Top Banner
Battledore Placenta pada Kehamilan Diskordan tak Terdiagnosis (Analisis Post Partum): Case Report Laporan kasus Abstrak Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan janin selama kehamilan, salah satunya adalah insufisiensi uteroplasental. Dalam laporan kasus ini, kami menjelaskan terjadinya intrauterine fetal growth pada bayi gemeli disebabkan oleh battledore placenta. Kata Kunci: Battledore placenta Intrauterine fetal growth Pendahuluan Plasenta adalah organ yang menghubungkan antara ibu dan janin di dalam kandungan yang sedang berkembang, Organ ini sangat aktif dan mempunyai mekanisme khusus yang mempunyai peranan penting dalam menunjang perkembangan dan kehidupan janin selama dalam kandungan. Sedangkan umbilikus adalah saluran yang menghubungkan antara janin dan yaitu kelainan berupa insersi umbilical cord pada tepi plasenta, diperkirakan jarak antara insersi umbilical cord ke tepi plasenta sekitar 2cm. Hal ini akan sangat mempengaruhi perkembangan janin didalam kandungan, diantaranya adalah peningkatan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), malformasi pada janin, kelahiran preterm, apgar score yang rendah, dan komplikasi intrapartum. Kejadian battledore placenta sekitar 7-9% pada kehamilan tunggal dan lebih 1 Battledore Placenta pada Kehamilan Diskordan tak Terdiagnosis (Analisis postpartum) Irmitasari , Puska Primi Ardini 2 1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 2
6

docx · Web viewBayi lahir abdominal, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Berat badan bayi pertama 1550 gram, bayi kedua 2750 gram. Terdapat perbedaan bermakna > 20 % pada kedua

Dec 24, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: docx · Web viewBayi lahir abdominal, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Berat badan bayi pertama 1550 gram, bayi kedua 2750 gram. Terdapat perbedaan bermakna > 20 % pada kedua

Battledore Placenta pada Kehamilan Diskordan tak Terdiagnosis (Analisis Post Partum): Case Report

Laporan kasus

Abstrak

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan janin selama kehamilan, salah satunya adalah insufisiensi uteroplasental. Dalam laporan kasus ini, kami menjelaskan terjadinya intrauterine fetal growth pada bayi gemeli disebabkan oleh battledore placenta.

Kata Kunci: Battledore placenta – Intrauterine fetal growth

Pendahuluan

Plasenta adalah organ yang menghubungkan antara ibu dan janin di dalam kandungan yang sedang berkembang, Organ ini sangat aktif dan mempunyai mekanisme khusus yang mempunyai peranan penting dalam menunjang perkembangan dan kehidupan janin selama dalam kandungan. Sedangkan umbilikus adalah saluran yang menghubungkan antara janin dan plasenta.

Adanya kelainan dari plasenta dan umbilical cord akan mempengaruhi kondisi perkembangan janin. Salah satunya adalah battledore placenta, yaitu kelainan berupa insersi umbilical cord pada tepi plasenta, diperkirakan jarak antara insersi umbilical cord ke tepi plasenta sekitar 2cm. Hal ini

akan sangat mempengaruhi perkembangan janin didalam kandungan, diantaranya adalah peningkatan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), malformasi pada janin, kelahiran preterm, apgar score yang rendah, dan komplikasi intrapartum. Kejadian battledore placenta sekitar 7-9% pada kehamilan tunggal dan lebih tinggi pada kehamilan kembar, yaitu 24-33%(1)

Kasus Seorang G2P1A0, 31th, umur kehamilan 36 minggu, kiriman bidan dengan keterangan tekanan darah tinggi dan suspek gemeli. Pada pemeriksaan fisik saat datang di instalasi gawat darurat, tekanan darah 160/90 mmhg, proteinuria (-). Pemeriksaan ultrasonografi yang dilakukan mengidentifikasi dua janin dengan presentasi kepala, keadaan umum baik. Dilakukan seksio sesarea emergensi atas indikasi fetal compromised. Bayi lahir abdominal, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Berat badan bayi pertama 1550 gram, bayi kedua 2750 gram. Terdapat perbedaan bermakna > 20 % pada kedua bayi. Plasenta lahir abdominal, monoplasenta biamnion, dengan insersi tali pusat, di marginal dan parasentral. Tali pusat bayi pertama berinsersi di marginal. Ditegakkan diagnosis intra uterine fetal growth pada bayi pertama.

Gambar 1

1

Battledore Placenta pada Kehamilan Diskordan tak Terdiagnosis(Analisis postpartum)

Irmitasari, Puska Primi Ardini 2

1Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta2Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Page 2: docx · Web viewBayi lahir abdominal, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Berat badan bayi pertama 1550 gram, bayi kedua 2750 gram. Terdapat perbedaan bermakna > 20 % pada kedua

Battledore Placenta pada Kehamilan Diskordan tak Terdiagnosis (Analisis Post Partum): Case Report

Gambar 2

Gambar 3

Diskusi

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan janin selama kehamilan dan persalinan, seperti fungsi plasenta yang baik dan suplai nutrisi dan oksigen dari sirkulasi darah ibu. Fetal distress merupakan komplikasi yang paling sering terjadi. Suplai darah ibu atau fungsi plasenta yang tidak adekuat sangat mungkin berhubungan dengan insufisiensi uteroplasental pada kehamilan dengan battledore placenta yang memberikan manifestasi fetal distress(1).

Intrauterine growth restriction menunjukkan adanya gangguan pada pertumbuhan fisiologis janin. Pertumbuhan janin tergantung suplai nutrisi dari ibu melalui plasenta ke sirkulasi umbilikal. 10 kasus IUGR pada penelitian yang dilakukan Tufail (2012) dinyatakan berhubungan dengan berkurangnya kapasitas transport plasenta karena berhubungan dengan battledore placenta(1)

Insersi tali pusat di marginal plasenta (sering disebut battledore placenta) sangat jarang terjadi. Insidensinya dilaporkan bervariasi lebih luas lagi. Hal ini mungkin terkait dengan perbedaan interpretasi antara

2

Page 3: docx · Web viewBayi lahir abdominal, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Berat badan bayi pertama 1550 gram, bayi kedua 2750 gram. Terdapat perbedaan bermakna > 20 % pada kedua

Battledore Placenta pada Kehamilan Diskordan tak Terdiagnosis (Analisis Post Partum): Case Reportextremely eccentric placenta dengan battledore placenta(1).

Raaflaub (1959) menyatakan bahwa tali pusat yang berinsersi di tepi plasenta dapat meningkatkan insidensi asfiksia neonatal. Bredy dan Frenkel’s (1953) juga menemukan 70% battledore placenta ditemukan pada ibu dengan persalinan prematur(3).

Penelitian yang dilakukan oleh Rolshau J (1978) juga menemukan bahwa berat badan lahir yang rendah berhubungan dengan insersi tali pusat di marginal plasenta (battledore placenta)(5).Menurut Njotang (2007), insufisiensi plasenta biasanya merupakan patologi yang mendasari intrauterine growth retardation karena adanya penurunan nutrisi untuk janin dan penyimpanan glikogen, contohnya insersi tali pusat yang abnormal (battledore placenta)(3).

Namun menurut personal (HF) series, insersi tali pusat di marginal plasenta tidak berhubungan dengan insidensi miscarriage, persalinan preterm, intrauterine growth retardation, asfiksia neonatal, maupun malformasi kongenital(1).

Menurut Liu et all (2002), tali pusat yang berinsersi di marginal plasenta tidak memiliki hubungan dengan meningkatnya risiko gangguan pertumbuhan janin dan persalinan preterm. Sehingga banyak yang berpendapat plasenta dengan insersi tali pusat marginal pada trimester 3 hanya sedikit bahkan tidak signifikan memiliki hubungan dengan meningkatnya kejadian IUGR (1).

Pendapat tentang tali pusat berhubungan dengan risiko gangguan pertumbuhan janin masih menjadi perdebatan. Masih perlu dibuktikan adanya hubungan tali pusat dengan gangguan pertumbuhan janin(4).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Tufail (2012) ditemukan terdapat 10 kasus dengan IUGR yang berhubungan dengan battledore placenta dengan berat badan bayi rata rata 1670 gr dengan rata rata umur kehamilan 31,4%(1). Mayoritas kasus (87%) battledore placenta ditemukan sangat berhubungan dengan komplikasi antenatal dan intrapartum(1).

Berdasarkan penelitian oleh Tufail (2012) terdapat hubungan erat antara battledore placenta dengan komplikasi perinatal dan intrapartum, sehingga deteksi saat antenatal sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko morbiditas maternal dan perinatal. Penggunaan USG colour dan power doppler disertai grey scale ultrasound dapat mendeteksi insersi tali pusat pada plasenta. Visualisasi insersi tali pusat mencapai 100% pada trimester kedua(1).

Hal ini menunjukkan, sebaiknya mulai

3

Page 4: docx · Web viewBayi lahir abdominal, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Berat badan bayi pertama 1550 gram, bayi kedua 2750 gram. Terdapat perbedaan bermakna > 20 % pada kedua

Battledore Placenta pada Kehamilan Diskordan tak Terdiagnosis (Analisis Post Partum): Case Reporttrimester kedua perlu dideteksi insersi tali pusat pada plasenta, namun pada kasus yang disajikan tidak dilakukan USG colour dan power doppler disertai grey scale ultrasound untuk mendeteksi battledore placenta.

Pada kasus yang disajikan, terdapat perbedaan bermakna > 20 % pada kedua bayi. Plasenta lahir abdominal, monoplasenta biamnion, dengan insersi tali pusat, di marginal dan parasentral. Tali pusat bayi pertama berinsersi di marginal. Ditegakkan diagnosis intra uterine fetal growth pada bayi pertama. Hal ini menunjukkan, sangat mungkin insersi tali pusat di tepi plasenta berhubungan dengan intrauterine fetal growth.

Pada kehamilan kembar komplikasi yang dapat terjadi pada janin dengan battledore placenta adalah kehamilan diskordan yang berakibat terjadinya perbedaan pertumbuhan antara janin yang satu dan lainnya.

Daftar Pustaka

1. Sadaf Tufail, Sobia Nawaz, Maliha Sadaf, and Shagufta Saeed Sial. Association Between Battledore Placenta and Perinatal Complications. Journal of Rawalpindi Medical College (JRMC); 2012;16(2):159-161

2. Liu CC, Pretorius DH, Scioscia Al, Hull AD. Sonographic prenatal diagnosis of marginal placental cord insertion: clinical importance. J Ultrasound Med 2002; 21:627–32

3. Njotang, NP. Intrauterine Growth Retardation. University of Yaondel Central Maternity. 2007

4. Rolschau J, The relationship between some disorders of the umbilical cord and intrauterine growth retardation. Acta

obstetricia et gynecologica Scandinavica, Supplement 72:1978 pg 15-21

4