Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, terorisme merupakan salah satu topik pembahasan terpenting yang kerap menjadi obyek pembicaraan kalangan politisi dan para ahli. Dikarenakan pentingnya permasalahan ini, banyak tulisan-tulisan dan ide-ide yang dituangkan dengan berbagai macam cara guna mengkaji masalah ini.Tidak dapat diragukan, pasca peristiwa 11 September 2001 di dunia barat terjadi gelombang serangan terhadap Islam. Gelombang serangan ini sedemikian besar sehingga tidak dapat tersembunyi dari siapa pun. Dengan dalih memerangai teroris, ajaran-ajaran luhur agama Islam luput menjadi obyek sasaran penguasa-penguasa barat, dan kaum muslimin diperkenalkan sebagai wajah-wajah teroris. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan dana besar dan kebijakan apapun guna menjaga kepentingan pemerintahan dan rezim mereka. Mereka lupa bahwa sejak semula keberadaannya, Islam telah mencanangkan perang melawan terorisme sebagai salah satu agendanya, dan di masa dimana kekerasan menjadi ideologi masyarakat kala itu, Islam datang seraya menjunjung tinggi jiwa, kepemilikan dan harkat martabat manusia. Oleh karenanya, perlu bagi kita untuk menjelaskan pandangan Islam mengenai terorisme dan dengan berpijak pada titik-titik persamaan dalam definisi dari istilah yang ada, kami akan menjelaskan poin-poin utama pengertian terorisme yang terdapat dalam ajaran-ajaran
33

Terorisme dalam Islam

Feb 22, 2023

Download

Documents

Chandra Putra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Terorisme dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, terorisme merupakan salah satu topikpembahasan terpenting yang kerap menjadi obyekpembicaraan kalangan politisi dan para ahli.Dikarenakan pentingnya permasalahan ini, banyaktulisan-tulisan dan ide-ide yang dituangkan denganberbagai macam cara guna mengkaji masalah ini.Tidakdapat diragukan, pasca peristiwa 11 September 2001 didunia barat terjadi gelombang serangan terhadap Islam.Gelombang serangan ini sedemikian besar sehingga tidakdapat tersembunyi dari siapa pun. Dengan dalihmemerangai teroris, ajaran-ajaran luhur agama Islamluput menjadi obyek sasaran penguasa-penguasa barat,dan kaum muslimin diperkenalkan sebagai wajah-wajahteroris. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan danabesar dan kebijakan apapun guna menjaga kepentinganpemerintahan dan rezim mereka. Mereka lupa bahwa sejaksemula keberadaannya, Islam telah mencanangkan perangmelawan terorisme sebagai salah satu agendanya, dan dimasa dimana kekerasan menjadi ideologi masyarakat kalaitu, Islam datang seraya menjunjung tinggi jiwa,kepemilikan dan harkat martabat manusia.

Oleh karenanya, perlu bagi kita untuk menjelaskanpandangan Islam mengenai terorisme dan dengan berpijakpada titik-titik persamaan dalam definisi dari istilahyang ada, kami akan menjelaskan poin-poin utamapengertian terorisme yang terdapat dalam ajaran-ajaran

Page 2: Terorisme dalam Islam

agama Islam. Intinya, studi ini mencoba untukmembuktikan bahwa agama Islam bukan hanya agama antiteror dan terorisme, bahkan ia adalah agama yangmemiliki strategi yang matang dalam memerangi danmenghadapai aksi terorisme. selain itu artikel ini punberupaya untuk menyampaikan pandangan Islam mengenaiterorisme dengan menyoroti persamaan-persamaan yangada dalam pendefinisiannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Teroris?2. Apa saja cirri-ciri Islam radikal?3. Bagaimana pandangan Islam tentang terorisme?4. Bagaimana dengan kekerasan yang mengatasnamakan

agama?5. Bagaimana sikap umat Islam terhadap teroris?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi teroris2. Mengetahui apa saja ciri-ciri Islam radikal3. Mengetahui pandangan Islam tentang terorisme4. Mengetahui macam kekerasan yang mengatasnamakan

agama5. Mengetahui sikap umat Islam terhadap teroris

1.4 Manfaat

Penulis berharap mudah-mudahan dari penulisan iniberguna baik secara teoritis maupun praktis.1. Kegunaan Teoritis

Page 3: Terorisme dalam Islam

Pembahasan ini diharapkan dapat menyumbangkanpengembangan pemahaman yang keliru untuk menjadi suatupemahaman yang benar secara paradigma dalam sosialmasyarakat.

2. Kegunaan PraktisDari pembahasan ini dapat dijadikan sebagai informasibagi masyarakat luas dan para mahasiswa/i.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Teroris

Page 4: Terorisme dalam Islam

Sebelum mendiskusikan tentang terorisme, kita harus

tahu dan paham tentang definisi dari teror itu

sendiri. Teror secara etimologi berasal dari kata

“terrour” (Inggris Tengah), “terreur” (Perancis lama),

“terror” (Latin) dan “terre” (Latin), yang artinya

adalah untuk menakuti.

Definisi teror menurut beberapa ensiklopedia dan

kamus: sangat takut, sangat ketakutan suatu emosi yang

dialami sebagai antisipasi dari suatu rasa sakit atau

bahaya (biasanya disertai oleh suatu keinginan untuk

kabur atau untuk melawan)rasa panik atau perasaan yang

sangat tidak tenang sifat yang sangat menyusahkan,

terutama pada anak-anak. Setelah mengetahui definisi

teror, kita akan membahas tentang apa itu teroris dan

terorisme.

Dalam terminolgi yang sederhana, definisi teroris

adalah satu atau lebih orang yang melakukan teror;

sedangkan terorisme adalah suatu paham yang dianut

seseorang atau lebih, atau organisasi untuk

menggunakan teror. Sedangkan Menurut ensiklopeddia

Indonesia tahun 2000, terorisme adalah kekerasan atau

ancaman kekerasan yang diperhitungkan sedemikian rupa

untuk menciptkan suasana ketakutan dan bahaya dengan

Page 5: Terorisme dalam Islam

maksud menarik perhatian nasional atau internasional

terhadap suatu aksi maupun tuntutan.

Dan menurut Noam Chomsky saat mendefinisikan

terorisme’ menuliskan, “Terorisme ialah penggunaan

cara kekerasan yang ditargetkan kepada warga sipil

dalam upaya guna mencapai tujuan politik, agama atau

semacamnya. Sebenarnya, tidak ada definisi teroris dan

terorisme resmi yang sama di seluruh dunia, masing-

masing negara dan institusi baik itu institusi

nasional maupun internasional, mempunyai definisi yang

berbeda pula. Dan umumnya definisi mereka menjauh dari

terminologi sederhana dan lebih bermuatan politik.

Adapun mengenai kaitan antara dua istilah ‘teror’ dan

‘terorisme’, diantara kedua istilah ini juga terdapat

beberapa perbedaan yang sebagian darinya diakibatkan

dari ketidakjelasan akan definisi ‘terorisme’.

Sebagian orang menyakini bahwa tdak ada perbedaan

antara dua istilah tersebut. Ketika mengartikan kedua

istilah itu, mereka mengatakan, “Teror dan terorisme

dalam dunia perpolitikan ditujukan kepada praktik

pemerintah atau kelompok tertentu dimana untuk menjaga

kekuasaan atau berperang dengan negara, mereka

menempuh cara tertentu yang dapat menciptakan rasa

Page 6: Terorisme dalam Islam

takut.” meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa

kedua ini mempunyai arti yang berbeda.

Ciri-ciri Terorisme :

Menurut beberapa literatur dan referensi termasuk

surat kabar dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

terorisme adalah :

a. Organisasi yang baik, berdisiplin tinggi &

militant

b. Mempunyai tujuan politik, ideologi tetapi

melakukan kejahatan kriminal untuk mencapai

tujuan.

c. Tidak mengindahkan norma-norma universal yang

berlaku, seperti agama, hukum dan HAM.

d. Memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologis

yang tinggi untuk menimbulkan rasa takut dan

mendapatkan publikasi yang luas.

e. Menggunakan cara-cara antara lain seperti :

pengeboman, penculikan, penyanderaan, pembajakan

dan sebagainya yang dapat menarik perhatian

massa/public

Bentuk-bentuk Terorisme :

Dilihar dari cara-cara yang digunakan,terorisme

dibedakan menjadi 2,yaitu :

Page 7: Terorisme dalam Islam

a. Teror fisik yaitu teror untuk menimbulkan

ketakutan, kegelisahan memalui sasaran fisik

jasmani dalam bentuk pembunuhan, penganiayaan,

pemerkosaan, penyanderaan penyiksaan dsb, sehingga

secara nyata dapat dilihat secara fisik akibat

tindakan teror.

b. Teror mental, yaitu teror dengan menggunakan

segala macam cara yang bisa menimbulkan ketakutan

dan kegelisahan tanpa harus menyakiti jasmani

korban (psikologi korban sebagai sasaran) yang

pada tingkat tertentu dapat menimbulkan tekanan

batin yang luar biasa akibatnya bisa gila, bunuh

diri, putus asa dsb.

Sasaran Terorisme :

Dilihat dari Skala sasaran teror,sasaran terorisme

terorisme dibagi menjadi 2 macam:

a. Teror Nasinal, yaitu teror yang ditujukan kepada

pihak-pihak yang ada pada suatu wilayah dan

kekuasaan negara tertentu, yang dapat berupa

pemberontakan bersenjata, pengacauan stabilitas

nasional, dan gangguan keamanan nasional.

b. Teror Internasional yaitu tindakan teror yang

ditujukan kepada bangsa atau negara lain diluar

Page 8: Terorisme dalam Islam

kawasan negara yang didiami oleh teroris, dengan

bentuk:

Dari Pihak yang kuat kepada pihak yang lemah.

Dalam bentuk penjajahan, invansi, intervensi,

agresi dan perang terbuka.

Dari Pihak yang Lemah kepada Pihak yang kuat.

Dalam bentuk pembajakan, gangguan keamanan

internasional, sabotase, tindakan nekat dan

berani mati, pasukan bunuh diri, dsb.

2.2 Ciri – cirri Islam Radikal

Dinamika gerakan Islam Indonesia dalam beberapa

tahun belakangan menunjukkan tingkat vitalitas yang

cukup menggembirakan. Peranan ormas-ormas Islam bagi

perbaikan umat dan kemajuan perkembangan Islam dinilai

banyak kalangan semakin meningkat. Namun demikian, di

balik perkembangan positif tersebut, tetap saja

gerakan Islam dihadapkan pada berbagai tantangan yang

tak kecil, seperti tudingan membawa paham radikalisme

Islam, otak di balik serentetan aksi kekerasan dan

terorisme (khususnya oknumnya). Dewasa ini kita sering

mendengar istilah Islam Radikal, arti kata radikal

adalah yang berarti amat keras menuntut perubahan.

Istilah Islam radikal ini diberikan kepada kelompok-

Page 9: Terorisme dalam Islam

kelompok yang beraliran keras dalam menuntut penegakan

syari’at dengan jalan yang dianggap sebagai Jihad.

istilah kelompok fundamentalis yang disematkan kepada

kelompok yang mengajak untuk kembali pada ajaran-

ajaran Islam yang mulia, sesungguhnya merupakan kata

yang mempunyai makna yang bagus. Tapi sayang definisi

fundamentalisme dewasa ini telah menjadi dikotori oleh

satu kelompok yang memang tidak suka pada kelompok

lain, sehingga menjadi suatu istilah kepada faham yang

menghalalkan kekerasan dan penuh kebencian. Bukan

suatu hal yang aneh bila istilah fundamentalisme

menjadi buruk karena ini adalah taktik tipikal dari

pihak barat yang terbukti efektif untuk meredam dan

membrangus pihak-pihak yang tidak mereka sukai,

simplistik dan kontra-produktif. Kenapa penampakan

wajah Islam yang damai pada dunia, harus dilakukan

dengan menginjak martabat saudara sendiri.

Adapun ciri – cirri Islam radikal yaitu:

1. Pemahaman yang sangat literal terhadap ajaran Islam

2. Resistensi terhadap kelompok yang berbeda pemahaman

dan keyakinan

3. Penolakan dan kebencian yang nyaris tanpa cadangan

terhadap segala sesuatu yang berbau barat

Page 10: Terorisme dalam Islam

4. Menolak demokrasi; Demokrasi yang digunakan di

negeri Indonesia ini bukan merupakan syariat yang

diturunkan oleh Allah sehingga kelompok-kelompok

atau ormas-ormas islam yang dianggap radikal menolak

bahkan menentang sistem tersebut karena mereka

menganggap hanya syariat yang diturunkan Allah yang

mampu mengatasi segala permasalahan di negeri ini.

5. Menolak Persamaan Gender

6. Menolak Pluralisme; Kelompok-kelompok atau ormas-

ormas islam yang dianggap radikal juga sangat

menentang pluralisme dalam agama, Menurut mereka

pluralisme adalah mengangap bahwa semua agama adalah

sama benarnya. Padahal Allah telah berfirman dalam

Al-Qur’an dalam surat Ali Imron ayat 19 bahwa agama

yang diridhoi Allah hanyalah Islam.dan tidak ada

lagi selain itu, maka atas dasar itu kelompok-

kelompok tersebut sangat menentang pluralisme.

7. Konsep jihad yang dikembangkan adalah dengan hanya

mengidentikannya dengan angkat senjata.

8. Formalisasi syariat

2.3 Pandangan Islam terhadap Terorisme

Page 11: Terorisme dalam Islam

Islam sebagai agama, pandangan hidup, dan sebagai

“way of life” atau jalan hidup bagi penganutnya, tentu

saja tidak mengijinkan dan bahkan mengutuk terorisme.

Islam dengan kitab sucinya Al Quran yang mengajarkan

tentang moral-moral yang berdasarkan konsep-konsep

seperti cinta, kasih sayang, toleransi dan kemurahan

hati. Nilai-nilai yang ada di dalam Al Quran membuat

seorang Muslim bertanggung jawab untuk memperlakukan

semua orang, apakah itu Muslim atau non-Muslim, dengan

rasa kasih sayang dan rasa keadilan, melindungi yang

lemah dan yang tidak bersalah dan mencegah

kemungkaran. Membunuh seseorang tanpa alasan adalah

salah contoh yang jelas dari kemungkaran.

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS 28:77)

Ayat ini memerintahkan manusia untuk berbuat kebaikan

dan melarang manusia untuk berbuat kerusakan. Dan juga

dijelaskan dalam Al Quran bahwa jika seseorang

membunuh, walaupun hanya satu orang, maka kejahatan

itu sama saja dengan membunuh seluruh manusia.

Page 12: Terorisme dalam Islam

Terkecuali, sebagai perlawanan melawan orang yang

membuat kerusakan di muka bumi.

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:

barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu

(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka

bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan

barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka

seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan

sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan

(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak

diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam

berbuat kerusakan di muka bumi. (QS 5:32)

Pada ayat di atas jika dilihat sepintas, mungkin ayat

ini hanya berlaku bagi Bani Israil, akan tetapi,

sesungguhnya ayat ini juga berlaku untuk seluruh

manusia tanpa memandang bangsa dan golongan.

Al Quran juga memerintahkan umat Islam untuk berbuat

baik dan berlaku adil terhadap sesama manusia,

terkecuali orang-orang yang memerangi umat Islam. Hal

ini diungkapkan dalam ayat berikut ini:

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap

orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)

mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berlaku adil. (QS 60:8)

Page 13: Terorisme dalam Islam

Dan Islam juga tidak pernah memerintahkan manusia

untuk berbuat keji, bahkan sebenarnya Islam melarang

manusia untuk berbuat keji. Banyak orang yang mengaku

bahwa mereka membela Islam, menegakkan hukum Islam dan

lain sebagainya. Akan tetapi semua ini tidak benar,

mereka hanya mengada-ada, sebagai topeng keburukan

mereka, sebagai pembenaran atas perbuatan keji mereka.

Al Quran sudah mengingatkan manusia akan hal ini,

seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini:

Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami

mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan

Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah: “Sesungguhnya

Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa

kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”

(QS 7:28)

Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita akan orang-

orang munafik yang mengatasnamakan Islam sebagai

topeng kebohongan mereka. Mereka lebih mempercayai

pemimpin-pemimpin mereka, hadist-hadist palsu mereka,

dan terjemahan Al Quran yang palsu daripada jiwa dan

semangat Islam yang sebenarnya yang tertulis dalam Al

Quran yang asli (terjemahan Al Quran yang benar).

Ada salah satu istilah yang terdapat dalam al-Qur’an

yang berdasarkan dengannya musuh-musuh Islam menuding

Page 14: Terorisme dalam Islam

Islam sebagai agama terorisme ialah istilah ‘irhab’.

Pada saat ini dalam dunia perpolitikan istilah ini

diartikan dengan ‘terorisme’. Namun pada hakikatnya

istilah ‘irhab’ dalam al-Qur’an memiliki makna lain

yang sama sekali tidak tidak ada kaitannya dengan

terorisme. Dengan demikian, bersandar kepada ayat-ayat

al-Qur’an baik yang dilakukan oleh sebagian teroris

guna justifikasi segala tindakan mereka, ataupun oleh

musuh-musus Islam guna menuding Islam sebagai agama

teroris, sama sekali tidak mendasar dan tidak dapat

dibenarkan.

1. Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang Telah Aku anugerahkan

kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi

janji-Ku kepadamu; dan Hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut

(tunduk) (Q.S. Al-Baqarah: 40). Di akhir ayat ini disebutkan

‘farhabûn’ yang berartikan takutlah atau tunduklah

kalian kepada-Ku.

2. Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka

melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang

banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar

(mena'jubkan). (Q.S. Al-A’raf: 116).

Dalam ayat ini istilah ‘irhab’ yang disebutkan dengan

kalimat ‘Istarhabûhun’ beratikan menakut-nakuti mereka

Page 15: Terorisme dalam Islam

atau menjadikan mereka takut, dimana yang melakukannya

ialah para penyihir.

Dari beberapa ayat di atas dapat simpulkan bahwa ayat-

ayat yang mengandung kata-kata ‘irhab’ dengan berbagai

musytaq-nya sama sekali tidak sepadan dengan istilah

‘irhab’ yang sekarang ini umum diartikan ‘terorisme’.

Selain itu, juga terbukti bahwa seluruh musytak kata-

kata ‘irhab’ yang terkandung dalam ayat-ayat Allah SWT

tidak bermuatan arti negatif, berbeda halnya istilah

‘irhab’ yang umum digunakan saat ini yang mengadung

arti negatif.

Yang patut ditekankan di sini ialah, bahwa

permasalahan terorisme dalam Islam tidak ada kaitannya

dengan istilah ‘irhab’, namun ia berkaitan dengan

ayat-ayat yang menjunjung tinggi jiwa, harta dan

harkat martabat manusia. Dimana ayat-ayat ini tidak

membenarkan dan mengecam aksi-aksi terorisme yang

membahayakan dan tidak mengabaikan jiwa, hak dan

kehormatan seorang manusia. Islam sangat melarang dan

sekali-kali tidak membenarkan seseorang untuk membunuh

dan meregut nyawa orang lain, kecuali pada kondisi

tertentu yang menuntut. Selain itu, juga tidak dapat

dilupakan bahwa dalam al-Qur’an terdapat hukuman dan

konsekwensi yang berat bagi mereka yang melakukan

Page 16: Terorisme dalam Islam

pengrusakan di muka bumi dan aksi teror yang

mengorbankan jiwa, harta dan kehormatan orang lain.

Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam sejak masa

kemunculannya telah mengajak umat manusia untuk

menjauhi tindakan kekerasan dan aksi teror, tentunya

dengan mengamalkan dengan baik ajaran-ajaran agama

Islam akan membentuk sebuah masyarakat yang tenteram

dan aman serta terhindar dari kejahatan terorisme.

Guna merealisasikan hal ini dalam ayat lain al-Qur’an

menganggap orang yang membunuh seseorang tanpa alasan

yang benar, sama seperti ia telah membunuh seluruh

seluruh manusia. Allah SWT berfirman, “Oleh Karena itu kami

tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang

membunuh seorang manusia, bukan Karena orang itu (membunuh)

orang lain, atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka

seakan-akan dia Telah membunuh manusia seluruhnya. dan barangsiapa

yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah dia

Telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya

Telah datang kepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa)

keterangan-keterangan yang jelas, Kemudian banyak diantara mereka

sesudah itusungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat

kerusakan dimuka bumi.” (Q.S. Al-Maidah: 32).

Dari ayat ini pun dapat difahami bahwa hanya terdapat

dua kelompok manusia yang layat untuk dibunuh atau di

Page 17: Terorisme dalam Islam

hukum mati, yang pertama ialah mereka yang telah

melakukan pembunuhan dengan sengaja, dan yang kedua

ialah mereka yang telah berbuat kerusakan di muka

bumi. Jelaslah mengeksekusi orang-orang yang tidak

melakukann dua pelanggaran besar ini, sama sekali

tidak dapat dibenarkan dan pelakunya pun dianggap

telah melakukan pembunuhan seluruh manusia.

Ayat ini dengan gamblang menunjukkan bahwa tindakan

sebagian oknum yang melakukan berbagai aksi teroris

dengan mengatasnamakan Islam dan al-Qur’an sama sekali

tidak dibenarkan dan tidak memiliki legitimasi, dimana

tindakan ini muncul akibat pemahaman yang menyimpang

atas ayat-ayat al-Qur’an.

2.4 Kekerasan yang Mengatasnamakan Agama

Upaya mendistorsikan islam terus dilakukan oleh

pihak-pihak yang benci terhadap islam. Seringkali

mereka mengahalalkan segala cara untuk menyerang islam

dan pemikirannya. Isu terorisme merupakan isu

dipandang paling memiliki nilai strategis diangkat

suatu saat untuk menyudutkan umat islam beserta ajaran

jihadnya. Dituduhkan bahwa ajaran jihad-menurut versi

mereka- adalah tindakan amoral sekaligus menjadi akar

kekerasan yang terjadi dimasayarakat seperti beberapa

Page 18: Terorisme dalam Islam

peristiwa pengeboman yang kian marak terjadi ditanah

air. Hasilnya umat-yang mengalami kemunduran taraf

berfikirnya- termakan oleh isu murahan tersebut.

Seakan-akan islam sebagai pihak tertuduh.dalam posisi

yang lemah akhirnya umat bersikap defensif apologetic,

yakni sebuah sikap terbalik, inginnya memang membela

islam -sebagai pihak tertuduh- akan tetapi justru

pembelaan tersebut menjauhkan dirinya dari islam

dengan cara menginterpretasikan hukum-hukum islam

sesuai dengan kehendak (kongklusi) sang penuduh.

Seperti contohnya, islam itu agama damai tidak

mengajarkan kekerasan. Agama islam disebarkan

keseluruh dunia dengan cinta kasih. Jihad maknanya

bukan semata-mata perang, tetapi lebih bermuatan luas

dan positif yaitu bersungguh-sungguh dalam mengejar

ilmu, mengentaskan kemiskinan, melawan hawa nafsu atau

jihad teknologi. Begitulah mereka mencoba menakwilkan

islam-khusunya jihad- sesuai dengan kehendak penuduh.

Dengan demikian realitanya umat islam akan semakin

terjauhkan dari kernihan fikrah dan thariqahnya

(mabda’ islam). padahal kedua variabel tersebut

menjadi point peting kembalinya umat kepada

kebangkitannya.

Page 19: Terorisme dalam Islam

Mengapa mereka memainkan isu ini kemudian dituduhkan

kepada islam dan umatnya? Selidik punya selidik

ternyata musuh-musuh islam (peradaban kapitalisme)

memahami bahwa islam memiliki pilar-pilar yang menjadi

rahasia kebangkitannya, yaitu Aqidah, Khilafah dan

Jihad. Ketiga pilar ini dipandang sebagai penghalang

utama bagi peradaban kapitalisme untuk melanggengkan

hegemoninya diduni islam. Dan itu semua benar, mereka

sikapi dengan sangat serius melalui berbagai cara baik

itu upaya hard power maupun soft power. Cara yang

paling ampuh adalah soft power. Soft power dilakukan

dengan cara-cara terselubung melalui propaganda,

merangkul media, ormas islam, menggandeng LSM

komprador dan sebagainya, mengangkat isu-isu krusial

guna menyerang ketiga pilar islam yaitu aqidah,

khilafah dan jihad. Akhirnya penyesatan pun mereka

lakukan dengan memasifkan kajian-kajian dan opini

tentang demokrasi, hak asasi manusia, feminisme,

kestaraan gender, tafsir hermeneutika, islam moderat,

anti radikalisme, membela aliran sesat (seperti

Ahmadiyah), Negara Kesatuan Republik Indonesia Harga

Mati, sampai menolak jihad yang dianggap sebagai

tindakan kekerasan yang harus ditindak secara hukum.

Page 20: Terorisme dalam Islam

Oleh sebab itu, umat harus disadarkan agar tidak

termakan oleh propaganda musuh islam untuk menjauhkan

umat dari islam yang sebenarnya. Kembali pada

pembahasan utama yaitu mengenai opini kekerasan yang

mengatasnamakan agama. Kata kekerasan menjadi ‘momok’

tersendiri bagi masyarakat umum. Kita harus meluruskan

istilah kekerasan ini pada konteks yang tepat.

Seandainya kita sepakat menolak segala tindak yang

berbau kekerasan tanpa disikapi dengan kritis dan

terlepas dari konteks maka akan sangat kabur jadinya.

Maksudnya begini, bila kita menolak kekerasan secara

mutlak berarti dalam kehidupan sehari-hari yang wajib

kita salahkan adalah kepolisian. Kenapa bisa demikian?

Karena kapolisian adalah instansi yang banyak menindak

tindakan kejahatan, seperti pencurian, pemerkosaan,

perampokan, dan sebagainya, pastinya dalam menindak

kejahatan tersebut dilakukan dengan tindakan kekerasan

seperti mengejar pelaku bahkan bila perlu sesuai

prosedur harus ditembak ditempat bila melawan atau

dipukul untuk melumpuhkannya. Ini sekilas adalah

tindakan kekerasan. Sehingga kalau kita sepakat

menolak kekerasan maka seharunya pertama dituduhkan

kepada kepolisian atau TNI polri yang kebanyakan

tugasnya harus dilakukan tindakan kekerasan. Tetapi

Page 21: Terorisme dalam Islam

saya yakin, pihak kepolisian pasti menolak bila

dikatakan kekerasan.

Nah, berarti memang umat tidak boleh termakan isu

anti kekerasan apalagi sampai bersikap defensif

apologetic. Harus didudukkan konteks dan standart

dalam menilai kekerasan. Islam sebagai ideologi tidak

menolak kekerasan secara mutlak. Asalkan konteks

kekerasan tersebut memang telah diatur melalui nash

syara’. Ada tindakan kekerasan yang diharamkan oleh

islam dan ada tindakan kekerasan yang di wajibkan oleh

islam. Membunuh seseorang tanpa haq atau melakukan

kerusakan fasilitas umum adalah tindakan kekerasan

yang diharamkan oleh islam. sedangkan memotong tangan

bagi pencuri yang telah memenuhi nishabnya, merajam

bagi pelaku zina mukhsan, menjilid pelaku zina ghairu

mukhsan, perang dalam jihad fii sabilillah adalah

jenis kekerasan yang diperbolehkan oleh syara’ .

Sebagai seorang muslim tidak boleh menilai segala

sesuatu berdasarkan nilai-nilai humanisme, hati

nurani, nafsu dan akal semata. Apabila nilai-nilai ini

yang dijadikan standart maka akan rusaklah tatanan

hukum islam. Dalam islam standar perbuatan seorang

muslim wajib didasarkan pada hukum syara’. Sehingga

Page 22: Terorisme dalam Islam

terdapat kaidah syara’ yang sangat mashur dikalangan

ulama menyebutkan;

ر ع�ي� اح�كا م ال�ش� د ب�� ي� ق� عل ال�ت� ي� الأ� ف�� الأص�ل ف�Hukum Asal Perbuatan Hamba Adalah Terikat Dengan HukumSyara’

Selain itu Allah swt juga mencela kita, apabilamenggunakan hati nurani untuk menilai baik dan buruksesuatu,sebagaimana Allah SWT berfirman berkaitanpandangan Allah tentang jihad;

م ك ر ل� و ش))� ا وه�)) ي� ي� وا ش))�� (( ب� ح ن6 ت�� ي ا� س)) م وع� ك ))ر ل� ي� و خ� ا وه�)) ي� ي� وا ش))�� ره�)) ك ن6 ب�< ي) ا� س)) م وع� ك ره ل� و ك�)) ال وه�)) ي�)) ق� م ال� ك لي� ب� ع� ت� ك�علمون6 م لأ ت�� ت� �Mن علم وا� واهلل ت��Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang ituadalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamumembenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, danboleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal iaamat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidakmengetahui. (QS. Al-Baqoroh: 216)

Melalui ayat ini jelas Allah swt sangat memahamikarakter manusia yang tidak menyukai jihad (perang)karena terdapat aktivitas saling membunuh, tetapiAllah sebaliknya memerintahkannya karena boleh jadisegala sesuatu yang dibenci manusia terdapat kebaikandan kemuliaan padanya, begitu pun kebalikannya boleh

Page 23: Terorisme dalam Islam

jadi segala sesuatu yang dicintai manusia hakikatnyaterburuk baginya. Akal manusia kadang tidak bisamenjangkau hakikat kemaslahatan. Tetapi yakinlah bahwakemaslahatan sebagaimana didefinisikan para ulamayaitu;

ا ش�د ع ال�مف� ع ودف�� ــا ف�� لــب� ال�مي� ج��Membawa Kemanfaatan Mencegah Kerusakan

hanya akan terealisir dalam kehidupan manusia apabilaterikat dengan hukum syara’. Hal ini pula para ulamamenyandarkan pada kaidah syara’

كو ن6 ال�مصلحة� رع ب�� كو ن6 ال�ش� ما ب�� ث� ج�ي�Dimana Hukum Syara’ Diterapkan Pasti Akan MendatangkanKemaslahatan

Semakin kokohlah pendirian kita terhadap islam jangan

sampai bersikap sebagai tertuduh dalam menyikapi

berbagai fitnah yang menyerang islam dengan isu

kekerasan yang mengatasnakan agama (islam). Dengan

terbuka dan konseptual harus dijelaskan kepada umat

hakikat berbagai tuduhan tersebut sesuai dengan syara’

tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan.

Dengan demikian wajib kita sampikan kepada umat bahwajihad memang aktifitas kekerasan dalam pengertian

Page 24: Terorisme dalam Islam

berperang sebagaimana menurut pendapat para fuqaha’mazhab mendefinisikan jihad dengan;

Menurut pendapat mazhab Hanafi

cك ل� ر د� ي� و غ� واد، ا� ر س� ي� kث ك و ب�< ، ا� ي� و را� ، ا� مال ة� ب�� عاون�� و م� ، ا� ره� اش� ي� ل ال�لة، م� ي� uي ي� ش� ال ف� ي� ي� ال�ق� ع ف� ل ال�وس� xد ب��“Mengerahkan seluruh kemampuan untuk berperang dijalan Allah, baik langsung, atau membantu denganharta, pandangan, memperbanyak jumlah pasukan ataupunyang lain..” (Lihat, Ibn ‘Abidin, Hasyiyah Ibn‘Abidin, juz III, hal. 336).

Menurut pendapat mazhab Maliki

ة لة رض� ولة ا� و دخ�� وره لة ا� ض� و ح� عالى، ا� ال�لة ت�� لمة� لأء ك� هد لأع� ي� ع� ر د� ي� �را غ� اف� سلم ك� ال م� ت� ق��. “Perang orang Islam melawan kaum Kafir yang tidakmempunyai perjanjian untuk menegakkan kalimah Allah,atau keikutsertaannya untuk berperang, atau masuk kenegerinya [kaum Kafir] untuk berperang..” (Lihat,Syaikh Muhammad ‘Ilyas, Manhu al-Jalil, MukhtasharSayyidi Khalil, juz III, hal. 135)

Menurut penegasan as-Syirazi dalam kitab al-Muhadzzab.Ini merupakan pendapat mazhab Syafii

ال ي� و ال�ق� هاد ه� ج� ن6 ال� .ا�

Page 25: Terorisme dalam Islam

“Jihad adalah berperang..” (Lihat, as-Syirazi, al-Muhadzdzab, juz II, hal. 227)

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ibn Qudamah dalam

kitabnya, al-Mughni. Beliau tidak membahas makna lain

dalam bab Jihad, kecuali yang terkait dengan perang,

memerangi kaum Kafir, baik fardhu kifayah maupun

fardhu ‘ain, atau kesiagaan kaum Mukmin dari serangan

musuh dan menjaga perbatasan. Ini merupakan pendapat

mazhab Hanbali. (Lihat, Ibn Qudamah, al-Mughni, juz X,

hal. 375)

Mencermati pendapat diatas, tidak ada perbedaan

pendapat di kalangan ulama’ Muktabar tentang makna

jihad, yaitu berperang. Meski pun jihad identik dengan

perang, tetapi tidak semua perang berarti jihad. Perlu

ada pengklafisikasian mana yang tergolong jihad dan

mana yang perang. Berperang melawan penyimpangan

penguasa, selama tidak masuk dalam kategori murtad,

berperang melawan orang yang merampas kekuasaan dan

berperang untuk mendirikan Negara Islam, misalnya,

adalah bentuk peperangan, tetapi tidak termasuk dalam

kategori jihad. secara detail penjelasan tersebut bisa

di lihat di kitab al-Jihad wa al-Qital fi as-Siyasah

Page 26: Terorisme dalam Islam

as-Syar’iyyah karangan Al-‘Allamah Syaikh Dr. Muhammad

Khair Haikal.

2.5 Sikap Umat Islam terhadap Teroris

Pasca pengeboman terakhir yang terjadi beberapa

waktu lalu, berkembang berbagai opini dan penilaian

tak menentu di masyarakat negeri ini tentang terorisme

dan para pelakunya, dengan berpatokan pada tanda-tanda

yang serba bias. Suasana ini semakin diperparah dengan

munculnya “tokoh-tokoh” memberikan berbagai komentar,

yang berbagai komentar tersebut kemudian dilansir oleh

media. Kondisi ini mendorong kami untuk tampil

memberikan penjelasan singkat kepada kaum muslimin :

1. Terorisme berlabelkan Islam yang muncul pada masasekarang sebenarnya berakar dan merupakankelanjutan dari paham sesat khawarij, yang telahmuncul pada awal-awal Islam. Paham ini merupakanpaham yang muncul karena semangat yang tinggimembela Islam namun ekstrim dalam memahami danmenerapkan dalil-dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah,dengan bekal pemahaman yang pendek tanpa maumerujuk kepada para ‘ulama Ahlus Sunnah walJama’ah. Sehingga mereka salah total dalammengaplikasikan dalil-dalil.

Page 27: Terorisme dalam Islam

2. Terorisme – Khawarij bukan bagian dari agamaIslam. Tindakan tersebut bertentangan dengan agamaIslam, di samping juga sangat berbahaya bagi agamaIslam dan bagi umat manusia. Tidak ada satu dalilpun dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah yangmenganjurkan atau membenarkan memperjuangkan Islamdengan cara terorisme, atau dengan aksi-aksikekerasan para teroris – khawarij, baik dengancara pengeboman, pembunuhan, perampokan,penentangan terhadap pemerintah muslimin, dll.

3. Jihad merupakan amalan yang agung dan mulia dalamIslam. Jihad yang diajarkan dalam Islam adalahjihad yang membawa rahmah. Jihad dalam Islam adaaturan, syarat-syarat, dan rinciannya. Jihad dalamIslam ditentukan oleh para ‘ulama Ahlus Sunnah.Bukan dilakukan dengan sembarangan dan brutal,apalagi dengan cara-cara teror. Aksi-aksi yangdilakukan oleh para teroris – khawarij tersebutbukanlah jihad sama sekali.

4. Dakwah Salafiyyah adalah dakwah hikmah yangmengusung dakwah para Nabi dan Rasul. DakwahSalafiyyah jauh dan bersih dari paham sesatteroris – khawarij. Banyak pihak yang mengklaimSalafiyyah, namun mereka salah dalam memahami danmenerapkan salafiyyah itu sendiri.

5. Tuduhan sebagian pihak bahwa Wahhabiyyah

berada di balik berbagai aksi terorisme, merupakantuduhan yang salah besar. Wahhabiyyah adalah

Page 28: Terorisme dalam Islam

Dakwah Tauhid yang ditegakkan oleh Syaikhul IslamMuhamad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah. Dakwahbeliau tidak lain adalah melanjutkan dakwah paranabi dan rasul, dakwah yang berlandaskan Al-Qur`andan As-Sunnah di atas manhaj Ahlus Sunnah walJama’ah. Tentu saja merupakan dakwah yangditegakkan di atas hikmah dan kasih sayang, jauhdari kekerasan apalagi terorisme.

* Catatan : Istilah Wahhabiyyah/Wahabismemerupakan istilah yang tidak benar, sengajadimunculkan oleh kaum syi’ah, shufi, dan liberalisyang membenci Dakwah Tauhid yang dikibarkan olehAsy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhabrahimahullah, dalam upaya mereka menjauhkanmasyarakat muslim dari dakwah tauhid dan sunnah.(silahkan baca: Siapakah Wahhabi?)

6. Berhukum dengan hukum Allah merupakan kewajibansetiap muslim, termasuk pemerintah kaum muslimin.Namun tidak semua orang yang tidak berhukum denganhukum Allah serta merta divonis kafir dandinyatakan halal darahnya, atau divonis kafirpemerintahnya. Semua itu ada rinciannya dalamIslam.

7. Setiap mukmin harus berloyal kepada Islam dan kaummuslimin, di sisi lain setiap muslim harusberlepas diri dan benci kepada kekafiran danorang-orang kafir. Namun dalam menerapkannya adaaturan dan rincian yang telah ditetapkan oleh

Page 29: Terorisme dalam Islam

syari’at. Tidak semua orang kafir boleh dibunuhatau diperangi.

8. Bahwa penampilan Islami, seperti jenggot, bajugamis, celana di atas mata kaki, istri bercadar,dll merupakan bagian dari Islam yang telahdiajarkan dan dicontohkan oleh junjungan kita Nabibesar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inimerupakan ciri-ciri seorang muslim yang berpegangteguh pada agamanya. Wajib bagi kaum musliminuntuk mencintai cara penampilan Islami tersebut.Namun kaum teroris – khawarij telah menodai ajaranNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut,dengan mereka terkadang juga berpenampilan denganpenampilan tersebut. Maka tidak boleh bagi kaummuslimin untuk menganggap penampilan Islamitersebut sebagai ciri-ciri teroris – khawarij.

9. Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk

kembali berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan cara pemahaman dan pengaplikasianyang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah walJama’ah yang sesuai dengan bimbingan RasulullahShallallahu ‘alaihi wa Sallam dan parashahabatnya. Dalam semua aspek, baik dalam aqidah,ibadah, akhlak, maupun dalam bermuamalah. Sehinggakaum muslimin bisa bersikap dan menilai segala haldi atas landasan agamanya. Termasuk dalammenyikapi berbagai aksi terorisme kaum khawarij,kaum muslimin bisa bersikap berlandaskan Al-Qur`andan As-Sunnah, tidak terombang ambing oleh

Page 30: Terorisme dalam Islam

pemberitaan media maupun komentar takbertanggungjawab dari para tokoh yang tidak jelasmotivator dan kapasitas ilmunya.

10. Satu-satunya cara untuk menyelesaikan danmemberantas terorisme – khawarij adalah semuapihak, baik pemerintah maupun rakyat, haruskembali berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan cara pemahaman dan pengaplikasiannyang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah walJama’ah. Dalam semua aspek, baik dalam aqidah,ibadah, akhlak, maupun dalam bermuamalah.

Page 31: Terorisme dalam Islam

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Peristiwa 11 September telah dijadikan dalihuntuk mencuatkan kembali permasalahan teror danterorisme hingga menjadi isu internasional, danagama suci Islam menjadi terget sasaran media-mediabarat. Sejak saat itu, tuduhan terorisme diarahkanke dunia Islam sehingga munculah rasa kecurigaanterhadap ajaran-ajaran suci Islam.

Setelah mengkaji definisi terorisme,. Dimanaberdasarkan ayat-ayat al-Qur’an, hadis-hadis danpernyataan-pernyataan fuqaha dapat disimpulkan bahwameskipun dalam  teks-teks agama Islam tidakdisebutkan kata atau istilah yang benar-benarsepadan dengan istilah terorisme, akan tetapi darinaskah-naskah yang ada kita mendapatkan bahwa sejakawal kemunculannya, Islam telah melarang setiaporang muslim untuk melakukan aksi teror, bahkantidak cukup hanya itu, Islam pun telah memberikansolusi dan strategi guna menghadapi dan memerangigerakan terorisme.

Ringkasnya, agama suci Islam mengandung ajaran-ajaran yang bukan hanya melarang dan menyatakankeilegalan segala bentuk tindakan terorisme, bahkanmelihat solusi yang ditawarkan guna menghadapigerakan terorisme, ajaran-ajaran tersebut dapat

Page 32: Terorisme dalam Islam

menjadi acuan bagi undang-undang internasional dalamrangka memberantas akar terorisme dari dunia ini.

3.2 Saran

Makalah ini berupaya untuk membuktikan bahwaagama Islam memiliki kepedulian yang tinggi seputarmasalah terorisme. Dan merurut pandangan Islam,definisi yang diutarkan para ilmuan barat mengenaiistilah terorisme merupakan batas minimal sesuatuyang harus ditekankan dalam sebuah masyarakat, namunia tidak dapat menjadi penjamin bagi keamanan dunia.Dan untuk mencapai tujuan ini, hedaknya merekamenjauhi pola pemikiran barat dalam pendefinisianterorisme, sehingga mereka dapat mengidentifikasihakikat terorisme sesuai perspektif Islam. Karenatanpa demikian, kita tidak akan ada definisiterorisme yang Islami menurut pandangan islam yangpada akhirnya kita pun tidak akan mencapai solusiyang matang guna memerangi gerakan terorisme.

DAFTAR PUSTAKA

http://afifulikhwan.blogspot.com/2010/01/terorisme.html

https://www.facebook.com/permalink.php?id=258991820857060&story_fbid=323035581119350

http://idayhidayatullah.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html