Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI XCVI/XI/2018 LAPORAN PASAR HARIAN Rabu, 7 November 2018 Rupiah dan IHSG Terus Menunjukkan Penguatan • Pada perdagangan Rabu (7/11) Rupiah kembali menguat dan ditutup di level Rp14.590, atau terapresiasi 1,47% dibandingkan penutupan Selasa (6/11). Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 7,09%. • Seiring dengan penguatan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (7/11) juga menguat 0,27% ke level 5.939,9. • CDS 5T Indonesia terus melanjutkan penurunan ke level 146,988 pada Rabu (7/11) . Sejak awal tahun 2018, peningkatan CDS Indonesia mencapai 72.43% ytd. Kondisi serupa juga terjadi pada negara emerging market lainnya seperti Turki (130,98%) dan Malaysia (86,46%). • Yield Obligasi Indonesia 10T pada Rabu (7/11) berada di tingkat 8.07% sedangkan Yield Obligasi US 10T 3.18%. • Dari pasar komoditas, harga minyak WTI dan minyak Brent masih melanjutkan penurunan masing-masing ke level 61,95 USD/barrel dan 72,00 USD/barrel. Harga gas alam juga menurun ke level 3.52 USD/MMBtu dibandingkan hari sebelumnya, sebaliknya harga CPO menunjukkan peningkatan ke level 1.9706 MYR/MT. Sementara harga batu bara masih pada posisi yang sama di level 103,5 USD/MT. Peristiwa Domestik dan Global: • Bank Indonesia (BI) merilis data Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2018 tumbuh 4,8% (yoy) melambat dari pertumbuhan Agustus 2018 sebesar 6,1% (yoy). Kinerja penjualan eceran didukung oleh penjualan eceran pada sub kelompok komoditas Sandang dan kelompok komoditas Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. • Nikkei dan IHS Market merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur pada Selasa (6/11). PMI Indonesia tergolong ekspansif sepanjang Oktober 2018, meskipun melambat menjadi 50,5 dari 50,7 pada bulan sebelumnya, Indonesia berada di ranking ketiga dengan indeks manufaktur tertinggi di antara negara ASEAN lainnya. • Bursa Asia diperdagangkan di zona hijau pada perdagangan Rabu pagi (7/11). Sementara itu, pasar masih mengamati proses jalannya pemilu tengah periode atau midterm election di Amerika Serikat, yang menentukan peluang dominasi partai pendukung Presiden AS Donald Trump di Kongres. (Ai) • Sumber: Bloomberg, Kontan, CNBC Indonesia, Bisnis
9
Embed
EDISI XCVI/XI/2018 LAPORAN PASAR HARIAN - ekon.go.id · LAPORAN PASAR HARIAN Rabu, 7 November 2018 Rupiah dan IHSG Terus Menunjukkan Penguatan • Pada perdagangan Rabu (7/11) Rupiah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca PembayaranDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI XCVI/XI/2018
LAPORAN PASAR HARIANRabu, 7 November 2018
Rupiah dan IHSG Terus Menunjukkan Penguatan
• Pada perdagangan Rabu (7/11) Rupiah kembali menguat dan ditutup di level Rp14.590, atau terapresiasi 1,47% dibandingkan penutupan Selasa(6/11). Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 7,09%.
• Seiring dengan penguatan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (7/11) juga menguat 0,27% ke level 5.939,9.• CDS 5T Indonesia terus melanjutkan penurunan ke level 146,988 pada Rabu (7/11) . Sejak awal tahun 2018, peningkatan CDS Indonesia mencapai
72.43% ytd. Kondisi serupa juga terjadi pada negara emerging market lainnya seperti Turki (130,98%) dan Malaysia (86,46%).• Yield Obligasi Indonesia 10T pada Rabu (7/11) berada di tingkat 8.07% sedangkan Yield Obligasi US 10T 3.18%.• Dari pasar komoditas, harga minyak WTI dan minyak Brent masih melanjutkan penurunan masing-masing ke level 61,95 USD/barrel dan 72,00
USD/barrel. Harga gas alam juga menurun ke level 3.52 USD/MMBtu dibandingkan hari sebelumnya, sebaliknya harga CPO menunjukkanpeningkatan ke level 1.9706 MYR/MT. Sementara harga batu bara masih pada posisi yang sama di level 103,5 USD/MT.
Peristiwa Domestik dan Global:• Bank Indonesia (BI) merilis data Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2018 tumbuh 4,8% (yoy) melambat dari pertumbuhan Agustus 2018
sebesar 6,1% (yoy). Kinerja penjualan eceran didukung oleh penjualan eceran pada sub kelompok komoditas Sandang dan kelompok komoditasBahan Bakar Kendaraan Bermotor.
• Nikkei dan IHS Market merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur pada Selasa (6/11). PMI Indonesia tergolong ekspansif sepanjangOktober 2018, meskipun melambat menjadi 50,5 dari 50,7 pada bulan sebelumnya, Indonesia berada di ranking ketiga dengan indeks manufakturtertinggi di antara negara ASEAN lainnya.
• Bursa Asia diperdagangkan di zona hijau pada perdagangan Rabu pagi (7/11). Sementara itu, pasar masih mengamati proses jalannya pemilu tengahperiode atau midterm election di Amerika Serikat, yang menentukan peluang dominasi partai pendukung Presiden AS Donald Trump diKongres. (Ai)
• Sumber: Bloomberg, Kontan, CNBC Indonesia, Bisnis
Nilai Tukar Perubahan(%) Malaysia Filipina Thailand Vietnam China Indeks
Dollar Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China