BAB I LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. Shinta Jenis kelamin : Perempuan Umur : 14 tahun Alamat : Ta man baru - Banyuwangi Pekeraan : Pelaar Agama : !slam Suku bangsa : Jawa Ta nggal "#S : $% &ebruari $'1( Tanggal pe meri ksaan : 1 "aret $'1( N) "# : 1*44+$ II. ANAMNESA ,eluhan utama : emam #iwayat penyakit sekarang : emam mulai hari rabu malam + hari S"#S/0 e mam irasakan terus menerus0 emam terkaang isertai mengigil. ,eluhan emam isertai engan rasa pegal-pegal paa tungkai an sakit kepala. Suah minum )bat penurun panas sebelumnya an emam tur un namun kemuian emam timbul lagi. "untah *20 muntah makanan. ,arena emamnya tiak membaik an keaaan pasien yang semakin menurun pasien ibawa ke puskesmas0 i puskesmas pasien isarankan untuk 3ek lab)lat)rium0 kemuian pasien i ruuk ke #SUBlambangan #iway at peny ak it ahul u : ulu tiak pernah sakit seperti ini #i way at pe nyaki t keluar ga : Tiak aa keluarga yang akit seperti ini 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Nama : An. ShintaJenis kelamin : PerempuanUmur : 14 tahunAlamat : Taman baru - BanyuwangiPeker aan : Pela ar Agama : !slamSuku bangsa : JawaTanggal "#S : $% &ebruari $'1(Tanggal pemeriksaan : 1 "aret $'1(
N) "# : 1*44+$
II. ANAMNESA
,eluhan utama :
emam
#iwayat penyakit sekarang :
emam mulai hari rabu malam + hari S"#S/0 emam irasakan terus menerus0 emam
terka ang isertai mengigil. ,eluhan emam isertai engan rasa pegal-pegal pa a
tungkai an sakit kepala. Su ah minum )bat penurun panas sebelumnya an emam
turun namun kemu ian emam timbul lagi. "untah *20 muntah makanan. ,arena
emamnya ti ak membaik an kea aan pasien yang semakin menurun pasien ibawa ke
puskesmas0 i puskesmas pasien isarankan untuk 3ek lab)lat)rium0 kemu ian pasien i
)leh salah satu ser)tipe engue akan memberikan imunitas seumur hi up0 namun ti ak
a a imunitas silang engan enis ser)tipe lain.
." EPIDEMIOLOGISaat ini0 in eksi ;irus engue menyebabkan angka kesakitan an kematian paling
banyak iban ingkan engan in eksi arb);irus lainnya. Setiap tahun0 i seluruh unia0
ilap)rkan angka ke a ian in eksi engue sekitar $' uta kasus an angka $1 kematian
berkisar $4.''' iwa. Sampai saat ini B telah itemukan i seluruh pr)pinsi i
!n )nesia0 an $'' k)ta telah melap)rkan a anya ke a ian luar biasa. !n3i en3e rate
meningkat ari '0''+ per 1''0''' pen u uk pa a tahun 1%(6 men a i berkisar antara (-
$E per 1''0''' pen u uk 1%6%-1%%+/. ")rtalitas B 3en erung menurun hingga $D
tahun 1%%%. 10$0*040+/
9ambar 1 istribusi ;irus engue0 in eksi an aerah en emis
P)la ber angkit in eksi ;irus engue ipengaruhi )leh iklim an kelembaban
u ara. Pa a suhu yang panas $6-*$I7/ engan kelembaban yang tinggi0 nyamuk Ae esakan tetap bertahan hi up untuk angka waktu lama. i !n )nesia0 karena suhu u ara an
kelembaban ti ak sama i setiap tempat0 maka p)la waktu ter a inya penyakit agak
berbe a untuk setiap tempat. i Jawa pa a umumnya in eksi ;irus engue ter a i mulai
awal Januari0 meningkat terus sehingga kasus terbanyak ter apat pa a sekitar bulan
April-"ei setiap tahun. $/
Selama bulan Januari sampai tanggal *1 ter3atat sebanyak $.+6E pasien yang
ilap)rkan ari *6 kabupaten an k)ta i Jawa Timur ata per 1' &ebruari $'1(/. ari
umlah tersebut0 sebanyak 4( pasien meninggal unia. engan emikian selama bulan
Januari $'1( ter3atat angka kematian 3ase atlity rate/ sebesar 106D. Pa a bulan
&ebruari0 sampai engan tanggal 1' &ebruari $'1(0 terlap)rkan sebanyak 6' kasus
engan kematian sebanyak 1 )rang. Angka tersebut baru ihimpun ari 11
kabupaten5k)ta yang melap)rkan ata bulan &ebruari ke inas ,esehatan Pr);insi.
Jumlah kasus B i bulan Januari tahun ini lebih se ikit ika iban ingkan
engan k)n isi pa a bulan yang sama i tahun $'1+. Pa a tahun $'1+ bulan Januari
ter3atat kasus B sebanyak 4.+64 se angkan kematian sebanyak +% )rang 3ase atlity
rate sebesar 10$6D/. ,asus B i beberapa kabupaten k)ta su ah menembus angka i
atas 1'' untuk Bulan Januari $'1(. @ima kabupaten yang melap)rkan kasus terbanyak i
bulan Januari $'1( a alah ,abupaten J)mbang $+' kasus/0 ,abupaten Pa3itan 1(E
kasus/0 ,abupaten Banyuwangi 14$ kasus/0 ,abupaten Ngawi 1$( kasus/ an
,abupaten ,abupaten ") )kert) 11E kasus/. ,ematian terbanyak ter3atat i ,abupaten
J)mbang engan 6 kematian isusul ,abupaten ,e iri an ,abupaten ") )kert)masing-masing 4 )rang0 lalu ,abupaten B) )neg)r)0 ,abupaten Pasuruan an ,abupaten
memper3epat ter a inya sy)k. Ja i0 per arahan masi pa a B iakibatkan )leh
tr)mb)sit)penia0 penurunan akt)r pembekuan akibat ,! /0 kelainan ungsi tr)mb)sit0
an kerusakan in ing en )tel kapiler. Akhirnya0 per arahan akan memperberat sy)k
yang ter a i.
SS ter a i biasanya pa a saat atau setelah emam menurun0 yaitu iantara hari
ke-* an ke-E sakit. 8al ini apat iterangkan engan hip)tesis meningkatnya reaksi
imun)l)gis0 yang asarnya sebagai berikut:
1. Pa a manusia0 sel ag)sit m)n)nukleus0 yaitu m)n)sit0 histi)sit0 makr) ag an sel
kup er merupakan tempat utama ter a inya in eksi ;erus engue.
$. N)n-neutrali<ing antib) y0 baik yang bebas i sirkulasi maupun spesi ik pa a sel0
bertin ak sebagai resept)r spesi ik untuk melekatnya ;irus engue pa a permukaan
sel )g)sit m)n)nukleus.*. irus engue kemu ian akan bereplikasi alam sel ag)sit m)n)nukleus yang telah
terin eksi itu. Parameter perbe aan ter a inya 8& an SS ialah umlah sel yang
terin eksi.
4. "eningginya permeabilitas in ing pembuluh arah an isseminate intra;askular
3)agulati)n !7/ ter a i sebagai akibat ilepaskannya me iat)r-me iat)r )leh sel
ag)sit m)n)nukleus yang terin eksi itu. "e iat)r tersebut berupa m)n)kin an
me iat)r lain yang mengakibatkan akti;asi k)mplemen engan e ek peninggian
permeabilitas in ing pembuluh arah0 serta tr)mb)plastin yang memungkinkan
ter a inya !7.
!.$ DIAGNOSISiagn)sis B itegakkan ber asarkan kriteria iagn)sis 8 yang ter iri
ari kriteria klinis an lab)rat)ris0 yaitu sebagai berikut:,riteria klinis :1. emam tinggi men a ak0 tanpa sebab yang elas seperti an)reksia0 lemah0 nyeri
pa a punggung0 tulang0 persen ian 0 an kepala0 berlangsung terus menerusselama $-E hari.
$. Ter apat mani estasi per arahan0 termasuk u i t)urniKuet p)siti *. 8epat)megali4. Sy)k0 na i ke3il an 3epat engan tekanan na i G $' mm8g0 atau hip)tensi
L U i ben ung ilakukan engan memben ung lengan atas menggunakan manset
pa a tekanan sist)lik itambah iast)lik ibagi ua selama + menit. 8asil u i p)siti
bila itemukan 1' atau lebih petekie per $.+ 3m $ 1 in3i/.,riteria lab)rat)ris :
1. Tr)mb)sit)penia G 1''.'''5Ml/$. 8em)k)nsentrasi ka ar 8t $'D ari )rang n)rmal/ua ge ala klinis pertama itambah $ ge ala lab)rat)ris ianggap 3ukup untuk
menegakkan iagn)gsis ker a B .
Sin r)m Sy)k engueSeluruh kriteria B 4/ isertai engan tan a kegagalan sirkulasi yaitu :- Penurunan kesa aran0 gelisah- Na i 3epat0 lemah- 8ip)tensi- Tekanan na i > $' mm8g- Per usi peri er menurun- ,ulit ingin-lembab.
Penent%an Dera&at Pen'akit,arena spektrum klinis in eksi ;irus engue yang ber;ariasi0 era at klinis perlu
itentukan sehubungan engan tatalaksana yang akan ilakukan. $04/
Pemeriksaan antigen NS1 iperlukan untuk men eteksi a anya in eksi ;irus
engue pa a ase akut0 imana pa a berbagai penelitian menun ukkan bahwa
NS1 lebih unggul sensiti;itasnya iban ingkan kultur ;irus an pemeriksaan
P7# maupun antib) i !g" an !g9 anti engue. Spesi isitas antigen NS1
1''D sama tingginya seperti pa a gold standard kultur ;irus maupun P7#.
Antigen NS1 merupakan glik)pr)tein tersekresi 46 k a yang ti ak
ter apat pa a partikel ;irus yang terin eksi namun terakumulasi i alam
supernatan an membran plasma sel selama pr)ses in eksi. NS1 merupakan
gen esensial i alam sel yang terin eksi imana ungsinya sebagai k)- akt)r
untuk replikasi ;irus0 yang ter apat bersama i alam bentuk replikasi #NA
double-stranded "a3ken<ie0 1%%(/. Immune recognition ari permukaan sel
NS1 pa a sel en )tel ihip)tesiskan berperan alam mekanisme keb)3)ran
plasma yang ter a i selama in eksi ;irus engue yang berat. Sampai saat ini0
bagaimana NS1 berhubungan engan membran plasma0 yang ti ak berisi
m)ti sekuens membrane-spanning masih belum elas.
NS1 terikat se3ara langsung pa a permukaan berbagai tipe sel epitelial an
sel mesensimal0 uga menempel se3ara kurang lekat terha ap berbagai sel
arah tepi. NS1-Ag tes a alah tes untuk eteksi pr)tein n)n struktur NS-1 Ag
yang a a alam sirkulasi an apat men eteksi ke empat ser)tipe.,eunggulannya apat men eteksi ;irus lebih awal0 mulai ari hari ke-1
emam sampai emam hari ke-% an mempunyai sensiti;itas =N-1 : 660%D0
=N-$ : 6E01D0 =N-* : 1''D0 =N-4 : %*0*+D.
!.) DIAGNOSA BANDING1. A anya emam pa a awal penyakit apat iban ingkan engan in eksi bakteri
maupun ;irus0 seperti br)nk)pneum)nia0 emam ti )i 0 malaria0 an sebagainya.$. A anya ruam yang akut perlu ibe akan engan m)rbili.
*. A anya pembesaran hati perlu ibe akan engan hepatitis akut an lept)spir)sis.4. Penyakit-penyakit arah seperti i i)phati3 thr)mb)3yt)peni3 purpurae0 leukemia
pa a sta ium lan ut0 an anemia aplastik.+. emam 7hikunguya.
ekstr)sa +D alam larutan ringer laktat +5#@/ekstr)sa +D alam larutan ringer asetat +5#A/ekstr)sa +D alam 15$ larutan garam aali +515$@9&/7atatan:Untuk resusitasi sy)k ipergunakan larutan #@ atau #A ti ak b)leh
larutan yang mengan ung ekstran/
$. ,)l)iekstran 4'0 Plasma0 Albumin
Pilihan 7airan ,)l)i pa a #esusitasi 7airan SSSaat ini a a * g)l)ngan 3airan k)l)i yang masing-masing mempunyai
keunggulan an kekurangannya0 yaitu g)l)ngan ekstran0 9elatin0 8y r)2y ethyl star3h8=S/. $/
9)l)ngan ekstran mempunyai si at is)t)nik an hiper)nk)tik0 maka pemberian
engan larutan tersebut akan menambah ;)lume intra;askular )leh karena akan menarik
3airan ekstra;askular. = ek ;)lume (D ekstran E' ipertahankan selama (-6 am0
se angkan e ek ;)lume 1'I5) ekstran 4' ipertahankan selama *-+ am. ,e ua larutan
tersebut apat menggangu mekanisme pembekuan arah engan 3ara menggangu ungsi
tr)mb)sit an menurunkan umlah ibrin)gen serta akt)r !!!0 terutama bila iberikan
lebih ari 1''' ml5$4 am. Pemberian ekstran ti ak b)leh iberikan pa a pasien engan
,! . $/ 9)l)ngan 9elatin 8ema3ell an gela un in merupakan larutan gelatin yang
mempunyai si at is)t)nik an is))nk)tik. = ek ;)lume larutan gelatin menetap sekitar $-
* am an ti ak mengganggu mekanism pembekuan arah. $/ 8y r)2y ethyl star3h 8=S/ (D 8=S $''5'0+H (D 8=S $''5'0(H (D 8=S
4+'5'0E a alah larutan is)t)nik an is)nk)tik0 se angkan 1'D 8=S $''5'0+ a alah
larutan is)t)nik an hip)nk)tik. = ek ;)lume (D51'I5) 8=S $''5'0+ menetap alam *+
4-6 am0 se angkan larutan (D 8=S $''5'0( an (D 8=S 4+'5'0E menetap selama 6-1$
am. 9angguan mekanisme pembekuan ti ak akan ter a i bila iberikan kurang ari
1+''335$4 am0 an e ek ini ter a i karena pengen3eran engan penurunan hitung
tr)mb)sit sementara0 perpan angan waktu pr)tr)mbin an waktu tr)mb)plastin parsial0
Pr)gn)sis buruk pa a k)agulasi intra;askular iseminata an sin r)m sy)k
engue engan ren atan berulang atau berkepan angan.
B. TPYP,OID FE-ER !. DEFINISI
emam ti )i isebut uga engan Typus abdominalis atau typhoid fever .
emam tip)i ialah penyakit in eksi akut yang biasanya ter apat pa a saluran
pen3ernaan usus halus/ engan ge ala emam satu minggu atau lebih isertai
gangguan pa a saluran pen3ernaan an engan atau tanpa gangguan kesa aran.
!. EPIDEMIOLOGI
Besarnya angka pasti kasus emam ti )i i unia sangat sulit itentukan
karena penyakit ini ikenal mempunyai ge ala engan spektrum klinis yang sangat
luas. ata )rl 8ealth rgani<ati)n 8 / tahun $''* memperkirakan ter apat
sekitar 1E uta kasus emam ti )i i seluruh unia engan insi ensi (''.''' kasus
kematian tiap tahun. 4 i negara berkembang0 kasus emam ti )i ilap)rkan sebagai
penyakit en emis imana %+D merupakan kasus rawat alan sehingga insi ensi yang
sebenarnya a alah 1+-$+ kali lebih besar ari lap)ran rawat inap i rumah sakit. i
!n )nesia kasus ini tersebar se3ara merata i seluruh pr)pinsi engan insi ensi i
aerah pe esaan *+651''.''' pen u uk5tahun an i aerah perk)taan E('51''.''' pen u uk5 tahun atau sekitar (''.''' an 1.+ uta kasus per tahun. Umur pen erita
yang terkena i !n )nesia ilap)rkan antara *-1% tahun pa a %1D kasus.
Salmonella typhi apat hi up i alam tubuh manusia manusia sebagai natural
reser;)ir/. "anusia yang terin eksi Salmonella typhi apat mengekskresikannya
melalui sekret saluran na as0 urin0 an tin a alam angka waktu yang sangat
ber;ariasi. Salmonella typhi yang bera a iluar tubuh manusia apat hi up untuk
beberapa minggu apabila bera a i alam air0 es0 ebu0 atau k)t)ran yang kering
maupun pa a pakaian. Akan tetapi S. Typhi hanya apat hi up kurang ari 1 minggu
pa a raw sewage0 an mu ah imatikan engan kl)rinasi an pasteurisasi temp
(*I7/.Ter a inya penularan Salmonella typhi sebagian besar melalui
minuman5makanan yang ter3emar )leh kuman yang berasal ari pen erita atau
pembawa kuman0 biasanya keluar bersama sama engan tin a melalui rute )ral
ekal alurr )r)- ekal/.
!. ! ETIOLOGIemam Ti )i a alah suatu in eksi yang isebabkan )leh bakteri Salmonella
typhi . =ti)l)gi emam ti )i an emam parati )i a alah S. typhi0 S. paratyphi A0 S.
paratyphi B S. Schotmuelleri / an S. paratyphi 7 S. Hirschfeldii /.
Salm)nella typhi sama engan Salm)nella yang lain a alah bakteri 9ram-
negati 0 mempunyai lagela0 ti ak berkapsul0 ti ak membentuk sp)ra akultati
anaer)b. "empunyai antigen s)matik / yang ter iri ari )lig)sakari a0 lagelar
antigen 8/ yang ter iri ari pr)tein an en;el)pe antigen ,/ yang ter iri
p)lisakari a. "empunyai makr)m)lekular lip)p)lisakari a k)mpleks yang
membentuk lapis luar ari in ing sel a inamakan en )t)ksin. Salm)nella typhi uga apat memper)leh plasmi akt)r-# yang berkaitan engan resistensi terha ap
multipel antibi)tik.
!. " PATOFISIOLOGI
Pat) isi)l)gi emam ti )i melibatkan 4 pr)ses k)mpleks yang mengikuti
ingesti )rganism0 yaitu: 1/ penempelan an in;asi sel- sel pa a Peyer Pat3h0 $/ bakteri
bertahan hi up an bermultiplikasi alam makr) ag Peyer Pat3h0 n) us lim atikus
mesenteri3a0 an )rgan- )rgan e2tra intestinal sistem retikul)en )telial */ bakteri
bertahan hi up i alam aliran arah0 4/ pr) uksi enter)t)ksin yang meningkatkan
ka ar 3A"P i alam kripta usus an meningkatkan permeabilitas membrane usus
sehingga menyebabkan keluarnya elektr)lit an air ke alam lumen intestinal.
"asuknya kuman Salm)nella typhi an Salm)nella paratyphi ke alam tubuh
manusia ter a i melalui makanan yang terk)ntaminasi kuman. Sebagian kuman
imusnahkan alam lambung karena suasana asam i lambung p8 > $/ banyak yang
mati namun sebagian l)l)s masuk ke alam usus an berkembang biak alam peyer
pat3h alam usus. Untuk iketahui0 umlah kuman yang masuk an apat
menyebabkan in eksi minimal ber umlah 1' + an umlah bisa sa a meningkat bila
kea aan l)kal pa a lambung yang menurun seperti akl)rhi ria0 p)st gastrekt)mi0
penggunaan )bat- )batan seperti antasi a0 8$-bl)ker0 an Pr)t)n Pump !nhibit)r.
"ani estasi klinis pa a anak umumnya bersi at lebih ringan0 lebih ber;ariasi bila iban ingkan engan pen erita ewasa. Bila hanya berpegang pa a ge ala atau
tan a klinis0 akan lebih sulit untuk menegakkan iagn)sis emam ti )i pa a anak0
terutama pa a pen erita yang lebih mu a0 seperti pa a ti )i k)ngenital ataupun
"asa inkubasi rata-rata ber;ariasi antara E $' hari0 engan masa inkubasi
terpen ek * hari an terpan ang (' hari. ikatakan bahwa masa inkubasi mempunyai
k)relasi engan umlah kuman yang itelan0 kea aan umum5status gi<i serta status
imun)l)gis pen erita.
alupun ge ala emam ti )i pa a anak lebih ber;ariasi0 se3ara garis besar
ge ala-ge ala yang timbul apat ikel)mp)kkan :
emam satu minggu atau lebih.
9angguan saluran pen3ernaan
9angguan kesa aran
alam minggu pertama0 keluhan an ge ala menyerupai penyakit in eksi akut
pa a umumnya0 seperti emam0 nyeri kepala0 an)reksia0 mual0 muntah0 iare0k)nstipasi. Pa a pemeriksaan isik0 hanya i apatkan suhu ba an yang meningkat.
Setelah minggu ke ua0 ge ala5 tan a klinis men a i makin elas0 berupa emam
remiten0 li ah ti )i 0 pembesaran hati an limpa0 perut kembung mungkin isertai
ganguan kesa aran ari yang ringan sampai berat.
emam yang ter a i pa a pen erita anak ti ak selalu tipikal seperti pa a
)rang ewasa0 ka ang-ka ang mempunyai gambaran klasik berupa stepwise pattern 0
apat pula men a ak tinggi an remiten *% 41 ) 7/ serta apat pula bersi at ireguler
terutama pa a bayi yang ti )i k)ngenital.
@i ah ti )i biasanya ter a i beberapa hari setelah panas meningkat engan
tan a-tan a antara lain0 li ah tampak kering0 i)lapisi selaput tebal0 i bagian
belakang tampak lebih pu3at0 i bagian u ung an tepi lebih kemerahan. Bila penyakit
makin pr)gresi 0 akan ter a i eskuamasi epitel sehingga papila lebih pr)minen.
#)se)la lebih sering ter a i pa a akhir minggu pertama an awal minggu
ke ua. "erupakan suatu n) ul ke3il se ikit men)n )l engan iameter $ 4 mm0
berwarna merah pu3at serta hilang pa a penekanan. #)se)la ini merupakan emb)likuman yang i alamnya mengan ung kuman salm)nella0 an terutama i apatkan i
aerah perut0 a a0 ka ang-ka ang i b)k)ng0 ataupun bagian leks)r lengan atas.
@impa umumnya membesar an sering itemukan pa a akhir minggu pertama
an harus ibe akan engan pembesaran karena malaria. Pembesaran limpa pa a
emam ti )i ti ak pr)gresi engan k)nsistensi lebih lunak.
#)se sp)t0 suatu ruam makul)papular yang berwarna merah engan ukuran 1
+ mm0 sering kali i umpai pa a aerah ab )men0 t)raks0 ekstremitas an punggung
pa a )rang kulit putih0 ti ak pernah ilap)rkan itemukan pa a anak !n )nesia.
#uam ini mun3ul pa a hari ke E 1' an bertahan selama $ -* hari.
!. $ PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan lab)rat)rium untuk membantu menegakkan iagn)sis emam ti )i ibagi
alam empat kel)mp)k0 yaitu :1. Pemeriksaan arah tepi
Pa a emam ti )i sering isertai anemia ari yang ringan sampai se ang
engan peningkatan la u en ap arah0 gangguan eritr)sit n)rm)kr)m n)rm)siter0 yang
i uga karena e ek t)ksik supresi sumsum tulang atau per arahan usus. Ti ak selalu
itemukan leuk)penia0 i uga leuk)penia isebabkan )leh estruksi leuk)sit )leh
t)ksin alam pere aran arah. Sering hitung leuk)sit alam batas n)rmal an apat
pula leuk)sit)sis0 terutama bila isertai k)mplikasi lain. Tr)mb)sit umlahnyamenurun0 gambaran hitung enis i apatkan lim )sit)sis relati 0 ane)sin) ilia0 apat
shi t t) the le t ataupun shi t t) the right bergantung pa a per alanan penyakitnya.
S9 T an S9PT seringkali meningkat0 tetapi akan kembali men a i n)rmal setelah
sembuh. ,enaikan S9 T an S9PT ti ak memerlukan penanganan khusus.9ambaran sumsum tulang menun ukkan n)rm)seluler0 eritr)i an miel)i
sistem n)rmal0 umlah megakari)sit alam batas n)rmal.
$. U i ser)l)gis
U i ser)l)gis igunakan untuk membantu menegakkan iagn)sis emam ti )i
engan men eteksi antib) i spesi ik terha ap k)mp)nen antigen S. typhi maupun
men eteksi antigen itu sen iri. )lume arah yang iperlukan untuk u i ser)l)gis ini
a alah 1-* m@ yang iin)kulasikan ke alam tabung tanpa antik)agulan.
"et) e pemeriksaan ser)l)gis imun)l)gis ini ikatakan mempunyai nilai
penting alam pr)ses iagn)stik emam ti )i . Akan tetapi masih i apatkan a anya
;ariasi yang luas alam sensiti;itas an spesi isitas pa a eteksi antigen spesi ik S.
typhi )leh karena tergantung pa a enis antigen0 enis spesimen yang iperiksa0 teknik
yang ipakai untuk mela3ak antigen tersebut0 enis antib) i yang igunakan alam u i
p)likl)nal atau m)n)kl)nal/ an waktu pengambilan spesimen sta ium ini atau
lan ut alam per alanan penyakit/.Beberapa u i ser)l)gis yang apat igunakan pa a emam ti )i ini meliputi :
a/ U i i al
U i ser)l)gi stan ar yang rutin igunakan untuk men eteksi antib) i terha ap
kuman S.typhi yaitu u i i al. U i telah igunakan se ak tahun 16%(. Pa a u i
i al ter a i reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.typhi engan antib) i yangisebut aglutinin. Prinsip u i i al a alah serum pen erita engan pengen3eran
yang berbe a itambah engan antigen alam umlah yang sama. Jika pa a serum
ter apat antib) i maka akan ter a i aglutinasi. Pengen3eran tertinggi yang masih
menimbulkan aglutinasi menun ukkan titer antib) i alam serum.
"aksu u i wi al a alah untuk menentukan a anya aglutinin alam serum
pen erita tersangka emam ti )i yaituH
1. Aglutinin ari tubuh kuman/
$. Aglutinin 8 lagel kuman/
*. Aglutinin i simpai kuman/.
ari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin an 8 yang igunakan untuk
iagn)sis emam ti )i . Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan
terin eksi kuman ini.
Pa a emam ti )i mula-mula akan ter a i peningkatan titer antib) i .
Antib) i 8 timbul lebih lambat0 namun akan tetap menetap lama sampai beberapa
tahun0 se angkan antib) i lebih 3epat hilang. Pa a sese)rang yang telah sembuh0
aglutinin masih tetap i umpai setelah 4-( bulan0 se angkan aglutinin 8 menetap
lebih lama antara % bulan $ tahun. Antib) i i timbul lebih lambat an biasanya
menghilang setelah pen erita sembuh ari sakit. Pa a pengi ap S.typhi0 antib) i i
i al0 sensiti;itas u i )t =!A lebih tinggi )leh karena kultur p)siti yang bermakna
ti ak selalu iikuti engan u i i al p)siti . ikatakan bahwa Typhidot- ! ini
apat menggantikan u i i al bila igunakan bersama engan kultur untuk
men apatkan iagn)sis emam ti )i akut yang 3epat an akurat.
Beberapa keuntungan met) e ini a alah memberikan sensiti;itas an
spesi isitas yang tinggi engan ke3il kemungkinan untuk ter a inya reaksi silang
engan penyakit emam lain0 murah karena menggunakan antigen an membran
nitr)selul)sa se ikit/0 ti ak menggunakan alat yang khusus sehingga apat
igunakan se3ara luas i tempat yang hanya mempunyai asilitas kesehatan
se erhana an belum terse ia sarana biakan kuman. ,euntungan lain a alah bahwa
antigen pa a membran lempengan nitr)selul)sa yang belum itan ai an ibl)k
apat tetap stabil selama ( bulan bila isimpan pa a suhu 4I7 an bila hasili apatkan alam waktu * am setelah penerimaan serum pasien.
/ "et) e enzyme-lin"ed immunosorbent assay =@!SA/
U i =n<yme-@inke !mmun)s)rbent Assay =@!SA/ ipakai untuk mela3ak
antib) i !g90 !g" an !gA terha ap antigen @PS %0 antib) i !g9 terha ap antigen
lagella 8 / an antib) i terha ap antigen i S. typhi . U i =@!SA yang sering
ipakai untuk men eteksi a anya antigen S. typhi alam spesimen klinis a alahdouble antibody sandwich =@!SA. Pemeriksaan terha ap antigen i urine ini masih
memerlukan penelitian lebih lan ut akan tetapi tampaknya 3ukup men an ikan0
terutama bila ilakukan pa a minggu pertama sesu ah panas timbul0 namun uga
perlu iperhitungkan a anya nilai p)siti uga pa a kasus engan Bru3ell)sis. (
e/ Pemeriksaan ipstik
U i ser)l)gis engan pemeriksaan ipstik ikembangkan i Belan a imana
apat men eteksi antib) i !g" spesi ik terha ap antigen @PS S. typhi enganmenggunakan membran nitr)selul)sa yang mengan ung antigen S. typhi sebagai
pita pen eteksi an antib) i !g" anti-human immobilized sebagai reagen k)ntr)l.
Pemeriksaan ini menggunakan k)mp)nen yang su ah istabilkan0 ti ak
memerlukan alat yang spesi ik an apat igunakan i tempat yang ti ak
E'-%'D ari pen erita pa a minggu pertama sakit an p)siti 1'-+'D pa a akhir
minggu ketiga. Sensiti;itasnya akan menurun pa a sampel pen erita yang telah
men apatkan antibi)tika an meningkat sesuai engan ;)lume arah an rasi) arah
engan me ia kultur yang ipakai. Bakteri alam eses itemukan meningkat ari
minggu pertama 1'-1+D/ hingga minggu ketiga E+D/ an turun se3ara perlahan.
Biakan urine p)siti setelah minggu pertama. Biakan sumsum tulang merupakan
met) e baku emas karena mempunyai sensiti;itas paling tinggi engan hasil p)siti
i apat pa a 6'-%+D kasus an sering tetap p)siti selama per alanan penyakit an
menghilang pa a ase penyembuhan. "et) e ini terutama berman aat untuk pen erita
yang su ah pernah men apatkan terapi atau engan kultur arah negati sebelumnya.
Pr)se ur terakhir ini sangat in;asi sehingga ti ak ipakai alam praktek sehari-hari.
Pa a kea aan tertentu apat ilakukan kultur pa a spesimen empe u yang iambil ariu) enum an memberikan hasil yang 3ukup baik akan tetapi ti ak igunakan se3ara
luas karena a anya risik) aspirasi terutama pa a anak. Salah satu penelitian pa a anak
menun ukkan bahwa sensiti;itas k)mbinasi kultur arah an u) enum hampir sama
engan kultur sumsum tulang.
,egagalan alam is)lasi5biakan apat isebabkan )leh keterbatasan me ia
yang igunakan0 a anya penggunaan antibi)tika0 umlah bakteri yang sangat minimal
alam arah0 ;)lume spesimen yang ti ak men3ukupi0 an waktu pengambilan
spesimen yang ti ak tepat.
alaupun spesi isitasnya tinggi0 pemeriksaan kultur mempunyai sensiti;itas
yang ren ah an a anya ken ala berupa lamanya waktu yang ibutuhkan +-E hari/
serta peralatan yang lebih 3anggih untuk i enti ikasi bakteri sehingga ti ak praktis an
ti ak tepat untuk ipakai sebagai met) e iagn)sis baku alam pelayanan pen erita.
4. Pemeriksaan kuman se3ara m)lekuler
"et) e lain untuk i enti ikasi bakteri S. typhi yang akurat a alah men eteksi
NA asam nukleat/ gen lagellin bakteri S. typhi alam arah engan teknik
hibri isasi asam nukleat atau ampli ikasi NA engan 3ara polymerase chain reaction
P7#/ melalui i enti ikasi antigen i yang spesi ik untuk S. typhi .
aspirin an turunannya karena mempunyai e ek mengiritasi saluran 3erna engan
kea aan saluran 3erna yang masih rentan kemungkinan untuk iperberat kea aannya
sangatlah mungkin. Bila ti ak mampu intake per)ral apat iberikan ;ia parenteral0
)bat yang masih ian urkan a alah yang mengan ung "ethami<)le Na yaitu antrain
atau N);algin.
b/ Antibi)tik
Antibi)tik yang sering iberikan a alah :
7hl)rampheni3)l0 merupakan antibi)tik pilihan pertama untuk in eksi ti )i e;er
terutama i !n )nesia. )sis yang iberikan untuk anak- anak +'-1'' mg5kg5hariibagi men a i 4 )sis untuk pemberian intra;ena biasanya 3ukup +' mg5kg5hari.
iberikan selama 1'-14 hari atau sampai E hari setelah emam turun. Pemberian
!ntra "uskuler ti ak ian urkan )leh karena hi r)lisis ester ini ti ak apat
iramalkan an tempat suntikan terasa nyeri. Pa a kasus malnutrisi atau i apatkan
in eksi sekun er peng)batan iperpan ang sampai $1 hari. ,elemahan ari antibi)tik
enis ini a alah mu ahnya ter a i relaps atau kambuh0 an 3arier.
7)trim)2a<)le0 merupakan gabungan ari $ enis antibi)tika trimet)prim an
sul amet)2a<)le engan perban ingan 1:+. )sis Trimet)prim 1' mg5kg5hari an
Sul amet)2<a<)le +' mg5kg5hari ibagi alam $ )sis. Untuk pemberian se3ara syrup
)sis yang iberikan untuk anak 4-+ mg5kg5kali minum sehari iberi $ kali selama $
minggu. = ek samping ari pemberian antibi)tika g)l)ngan ini a alah ter a inya
gangguan sistem hemat)l)gi seperti Anemia megal)blastik0 @euk)penia0 an
granul)sit)penia. an pa a beberapa Negara antibi)tika g)l)ngan ini su ah
ilap)rkan resisten.
Ampi3illin an Am)2i3illin0 memiliki kemampuan yang lebih ren ah iban ingkan
engan 3hl)rampheni3)l an 3)trim)2a<)le. Namun untuk anak- anak g)l)ngan )bat
ini 3en erung lebih aman an 3ukup e ekti . )sis yang iberikan untuk anak 1''-
Biasanya menyertai per )rasi tetapi apat ter a i tanpa per )rasi usus. itemukan
ge ala akut0 yaitu nyeri perut yang hebat0 in ing ab )men tegang0 an nyeri tekan.
$. ,)mplikasi iluar usus halus
a/ Br)nkitis an br)nk)pneum)nia
Pa a sebagian besar kasus i apatkan batuk0 bersi at ringan an isebabkan )leh
br)nkitis0 pneum)nia bisa merupakan in eksi sekun er an apat timbul pa a awalsakit atau ase akut lan ut. ,)mplikasi lain yang ter a i a alah abses paru0 e usi0
an empiema.
b/ ,)lesistitis
Pa a anak arang ter a i0 bila ter a i umumnya pa a akhi minggu ke ua engan
ge ala an tan a klinis yang ti ak khas0 bila ter a i k)lesistitis maka pen erita
3en erung untuk men a i se)rang karier.
3/ Typh)i ense al)pati
"erupakan k)mplikasi ti )i engan ge ala an tan a klinis berupa kesa aran
menurun0 ke ang ke ang0 muntah0 emam tinggi0 pemeriksaan )tak alam batas
n)rmal. Bila isertai ke ang ke ang maka biasanya pr)gn)sisnya elek an bila
sembuh sering iikuti )leh ge ala sesuai engan l)kasi yang terkena.
/ "eningitis
"enigitis )leh karena Salm)nella typhi yang lain lebih sering i apatkan pa a
ne)natus5bayi iban ingkan engan anak0 engan ge ala klinis ti ak elas sehingga
iagn)sis sering terlambat. Ternyata peyebabnya adalah Salmonella havana an