Page 1
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI TUMBUKAN
LENTING DAN TAK LENTING DENGAN PENYELESAIAN SOAL
YANG DITUNTUN DENGAN LEMBAR KERJA SISWA
DI SMA NEGERI 1 GODEAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
DARMIYONO
NIM : 041424015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Kedua Orangtuaku (Babeh, Mameh)
dan Adekku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
vi
ABSTRAK
Darmiyono, ” Efektivitas Pembelajaran dengan Penyelesaian soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa pada Materi Tumbukan Lenting dan tak Lenting di SMA N I Godean”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar; (2) bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)?
Perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi α = 0.05. Sedangkan sikap siswa terhadap pembelajaran dianalisis menggunakan kriteria penskoran minat dan sikap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar. Sikap siswa terhadap pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah Netral atau sama saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vii
ABSTRACT Darmiyono “ The Effectiveness of Physics Teaching-Learning Process the Elastic Collisions and Inelastic Collisions when The Students are Assisted by Students’ Work Sheets for Their Exercises In SMA Negeri 1 Godean”. Physics Education Study Program, Mathematic and Science Education Department. Teachers Training and Education Faculty. Sanata Dharma University. Yogyakarta (2009).
This research aims to know : (1) whether the physics teaching-learning when the students are assisted by students’ work sheets for their exercises more effective compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ work sheets for their exercises on improvement knowledge; (2) how the response of the students when they are assisted by the students’ work sheets for their exercises, compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ worksheets for their exercises.
The effectiveness of physics teaching-learning process is analized by the test-t by using significant level of α = 0.05. The response of the students is analized by using a scoring criteria of students interest and response.
The result of the research shows that the physics teaching-learning when the students are assisted by students’ work sheets for their exercises more effective compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ worksheets for their exercises on improvement knowledge; the response of the students when they are assisted by the students’ work sheets for their exercises, compared to the physics teaching-learning when the students are not assisted by students’ work sheets for their exercises is neutral which does not choose neither side
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
ix
KATA PENGANTAR
Hormat, syukur, dan pujian saya haturkan kepada Allah Bapa yang maha kuasa
yang bersatu dengan Tuhan Yesus Kristus Putra yang tunggal karena atas segala
cinta dan bimbingan-Nya sehingga skripsi yang berjudul
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI TUMBUKAN
LENTING DAN TAK LENTING DENGAN PENYELESAIAN SOAL
YANG DITUNTUN DENGAN LEMBAR KERJA SISWA
DI SMA NEGERI 1 GODEAN
ini dapat terselesaikan.
Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di JFPMIPA Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
dukungan, saran dan gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bp. Drs. Fr. Y. Kartika budi., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang
telah banyak menyediakan waktu untuk membimbing dengan penuh
kesabaran.
2. Bp. Drs. Domi Severinus, Ibu Dra. Maslichah Asy,ari, M.Pd., Bp. Drs.
A. Atmadi, M.Si., Bp. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. dan Bp. Drs. R.
Rohandi, M.Ed. selaku dosen pendidikan Fisika USD yang telah
membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama melaksanakan
pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini.
3. Mas Agus, pak Narjo, pak Sugeng, dan bu Heni selaku karyawan
sekretariat JPMIPA USD untuk segala bantuannya selama saya
menempuh pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
x
4. Nenek Djodikromo (alm.) yang banyak mendoakan saya, Pakde Br.
Johannes Warisa FIC., Pakde Wiyono Tangerang sekeluarga, Mas
Jono Ambarawa sekeluarga, yang banyak membantu saya selama
kuliah.
5. Teman-temanku: Salvinus Baco alias Silfester, Antonius Eryanto alias
Simbah, Yoseph Asiri alias Dotheres, Bapak Will dan Nona Ita,
Adrianus Swada alias Ucok, Pendeta Fredy, Yayuk, Iken, Yanti,
Teguh, Fitri, Wulan, Dwi Wahyu, semua teman P. Fis 04 USD yang
tidak dapat saya sebutkan dan semua teman yang telah menunggui
saya waktu ujian.
6. Anak-anak kost Wisma Pakel: Pak Eko, Ari senior, Ari Junior, Dwi,
Budi, Yoyok, Tri dan Leo Sagalus adik Yosep. Persaudaraan yang
telah kita bina bersama selama ini takkan hilang.
7. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan disini
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan
dan ilmu pengetahuan. Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari
sempurna, maka masukan, saran, kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 23 Maret 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
xi
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................... 1
B. PERUMUSAN MASALAH ............................................................................... 2
C. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................... 3
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI ................................................................................................. 5
A. HAKEKAT BELAJAR, MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN ..................... 5
1. Belajar ........................................................................................................... 5
a. Pengertian Belajar ................................................................................... 5
b. Teori-teori Belajar ................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xii
2. Mengajar ....................................................................................................... 10
3. Pembelajaran ................................................................................................. 11
B. HAKEKAT FISIKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN ......................... 12
1. Hakekat Fisika .............................................................................................. 12
2. Fisika sebagai Bahan Pembelajaran .............................................................. 13
a. Aspek Produk .......................................................................................... 13
b. Aspek Proses ........................................................................................... 14
c. Aspek Sikap ............................................................................................ 14
C. SIKAP ................................................................................................................. 15
D. TUMBUKAN ..................................................................................................... 17
1. Tumbukan Lenting ........................................................................................ 17
2. Tumbukan tak Lenting .................................................................................. 19
3. Tumbukan dalam Dua Dimensi .................................................................... 20
E. LEMBAR KERJA SISWA ................................................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 22
A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 22
B. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 22
C. Ubahan Penelitian ............................................................................................... 22
1. Jenis Ubahan ................................................................................................. 22
2. Definisi Operasional Ubahan ........................................................................ 22
D. Perlakuan (treatment) .......................................................................................... 23
E. Instrument Penelitian .......................................................................................... 24
1. Soal Pretest dan Posttest ............................................................................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xiii
2. Kuesioner ...................................................................................................... 27
F. Analisis Data ....................................................................................................... 30
1. Efektivitas Pembelajaran............................................................................... 30
2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran ............................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 42
A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 42
B. Deskripsi Data ..................................................................................................... 43
C. Analisis Data ....................................................................................................... 49
1. Efektivitas Pembelajaran............................................................................... 49
2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran ............................................................. 59
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan ....................................................................... 67
1. Rangkuman Hasil Penelitian ......................................................................... 67
2. Pembahasan ................................................................................................... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 75
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 75
B. Saran ................................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 77
LAMPIRAN .................................................................................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiv
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest ..................................... 25
Tabel 2. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest
pada materi tumbukan lenting ................................................................... 26
Tabel 3. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest
pada materi tumbukan tak lenting ............................................................. 27
Tabel 4. Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya ....................... 28
Tabel 5. Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran ............................. 39
Tabel 6. Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik ........... 44
Tabel 7. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum
pembelajaran dibalik ................................................................................. 45
Tabel 8. Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik .............. 46
Tabel 9. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah
pembelajaran dibalik ................................................................................. 47
Tabel 10. Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas A terhadap
pembelajaran ............................................................................................. 48
Tabel 11. . Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas B terhadap
pembelajaran ............................................................................................. 48
Tabel 12. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A ................................... 59
Tabel 13. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B .................................... 61
Tabel 14. Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik .................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xv
Tabel 15. Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik ...................................... 70
Tabel 16. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara X.............. 120
Tabel 17. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara Y.............. 121
Tabel 18. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran
dengan cara X .......................................................................................... 122
Tabel 19. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran
dengan cara Y .......................................................................................... 123
Tabel 20. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara X.............. 124
Tabel 21. Analisis data skor posttest pada pembelajaran dengan cara Y ............ 125
Tabel 22. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara X.............. 126
Tabel 23. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara Y.............. 127
Tabel 24. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran
dengan cara X .......................................................................................... 128
Tabel 25. Analisis data skor pretest dan skor posttest pada pembelajaran
dengan cara Y .......................................................................................... 129
Tabel 26. Analisis data skor posttest pada pembelajaran dengan cara X ............ 130
Tabel 27. Analisis data skor pretest pada pembelajaran dengan cara Y.............. 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran I. Soal Pretest dan Posttes ........................................................... 80
Lampiran II. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ............................... 83
Lampiran III. Kuesioner ............................................................................... 91
Lampiran IV. Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS ...................... 96
Lampiran V. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 104
Lampiran VI. Analisis data secara lengkap ................................................. 120
Lampiran VII. Tabel T-test .......................................................................... 132
Lampiran VIII. Surat Izin Penelitian dari Bappeda ..................................... 133
Lampiran IX. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
dari SMA Negeri 1 Godean. .............................................. 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Poses pembelajaran memperlihatkan bagaimana situasi siswa belajar,
dan bagaimana situasi guru mengajar. Menurut Soewardi (1987)”Proses
belajar yang dialami oleh siswa akan menghasilkan perubahan-perubahan
dibidang pemahaman, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap”. Adanya
perubahan itu tampak dalam prestasi belajar siswa, tes atau tugas yang
dibebankan kepada siswa oleh guru. Mengacu pada prestasi belajar siswa,
guru harus selalu mengadakan perbaikan-perbaikan mengajarnya, baik metode
maupun penguasaan bahan pelajaran yang akan diajarkanya. Dalam proses
terjadi interaksi guru dengan siswa. Efektivitas dan efisiensi interaksi itu
diukur dan dinilai melalui tes prestasi belajar pada saat evaluasi belajar
mengajar. Evaluasi belajar mengajar berfungsi untuk mengukur keberhasilan
siswa belajar, sekaligus pula keberhasilan guru mengajar melalui metode
mengajar tertentu yang sesuai dengan situasinya (Soewardi, 1987:10).
Dalam pembelajaran walaupun siswa mengetahui konsep-konsep yang
diajarkan tetapi kadang-kadang kesulitan untuk menerapkan konsep materi
dalam mengerjakan soal. Siswa kadang-kadang kesulitan untuk berpikir secara
sistematis sehingga kesulitan untuk mengerjakan soal-soal sehingga
berdasarkan hasil evalusi belajar siswa dapat dikatakan keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
2
belajarnya belum maksimal. Kemampuan analisis siswa kadang-kadang
kurang.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dengan maksud untuk membimbing
siswa secara terstruktur yang kegiatanya memberikan daya tarik terhadap
siswa. Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan suatu cara
yang berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah
melalui beberapa media (Munandar, 1990: 25). Dalam hal ini, peneliti tertarik
untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk menyelesaiakan
soal-soal dalam proses pembelajaran. Supaya siswa di dalam belajar tingkat
keberhasilan belajarnya maksimal, supaya siswa terbiasa mengerjakan soal-
soal secara terstruktur atau sistematis, maka peneliti akan melaksanakan
pembelajaran yang bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal
atau latihan soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau
sebut saja pembelajaran dengan cara X. Peneliti membandingkanya dengan
pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian
soal-soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS) atau secara langsung sebut saja
dengan cara Y.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan
penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)
lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang di dalam bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
3
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar Kerja
Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar?
2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam bagian
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang di dalam
bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar
Kerja Siswa (LKS)?
C. TUJUAN PENELITIAN
a. Mengetahui apakah pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya
diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja
Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang di dalam
bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar
Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar?
b. Mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam
bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang di
dalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa
Lembar Kerja Siswa (LKS)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
4
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Diharapkan dapat memberikan informasi pada guru-guru supaya mereka
mengetahui latihan soal-soal atau penyelesaian soal-soal manakah yang
lebih baik digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Guru-guru diharapkan dapat mengadakan latihan soal-soal atau
memberikan penyelesaian soal-soal di dalam bagian pembelajaranya
dengan cara yang lebih disenangi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
5
BAB II
DASAR TEORI
A. HAKEKAT BELAJAR, MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar
mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar
juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman
atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seorang
sehingga pengertianya dikembangkan (Suparno, 1997:34).
Menurut Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman (2003:27). Menurut pengertian ini, belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat tetapi lebih dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Sejalan
dengan perumusan tersebut ada pula tafsiran lain tentang belajar yaitu bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungan (Hamalik,2003:28)
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
6
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1) Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik
oleh masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari situasi
belajar.
2) Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.
3) Di dalam mencapai tujuan itu, murid senantiasa akan menemui
kesulitan, rintangan dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
4) Hasil belajar yang utama ialah pola tingkah laku yang bulat.
5) Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya.
Belajar apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.
6) Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan
dihubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar.
7) Murid memberikan reaksi secara keseluruhan.
8) Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna
baginya.
9) Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berbeda dalam
lingkungan itu.
10) Murid-murid dibawa/diarahkan ke tujuan-tujuan lain, baik yang
berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama
dalam situasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
7
b. Teori-teori Belajar
Hamalik (2003:35) meninjau beberapa aliran psikologi dalam
hubunganya dengan teori belajar yaitu:
1) Teori Psikologi Klasik
Menurut teori ini, manusia terdiri dari jiwa (mind) dan badan
(body) atau zat (matter). Jiwa dan zat ini berbeda satu sama lain.
Badan adalah suatu objek yang sampai ke alat indera, sedangkan
jiwa adalah suatu realita yang non materiil, yang ada di dalam
badan, yang berpikir, merasa, berkeinginan, mengontrol kegiatan
badan, serta bertanggung jawab. Zat sifatnya terbatas dan bukan
suatu keseluruhan realita, melainkan berkenaan dengan proses-
proses materiil, yang terikat pada hukum-hukum mekanis.
Sedangkan jiwa merupakan fakta-fakta tersendiri,seperti rasa sakit,
frustasi, aspirasi, apresiasi, tujuan, dan kehendak, itu semua bukan
hasil dari pada zat, tetapi mempunyai sumber tersendiri dalam
realita yang berbeda, yang mempunyai hak berbicara dan secara
relatif ia bebas dari hukum-hukum mekanis. Realita ini disebut
mind substansi.
2) Teori Psikologi Daya
Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari berbagai daya,
mengingat, berpikir, merasakan, kemauan, dan sebagainya. Tiap
daya mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Tiap orang mempunyai
semua daya-daya itu, hanya berbeda kekuatanya saja. Agar daya-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
8
daya itu berkembang (terbentuk) maka daya-daya itu perlu dilatih,
sehingga dapat berfungsi. Teori ini bersifat formal karena
mengutamakan pembentukan daya-daya.
3) Teori Mental State
Teori ini berpangkal pada psikologi asosiasi yang dikembangkan
oleh J. Herbart yang pada prinsipnya, jiwa manusia terdiri dari
kesan-kesan/tanggapan-tanggapan yang masuk melalui
pengindraan. Kesan-kesan itu berasosiasi satu sama lain dan
membentuk mental atau kesadaran manusia. Tambah kuat asosiasi
itu, tambah lama kesan-kesan itu tinggal di dalam jiwa kita. Kesan-
kesan itu berasosiasi satu sama lain dan membentuk mental atau
kesadaran. Kesan-kesan itu akan mudah diungkapkan kembali
(reproduksi) apabila kesan-kesan itu tertanam dengan kuat dalam
ruang kesadaran. Dan sebaliknya apabila kesan-kesan itu lemah
maka akan lebih mudah lupa. Jadi, yang penting menurut teori ini
adalah bahan-bahan atau materi yang disampaikan kepada
seseorang. Teori ini bersifat materialistis mengutamakan bahan.
4) Teori Psikologi Behaviorisme
Behaviorisme adalah suatu studi tentang suatu kelakuan.
Timbulnya aliran ini disebabkan rasa tidak puas terhadap teori
psikologi daya dan teori mental state. Sebabnya adalah ialah
karena aliran-aliran terdahulu hanya menekankan pada segi
kesadaran saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
9
Apa yang dikemukakan diatas kemudian menjadi dasar dalam
teori connectionism. Teori ini mempunyai doktrin pokok, yakni
hubungan antara stimulus dan respons, asosiasi-asosiasi dibuat
antara kesan-kesan pengadaan dan dorongan-dorongan untuk
berbuat. Ikatan-ikatan (bond) atau koneksi-koneksi dapat diperkuat
atau diperlemah serasi dengan banyaknya penggunaan dan
pengaruh-pengaruh dari penggunaan itu. Throndike dengan S-R
Bond Theory-nya menyusun hukum-hukum sebagai berikut:
a) Hukum pengaruh ( the law of effect)
Hubungan-hubungan diperkuat atau diperlemah tergantung
pada kepuasan atau ketidaksenangan yang berkenaan dengan
penggunaannya.
b) Hukum latihan ( the law exercise) atau prinsip use and disuse.
Apabila hubungan itu sering dilatih maka ia akan menjadi kuat
(fized)
c) Hukum kesediaan / kesiapan ( the law of readiness)
Apabila suatu ikatan ( bond) siap untuk berbuat, perbuatan itu
memberi kepuasan, sebaliknya apabila tidak siap maka
menimbulkan ketidakpuasan/ketidaksenangan terganggu.
5) Teori Psikologi Gestalt
Menurut aliran ini, jiwa manusia adalah suatu kerseluruhan yang
bersturktur. Suatu keseluruhan bukan terdiri dari bagian-bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
10
atau unsur-unsur. Unsur-unsur ini berada dalam keseluruhan
menurut struktur yang telah tertentu dan berelasi satu sama lain.
2. Mengajar
Menurut Lindgren, mengajar adalah menciptakan situasi, menyediakan
kemudahan, membimbing dan mengarahkan sehingga pelajar melakukan
proses pada dirinya terjadi perubahan (Lindgren, dalam Teodoro Soares,
2003:12). Dengan kata lain menyangkut pembelajaran yaitu kegiatan
menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa membangun pengetahuanya
sendiri. Sedangkan menyangkut aspek proses, pembelajaran fisika
dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan berpikir siswa, yang menyertai
kemampuan dan ketrampilan psikomotorik.
Sedangkan pengertian mengajar yang lain, Hamalik(2003:44) membahas yang
bersumber dari 6 pendapat yang dipandang sebagai pendapat yang lebih
menonjol yaitu :
1) Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada peserta siswa
didik atau murid di sekolah.
2) Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi yang muda
melalui lembaga pendidikan sekolah.
3) Mengajar adalah mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan
kondisi belajar bagi siswa.
4) Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar
kepada murid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
11
5) Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga
negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
6) Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi
kehidupan masyarakat sehari-hari.
Berdasarkan definisi belajar diatas maka mengajar jelas bukan
suatu kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar ke pelajar
melainkan kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri
pengetahuanya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa dalam
membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan dan
bersikap kritis.
3. Pembelajaran
Tujuan dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah dua
hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran
mengarahkan guru agar berhasil dalam membelajarkan siswa; sementara
unsur-unsur dinamis pembelajaran mendukung bagi tercapainya tujuan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Hamalik,2003:43).
Pembelajaran dimaksudkan terciptanya suasana sehingga siswa
belajar. Tujuan pembelajaran haruslah menunjang dan dalam rangka
tercapainya tujuan belajar.
Dahulu, ketika pembelajaran dimaksudkan sebagai sekedar
penyampaian ilmu pengetahuan, pembelajaran tidak terkait dengan belajar,
termasuk tujuanya. Sebab, jika guru telah mrnyampaikan ilmu
pengetahuan, tercapailah maksud atau tujuan pembelajaran tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
12
Pembelajaran model dahulu, memang tidak dicobaterkaitkan
dengan belajar itu sendiri. Pembelajaran lebih terkonsentrasi pada kegiatan
guru dan tidak terkonsentrasi pada kegiatan siswa.
Jika pada masa sekarang ini, pembelajaran dicobaterkaitkan
dengan belajar, maka dalam merancang aktivitas pembelajaran, guru harus
belajar dari aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa harus dijadikan
titik tolak dalam merancang pembelajaran.
Implikasi dari adanya keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dan
kegiatan belajar siswa tersebut adalah, disusunya tujuan pembelajaran
yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar. Muatan-muatan yang
termaktub dalam tujuan belajar, haruslah termaktub juga dalam tujuan
pembelajaran.
B. HAKEKAT FISIKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN
1. Hakekat Fisika
Hakekat fisika telah dirumuskan dengan berbagai cara. Setiap rumusan
menekankan aspek tertentu yang berbeda dengan rumusan lain. Menurut
Conant (Sarkim, 1998:2), sains adalah sekumpulan konsep-konsep dan skema
konsep yang saling berhubungan yang dikembangkan sebagai hasil
eksperimen dan observasi dan bermanfaat untuk eksperimen dan observasi
selanjutnya. Dan menurut Carin dan Sund (Sarkim, 1998:3), sains adalah
suatu sistem pengetahuan tentang alam berdasarkan data yang diperoleh
melalui observasi dan eksperimen. Carin dan Sund juga menyebutkan tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
13
kriteria yang harus dipenuhi teori di dalam sains, yaitu: 1) mampu
menjelaskan fenomena yang diamati; 2) mampu memprediksi fenomena yang
belum diamati; dan 3) dapat diuji melalui eksperimen lain.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa hakikat fisika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang
berkaitan dengan konsep-konsep, struktur materi dan teori-teori tentang materi
dan antar aksinya di alam yang didapatkan melalui observasi dan eksperimen,
yang kemudian dipahami dan dimanfaatkan oleh manusia untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Fisika sebagai Bahan Pembelajaran
Dari definisi Conant tentang sains, sains mengandung 2 elemen, yang
oleh Kuslan dan Stones disebut aspek produk dan aspek proses (Kuslan &
Stones dikutip oleh Sarkim, 1998:2). Oleh Carin dan Sund ditambahkan aspek
ketiga yaitu aspek sikap manusia. (Carin & Sund dikutip oleh Sarkim,
1998:3).
a. Aspek Produk
Produk dalam sains meliputi tiga komponen utama yaitu konsep,
prinsip, dan teori. Konsep adalah suatu rumusan atau gagasan umum atas
suatu fenomena, contohnya yaitu gerak, bunyi, arus listrik. Prinsip-prinsip
ilmiah adalah generalisasi dari beberapa konsep yang saling berhubungan.
Contohnya yaitu logam memuai jika dipanaskan. Pernyataan ini
mengandung tiga konsep yaitu logam, panas, dan memuai. Teori adalah
susunan kelompok prinsip-prinsip ilmiah yang menjelaskan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
14
fenomena. Teori dapat menjelaskan, menghubungkan, dan meramalkan
berbagai penemuan percobaan dan pengamatan. Contoh dari teori adalah
teori relativitas, teori atom.
b. Aspek Proses
Aspek proses adalah cara memperoleh pengetahuan. Pengetahuan
yang ada sekarang ini merupakan hasil dari suatu proses panjang.
Pengetahuan yang diakui kebenarannya sampai saat ini merupakan hasil
dari penyempurnaan atas pengetahuan sebelumnya. Proses sains terdiri
dari bermacam-macam kegiatan seperti penentuan masalah dan
pengukuran, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Proses ini
disebut sebagai metode ilmiah.
c. Aspek Sikap
Aspek sikap manusia adalah keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan
opini-opini tertentu. Dalam pengajaran sains, aspek sikap dapat
terealisasikan apabila guru sadar dan terus menerus memperhatikan,
mengarahkan, menegur, dan menunjukkan sikap kepada siswa.
Sains diajarkan di sekolah karena kebutuhan dari masyarakat untuk
berpikir secara kritis, yang merupakan ciri dari para ahli dalam
memecahkan masalah, dan memahami sains untuk mengembangkan
teknologi(Richarson, 1957 dalam Harjanti, 2007:13). Sehingga merupakan
tanggung jawab guru sains untuk mengajarkan sains seiring dengan
perkembangan teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
15
Berdasarkan uraian di atas sains mencakup tiga aspek yaitu aspek
produk, aspek proses, dan aspek sikap. Selain itu sains dalam hal ini fisika,
juga merupakan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dari kedua hal
ini maka sebagai seorang guru harus dapat memilih dan menentukan suatu
metode pembelajaran yang sesuai dengan hakikat fisika. Penentuan
metode pembelajaran harus dapat membantu siswa dalam membangun
sendiri pengetahuannya.
C. SIKAP
Dalam arti yang sempit sikap adalah padangan atau kecenderungan
mental (Syah, Muhibbin, 1997:120). Menurut W.S. Winkel (2004:116) sikap
merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil
tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak.
Orang yang memiliki sikap jelas, mampu untuk memilih secara tegas di antara
beberapa kemungkinan. Misalnya, mahasiswa yang harus memilih antara
belajar untuk mempersiapkan ujian lisan atau pergi nonton bersama pacarnya
pada waktu yang bersamaan. Yang mana akan dipilih, tergantung dari
sikapnya terhadap kelulusan dalam ujian itu dan kepuasan dalam berpacaran,
mana yang pada saat itu dianggap lebih penting. Mahasiswa yang tidak
mempunyai sikap jelas, akan merasa ragu-ragu dan bingung, mana yang harus
diprioritaskan pada saat itu.
Dalam sikap dapat dibedakan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek konatif. Misalnya, orang A mengetahui bahwa mobil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
16
berukuran besar membutuhkan bahan bakar banyak dan karena itu biaya
operasi menjadi tinggi (aspek kognitif). Dia tidak suka mengeluarkan uang
banyak untuk mengoperasikan uang mobil besar, hanya demi menjaga gengsi
(aspek afektif). Maka, dia tidak hendak membeli mobil besar dan berhasrat
membeli mobil yang lebih kecil (aspek konatif). Aspek terakhir inilah yang
paling berperan dalam mengambil tindakan atau menentukan pilihan
berdasarkan sikap tertentu.
Menurut Theresia Warsini (2000:13) ciri-ciri sikap terhadap suatu
obyek sebagai berikut:
a. Merupakan gejala psikologis yang berhubungan dengan motivasi, emosi,
persepsi dan proses kognitif.
b. Disertai perasaan atau emosi yang menimbulkan suatu penilaian terhadap
suatu obyek mengenai rasa tertarik/tidak tertarik, baik/buruk,
berguna/tidak berguna dan lain-lain.
c. Penilaian dan perasaan terhadap obyek menimbulkan sikap positif atau
negative.
d. Sikap menyebabkan kecenderungan untuk berbuat yaitu mendekati atau
menjauhi obyek.
e. Bila terjadi kecenderungan untuk mendekati obyek maka ada keinginan
untuk tahu dan belajar serta melibatkan diri.
f. Mengandung tiga komponen, meliputi komponen kognitif, komponen
affektif, dan komponen tingkah laku.
g. Sikap ditampakkan dalam bentuk pernyataan tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
17
D. TUMBUKAN
Teori berikut diambil dari Kanginan,M.(2004).Fisika SMU Jilid 2B.
Sistem dua benda yang bertumbukan, momentum linear sistem adalah
tetap asalkan pada sitem tidak bekerja gaya luar. Akan tetapi energi kinetik
sistem dapat berkurang karena sebagian energi kinetik diubah ke bentuk
energi kalor dan energi bunyi pada saat terjadi tumbukan. Jadi pada peristiwa
tumbukan dimana tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka hukum
kekekalan linear selalu berlaku.
Berdasarkan berlaku atau tidaknya hukum kekekalan energi mekanik
(khususnya energi kinetik), tumbukan dibagi atas dua jenis: tumbukan lenting
dan tumbukan tak lenting. Tumbukan lenting, jika pada peristiwa tumbukan
itu energi kinetik sistem adalah tetap (berlaku hukum kekekalan energi
kinetik). Tumbukan tak lenting, jika pada peristiwa tumbukan itu terjadi
pengurangan energi kinetik sistem (tidak berlaku hukum kekekalan energi
kinetik). Tumbukan tak lenting disebut tak lenting sama sekali jika sesaat
sesudah tumbukan, kedua benda saling menempel (bergabung, sehingga kedua
benda dapat dianggap sebagai satu benda) dan keduanya bergerak bersama
dengan kecepatan yang sama.
Teori berikut diambil dari Sarkim,T.(2007). Diktat Mata Kuliah
Mekanika II.
1. Tumbukan Lenting
Tumbukan lenting adalah tumbukan dimana pada peristiwa
tumbukan itu energi kinetik sistem adalah tetap. Contoh tumbukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
18
lenting adalah tumbukan antara bola-bola billiard atau tumbukan antara
molekul-molekul udara terhadap dinding container tempat itu berada.
Pada tumbukan lenting berlaku dua persamaan berikut ini (masing-
masing menyatakan hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan
energi kinetik) :
)/:;/:(22112211
akhirfinalfawalinitiali
vmvmvmvm ffii +=+
ffii vmvmvmvm 222
211
222
211 2
121
21
21
+=+
Dan hukum kekekalan momentum:
fiii vmvmvmvm 22112211 +=+
Persamaan hukum kekekalan momentum dapat ditulis ulang dalam
bentuk:
( ) ( )iffi vvmvvm 222111 −=− ……………………….……(1)
Sementara itu persamaan hukum kekekalan energi kinetik dapat
ditulis ulang dalam bentuk:
( ) ( )22
222
22
211 ifii vvmvvm −=−
( ) ( ) ( )( )fifififi vvvvmvvvvm 2222211111 +−=++− ……..…(2)
Persamaan (2) dibagi persamaan (1) menghasilkan:
fifi vvvv 2211 +=+
( ) iiff vvvv 1212 −=−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
19
( )( )ii vv
fvfv
12
121−−
−=
Persamaan terakhir yang didapatkan, menyatakan koefisien
restitusi(e) ada tumbukan yang lenting sempurna nilai koeefisien
tersebut adalah 1. Nilai koefisien restitusi dapat bernilai antara 0 sampai
dengan 1. Koefisien restitusi bernilai 0 untuk tumbukaan yang tak
lenting sama sekali, sementara itu terdapat pula tumbukan dengan nilai
koefisien restitusi bernilai 0<e<1.
2. Tumbukan tak Lenting
Tumbukan tak lenting adalah tumbukan dimana terjadi
pengurangan energi kinetik sistem atau energi kinetik benda yang
mengalami tumbukan tidak konstan (tidak berlaku hukum kekekalan
energi kinetik sekalipun momentumnya adalah konstan). Tumbukan
antara bola karet dengan bola keras merupakan tumbukan tak lenting
karena sebagian energi kinetik bola berubah ketika terjadi deformasi
(perubahan bentuk bola) ketika bersentuhan dengan permukaan keras itu.
Ketika dua benda bertumbukan dan setelah tumbukan keduanya
menyatu maka pada peristiwa tersebut sebagian energi kinetik hilang dan
tumbukan yang demikian disebut sebagai tumbukan yang tidak lenting
sama sekali. Sebagai contoh ketika dua buah kendaraan bertabrakan dan
kendaraan satu terkait dengan kendaraan yang lain maka setelah
tumbukan keduanya bergerak dengan kecepatan yang sama.
Andaikan dua buah benda masing-masing dengan massa 1m dan
2m keduanya bergerak saling melekat dengan kecepatan masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
20
benda sebesar 1v dan 2v . Kedua benda bertumbukan dan keduanya
bergerak bersama setelah tumbukan dengan kecepatan vf. Dengan
menerapkan hukum kekekalan momentum maka dapat dituliskan sebagai
berikut:
( ) fvmmvmvm 212211 +=+
21
2211
mmvmvm
vf++
=
3. Tumbukan dalam Dua Dimensi
Jumlah momentum dua partikel yang bertumbukan yang terisolasi
adalah konstan yang dikenal sebagai hukum kekekalan momentum.
Hukum kekekalan momentum tersebut mengimplikasikan bahwa jumlah
momentum dalam arah x dan y adalah konstan. Tumbukan dua dimensi
memiliki dua komponen persamaan hukum kekekalan momentum:
fyfyiyyi
fxfxixxi
vmvmvmvm
vmvmvmvm
22112211
22112211
+=+
+=+
Dua buah bola billiard bertumbukan dalam dua dimensi. Bola
pertama 1m bergerak dengan kecepatan 1v menumbuk bola kedua 2m
yang diam. Setelah tumbukan bola pertama 1m bergerak dengan
membentuk sudut θ terhadap horizontal. Demikian juga setelah
tumbukan bola kedua 2m bergerak membentuk sudutα terhadap
horizontal. Dengan menerapkan hukum kekekalan momentum pada
masing-masing komponen didapatkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
21
E. LEMBAR KERJA SISWA
Lembar kerja siswa merupakan rancangan kegiatan yang dibuat khusus
untuk siswa, yang digunakan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Lembar kerja siswa yang paling baik adalah lembar kerja siswa yang dapat
melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang relevan dan
berkesinambungan. Bagian terpenting dari lembar kerja siswa adalah kegiatan
belajar yang berisi penjelasan singkat kegiatan yang akan dilakukan,
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, mengerjakan tugas, dan tempat
menuliskan jawaban pertanyaan serta kesimpulan.
Lembar kerja siswa dibuat dengan maksud untuk membimbing siswa
secara terstruktur yang kegiatanya memberikan daya tarik terhadap siswa.
Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan suatu cara yang
berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah
melaui beberapa media (Munandar, 1990: 25).
Keuntungan menggunakan lembar kerja siswa yang dikemukakan oleh
Winarno (1992 : 92) adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar, hasil
eksperimen atau hasil penyelidikan yang banyak berubungan dengan
minat mereka
b. Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif bertanggung jawab dan belajar sendiri.
αθ
αθ
sinsin0
coscos
2211
221111
f
f
vmvm
vmvvvm
−=
+=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif uji hipotesis.
B. Populasi dan Sampel
Populasi : seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Godean, Sleman.
Sampel : seluruh siswa dari dua kelas yang berjumlah 63 siswa.
C. Ubahan Penelitian
1. Jenis Ubahan
Dalam penelitian ini terdapat 2 ubahan yaitu peningkatan hasil belajar
dan sikap siswa terhadap pembelajaran
2. Definisi Operasional Ubahan
a) Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar adalah perbedaaan skor posttest dan
pretest dari proses pembelajaran.
b) Sikap Siswa terhadap Pembelajaran
Menurut Haryati, sikap merupakan kecenderungan merespon
secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu
obyek(2007:101). Berdasarkan pengertian tersebut, sikap terhadap
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
23
pembelajaran adalah kecenderungan merespon secara konsisten
baik menyukai atau tidak menyukai pembelajaran. Pada penelitian
ini sikap terhadap pembelajaran diukur dari kuesioner pengukur
sikap terhadap pembelajaran.
D. Perlakuan (treatment)
Perlakuanya adalah melakukan pembelajaran pada dua kelas.
Masing-masing kelas diberikan dua pembelajaran. Pembelajaran pertama
dilakukan dengan metode ceramah dengan cara X. Pembelajaran kedua
juga dilakukan dengan metode ceramah tetapi dengan cara Y. Untuk
meyakinkan bahwa hasil penelitian ini tidak dibuat-buat (direkayasa)
pembelajaranya dilakukan oleh dua pengajar. Pengajar pertama adalah
peneliti yang melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan
pengajar kedua adalah guru mata pelajaran fisika dari sekolah yang
melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas B. Untuk memperkuat
hasil penelitian, setelah itu dengan materi pelajaran yang berbeda dibalik
yaitu guru mata pelajaran dari sekolah tetap melakukan pembelajaran
dengan cara Y tetapi pada kelas A sedangkan peneliti melakukan
pembelajaran kelas B dengan cara X.
Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Peneliti pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian
melakukan pembelajaran pada kelas A dengan cara X sedangkan guru
mata pelajaran fisika dari sekolah pertama-tama memberikan pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
24
kepada siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas B dengan
cara Y.
2. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian
memberikan posttest pada siswa.
3. Setelah itu pembelajaran dibalik. Peneliti memberikan pretest kepada
siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas B dengan cara X
sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah memberikan pretest
kepada siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas A dengan
cara Y.
4. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian
memberikan posttest dan kuesioner pada siswa.
5. Setelah itu peneliti menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X
lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari
peningkatan hasil belajar dan bagaimana sikap siswa terhadap
pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara
Y.
E. Instrument Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka data yang dibutuhkan adalah
kemampuan siswa menguasai materi sebelum pembelajaran, kemampuan
siswa menguasai materi setelah pembelajaran dan pendapat siswa.
Sehingga instrumen dalam penelitian ini adalah soal pretest, soal posttest
dan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
25
1. Soal Pretest dan Posttest
Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan pembelajaran
dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.
Soal-soal pretest dan posttest pada penelitian ini dibuat
berdasarkan indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan
dicapai. Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah aspek analisis.
Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest dapat dilihat pada
tabel 1 berikut:
Tabel 1
Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest berdasarkan indikator
hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan dicapai
Indikator No.Soal
1. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam satu dimensi.
1
2. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaiakan masalah
tumbukan dalam dua dimensi.
2
3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik
dengan hukum kekekalan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
26
Sedangkan kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada
masing-masing materi dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3 berikut:
Tabel 2
Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi
Tumbukan Lenting
No. soal Bobot Kriteria Skor Keterangan
1 20
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
0
10
20
Jawaban terdiri
dari dua langkah
pengerjaan
2 30
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
Tiga langkah dijawab benar
0
10
20
30
Jawaban terdiri
dari tiga langkah
pengerjaan
3 30
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
Tiga langkah dijawab benar
0
10
20
30
Jawaban terdiri
dari tiga langkah
pengerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
27
Tabel 3
Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi
Tumbukan tak Lenting
No. soal Bobot Kriteria Skor Keterangan
1 10
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
0
10
Jawaban terdiri
dari satu langkah
pengerjaan
2 40
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
Tiga langkah dijawab benar
Empat langkah dijawab benar
0
10
20
30
40
Jawaban terdiri
dari empat langkah
pengerjaan
3 20
Semua langkah dijawab salah
Satu langkah dijawab benar
Dua langkah dijawab benar
0
10
20
Jawaban terdiri
dari dua langkah
pengerjaan
2. Kuesioner
Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap
siswa terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan
pembelajaran dengan cara Y. Kuesioner pada penelitian ini, dibuat
berdasarkan komponen-komponen sikap menurut indikatornya.
Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya dapat
dilihat pada tabel 4 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
28
Tabel 4
Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya
Komponen sikap Indikator No. soal
Ketertarikan • Tertarik terhadap pembelajaran dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y
• Tertarik pada saat belajar dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
1,18
2
Perasaan senang • Senang pada saat pembelajaran dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y
• Senang pada saat belajar dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
9,17
3
Persetujuan
terhadap sesuatu
• Setuju terhadap pembelajaran dengan cara
X dibandingkan dengan cara Y
• Setuju terhadap kemudahan pemahaman
dengan cara X dibandingkan dengan cara
Y
• Setuju terhadap kecocokan dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
4
6
19
Keseriusan • Serius terhadap pembelajaran dengan cara
X dibandingkan dengan cara Y
• Serius pada saat belajar dengan dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y
8,11
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
29
Komponen sikap Indikator No. soal
Persepsi
baik/buruk
• Persepsi bantuan penyelesaian soal dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y
• Persepsi penjelasan dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
• Persepsi pembelajaran dengan cara X
dibandingkan dengan cara Y
5
7,13,14
12
Semangat • Semangat pada saat pembelajaran dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y
10,16
Kuesioner pada penelitian ini digunakan kuesioner tipe positif.
Kuesioner dibuat dengan lima jawaban yaitu sangat setuju, setuju,
netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Masing-masing
jawaban diberi skor.
Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuesioner tipe
positif adalah sebagai berikut :
Sangat tidak setuju diberi skor : 1
Tidak setuju diberi skor : 2
Netral diberi skor : 3
Setuju diberi skor : 4
Sangat setuju diberi skor : 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
30
Contoh kuesioner yang dimasukkan dalam tipe positif:
Saya dapat belajar fisika dengan penyelesaian soal yang dituntun
dengan LKS dalam waktu lebih lama dibandingkan belajar fisika
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuesioner tipe
negatif adalah sebaliknya yaitu sebagai berikut :
Sangat tidak setuju diberi skor : 5
Tidak setuju diberi skor : 4
Netral diberi skor : 3
Setuju diberi skor : 2
Sangat setuju diberi skor : 1
Contoh kuesioner yang dimasukkan dalam tipe negatif:
Saya lebih cepat merasa capai pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dibandingkan
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun secara
langsung.
F. Analisis Data
1. Efektivitas Pembelajaran
Untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih
efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan
hasil belajar, semua langkah dinyatakan dengan perbedaan mean.
Sehingga analisisnya menggunakan uji-t atau test-t. Test-t untuk dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
31
kelompok yang independen digunakan untuk membandingkan akibat dua
perlakuan (treatment) yang dilakukan pada suatu penelitian (Suparno,
2007:94). Test-t untuk kelompok yang dependen digunakan untuk
mengetes dua kelompok yang dependen atau satu kelompok yang dites dua
kali yaitu pada pretest dan posttest (Suparno, 2007:96). Langkah-langkah
untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih efektif
dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil
belajar adalah sebagai berikut:
(1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
(2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
(3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
(4) Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak
berbeda secara signifikan (pretest = pretest) maka dianalisis
menggunakan mean skor posttest
(5) Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda
secara signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan
mean selisih skor posttest dan pretest
a. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
32
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing-
masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t
untuk dua kelompok yang independen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis
Ho : 1X = 1Y
Hi : 1X ≠ 1Y
(b) Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
• Bila n1 = n2,
Tobs = ( )
2
22
1
21
11
nS
nS
YX
+
−
• Bila n1 ≠ n2,
Tobs = ( )
( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
11
11.2
11nnnn
snsn
YX
• Standart deviasi :
S1 = ( )
11
2
11
−
−∑n
XX i , S2 = ( )
12
2
11
−
−∑n
YYi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
33
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
Keterangan :
n1 = jumlah siswa kelas A
n2 = jumlah siswa kelas B
1iX = skor pretest tiap siswa kelas A
1iY = skor pretest tiap siswa kelas B
1X = Mean skor pretest kelas A
1Y = Mean skor pretest kelas B
b. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean
skor posttest pembelajaran dengan cara X, maka dianalisis
menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :
(a) Hipotesis
Ho : 1X = 2X
Hi : 2X > 1X
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = N – 1
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
34
Trel = ( )
( )1
2
2
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
XX
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
Keterangan :
1X = Mean skor pretest
2X = Mean skor posttest
Di = Xi2 - Xi1
N = Jumlah siswa
c. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean
skor posttest pembelajaran dengan cara Y, maka dianalisis
menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :
(a) Hipotesis
Ho : 1Y = 2Y
Hi : 2Y > 1Y
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = N – 1
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
35
(f) Statistik yang digunakan
Trel = ( )
( )1
22
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
YY
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
Keterangan :
1Y = Mean skor pretest
2Y = Mean skor posttest
Di = Xi2 - Xi1
N = Jumlah siswa
d. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak
berbeda secara signifikan (pretest = pretest) maka dianalisis
menggunakan mean skor posttest
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor posttest masing-
masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t
untuk dua kelompok yang independen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis
Ho : 2X = 2Y
Hi : 2X > 2Y
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
36
(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
• Bila n1 = n2,
Tobs = ( )
2
22
1
21
22
nS
nS
YX
+
−
• Bila n1 ≠ n2,
Tobs = ( )
( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
22
11.2
11nnnn
snsn
YX
• Standart deviasi :
S1 = ( )
11
2
22
−
−∑n
XX i , S2 = ( )
12
2
22
−
−∑n
YYi
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
Keterangan :
n1 = jumlah siswa kelas A
n2 = jumlah siswa kelas B
1iX = skor pretest tiap siswa kelas A
1iY = skor pretest tiap siswa kelas B
1X = Mean skor posttest kelas A
1Y = Mean skor posttest kelas B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
37
e. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda
secara signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan
mean selisih skor posttest dan pretest
Karena yang diuji adalah perbedaan mean selisih skor posttest
dan pretest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis
menggunakan uji-t atau test-t untuk dua kelompok yang independen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis
Ho : X∆ = Y∆
Hi : X∆ > Y∆
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
• Bila n1 = n2,
Tobs = ( )
2
22
1
21
nS
nS
YX
+
∆−∆
• Bila n1 ≠ n2,
Tobs = ( )( ) ( )
( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
∆−∆
2121
222
211 11.
211
nnnnsnsn
YX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
38
• Standart deviasi :
S1 = ( )
11
2
−
∆−∆∑n
XX, S2 =
( )12
2
−
∆−∆∑n
YY
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
Keterangan :
n1 = jumlah siswa kelas A
n2 = jumlah siswa kelas B
1iX = skor pretest tiap siswa kelas A
1iY = skor pretest tiap siswa kelas B
X∆ = Mean selisih skor posttest dan pretest kelas A
Y∆ = Mean selisih skor posttest dan pretest kelas B
2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran
Dalam menganalisis bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran
dengn cara x dibandingkan pembelajaran dengan cara Y digunakan data
jumlah skor pada masing-masing siswa.
Dalam penelitian ini terdapat 19 kuesioner. Karena kriteria penskoran
kuesioner dari lima jawaban adalah dari 5 - 1 maka jumlah skor
tertingginya adalah 95 dan skor terendahnya adalah 19. Apabila
diprosentasekan skor tertingginya adalah 100% dan prosentase
terendahnya adalah 20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
39
a. Sikap Masing-masing Siswa terhadap Pembelajaran
Dalam menentukan sikap masing-masing siswa baik siswa kelas
A maupun siswa kelas B pada penelitian ini dianalisis berdasarkan
jumlah skor kuesioner tiap siswa.
Langkah-langkah menganalisisnya, pertama adalah
memprosentasekan jumlah skor tiap siswa. Besarnya jumlah skor tiap
siswa dalam prosentase adalah:
%siswatiapmaksimalskorJumlah
siswatiapskorJumlah 100× .
Langkah kedua, untuk menentukan sikap masing-masing siswa
terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran
dengan cara Y dianalisis berdasarkan interval skor. Kriteria penskoran
dalam penelitian ini mengacu pada evaluasi penilaian minat dan sikap
yaitu: Evaluasi penilaian yang bertujuan untuk mengetahui minat dan
sikap peserta didik terhadap suatu mata ajar tertentu (Haryati,
2007:86). Kriteria penskoranya seperti pada tabel 5 berikut :
Tabel 5
Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran
Jumlah skor tiap siswa
dalam prosentase (%)
Sikap siswa
84 – 100 Jauh lebih menyenangkan
67 – 83 Lebih menyenangkan
50 – 66 Netral atau sama saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
40
Jumlah skor tiap siswa
dalam prosentase (%)
Sikap siswa
33 – 49 Kurang menyenangkan
≤ 32 Jauh kurang menyenangkan
Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap-tiap kelas baik kelas
A maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori tertentu
dapat dilihat dengan cara berikut :
%kelassatusiswaseluruhjumlah
tertentukategoridalamtermasuksikapnyayangsiswaJumlah 100×
b. Sikap Masing-masing Kelas terhadap Pembelajaran
Dalam menentukan sikap masing-masing kelas baik kelas A
maupun kelas B terhadap pembelajaran, jumlah skor dalam prosentase
(%) seluruh siswa pada masing-masing kelas dirata-rata dengan
perhitungan:
kelassatusiswaJumlahkelasgmagmasiswasiswaseluruhprosentasedalamskorJumlah sinsin −
Setelah itu dikategorikan berdasarkan interval skor yaitu pada
tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap masing-masing
kelas terhadap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
41
c. Sikap Seluruh Siswa terhadap Pembelajaran
Dalam menentukan sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran
yaitu siswa kelas A dan siswa kelasB, jumlah skor dalam prosentase
(%) seluruh siswa pada semua kelas dirata-rata dengan perhitungan:
siswasemuaJumlahkelassemuasiswasiswaseluruhprosentasedalamskorJumlah
Setelah itu dikategorikan berdasarkan interval skor yaitu pada
tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap seluruh siswa
terhadap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 03 November 2008 sampai
dengan tanggal 02 Desember 2008 sebanyak 16 pertemuan dengan
perincian masing-masing kelas dilakukan 2 kali pretest, 2 kali posttest dan
4 kali pembelajaran.
Sebelum diadakan pembelajaran siswa diberikan pretest dan sesudah
diadakan pembelajaran siswa diberikan posttest. Saat pretest dan posttest
waktu yang diberikan sama yaitu 2 x 45’. Pada masing-masing materi
pembelajaran diadakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama 2 x 45’
dan pertemuan kedua 1 x 45’. Materi pembelajaran pada penelitian ini
adalah Tumbukan Lenting dan Tumbukan tak Lenting. Sebelum
melakukan penelitian guru mata pelajaran dari sekolah sudah melakukan
pembelajaran dengan materi Impuls dan Momentum dan sudah sampai
merumuskan hukum kekekalan momentum yang berlaku untuk tumbukan
tetapi belum melakukan pembelajaran dengan materi tumbukan secara
detail. Hanya konsep-konsep dasar tumbukan saja. Jadi sebetulnya guru
mata pelajaran dari sekolah sebelumnya sudah melakukan pembelajaran
mengenai konsep-konsep dasar tumbukan.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
43
Pada proses penelitian, pembelajaran dengan cara X dilakukan oleh
peneliti pada kelas A sedangkan pembelajaran dengan cara Y dilakukan
oleh guru mata pelajaran fisika dari sekolah pada kelas B. Pembelajaran
dengan cara Y dilakukan oleh guru mata pelajaran dari sekolah tujuanya
supaya penelitian ini tidak dikira direkayasa. Setelah itu pembelajaran
dibalik yaitu peneliti tetap melakukan pembelajaran dengan cara X tetapi
pada kelas B sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah tetap
melakukan pembelajaran dengan cara Y tetapi pada kelas A. Setelah itu
siswa kelas A dan kelas B diberikan kuesioner.
B. Deskripsi Data
Data-data yang diperoleh pada saat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Saat Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas
A dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran
dengan cara Y pada kelas B dengan materi tumbukan lenting
a. Data Skor pretest dan Skor posttest
Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik
dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
44
Tabel 6
Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik
Interval Skor
Frekuensi
Cara X Cara Y
Skor
pretest
Skor
posttest
Skor
pretest
Skor
posttest
71 – 80 0 2 0 0
61 – 70 0 6 0 0
51 – 60 0 6 0 3
41 – 50 0 1 0 5
31 – 40 0 6 0 3
21 – 30 8 9 4 14
11 – 0 18 0 21 3
0 – 10 4 0 3 0
Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:
Pretest Pembelajaran dengan Cara X
02468
101214161820
71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sisw
a
Posttest Pembelajaran dengan Cara X
0123456789
10
71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sisw
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
45
Pretest Pembelajaran dengan Cara Y
0
5
10
15
20
25
71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sisw
a
Posttest Pembelajaran dengan Cara Y
0
2
4
6
8
10
12
14
16
71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 0 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sisw
a
b. Data Mean dan Standart Deviasi pada pretest dan posttest
Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum
pembelajaran dibalik dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel 7
Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum
pembelajaran dibalik
Data Mean Mean (%)
Standart Deviasi
pretest pembelajaran dengan cara X 19 23,75 5,32
posttest pembelajaran dengan cara X 47,33 59,16 16,70
pretest pembelajaran dengan cara Y 19,12 23,90 4,31
posttest pembelajaran dengan cara Y 34,39 42,99 10,78
2. Saat Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B
dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran
dengan cara Y pada kelas A dengan materi tumbukan tak lenting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
46
a. Data Skor pretest dan Skor posttest
Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik
dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8
Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik
Interval Skor
Frekuensi
Cara X Cara Y
Skor
pretest
Skor
posttest
Skor
pretest
Skor
posttest
61 – 70 0 28 0 16
51 – 60 0 0 0 7
41 – 50 0 0 0 6
31 – 40 27 0 29 0
21 – 30 1 0 0 0
11 – 20 0 0 0 0
0 – 10 0 0 0 0
Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:
Pretest Pembelajaran dengan Cara X
05
1015202530
61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sisw
a
Posttest Pembelajaran dengan Cara X
05
1015202530
61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sis
wa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
47
Pretest Pembelajaran dengan Cara Y
05
101520253035
61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sis
wa
Posttest Pembelajaran dengan Cara Y
0
5
10
15
20
61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 – 10
Interval Skor
Jum
lah
Sis
wa
b. Data Mean dan Standart Deviasi pada pretest dan posttest
Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah
pembelajaran dibalik dapat dilihat pada tabel 9 berikut:
Tabel 9
Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah
pembelajaran dibalik
Data Mean Mean (%)
Standart Deviasi
pretest pembelajaran dengan cara X 34,82 49,74 0,95
posttest pembelajaran dengan cara X 68,93 98,47 2,09
pretest pembelajaran dengan cara Y 35 50,00 0
posttest pembelajaran dengan cara Y 62,14 88,77 8,64
2. Data Kuesioner
Data perolehan kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran dengan
cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dapat dilihat pada
tabel 10 dan 11 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
48
Kelas A
Tabel 10
Data perolehan kuesioner sikap
siswa kelas A terhadap
pembelajaran
Interval Skor
(%)
Frekuensi
84 – 100 1
67 – 83 19
50 – 66 14
33 – 49 1
20 – 32 0
Kelas B
Tabel 11
Data perolehan kuesioner sikap
siswa kelas B terhadap
pembelajaran
Interval Skor
(%)
Frekuensi
84 – 100 1
67 – 83 6
50 – 66 19
33 – 49 2
20 – 32 0
Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:
Perolehan Kuesioner Sikap Kelas A
0
5
10
15
20
84 – 100 67 – 83 50 – 66 33 – 49 20 – 32
Interval Skor (%)
Jum
lah
Sis
wa
Perolehan Kuesioner Sikap Kelas B
0
5
10
15
20
84 – 100 67 – 83 50 – 66 33 – 49 20 – 32
Interval Skor (%)
Jum
lah
Sis
wa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
49
C. Analisis Data
1. Efektivitas Pembelajaran
(a) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan
guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran
dengan cara Y pada kelas B dengan materi tumbukan lenting
1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan
cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan
mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean
skor pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji-
t untuk kelompok yang independen.
Hipotesis: Ho : 1X = 1Y
Hi : 1X ≠ 1Y
Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = (n1-1) + (n2-1) = (30 - 1) + (28 – 1) = 56
Tcrit = 2,000 (dari tabel)
Tobs = ( )( ) ( )
( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
11
11.2
11nnnn
snsn
YX
= ( ) ( )
( ) ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ +⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−+−+−
−
281
301
2283031,412832,5130
2,191922
= - 0,1567
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = - 0,1567. Karena
Tobs ada diantara Tcrit atau Tobs berada diluar daerah rejeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
50
maka Ho diterima dan Hi ditolak. Berarti adanya perbedaan
mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean
skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean skor pretest
pembelajaran dengan cara X tidak berbeda secara signifikan
dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y.
Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman
120 dan 121.
2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis
dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran
dengan cara X dengan mean skor posttest pembelajaran dengan
cara X dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang
dependen.
Hipotesis: Ho : 1X = 2X
Hi : 2X > 1X
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = n – 1 = 30 – 1 = 29
Tcrit = 2,045 (dari tabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
51
Trel = ( )
( )1
2
2
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
XX =
( )
( )1303030
85030950
1933,472
−
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−
− = 10,084
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 10,084. Karena
Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi
maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan
mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor
posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara X.
Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman
122.
3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis
dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran
dengan cara Y dengan mean skor posttest pembelajaran dengan
cara Y dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang
dependen.
Hipotesis: Ho : 1Y = 2Y
Hi : 2Y > 1Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
52
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = n – 1 = 28 – 1 = 27
Tcrit = 2,052 (dari tabel)
Trel = ( )
( )1
2
2
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
YY =
( )
( )1282828
4259425
12,1929,342
−
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−
− = 7,658
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 7,658. Karena
Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi
maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan
mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor
posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara Y.
Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman
123.
4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak
berbeda secara signifikan, maka untuk menguji perbedaan
peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data mean
skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
53
Hipotesis: Ho : 2X = 2Y
Hi : 2X > 2Y
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = (n1-1) + (n2-1) = (30 - 1) + (28 – 1) = 56
Tcrit = 2,000 (dari tabel)
Tobs = ( )( ) ( )
( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
22
11.2
11nnnn
snsn
YX
= ( ) ( )
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ +⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−+−+−
−
281
301
2283078,1012870,16130
39,3433,4722
= 3,478
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = 3,478. Karena Tobs
lebih besar dari Tcrit atau Tobs berada dalam daerah rejeksi maka
Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean
skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara Y signifikan. Mean skor
posttest pembelajaran dengan cara X lebih besar daripada mean
skor posttest pembelajaran dengan cara Y. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pembelajaran
dengan cara X lebih baik daripada peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara Y. Analisis secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran halaman 124 dan 125.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
54
(b) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan
guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran
dengan cara Y pada kelas A dengan materi tumbukan tak lenting
1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan
cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan
mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean
skor pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji-
t untuk kelompok yang independen.
Hipotesis: Ho : 1X = 1Y
Hi : 1X ≠ 1Y
Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = (n1-1) + (n2-1) = (28 - 1) + (30 – 1) = 56
Tcrit = 2,000 (dari tabel)
Tobs = ( )( ) ( )
( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
11
11.2
11nnnn
snsn
YX
= ( ) ( )
( ) ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ +⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−+
−+−
−
301
281
22830013095,0128
3582,3422
= - 1,038
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = - 1,038. Karena
Tobs ada diantara Tcrit atau Tobs berada diluar daerah rejeksi
maka Ho diterima dan Hi ditolak. Berarti adanya perbedaan
mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
55
skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean skor pretest
pembelajaran dengan cara X tidak berbeda secara signifikan
dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y.
Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman
126 dan 127.
2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis
dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran
dengan cara X dengan mean skor posttest pembelajaran dengan
cara X dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang
dependen.
Hipotesis: Ho : 1X = 2X
Hi : 2X > 1X
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = n – 1 = 28 – 1 = 27
Tcrit = 2,052 (dari tabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
56
Trel = ( )
( )1
2
2
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
XX=
( )
( )1282828
95532725
82,3493,682
−
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−
− = 75,90
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 75,90. Karena Treal
lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi maka
Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean
skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor posttest
lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara X.
Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman
128.
3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis
dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran
dengan cara Y dengan mean skor posttest pembelajaran dengan
cara Y dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang
dependen.
Hipotesis: Ho : 1Y = 2Y
Hi : 2Y > 1Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
57
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = n – 1 = 29 – 1 = 28
Tcrit = 2,048 (dari tabel)
Trel = ( )
( )1
2
2
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
YY=
( )
( )1282829
78723447
3514,622
−
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−
− = 16,32
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 16,32. Karena
Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi
maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan
mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor
posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara Y.
Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman
129.
4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak
berbeda secara signifikan, maka untuk menguji perbedaan
peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data mean
skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
58
Hipotesis: Ho : 2X = 2Y
Hi : 2X > 2Y
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = (n1-1) + (n2-1) = (28 - 1) + (29 – 1) = 55
Tcrit = 2,021 (dari tabel)
Tobs = ( )( ) ( )
( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
22
11.2
11nnnn
snsn
YX
= ( ) ( )
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ +⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−+−+−
−
291
281
2292864,812909,2128
14,6293,6822
= 4,044
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = 4,044. Karena Tobs
lebih besar dari Tcrit atau Tobs berada dalam daerah rejeksi maka
Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean
skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara Y signifikan. Mean skor
posttest pembelajaran dengan cara X lebih besar daripada mean
skor posttest pembelajaran dengan cara Y. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pembelajaran
dengan cara X lebih baik daripada peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara Y
Analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman
130 dan 131.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
59
2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran
1) Sikap Masing-masing Siswa terhadap Pembelajaran
Berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh distribusi sikap setiap
siswa. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A seperti
pada tabel 12 berikut:
Tabel 12
Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A
No. Kode
Siswa
Jumlah
Skor Siswa
Jumlah Skor
Siswa (%)
Sikap Siswa
1 1 65 68 Lebih menyenangkan
2 2 75 79 Lebih menyenangkan
3 3 76 80 Lebih menyenangkan
4 4 54 57 Netral atau samasaja
5 5 70 74 Lebih menyenangkan
6 6 69 73 Lebih menyenangkan
7 7 61 64 Netral atau samasaja
8 8 53 56 Netral atau samasaja
9 9 69 73 Lebih menyenangkan
10 10 69 73 Lebih menyenangkan
11 11 67 71 Lebih menyenangkan
12 12 63 66 Netral atau samasaja
13 13 64 67 Lebih menyenangkan
14 14 73 77 Lebih menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
60
No. Kode
Siswa
Jumlah
Skor Siswa
Jumlah Skor
Siswa (%)
Sikap Siswa
15 15 62 65 Netral atau samasaja
16 16 68 72 Lebih menyenangkan
17 17 57 60 Netral atau samasaja
18 18 71 75 Lebih menyenangkan
19 19 57 60 Netral atau samasaja
20 20 54 57 Netral atau samasaja
21 21 69 73 Lebih menyenangkan
22 22 65 68 Lebih menyenangkan
23 23 75 79 Lebih menyenangkan
24 24 47 49 Kurang menyenangkan
25 25 65 68 Lebih menyenangkan
26 26 57 60 Netral atau samasaja
27 27 84 88 Jauh lebih menyenangkan
28 28 60 63 Netral atau samasaja
29 29 49 52 Netral atau samasaja
30 30 60 63 Netral atau samasaja
31 31 63 66 Netral atau samasaja
32 32 63 66 Netral atau samasaja
33 33 67 71 Lebih menyenangkan
34 34 69 73 Lebih menyenangkan
35 35 70 74 Lebih menyenangkan
Jumlah 2380
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
61
Berdasarkan tabel 18 jumlah siswa yang sikapnya termasuk dalam
kategori tertentu adalah:
Jauh lebih menyenangkan = 1
Lebih menyenangkan = 19
Netral atau Sama saja = 14
Kurang menyenangkan = 1
Jauh kurang menyenangkan = 0
Sedangkan distribusi sikap setiap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan dengan cara Y
pada kelas B seperti pada tabel 13 berikut:
Tabel 13
Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Siswa
Jumlah Skor
Siswa (%)
Sikap Siswa
1 1 87 92 Jauh lebih menyenangkan
2 2 64 67 Lebih menyenangkan
3 3 72 76 Lebih menyenangkan
4 4 73 77 Lebih menyenangkan
5 5 51 54 Netral atau samasaja
6 6 45 47 Kurang menyenangkan
7 7 57 60 Netral atau samasaja
8 8 67 71 Lebih menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
62
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Siswa
Jumlah Skor
Siswa (%)
Sikap Siswa
9 9 75 79 Lebih menyenangkan
10 10 50 53 Netral atau samasaja
11 11 67 71 Lebih menyenangkan
12 12 59 62 Netral atau samasaja
13 13 59 62 Netral atau samasaja
14 14 55 58 Netral atau samasaja
15 15 54 57 Netral atau samasaja
16 16 66 69 Lebih menyenangkan
17 17 54 57 Netral atau samasaja
18 18 56 59 Netral atau samasaja
19 19 51 54 Netral atau samasaja
20 20 48 51 Netral atau samasaja
21 21 58 61 Netral atau samasaja
22 22 57 60 Netral atau samasaja
23 23 59 62 Netral atau samasaja
24 24 67 71 Lebih menyenangkan
25 25 51 54 Netral atau samasaja
26 26 59 62 Netral atau samasaja
27 27 54 57 Netral atau samasaja
28 28 57 60 Netral atau samasaja
Jumlah 1763
Berdasarkan tabel 19 jumlah siswa yang sikapnya termasuk dalam
kategori tertentu adalah:
Jauh lebih menyenangkan = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
63
Lebih menyenangkan = 8
Netral atau Sama saja = 18
Kurang menyenangkan = 1
Jauh kurang menyenangkan = 0
Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap-tiap kelas baik kelas
A maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori tertentu
adalah:
(a) Kelas A
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori jauh lebih menyenangkan =
%86,2%100351
=×
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori lebih menyenangkan = %3,54%1003519
=×
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori netral atau sama saja = %40%1003514
=×
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori kurang menyenangkan =
%86,2%100351
=×
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori jauh jauh menyenangkan = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
64
Apabila dibuat diagram lingkaran maka hasilnya adalah sebagai
berikut:
Sikap Siswa Kelas A
II; 54,3
III; 40
IV; 2,86
V; 0I; 2,86
Keterangan:
I = Jauh lebih menyenangkan
II = Lebih menyenangkan
III = Netral atau sama saja
IV = Kurang menyenangkan
V = Jauh kurang menyenangkan
(b) Kelas B
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori jauh lebih menyenangkan =
%86,2%100351
=×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
65
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori lebih menyenangkan =
%86,22%100358
=×
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori netral atau sama saja =
%43,51%1003518
=×
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori kurang menyenangkan =
%86,2%100351
=×
• Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk
dalam kategori jauh jauh menyenangkan = 0
Apabila dibuat diagram lingkaran maka hasilnya adalah
sebagai berikut:
Sikap Siswa Kelas B
II; 22,86
III; 51,43
IV; 2,86
V; 0
I; 2,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
66
Keterangan:
I = Jauh lebih menyenangkan
II = Lebih menyenangkan
III = Netral atau sama saja
IV = Kurang menyenangkan
V = Jauh kurang menyenangkan
2) Sikap Masing-masing Kelas terhadap Pembelajaran
a) Sikap Kelas A terhadap Pembelajaran
Skor rata-rata (%) siswa kelas A = 35
%2380 = 68 %
Sehingga apabila dianalisis berdasarkan kriteria penskoran
sikap siswa terhadap pembelajaran seperti pada tabel 5 halaman
30, maka sikap kelas A adalah lebih menyenangkan.
b) Sikap Kelas B terhadap Pembelajaran
Skor rata-rata (%) siswa kelas B = 28
%1763 = 63 %
Sehingga apabila dianalisis berdasarkan kriteria penskoran
sikap siswa terhadap pembelajaran seperti pada tabel 5 halaman
30, maka sikap kelas B adalah netral atau sama saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
67
3) Sikap Seluruh Siswa terhadap Pembelajaran
Skor rata-rata (%) seluruh siswa pada semua kelas yaitu kelas A
dan kelas B adalah sebesar = %76,6563
%4143=
Berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap seluruh siswa
terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan dengan
cara Y yaitu netral atau sama saja.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
a. Efektivitas Pembelajaran
1) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A
dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan
pembelajaran dengan cara Y pada kelas B dengan materi
tumbukan lenting
Sebelum pembelajaran dibalik diperoleh hasil penelitian seperti
pada tabel 14 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
68
Tabel 14
Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik
No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan
1 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( 1X ) dengan
mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara Y ( 1Y )
Ho : 1X = 1Y
Hi : 1X ≠ 1Y
Uji-t dua
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho diterima
Hi ditolak
Skor pretest
pembelajaran
dengan cara X
tidak berbeda
dengan skor
pretest
pembelajaran
dengan cara Y
2 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( 1X )dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara X ( 2X )
Ho : 1X = 2X
Hi : 2X > 1X
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
69
No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan
3 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara Y ( 1Y ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara Y ( 2Y )
Ho : 1Y = 2Y
Hi : 2Y > 1Y
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y.
4 Mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara X ( 2X ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara Y( 2Y )
Ho : 2X = 2Y
Hi : 2X > 2Y
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X
lebih baik
daripada
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y
2) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B
dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan
pembelajaran dengan cara Y pada kelas A dengan materi
tumbukan tak lenting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
70
Setelah pembelajaran dibalik diperoleh hasil penelitian seperti
pada tabel 15 berikut :
Tabel 15
Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik
No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan
1 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( 1X ) dengan
mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara Y ( 1Y )
Ho : 1X = 1Y
Hi : 1X ≠ 1Y
Uji-t dua
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho diterima
Hi ditolak
Skor pretest
pembelajaran
dengan cara X
tidak berbeda
dengan skor
pretest
pembelajaran
dengan cara Y
2 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( 1X )dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara X ( 2X )
Ho : 1X = 2X
Hi : 2X > 1X
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
71
No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan
3 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara Y ( 1Y ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara Y ( 2Y )
Ho : 1Y = 2Y
Hi : 2Y > 1Y
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y.
4 Mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara X ( 2X ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara Y( 2Y )
Ho : 2X = 2Y
Hi : 2X > 2Y
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X
lebih baik
daripada
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y
Berdasarkan analisis diatas, sebelum dan setelah pembelajaran
dibalik peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
lebih baik daripada peningkatan hasil belajar pembelajaran
dengan cara Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan cara X pada materi tumbukan lenting dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
72
tak lenting lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan
cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.
b. Sikap Masing-masing Kelas terhadap Pembelajaran
1) Sikap Kelas A terhadap Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa
kelas A adalah sebesar 68 %.
Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap kelas
A terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan
dengan cara Y adalah lebih menyenangkan.
2) Sikap Kelas B terhadap Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa
kelas B adalah sebesar 63 %.
Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap kelas
B terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan
dengan cara Y adalah netral atau sama saja.
c. Sikap Seluruh Siswa terhadap Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa dalam
semua kelas yaitu kelas A dan kelas B adalah sebesar 65,76 %.
Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 30, diperoleh sikap seluruh
siswa terhadap pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan
dengan cara Y yaitu netral atau sama saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
73
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran dengan cara X pada
materi tumbukan lenting dan tak lenting lebih efektif daripada
pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena pembelajaran dengan cara X
latihan soal-soal yang diberikan siswa dituntun dengan LKS
sehingga lebih mendorong siswa untuk terlibat aktif di dalam
mengerjakan latihan soal-soal. Selain itu juga membiasakan siswa
untuk menyelesaikan soal-soal secara sistematis.
Sikap siswa terhadap pembelajaran, sikap siswa kelas A
berbeda dengan sikap siswa kelas B. Sikap siswa kelas A terhadap
pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara
Y adalah lebih menyenangkan. Sedangkan sikap siswa kelas B
terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran
dengan cara Y adalah netral atau sama saja. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena berdasarkan pengamatan oleh peneliti dan juga
guru matapelajaran fisika dari sekolah setiap proses pembelajaran
kelas A sedikit lebih aktif daripada kelas B. Sikap seluruh siswa
yaitu siswa kelas A dan siswa kelas B terhadap pembelajaran dengan
cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y adalah netral atau
sama saja. Berarti dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran
sikap siswa pada penelitian ini adalah neral atau sama saja walaupun
pada hasil pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
74
cara X lebih efektif daripada pembelajaran dengan cara Y dilihat dari
peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan data, mean posttest kelas B yang belum pernah
diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan LKS pada
tahap pertama adalah 42,99 %. Sedangkan mean posttest kelas A
yang sebelumnya pernah diberikan penyelesaian soal-soal yang
dituntun dengan LKS pada tahap kedua adalah 88,77 %. Mean
posttest kelas yang belum pernah diberikan penyelesaian soal-soal
yang dituntun dengan LKS lebih kecil daripada mean posttest kelas
yang sebelumnya pernah diberikan penyelesaian soal-soal yang
dituntun dengan LKS. Hal ini kemungkinan disebabkan karena
setelah siswa pernah diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun
dengan LKS, siswa sudah terbiasa menganalisis soal-soal secara
sistematis sehingga siswa akan melakukan langkah mengerjakan soal
seperti ketika siswa mengerjakan soal-soal yang dituntun dengan
LKS. Sebetulnya cara seperti ini masih dapat dioptimalkan dengan
metode lain misal demonstrasi, praktikum, atau yang lainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya diberikan
penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa
(LKS) pada materi tumbukan lenting dan tak lenting lebih efektif
dibandingkan pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya
diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS)
dilihat dari peningkatan hasil belajar.
2. Sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam bagian
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang di dalam
bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar
Kerja Siswa (LKS) adalah netral atau sama saja.
B. Saran
1. Bagi siswa yang kurang pandai pada latihan soal-soal kompleks
hendaknya guru-guru menggunakan latihan soal-soal yang dituntun
dengan LKS.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
76
Hendaknya soal-soal dengan LKS disusun oleh guru sendiri
dan disesuaikan dengan kemampuan siswa karena guru yang
lebih dapat memprediksi sejauh mana kemampuan siswa dalam
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
77
DAFTAR PUSTAKA
Djiwatampu, F.(1973).Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat.Bandung:-
Giancoli,D.(2001). Fisika Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Halliday & Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta:Erlangga.
Hamalik, O.(2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Harjanti.(2007).Desain Pembelajaran Fisika yang Konstruktivistik yang Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA Kelas X Semester 2. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Haryati, M.(2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Gaung Persada Press.
Kanginan,M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta:Erlangga.
Kanginan,M.(2004). Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta:Erlangga.
Munandar, A.(1990). Pengaruh Pendekatan Demonstrasi Berstruktur dan Ekperimen Berkelompok teradap Derajat Kesulitan Memahami konsep-konsep Fisika. Tesis Program Pasca Sarjana. Yogyakarta:IKIP Yogyakarta.
Sarkim, T.(1998).Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat. Widya Dharma, Th. VIII, No.2
Sarkim,T.(2007). Diktat Mata Kuliah Mekanika II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
78
Soares, Teodoro.(2003). Efektivitas pembelajaran Hukum Kepler/orbit dengan pendekatan sejarah. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Soewardi, E.(1987). Pengukuran dan Penilaian pada Proses Pembelajaran. CV Sinar Baru:Bandung.
Suparno, P.(1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Suparno, P.(2001). Statistika Dasar Diktat untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika.
Suparno, P.(2007).Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Syah, Muhibbin.(1997). Psikologi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset.
Tipler,P.A.(1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Warsini, Theresia.(2000). Studi Perbedaan Sikap, Motivasi, dan Prestasi Belajar Matematika antara Kelas Unggulan dan KElas REguler di Kelas III SLTP Susteran Purworejo. Skipsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Winarno,S.(1992). Metodologi Pengajaran Nasional.Bandung: Jemains.
Winkel, W.S.(2004). Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
79
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
80
Materi: Tumbukan Tak Lenting
1. Segumpal tanah liat 150 g dilemparkan secara horizontal dengan kelajuan 5
m/s pada balok 1 kg yang semula diam diatas permukaan licin. Jika tanah liat
melekat pada balok, berapakah kelajuan sistem gabungan itu?
2. Sebuah mobil kecil bermassa 1,2 x 103 kg yang bergerak ke timur dengan 60
km/jam bertumbukan di persimpangan dengan sebuah truk yang massanya 3 x
103 yang bergerak ke utara dengan kelajuan 40 km/jam. Mobil dan truk
melekat menjadi satu. Carilah kecepatan rongsokan tepat setelah.
3. Peluru bermassa 1m = 5 gram ditembakkan ke dalam suatu balok kayu
bermassa 2m =1 kg yang tergantung pada beberapa utas kawat ringan. Peluru
tertanam dalam balok, dan berayun setinggi h = 10 cm (seperti pada
gambar). Berapakah kecepatan awal peluru ?
Lampiran I. Soal Pretest dan Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
81
Soal Pretes dan Posttest (Materi: Tumbukan Lenting)
1. Dua buah bola biliar bergerak searah dan bertumbukan sentral. Massa tiap
bola biliar sama ( )21 mm = . Kecepatan awal bola pertama adalah 30 cm/s dan
kecepatan awal bola kedua adalah 20 cm/s. Jika tumbukan antara keduanya
adalah lenting sempurna. Berapakah kecepatan bola pertama setelah
bertumbukan?
2. Dua buah bola menyerupai bola billiard masing-masing memiliki massa m1 =
0,1 kg dan m2 = 0,15 kg. Kedua bola bergerak dengan kecepatan v1 = 2 m/s
dan v2 = 3 m/s dengan arah seperti ditunjukkan pada gambar. Kedua benda
bertumbukan secara lenting sempurna. Setelah bertumbukan bola pertama
bergerak dengan kecepatan 2,2 m/s dan membentuk sudut θ terhadap
horizontal. Sementara itu bola kedua bergerak sejajar garis horizontal.
Hitunglah sudut θ dan kecepatan bola kedua setelah tumbukan.
Lampiran I. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
82
3. Sebuah bola baja yang beratnya 1 kg diikatkan diujung seutas tali yang
tingginya 0,2 m kemudian dilepaskan mulai dari keadaan ketika tali horizontal
(seperti pada gambar). Pada bagian terendah dari lintasan, bola menumbuk
sebuah balok baja seberat 5 kg yang mula-mula diam diatas permukaan tanpa
gesekan. Tumbukan bersifat lenting. Tentukan laju bola dan laju balok tepat
setelah tumbukan.
Lampiran I. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
83
Lampiran II. Kunci Jawaban
Kunci Jawaban.(Materi: Tumbukan Lenting)
1. Data:
m1 = m2
v1 = 30 cm/s
v2 = 20 cm/s
Masalah: Menentukan kecepatan masing-masing bola.
Analisis :
v1 = 30 cm/s
v2 = 20 cm/s
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
m(30)+m(20) = mv1’ + mv2’
v1’ + v2’ =50...............................(1)
v2’ - v1’ = - (v2 - v1)
v2’ - v1’ = - (20 - 30)
v2’ - v1’ = 10
-v1’+ v2’ = 10..............................(2)
v1’ + v2’ =50
-v1’+ v2’ = 10 -
2v1’ = 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
84
v1’ = 20 cm/s
Jawab: Jadi kecepatan bola 1 setelah bertumbukan adalah 20 cm/s.
2. Data:
Bola 1:
m1 = 0,1 kg
v1 = 2 m/s
Arah kecepatan sebelum tumbukan = - 30o terhadap garis horizontal.
v1’= 2,2 m/s
Bola 2:
m2 = 0,15 kg
v2 = 3 m/s
Arah kecepatan sebelum tumbukan = 30o terhadap garis horizontal
Arah kecepatan setelah tumbukan segaris dengan garis horizontal.
Masalah: Menghitung arah dan kecepatan bola 2 setelah tumbukan.
Analisis:
Penerapan Hukum Kekekalan Momentum dalam komponen kecepatan
sumbu x :
m1v1x + m2v2x = m2v2’x + m2v2’x
m1v1 cos30o + m2v2 cos30o = m1v1’ cosθo + m2v2’ cos0o
(0,1)(2)(0,8660)+(0,15)(3)(0,8660) = (0,1)(2,2)( cos0o)+(0,15v2’ )(1)
0,5629 = 0,22 cos0o + 0,15v2’.......................................................(1)
Lampiran II. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
85
Komponen dalam arah y :
m1v1y + m2v2y = m1v1’y + m2v2’y
m1v1 sin(-30)o + m2v2 sin 30o = m1v1’sinθ + m2v2’ sin 0o
(0,1)(2)(-0,5)+(0,15)(3)(0,5) = (0,1)(2,2)(sinθo)+ (0,15)(v2’)(0)
0,125 = 0,22 sinθo
sinθo = 22,0
125,0 = 0,5861
θ = 35,9o
Nilai θ disubsitusi ke persamaan (1)
0,5629 = 0,22 cos0o + 0,15v2’
0,5629 = 0,22 cos35,9o + 0,15v2’
0,5629 = (0,22)(0,8100) + 0,15v2’
0,5629 = 0,1782 + 0,15v2’
0,15v2’ = 0,3847
v2’ = 2,56 m/s
Jawab: Jadi setelah tumbukan bola 2 bergerak dengan kecepatan 2,56 m/s
dan membentuk sudut 35,9o terhadap arah horizontal.
3. Data:
m1 = 1kg
m2 = 5 kg
h1 = 0,2 m
Masalah: Menentukan laju bola dan laju balok tepat setelah tumbukan
Lampiran II. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
86
Analisis:
mgh0 + ½ mv02 = mgh1 + ½ mv1
2
mgh0 = ½ mv12
v1 = gh2
= )2,0)(10)(2( m/s
= 2 m/s
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
m1v1 = m1v1’ + m2v2’
(1)(2) = v1’ + 5v2’
v1’ + 5v2’ = 3................(1)
1 = ( )( )12
12 ''vvvv
−−
−
-v2’ + v1’ = v2 – v1
-v2’ + v1’ = 0 -2
v1’-v2’ = 2................(2)
v1’ + 5v2’ = 3
v1’ - v2’ = 2 -
6v2’ = 1
v2’ = 0,17 m/s
Lampiran II. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
87
Berdasarkan persamaan (2)
v1’-v2’ = 2
v1’ = 2 + v2’
= 2 + 0,17
= 2,17 m/s
Jawab: Jadi laju bola tepat setelah tumbukan adalah 2,17 m/s dan laju
balok tepat setelah tumbukan adalah 0,17 m/s.
Lampiran II. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
88
Kunci Jawaban.(Materi: Tumbukan Tak Lenting)
1. Data:
m1 = 150 gram = 0,15 kg
v1 = 5 m/s
m2 = 1 kg
v2 = 0
Masalah: Menghitung kelajuan sistem gabungan.
Analisis:
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’
v’=21
11.mmvm
+
= 115,0)5)(15,0(
+ m/s
= 0,65 m/s
Jadi kelajuan sistem gabungan tersebut adalah 0,65 m/s.
2. Data:
m1 = 1,2 × 103 kg
v1 = 60 km/jam = 16,7 m/s
m2 = 3 × 103 kg
v2 = 40 km/jam = 11,1 m/s
Masalah: Menghitung kecepatan rongsokan tepat setelah tumbukan.
Lampiran II. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
89
Analisis:
v1x = 16,7 m/s v1y = 0
v2x = 0 v2y = 11,1 m/s
Pada sumbu x
m1v1x + m2v2x = (m1+ m2)v’x
v’x = 21
11
mmvm+
x
= ( )( )( ) ( )33
3
103102,116,7102,1×+×
× m/s
= 4,77 m/s
Pada sumbu y
m1v1y + m2v2y = (m1+ m2)v’y
v’y = 21
22
mmvm+
y
= ( )( )( ) ( )33
3
103102,111,1102,1×+×
× m/s
= 3,17 m/s
Besarnya kecepatan akhir
v’2
= v’x2 + v’y
2
v’ = 2y
2x v v +
v’ = ( ) ( )22 11,377,4 + = 5,69 m/s
Jawab: Jadi kecepatan rongsokan tepat setelah tumbukan adalah 5,69 m/s.
Lampiran II. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
90
3. Data:
m1 = 5 gram = 0,005 kg
m2 = 1 kg
v2 = 0
h = 10 cm = 0,1 m
Masalah: Menghitung kecepatan awal peluru.
Analisis:
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’
v1 = ( )
1
21 'm
vmm +
½ (m1+m2)v’ = (m1+m2)gh
v’ = gh2
v1 = ( )
1
21
mmm + gh2
= ( )005,0
1005,0 + ( )( )1,0102
= 281 m/s
Jawab: Jadi kecepatan awal peluru adalah 281 m/s.
Lampiran II. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
91
Lampiran III. Kuesioner
KUESIONER
Petunjuk : Lingkarilah pada pilihan yang sesuai dengan anda.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral atau Sama saja
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Pilihan
1. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih menarik dibandingkan
pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
2. Saya lebih cepat bosan bila belajar fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung
dibandingkan dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS.
SS S N TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
92
No. Pernyataan Pilihan
3. Saya dapat belajar fisika dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS dalam waktu lebih lama
dibandingkan belajar fisika dengan penyelesaian
soal yang dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
4. Saya lebih memilih pembelajaran fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dari
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
5. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih membantu dari pada
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
6. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih mudah dipahami
dibandingkan pembelajaran fisika dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
7. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih jelas dibandingkan
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
Lampiran III. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
93
No. Pernyataan Pilihan
8. Saya lebih perhatian terhadap pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dari
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
9. Saya lebih cepat merasa capai pada pembelajaran
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara
langsung dibandingkan pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.
SS S N TS STS
10. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS membuat saya lebih aktif
dibandingkan pembelajaran dengan penyelesaian
soal yang dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
11. Saya lebih memusatkan perhatian pada
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS dibandingkan pembelajaran
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara
langsung.
SS S N TS STS
12. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS, cara-cara penyelesaian
soalnya lebih mudah diingat dari pada
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung
SS S N TS STS
Lampiran III. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
94
No. Pernyataan Pilihan
13. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih sistematis dari pada
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
14. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih detail dibandingkan
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
15. Saya lebih serius belajar dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS dari pada belajar
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara
langsung.
SS S N TS STS
16. Saya lebih bersemangat pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
dibandingkan pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
17. Saya lebih merasa puas pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
dibandingkan pada pembelajaran dengan
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
Lampiran III. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
95
No. Pernyataan Pilihan
18. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun dengan LKS lebih menggairahkan dari
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang
dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
19. Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS lebih
cocok untuk saya dibandingkan penyelesaian soal
yang dituntun secara langsung.
SS S N TS STS
Lampiran III. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
96
Lampiran IV
Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):
Sebuah bola bermassa 40 gram yang bergerak ke kanan dengan kelajuan 30
cm/s menumbuk bola lain bermassa 80 gram yang mula-mula diam. Jika
tumbukanya lenting sempurna, berapa kecepatan masing-masing bola sesudah
tumbukan?
(a) Tuliskan data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
(b) Bagaimana persamaan hukum kekekalan momentum?
………………………………………………………………………………
(c) Masukkan nilai dari data yang diketahui pada persamaan tersebut.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
97
(d) Tumbukan bersifat lenting sempurna. Bagaimana persamaan koefisien
restitusi?
………………………………………………………………………………
(e) Masukkan nilai dari data yang diketahui pada persamaan tersebut.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...(2)
(f) Eliminasi persamaan (1) dan persamaan (2), kemudian hitung nilai
kecepatan salah satu bola sesudah tumbukan.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
(g) Kemudian subsitusikan ke persamaan (1) atau persamaan (2) dan hitung
kecepatan bola lain setelah tumbukan.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Lampiran IV. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
98
Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):
Dua buah bola menyerupai bola billiard masing-masing memiliki massa m1 =
0,1 kg dan m2 = 0,15 kg. Kedua bola bergerak dengan kecepatan v1 2 m/s dan
v2 = 3 m/s dengan arah seperti ditunjukkan pada gambar.
Setelah bertumbukan bola pertama bergerak dengan membentuk sudut 45o
terhadap horizontal sementara itu bola kedua bergerak sejajar garis horizontal.
Hitunglah kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan!
Tuliskan data yang diketahui
…………………………………………………………………………………..
Bagaimana persamaan hukum kekekalan momentum?
…………………………………………………………………………………..
Uraikan kecepatan kedua bola kedalam komponen-komponan yang saling
tegak lurus.
…………………………………………………………………………………..
Terapkan hukum kekekalan momentum dalam komponen kecepatan x.
…………………………………………………………………………………..
Lampiran IV. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
99
…………………………………………………………………………………..
Terapkan hukum kekekalan momentum dalam komponen kecepatan y dan
hitung kecepatan bola 1 setelah bertumbukan.
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Subsitusikan nilai kecepatan bola 1 setelah bertumbukan ke dalam persamaan
(1) dan hitung nilai kecepatn bola 2 setelah bertumbukan.
…………………………………………………………………………………..
Lampiran IV. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
100
Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):
Sebuah mobil bermassa 1500 kg bergerak ke timur dengan kecepatan 25 m/s.
Di persimpangan jalan mobil tersebut bertabrakan dengan mobil lain bermassa
2500 kg yang bergerak kearah utara dengan kecepatan 20 m/s. Andaikan
bahwa tabrakan antara kedua mobil tersebut adalah tidak elastis (kedua mobil
bergerak bersama), tentukanlah besar dan arah kecepatan kedua mobil setelah
bertabrakan!
(a) Tuliskan data yang diketahui dari soal (simbol besaran beserta nilainya)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
(b) Gambarlah sketsa peristiwa tersebut.
(c) Terapkan hukum kekekalan momentum pada komponen kecepatan sumbu
x dan hitung kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan pada komponen
kecepatan sumbu x ( xv' ).
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
Lampiran IV. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
101
……………………………………………………………………………..
(d) Terapkan hukum kekekalan momentum pada komponen kecepatan sumbu
y dan hitung kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan pada komponen
kecepatan sumbu y ( yv' ).
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
(e) Jika kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan pada komponen
kecepatan sumbu x ( xv' ) dan pada komponen kecepatan sumbu y ( yv' )
sudah didapatkan, hitung besar kecepatan kedua mobil setelah bertabrakan
( 'v ).
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
(f) Tentukan arah kecepatan kedua mobil setelah bertabrakan.
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
Lampiran IV. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
102
Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (Lembar Kerja Siswa):
Sebuah peluru 5 g ditembakkan horizontal menuju ke sebuah balok kayu
bermassa 4 kg yang diam pada bidang horizontal kasar (koefisien gesekan
antara bidang dan balok adalah 0,25). Peluru bersarang dalam balok dan
meluncur pada bidang sejauh 20 cm sebelum berhenti. Berapa kecepatan
peluru itu ditembakkan?
(Marthen Kanginan, 2006 hal: 58 no. 49)
Tuliskan data yang diketahui .
………………………………………………………………………………
Bagaimana persamaan hukum kekekalan momentum?
………………………………………………………………………………
Setelam peluru bersarang dalam balok, meluncur, dan berhenti, peluru dan
balok melakukan gerak apa? (GLB atau GLBB)
………………………………………………………………………………
Berapakah kecepatan akhir balok beserta peluru yang bersarang di
dalamnya?
………………………………………………………………………………
Berapakan jarak peluncuran balok beserta peluru yang bersarang di
dalamya?
………………………………………………………………………………
Lampiran IV. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
103
Perkirakan persamaan yang digunakan untuk mencari kecepatan peluru
pada saat bersarang dalam balok. (Kecepatan akhir balok dan peluru yang
bersarang di dalamnya sudah diketahui, jarak peluncuran juga sudah
diketahui) Tuliskan persamaanya. Harus hanya satu variabel yang belum
diketahui atau jika tidak, variabel yang lain harus dapat dicari dengan
persamaan lain.
…………………………………………………………………………(1)
Pada saat balok dan peluru yang bersarang di dalamnya meluncur, gaya
yang bekerja pada balok dan peluru yang bersarang didalamnya adalah F =
m a. dimana F adalah gaya gesek kinetik antara balok dan bidang.
Bagaimana persamaan umum gaya gesek kinetik?
…………………………………………………………………………(2)
Bagaimana persamaan gaya normal N balok dan peluru antara balok
dengan bidang? Masukkan nilainya, hitung dan subsitusikan ke
persamaan(2).
………………………………………………………………………………
Hitung nilai percepatan a balok dan peluru yang bersarang didalamnya.
………………………………………………………………………………
Subsitusikan ke persamaan (1) dan hitung nilai kecepatan peluru pada saat
bersarang dalam balok atau kecepatan peluru pada saat ditembakkan.
………………………………………………………………………………
Lampiran IV. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
104
Lampiran V
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(Untuk Peneliti)
Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.
Kelas / Semester : XI / 1
Mata Pelajaran : Fisika
Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya
dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan
Indikator :
4. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam satu dimensi.
5. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam dua dimensi..
6. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik
dengan hukum kekekalan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
105
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan
persamaan-persamaanya, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir.
Materi Pembelajaran : Tumbukan Lenting.
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Ceramah dengan penyelesaian soal
yang dituntun dengan LKS
Alokasi Waktu : 4 x 45’
Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali konsep hukum
kekekalan momentum.
10’
Kegiatan Inti
• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam
satu dimensi
• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam
dua dimensi.
35’
35’
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
106
Kegiatan Penutup
• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep
tumbukan lenting.
10’
(Uraian Materi)
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
107
Pertemuan Kedua
(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja
siswa.)
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-
konsep pada tumbulan lenting
15’
Kegiatan Inti
• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang
dituntun dengan lembar kerja siswa secara kelompok.
• Memberitahu jawaban soal-soal yang dituntun dengan
lembar kerja siswa.
40’
20’
Kegiatan Penutup
• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting
dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.
15’
Penilaian : Ujian Tertulis
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
108
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(Untuk Guru Sekolah)
Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.
Kelas / Semester : XI / 1
Mata Pelajaran : Fisika
Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya
dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan
Indikator :
1. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam satu dimensi.
2. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam dua dimensi..
3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik
dengan hukum kekekalan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
109
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan
persamaan-persamaanya, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir.
Materi Pembelajaran : Tumbukan Lenting.
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Ceramah dengan penyelesaian soal
yang tanpa dituntun dengan LKS
Alokasi Waktu : 4 x 45’
Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali konsep hukum
kekekalan momentum.
10’
Kegiatan Inti
• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam
satu dimensi
• Mendiskusikan dan menjelaskan tumbukan lenting dalam
dua dimensi
35’
35’
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
110
Kegiatan Penutup
• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep
tumbukan lenting.
10’
(Uraian Materi)
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
111
Pertemuan Kedua
(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja
siswa.)
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-
konsep pada tumbulan lenting
15’
Kegiatan Inti
• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang
tanpa dituntun dengan lembar kerja siswa secara
kelompok.
• Memberitahu jawaban soal-soal yang tanpa dituntun
dengan lembar kerja siswa.
40’
20’
Kegiatan Penutup
• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting
dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.
15’
Penilaian : Ujian Tertulis
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
112
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(Untuk Peneliti)
Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.
Kelas / Semester : XI / 1
Mata Pelajaran : Fisika
Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya
dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls
dan momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan
Indikator :
1. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam satu dimensi.
2. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam dua dimensi..
3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik
dengan hukum kekekalan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
113
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan
persamaan-persamaanya, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir.
Materi Pembelajaran : Tumbukan Tak lenting.
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Ceramah dengan
penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS
Alokasi Waktu : 4 x 45’
Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan untuk menjelaskan kembali mengenai
hukum kekekalan momentum
10’
Kegiatan Inti
• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam satu dimensi
• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam dua dimensi.
35’
35’
Kegiatan Penutup
• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep
tumbukan tak lenting.
10’
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
114
(Uraian Materi)
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
115
Pertemuan Kedua
(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja
siswa.)
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-
konsep tumbulan tak lenting.
15’
Kegiatan Inti
• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang
dituntun dengan lembar kerja siswa secara kelompok.
• Memberitahu jawaban soal-soal yang dituntun dengan
lembar kerja siswa.
40’
20’
Kegiatan Penutup
• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting
dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.
15’
Penilaian : ujian tertulis
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
116
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(Untuk Guru Sekolah)
Sekolah : SMA N I, Godean, Sleman.
Kelas / Semester : XI / 1
Mata Pelajaran : Fisika
Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya
dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan
Indikator :
1. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam satu dimensi.
2. Mampu menerapkan hukum kekekalan
momentum untuk menyelesaikan masalah
tumbukan dalam dua dimensi..
3. Mengkaitkan hukum kekekalan energi mekanik
dengan hukum kekekalan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
117
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep tumbukan dan
persamaan-persamaanya, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir.
Materi Pembelajaran : Tumbukan Tak lenting.
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Ceramah dengan
penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan
LKS
Alokasi Waktu : 4 x 45’
Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan untuk menjelaskan kembali mengenai
hukum kekekalan momentum
10’
Kegiatan Inti
• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam satu dimensi
• Menjelaskan tumbukan tak lenting dalam dua dimensi.
35’
35’
Kegiatan Penutup
• Siswa dipersilahkan untuk menyimpulkan konsep-konsep
tumbukan tak lenting.
10’
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
118
(Uraian Materi)
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
119
Pertemuan Kedua
(Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja
siswa.)
Alokasi waktu : 2 x 45’
Kegiatan Pendahuluan
• Siswa dipersilahkan untuk menceritakan kembali konsep-
konsep tumbulan tak lenting.
15’
Kegiatan Inti
• Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan soal-soal yang
tanpa dituntun dengan lembar kerja siswa secara
kelompok.
• Memberitahu jawaban soal-soal yang dituntun dengan
lembar kerja siswa.
40’
20’
Kegiatan Penutup
• Menyimpulkan kembali konsep-konsep tumbukan lenting
dan menyimpulkan langkah-langkah mengerjakan soal.
15’
Penilaian : ujian tertulis
Sumber belajar :
Kanginan, M.(1999). Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Djiwatampu, F.(1973). Ilmu Pesawat untuk SMA dan Sederajat. Bandung : -
Halliday, Resnick.(1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Lampiran V. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
120
Lampiran VI
Tabel 16
Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode
Siswa 1iX 11 XX i − ( )211 XX i − 1 1 20 1 1 2 2 15 -4 16 3 3 20 1 1 4 4 15 -4 16 5 5 15 -4 16 6 6 25 6 36 7 7 20 1 1 8 8 25 6 36 9 9 25 6 36 10 10 15 -4 16 11 12 20 1 1 12 13 15 -4 16 13 14 15 -4 16 14 15 25 6 36 15 16 25 6 36 16 17 25 6 36 17 19 20 1 1 18 20 25 6 36 19 21 30 11 121 20 24 25 6 36 21 26 5 -14 196 22 27 15 -4 16 23 28 15 -4 16 24 29 15 -4 16 25 30 20 1 1 26 31 20 1 1 27 32 15 -4 16 28 33 15 -4 16 29 34 15 -4 16 30 35 15 -4 16
∑ 570 820
1X = nX i∑ 1 =
30570 = 19
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X
berdasarkan tabel 6 adalah:
S1 = ( )
11
211
−
−∑n
XX i = 130
820−
= 5,32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
121
Tabel 17
Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode
Siswa 1iY 11 YYi − ( )211 YYi −
1 1 20 0,88 0,77 2 2 20 0,88 0,77 3 3 20 0,88 0,77 4 4 20 0,88 0,77 5 5 20 0,88 0,77 6 6 20 0,88 0,77 7 7 20 0,88 0,77 8 8 15 -4,12 16,97 9 9 20 0,88 0,77 10 10 25 5,88 34,57 11 11 15 -4,12 16,97 12 12 10 -9,12 83,17 13 13 25 5,88 34,57 14 14 10 -9,12 83,17 15 15 20 0,88 0,77 16 16 25 5,88 34,57 17 17 25 5,88 34,57 18 18 20 0,88 0,77 19 19 20 0,88 0,77 20 20 20 0,88 0,77 21 21 20 0,88 0,77 22 22 20 0,88 0,77 23 23 15 -4,12 16,97 24 24 15 -4,12 16,97 25 25 25 5,88 34,57 26 26 20 0,88 0,77 27 27 10 -9,12 83,17 28 28 20 0,88 0,77
∑ 535 502,68
1Y = nYi∑ 1 =
28535 = 19,12
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y
berdasarkan tabel 7 adalah:
S2 = ( )
12
222
−
−∑n
YYi = 128
68,502−
= 4,31
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
122
Tabel 18
Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran
dengan cara X
No. Kode Siswa
Skor Pretest (X1)
Skor Posttest
(X2)
D = X2 – X1 D2
1 1 20 55 35 1225 2 2 15 30 15 225 3 3 20 45 25 625 4 4 15 30 15 225 5 5 15 40 25 625 6 6 25 35 10 100 7 7 20 30 10 100 8 8 25 35 10 100 9 9 25 65 40 1600 10 10 15 65 50 2500 11 12 20 65 45 2025 12 13 15 30 15 225 13 14 15 30 15 225 14 15 25 60 35 1225 15 16 25 30 5 25 16 17 25 60 35 1225 17 19 20 65 45 2025 18 20 25 80 55 3025 19 21 30 80 50 2500 20 24 25 65 40 1600 21 26 5 55 50 2500 22 27 15 30 15 225 23 28 15 30 15 225 24 29 15 35 20 400 25 30 20 55 35 1225 26 31 20 35 15 225 27 32 15 30 15 225 28 33 15 35 20 400 29 34 15 55 40 1600 30 35 15 65 50 2500 ∑ 570 1420 850 30950
1X =30570 = 19
2X = 30
1420 = 47,33
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 139
123
Tabel 19
Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran
dengan cara Y No. Kode
Siswa Skor
Pretes (Y1) Skor
Posttest (Y2) D = Y2 – Y1 D2
1 1 20 35 15 2252 2 20 30 10 1003 3 20 45 25 6254 4 20 20 0 05 5 20 30 10 1006 6 20 55 35 12257 7 20 45 25 6258 8 15 30 15 2259 9 20 45 25 625
10 10 25 20 -5 2511 11 15 30 15 22512 12 10 25 15 22513 13 25 30 5 2514 14 10 20 10 10015 15 20 50 30 90016 16 25 25 0 017 17 25 30 5 2518 18 20 30 10 10019 19 20 25 5 2520 20 20 45 25 62521 21 20 55 35 122522 22 20 35 15 22523 23 15 30 15 22524 24 15 25 10 10025 25 25 55 30 90026 26 20 30 10 10027 27 10 30 20 40028 28 20 35 15 225∑ 535 960 425 9425
1Y =28
535 = 19,12
2Y = 28
960 = 34,29
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 140
124
Tabel 20
Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode
Siswa 2iX 22 XX i − ( )222 XX i − 1 1 55 7,67 58,83 2 2 30 -17,33 300,33 3 3 45 -2,33 5,43 4 4 30 -17,33 300,33 5 5 40 -7,33 53,73 6 6 35 -12,33 152,03 7 7 30 -17,33 300,33 8 8 35 -12,33 152,03 9 9 65 17,67 312,23 10 10 65 17,67 312,23 11 12 65 17,67 312,23 12 13 30 -17,33 300,33 13 14 30 -17,33 300,33 14 15 60 12,67 160,53 15 16 30 -17,33 300,33 16 17 60 12,67 160,53 17 19 65 17,67 312,23 18 20 80 32,67 1067,33 19 21 80 32,67 1067,33 20 24 65 17,67 312,23 21 26 55 7,67 58,83 22 27 30 -17,33 300,33 23 28 30 -17,33 300,33 24 29 35 -12,33 152,03 25 30 55 7,67 58,83 26 31 35 -12,33 152,03 27 32 30 -17,33 300,33 28 33 35 -12,33 152,03 29 34 55 7,67 58,83 30 35 65 17,67 312,23 ∑ 1420 0,10 8086,67
2X = nX i∑ 2 =
301420 = 47,33
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X
berdasarkan tabel 6 adalah:
S1 = ( )
11
2
22
−
−∑n
XX i = 13067,8086−
= 16,70
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 141
125
Tabel 21
Analisis Data Skor Posttest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode
Siswa 2iY 22 YYi − ( )222 YYi −
1 1 35 0,71 0,50 2 2 30 -4,29 18,40 3 3 45 10,71 114,70 4 4 20 -14,29 204,20 5 5 30 -4,29 18,40 6 6 55 20,71 428,90 7 7 45 10,71 114,70 8 8 30 -4,29 18,40 9 9 45 10,71 114,70 10 10 20 -14,29 204,20 11 11 30 -4,29 18,40 12 12 25 -9,29 86,30 13 13 30 -4,29 18,40 14 14 20 -14,29 204,20 15 15 50 15,71 246,80 16 16 25 -9,29 86,30 17 17 30 -4,29 18,40 18 18 30 -4,29 18,40 19 19 25 -9,29 86,30 20 20 45 10,71 114,70 21 21 55 20,71 428,90 22 22 35 0,71 0,50 23 23 30 -4,29 18,40 24 24 25 -9,29 86,30 25 25 55 20,71 428,90 26 26 30 -4,29 18,40 27 27 30 -4,29 18,40 28 28 35 0,71 0,50 ∑ 960 -0,12 3135,71
2Y = nYi∑ 2 =
28960 = 34,29
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y
berdasarkan tabel 7 adalah:
S2 = ( )
12
222
−
−∑n
YYi = 12871,3135
−= 10,78
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 142
126
Tabel 22
Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode
Siswa 1iX 11 XX i − ( )211 XX i − 1 1 30 -4,82 23,23 2 2 35 0,18 0,03 3 3 35 0,18 0,03 4 4 35 0,18 0,03 5 5 35 0,18 0,03 6 6 35 0,18 0,03 7 7 35 0,18 0,03 8 8 35 0,18 0,03 9 9 35 0,18 0,03 10 10 35 0,18 0,03 11 11 35 0,18 0,03 12 12 35 0,18 0,03 13 13 35 0,18 0,03 14 14 35 0,18 0,03 15 15 35 0,18 0,03 16 16 35 0,18 0,03 17 17 35 0,18 0,03 18 18 35 0,18 0,03 19 19 35 0,18 0,03 20 20 35 0,18 0,03 21 21 35 0,18 0,03 22 22 35 0,18 0,03 23 23 35 0,18 0,03 24 24 35 0,18 0,03 25 25 35 0,18 0,03 26 26 35 0,18 0,03 27 27 35 0,18 0,03 28 28 35 0,18 0,03 ∑ 975,00 24,11
1X = nX i∑ 1 =
28975 = 34,82
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X
berdasarkan tabel 6 adalah:
S1 = ( )
11
211
−
−∑n
XX i = 128
11,24−
= 0,95
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 143
127
Tabel 23
Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode
Siswa 1iY 11 YYi − ( )211 YYi − 1 1 35 0 0 2 2 35 0 0 3 3 35 0 0 4 4 35 0 0 5 5 35 0 0 6 6 35 0 0 7 7 35 0 0 8 8 35 0 0 9 9 35 0 0 10 10 35 0 0 11 12 35 0 0 12 13 35 0 0 13 14 35 0 0 14 15 35 0 0 15 16 35 0 0 16 17 35 0 0 17 19 35 0 0 18 20 35 0 0 19 21 35 0 0 20 24 35 0 0 21 26 35 0 0 22 27 35 0 0 23 28 35 0 0 24 29 35 0 0 25 30 35 0 0 26 31 35 0 0 27 32 35 0 0 28 33 35 0 0 29 34 35 0 0 30 35 35 0 0 ∑ 1050 0
1Y = nYi∑ 1 =
301050 = 35
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y
berdasarkan tabel 12 adalah:
S2 = ( )
11
2
2
1
−
−∑n
YYi = 130
0−
= 0
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 144
128
Tabel 24
Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran
dengan cara X
No. Kode Siswa
Skor Pretest (X1)
Skor Posttest
(X2)
D = X2 – X1 D2
1 1 30 70 40 1600 2 2 35 70 35 1225 3 3 35 70 35 1225 4 4 35 70 35 1225 5 5 35 70 35 1225 6 6 35 70 35 1225 7 7 35 65 30 900 8 8 35 70 35 1225 9 9 35 70 35 1225 10 10 35 65 30 900 11 11 35 70 35 1225 12 12 35 70 35 1225 13 13 35 70 35 1225 14 14 35 70 35 1225 15 15 35 70 35 1225 16 16 35 70 35 1225 17 17 35 65 30 900 18 18 35 70 35 1225 19 19 35 70 35 1225 20 20 35 65 30 900 21 21 35 70 35 1225 22 22 35 65 30 900 23 23 35 70 35 1225 24 24 35 70 35 1225 25 25 35 70 35 1225 26 26 35 70 35 1225 27 27 35 70 35 1225 28 28 35 65 30 900 ∑ 975 1930 955 32725
1X =28
975 = 34,82
2X = 28
1930 = 68,93
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 145
129
Tabel 25
Analisis Data Skor Pretest dan Skor Posttest pada Pembelajaran
dengan cara Y No. Kode
Siswa Skor
Pretes (Y1) Skor
Posttest (Y2) D = Y2 – Y1 D2
1 1 35 70 35 12252 2 35 70 35 12253 3 35 70 35 12254 4 35 50 15 2255 5 35 48 13 1696 6 35 50 15 2257 8 35 68 33 10898 9 35 70 35 12259 10 35 68 33 1089
10 12 35 70 35 122511 13 35 70 35 122512 14 35 58 23 52913 15 35 66 31 96114 16 35 50 15 22515 17 35 68 33 108916 19 35 68 33 108917 20 35 50 15 22518 21 35 70 35 122519 24 35 70 35 122520 26 35 60 25 62521 27 35 48 13 16922 28 35 70 35 122523 29 35 58 23 52924 30 35 70 35 122525 31 35 58 23 52926 32 35 53 18 32427 33 35 60 25 62528 34 35 51 16 25629 35 35 70 35 1225∑ 1015 1802 787 23447
1Y =29
1015 = 35
2Y = 29
1802 = 62,14
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 146
130
Tabel 26
Analisis Data Skor Posttestt pada Pembelajaran dengan cara X No. Kode
Siswa 2iX 22 XX i − ( )222 XX i − 1 1 70 1,07 1,14 2 2 70 1,07 1,14 3 3 70 1,07 1,14 4 4 70 1,07 1,14 5 5 70 1,07 1,14 6 6 70 1,07 1,14 7 7 65 -3,93 15,44 8 8 70 1,07 1,14 9 9 70 1,07 1,14 10 10 65 -3,93 15,44 11 11 70 1,07 1,14 12 12 70 1,07 1,14 13 13 70 1,07 1,14 14 14 70 1,07 1,14 15 15 70 1,07 1,14 16 16 70 1,07 1,14 17 17 65 -3,93 15,44 18 18 70 1,07 1,14 19 19 70 1,07 1,14 20 20 65 -3,93 15,44 21 21 70 1,07 1,14 22 22 65 -3,93 15,44 23 23 70 1,07 1,14 24 24 70 1,07 1,14 25 25 70 1,07 1,14 26 26 70 1,07 1,14 27 27 70 1,07 1,14 28 28 65 -3,93 15,44 ∑ 1930 -0,04 117,86
2X = nX i∑ 2 =
281930 = 68,93
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara X
berdasarkan tabel 6 adalah:
S1 = ( )
11
222
−
−∑n
XX i = 128
86,117−
= 2,09
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 147
131
Tabel 27
Analisis Data Skor Pretest pada Pembelajaran dengan cara Y No. Kode
Siswa 2iY 22 YYi − ( )222 YYi −
1 1 70 7,86 61,78 2 2 70 7,86 61,78 3 3 70 7,86 61,78 4 4 50 -12,14 147,38 5 5 48 -14,14 199,94 6 6 50 -12,14 147,38 7 8 68 5,86 34,34 8 9 70 7,86 61,78 9 10 68 5,86 34,34 10 12 70 7,86 61,78 11 13 70 7,86 61,78 12 14 58 -4,14 17,14 13 15 66 3,86 14,90 14 16 50 -12,14 147,38 15 17 68 5,86 34,34 16 19 68 5,86 34,34 17 20 50 -12,14 147,38 18 21 70 7,86 61,78 19 24 70 7,86 61,78 20 26 60 -2,14 4,58 21 27 48 -14,14 199,94 22 28 70 7,86 61,78 23 29 58 -4,14 17,14 24 30 70 7,86 61,78 25 31 58 -4,14 17,14 26 32 53 -9,14 83,54 27 33 60 -2,14 4,58 28 34 51 -11,14 124,10 29 35 70 7,86 61,78 ∑ 1802 -0,06 2089,45 62,14
2Y = nYi∑ 2 =
291802 = 62,14
Besarnya standart deviasi pembelajaran dengan cara Y
berdasarkan tabel 16 adalah:
S2 = ( )
12
2
22
−
−∑n
YYi = 12945,2089
− = 8,64
Lampiran VI. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 148
132
Two-Tailed Test df α = .05 α = .01 1 12.706 63.657 2 4.303 9.925 3 3.182 5.841 4 2.776 4.604 5 2.571 4.032 6 2.447 3.707 7 2.365 3.499 8 2.306 3.355 9 2.262 3.250 10 2.228 3.169 11 2.201 3.106 12 2.179 3.055 13 2.160 3.012 14 2.145 2.977 15 2.131 2.947 16 2.120 2.921 17 2.110 2.898 18 2.101 2.878 19 2.093 2.861 20 2.086 2.845 21 2.080 2.831 22 2.074 2.819 23 2.069 2.807 24 2.064 2.797 25 2.060 2.787 26 2.056 2.779 27 2.052 2.771 28 2.048 2.763 29 2.045 2.756 30 2.042 2.750 40 2.021 2.704 60 2.000 2.660 120 1.980 2.517 ∞
1.960
2.576
(Suparno, 2001: 94)
Lampiran VII. Tabel T-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 149
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 150
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI