Top Banner
Bul. Agron. 28 (3) 77 - 84 (2000) Efek Suhu Simpan daDPelapis terhadap Perubahan Kualitas Buah Pisang Cavendish Effect of Storage Temperatures and Coating Materials on Quality of Cavendish Bananas Bambang S. Purwokol) daDK. Suryana: ABSTRACT The objective of the experiment was to determine the effect of coating materials and storage temperatures in inhibiting the ripening processof banana fruits. Theexperiment consisted of twofactors namely storage temperatures (ambient and cool) and coating materials (control, Carnaubawax, bee wax, and Semper fresh). One experimental unit consisted of two fingers of banana. The experiment was replicated three times. Observationwas conductedon the following variables: peel color development, weight loss, fruit softening, ratio of flesh andpeel weight,sugar content, and titratable acidity. Result of the experiment showed that carnauba wax 6 % inhibited weightloss, fruit softening, and the increase offlesh andpeel weightratio. Beewax inhibitedfruit softening, peel color development, and sugar content. Fruit treated with carnauba wax 6 % could be stored at cool temperature for 25.9 days, 10.5 days longer than untreatedfruit stored at ambient temperature.Among the three coating materials, Semper fresh had the lowest effectiveness in inhibiting banana fruit ripeningprocess. Key words.. Coating, Ripening, Banana, Shelflife PENDAHULUAN Usaha; yang dapat memperlambat proses metabolisme dan mengurangi tingkat kerusakan an tara lain adalah penyimpanan pada suhu dingin dan pelapisan buah dengan bahan pelapis dari luar (eksogen). Penyimpanan pada suhu dingin dapat menurunkan reaksi biokimia yang terjadi pada buah, .mengurangi produksi dan kerja etilen, dan menghambat proses pelunakan (Wills et al., 1989) sehinggadapat memperpanjang daya simpan buah. Umumnya bagian kulit buah mengandung lapisan lilin alami yang berfungsi sebagai pelindung. Dalam proses pemanenan, seringkali lapisan tersebut dapat hilang. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan lilin/bahan pelapis secara eksogen. Lapisan lilin dapat mengurangi susut bobot, menghambat pelunakan (Hagenmaier dan Shaw, 1992), membentuk halangan bagi pertukaran udarasehingga tercipta suatu kondisi atmosfer terrnodifikasi dengan konsentrasi oksigen rendah clan CO2 tinggi (Chu, 1992), dan menghambat proses pemasakan (Bayindirli et al., 1995). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek beberapa jenis bahan pelapis buah yang dikombinasikandengan perlakuan suhu simpan buah dalam menghambatproses pemasakan buah pisang. Buah pisang termasuk komoditi buah renting di Indonesia baik dalam luasan lahan maupun produksinya. Buah pisang kaya akan kandungan gizi an tara lain gula, vitamin A, Bl, B2, B6, B12 dan vitamin C. Buah pisang dapatdikonsumsisebagai buah segaratau diolah menjadi makanan ringan atau produk lainnya. Oitinjau dari tire respirasinya, buah pisang termasuk buah kelompok klimakterik yaitu dalam proses pemasakan ditandai oleh peningkatan laju respirasi kemudian mengalami penurunan. Hal yang sarna juga terjadi pada laju produksi etilen. Laju respirasi buah pisang berkisar antara 10-20 mg CO2/kg/jam dan laju produksi etilen berkisar antara 1- 10 ~l etilen/kg/jam. (Kader, 1992). Tingkat laju respirasibuah yang tinggi selama pemasakan biasanya terkait dengan cepatnya pro5es kemunduran (deteriorasi). Ini merupakan salah satu faktor yang menyumbang kepada kehilangan hasil. Faktor lain yang dapat menyumbang kehilangan hasil antara lain aktivitas mikroorganisme dan pe-nanganan pasca panen yang kurang tepat. Angka kehilangan hasil produk hortikultura dapat mencapai 50 % (Wills et al., 1989). I) 2) Star Pengajar Jurusan Budidaya Pertanian - Faperta IPB Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian - Faperta IPB
8

Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

Oct 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

Bul. Agron. 28 (3) 77 - 84 (2000)

Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan KualitasBuah Pisang Cavendish

Effect of Storage Temperatures and Coating Materials on Qualityof Cavendish Bananas

Bambang S. Purwokol) daD K. Suryana:

ABSTRACT

The objective of the experiment was to determine the effect of coating materials and storage temperatures ininhibiting the ripening process of banana fruits. The experiment consisted of two factors namely storage temperatures(ambient and cool) and coating materials (control, Carnauba wax, bee wax, and Semper fresh). One experimental unitconsisted of two fingers of banana. The experiment was replicated three times. Observation was conducted on thefollowing variables: peel color development, weight loss, fruit softening, ratio of flesh and peel weight, sugar content,and titratable acidity. Result of the experiment showed that carnauba wax 6 % inhibited weight loss, fruit softening, andthe increase offlesh and peel weight ratio. Bee wax inhibitedfruit softening, peel color development, and sugar content.Fruit treated with carnauba wax 6 % could be stored at cool temperature for 25.9 days, 10.5 days longer thanuntreated fruit stored at ambient temperature. Among the three coating materials, Semper fresh had the lowesteffectiveness in inhibiting banana fruit ripening process.

Key words.. Coating, Ripening, Banana, Shelf life

PENDAHULUAN Usaha; yang dapat memperlambat prosesmetabolisme dan mengurangi tingkat kerusakan an taralain adalah penyimpanan pada suhu dingin danpelapisan buah dengan bahan pelapis dari luar(eksogen). Penyimpanan pada suhu dingin dapatmenurunkan reaksi biokimia yang terjadi pada buah,.mengurangi produksi dan kerja etilen, dan menghambatproses pelunakan (Wills et al., 1989) sehingga dapatmemperpanjang daya simpan buah.

Umumnya bagian kulit buah mengandung lapisanlilin alami yang berfungsi sebagai pelindung. Dalamproses pemanenan, seringkali lapisan tersebut dapathilang. Usaha yang dapat dilakukan adalah denganpenambahan lilin/bahan pelapis secara eksogen. Lapisanlilin dapat mengurangi susut bobot, menghambatpelunakan (Hagenmaier dan Shaw, 1992), membentukhalangan bagi pertukaran udara sehingga tercipta suatukondisi atmosfer terrnodifikasi dengan konsentrasioksigen rendah clan CO2 tinggi (Chu, 1992), danmenghambat proses pemasakan (Bayindirli et al., 1995).

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkanefek beberapa jenis bahan pelapis buah yangdikombinasikan dengan perlakuan suhu simpan buahdalam menghambat proses pemasakan buah pisang.

Buah pisang termasuk komoditi buah renting diIndonesia baik dalam luasan lahan maupunproduksinya. Buah pisang kaya akan kandungan gizian tara lain gula, vitamin A, Bl, B2, B6, B12 danvitamin C. Buah pisang dapat dikonsumsi sebagai buahsegar atau diolah menjadi makanan ringan atau produklainnya.

Oitinjau dari tire respirasinya, buah pisangtermasuk buah kelompok klimakterik yaitu dalamproses pemasakan ditandai oleh peningkatan lajurespirasi kemudian mengalami penurunan. Hal yangsarna juga terjadi pada laju produksi etilen. Lajurespirasi buah pisang berkisar antara 10-20 mgCO2/kg/jam dan laju produksi etilen berkisar antara 1-10 ~l etilen/kg/jam. (Kader, 1992). Tingkat lajurespirasi buah yang tinggi selama pemasakan biasanyaterkait dengan cepatnya pro5es kemunduran(deteriorasi). Ini merupakan salah satu faktor yangmenyumbang kepada kehilangan hasil. Faktor lain yangdapat menyumbang kehilangan hasil antara lainaktivitas mikroorganisme dan pe-nanganan pasca panenyang kurang tepat. Angka kehilangan hasil produkhortikultura dapat mencapai 50 % (Wills et al., 1989).

I)2)

Star Pengajar Jurusan Budidaya Pertanian - Faperta IPBMahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian - Faperta IPB

Page 2: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

8ul. Agron. 28 (3) 77 - 84 (2000)

Tabel I. Pengaruh jenis bahan pelapis dan suhu simpan terhadap susut bobot buah pisang Cavendish

Hasil Pengamatan (HSP)Perlakuan 4 8 12 16 20 24* 28* 32*

%Suhu simpanSuhukamar 5.5a O.Oa 14.7a 21.6a 29.4 aSuhudingin 3.8b 7.2 b 10.3b 13.7b 16.8b 19.8 23.1 26.2Bahan PelapisKontrol 5.1 9.6 a 14.2 a 21.1 a 26.4 23.7 a 27.7 a 31.8 aLilinlebah6% 4.6 8.lcb 11.4b 15.7b 20.0 17.7b 20.5b 23.lcLilinCamauba6o/ci 4:1 7.6c II.2b 15.4b 23.5 17.0b 19.8b 22.4cSemperfresh 1.2 % 4.8 9.1 ab 13.3 a 18.5 ab 22.4 20.9 ab 24.4 a\J 27.4 bKeterangan: Angka-ang'kayangdiikuti olehhurufyang sarna padakolomdan aspek yang'sama'adcil'ah"tld ' ber6~' a!

nyata pada uji Duncan tarafO.05 -'-' "--;~-!;1-:;,I1~v-'-.'- .

; . = data hanya dari buah pisangpada suhu dingin ~~~r ,-~~

BAHAN DAN METODE

1 1. bJdQ:c..~ ~O t... --~-o-mmi~-() " . 'J",-11 (;, '- IWE""

,r;' HASIL DA'N,PEMBAHASAN £tSl.f!JjJ-\1-, Hasi/ , .. : n6gnfil"1~)1

":'..." ; I"", ,1,i!.!Ui',:);;-:r;r/;;ifiA .r

;P~rlakuan:!: subu ,:simpan'i;L\~~u'" nS'ataterhadap susut bobGt' buah pac!la\!';$6Jboo ,pengamatansedangkan perlakual1 bahan pelapis mulai berpengaruhnyata setelahpengamatan 8HSP.:]P~rSelJ :SU$l.It ;bQPQJ::buah pi$ang Cavendish yang~isimpan padas~~.dingin,l~b'ih':r'en.dah dibandingkan dengan ,:gdlttJ / kamar

~(I~~ell).~'\';:: --, ':'; Pada,:8" :lfSp perlaWiidn..4ilin camauba 6% berbemJ

nyata derl~n kontrol dari'S:emperfresh 1.2% tetapi ~i

berbeda 'cnyata dengmuJ)erlakuan lilin leb..:~~}:Perlakuan Jilin lebah- 6%dari I ifincamaUba-611/ober'r5e-d"'d'nyata de~~~ k_on_tr?1 9~n Sem~rfresh ] .2%l!'padfi::1~HSP:Pada i6,i24ijaw2g'~S~(.pettaKti!irl fflmi(ebahI6%

HSP semua jenis bahan pelapis yang digunakan nyatamenghambat perubahan susut bobot buah. Secara urn urnpersen susut bobot buah pisang ;~" dillipiSi '.tit.in it

camaupa 6% adalah paling kecil selarna peny!rnpanan.G~rrib~r' l' !11Jehlirtjukkarl tia~a!~dtt 'lsuHU r ~ang

sa~a,: bJ~H kd~6{;~~n'gala~VmtitbObofryftilg ,t'atln~:')besitr; dibantiingRIin'!'perfakUmt '1)!atI1lli' ~~~s'l:Jdm#iY~:Butift Yang!d1jipi~f: n\iW c!itnau"ba fdJ/ti illah tlis;n% p~ (padac'.

pada semua hanpengartiatan:' !\!"C!rI,.u(.j".dru ",;\) ,d.,,-

Tabel' 2!im't:1tiffijuKkaff;4bahwai:(1fIIuIaJ;j"12 "sP-Jperlllktiah sullo 'sii{,piih i 'Iir1JnijebatJkaritpttbetlaafl cnyktitJ

terhadap' wllriia "1<:u'l¥t bUab "'pisang: ;:'(PejjJ§~tfati J's~dingin rnenghasilkan perubahan wama kulit buah~,yti~!lebih farnbatdibartiJingkan suhu'! kamllt. BUah ':yangdiberi perlakuan Suhti'kat1\ii.r lh~ng8f~f! witrr\3'-:kwmg'kecoklatan '(sfcil:la'Wama; g:.6'i~dii-'20'iH8P"')S~8ngkMlibuah yangdibtri:penaRuan.rstihti dfrt~n rJ\~riCiaptfi;Qk~a'80 d 32 U:cfn ",' , .-1" :; .-, J .... pa a' o-or. ,."""" ";,,, '~'--! ,n<1(! '.\ !.~}..~Ol.\

;'",;i'i!\Cll!sm tiUt;q jud~eJ~t i,,!I:1 ilSb iggruJ

~

Penelitian dilaksanakan di beber&pa labo-ratorium,di F&kult¥ Pertanian, Fa~ult&5 Teknologi Pertanian daD'. , , . 'PAU Pangan GIZI, Instltut Pertaman Bogor antara bulanMei - Juni 1998, Bahan yang digunakan adalah pisang

Cavendish 31. matang penuh ya~ diperoleh dariPTNusantara Tropical Fruits, Lampung. Bahan lain yangdigunakan ialah : Semperfresh, Jilin carnauba, , Iilin

lebah, bahan-bahan campuran ,~ntuk membuat emulsililin'ldan bahan kiP"1iauntuk a~lisis, t

~~pcangan rang digu¥~'PP ~nt~k ~en~~a,t&cn 0,20 hart setelah p~rlakuan (HSP) ialah rancanganfaktorial dengan dua faktor yaitu bahan pelapis daD suhusimpan. Faktor perlakuan bahan pelapis terdiri atas :Semperfresh 1.2%, Jilin Jebah 611/0, lilin carnauba 6%,dan kontroi,csedangkan faktor perlaku!m suhu simpan

terdiri atas suhu kamar (25-270C) dan suhu dingin (18-

200C). Rancangan yang digunakan pada 24-32 HSPap,,!:Iah acak ~ leng!<~p", S~ti&P satuan percob~ ~er~iria~a~ dua buah 'ari isa.:. Perc'b~n~ erdiri:;~tas tl'iiUj~iry&~!J; :""J,:',P,}1,~~,:, :"'F9::.ij",.."~" :,i:;, g

, Buah pisan'gca~eridi.sli dati pr Nvsant'aiaTroplda1

Fruits, Lampung diangk~fkbp.riS~wU'S:Jg"8r!Niisantira;Tangerang dengan t~k pad!!; suhu ambien pada malamhari. Buah diangkut dari Tangerang ke Bogor denganmobil ber-AC.,., i"' I '.. "..) , , ,

s.es&"1~i di:ijQ~dr.buah diRi,sahkan clan ~etahnya

dibia,rk~n':~engerj~: ,~i1~h,:' ke~~di~rt d'icucidengansab~n, Qibil&5.. de!1gan aird~' d,kerin:gkan; BiJah dicelupd~)a* Ben!at~ rbO()pp~,9,~n ~ahan pelapis seram~ 30

c(f,~\~. ~,iia~,:k?ntr~1 d~~~,I~~'9a1.?~'.r~~tan:Be~l~te~aja;Bl!ah dlkenngangmkan, kemudlM dlstl'l\pat1 drataSrak,j,." .;'.i ;,"" ' ,penYlmpanan pada suh~ perlakuan. -

'.: perigamatail mellpiltPp~uba'h, s(ibagai t)~t:warila Rliltt'buah (voriLosecke,'i949ike1unakan,'susut'bobot, rasio bobot daging dan kulit buah, kandungangula clan asam tertitrasi (Apriyantono et al., 1989).

78 Bamb~pg§1 p:\,If»:~qi~'~'r.f?Hf,)!.iHJ;Pi

Page 3: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

But. Agron. 28 (3) 77 - 84 (2000)

Perlakuan bahan pelapis tidak berbeda nyata padasemua hari pengamatan walaupun pada 16, 20 dan 24HSP nilai skala warna kulit buah berbeda antara 1.0-3.0.Secara umum perlakuan bahan pelapis juga meng-hasilkan perubahan warna yang lebih lambat diban-dingkan kontrol. Buah pisang perlakuan kontrolmencapai skala warna 8.0 pada 24 HSP sedangkansemua jenis bahan pelapis mencapai skala 8.0 pada 32HSP. Perlakuan lilin carnauba 6% dan suhu ding inmenghasilkan perubahan warna kulit buah yang palinglambat dibandingkan perlakuan lainnya sampai pada 8HSP. Pada pengamatan selanjutnya warna kulit buahperlakuan lilin carnuba 6 % dan suhu dingin (data tidakdisajikan) dan skor lebih kecil dibanding kontrol.

Kelunakan buah pi sang Cavendish yang diberiperlakuan suhu simpan mulai berbeda nyata setelahpengamatan 12 HSP sedangkan perlakuan jenis bahanpelapis berbeda nyata pada pengamatan 0 dan 20 HSP(Tabel 3). Nilai kelunakan buah pisang yang disimpanpada suhu dingin selalu lebih kecil dibandingkandengan kelunakan buah yang disimpan pada suhukamar. Pada pengamatan 20 HSP kelunakan buahperlakuan lilin camauba 6% berbeda nyata dengankontrol dan Semperfresh 1.2%. Perlakuan lilin camauba6% tidak berbeda nyata dengan Jilin lebah 6%. Secaraumum lilin camauba 6% menghasilkan nilai kelunakanbuah yang lebih kecil dibandingkan perlakuan lainnya.

Suhu sirnpanSuhu karnar 2.0 3.0 4.0a 5.8 a 8.0 aSuhu dingin 1.8 3.0 3.0 b 3.5 b 4.3 b 6.0 7.3 8.0Bahan PelaoisKontrol 2.0 3.0 4.0 6.0 7.8 8.0 8.0 8.0Lilin lebah 6% 1.8 2.8 3.3 4.3 6.3 5.0 7.0 8.0Lilin Carnauba 6% 2.0 3.0 3.5 4.8 6.8 5.0 7.0 8.0Sernperfresh 1.2 % 1.5 2.8 3.3 4.5 6.3 6.0 7.0 8.0Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolorn dan aspek yang sarna adalah tidak

berbeda nyata pada uji Kruskal- Wallis taraf 0.05* = data hanya dari buah pisang pada suhu ding in

pengaruh penggunaan Semperfresh 1.2% terhadap rasiodaging dan kulit buah berbeda nyata dengan perlakuanlainnya pada pengamatan 0 dan 28 HSP sertamenghasilkan nilai rasio, daging kulit buah tertinggi.Pada pengamatan 24 HSP nilai rasio daging dan kulitbuah yang diberi bahan pelapis berbeda nyata dengankontrol. Secara umum lilin camauba 6% paling efektifdalam menghambat kenaikan rasio daging dan kulitbuah pisang.

Kelunakan buah yang disimpan pada suhu kamarmeningkat cepat pada 12, 16 dan 20 HSP sedangkankelunakan buah yang disimpan pada suhu dinginmeningkat cepat pada 24, 28 dan 32 HSP. Lajukelunakan buah yang mendapat perlakuan lilin lebah6% dan suhu dingin cenderung lebih kecil dibandingkanperlakuan lainnya selama penyimpanan (Gambar 2).

Tabel 4 menunjukkan bahwa pada pengamatan 8,12, 16 dan 20 HSP perlakuan suhu simpan memberikan

-Suhu simpanSuhukamar 1.5 1.7 1.9 3.3a 8.8a 14.4aSuhu dingin 1.6 1.7 1.9 2.0 b 2.2 b 2.4 b 3.5 6.4 7.9Bahan PelapisKontrol 1.7a 1.8 1.9 3.3 6.0 9.4a 3.7 11.8 10.1Lilinlebah6% 1.6a 1.7 1.9 2.0 4.7 7.7ab 2.9 4.3 6.4LilinCamauba6% 1.4b 1.7 1.9 2.1 5.2 6.9b 3.3 4.4 7.7Semperfresh 1.2 % 1.4 b 1.7 1.9 3.1 6.1 9.7 a 4.1 5.1 7.3Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolom dan aspek yang sarna adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan tarafO.05. = data hanya dari buah pisang pada suhu dingin

79Efek Suhu Simpan dan Pelapis terhadap

Page 4: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

8ul. Agron. 28 (3) 77 84 (2000)

Tabel5. Interaksi jenis bahan pelapis clan suhu simpan terhadap rasio daging clan kulit buah pisang CavendishP lak Hasil Pengamatan (HSP) -er uan - 0 4 8 12 16 20

Kamar kontrolKamar L. Lebah 6%Kamar L. Camauba 6%Kamar Semperfresh 1.2%Dingin KontrolDingin L. Lebah 6%Dingin L. Camauba 6%Semperfresh 1.2 %

1.11.10.91.41.21.21.11.2

1.51.51.51.41.41.51.61.4

1.71.71.61.71.51.51.51.6

2.01.81.92.31.71.61.61.9

2.7 a1.9 b2.6 a2.5 a1.8 b1.9 b1.9 b1.8 b

2.32.22.12.22.02.01.82.2

Tabel 7 menunjukkan bahwa interaksi an-taraperJakuan bahan pelapis clan suhu simpan terhadap KGTterjadi pada 12 HSP. Pada suhu kamar, Jilin Jebah 6%clan camauba 6% berbeda nyata dengan kontrol. Padasuhu dingin, semua jenis bahan pelapis tidakmenyebabkan perbedaan nyata dalam kandungan KGT.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuansuhu simpan berpengaruh nyata terhadap kandunganasam tertitrasi (KAT) pada pengamatan 8, 12 clan 16HSP, sedangkan perlakuan bahan pelapis hanyamenyebabkan perbedaan nyata pada pengamatan 0 HSP(Tabel 8). Penyimpanan buah pada suhu dingin mampumenghambat peningkatan nilai KA T buah pisangCavendish. Nilai KAT buah pisang Cavendish padasuhu kamar dan suhu dingin mengalami peningkatankemudian penurunan.

Interaksi antara perlakuan bahan pelapis dan suhusimpan hanya terjadi pacta 16 HSP (Tabel 5). Pactapengamatan 16 HSP, perlakuan bahan pelapis pacta suhukamar menyebabkan perbedaan nilai rasio daging dankulit buah pisang Cavendish, sedangkan perlakuanbahan pelapis suhu dingin tidak menyebabkanperbedaan. Perlakuan lilin lebah pacta suhu kamarmenyebabkan rasio bobot daging dan kulit buahterendah dibandingkan kombinasi bahan pelapis lainnyapacta suhu kamar.

Perlakuan suhu simpan menyebabkan perbedaannyata terhadap kandungan gula total (KGT) untuk setiapwaktu pengamatan sedangkan pengaruh bahan pelapismenyebabkan perbedaan nyata pacta pengamatan 12. 16,20 dan 24 HSP. Pacta penyimpanan suhu dingin, KGTbuah pi sang Cavendish lebih kecil dibandingkan KGTpacta penyimpanan suhu kamar (Tabel 6).

Pad a 12 dan 20 HSP, perlakuan Iii in lebah 6% danIiI in carnauba 6 % berbeda nyata dengan perlakuankontrol dan Semperfresh 1.2%. Pacta 16 HSP semuajenis bahan pelapis menghasilkan persen kadar gulatotal yang berbeda nyata de-ngan kontrol. Pacta 24 HSPpersen kadar gula total buah yang dilapisi Semperfresh1.2% adalah yang terbesar dan berbeda nyata denganperlakuan bahan pelapis lainnya. Secara umum JilinIcbah 6% lebih mampu menghambat perubahan kadargula total buah pisang Cavendish dibandingkan bahanpelapis lainnya.

Pembahasan

Buah pisang Cavendish mengalami peningkatansusut bobot selama penyimpanan. Susut bobotdisebabkan oleh transpirasi dan respirasi selamapenyimpanan (Kader, 1992; Santoso dan Purwoko,1993). Kehilangan bobot karena transpirasi dapatmenyebabkan pengeriputan yang mengurangi nilaipenampakan.

Proses respirasi dan transpirasi dapat dihambatoleh penyimpanan buah pacta suhu dingin (Hardenburg

vn Bambang S. Purwoko dan K. Suryana

Page 5: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

Bul. Agron. 28 (3) 77 - 84 (2000)

dingkan susut bobot buah yang disimpan pad a suhukamar (Tabel 1). Susut bobot pacta suhu ruang pacta 20HSP sebesar 29.4%, sementara pacta suhu dingin nilaisusut bobot yang dicapai pacta 32 HSP sebesar 26.2%.

et 01.. 1986; Pantastico et 01., 1993; clan Paull, 1996)atau perlakuan bahan pelapis (Prabawati, 1985;Roosmani clan Tirtosoekotjo, 1990; clan Hagenmaierclan Shaw, 1992).

Pada percobaan ini buah yang disimpan pada suhudingin mempunyai susut bobot lebih rendah diban-

Tabel 6. Pengaruh jenis bahan pelapis dan suhu simpan terhadap kadar gula total buah pisang Cavendish

Hasil Pengarnatan (HSP)Perlakuan 0 4 8 12 16 20 24* 28* 32*

, % Suhu simpan

Suhu kamar 0.6 a 1.4 a 2.8 11.6 a 20.9 a 17.0 aSuhudingin 0.5b 1.0 b 1.6 2.9b 6.7b 8.3b 12.7 13.7 19.9Bahan PelapisKontrol 0.5 1.1 2.2 10.9 a 17.5 a 14.1 a 14.6 b 16.8 21.0Ulinlebah6% 0.5 1.3 2.2 3.8c 10.9b 10.lb 5.lc 13.9 19.4Lilin Carnauba 6% 0.6 1.3 2.2 6.0 b 11.6 b 11.0 b 11.5 b 11.4 19.7Semperfresh 1.2% 0.6 1.0 2.2 8.3a 12.6a 15.3a 17.9a 12.7 19.4

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh hurufyang Sarna pada kolorn dan aspek yang sarna adalah tidak berbedanyata spada uji Duncan taraf 0.05. = data hanya dari buah pisang pada suhu dingin

Tabel 7. Interaksi bahan pelapis dan suhu simpan terhadap kadar gula total buah pi sang Cavendish

P I k Hasil Pengamatan (HSP)er a uan 0 4 8 12 16 20

Kamarkontrol 0.5 1.2 2.7 17.1 a 24.1 16.9KamarL.Lebah6% 0.6 1.5 2.7 5.6bc 22.1 15.2KamarL.Carnauba6% 0.7 1.6 2.9 9.6b 19.1 16.5Kamar Semperfreshl.2% 0.8 1.3 2.9 14.0 a 18.3 19.6Dingin Kontrol 0.5 1.0 1.7 4.7 c 10.9 11.2Dingin L. Lebah 6% 0.5 1.2 1.6 2.0 c' 4.7 5.1Dingin L. Carnauba 6% 0.5 1.0 1.5 2.4 c 4.2 5.7

~mperfresh 1.2% 0.5 0.8 1.4 2.6 c 6.9 11.1

Tabel 8. Pengaruh jenis bahan pelapis dan suhu simpan terhadap kadar gula total buah iisang Cavendish

Hasil Pengamatan (HSP)Perlakuan 0 4 8 12 l6 20 24. 28. 32.

".."'.."""'.""'" (% asam mala!)

0.260.26

0.250.24

0.270.22

0.40 a0.27 b

0.37 a0.28b

0.390.35 0.33 0.34 0.35

0.300.400.340.35

0.270.290.230.25

0.250.240.240.24

0.240.260.250.23

0.370.300.310.35

0.330.330.350.29

0.330.380.450.31

0.330.350.300.36

0.320.380.310.35

Si:iii""U""S i m pan

Suhu kamarSuhu dinginBahan PelapisKontrolLilin lebah 6%Lilin Carnauba 6%

Semperfresh 1.2 %-Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh hurufyang sarna pada kolorn dan aspek yang sarna adalah tidak berbeda

nyata pad a uji Duncan tarafO.O5. = data hanya dari buah pisang pada suhu dingin

Efek Suhu Simpan dan Pelapis terhadap 81

Page 6: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

Bul. Agron. 28 (3) 77 - 84 (2000)

Tabel9. Pendugaan daya simpan buah pisang Cavendish pada perlakuanjenis bahan pelapis dan suhu simpan

P 1 k . Daya Simpan

er a uan Persamaan Regresl (hari)

Kamar-Kontrol y= 0.354 x+O.548 R~= 0.97 15.4Kamar-Lilin Lebah 6 % y= 0.014 x2+0.0567x+l.05 R2= 0.99 16.9Kamar-LilinCarnauba6% y=0.0IX2+0.142x+I.11 R2=0.99 16.1Kamar-Semperfresh 1.2 % y= 0.0112x2+O.12x+1 R2= 0.99 16.4Dingin-Kontrol y= 0.246x+I.12 R2= 0.96 19.8Dingin-Lilin Lebah 6 % y= 0.198x +0.944 R2= 0.93 25.5Dingin-Lilin Carnauba 6 % y=0.00426x2+0.0845x+0.936 R2= 0.99 25.9Dingin-Semperfresh 1.2 % y=0.00426x2+0.0845x+I.1 R2= 0.99 25.4

Keterangan: y = Skor warna 6; x = Dugaan daya simpan

dalam sintesis enzim-enzim penghidrolisis pati menjadigula sederhana seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.Kondisi atmosfer internal buah berperan dalammenghambat kerja etilen. Perlakuan lilin lebah dancamauba dilaporkan efektif dalam menghambat prosespemasakan clan mempertahankan pen am pakan(Purwoko dan Juniarti, 1998; Rufiarti, 1990;Hagenmaier dan Shaw, 1992).

Hasil pendugaan daya simpan disajikan pada Tabel9. Regresi dilakukan terhadap data skala warna kulitbuah. Berdasarkan pendugaan daya simpan, penggunaanbahan pelapis clan suhu dingin dapat memperpanjangdaya simpan buah pisang Cavendish. Kombinasiperlakuan terbaik untuk memperpanjang daya simpanbuah pisang Cavendish adalah kombinasi suhu dingindan Jilin camauba 6%. Kombinasi perlakuan terse butmenghasilkan daya simpan yang paling lama yaitu 25.9hari atau 10.5 hari lebih lama dibandingkan dengankombinasi perlakuan suhu kamar dan kontrol.

Perlakuan bahan pelapis dapat menghambat susutbobot buah selama penyimpanan. Lilin yangdiaplikasikan berfungsi sebagai pengganti lilin alamiyang hilang selama pemanenan atau memperbaikipenutupan pori-pori. Penutupan pori-pori dapatmenghambat proses transpirasi dan respirasi.Konsentrasi gas internal akan berubah (CO2 lebih tinggidan 02 lebih rendah) dan menghambat prosespemasakan buah. Dalam percobaan ini lilin camauba6% lebih baik dalam menghambat susut bobotdibandingkan perlakuan lainnya. Semperfreshdilaporkan kurang efektif dalam menghambat susutbobot dan proses pemasakan (Purwoko, 2000).

Perubahan wama kulit dapat dihambat olehperlakuan bahan pelapis daD penyimpanan pada suhudingin. Penyebab perubahan warna ialah degradasiklorofil (Mattoo et al., 1993) daD atau sintesis senyawakaroten (Wills et al., 1989). Buah yang diperlakukandengan Jilin carnauba 6 % daD disimpan pada suhudingin paling lambat mengalami perubahan wama kulith'l:1h

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepadaDitbinlitabmas, Ditjen Dikti atas sebagian pendanaan;Agricoat Industries Limited atas pemberian bahanSemperfresh; Yudiansyah dan Sri Mulyasih atasbantuan dalam penelitian ini.

DAFTARPUSTAKA

~

Agricoot Industries Limited. Semperfresh: Natural,edible Coating for Fresh Fruit and Vegetable.England.

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari,Sedamawati, S. Budiyanto. 1984. Analisis Pangan,PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor

Selama pemasakan, buah mengalami pelunakanyang disebabkan oleh berubahnya protopektin menjadipektin yang larut (Winarno dan Aman, 1981; Mattoo etal., 1993). Proses tersebut dipicu oleh sintesis etilenyang seJanjutnya mengaktitkan sintesis enzim-enzimperusak dinding sel misalnya poligalakturonase (Pictonet al., 1995). Etilen dapat dihambat bekerjanya olehsuhu dingin dan konsentrasi CO2 yang tinggi. Dalampercobaan ini penghambatan pelunakan paling besardijumpai pada perlakuan lilin Jebih 6% dan lilincarnauba 6% yang lebih baik dibandingkan Semperfresh1.2% dan kontrol. Agricoat Industries Limited (tanpatahun) menyatakan Semperfresh dapat menghambatpelunakan. Lilin lebah dan Jilin camauba diduga lebihmampu mengubah atmosfer internal buah (konsentrasiCO2 tinggi, dan oksigen rendah) sehingga aktivitasetilen dapat dihambat.

Tabel 6 menunjukkan perlakuan suhu dingin danjilin lebah dan carnauba menghambat kenaikan gulatotal. Kcnaikan ini sejalan dengan proses pelunakan.Seperti halnya Dada proses pelunakan. etilen berperan

R1 Bambang S. Purwoko dan K. Suryana

Page 7: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

Bul. Agron. 28 (3) 77 84 (2000)

Bayindirli, L., G. Summu, K. Kamadan. 1995. Effect ofSemperfresh and Johnfresh coatings on poststoragequality of 'Satsuma' mandarins-J. Food Proc. andPreserv.19:399-407.

Picton, S., S.E. Gray, D. Grierson. 1995. EthyleneGenes and Fruit Ripening. In. P.J. Davies (Ed).Plant Hannones : Physiology, Biochemistry, andMolecular Biology. Kluwer Acad. Publ.,Dordrecht.

Chu, C.L. 1992. Poststorage application of TALProlong on apples from controlled atmospherestorage. Hort. Sci. 21 : 267 - 268.

Purwoko, B.S. 2000. Pengaruh Semperfresh terhadapdaya simpan dan kualitas buah pisang Cavendishdan buah pepaya Solo. (in press).

Hagenmaier. R.D. . P.E. Shaw. 1992. Gas penneabilityof fruit coating wax. J. Amer. Soc. Hort. Sci. 117 :105 - 109.

Purwoko, B. S., D. Juniarti. 1998. Pengaruh beberapaperlakuan pasca panen dan suhu penyimpananterhadap kualitas dan daya simpan buah pi sangCavendish (Musa (grup AAA, subgrupCavendishii)) Bul. Agron 28(1): 1-9.

Hardenburg, R.E., A.E. Watada, C.Y. Wang. 1986. TheCommercial Storage of Fruits, Vegetables, Floristand Nursery Stocks. USDA Handbook 66.

Roosmani, A.B.S. Tirtosoekotjo, 1990. Pengaruhpelapisan Iilin terhadap karakteristik tisiko-kimiabuah jeruk Siem (Citrus nobilis var mycocorpa)selama penyimpanan suhu ruang J. Hortikultura 29: 11-15.

Kader, A. A. 1992. Postharvest Biology danTechnology: An Overview. In A. A. Kader (Ed.).Postharvest Technology of Horticultural Crops.Univ. California, Davis, USA.

Mattoo, A.K., Murata, E. B. Pantastico, K. Chachin,C.T. Phan, 1993. Perubahan-perubahan KimiawiSelama Pematangan dan Penuaan. Dalam E. B.Pantastico (Ed). Fisiologi Pasca Panen,Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan danSayur-sayuran Tropika dan Subtropika.Terjemahan : Kamariyani, Gadjah Mada Univ.Press, Yogyakarta.

Rufiarti, R.K. 1990. Pengaruh Pelapisan jilin terhadapdaya sirnpan rnangga (Mangifera indica) varietasArurnanis dan Indrarnayu. Skripsi FakultasTeknologi Pertanian, IPB, Bogor (Tidakdipublikasikan).

Santoso, B.B., B.S. Purwoko, 1993. Fisiologi danTeknologi Pasca Panen Tanaman Hortikultura.Indonesia - Australia Eastern University Project,Universitas Mataram.Pantastico E. B., T. K. Chattopadhyay H.

Subramanyam, 1993. Penyimpanan dan OperasiPenyimpanan Secara Komersial. Da/am E.B.Pantastico (Ed). Fisiologi Pasta Panen,Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan danSayur-sayuran Tropika dan Subtropika.Terjemahan : Kamariyani, Gadjah Mada Univ.Press, Yogyakarta.

Wills, R.B:H., W.B. Wc Glasson. D. Graham, T.H. Lee,E.G. Hall. 1989. Postharvest An Introduction tothe Physiology and Handling of Fruits andVegetables. A VI Publ., Connecticut.

Yon, R.M.1990. Papaya: Fruit Development,Postharveast Physiology, Handling and Marketingin Asean. Asean Food Handling Bean, KualaLumpur

Paull, R.E. 1996. Ethylene, storage and ripeningtemperature effect dwarf Brazzilian banana fingerdrop. Postharvest bioI. Techno1. 8 : 65 - 74.

Efek Suhu Simpan dan Pelapis terhadap. 83

Page 8: Efek Suhu Simpan daD Pelapis terhadap Perubahan Kualitas ...

Bul. Agron. 28 (3) 77 - 84 (2000)

-+- Kontrol & T Kamar

-e- L. Lebah & T Kamar

-e- L. Carnauba & T Kamar

-+- Semperfresh & T Kamar

-+- Kontrol & T Dingin

- L. Lebah & T Dingin

L. Carnauba & T Dingin

-.- Semperfresh & T Dingin

'1'-"'0.c0

~

E'"~

(/)

Hari Pengamatan (HSP)

Gambar Pengaruh bahan pelapis dan suhu simpan terhadap susut bobot buah pisang Cavendish

18.00:;;:.~ 16.00'0

~ 14.00'Ob8 12.00::::e 10.00e

:;;; 8.00

=.Q 6.00~~ 4.00== 2.00

-+- Kontrol & T Kmnar

-e- L. Lebah & T Kmnar

-e- L. Carnauba & T Kmnar

-b- Semperfi'esh & T Kmnar

-+- Kontrol & T Dingin

- L. Lebah & T Dingin

-e:- L Carnauba & T Dingin

-.- Semperfi'esh & T Dingin"""..

~

0 4 8 12 16 20

Hari Pengamatan (HSP)

24 3228

Gambar 2. Pengaruh bahan pelapis dan suhu simpan terhadap kelunakan bobot buah pisang Cavendish

R4 Bambang S. Purwoko dan K. Suryana