EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR ANIMASI TERHADAP PENGEMBANGAN AFEKTIF SISWA DI SMPI AL-IKHLAS CIPETE Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Kependidikan Oleh FITRI NISA NIM: 106015000460 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2010
109
Embed
EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR ANIMASI TERHADAP ... Kunci : Efektivitas Media Gambar Animasi, Afeksi siswa i ii ABSTRACT Fitri Nisa. Education IPS majors Tarbiyah Knowledge Faculty and teachership.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR ANIMASI TERHADAP PENGEMBANGAN AFEKTIF SISWA
DI SMPI AL-IKHLAS CIPETE
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Kependidikan
Oleh
FITRI NISA
NIM: 106015000460
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1432 H / 2010
EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR ANIMASI TERHADAP PENGEMBANGAN AFEKTIF SISWA DI SMP ISLAM AL-IKHLAS CIPETE
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
Fitri Nisa NIM : 106015000460
DOSEN PEMBIMBING
Yudhi Munadi, M.Ag NIP : 19701203 199803 1003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: ”Efektivitas Media Gambar Animasi Terhadap Pengembangan Afektif Siswa di SMPI Al-Ikhlas Cipete” Nama: Fitri Nisa Nim. 106015000460 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah, 8 Desember 2010 dihadapan dewan penguaji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS. Jakarta, 8 Desember 2010
Panitia Ujian Munaqasah Tanggal Tanda Tangan Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Drs. H.Nurochim, M.M. NIP. 19590715 198403 1 003 ............... ..................... Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan IPS) Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424 200801 1 012 ………… ……………. Penguji I Drs. H.Nurochim, M.M. NIP. 19590715 198403 1 003 ………… ……………. Penguji II Zahara. M.Ed ................ .....................
Mengetahui: Dekan
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. NIP. 19571005 198703 1 003
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fitri Nisa
NIM : 106015000460
Jurusan : Pendidikan IPS
Judul Skripsi : “Efektivitas Media Gambar Animasi Terhadap
Pengembangan Afektif Siswa di SMPI Al-Ikhlas
Cipete”
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 November 2010
Fitri Nisa NIM: 106015000460
ABSTRAK
Fitri Nisa. Jurusan Pendidika IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Efektivitas Media Gambar Animasi Terhadap Pengembangan Afektif Siswa di SMPI Al – Ikhlas Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui afeksi siswa saat dan sesudah pembelajaran berbantuan media gambar animasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMPI Al-Ikhlas Jakarta dari bulan Agustus 2010. Yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah beberapa siswa kelas VIII SMPI Al-Ikhlas Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Dengan melakukan wawancara dengan informan siswa diketahui bahwa pembelajaran berbantuan media gambar animasi dapat mengembangkan afeksi siswa dalam belajar. Dengan ditandai sikap siswa yang menerima, mendengarkan dan memperhatikan guru yang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Kata Kunci : Efektivitas Media Gambar Animasi, Afeksi siswa
i
ii
ABSTRACT
Fitri Nisa. Education IPS majors Tarbiyah Knowledge Faculty and teachership. Media effectiveness Draws Animations to Afektif's Development Student at SMPI Al – Ikhlas Jakarta. This research intent to know afeksi student while and after learning gets media help draw animations. This research is executed at SMPI Al-Ikhlas Jakarta of august 2010. One that made by informan in observational it is umpteen VIII class student SMPI Al-Ikhlas Jakarta . Method that is utilized in this research is interview and observation. By undertaking interview with student informan is known that learning gets media help draw animations can develop afeksi student in learned. With marked by student attitude that accepts, listen and notices teacher that word study in front class. Key word : Media effectiveness Draws Animations, Afection is student
KATA PENGANTAR
Assalamuala’alaikum wr.wb
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
Sahabat, Keluarga dan seluruh umat beliau yang ada dimuka bumi ini yang
mengikuti risalah-Nya.
Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini yang berjudul “
Efektivitas Media Gambar Animasi Terhadap Pengembangan Afektif Siswa”
dapat terselesaikan oleh penulis yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Pendidikan pada program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih dan
penghargaan serta rasa hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
2. Bapak H. Nurrochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS dan Penasehat
Akademik
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Seketaris Jurusan Pendidikan IPS
4. Bapak Yudhi Munadi, MA, Dosen pembimbing yang tidak henti-hentinya
memberikan motivasi dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini serta telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam
membimbing. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan beliau. Amin.
5. Bapak kepala sekolah SMPI Al-Ikhlas H. Prasetyo. Yang telah memberikan
tempat bagi penulis melakukan penelitian.
6. Ika Sobariah, S.Pd, Guru bidang studi IPS di SMPI Al-Ikhlas yang telah
memberikan masukan dan informasi kepada penulis.
iii
7. Gunawan, S.Pd, Selaku TU SMPI Al-Ikhlas yang telah memberikan pelayanan
dalam masalah persuratan dan perizinan penelitian.
8. Pimpinan Perpustakaan Tarbiyah dan Keguruan serta Perpustakaan Utama
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan
peminjaman buku referensi bagi penulis menyelesaikan skripsi.
9. Perpustakaan SMPI Al-Ikhlas, yang telah memberikan peminjaman buku
referensi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
10. Kepada dosen-dosen Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS
yang telah memberikan dan mengajarkan banyak ilmu kepada penulis.
11. Kedua Orang tua yang tercinta, Ayahanda (Rameli) dan Ibunda (Asmah), yang
telah memotivasi memberikan segenap hidupnya untuk membesarkan,
mendidik, dan mendukung penulis dalam setiap keadaan dengan segala cinta
dan kasih sayangnya.
12. Keluarga besar Bapak Drs. Zahruddin dan Royani S.Ag. Khusus kakak
Royani yang telah memberikan moral dan materil kepada penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat. Amin...
13. Penulis memanjatkan doa kepada kakek alm. H. Semat semoga amal
ibadahnya diterima disisi Allah SWT, dan skripsi ini penulis persembahkan
untuk beliau.
14. Kepada kakak dan adik tercinta terima kasih telah memotivasi penulis dan
menemani penulis dalam duka dan senang.
15. Kepada teman-teman seperjuangan Ina, Dje, Dyana, Chue, dan Putri, terima
kasih telah menemani penulis dalam duka maupun senang. Dan penulis tidak
akan melupakan masa-masa berkumpul di masjid Fatullah.
16. BJ rental yang telah membantu penulis mengedit skripsi dan memotivasi,
terima kasih banyak.
17. Rekan – rekan P.IPS angakatan 2006, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih atas motivasi, dukungannya. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan kebaikan yang melimpah.
iv
v
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran
bagi dunia pendidikan khususnya dan pengembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya.
Alhamdulillahirrobil’amin
Wassalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh
Jakarta, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4
D. Perumusan Masalah ................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Media Gambar Animasi ............................................................. 7
1. Pengertian Media Pembelajaran ........................................... 7
2. Manfaat Media Pembelajaran Sosial .................................... 9
3. Pengertian Media Gambar Animasi ..................................... 10
4. Fungsi Media Gambar Animasi ........................................... 13
5. Macam-macam Media Gambar Animasi ............................. 15
6. Media Gambar Animasi sebagai Media Pembelajaran ........ 17
7. Efektivitas Media Gambar Animasi ..................................... 18
B. Tingkatan Ranah Afektif dalam Proses Pembelajaran ............... 20
berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan dan dikelola oleh
Individu”.9
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan,
perumusan penelitian ini dalam bentuk mayor research question untuk
memudahkan dalam menjawab pertanyaan di atas di bawah ini akan diuraikan
minor research question sebagai berikut :
1. Bagaimana situasi proses pembelajaran berbantuan media gambar animasi
2. Bagaimana gejala-gejala psikologis – afektif pada saat dan setelah siswa
mengikuti pembelajaran berbantuan media gambar animasi
E. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai
pengembangan afeksi siswa melalui pembelajaran berbantuan media gambar
animasi. Di samping itu secara spesifik juga untuk mengetahui bagaimana situasi
proses pembelajaran berbantuan media gambar animasi dan bagaimana gejala-
gejala psikologis-afektif pada saat dan setelah siswa mengikuti pembelajaran
berbantuan media gambar animasi. Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi instansi sekolah, sebagai sumbangan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan sekolah, dalam pelaksanaan atau menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar menuju tercapainya tujuan yang diharapkan
2. Menarik perhatian peserta didik supaya lebih giat lagi membaca pelajaran IPS
Terpadu yang disaji berbentuk gambar animasi
3. Guru, khususnya guru dibidang studi IPS sebagai bahan informasi dalam
menentukan jenis media yang digunakan pada proses belajar mengajar
9Coser, dalam www.bolender.com Diakses 05/05/2010
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Media Gambar Animasi
1. Pengertian Media Pembelajaran
Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena
dalam proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan
(mesange), yakni sebagai komponen-komponen komunikasi. Istilah
komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata
latin communication, yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian
(dalam sesuatu), pertukaran, si pembicara mengharapkan pertimbangan
atau jawaban dari pendengarnya, ikut mengambil bagian. Sumber-sumber
belajar selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung
pesan ajar yang diadakan dan atau diciptakan secara terencana oleh para
guru atau pendidik, biasanya dikenal sebagai “media pembelajaran’.
Dengan demikian, komponen-komponen komunikasi pembelajaran
menjadi “komunikator, komunikan, pesan, dan media”.1
Media berasal dari bahasa latin “medium” yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Media adalah “perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan”.2
Pada tahun 1982 Heinich dan kawan-kawan mengemukakan istilah
medium sebagai perantara. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio,
1 Yudhi Munadi , Media Pembelajaran, (Jakarta :Gaung Persada Press, 2008), hal.2-6 2Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta : PT Raja Grafindo,2003) h. 6.
7
8
gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan adalah “media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka media itu disebut media pembelajaran”.3
Atwi Suparman dalam kutipan Pupuh Faturrohman mendefinisikan,
“media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan”.4
Sebagaimana dalam buku Asnawir dan Basyiruddin Usman
“Association For Education and Communication (AECT), mendefinisikan
media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi. Nation Education Association (NEA)
mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, didengar, dibaca
atau dibicarakan beserta instrument yang digunakan dengan baik dalam
kegiatan belajar mengajar dan dapat mempengaruhi efektifitas program
instruksional.5
Gagne dalam kutipan Arief S Sadiman menyatakan bahwa “media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Bringgs berpendapat
bahwa media adalah segala fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang peserta didik untuk belajar”.6
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh Ahmad Rohani
tentang media pendidikan atau pengajar sebagai berikut :
a. Segala jenis sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan instruksional, mencakup media grafis, media yang digunakan alat penampil, peta, model, globe dan sebagainya.
3 Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta : Gramedia,2004), h.4. 4 Pupuh Faturrohman, dkk, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, ( Bandung : PT Refika Aditama,2007), h. 65.
5 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), h. 11.
6 Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya,… h. 6.
9
b. Perantara fisik untuk mencapai isi instruksional termasuk buku, film, video, tape sajian slide, guru dan perilaku non verbal. Dengan kata lain media instruksional mencakup perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai alat belajar atau alat bantu belajar.
c. Sarana pendidikan yang digunakan sebagi perantara, dengan menggunakan alat penampil dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisien pencapaian tujuan instruksional meliputi kaset, audio slide, film strif, ohp, film, radio, tv dan lainnya.7 Media adalah “suatu ekstensi manusia yang memungkinkan
mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan
dia. Sesuai dengan rumusan tersebut, media komunikasi mencakup surat-
surat, televisi, film dan telepon, yang memungkinkan seseorang
berkomunikasi dengan orang lain”. 8
Sebagaimana dalam bukunya Wina Sanjaya, Rossi dan Breidle,
mengenukakan media pembelajaran adalah “seluruh alat dan bahan yang
dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran,
majalah, dan sebagainya.”9
Dari beberapa pendapat para ahli media dapat disimpulkan bahwa
media adalah alat bantu dalam proses pembelajaran agar tidak terjadi
verbalisme (serba kata). Media juga dapat menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
2. Manfaat Media Pembelajaran Pengetahuan Sosial
Para ahli telah sepakat bahwa media pendidikan dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang dapat gilirannya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada dua
alasan, mengapa media pendidikan dapat berkenaan dengan manfaat media
pendidikan dalam proses belajar siswa antara lain :
7 Ahmad Rohani, Media Interusional Edukatif, (Jakarta : PT Rineka Cipta,2001), h. 3. 8 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : PT Renika Cipta, 1997), h. 246-247. 9 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta : Kencana ,
2008), h. 204.
10
1. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
2. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
3. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendegarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
4. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.10
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa dengan siswa sehingga
kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efesien. Akan tetapi, secara
lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Sebagaimana
dalam buku Etin Solihatin, Kemp dan Dayton (1895) mengidentifiksi
beberapa manfaat media dalam pembelajaran sebagai berikut :
a. Menyampaikan Materi Pelajaran Dapat Diseragamkan b. Proses Pembelajaran Menjadi Lebih Jelas dan Menarik c. Proses Pembelajaran Menjadi Lebih Interaktif d. Efisiensi dalam Wktu dan Tenaga e. Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja
dan kapan saja g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar h. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif. 11
3. Pengertian Media Gambar Animasi
Definisi animasi diambil dari kamus Oxford (1) animate yang
berarti yang hidup, (2) animate, mempunyai “arti memberikan kehidupan,
(3) animated berarti yang hidup, (4) animation berarti kehidupan, proses
jelas karena dengan menggunakan media gambar materi yang diajarkan
menjadi lebih mudah dipahami oleh peserta didik sehingga sesuatu yang
abstrak bagi peserta didik menjadi lebih konkrit dengan bantuan media
gambar”. 16
Gambar yang bisa digunakan tentu yang ada hubungannya dengan
pelajaran atau permasalahan yang sedang dihadapi. Guru harus dapat
mengarahkan minat peserta didik yang sedang melihat gambar untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam
pikirannya. Gambar harus dapat merangsang perhatian peserta didik agar
dapat memhami dan mampu menciptakan. Gambar dapat lahir ide-ide
kreatif tentang permasalahan yang dibicarakan.
Adapun kelebihan-kelebihan media gambar sebagai berikut :
a. Gambar bersifat konkrit
b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c. Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
d. Gambar dapat memperjelaskan suatu masalah, dalam bidang apa
saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah
atau membetulkan kesalahpahaman
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar mempunyai beberapa
kelemahan yaitu :
a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata
b. Gambar benda yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Gambar animasi adalah salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu
suatu gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol untuk
menanyakan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap
terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.
16 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1994), h. 85
13
4. Fungsi Media Gambar Animasi
Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, guru
berperan sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan
yang dikirimkan oleh guru berupa isi atau materi pelajaran yang dituangkan
kedalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan)
maupun nonverbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-
simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan “decoding. “17
Proses belajar mengajar terjadi pertukaran informasi, ide dan pikiran
antara keduanya yang terkadang terjadi penyimpangan-penyimpangan
sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan efektif dan efisien. Untuk
mengatasi kemungkinan diatas dapat digunakan “media pendidikan atau
pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar, agar terjadi
keserasian dalam penerimaan informasi”.18
a. Fungsi media sebagai sumber belajar
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber
belajar. Dalam kalimat sumber belajar ini tersirat makna keaktifan,
yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain.
Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pengelolaan
pusat sumber belajar (1992) menyebutkan bahwa “sumber belajar pada
hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi
pesan,orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu
dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Dengan demikian
sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada
di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan)
terjadinya proses belajar”.19
Belajar mengajar adalah sumber suatu proses yang mengolah
sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu
17 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana,
2008), h. 205 18 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,… h. 205 19 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,….h. 37.
14
tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber.
Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali terdapat di mana-
mana, di sekolah, di halaman, di pusat kota, dan sebagainya. Dalam
buku Syaiful Bahri Djamarah, Udin Saripuddin dan Winataputra
mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu
manusia, buku atau perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan
media pendidikan. Karena itu, sumber belajar adalah “segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran
terdapat atau asal untuk belajar seseorang”. 20
Dalam hal-hal tertentu media berfungsi mengatur langkah-
langkah kemajuan serta memberikan umpan balik. Penggunaan media
dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai
berikut :
a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik
b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Dalam hal ini media membantu kesukaran suatu terhadap objek yang terlalu besar atau kecil dan terlalu cepat atau lambat
c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antar peserta didik dengan lingkungan
d. Media menghasilkan keseragaman pengamat. Pengamatan yang dilakukan peserta didik dapat dilakukan secara bersama di arahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.21 Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki
kemampuan untuk menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit
menjadi lebih sistematik dan sederhana, meningkatkan daya tarik,
perhatian pembelajaran, dan meningkatkan sistematika pembelajaran.
b. Fungsi semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata
(symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami
20 Syaiful Bahri Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta,2006), h. 122-123
21 Oemar Hamalik, Media Pendidikan,… h. 16-18
15
anak didik (tidak verbalistik). Di muka telah disinggung bahwa bahasa
meliputi lambang (symbol) dan isi (content) yakni pikiran dan atau
perasaan yang keduanya telah menjadi totalitas pesan (messange), yag
tidak dapat dipisahkan. Unsur dasar itu adalah “kata”. Kata atau kata-
kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang
digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya.
c. Fungsi psikologi (afektif)
Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang
memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan
kesadaran. Ia berwujud pencurahan perasaan minat, sikap penghargaan,
nilai-nilai, dan perangkat emosi atau kecenderungan-kecenderungan
batin. Perlu diingat bahwa “antara tingkah laku afektif dengan tingkah
laku kognitif selalu berjalin erat. Pemisahan antara keduanya hanyalah
perbedaan tekanan.”22 Jadi fungsi psikologi (afektif) adalah untuk
mengetahui perasaan suka atau menerima, penolakan terhadap objek
tertentu.
5. Macam-macam Media Gambar Animasi
Media merupakan salah satu rencana untuk meningkatkan kegiatan
belajar mengajar (KBM). Karena banyaknya ragam media, maka masing-
masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu
memilihnya dengan cermat dan tepat digunakan dengan baik dan benar.
Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran diklasifikasikan
menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Alat-alat visual yang dapat dilihat misalnya film strip, transpransi, papan tulis, gambar-gambar, ilustrasi, chart, bulletin board, micro projection, grafika, poster, peta dan globe.
22 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,… hal. 37-44
16
b. Alat-alat yang brsifat auditif atau hanya dapat didengar, missal transkip, elektrik, radio, phonograph record, rekaman pada tape recorder.
c. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, missal film, dan televisi, benda-benda 3 dimensi yang biasanya dipertunjukan, missal model, specimen, bak pasir dan koleksi diorama.
d. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka dan sebagainya. 23 Gerlach dan Ely mengemukakan 3 ciri media yang merupakan
petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan
oleh media yang memungkinkan guru efisien melakukannya, yaitu :
a. Ciri fiksatis (fiksative property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
b. Ciri manipulative (manipulative property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.
c. Ciri distributive (distributive property) Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasi melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu.24
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual
dan media audiovisual. Media auditif adalah “media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder,
piringan hitam. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan
indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau
symbol yang bergerak seperti film strip (film rangkai), foto, gambar atau
lukisan, cetakan. Sedangkan media audio visual merupakan media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang
pertama dan yang kedua”. 25
23 Oemar Hamalik, Media pembelajaran, ( Bandung : penerbit Alumni,2000), h.63. 24 Azhar Asyad, Media Pendidikan, (Jakarta : Gramedia,2004), h. 12. 25 Pupuh Fathurrohman, dkk. Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melaui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, ( Bandung : PT Refika Aditama,2007), h. 67-68.
17
Bila dilihat dari jenisnya, media yang mempunyai kemampuan yang
lebih baik adalah media audio visual, karena media ini dapat menampilkan
suara dan gambar yang dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap
materi yang sedang diajarkan.
6. Media Gambar Animasi sebagai media Pembelajaran
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses
komunikasi. Proses komunikasi ini harus diwujudkan melalui kegiatan
penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan
peserta didik. Yang dimaksud pesan dan informasi itu dapat berupa
pengetahuan, keahlian, skill, ide pengalaman dan sebagainya. Agar proses
komunikasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka seorang guru
perlu mengenal tentang fungsi media pengajaran.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman mengemukakan tentang fungsi-
fungsi media pembelajaran sebagai berikut:
1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru atau dosen.
2. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi kongkret).
3. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak membosankan).
4. Semua indera murid dapat di aktifkan. Kelemahan satu indera dapat diimbangi oleh indera lainnya.
5. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realita.26
Yudhi Munadi mengemukakan bahwa ”media pengajaran hendaknya tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu atau peraga atau penggambaran (illustration), tetapi sekaligus sebagai sandi (code) untuk mengajak peserta didik berpikir tentang sesuatu, mendiskusikannya bersama, berdialog untuk menemukan kesimpulan dan jawaban mereka sendiri”. Dengan cara demikian, guru menjadikan sandi tersebut sebagai
26 Asnawir, dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran…h. 29.
18
sesuatu gambaran yang hidup (animation) tentang suatu kejadian, gejala atau permasalahan nyata tertentu”. 27
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.
3. Media dapat melampui batas ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin untuk dialami secara langsung didalam kelas oleh para siswa.
4. Media menghasilkan keragaman pengamatan, dengan demikian memberikan pengalaman dan persepsi yang sama.
5. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
6. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar, seperti pemasangan gambar-gambar di papan temple, pemuataran film, mendengarkan rekaman atau radio dan lain-lain.
7. Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupun abstrak.
8. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang di tentukan sendiri.28
Dapat disimpulkan bahwa media yang ditampilkan oleh guru dapat membantu dalam proses pembelajaran dan media juga dapat memberikan pemahaman kepada siswa, serta media mampu membangkitkan motivasi belajar siswa dan merangsang untuk belajar dengan baik.
7. Efektivitas Media Gambar Animasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia efek berarti “akibat,
pengaruh. Efektivitas adalah pengaruhnya, akibatnya atau kesannya.”29
27 Yudhi Munadi, Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Belajar,
Didaktika Islamika : Jurnal Keislaman, Kependidikan dan Kebahasaaan. III (9 Oktober,2002), h. 81.
h.14-15. 34 Surawan Martinus, Kamus Kata Serapan, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,
2001), h. 15.
21
penyakit (tentang penyakit jiwa), gaya atau makna yang menunjukkan
perasaan .35
Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut “attitude” pertama
kali digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata ini
untuk menunjuk suatu status mental seseorang. Jadi sikap ialah suatu hal
yang menentukan sikap sifat, hakekat, baik perbuatan sekarang maupun
perbuatan yang akan datang.36
Dapat disimpulkan bahwa afektif dapat diartikan sebagai perilaku
menerima, menghargai suatu objek. Afektif juga diartikan sebagai
perbuatan yang positif dan negatif seseorang yang dapat dilihat dari
perilaku individunya terhadap suatu objek tertentu.
Menurut M. Ngalim Purwanto, “ sikap atau yang dalam bahasa
inggris disebut attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu
perangsang, suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu
terhadap suatu perangsang atau situasi yang terjadi.”37
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan
bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang
dicari individu dalam kehidupan. Sikap ranah afektif berkenaan dengan
sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa “sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan
kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat
perhatian dari guru. Para guru lebih banyak menilai ranah kognitif semata-
mata. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yaitu: penerimaan, jawaban atau reksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi”.38
35 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989), h. 8 36 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1991), h. 161 - 162 37 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
1985), cet. 5, h. 141. 38 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : PT Renika
Cipta,2003), h. 188
22
Dapat disimpulkan bahwa afektif adalah reaksi individu terhadap
apa yang dilihat atau apa yang sedang terjadi. Dengan ditandai dengan
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi,
yang dilakukan oleh setiap individu.
Dikutip dari Ensiklopedi Psikologi “ sikap adalah nilai positif di
dalam diri seseorang terhadap orang lain”. 39 Hasil belajar menurut Bloom
(1976) mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif.
Andersen sependapat dengan Bloom bahwa karakteristik manusia meliputi
cara yang tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir
berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah
psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau
nilai. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia sebagai hasil
belajar dalam bidang pendidikan.
Menurut Popham, ranah afektif menentukan keberhasilan belajar
seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit
untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang
berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil
pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu semua pendidik harus mampu
membangkitkan minat semua peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang telah ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering diperlukan untuk
membangun semangat kebersamaan, semangat persatuan, semangat
nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk itu semua dalam
merancang program pembelajaran, satuan pendidikan harus memperhatikan
ranah afektif. Sikap dapat didefinisikan “sebagai suatu predisposisi atau
kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan cara-cara tertentu
terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun objek-
objek tertentu”. 40
39 Rom Harre dan Roger Lamb, Ensiklopedi Psikologi, (Jakarta : Arcan, 1996), h. 26. 40 Wayan Nurkancana dan P.P.N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, ( Surabaya : Usaha
Nasional, 1986), hal 275.
23
Menurut Bruno, sikap (attitude) adalah “kecenderungan yang
relative menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap
orang atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu
dapat kita anggap suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara
tertentu”.41
Sikap adalah “kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal-hal tertentu. Jadi sikap seseorang terhadap objek
sikap tergantung kepada individu dalam menyikapi stimulus yang
ditimbulkan”. 42
Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap menurut para ahli adalah sikap
nilai positif yang dimiliki setiap individu baik dengan cara baik atau buruk
untuk menerima terhadap objek tertentu.
Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor
dipengaruhi oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang memiliki
minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang
mempelajari mata pelajaran tertentu, sehingga dapat mencapai hasil
pembelajaran yang optimal. Walaupun para pendidik sadar akan hal ini,
namun belum banyak tindakan yang dilakukan pendidik secara sistematik
untuk meningkatkan minat peserta didik. Oleh karena itu untuk mencapai
hasil belajar yang optimal, dalam merancang program pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran bagi peserta didik, pendidik harus memperhatikan
“karakteristik afektif peserta didik”. 43
Jadi dapat disimpulkan bahwa, “sikap selalu berkenaan dengan
objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif dan
negative. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang
dianggapnya tidak bernilai atau merugikan. Orang yang memiliki sikap
mampu untuk memilih secara tegas diantara beberapa kemungkinan. Sikap
41 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 120. 42 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta : PT Bulan Bintang
,2000), Cet. Ke-8, h. 94. 43 http://www.idonbiu.com/2009/05/hakikat-pembelajaran-afektif.html diakses tgl
2009), h. 159 8 Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif,… h. 232 9 Basrowi, dkk, Memahami Penelitian Kualitatif,… h. 191 10 A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif,( Jakarta : Pustaka Jaya, 2000), h. 149-150.
42
E. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari wawancara dikumpulkan untuk verifikasi, yaitu
untuk memeriksa kembali akurasi dan kelengkapan data. Dari hasil verifikasi
tersebut, temuan dan data yang diperoleh dapat dianalisis untuk mengetahui
kecendrungan yang terjadi dari obejek penelitian sehingga dapat ditarik
kesimpulan.
Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini dilakukan secara manual
dengan langkah-langkah berikut :
a) Pengumpulan data melalui wawancara, telaah dan observasi
b) Membuat transkip data hasil wawancara dengan mengubah rekaman
(audio) hasil penelitian setiap informan menjadi bentuk tulisan (laporan
hasil wawancara)
c) Penandaan pada data atau informasi yang mempunyai pola yang sama
d) Mengelompokkan informasi-informasi yang terdapat pada transkip
masing-masing informan ke variabel-variabel yang telah ditentukan
e) Penyajian ringkasan data dalam bentuk tabel sehingga memberikan
gambaran yang lebih jelas
f) Analisis data yang merupakan usaha memilih, memilah membuang,
menggologkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok. Dan
berpikir untuk memperjelas kategori data sehingga data yang ada
bermakna dengan mencari dan menemukan pola serta hubungan dan
membuat temuan-temuan baru. 11
Dengan kata lain, analisis data adalah data yang membahas data
hasil penelitian yang dilihat sebagai tema untuk dicari kesenjangan
datanya. Pada teknik ini dilakukan pengkodean informasi sehingga
menghasilkan daftar tema sehingga dapat dianalisis yang ada pada bab
HASIL PENELITIAN Efektivitas Media Gambar Animasi Terhadap
Pengembangan Afektif Siswa
A. Profil Sekolah
1. Gambaran Umum SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
a. Sejarah SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
Sekolah Menengah Pertama Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
berawal dari Yayasan Masjid Al Ikhlas yang didirikan pada tanggal 14 April
1967, dengan Akte Notaris R.Soerojo wongsowidjojo, SH., Nomor 24 tanggal 31
juli.1967, yang kemudian diperbaiki melalui Akte Notaris NY. Yetty Taher, SH.,
No. 77, tanggal 30 Oktober 1995.
Gambar 1 Gedung Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
37
38
Melalui surat keputusan Dekdikbud DKI Jakarta Selatan No:
2811.O1G4IL’88, tanggal 4 juli 1986, SMP Islam Al Ikhlas resmi berdiri yang
terletak di Jln Cipete III, Cilandak Jakarta Selatan, yang menjadi kepala sekolah
saat ini yaitu Drs. H. Prasetyo.
SMP Islam Al-Ikhlas ditetapkan oleh MENDIKNAS sebagai sekolah
RSBI. Dan pada tahun ajaran 2009/2010 sekolah SMP Islam Al-Ikhlas Cipete
Jakarta Selatan ini membuka kelas Internasional.
b. Visi dan Misi SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
Visi: Menjadi Sekolah Islam Unggulan yang Diminati Masyarakat.
Misi:
• Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan kurikulum nasional yang
terintegrasi dengan muatan Islam
• Melaksanakan pembelajaran Agama Islam yang berkwalitas
• Mengembangkan dan membina potensi siswa dalam bidang non akademik
(ekstrakulikuler)
• Melaksanakan bimbingan pembinaan kepribadian siswa yang Islami
• Melahirkan siswa yang mampu mengenali potensi diri dan mampu
menghadapi tantangan
• Menciptakan lingkungan sekolah yang bernuansa Islami
• Menciptakan brand image positif di masyarakat
• Menyediakan SDM yang unggul dalam belajar.
c. Strategi SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
• Menerapkan model pendidikan yang berbasis kepada kompetensi siswa.
• Menetapkan standar kwalifikasi out come siswa yang meliputi standar
kwalifikasi kompetensi diri dan standar kwalifikasi akademik
• Menjalin kerja sama dengan orang tua, masyarakat, serta komponen
pendidikan untuk meningkatkan efektifitas pendidikan.
• Melakukan Bench Marking
• Senantiasa melakukan Continuous Improvement.
39
d. Guru SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
1) Kondisi Guru
Jumlah guru :
Laki-Laki : 20
Perempuan : 16
Gambar
Guru-guru Al – Ikhlas
2) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu
L P L P 1. S3/S2 1 1 2. S1 11 11 8 4 34 3. D-4 4. D3/Sarmud 5. D2 6. D1 1 1 Jumlah 12 12 8 4 36
40
e. Fasilitas SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
Ruang kelas ber AC Lab. Biologi
Lab. Fisika Ruang Keterampilan
Studio music Ruang Audio Visual
Lab.bahasa Perpustakaan Besar
Lab. Komputer Masjid Al Ikhlas
41
Indoor Gym biasa digunakan sebagai tempat untuk kegiatan keputrian
siswi SMP Islam Al-Ikhlas, sekaligus sebagai tempat shalat zhuhur berjama’ah
siswi pada hari jum’at.
f. Kurikulum SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
- MISI 1.: Melaksanakan Pembelajaran secara Efektif dengan
kurikulum yang terintegrasi dengan Islam.
Kegiatan Misi 1:
• Seleksi PSB
• Program Pemantapan ( Alix Enrichment programme )
• Program Try Out
• Pembuatan silabus yang mengintegrasikan muatan islam
• EHB
• Remedial
• Moving Class
• Matrikulasi
• Math and Science in English
• Pembinaan Siswa berbakat (MIPA).
- MISI 2 : Melaksanakan pendidikan agama yang berkualitas
Kegiatan Misi 2 :
• Tilawah Qur’an ( pemantauan tilawah lewat SKU )
• Murajaah / setoran hafalan
• Hafalan dzikir
• Praktek wudhu dan shalat
• Pembelajaran agama yang memperhatikan aspek aqidah, ibadah dan
wawasan secara berimbang
• Gemar infaq / kotak infaq
• Peduli dhuafa ( kunjungan )
• Pembelajaran tarikh / siroh.
42
- MISI 3 : Mengembangkan dan membina potensi siswa dalam bidang
non akademik
Kegiatan Misi 3 :
• Alix Ekskul Exebition
• Latihan Rutin
• Kompetisi / eksebisi / Sparing partner
• Bengkel kerja ( robotik )
g. Ekstra Kurikuler SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
Tujuan Ekstrakurikuler
• Berprestasi dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan regional maupun
nasional.
• Mendayagunakan secara optimal sarana dan prasarana sekolah yang ada.
• Menemukan bakat dan ketrampilan siswa sehingga berkembang secara
optimal.
• Menyalurkan dan mengembangkan minat dan bakat siswa
Jenis Ekstra Kurikuler
• Bola
• Basket Putra
• Bola Basket Putri
• Sepak Bola / Futsal
• Sains Club
• Robotik
• Bulu Tangkis
• Tari Tradisional Alix (Tralix)
• Drum Band
• Manga
• Pramuka
• Bahasa Mandarin
• Tae Kwon Do
• Panahan
43
• Multi Media Art
• Business For Teen
• Tenis Lapangan
• Gamelan
Gambar
Ekstra Kurikuler Drum Band
h. Prestasi
Bidang Olahraga
No Jenis Lomba Meraih 1 Basket Putri Juara II 2 Sepak Bola Juara II 3 Futsal Juara II 4 Basket Putri Juara II 5 Basket Putra Juara III 6 Sepak Bola Juara II 7 Sepak Bola MVP 8 Basket Putri Juara III 9 Basket Putri Juara I 10 Basket Putra Porseni Juara II 11 Karate Putra Juara I 12 Tenis Meja Juara II 13 Sepak Bola Juara I 14 Bola Basket Putri Juara II 15 Karate Beregu Juara II 16 Karate Beregu Juara I 17 Futsal Juara I
44
Bidang Akademik
No Jenis Lomba Meraih Penyelenggara
1 Listening & Reading Comprehension
Juara II SMU Percik
2 Web Design Juara I Bakti Idhata Cup 3 Merakit Komputer Juara II Bakti Idhata 4 Story Telling Juara III Tingkat Kecamatan 5 News Reading Juara III tingkat Kecamatan 6 Written Juara II tingkat Kecamatan
Bidang Seni
No Jenis Lomba Meraih Penyelenggara
1 Tari Ratoh se-DKI Jakarta Juara II
2 Juara PBB Temu Drum
Band SMU Purnama
3 Finalis Tari Saman
SkyFest
SMU
Labs.Kebayoran
4 Finalis Tari saman
SkyFest
Juara Harapan III dari 10
Besar
B. Analisis Hasil Wawanacara
1. Efektivitas Media Gambar Animasi Terhadap Pengembangan Afektif
Siswa
Bab ini akan mendeskripsikan keadaan informan siswa berdasarkan hasil
wawancara. Deskripsi ini meliputi latar belakang interaksi siswa dengan berbagai
sumber belajar di sekolah, penerimaan siswa terhadap pembelajaran berbantuan
media gambar animasi, dan gejala-gejala psikologis-afektif siswa pada saat dan
setelah mereka mengikuti pembelajaran berbantuan media gambar animasi.
A. Latar Belakang Interaksi Siswa dengan Berbagai Sumber Belajar di
Sekolah
45
1. Ketersediaan Sumber Belajar dan Keterlibatan Siswa dalam
Pengadaannya
Telah berdiri sekolah mulai tanggal 4 Juli 1986, yang
berlokasi di daerah Jakarta Selatan. Sekolah tersebut telah
ditetapkan oleh MENDIKNAS sebagai sekolah Rintisan Sekolah
Berbasis Internasional (RSBI). Pendidikan sekolah tersebut, mulai
dari Play Group, TK, SD, dan SMP. Sekolah ini bernama SMPI
Al-Ikhlas Jakarta. Sekolah Al-Ikhlas dibangun lima lantai, yang
terdiri lantai dasar untuk kantor Yayasan Al-Ikhlas, staf karyawan
Yasdik, lap computer, lab biologi, lab fisika, ruang Multimedia,
ruang Keterampilan, ruang Audio Visual, dan perpustakaan. Lantai
dua, adanya kelas untuk proses pembelajaran, kantor kepala
sekolah, ruang TU, lab bahasa, lantai tiga ruang kelas, lab Al-
Quran, kantor wakil kepala sekolah, lantai 4 aula untuk acara-acara
sekolah, dan lantai 5 adanya lapangan tennis dan badminton.
Yang bersekolah di Al-Ikhlas terdiri dari kalangan
menengah atas. Mulai dari anak pejabat, artis, budayawan,
pengusaha, dan masyarakat sekitar.
Pagi hari di jalan Cipete macet, dikarenakan para pengantar
banyak yang menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun
motor. Dan banyak yang parkir di sekitar depan pagar sekolah
sehingga menambah macet.
Di sekolah Al-Ikhlas terdapat banyak sekali sarana dan
fasilitas yang tersedia, seperti lapangan parkir yang luas, lapangan
bola, lapangan badminton, tennis dan di depan sekolah berdiri
masjid yang besar untuk digunakan oleh semua siswa beserta guru,
staf karyawan SMPI Al-Ikhlas dan masyarakat sekitar untuk
beribadah. Karena SMPI Al-Ikhlas mempunyai misi yaitu
melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan kurikulum yang
46
terintegrasi dengan islam, agar siswa-siswanya dapat menjadi
manusia beriman kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.
Dan sumber belajar di sekolah SMPI Al-Ikhlas pun telah
tersedia dengan baik, diantaranya terdapat Lab Al-Quran, lab
Biologi, lab Fisika, lab Komputer, lab Bahasa, ruang Multimedia,
ruang Keterampilan, ruang Audio Visual, dan Perpustakaan besar
yang terletak di lantai dasar sekolah itu.
Dengan adanya sarana dan fasilitas sumber belajar di
sekolah tersebut, siswa belajarnya pun sudah terpenuhi dengan
baik. Di sekolah SMPI Al-Ikhlas mempunyai peraturan yang
sangat ketat. Dan peraturan itu berlaku untuk semua siswa dan juga
para guru-gurunya. Di sekolah SMPI Al-Ikhlas mempunyai aturan
seperti, masuk pada jam 07:00 pagi dan pulang jam 14:00 siang,
khusus untuk kelas RSBI pulang jam 15:00 sore.
Untuk sore harinya siswa diwajibkan untuk mengikuti
eskul yang ada di sekolah itu. Siswa yang terlambat masuk, 15
menit setelah bel masuk maka siswanya harus meminta izin kepada
guru piket untuk diberikan izin masuk kelas, apabila siswa tersebut
sudah terlambat ketiga kalinya, maka siswa tersebut diizinkan
pulang dan memanggil orang tuanya untuk menghadap wali kelas
untuk menyelesaikan masalah anaknya itu.
Dihari Jum’at pada jam pertama pelajaran dianjurkan untuk
semua siswa dan guru untuk sholat Dhuha bersama-sama yang
dilaksanakan di ruang aula yang ada dilantai 4. Dan khusus hari
sabtunya di sekolah diadakan pendalaman materi untuk siswanya.
Setiap belajar, siswa diwajibkan mempunyai buku mata
pelajaran untuk setiap siswa. Seperti buku paket IPS Terpadu, buku
catatan dan buku latihan. Dengan tersedianya sumber belajar di
47
sekolah tersebut, siswa diharapkan dapat mengembangkan potensi
yang dimilikinya.
Aktivitas siswa dari segi akademisnya banyak menjurai
lomba-lomba, diantaranya pernah menjurai Lomba Listening dan
Reading Comprehension, dan dari kegiatan ekstra kulikulernya
pernah menjurai tari daerah yaitu tari Saman yang diadakan di
Turki pada bulan April yang lalu.
Di sekolah SMPI Al-Ikhlas juga ada yang mengajarkan
keterampilan khusus putri, diantaranya Memasak, Membuat Kue,
Membuat kerajinan seperti membuat taplak meja, menyulam,
menjahit dan membuat hasil karya dari bahan-bahan yang sudah
tidak dipakai lagi dan hasilnya dapat di jual kepada teman-teman
sekelasnya masing-masing.
Ketersediaan sarana dan fasilitas yang di sekolah ini,
seimbang dengan harga biaya masuknya. Selain itu juga di sekolah
SMPI Al-Ikhlas mempunyai para pengajar yang sudah professional
sehingga membuat hasil belajar siswanya memuaskan.
Dengan sumber belajar yang lengkap, siswa diharapkan
dapat melaksanakan kegiatan proses pembelajaran yang efektif dan
mendapatkan hasil yang memuaskan pula. Adaya sarana dan
fasilitas di sekolah SMPI Al-Ikhlas, maka sudah hampir semua
kebutuhan yang diperlukan oleh semua siswa yang ada di sekolah
itu sudah terpenuhi dengan baik.
2. Kesempatan Siswa Dalam Mengakses Sumber Belajar
Telah dijelaskan diatas tentang latar belakang sekolah dan
sarana dan fasilitas yang ada di sekolah SMPI Al-Ikhlas, maka
disini akan mendeskripsikan kesempatan siswa dalam
48
menggunakan sumber belajar yang ada di sekolah Al-Ikhlas.
Seperti Lab komputer, lab Bahasa, lab biologi, lab fisika, ruang
keterampilan, ruang audio visual, perpustakaan dan masjid.
Di dalam perpustakaan sekolah Al-Ikhlas, banyak sekali
buku-buku yang disediakan sekolah untuk memenuhi kebutuhan
siswanya. Seperti, buku-buku bacaan, buku mata pelajaran, kamus
seperti Bahasa Indonesia dan Inggris, Ensiklopedi, dan lain-lain.
Selain itu, di perpustakaan Al-Ikhlas juga disediakan
artikel, Koran contohnya Koran Republika, Kompas, dan komputer
untuk siswa yang memerlukan sumber internet dalam mencari
bahan atau materi pelajaran yang diberikan oleh guru bidang studi
mereka.
Siswa diberikan kesempatan untuk keluar kelas mencari
bahan atau tugas yang diberikan gurunya, tetapi tetap guru
mendampingi siswa. Tetapi siswa yang keluar kelas harus
membawa surat izin, dan surat izin tersebut siswa memintanya
kepada guru piket. Surat izin tersebut harus sudah ditanggani oleh
guru bidang studi yang sedang mengajar dan guru piket pada saat
itu.
Contohnya, siswa yang mendapat tugas dari gurunya untuk
mencari artikel tentang peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu-
Budha melalui internet, maka siswa di persilahkan untuk keluar
kelas. Dan siswa itu mencari bahan atau materi yang dibutuhkan
ada di perpustakaan yang ada di sekolah.
Semua bahan atau materi yang dibutuhkan oleh setiap siswa
ada di perpustakaan atau berada di sekitar sekolah, dan artikel ,
siswa tidak susah lagi mencari-cari ke luar sekolah karena itu
semua sudah di penuhi oleh sekolah.
49
Di sekolah SMPI Al-Ikhlas, memberikan kesempatan untuk
siswanya untuk menyalurkan dan mengembangkan minat dan
bakat mereka, seperti siswa mengikuti kegiatan ekstra kulikuler
yang ada di sekolah seperti tari tradisional, drum band, dan lain-
lain. Agar siswanya dapat berkreasi dan menyalurkan bakat mereka
miliki.
Banyak sekali kesempatan siswa dalam mengakses sumber
belajar yang ada di Al-Ikhlas, selain ada di perpustakaan juga dapat
memperoleh sumber belajar dari lingkungan sekitar. Yang dapat
dipelajari secara alami oleh siswa-siswanya, seperti dapat
menghargai orang lain.
Interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan gurunya terjalin
dengan baik. Bila ada siswa yang bermasalah, langsung ditangani
oleh guru bimbingan konseling untuk menyelesaikan masalahnya.
3. Interaksi Siswa Dengan Berbagai Sumber Belajar
Sarana dan fasilitas sumber belajar di sekolah SMPI Al-
Ikhlas, memang sudah terpenuhi dengan baik. Selain fasilitas dan
sarana yang dijelaskan sebelumnya, dibawah ini akan menjelaskan
bagaimana siswa berinteraksi dengan sumber belajar yang ada di
sekolah seperti :
a. Di sekolah SMPI Al-Ikhlas, setiap siswa diwajibkan untuk
mempunyai buku paket untuk setiap mata pelajaran.
b. Selain mempunyai buku paket, siswa diwajibkan mempunyai
buku catatan dan buku latihan untuk setiap mata pelajaran.
c. Setiap siswa diwajibkan memakai baju seragam yang lengkap
sesuai dengan ketentuan sekolah yang berlaku.
d. Tidak boleh membawa alat komunikasi atau Hp kedalam kelas.
Jika ada siswa yang melanggar, maka siswa tersebut langsung
50
mendapat sanksi, seperti HP disita untuk sementara dan
memanggil orang tua untuk bertemu dengan wali kelasnya dan
mengambil hpnya.
Dari beberapa poin diatas telah dijelaskan poin-poin yang
dibuat oleh siswanya sendiri dan dari pihak sekolah, agar setiap
siswa wajib menaati peraturan yang berlaku di sekolah tersebut.
Untuk sumber belajar yang telah disediakan di sekolah,
siswa diperbolehkan untuk keluar kelas, apabila siswa tersebut
memerlukan bahan materi yang ada di perpustakaan yang terletak
dilantai dasar.
Namun begitu, siswa yang keluar kelas harus mendapat izin
dari guru yang mengajar di kelasnya. Dan siswanya pun harus
membawa surat izin, bahwa kalau siswa itu telah mendapatkan izin
keluar, yang kemudian surat izin tersebut ditunjukkan kepada guru
yang piket.
Perpustakaan di sekolah SMPI Al-Ikhlas itu juga
mempunyai peraturan, dan peraturan itu juga harus ditaati oleh
setiap siswa yang berkunjung ke perpustakaan. Seperti, untuk
peminjaman buku yang ada di perpustakaan, siswa diwajibkan
untuk meminjam hanya satu buku untuk sekali peminjaman.
Selain bagaimana interaksi siswa kepada sumber belajar
yang ada di sekolah, mereka sudah terbiasa mencari bahan materi
atau tugas mereka melalui internet. Di perpustakaan juga
disediakan komputer yang fungsinya untuk membuka internet di
dalam perpustakaan sekolah, yang disediakan untuk siswa.
Siswa di sekolah SMPI Al-Ikhlas diperbolehkan untuk
membawa laptop ke sekolah. Bagi kelas RSBI , memang sudah
memakai sistem ITI dalam proses pembelajarannya. Dan setiap
51
siswa diwajibkan untuk membawa laptop masing-masing, gurunya
pun begitu dan yang mengajar di kelas RSBI diharuskan
menggunakan bahasa Inggris dalam setiap mengajar.
Siswa yang bersekolah di SMPI Al-Ikhlas, dalam bergaul
dengan teman dan lingkungan sekitar sangat baik, sopan dan
bersahabat. Sekolah SMPI Al-Ikhlas juga mempunyai beberapa
kegiatan ekstra kulikuler, yang dapat menyalurkan dan
mengembangkan bakat dan minat siswa, seperti tari tradisional,
drum band, bola basket putri, basket putra, dan pramuka. Tujuan
dari kegiatan itu semua, siswa disarankan untuk mengikuti
kegiatan yang ada di sekolah itu. Selain untuk menyalurkan bakat
dan minat juga untuk mendayagunakan dan memanfaatkan secara
optimal sarana dan prasarana sekolah yang ada dan dapat
menemukan bakat dan keterampilan siswa sehingga berkembang
secara optimal.
B. Situasi Proses Pembelajaran Berbantuan Media Gambar Animasi
1. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran
Waktu itu hari kamis siang. Dihari itulah ada mata
pelajaran IPS. Saat itu jadwal mengajar di kelas VII. Guru bidang
studi IPS masuk ke kelas. Yang pertama guru lakukan adalah
memberi salam, mengabsen siswa satu persatu, sebelum memulai
pembelajaran. Serta guru memberikan motivasi kepada siswa, agar
siswa belajarnya semangat.
Saat itu kelas masih berantakan dan kotor, karena
sebelumnya di pakai untuk mata pelajaran kesenian. Sedangkan
guru meminta siswa-siswanya untuk membersihkan kelasnya.
Walaupun kelas sudah dibersihkan, suasana kelas masih gaduh
atau berisik. Kemudian guru menghimbau kepada siswanya untuk
tenang dan bersiap untuk belajar.
52
Kemudian guru bidang studi IPS membaca basmallah
sebelum memulai pembelajaran dan mempersilahkan siswanya
untuk membuka buku IPS. Guru bidang studi IPS mengulang
beberapa materi yang lalu agar siswanya tidak melupakan materi
sebelumnya. Saat itu kelas VII sedang mempelajari materi
Geografi yang membahas tentang Hidrosfer dan Atmosfer.
Semua siswa membuka buku mata pelajaran IPS guru
memberikan kesempatan kepada siswanya untuk membaca materi
sebelum guru menjelaskan. Guru mata pelajaran IPS saat itu telah
mempersiapkan alat media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, seperti proyektor, CD interaktif, dan laptop.
Setelah semuanya telah siap disiapkan oleh guru bidang
studi IPS, diantara siswanya ada yang bertanya kepada guru, “ bu
hari ini kita belajarnya memakai media yach bu…
Kemudian guru bidang studi itu menjawab, “iya, hari ini
ibu memakai media.
Setelah semua siswa telah membaca dan membuka buku
mata pelajaran IPS, kemudian siswa mendengarkan guru yang
sedang menjelaskan materi di depan kelas. Guru menjelaskan
materi sambil memperlihatkan media audio visual yang berisikan
materi tentang angin muson.
Sikap siswa kelihatan sangat senang sekali dan
memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika guru menjelaskan
materi itu. Karena pada saat itu, sikap siswa banyak yang duduk
ditempat duduknya masing-masing.
Walaupun tidak semua siswa yang memperhatikan guru
yang sedang menjelaskan didepan, tetapi sebagian siswanya
53
banyak juga yang memperhatikan, walaupun sambil bercanda
dengan teman sebangkunya.
2. Kegiatan Inti Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran, guru bidang studi IPS,
mengulas sedikit materi yang lalu kepada siswanya, agar siswanya
tidak lupa. Karena sebelumnya guru memberikan tugas rumah
kepada siswanya, guru mengoreksi bersama-sama hasil tugas
siswanya di kelas.
Setelah selesai mengoreksi tugas siswanya, guru bidang
studi IPS melanjutkan materi selanjutnya, yaitu mempelajari materi
tentang Hidrosfer dan Atmosfer. Sebelumnya siswa dipersilahkan
untuk membuka buku paket dan memberikan kesempatan untuk
membaca. Kemudian guru mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan dalam mengajar, seperti proyektor, laptop dan CD
interaktif.
Guru bidang studi IPS dalam mengajar menggunakan
media audio visual, yang menggunakan CD interaktif yang berisi
tentang semua Pelajaran IPS Terpadu.
Kemudian dinyalakan proyektor dan dimasukkan CD
kedalam laptop yang telah disiapkan oleh guru. Maka mulai proses
pembelajaran, yang menggunakan media.
Reaksi siswa pada saat itu menunjukkan perhatian yang
sungguh-sungguh kepada guru yang sedang mengajar di depan.
Walaupun ada salah satu siswanya ada yang bercanda, proses
pembelajaran tetap berjalan dengan lancar dan efektif.
Proses pembelajaran yang menggunakan media itu
menjadikan inspirasi siswa di kelas. Adanya media yang digunakan
54
guru dalam mengajar membuat siswa merasa senang dan tidak
merasa jenuh dalam belajar pada saat itu.
Proses pembelajaran pada saat itu berjalan dengan lancar,
karena adanya interaksi siswa, seperti Tanya jawab yang dilakukan
oleh siswa dan guru, maka kelas terasa hidup dan aktif.
Media yang digunakan guru pada saat itu adalah media
gambar animasi. Media gambar animasi adalah sebuah pesan
pembelajaran yang disampaikan melalui saluran gambar animasi
yang tertuang dalam simbol-simbol komunikasi gambar gerak.
Dengan menggunakan media yang digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran, sikap siswa banyak memperhatikan,
menghargai, dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh, bahkan
siswanya kreatif dan kritik bertanya. Walaupun dalam proses
pembelajaran terjadi perbedaan pendapat tetapi tetap tidak
mengurangi semangat belajar siswa.
Banyak hal yang didapat pada proses pembelajaran yang
menggunakan media pada saat itu, diantaranya :
• Antutias siswa semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran
• Terjadi interaksi siswa
• Sikap siswa menerimanya, seperti memperhatikan,
menghargai, dan mendengarkan guru yang sedang
mengajar di depan kelas
• Semangat belajar siswa menjadi bertambah, karena
media gambar animasi yang ditampilkan guru dapat
membuat inspirasi dan mudah dimengerti
55
• Dengan tampilan gambar animasi yang menarik
yang digunakan guru dalam mengajar membuat
siswa tidak merasa jenuh dalam belajar
Suasana kelas pada saat itu menjadi aktif dan hidup, karena
guru bidang studi IPS kreatif, inovatif dalam mengajar sehingga
banyak sikap siswa yang menyukainya.
Ketika pembelajaran berlangsung cukup lama dan siswanya
sudah merasa jenuh, maka guru mulai mengambil tindakan yaitu
mengajak bermain siswa sambil menampilkan gambar-gambar
yang lucu sampai siswa itu merasa enjoy kembali. Setelah siswa
merasa siap untuk melanjutkan belajar, maka guru melanjutkan
menjelaskan materi sambil menampilkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi.
3. Kegiatan Penutup Pembelajaran
Proses pembelajaran telah berlangsung dan adanya terjadi
interaksi siswa. Guru bidang studi IPS memberikan pertanyaan
kepada salah satu siswanya. Dan siswanya menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru mereka.
Adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga efektif media yang digunakan oleh guru
bidang studi IPS itu. Kebanyakan sikap siswa menyukai media
gambar animasi yang digunakan oleh guru bidang studi IPS itu.
Dengan adanya media gambar animasi yang digunakan oleh
guru bidang studi itu, siswa menjadi inspiratif dan mudah mengerti
materi yang telah dijelaskan oleh guru mereka. Karena guru
mereka kreatif, inovatif dalam menggunakan dan menjelaskan
materi kepada siswanya.
56
Karena guru menggunakan media dalam mengajar, sikap
siswa tidak banyak bicara, mereka lebih memperhatikan ,
mendengarkan dengan sungguh-sungguh, karena media gambar
animasinya menarik.
Di tengah-tengah pembelajaran, banyak siswa yang
bertanya tentang materi yang sedang dijelaskan oleh guru mereka,
karena siswa ada yang belum mengerti. Kemudian guru
memberikan penjelasan dan jawaban tentang apa yang ditanyakan
oleh siswanya.
Kemudian siswa mengadakan refleksi, yaitu menjelaskan
kembali dan mengulang-ulang medianya, untuk diperlihatkan
kembali. Sikap siswa menunjukkan sangat senang sekali ketika
guru sering mengulang media gambar animasinya.
Setelah itu, guru memberikan pertanyaan tentang apa yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Sikap siswa pun menjawabnya
dengan senang hati, karena mereka suka dengan apa yang
dilakukan oleh gurunya itu.
Kemudian guru meminta siswanya untuk menutup bukunya
dan mempersilahkan membuka buku catatan dan latihan. Guru
memberikan catatan sedikit sambil memutarkan gambar animasi
seperti angin muson yang dapat bergerak-gerak.
Sikap siswa pada saat itu sangat antutias sekali mencatat
poin-poin penting yang diberikan oleh guru mereka. Apa yang
dilakukan oleh guru mereka semata-mata untuk mempermudah
siswanya untuk mengingat materi yang diajarkan, karena kalau
tidak ada catatan, pasti siswa mudah lupa.
Setelah memberikan catatan kepada siswanya, guru
memberikan latihan, tentang apa yang sudah dijelaskan. Siswa
57
benar-benar memperhatikan dengan sungguh-sungguh yang guru
jelaskan agar dapat mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru dengan benar.
Kemudian setelah memberikan catatan dan latihan kepada
siswanya, guru memberikan tugas mandiri tidak terstruktur, untuk
dikerjakan dirumah.
Akhirnya jam pelajaran IPS telah berakhir, guru pun
menutup pelajaran dengan memberikan kesimpulan dan motivasi
kepada siswanya. Juga memberikan tugas rumah dan memberi
tugas untuk membaca materi selanjutnya. Dan guru menutup
pelajaran dengan membaca hamdalah.
C. Gejala-gejala Psikologis-Afektif Siswa Pada Saat dan Setelah Mereka
Mengikuti Pembelajaran Berbantuan Media Gambar Animasi
1. Penerimaan Siswa Terhadap Berbantuan Media Gambar Animasi
Sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
menggunakan media gambar animasi, mereka sangat senang,
semangat, dan antutias mengikuti proses pembelajaran. Siswa pun
duduk ditempat duduknya masing-masing. Walaupun ada salah
satu teman dari mereka ada yang bercanda, tetapi mereka masih
tetap memperhatikan dan memusatkan perhatian pada pelajaran.
Dengan adanya media gambar animasi yang digunakan oleh
guru dalam mengajar, siswa dapat lebih jelas dan mudah mengerti
pelajaran yang dijelaskan oleh guru mereka. Mereka berpendapat
guru yang menggunakan media dalam mengajar membuat siswa
mudah mengerti, apalagi dengan media gambar animasi yang telah
dilakukan oleh guru mereka, karena media gambar animasi itu
menarik perhatian. Serta guru menjelaskannya dengan baik dan
58
disertai contoh-contoh yang konkrit seperti materi geografi yaitu
angin muson yang dapat bergerak-gerak.
Ketika pembelajaran berlangsung cukup lama, dan siswa
merasa jenuh, maka guru mengambil inisiatif untuk mengajak
bermain siswanya sambil menampilkan gambar-gambar yang lucu
sampai siswa-siswanya itu merasa enjoy sampai habis masa jenuh
mereka, kemudian guru melanjutkan pembelajaran.
Pada saat mengikuti pembelajaran, sikap siswa menerima,
memperhatikan, mendengarkan dengan sungguh-sungguh guru
yang sedang menjelaskan di depan kelas. Karena gambar animasi
termasuk gambar yang dapat menarik perhatian siswa.
Media yang digunakan dan ditampilkan oleh guru serta
dirancang sangat menarik, kreatif dan inovatif yang dibuat oleh
guru mereka, sehingga membuat sikap siswa sangat suka dengan
apa yang ditampilkan oleh guru mereka.
Adanya media yang digunakan oleh guru, membuat siswa
menjadi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dari awal
sampai akhir pembelajaran, mereka selalu bertanya kepada guru
tentang apa yang belum mereka pahami dan menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru mereka, sehingga kelas pada saat itu
menjadi hidup tidak pasif.
Siswa menganggap media gambar animasi yang digunakan
oleh guru mereka, sangat menarik perhatian mereka, serta menjadi
inspirasi bagi siswa dan mudah dimengerti, walaupun hanya
ditampilkan gambar yang dapat bergerak-gerak siswa juga
mendapatkan catatan poin-poin penting tentang materi yang sedang
dijelaskan oleh guru mereka.
59
Gambar animasi adalah salah satu bentuk komunikasi
grafis, yaitu suatu gambar interpretative yang menggunakan
simbol-simbol untuk menanyakan sesuatu pesan secara cepat dan
ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-
kejadian tertentu.
Sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung sangat
semangat sekali, ketika mengetahui bahwa guru mereka akan
menggunakan media dalam mengajar.
Setelah selesai pembelajaran pun, sikap siswa masih tetap
senang dan gembira, karena gambar animasi dapat menjadi
inspirasi mereka untuk menggambar. Dan siswanya pun masih
tetap semangat untuk melanjutkan materi pelajaran untuk
selanjutnya.
2. Reaksi Siswa Terhadap Pembelajaran Berbantuan Media Gambar
Animasi
Reaksi siswa pada saat dan sesudah pembelajaran yang
menggunakan media gambar animasi, sangat senang dan
menerima. Dengan ditandai dengan mereka sangat memperhatikan,
memperhatikan, dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh
materi yang guru menjelaskan di depan kelas.
Sikap siswa menunjukkan keseriusan dalam mengikuti
proses pembelajaran yang berbantuan media gambar animasi yang
ditampilkan oleh guru mereka.
Gambar yang biasa digunakan tentu ada hubungannya
dengan pelajaran yang sedang dijelaskan. Dengan gambar animasi
dapat mengarahkan sikap siswa yang melihat gambar tersebut
60
untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang timbul dalam
pikiran siswanya.
Proses pembelajaran yang menggunakan media gambar
animasi dapat menarik perhatian siswa, gambar animasi juga dapat
menarik simpati siswa. Ketika siswa sudah merasa jenuh atau
bosen dalam mengikuti pembelajaran.
Adanya interaksi anatara siswa dengan guru ketika proses
pembelajaran yang berbantuan media gambar animasi, dengan
ditandai adanya tanya jawab yang dilakukan oleh siswa dan siswa
yang lain juga menanggapi siswa yang bertanya kepada guru
bidang studi mereka.
Siswa berpendapat, karena di sekolah Al-Ikhlas ini sarana
dan fasilitasnya ada maka wajarlah guru bidang studi
menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh
sekolah, kreatif dan inovatif dalam menggunakannya. Dan juga
dapat membantu dalam mengajar juga meringankan guru bidang
studi dalam menjelaskan materi pelajaran di depan kelas.
Sikap siswanya juga pun menerima dan menghargai guru
yang sedang mengajar di depan kelas yang menggunakan media
gambar animasi tersebut. Dengan memperhatikan, mendengarkan
dengan sungguh-sungguh guru yang sedang mengajar di depan
kelas.
Bahkan siswanya pun menjadi kreatif dan kritik dalam
bertanya kepada guru mereka, karena dengan ditampilkan gambar
animasi itu membuat timbul pertanyaan di pikirin siswa dan
siswanya pun mudah mengerti apa yang dijelaskan oleh guru
mereka.
61
3. Karakteristik Afektif Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran
Berbantuan Media Gambar Animasi
Setelah dijelaskan diatas bagaimana penerimaan siswa
terhadap pembelajaran berbantuan media gambar animasi dan
reaksi siswa akan dijelaskan karakteristik sikap siswa setelah
mengikuti pembelajaran berbantuan media gambar animasi.
Karakteristik afektif itu dibagi menjadi lima (5) diantaranya :
a. Sikap
Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap dapat bersifat positif dan
dapat bersifat negatif. Sikap positif, cenderung tindakan mendekati,
Rosdakarya, 2009) Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta :Gaung Persada Press, 2008) Munadi, Yudhi, Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model
Belajar, Didaktika Islamika : Jurnal Keislaman, Kependidikan dan Kebahasaaan. III (9 Oktober,2002), h. 81.
Nurkancana, Wayan dan P.P.N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, ( Surabaya :
Usaha Nasional, 1986) O. Sears, David, Psikologi Sosial Jilid I, ( Jakarta : Erlangga,1998) Poerwadarminta, WJS., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,1991). Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2000), Cet. Ke-16 Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif, Jakarta : Rineka Cipta, 1997. Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya,2007) Sadiman, Arief, dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta : PT Raja Grafindo,2003) Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana, 2008) Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta : PT Bulan
Bintang ,2000), Cet. Ke-8, Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : PT Renika
Cipta,2003), Solihatin, Etin, Cooperative Learning analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008) Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, ( Jakarta : PT Logos Wacana Ilmu, 1999)
71
_____________, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003)
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1999), cet ke-10. Coser, dalam www.bolender.com Koeshandar, Ade, Guru dan Media Pembelajaran, http:// www. Pustekkom.Go.Id /
Persada, 2007) Faturrohman, Pupuh, dkk, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, ( Bandung: PT Refika Aditama,2007)
Gerungan, W. A., Psikologi Sosial, ( Bandung : PT Refika Aditama, 2004 Hamalik, Oemar, Media pembelajaran, ( Bandung : penerbit Alumni,2000)
66
67
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : PT Renika Cipta, 1997) Harre, Rom dan Roger Lamb, Ensiklopedi Psikologi, (Jakarta : Arcan, 1996) Iska, Zikri Neni, Psikologi, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2006) Kriyantono, Rahmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi : Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, ( Jakarta : Kencana, 2008)
Manser, Martin H. Oxford and Oxford English,(Oxford University Press,1991) Martinus, Surawan Martinus, Kamus Kata Serapan, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001) Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Pustekkom
Rosdakarya, 2009) Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta :Gaung Persada Press, 2008) Munadi, Yudhi, Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model
Belajar, Didaktika Islamika : Jurnal Keislaman, Kependidikan dan Kebahasaaan. III (9 Oktober,2002)
Mulyasa, E. Implementasi KTSP Kemandirian Guru, (Jakarta : Bumi Aksara,2009) Nurkancana, Wayan dan P.P.N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, ( Surabaya :
Usaha Nasional, 1986) O. Sears, David, Psikologi Sosial Jilid I, ( Jakarta : Erlangga,1998) Poerwadarminta, WJS., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,1991) Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
1985), cet. 5, Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif, Jakarta : Rineka Cipta, 1997. Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya,2007) Sadiman, Arief, dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta : PT Raja Grafindo,2003)
68
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008)
Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta : PT Bulan
Bintang ,2000), Cet. Ke-8, Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : PT Renika
Cipta,2003), Solihatin, Etin, Cooperative Learning analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008) Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, ( Jakarta : PT Logos Wacana Ilmu, 1999) _____________, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2003) Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1999), cet ke-10. Coser, dalam www.bolender.com http://alumnisman1tebas.blogspot.com/2010/02/definisi-sikap.html http://ariesmada.net/kurikulum/PENILAIAN_AFEKTIF.pdf http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/ http://marinishadrina.blogspot.com/2009/10/pengertian-animasi.html http://mtholib.wordpress.com/2007/08/21/pengertian-animasi/ http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-
Baik 57,12 57,12 15 Rsk ringan Rsk sedang Rsk berat Rsk total
b) Data Ruang Belajar Lainnya
Jenis Ruangan Jumlah (buah)
Ukuran (p x l) Kondisi Jenis
Ruangan Jumlah (buah)
Ukuran (p x l) Kondisi
Perpustakaan 1 11 x 8 baik Lab. Bahasa 1 11 x 7 baik Lab. Biologi 1 11 x 5 baik Lab. Komp. 1 11 x 6 baik Ketrampilan 1 11 x 5 baik Lab. Fisika 1 11 x 5 baik Multimedia 1 9 x 5 baik Serbaguna 1 12 x 10 baik Kesenian 2 11 x 5 baik
c) Data Ruang Kantor
Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (p x l) Kondisi Kepala Sekolah 1 8 x 4 baik Wakil Kepala Sekolah 1 7 x 4 baik
Guru 1 11 x 8 baik Tata Usaha 1 7 x 6 baik Tamu 3 5 x 3 baik
Tabel 6
Lapangan Olahraga dan Upacara 6. Lapangan Olahraga dan Upacara Lapangan Jumlah Ukuran Kondisi Keterangan
Basket 1 364 m2 Baik Futsal 1 364 m2 Baik Bulutangkis 2 270 m2 Baik Upacara 1 364 m2 Baik
Tabel 7
Perabot (furniture) utama 7. Perabot (furniture) utama
a. Perabot ruang kelas (belajar)
No Jumlah ruang kelas
P E R A B O T Jumlah & kondisi meja
siswa Jumlah & kondisi kursi
siswa Almari + rak buku/alat Papan Tulis
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
1 15 450 450 15 15
b. Perabot ruang belajar lainnya
Ruang
P E R A B O T Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Perpustakaan 20 40 15 Lab. IPA 6 40 10 Ketrampilan 40 4 Multimedia 40 Lab. Bahasa 40 40 Lab. Komputer 40 40 Serbaguna Kesenian 20 20 PTD Lainnya 8
c. Perabot Ruang Kantor
Ruang
P E R A B O T Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.ring
an
Rsk
. sed
ang
Rsk
. Ber
at
Kepala Sekolah 1 1 1 Wk. Kep.Sek. 3 3 Guru 32 32 Tata Usaha 3 7 4 Tamu 2 8 Lainnya
Tabel 8 Koleksi Buku Perpustakaan
8. Koleksi Buku Perpustakaan
No JENIS Jumlah Kondisi Rusak Baik
1 Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 12
2 Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.)
5.000
3 Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.) 1.000
4 Jurnal 5 Majalah 5 6 Surat Kabar 3 7 Lainnya TOTAL 6020
10 Papan Tulis 1 √ - - - 11 AC/kipas angin/exhoust fan 2 √ - - -
Lainnya � CD 15 √ - - - Kaset 10 √ - - -
Tabel 13 Inventaris Laboratorium Komputer
13. Iventaris Laboratorium Komputer
No. Jenis Jml Kondisi Kualitas/Fungsi
Keterangan Baik Buruk Layak Tidak
Layak Prasarana
1 Ruang Praktek - - - - - 2 Ruang Persiapan - - - - - 3 Ruang Penyimpana - - - - - 4 Ruang Gudang - - - - - 5 Meja Laboratorium Komputer 40 � - � - 6 Kursi Laboratorium Komputer 40 � - � - 7 Saluran dan Instalasi Listrik 1 � - � - 8 Sirkulasi Udara 1 � - � - 9 Sistem Pencahayaan � - - -
10 Komputer saling terhubunkan - - � - - dengan jaringan - - - - -
11 Jaringan Internet - - - - - 12 Ketersediaan Daya Listrik - - - - -
Alat Praktikum Komputer
1 Komputer - - - - - a Intel Pentium I - - - - - b Intel Pentium II - - - - - c Intel Pentium III 30 � � - d Intel Pentium IV 10 � � - e Lainnya - - - - -
Fasilitas dan Sarana SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan