1. Apakah yang dimaksud dengan vector? Vektor adalah arthropoda yang dapat menularkan atau memindahkan dan atau menjadi sumber penular penyakit terhadasp manusia. (Permenkes RI No. 374/MENKES/PER/III/2010) 2. Sebutkan macam macam vector dan penyakit yang ditularkan pada scenario kasus diatas ! Sebutkan vector penular penyakit yang lainnya ! Beberapa vektor yang dapat teridentifikasi serta penyakit yang dapat ditularkan melalui vektor tersebut menurut skenario diatas adalah 1. Kecoa Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Kecoa addalah vektor mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen; sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing; dapat menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata. Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Hepatitis A, Polio pada anak, dan lain-lain. Penularan penyakit dapat terjadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. Apakah yang dimaksud dengan vector?
Vektor adalah arthropoda yang dapat menularkan atau memindahkan dan atau menjadi
sumber penular penyakit terhadasp manusia. (Permenkes RI No.
374/MENKES/PER/III/2010)
2. Sebutkan macam macam vector dan penyakit yang ditularkan pada scenario kasus
diatas !
Sebutkan vector penular penyakit yang lainnya !
Beberapa vektor yang dapat teridentifikasi serta penyakit yang dapat ditularkan melalui
vektor tersebut menurut skenario diatas adalah
1. Kecoa
Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Kecoa
addalah vektor mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen; sebagai inang perantara
bagi beberapa spesies cacing; dapat menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti
dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata.
Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain
Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam penyebaran
penyakit antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Hepatitis A, Polio pada anak, dan lain-lain.
Penularan penyakit dapat terjadi melalui organisme patogen sebagai bibit penyakit yang
terdapat pada sampah atau sisa makanan, dimana organisme tersebut terbawa oleh kaki
atau bagian tubuh lainnya dari kecoa, kemudian melalui organ tubuh kecoa, organisme
sebagai bibit penyakit tersebut menkontaminasi makanan.
Hubungan kecoa dengan berbagai penyakit belum jelas, tetapi menimbulkan gangguan
yang cukup serius, karena dapat merusak pakaian, buku-buku dan mencemari makanan.
Kemungkinan dapat menularkan penyakit secara mekanik karena pernah ditemuka telur
cacing, protoza, virus dan jamur yang patogen pada tubuh kecoa.
2. Nyamuk
Nyamuk adalah vektor yang termasuk ordo Diphtera dimana beberapa jenisnya adalah
pembawa agent penyakit seperti nyamuk anopheles sebagai vektor penyakit malaria yang
membawa agent Plasmodium, nyamuk aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah
yang membawa agent Dengue, dan sebagainya.
Nyamuk memiliki empat stadia dalam siklus kehidupannya dimana 3 stadium
berkembang di dalam air—yakni telur, larva, dan pupa—dan satu stadium hidup dialam
bebas—yakni nyamuk dewasa itu sendiri. Dalam perkembang biakan nyamuk selalu
memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembang biak, tempat untuk
mendapatkan unpan atau darah, dan tempat untuk beristirahat.
Tempat berkembang biak nyamuk berbeda-beda setiap jenisnya seperti nyamuk culex
dapat berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan aedes hanya dapat berkembang
biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung, mansonia senang
berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa danau yang banyak tanaman airnya dan
lain-lain.
Kebiasaan mengigit nyamuk juga berbeda-beda setiap jenisnya misalnya nyamuk yang
aktif pada malam hari mengigit adalah anopheles dan culex, sedangkan nyamuk yang
aktif pada siang hari mengigit adalah aedes. Pada umumnya nyamuk yang menghisap
darah manusia adalah nyamuk betina.
Setelah menggigit biasanya nyamuk akan beristirahat selama dua hingga tiga hari
misalnya di bagian dalam rumah sedangan diluar rumah seperti gua, lubang lebab, tempat
yang berwarna gelap dan lain-lain merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk
berisitrahat.
3. Lalat
Lalat dikatakan sebagai salah satu vektor penyakit karena kegiatannya yang terbang ke
berbagai tempat, termasuk tempat-tempat yang kotor dan membawa patogen dari tempat-
tempat tersebut lalu menyebarkannya ke makanan manusia. Penyakit yang dapat
ditransmisikan oleh lalat umumnya berupa penyakit dengan jenis foodborne atau
waterborne disease seperti kolera dengan membawa agent Vibrio cholera, demam tifus
dengan membawa agnet Salmonella typhi, dan disentri dengan membawa agent Sygella
dysentriae.
Lalat melewati tahap metamorfosis lengkap dengan empat stadia yakni stadium telur,
stadium larva, stadium pupa, dan stadium lalat dewasa. Siklus hidupnya sekitar kurang
lebih tiga puluh hari. Suhu dapat mempengaruhi panjang lama waktu hidup lalat dan
perkembangan biakkan lalat seperti pada suhu rendah—sekitar 13 hingga dibawah 12
derajat celcius—telur lalat tidak akan menetas.
Lalat memiliki kebiasaan (1)dimana saat hinggap, lalat mengeluarkan ludah dan tinja
yang membentuk titik hitam; (2)istirahat pada pinggiran tempat makanan, kawat listrik
dibawah dari lima meter; (3)berkembang biak di sekitar sumber makanannya;
(4)menyukai tempat dengan kelembaban tinggi (sekitar sembilan puluh persen);
(5)bergerombol atau berkumpul di siang hari.
Sumber ; pengendalian vektor lalat Tikus
Tikus dan mencit adalah hewan mengerat atau rondensia yang belum banyak diketahui
dan disadari bahwa kelompok hewan ini juga membawa, menyebarkan dan menularkan
berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan hewan peliharaan. Penyakit yang
ditularkan dapat disebabkan oleh infeksi berbagai agen penyakit dari kelompok virus,
rickettsia, bakteri, protozoa dan caning. Penyakit tersebut dapat ditularkan kepada
manusia secara langsung oleh ludah, urun dan fesenya atau melalui gigitan ektoparasitnya
(kutu, pinjal, caplak dan tungau). Beberapa penyakit penting yang dapat ditularkan ke
manusia antara lain
a. Pes
Penyakit pes disebabkan oleh gigitan pinjal yakni ektoparasit dari tikus yang
membawa agent pes, Yersinia pestis.
b. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira melalui selaput lendir atau luka
dikulit bila terpapar oleh air yang tercemar dengan urin tikus.
c. Demam gigitan tikus disebabkan oleh bakteri Spirillum atau Stretobakcillus melalui
luka gigitan tikus
3. Bagaimanakah penyebaran penyakit oleh vector pada manusia?
Penyebaran secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu
A. Penyebaran Mekanik ( Pasif )
Pindahnya bibit penyakit yang dibawa vektor kepada bahan-bahan yang digunakan
manusia (umumnya makanan), dan jika makanan tersebut dimakan oleh manusia
maka timbul penyakit. Jadi pada penyebaran secara mekanik agen penyakit dalam
tubuh vektor tidak mengalami perkembangan. Contohnya adalah penyakit disentri
(gosokan pada tangan dengan selaput lendir ).
B. Penyebaran Biologi ( Aktif )
Bibit penyakit hidup serta berkembang biak di dalam tubuh vektor dan jika vektor
tersebut menggigit manusia, maka bibit penyakit masuk ke dalam tubuh sehingga
timbul penyakit.
Penularan penyakit pada manusia melalui vektor yang termasuk penyebaran secara
biologi adalah arthropodborne disease. Pada arthropodborne disease terdapat 3 jenis
penularan yaitu,
1) Kontak Langsung
Arthropoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari satu
orang ke orang lain melalui kontak langsung. Contoh skabies dan pedikulus.
2) Transmisi secara mekanis
Agen penyakit ditularkan secara mekanis oleh arthropoda, misalnya penularan
penyakit diare, tifoid, keracunan makanan, dan trakoma oleh lalat. Secara
karakteristik, arthropoda sebagai vektor mekanis membawa agens penyakit
dari manusia yang berasal dari tinja, darah, ulkus superfisial atau eksudat.
Kontaminasi bisa terjadi pada permukaan tubuh arthropoda saja, tetapi bisa
juga berasal dari agen yang ditelan dan lkemudian dimuntahkan atau
dikeluarkan melalui kotoran arthropoda.
3) Transmisi secara biologis
Agens penyakit mengalami perubahan siklus dengan atau tanpa mulitiplikasi.
Ada 3 macam transmisi biologis, yaitu
a) Propagative
Agens penyakit tidak mengalami perubahan siklus, tetapi bermultiplikasi
di dalam tubuh vektor. Contoh, plague bacilli pada pinjal tikus.
b) Cyclo-propagative
Agens penyakit mengalami perubahan siklus dan bermultiplikasi di dalam
tubuh vektor. Contoh, parasit malaria pada nyamuk anopheles.
c) Cyclo-developmental
Agens penyakit mengalami perubahan siklus,tetapi tidak bermultiplikasi di
dalam tubuh arthropoda. Contoh, parasit filaria pada nyamuk culex dan
cacing pita pada cyclops.
(Azwar, 1995):
1. Penyebaran secara biologi, yang disebut pula penyebaran aktif. Disini. Contoh : nyamuk.
2. Penyebaran secara mekanik, disebut juga penyebaran pasif, yakni. Contoh : lalat
4. Apa yang dimaksud dengan pengawasan vector ?
1. Vektor penyakit
Mengakut agen penyakit patogen baik virus, bakteri, hewan
Hewan yg memindahkan parasit stadium infektif dari penderita ke hewan/manusia
penerima
Organisme yg berperan sbg vektor adalah arthropoda
Vektor mekanis: hewan pengangkut dimana parasit yg ada di dlm tbh vektor tersebut tdk
mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan
Vektor biologis: mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Pengertian vektor penyakit adalah organisme hidup yang dapat menularkan agent
penyakit dari satu hewan ke hewan lain atau ke manusia. Penularan penyakit pada
manusia melalui vektor berupa serangga dikenal sebagai vectorborne disease (Chandra,
2007).
Vektor penyakit adalah organisme yang dapat memindahkan/menularkan agent infeksi
dari sumber infeksi kepada host yang rentan.
2. P e n y a k i t y g d i t u l a r k a n d g p e r a n t a r a nyamuk (mosquitos-borne disease)