Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED Purwokerto, 31 Maret 2012 1 DISTRIBUSI SPASIAL KASUS MALARIA DI KECAMATAN PAGEDONGAN, KABUPATEN BANJARNEGARA, PROVINSI JAWA TENGAH SPATIAL DISTRIBUTION OF MALARIA CASES IN PAGEDONGAN SUB DISTRICT, BANJARNEGARA DISTRICT, CENTRAL JAVA (Sunaryo*, Benediktus.X.W**) *) Peneliti Balai Litbang P2B2 Banjarnegara **) Poltekes Banjarnegara [email protected]Abstract Malaria is a transmited disease that became health problem in the World, especially in Tropics and Subtropics area, including in Indonesia. Banjarnegara is one of malaria endemic area in Central Java. Pagedongan Sub District is the malaria endemic area in Banjarnegara. Malaria incidence (2010) in Pagedongan Sub District as much 6,93 ‰. The aim of this research was describe a spatial spread of malaria cases at Pagedongan Subdistrict by using Geographic Information System.This research used description method with cross sectional design. Population in this research were all citizen in Pagedongan Sub District, sample were all malaria cases. The result of this research showed : Spatial distribution of malaria cluster cases at Pagedongan Subdistrict in 2010 is more dominantly at Gunungjati and Pagedongan village. Malaria cases increased in April, because of bad surveylance by malaria cadre.Characteristic of malaria cases dominantly found in adult men and farmers. Malaria casesfound near of Anopheles habitat (river, crack, fishpond). Accessibility of Health Centre and malaria cadre with malaria cases was difficult although the distance about 2-3 km. Keyword : Spatial, Malaria, Pagedongan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan
Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED Purwokerto, 31 Maret 2012
1
DISTRIBUSI SPASIAL KASUS MALARIA DI KECAMATAN
PAGEDONGAN, KABUPATEN BANJARNEGARA, PROVINSI JAWA
TENGAH
SPATIAL DISTRIBUTION OF MALARIA CASES IN PAGEDONGAN SUB DISTRICT, BANJARNEGARA DISTRICT, CENTRAL JAVA
Malaria is a transmited disease that became health problem in the World, especially in Tropics and Subtropics area, including in Indonesia. Banjarnegara is one of malaria endemic area in Central Java. Pagedongan Sub District is the malaria endemic area in Banjarnegara. Malaria incidence (2010) in Pagedongan Sub District as much 6,93 ‰. The aim of this research was describe a spatial spread of malaria cases at Pagedongan Subdistrict by using Geographic Information System.This research used description method with cross sectional design. Population in this research were all citizen in Pagedongan Sub District, sample were all malaria cases. The result of this research showed : Spatial distribution of malaria cluster cases at Pagedongan Subdistrict in 2010 is more dominantly at Gunungjati and Pagedongan village. Malaria cases increased in April, because of bad surveylance by malaria cadre.Characteristic of malaria cases dominantly found in adult men and farmers. Malaria casesfound near of Anopheles habitat (river, crack, fishpond). Accessibility of Health Centre and malaria cadre with malaria cases was difficult although the distance about 2-3 km.
Keyword : Spatial, Malaria, Pagedongan.
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED
Purwokerto, 31 Maret 2012
2
Abstrak Malaria merupakan penyakit menular yang
menjadi masalah kesehatan di dunia, terutama di daerah beriklim Tropis dan Subtropis termasuk di Indonesia. Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah endemis malaria di Jawa Tengah. Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah endemis malaria, angka kesakitan malaria pada tahun 2010 mencapai 6,93 ‰.
Tujuan penelitian untuk mengetahui sebaran epidemiologi kasus malaria di wilayah Kecamatam Pagedonganmenggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis, juga mengetahui hubugan spasial habitat perkembangbiakan Anopheles dan persebaran kasus malaria dan aksesibilitas pelayanan kesehatan.
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan “cross sectional”. Populasi dalam penelitian ini : seluruh penduduk di wilayah Kecamatan Pagedongan, sampel meliputi seluruh penderita malaria di wilayah tersebut.
Hasil penelitian: Kasus malaria tersebar di enam desa di Kecamatan Pagedongan dengan sebaran terpadat di Desa Gunungjati dan Desa Pagedongan. Kasus malaria meningkat pada bulan April karena salah satunya keterlambatan penemuan oleh kader. Kasus malaria didominasi laki-laki dewasa dan petani. Kasus malaria secara spasial tersebar dekat habitat perkembangbiakan Anopheles (sungai, rembesan, kolam/genangan air). Puskesmas dan petugas JMD belum berperan secara optimal dalam penemuan dan pengobatan malaria. Jarak puskesmas dengan persebaran kasus antara 2-3 km.
Kata kunci : Spasial,Malaria, Pagedongan
LATAR BELAKANG
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
yang hidup dan berkembangbiak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini
secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina (Departemen
Kesehatan RI, 2006, h.3).Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,
termasuk di Provinsi Jawa Tengah, angka kesakitan malaria sejak tahun 2008
sebesar : 0.24 ‰, meningkat menjadi 0,40 ‰ pada tahun 2009 dan tahun 2010
menjadi 0,92 ‰, (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2010). Kabupaten
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED
Purwokerto, 31 Maret 2012
3
Banjarnegara merupakan salah satu daerah endemis malaria di Jawa Tengah,
hampir 80% wilayahnya merupakan daerah endemis malaria.Angka kesakitan
malaria pada tahun 2008 sebesar 0,21 ‰, tahun 2009 dan 2010 meningkat
menjadi sebesar 0,39 ‰ dan 0,83 ‰.
Persebaran kasus malaria di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 mencapai 16
wilayah kecamatan, dengan jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Pagedongan
yaitu 243 kasus. (Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, 2010). Wilayah
Kecamatan Pagedongan secara geografis merupakan daerah dengan kontur agak
miring, pola pertanian berciri khas irigasi non teknis dengan mengandalkan curah
hujan. Lahan persawahan berteras berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan
nyamukAnopheles.
SIG (Sistem Informasi Geografi) adalah sistem komputer yang digunakan untuk
memanipulasi data geografi. SIG di bidang kesehatan memiliki arti suatu
perangkat program geografi pada komputer dan data kesehatan yang secara teratur
saling berkaitan, sehingga membentuk suatu keutuhan keterangan (informasi)
dalam bentuk visualisasi / gambaran peta yang memudahkan petugas kesehatan
untuk menganalisis data situasi kesehatan pada orang, tempat dan waktu tertentu.
Menurut Mardihusodo (1997) SIG dalam bidang kesehatan dapat digunakan untuk
1) Pemetaan sebaran geografi penyakit, 2) Mengetahui kecenderungan penyakit
dalam ruang kejadian, 3) Menurunkan kerugian yang dialami penduduk dengan
pemetaan serta menstratifikasi faktor–faktor risiko penyakit, 4) Menggambarkan
kebutuhan- kebutuhan dalam pelayanan kesehatan berdasarkan data dari
masyarakat dan menilai alokasi sumber daya, 5) Melakukan perencanaan untuk