LASKAR PELANGI NASIB TAKKAN BERUBAH Oioi oi oi oi oi Kami orang asli Belitong Oi oi oi oi oi oi inilah tempat kami kampung gantong kata orang pulau kami pulau kaya banyak tanah dimana-mana a a tapi siapa yang punya? Bukan kami yang punya kami hanya kuli-kuli belaka Oi oi oi oi oi oi memang sudah nasib menjadi kuli Oi oi oi oi oi oi selamanya jadi kuli nasib ku takkan berubah hai hai hai hai hai hai indah matahari pagi Belitong hai hai hai hai hai hai sapa selamat pagi kampung gantong kata orang pulau kami pulau kaya mengapa sulit sekolah ah ah jangan janganlah resah aku siap mengajar di Sekolah Dasar Muhammadiyah hai hai hai hai hai hai ini hari pertama ku mengajar ha hai hai hai hai hai ayo sekolah ayo sekolah nasibmu akan berubah “berubah jadi apa, Mus?”
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LASKAR PELANGINASIB TAKKAN BERUBAH
Oioi oi oi oi oi
Kami orang asli Belitong
Oi oi oi oi oi oi
inilah tempat kami kampung gantong
kata orang pulau kami pulau kaya
banyak tanah dimana-mana a a
tapi siapa yang punya?
Bukan kami yang punya
kami hanya kuli-kuli belaka
Oi oi oi oi oi oi
memang sudah nasib menjadi kuli
Oi oi oi oi oi oi
selamanya jadi kuli nasib ku takkan berubah
hai hai hai hai hai hai
indah matahari pagi Belitong
hai hai hai hai hai hai
sapa selamat pagi kampung gantong
kata orang pulau kami pulau kaya
mengapa sulit sekolah ah ah
jangan janganlah resah
aku siap mengajar
di Sekolah Dasar Muhammadiyah
hai hai hai hai hai hai
ini hari pertama ku mengajar
ha hai hai hai hai hai
ayo sekolah ayo sekolah
nasibmu akan berubah
“berubah jadi apa, Mus?”
hai hai hai hai hai hai
hari ini bawa anakmu sekolah
hai hai hai hai hai hai
ayo sekolah ayo sekolah
nasibmu akan berubah
“anak kuli tak perlu sekolah”
“sudahlah Mus”
Oi oi oi oi oi oi
sekali kuli tetap jadi kuli (jadi kuli)
Oi oi oi oi oi oi
jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah
“hei, hei mau kemana kau? mau ke sekolah miring itu? Percuma! Takkan
terkumpul sepuluh murid! Buat apa sekula! Akhirnya jadi kuli jua!”
Oi oi oi oi oi oi
sekali kuli tetap jadi kuli
Oi oi oi oi oi oi
jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah
Oi oi oi oi oi oi
sekali kuli tetap jadi kuli (jadi kuli)
Oi oi oi oi oi oi
jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah
jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah
nasibmu takkan berubah!
Hoi!!
ANAK PELANGI
Kami anak-anak pecinta pelangi
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Kami ke sekolah diantar pelangi
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Kami anak-anak pecinta pelangi
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Kami ke sekolah diantar pelangi
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Kami memang anak miskin tapi penuh mimpi
walau tak bersepatu dan hanya berbuku satu
Kami selalu yakini cita-cita kan teraih
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
“Kucai”
“Borek”
“Mahar”
“kiape boi !”
Kami anak-anak SD PN Timah
dam dididam dididam sekolah yang terbaik
ada banyak guru di dalam sekolah
dam dididam dididam sekolah yang terbaik
kami memang anak PN segala kami punya
sandal dan sepatu berganti setiap waktu
kami selalu yakini kami tak tertandingi
dam dididam dididam sekolah yang terbaik
“Hei! kami doakan sekolah kalian takkan rubuh ya!”
“Sombong sekali mereka! kalau berani lawan aku!
Borek alias Samson! lihatlah otot-ototku yang kekar ini!”
“sudahah rek!”
“Samson!”
“ya sudahlah Samson! jangan kau ladeni mereka!”
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Kami ke sekolah diantar pelangi
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Kami memang anak miskin tapi penuh mimpi
walau tak bersepatu dan hanya berbuku satu
Kami selalu yakini cita-cita kan teraih
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu
JARI JARI CANTIK
Apakah ini gerangan ..
yang sedang ku rasakan
dunia seperti berputar badanku bergetar
seperti ada kupu-kupu menari dalam perutku
siapakah engkau gerangan
putri dari kahyangan
jemarimu begitu cantik
hatiku tergelitik
seperti ada kupu-kupu menari dalam dadaku
aku mendengar suara berdenting
A ling .. A ling .. Oh .. A ling ..
mengalun bergantian merdu
A ling .. A ling.. Oh … A ling ..
melagukan indah namamu
sudikah kau genggam tangan
putri dari kahyangan
jemarimu begitu indah
membuat hati gundah
seperti ingin menggubah seribu lagu untukmu
aku mendengar suara berdenting
A ling .. A ling .. Oh .. A ling ..
mengalun bergantian merdu
A ling .. A ling.. Oh … A ling ..
melagukan indah namamu
dalam tidur kan ku panggil namamu ..
SEKOLAH MIRING
Hari-hari terus berganti
hati ini semakin gelisah
melihat keadaan sekolah miring Muhammadiyah
tak pernah bisa ku pahami
sungguh tingi semangat Muslimah
mengajar dan merawat sekolah miring Muhammadiyah
dari mana keyakinan mereka
dari mana keteguhan mereka
tidakkah mereka sadar
sia-sia mimpi dan harapan
tak mungkin bisa bertahan sekolah miring Muhammadiyah
Harus ku beranikan diri
bicara sampaikan rasa resah dan gundah
sudah waktunya ku pergi
ku haris tinggalkan Muhammadiyah
“Assalamu’alaikum pak cik”
“Wa’alaikumsalam, Bakri”
“Ada yang penting, yang nak ku sampaikan pak”
“sampaikanlah Bakri, jangan ragu”
“aku harus pergi tinggalkan Muhammadiyah ini pak, ada tawaran mengajar
untukku di Pulau Bangka.”
“Bakri! Teganya kau Bakri! Anak-anak tak mampu membutuhkan kite!
Sekolah ini membutuhkan kite!”
Muslimah, berhentilah bermimpi
tak ada yang peduli dengan sekolah miring ini
murid-murid yang tinggal sepuluh ini
akhirnya akan tetap jadi kuli
Bakri .. tak pantas kau rendahkan kita
aku bicara, bicara kenyataan
pergilah Bakri kalau harapanmu tak ada
sepuluh murid luar biasa adalah karunia Allah
dan kami belum putus asa
telah ku beranikan diri
sampaikan semua rasa rendah dan gundah
kini waktuny ku harus pergi tinggalkan Muhammadiyah
tak mungkin, tak mungkin bertahan
sekolah miring Muhammadiyah
SAHABAT ALAM
Hujan, pelangi, matahari, lautan, gunung, tebing
rumput savana di bukit-bukit
bunga-bunga warna warni
semua ada disini
untuk kita jaga dan sayangi
semua menanti, semua yang ada
untuk kita pelajari
savana padang rumput hijau
dengan semak terpancar diantara rerumputan
karena keadaan tanahnya
dan kebakaran yang terjadi
muncul padang rumput indah
terhampar luasnya sedikit pepohonan
itulah savana
“kremuting! Apa yang bisa kita dapatkan dari buah seperti kremuting?”
“seratnya bu”
“vitamin C”
“bikin lancar kebelakang bu!”
“hahahaha .. pintar semua!”
Hujan, pelangi, matahari, lautan, gunung, tebing
rumput savana di bukit-bukit
bunga-bunga warna warni
semua ada disini
untuk kita jaga dan sayangi
semua menanti, semua yang ada
untuk kita pelajari
hujan terjadi karena
air laut menguap terkena sinar mentari
terbentuklah titik air pada awan
semakin lama semakin menyebar
dan akhirnya awan tak sanggup lagi
menopang titik-titik air itu
turunlah hujan
“hei, Mahar! sedang apa kau nak?”
“aku sedang berbicara dengan alam. Dengar! dengar! Alam sedang marah
Ibunda, karena tanahnya terus digali. Ia menangis.”
“hei Mahar! Kau ini selalu saja merasa seperti seniman! Tapi sesungguhnya,
kau mirip dukun!”
“hahahahahahaha”
“hmm .. aku suka sekali bau hujan. Mengapa bau hujan bisa wangi ya?”
“sumber bau harum dari minyak aksiri diproduksi tumbuhan kemudian diserap
oleh bebatuan dan tanah lalu dilepas ke udara pada saat hujan turun”
“Ooooooooo ….”
Hujan, pelangi, matahari, lautan, gunung, tebing
rumput savana di bukit-bukit
bunga-bunga warna warni
semua ada disini
untuk kita jaga dan sayangi
semua menanti, semua yang ada
untuk kita pelajari
pelangi adalah cahaya
yang muncul dilangit
saat mentari bersinar
ke atas titik air hujan yang jatuh
hingga muncul 7 sinar
merah jingga kuning hijau biru nila ungu
mejikuhibiniu
itulah pelangi
“Laskar Pelangi! Ayo kita pulang!”
“ha ..?? laskar pelangi?”
“laskar pelangi”
“permainan macam apa itu?”
“itukah yang dinamakan kursi roda?”
“bodoh kali kau! Itu bukan kursi roda!”
“lalu, apa namanya rek?”
” manalah ku tahu! Baru kali ini aku melihat sepatu ada rodanya!”
banyak timah dimana-mana a atapi siapa yang punya?
sekarang kita yang punya
kami bukan sekedar kuli biasa
Oi oi oi oi oi oi
kami walau kuli bisa bermimpi
Oi oi oi oi oi oi
kami bangga nasib kita sudah berubah
“oi, lah kau dengar kabar bujang Belitong yang dapat beasiswa ke Paris?”
“ah, si Ikal anak pak Syeman, bekas murid sekolah miring itu. Luar biase!”
“oi! Sine, sine! Ku dengar murid-murid sekolah miring itu lah jadi orang semua!
Ada yang punya warung kopi, ada yang jadi guru, seniman, pengusaha, nah kite
lah tua! Dari dulusering mencela mereka! Sekarang kita? Tetaplah jadi kuli!
ha .. ha .. ha ..”
Oi oi oi oi oi oi
kami bangga kuli bisa bermimpi
Oi oi oi oi oi oi
kami kuli-kuli bangga, nasib kita tlah berubah
“Ah, lantas, ape kabar anak jenius yang putus sekolah itu? Emm .. Lintang!
Nah jadi kuli kah die?”
“lah ku bilang, yang tidak beruntung tu ya cuma kite. Karena dari dulu kite tidak
pernah mau sekolah. Aahh .. itu si Lintang! Sekarang dia punya perkebunan sendiri.
Dan ku dengar, anaknya pun sering juara kelas. Pandailah seperti bapaknya”
Oi oi oi oi oi oi
kami ini orang asli Belitong
Oi oi oi oi oi oi
inilah tempat kami kampung gantong
kata orang pulau kami pulau kaya
banyak timah dimana-mana a atapi siapa yang punya?
sekarang kita yang punya
kami telah meraih mimpi bersama
Oi oi oi oi oi oi
lihat kini nasib kita telah berubah
Oi oi oi oi oi oi
kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah
kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah
kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah
kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah
Postingan Lirik Lagu Ost Musikal Laskar Pelangi ini juga copas tapi saya sesuaikan
dengan lagunya. saya mau kasih link tempat saya copas nggak bisa dibuka, maaf
TANGKUBANG PERAHU
Pada zaman dahulu kala, di daerah Parahiyangan Jawa Barat ada sebauh kerajaan yang diperintah oleh Prabu Galuga. Ia seorang raja yang gagah perkasa. Umurnya sudah 40 tahun namun ia tidak mempunyai permaisuri, memang dia tidak ingin beristri. Namun iya mempunyai seorang anak bernama Dayang sumbi, anak tersebut ia temukan ketika iya sedang berburu. Dayang sumbi iyalah seorang anak yang diturunkan dari daerah kayangan. Sebab Prabu Galuga telah melanggar perintah ayahnya dahulu yang menyuruh Prabu Galuga untuk menikah, namun Prabu Galuga membantah.
Prabu Galuga : “Apakah ini sebuah karma bagiku?” (berkata dalam hati)
Dayang Sumbi : “ Ada apa ayah ?”
Prabu Galuga : “Kau harus segera menikah Sumbi!”
Dayang Sumbi : “Ampun ayahanda. Hamba belum berminat untuk berumah tangga.”
Prabu Galuga : “Sumbi, hanya ada dua pilihan bagimu. Mau menikah atau kau kuasingkan di tepi hutan. Hanya ditemani seekor anjing dan jangan pernah kembali ke istana, kecuali aku sendiri yang memerintahmu!”
Dayang Sumbi : “Baiklah aku akan memilih tinggal di tepi hutan.”
Sesampainya ditepi hutan
Tumang : “Sumbi kau tidak usah bersedih saya akan setia menemanimu sampai kau diperintahkan untuk kembali ke kerajaan lagi.”
Dayang Sumbi : “(kaget dan heran) benarkah itu suaramu tumang? Apa kau bisa bicara? Oh tumang akhirnya aku punya teman di tengah-tengah kesepian ini.”
Tumang : “Benar Sumbi aku bisa bicara. Aku akan menjadi temanmu selama kamu kesepian. Tapi apa kamu mau berteman dengan seekor anjing sepertiku?”Dayang Sumbi : “Aku tak peduli meskipun kau seekor anjing. Yang penting aku punya teman sekarang.”
Suatu hari ketika sedang menenun, salah satu tongkatnya jatuh ke Danau. Ia merasa malas menggambil tongkat tersebut.
Dayang Sumbi : “Siapa yang mau mengambilkan tongkatku ia akan aku jadikan suami.”Tumang : “Ini tongkatmu Sumbi.”Dayang Sumbi : “Tumang bukan engkau yang kumaksud.”Dewi : “Dayang Sumbi kau adalah bidadari. Bidadari pantang menjilat ludahnya
sendiri, lagi pula si Tumang memang jodohmu. Sesunggnya anjing itu adalah jelmaan dewa.”
Dayang sumbi pun akhirnya menikah dengan si Tumang. Waktu pun terus berlalu. Dayang sumbi pun di karuniai anak laki-laki yang tampan. ia di berinama Sangkuriang. Tak terasa Sangkuriang tumbuh besar dan pandai berburu. suatu hari sangkuriang hendak berburu
Dayang Sumbi : “Nak, bawakan ibu daging Rusa yah?” Sangkuriang : “Ya bu.” Lewatlah seekor RusaRusa : “tumang, apakah itu anak mu ?”
Tumang : “ Benar bu dia adalah sangkuriang.” Rusa : “Oh tuhan, aku ingin memeluk dan berbicara dengan cucuk tapi apalah daya ini dia
tak mungkin percaya terhadap ucapanku.” Sangkuriang : “Tumang! Cepat gigit babi itu!” “Hei Tumang apa kau tidak dengar kataku!
Cepat gigit rusa itu!” Tumang hanya terdiam Kako
Sangkuriang: " Ayo Tumag serang dia ! Tumang mengapa kau jadi Gebleg begini.
Sangkuriang memanah rusa tersebut. Namun anak panah mengarah pada si tumang.Kemudian ia menyembeli situmang. Sesampainya dirumah daging itupun di masak, dan di makan Bareng-bareng. Dayang sumbi: " Sangkuriang, kemana Si tumang ??Sangkuriang: " (-_-') Bu anjing itu sudah berani melawan perintahku. Tadi aku menyuruh dia
menyerang Rusa, namun dia malah terdiam kako. Anak panahku malah mengarah ke arah dia bu (-_-')Dayang sumbi: " Apaaaaa.. si tumang kau bunuh !! 3:)Sangkuriang: " Kenapa bu (-_-') (Terkejutt) PROOOKKK, PRAAAK, PREEEK. Dayang sumbi memukili kepalang situmang
dengan Batu.
Dayang Sumbi : “Pergi kau dar hadapanku! Dasar anak durhaka!”(bentak dayang sumbi)
Sangkuriang : “Baik aku akan pergi bu dan tidak akan kembali lagi !! Ia tak tahu kemana ia akan pergi, perlahan-lahan menyusuri hutan. Tiba-tiba
ia pingsan, lalu datanglah seorang petapa yang sakti.Guru : “Siapa namamu nak? Mengapa kau tergeletak ditengah- tengah
hutan?”(membangunkan sangkuriang)Sangkuriang : “Emm..aku tak tahu siapa namaku. Dan kau juga tak tahu tentang diriku
sendiri.” Guru : “Wah. Sepertinya kau hilang ingatan. Maukah kau menjadi salah satu
muridku?” Sangkuriang : “Baik bapak guru.” Guru : “Dan sekarang aku akan memberimu nama Jaka Galih.”
12 tahun berlalu. Guru : “Sudah saatnya kau mengamalkan ilmu kepada masyarakat yang telah ku ajarkan!”Sangkuriang : “Baik bapak. Saya akan berpetualang untuk membantu masyarakat.”
Guru : “Pesanku janganlah kau berjalan ke arah selatan.” Sangkuriang : “Kenapa saya tidak boleh berjalan ke arah selatan bapak
guru?” Guru : “Sudahlah turuti saja nasihatku. Supaya kau tidak ditimpa nasib yang sial.” Sangkuriang : “Saya akan mengingat pesan bapak guru.”
Ia segera meninggalkan gurunya, dan pergi mengembara. Suatu ketika iaberkelahi dengan raja jin dan ia berhasil mengalahkan jin tersebut, sehingga jintunduk kepadanya. Seperti yang di katakan gurunya, bahwa harus berjalan kearah utara namun sangkuriang berjalan ke arah selatan. Ia lupa denganperkataan gurunya. Dan ia melihat seorang Gadis, langsung deh kenalan.
nona pulang?”Dayang Sumbi : “Tentu saja tuan.”Sangkuriang : “Apakah itu rumahmu?”Dayang Sumbi : “Ia tuan. Itu ramah saya.”Sangkuriang : “Kalau begitu saya mohon pamit nona.”Dayang Sumbi : “Tapi hari sudah gelap. Apa tidak sebaiknya kamu
menginap di rumah ku aja?” Sangkuriang : “Baiklah. Jika itu pintamu.
Suatu hari mereka sedang bercengkrama, tiba-tiba...
Dayang sumbi : “Aku rasa ada bekas luka di kepalamu ?”
Sangkuriang : “Benarkah?” Dayang Sumbi : “Benar. Bisakah kau ceritakan sebab luka mu tu??
Tiba-tiba Sangkuriang sedikit teringat masa lalunya.Dayang Sumbi : “Memangnya apa penyebab luka itu?” Sangkuriang : “Itu bekas dipukul entong oleh ibuku sendiri.” Dayang Sumbi : “Hah? Dipukul entong?” Sangkuriang : “Iya. Ketika aku berusia tujuh tahun, memangnya
kenapa?” Dayang Sumbi : “Kalau begitu kau adalah anakku. Kau adalah anakku
sangkuriang.” Sangkuriang : “Tidak mungkin! Jangan cari-cari alasan! Meskipun
namamu dengan nama ibuku sama, tapi kau tidak mungkin ibuku.”
Dayang Sumbi : “Tapi aku ini ibumu nak.” Sangkuriang : “Tidak mungkin kau ibuku. Ibuku pastilah sudah berusia
lanjut dan tidak secantik dirimu.” Dayang Sumbi : “Aku adalah keturunan bidadari, dan aku tidak akan
tua.” Sangkuriang : “Aku tidak percaya dengan ucapanmu itu.” Dayang Sumbi : “Oh dewi bagaimana ini? Tolonglah aku. Dia adalah
anakku dewi.” Sangkuriang : “Bagaimanapun kau harus menjadi istriku!” Dayang Sumbi : “Tidak mungkin aku menikah dengan kau nak.” Sangkuriang : “Kau bukan ibuku, dan aku bukan anakmu.” (dengan
nada tinggi) Dayang Sumbi : “Baiklah aku mau menikah denganmu, tapi kau harus
membuatkanku sebuah telaga di pucuk gunung.” Sangkuriang : “Cuma telaga? Jangan kuatir akan kubuatkan.” (jawabnya
dengan mantap) Dayang Sumbi : “Bukan hanya itu tapi dengan sebuah perahu besar. Dan
semua itu harus kau kerjakan dalam tempo semalam saja. Sebelum ayam berkokok semua harus sudah selesai.”
Sangkuriang : “jangan kuatir. Apapun permintaanmu akan kuturuti.” Sangkuriang segera memanggil raja jin.Raja Jin : “Ada apa tuanku?”
Sangkuriang : “Cepat kau bantu aku membuat telaga dan perahu besar.” Raja Jin : “Baik tuan.” Dayang Sumbi : “Oh dewi gagalkanlah kerja jin dan sangkuriang. Tolong
cepatkanlah matahari terbit.”
Dewi : “Baik Sumbi.” Ayam jantan pun berkokok. Sangkuriang : “Hei raja jin ayo lanjutkan kerjamu!”
Raja Jin : “Maaf tuan hamba harus pergi karena hari telah pagi.” Sangkuriang menghampiri dayang sumbi.
Sangkuriang : “Kau curang! Pasti kau menggunakan kekuatan dewi untuk menggagalkan ini.”(sambil menendang perahu) Seketika perahu itu berubah menjadi gunung. Yang diberi nama gunung Tangkuban Perahu.
Namun dalam sekejap sangkuriang memegang tangan dayang sumbi.“BBLLAARR” tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat. Tubuh dayang sumbimenghilang.dia diselamatkan oleh dewi kekayangan. Begitulah cerita Asal muasal Dari sebuah Gunung Tangkuban Perahu. Lebih dan kurang mohon di maafkan. Assalamu'alaikum Wr.Wb