AEC 2015
Rencana Strategis AEC Blueprint (2008-2015)
Pillar 1Pasar
Tunggal &
Basis Produksi
Pillar 2 Wilayah Ekonomi
yang Kompetitif
AEC Pillar 3 Pembangunan
Ekonomiyg Adil
Pillar 4 Integrasimenujuekonomi
Global
- PENGEMBANGAN SDM - PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
3
1. Free flow of goods
2. Free flow of services
3. Free flow of capital
4. Free flow of investment
5. Free flow of skilled labors
1. Perdagangan Barang
2. Kepabean (ASEAN Single Window)
3. Standar dan penilaian kesesuaian
5 elemen inti:
ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality (ACCSQ)
1. Harmonisasi standar, penilaian kesesuaian danregulasi teknisberdasarkan praktekinternasional
2. Kesepakatan salingpengakuan (penerimaan) hasil penilaian kesesuaian(pengujian, sertifikasi, akreditasi)
ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality
(ACCSQ)
Sektor (barang) prioritas AEC 2015 :
1. Produk-berbasis Agro (bahanmakanan siap saji dan perikanan)
2. Otomotif
3. Produk Kesehatan (Kosmetika, Peralatan Medis, Farmasi, ObatTradisional dan SuplemenKesehatan)
4. Produk Karet
5. Perlengkapan Listrik dan Elektronik
6. Produk kayu
7. Bangunan dan Konstruksi
Sumber: ASEAN Secretariat, 2012
Total
9888
Pertanian & Teknologi Pangan;
1591 (16%)
Konstruksi; 743 (7%)
Elektronik, TeknologiInformasi dan
Komunikasi264 (3%)
TeknologiPerekayasaan; 1299
(13%)
Umum, Infrastruk-tur, Ilmu
Pengetahuan456 (5%)Kesehatan, Kesela-
matan danLingkungan
668 (7%)
Teknologi Bahan; 2300 (23%)
TeknologiKhusus; 222
(2%)
Transportasi & Distribusi Pangan;
503 (5%)
Abolisi; 1842 (19%)
Standar Nasional Indonesia per Sektor
* Per September 2014
BPOM
Kementerian Pertanian
Kementerian Perhubungan
Kementerian ESDM
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Kelautan &Perikanan
Kementerian Perindustrian
1
3
14
20
55
80
97
SNI yang Diregulasi : Diberlakukan secara wajibTotal
270
Jumlah lembaga sertifikasi yang diakreditasi sampai Oktober 2014: 156
39 38
16 15 1511
8 75
20
5
10
15
20
25
30
35
40
Jumlah laboratorium dan lembaga inspeksi yang diakreditasi
sampai Oktober 2014: 1108
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Lab PengujiLab Kalibrasi
Lab MedikLemb
Inspeksi PUP
842
186
38 384
Informasi lebihkomprehensif tentang
perkembangan persiapanIndonesia dalam
menghadapi AEC 2015 dapat diakses di
http://goo.gl/0t4ZJP angka
nol
2015
is
Just the beginning.
Seize the moment!
Get involved!
• Sejarah membuktikan Indonesia bisa
• PATIH GADJAH MADA dengan SUMPAH PALAPA mampu menyatukan “kerajaan Nusantara” bahkan wilayahnya sampai ke Semenanjung Malaya (Malaysia, Singapura), Brunei dandisegani oleh Siam (Vietnam), Campa (Kamboja), Ayodyapura (Thailand), dan Tiongkok
Sumber gambar: wikipedia (lukisan kontemporer oleh I Nyoman Astika
Untuk itu dibutuhkan para professional di bidang standardisasi:
1. Kompetensi (knowledge, skill, attitude/softskill) di bidangstandardisasi (pengembangan, penerapan/evaluasi, inovasi) tingkat nasional daninternasional;
2. Pemahaman yang mendalam dibidang industri dan iptektertentu;
3. Secara cepat mampu mengikutiperubahan/perkembangan iptek, pasar, dan regulasi/kebijakanSumber: APEC Guideline on Standards Infrastructure, 2014
UNDANG-UNDANG
NO. 20 TAHUN 2014
TENTANG STANDARDISASI
DAN PENILAIAN
KESESUAIAN
Pasal 53 s.d. 55 ………………..
MoU 32 Perguruan Tinggi
S1 11 Perguruan Tinggi
S2 3 Perguruan Tinggi
4. IPB
7. ITB
14. USAKTI
18
Kerjasama Pendidikan Standardisasidengan Perguruan Tinggi
ISI KERJASAMA
1. Pendidikan, pelatihan, dan
promosi standardisasi;
2. Peningkatan partisipasi pakar
di dalam kegiatan
standardisasi;
3. Pertukaran informasi di
bidang standardisasi;
4. Pembinaan laboratorium di
lingkungan universitas;
5. Riset dan diseminasi hasil
riset di bidang standardisasi
Lingkup Nota kesepahaman antaraBSN dengan Ditjen Dikti
1. Penyusunan dan pengembangan
kurikulum standarisasi Jenjang S1 dan
S2.
2. Pendidikan tentang standarisasi di
Perrguruan Tinggi.
3. Penelitian dan pengembangan di bidang
standarisasi.
4. Pengembangan dan pembinaan
kompetensi laboratorium.
PENDIDIKAN STANDARDISASI
Memberikan kompetensi pada peserta didik
agar mampu mengukur mutu,
mengklasifikasikan mutu, dan mengambil
keputusan untuk menilai dan memperlakukan
produk atau jasa yang dapat dinilai secara
ekonomi, sosial, dan akhirnya mutu sebagai
bagian dari budaya.
PERLU ! PENTING !MENGAPA?
Keynote speech Dirjen DIKTI pada saat Forum Pendidikan Standardisasi, 18 Oktober 2013
Materi Ajar Standardisasi
• BSN: Rencana Pembelajaran dan BukuTeks “Pengantar Standardisasi” (http://elearning.bsn.go.id)
• APEC: “Standardization: Fundamental, Impact and Business Strategy” (http://www.wisestandard.org)
• ISO Repository of teaching materials: http://www.iso.org/iso/home/about/training-technical-assistance/standards-in-education/education_materials-higher-edu.htm
• EU-ASIA Link: “Standardisation in Companies and Market” (http://pro-norm.de)
Model Pendidikan Standardisasi
1. Kuliah Umum;
2. Bagian dari Mata Kuliah (2-3 kali pertemuan);
3. Penugasan Akhir Mahasiswa (skripsi)
4. Mata Kuliah Utuh (UNDIP, UBAYA, U-Brawijaya)
5. Konsentrasi program studi (S2; USAKTI, ITB)
Tantangan Pendidikan
1. Padatnya beban kredit SKS;
2. Kesadaran dan komitmen dari perguruantinggi belum kuat (padahal DIKTI sudah kasihmandat);
3. Menciptakan pioner/champion atau dosenmilitan standardisasi;
Bahan Diskusi:
1. Review Kerjasama yang sudah habis (UGM, UII, UNY). Perpanjangan?
2. Rencana tindak lanjut kerjasama yang masihberlaku (UAJY, UMMgl, UNS);
3. Fokus jurusan/program studi untukimplementasi pendidikan standardisasi;
4. PiC/Calon pioner/champion dijurusan/program studi