untuk menghitung nilai deviasi gabungan ke dua sampel maka
diperoleh:
S2 = (�%&'))%*(�+&'))+
(�%*�+)&,
S2 = (,-&')(' ,���)*(,-&')'',/,,
,-*,-&,
S2 = (,/)' ,���*(,/)'',/,,
�
S2 = 0/-,'0�*0'�, 1
�
S2 = �1 ,�,1
�
S2 = 12,8635 S = 712,8635
S = 3,58
55
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh, S = 3,58 maka dapat dihitung
uji-t sebagai berikut:
t = 8%&8+
)9 %:%*
%:+
t = ' ,���&'',/,,0,�-9 %
+;* %+;
t = ,,,-0
0,�-√�,�/,
t = ,,,-0
(0,�-)(�,,�-)
t = ,,,-0�,1 ��
t = 2,41
Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh hasil thitung = 2,41
kemudian dicari ttabel dengan dk = (n1 + n2 – 2), dk = (28 +28 – 2) = 54 pada taraf
signifikan α = 0,05 maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t(0,95) (54) = 2,41
karena thitung > ttabel yaitu 2,41> 1,67 sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan pendekatan
pembelajaran pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
56
pembelajaran IPA di kelas IVA dibandingkan pembelajaran yang diterapkan
secara konvensional pada kelas IVB diMIN 13 Aceh Besar.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
=' : �1 >�2
=� : �1 = �2
Keterangan :
Ha : Pendekatan saintifik efektif dalammeningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
H0 : Pendekatan saintifik tidak efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
4. Analisis Data Angket Respon Siswa Terhadap Penggunaan Pendekatan
Saintifik (Scientific Approach) Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan pendekatan saintifik
(Scientific Approach) terhadap hasil belajar Siswa yang diterapkan pada mata
pelajaran IPA perlu adanya pembuktian yaitu dengan melihat tabel dibawah ini.
1. Hasil Respon Siswa
Data Angket Respon Siswa Terhadap Penggunaan pendekatan saintifik
pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
57
Tabel 4.10 Hasil Angket Respon Siswa
Indikator No Pernyataan Frekuensi (F) & Persentase (P) STS TS S SS 1. Pendekatan Pembelajaran saintifik menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar siswa
1. pembelajaran model ini membuat saya menemukan banyak pengalaman baru
4 (14%)
4 (14%)
10 (35%)
10 (35%)
2.
cara belajar seperti ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa
2 (7%)
6 (21%)
8 (28%)
12 (42%)
2.Pembelajaran pendekatan saintifik merupakan pendekatan baru bagi siswa
3. pendekatan pembelajaran yang diterapkan sama seperti sebelumnya.
15 (53%)
6 (21%)
5 (17%)
2 (7%
4. Pembelajaran model ini membuat saya menemukan banyak pengalaman baru
2 (7%)
1 (3%)
11 (39%)
17 (60%)
5. Saya ingin Pembelajaran model ini diterapkan pada mata pelajaran lain.
6 (21%)
4 (14%)
8 (28%)
10 (35%)
3. Pembelajaran pendekatan saintifik hendaknya dilakukan secara berkelompok
6. Saya lebih suka belajar individu daripada belajar kelompok
13 (46%)
7 (25%)
5 (17%)
3 (10%)
7. Bersama kelompok saya lebih mudah menyelesaikan proyek yang diberikan guru
2 (7%)
6 (21%)
7 (25%)
13 (46%)
8. Proyek yang diberikan oleh guru bersama kelompok dapat membuat saya bekerja sama dengan teman sesama kelompok
0 (0%)
1 (3%)
6 (21%)
20 (71%)
4.Pembelajaran pendekatan saintifik
9. Saya tidak ingin materi pembelajaran IPA yang lain diajarkan
14
8
4
2
diterapkan untuk pembahasan pada materi lain
10
Dari angket respon belajar siswa yang diisi 28 siswa yang telah mengikuti
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa pada
materi bagian hewan dan tumbuhan kelas IV MIN 13 Aceh Besar. Persentase
respon siswa dilihat dari
Persentase respon siswa dapat dilihat dalam bentuk g
Gambar 4.11 Menunjukkan Grafik Persentase Respon Siswa
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa penggunaan pendekatan
saintifik telah memberikan respon positif terhadap hasil belajar peserta didik.
Respon belajar peserta didi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
1 2
menggunakan pendekatan pembelajaran ini
(50%)
(28%)
10 Model pembelajaran ini akan lebih menyenangkan jika diterapkan pada setiap mata pelajaran
2 (7%)
6 (21%)
Dari angket respon belajar siswa yang diisi 28 siswa yang telah mengikuti
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa pada
materi bagian hewan dan tumbuhan kelas IV MIN 13 Aceh Besar. Persentase
respon siswa dilihat dari persentase di bawah ini.
Persentase respon siswa dapat dilihat dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Menunjukkan Grafik Persentase Respon Siswa
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa penggunaan pendekatan
saintifik telah memberikan respon positif terhadap hasil belajar peserta didik.
Respon belajar peserta didik diberikan pada akhir pertemuan setelah proses
3 4 5 6 7 8 9
58
(28%)
(14%)
(7%)
(21%)
10 (35%)
10 (35%)
Dari angket respon belajar siswa yang diisi 28 siswa yang telah mengikuti
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa pada
materi bagian hewan dan tumbuhan kelas IV MIN 13 Aceh Besar. Persentase
rafik sebagai berikut:
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa penggunaan pendekatan
saintifik telah memberikan respon positif terhadap hasil belajar peserta didik.
k diberikan pada akhir pertemuan setelah proses
10
STS
TS
S
SS
59
pembelajaran selesai. pengisian angket respon peserta didik bertujuan untuk
mengetahui perasaan, minat dan pendapat peserta didik terhadap pendekatan
saintifik pada bagian hewan dan tumbuhan. Ternyata penggunaan pendekatan
saintifk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan saintifik pada kelas eksperimen, memiliki skor
rata-rata post-test lebih tinggi sebesar 79 dibandingkan kelas kontrol yang
melaksanakan proses pembelajaran tanpa menggunakan media hanya memiliki
skor sebesar 69,142. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas
IV MIN 13 Aceh Besar.
Meningkatnya rata-rata nilai dan jumlah kelulusan KKM kelas ekperimen
disebabkan karena peserta didik mudah menyerap materi dengan menggunakan
pndekatan saintifk. Pendekatan saintifik dapat merangsang keterbukaan pikiran
serta mendorong peserta didik untuk melakukan pembelajaran yang lebih aktif.
Pendekatan pembelajaran saintifik juga memberikan tantangan pada peserta didik
sehingga mereka dapat memperoleh kepuasan dengan menemukan pengetahuan
baru bagi dirinya sendiri. Setelah dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen
ternyata masih terdapat beberapa peserta didik yang nilai akhirnya masih berada
di bawah KKM yaitu dengan jumlah 4 peserta didik. Dapat diasumsikan bahwa ke
4 peserta didik tersebut tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik
60
karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor lingkungan dan faktor
kelelahan. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya perhatian peserta didik untuk
mengikuti arahan dari pendidik saat proses pembelajaran berlangsung.
Dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan dapat mengkonstruk sendiri
pengetahuan dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis dan analitis.
Selain itu juga pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi yang cukup banyak dengan baik.
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t, pada
taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 – 2 ), dan
digunakan uji dua pihak poss-test, dimana kriteria thitung > ttabel, diperoleh nilai
t(0,95) (54) = 2,41, dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak pada taraf
kepercayaan 95%. Data yang diperoleh dari hasil uji beda atau uji t-test, dapat
membuktikan bahwa kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan dengan kelas
kontrol. Karena pada materi ini kelas eksperimen menggunakan pendekatan
saintifik dengan materi yang dikemas secara menarik sehingga membantu siswa
untuk lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Dari
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dibandingkan dengan
pembelajaran yang teacher center (ceramah), dikarenakan pendekatan saintifik
dapat mencakup semua aspek yang memotivasi siswa untuk belajar aktif, selain
itu juga dengan materi bagian-bagian hewan dan tumbuhan siswa dapat
61
mengetahui, mengamati, dan menemukan sendiri contoh-contoh bagian-bagian
hewan dan tumbuhan yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan.
Pada pelaksanaan penelitian, peneliti menemukan peningkatan hasil
belajar siswa di kelas eksperimen. Siswa sangat tertarik dan antusias dengan
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
suatu pendekatan yang digunakan dalam kelas eksperimen. Efektivitas pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas
IV MIN 13 Aceh Besar tahun pelajaran 2017/2018.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Analisis data dan hasil penelitian tentang pendekatan
pembelajaran saintifik terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di
kelas IV MIN 13 Aceh Besar, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik
pada subtema hewan-dan tumbuhan di sekitar rumahku di kelas IV MIN 13
Aceh Besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata post-test siswa yang diberi
perlakuan dengan menggunakan pendekatan saintifik atau kelas eksperimen 79
dan kelas yang tidak di beri perlakuan atau kelas kontrol nilai rata-rata 69,142.
Sesuai dengan hasil pegujian hipotesis diperoleh thitung = 2,41 dan ttabel =1,67
maka thitung> ttabel yaitu 2,41 > 1,67.
2. Respon siswa terhadap pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA di kelas
IV MIN Aceh Besar menunjukkan adanya ketertarikan pada pendekatan
saintifik.
B. Saran
berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan tersebut maka dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Diharapkan kepada guru agar dapat menggunakan pendekatan saintifik pada
pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA.
63
2. Diharapkan kepada guru bidang studi IPA agar dapat menggunakan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan dalam proses
pembelajaran agar siswa termotivasi dan semangat dalam belajar.
3. Diharapkan bagi guru untuk melatih keterampilan proses siswa dengan
memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran.
4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar dapat mengaplikasikan
pendekatan pembelajaran pada materi IPA lainya yang dianggap sesuai.
64
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahanya, 2011, Jakarta Timur: Darus Sanah. Arikunto.Suharsimi,2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: rineka cipta. Asyari.Muslichah, 2006, Penerapan Sains Teknologi Masyarakat di SD.
Rineka Cipta. BNSP,2006, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, Jakarta: BNSP. Daryanto,2013, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Djojosoediro.Wasih, 2013, Modul 1 Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA, pdf. e-Journal PGSD,2015, Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Hosnan,2014, Pendekatan Saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21,
Bogor: Ghalia-Indonesia. Hude.Darwis,Hasan.Basri dan Maftuchin.Abbas, 2002, Cakrawala Ilmu dalam
Al- Pustaka Firdaus. Hendro, 2007, Pendidikan IPA 2, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Johari Marjan,2014, ”Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar
Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa M.A Mu’amilat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok timur Nusa Tenggara Barat”, Jurnal of University Ganesha., Vol. 4
Kemendikbud,2010, Konsep Pendekatan Saintifik. Materi Diklat Guru dalam
Rangka Implementasi Kurikulum 2013.
65
Kurniasih,Sani.Berlin,2014,Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapannya Surabaya: Kata Pena. Prasetio.Bambang dan Lina Miftahul Janah,2014, Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: Raja Grafindo Purwanto.Ngalim,2010, Psikologi pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.81a Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum. Rositawati, Aria Muharam,2008, Senang Belajar IPA 2 untuk kelas II SD/MI,
Jakarta: perbukuan pendidikan Nasional. Rosyidi.Imam Fenomena flora dan fauna dalam perspektif Al-Quran. Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Guru Indonesia, Tujuan dan Prinsip
Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013. Susanto. Ahmad, 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar
Jakarta: Kencana Predana Media Grup. Sulistyanto.Heri,Wiyono.Edi, 2008, Ilmu pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas. Sjaepul,2008, Mari Belajar IPA 2 untuk SD dan MI, Jakarta pusat: perbukuan
pendidikan Nasional. Sofyan.Ahmad, Tonih.Feronika, dan Burhaniddin.Millana 2006, Evaluasi
Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Sudijono.Anas,2011, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers. Sukardi,2008, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata. Syaodih Nana,2008, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008. Sugiyono.2015, Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D). Bandung : Alfabeta Trianto,2013, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara.
66
Ulwan. Naship Abdullah,2007, Pendidikan Anak Dalam Islam, Jakarta: Pustaka
Amami.
Al-Quran dan Terjemahanya, 2011, Jakarta Timur: CV Darus Sanah.
Arikunto.Suharsimi,2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: rineka cipta.
Asyari.Muslichah, 2006, Penerapan Sains Teknologi Masyarakat di SD.
Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.
Arikunto.Suharsimi,1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta.
BNSP,2006, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, Jakarta:BNSP.
Carin dan Sun,1945, Teaching Science Trough Discovery, Ed. Columbus : Charles
Pengujian hipotesis pada posttest siswa dengan menggunakan perhitungan
nilai rata-rata dan nilai standar deviasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh data posttest untuk kelas kontrol (kelas IV2)
� = 69,142 S = 14,005 dan S2 = 196,164. Sedangkan untuk kelas eksperimen (kelas
IV1) � = 79 S = 11,722 S2 = 137,407. Untuk menghitung nilai deviasi gabungan ke
dua sampel maka diperoleh:
S2 = (����)��(����)�
(�����)�
S2 = ( ���)(��,���)�( ���)��,�
�� ��
S2 = ( �)��,����( �)��,�
��
S2 = ���,�������,���
��
S2 = ���,� ���
S2 = 12,8635
S = �12,8635
S = 3,58
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh, S = 3,48 maka dapat dihitung uji-t
sebagai berikut:
t = �� �! �
"�� �"�
t = ��,���� ��,� �,��! �
�#� ��#
t = , ���,��√�,��
t = , ����,����, ��
t = , ���,�����
t = 2,41 Berdasarkan langkah–langkah yang telah diselesaikan diatas, maka diperoleh
hasil thitung = 2,41 kemudian dicari ttabel dengan dk = (n1 + n2 – 2), dk = (28 + 28 – 2)
= 54 pada taraf signifikan α = 0,05 maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t(0,95) (54)
= 1,67 karena thitung > ttabel yaitu 2,41 > 1,67 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA di kelas IV MIN 13 Aceh Besar.
ii
EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DI KELAS IV MIN 13 ACEH BESAR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
Sebagai Beban Studi untuk Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh
Raihan Fannesa NIM. 201325172
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Disetujui Oleh:
Pembimbing I, Pembimbing II, Dra. Tasnim Idris, M.Ag Wati Oviana, M. Pd NIP. 195912181991032002 NIP. 198110182007102003
iii
EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DI KELAS IV MIN 13 ACEH BESAR
SKRIPSI
Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus
serta Diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S1) dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pada Hari/Tanggal: Kamis,
�����������
� ��′������������
Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Ketua, Sekretaris,
Dra. Tasnim Idris, M.Ag Ummahati, S.Pd.I NIP. 195912181991032002 Penguji I, Penguji II, Wati Oviana, M. Pd Misbahul Jannah, M.Pd, Ph.D NIP.198110182007102003 NIP.198203042005012004
Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Darussalam Banda Aceh
Dr. Mujiburrahman, M.Ag NIP.197109082001121001
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB...
1
EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MIN 13 ACEH BESAR
OLEH:RAIHAN FANNESA
201325172
2
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2017 M/ 1439 H
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendekatan saintifik (scientific appoach) adalahpendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswadan memahami berbagai materi denganmenggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasibisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak
3
bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidakbergantung pada informasi searah dari guru.Maksudnya adalah siswa bisa mendapatkanpengetahuannya tidak hanya di lingkungan sekolahketika sedang proses belajar mengajar tetapi jugabisa di luar sekolah seperti di lingkungan keluarga,masyarakat dan teman bermain.
• Pembelajaran pendekatan saintifik didalamnya mencakup lima komponen yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan Dengan demikian, pendekatan saintifik diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kenyataan dilapangan yaitu berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IV MIN 13 Aceh Besar dalam proses pembelajaran tersebut siswa sangat pasif di dalam kelas, mereka tidak berpartisipasi dan komunikasi tidak mau berbicara dengan guru sehingga pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dilihat dari hasil belajar selama ini dengan yang diharapkan. Dilihat dari hasil belajar selama ini yang tercermin dari hasil ulangan siswa pada pembelajaran IPA, masih tergolong rendah dengan rata-rata 67, dibawah Kriteria Ketuntutan Minimum (KKM) sedangkan nilai KKM yang ditetapkan adalah 70 Pada proses pembelajaran, ketika siswa diberi pertanyaan tentang keterkaitan antara konsep dan fakta, siswa masih belum mampu mengaitkan materi dengan pengalaman mereka dengan kehidupan sehari-hari.
4
Rumusan Masalah
1. Apakah pendekatan saintifik dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas IV MIN 13 Besar?MIN 13 Besar?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA dikelas IV MIN 13
Aceh Besar?
� Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui kemampuan siswadalam meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswamelalui pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA dikelasIV MIN 13 Aceh Besar. Metode eksperimen yang digunakanadalah pretest-posttes control group desain. Subjek penelitianini adalah seluruh siswa kelas IV MIN 13 Aceh Besar dan
6
ini adalah seluruh siswa kelas IV MIN 13 Aceh Besar dansampel kelas IV1 sebagai kelas eksperimen dan IV2 sebagaikelas kontrol.
� Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pre-test danpost-test dan lembar angket. Analisis data dilakukan denganmenggunakan uji-t dan pedoman penskoran.
� Hasil penelitian diperoleh t-hitung = 2,41 t-table = 1,67, makat-hitung>t-tabel Sehingga hipotesis Ha diterima yangdisimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran saintifik padapembelajara IPA terdapat perbedaan dibandingkan denganpembelajaran konvensional. Hasil analisis data respon siswadilihat berdasarkan persentase yang diperoleh yaitu hampirdilihat berdasarkan persentase yang diperoleh yaitu hampirseluruh siswa sangat tertarik dengan pendekatan yangdigunakan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
8
1. Pak Karjo tinggal didaerah pantai. Ia dikenal sebagai pengrajin kerang. Hasil
karya beliau dipasarkan sendiri didaerah sekitar rumahnya yang dekat dekat pantai
saat liburan tiba.
Berdasarkan bacaan di atas, pertanyaan yang tepat untuk mewancarai pak Karjo
adalah… .
a. Dimana bapak akan menjual kerang itu?
b. Apakah bapak senang kami dating kemari?
c. Berapa buah hiasan dari kerang yang dapat bapak buat dalam satu bulan?
d. Bagaimana perasaan bapak saat menjual kerang di pantai?
2. Jika kita melakukan wawancara dengan pak Karjo, ia disebut sebagai … .
a. Penjual
b. Perajin
c. Pewawancara
d. Narasumber
3. Bunga biasanya terletak diujung batang atau di ketiak daun. Bagian bunga
meliputi tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Bunga merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan tumbuhan biji.
Kalimat pertanyaan yang sesuai pada paragraf di atas adalah… .
a. Di mana tanaman bunga dapat tumbuh?
b. Apakah fungsi bunga pada tumbuhan?
c. Bagaimana cara menanam bunga?
d. Mengapa bunga dapat berwarna warni?
4. Fani memiliki ikan di aquarium. Selama satu minggu Fani lupa tidak member
makan ikan-ikanya.Ikan-ikan Fani banyak yang mati. Hal ini menunjukkan bahwa
makhluk hidup yaitu…
a. bergerak
b. berkembangbiak
c. bernafas
d. membutuhkan makanan
5. Salah satu contoh kewajiban individu terhadap tanaman yaitu… .
a. Menikmati oksigen yang dihasilkan tanaman
b. Mencium harumnya bunga mekar di taman
c. Menyiram dan memupuk tanaman agar tumbuh subur
d. Menikmati keindahan bunga mekar dengan sempurna
6. Perawatan yang baik akan menghasilkan tanaman yang … .
a. Subur
b. Layu
c. Kuat
d. Gersang
7. Salah satu contoh cara memelihara hewandenganbaik adalah, kecuali..
a. Memberikan makanan
b. Mengurungnya tanpa memberikan makan
c. Membersihkan kandangnya
d. Semua benar
8. Hewan di bawah ini merupakan hewan yang sangat bermanfaat bagi manusia
karena…
1. Menghasilkan susu dan daging
2. Menghasilkan madu dan racun
3. Memiliki tanduk yang keras
4. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk.
Jawaban yang sesuai dengan soal diatas adalah..
a. (1,3,4)
b. (2,3,4)
c. (1,2,3, dan 4)
d. (3,4)
9. Bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air adalah…..
a. Batang
b. Daun
c. Akar
d. Bunga
10. Bagian pohon pepaya yang dijadikan bahan sayur adalah ….
a. Akar c. Batang
b. Daun d. Biji
11. Bagi kehidupan manusia, tumbuhan merupakan ……
a. Sumber makanan
b. Tempat berteduh
c. Sumber bahan bakar
d. Bahan dagangan
12. Perhatikan gambar berikut.
Benang sari ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
13. Dari gambar di bawah ini daun yang berbentuk sirip-sirip ikan adalah….
Perhatikan gambar dibawah ini….
a. (a) c. (c)
b. (b) d. (d)
14. Berikut contoh hewan peliharaan adalah . . . .
a.Harimau dan ayam
b. Kucing dan beruang
c. Ayam dan kelinci
d. Bebek dan gajah
15. Perhatikan gambar beberapa contoh hewan berikut ini .
Hewan yang dipelihara oleh manusia adalah nomor .
a. 1 , 2
b. 2, 3
c. 2, 4
d. 3, 5
1. Pak Karjo tinggal didaerah pantai. Ia dikenal sebagai pengrajin kerang. Hasil
karya beliau dipasarkan sendiri didaerah sekitar rumahnya yang dekat dekat pantai
saat liburan tiba.
Berdasarkan bacaan di atas, pertanyaan yang tepat untuk mewancarai pak Karjo
adalah… .
a. Dimana bapak akan menjual kerang itu?
b. Apakah bapak senang kami dating kemari?
c. Berapa buah hiasan dari kerang yang dapat bapak buat dalam satu bulan?
d. Bagaimana perasaan bapak saat menjual kerang di pantai?
2. Jika kita melakukan wawancara dengan pak Karjo, ia disebut sebagai … .
a. Penjual
b. Perajin
c. Pewawancara
d. Narasumber
3. Bunga biasanya terletak diujung batang atau di ketiak daun. Bagian bunga
meliputi tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Bunga merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan tumbuhan biji.
Kalimat pertanyaan yang sesuai pada paragraf di atas adalah… .
a. Di mana tanaman bunga dapat tumbuh?
b. Apakah fungsi bunga pada tumbuhan?
c. Bagaimana cara menanam bunga?
d. Mengapa bunga dapat berwarna warni?
4. Fani memiliki ikan di aquarium. Selama satu minggu Fani lupa tidak member
makan ikan-ikanya.Ikan-ikan Fani banyak yang mati. Hal ini menunjukkan bahwa
makhluk hidup yaitu…
a. bergerak
b. berkembangbiak
c. bernafas
d. membutuhkan makanan
5. Salah satu contoh kewajiban individu terhadap tanaman yaitu… .
a. Menikmati oksigen yang dihasilkan tanaman
b. Mencium harumnya bunga mekar di taman
c. Menyiram dan memupuk tanaman agar tumbuh subur
d. Menikmati keindahan bunga mekar dengan sempurna
6. Perawatan yang baik akan menghasilkan tanaman yang … .
a. Subur
b. Layu
c. Kuat
d. Gersang
7. Salah satu contoh cara memelihara hewandenganbaik adalah, kecuali..
a. Memberikan makanan
b. Mengurungnya tanpa memberikan makan
c. Membersihkan kandangnya
d. Semua benar
8. Hewan di bawah ini merupakan hewan yang sangat bermanfaat bagi manusia
karena…
1. Menghasilkan susu dan daging
2. Menghasilkan madu dan racun
3. Memiliki tanduk yang keras
4. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk.
Jawaban yang sesuai dengan soal diatas adalah..
a. (1,3,4)
b. (2,3,4)
c. (1,2,3, dan 4)
d. (3,4)
9. Bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air adalah…..
a. Batang
b. Daun
c. Akar
d. Bunga
10. Bagi kehidupan manusia, tumbuhan merupakan ……
a. Sumber makanan
b. Tempat berteduh
c. Sumber bahan bakar
d. Bahan dagangan
11. Perhatikan gambar berikut.
Benang sari ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
12. Dari gambar di bawah ini daun yang berbentuk sirip-sirip ikan adalah….
Perhatikan gambar dibawah ini….
a. (a) c. (c)
b. (b) d. (d)
13. Berikut contoh hewan peliharaan adalah . . . .
a.Harimau dan ayam
b. Kucing dan beruang
c. Ayam dan kelinci
d. Bebek dan gajah
14. Perhatikan gambar beberapa contoh hewan berikut ini .
Hewan yang dipelihara oleh manusia adalah nomor .
a. 1 , 2
b. 2, 3
c. 2, 4
d. 3, 5
15. Bagian pohon pepaya yang dijadikan bahan sayur adalah ….
a. Akar c. Batang
b. Daun d. Biji
Titi k Persentase Distr ibusi t (df = 1 – 40)
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Uji Homogen Varians
Homogenitas Varians Pre-test
Berdasarkan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka
diperoleh (�)=68,64 dan S2= 213,37 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk
kelas kontrol (�) = 58.07 dan S2 = 12,70.
Hipotesis yang akan diuji pada taraf signifikan (0,05), yaitu:
Ha :�12> �2
2 : populasi tidak mempunyai varian yang homogen
Ho :�12< �2
2 : populasi mempunyai varian yang homogen
Pengujian ini adalah uji pihak kanan dan pihak kiri maka kriteria pengujian adalah
“Tolak Ho jika F < F α (n1-1n2,n2-1) dalam hal ini Ha di terima”.
Berdasarkan perhitungan di atas maka untuk mencari homogenitas varians dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
� =�� �������
�� ��������
213,37
12,70
=16,80
Berdasarkan data distribusi F diperoleh:
F < F = F (0,05) (28-1,28-1)
= F (0,05 ) (27,27)
= 1,88
Ternyata F hitung < F table atau 16,80 < 1,88 maka dapat disimpulkan
bahwa kedua varian homogen untuk data nilai pre-test.