Top Banner
++ Minggu, 25 Nopember 2018 No. 07 Tahun XIV SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT REDAKSI : F.X. Soer; Simon S; F. Sugeng M; L.A. Sarwono; Y. S@pt Diterbitkan oleh Dewan Pastoral Paroki St. Teresia Jambi Jln. Raden Mattaher No. 19 Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 Warta Umat ......... 3 Info Kategorial …….. 4 Bacaan dalam Pekan ini ... 5 Daftar Usulan Lagu …….. 5 Wejangan Paus Fransiskus …. 5 Orang Kudus ….. 8 MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari Senin pkl. 06.00 dan Jumat pkl. 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Kamis tidak ada misa. Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00. Gembala Menyapa : HARI RAYA TUHAN YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM /B Dan 7:13-14 Why 1:5-8 Yoh 18:33b-37 PENGANTAR Tahun liturgi yang telah kita ikuti sampai hari ini ditutup dengan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Injil Yohanes (Yoh 18:33b- 37), yang nanti akan kita dengarkan menggambarkan suatu situasi, di mana tampak adanya dan perbedaan dan pertentangan antara adanya suatu kekuatan yang sangat tampak, dan kekuatan lain yang tidak mudah dikenal orang. Kepada Yesus yang tampil sebagai tawanan Pilatus bertanya: “Apakah Engkau adalah raja”. Dan Yesus menjawab: “Seperti kaukatakan, Aku adalah raja”. Tetapi Yesus juga berkata: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini”. Marilah dalam perayaan Ekaristi ini kita merenungkan pesan Injil Johannes tentang bagaimanakah sebenarnya keadaan kerajaan yang didirikan Yesus itu. HOMILI Dalam Injil Yohanes yang sangat pendek itu Pilatus tampak sangat lihai. Ketika Yesus menjawab bahwa Ia adalah raja, Pilatus bertanya lagi: “Jadi Engkau adalah raja?”. Yesus jelas menegaskan: “Kerajaan-Ku bukan dari sini!” Yesus memberi keterangan, bahwa kerajaan-Nya tidak menggunakan kekerasan, dan bukan dipaksakan. Yesus mengulangi lagi: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini”. Bila demikian, maka kerajaan-Nya didirikan untuk apa?
9

SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

Nov 08, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

++

Minggu, 25 Nopember 2018 No. 07 Tahun XIV

SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT

REDAKSI :

F.X. Soer; Simon S; F. Sugeng M; L.A.

Sarwono; Y. S@pt

Diterbitkan oleh

Dewan Pastoral Paroki

St. Teresia Jambi

Jln. Raden Mattaher No. 19

Telepon (0741) 23310

Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1

Warta Umat ......... 3 Info Kategorial …….. 4

Bacaan dalam Pekan ini ... 5 Daftar Usulan Lagu …….. 5

Wejangan Paus Fransiskus …. 5 Orang Kudus ….. 8

MISA HARIAN

GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari

Senin pkl. 06.00 dan Jumat

pkl. 17.30

Hari Selasa, Rabu, dan

Kamis tidak ada misa.

Gereja St. Maria Ratu

Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

Gembala Menyapa : HARI RAYA TUHAN YESUS

KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM /B Dan 7:13-14 Why 1:5-8 Yoh 18:33b-37

PENGANTAR Tahun liturgi yang telah kita ikuti sampai

hari ini ditutup dengan Hari Raya Yesus Kristus

Raja Semesta Alam. Injil Yohanes (Yoh 18:33b-

37), yang nanti akan kita dengarkan

menggambarkan suatu situasi, di mana tampak

adanya dan perbedaan dan pertentangan antara

adanya suatu kekuatan yang sangat tampak, dan

kekuatan lain yang tidak mudah dikenal orang.

Kepada Yesus yang tampil sebagai tawanan Pilatus

bertanya: “Apakah Engkau adalah raja”. Dan

Yesus menjawab: “Seperti kaukatakan, Aku adalah

raja”. Tetapi Yesus juga berkata: “Kerajaan-Ku

bukan dari dunia ini”. Marilah dalam perayaan

Ekaristi ini kita merenungkan pesan Injil Johannes

tentang bagaimanakah sebenarnya keadaan kerajaan

yang didirikan Yesus itu.

HOMILI Dalam Injil Yohanes yang sangat pendek

itu Pilatus tampak sangat lihai. Ketika Yesus

menjawab bahwa Ia adalah raja, Pilatus bertanya

lagi: “Jadi Engkau adalah raja?”. Yesus jelas

menegaskan: “Kerajaan-Ku bukan dari sini!”

Yesus memberi keterangan, bahwa kerajaan-Nya

tidak menggunakan kekerasan, dan bukan

dipaksakan. Yesus mengulangi lagi: “Kerajaan-Ku

bukan dari dunia ini”.

Bila demikian, maka kerajaan-Nya

didirikan untuk apa?

Page 2: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

2

Kerajaan-Nya didirikan untuk mengadakan dunia dengan menciptakan perdamaian,

persahabatan, kebenaran dan keadilan, serta kesediaan untuk saling menghormati dan

mengakui hak-hak masing-masing, yang pada dasarnya adalah mengasihi Allah dan

sesamanya. Itulah kerajaan yang harus dibangun untuk mengganti keadaan dan suasana

perjalanan sejarah kehidupan manusia dalam masyarakat. Itulah sebenarnya kerajaan yang

setiap hari kita senantiasa mohon dalam doa Bapa Kami: “Datanglah kerajaan-Mu”.

Dalam gambaran tentang seorang raja, yang kita lihat dalam Injil Yohanes hari ini,

Pilatus sebagai seorang pembesar dunia ini bingung dan tercengang menghadapi Yesus yang

menyampaikan kepadanya apa yang benar tentang peranan-Nya sebagai raja. Yesus

mengatakan apa yang benar, dan di tempat lain Yohannes mengatakan bahwa Yesus adalah

kebenaran. Apakah apa yang terjadi di dalam hati Pilatus dalam pandangannya tentang

pribadi Yesus sebagai raja juga ada dalam hati kita? Apakah hati kita pun sungguh terbuka

berhadapan dengan kebenaran-kebenaran yang disampaikan kepada kita? Apakah hati kita

juga seperti Pilatus merasa takut untuk berhadapan dan bertemu dengan Yesus, yang selalu

mengatakan apa yang benar kepada kita? Beranikah kita sungguh mendengarkan dan

melaksanakan kebenaran-kebenaran, yaitu ajaran Yesus yang disampaikan kepada kita.

Ajaran Yesus kerapkali berbeda, bahkan seringkali bertentangan dengan pandangan atau

pendapat kita sendiri? Kita seringkali takut jangan sampai nama atau kedudukan kita di

depan umum akan jatuh, apabila kita mengatakan dan melaksanakan apa yang diajarkan dan

dilakukan Yesus. Pengertian kita tentang Yesus sebagai raja sering sama dengan pengertian

Pilatus, yang mengikuti pengertian tentang kerajaan atau kekaisaran Romawi, yang

bertentangan dengan ajaran Yesus.

Injil Yohanes hari ini berpusat pada kerajaan Kristus, yaitu Kerajaan Allah. Dan di

dalam kerajaan Allah yang didirikan Yesus Kristus itu tidak ada jarak atau perpisahan di

antara apa yang bersifat batiniah atau rohani dan yang duniawi atau jasmani. Yang berbeda

dan total terpisah ialah di antara main kuasa atau dominasi dan pelayanan atau pengabdian.

Karena itu kerajaan Yesus total lain dari kerajaan atau kekaisaran yang dikenal Pilatus, yaitu

kerajaan Romawi yang bercorak sewenang-wenang, dominasi, penguasaan, kekerasan.

Sebaliknya kerajaan Yesus dibangun di atas kebenaran, kasih, keadilan dan perdamaian.

Yesus memang menyebut dan mewartakan kerajaan Allah sebagai suatu kenyataan

yang baru menjadi terwujud sepenuhnya di masa depan. Namun kenyataan adanya kerajaan

itu secara simbolis atau secara misterius-sakramental sudah ada lewat kata-kata dan

perbuatan, yang telah dimulai oleh Yesus sendiri. Kerajaan Allah yang didirikan Kristus

sudah ada, namun dalam perjalanan ke arah perwujudannya yang utuh kelak.

Dalam kerajaan yang didirikan Yesus tidak dapat diharapkan adanya tingkat

kedudukan atau jabatan, maupun hak-hak khusus, apa lagi keinginan atau ambisi untuk

menjadi pembesar atau pemegang kuasa. Dalam kenyataannya, Yesus sebagai raja adil tidak

menghukum mati, tetapi malahan dihukum mati. Ibaratnya Ia memutarbalikkan cara dan

sifat pemerintahan duniawi yang kini berlaku di dunia. Sedangkan di dalam kerajaan yang

didirikan Kristus berlakulah pelaksanaan pelayanan dan pengabdian yang utuh, bahkan

disertai dengan pengorbanan hidup-Nya sendiri.

Dalam Injil Yohanes diberitakan bahwa Yesus mati sebagai raja. Takhta-Nya adalah

salib sebagai ungkapan otentik pelayanan-Nya sebagai raja. Berkat Kristus itulah

Page 3: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

3

penderitaan bukan lagi merupakan jalan menuju kematian, melainkan sebagai jalan menuju

kemuliaan abadi.

Yesus secara resmi mengaku diri-Nya di hadapan Pilatus sebagai raja, namun bukan

untuk menguasai suatu negara dan penduduknya, melainkan untuk membebaskan manusia

dari kuasa dan perbudakan setan, agar dapat dihantar-Nya lagi kepada Allah Pencipta-Nya. Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

Sumber: http://www.imankatolik.or.id/

WARTA UMAT

Jadwal Petugas Liturgi Hari Minggu Adven I:

Hari, tanggal

dan waktu

Sabtu, 01

Desember 2018 Minggu, 02 Desember 2018

pkl. 17.30 pkl. 06.30 pkl. 09.00 pkl. 17. 00

Koor dan

Persembahan

Wilayah VII –

Bunda Maria

Wilayah III – Hati

Kudus Yesus

Wilayah II – St.

Yosef

Orang Muda

Katolik

Organis *) *) *) *)

Prodiakon

Suster FMM (2) Suster SJD (2) F.X. Suyoto Alb. Agus Iriyanto

Maria A Eng CP. Ponijo Ag. Wagiyanto L. Siringoringo

Ch. Margiyatno Y. Sumardi M. Turnip Y. Sukadi

YB. Widodo Piet N. Sumardi APatas Tambunan Markus Wahyudi

A. Harryandoko Yosef Heng

Ign. Lagiman

Lektor Fransiska Prihati Givenchy Wijaya Khatarina Eva S Elisabeth

Tata Laksana

& Parkir

Wilayah V – St.

Fransiskusn Asisi

Panpel Natal 2018

Wilayah I – St.

Theresia Avilla

Panpel Natal 2018

Wilayah VI - St.

Christoforus

Panpel Natal 2018

KKMK

Panpel Natal 2018

Gereja St. Maria Ratu Rosari Pkl. 11.00

Keterangan : *) ditunjuk oleh wilayah atau kategorial yang sedang bertugas.

Renungan harian bulan Nopember 2018 tersedia di warung paroki.

Setelah Misa Kudus siang:

Pertemuan Putra-Putri Altar pemula di gedung paroki bersama Bapak Yustinus;

junior, medior, senior libur.

Gladi bersih penerimaan Sakramen Krisma

Hari Jumat, 30 November 2018, pkl 19.30 pembekalan adven 2018. Dimohon

kehadiran ketua wilayah, ketua lingkungan, prodiakon/prodiakonis, dan para

pendamping renungan adven.

Pengakuan dosa bagi para calon penerima Sakramen Krisma dilaksanakan pada tanggal

30 Nopember 2018, pagi dan sore, dan tanggal 1 Desember 2018 pada pagi hari.

Gladi bersih bagi baptisan dewasa dilaksanakan pada hari Senin, 3 Desember 2018 pkl.

17.00 bertempat di Gereja.

Hari Sabtu – Minggu, 01 – 02 Desember 2018, adalah Minggu Adven pertama.

Pemberkatan lingkaran adven dilaksanakan pada Misa Sabtu dan Minggu.

Page 4: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

4

Hari Minggu, 02 Desember 2018, penerimaan Sakramen Krisma dalam Perayaan

Ekaristi pkl 09.00 bersama Bapak Uskup Agung, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ.

Hari Minggu, 02 Desember 2018, pkl 17.00 – 19.30 bedah buku menimba kekayaan

rohani dengan judul The Power of Menyerah bersama Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ,

bertempat di aula SD Xaverius 1 Thehok.

Pengumuman Perkawinan:

Pengumuman Pertama: 1. Saudari Elisabet Yeni dari Wilayah 12-Maria Assumpta dengan saudara

Andri Ghozali.

2. Saudara Stefanus Limas Saputra dari wilayah 7-Bunda Maria dengan saudari

Katarina Selvia dari Wilayah 7-Bunda Maria. Pengumuman Ketiga:

1. Saudara Leonardus Fa’ik Adi Susilo dari wilayah II St. Yosef dengan saudari Sylvia

Yuliana dari Paroki St. Yoseph-Palembang, perkawinan akan di laksanakan pada

tanggal 02 Desember 2018 di gereja St. Paulus Sendangguwo-Semarang.

2. Saudara Anthonius dengan Saudari Cecilia Sheren Regina Wijaya dari Paroki St.

Maria a Fatima – Pekanbaru Riau.

Saudara/saudari yang mengetahui adanya halangan demi sahnya perkawinan

tersebut wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki, dan mohon doa bagi

kesejahteraan mereka.

Info Wilayah / Kategorial

No. Wilayah /

Kategorial Hari / Tanggal Waktu

Acara /

Kegiatam

Tempat /

Keterangan

1. Misdinar Minggu, 25

Nopember 2018 Pkl. 11.00 Pertemuan Rutin Gedung Paroki

2. PD Karismatik

Bunda Kudus

Senin, 26

Nopember 2018 Pkl. 14.00

Pujian dan

renungan Gedung paroki

3. Legio Bunda

Gereja

Senin, 26

Nopember 2018

Pkl. 18.00 Rapat Mingguan Aula Susteran

FMM

4. Legio Benteng

Gading

Rabu, 28

Nopember 2018

Pkl. 19.00 Rapat Mingguan Gedung paroki

5. Persekutuan

Doa Trinitas

Jumat, 30

Nopember 2018 Pkl. 19.30

Pujian dan

renungan Gedung paroki

6. Bunda Kudus

Kids

Sabtu, 01

Desember 2018 Pkl. 17.30 Sekolah Minggu Gedung paroki

7. PD Corunnum Sabtu, 01

Desember 2018 Pkl. 19.30

Pujian dan

renungan Gedung paroki

8. Umum Sabtu, 01

Desember 2018 Pkl. 14.30

Ibadat Kerahiman

Ilahi gereja

Page 5: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

5

Bacaan Dalam Pekan Ini :

Hari dan Tanggal Bacaan Hari dan Tanggal Bacaan

Senin,

26 Nopember 2018

Why. 14:1-3,4b-5; Mzm.

24:1-2,3-4ab,5-6; Luk.

21:1-4.

BcO Dan. 5:1-17,23-6:1.

Kamis,

29 Nopember 2018

Why. 18:1-2,21-23;

19:1-3,9a; Mzm.

100:2,3,4,5; Luk. 21:20-

28.

BcO Dan. 9:1-4,18-27.

Selasa,

27 Nopember 2018

Why. 14:14-20; Mzm.

96:10,11-12,13; Luk.

21:5-11.

BcO Dan. 6:5-28.

Jumat,

30 Nopember 2018

Rm. 10:9-18; Mzm.

19:2-3,4-5; Mat. 4:18-

22.

BcO 1Kor. 1:17-2:5.

Rabu,

28 Nopember 2018

Why. 15:1-4; Mzm.

98:1,2-3ab,7-8,9; Luk.

21:12-19.

BcO Dan. 8:1-26.

Sabtu,

01 Desember 2018

Why. 22:1-7; Mzm.

95:1-2,3-5,6-7; Luk.

21:34-36.

BcO Dan. 12:1-13.

Daftar Usulan lagu : 09 Desember 2018 – Hari Minggu Adven II Tahun C Tema: Semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. Lagu Pembuka: MB 322 / MB 710 (Nias) Mzm. Tgp.: MTA 830 Alleluya / A.P.I: MTA 952 / MB 647 (Timor-Tetum) Persiapan Persembahan: MB 317 / MB 712 (Banyuwangi) Komuni: MB 320/ MB 716 (Maluku-Tanibar) Madah Pujian: MB 323 / MB 713 (Flores-Ngada) 16 Desember 2018–Hari Minggu Adven III Tahun C Tema: Apakah yang harus kami perbuat? Lagu Pembuka: MB 321 / MB 717 (Maluku-Tanibar) Mzm. Tgp.: MTA 836

Alleluya / A.P.I: MTA 956 / MB 649 Persiapan Persembahan: MB 235 / MB 662 (Nias) Komuni: MB 316/ MB 698 (Timor) Madah Pujian: MB 306 / MB 715 (Toraja) 23 Desember 2018–Hari Minggu Adven IV Tahun C Tema: Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku datang megnunjungi aku? Lagu Pembuka: MB 317 / MB 714 (Lio-Flores) Mzm. Tgp.: MTA 802 Alleluya / A.P.I: MTA 951 / MB 650 Persiapan Persembahan: MB 229 / MB 713 (Flores Ngada) Komuni: MB 326/ MB 711 (Nias Selatan) Madah Pujian: MB 327 / MB 816 (Mentawai)

Katekese Katolik

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM AUDIENSI UMUM 21 November 2018 : TENTANG PERINTAH KESEMBILAN (JANGAN MENGINGINI

ISTRI SESAMAMU) DAN PERINTAH KESEPULUH (JANGAN MENGINGINI MILIK SESAMAMU DENGAN TIDAK ADIL)

Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Pertemuan kita tentang Dasa Firman hari ini membawa kita

ke kedua Perintah terakhir. Kita mendengarnya pada pembukaan.

Kedua perintah tersebut bukan hanya kata-kata terakhir dari teks

tetapi lebih dari itu : kedua Perintah tersebut adalah penggenapan

Page 6: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

6

perjalanan melalui Dasa Firman, menyentuh hati dari semua yang telah diberikan kepada kita di

dalamnya. Bahkan, dengan pemahaman, kedua Perintah tersebut tidak menambahkan muatan baru :

petunjuk "jangan mengingini istri sesamamu [...] atau apapun yang dipunyai sesamamu” (Kel 20:17)

setidaknya termaktub dalam Perintah tentang perzinahan dan pencurian; lalu, apa fungsi dari kata-kata

ini? Apakah kata-kata ini merupakan ringkasan? Apakah kata-kata ini lebih dari itu? Marilah kita

tetap sungguh menyampaikan bahwa seluruh Perintah memiliki tugas untuk menunjukkan batasan

kehidupan, batas agar manusia tidak menghancurkan dirinya sendiri dan sesamanya, merusak

hubungannya dengan Allah. Jika kamu melampauinya, kamu menghancurkan dirimu sendiri; kamu

juga menghancurkan hubungan dengan Allah dan hubungan dengan orang lain. Perintah-perintah

tersebut menunjukkan hal ini. Kenyataan bahwa semua pelanggaran umumnya berakar dari dalam :

keinginan jahat, disoroti melalui Perintah terakhir ini. Seluruh dosa dilahirkan dari keinginan jahat -

seluruhnya. Hati mulai bergerak di sana, dan hati memasuki alunan itu dan berakhir dengan

pelanggaran. Tetapi bukan pelanggaran hukum formal, legal : pelanggaran yang melukai diri sendiri

dan orang lain. Tuhan Yesus mengatakannya secara sederhana dalam Injil : “Sebab dari dalam, dari

hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan,

kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini

timbul dari dalam dan menajiskan orang" (Mrk 7:21-23).

Kita memahami, oleh karena itu, bahwa seluruh perjalanan yang dilakukan dalam Dasa

Firman tidak akan berguna jika tidak sampai menyentuh tingkatan ini : hati manusia. Dari mana

semua hal buruk ini lahir? Dasa Firman jelas dan mendalam pada segi ini : titik kedatangan - Perintah

terakhir - dari perjalanan ini adalah hati dan jika hal ini, jika hati tidak dibebaskan, selebihnya tidak

ada gunanya. Inilah tantangannya : membebaskan hati dari semua hal jahat dan mengerikan ini.

Pedoman-pedoman Allah dapat dikurangi hanya menjadi pemandangan luar yang indah dari suatu

kehidupan, yang dalam hal apapun tetap merupakan keberadaan hamba dan bukan keberadaan anak-

anak. Seringkali, di balik topeng kebenaran orang Farisi yang menyesakkan napas, sesuatu yang

mengerikan dan tidak terselesaikan tersembunyi.

Sebaliknya, kita harus membiarkan diri kita berkeinginan membuka kedok dengan Perintah-

perintah ini karena Perintah-perintah tersebut menunjukkan kepada kita kepapaan kita, untuk

membawa kita pada kehinaan kudus. Kita masing-masing dapat bertanya pada diri sendiri: tetapi

betapa buruknya keinginan-keinginan yang sering datang kepadaku? Iri hati, keserakahan,

pergunjingan? - semua hal yang datang kepadaku ini berasal dari dalam. Kita masing-masing dapat

bertanya kepada diri sendiri dan akan ada baiknya untuk kita. Manusia membutuhkan kehinaan yang

terberkati ini, dengan <kehinaan> itu ia mendapati bahwa ia tidak dapat membebaskan dirinya sendiri;

dengan <kehinaan> itu ia menangis kepada Allah untuk diselamatkan. Santo Paulus menjelaskannya

dengan secara tak terbantahkan, tepatnya dengan mengacu pada Perintah untuk tidak mengingini (bdk.

Rm 7:7-24).

Memikirkan kita dapat membetulkan diri sendiri tanpa karunia Roh Kudus sia-sia.

Memikirkan kita dapat memurnikan hati kita hanya dengan usaha keras atas kehendak kita sendiri sia-

sia : hal ini tidak mungkin. Membuka diri kita untuk menjalin hubungan dengan Allah, dalam

kebenaran dan kebebasan, diperlukan : hanya dengan demikian usaha kita dapat berbuah karena Roh

Kuduslah yang menuntun kita maju.

Hukum biblis bertanggung jawab untuk tidak memperdaya manusia di mana ketaatan

harafiah akan menuntunnya kepada keselamatan yang terpalsukan dan, bahkan, tidak dapat dicapai.

Hukum biblis bertanggung jawab untuk mengarahkan manusia kepada kebenarannya, yaitu, kepada

kepapaannya, yang menjadi awal yang sesungguhnya dan awal pribadi terhadap belas kasihan Allah,

yang mengubah kita dan memperbarui kita. Allah sajalah yang dapat memperbaharui hati kita, dengan

syarat kita membuka hati kita kepada-Nya : itulah satu-satunya syarat. Ia melakukan segalanya, tetapi

kita harus membuka hati kita kepada-Nya. Kedua Perintah terakhir dari Dasa Firman mendidik kita

Page 7: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

7

semua untuk mengakui diri kita para pengemis; kedua Perintah terakhir membantu menempatkan diri

kita di hadapan ketidakteraturan hati kita, untuk berhenti hidup secara egois dan menjadi miskin di

hadapan Allah, otentik di hadapan Bapa, membiarkan diri kita ditebus oleh Sang Putra dan diajar oleh

Roh Kudus. Roh Kudus adalah Guru yang membimbing kita : kita harus membiarkan diri kita

dibantu. Kita adalah para pengemis; marilah kita memohon rahmat ini. “Berbahagialah orang yang

miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat 5:3). Ya,

berbahagialah orang-orang yang berhenti memperdaya diri mereka sendiri, berhenti mempercayai

bahwa mereka dapat menyelamatkan diri dari kelemahan-kelemahan mereka tanpa belas kasihan

Allah, yang semata-mata dapat menyembuhkan. Hanya belas kasih Allah yang menyembuhkan hati.

Berbahagialah orang-orang yang mengakui keinginan jahat mereka dan dengan hati yang menyesal

dan terhina tidak berada di hadapan Allah dan orang lain sebagai orang-orang yang benar tetapi

sebagai orang-orang berdosa. betapa indahnya apa yang dikatakan Petrus kepada Tuhan : “Enyahlah

daripadaku, karena aku adalah orang berdosa, ya Tuhan”. Ini adalah doa yang indah : “Enyahlah

daripadaku, karena aku adalah orang berdosa, ya Tuhan”.

Mereka adalah orang-orang yang mampu memiliki rasa iba, yang mampu mengasihani orang

lain karena mereka mengalaminya dalam diri mereka.

[Sambutan dalam bahasa Italia] Salam hangat tertuju kepada para peziarah berbahasa Italia.

Saya senang menerima kelompok-kelompok umat paroki, terutama umat Santo Elpidio a

Mare dan umat Salerno; serta kelompok Laboratorium Keberanian, yang ditemani oleh sang uskup

agung, Monsinyur Renato Boccardo.

Saya menyapa Delegasi Proyek Keranjang di Tanah Suci; Bank Makanan; Lembaga

Kepolisian Internasional Puglia dan Institut Garibaldi-Leone Trinitapoli.

Pemikiran khusus tertuju kepada kaum muda, orang-orang dan para pengantin baru.

Hari ini kita merayakan Peringatan wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan Kepada

Allah. Kita memandang kepada dia yang melahirkan Kristus dan kita menghormati dia sebagai bunda

dan penolong umat Kristiani yang ampuh. Dari dia, kita belajar apa artinya dikuduskan sepenuhnya

terhadap rencana yang dimiliki Allah bagi kita masing-masing dan bagi seluruh dunia.

[Himbauan Bapa Suci] Hari ini, Peringatan wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan Kepada Allah, kita

memperingati Hari Pro Orantibus, yang didedikasikan untuk mengingat komunitas-komunitas rohani

kontemplatif : ada begitu banyak! Hari ini adalah kesempatan yang lebih layak untuk bersyukur

kepada Tuhan atas karunia begitu banyak orang yang, dalam biara-biara dan pertapaan-pertapaan,

membaktikan diri sepenuhnya kepada Allah dalam doa, dalam keheningan, dan dalam

ketersembunyian. Semoga komunitas-komunitas ini tidak kekurangan kasih sayang, kedekatan, dan

dukungan, juga material, dari seluruh Gereja!

[Ringkasan dalam bahasa Inggris yang disampaikan oleh seorang penutur] Saudara dan saudari terkasih: Dalam lanjutan katekese kita tentang Dasa Firman, sekarang

kita beralih ke kedua perintah terakhir : "Jangan mengingini istri sesamamu ... Jangan mengingini

milik sesamamu dengan tidak adil". Kedua Perintah terakhir ini dalam arti tertentu merangkum

seluruh isi Dasa Firman. Karena segenap dosa, seperti yang diajarkan Yesus (bdk. Mrk 7:23), pada

akhirnya lahir dari keserakahan : keinginan jahat yang mengintai di dalam hati manusia.

Dasa Firman, dengan mengajarkan kita bagaimana hidup benar dengan orang lain dan

dengan Allah, menunjukkan kepada kita kebutuhan kita akan perubahan hati yang membebaskan yang

hanya bisa diterima melalui karunia Roh Kudus. Kedua perintah itu mengundang kita untuk

meninggalkan pengusahaan diri dan angan-angan kecukupan diri kita, dan menyadari kebutuhan kita

akan keselamatan. Pengakuan yang rendah hati terhadap kepapaan rohani kita membuka hati kita bagi

belas kasih Allah, yang mengubah dan memperbarui kita, memungkinkan kita untuk menjalani

Page 8: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

8

kehidupan yang benar di mata Bapa, ditebus oleh Sang Putra dan diajar oleh Roh Kudus. Dengan cara

ini, kita belajar untuk menunjukkan kepada orang lain belas kasih yang telah kita terima dalam

Kristus.

Sumber: https://katekesekatolik.blogspot.co.id/2018/03/wejangan-paus-fransiskus-dalam-audiensi

Orang Kudus 25 November

Santa Katarina dari Aleksandria, Perawan dan Martir

Sejak Abad Pertengahan banyak gereja ditahbiskan dengan nama pelindung Santa Katarina.

Demikian pula banyak anak puteri diberi nama Katarina. Dari antara mereka, beberapa orang

kemudian menjadi orang kudus terkenal, seperti misalnya: Katarina dari Genoa, Katarina dari Siena;

dan Katarina Laboure. Buku-buku kisah para Kudus dan sejarah umat Kristen pertama melukiskan

Katarina dari Aleksandria sebagai seorang martir dan perawan yang cantik rupawan dan sangat

pandai. Ia iahir pada abad ketiga dari sebuah keluarga bangsawan kaya raya di Aleksandria. Sayang

bahwa riwayat hidupnya telah dibumbui dengan berbagai cerita ajaib, sehingga sulit bagi kita untuk

mengenal cerita historis yang sebenarnya. Kisah yang ada muncul agak kemudian dan tanpa makna

historis.

Ketika menanjak dewasa, ia didesak orang-tuanya agar cepat-cepat berumahtangga. Tetapi

Katarina selalu menjawab: "Saya hanya mau menikah dengan lelaki yang lebih cakap, lebih pandai,

lebih kaya dan lebih berkuasa daripada saya." Banyak lelaki tertarik, padanya dan bermaksud

menikahinya. Beberapa orang pelamar datang, tetapi tak satu pun dari antara mereka berkenan di

hatinya. Lalu Katarina mengunjungi seorang rahib yang suci dan pandai untuk meminta petuahnya.

Rahib itu bercerita banyak tentang Tuhan Yesus, Raja segala raja yang lebih berkuasa, lebih pandai

dan lebih suci daripada semua raja di seantero jagad. Berkatalah Katarina, "Kalau begitu, saya akan

mengabdi Raja Yesus Kristus dan hanya kepadaNya saya mengabdi!" Ketika itulah ia mulai mengenai

dan memeluk iman Kristen. Ia dengan tekun mempelajari segala sesuatu yang berkenaan dengan

ajaran iman Kristen dan mendermakan harta kekayaannya kepada kaum miskin.

Katarina menjadi semakin terkenal di Aleksandria. Ketenaran namanya sempat terdengar

oleh Kaisar Roma Maksimianus dan membuatnya iri hati dan cemburu. Untuk menjebak Katarina,

Maksimianus memerintahkan agar Katarina menyembah patung dewa-dewa kafir Romawi. Hal ini

ditolaknya dengan tegas. Selanjutnya untuk membawa Katarina kepada jalan yang sesat, ia

dihadapkan kepada 50 orang filsuf untuk membuktikan kepalsuan imannya. Tetapi ia memenangkan

perdebatan itu dan mempermalukan mereka. Di hadapan mereka ia menyajikan kebenaran iman

Kristen disertai bukti-bukti yang tak dapat dibantah kebenarannya. Dari keterangan-keterangannya,

beberapa filsuf menemukan kebenaran sejati yang dicarinya selama ini dan bertobat menjadi Kristen

mengikuti Katarina.

Gubernur menjadi sangat marah dan menjatuhkan hukuman bakar hidup-hidup atas para

filsuf itu. Karena senjata perdebatan tak mempan untuk menaklukkan Katarina maka kekerasan serta

kelaliman para algojo mendapat giliran. Katarina disekap di dalam penjara dan selama dua jam

lamanya dia disesah dengan cemeti tajam. Namun siksaan-siksaan itu tidak pernah mempan untuk

menaklukkan keteguhan imannya. Katarina kemudian dijatuhi hukuman mati dengan gilasan roda

kayu besar berduri. Tetapi secara ajaib roda itu terbongkar dan hancur berkeping-keping. Tanda-tanda

ajaib ini menunjukkan bahwa Tuhan menyertai hambanya dan memberinya kekuatan sehingga ia tidak

menyerah pada kekerasan orang-orang kafir itu. Akhirnya jalan satu-satunya yang ditempuh oleh

musuh-musuhnya ialah memenggal lehernya dengan pedang. Dengan cara itu Katarina mengakhiri

hidupnya sebagai seorang martir Kristus di hadapan para algojo kafir. Peristiwa ini terjadi pada tahun

307 di Aleksandria.

Sumber: http://www.imankatolik.or.id/

Page 9: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT · MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari dan Jumat 17.30 Hari Selasa, Rabu, dan Gereja St. Maria Ratu Rosaio hari Jumat pkl. 18.00.

9

☺☺☺