Top Banner
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI TUMBUKAN LENTING DAN TAK LENTING DENGAN PENYELESAIAN SOAL YANG DITUNTUN DENGAN LEMBAR KERJA SISWA DI SMA NEGERI 1 GODEAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: DARMIYONO NIM : 041424015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

Dec 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

i

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI TUMBUKAN

LENTING DAN TAK LENTING DENGAN PENYELESAIAN SOAL

YANG DITUNTUN DENGAN LEMBAR KERJA SISWA

DI SMA NEGERI 1 GODEAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

DARMIYONO

NIM : 041424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua Orangtuaku (Babeh, Mameh)

dan Adekku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

vi

ABSTRAK

Darmiyono, ” Efektivitas Pembelajaran dengan Penyelesaian soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa pada Materi Tumbukan Lenting dan tak Lenting di SMA N I Godean”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2009).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar; (2) bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)?

Perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi α = 0.05. Sedangkan sikap siswa terhadap pembelajaran dianalisis menggunakan kriteria penskoran minat dan sikap.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar. Sikap siswa terhadap pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah Netral atau sama saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

vii

ABSTRACT Darmiyono “ The Effectiveness of Physics Teaching-Learning Process the Elastic Collisions and Inelastic Collisions when The Students are Assisted by Students’ Work Sheets for Their Exercises In SMA Negeri 1 Godean”. Physics Education Study Program, Mathematic and Science Education Department. Teachers Training and Education Faculty. Sanata Dharma University. Yogyakarta (2009).

This research aims to know : (1) whether the physics teaching-learning when the students are assisted by students’ work sheets for their exercises more effective compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ work sheets for their exercises on improvement knowledge; (2) how the response of the students when they are assisted by the students’ work sheets for their exercises, compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ worksheets for their exercises.

The effectiveness of physics teaching-learning process is analized by the test-t by using significant level of α = 0.05. The response of the students is analized by using a scoring criteria of students interest and response.

The result of the research shows that the physics teaching-learning when the students are assisted by students’ work sheets for their exercises more effective compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ worksheets for their exercises on improvement knowledge; the response of the students when they are assisted by the students’ work sheets for their exercises, compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ work sheets for their exercises is neutral which does not choose neither side

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

ix

KATA PENGANTAR

Hormat, syukur, dan pujian saya haturkan kepada Allah Bapa yang maha kuasa

yang bersatu dengan Tuhan Yesus Kristus Putra yang tunggal karena atas segala

cinta dan bimbingan-Nya sehingga skripsi yang berjudul

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI TUMBUKAN

LENTING DAN TAK LENTING DENGAN PENYELESAIAN SOAL

YANG DITUNTUN DENGAN LEMBAR KERJA SISWA

DI SMA NEGERI 1 GODEAN

ini dapat terselesaikan.

Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di JFPMIPA Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

dukungan, saran dan gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bp. Drs. Fr. Y. Kartika budi., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak menyediakan waktu untuk membimbing dengan penuh

kesabaran.

2. Bp. Drs. Domi Severinus, Ibu Dra. Maslichah Asy,ari, M.Pd., Bp. Drs.

A. Atmadi, M.Si., Bp. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. dan Bp. Drs. R.

Rohandi, M.Ed. selaku dosen pendidikan Fisika USD yang telah

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama melaksanakan

pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini.

3. Mas Agus, pak Narjo, pak Sugeng, dan bu Heni selaku karyawan

sekretariat JPMIPA USD untuk segala bantuannya selama saya

menempuh pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

x

4. Nenek Djodikromo (alm.) yang banyak mendoakan saya, Pakde Br.

Johannes Warisa FIC., Pakde Wiyono Tangerang sekeluarga, Mas

Jono Ambarawa sekeluarga, yang banyak membantu saya selama

kuliah.

5. Teman-temanku: Salvinus Baco alias Silfester, Antonius Eryanto alias

Simbah, Yoseph Asiri alias Dotheres, Bapak Will dan Nona Ita,

Adrianus Swada alias Ucok, Pendeta Fredy, Yayuk, Iken, Yanti,

Teguh, Fitri, Wulan, Dwi Wahyu, semua teman P. Fis 04 USD yang

tidak dapat saya sebutkan dan semua teman yang telah menunggui

saya waktu ujian.

6. Anak-anak kost Wisma Pakel: Pak Eko, Ari senior, Ari Junior, Dwi,

Budi, Yoyok, Tri dan Leo Sagalus adik Yosep. Persaudaraan yang

telah kita bina bersama selama ini takkan hilang.

7. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan disini

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan

dan ilmu pengetahuan. Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari

sempurna, maka masukan, saran, kritik dari pembaca yang sifatnya membangun

saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 23 Maret 2009

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

xi

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................................... vi

ABSTRACT ...................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................... 1

B. PERUMUSAN MASALAH ............................................................................... 2

C. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................... 3

D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................................ 4

BAB II DASAR TEORI ................................................................................................. 5

A. HAKEKAT BELAJAR, MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN ..................... 5

1. Belajar ........................................................................................................... 5

a. Pengertian Belajar ................................................................................... 5

b. Teori-teori Belajar ................................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

xii

2. Mengajar ....................................................................................................... 10

3. Pembelajaran ................................................................................................. 11

B. HAKEKAT FISIKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN ......................... 12

1. Hakekat Fisika .............................................................................................. 12

2. Fisika sebagai Bahan Pembelajaran .............................................................. 13

a. Aspek Produk .......................................................................................... 13

b. Aspek Proses ........................................................................................... 14

c. Aspek Sikap ............................................................................................ 14

C. SIKAP ................................................................................................................. 15

D. TUMBUKAN ..................................................................................................... 17

1. Tumbukan Lenting ........................................................................................ 17

2. Tumbukan tak Lenting .................................................................................. 19

3. Tumbukan dalam Dua Dimensi .................................................................... 20

E. LEMBAR KERJA SISWA ................................................................................. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 22

A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 22

B. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 22

C. Ubahan Penelitian ............................................................................................... 22

1. Jenis Ubahan ................................................................................................. 22

2. Definisi Operasional Ubahan ........................................................................ 22

D. Perlakuan (treatment) .......................................................................................... 23

E. Instrument Penelitian .......................................................................................... 24

1. Soal Pretest dan Posttest ............................................................................... 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

xiii

2. Kuesioner ...................................................................................................... 27

F. Analisis Data ....................................................................................................... 30

1. Efektivitas Pembelajaran............................................................................... 30

2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran ............................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 42

A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 42

B. Deskripsi Data ..................................................................................................... 43

C. Analisis Data ....................................................................................................... 49

1. Efektivitas Pembelajaran............................................................................... 49

2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran ............................................................. 59

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan ....................................................................... 67

1. Rangkuman Hasil Penelitian ......................................................................... 67

2. Pembahasan ................................................................................................... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 75

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 75

B. Saran ................................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 77

LAMPIRAN .................................................................................................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

xiv

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest ..................................... 25

Tabel 2. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest

pada materi tumbukan lenting ................................................................... 26

Tabel 3. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest

pada materi tumbukan tak lenting ............................................................. 27

Tabel 4. Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya ....................... 28

Tabel 5. Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran ............................. 39

Tabel 6. Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik ........... 44

Tabel 7. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum

pembelajaran dibalik ................................................................................. 45

Tabel 8. Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik .............. 46

Tabel 9. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah

pembelajaran dibalik ................................................................................. 47

Tabel 10. Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas A terhadap

pembelajaran ............................................................................................. 48

Tabel 11. . Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas B terhadap

pembelajaran ............................................................................................. 48

Tabel 12. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A ................................... 59

Tabel 13. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B .................................... 61

Tabel 14. Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik .................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

xv

Tabel 15. Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik ...................................... 70

Tabel 16. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara X.............. 120

Tabel 17. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara Y.............. 121

Tabel 18. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran

dengan cara X .......................................................................................... 122

Tabel 19. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran

dengan cara Y .......................................................................................... 123

Tabel 20. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara X.............. 124

Tabel 21. Analisis data skor posttest pada pembelajaran dengan cara Y ............ 125

Tabel 22. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara X.............. 126

Tabel 23. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara Y.............. 127

Tabel 24. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran

dengan cara X .......................................................................................... 128

Tabel 25. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran

dengan cara Y .......................................................................................... 129

Tabel 26. Analisis data skor posttest pada pembelajaran dengan cara X ............ 130

Tabel 27. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara Y.............. 131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran I. Soal Pretest dan Posttes ........................................................... 80

Lampiran II. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ............................... 83

Lampiran III. Kuesioner ............................................................................... 91

Lampiran IV. Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS ...................... 96

Lampiran V. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 104

Lampiran VI. Analisis data secara lengkap ................................................. 120

Lampiran VII. Tabel T-test .......................................................................... 132

Lampiran VIII. Surat Izin Penelitian dari Bappeda ..................................... 133

Lampiran IX. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

dari SMA Negeri 1 Godean. .............................................. 134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Poses pembelajaran memperlihatkan bagaimana situasi siswa belajar,

dan bagaimana situasi guru mengajar. Menurut Soewardi (1987)”Proses

belajar yang dialami oleh siswa akan menghasilkan perubahan-perubahan

dibidang pemahaman, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap”. Adanya

perubahan itu tampak dalam prestasi belajar siswa, tes atau tugas yang

dibebankan kepada siswa oleh guru. Mengacu pada prestasi belajar siswa,

guru harus selalu mengadakan perbaikan-perbaikan mengajarnya, baik metode

maupun penguasaan bahan pelajaran yang akan diajarkanya. Dalam proses

terjadi interaksi guru dengan siswa. Efektivitas dan efisiensi interaksi itu

diukur dan dinilai melalui tes prestasi belajar pada saat evaluasi belajar

mengajar. Evaluasi belajar mengajar berfungsi untuk mengukur keberhasilan

siswa belajar, sekaligus pula keberhasilan guru mengajar melalui metode

mengajar tertentu yang sesuai dengan situasinya (Soewardi, 1987:10).

Dalam pembelajaran walaupun siswa mengetahui konsep-konsep yang

diajarkan tetapi kadang-kadang kesulitan untuk menerapkan konsep materi

dalam mengerjakan soal. Siswa kadang-kadang kesulitan untuk berpikir secara

sistematis sehingga kesulitan untuk mengerjakan soal-soal sehingga

berdasarkan hasil evalusi belajar siswa dapat dikatakan keberhasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

2

belajarnya belum maksimal. Kemampuan analisis siswa kadang-kadang

kurang.

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dengan maksud untuk membimbing

siswa secara terstruktur yang kegiatanya memberikan daya tarik terhadap

siswa. Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan suatu cara

yang berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah

melalui beberapa media (Munandar, 1990: 25). Dalam hal ini, peneliti tertarik

untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk menyelesaiakan

soal-soal dalam proses pembelajaran. Supaya siswa di dalam belajar tingkat

keberhasilan belajarnya maksimal, supaya siswa terbiasa mengerjakan soal-

soal secara terstruktur atau sistematis, maka peneliti akan melaksanakan

pembelajaran yang bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal

atau latihan soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau

sebut saja pembelajaran dengan cara X. Peneliti membandingkanya dengan

pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian

soal-soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS) atau secara langsung sebut saja

dengan cara Y.

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan

penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)

lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang di dalam bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

3

pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar Kerja

Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar?

2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam bagian

pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang di dalam

bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar

Kerja Siswa (LKS)?

C. TUJUAN PENELITIAN

a. Mengetahui apakah pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya

diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja

Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang di dalam

bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar

Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar?

b. Mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam

bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun

dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang di

dalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa

Lembar Kerja Siswa (LKS)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

4

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Diharapkan dapat memberikan informasi pada guru-guru supaya mereka

mengetahui latihan soal-soal atau penyelesaian soal-soal manakah yang

lebih baik digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Guru-guru diharapkan dapat mengadakan latihan soal-soal atau

memberikan penyelesaian soal-soal di dalam bagian pembelajaranya

dengan cara yang lebih disenangi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

5

BAB II

DASAR TEORI

A. HAKEKAT BELAJAR, MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar

mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar

juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman

atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seorang

sehingga pengertianya dikembangkan (Suparno, 1997:34).

Menurut Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman (2003:27). Menurut pengertian ini, belajar merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat tetapi lebih dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan

suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Sejalan

dengan perumusan tersebut ada pula tafsiran lain tentang belajar yaitu bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan (Hamalik,2003:28)

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

6

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut.

1) Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik

oleh masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari situasi

belajar.

2) Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.

3) Di dalam mencapai tujuan itu, murid senantiasa akan menemui

kesulitan, rintangan dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.

4) Hasil belajar yang utama ialah pola tingkah laku yang bulat.

5) Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya.

Belajar apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.

6) Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan

dihubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar.

7) Murid memberikan reaksi secara keseluruhan.

8) Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna

baginya.

9) Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berbeda dalam

lingkungan itu.

10) Murid-murid dibawa/diarahkan ke tujuan-tujuan lain, baik yang

berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama

dalam situasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

7

b. Teori-teori Belajar

Hamalik (2003:35) meninjau beberapa aliran psikologi dalam

hubunganya dengan teori belajar yaitu:

1) Teori Psikologi Klasik

Menurut teori ini, manusia terdiri dari jiwa (mind) dan badan

(body) atau zat (matter). Jiwa dan zat ini berbeda satu sama lain.

Badan adalah suatu objek yang sampai ke alat indera, sedangkan

jiwa adalah suatu realita yang non materiil, yang ada di dalam

badan, yang berpikir, merasa, berkeinginan, mengontrol kegiatan

badan, serta bertanggung jawab. Zat sifatnya terbatas dan bukan

suatu keseluruhan realita, melainkan berkenaan dengan proses-

proses materiil, yang terikat pada hukum-hukum mekanis.

Sedangkan jiwa merupakan fakta-fakta tersendiri,seperti rasa sakit,

frustasi, aspirasi, apresiasi, tujuan, dan kehendak, itu semua bukan

hasil dari pada zat, tetapi mempunyai sumber tersendiri dalam

realita yang berbeda, yang mempunyai hak berbicara dan secara

relatif ia bebas dari hukum-hukum mekanis. Realita ini disebut

mind substansi.

2) Teori Psikologi Daya

Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari berbagai daya,

mengingat, berpikir, merasakan, kemauan, dan sebagainya. Tiap

daya mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Tiap orang mempunyai

semua daya-daya itu, hanya berbeda kekuatanya saja. Agar daya-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

8

daya itu berkembang (terbentuk) maka daya-daya itu perlu dilatih,

sehingga dapat berfungsi. Teori ini bersifat formal karena

mengutamakan pembentukan daya-daya.

3) Teori Mental State

Teori ini berpangkal pada psikologi asosiasi yang dikembangkan

oleh J. Herbart yang pada prinsipnya, jiwa manusia terdiri dari

kesan-kesan/tanggapan-tanggapan yang masuk melalui

pengindraan. Kesan-kesan itu berasosiasi satu sama lain dan

membentuk mental atau kesadaran manusia. Tambah kuat asosiasi

itu, tambah lama kesan-kesan itu tinggal di dalam jiwa kita. Kesan-

kesan itu berasosiasi satu sama lain dan membentuk mental atau

kesadaran. Kesan-kesan itu akan mudah diungkapkan kembali

(reproduksi) apabila kesan-kesan itu tertanam dengan kuat dalam

ruang kesadaran. Dan sebaliknya apabila kesan-kesan itu lemah

maka akan lebih mudah lupa. Jadi, yang penting menurut teori ini

adalah bahan-bahan atau materi yang disampaikan kepada

seseorang. Teori ini bersifat materialistis mengutamakan bahan.

4) Teori Psikologi Behaviorisme

Behaviorisme adalah suatu studi tentang suatu kelakuan.

Timbulnya aliran ini disebabkan rasa tidak puas terhadap teori

psikologi daya dan teori mental state. Sebabnya adalah ialah

karena aliran-aliran terdahulu hanya menekankan pada segi

kesadaran saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

9

Apa yang dikemukakan diatas kemudian menjadi dasar dalam

teori connectionism. Teori ini mempunyai doktrin pokok, yakni

hubungan antara stimulus dan respons, asosiasi-asosiasi dibuat

antara kesan-kesan pengadaan dan dorongan-dorongan untuk

berbuat. Ikatan-ikatan (bond) atau koneksi-koneksi dapat diperkuat

atau diperlemah serasi dengan banyaknya penggunaan dan

pengaruh-pengaruh dari penggunaan itu. Throndike dengan S-R

Bond Theory-nya menyusun hukum-hukum sebagai berikut:

a) Hukum pengaruh ( the law of effect)

Hubungan-hubungan diperkuat atau diperlemah tergantung

pada kepuasan atau ketidaksenangan yang berkenaan dengan

penggunaannya.

b) Hukum latihan ( the law exercise) atau prinsip use and disuse.

Apabila hubungan itu sering dilatih maka ia akan menjadi kuat

(fized)

c) Hukum kesediaan / kesiapan ( the law of readiness)

Apabila suatu ikatan ( bond) siap untuk berbuat, perbuatan itu

memberi kepuasan, sebaliknya apabila tidak siap maka

menimbulkan ketidakpuasan/ketidaksenangan terganggu.

5) Teori Psikologi Gestalt

Menurut aliran ini, jiwa manusia adalah suatu kerseluruhan yang

bersturktur. Suatu keseluruhan bukan terdiri dari bagian-bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

10

atau unsur-unsur. Unsur-unsur ini berada dalam keseluruhan

menurut struktur yang telah tertentu dan berelasi satu sama lain.

2. Mengajar

Menurut Lindgren, mengajar adalah menciptakan situasi, menyediakan

kemudahan, membimbing dan mengarahkan sehingga pelajar melakukan

proses pada dirinya terjadi perubahan (Lindgren, dalam Teodoro Soares,

2003:12). Dengan kata lain menyangkut pembelajaran yaitu kegiatan

menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa membangun pengetahuanya

sendiri. Sedangkan menyangkut aspek proses, pembelajaran fisika

dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan berpikir siswa, yang menyertai

kemampuan dan ketrampilan psikomotorik.

Sedangkan pengertian mengajar yang lain, Hamalik(2003:44) membahas yang

bersumber dari 6 pendapat yang dipandang sebagai pendapat yang lebih

menonjol yaitu :

1) Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada peserta siswa

didik atau murid di sekolah.

2) Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi yang muda

melalui lembaga pendidikan sekolah.

3) Mengajar adalah mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan

kondisi belajar bagi siswa.

4) Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar

kepada murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

11

5) Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga

negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.

6) Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi

kehidupan masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan definisi belajar diatas maka mengajar jelas bukan

suatu kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar ke pelajar

melainkan kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri

pengetahuanya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa dalam

membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan dan

bersikap kritis.

3. Pembelajaran

Tujuan dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah dua

hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran

mengarahkan guru agar berhasil dalam membelajarkan siswa; sementara

unsur-unsur dinamis pembelajaran mendukung bagi tercapainya tujuan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Hamalik,2003:43).

Pembelajaran dimaksudkan terciptanya suasana sehingga siswa

belajar. Tujuan pembelajaran haruslah menunjang dan dalam rangka

tercapainya tujuan belajar.

Dahulu, ketika pembelajaran dimaksudkan sebagai sekedar

penyampaian ilmu pengetahuan, pembelajaran tidak terkait dengan belajar,

termasuk tujuanya. Sebab, jika guru telah mrnyampaikan ilmu

pengetahuan, tercapailah maksud atau tujuan pembelajaran tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

12

Pembelajaran model dahulu, memang tidak dicobaterkaitkan

dengan belajar itu sendiri. Pembelajaran lebih terkonsentrasi pada kegiatan

guru dan tidak terkonsentrasi pada kegiatan siswa.

Jika pada masa sekarang ini, pembelajaran dicobaterkaitkan

dengan belajar, maka dalam merancang aktivitas pembelajaran, guru harus

belajar dari aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa harus dijadikan

titik tolak dalam merancang pembelajaran.

Implikasi dari adanya keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dan

kegiatan belajar siswa tersebut adalah, disusunya tujuan pembelajaran

yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar. Muatan-muatan yang

termaktub dalam tujuan belajar, haruslah termaktub juga dalam tujuan

pembelajaran.

B. HAKEKAT FISIKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN

1. Hakekat Fisika

Hakekat fisika telah dirumuskan dengan berbagai cara. Setiap rumusan

menekankan aspek tertentu yang berbeda dengan rumusan lain. Menurut

Conant (Sarkim, 1998:2), sains adalah sekumpulan konsep-konsep dan skema

konsep yang saling berhubungan yang dikembangkan sebagai hasil

eksperimen dan observasi dan bermanfaat untuk eksperimen dan observasi

selanjutnya. Dan menurut Carin dan Sund (Sarkim, 1998:3), sains adalah

suatu sistem pengetahuan tentang alam berdasarkan data yang diperoleh

melalui observasi dan eksperimen. Carin dan Sund juga menyebutkan tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

13

kriteria yang harus dipenuhi teori di dalam sains, yaitu: 1) mampu

menjelaskan fenomena yang diamati; 2) mampu memprediksi fenomena yang

belum diamati; dan 3) dapat diuji melalui eksperimen lain.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa hakikat fisika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang

berkaitan dengan konsep-konsep, struktur materi dan teori-teori tentang materi

dan antar aksinya di alam yang didapatkan melalui observasi dan eksperimen,

yang kemudian dipahami dan dimanfaatkan oleh manusia untuk

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Fisika sebagai Bahan Pembelajaran

Dari definisi Conant tentang sains, sains mengandung 2 elemen, yang

oleh Kuslan dan Stones disebut aspek produk dan aspek proses (Kuslan &

Stones dikutip oleh Sarkim, 1998:2). Oleh Carin dan Sund ditambahkan aspek

ketiga yaitu aspek sikap manusia. (Carin & Sund dikutip oleh Sarkim,

1998:3).

a. Aspek Produk

Produk dalam sains meliputi tiga komponen utama yaitu konsep,

prinsip, dan teori. Konsep adalah suatu rumusan atau gagasan umum atas

suatu fenomena, contohnya yaitu gerak, bunyi, arus listrik. Prinsip-prinsip

ilmiah adalah generalisasi dari beberapa konsep yang saling berhubungan.

Contohnya yaitu logam memuai jika dipanaskan. Pernyataan ini

mengandung tiga konsep yaitu logam, panas, dan memuai. Teori adalah

susunan kelompok prinsip-prinsip ilmiah yang menjelaskan berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

14

fenomena. Teori dapat menjelaskan, menghubungkan, dan meramalkan

berbagai penemuan percobaan dan pengamatan. Contoh dari teori adalah

teori relativitas, teori atom.

b. Aspek Proses

Aspek proses adalah cara memperoleh pengetahuan. Pengetahuan

yang ada sekarang ini merupakan hasil dari suatu proses panjang.

Pengetahuan yang diakui kebenarannya sampai saat ini merupakan hasil

dari penyempurnaan atas pengetahuan sebelumnya. Proses sains terdiri

dari bermacam-macam kegiatan seperti penentuan masalah dan

pengukuran, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Proses ini

disebut sebagai metode ilmiah.

c. Aspek Sikap

Aspek sikap manusia adalah keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan

opini-opini tertentu. Dalam pengajaran sains, aspek sikap dapat

terealisasikan apabila guru sadar dan terus menerus memperhatikan,

mengarahkan, menegur, dan menunjukkan sikap kepada siswa.

Sains diajarkan di sekolah karena kebutuhan dari masyarakat untuk

berpikir secara kritis, yang merupakan ciri dari para ahli dalam

memecahkan masalah, dan memahami sains untuk mengembangkan

teknologi(Richarson, 1957 dalam Harjanti, 2007:13). Sehingga merupakan

tanggung jawab guru sains untuk mengajarkan sains seiring dengan

perkembangan teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

15

Berdasarkan uraian di atas sains mencakup tiga aspek yaitu aspek

produk, aspek proses, dan aspek sikap. Selain itu sains dalam hal ini fisika,

juga merupakan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dari kedua hal

ini maka sebagai seorang guru harus dapat memilih dan menentukan suatu

metode pembelajaran yang sesuai dengan hakikat fisika. Penentuan

metode pembelajaran harus dapat membantu siswa dalam membangun

sendiri pengetahuannya.

C. SIKAP

Dalam arti yang sempit sikap adalah padangan atau kecenderungan

mental (Syah, Muhibbin, 1997:120). Menurut W.S. Winkel (2004:116) sikap

merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil

tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak.

Orang yang memiliki sikap jelas, mampu untuk memilih secara tegas di antara

beberapa kemungkinan. Misalnya, mahasiswa yang harus memilih antara

belajar untuk mempersiapkan ujian lisan atau pergi nonton bersama pacarnya

pada waktu yang bersamaan. Yang mana akan dipilih, tergantung dari

sikapnya terhadap kelulusan dalam ujian itu dan kepuasan dalam berpacaran,

mana yang pada saat itu dianggap lebih penting. Mahasiswa yang tidak

mempunyai sikap jelas, akan merasa ragu-ragu dan bingung, mana yang harus

diprioritaskan pada saat itu.

Dalam sikap dapat dibedakan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek

afektif dan aspek konatif. Misalnya, orang A mengetahui bahwa mobil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

16

berukuran besar membutuhkan bahan bakar banyak dan karena itu biaya

operasi menjadi tinggi (aspek kognitif). Dia tidak suka mengeluarkan uang

banyak untuk mengoperasikan uang mobil besar, hanya demi menjaga gengsi

(aspek afektif). Maka, dia tidak hendak membeli mobil besar dan berhasrat

membeli mobil yang lebih kecil (aspek konatif). Aspek terakhir inilah yang

paling berperan dalam mengambil tindakan atau menentukan pilihan

berdasarkan sikap tertentu.

Menurut Theresia Warsini (2000:13) ciri-ciri sikap terhadap suatu

obyek sebagai berikut:

a. Merupakan gejala psikologis yang berhubungan dengan motivasi, emosi,

persepsi dan proses kognitif.

b. Disertai perasaan atau emosi yang menimbulkan suatu penilaian terhadap

suatu obyek mengenai rasa tertarik/tidak tertarik, baik/buruk,

berguna/tidak berguna dan lain-lain.

c. Penilaian dan perasaan terhadap obyek menimbulkan sikap positif atau

negative.

d. Sikap menyebabkan kecenderungan untuk berbuat yaitu mendekati atau

menjauhi obyek.

e. Bila terjadi kecenderungan untuk mendekati obyek maka ada keinginan

untuk tahu dan belajar serta melibatkan diri.

f. Mengandung tiga komponen, meliputi komponen kognitif, komponen

affektif, dan komponen tingkah laku.

g. Sikap ditampakkan dalam bentuk pernyataan tingkah laku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

17

D. TUMBUKAN

Teori berikut diambil dari Kanginan,M.(2004).Fisika SMU Jilid 2B.

Sistem dua benda yang bertumbukan, momentum linear sistem adalah

tetap asalkan pada sitem tidak bekerja gaya luar. Akan tetapi energi kinetik

sistem dapat berkurang karena sebagian energi kinetik diubah ke bentuk

energi kalor dan energi bunyi pada saat terjadi tumbukan. Jadi pada peristiwa

tumbukan dimana tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka hukum

kekekalan linear selalu berlaku.

Berdasarkan berlaku atau tidaknya hukum kekekalan energi mekanik

(khususnya energi kinetik), tumbukan dibagi atas dua jenis: tumbukan lenting

dan tumbukan tak lenting. Tumbukan lenting, jika pada peristiwa tumbukan

itu energi kinetik sistem adalah tetap (berlaku hukum kekekalan energi

kinetik). Tumbukan tak lenting, jika pada peristiwa tumbukan itu terjadi

pengurangan energi kinetik sistem (tidak berlaku hukum kekekalan energi

kinetik). Tumbukan tak lenting disebut tak lenting sama sekali jika sesaat

sesudah tumbukan, kedua benda saling menempel (bergabung, sehingga kedua

benda dapat dianggap sebagai satu benda) dan keduanya bergerak bersama

dengan kecepatan yang sama.

Teori berikut diambil dari Sarkim,T.(2007). Diktat Mata Kuliah

Mekanika II.

1. Tumbukan Lenting

Tumbukan lenting adalah tumbukan dimana pada peristiwa

tumbukan itu energi kinetik sistem adalah tetap. Contoh tumbukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

18

lenting adalah tumbukan antara bola-bola billiard atau tumbukan antara

molekul-molekul udara terhadap dinding container tempat itu berada.

Pada tumbukan lenting berlaku dua persamaan berikut ini (masing-

masing menyatakan hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan

energi kinetik) :

)/:;/:(22112211

akhirfinalfawalinitiali

vmvmvmvm ffii +=+

ffii vmvmvmvm 222

211

222

211 2

121

21

21

+=+

Dan hukum kekekalan momentum:

fiii vmvmvmvm 22112211 +=+

Persamaan hukum kekekalan momentum dapat ditulis ulang dalam

bentuk:

( ) ( )iffi vvmvvm 222111 −=− ……………………….……(1)

Sementara itu persamaan hukum kekekalan energi kinetik dapat

ditulis ulang dalam bentuk:

( ) ( )22

222

22

211 ifii vvmvvm −=−

( ) ( ) ( )( )fifififi vvvvmvvvvm 2222211111 +−=++− ……..…(2)

Persamaan (2) dibagi persamaan (1) menghasilkan:

fifi vvvv 2211 +=+

( ) iiff vvvv 1212 −=−

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

19

( )( )ii vv

fvfv

12

121−−

−=

Persamaan terakhir yang didapatkan, menyatakan koefisien

restitusi(e) ada tumbukan yang lenting sempurna nilai koeefisien

tersebut adalah 1. Nilai koefisien restitusi dapat bernilai antara 0 sampai

dengan 1. Koefisien restitusi bernilai 0 untuk tumbukaan yang tak

lenting sama sekali, sementara itu terdapat pula tumbukan dengan nilai

koefisien restitusi bernilai 0<e<1.

2. Tumbukan tak Lenting

Tumbukan tak lenting adalah tumbukan dimana terjadi

pengurangan energi kinetik sistem atau energi kinetik benda yang

mengalami tumbukan tidak konstan (tidak berlaku hukum kekekalan

energi kinetik sekalipun momentumnya adalah konstan). Tumbukan

antara bola karet dengan bola keras merupakan tumbukan tak lenting

karena sebagian energi kinetik bola berubah ketika terjadi deformasi

(perubahan bentuk bola) ketika bersentuhan dengan permukaan keras itu.

Ketika dua benda bertumbukan dan setelah tumbukan keduanya

menyatu maka pada peristiwa tersebut sebagian energi kinetik hilang dan

tumbukan yang demikian disebut sebagai tumbukan yang tidak lenting

sama sekali. Sebagai contoh ketika dua buah kendaraan bertabrakan dan

kendaraan satu terkait dengan kendaraan yang lain maka setelah

tumbukan keduanya bergerak dengan kecepatan yang sama.

Andaikan dua buah benda masing-masing dengan massa 1m dan

2m keduanya bergerak saling melekat dengan kecepatan masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

20

benda sebesar 1v dan 2v . Kedua benda bertumbukan dan keduanya

bergerak bersama setelah tumbukan dengan kecepatan vf. Dengan

menerapkan hukum kekekalan momentum maka dapat dituliskan sebagai

berikut:

( ) fvmmvmvm 212211 +=+

21

2211

mmvmvm

vf++

=

3. Tumbukan dalam Dua Dimensi

Jumlah momentum dua partikel yang bertumbukan yang terisolasi

adalah konstan yang dikenal sebagai hukum kekekalan momentum.

Hukum kekekalan momentum tersebut mengimplikasikan bahwa jumlah

momentum dalam arah x dan y adalah konstan. Tumbukan dua dimensi

memiliki dua komponen persamaan hukum kekekalan momentum:

fyfyiyyi

fxfxixxi

vmvmvmvm

vmvmvmvm

22112211

22112211

+=+

+=+

Dua buah bola billiard bertumbukan dalam dua dimensi. Bola

pertama 1m bergerak dengan kecepatan 1v menumbuk bola kedua 2m

yang diam. Setelah tumbukan bola pertama 1m bergerak dengan

membentuk sudut θ terhadap horizontal. Demikian juga setelah

tumbukan bola kedua 2m bergerak membentuk sudutα terhadap

horizontal. Dengan menerapkan hukum kekekalan momentum pada

masing-masing komponen didapatkan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

21

E. LEMBAR KERJA SISWA

Lembar kerja siswa merupakan rancangan kegiatan yang dibuat khusus

untuk siswa, yang digunakan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Lembar kerja siswa yang paling baik adalah lembar kerja siswa yang dapat

melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang relevan dan

berkesinambungan. Bagian terpenting dari lembar kerja siswa adalah kegiatan

belajar yang berisi penjelasan singkat kegiatan yang akan dilakukan,

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, mengerjakan tugas, dan tempat

menuliskan jawaban pertanyaan serta kesimpulan.

Lembar kerja siswa dibuat dengan maksud untuk membimbing siswa

secara terstruktur yang kegiatanya memberikan daya tarik terhadap siswa.

Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan suatu cara yang

berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah

melaui beberapa media (Munandar, 1990: 25).

Keuntungan menggunakan lembar kerja siswa yang dikemukakan oleh

Winarno (1992 : 92) adalah :

a. Pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar, hasil

eksperimen atau hasil penyelidikan yang banyak berubungan dengan

minat mereka

b. Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian

mengambil inisiatif bertanggung jawab dan belajar sendiri.

αθ

αθ

sinsin0

coscos

2211

221111

f

f

vmvm

vmvvvm

−=

+=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif uji hipotesis.

B. Populasi dan Sampel

Populasi : seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Godean, Sleman.

Sampel : seluruh siswa dari dua kelas yang berjumlah 63 siswa.

C. Ubahan Penelitian

1. Jenis Ubahan

Dalam penelitian ini terdapat 2 ubahan yaitu peningkatan hasil belajar

dan sikap siswa terhadap pembelajaran

2. Definisi Operasional Ubahan

a) Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar adalah perbedaaan skor posttest dan

pretest dari proses pembelajaran.

b) Sikap Siswa terhadap Pembelajaran

Menurut Haryati, sikap merupakan kecenderungan merespon

secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu

obyek(2007:101). Berdasarkan pengertian tersebut, sikap terhadap

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

23

pembelajaran adalah kecenderungan merespon secara konsisten

baik menyukai atau tidak menyukai pembelajaran. Pada penelitian

ini sikap terhadap pembelajaran diukur dari kuesioner pengukur

sikap terhadap pembelajaran.

D. Perlakuan (treatment)

Perlakuanya adalah melakukan pembelajaran pada dua kelas.

Masing-masing kelas diberikan dua pembelajaran. Pembelajaran pertama

dilakukan dengan metode ceramah dengan cara X. Pembelajaran kedua

juga dilakukan dengan metode ceramah tetapi dengan cara Y. Untuk

meyakinkan bahwa hasil penelitian ini tidak dibuat-buat (direkayasa)

pembelajaranya dilakukan oleh dua pengajar. Pengajar pertama adalah

peneliti yang melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan

pengajar kedua adalah guru mata pelajaran fisika dari sekolah yang

melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas B. Untuk memperkuat

hasil penelitian, setelah itu dengan materi pelajaran yang berbeda dibalik

yaitu guru mata pelajaran dari sekolah tetap melakukan pembelajaran

dengan cara Y tetapi pada kelas A sedangkan peneliti melakukan

pembelajaran kelas B dengan cara X.

Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Peneliti pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian

melakukan pembelajaran pada kelas A dengan cara X sedangkan guru

mata pelajaran fisika dari sekolah pertama-tama memberikan pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

24

kepada siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas B dengan

cara Y.

2. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian

memberikan posttest pada siswa.

3. Setelah itu pembelajaran dibalik. Peneliti memberikan pretest kepada

siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas B dengan cara X

sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah memberikan pretest

kepada siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas A dengan

cara Y.

4. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian

memberikan posttest dan kuesioner pada siswa.

5. Setelah itu peneliti menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X

lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari

peningkatan hasil belajar dan bagaimana sikap siswa terhadap

pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara

Y.

E. Instrument Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka data yang dibutuhkan adalah

kemampuan siswa menguasai materi sebelum pembelajaran, kemampuan

siswa menguasai materi setelah pembelajaran dan pendapat siswa.

Sehingga instrumen dalam penelitian ini adalah soal pretest, soal posttest

dan kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

25

1. Soal Pretest dan Posttest

Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan pembelajaran

dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.

Soal-soal pretest dan posttest pada penelitian ini dibuat

berdasarkan indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan

dicapai. Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah aspek analisis.

Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest dapat dilihat pada

tabel 1 berikut:

Tabel 1

Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest berdasarkan indikator

hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan dicapai

Indikator No.Soal

1. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam satu dimensi.

1

2. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaiakan masalah

tumbukan dalam dua dimensi.

2

3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik

dengan hukum kekekalan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

26

Sedangkan kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada

masing-masing materi dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3 berikut:

Tabel 2

Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi

Tumbukan Lenting

No. soal Bobot Kriteria Skor Keterangan

1 20

Semua langkah dijawab salah

Satu langkah dijawab benar

Dua langkah dijawab benar

0

10

20

Jawaban terdiri

dari dua langkah

pengerjaan

2 30

Semua langkah dijawab salah

Satu langkah dijawab benar

Dua langkah dijawab benar

Tiga langkah dijawab benar

0

10

20

30

Jawaban terdiri

dari tiga langkah

pengerjaan

3 30

Semua langkah dijawab salah

Satu langkah dijawab benar

Dua langkah dijawab benar

Tiga langkah dijawab benar

0

10

20

30

Jawaban terdiri

dari tiga langkah

pengerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

27

Tabel 3

Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi

Tumbukan tak Lenting

No. soal Bobot Kriteria Skor Keterangan

1 10

Semua langkah dijawab salah

Satu langkah dijawab benar

0

10

Jawaban terdiri

dari satu langkah

pengerjaan

2 40

Semua langkah dijawab salah

Satu langkah dijawab benar

Dua langkah dijawab benar

Tiga langkah dijawab benar

Empat langkah dijawab benar

0

10

20

30

40

Jawaban terdiri

dari empat langkah

pengerjaan

3 20

Semua langkah dijawab salah

Satu langkah dijawab benar

Dua langkah dijawab benar

0

10

20

Jawaban terdiri

dari dua langkah

pengerjaan

2. Kuesioner

Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap

siswa terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan

pembelajaran dengan cara Y. Kuesioner pada penelitian ini, dibuat

berdasarkan komponen-komponen sikap menurut indikatornya.

Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya dapat

dilihat pada tabel 4 berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

28

Tabel 4

Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya

Komponen sikap Indikator No. soal

Ketertarikan • Tertarik terhadap pembelajaran dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y

• Tertarik pada saat belajar dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y

1,18

2

Perasaan senang • Senang pada saat pembelajaran dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y

• Senang pada saat belajar dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y

9,17

3

Persetujuan

terhadap sesuatu

• Setuju terhadap pembelajaran dengan cara

X dibandingkan dengan cara Y

• Setuju terhadap kemudahan pemahaman

dengan cara X dibandingkan dengan cara

Y

• Setuju terhadap kecocokan dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y

4

6

19

Keseriusan • Serius terhadap pembelajaran dengan cara

X dibandingkan dengan cara Y

• Serius pada saat belajar dengan dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y

8,11

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

29

Komponen sikap Indikator No. soal

Persepsi

baik/buruk

• Persepsi bantuan penyelesaian soal dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y

• Persepsi penjelasan dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y

• Persepsi pembelajaran dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y

5

7,13,14

12

Semangat • Semangat pada saat pembelajaran dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y

10,16

Kuesioner pada penelitian ini digunakan kuesioner tipe positif.

Kuesioner dibuat dengan lima jawaban yaitu sangat setuju, setuju,

netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Masing-masing

jawaban diberi skor.

Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuesioner tipe

positif adalah sebagai berikut :

Sangat tidak setuju diberi skor : 1

Tidak setuju diberi skor : 2

Netral diberi skor : 3

Setuju diberi skor : 4

Sangat setuju diberi skor : 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

30

Contoh kuesioner yang dimasukkan dalam tipe positif:

Saya dapat belajar fisika dengan penyelesaian soal yang dituntun

dengan LKS dalam waktu lebih lama dibandingkan belajar fisika

dengan penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuesioner tipe

negatif adalah sebaliknya yaitu sebagai berikut :

Sangat tidak setuju diberi skor : 5

Tidak setuju diberi skor : 4

Netral diberi skor : 3

Setuju diberi skor : 2

Sangat setuju diberi skor : 1

Contoh kuesioner yang dimasukkan dalam tipe negatif:

Saya lebih cepat merasa capai pada pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dibandingkan

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun secara

langsung.

F. Analisis Data

1. Efektivitas Pembelajaran

Untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih

efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan

hasil belajar, semua langkah dinyatakan dengan perbedaan mean.

Sehingga analisisnya menggunakan uji-t atau test-t. Test-t untuk dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

31

kelompok yang independen digunakan untuk membandingkan akibat dua

perlakuan (treatment) yang dilakukan pada suatu penelitian (Suparno,

2007:94). Test-t untuk kelompok yang dependen digunakan untuk

mengetes dua kelompok yang dependen atau satu kelompok yang dites dua

kali yaitu pada pretest dan posttest (Suparno, 2007:96). Langkah-langkah

untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih efektif

dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil

belajar adalah sebagai berikut:

(1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X

dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

(2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X

(3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y

(4) Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak

berbeda secara signifikan (pretest = pretest) maka dianalisis

menggunakan mean skor posttest

(5) Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda

secara signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan

mean selisih skor posttest dan pretest

a. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X

dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

32

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing-

masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t

untuk dua kelompok yang independen.

Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:

(a) Hipotesis

Ho : 1X = 1Y

Hi : 1X ≠ 1Y

(b) Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05

(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2

(d) Tcrit dilihat dari tabel

(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit

(f) Statistik yang digunakan

• Bila n1 = n2,

Tobs = ( )

2

22

1

21

11

nS

nS

YX

+

• Bila n1 ≠ n2,

Tobs = ( )

( ) ( )( ) ⎥

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

−+−+−

2121

222

211

11

11.2

11nnnn

snsn

YX

• Standart deviasi :

S1 = ( )

11

2

11

−∑n

XX i , S2 = ( )

12

2

11

−∑n

YYi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

33

(g) Ambil keputusan tentang Ho.

Keterangan :

n1 = jumlah siswa kelas A

n2 = jumlah siswa kelas B

1iX = skor pretest tiap siswa kelas A

1iY = skor pretest tiap siswa kelas B

1X = Mean skor pretest kelas A

1Y = Mean skor pretest kelas B

b. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean

skor posttest pembelajaran dengan cara X, maka dianalisis

menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen.

Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :

(a) Hipotesis

Ho : 1X = 2X

Hi : 2X > 1X

(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

(c) df untuk t = N – 1

(d) Tcrit dilihat dari tabel

(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit

(f) Statistik yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

34

Trel = ( )

( )1

2

2

12

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

∑ ∑

NN

ND

D

XX

(g) Ambil keputusan tentang Ho.

Keterangan :

1X = Mean skor pretest

2X = Mean skor posttest

Di = Xi2 - Xi1

N = Jumlah siswa

c. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean

skor posttest pembelajaran dengan cara Y, maka dianalisis

menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen.

Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :

(a) Hipotesis

Ho : 1Y = 2Y

Hi : 2Y > 1Y

(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

(c) df untuk t = N – 1

(d) Tcrit dilihat dari tabel

(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

35

(f) Statistik yang digunakan

Trel = ( )

( )1

22

12

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

∑ ∑

NN

ND

D

YY

(g) Ambil keputusan tentang Ho.

Keterangan :

1Y = Mean skor pretest

2Y = Mean skor posttest

Di = Xi2 - Xi1

N = Jumlah siswa

d. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak

berbeda secara signifikan (pretest = pretest) maka dianalisis

menggunakan mean skor posttest

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor posttest masing-

masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t

untuk dua kelompok yang independen.

Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:

(a) Hipotesis

Ho : 2X = 2Y

Hi : 2X > 2Y

(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

36

(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2

(d) Tcrit dilihat dari tabel

(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit

(f) Statistik yang digunakan

• Bila n1 = n2,

Tobs = ( )

2

22

1

21

22

nS

nS

YX

+

• Bila n1 ≠ n2,

Tobs = ( )

( ) ( )( ) ⎥

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

−+−+−

2121

222

211

22

11.2

11nnnn

snsn

YX

• Standart deviasi :

S1 = ( )

11

2

22

−∑n

XX i , S2 = ( )

12

2

22

−∑n

YYi

(g) Ambil keputusan tentang Ho.

Keterangan :

n1 = jumlah siswa kelas A

n2 = jumlah siswa kelas B

1iX = skor pretest tiap siswa kelas A

1iY = skor pretest tiap siswa kelas B

1X = Mean skor posttest kelas A

1Y = Mean skor posttest kelas B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

37

e. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda

secara signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan

mean selisih skor posttest dan pretest

Karena yang diuji adalah perbedaan mean selisih skor posttest

dan pretest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis

menggunakan uji-t atau test-t untuk dua kelompok yang independen.

Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:

(a) Hipotesis

Ho : X∆ = Y∆

Hi : X∆ > Y∆

(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2

(d) Tcrit dilihat dari tabel

(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit

(f) Statistik yang digunakan

• Bila n1 = n2,

Tobs = ( )

2

22

1

21

nS

nS

YX

+

∆−∆

• Bila n1 ≠ n2,

Tobs = ( )( ) ( )

( ) ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

−+−+−

∆−∆

2121

222

211 11.

211

nnnnsnsn

YX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

38

• Standart deviasi :

S1 = ( )

11

2

∆−∆∑n

XX, S2 =

( )12

2

∆−∆∑n

YY

(g) Ambil keputusan tentang Ho.

Keterangan :

n1 = jumlah siswa kelas A

n2 = jumlah siswa kelas B

1iX = skor pretest tiap siswa kelas A

1iY = skor pretest tiap siswa kelas B

X∆ = Mean selisih skor posttest dan pretest kelas A

Y∆ = Mean selisih skor posttest dan pretest kelas B

2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran

Dalam menganalisis bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran

dengn cara x dibandingkan pembelajaran dengan cara Y digunakan data

jumlah skor pada masing-masing siswa.

Dalam penelitian ini terdapat 19 kuesioner. Karena kriteria penskoran

kuesioner dari lima jawaban adalah dari 5 - 1 maka jumlah skor

tertingginya adalah 95 dan skor terendahnya adalah 19. Apabila

diprosentasekan skor tertingginya adalah 100% dan prosentase

terendahnya adalah 20%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

39

a. Sikap Masing-masing Siswa terhadap Pembelajaran

Dalam menentukan sikap masing-masing siswa baik siswa kelas

A maupun siswa kelas B pada penelitian ini dianalisis berdasarkan

jumlah skor kuesioner tiap siswa.

Langkah-langkah menganalisisnya, pertama adalah

memprosentasekan jumlah skor tiap siswa. Besarnya jumlah skor tiap

siswa dalam prosentase adalah:

%siswatiapmaksimalskorJumlah

siswatiapskorJumlah 100× .

Langkah kedua, untuk menentukan sikap masing-masing siswa

terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran

dengan cara Y dianalisis berdasarkan interval skor. Kriteria penskoran

dalam penelitian ini mengacu pada evaluasi penilaian minat dan sikap

yaitu: Evaluasi penilaian yang bertujuan untuk mengetahui minat dan

sikap peserta didik terhadap suatu mata ajar tertentu (Haryati,

2007:86). Kriteria penskoranya seperti pada tabel 5 berikut :

Tabel 5

Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran

Jumlah skor tiap siswa

dalam prosentase (%)

Sikap siswa

84 – 100 Jauh lebih menyenangkan

67 – 83 Lebih menyenangkan

50 – 66 Netral atau sama saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

40

Jumlah skor tiap siswa

dalam prosentase (%)

Sikap siswa

33 – 49 Kurang menyenangkan

≤ 32 Jauh kurang menyenangkan

Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap-tiap kelas baik kelas

A maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori tertentu

dapat dilihat dengan cara berikut :

%kelassatusiswaseluruhjumlah

tertentukategoridalamtermasuksikapnyayangsiswaJumlah 100×

b. Sikap Masing-masing Kelas terhadap Pembelajaran

Dalam menentukan sikap masing-masing kelas baik kelas A

maupun kelas B terhadap pembelajaran, jumlah skor dalam prosentase

(%) seluruh siswa pada masing-masing kelas dirata-rata dengan

perhitungan:

kelassatusiswaJumlahkelasgmagmasiswasiswaseluruhprosentasedalamskorJumlah sinsin −

Setelah itu dikategorikan berdasarkan interval skor yaitu pada

tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap masing-masing

kelas terhadap pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

41

c. Sikap Seluruh Siswa terhadap Pembelajaran

Dalam menentukan sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran

yaitu siswa kelas A dan siswa kelasB, jumlah skor dalam prosentase

(%) seluruh siswa pada semua kelas dirata-rata dengan perhitungan:

siswasemuaJumlahkelassemuasiswasiswaseluruhprosentasedalamskorJumlah

Setelah itu dikategorikan berdasarkan interval skor yaitu pada

tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap seluruh siswa

terhadap pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 03 November 2008 sampai

dengan tanggal 02 Desember 2008 sebanyak 16 pertemuan dengan

perincian masing-masing kelas dilakukan 2 kali pretest, 2 kali posttest dan

4 kali pembelajaran.

Sebelum diadakan pembelajaran siswa diberikan pretest dan sesudah

diadakan pembelajaran siswa diberikan posttest. Saat pretest dan posttest

waktu yang diberikan sama yaitu 2 x 45’. Pada masing-masing materi

pembelajaran diadakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama 2 x 45’

dan pertemuan kedua 1 x 45’. Materi pembelajaran pada penelitian ini

adalah Tumbukan Lenting dan Tumbukan tak Lenting. Sebelum

melakukan penelitian guru mata pelajaran dari sekolah sudah melakukan

pembelajaran dengan materi Impuls dan Momentum dan sudah sampai

merumuskan hukum kekekalan momentum yang berlaku untuk tumbukan

tetapi belum melakukan pembelajaran dengan materi tumbukan secara

detail. Hanya konsep-konsep dasar tumbukan saja. Jadi sebetulnya guru

mata pelajaran dari sekolah sebelumnya sudah melakukan pembelajaran

mengenai konsep-konsep dasar tumbukan.

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

43

Pada proses penelitian, pembelajaran dengan cara X dilakukan oleh

peneliti pada kelas A sedangkan pembelajaran dengan cara Y dilakukan

oleh guru mata pelajaran fisika dari sekolah pada kelas B. Pembelajaran

dengan cara Y dilakukan oleh guru mata pelajaran dari sekolah tujuanya

supaya penelitian ini tidak dikira direkayasa. Setelah itu pembelajaran

dibalik yaitu peneliti tetap melakukan pembelajaran dengan cara X tetapi

pada kelas B sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah tetap

melakukan pembelajaran dengan cara Y tetapi pada kelas A. Setelah itu

siswa kelas A dan kelas B diberikan kuesioner.

B. Deskripsi Data

Data-data yang diperoleh pada saat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Saat Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas

A dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran

dengan cara Y pada kelas B dengan materi tumbukan lenting

a. Data Skor pretest dan Skor posttest

Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik

dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

44

Tabel 6

Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik

Interval Skor

Frekuensi

Cara X Cara Y

Skor

pretest

Skor

posttest

Skor

pretest

Skor

posttest

71 – 80 0 2 0 0

61 – 70 0 6 0 0

51 – 60 0 6 0 3

41 – 50 0 1 0 5

31 – 40 0 6 0 3

21 – 30 8 9 4 14

11 – 0 18 0 21 3

0 – 10 4 0 3 0

Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:

Pretest Pembelajaran dengan Cara X

02468

101214161820

71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sisw

a

Posttest Pembelajaran dengan Cara X

0123456789

10

71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sisw

a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

45

Pretest Pembelajaran dengan Cara Y

0

5

10

15

20

25

71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sisw

a

Posttest Pembelajaran dengan Cara Y

0

2

4

6

8

10

12

14

16

71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sisw

a

b. Data Mean dan Standart Deviasi pada pretest dan posttest

Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum

pembelajaran dibalik dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7

Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum

pembelajaran dibalik

Data Mean Mean (%)

Standart Deviasi

pretest pembelajaran dengan cara X 19 23,75 5,32

posttest pembelajaran dengan cara X 47,33 59,16 16,70

pretest pembelajaran dengan cara Y 19,12 23,90 4,31

posttest pembelajaran dengan cara Y 34,39 42,99 10,78

2. Saat Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B

dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran

dengan cara Y pada kelas A dengan materi tumbukan tak lenting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

46

a. Data Skor pretest dan Skor posttest

Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik

dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8

Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik

Interval Skor

Frekuensi

Cara X Cara Y

Skor

pretest

Skor

posttest

Skor

pretest

Skor

posttest

61 – 70 0 28 0 16

51 – 60 0 0 0 7

41 – 50 0 0 0 6

31 – 40 27 0 29 0

21 – 30 1 0 0 0

11 – 20 0 0 0 0

0 – 10 0 0 0 0

Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:

Pretest Pembelajaran dengan Cara X

05

1015202530

61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sisw

a

Posttest Pembelajaran dengan Cara X

05

1015202530

61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sis

wa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

47

Pretest Pembelajaran dengan Cara Y

05

101520253035

61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sis

wa

Posttest Pembelajaran dengan Cara Y

0

5

10

15

20

61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10

Interval Skor

Jum

lah

Sis

wa

b. Data Mean dan Standart Deviasi pada pretest dan posttest

Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah

pembelajaran dibalik dapat dilihat pada tabel 9 berikut:

Tabel 9

Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah

pembelajaran dibalik

Data Mean Mean (%)

Standart Deviasi

pretest pembelajaran dengan cara X 34,82 49,74 0,95

posttest pembelajaran dengan cara X 68,93 98,47 2,09

pretest pembelajaran dengan cara Y 35 50,00 0

posttest pembelajaran dengan cara Y 62,14 88,77 8,64

2. Data Kuesioner

Data perolehan kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran dengan

cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dapat dilihat pada

tabel 10 dan 11 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

48

Kelas A

Tabel 10

Data perolehan kuesioner sikap

siswa kelas A terhadap

pembelajaran

Interval Skor

(%)

Frekuensi

84 – 100 1

67 – 83 19

50 – 66 14

33 – 49 1

20 – 32 0

Kelas B

Tabel 11

Data perolehan kuesioner sikap

siswa kelas B terhadap

pembelajaran

Interval Skor

(%)

Frekuensi

84 – 100 1

67 – 83 6

50 – 66 19

33 – 49 2

20 – 32 0

Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:

Perolehan Kuesioner Sikap Kelas A

0

5

10

15

20

84 – 100 67 – 83 50 – 66 33 – 49 20 – 32

Interval Skor (%)

Jum

lah

Sis

wa

Perolehan Kuesioner Sikap Kelas B

0

5

10

15

20

84 – 100 67 – 83 50 – 66 33 – 49 20 – 32

Interval Skor (%)

Jum

lah

Sis

wa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

49

C. Analisis Data

1. Efektivitas Pembelajaran

(a) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan

guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran

dengan cara Y pada kelas B dengan materi tumbukan lenting

1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan

cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan

mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean

skor pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji-

t untuk kelompok yang independen.

Hipotesis: Ho : 1X = 1Y

Hi : 1X ≠ 1Y

Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = (n1-1) + (n2-1) = (30 - 1) + (28 – 1) = 56

Tcrit = 2,000 (dari tabel)

Tobs = ( )( ) ( )

( ) ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

−+−+−

2121

222

211

11

11.2

11nnnn

snsn

YX

= ( ) ( )

( ) ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−+−+−

281

301

2283031,412832,5130

2,191922

= - 0,1567

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = - 0,1567. Karena

Tobs ada diantara Tcrit atau Tobs berada diluar daerah rejeksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

50

maka Ho diterima dan Hi ditolak. Berarti adanya perbedaan

mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean

skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak signifikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean skor pretest

pembelajaran dengan cara X tidak berbeda secara signifikan

dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y.

Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman

120 dan 121.

2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X

Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis

dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran

dengan cara X dengan mean skor posttest pembelajaran dengan

cara X dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang

dependen.

Hipotesis: Ho : 1X = 2X

Hi : 2X > 1X

Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = n – 1 = 30 – 1 = 29

Tcrit = 2,045 (dari tabel)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

51

Trel = ( )

( )1

2

2

12

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

∑ ∑

NN

ND

D

XX =

( )

( )1303030

85030950

1933,472

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

− = 10,084

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 10,084. Karena

Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi

maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan

mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor

posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

pembelajaran dengan cara X.

Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman

122.

3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y

Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis

dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran

dengan cara Y dengan mean skor posttest pembelajaran dengan

cara Y dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang

dependen.

Hipotesis: Ho : 1Y = 2Y

Hi : 2Y > 1Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

52

Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = n – 1 = 28 – 1 = 27

Tcrit = 2,052 (dari tabel)

Trel = ( )

( )1

2

2

12

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

∑ ∑

NN

ND

D

YY =

( )

( )1282828

4259425

12,1929,342

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

− = 7,658

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 7,658. Karena

Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi

maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan

mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor

posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

pembelajaran dengan cara Y.

Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman

123.

4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar

Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X

dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak

berbeda secara signifikan, maka untuk menguji perbedaan

peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data mean

skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan

menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

53

Hipotesis: Ho : 2X = 2Y

Hi : 2X > 2Y

Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = (n1-1) + (n2-1) = (30 - 1) + (28 – 1) = 56

Tcrit = 2,000 (dari tabel)

Tobs = ( )( ) ( )

( ) ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

−+−+−

2121

222

211

22

11.2

11nnnn

snsn

YX

= ( ) ( )

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−+−+−

281

301

2283078,1012870,16130

39,3433,4722

= 3,478

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = 3,478. Karena Tobs

lebih besar dari Tcrit atau Tobs berada dalam daerah rejeksi maka

Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean

skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor

posttest pembelajaran dengan cara Y signifikan. Mean skor

posttest pembelajaran dengan cara X lebih besar daripada mean

skor posttest pembelajaran dengan cara Y. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pembelajaran

dengan cara X lebih baik daripada peningkatan hasil belajar

pembelajaran dengan cara Y. Analisis secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran halaman 124 dan 125.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

54

(b) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan

guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran

dengan cara Y pada kelas A dengan materi tumbukan tak lenting

1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan

cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan

mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean

skor pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji-

t untuk kelompok yang independen.

Hipotesis: Ho : 1X = 1Y

Hi : 1X ≠ 1Y

Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = (n1-1) + (n2-1) = (28 - 1) + (30 – 1) = 56

Tcrit = 2,000 (dari tabel)

Tobs = ( )( ) ( )

( ) ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

−+−+−

2121

222

211

11

11.2

11nnnn

snsn

YX

= ( ) ( )

( ) ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−+

−+−

301

281

22830013095,0128

3582,3422

= - 1,038

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = - 1,038. Karena

Tobs ada diantara Tcrit atau Tobs berada diluar daerah rejeksi

maka Ho diterima dan Hi ditolak. Berarti adanya perbedaan

mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

55

skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak signifikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean skor pretest

pembelajaran dengan cara X tidak berbeda secara signifikan

dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y.

Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman

126 dan 127.

2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X

Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis

dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran

dengan cara X dengan mean skor posttest pembelajaran dengan

cara X dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang

dependen.

Hipotesis: Ho : 1X = 2X

Hi : 2X > 1X

Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = n – 1 = 28 – 1 = 27

Tcrit = 2,052 (dari tabel)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

56

Trel = ( )

( )1

2

2

12

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

∑ ∑

NN

ND

D

XX=

( )

( )1282828

95532725

82,3493,682

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

− = 75,90

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 75,90. Karena Treal

lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi maka

Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean

skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor posttest

lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

pembelajaran dengan cara X.

Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman

128.

3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y

Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis

dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran

dengan cara Y dengan mean skor posttest pembelajaran dengan

cara Y dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang

dependen.

Hipotesis: Ho : 1Y = 2Y

Hi : 2Y > 1Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

57

Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = n – 1 = 29 – 1 = 28

Tcrit = 2,048 (dari tabel)

Trel = ( )

( )1

2

2

12

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

∑ ∑

NN

ND

D

YY=

( )

( )1282829

78723447

3514,622

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

− = 16,32

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 16,32. Karena

Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi

maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan

mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor

posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

pembelajaran dengan cara Y.

Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman

129.

4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar

Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X

dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak

berbeda secara signifikan, maka untuk menguji perbedaan

peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data mean

skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan

menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

58

Hipotesis: Ho : 2X = 2Y

Hi : 2X > 2Y

Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05

Df = (n1-1) + (n2-1) = (28 - 1) + (29 – 1) = 55

Tcrit = 2,021 (dari tabel)

Tobs = ( )( ) ( )

( ) ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

−+−+−

2121

222

211

22

11.2

11nnnn

snsn

YX

= ( ) ( )

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ +⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−+−+−

291

281

2292864,812909,2128

14,6293,6822

= 4,044

Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = 4,044. Karena Tobs

lebih besar dari Tcrit atau Tobs berada dalam daerah rejeksi maka

Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean

skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor

posttest pembelajaran dengan cara Y signifikan. Mean skor

posttest pembelajaran dengan cara X lebih besar daripada mean

skor posttest pembelajaran dengan cara Y. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pembelajaran

dengan cara X lebih baik daripada peningkatan hasil belajar

pembelajaran dengan cara Y

Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman

130 dan 131.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

59

2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran

1) Sikap Masing-masing Siswa terhadap Pembelajaran

Berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh distribusi sikap setiap

siswa. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika

dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A seperti

pada tabel 12 berikut:

Tabel 12

Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A

No. Kode

Siswa

Jumlah

Skor Siswa

Jumlah Skor

Siswa (%)

Sikap Siswa

1 1 65 68 Lebih menyenangkan

2 2 75 79 Lebih menyenangkan

3 3 76 80 Lebih menyenangkan

4 4 54 57 Netral atau samasaja

5 5 70 74 Lebih menyenangkan

6 6 69 73 Lebih menyenangkan

7 7 61 64 Netral atau samasaja

8 8 53 56 Netral atau samasaja

9 9 69 73 Lebih menyenangkan

10 10 69 73 Lebih menyenangkan

11 11 67 71 Lebih menyenangkan

12 12 63 66 Netral atau samasaja

13 13 64 67 Lebih menyenangkan

14 14 73 77 Lebih menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

60

No. Kode

Siswa

Jumlah

Skor Siswa

Jumlah Skor

Siswa (%)

Sikap Siswa

15 15 62 65 Netral atau samasaja

16 16 68 72 Lebih menyenangkan

17 17 57 60 Netral atau samasaja

18 18 71 75 Lebih menyenangkan

19 19 57 60 Netral atau samasaja

20 20 54 57 Netral atau samasaja

21 21 69 73 Lebih menyenangkan

22 22 65 68 Lebih menyenangkan

23 23 75 79 Lebih menyenangkan

24 24 47 49 Kurang menyenangkan

25 25 65 68 Lebih menyenangkan

26 26 57 60 Netral atau samasaja

27 27 84 88 Jauh lebih menyenangkan

28 28 60 63 Netral atau samasaja

29 29 49 52 Netral atau samasaja

30 30 60 63 Netral atau samasaja

31 31 63 66 Netral atau samasaja

32 32 63 66 Netral atau samasaja

33 33 67 71 Lebih menyenangkan

34 34 69 73 Lebih menyenangkan

35 35 70 74 Lebih menyenangkan

Jumlah 2380

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

61

Berdasarkan tabel 18 jumlah siswa yang sikapnya termasuk dalam

kategori tertentu adalah:

Jauh lebih menyenangkan = 1

Lebih menyenangkan = 19

Netral atau Sama saja = 14

Kurang menyenangkan = 1

Jauh kurang menyenangkan = 0

Sedangkan distribusi sikap setiap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan dengan cara Y

pada kelas B seperti pada tabel 13 berikut:

Tabel 13

Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Siswa

Jumlah Skor

Siswa (%)

Sikap Siswa

1 1 87 92 Jauh lebih menyenangkan

2 2 64 67 Lebih menyenangkan

3 3 72 76 Lebih menyenangkan

4 4 73 77 Lebih menyenangkan

5 5 51 54 Netral atau samasaja

6 6 45 47 Kurang menyenangkan

7 7 57 60 Netral atau samasaja

8 8 67 71 Lebih menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

62

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Siswa

Jumlah Skor

Siswa (%)

Sikap Siswa

9 9 75 79 Lebih menyenangkan

10 10 50 53 Netral atau samasaja

11 11 67 71 Lebih menyenangkan

12 12 59 62 Netral atau samasaja

13 13 59 62 Netral atau samasaja

14 14 55 58 Netral atau samasaja

15 15 54 57 Netral atau samasaja

16 16 66 69 Lebih menyenangkan

17 17 54 57 Netral atau samasaja

18 18 56 59 Netral atau samasaja

19 19 51 54 Netral atau samasaja

20 20 48 51 Netral atau samasaja

21 21 58 61 Netral atau samasaja

22 22 57 60 Netral atau samasaja

23 23 59 62 Netral atau samasaja

24 24 67 71 Lebih menyenangkan

25 25 51 54 Netral atau samasaja

26 26 59 62 Netral atau samasaja

27 27 54 57 Netral atau samasaja

28 28 57 60 Netral atau samasaja

Jumlah 1763

Berdasarkan tabel 19 jumlah siswa yang sikapnya termasuk dalam

kategori tertentu adalah:

Jauh lebih menyenangkan = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

63

Lebih menyenangkan = 8

Netral atau Sama saja = 18

Kurang menyenangkan = 1

Jauh kurang menyenangkan = 0

Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap-tiap kelas baik kelas

A maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori tertentu

adalah:

(a) Kelas A

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori jauh lebih menyenangkan =

%86,2%100351

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori lebih menyenangkan = %3,54%1003519

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori netral atau sama saja = %40%1003514

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori kurang menyenangkan =

%86,2%100351

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori jauh jauh menyenangkan = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

64

Apabila dibuat diagram lingkaran maka hasilnya adalah sebagai

berikut:

Sikap Siswa Kelas A

II; 54,3

III; 40

IV; 2,86

V; 0I; 2,86

Keterangan:

I = Jauh lebih menyenangkan

II = Lebih menyenangkan

III = Netral atau sama saja

IV = Kurang menyenangkan

V = Jauh kurang menyenangkan

(b) Kelas B

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori jauh lebih menyenangkan =

%86,2%100351

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

65

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori lebih menyenangkan =

%86,22%100358

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori netral atau sama saja =

%43,51%1003518

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori kurang menyenangkan =

%86,2%100351

• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk

dalam kategori jauh jauh menyenangkan = 0

Apabila dibuat diagram lingkaran maka hasilnya adalah

sebagai berikut:

Sikap Siswa Kelas B

II; 22,86

III; 51,43

IV; 2,86

V; 0

I; 2,86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

66

Keterangan:

I = Jauh lebih menyenangkan

II = Lebih menyenangkan

III = Netral atau sama saja

IV = Kurang menyenangkan

V = Jauh kurang menyenangkan

2) Sikap Masing-masing Kelas terhadap Pembelajaran

a) Sikap Kelas A terhadap Pembelajaran

Skor rata-rata (%) siswa kelas A = 35

%2380 = 68 %

Sehingga apabila dianalisis berdasarkan kriteria penskoran

sikap siswa terhadap pembelajaran seperti pada tabel 5 halaman

30, maka sikap kelas A adalah lebih menyenangkan.

b) Sikap Kelas B terhadap Pembelajaran

Skor rata-rata (%) siswa kelas B = 28

%1763 = 63 %

Sehingga apabila dianalisis berdasarkan kriteria penskoran

sikap siswa terhadap pembelajaran seperti pada tabel 5 halaman

30, maka sikap kelas B adalah netral atau sama saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

67

3) Sikap Seluruh Siswa terhadap Pembelajaran

Skor rata-rata (%) seluruh siswa pada semua kelas yaitu kelas A

dan kelas B adalah sebesar = %76,6563

%4143=

Berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap seluruh siswa

terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan dengan

cara Y yaitu netral atau sama saja.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Rangkuman Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

a. Efektivitas Pembelajaran

1) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A

dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan

pembelajaran dengan cara Y pada kelas B dengan materi

tumbukan lenting

Sebelum pembelajaran dibalik diperoleh hasil penelitian seperti

pada tabel 14 berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

68

Tabel 14

Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik

No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan

1 Mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara X ( 1X ) dengan

mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara Y ( 1Y )

Ho : 1X = 1Y

Hi : 1X ≠ 1Y

Uji-t dua

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho diterima

Hi ditolak

Skor pretest

pembelajaran

dengan cara X

tidak berbeda

dengan skor

pretest

pembelajaran

dengan cara Y

2 Mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara X ( 1X )dengan

mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara X ( 2X )

Ho : 1X = 2X

Hi : 2X > 1X

Uji-t satu

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho ditolak

Hi diterima

Terjadi

peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

69

No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan

3 Mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara Y ( 1Y ) dengan

mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara Y ( 2Y )

Ho : 1Y = 2Y

Hi : 2Y > 1Y

Uji-t satu

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho ditolak

Hi diterima

Terjadi

peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara Y.

4 Mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara X ( 2X ) dengan

mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara Y( 2Y )

Ho : 2X = 2Y

Hi : 2X > 2Y

Uji-t satu

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho ditolak

Hi diterima

Peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara X

lebih baik

daripada

peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara Y

2) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B

dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan

pembelajaran dengan cara Y pada kelas A dengan materi

tumbukan tak lenting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

70

Setelah pembelajaran dibalik diperoleh hasil penelitian seperti

pada tabel 15 berikut :

Tabel 15

Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik

No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan

1 Mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara X ( 1X ) dengan

mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara Y ( 1Y )

Ho : 1X = 1Y

Hi : 1X ≠ 1Y

Uji-t dua

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho diterima

Hi ditolak

Skor pretest

pembelajaran

dengan cara X

tidak berbeda

dengan skor

pretest

pembelajaran

dengan cara Y

2 Mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara X ( 1X )dengan

mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara X ( 2X )

Ho : 1X = 2X

Hi : 2X > 1X

Uji-t satu

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho ditolak

Hi diterima

Terjadi

peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

71

No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan

3 Mean skor pretest

pembelajaran dengan

cara Y ( 1Y ) dengan

mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara Y ( 2Y )

Ho : 1Y = 2Y

Hi : 2Y > 1Y

Uji-t satu

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho ditolak

Hi diterima

Terjadi

peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara Y.

4 Mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara X ( 2X ) dengan

mean skor posttest

pembelajaran dengan

cara Y( 2Y )

Ho : 2X = 2Y

Hi : 2X > 2Y

Uji-t satu

sisi dengan

taraf

signifikansi

0.05

Ho ditolak

Hi diterima

Peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara X

lebih baik

daripada

peningkatan

hasil belajar

pembelajaran

dengan cara Y

Berdasarkan analisis diatas, sebelum dan setelah pembelajaran

dibalik peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X

lebih baik daripada peningkatan hasil belajar pembelajaran

dengan cara Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan cara X pada materi tumbukan lenting dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

72

tak lenting lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan

cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.

b. Sikap Masing-masing Kelas terhadap Pembelajaran

1) Sikap Kelas A terhadap Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa

kelas A adalah sebesar 68 %.

Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap kelas

A terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan

dengan cara Y adalah lebih menyenangkan.

2) Sikap Kelas B terhadap Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa

kelas B adalah sebesar 63 %.

Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap kelas

B terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan

dengan cara Y adalah netral atau sama saja.

c. Sikap Seluruh Siswa terhadap Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa dalam

semua kelas yaitu kelas A dan kelas B adalah sebesar 65,76 %.

Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap seluruh

siswa terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan

dengan cara Y yaitu netral atau sama saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

73

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran dengan cara X pada

materi tumbukan lenting dan tak lenting lebih efektif daripada

pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena pembelajaran dengan cara X

latihan soal-soal yang diberikan siswa dituntun dengan LKS

sehingga lebih mendorong siswa untuk terlibat aktif di dalam

mengerjakan latihan soal-soal. Selain itu juga membiasakan siswa

untuk menyelesaikan soal-soal secara sistematis.

Sikap siswa terhadap pembelajaran, sikap siswa kelas A

berbeda dengan sikap siswa kelas B. Sikap siswa kelas A terhadap

pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara

Y adalah lebih menyenangkan. Sedangkan sikap siswa kelas B

terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran

dengan cara Y adalah netral atau sama saja. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena berdasarkan pengamatan oleh peneliti dan juga

guru matapelajaran fisika dari sekolah setiap proses pembelajaran

kelas A sedikit lebih aktif daripada kelas B. Sikap seluruh siswa

yaitu siswa kelas A dan siswa kelas B terhadap pembelajaran dengan

cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y adalah netral atau

sama saja. Berarti dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran

sikap siswa pada penelitian ini adalah neral atau sama saja walaupun

pada hasil pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

74

cara X lebih efektif daripada pembelajaran dengan cara Y dilihat dari

peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan data, mean posttest kelas B yang belum pernah

diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan LKS pada

tahap pertama adalah 42,99 %. Sedangkan mean posttest kelas A

yang sebelumnya pernah diberikan penyelesaian soal-soal yang

dituntun dengan LKS pada tahap kedua adalah 88,77 %. Mean

posttest kelas yang belum pernah diberikan penyelesaian soal-soal

yang dituntun dengan LKS lebih kecil daripada mean posttest kelas

yang sebelumnya pernah diberikan penyelesaian soal-soal yang

dituntun dengan LKS. Hal ini kemungkinan disebabkan karena

setelah siswa pernah diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun

dengan LKS, siswa sudah terbiasa menganalisis soal-soal secara

sistematis sehingga siswa akan melakukan langkah mengerjakan soal

seperti ketika siswa mengerjakan soal-soal yang dituntun dengan

LKS. Sebetulnya cara seperti ini masih dapat dioptimalkan dengan

metode lain misal demonstrasi, praktikum, atau yang lainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan

penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa

(LKS) pada materi tumbukan lenting dan tak lenting lebih efektif

dibandingkan pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya

diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS)

dilihat dari peningkatan hasil belajar.

2. Sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam bagian

pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang di dalam

bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar

Kerja Siswa (LKS) adalah netral atau sama saja.

B. Saran

1. Bagi siswa yang kurang pandai pada latihan soal-soal kompleks

hendaknya guru-guru menggunakan latihan soal-soal yang dituntun

dengan LKS.

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

76

Hendaknya soal-soal dengan LKS disusun oleh guru sendiri

dan disesuaikan dengan kemampuan siswa karena guru yang

lebih dapat memprediksi sejauh mana kemampuan siswa dalam

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

77

DAFTAR PUSTAKA

Djiwatampu, F.(1973).Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat.Bandung:-

Giancoli,D.(2001). Fisika Jilid 1.Jakarta:Erlangga.

Halliday & Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta:Erlangga.

Hamalik, O.(2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.

Harjanti.(2007).Desain Pembelajaran Fisika yang Konstruktivistik yang Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA Kelas X Semester 2. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.

Haryati, M.(2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Gaung Persada Press.

Kanginan,M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta:Erlangga.

Kanginan,M.(2004). Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta:Erlangga.

Munandar, A.(1990). Pengaruh Pendekatan Demonstrasi Berstruktur dan Ekperimen Berkelompok teradap Derajat Kesulitan Memahami konsep-konsep Fisika. Tesis Program Pasca Sarjana. Yogyakarta:IKIP Yogyakarta.

Sarkim, T.(1998).Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat. Widya Dharma, Th. VIII, No.2

Sarkim,T.(2007). Diktat Mata Kuliah Mekanika II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

78

Soares, Teodoro.(2003). Efektivitas pembelajaran Hukum Kepler/orbit dengan pendekatan sejarah. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.

Soewardi, E.(1987). Pengukuran dan Penilaian pada Proses Pembelajaran. CV Sinar Baru:Bandung.

Suparno, P.(1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, P.(2001). Statistika Dasar Diktat untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika.

Suparno, P.(2007).Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.

Syah, Muhibbin.(1997). Psikologi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset.

Tipler,P.A.(1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Warsini, Theresia.(2000). Studi Perbedaan Sikap, Motivasi, dan Prestasi Belajar Matematika antara Kelas Unggulan dan KElas REguler di Kelas III SLTP Susteran Purworejo. Skipsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Winarno,S.(1992). Metodologi Pengajaran Nasional.Bandung: Jemains.

Winkel, W.S.(2004). Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

79

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

80

Materi: Tumbukan Tak Lenting

1. Segumpal tanah liat 150 g dilemparkan secara horizontal dengan kelajuan 5

m/s pada balok 1 kg yang semula diam diatas permukaan licin. Jika tanah liat

melekat pada balok, berapakah kelajuan sistem gabungan itu?

2. Sebuah mobil kecil bermassa 1,2 x 103 kg yang bergerak ke timur dengan 60

km/jam bertumbukan di persimpangan dengan sebuah truk yang massanya 3 x

103 yang bergerak ke utara dengan kelajuan 40 km/jam. Mobil dan truk

melekat menjadi satu. Carilah kecepatan rongsokan tepat setelah.

3. Peluru bermassa 1m = 5 gram ditembakkan ke dalam suatu balok kayu

bermassa 2m =1 kg yang tergantung pada beberapa utas kawat ringan. Peluru

tertanam dalam balok, dan berayun setinggi h = 10 cm (seperti pada

gambar). Berapakah kecepatan awal peluru ?

Lampiran I. Soal Pretest dan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

81

Soal Pretes dan Posttest (Materi: Tumbukan Lenting)

1. Dua buah bola biliar bergerak searah dan bertumbukan sentral. Massa tiap

bola biliar sama ( )21 mm = . Kecepatan awal bola pertama adalah 30 cm/s dan

kecepatan awal bola kedua adalah 20 cm/s. Jika tumbukan antara keduanya

adalah lenting sempurna. Berapakah kecepatan bola pertama setelah

bertumbukan?

2. Dua buah bola menyerupai bola billiard masing-masing memiliki massa m1 =

0,1 kg dan m2 = 0,15 kg. Kedua bola bergerak dengan kecepatan v1 = 2 m/s

dan v2 = 3 m/s dengan arah seperti ditunjukkan pada gambar. Kedua benda

bertumbukan secara lenting sempurna. Setelah bertumbukan bola pertama

bergerak dengan kecepatan 2,2 m/s dan membentuk sudut θ terhadap

horizontal. Sementara itu bola kedua bergerak sejajar garis horizontal.

Hitunglah sudut θ dan kecepatan bola kedua setelah tumbukan.

Lampiran I. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

82

3. Sebuah bola baja yang beratnya 1 kg diikatkan diujung seutas tali yang

tingginya 0,2 m kemudian dilepaskan mulai dari keadaan ketika tali horizontal

(seperti pada gambar). Pada bagian terendah dari lintasan, bola menumbuk

sebuah balok baja seberat 5 kg yang mula-mula diam diatas permukaan tanpa

gesekan. Tumbukan bersifat lenting. Tentukan laju bola dan laju balok tepat

setelah tumbukan.

Lampiran I. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

83

Lampiran II. Kunci Jawaban

Kunci Jawaban.(Materi: Tumbukan Lenting)

1. Data:

m1 = m2

v1 = 30 cm/s

v2 = 20 cm/s

Masalah: Menentukan kecepatan masing-masing bola.

Analisis :

v1 = 30 cm/s

v2 = 20 cm/s

m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’

m(30)+m(20) = mv1’ + mv2’

v1’ + v2’ =50...............................(1)

v2’ - v1’ = - (v2 - v1)

v2’ - v1’ = - (20 - 30)

v2’ - v1’ = 10

-v1’+ v2’ = 10..............................(2)

v1’ + v2’ =50

-v1’+ v2’ = 10 -

2v1’ = 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

84

v1’ = 20 cm/s

Jawab: Jadi kecepatan bola 1 setelah bertumbukan adalah 20 cm/s.

2. Data:

Bola 1:

m1 = 0,1 kg

v1 = 2 m/s

Arah kecepatan sebelum tumbukan = - 30o terhadap garis horizontal.

v1’= 2,2 m/s

Bola 2:

m2 = 0,15 kg

v2 = 3 m/s

Arah kecepatan sebelum tumbukan = 30o terhadap garis horizontal

Arah kecepatan setelah tumbukan segaris dengan garis horizontal.

Masalah: Menghitung arah dan kecepatan bola 2 setelah tumbukan.

Analisis:

Penerapan Hukum Kekekalan Momentum dalam komponen kecepatan

sumbu x :

m1v1x + m2v2x = m2v2’x + m2v2’x

m1v1 cos30o + m2v2 cos30o = m1v1’ cosθo + m2v2’ cos0o

(0,1)(2)(0,8660)+(0,15)(3)(0,8660) = (0,1)(2,2)( cos0o)+(0,15v2’ )(1)

0,5629 = 0,22 cos0o + 0,15v2’.......................................................(1)

Lampiran II. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

85

Komponen dalam arah y :

m1v1y + m2v2y = m1v1’y + m2v2’y

m1v1 sin(-30)o + m2v2 sin 30o = m1v1’sinθ + m2v2’ sin 0o

(0,1)(2)(-0,5)+(0,15)(3)(0,5) = (0,1)(2,2)(sinθo)+ (0,15)(v2’)(0)

0,125 = 0,22 sinθo

sinθo = 22,0

125,0 = 0,5861

θ = 35,9o

Nilai θ disubsitusi ke persamaan (1)

0,5629 = 0,22 cos0o + 0,15v2’

0,5629 = 0,22 cos35,9o + 0,15v2’

0,5629 = (0,22)(0,8100) + 0,15v2’

0,5629 = 0,1782 + 0,15v2’

0,15v2’ = 0,3847

v2’ = 2,56 m/s

Jawab: Jadi setelah tumbukan bola 2 bergerak dengan kecepatan 2,56 m/s

dan membentuk sudut 35,9o terhadap arah horizontal.

3. Data:

m1 = 1kg

m2 = 5 kg

h1 = 0,2 m

Masalah: Menentukan laju bola dan laju balok tepat setelah tumbukan

Lampiran II. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

86

Analisis:

mgh0 + ½ mv02 = mgh1 + ½ mv1

2

mgh0 = ½ mv12

v1 = gh2

= )2,0)(10)(2( m/s

= 2 m/s

m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’

m1v1 = m1v1’ + m2v2’

(1)(2) = v1’ + 5v2’

v1’ + 5v2’ = 3................(1)

1 = ( )( )12

12 ''vvvv

−−

-v2’ + v1’ = v2 – v1

-v2’ + v1’ = 0 -2

v1’-v2’ = 2................(2)

v1’ + 5v2’ = 3

v1’ - v2’ = 2 -

6v2’ = 1

v2’ = 0,17 m/s

Lampiran II. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

87

Berdasarkan persamaan (2)

v1’-v2’ = 2

v1’ = 2 + v2’

= 2 + 0,17

= 2,17 m/s

Jawab: Jadi laju bola tepat setelah tumbukan adalah 2,17 m/s dan laju

balok tepat setelah tumbukan adalah 0,17 m/s.

Lampiran II. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

88

Kunci Jawaban.(Materi: Tumbukan Tak Lenting)

1. Data:

m1 = 150 gram = 0,15 kg

v1 = 5 m/s

m2 = 1 kg

v2 = 0

Masalah: Menghitung kelajuan sistem gabungan.

Analisis:

m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’

v’=21

11.mmvm

+

= 115,0)5)(15,0(

+ m/s

= 0,65 m/s

Jadi kelajuan sistem gabungan tersebut adalah 0,65 m/s.

2. Data:

m1 = 1,2 × 103 kg

v1 = 60 km/jam = 16,7 m/s

m2 = 3 × 103 kg

v2 = 40 km/jam = 11,1 m/s

Masalah: Menghitung kecepatan rongsokan tepat setelah tumbukan.

Lampiran II. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

89

Analisis:

v1x = 16,7 m/s v1y = 0

v2x = 0 v2y = 11,1 m/s

Pada sumbu x

m1v1x + m2v2x = (m1+ m2)v’x

v’x = 21

11

mmvm+

x

= ( )( )( ) ( )33

3

103102,116,7102,1×+×

× m/s

= 4,77 m/s

Pada sumbu y

m1v1y + m2v2y = (m1+ m2)v’y

v’y = 21

22

mmvm+

y

= ( )( )( ) ( )33

3

103102,111,1102,1×+×

× m/s

= 3,17 m/s

Besarnya kecepatan akhir

v’2

= v’x2 + v’y

2

v’ = 2y

2x v v +

v’ = ( ) ( )22 11,377,4 + = 5,69 m/s

Jawab: Jadi kecepatan rongsokan tepat setelah tumbukan adalah 5,69 m/s.

Lampiran II. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

90

3. Data:

m1 = 5 gram = 0,005 kg

m2 = 1 kg

v2 = 0

h = 10 cm = 0,1 m

Masalah: Menghitung kecepatan awal peluru.

Analisis:

m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’

v1 = ( )

1

21 'm

vmm +

½ (m1+m2)v’ = (m1+m2)gh

v’ = gh2

v1 = ( )

1

21

mmm + gh2

= ( )005,0

1005,0 + ( )( )1,0102

= 281 m/s

Jawab: Jadi kecepatan awal peluru adalah 281 m/s.

Lampiran II. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

91

Lampiran III. Kuesioner

KUESIONER

Petunjuk : Lingkarilah pada pilihan yang sesuai dengan anda.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral atau Sama saja

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan

1. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih menarik dibandingkan

pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

2. Saya lebih cepat bosan bila belajar fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung

dibandingkan dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS.

SS S N TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

92

No. Pernyataan Pilihan

3. Saya dapat belajar fisika dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS dalam waktu lebih lama

dibandingkan belajar fisika dengan penyelesaian

soal yang dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

4. Saya lebih memilih pembelajaran fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dari

pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

5. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih membantu dari pada

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

6. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih mudah dipahami

dibandingkan pembelajaran fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

7. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih jelas dibandingkan

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

Lampiran III. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

93

No. Pernyataan Pilihan

8. Saya lebih perhatian terhadap pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dari

pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

9. Saya lebih cepat merasa capai pada pembelajaran

dengan penyelesaian soal yang dituntun secara

langsung dibandingkan pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.

SS S N TS STS

10. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS membuat saya lebih aktif

dibandingkan pembelajaran dengan penyelesaian

soal yang dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

11. Saya lebih memusatkan perhatian pada

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS dibandingkan pembelajaran

dengan penyelesaian soal yang dituntun secara

langsung.

SS S N TS STS

12. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS, cara-cara penyelesaian

soalnya lebih mudah diingat dari pada

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung

SS S N TS STS

Lampiran III. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

94

No. Pernyataan Pilihan

13. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih sistematis dari pada

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

14. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih detail dibandingkan

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

15. Saya lebih serius belajar dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS dari pada belajar

dengan penyelesaian soal yang dituntun secara

langsung.

SS S N TS STS

16. Saya lebih bersemangat pada pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

dibandingkan pada pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

17. Saya lebih merasa puas pada pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

dibandingkan pada pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

Lampiran III. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

95

No. Pernyataan Pilihan

18. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih menggairahkan dari

pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

19. Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS lebih

cocok untuk saya dibandingkan penyelesaian soal

yang dituntun secara langsung.

SS S N TS STS

Lampiran III. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

96

Lampiran IV

Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):

Sebuah bola bermassa 40 gram yang bergerak ke kanan dengan kelajuan 30

cm/s menumbuk bola lain bermassa 80 gram yang mula-mula diam. Jika

tumbukanya lenting sempurna, berapa kecepatan masing-masing bola sesudah

tumbukan?

(a) Tuliskan data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

(b) Bagaimana persamaan hukum kekekalan momentum?

………………………………………………………………………………

(c) Masukkan nilai dari data yang diketahui pada persamaan tersebut.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

97

(d) Tumbukan bersifat lenting sempurna. Bagaimana persamaan koefisien

restitusi?

………………………………………………………………………………

(e) Masukkan nilai dari data yang diketahui pada persamaan tersebut.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………...(2)

(f) Eliminasi persamaan (1) dan persamaan (2), kemudian hitung nilai

kecepatan salah satu bola sesudah tumbukan.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

(g) Kemudian subsitusikan ke persamaan (1) atau persamaan (2) dan hitung

kecepatan bola lain setelah tumbukan.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Lampiran IV. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

98

Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):

Dua buah bola menyerupai bola billiard masing-masing memiliki massa m1 =

0,1 kg dan m2 = 0,15 kg. Kedua bola bergerak dengan kecepatan v1 2 m/s dan

v2 = 3 m/s dengan arah seperti ditunjukkan pada gambar.

Setelah bertumbukan bola pertama bergerak dengan membentuk sudut 45o

terhadap horizontal sementara itu bola kedua bergerak sejajar garis horizontal.

Hitunglah kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan!

Tuliskan data yang diketahui

…………………………………………………………………………………..

Bagaimana persamaan hukum kekekalan momentum?

…………………………………………………………………………………..

Uraikan kecepatan kedua bola kedalam komponen-komponan yang saling

tegak lurus.

…………………………………………………………………………………..

Terapkan hukum kekekalan momentum dalam komponen kecepatan x.

…………………………………………………………………………………..

Lampiran IV. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

99

…………………………………………………………………………………..

Terapkan hukum kekekalan momentum dalam komponen kecepatan y dan

hitung kecepatan bola 1 setelah bertumbukan.

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

Subsitusikan nilai kecepatan bola 1 setelah bertumbukan ke dalam persamaan

(1) dan hitung nilai kecepatn bola 2 setelah bertumbukan.

…………………………………………………………………………………..

Lampiran IV. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

100

Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):

Sebuah mobil bermassa 1500 kg bergerak ke timur dengan kecepatan 25 m/s.

Di persimpangan jalan mobil tersebut bertabrakan dengan mobil lain bermassa

2500 kg yang bergerak kearah utara dengan kecepatan 20 m/s. Andaikan

bahwa tabrakan antara kedua mobil tersebut adalah tidak elastis (kedua mobil

bergerak bersama), tentukanlah besar dan arah kecepatan kedua mobil setelah

bertabrakan!

(a) Tuliskan data yang diketahui dari soal (simbol besaran beserta nilainya)

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

(b) Gambarlah sketsa peristiwa tersebut.

(c) Terapkan hukum kekekalan momentum pada komponen kecepatan sumbu

x dan hitung kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan pada komponen

kecepatan sumbu x ( xv' ).

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

Lampiran IV. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

101

……………………………………………………………………………..

(d) Terapkan hukum kekekalan momentum pada komponen kecepatan sumbu

y dan hitung kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan pada komponen

kecepatan sumbu y ( yv' ).

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

(e) Jika kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan pada komponen

kecepatan sumbu x ( xv' ) dan pada komponen kecepatan sumbu y ( yv' )

sudah didapatkan, hitung besar kecepatan kedua mobil setelah bertabrakan

( 'v ).

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

(f) Tentukan arah kecepatan kedua mobil setelah bertabrakan.

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

Lampiran IV. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

102

Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):

Sebuah peluru 5 g ditembakkan horizontal menuju ke sebuah balok kayu

bermassa 4 kg yang diam pada bidang horizontal kasar (koefisien gesekan

antara bidang dan balok adalah 0,25). Peluru bersarang dalam balok dan

meluncur pada bidang sejauh 20 cm sebelum berhenti. Berapa kecepatan

peluru itu ditembakkan?

(Marthen Kanginan, 2006 hal: 58 no. 49)

Tuliskan data yang diketahui .

………………………………………………………………………………

Bagaimana persamaan hukum kekekalan momentum?

………………………………………………………………………………

Setelam peluru bersarang dalam balok, meluncur, dan berhenti, peluru dan

balok melakukan gerak apa? (GLB atau GLBB)

………………………………………………………………………………

Berapakah kecepatan akhir balok beserta peluru yang bersarang di

dalamnya?

………………………………………………………………………………

Berapakan jarak peluncuran balok beserta peluru yang bersarang di

dalamya?

………………………………………………………………………………

Lampiran IV. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

103

Perkirakan persamaan yang digunakan untuk mencari kecepatan peluru

pada saat bersarang dalam balok. (Kecepatan akhir balok dan peluru yang

bersarang di dalamnya sudah diketahui, jarak peluncuran juga sudah

diketahui) Tuliskan persamaanya. Harus hanya satu variabel yang belum

diketahui atau jika tidak, variabel yang lain harus dapat dicari dengan

persamaan lain.

…………………………………………………………………………(1)

Pada saat balok dan peluru yang bersarang di dalamnya meluncur, gaya

yang bekerja pada balok dan peluru yang bersarang didalamnya adalah F =

m a. dimana F adalah gaya gesek kinetik antara balok dan bidang.

Bagaimana persamaan umum gaya gesek kinetik?

…………………………………………………………………………(2)

Bagaimana persamaan gaya normal N balok dan peluru antara balok

dengan bidang? Masukkan nilainya, hitung dan subsitusikan ke

persamaan(2).

………………………………………………………………………………

Hitung nilai percepatan a balok dan peluru yang bersarang didalamnya.

………………………………………………………………………………

Subsitusikan ke persamaan (1) dan hitung nilai kecepatan peluru pada saat

bersarang dalam balok atau kecepatan peluru pada saat ditembakkan.

………………………………………………………………………………

Lampiran IV. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

104

Lampiran V

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Untuk Peneliti)

Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.

Kelas / Semester : XI / 1

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya

dalam cakupan mekanika benda titik

Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan

Indikator :

4. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam satu dimensi.

5. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam dua dimensi..

6. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik

dengan hukum kekekalan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

105

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan

persamaan-persamaanya, serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir.

Materi Pembelajaran : Tumbukan Lenting.

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Ceramah dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS

Alokasi Waktu : 4 x 45’

Langkah-langkah Kegiatan :

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali konsep hukum

kekekalan momentum.

10’

Kegiatan Inti

• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam

satu dimensi

• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam

dua dimensi.

35’

35’

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

106

Kegiatan Penutup

• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep

tumbukan lenting.

10’

(Uraian Materi)

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

107

Pertemuan Kedua

(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja

siswa.)

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-

konsep pada tumbulan lenting

15’

Kegiatan Inti

• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang

dituntun dengan lembar kerja siswa secara kelompok.

• Memberitahu jawaban soal-soal yang dituntun dengan

lembar kerja siswa.

40’

20’

Kegiatan Penutup

• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting

dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.

15’

Penilaian : Ujian Tertulis

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

108

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Untuk Guru Sekolah)

Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.

Kelas / Semester : XI / 1

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya

dalam cakupan mekanika benda titik

Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan

Indikator :

1. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam satu dimensi.

2. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam dua dimensi..

3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik

dengan hukum kekekalan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

109

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan

persamaan-persamaanya, serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir.

Materi Pembelajaran : Tumbukan Lenting.

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Ceramah dengan penyelesaian soal

yang tanpa dituntun dengan LKS

Alokasi Waktu : 4 x 45’

Langkah-langkah Kegiatan :

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali konsep hukum

kekekalan momentum.

10’

Kegiatan Inti

• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam

satu dimensi

• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam

dua dimensi

35’

35’

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

110

Kegiatan Penutup

• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep

tumbukan lenting.

10’

(Uraian Materi)

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

111

Pertemuan Kedua

(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja

siswa.)

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-

konsep pada tumbulan lenting

15’

Kegiatan Inti

• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang

tanpa dituntun dengan lembar kerja siswa secara

kelompok.

• Memberitahu jawaban soal-soal yang tanpa dituntun

dengan lembar kerja siswa.

40’

20’

Kegiatan Penutup

• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting

dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.

15’

Penilaian : Ujian Tertulis

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

112

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Untuk Peneliti)

Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.

Kelas / Semester : XI / 1

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya

dalam cakupan mekanika benda titik

Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls

dan momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan

Indikator :

1. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam satu dimensi.

2. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam dua dimensi..

3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik

dengan hukum kekekalan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

113

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan

persamaan-persamaanya, serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir.

Materi Pembelajaran : Tumbukan Tak lenting.

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Ceramah dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

Alokasi Waktu : 4 x 45’

Langkah-langkah Kegiatan :

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan untuk menjelaskan kembali mengenai

hukum kekekalan momentum

10’

Kegiatan Inti

• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam satu dimensi

• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam dua dimensi.

35’

35’

Kegiatan Penutup

• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep

tumbukan tak lenting.

10’

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

114

(Uraian Materi)

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

115

Pertemuan Kedua

(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja

siswa.)

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-

konsep tumbulan tak lenting.

15’

Kegiatan Inti

• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang

dituntun dengan lembar kerja siswa secara kelompok.

• Memberitahu jawaban soal-soal yang dituntun dengan

lembar kerja siswa.

40’

20’

Kegiatan Penutup

• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting

dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.

15’

Penilaian : ujian tertulis

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

116

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Untuk Guru Sekolah)

Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.

Kelas / Semester : XI / 1

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya

dalam cakupan mekanika benda titik

Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan

Indikator :

1. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam satu dimensi.

2. Mampu menerapkan hukum kekekalan

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan dalam dua dimensi..

3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik

dengan hukum kekekalan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

117

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan

persamaan-persamaanya, serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir.

Materi Pembelajaran : Tumbukan Tak lenting.

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Ceramah dengan

penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan

LKS

Alokasi Waktu : 4 x 45’

Langkah-langkah Kegiatan :

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan untuk menjelaskan kembali mengenai

hukum kekekalan momentum

10’

Kegiatan Inti

• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam satu dimensi

• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam dua dimensi.

35’

35’

Kegiatan Penutup

• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep

tumbukan tak lenting.

10’

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

118

(Uraian Materi)

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

119

Pertemuan Kedua

(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja

siswa.)

Alokasi waktu : 2 x 45’

Kegiatan Pendahuluan

• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-

konsep tumbulan tak lenting.

15’

Kegiatan Inti

• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang

tanpa dituntun dengan lembar kerja siswa secara

kelompok.

• Memberitahu jawaban soal-soal yang dituntun dengan

lembar kerja siswa.

40’

20’

Kegiatan Penutup

• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting

dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.

15’

Penilaian : ujian tertulis

Sumber belajar :

Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -

Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Lampiran V. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

120

Lampiran VI

Tabel 16

Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode

Siswa 1iX 11 XX i − ( )211 XX i − 1 1 20 1 1 2 2 15 -4 16 3 3 20 1 1 4 4 15 -4 16 5 5 15 -4 16 6 6 25 6 36 7 7 20 1 1 8 8 25 6 36 9 9 25 6 36 10 10 15 -4 16 11 12 20 1 1 12 13 15 -4 16 13 14 15 -4 16 14 15 25 6 36 15 16 25 6 36 16 17 25 6 36 17 19 20 1 1 18 20 25 6 36 19 21 30 11 121 20 24 25 6 36 21 26 5 -14 196 22 27 15 -4 16 23 28 15 -4 16 24 29 15 -4 16 25 30 20 1 1 26 31 20 1 1 27 32 15 -4 16 28 33 15 -4 16 29 34 15 -4 16 30 35 15 -4 16

∑ 570 820

1X = nX i∑ 1 =

30570 = 19

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X

berdasarkan tabel 6 adalah:

S1 = ( )

11

211

−∑n

XX i = 130

820−

= 5,32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

121

Tabel 17

Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode

Siswa 1iY 11 YYi − ( )211 YYi −

1 1 20 0,88 0,77 2 2 20 0,88 0,77 3 3 20 0,88 0,77 4 4 20 0,88 0,77 5 5 20 0,88 0,77 6 6 20 0,88 0,77 7 7 20 0,88 0,77 8 8 15 -4,12 16,97 9 9 20 0,88 0,77 10 10 25 5,88 34,57 11 11 15 -4,12 16,97 12 12 10 -9,12 83,17 13 13 25 5,88 34,57 14 14 10 -9,12 83,17 15 15 20 0,88 0,77 16 16 25 5,88 34,57 17 17 25 5,88 34,57 18 18 20 0,88 0,77 19 19 20 0,88 0,77 20 20 20 0,88 0,77 21 21 20 0,88 0,77 22 22 20 0,88 0,77 23 23 15 -4,12 16,97 24 24 15 -4,12 16,97 25 25 25 5,88 34,57 26 26 20 0,88 0,77 27 27 10 -9,12 83,17 28 28 20 0,88 0,77

∑ 535 502,68

1Y = nYi∑ 1 =

28535 = 19,12

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y

berdasarkan tabel 7 adalah:

S2 = ( )

12

222

−∑n

YYi = 128

68,502−

= 4,31

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

122

Tabel 18

Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran

dengan cara X

No. Kode Siswa

Skor Pretest (X1)

Skor Posttest

(X2)

D = X2 – X1 D2

1 1 20 55 35 1225 2 2 15 30 15 225 3 3 20 45 25 625 4 4 15 30 15 225 5 5 15 40 25 625 6 6 25 35 10 100 7 7 20 30 10 100 8 8 25 35 10 100 9 9 25 65 40 1600 10 10 15 65 50 2500 11 12 20 65 45 2025 12 13 15 30 15 225 13 14 15 30 15 225 14 15 25 60 35 1225 15 16 25 30 5 25 16 17 25 60 35 1225 17 19 20 65 45 2025 18 20 25 80 55 3025 19 21 30 80 50 2500 20 24 25 65 40 1600 21 26 5 55 50 2500 22 27 15 30 15 225 23 28 15 30 15 225 24 29 15 35 20 400 25 30 20 55 35 1225 26 31 20 35 15 225 27 32 15 30 15 225 28 33 15 35 20 400 29 34 15 55 40 1600 30 35 15 65 50 2500 ∑ 570 1420 850 30950

1X =30570 = 19

2X = 30

1420 = 47,33

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

123

Tabel 19

Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran

dengan cara Y No. Kode

Siswa Skor

Pretes (Y1) Skor

Posttest (Y2) D = Y2 – Y1 D2

1 1 20 35 15 2252 2 20 30 10 1003 3 20 45 25 6254 4 20 20 0 05 5 20 30 10 1006 6 20 55 35 12257 7 20 45 25 6258 8 15 30 15 2259 9 20 45 25 625

10 10 25 20 -5 2511 11 15 30 15 22512 12 10 25 15 22513 13 25 30 5 2514 14 10 20 10 10015 15 20 50 30 90016 16 25 25 0 017 17 25 30 5 2518 18 20 30 10 10019 19 20 25 5 2520 20 20 45 25 62521 21 20 55 35 122522 22 20 35 15 22523 23 15 30 15 22524 24 15 25 10 10025 25 25 55 30 90026 26 20 30 10 10027 27 10 30 20 40028 28 20 35 15 225∑ 535 960 425 9425

1Y =28

535 = 19,12

2Y = 28

960 = 34,29

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

124

Tabel 20

Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode

Siswa 2iX 22 XX i − ( )222 XX i − 1 1 55 7,67 58,83 2 2 30 -17,33 300,33 3 3 45 -2,33 5,43 4 4 30 -17,33 300,33 5 5 40 -7,33 53,73 6 6 35 -12,33 152,03 7 7 30 -17,33 300,33 8 8 35 -12,33 152,03 9 9 65 17,67 312,23 10 10 65 17,67 312,23 11 12 65 17,67 312,23 12 13 30 -17,33 300,33 13 14 30 -17,33 300,33 14 15 60 12,67 160,53 15 16 30 -17,33 300,33 16 17 60 12,67 160,53 17 19 65 17,67 312,23 18 20 80 32,67 1067,33 19 21 80 32,67 1067,33 20 24 65 17,67 312,23 21 26 55 7,67 58,83 22 27 30 -17,33 300,33 23 28 30 -17,33 300,33 24 29 35 -12,33 152,03 25 30 55 7,67 58,83 26 31 35 -12,33 152,03 27 32 30 -17,33 300,33 28 33 35 -12,33 152,03 29 34 55 7,67 58,83 30 35 65 17,67 312,23 ∑ 1420 0,10 8086,67

2X = nX i∑ 2 =

301420 = 47,33

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X

berdasarkan tabel 6 adalah:

S1 = ( )

11

2

22

−∑n

XX i = 13067,8086−

= 16,70

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

125

Tabel 21

Analisis Data Skor Posttest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode

Siswa 2iY 22 YYi − ( )222 YYi −

1 1 35 0,71 0,50 2 2 30 -4,29 18,40 3 3 45 10,71 114,70 4 4 20 -14,29 204,20 5 5 30 -4,29 18,40 6 6 55 20,71 428,90 7 7 45 10,71 114,70 8 8 30 -4,29 18,40 9 9 45 10,71 114,70 10 10 20 -14,29 204,20 11 11 30 -4,29 18,40 12 12 25 -9,29 86,30 13 13 30 -4,29 18,40 14 14 20 -14,29 204,20 15 15 50 15,71 246,80 16 16 25 -9,29 86,30 17 17 30 -4,29 18,40 18 18 30 -4,29 18,40 19 19 25 -9,29 86,30 20 20 45 10,71 114,70 21 21 55 20,71 428,90 22 22 35 0,71 0,50 23 23 30 -4,29 18,40 24 24 25 -9,29 86,30 25 25 55 20,71 428,90 26 26 30 -4,29 18,40 27 27 30 -4,29 18,40 28 28 35 0,71 0,50 ∑ 960 -0,12 3135,71

2Y = nYi∑ 2 =

28960 = 34,29

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y

berdasarkan tabel 7 adalah:

S2 = ( )

12

222

−∑n

YYi = 12871,3135

−= 10,78

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

126

Tabel 22

Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode

Siswa 1iX 11 XX i − ( )211 XX i − 1 1 30 -4,82 23,23 2 2 35 0,18 0,03 3 3 35 0,18 0,03 4 4 35 0,18 0,03 5 5 35 0,18 0,03 6 6 35 0,18 0,03 7 7 35 0,18 0,03 8 8 35 0,18 0,03 9 9 35 0,18 0,03 10 10 35 0,18 0,03 11 11 35 0,18 0,03 12 12 35 0,18 0,03 13 13 35 0,18 0,03 14 14 35 0,18 0,03 15 15 35 0,18 0,03 16 16 35 0,18 0,03 17 17 35 0,18 0,03 18 18 35 0,18 0,03 19 19 35 0,18 0,03 20 20 35 0,18 0,03 21 21 35 0,18 0,03 22 22 35 0,18 0,03 23 23 35 0,18 0,03 24 24 35 0,18 0,03 25 25 35 0,18 0,03 26 26 35 0,18 0,03 27 27 35 0,18 0,03 28 28 35 0,18 0,03 ∑ 975,00 24,11

1X = nX i∑ 1 =

28975 = 34,82

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X

berdasarkan tabel 6 adalah:

S1 = ( )

11

211

−∑n

XX i = 128

11,24−

= 0,95

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

127

Tabel 23

Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode

Siswa 1iY 11 YYi − ( )211 YYi − 1 1 35 0 0 2 2 35 0 0 3 3 35 0 0 4 4 35 0 0 5 5 35 0 0 6 6 35 0 0 7 7 35 0 0 8 8 35 0 0 9 9 35 0 0 10 10 35 0 0 11 12 35 0 0 12 13 35 0 0 13 14 35 0 0 14 15 35 0 0 15 16 35 0 0 16 17 35 0 0 17 19 35 0 0 18 20 35 0 0 19 21 35 0 0 20 24 35 0 0 21 26 35 0 0 22 27 35 0 0 23 28 35 0 0 24 29 35 0 0 25 30 35 0 0 26 31 35 0 0 27 32 35 0 0 28 33 35 0 0 29 34 35 0 0 30 35 35 0 0 ∑ 1050 0

1Y = nYi∑ 1 =

301050 = 35

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y

berdasarkan tabel 12 adalah:

S2 = ( )

11

2

2

1

−∑n

YYi = 130

0−

= 0

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

128

Tabel 24

Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran

dengan cara X

No. Kode Siswa

Skor Pretest (X1)

Skor Posttest

(X2)

D = X2 – X1 D2

1 1 30 70 40 1600 2 2 35 70 35 1225 3 3 35 70 35 1225 4 4 35 70 35 1225 5 5 35 70 35 1225 6 6 35 70 35 1225 7 7 35 65 30 900 8 8 35 70 35 1225 9 9 35 70 35 1225 10 10 35 65 30 900 11 11 35 70 35 1225 12 12 35 70 35 1225 13 13 35 70 35 1225 14 14 35 70 35 1225 15 15 35 70 35 1225 16 16 35 70 35 1225 17 17 35 65 30 900 18 18 35 70 35 1225 19 19 35 70 35 1225 20 20 35 65 30 900 21 21 35 70 35 1225 22 22 35 65 30 900 23 23 35 70 35 1225 24 24 35 70 35 1225 25 25 35 70 35 1225 26 26 35 70 35 1225 27 27 35 70 35 1225 28 28 35 65 30 900 ∑ 975 1930 955 32725

1X =28

975 = 34,82

2X = 28

1930 = 68,93

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

129

Tabel 25

Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran

dengan cara Y No. Kode

Siswa Skor

Pretes (Y1) Skor

Posttest (Y2) D = Y2 – Y1 D2

1 1 35 70 35 12252 2 35 70 35 12253 3 35 70 35 12254 4 35 50 15 2255 5 35 48 13 1696 6 35 50 15 2257 8 35 68 33 10898 9 35 70 35 12259 10 35 68 33 1089

10 12 35 70 35 122511 13 35 70 35 122512 14 35 58 23 52913 15 35 66 31 96114 16 35 50 15 22515 17 35 68 33 108916 19 35 68 33 108917 20 35 50 15 22518 21 35 70 35 122519 24 35 70 35 122520 26 35 60 25 62521 27 35 48 13 16922 28 35 70 35 122523 29 35 58 23 52924 30 35 70 35 122525 31 35 58 23 52926 32 35 53 18 32427 33 35 60 25 62528 34 35 51 16 25629 35 35 70 35 1225∑ 1015 1802 787 23447

1Y =29

1015 = 35

2Y = 29

1802 = 62,14

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

130

Tabel 26

Analisis Data Skor Posttestt pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode

Siswa 2iX 22 XX i − ( )222 XX i − 1 1 70 1,07 1,14 2 2 70 1,07 1,14 3 3 70 1,07 1,14 4 4 70 1,07 1,14 5 5 70 1,07 1,14 6 6 70 1,07 1,14 7 7 65 -3,93 15,44 8 8 70 1,07 1,14 9 9 70 1,07 1,14 10 10 65 -3,93 15,44 11 11 70 1,07 1,14 12 12 70 1,07 1,14 13 13 70 1,07 1,14 14 14 70 1,07 1,14 15 15 70 1,07 1,14 16 16 70 1,07 1,14 17 17 65 -3,93 15,44 18 18 70 1,07 1,14 19 19 70 1,07 1,14 20 20 65 -3,93 15,44 21 21 70 1,07 1,14 22 22 65 -3,93 15,44 23 23 70 1,07 1,14 24 24 70 1,07 1,14 25 25 70 1,07 1,14 26 26 70 1,07 1,14 27 27 70 1,07 1,14 28 28 65 -3,93 15,44 ∑ 1930 -0,04 117,86

2X = nX i∑ 2 =

281930 = 68,93

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X

berdasarkan tabel 6 adalah:

S1 = ( )

11

222

−∑n

XX i = 128

86,117−

= 2,09

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

131

Tabel 27

Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode

Siswa 2iY 22 YYi − ( )222 YYi −

1 1 70 7,86 61,78 2 2 70 7,86 61,78 3 3 70 7,86 61,78 4 4 50 -12,14 147,38 5 5 48 -14,14 199,94 6 6 50 -12,14 147,38 7 8 68 5,86 34,34 8 9 70 7,86 61,78 9 10 68 5,86 34,34 10 12 70 7,86 61,78 11 13 70 7,86 61,78 12 14 58 -4,14 17,14 13 15 66 3,86 14,90 14 16 50 -12,14 147,38 15 17 68 5,86 34,34 16 19 68 5,86 34,34 17 20 50 -12,14 147,38 18 21 70 7,86 61,78 19 24 70 7,86 61,78 20 26 60 -2,14 4,58 21 27 48 -14,14 199,94 22 28 70 7,86 61,78 23 29 58 -4,14 17,14 24 30 70 7,86 61,78 25 31 58 -4,14 17,14 26 32 53 -9,14 83,54 27 33 60 -2,14 4,58 28 34 51 -11,14 124,10 29 35 70 7,86 61,78 ∑ 1802 -0,06 2089,45 62,14

2Y = nYi∑ 2 =

291802 = 62,14

Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y

berdasarkan tabel 16 adalah:

S2 = ( )

12

2

22

−∑n

YYi = 12945,2089

− = 8,64

Lampiran VI. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

132

Two-Tailed Test df α = .05 α = .01 1 12.706 63.657 2 4.303 9.925 3 3.182 5.841 4 2.776 4.604 5 2.571 4.032 6 2.447 3.707 7 2.365 3.499 8 2.306 3.355 9 2.262 3.250 10 2.228 3.169 11 2.201 3.106 12 2.179 3.055 13 2.160 3.012 14 2.145 2.977 15 2.131 2.947 16 2.120 2.921 17 2.110 2.898 18 2.101 2.878 19 2.093 2.861 20 2.086 2.845 21 2.080 2.831 22 2.074 2.819 23 2.069 2.807 24 2.064 2.797 25 2.060 2.787 26 2.056 2.779 27 2.052 2.771 28 2.048 2.763 29 2.045 2.756 30 2.042 2.750 40 2.021 2.704 60 2.000 2.660 120 1.980 2.517 ∞

1.960

2.576

(Suparno, 2001: 94)

Lampiran VII. Tabel T-Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI …

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI