Top Banner

of 27

Document 1 bronkiolitis

Jul 07, 2018

Download

Documents

darathalia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    1/27

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Saat si bayi sakit batuk dan pilek, perhatikan apakah napasnya sesak

    dan cepat. Jika ya, besar kemungkinan ia terkena bronkiolitis. Bronkiolitis

    adalah peradangan pada bronkiolus, yaitu cabang saluran napas yang

     paling kecil dan paling ujung, yang bersambungan dengan alveolus

    (jaringan paru). "Biasanya, bronkiolitis didahului infeksi saluran napas atas

    akut, misal, batuk pilek biasa. roses perjalanan dari batuk pilek biasa

    hingga menjadi bronkiolitis memakan !aktu antara #$% hari," papar dr.

    &arma!an B.S. Sp.', dari Sub#Bagian ulmonologi Bagian lmu

    esehatan 'nak *+-S+ /0, Jakarta.

    0enyoal penyebab bronkiolitis, berdasarkan referensi ilmukedokteran, dikatakan, utamanya adalah virus. 'dapun yang paling banyak 

    menyerang adalah -espiratory Syncytial 1irus atau biasa disingkat -S1.

    &i ndonesia, ungkap &arma!an, pernah dilakukan studi untuk

    mengetahui secara persis kuman yang paling sering menyebabkan

     bronkiolitis. amun karena kemampuan diagnostik di sini terbatas, belum

    dapat diambil kesimpulan secara akurat.

    Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus)

    (saluran udara ke paru#paru).enyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada

    akhirnya akan sembuh sempurna. 2etapi pada penderita yang memiliki

     penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru#paru)

    dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

    1.2. Rumusan Masalah

    http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paru

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    2/27

    $.3.$. 'pa definisi Bronkitis dan Bronkiolitis4

    $.3.3. 0anifestasi klinik Bronkitis dan Bronkiolitis4

    $.3.. pemeriksaan penunjang pasa Bronkitis dan Bronkiolitis4

    $.3.5. *aktor#faktor pencetus apa saja pada Bronkitis dan Bronkiolitis4

    $.3.6. perjalana penyakit pada Bronkitis dan Bronkiolitis4

    $.3.7. penatalaksanaan pada Bronkitis dan Bronkiolitis4

    $.3.8. 'skep Bronkitis dan Bronkiolitis4

    1.3. Tujuan

    $..$. 2ujuan +mum

    0engerti tentang Bronkitis dan Bronkiolitis dan memahami apa yang harus

    dilakukan seorang pera!at untuk menangani Bronkitis dan Bronkiolitis.

    $..3. 2ujuan husus

    $... 0engetahui definisi Bronkitis dan Bronkiolitis

    $..5. 0engetahui 0anifestasi klinik Bronkitis dan Bronkiolitis

    $..6. 0engetahui pemeriksaan penunjang pasa Bronkitis dan Bronkiolitis

    $..7. 0engetahui *aktor#faktor pencetus apa saja pada Bronkitis dan Bronkiolitis

    $..8. 0engetahui perjalana penyakit pada Bronkitis dan Bronkiolitis

    $..9. 0engetahui penatalaksanaan pada Bronkitis dan Bronkiolitis

    1.4. Manaat

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    3/27

    &engan pembuatan makalah ini kami dapat mengerti tentang Bronkitis dan

    Bronkiolitis dan memahami apa yang harus dilakukan seorang pera!at

    untuk menangani Bronkitis dan Bronkiolitis.

    BAB 2

    !"!

    3.$.'natomi *isiologi

    ernapasan adalah peristi!a menghirup udara dari luar yang

    mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang

     banyak mengandung /:3 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.

    *ungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengambil :3 yang kemudian

    diba!a oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran,

    mengeluarkan /:3 hasil dari metabolism.

    a. ;idung

    0erupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua

    lubang dipisahkan oleh sekat septum nasi. &i dalamnya terdapat bulu#

     bulu untuk menyaring udara, debu dan kotoran. Selain itu terdapat juga

    konka nasalis inferior, konka nasalis posterior dan konka nasalis media

    yang berfungsi untuk mengahangatkan udara.

     b. *aring

    0erupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan

    makanan. 2erdapat di ba!ah dasar pernapasan, di belakang rongga

    hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. &i ba!ah selaput

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    4/27

    lendir terdapat jaringan ikat, juga di beberapa tempat terdapat folikel

    getah bening.

    c.

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    5/27

    0erupakan alat tubuh yang sebagian besar dari terdiri dari

    gelembung#gelembung. &i sinilah tempat terjadinya pertukaran gas, :3

    masuk ke dalam darah dan /:3 dikeluarkan dari darah.

    3.3.Bronkitis

    3.$.$. &efinisi

    Secara harfiah bronkitis adalah suatu penyakit yang ditanda

    oleh inflamasi bronkus. Secara klinis pada ahli mengartikan bronkitis

    sebagai suatu penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala yang utama dan dominan. .. ni berarti bah!a

     bronkitis bukan penyakit yang berdiri sendiri melainkan bagian dari

     penyakit lain tetapi bronkitis ikut memegang peran.( gastiyah, $>>8 ).

    Bronkitis berarti infeksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan

     penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan lanjutan dari infeksi

    saluran peranpasan atas atau bersamaan dengan penyakit saluran

     pernapasan atas lain seperti Sinobronkitis, >5).

    Sebagai penyakit tersendiri, bronkitis merupakan topik yang

    masih diliputi kontroversi dan ketidakjelasan di antara ahli klinik dan

     peneliti. Bronkitis merupakan diagnosa yang sering ditegakkan pada

    anak baik di ndonesia maupun di luar negeri, !alaupun dengan

     patokan diagnosis yang tidak selalu sama.(2aussig, $>93@ -ahayu,

    $>95).

    esimpangsiuran definisi bronkitis pada anak bertambah

    karena kurangnya konsesus mengenai hal ini. 2etapi keadaan ini sukar 

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    6/27

    dielakkan karena data hasil penyelidikan tentang hal ini masih sangat

    kurang.

    3.$.3. lasifikasi

    a. Bronkitis 'kut

    Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama

    dengan trakeitis, merupakan penyakit saluran napas akut (S')

    yang sering dijumpai. (berakhir dalam masa hari hingga

    minggu)

     b. Bronkitis ronik dan atau Batuk Berulang.

    Bronkitis ronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang

    disebabkan oleh berbagai sebab dengan gejala batuk yang

     berlangsung sekurang#kurangnya selama 3 minggu berturut#turut

    dan atau berulang paling sedikit kali dalam bulan dengan atautanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya

    (:', $>9$). &engan memakai batasan ini maka secara jelas

    terlihat bah!a Bronkitis ronik termasuk dalam kelompok BB

    tersebut. &alam keadaan kurangnya data penyelidikan mengenai

    Bronkitis ronik pada anak maka untuk menegakkan diagnosa

    Bronkitis ronik baru dapat ditegakkan setelah menyingkirkan

    semua penyebab lainnya dari BB. (boleh berakhir sehingga

     bulan dan menyerang semula untuk selama 3 tahun atau lebih).

    3.$.. Atiologi

    a. Bronkitis 'kut

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    7/27

    1irus yang menyebabkan flu atau pilek seringkali

    menyebabkan juga bronkitis akut. Bronkitis akut dapat disebabkan

    karena non infeksi karena paparan asap tembakau karena polutan

     pembersih rumah tangga dan asap. ekerja yang terkena paparan

    debu dan uap dapat juga menyebabkan bronkitis akut. 'lergi, cuaca,

     polusi udara dan infeksi saluran napas atas dapat memudahkan

    terjadinya bronkitis akut.

     b. Bronkitis ronik

    Bronkitis akut dapat menyebabkan bronkitis kronik jika tidak 

    mengalami penyembuhan. ;al ini terjadi karena penebalan dan

     peradangan pada dinding bronkus paru = paru yang sifatnya

     permanen. &isebut bronkitis kronis jika batuk terjadi selama

    minimal bulan dalam setahun di dua tahun berturut. ang

    termasuk penyebab bronkitis kronik adalah C

    SpesifikC

    $. 'sma.

    3. nfeksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya

    sinobronkitis). .

    . nfeksi, misalnya bertambahnya kontak dengan virus, infeksi

    mycoplasma, hlamydia, pertusis, tuberkulosis, fungijamur.

    5. enyakit paru yang telah ada misalnya bronkietaksis.

    6. Sindrom aspirasi.

    7. enekanan pada saluran napas .

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    8/27

    8. Benda asing .

    9. elainan jantung ba!aan .

    >. elainan sillia primer .

    $%. &efisiensi imunologis .

    $$. ekurangan anfa#$#antitripsin .

    $3. *ibrosis kistik .

    $. sikis

     on#Spesifik 

    $. erokok.

    3. olusi udara dan debu

    . ?as beracun di tempat kerja

    5. ?astroesophageal refluD desease (?A-&). ?A-& adalah asam

    lambung  yang naik kedalam esophagus dan beberapa tetes

    masuk ke saluran napas. ?A-& sebabkan karena lemahnya

    katup lambung yang memisahkan antara lambung dan

    esophagus.

    3.$.5. atofisiologi

    1irus

    (penyebab tersering infeksi) # 0asuk saluran pernapasan # Sel

    mukosa dan sel silia # Berlanjut # 0asuk saluran pernapasan(lanjutan) #0enginfeksi saluran pernapasan # Bronkitis # 0ukosa membengkak 

    http://xamthone-plus.com/asam-lambunghttp://xamthone-plus.com/asam-lambunghttp://xamthone-plus.com/asam-lambunghttp://xamthone-plus.com/asam-lambung

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    9/27

    dan menghasilkan lendir # ilek = 5 hari # Batuk (mula#mula kering

    kemudian berdahak) # -iak jernih # urulent # Ancer # ;ilang # Batuk #

    eluar # Suara ronchi basah atau suara napas kasar # yeri subsernal #

    Sesak napas # Jika tidak hilang setelah tiga minggu # olaps paru

    segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama) (Sumber C

    dr.-usepno ;asan, Buku uliah lmu esehatan 'nak, $>9$)

    1irus dan kuman biasa masuk melalui Eport de entryF mulut dan

    hidung Edropplet infectionF yang selanjutnya akan menimbulkan

    viremia bakterimia dengan gejala atau reaksi tubuh untuk melakukan

     perla!anan.

    'ktivasi ?.A

    'lergen

    1irus bakteri memasuki tubuh (bakterimia viremia)

    nfeksi sekunder oleh beberapa penyakit

    Batuk kering, setelah 3# batuk mulai berdahak dan timbul lendir.

    0ungkin dahak ber!arna kuning (infeksi sekunder)

    eningkatan frek!ensi pernafasan

    enggunaan otot#otot bantu pernafasan.

     yeri pada retrosternal

    &emam

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    10/27

    0alaise

    ;ipertermia

     utrisi kurang dari kebutuhan

    erubahan pola nafas

    etidakefektifan bersihan jalan nafas

    ?angguan keseimbangan cairan

    Adema mukosa sel goblet memproduksi mukus

    eningkatan pelepasan histamin

    (Purnawan Junadi; 1982; 207).

    3.$.6. 0anifestasi linis

    $. Batuk berdahak  (dahaknya bisa ber!arna kemerahan)

    3. Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan

    . Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)

    5. Bengek 

    6.

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    11/27

    7. embengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan

    8. Gajah, telapak tangan atau selaput lendir yang ber!arna kemerahan

    9. ipi tampak kemerahan

    >. Sakit kepala

    $%. ?angguan penglihatan

    $$. Sedikit demam.

    $3. &ada merasa tidak nyaman.

    3.$.7. omplikasi

    a. Bronkitis 'kut yang tidak ditangani cenderung menjadi Bronkitis

    ronik.

     b. ada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak 

    dengan giHi kurang dapat terjadi :thithis 0edia, Sinusitis dan

    neumonia

    c. Bronkitis ronik menyebabkan mudah terserang infeksi.

    d. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau

    Bronkietaksis

    3.$.8. emeriksaan enunjang

    a. *oto 2horaD C 2idak tampak adanya kelainan atau hanya hyperemia.

     b.

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    12/27

    a. 2es fungsi paru#paru

     b. ?as darah arteri

    c. -ontgen dada.

    d. emeriksaan sputum selama D berturut#turut selama hari pada

     pagi hari sesudah bangun tidur.

    3.$.9. &iagnosa

    &iagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama

    dari adanya lendir. ada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop

    akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.

    3.$.>. engobatan

    a. 2indakan era!atan

    ada tindakan pera!atan yang penting ialah mengontrol batuk dan

    mengeluarakan lender 

    $. Berjemur dipagi hari.

    3. Sering mengubah posisi.

    . Banyak minum.

    5. nhalasi

    6. ebuliHer

    +ntuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan

    tenang perludiberikan minum susu atau makanan lain

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    13/27

     b. 2indakan 0edis.

    $. Jangan beri obat antihistamin berlebih.

    3. Beri antibiotik bila ada kecurigaan infeksi bacterial

    . &apat diberi efedrin %,6 = $ mggBB tiga kali sehari

    5. /hloral hidrat % mgg BB sebagai sedatif 

    3.$.$%. encegahan

    Jika 'nda telah sering mengalami serangan bronkitis atau

     berulang, penyebabnya mungkin sesuatu di lingkungan 'nda.

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    14/27

    . ;indari keluar malam karena saat malam kondisi udara dingin dan

    sangat lembab sehingga membuat bronkus mengalami vasokontriksi

    dan peningkatan produksi secret.

    5. 0akan makanan yang bergiHi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

    0isalnya telur, susu, daging dan sebagainya.

    6. &apatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari

    influenHa, virus. 0endapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu

    melindungi 'nda dari flu, yang pada gilirannya, dapat mengurangi

    risiko bronkitis.

    7. 2anyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia 'nda

    lebih dari 7% tahun atau 'nda memiliki faktor risiko seperti

    diabetes, penyakit jantung dan paru#paru, perlu dipertimbangkan

    melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai vaksin revnar 

    dapat membantu melindungi anak#anak terhadap pneumonia. ami

    menganjurkan untuk semua anak di ba!ah usia 3 tahun dan untuk 

    anaku usia 3 hingga 6 tahun yang berada pada risiko tertentu

     penyakit pneumokokus, seperti mereka yang memiliki kekurangan

    sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel

    sabit. Afek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil dan

    ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika

    'nda memiliki radang paru#paru atau lebih lima tahun yang lalu

    menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bah!a

    'nda mendapatkan satu lagi.

    8. /uci tangan atau menggunakan sanitiHer tangan secara teratur. +ntuk 

    mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    15/27

    dan membiasakan menggunakan sanitiHer tangan. &an jangan

    menggosok hidung atau mata 'nda.

    9. etika praktek, memakai masker. Jika 'nda harus menghabiskan banyak !aktu di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang

     baik untuk memakai masker yang menutupi mulut dan hidung untuk 

    mengurangi risiko infeksi.

    3..Bronkiolitis

    3..$. &efinisi

    Bronkiolitis adalah suatu peradangan pada bronkiolus (saluran udara

    yang merupakan percabangan dari saluran udara utama), yang biasanya

    disebabkan oleh infeksi virus. Bronkiolitis biasanya menyerang anak 

    yang berumur di ba!ah 3 tahun.

    3..3. Atiologi

    enyebabnya adalah R!  (respirator" s"nc"tial #irus). 1irus lainnya

    yang menyebabkan bronkiolitis adalah  parain$luen%a, in$luen%a  dan

    adeno#irus. 1irus ditularkan melalui percikan ludah. 0eskipun pada

    orang de!asa -S1 hanya menyebabkan gejala yang ringan, tetapi pada

     bayi bisa menyebabkan penyakit yang berat.

    *aktor resiko terjadinya bronkiolitisC

    $. +sia kurang dari 7 bulan.

    3. 2idak pernah mendapatkan 'S.

    . rematur.

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    16/27

    5. 0enghirup asap rokok.

    3... atofisiologi

    -S1 adalah single stranded -' virus yang berukuran sedang (9%#

    6%nm), termasuk paramyDovirus. 2erdapat dua glikoprotein permukaan

    yang merupakan bagian penting dari -S1 untuk menginfeksi sel, yaitu

     protein ? (attachment protein )yang mengikat sel dan protein * (fusion

     protein) yang menghubungkan partikel virus dengan sel target dan sel

    tetangganya. edua protein ini merangsang antibodi neutralisasi protektif 

     pada host. 2erdapat dua macam strain antigen -S1 yaitu ' dan B. -S1

    strain ' menyebabkan gejala yang pernapasan yang lebih berat dan

    menimbulkan sekuele. 0asa inkubasi -S1 3 # 6 hari. 1irus bereplikasi di

    dalam nasofaring kemudian menyebar dari saluran nafas atas ke saluran

    nafas ba!ah melalui penyebaran langsung pada epitel saluran nafas dan

    melalui aspirasi sekresi nasofaring. -S1 mempengaruhi sistem saluran

    napas melalui kolonisasi dan replikasi virus pada mukosa bronkus dan

     bronkiolus yang memberi gambaran patologi a!al berupa nekrosis sel

    epitel silia. ekrosis sel epitel saluran napas menyebabkan terjadi edema

    submukosa dan pelepasan debris dan fibrin kedalam lumen bronkiolus .

    1irus yang merusak epitel bersilia juga mengganggu gerakan

    mukosilier, mukus tertimbun di dalam bronkiolus . erusakan sel epitel

    saluran napas juga mengakibatkan saraf aferen lebih terpapar terhadap

    alergeniritan, sehingga dilepaskan beberapa neuropeptida (neurokinin,

    substance ) yang menyebabkan kontraksi otot polos saluran napas. ada

    akhirnya kerusakan epitel saluran napas juga meningkatkan ekpresi

    ntercellular 'dhesion 0olecule#$ #!$AM%1& dan produksi sitokin yang

    akan menarik eosinofil dan sel#sel inflamasi. Jadi, bronkiolus menjadi

    sempit karena kombinasi dari proses inflamasi, edema saluran nafas,

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    17/27

    akumulasi sel#sel debris dan mukus serta spasme otot polos saluran

    napas.'dapun respon paru ialah dengan meningkatkan kapasitas fungsi

    residu, menurunkan compliance, meningkatkan tahanan saluran napas,

    dead space serta meningkatkan shunt. Semua faktor#faktor tersebut

    menyebabkan peningkatan kerja sistem pernapasan, batuk, !heeHing,

    obstruksi saluran napas, hiperaerasi, atelektasis, hipoksia, hiperkapnea,

    asidosis metabolik sampai gagal napas. arena resistensi aliran udara

    saluran nafas berbanding terbalik dengan diameter saluran napas pangkat

    5, maka penebalan dinding bronkiolus sedikit saja sudah memberikan

    akibat cukup besar pada aliran udara. 'palagi diameter saluran napas bayi

    dan anak kecil lebih sempit. -esistensi aliran udara saluran nafas

    meningkat pada fase inspirasi maupun pada fase ekspirasi.

    Selama fase ekspirasi terdapat mekanisme klep hingga udara akan

    terperangkap dan menimbulkan overinflasi dada. 1olume dada pada akhir 

    ekspirasi meningkat hampir 3 kali di atas normal. 'telektasis dapat terjadi

     bila obstruksi total.'nak besar dan orang de!asa jarang mengalami

     bronkiolitis bila terserang infeksi virus. erbedaan anatomi antara paru#

     paru bayi muda dan anak yang lebih besar mungkin merupakan kontribusi

    terhadap hal ini. -espon proteksi imunologi terhadap -S1 bersifat

    transien dan tidak lengkap. nfeksi yang berulang pada saluran napas

     ba!ah akan meningkatkan resistensi terhadap penyakit. 'kibat infeksi

    yang berulang#ulang, terjadi cumulatif immunityK sehingga pada anak 

    yang lebih besar dan orang de!asa cenderung lebih tahan terhadap

    infeksi bronkiolitis dan pneumonia karena -S1.

    enyembuhan bronkiolitis akut dia!ali dengan regenerasi epitel

     bronkus dalam #5 hari, sedangkan regenerasi dari silia berlangsung lebih

    lama dapat sampai $6 hari . 'da 3 macam fenomena yang mendasarihubungan antara infeksi virus saluran napas dan asmaC ($) nfeksi akut

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    18/27

    virus saluran napas pada bayi atau anak keci seringkali disertai !heeHing.

    (3) enderita !heeHing berulang yang disertai dengan penurunan tes faal

     paru, ternyata seringkali mengalami infeksi virus saluran napas pada saat

     bayiusia muda. nfeksi -S1 dapat menstimulasi respon imun humoral

    dan selular. -espon antibodi sistemik terjadi bersamaan dengan respon

    imun lokal. Bayi usia muda mempunyai respon imun yang lebih buruk.

    'le(en )kk  (dikutip dari Bar#on, $>>7) mendapatkan bah!a terjadi

    hubungan terbalik antara titer antibodi neutraliHing dengan resiko

    reinfeksi. 2ujuh puluh sampai delapan puluh persen anak dengan infeksi

    -S1 memproduksi gA dalam 7 hari perjalanan penyakit dan dapat

     bertahan sampai 5 hari. gA#-S1 ditemukan dalam sekret nasofaring

    56L anak yang terinfeksi -S1 dengan mengi, tapi tidak pada anak tanpa

    mengi. Bronkiolitis yang disebabkan -S1 pada usia dini akan

     berkembang menjadi asma bila ditemukan gA spesifik -S1 .

    3..5. 0anifestasi linis

    ?ejalanya berupaC

    $. Batuk.

    3. whee%in&  (bunyi nafas mengi).

    . sesak nafas atau gangguan pernafasan.

    5. sianosis (!arna kulit kebiruan karena kekurangan oksigen).

    6. takipneu (pernafasan yang cepat).

    7. retraksi interkostal   (otot di sela iga tertarik ke dalam karena bayi

     berusaha keras untuk bernafas)

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    19/27

    8. pernafasan cuping hidung (cuping hidung kembang kempis)

    9. demam (pada bayi yang lebih muda, demam lebih jarang terjadi).

    3..6. &iagnosa

    &iagnosis bronkiolitis berdasarkan gambaran klinis, umur penderita

    dan adanya epidemi -S1 di masyarakat . riteria bronkiolitis terdiri dariC

    ($) !heeHing pertama kali, (3) umur 35 bulan atau kurang, ()

     pemeriksaan fisik sesuai dengan gambaran infeksi virus misalnya batuk,

     pilek, demam dan (5) menyingkirkan pneumonia atau ri!ayat atopi yangdapat menyebabkan !heeHing. +ntuk menilai kega!atan penderita dapat

    dipakai skor -espiratory &istress 'ssessment nstrument (-&'), yang

    menilai distres napas berdasarkan 3 variabel respirasi yaitu !heeHing dan

    retraksi. Bila skor lebih dari $6 dimasukkan kategori berat, bila skor 

    kurang dimasukkan dalam kategori ringan.ulse oDimetry merupakan

    alat yang tidak invasif dan berguna untuk menilai derajat keparahan

     penderita. Saturasi oksigen M >6L merupakan tanda terjadinya hipoksia

    dan merupakan indikasi untuk ra!at inap.

    2es laboratorium rutin tidak spesifik. ;itung lekosit biasanya

    normal. ada pasien dengan peningkatan lekosit biasanya didominasi oleh

    0 dan bentuk batang. im dkk (3%%) mendapatkan bah!a ada

    subgrup penderita bronkiolitis dengan eosinofilia.$8 'nalisa gas darah

    dapat menunjukkan adanya hipoksia akibat 1N mismatch dan asidosis

    metabolik jika terdapat dehidrasi.?ambaran radiologik mungkin masih

    normal bila bronkiolitis ringan. +mumnya terlihat paru#paru

    mengembang (h"peraerated). Bisa juga didapatkan bercak#bercak yang

    tersebar, mungkin atelektasis  (patch" atelectasis )  atau pneumonia

    ( patch" in$iltrates).

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    20/27

    ada D#foto lateral, didapatkan diameter ' yang bertambah dan

    diafragma tertekan ke ba!ah. ada pemeriksaan D#foto dada, dikatakan

    hyperaerated apabila kita mendapatkanC siluet jantung yang menyempit,

     jantung terangkat, diafragma lebih rendah dan mendatar, diameter 

    anteroposterior dada bertambah, ruang retrosternal lebih lusen, iga

    horisontal, pembuluh darah paru tampak tersebar. Bayi#bayi dengan

     bronkiolitis mengalami !heeHing untuk pertama kalinya, berbeda dengan

    asma yang mengalami !heeHing berulang. 'sma bronkiale merupakan

    diagnosis banding yang tersering. &iagnosis banding bronkiolitis adalahC

    asma bronkiale, pneumonia, aspirasi benda asing, refluks

    gastroesophageal, sistik fibrosis, gagal jantung, miokarditis .

    +ntuk menentukan penyebab bronkiolitis, dibutuhkan pemeriksaan

    aspirasi atau bilasan nasofaring. ada bahan ini dapat dilakukan kultur 

    virus tetapi memerlukan !aktu yang lama, dan hanya memberikan hasil

     positif pada 6%L kasus. 'da cara lain yaitu dengan melakukan

     pemeriksaan antigen -S1 dengan menggunakan cara imunofluoresen

    atau A

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    21/27

    6. emberian cairan.

    adang bayi menjadi lelah dan mengalami serangan apneu  (henti

    nafas). Jika hal ini terjadi, dilakukan intubasi dan pemasangan #entilator .

    ada bayi yang sangat muda dan sakit berat, kadang diberikan obat

    anti#virus ribavirin. :bat ini dapat mengurangi beratnya penyakit dan

    agar efektif harus diberikan pada a!al penyakit.

    3..8. encegahan

    Beberapa tindakan pencegahan pada bronkiolitisC

    $. Jangan memba!a bayi berumur kurang dari bulan ke tempat umum,

    terutama jika banyak anak#anak.

    3. enderita infeksi saluran pernafasan harus mencuci tangan atau

    menggunakan masker jika berdekatan dengan bayi.

    3.5. System elayanan esehatan

    Biasanya pasien dirujuk ke puskesmas terdekat. Jika pasien

    mempunyai 'skes dan 'skin atau dana kesehatan lainya. 0aka biaya yang

    di bebankan dapat di tanggung pihak asuransi sesuai dengan jaminan yang

    di berikan pihak asuransi.

    Jika keadaan semakin memburuk atau tidak ada perkembangan maka

     pasien akan dirujuk ke rumah sakit daerah pasien dengan mendapat surat

    rujukan dari puskesmas.

    3.6. ;asil#hasil enelitian

    http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=ribavirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=ribavirin&inpIndikasi=&go=+go+

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    22/27

    PENGOBATAN BRONKITIS KRONIK EKSASERBASI

    AKUT DENGAN CIPROFLOXACIN DIBANDINGKAN

    DENGAN CO AMOXYCLAV

    SOEGITO

    Bagian Ilmu Penyai! Pa"uFaul!a# Ke$%!e"an

    Uni&e"#i!a# Suma!e"a U!a"aAB"TRA*

    Bronkitis kronik pada tingkat lanjut akan mengakibatkan

    menurunnya kualitas hidup penderita akibat menurunnya faal baru.

    nfeksi saluran napas merupakan masalah klinis yang sering dijumpai

     pada penderita bronkitis klinis. Aksaserbasi infeksi akut akan

    mempercepat kerusakan yang terjadi. ebanyakan eksaserbasi akut

    dipercaya oleh karena infeksi. enelitian ini bertujuan untuk melihat

    efektifitas ciprofloDacin, suatu antibiotika baru golongan flurokuinolon

    yang berspektum luas dalam mengobati bronkitis kronik eksaserbasi akut.

    +ntuk tujuan ini dilakukan perbandingan dengan /o amoDyclav suatu

    antibiotika yang sering digunakan dan merupakan standard untuk  pengobatan bronkitis kronik eksaserbasi akut.

    enelitian bersifat uji klinik terbuka pada penderita bronkitis kronik 

    eksaserbasi akut. enderita mendapatkan ciprofloDiacin oral 3 D 6%% mg

    atau /o amoDyclav oral D 6%%mg. enderita yang dapat dievaluasi

     berjumlah 35 orang yaitu $3 orang dari masing#masing kelompok 

     pengobatan. &ari kelompok ciprofloDacin hasil pengobatan yang sembuh

    6%L, perbaikan 5$,8L dan tidak ada respon 9,L. ada kelompok /o

    amoDyclav hasil pengobatan sembuh ,L, perbaikan 6%L dan tidak 

    respon $7,8L.

    &isimpulkan bah!a ciprofloDacin baik untuk mengobati BA',

    demikian juga /o amoDyclav. 2idak aad perbedaan yang bermakna antara

    efektivitas kedua kelompok pengobatan. &ijumpai efek samping yang

    ringan pada $ (9,L) orang yang mendapat ciprofloDacin.

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    23/27

    PENDAHULUAN

    Bronkitis kronik merupakan penyakit saluran napas yang sering

    didapat di masyarakat. enyakit ini menjadi masalah kesehatan oleh

    karena sifatnya yang kronis dan persisten dan progresif. nfeksi saluran

    nafas merupakan masalah klinis yang sering dijumpai pada penderita

     bronkitis kronik yang dapat memperberat penyakitnya. Aksaserbasi

    infeksi akut akanbronkitis kronik yang dapat memperberat penyakitnya.

    Aksaserbasi infeksi akut akan mempercepat kerusakan yang telah terjadi,

    disamping itu kuman yang menyebabkan eksaserbasi juga berpengaruh

    terhadap mortalitas dan morbiditas penyakit ini. Semakin sering terjadi

    eksaserbai, maka mortalitas juga akan dan morbiditas penyakit ini.

    Semakin sering terjadi eksaserbasi, maka mortalitas juga akan semakin

    meningkat.

    *+ntr,-us, !neks, Terha)a Perjalanan kl,n,s Br+nk,t,s *r+n,k/

    $. Aksaserbasi infeksi akut mempercepat kerusakan yang telah terjadi.

    3. uman yang menyebabkan eksaserbasi berpengaruh pada morbiditas

    dan mortalitas.

    . 2erjadi kolonisasi

    5. nfeksi saluran napas berulang pada anak merupakan faktor 

     predisposisi terhadap terjadinya bronkitis kronik.

    0enurut S-2 2ahun $>>3, bersamaan dengan empisema dan asma,

     bronkitis kronik menduduki tempat ke#7 dari $% penyebab kematian dindonesia dengan proporsi sebesar 6,7L dari semua kematian.

    Bronkitis kronik eksaserbasi akut ditandai dengan bertambahnya

     batuk dengan produksi sputum yang purulentmukopurulent atau sputum

     ber!arna kuninghijau dan adanya peningkatan dyspnoe danatau

     bertambahnya volume sputum. Semakin sering terjadi fase eksaserbasi

    akan menyebabkan semakin cepatnya perburukan faal paru. ebanyakan

    eksaserbasi akut dipercaya oleh karena infeksi, tetapi paparan allergen,

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    24/27

     polutant dan merokoksigaret dapat berperan dalam perburukan bronkitis

    kronik. :rganisme patogen tersering adalah ;.nflueHa, pneumococcus

    dan 0./atarrhalis, organisme partogen seperti klebsiella, mycoplasma,

    legionella dan gram negatif lainnya jarang.

    BA' diklasifikasikan dalam tingkatan keparahanC

    Aksaserbasi type Cpeningkatan sesak, peningkatan volume sputum dan

     purulensi sputum

    Aksaserbasi type Cadanya dua dari tiga gejala diatas

    Aksaserbasi type Cadanya satu dari tiga gejala ditambah salah satu adri

    (demam 8,6 , 9,6%/@ sakit tenggorokan dan hidung berlendir dalam 6

    hari, bertambahnya !heeHing atau batuk)

    Beberapa pertimbangan, pemberian antibiotik yang sesuai tehadap BA'

     berdasarkan group penderitaC

    ?roup $C Bronkitis 'kut

    ?roup 3C Bronkitis ronika Simpleks

    ?roup C Bronkitis ronik dengan komplikasi

    ?roup 5C Bronkitis ronik dengan faktor resiko lain

    ?roup 6C Bronkiectase

    2etapi yang dianjurkan atau lebih disukai adalah dengan antibiotika

    oral, tetapi harus mencapai konsentrasi yang tinggi di jaringa, ditolerensi

    dengan baik, berspektrum luas dan mempunyai onset kerja yang cepat.

    ondisi diatas ini dipenuhi olen ciprofloDacin, inhibitor fluroOuinolonegyrase yang spetrum anti bakterinya mencakup gram

    negatif dan gram positif.

    Salah satu standard di dalam pengobatan terhadap BA' adalah

    amoDycilin, sering dikombinasi dengan asam klavulanat. enelitian ini

     bertujuan untuk membandingkan tetapi standard ini dengan ciprofloDacin.

    arena keterbatasan pemeriksaan diagnostik, dimana dengan

    diagnostik optimal hanya dapat diidentifitas 6%L kuman penyebab dan ini

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    25/27

    membutuhkan !aktu relatif lama, maka suatu pendekatan tetapi empirik 

    antibiotika dibutuhkan. erkembangan terakhir dari beberapa jenis

    antibiotika yang dikombinasikan dengan informasi baru tentang pola

    resistensi bakteri membuat klinis dihadapkan dengan pilihan terapi yang

    membingungkan.

    BAHAN DAN $ARA

    "u-jek Penel,t,an

    Subjek penelitian yang dimaksudkan kedalam penelitian ini adalah

     penderita bronkitis kronik eksaserbasi akut yang datang berobat jalan atau

    ra!at inap di S0* aru -S.;'0 0edan yang memenuhi kriteria sebagai

     berikutC

    $. +sia I76 tahun danatau tanpa penyakit penyertaC /;*, &0, enyakit

    hati kronis atau atau usia P 76 tahun dengantanpa penyakit penyerta Q

    *A1$ M6%L dari nilai atau usia P 76 tahun dan mengalami eksaserbasi

    5 Dtahun.

    3. &apat mengikuti semua prosedur pemeriksaan. Setuju ikut dalam

     penelitian.

    &iagnosa bronkitis kronis eksaserbasi akut didasarkan atas

    anamnese, pemeriksaan fisik, radiologi, laboratorium darah, laboratorium

    sputum serta pemeriksaan faal paru. enderita yang tidak dimasukkan

    dalam penelitian ini adalahC

    $. !anita hamil dan menyusui3. penderita dengan ri!ayat allergi terhadap obat penelitian ini.

    . penderita dengan kerusakan ginjal

    5. penderita dengan ri!ayat atau diduga epilepsi

    6. penderita dengan 2B aktif

    7. penderita dengan infeksi saluran nafas yang membuthkan terapi

    antibiotika parental bantuan venitlasi mekanik.

    $ARA *ER0A

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    26/27

    ada setiap penderita BA' yang berobat jalan maupun yang ra!at

    inap di S0* aru -S.;'0 dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik 

    yang cermat, dibuat foto thoraD dan dilakukan pemeriksaan laboratorium

    darah rutin, faal ginjal, faal hati dan pemeriksaan faal paru. &ilakukan

     pengambilan sputum dengan cara dibatukkan (sebelumnya disuruh

    kumur#kumur) untuk memperoleh bahan biakan kuman.

    Secara acak penderita dibagi dalam 3 kelompok pengobatanC

    elompok 'C mendapat pengobatan ciproloDacin 3 D 6%% mg setiap hari

    elompok BC mendapat pengobatan /o amoDyclav D 6%% mg setiap

    hari.

    epada penderita diberi catatan harian yang diisi penderita diberi catatan

    harian yang diisi penderita yang meliputi perkembangan penyakit berupa

     jumlah sputum, !arna sputum, keluhan sesak, malaise, toleransi terhadap

    kerja dan kemungkinan efek samping yang tidak diinginkan, dilakukan

     pemeriksaan kultur sputum pada hari pertama, kedelapan dan keempat

     belas.A. Pen,la,an *l,n,s/

    Sembuh C tidak ada temuan infeksi pada akhir pengobatan,

    menghilangkan gejala klinis seperti keadaan semula.

    erbaikan C berkurangnya gejala klinis selama periode pengobatan,

    tetapi kesembuhan tidak komplit dari infeksi.

    2idak ada respon C tidak ada perbaikan selama pengobatanB. Pen,la,an Baktr,+l+g,s/

    AliminasiC ultur negatif atau tidak ada produksi sputum pada akhir 

     pengobatan

    -eduksiC engurangan dalam jumlah hitung mikroba sedikitnya $ D $%

    respon klinis sembuh atau perbaikan.

    Super nfeksiC atogen yang tidak ada pada a!al pengobatan tapi timbul

    selam danatau sesudah pengobatan disertai tanda dan gejala BA'.

  • 8/18/2019 Document 1 bronkiolitis

    27/27

    ersistenC Satu atau lebih patogen penyebab masih ada pada akhir 

     pengobatan respon klinis tidak membaik.

    HA"!L

    2elah diteliti sebanyak 35 orang penderita yang dibagi menjadi 3

    kelompok coamoDyclav sebanyak $3 orang penderita. elomopk 

    ciproflaDacin terdiri atas $% orang laki#laki dan 3 orang perempuan, umur 

     berkisar 63 = 83 tahun dengan rata#rata umur 73,36 tahun. elompok co

    amoDyclav terdiri atas $$ orang laki#laki dan $ orang perempuan. Semua

     penderita dapat dinilai.