BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Perkembangan kejahatan terorisme global telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan baik modus, kuantitas maupun kualitasnya, Indonesia tidak lepas dari sasaran terorisme. Terungkap fakta adanya keterkaitan jaringan militan lokal dengan jaringan internasional. Selain ancaman terorisme, ancaman non tradisional lainnya yang muncul saat ini telah merebak pula lewat pintu sendi kehidupan bangsa. Aktifitas teroris telah membidik dan memanfaatkan ideologi dan agama bagi masyarakat dunia sebagai garapan agar memihak kepada perjuangan mereka. Oleh sebab itu perlu ditangani secara bijak. Untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk tindakan dan kegiatan teroris, Pemerintah Indonesia menyikapi fenomena terorisme secara arif, menganilisis berbagai aspek kehidupan bangsa saat ini, guna memerangi aksi terorisme, bersama dunia internasional. Dengan memanfaatkan kemampuan teknologi modern saat ini teroris dapat menghancurkan sasaran yang diijinkan dari jarak jauh, seperti telepon genggam atau bom bunuh diri seperti yang terjadi di Bali. Serangan teroris dikategorikan sebagai bencana karena peristiwa ini bisa menimbulkan banyak korban baik harta maupun jiwa. Tujuan serangan teroris adalah untuk menyebarkan ketakutan pada masyarakat agar tuntutannya dipenuhi. Bentuknya bermacam-macam, namun yang sering dilakukan adalah serangan bom. Jenis serangan lainnya seperti serangan gas beracun yang terjadi di Jepang atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Perkembangan kejahatan terorisme global telah menunjukkan peningkatan yang
cukup signifikan baik modus, kuantitas maupun kualitasnya, Indonesia tidak lepas dari
sasaran terorisme. Terungkap fakta adanya keterkaitan jaringan militan lokal dengan
jaringan internasional. Selain ancaman terorisme, ancaman non tradisional lainnya yang
muncul saat ini telah merebak pula lewat pintu sendi kehidupan bangsa.
Aktifitas teroris telah membidik dan memanfaatkan ideologi dan agama bagi masyarakat
dunia sebagai garapan agar memihak kepada perjuangan mereka. Oleh sebab itu perlu
ditangani secara bijak. Untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk tindakan
dan kegiatan teroris, Pemerintah Indonesia menyikapi fenomena terorisme secara arif,
menganilisis berbagai aspek kehidupan bangsa saat ini, guna memerangi aksi
terorisme, bersama dunia internasional.
Dengan memanfaatkan kemampuan teknologi modern saat ini teroris dapat
menghancurkan sasaran yang diijinkan dari jarak jauh, seperti telepon genggam atau
bom bunuh diri seperti yang terjadi di Bali.
Serangan teroris dikategorikan sebagai bencana karena peristiwa ini
bisa menimbulkan banyak korban baik harta maupun jiwa. Tujuan
serangan teroris adalah untuk menyebarkan ketakutan pada
masyarakat agar tuntutannya dipenuhi. Bentuknya bermacam-macam,
namun yang sering dilakukan adalah serangan bom. Jenis serangan
lainnya seperti serangan gas beracun yang terjadi di Jepang atau
sabotase sarana penting seperti sarana air bersih, listrik dan lainnya.
Terorisme didefinisikan sebagai penggunaan kekerasan atau
ancaman kekerasan terhadap masyarakat atau sarana untuk
memaksa atau mengintimidasi pemerintah atau lembaga, seringkali
untuk mencapai tujuan politik, agama atau ideologi
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu penjabaran secara
lebih rinci mengenai “Bencana Terorisme”.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini agar mahasiswa program Magister
ilmu keperawatan semester satu akan dapat mengetahui dan
memahami tentang Bencana Terorisme”.
C. Sistematika Penulisan
Sitematika dalam penulisan makalah ini terdiri BAB I :
PENDAHULUAN yang menguraikan tentang Latar Belakang, Tujuan
Penulisan dan Sistematika Penulisan.; BAB II : TERORISME yang
menguraikan tentang Pengertian, jenis-jenis , factor penyebab , dan
Manajemen Bencana; BAB III KESIMPULAN .
BAB II
TERORISME
A. Pengertian Terorisme
Teror mengandung arti penggunaan kekerasan, untuk menciptakab
atau mengondisikan sebuah iklim ketakutan di dalam kelompok
masyarakat yang lebih luas, daripada hanya pada jatuhnya korban
kekerasan.
Terorisme adalah cara atau tehnik intimidasi dengan sasaran
sistematik, demi suatu kepentingan politik tertentu.
(Hendropriyono,2009).
Menurut Coppola (2007) terorisme didefinisikan sebagai
penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap
masyarakat atau sarana untuk memaksa atau mengintimidasi
pemerintah atau lembaga, seringkali untuk mencapai tujuan politik,
agama atau ideology.
B. Penyebab
Serangan teroris dapat dilatarbelakangi berbagai alasan misalnya
ketika orang atau kelompok tertentu merasa tertekan dan
dikucilkan. Namun cara penyampaian pesannya berupa serangan
berbentuk kekerasan, penculikan atau sabotase (Penanggulangan
Bencana Berbasis Masyarakat)
C. Jenis Terorisme
Menurut Roy dalam Daulay (2009) ada dua jenis terorisme.
1. Pertama, teorisme sebagai sebuah perjuangan nasionalisme
(national movement) seperti yang dilakukan Irish Republican
Army (IRA) dan Palestinian Liberation Organozation (PLO). Tujuan
gerakan ini jelas, yaitu kemerdekaan. Jadi terror adalah alat,
bukan tujuan. Jika tujuan sudah tercapai, mereke menghentikan
tindakannya (teror)
2. Kedua, terorisme sebagai gerakan global (transnational) yang
targetnya tidak konkret, tetapi hendak mengubah system yang
tidak adil dalam dunia, seperti yang dilakukan Al-Qaeda.
Terorisme bergerak dengan cara-cara yang sangat sulit dilacak
intelijen konvensional. Mereka beroperasi dengan system sel dan
mengintegrasikan diri dengan masyarakat biasa sehingga tidak
menimbulkan kecurigaan. Dengan demikian, mereka dapat
melakukan serangan tiba-tiba tanpa bisa diantisipasi.
Sedangkan menurut Coppola (2007), jenis-jenis terorisme antara
lain adalah:
1. Terorisme nasionalis. Cara yang dilakukan oleh kelompok
yang ingin memisahkan diri dari pemerintahan dimana
mereka memiliki target dengan tindakan teroris ini dapat
memperoleh kebebasan.
2. Terorisme Agama (religious terrorism)Kelompok ini
menggunakan terorisme sebagai cara untuk menjalakan misi
suci yang mereka impikan. Tipe terorisme ini cukup
membahayakan karena tidak terbatas negara dan seringkali
beroperasi di luar sistem penduduk normal.
3. Terorisme yang disponsori negara (state sponsored terrorism).
Kelompok ini bekerja secara diam-diam sebagai prajurit
sewaan. Aksi mereka dilakukan untuk menimbulkan
kerusakan bagi musuh negara atau menghasut konflik.
4. Terorisme sayap kiri (left wing terrorism). Kelompok ini
bertujuan untuk mengakhiri kapitalisme yang menyokong
regim komunis/sosialis.Contoh Japanese red armies
5. Terorisme Sayap kanan (right wing terrorism). Kelompok ini
berusaha mendirikan negara fasis dengan mengintimidasi
atau menggeser elemen liberal, demkratis dari pemerintahan
dan masyarakat. Contoh: Neo Nazis
6. Terorisme anarkis. Kelompok ini menyerang semua struktur
pemerintahan yang terorganisir, bertujuan menurunkan
stabilisasi dari kerangka politik global.
D. Sasaran serangan Terorisme
Teroris menyerang lokasi-lokasi strategis
1. Kantor pemerintahan
2. Industri penting
3. Sarana utama transportasi
4. Sarana umum
5. Tempat keramaian
E. Dampak
1. Terkena serpihan ledakan bom, pecahan kaca
2. Kebakaran gedung, gas, listrik, dll.
3. Tertimpa reruntuhan bangunan
4. Keracunan
5. Trauma dan stres berkepanjangan
6. Panik
F. Manajemen Bencana
1. Pra Bencana
a. Pencegahan
Identifikasi dan kenali ancaman, kaji sifat penyerangan,
potensial dampak dan penyampaian informasi secara
berkala.
1)Kumpulkan semua informasi dari inteligen: analisis dan
koordinasikan akses terhadap informasi yang yang
berhubungan dengan potensial teroris atau ancaman lain.
2) Identifikasi dan kaji sifat dari infrastruktur penting dan asset
kunci
3)Kembangkan informasi yang bernilai, waktu dan tindakan
berdasarkan analisis dan pengkajian sifat penyerangan.
4)Pastikan dengan cepat dan tepat informasi yg relevan dari
inteligen kepada pihak kemanan termasuk public.
1.
b. Mitigasi
Mitigasi adalah suatu tindakan program spesifik yang
ditujukan untuk mengurangi efek dari terorisme baik secara
Upaya mitigasi dilakukan di kedua tempat. Upauya yang dilakukan
oleh pemerintah kota antara lain dengan melakukan pelatihan pada
unit pemadam kebakaran. Simulasi yang dilakukan antara lain
untuk menilai kecepatan respon petugas kebakaran.
3. Respon
- Bank HSBC menghentikan operasi bank pada pukul 15.00 selama
satu hari.
- Turkish Airlines mengumumkan segera setelah serangan
Synagogue,bahwa tingkat alarm dan kewaspadaan meningkat satu
level.
- Kepolisian kota mengirimkan polisi dan patrol ke tempat kejadian
termasuk cabang HSBC. Mereka yang bekerja di fasilitas2 US dikirim
ke rumah. Tempat2 US di tutup.
- Lalulintas kendaraan di depan US konsulat, UK konsulat dan
Kementrian Luar negeri di tutup dan diperiksa.
- Keamanan ditingkatkan di Parlemen Republik Turki di Ankara.
- British Airways menutup kantornya, kecuali Ataturk Airport
- Polisi kota menutup jalan istiklal (dekat ke konsulat UK)
- Gedung Putih di Washington DC telah dievakuasi pada tanggal 20
november, karena salah satu pesawat dilaporkan meninggalkan rute
tsb.
- Polisi Kota Bursa (kota ke 4 terbesar di Turki) melakukan pertemuan
penting dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh kota.
4. Recovery
- Tahap recovery dilakukan pada seluruh sector pemerintah dan
swasta.Pemerintah local mengkaji tingkat kerusakan yang terjadi
dan mengkategorikan kerusakan ke dalam tingkat ringan,, sedang
atau berat. Bisnis dan wilayah di setiap kategori memiliki rentang
yang berbeda untuk menerima bantuan. Total bantuan yang
diberikan ke korban sekitar 4.3 juta USD. Seluruh barang rusak
yang telah diasuransikan akan diganti.
- Semua bisnis yang membutuhkan dana tambahan diberikan pilihan
untuk kredit selama 24 bulan dengan bunga 1% dari VakifBank.
Dewan perdagangan Istanbul mengumumkan akan membantu 100
bisnis yang mengalami kerugian.Selain itu, untuk mensupport
korban serangan, lembaga psikologi turki mengirimkan volunteer
untuk memberikan pelayanan. Penutupan kejadian dicapai ketika
Polisi turki menangkap pelaku penyerangan dalam 60 hari setelah
kejadian.
PENUTUP
1. Terorisme adalah cara atau tehnik intimidasi dengan sasaran sistematik, demi suatu kepentingan politik tertentu.
2. Pencegahan dan penanggulangan terorisme membutuhkan suatu kejasama secara menyeluruh. Selain kualitas dan kuantitas aparat yang telah dibentuk pemerintah juga perlu adanya dukungan terhadap kepedulian masyarakat, karena dengan melibatkan masyarakat penanggulanan dan pencegahan secara dini terhadap seluruh aksi atau kegiatan terorisme dapat dengan mudah diatasi
3. Selain peningkatan kerjasama baik antara lembaga didalam negeri perlu juga adanya kerjasama dengan lembaga-lembaga anti terorisme yang berada diluar negeri yang tentunya didasari oleh kerangka hukum, karena dengan dasar hukum yang kokoh akan menjadi dasar kebijakan nasional dan tindakan kita dalam memerangi terorisme. Selain itu dengan dasar hukum yang kuat diharapkan mampu melindungi berbagai kepentingan baik kepentingan publik maupun hak-hak asasi manusia.