Dokter Aborsi di Cilacap Gugurkan 2.927 JaninPolisi menemukan
buku daftar pasien dokter RD, mulai Januari 2011 hingga Maret
2012.dddKamis, 22 Maret 2012, 23:26Eko Priliawito,Robbi
(Cilacap-Banyumas)
Lokasi praktek aborsi di Cilacap(VIVAnews/Robbi)VIVAnews-
Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, kembali melakukan
penggeledahan di rumah yang dijadikan tempat praktik aborsi milik
dr RD, di Jalan Gatot Subroto No.12a, Cilacap, Kamis 22 Maret
2012.
Dari hasil pengeledahan, polisi menemukan buku daftar pasien
dokter RD, mulai Januari 2011 hingga Maret 2012. Ditemukan juga
sejumlah kartu kontrol pasien, diantaranya milik tersangka DH,
pasien terakhir dokter RD yang menjalani aborsi.
Dari hasil temuan tersebut, polisi kemudian memeriksa tersangka
N dan tersangka D, asisten dokter RD. Keduanya diminta menjelaskan
temuan polisi mengenai buku daftar pasien dan kartu kontrol
pasien.
"Pasien yang sudah diaborsi diberi tanda bintang merah di buku
daftar pasien. Setelah dihitung, dokter RD ternyata telah melakukan
aborsi sebanyak 2.927 kali sejak Januari hingga Maret," kata Kasat
Reskrim Polres cilacap, Ajun Komisaris Guntur Saputro.
Sementara dari kartu kontrol, diketahui pasien paling akhir yang
bernisial DH, diaborsi setelah umur kehamilannya sudah tujuh bulan,
dengan dengan biaya Rp2.750.000. Dalam kartu kontrol juga
dijelaskan tanggal kontrol akhir dan kekurangan biaya yang harus
dilunasi.
Dari temuan buku daftar pasien dan kartu kontrol, polisi
kemudian melakukan mengembangkan. Diketahui bahwa dokter RD mulai
membuka praktik aborsi sejak 1991. Hingga Maret 2012, jumlah pasien
yang datang tercatat telah mencapai 24 ribu lebih.
Hingga kini, polisi telah menetapkan sembilan tersangka dalam
kasus ini. dr RD, dua asistennya, N dan D, gadis yang menjalani
aborsi yang berinisial DH, tiga pengantar, dan satu tersangka yang
membayar proses aborsi.
Polisi belum menahan dr RD karena masih menjalani perawatan di
Rumah Sakit Pertamina karena menderita sakit jantung dan lambung.
Sedangkan DH juga masih dirawat di RSUD Cilacap, karena harus
menjalani pembersihan rahim karena masih terdapat sisa aborsi yang
belum bersih.
"Tujuh tersangka ditahan di Mapolres Cilacap," kata Guntur
Saputro.