Top Banner
SOLUSI Solid & Solutif No. 3 Vol. 1 September 2011 Majalah Pengawasan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Revitalisasi Industri Menengok Batik Cirebon Rotan Sosok Tokoh Fahmi Idris ISSN : 2088 - 0073 Dipersembahkan Oleh Produk Dalam Negeri Untuk Kemajuan Industri Nasional GUNAKAN
30

Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

SOLUSI

Solid & Solutif

No. 3 Vol. 1 September 2011

Majalah Pengawasan

Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Revitalisasi Industri

Menengok Batik

Cirebon

Rotan

Sosok TokohFahmi Idris

ISSN

: 2

08

8 -

00

73

Dipersembahkan Oleh

Produk Dalam NegeriUntuk Kemajuan Industri Nasional

GUNAKAN

Page 2: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Secangkir Kopi

Sejak beberapa tahun terakhir kita melengkapi laporan utama tersebut maka melihat fenomena menarik di sekitar instansi kami mewawancarai seorang konsultan ISO.pemerintah, yaitu maraknya instansi Selain laporan utama yang berkaitan pemerintah mengimplementasikan Sistem dengan pengawasan, kami menyajikan Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Padahal laporan khusus tentang industri rotan yang sistem manajemen tersebut tadinya hanya kondisinya dalam lima tahun terakhir kian diburu oleh kalangan swasta, suatu hal yang terpuruk. Menurut kalangan pelaku usaha dapat kita maklumi mengingat organisasi industri rotan, biang kerok penyebabnya swasta umumnya adalah pelaku bisnis yang adalah kesulitan memperoleh bahan baku harus berorientasi kepada konsumen atau rotan dan ini dikarenakan adanya peraturan pelanggan. Pelaku bisnis sudah seharusnya yang membolehkan ekspor bahan baku rotan, mengantisipasi tuntutan dan perilaku Celakanya, dengan adanya kebebasan ekspor konsumen dengan mengimplementasikan tersebut telah membuat pesat tumbuhnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 industri rotan di luar negeri, seperti China dan karena segala aspek yang terkandung dalam Vietnam sehingga industri rotan di dalam implementasi ISO adalah berorientasi kepada negeri menghadapi saingan berat. “Ini seperti kepuasan pelanggan. memberi peluru kepada musuh,” kata seorang

Lalu apa kaitannya dengan instansi pelaku industri mebel rotan. Soalnya, 85% pemerintah? Konon prinsip-prinsip yang hasil rotan ada di Indonesia. Terhadap kondisi terkandung dalam sistem manajemen mutu tersebut, Kementerian Perindustrian telah punya korelasi dengan upaya mewujudkan merumuskan program Revitalisasi Industri tata kelola pemerintahan yang baik (good Rotan, sebagaimana telah dicanangkan oleh governance), sementara kita pun mafhum Menteri Perindustrian M.S. Hidayat di Cirebon bahwa tuntutan terwujudnya good go- pertengahan Juli lalu. vernance merupakan kehendak rakyat yang Sosok tokoh yang kita tampilkan dalam tak boleh ditawar. edisi ini adalah Fahmi Idris. Eksponen

Tentu kita gembira jika banyak instansi Angkatan 66 itu pernah menjabat sebagai pemerintah mengimplementasikan ISO Menteri Perindustrian pada tahun 2005 – 2009. 9001:2008. Namun catatan kritis perlu Sikapnya yang tegas dan serius serta tak suka disuarakan: jangan sampai implementasi itu dengan perilaku ewuh-pakewuh - suatu sikap hanya hangat-hangat tahi ayam, ketika mental yang banyak ditemui pada kalangan sertifikat telah diperoleh ia hanya jadi birokrasi – agaknya pantas dijadikan inspirasi.penghias dinding ruangan. Akhirulkalam, untuk Anda semua kami

Majalah Pengawasan SOLUSI kali ini sampaikan selamat membaca.mengetengahkan fenomena maraknya instansi pemerintah memburu Sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai laporan utama. Untuk Edwardsyah Nurdin

3SOLUSI September 2011

Dipersembahkan Oleh

Demi Kemajuan Industri Nasional

Bahan Baku Rotan

Good Governance

dan ISO

Page 3: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

5

Jendela Kita

PelindungDR. Ir. Imam Haryono, M. Sc.

Pimpinan Umum/Penanggung JawabDrs. Mujiyono, MM.

Dewan PembinaInspektur IInspektur IIInspektur IIIInspektur IV

Pemimpin RedaksiDrs. Singgih Budiono

Redaktur PelaksanaDrs. Edy Waspan, MM.

Maria Haida, S.SosIr. Liliek Widodo, M.Si.

Edwardsyah Nurdin, B.Sc.Trinanti Sulamit, S.I.Kom.

EditorCiendy Martha Gayatri, ST.

Denny Chandra, S.Kom.Hariadi Amri, SH.

Dyan Garneta Paramita Sari, S.T.P.

Desain GrafisArga Mahendra, SH.

FotograferY.L. Didid Kristiawan, S.T.

Ginanjar Mardhikatama, SE

Tenaga SekretariatAgung Tri Utomo, A.Md.

Afininda Siti Murni, A.Md.

SOLUSI Majalah Pengawasan

Alamat RedaksiInspektorat Jenderal Kementerian PerindustrianJL. Gatot Subroto Kav.52-53 Lt. 4 Jakarta 12950

Telp : 021 - 5251108 Email : [email protected]

Diterbitkan oleh Inspektorat Jenderal

Kementerian Perindustrian

Majalah Pengawasan SOLUSITerbit Per Triwulan

4

Redaksi menerima tulisan berupa opini / saran / kritik /

komentar / foto ke alamat E-mail redaksi :

[email protected]

SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Ramai-ramai Memburu

Sertifikasi ISO

Sosok Tokoh :

Fahmi Idris

Korupsi Sebuah Tragedi Kemanusiaan

Iso Ora Iso

Kudu ISO

Revitalisasi Industri Rotan

Industri Rotan Jangan Sampai Mati Kelaparan di Lumbung Sendiri

Menengok Batik Cirebon

SMTI Yogyakarta, Pencetak Angkatan Kerja Kompeten di Bidang industri

Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008di Lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian

29

Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai Bentuk Pelaksanaan SPIP

SOLUSI

Solid & Solutif

No. 3 Vol. 1 September 2011

Majalah Pengawasan

Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Revitalisasi Industri

Menengok Batik

Cirebon

Rotan

Sosok TokohFahmi Idris

ISSN

: 2

08

8 -

00

73

ISSN : 2088 - 0073

6

24

10

17

22

38

46

42

48

Page 4: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Inspektur Bicara Inspektur Bicara

6 7SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Inspektorat Jenderal Kementerian keberhasi lan APIP dengan ni lai-ni lai Perindustrian sebagai Aparat Pengawas Intern pengawasan tersebut adalah mewujudkan Pemer intah (APIP) te lah melak uk an Sistem Manajemen Mutu di lingkungan perubahan paradigma pengawasan, sehingga Inspektorat Jenderal. ukuran keberhasilan APIP bukan lagi dari Sejak tahun 2009, Inspektorat Jenderal jumlah temuan yang didapatkan tetapi dari Kementerian Perindustrian telah memperoleh sejauh mana dapat membantu manajemen sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO mengatasi permasalahan yang timbul. Nilai- 9001:2008 yang dikeluarkan oleh PT. TUV nilai yang perlu diperhatikan dalam NORD Indonesia. Sistem Manajemen Mutu ISO pengawasan tersebut adalah transparan, 9001:2008 di Inspektorat Jenderal terdiri dari 1 objektif, independen dan akuntabel. Untuk itu, (satu) Pedoman Mutu dan 25 (dua puluh lima) APIP harus bekerja secara professional Prosedur Mutu yang terdiri dari 15 (lima belas) berdasarkan suatu sistem yang jelas dan prosedur mutu di lingkungan Sekretariat Itjen, terstruktur sehingga hasi lnya dapat 2 (dua) prosedur mutu di lingkungan dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya Inspektorat dan 8 (delapan) prosedur mutu di yang telah ditempuh dalam mewujudkan lingkungan wakil manajemen.

Untuk menjaga konsistensi penerapan Masalah (SPM). Se-lanjutnya untuk menjamin Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 kualitas laporan hasil audit yang telah tersebut perlu komitmen dari seluruh pegawai dilakukan Auditor sesuai dengan standar Inspektorat Jenderal yang ditetapkan dalam pelaporan hasil audit, maka terdapat pula dokumen komitmen yang ditandatangani

prosedur mutu yang telah disepakati yaitu oleh seluruh pimpinan dan penang-prosedur mutu laporan hasil audit.gungjawab kegiatan dari masing-masing

2. Kegiatan Penunjang / Fasilitasi satuan kerja di lingkungan Inspektorat Jenderal. Dengan ditandatangani dan dilaksanakan oleh Sekretariat Inspektorat diterapkannya Sistem Manajemen Mutu ISO Jenderal guna memfasilitasi dan mendukung 9001:2008 maka seluruh kegiatan/proses terlaksananya kegiatan-kegiatan pengawasan bisnis di lingkungan Inspektorat Jenderal telah di lingkungan Inspektorat Jenderal. Kegiatan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur

tersebut antara lain:(SOP) dengan berupaya mewujudkan sasaran a. Penyusunan dan penerapan Program mutu yang telah ditetapkan dalam Sistem

Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Penerapan Sistem Manajemen Mutu guna memastikan bahwa seluruh objek

ISO 9001:2008 di lingkungan Inspektorat pengawasan telah terjadwal sesuai Jenderal dapat digambarkan secara garis ketentuan yang berlaku; menyusun besar, sebagai berikut:

program dan anggaran sesuai usulan 1. Kegiatan Operasional dilaksanakan

dari masing-masing penanggung oleh Inspektorat I s/d IV dalam rangka men-

jawab kegiatan sampai dengan jalankan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal

tersusunnya Petunjuk Operasional sebagai aparat pengawasan intern di

Kegiatan (POK) untuk dilaksanakan lingkungan Kementerian Perindustrian.

t e p a t w a k t u ; m e n y u s u n d a n Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah

menetapkan Rencana Operasional melaksanakan pengawasan intern terhadap

Kegiatan (ROK) untuk menjamin kinerja dan keuangan antara lain melalui audit,

pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal; reviu, monitoring dan evaluasi serta pe-

dan penyampaian laporan realisasi mantauan atas pelaksanaan program/

pelaksanaan program. Pelaksanaan anggaran, pengelolaan keuangan, Sumber

kegiatan tersebut dilakukan sesuai Daya Manusia (SDM), Barang Milik Negara

dengan prosedur yang telah disepakati (BMN), Sistem dan Metode serta pelayanan

yakni: Prosedur Mutu Perencanaan publik. Untuk menjamin telaksananya

Pe m e r i k s a a n , Pro s e d u r M u t u kegiatan audit sesuai ketentuan dan standar,

Penyusunan Rencana Kerja dan Inspektorat Jenderal telah memiliki prosedur

A n g g a r a n , P r o s e d u r M u t u mutu pelaksanaan audit mulai dari

Penyusunan Rencana Operasional penunjukkan auditor yang akan me-

Kegiatan, dan Prosedur Mutu laksanakan audit sesuai dengan Program Kerja

Monitoring Pelaksanaan Program.Pengawasan Tahunan sampai dengan hasil

b. Pemantauan tindak lanjut hasil audit berupa daftar temuan sebagai dasar

pengawasan di lakuk an setelah pembuatan laporan yang disampaikan

pelaksanaan audit selesai dilakukan kepada auditi berupa Surat Pengantar

berdasarkan SPM sampai dengan

Penerapan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001 : 2008

di Lingkungan Inspektorat Jenderal

Kementerian Perindustrian

Oleh : Imam Haryono Inspektur Jenderal Kemenperin

Page 5: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

8 9

Inspektur Bicara Inspektur Bicara

laporan hasil evaluasi Tindak Lanjut tahunnya. Di samping itu, untuk pelaksanaan Hasil Audit (TLHA). Kegiatan tersebut kegiatan di Inspektorat Jenderal diterapkan dilaksanakan untuk menjamin hasil sesuai dengan prosedur yang telah disepakati. audit berjalan secara efisien dan efektif. Prosedur yang diterapkan pada kegiatan Kegiatan pemantauan ini dilaksankan manajemen antara lain terdiri dari:sesuai dengan Prosedur Pemantauan a. Prosedur Pengendalian DokumenTindak Lanjut Hasil Audit, dan b. Prosedur Pengendalian CatatanProsedur Evaluasi Laporan Hasil c. Prosedur Audit InternalAudit . d. Prosedur Pengendalian Produk Yang

c. Dalam meningkatkan kemampuan Tidak SesuaiSDM Inspektorat Jenderal, diperlukan e. Prosedur Tindakan Perbaikanpelatihan bagi para pejabat struktural/ f. Prosedur Tindakan Pencegahanfungsional guna meningk atk an g. Prosedur Tinjauan Manajemenkemampuan dalam melaksanakan h. Prosedur Kepuasan Pelanggankegiatan pengawasan. Kegiatan

Dalam rangka mempertahankan pelatihan tersebut dilakukan sesuai perolehan sertifikat Sistem Manajemen Mutu dengan prosedur mutu pelatihan ISO 9001:2008 tersebut, setiap tahunnya

yang telah disepakati. dilakukan kegiatan yang terdiri dari:d. S e l a i n i t u , g u n a m e n u n j a n g 1. Kegiatan Audit

pelaksanaan kegiatan operasional a. Audit Internal dilakukan oleh auditor kesekretariatan Inspektorat Jenderal yang telah mengikuti pelatihan audit memberikan pelayanan administratif internal dan memiliki sertifikat audit yang berkaitan dengan kegiatan internal. Auditor internal tersebut ketatausahaan. Pelaksanaan kegiatan melaksanakan audit terhadap kegiatan administratif tersebut dijalankan sesuai operasional, penunjang/fasilitasi dan dengan prosedur mutu yang telah manajemen sesuai dengan pedoman disepakati, antara lain: Prosedur Mutu mutu dan seluruh prosedur mutu yang SPPD, Prosedur Mutu Surat Masuk ada. Hasil audit internal berupa dan Prosedur Mutu Surat Keluar, temuan-temuan yang harus segera P r o s e d u r P e n g e l o l a a n A s e t , diperbaiki. Prosedur Penyimpanan Barang b. Audit Eksternal dilakukan oleh auditor Persediaan, Prosedur Pengadaan, eksternal yang berasal dari PT TUV Prosedur Peminjaman Barang / NORD Indonesia dalam rangk a Inventaris dan Prosedur Pembayaran memantau pelaksanaan kegiatan di kepada Pihak III. lingkungan Inspektorat Jenderal sesuai 3. Kegiatan Manajemen dilakukan dengan pedoman mutu dan prosedur

oleh pimpinan dalam rangka mengendalikan mutu yang telah disepakati. Dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO pelaksanaan audit eksternal ini, apabila 9001:2008 di Inspektorat Jenderal dan ditemukan temuan bersifat minor agar m e m p e r t a h a n k a n s e r t i f i k a t S i s t e m segera diperbaiki sampai dengan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 setiap

waktu yang disepakati, dan apabila ditemukan temuan bersifat major maka Inspektorat Jenderal dianggap tidak dapat mempertahankan Sertifikat ISO 9001:2008.

2. Survei Kepuasan PelangganKepuasan Pelanggan di-

lakukan melalui survei dengan penyebaran kuesioner kepada pelanggan (auditi) Inspektorat Jenderal. Survei ini dimaksudkan u n t u k m e m a h a m i d a n m e m a s t i k a n p e l a k s a n a a n kegiatan pengawasan berjalan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ada. Selain itu, survey juga bertujuan untuk melayani pelanggan lebih baik dari sebelumnya sehingga tanggapan dari pelanggan dapat digunakan sebagai umpan balik untuk meningkatkan kinerja Inspektorat Jenderal.

Pada tahun 2011 in i , berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh auditi dan dikembalikan ke Inspektorat Jenderal, dapat disimpulkan bahwa survei sebanyak 82,73% kuesioner kembali tepat waktu dengan hasil dapat dikate-gorikan puas dan sangat puas sebesar 95,74 %. Jawaban responden yang masuk dalam skala 3 yaitu puas sebesar 29,24% dan jawaban dengan skala 4 yaitu sangat memuaskan sebesar 66,51%.

SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 6: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Aktual

Memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 agaknya sedang menjadi tren di kalangan instansi pemerintah. Kehendak untuk mereformasi birokrasi, atau hanya sekedar basa-basi?

Iklan setengah halaman pada sebuah ataupun sistem manajemen, agaknya telah suratkabar nasional itu berisi ucapan selamat menjadi semacam kebutuhan. Hal ini tidak kepada sebuah perusahaan yang baru saja terlepas dari perubahan tuntutan dan perilaku memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen konsumen, karena segala aspek yang Mutu ISO 9001:2008. Ucapan selamat itu terkandung dalam implementasi ISO adalah datang dari belasan perusahaan lain yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan atau turut bersukacita atas perolehan penghargaan konsumen.bergengsi di bidang manajemen tersebut. ISO 9001 merupak an standard Sementara pada tempat lain, di halaman internasional yang mengatur tentang sistem gedung sebuah instansi pemerintah tampak manajemen mutu. Tadinya kita mengenal ISO berderet karangan bunga ucapan selamat, Isi 9001:2000, yang berarti sistem manajemen ucapannya pun sama: selamat kepada instansi mutu ISO 9001 yang dikeluarkan pada tahun pemerintah tersebut atas keberhasilannya 2000. Namun setelah direvisi pada tahun 2008, memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2008. istilahnya berubah menjadi ISO 9001:2008.

Ucapan-ucapan selamat tersebut Standard internasional tersebut dikelola oleh sering kita temui pada beberapa tahun sebuah organisasi yang bernama International terakhir. Semangat untuk memperoleh Organization for Standardization yang sertifikasi ISO agaknya telah menjadi bermarkas di Geneva, Swiss. Organisasi ini fenomena tersendiri, baik bagi kalangan didirikan pada 23 Februari 1947 dengan swasta maupun pemerintah. jumlah anggota saat ini lebih dari 147 negara.

Bagi kalangan swasta memperoleh S e t i a p n e g a r a d i w a k i l i o l e h b a d a n sertifikasi ISO, baik untuk kualitas produksi standardisasi nasional.

penyebab masalah dan melakukan perbaikan Prinsip Manajemen Mutuberkelanjutan untuk menghilangkan potensi S i s t e m M a n a j e m e n M u t u I S O masalah. Perbaikan berkelanjutan yang juga 9001:2008 berorientasi pada delapan prinsip merupakan prinsip sistem manajemen mutu manajemen mutu yang bertujuan untuk merupakan jiwa dari implementasi ISO mengimprovisasi kinerja sistem agar proses 9001:2008.yang berlangsung tetap fokus pada

Prinsip lainnya adalah pengambilan “perbaikan berkelanjutan yang efektif”. Mari keputusan didasarkan pada fakta dan data kita simak delapan prinsip manajemen mutu yang ada. Setiap keputusan dalam meng-tersebut.implementasikan sistem harus didasarkan Prinsip pertama adalah fokus pada pada fakta dan data, dan harus dihindarkan pelanggan (customer focus). Melalui prinsip ini pengambilan keputusan yang “semau gue”. maka semua aktivitas perencanaan dan Terakhir adalah prinsip kerja sama yang saling penerapan sistem semata-mata ditujukan menguntungkan dengan pemasok (supplier). untuk memuaskan pelanggan. Pada instansi Di sini perlu ada kesadaran bahwa supplier pemerintah, pelanggan dalam hal ini dapat bukanlah pembantu melainkan mitra usaha dianalogikan dengan publik atau stakeholder. dengan pola usaha saling menguntungkan.Ini berarti instansi pemerintah yang telah

Prinsip-prinsip manajemen mutu memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008, maka tersebut harus diimplementasikan dengan sudah seharusnya aparat birokrasi yang nyata oleh suatu organisasi atau instansi yang berada di dalamnya akan selalu fokus berkehendak memperoleh sertifikasi ISO memberikan pelayanan prima kepada publik 9001:2008.atau stakeholdernya masing-masing.

B e r i k u t ny a a d a l a h p r i n s i p k e -pemimpinan (leadership). Melalui prinsip ini Dari Swasta ke Instansi Pemerintahtop management berfungsi mengawal Beberapa tahun terakhir bukan hanya implementasi sistem yang berlaku dalam kalangan swasta yang “memburu” Sertifikat organisasi agar dilaksanakan oleh seluruh ISO 9001:2008. Instansi pemerintah pun tak elemen organisasi. Dalam hal ini komitmen mau ket inggalan ingin memperoleh dari top management maupun jajaran aparat pengakuan terhadap kualitas manajemennya organisasi mutlak dipegang teguh. melalui implementasi ISO 9001:2008.

Prinsip selanjutnya adalah keterlibatan Tuntutan terhadap tata kelola pemerintahan semua orang, di mana seluruh anggota or- yang baik (good governance) agaknya menjadi ganisasi harus terlibat dalam melaksanakan alasan bagi sejumlah instansi pemerintah sistem manajemen mutu sesuai tugas dan memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008. Dan itu fungsinya masing-masing, dengan senantiasa merupakan sebuah keniscayaan mengingat melakukan yang terbaik dan membuktikan prinsip-prinsip manajemen mutu yang kinerjanya memang layak dan berkualitas. terkandung dalam ISO merupakan bagian dari

Sistem manajemen mutu juga tata kelola pemerintahan yang baik . menganut prinsip pada pendekatan proses. Disamping itu prinsip-prinsip tersebut juga Prinsip ini menekankan bahwa aktivitas mengandung unsur pengendalian intern bagi implementasi sistem selalu mengikuti alur suatu organisasi.proses yang terjadi dalam organisasi, yang Bahwa prinsip-prinsip manajemen terwujud dalam standar operasional prosedur mutu yang terkandung dalam ISO merupakan yang berlaku. Di samping itu implementasi bagian dari tata kelola pemerintahan yang sistem berorientasi pada proses manajemen. baik, dibenarkan oleh Nikson PS, seorang Pola pengelolaan manajemen bertujuan konsultan ISO 9001:2008 dari PT. SPRINT, memperbaiki cara dalam menghilangkan akar sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

Ramai-ramai Memburu Sertifikasi ISO

Aktual

10 11SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 7: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

AktualAktual

konsultansi ISO di Jakarta. Dalam wawancara 9001:2008 secara konsisten niscaya akan lebih dengan M a j a l a h Pe n g a wa s a n S O LUS I baik dan berkembang serta lebih efektif dalam pertengahan Agustus lalu, Nikson PS me- pelaksanaan kegiatannya. Tata kelola nyatak an bahwa banyak nya instansi pemerintahan pun akan berjalan lebih baik, pemerintah menerapkan sistem manajemen karena melalui sistem manajemen mutu ISO m u t u I S O 9 0 0 1 : 2 0 0 8 m e n u n j u k k a n maka organisasi atau instansi bersangkutan pemer intah sudah mula i menyadar i akan selalu melakukan perbaikan ber-pentingnya sistem manajemen mutu tersebut kelanjutan. Sistem pengendalian intern juga untuk membantu pengelolaan manajemen di akan lebih mudah diimplementasikan karena instansi masing-masing. Hal itu dikarenakan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya ada tuntutan dan keinginan pemerintah untuk juga terelaborasi dalam sistem manajemen melakukan perubahan atau reformasi mutu ISO.birokrasi serta terwujudnya good governance Inspektorat Jenderal Kementerian pada masing-masing instansi pemerintah. Perindustrian selaku aparat pengendalian Untuk mewujudkan tuntutan tersebut intern pemerintah memperoleh Sertifikat ISO dibutuhkan alat atau tools yang baik, yaitu ISO 9001:2008 pertengahan Oktober 2008. 9001:2008. Gagasan untuk mengimplementasikan sistem

Berkaitan dengan maraknya instansi manajemen mutu ISO 9001:2008 muncul pemerintah memperoleh sertifikasi ISO seiring dengan kehendak untuk melakukan 9001:2008, banyak satuan kerja atau unit kerja reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian di lingkungan Kementerian Perindustrian Perindustrian, mewujudkan good governance yang telah memperoleh sertifikat tersebut. serta perubahan paradigma pengawasan. Beberapa di antaranya adalah Inspektorat Oleh karena itu kebijakan mutu yang Jenderal, Biro Keuangan, Balai Besar Bahan ditetapkan adalah menjadi penjamin mutu dan Barang Teknik Bandung, Baristand kegiatan bagi pemangku kepentingan Palembang, Balai Diklat Industri Yogyakarta, (stakeholder) melalui pengawasan yang Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) ditetapkan adalah menjadi penjamin mutu Yogyakarta dan puluhan unit kerja lainnya. kegiatan bagi pemangku kepentingan Bagi unit-unit kerja yang berhubungan (stakeholder) melalui pengawasan yang langsung dengan kepentingan publik seperti efektif dengan komitmen penerapan ISO balai besar, balai riset dan standardisasi, unit 9001:2008.pendidikan maka penerapan ISO agaknya Walaupun kebijakan mutu tersebut memang menjadi keharusan karena tugas dan belum seluruhnya tercapai namun paling tidak fungsinya sebagai pelayan publik; di mana di mata stakeholder menilai adanya kemajuan mereka memang dituntut untuk memberikan dan perbaikan kinerja Inspektorat Jenderal, pelayanan prima demi kepuasan pelanggan khususnya yang berkaitan dengan tugas (publik). Lalu bagaimana dengan satuan kerja pengawasan. Ini dapat dilihat dari hasil survei atau unit kerja yang tugas dan fungsinya tidak kepuasan pelanggan yang dilakukan pada berhubungan langsung dengan publik? tahun 2010 lalu, dimana 66,51 % dari 182

Wa l a u p u n t i d a k b e r h u b u n g a n responden menyatakan sangat puas dengan langsung dengan pelayanan publik, pada pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan dasarnya merupakan keniscayaan jika instansi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian pemer intah dapat menerapk an dan Perindustrian, 29,24% menyatakan puas dan mensertifikasikan organisasinya sesuai sisanya menyatakan kurang dan belum puas.standar ISO 9001:2008. Organisasi yang Harapan agar organisasi dapat berjalan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dengan efektif dan berkualitas tentu sangat mutu sebagaimana terkandung dalam ISO didambakan oleh setiap top management.

Berkaitan dengan penerapan sistem manajemen mutu pada instansi pemerintah, Abdillah Benteng, Kepala Balai Diklat Industri Yogyakarta – yang baru saja memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 pada petengahan Juli lalu – kepada SOLUSI menyatakan b a hwa i n s t a n s i nya m e n e ra p k a n s i s te m manajemen mutu ISO 9001:2008 dimaksudkan sebagai alat untuk memperbaiki mutu pelayanan kepada para pelanggan atau stakeholder, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan (diklat). Agar maksud dan tujuan tersebut dapat tercapai dengan efektif maka disusun sasaran mutu yang harus dicapai, yaitu: meningkatkan kesadaran dan disiplin kerja pegawai, merealisasikan program diklat tepat sasaran sesuai dengan rencana, meningkatkan tertib administrasi secara berkesinambungan serta mengoptimalkan perawatan dan pengembangan sarana dan prasarana yang dimiliki.

Pada sisi lain, Yulius Sarjono Eddy, yang ditunjuk sebagai Wakil Manajemen menyatakan bahwa dengan sertifikasi ISO maka kinerja organisasi dapat ditingkatkan karena adanya SOP yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan. Awalnya yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan ISO ini adalah perubahan kebiasaan bagi semua pegawai. Namun seiring berjalannya waktu dan adanya komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh pegawai, maka proses adaptasi dapat berlangsung dengan baik dan pelaksanaan ISO tidak lagi dirasakan sebagai beban.

Keberhasilan mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan niscaya akan mengubah wajah birokrasi pemerintah di mata masyarakat menjadi l e b i h b a i k . F a k t o r t e r p e n t i n g d a r i pengimplementasian tersebut hanya ada pada niat tulus dan komitmen dari top management serta seluruh jajaran aparat birokrasi yang terlibat di dalamnya. Juga integritas dan kerja keras. Jadi bukan hanya sekedar basa-basi, atau hanya sekedar memperleh sertifikat untuk dipajang di dinding sebagai penghias ruangan kantor. (Edwardsyah Nurdin/Dyan Garneta PS/Zita Tessa Rahayani).

Di akhir 2010 Pusdiklat Industri telah memperoleh ser t i f ik at SMM ISO 9001:2008 dari TUV Rheinland untuk r u a n g l i n g k u p p e r a n c a n g a n , pengembangan dan pengelolaan layanan pendidikan dan pelatihan bagi SDM Aparatur Perindustrian, serta institusi pendidikan di bawah koordinasi Kemenperin. Sejak implementasi SMM ISO 9001:2008, pelaksanaan kegiatan l e b i h t e r a r a h d a n m e n g a c u k e pencapaian sasaran mutu. Memang untuk melakukan perubahan yang signifikan dalam waktu singkat pada sistem manajemen mutu tidak mudah, mengingat lingkup pekerjaan yang cukup banyak dan dibutuhkan keterlibatan seluruh elemen.

Nirna Fitri YunaharBiro Keuangan, Setjen

Biro Keuangan mulai menerapkan ISO 9 0 0 1 : 2 0 0 8 p a d a 2 0 1 0 . D a l a m penerapannya terdapat prosedur kerja sebagai pedoman/ acuan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam program kerja. Dengan adanya prosedur kerja maka pegawai dapat mengetahui dan memahami langkah apa saja yang harus mereka lalui dalam menyelesaikan pekerjaannya. ISO sangat bermanfaat sehingga pelaksanaan kegiatan lebih t e r a r a h , t e r s t r u k t u r, d a n d a p a t diperkirakan waktu penyelesaiannya. Selain itu melalui ISO, terdapat saran dan keluhan pelanggan sehingga Biro Keuangan dapat menampung dan menindak lanjuti sehingga Biro Keuangan d a p a t m e n i n g k a t k a n k e p u a s a n pelanggannya.

12 13SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Esti WulandariPusdik lat I ndustr i , Setjen

Page 8: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Wawancara Eksklusif

Peran Sentral Top Managementdalam Penerapan ISO 9001:2008

Ada fenomena menarik belakangan ini. Banyak instansi pemerintah berlomba memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Gejala ini dipicu oleh kehendak mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Majalah Pengawasan SOLUSI mengupasnya dengan mewawancarai seorang konsultan ISO 9001:2008, Nikson PS, pertengahan Agustus lalu. Berikut isi lengkap wawancara tersebut:

Untuk membangun good governance , Akhir-akhir ini banyak instansi pemerintah pengelolaan harus dalam bentuk sistem yang berlomba-lomba memperoleh sertifikat ISO dituangkan dalam bentuk sistem operational 9001:2008, bagaimana pendapat Anda?prosedur (SOP). Selama ini mungkin ada SOP Saya melihat, dalam hal ini pemerintah sudah namun tidak ada yang mengawasi dan SOP mulai menyadari pentingnya penerapan tersebut belum tentu dijalankan. Dengan sistem manajemen mutu untuk membantu demikian perlu ada yang mengawasi, dalam pengelolaan manajemen di instansi masing-hal ini pihak ketiga. Begitu sebuah instansi masing. Hal ini disebabkan adanya tuntutan memperoleh sertifikasi ISO, maka akan ada dalam pemerintahan sendiri untuk melakukan yang mengawasi. Kalau tidak melaksanakan perubahan, dikaitkan juga dengan keinginan berarti sistem tata kelolanya sudah tidak baik, mereformasi birokrasi dan penerapan good maka sertifikat tersebut dinyatakan tidak governance. Untuk menuju ke sana, perlu berlaku lagi. suatu alat atau tools tata kelola yang baik dan

diakui, dan dalam hal ini adalah tata kelola Apakah ada kaitannya implementasi ISO Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. dengan pengendalian intern suatu instansi? Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Fokus utama ISO adalah untuk kepuasan didasarkan pada Peraturan Pemerintah pelanggan, hal ini menunjukkan penerapan Nomor 60 Tahun 2008. SPIP itu harus memiliki ISO yang lebih dibutuhkan oleh perusahaan sistem dan agar SPIP tidak turun (kualitasnya) swasta. Bagaimana kita melihat ISO dari maka harus “diganjal” dengan ISO. Jadi dalam sudut pandang instansi pemerintah?hal ini ISO bisa “memaksa” orang untuk Paradigma awal yang berkembang yakni melaksanakan pengendalian. Karena pemerintah adalah penguasa, sehingga ISO seandainya ISO tidak dijalankan sebagaimana lebih cocok di sektor non pemerintah/swasta. mestinya maka sistem pengendalian menjadi Padahal esensi pelanggan adalah siapa yang tidak optimal.harus kita layani. Nah barulah akhir-akhir ini

disadari bahwa instansi pemerintah perlu Anda telah memiliki pengalaman cukup menjadi contoh dalam member ik an panjang sebagai konsultan ISO. Dari peng-pelayanan pada stakeholdernya yakni alaman Anda selama ini, bagaimana sikap masyarakat atau publik. aparat pemerintah dalam menerapkan ISO?Di instansi pemerintah sikap aparat terbagi Kepuasan pelanggan bisa dianalogikan dua, yaitu yang menganut paradigma lama, kepuasan publik?biasanya mengatakan: 'buat apa sih ISO, Ya, output yang dihasilkan pemerintah kan nyusah-nyusahin aja'. Tapi ada juga aparat berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau yang sudah berpikir dengan paradigma baru, publik, sehingga jika dikelola dengan baik, bahwa ISO itu diperlukan untuk kepastian akan ada jaminan bahwa masyarakat organisasi pemerintah itu sendiri, karena yang diberikan kepuasan; dan dari situ akan timbul membedakan ISO dengan sistem lain adalah kepercayaan dari publik bahwa sistem adanya pengawasan dari pihak ketiga. Dua manajemen pemerintah dikelola dengan baik.pandangan inilah yang ada. Paradigma lama sudah mulai berkurang dan menuju Apakah implementasi ISO 9001:2008 di pandangan bahwa ISO diperlukan, khususnya sektor pemerintah berhubungan dengan yang berkaitan dengan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan yang baik?karena dengan menerapkan ISO membuat Ya, penerapan ISO ini berhubungan erat ada jaminan mutu. dengan tata kelola pemerintahan yang baik.

Wawancara Eksklusif

14 15SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 9: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Wawancara Eksklusif Telaah

sudah ada kebanggaan diharapkan budaya Te r ka d a n g a p a r a t p e m e r i n t a h j i ka kerja juga berubah. berhadapan dengan publik, menjadi pihak

yang minta dilayani. Sementara dengan Apa tujuan dilakukannya audit internal implementasi ISO, anggota organisasi justru dalam ISO?dituntut untuk memberikan kepuasan Agar organisasi yang menerapkan ISO itu kepada pelanggan. Nah bagaimana menjamin organisasi terus melakukan menghadapai kontradiksi tersebut?kegiatannya sesuai dengan sistem yang telah Sekarang mulai bergeser. Apalagi dengan ditetapkan. adanya tuntutan reformasi birokrasi, instansi

pemerintah terutama yang berkaitan dengan Apa hambatan utama yang dihadapi pelayanan publik harus memberikan instansi pemerintah dalam menerapkan pelayanan yang baik untuk membangun citra

dan kepercayaan pada organisasi pemerintah. ISO?Hambatan yang utama adalah komitmen dari top management. Komitmen itu harus terlihat. J a d i i n s t a n s i y a n g m a u k o n s i s t e n Kadang-kadang, top management hanya menerapkan ISO seharusnya melakukan melihat dan peran mereka secara fisik tidak reformasi birokrasi dan mengubah mental kelihatan. Seharusnya peran ini kelihatan. birokrasi?Mengapa ini sangat penting? Kita tahu, dalam Betul. Mengubah mental, pola pandang, organisasi pemerintah yang paling sulit budaya kerja dan sebagainya. adalah mengubah pola pikir dan budaya. Nah untuk bisa mengikis hal ini, kehadiran top Bagaimana mempertahankan sertifikasi management sangat diperlukan. Jika tidak, ISO, mengingat adanya audit surveillance?maka akan ada pemikiran: 'ah, bos aja gak Yang dibutuhkan adalah komitmen dari top ngapa-ngapain, ngapain kita kerja? Ini kan management, setelah itu middle management. buat bos doang.' Ini berarti peran top Diharapkan ISO menjadi budaya kerja semua management sentral sekali dalam penerapan elemen organisasi. Kemudian, perlu diberikan ISO, maupun dalam hal mengubah budaya reward bagi personel untuk memacu motivasi. dan pola kerja. (Edwardsyah Nurdin/Arga Kalau di perusahaan swasta dilakukan dalam Mahendra/Trinanti Sulamit)bentuk gathering, penghargaan, dan lain-lain.

Hal ini akan menjadi kebanggaan, dan kalau

O l e h M a s y a r a k a t Tr a n s p a r a n s i Indonesia akan tambah sejahtera hidup kita Internasional, Indonesia disebut sebagai salah bersama.satu negara terkorup di dunia. Tidak enak Artikel ini tidak akan membahas memang terdengar di telinga, tapi di sisi lain tentang aspek hukum mengenai korupsi atau seperti ada suasana paradoksal bahwa sistem yang bagaimana seharusnya dibangun ternyata Indonesia menjadi salah satu negara agar tindakan korupsi dapat diberantas dan di k awasan Asia yang per tumbuhan ditindak berdasarkan norma hukum yang ekonominya sangat menjanjikan; dan karena berlaku. Judul tulisan ini sengaja dibuat itu negeri ini termasuk dalam kategori dengan tujuan agar kita memiliki perspektif emerging market, meskipun negerinya korup. yang lain, yaitu memandang korupsi dari Kalangan awam membayangkan bagaimana dimensi kemanusiaan. Dan manakala korupsi jika Indonesia merupakan zona bebas korupsi, terjadi, benarkah, atau paling tidak bisakah pastilah pertumbuhan ekonomi negeri ini korupsi dapat dikatakan sebagai sebuah akan makin melejit bak meteor. Hampir pasti, tragedi kemanusiaan ?sebagai warga negara yang lahir dan besar di

Korupsi Sebuah Tragedi Kemanusian

16 17SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Dalam organisasi pemerintah yang paling sulit adalah mengubah pola pikir dan budaya, nah untuk bisa mengikis

hal ini, kehadiran top management sangat diperlukan.

Oleh : Fauzi AzisStaf Ahli Menteri PerindustrianBidang Pemasaran dan P3DN

Page 10: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

TelaahTelaah

beribadah dan amanah serta bertanggung Tragedi Kemanusiaanjawab. Karena itu, Tuhan memberikan mandat Terlalu berani rasanya kalau korupsi kita penuh kepada manusia untuk menjadi anggap sebagai sebuah “tragedi ke -wakilNya di bumi, dan menugaskan untuk manusiaan”. Anda boleh setuju dan juga tidak mengelola seluruh kekayaan yang ada di atas dilarang untuk tidak bersetuju dengan dan di dalam perut bumi untuk kemakmuran pandangan ini.bersama seluruh umat manusia.Korupsi adalah perilaku yang me-

Konten yang diuraik an di atas nyimpang, mengambil/menggunakan barang merupakan kutub positif kehidupan yang atau uang atau dalam bentuk yang lain yang bernilai tinggi bagi kemanusiaan karena bukan haknya. Sangat jelas bahwa korupsi dengan bangunan sistem yang seperti itu, bukan pula suatu tindakan yang dapat diharapkan manusia dapat mengelola dibenarkan menurut norma dan standar kehidupannya menjadi semakin baik danapapun yang kita pakai. Begitu peristiwa berkualitas untuk menjadi manusia paripurna korupsi terjadi dan terbukti menurut norma di sepanjang hayatnya.dan standar hukum maupun etika, maka pada

Pada dimensi lain dari sisi kehidupan saat itu telah terjadi sebuah tragedi ke-manusia ternyata ada kutub yang lain, sebut manusiaan, yang tentu hanya menimpa pada s a j a k u t u b n e g at i f. M a n u s i a s e c a ra diri makhluk bernama manusia yang sangat kemanusiaan-konon adalah tempatnya lupa memalukan dan memilukan. Sebagai tragedi dan salah. Faktor hawa nafsu suka bersemi di kemanusiaan, karena yang me-rencanakan wilayah ini, kita sebut saja zona rawan dalam pasti manusia, bukan hewan atau tumbuhan. kehidupan manusia. Manakala kendali dan Yang melaksanakan, aktor utamanya juga kontrol pribadi sinyalnya tidak hidup, maka bernama manusia. Yang berhak mengawasi sudah barang tentu bibit, virus atau perbuatan dan menindaknya juga tidak ada aktor yang tercela dan perilaku menyimpang bisa lain kecuali manusia. Bak dalam pembuatan tumbuh subur. Dan manakala pada sistem sebuah film maka sang sutradara, penata kontrol dari luar dirinya juga mengalami hal naskah, penata panggung, penata kostum, yang sama, maka virus tersebut makin pemain utama dalam film yang berjudul berkembang biak tak terkendali; pada saat “Korupsi”, semuanya diperankan oleh makhluk itulah tragedi kemanusiaan terjadi di mana-bernama manusia. Inilah makanya perbuatan mana, terutama dalam bentuk perilaku korup korupsi disebut sebagai tragedi kemanusiaan. yang kita anggap sebagai perilaku me-Manusia secara fitrah dilahirkan dalam nyimpang karena manusia telah keluar dari keadaan suci dan dan bersih. Nalar dan akal fitrahnya. Inilah yang menimbulkan pilu dan budinya selalu dididik, dipandu dan diarahkan malu karena manusia telah terperangkap untuk senantiasa berbuat kebajikan. Semua dalam jebakan hidup di kutub negatif, yang tindakan manusia sepanjang hayat di-melilit sisi kehidupan manusia di kutub positif.harapkan selalu mengandung nilai ibadah,

Apakah semua manusia mengalami hal yaitu mencari kemuliaan di sisi Tuhan Sang yang demikian, tentunya tidak dan mungkin Pencipta dan di sisi kemanusiaan.hanya menimpa segelintirnya saja. Mudah-Orangtua kita, sistem pendidikan kita, mudahan demikian. Namun jika populasinya tidak pernah secara sadar memberikan menjadi besar, maka pada saat itulah korupsi pendidikan yang akan mempersiapkan putra-menjadi sebuah tragedi kemanusiaan. Satu putrinya sejak lahir hingga ajal menjemput dan lain hal pada posisi ini berarti sejumlah untuk dijadikan orang yang jahat. Yang manusia telah gagal mengelola dengan baik diharapkan dari sebuah proses pendidikan d a n b e n a r s i s i k e m a n u s i a a n d a l a m dalam arti luas adalah agar para anak didik kehidupannya di dunia.kelak menjadi manusia yang cerdas, jujur, taat

K e g a g a l a n i t u m e n g a k i b a t k a n dianggap sebagai suatu tindakan yang

terjadinya sebuah tragedi kemanusiaan yang lumrah.dapat menimpa siapa saja, baik dirinya sendiri, keluarganya, lingkungannya maupun lain- Faktor Pemicu dan Pengendalianlainnya. Nilai yang terkandung dalam kutub Ada beberapa faktor yang menjadi positif tertelan bumi oleh tsunami yang terjadi pemicu timbulnya korupsi. Pertama, korupsi di kutub negatif kehidupannya. Realitas tumbuh dari dalam manusia sendiri karena semacam ini, sekarang dapat kita saksikan kita tidak berhasil mengendalikan hawa nafsu dengan kasat mata dan terjadi dimana-mana. dan akal sehatnya. Setelah hidup dalam bui, beribadah dan Kedua, lingkungan di mana manusia berdoanya rajin, padahal sebelumnya hanya berkarya, bekerja dan beraktifitas sehari-hari rumput bergoyang yang tahu. dalam berbagai profesi dan jabatan juga dapat

Dalam dunia yang makin terbuka menjadi pintu masuk terjadinya perilaku manusia semakin mudah terperangkap ke menyimpang pada diri manusia.dalam magnet kutub negatif. Harta, tahta dan Faktor pemicu ketiga adalah norma wanita adalah penggoda nomor wahid, hukum, moral, dan etika yang belum bisa demikian fakta adanya. Hedonisme, pola tegak berdiri dalam kehidupan sehari-hari. hidup konsumtif, sikap pragmatisme dan Hukum, moralitas dan etika harus tegak berdiri transaksional menjadi faktor pemicu yang lain, di atas nilai-nilai kebajikan dan kebenaran, yang dapat membawa manusia ke lembah posisinya harus zero sum game untuk melawan yang nista, termasuk berperilaku korup. kebatilan, dan bukan win-win solutionKorupsi yang menimpa siapapun pada Kesimpulannya adalah bencana alam hakekatnya adalah sebuah “kiamat kecil “ bagi terjadi karena ulah manusia. Tragedi korupsi diri dan keluarga, dan ini juga merupakan juga karena ulah manusia. Pilihan bagi kita bentuk tragedi kemanusiaan. sebagai manusia hanya ada dua, yaitu:

Oleh karena itu, tragedi dan bencana pertama, kita harus bisa hidup dalam kutub kemanusiaan dalam bentuk apapun harus kita positif yang membawa kita hidup dalam hindari dan kita cegah. Kita harus punya rasa kemuliaan di s is i Tuhan dan di s is i malu dan pilu kalau negeri ini dinilai menjadi kemanusiaan; dan kedua, pilihannya hanya salah satu negara yang paling korup di dunia. hidup dalam dimensi kutub negatif. Jangan pernah membuat/ pembenaran Celakanya, jika kutub negatif yang dipilih sendiri bahwa karena lingkungan kita ini maka awan pijar yang bernama korupsi akan sudah sangat “kumuh” dengan seenaknya kita m e n g a k i b a t k a n t e r j a d i n y a t r a g e d i menyimpulkan bahwa perilaku korup kemanusiaan di mana-mana.

Bencana alam terjadi karena ulah manusia Tragedi korupsi juga karena ulah manusia

18 19SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 11: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

21SOLUSI September 2011

KolomTelaah

Penulis menjadi teringat hasil riset yang pengawasan internal sebaiknya dilakukan dibuat oleh Prof. Dr. Koentjaraningrat yang secara pre-audit karena fungsi utamanya dituangkan dalam bukunya berjudul p e n ce g a h a n . S e m e nte ra i t u , s i s te m “Mentalitet Pembangunan”. Di buku itu antara pengawasan eksternal pendekatannya adalah l a i n d i k a t a k a n b a h w a m e n t a l i t a s post-audit. Pengadaan barang dan jasa kalau pembangunan bangsa Indonesia yang dari awal prosesnya sebaiknya dilakukan pre-dianggap tidak baik adalah mentalitas suka audit oleh pengawas internal agar perilaku menerabas. Baru bekerja sudah ingin kaya. menyimpang dalam proses tender dapat Baru satu tahun menjadi eselon IV sudah dicegah secara dini. Dengan catatan para kepincut ingin naik menjadi eselon III, bila auditornya bertindak profesional dan proper. perlu sogok sana sogok sini. Jangan-jangan Sistem birokrasi harus bisa menjadi katup inilah yang menjadi penyebab kenapa pengaman dan penyelamat dari kemungkinan masyarakat terjebak pada cara berpikir dan terjadinya tragedi kemanusiaan karena bertindak berdasarkan pertimbangan perilaku korup pada gilirannya menyebabkan pragmatis sempit, instan dan transaksional, terjadinya degradasi kewibawaan atau yang pada akhirnya menggiring manusia kepercayaan masyarakat kepada sistem berperilaku korup. birokrasi yang ada. Di luar itu semua,

D a r i s e g i k e s i s t e m a n , s i s t e m pencegahan korupsi yang paling efektif pengawasan internal dan eksternal harus sesungguhnya terletak pada upaya yang dapat berjalan secara efektif untuk mencegah dilakukan oleh manusianya sendiri (self-effort). korupsi. Pendekatan penanganannya tidak Sementara itu, sistem dan norma hukum yang menggunakan pendekatan win-win solution, berlaku sesungguhnya hanya sebagai t a p i t e r p a k s a h a r u s m e n g g u n a k a n instrumen pendukung.pendekatan zero-sum game, karena yang akan Akhirnya apapun alasannya, hukum dimenangkan dari pelaksanaan sistem yang mengatur tentang pidana korupsi harus pengawasan adalah kebaikan dan kebenaran, ditegakkan. Mudah-mudahan kita dapat bukan mengkompromikan hal-hal yang terbebas dari jerat tragedi kemanusiaan yang dianggap salah dan tidak baik. Sistem bernama korupsi.

20 SOLUSI September 2011

Iso Ora Iso Kudu ISO

Page 12: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

KolomKolom

konsultan ISO untuk diajak konsultasi.menggunakan bahasa Jawa. Secara harafiah “Saya ingin instansi yang saya pimpin artinya adalah bisa (atau) tidak bisa harus bisa. menerapkan dan memperoleh Sertifikat ISO Tapi karena ISO pada kalimat terakhir 9001:2008,” katanya tanpa basa-basi. menggunakan huruf kapital, tentulah “Bagaimana pendapat Anda?” Sang konsultan maksudnya, “bisa atau tidak bisa pokoknya terpana seolah tak percaya, lalu setelah (kita) harus memperoleh ISO 9001:2008”. keterpanaan itu menyurut, dia bertanya: Ungkapan tersebut muncul ketika seorang “Bapak serius?”pimpinan instansi pemerintah menyampaikan “Lho, kenapa Anda bertanya begitu? kebulatan tekadnya di hadapan seluruh Saya sangat serius. Anda tidak percaya?” Sang pegawai, agar instansi yang dipimpinnya konsultan menghela nafas.secepatnya memperoleh Sertifikat ISO “Bukan tidak percaya. Masalahnya 9001:2008. untuk menerapkan ISO 9001:2008 dibutuhkan

Salahkah jika sang pimpinan (top keseriusan. Benar-benar seriuskah Anda management) memiliki tekad seperti itu? selaku top management untuk menerapkan Tentu saja t idak . Bahk an k ita per lu sistem manajemen mutu? Jangan-jangan memberikan acungan jempol. Apalagi ketika hanya sekedar pencitraan. Jangan-jangan dia memberikan alasan bahwa dengan kehendak untuk memperoleh ISO 9001:2008 mengimplementasikan sistem manajemen hanya sekedar ingin gagah-gagahan, hanya mutu ISO 9001:2008, sesungguhnya kita sekedar ingin memperoleh ucapan selamat memulai langkah untuk mewujudkan tata dari Pak Menteri dan setelah itu masa bodoh! kelola pemerintahan yang baik (good Jika memang demikian, lebih baik diurungkan governance). Bukankah mewujudkan good saja,” kata sang konsultan. “Maaf, pernyataan governance merupakan tekad pemerintah di saya tidak bermaksud menyindir,” lanjutnya.awal reformasi yang sudah selayaknya diberi “Oh, t idak apa-apa,” k ata sang apresiasi. pimpinan. “Teruskan pendapat Anda dengan

S e b e l u m m e m u l a i l a n g k a h jujur dan terbuka.”implementasi, sang pimpinan agaknya perlu Sang konsultan kemudian meneruskan terlebih dahulu mencari tahu seluk-beluk pernyataannya: “Di samping keseriusan, hal mengenai sistem manajemen mutu ISO lain yang tak kalah penting adalah komitmen!”9001:2008. Dia segera mendatangi seorang

Judul tulisan kolom kali ini memang

“Maksudnya?” maunya dilayani, bukan melayani. Kemudian “Top management harus memiliki dengan nada suara mulai merendah, dia

komitmen yang kuat. Porsi terbesar dari berkata: “Lalu apa lagi?”komitmen harus ada pada top management, “Sistem manajemen mutu,” sang dan t o p m a n a g e m e n t harus mampu konsultan melanjutkan penjelasannya, “ menularkan komitmen tersebut kepada mengharuskan semua orang dalam organisasi seluruh elemen yang ada dalam organisasi. Ini ikut terlibat sesuai dengan tugas dan yang paling sulit walaupun mudah diucapkan. fungsinya masing-masing. Ini berarti semua Karena komitmen membutuhkan integritas, aparat dalam organisasi harus memiliki bahkan pengorbanan,” ujar sang konsultan komitmen, semangat dan tekad yang sama, melanjutkan penjelasannya. Sang pimpinan yaitu memberi segala kemampuan yang mengangguk ser ius sambil matanya terbaik agar kinerja organisasi semakin baik memandang tajam ke arah sang konsultan. dari waktu ke waktu. Persoalannya adalah Setelah jeda sejenak, sang konsultan me- sudah siapkah aparat birokrasi bersikap neruskan penjelasannya: . “Komitmen apa demikian?”yang harus diberikan ketika kita me- “Dan bukan hanya memberikan mantapkan diri untuk mengimplementasi-kan kemampuan terbaik, lebih dari itu aparat prinsip-prinsip manajemen mutu ISO birokrasi dalam melaksanakan tugasnya harus 9001:2008? Pertama, memberi kepuasan mengikuti aturan-aturan, sistem dan standar kepada pelanggan.” operasional prosedur yang berlaku. Sebab

Sang pimpinan segera memotong prasyarat sertifikasi ISO cukup ketat: satu saja dengan mengajukan pertanyaan: “Maaf, apa pelanggaran berkategori ‘mayor’ dapat y a n g d i m a k s u d d e n g a n p e l a n g g a n , menyebabkan Sertifikasi ISO dicabut!”sementara instansi kami adalah instansi Mendengar pernyataan itu sang pemerintah?” pimpinan mendadak sontak disergap

“Nah, ini hal penting yang perlu keraguan. Ternyata mengimplementasikan disimak. Pada instansi pemerintah, pelanggan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 tidak adalah masyarakat atau stakeholder yang semudah membalik telapak tangan. Dan berkepentingan langsung dengan ke- kesulitan itu akan semakin terasa jika b e r a d a a n i n s t a n s i t e r s e b u t . U n t u k d i t e r a p k a n d a l a m s u a t u o r g a n i s a s i mengimplementasikan prinsip ini jelas pemerintah yang didominasi oleh aparat membutuhkan reformasi besar-besaran di bermental “birokratis penguasa” yang sudah dalam tubuh birokrasi. Kenapa? Karena terbiasa mengumandangkan slogan “dilayani bukankah ada ungkapan umum yang selama bukan melayani”. Namun keraguan itu ini dikenal dalam birokrasi pemerintahan: “jika ditepisnya keras-keras dengan semangat bisa dipersulit mengapa harus dipermudah”. membaja.Ungkapan tersebut sudah seharusnya diubah “Sulit memang. Tapi kalau tidak 180 derajat sehingga menjadi: “jika bisa sekarang, kapan lagi!”dipermudah mengapa harus dipersulit”. Tentu “Saya setuju!” sambut sang konsultan. saja mengubah kebiasaan feodal tersebut “Iso ora iso memang kudu ISO. Kalau tidak ada bukan hal yang mudah.” keberanian memulai, lalu kapan reformasi

Sang pimpinan menghela nafas. Dalam birokrasi dapat terwujud!”hati dia mulai menyadari bahwa mengubah Lalu kedua orang itu bersalaman kebiasaan tersebut memang sulit. Sudah dengan erat dan hangat sambil mengucapkan bertahun-tahun dia berkecimpung dalam kebulatan tekad: “Iso ora iso kudu ISO!” dunia birokrasi dan dia tahu betul mental aparat birokrasi, yaitu mental penguasa yang

22 23SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Iso Ora Iso Kudu ISO

Oleh: Edwardsyah NurdinRedaktur Pelaksana Majalah Pengawasan SOLUSI

Page 13: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

TelaahTelaah

Seiring berjalannya waktu, paradigma Dalam menjalankan peranan tersebut, pengawasan mulai berangsur-angsur Inspektorat Jenderal mendorong dan berubah menjadi suatu pengawasan yang memprakarsai terselenggaranya Sistem akan menghantar unit kerja meningkatkan Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang kinerjanya sesuai rencana dan peraturan merupakan proses integral pada tindakan dan perundang-undangan. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus strategi pengawasan yang digunakan lebih oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk mengutamakan pengawasan preventif memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan dengan fokus pembinaan, advokasi, yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan pendampingan dan pengendalian terhadap keuangan, pengamanan aset negara, dan setiap kegiatan melalui efektivitas proses tata ketaatan terhadap peraturan perundang-kelola yang baik (good governance processes) undangan yang diselenggarakan secara dan manajemen risiko (risk management). menyeluruh di lingkungan Kementerian Sehingga, Inspektorat Jenderal sebagai aparat Perindustrian baik pusat maupun daerah. pengawas intern berperan untuk mencegah

Salah satu upaya dalam menye-terjadinya kesalahan dan penyimpangan lenggarakan SPIP adalah membangun dalam pelaksanaan kebijakan dan program komponen infrastruktur SPIP melalui kerja.

penyusunan SOP yang penerapannya Setelah memahami prinsip tersebut, didukung dengan standarisasi Sistem dalam melaksanakan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO. Hal ini diperlukan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ada karena dengan diterapkannya Sistem beberapa tahapan yang perlu dilalui. Manajemen Mutu ISO dalam suatu unit kerja Sehingga nantinya penerapan Sistem dapat memastikan peningkatan efektifitas Manajemen Mutu ISO 9001:2008 tersebut dan efisiensi pelaksanaan kegiatan mulai dari dapat diakui dan disertifikasi oleh Badan tahap perencanaan, pelaksanaan sampai Standar Nasional maupun Internasional yang dengan proses pengendal ian dalam telah diakui untuk mengeluarkan sertifikat mewujudkan unit organisasi yang bebas ISO. korupsi, kolusi dan nepotisme. Penerapan Tahap pertama yang perlu dilakukan sistem manajemen mutu ISO 9001 dapat adalah penetapan komitmen menajemen memberikan manfaat secara internal, antara puncak. Hal ini dilakukan karena manajemen lain: dalam setiap kegiatan terdapat pedoman puncak memil ik i kewenangan untuk kerja yang standar, sistem kerja yang ada juga memutuskan dan menetapkan keputusan semakin meningkat lebih baik dan konsisten. strategis dari organisasi berkaitan dengan Selain itu, penerapan Sistem Manajemen kebutuhan, tujuan, produk yang akan Mutu ISO 9001 juga memberikan manfaat bagi dihasilkan, proses dan ukuran yang akan p i h a k m a n a j e m e n , s e h i n g g a p i h a k dicapai organisasi yang dipimpinnya serta manajemen semakin yakin bahwa sistem menetapkan struktur organisasi yang dalam melaksanakan kegiatan berjalan diperlukan dalam mendukung tujuan objektif sehingga akan meningkatkan organisasi. Komitmen manajemen puncak efektivitas dan efisiensi dan dapat digunakan juga dilakukan untuk menetapkan kebijakan sebagai landasan untuk peningkatan dan sasaran mutu yang akan dijalani unit berkesinambungan. Sedangkan manfaat yang kerjanya serta memastikan penetapan sasaran dirasakan oleh pihak luar (eksternal) organisasi mutu dijalankan secara konsisten. yakni pelanggan/stakeholder adalah pihak Tahap ketiga adalah memberikan pelanggan ak an semak in meningk at p e l a t i h a n k e s a d a r a n m u t u d a n kepercayaan dan kepuasan terhadap kinerja dokumentasi dalam rangka membangun organisasi yang telah menerapkan Sistem kesadaran mutu bagi manajemen, para tim Manajemen Mutu sehingga nantinya 'citra' dan karyawan untuk menerapkan ISO 9001 organisasi tersebut akan semakin meningkat serta memberikan pemahaman bagi para tim. dan berdaya saing. Pelatihan ini antara lain berupa pelatihan

S e b e l u m m e n e r a p k a n S i s t e m kesadaran mutu (quality awareness) bagi Manajemen Mutu ISO di suatu unit organisasi, Direksi dan Tim ISO sehingga dapat perlu diketahui dahulu bahwa ISO 9001 memberikan pemahaman mengenai segala merupakan aturan untuk unit organisasi hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ISO dalam menjalankan proses/bisnis dengan 9 0 0 1 s e h i n g g a s e m u a p i h a k d a p a t tujuan untuk memuaskan pelanggan. melaksanakan dengan penuh pengertian.Sehingga prinsip dari penerapan ISO T a h a p k e e m p a t a d a l a h 9001:2008 adalah dengan menulis apa yang mengidentifikasi proses bisnis. Dalam dikerjakan (write what you do), kerjakan apa tahapan ini, organisasi mengidentifikasikan, yang ditulis (do what you write) dan periksa dan d a n m e n g e l o l a p ro s e s - p ro s e s y a n g tinjau (review and verify!) dengan fokus dibutuhkan dalam mendukung terwujudnya terhadap efektivitas sistem manajemen mutu tujuan organisasi berdasarkan dengan dalam rangka memenuhi persyaratan s u m b e r d aya ya n g d i m i l i k i d e n g a n pelanggan. memperhatikan kepuasan pelanggan

24 25SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Oleh : MujiyonoSekretaris Inspektorat Jenderal Kemenperin

Page 14: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

TelaahTelaah

terhadap pelaksanaannya. Identifikasi proses internal, para auditor internal yang telah bisnis ini penting dilakukan dalam rangka memiliki sertifikat melaksanakan Audit menentukan kriteria dan metode yang Internal terhadap pelaksanaan kegiatan diperlukan untuk memastikan pelaksanaan untuk melihat apakah kegiatan yang dan pengendalian di organisasi berjalan dijalankan telah sesuai dengan SOP. Perlu efektif. diingat bahwa pemilihan auditor dan

Tahap kelima adalah mendesain pelaksanaan audit harus dapat dipastikan s i s t e m d a n p e n d o k u m e n t a s i a n . keobjektifan dan ketidakberpihakan para Penyusunan desain dan pendokumentasian auditornya. Auditor tidak boleh mengaudit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pekerjaan mereka sendiri. Tanggung jawab dilakukan oleh Tim ISO dengan dibantu oleh dan persyaratan untuk perencanaan personil inti dari bagian terkait. Dokumentasi pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan s i s t e m m a n a j e m e n m u t u m e l i p u t i : pemeliharaan rekaman harus ditetapkan dokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran dalam prosedur yang terdokumentasi. Dalam mutu, pedoman mutu yang menjelaskan pelaksanaan audit internal ada beberapa langkah-langkah kegiatan yang harus persyaratan yang harus dilakukan, yakni:dilakukan dalam suatu proses tertentu terkait 1. Adanya prosedur pelaksanaan audit;dengan penerapan ISO serta catatan lainnya 2. Dilakukannya pemilihan, pelatihan dan y a n g d i p e r s y a r a t k a n o l e h S t a n d a r penunjukan audit internal;Internasional yang berupa arsip surat 3. Dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam menyurat, formulir-formulir isian, daftar

setahun untuk mengaudit seluruh sistem periksa, hasil uji coba dan test, buku laporan manajemen mutu dan fungsi dalam dan lain sebagainya.organisasi/perusahaan;Tahap selanjutnya yakni penerapan

ISO 9001:2008 di lingkungan unit organisasi. 4. Adanya laporan audit sebagai catatan; danPenerapan ini dilakukan berdasarkan semua Dilakukannya tindak lanjut hasil temuan persyaratan dan ditujukan agar dapat audit internal.diterapkan pada semua unit organisasi. Selanjutnya, hasil dari pelaksanaan Penerapan dilakukan sesuai dengan dokumen audit internal tersebut dilakukan peninjauan t e r a k h i r y a n g t e l a h d i r e v i s i d a n oleh Manajemen dari pimpinan puncak disempurnakan. Dengan dilaksanakan bersama dengan Tim Audit Mutu Internal dan penerapan ISO 9001:2008 diharapkan kinerja Wakil Manajemen untuk melakukan evaluasi unit instansi menjadi lebih terarah dan efektif, dan kajian terhadap hasil pelaksanaan audit karena semua kegiatan yang dilakukan sudah internal tersebut. Tujuannya adalah untuk sesuai dengan Standar Operasional Prosedur melakukan perencanaan tindakan perbaikan (SOP) yang telah ditetapkan. terhadap hasil temuan audit dan menentukan

Tahap ketujuh adalah Pelatihan Audit tindakan-tindakan yang efektif dan efisien Internal, yang berupa pelatihan tentang dalam menyelesaikan temuan Audit internal proses audit Sistem Manajemen Mutu ISO tersebut sehingga pada saat dilaksanakan 9001:2008 kepada auditor internal. Pelatihan audit eksternal temuan tersebut telah ini dilakukan sebelum pelaksanaan audit terselesaikan.internal dilakukan. Dalam pelatihan tersebut Tahap terakhir dalam penerapan ISO para auditor internal diberi pemahaman dan 9001:2008 adalah dilakukannya Pelaksanaan dilatih untuk melaksanakan audit internal Audit Eksternal oleh Badan Sertifikasi yang sesuai dengan standar audit ISO Independen yang akan mengeluarkan 19011:2002. sertifikat pelaksanaan ISO 9001:2008. Apabila

Setelah dilakukan pelatihan audit

tidak ditemukan temuan mayor dalam tersebut, seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian pada prinsipnya pelaksanaan audit eksternal tersebut maka dapat menerapkan Sistem Manajemen Mutu unit organisasi yang bersangkutan akan ISO yang ditetapkan dengan sertifikasi ISO mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008. 9001:2008. Untuk itu dihimbau kepada Setelah sertifikat ISO 9001:2008 seluruh unit kerja agar melaksanakan Sistem diperoleh, guna memel ihara S istem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sehingga Manajemen Mutu perlu dilaksanakan kegiatan di Lingkungan Kementerian kedisipinan/kekonsistensian dalam Perindustrian dapat berjalan efektif dan menerapkan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP efisien. Adapun unit kerja yang telah dan usaha yang berkesinambungan dari mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen

seluruh pihak disertai komitmen dan motivasi Mutu ISO 9001:2008 antara lain:dari pimpinan untuk meningkatkan mutu.

Berdasarkan tahapan penerapan ISO

26 27SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 15: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Sosok TokohSosok Tokoh

Tegas dan serius, begitu kesan yang masuk agar diselesaikan pada hari itu juga. kami peroleh dari sosok Fahmi Idris, Menteri Dan saya berjanji, setiap surat Saudara-Perindustrian periode 2005-2009. Nada saudara yang sampai ke meja saya, paling bicaranya menunjukkan dengan jelas lambat dua hari sudah dijawab. Kalau dua hari ketegasan dan keseriusan seorang pemimpin. belum terima, Saudara berhak ke ruangan saya Kesan lain yang kami peroleh dari tokoh yang dan menanyainya!” pada tanggal 20 September ini genap berusia Hal lain yang memprihatinkan Fahmi 68 tahun adalah sikapnya yang tak suka Idris adalah opini Badan Pemeriksaan dengan perilaku ewuh-pakewuh. “Itu mental Keuangan (BPK) atas laporan keuangan anak jajahan,” katanya. Sikap tersebut Kementerian Perindustrian. Ketika itu opini menyebabkan kami senang berbincang BPK terhadap laporan keuangan Kementerian dengan beliau. Dan beliau pun tak sungkan Perindustrian adalah Disclaimer! bicara blak-blakan. “Wah, ini pahit. Menyedihkan sekali. Nampak

“ K e t i k a m e n j a b a t M e n t e r i kita ini amatiran,” katanya mengomentari opini Perindustrian, agenda rutin yang saya lakukan tersebut.adalah mengadakan rapat pimpinan setiap “Saya ini sekolah ekonomi, jadi saya hari Senin setelah magrib. Rapat diikuti oleh mengerti betul apa makna disclaimer. Kalau seluruh pejabat eselon I dan beberapa eselon II digambarkan, orang yang disclaimer adalah yang diperlukan.” orang yang agak-agak sinting, agak-agak

Lalu Fahmi Idris bercerita tentang malas, dan agak-agak nekat. Malu besar saya!” sebuah rapat , d i mana dia sengaja ujarnya.mengedarkan dua pucuk arsip surat. Satu arsip Segera ia bertindak. Bersama seluruh surat yang diterima dan satu lagi surat jajaran eselon I disusunlah strategi untuk jawabannya. Kedua surat itu diedarkan kepada memperbaiki pengelolaan keuangan dan seluruh peserta rapat untuk dibaca. administrasi agar tak lagi menyandang gelar

“Coba Saudara lihat bulannya. Ada jeda disclaimer. Tenaga akuntan yang tadinya berapa bulan di antara keduanya?” tanya sangat kurang, mulai ditambah, difasilitasi Fahmi Idris kemudian. Para peserta mulai pendidikannya, dan dipercayakan meng-BPK meneliti kembali surat pertama dan surat terhadap Laporan Keuangan Kementerian jawabannya, khususnya pada informasi Perindustrian pada tahun 2007 naik kelas mengenai bulan ketika surat dibuat. Ternyata menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP). jeda waktunya sangat lama, sampai hitungan Selang satu tahun kemudian, kementerian bulan. yang dipimpinnya menjadi satu-satunya

“Surat ini saja sudah menunjukkan lembaga pemerintah dengan anggaran di atas bahwa kita bukan pelayan masyarakat yang satu triliun yang mampu meraih opini Wajar baik. Selama saya di sini tidak boleh hal seperti Tanpa Pengecualian (WTP). Dan opini tersebut ini terjadi lagi,” tegas Fahmi Idris kemudian. terus bertahan hingga sekarang.

Ia menambahkan, “Setiap surat yang

Fahmi Idris :Mengabdi kepada Negara, Mengabdi kepada Rakyat

Fahmi Idris 29SOLUSI September 2011

Page 16: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Sosok TokohSosok Tokoh

Perbaik an pelaporan keuangan untuk menjelajah hingga ke sudut-sudut. sebagai upaya mewujudkan clean and good Tak cuma soal ruang pameran, ia pun governance juga disertai dengan perbaikan bergerak membangkitkan industri gerabah di dalam proses tender. Sebuah instansi Kasongan, Yogyakarta yang mengalami pemerintah daerah di Surabaya menjadi pukulan hebat karena gempa pada tahun inspirasi. 2007. Selain itu, ia juga sempat mengusahakan

“Pak Sakri Widhianto (Inspektur agar industri sepatu di Cibaduyut, Bandung Jenderal ketika itu) mengusulkan agar kita bisa seramai industri produk kulit di Tanggul mengirim pegawai ke Surabaya untuk Angin, Sidoarjo. Ia mempelajari bahwa salah mempelajari proses pengadaan barang dan satu nilai lebih Tanggul Angin adalah jasa melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) kenyamanan area sentra untuk didatangi Jawa Timur selama dua minggu,” kata Fahmi pengunjung. Dengan kendaraan kecil Idris, “saya setuju!” maupun bus besar, jalan dan area parkir di Proses pematangan konsep dan penataan Tanggul Angin dapat menampung. Hal ini gedung untuk ULP Kementerian Per- berbeda dengan Cibaduyut yang jika ada industrian mulai dilakukan. Pegawai yang hujan sedikit saja, jalanan yang menjadi akses akan ditugaskan pun mulai dicari dan ke sana terkena banjir. Selain itu kemacetan ditunjuk. Tak asal tunjuk, segala persyaratan akhir pekan di kota Bandung, serta kapasitas dan track record mereka pun dipelajari. Pada jalan dan ruang parkir di Cibaduyut yang tak medio 2009, saat masa jabatan Fahmi Idris s e l a p a n g Ta n g g u l A n g i n m e m b u a t hampir selesai, lahirlah Unit Layanan pengunjung enggan datang. Pengadaan (ULP) Kementerian Perindustrian. “Kita sendiri nggak mungkin, dananya

Tapi bukan hanya itu yang dilakukan nggak cukup. Kita kontak Gubernur, oleh Fahmi Idris. Perhatiannya kepada tanggapannya positif. Sayang walikota, pembinaan industri kecil dan menengah (IKM) tanggapannya kurang positif,” ujar Fahmi Idris. juga layak dicatat. “Nggak bereaksi positif tuh. Saya kirim surat,

“Waktu saya masuk, anggaran di IKM itu menghadap, tapi tidak terwujud. Jadi saya kecil sekali. Bagaimana ini? Pelaku usaha kecewa. Sekarang tetap seperti itulah industri kecil itu dalam keadaan miskin dan Cibaduyut, tidak terbangun sebuah sentra jumlahnya banyak sekali. Sedangkan pelaku usaha sepatu menengah kecil yang nyaman,” usaha yang besar lapisannya tipis sekali, beda ujarnya.dengan yang kecil,” ia menjelaskan. Membangun tata kelola peme-

Dengan visi bahwa pembinaan rintahan yang baik pada negeri yang besar terhadap industri kecil harus lebih serius, maka memang memerlukan jiwa yang besar di Fahmi Idris pun memperbesar anggaran bagi antara pemangku kekuasaan. Fahmi Idris pembinaan IKM. Menurutnya, jika kita serius bukan orang baru di negeri ini. Saat masih ingin melakukan pembinaan terhadap kuliah di Universitas Indonesia, ia adalah salah industri kecil, maka penyediaan anggarannya satu eksponen Angkatan 66 yang pada saat itu pun harus serius. baru berusia 23 tahun, namun telah diangkat

Salah satu bentuk ketidakseriusan pada menjadi anggota DPR bersama 12 wakil saat itu adalah area ruang pameran Plasa mahasiswa lainnya. Ini menjadi pengalaman Industri yang tidak representatif. Jangan politik yang sangat berharga walaupun kala bayangkan kondisi Plasa Industri saat itu itu ia menjabat sebagai anggota DPR hanya sudah senyaman sekarang. Dahulu pada area tujuh bulan. plasa terdapat beberapa ruangan kecil yang “Kenapa sebentar? Karena waktu itu menyebabkan sempitnya area pameran. saya dan teman-teman pemuda lainnya, juga Selain itu pengunjung pun kurang nyaman bersama Bang Buyung Nasution, memiliki

untuk membangun pemerintahan yang lebih kepastian hukum, dan penegakan hukum. baik dari pemerintahan Bung Karno,” ia mulai Maka terwujudlah sistem yang bagus dalam berkisah tentang era transisi pemerintahan kehidupan. Di negeri kita tidak, bahkan dari Bung Karno ke Pak Harto. sebaliknya,” tandas Fahmi Idris.

Sebagai jaminan pemerintah yang Bicara tentang hukum, kurang lengkap lebih baik, mereka memiliki pandangan jika tak bicara soal satuan terkecil masyarakat bahwa harus ada dua undang-undang, yakni: yakni keluarga. Pada keluargalah pengenalan Undang-Undang Anti Korupsi dan Undang- individu akan suatu aturan main dimulai. Undang Peradilan Tata Usaha Negara. Begitu juga Fahmi Idris sewaktu kanak-kanak. Keduanya untuk menjaga agar pemerintahan Ia seperti juga kanak-kanak lainnya, memiliki baru tidak terjebak dalam perilaku korupsi dan masa kanak-kanak yang tak luput dari tindakan sewenang-wenang pejabat negara kenakalan, seperti berkelahi dengan kawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. atau pun mencuri mangga tetangga.

“Menjadikan abdi negara sebagai abdi Hukuman atas kenakalan: beberapa pukulan rakyat,” tandasnya.Namun sayang, tokoh- rotan oleh ayahnya.tokoh di sekitar Soeharto yang kala itu baru “Ada kejadian lucu, suatu waktu saya diangkat sebagai Pejabat Presiden, tidak dan abang saya kena hukuman dari ayah kami. setuju. Fahmi Idris dan teman-teman Abang saya lalu menyuruh saya me-membagi tugas untuk melaporkan hal ini pada nyembunyikan rotan di bawah kasur,” ia salah satu Wakil Ketua DPR-GR, M. Syarif memulai kisah. Thayeb, mantan rektor UI. Mereka berhasil Beberapa hari kemudian tibalah membujuknya agar menyetujui rancangan diketemukan kesalahan pada kedua kakak tersebut. beradik itu, hukuman dari ayah pun muncul

“Yang lain setuju, cuma agak lama. Tapi lagi. Yang kena hukuman pertama adalah sang kemudian Ali Moertopo mengatakan 'jangan abang. Rupanya setelah rotan tak ketemu, lakukan itu, berbahaya. Konsentrasi kita tidak digantilah dengan sandal yang terbuat dari i tu, konsentrasi k i ta pembangunan'. kulit. Karena kita terus bergerak maka kita di recall,” “Setelah itu abang saya menyuruh, 'hei ujar Fahmi Idris. kembalikan rotan itu pada tempatnya, pakai

“Dulu saya tidak tahu apa artinya recall. sandal lebih sakit!',” kenang Fahmi Idris sembari Saya tanya pada teman, apa artinya recall? tertawa. Teman saya menjawab, 'Artinya? Dipecat lu!'”, Membicarakan keluarga bisa jadi ujarnya mengenang masa itu.Fahmi Idris momen yang emosional, apalagi jika Fahmi menjelaskan bahwa pada negara-negara Idris yang menikah dengan putri K.H. Hasan berkembang, maju dan mundurnya negara Basri kembali mengingat ibundanya. ditentukan oleh person pemimpin. “Waktu saya kecil, kalau ibu saya marah

“Kenapa begitu? Karena berbagai ia tak pernah mengeluarkan kata-kata kasar kelembagaan di negara berkembang, baik atau mencubit. Dipanggillah saya, dibelainya lembaga ekonomi, politik, dan sosial masih kepala saya sambil bertanya, 'Kenapa tadi lemah sekali, belum berfungsi secara optimal kamu? Tidak boleh begitu, Nak'. Sebaliknya dan masih ditentukan oleh orang,” jelasnya. dengan ayah. Begitu dia dengar saya berkelahi

Pada negara maju, kelembagaan tanpa tahu siapa yang salah, dia akan ditentukan oleh sistem yang lahir dari ber tanya, 'Mana tangan k amu yang kesepakatan. Masyarakat pada negara yang memukul?' Jika tangan kanan, maka tangan maju memiliki pengetahuan dan mematuhi kananlah yang dirotan,” katanya sembari hukum. menghela nafas panjang. Ada rasa haru yang

“Hukum berfungsi secara prima, terjadi dalam karena mengenang sosok ibu.

30 31SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 17: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

TelaahSosok Tokoh

Sang ibu adalah sosok yang paling disayang dan paling dihormati, walaupun tak pernah ada kata-kata kasar ataupun lecutan rotan dari sang ibu. Pada suatu kesempatan, Fahmi Idris pernah berkata: tidak ada yang saya takuti di dunia ini, kecuali kepada Tuhan dan Ibu.

“Jadi ketika saya dipukul rotan, saya tak merasa sakit. Tapi ketika saya dibelai, terpukul betul saya. Terpukul betul saya. Saya jadi merasa kecil sekali di tangan ibu,” ujarnya.

Ibu adalah sosok yang sangat penting dalam hidup Fahmi Idris. Sosok perempuan ini berperangai halus, namun kuat menopang kehidupan keluarga saat kepala keluarga diberhentikan sebagai tentara. Sosok perempuan inilah yang mendorong agar anak-anaknya mengenyam pendidikan yang baik. Perempuan ini sederhana dan jauh dari laku sombong.

Suatu hari, sewaktu sudah mahasiswa di Universitas Indonesia, Fahmi Idris pulang ke rumah membawa dua buku yang tebal sekali. Buku pertama adalah buku ilmu ekonomi karangan Paul Samuelson, sedangkan buku kedua adalah buku accounting karangan Noble and Niswonger.

“Saya gemar mempelajari dua ilmu itu. Saya berpikir, tentu Emak saya bangga,” ujarnya. Ia pun tiba di rumah dan berkata pada ibunya sembari menunjukkan dua buku tebal itu, 'Nih, sekolah tinggi nih, Mak' kata Fahmi Idris kala itu.

“Ternyata emak saya bilang, 'tuh Johan, baru lulus menjadi dokter.' Maksud emak, di atas kamu masih ada yang lebih tinggi.”

Benarlah apa yang telah diteladankan Nabi Muhammad SAW. “Nabi pernah berkata: pertama yang harus kamu hormati adalah ibu kamu. Dan setelah itu siapa? Ibu kamu. Hingga tiga kali Nabi mengatakan bahwa yang pertama harus kita hormati adalah ibu, “ ujar Fahmi Idris, “baru kemudian bapak.” (Trinanti Sulamit/Edwardsyah Nurdin/Ginanjar Mardhikatama/ Dyan Garneta).

Nama Lengkap : Fahmi IdrisLahir : Jakarta, 20 September 1943Istri : Kartika Hasan BasriAnak : 1. Fahira

2. Fahriva

Pendidikan- SD Jakarta 1956- SLP Jakarta 1959- SLA Jakarta 1962- Fakultas Ekonomi UI, Jakarta 1962- Fakultas Ekonomi Extension UI- Financial Management for Non-Financial Manager 1973- LPPM Jakarta dan Lembaga Manajemen FE UI

Karir- Direktur CV Pasti (1967-1968)- Direktur PT Ujung Lima (1968-1969)- Presiden PT Kwarta Daya Pratama (sejak 1969)- Manajer Utama PT Krama Yudha (1973-1976)- Direktur PT Krama Yudha (sejak 1976)- Wakil Presiden PT Parama Bina Tani (sejak 1980)- Direktur PT Dharma Muda Pratama (sejak 1981)- Wakil Ketua PT Wahana Muda Indonesia (sejak 1983)- Ketua PT Delta Santana (sejak 1984)- Presiden PT Kodel (sejak 1979)- Menteri Tenaga Kerja Kabinet Pembangunan VII- Menteri Perindustrian (2005-2009)

Kegiatan Lain- Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966)- Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968)- Anggota DPR GR (1966)- Pendiri Aries Shooting Club- Penasihat Perbakin Pusat

Pada prinsipnya good governance lain-lain); Kondisi SDM pengawasan yang adalah konsepsi tentang penyelenggaraan memadai baik kualitas maupun kuantitas; pemerintahan yang baik pada berbagai sektor sarana dan prasarana yang memadai; dan tatarannya Untuk mewujudkan itu anggaran yang mencukupi; sikap kooperatif memerlukan mekanisme pengelolaan dan peran aktif dari Auditi;. ditindaklanjutinya s u m b e rd aya , d e n g a n s u b s t a n s i d a n seluruh rekomendasi pemeriksaan dengan implementasi yang diarahk an untuk tepat waktu.mencapai penyelenggaraan pemerintahan Namun di lain sisi, kondisi obyektif yang yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. ada tidak dalam kondisi yang ideal, antara lain

Berdasarkan pengertian itulah, maka masih terdapat kendala pada aspek peran pengawasan intern yang dijalankan pendukungnya, kekurangan tenaga auditor oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah berpengalaman, karena banyak yang pensiun (APIP) menjadi sangat penting, bahkan dalam kurun waktu yang bersamaan, paradigma pengawasan yang dilakukan oleh sedangkan rekrutmen auditor baru belum APIP dituntut bukan saja menjadi watch dog dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan namun sudah harus bergeser ke arah karena masih membutuhkan jam terbang counsuling partner yang berfungsi sebagai yang memadai.penjamin kualitas (quality assurance) bagi Untuk mewujudkan pemeriksaan yang organisasi yang diaudit. efektif , dikaitkan dengan kendala yang ada,

Mengingat pentingnya peran APIP APIP harus dapat memanfaatkan sumber daya tersebut, maka APIP dituntut bekerja secara yang ada semaksimal mungkin melalui optimal melalui kebijakan, strategi dan beberapa langkah praktis jangka pendek, program kerja pengawasan yang efektif agar y a i t u d e n g a n m e n e r a p k a n s t r a t e g i harapan stakeholder dapat terpenuhi. pengawasan yang tepat, di samping secara Keberhasilan pengawasan itu sendiri sangat konsisten berupaya untuk terus-menerus dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti meningkatkan kualitas maupun kuantitas kelengk apan instrumen pengawasan Auditor yang ideal sesuai kebutuhan.(peraturan, pedoman, sistem, prosedur dan

Biodata

Pelaksanaan Audit yang Efektif oleh APIP

32 33SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Oleh : Singgih BudionoKepala Bagian Keuangan dan Rumah TanggaSekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian

Page 18: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Telaah Telaah

Oleh karena itu perlu dipertimbangkan dapat digunakan untuk memilih auditi yang akan diaudit, antara lain melalui pendekatan sistematis yaitu pemilihan auditi berdasarkan kriteria tertentu; pendekatan ad hoc, dalam hal ini tidak terdapat pola yang pasti dalam pemilihan auditi melainkan hanya bersifat parsial saja, permintaan dari auditi dan lain lain.

Dari bermacam pendekatan pemilihan auditi, yang dianggap paling baik adalah pendekatan risk-based. Pendekatan risk-based

analisis SWOT; mempunyai keunggulan karena pemilihan analisis risiko; enetapan rencana audit PKPT auditi dilakukan dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan risiko kepastian bahwa alokasi sumber daya audit

sejalan dengan besarnya r isiko atau permasalahan yang ada pada masing-masing auditi.Analisis SWOT adalah identifikasi

Dalam analisa risiko paling tidak ada berbagai faktor secara sistematis untuk beberapa langkah yang harus ditempuh.merumuskan strategi dalam membuat

Pertama, menentukan faktor risiko. perencanaan, yangi didasarkan pada logika Faktor risiko adalah kriteria yang digunakan yang dapat memaksimalkan kekuatan untuk menggambarkan kondisi risiko yang (strengths) dan peluang (opportunities), ada dalam suatu unit yang akan diaudit. Pada n a m u n s e c a r a b e r s a m a a n d a p a t faktor yang sama, auditi dapat memiliki meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan tingkat risiko yang berbeda. Beberapa faktor ancaman (threats). Sebelum menentukan resiko yang biasa digunakan misalnya : besar strategi audit yang akan kita pilih melalui kecilnya jumlah anggaran yang dikelola, analisa SWOT, APIP harus mengetahui peta besarnya aset yang dikelola, kondisi k e k u a t a n y a n g d i m i l i k i d e n g a n pengendalian intern, jumlah pegawai, ada membandingkan antara faktor eksternal tidaknya kegiatan pelayanan publik; jumlah berupa peluang (opportunities) dan ancaman belanja moda dan pengadaan barang/jasa,. (threats) dengan faktor internal, yang berupa potensi PNBP; dan sebagainya.kekuatan (strengths ) dan kelemahan

Kedua, melakukan assessment besarnya (weaknesses). faktor risiko untuk setiap auditi. Assessment atas setiap faktor risiko dapat dilakukan Analisis Risikoberdasarkan skala tertentu, misalnya untuk Pemilihan auditi perlu dilakukan menggambarkan risiko yang paling kecil berkenaan dengan keterbatasan sumberdaya sampai paling besar ditunjukan melalui angka audit dibandingkan dengan kebutuhan audit. 1 sampai dengan 5, sehingga tingkat resiko Oleh karena itu tidak setiap unit/satuan kerja dapat dikelompokkan, misalnya : risiko memiliki potensi yang sama untuk diaudit. rendah, risiko sedang dan risiko tinggi.Perlu ada suatu proses untuk memilih unit

Ketiga, menentukan rangking unit potensial yang akan masuk dalam rencana berdasarkan faktor risiko Apabila telah audit tahunan. Acuan dasar untuk memilih diketahui faktor risiko untuk setiap unit yang unit yang akan diaudit adalah dengan skala akan diaudit maka dapat dibuatkan daftar prioritas, berdasarkan tingkat risiko yang auditee sesuai tingkat risikonya.melekat pada setiap auditi.

Terdapat bermacam pendekatan yang

kerangk a penyiapan st rategi da lam pencapaian hasil pengawasan yang optimal, dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi APIP, baik dari lingkungan internal maupun eksternal, yang selanjutnya perlu juga ditetapkannya skala prioritas yang mendesak untuk diperiksa, sehingga pelaksanaan pemeriksaan tidak monoton dan generik. Untuk itu langkah–langkah yang dapat ditempuh antara lain melalui

p ;

Analisis SWOT

melakukan pengawasan intern melalui audit, Penetapan Rencana Auditre v i u l a p o ra n k e u a n g a n , e va l u a s i , Berdasarkan hasil dari analisis SWOT pemantauan; dan kegiatan pengawasan dan analisis risiko terhadap auditi, dapat lainnya. Artinya tugas APIP tidak terbatas pada dipilih strategi yang akan dilakukan dalam audit saja tetapi juga mempunya tugas p e n e t a p a n r e n c a n a a u d i t d e n g a n pengawasan lainnya, di samping dituntut pula mempertimbangkan ketersediaan jumlah untuk melaksanakan tugas pendampingan auditor, kompetensi auditor, hari pemeriksaan, dan konsultatif serta tugas lainnya.anggaran yang tersedia, besarnya risiko yang

Melihat lingkup dan jenis tugas APIP ada pada auditi. Rencana audit yang disusun yang sangat luas itu, kiranya perlu dilakukan oleh APIP yang karakteristik auditinya relatif pemilihan jenis audit yang akan dilakukan t e t a p , m a k a r e n c a n a a u d i t h a r u s dengan menggunakan analisis tertentu. menggambarkan rencana kegiatan dari tahun A n a l i s i s t e r s e b u t t e n t u n y a h a r u s ke tahun. Permasalahannya adalah APIP mempertimbangkan karakteristik dari jenis belum tentu memiliki sumber daya audit yang audit yang bersangkutan, misalnya audit memadai untuk mengaudit semua kegiatan kinerja (yang dalam prakteknya dilakukan yang berisiko tinggi secara serentak dalam mela lu i pemer iksaan komprehensi f ) waktu satu tahun anggaran. Untuk itu perlu memerlukan jumlah auditor dan waktu audit dirumuskan penjadwalan sehingga semua yang relatif lebih banyak, memerlukan kegiatan dengan risiko tinggi tersebut dapat komposisi auditor dengan berbagai macam mendapat giliran audit yang tepat, mendalam disiplin ilmu dan keahlian; sedangkan untuk dan memadai. jenis audit yang lain memerlukan jumlah Dengan merumusan rencana audit auditor dan hari pemeriksaan yang relatif bedasarkan risiko maka akan diperoleh sedikit. Sehingga memungkinkan tidak semua pelaksanaan audit yang efektif dan efisien u n i t k e r j a d i l a k u k a n a u d i t k i n e r j a / karena adanya pertimbangan pengalokasian komprehensif. jumlah hari audit, jumlah auditor, komposisi

Sebagai ilustrasi, jenis audit yang keahlian auditor, dan frekuensi audit yang digunakan dapat digambarkan dengan tepat pada auditi tertentu sesuai dengan matriks sebagai berikut:tingkat risiko auditi.

Per tanyaan lebih lanjut adalah bagaimana memilih jenis audit yang akan dilakukan, apakah kita akan melakukan audit komprehensif pada seluruh obyek audit, atau apakah cukup dengan melakukan evaluasi saja?

Apabila membaca berbagai literatur, kita akan dapati ada beberapa jenis audit, Sementara itu, berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Jenis audit yang akan dipilih:Negara, maka audit atau pemeriksaan terdiri a. Audit komprehensif;atas tiga jenis, yaitu audit keuangan, audit b. Audit Pengadaan Barang dan Jasa;kinerja dan audit dengan tujuan tertentu. c. Audit Penerimaan PNBP;D i l i h at d a r i t u g a s d a n f u n g s i A P I P d. Reviu laporan keuangan;sebagaimana dinyatakan pada pasal 48 ayat e. Evaluasi pelaksanaan program;(2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun f. Evaluasi pelayanan publik; dll.2008 tentang SPIP, dinyatakan bahwa APIP

Unit Kerja a

A

B

C

D

E

b c d e f

x

x

x

x

x

x

x

x

x x

34 35SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 19: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Telaah Karikatur

Dari matriks tersebut dapat dijelaskan Dengan menggabungkan hasil analisis bahwa terhadap unit kerja A dilakukan audit t e r s e b u t , p e re n c a n a a n a u d i t d a p a t komprehensif dan reviu laporan keuangan; dituangkan ke dalam Program Kerja unit kerja C dilakukan audit terhadap Pengawasan Tahunan (PKPT) dan diharapkan pengelolaan PNBP karena risiko tertinggi pelaksanaan audit dapat dilaksanakan oleh adalah pada penerimaan PNBP dan reviu sumberdaya yang terbatas secara efektif dan laporan keuangan; Terhadap unit kerja D efisien, karena audit dilaksanakan sesuai dilakukan audit pengadaan barang/jasa dengan skala prioritas. Semoga perumusan karena risiko tertinggi adalah pada aspek rencana audit yang didasarkan pada risk-based pengadaan barang/jasa serta reviu laporan audit dapat benar-benar disesuaikan dengan keuangan; dan seterusnya. kondisi APIP yang bersangkutan.

36 37SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

oleh : Galih Kharisma Putra

Page 20: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Laporan UtamaLaporan Utama

Dalam beberapa tahun terakhir kondisi industri rotan di Indonesia memang menyedihkan. Kebijakan ekspor bahan baku rotan dituding sebagai penyebab utama. Jangan sampai industri rotan justru mati di lumbung rotan.

Didampingi Bupati Cirebon, Dirjen terbesar di dunia, di mana sekitar 80% bahan Industri Agro, Dirjen Industri Kecil dan baku rotan berasal dari Indonesia, sudah Menengah serta beberapa pejabat lainnya, selayaknya jika Indonesia menjadi “kiblat” dari Menteri Perindustrian M.S. Hidayat duduk industri rotan. tenang menyimak pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh para pelaku usaha Peta Permasalahanindustri rotan dan batik serta undangan Keterpurukan industri rotan sudah lainnya yang memenuhi aula AIDA Rattan mulai terasa sejak lima tahun terakhir. Industry yang terletak di Kecamatan Plumbon, Beberapa penyebab keterpurukan industri Cirebon. Setelah sebelumnya mengunjungi rotan kiranya patut disimak. Faktor utama sentra industri rotan dan batik trusmi di adalah kesulitan memperoleh bahan baku Cirebon pada tanggal 17 Juli 2011 lalu, siang rotan dalam rangka memenuhi kebutuhan harinya Menteri Perindustrian menggelar untuk industri mebel rotan dan kerajinan. Hal dialog “Revitalisasi Industri Rotan dan Batik ini disinyalir akibat adanya ekspor rotan dalam Cirebon”. Acara itu agaknya merupakan bentuk bahan baku. Para pelaku usaha dengan langkah awal bagi pemerintah untuk terang-terangan menuding Peraturan Menteri membangkitkan kembali industri rotan di Perdagangan Nomor 12 tahun 2005 serta Indonesia yang sejak beberapa tahun terakhir Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 terseok-seok bahkan nyaris lumpuh. Padahal tahun 2009 tentang ketentuan ekspor rotan pada tahun 1970-an hasil industri rotan dari yang menjadi biang keladi dari kesulitan para Indonesia berkibar dan terkenal di manca pelaku usaha industri rotan memperoleh Negara. Sebagai Negara penghasil rotan bahan baku.

Seperti diketahui Peraturan Menteri peraturan tersebut dengan peraturan yang Perdagangan Nomor 12 tahun 2005 dan melarang sama sekali adanya ekspor rotan. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Ketika tulisan ini dibuat, belum diketahui tahun 2009 mengatur tentang ketentuan apakah sudah ada peraturan baru yang sesuai ekspor rotan. Dalam peraturan tersebut dengan kehendak para pelaku usaha industri dinyatakan jenis-jenis rotan yang dapat rotan. diekspor dan tidak. Dengan adanya peraturan Kesulitan bahan baku rotan sangat tersebut maka banyak eksportir rotan dirasakan oleh para pelaku industri rotan di memanfaatkan peraturan tersebut untuk Cirebon, yang merupakan sentra industri sebanyak-banyaknya mengekspor rotan ke rotan terbesar di Indonesia namun tidak luar negeri karena harga yang ditawarkan memiliki hutan yang bisa memproduksi rotan. lebih menguntungkan. Walaupun dalam Artinya kebutuhan akan bahan baku rotan peraturan tersebut ada pembatasan jenis dan benar-benar mengandalkan dari luar pulau jumlah yang boleh diekspor, namun tetap saja Jawa, seperti dari Sulawesi, Kalimantan dan ada celah yang dimanfaatkan oleh eksportir A c e h . K e t i k a m e n g u n j u n g i s e b u a h rotan. Belum lagi penyelundupan oknum- perusahaan yang telah puluhan tahun o k n u m t e r t e n t u d e m i m e m p e r o l e h berkiprah dalam industri rotan di Cirebon, keuntungan yang lebih besar. Hal inilah yang M e n te r i Pe r i n d u s t r i a n M . S . H i d ay a t menyebabkan para pelaku usaha industri mendengar langsung keluhan sang pemilik rotan di dalam negeri kesulitan memperoleh usaha yang menyatakan bahwa, sejak bahan baku rotan. penerapan Peraturan Menteri Perdagangan

Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Nomor 12 tahun 2005 ia merugi miliaran Idris juga mengeritik keras Peraturan Menteri rupiah, “Saya ini pelaku usaha industri rotan Perdagangan tersebut. Dalam wawancara tertua yang masih bertahan,” kata sang pemilik dengan Majalah Pengawasan SOLUSI awal perusahaan, “pelaku usaha lainnya banyak Agustus lalu, Fahmi Idris menyatakan “Industri yang telah berguguran. Saya masih bertahan rotan di Cirebon itu juga (kasus) luar biasa. karena mencintai rotan.”Berkali-kali kita ke Cirebon. Problemnya Hal senada dibenarkan oleh Kepala adalah kekurangan bahan baku yang Dinas Perindustrian dan Perdagangan dibutuhkan industri furnitur di sana. Akibat K abupaten Cirebon, H. Hak i . Dalam ketiadaan bahan baku karena lebih banyak keterangannya kepada Majalah Pengawasan diekspor, maka produksi menurun, ekspor SOLUSI pertengahan Agustus lalu, H. Haki menurun, dan sebagainya. Terpukullah menjelaskan bahwa menurunnya ekspor wilayah sentra industri rotan di Cirebon”. industri rotan sejak beberapa tahun terakhir

Sementara Menteri Perindustrian M.S. dikarenakan pasar ekspor mebel rotan Hidayat dalam acara “Revitalisasi Industri mendapat saingan dari China dan Vietnam. Rotan dan Batik” di Cirebon beberapa waktu Adanya kebijakan ekspor bahan baku rotan lalu menjanjikan bahwa ke depan kebutuhan sama artinya dengan mendukung industri bahan baku rotan untuk kebutuhan industri rotan di luar negeri yang nota bene dalam negeri harus terjamin agar tetap bisa merupakan pesaing industri rotan dalam bersaing dengan negara lain. negeri. Di samping itu terjadi kekurangan

Berkaitan dengan Peraturan Menteri pasokan bahan baku rotan untuk industri Perdagangan tentang ketentuan ekspor rotan, dalam negeri serta penurunan grade (kualitas) patut dicatat bahwa peraturan tersebut bahan baku rotan yang masuk ke produsen.berlaku sampai dengan Agustus 2011 ini. Dalam enam tahun terakhir industri Kalangan pelaku usaha industri rotan ramai- rotan di Cirebon memang menunjukkan ramai meminta pemerintah untuk mengganti penurunan volume produksi. Data yang

:

Revitalisasi Industri Rotan

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat berdialog

dengan pengusaha mebel rotan

Kab. Cirebon (19/7)

38 39SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 21: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Laporan UtamaLaporan Utama

disampaikan oleh Dinas Perindustrian dan untuk memulihkan kembali kejayaan industri Perdagangan Kabupaten Cirebon mencatat rotan di Indonesia melalui program revitalisasi bahwa pada tahun 2005 volume produksi industri rotan. Tekad tersebut dicanangkan mencapai 81.926 ton, tahun 2006 turun sendiri oleh Menteri Perindustrian di Cirebon menjadi 76.207 ton. Tahun 2007 dan 2008 beberapa waktu lalu.terjadi sedikit peningkatan, yaitu 77.972 ton Program revitalisasi industri rotan dan 78.718 ton. Namun pada tahun 2009 dan memang merupakan hal yang sangat 2010 turun menjadi 57.464 ton dan 59.348 ton. mendesak. Direktur Industri Hasil Hutan dan

Keterbatasan bahan baku agaknya Perkebunan Kementerian Perindustrian, bukan satu-satunya penyebab rontoknya Aryan Wargadalam menyatakan, “Prinsipnya industri rotan di tanah air. Faktor lain adalah sekarang ini kita ingin menutup keran ekspor, permasalahan di bidang produksi. Berkaitan paling tidak recover. Di satu sisi kita ingin nilai dengan masalah produksi , beberapa tambah di dalam negeri, di lain sisi kita ingin penyebab antara lain rendahnya kemampuan penyerapan tenaga kerja cukup banyak.”SDM di sektor industri mebel dan rotan, Berkaitan dengan program revitalisasi rendahnya penguasan teknologi proses, industri rotan, pemerintah dalam hal ini terbatasnya kemampuan desainer furnitur, Kementerian Perindustrian telah menyusun serta desain produk furnitur masih ditentukan langkah-langkah revitalisasi industri mebel oleh pembeli (job order). rotan Indonesia yang berorientasi pada

Di samping itu pemasaran produk juga p e nye l e s a i a n m a s a l a h b a h a n b a k u , menghadapi permasalahan. Krisis ekonomi penyelesaian masalah produksi dan global merupakan salah satu permasalahan penyelesaian masalah pemasaran.pemasaran yang dihadapi industri rotan. Di Masalah utama yang dihadapi industri samping itu hilangnya pasar ekspor produk rotan di dalam negeri adalah masalah bahan mebel rotan Indonesia yang disebabkan baku. Beberapa langkah untuk menyelesaikan turunnya daya saing dengan munculnya permasalahan di bidang bahan baku antara produk-produk sejenis dari China – yang lain dengan melakukan peninjauan kembali ironisnya memperoleh bahan baku rotan kebijakan ekspor bahan baku rotan. Di-justru dari Indonesia. samping itu akan dilakukan optimalisasi pusat

pengolahan bahan baku rotan di daerah penghasil rotan, seperti Palu di Sulawesi Program RevitalisasiTengah, Katingan di Kalimantan Tengah dan Rontoknya industri rotan di tanah air Pidie di Aceh.memang sebuah kenyataan yang tak

Hal lain yang tak kalah pentingnya terbantahkan. Untuk itu pemerintah, dalam adalah membangun terminal bahan baku hal ini Kementerian Perindustrian bertekad sebagai buffer stock di daerah sentra industri mebel rotan dan sentra bahan baku. Buffer stock akan berfungsi sebagai penampung sekaligus sebagai pengendali harga bahan baku rotan secara nasional.

Langkah-langkah penyelesaian ma-salah produksi antara lain melalui peningkatan peran perguruan tinggi dan lembaga-lembaga litbang terkait untuk melakukan research and development, khususnya di bidang finishing. Keberadaan Pusat Desain juga akan ditingkatkan perannya.

Berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), akan dilakukan pelatihan SDM furnitur rotan bidang teknik produksi di daerah-daerah sumber bahan baku, seperti di Palu, Katingan dan Pidie. Sedangkan pelatihan SDM rotan bidang desain akan dilaksanakan di daerah sentra industri mebel rotan, yaitu di Cirebon, Solo dan Surabaya.

Di samping itu juga akan di-selenggarakan lomba-lomba desain produk berbasis rotan serta mendorong

penyelundupan bahan baku rotan, karena desain-desain karya bangsa Indonesia yang sela in merugik an keuangan negara , bagus untuk go-international.dampaknya juga akan memukul industri rotan Mengenai penyelesaian masalah di dalam negeri.pemasaran dilakukan melalui peningkatan

kemampuan market intelligence serta aktif Sehubungan dengan program mengikuti pameran produk rotan yang revitalisasi industri rotan, kalangan pelaku bergengsi di dalam maupun luar negeri. industri rotan pasti berharap agar program Disamping itu melalui pendirian ruang tersebut dapat berjalan optimal, agar industri pamer/outlet furnitur di negara-negara tujuan rotan kembali meraih kejayaannya dan jangan ekspor dan daerah sentra industri furnitur. sampai ada cerita tragis: industri rotan mati

justru di lumbung rotan! (Edwardsyah Nurdin / Berkaitan dengan penyelundupan Trinanti Sulamit)bahan baku rotan, diharapkan adanya

tindakan tegas terhadap para pelaku

Alexander HamonanganInspektorat IV, Itjen

Keberpihakan pemerintah terhadap industri rotan hendaknya dilakukan dengan t idak diperpanjangnya Permendag No.36/2009. Bahan baku yang berkualitas baik sudah terlebih dahulu diekspor, ditambah lagi rotan sintetik di mana-mana. Gimana bisa bersaing?

Muhammad Imron Biro Keuangan. Setjen

Kalau bicara tentang peraturan, dan kita sebagai pengambil kebijakan, tentu sulit untuk mengakomodir kepentingan semua pihak. Dalam kasus peraturan ekspor bahan baku rotan, menurut saya jelas jika keran e k s p o r d i t u t u p, p e m e r i n t a h p e r l u memberikan kemudahan-kemudahan bagi pengusaha sehingga mereka tidak terlalu dibayangi kerugian finansial ketika keran ekspor bahan baku ditutup. Misalnya dengan memastikan supply yang tadinya terserap oleh ekspor menjadi terserap oleh demand dalam negeri.

40 41SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 22: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Wawancara Eksklusif Wawancara Eksklusif

Nilai ekspor bahan baku dan nilai tambah industri dalam negeri adalah dua variabel yang terkait. Seperti teori zero game, kemenangan pada nilai ekspor bahan baku merupakan kekalahan pada nilai tambah industri dalam negeri. Begitulah yang sedang terjadi pada industri rotan Indonesia.

Pada 1986, saat berlaku aturan pelarangan ekspor bahan baku rotan, jumlah industri pengolah rotan di Indonesia yang semula berjumlah 20 perusahaan meningkat pesat menjadi 300 perusahaan. Industri pengolah rotan di Taiwan dan Eropa yang semula memasok bahan baku dari Indonesia mengalami kebangkrutan. Sedangkan semenjak 2005 hingga kini dengan dibukanya keran ekspor, industri pengolahan rotan di Indonesia menurun dan sebaliknya di Cina, Taiwan, dan Italia bangkit kembali dan berkembang pesat.

Majalah Pengawasan SOLUSI mengupas persoalan ini dengan mewawancarai Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Ir. Aryan Wargadalam, MA (AW) yang didampingi oleh Kepala Sub Direktorat Industri Kayu dan Rotan Drs. Yuwono, MM (Y), berikut selengkapnya:

pada saat ditutupnya keran ekspor. Misalnya Bagaimana kondisi dan permasalahan yang waktu ekspor rotan dibuka, rotan Kalimantan dihadapi industri rotan saat ini?yang untuk bikin lampit dulu banyak (AW): Indonesia merupakan penghasil rotan pabriknya, sekarang nggak ada lagi beralih ke terbesar di dunia, 85%. Perkembangan akhir-Cina. Cina menjadi produsen lampit terbesar akhir ini, industri yang menggunakan bahan di dunia. Bukan itu aja, mebel dia bahkan baku rotan menurun, ini korelasinya adalah terbesar di dunia. Orang kita jadi tukang ukir dengan ekspor bahan baku rotan. Mulai tahun juga di sana.1986 hingga tahun 1997 puncaknya kita

mengekspor barang jadi sebanyak 170.000 Lalu bagaimana perkembangan industri ton. Tapi kemudian keran ekspor dibuka,

dibuka-tutup, industri pun menurun dengan rotan imitasi di Indonesia?adanya SK Menteri Perdagangan No.12/M- (AW): R o t a n i m i t a s i s e b e n a r n y a DAG/PER/6/2005, kemudian Permendag penggunaannya kan lain, rotan imitasi untuk No.36 Tahun 2009. outdoor, sedangkan rotan alam untuk indoor. Kondisi industri rotan sudah sangat terpuruk, K i t a m e m a n f a a t k a n n y a j u g a u n t u k dulu ekspor barang jadi 170.000 ton, sekarang diversifikasi pasar, jangan sampai pasar kita tinggal 45.000 ton, tinggal 1/3 utilisasinya. diisi orang lain, untuk mempertahankan Sementara ekspor bahan baku cukup tinggi pasarnya.32.000 ton. Apakah kita akan memberi kesempatan negara lain untuk menekan daya Apakah ada hubungan yang kurang saing industri rotan di dalam negeri? Kita sama menguntungkan antara industri rotan alam juga ngasih peluru ke orang lain. Sementara itu dengan yang imitasi?juga kondisi pasar yang semakin sulit karena (Y): Segmen pasar berbeda antara krisis ekonomi tahun 2008 yang dimulai di industri yang bahan baku sintetis dengan Amerika. rotan alam. Tren dunia untuk pasar Eropa dan

Amerika tetap mengkhendaki yang natural Penerapan ekspor bahan baku rotan telah karena rotan alam kan ramah lingkungan, bisa dilakukan pembatasan, masihkah ada didaur ulang. Negara maju sudah mengarah masalah? pada rotan yang tidak merusak lingkungan. (AW): Yang menjadi masalah adalah Bukan menjadi pesaing karena segmennya industri dalam negeri tidak mendapatkan berbeda. rotan yang berkualitas. Sementara yang Memang kondisi di Indonesia oleh teman-diekspor adalah kualitas A dan B, kita kebagian teman yang pro ekspor bahan baku yang jelek-jelek aja untuk dalam negeri. Di dihembuskan bahwa kita di dalam negeri kita samping itu ada penyelundupan juga. sudah disaingi oleh bahan yang imitasi, (Y): Daya saing indutri rotan dalam negeri padahal masing-masing punya segmen menjadi rendah karena bahan baku yang tersendiri. diekspor yang berkualitas, sedangkan berbeda dengan yang di dalam negeri. J a d i s e b e n a r n y a b a n y a k y a n g (AW): Di lain sisi, tidak ada kepastian bahan menghembuskan isu macam-macam dan baku. Jadi kalau mereka dapat order, cari dulu membuat kondisi menjadi rumit, ya?ada bahan bakunya. (Y): Ya, menjadi rumit. Teman-teman

yang ekspor bahan baku mentah itu Selama ini, regulasi apa paling tepat mengatakan 'di Indonesia tak bisa terserap terhadap rotan? karena di sini menggunakan imitasi'. Ya, (AW): Ya masa keemasan industri rotan ada memang kondisi sekarang tak bisa menyerap

42 43SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 23: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Karikatur

karena bahan baku masih diekspor terus. banyak seperti menyiapkan terminal bahan Permintaan barang jadi kan berkurang karena baku rotan di tiga lokasi yaitu Palu, Kalteng, kita mesti bagi-bagi ke Cina, Thailand dan lain- dan Aceh; memberikan pelatihan-pelatihan, lain tadi. Belum lagi kalau kita lihat dari segi serta lomba disain. efisiensi, Cina lebih dekat dengan pasar maka (Y): Sekarang kan k ita sudah ada costnya lebih murah. Infrastruktur lebih oke. moratorium TKI, jadi tenaga kerja makin Maka kalau kita nggak lindungi yang dalam banyak di dalam negeri. Kalau kita tidak negeri ya, tetap kalah-kalah terus. Kan gak menciptakan lapangan kerja, kan semakin dapat order, gimana mau nyerap. Ya kita terpuruk lagi. Memang masih ada beberapa upayakan agar orang yang hidup di lumbung kekhawatiran dari teman-teman eksportir padi jangan sampai mati kekurangan makan. yang mengatakan 'kalau ekspor dilarang, apa Jangan pesaing mendapatkan bahan baku bisa diserap?' Memang untuk sementara tidak dari kita. Kan ironis. Itu yang kita perjuangkan bisa diserap semua, maka oleh Pak Menteri terus. diusulkan untuk membuat buffer stock, jadi

seperti Bulog, ditampung. Mekanisme buffer stock inilah yang sedang dikaji dan dibahas Lalu langkah apa yang sedang kita secara mendalam. Agar tidak merugikan upayakan menjelang berakhirnya berlaku pengumpul rotan, tapi tidak merugikan Permendag No.36 Tahun 2009?industri barang jadinya itu tadi tetap kita (AW): K i t a b e r k o o r d i n a s i d e n g a n tampung. stakeholde seperti Kementerian Perdagangan (AW): Di lain sisi kita melakukan promosi dan Kementerian Komenko. Prinsipnya produk jadi rotan, mengikuti pameran sekarang ini adalah ingin menutup keran internasional seperti di Shanghai, Cina; di High ekspor, paling tidak recover. Di satu sisi kita Point Market, Amerika; di Köln, Jerman; dan ingin nilai tambah di dalam negeri, di lain sisi satu lagi di Valencia, Spanyol. (Edwardsyah kita ingin penyerapan tenaga kerja cukup Nurdin/Trinanti Sulamit/Tarjan)banyak. Langkah-langkah yang dilakukan

Wawancara Eksklusif

44 45SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

oleh : Yovantra Arif

Page 24: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

100 % Cinta Indonesia100 % Cinta Indonesia

Jika Anda jalan-jalan ke Cirebon, jangan Selama ini masyarakat mengenal batik hanya ingat akan udang atau industri mebel hanya dari tiga tempat, yaitu Pekalongan, Solo rotannya saja. Karena Cirebon punya ciri khas dan Yogyakarta. “Padahal Cirebon juga punya lain yang patut disimak, salah satu di batik yang tak kalah kualitas dan cita-rasanya,” antaranya adalah batik Cirebon. Pusat industri kata Edi Baredi bersemangat. “Dan saya ingin batik di Cirebon terletak di desa Trusmi, yang menjadikan batik Cirebon sebagai ikon, di letaknya hanya beberapa kilometer dari pusat samping ketiga kota tadi.”kota Cirebon. Di lokasi ini berdiri sentra Pada umumnya batik Cirebon terbagi industri batik terbesar di Cirebon. Dan di atas dua kelompok, yaitu batik Pesisiran danantara ratusan pelaku industri dan pengrajin batik Keraton. Hal ini dimungkinkan karena batik di sana, kita akan menjumpai “EB Batik secara geografis Cirebon terletak di pesisir Tradisional”, suatu merk dagang yang telah pantai dan memiliki dua buah keraton, yaitu dikenal luas khususnya di daerah Cirebon. Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Dalam kiprahnya di kancah perbatikan, “EB Konon berdasarkan sejarah dari dua keraton Batik Tradisional” mengusung slogan: Karya ini muncul beberapa desain batik Cirebon Putra Daerah, Kebanggan Nasional. Klasik seperti motif Mega Mendung, Paksinaga

Sang pemilik “EB Batik Tradisional” Liman, Patran Keris, Singa Barong dan lain-lain. adalah Edi Baredi. Telah puluhan tahun dia Sedangkan karakter batik Pesisiran menggeluti dan berkecimpung di dunia batik. dipengaruhi oleh karakter masyarakat Bahkan usaha batik yang digelutinya itu pesisiran yang pada umumnya memiliki jiwa merupakan usaha turun-temurun. “Dari terbuka dan mudah menerima pengaruh zaman Belanda usaha batik ini sudah berjalan. asing. Batik Pesisiran lebih cenderung Saya mewarisinya dari kakek dan orang tua memenuhi atau mengikuti selera konsumen saya,” tutur Edi Baredi ketika ditemui Majalah dari berbagai daerah dengan menggunakan Pengawasan SOLUSI pertengahan Agustus banyak warna sehingga lebih atraktif. lalu. “Namun manajemennya saja yang Bermacam-macam jenis dan corak berbeda. Saya lebih mengkhususkan diri batik yang dihasilkan oleh “EB Batik dalam mempromosikan batik ini agar dikenal Tradisional”, seperti batik tulis dan cetak, luas, tidak hanya di Cirebon tapi juga di seluruh dengan motif khas Cirebon yang terbuat dari Indonesia. Bahkan jika perlu ke manca negara.” berbagai macam bahan seperti katun, sutera,

organdi, sifon, sutera ATBM dan sebagainya. Di sekedar untuk kepentingan bisnisnya semata, samping memproduksi sendiri, batik yang namun lebih dari itu. Dia punya visi yang dihasilkan juga diperoleh dari para pengrajin pantas diteladani, yaitu kehendak untuk batik yang dibinanya. “Yang penting melestarikan dan memperkenalkan batik masyarakat sekitar sini produktif untuk Cirebon bukan saja di seluruh wilayah tanah membatik. Hasil produksinya disetor ke kami air, bahkan jika mungkin di manca negara. kemudian kami yang akan memasarkannya. Didasarkan oleh visi tersebut maka pemilik “EB Karena mereka kurang mampu dalam hal Batik Tradisional” tidak sungkan-sungkan pemasaran.” memberikan pendidikan informal secara

Hal terpenting dalam menunjang cuma-cuma kepada anak-anak putus sekolah pemasaran batik, menurut Edi Baredi adalah dan para penganggur untuk belajar harus selalu inovatif dalam membatik. Setelah berhasil menciptakan desain yang diharapkan mereka dapat bisa diterima oleh berbagai membuka usaha sendiri atau kalangan. Oleh karena itu bekerja pada industri batik dalam penciptaan desain ia yang ada di Cirebon.tidak sungkan menerima M a s i h b e r k a i t a n desain dari siapa pun, yang dengan bidang pendidikan, penting bagus dan dapat Edi Baredi juga punya gagasan diter ima k halayak . Di u n t u k m e m f o r m a l k a n samping tentu saja desain pendidikan batik di perguruan yang dic iptak an oleh t inggi, misalnya dengan d e s a i n e r n y a s e n d i r i . membuk a suatu jurusan B a h k a n d e m i u r u s a n perbatikan di Universitas desain ini pula maka salah seorang anak Edi Gunung Jati, Cirebon. Konon, gagasan itu Baredi mengkhususkan diri sekolah di bidang telah dibuatkan proposalnya dan dikirim ke desain. pihak-pihak terkait.

Dalam hal pemasaran produk boleh K o n s e p i n o v a s i l a i n y a n g dikata “EB Batik Tradisional” telah merambah dikembangkan oleh Edi Baredi adalah dengan pasar di seluruh Indonesia. Bahkan di tahun mendirikan “Kampoeng Batik”. “Kampoeng 1988 – 1998 perusahaan ini memiliki kantor Batik” adalah tempat yang khusus disediakan c a b a n g d i S i n g a p u r a y a n g k h u s u s pemilik perusahaan untuk memanjakan para memasarkan produk ke luar negeri, seperti pengunjung, Di sini disediakan makanan khas Singapura, Malaysia, Thailand, Birma, Filipinan tradisional serta oleh-oleh khas Cirebon. bahkan sampai ke Afrika. Hanya sayangnya Tersedia pula gasibu utama yang luas yang karena imbas krisis ekonomi di tahun 1998, dapat menampung ±180 orang dilengkapi kantor cabang di Singapura itu terpaksa dengan hotspot.ditutup. Selain itu ada beberapa fasilitas lainnya

“Tapi walaupun ditutup, pasar untuk seperti ruang VIP, ruang meeting lengkap luar negeri itu tetap ada,” jelas Edi Baredi. dengan infocus dan LCD Proyektor, Musholla, “Hanya caranya berbeda. Sekarang melalui Workshop Batik, Galeri lukis kaca, ATM, dan internet. Dalam era globalisasi saat ini, tempat parkir yang luas.pemasaran produk dapat dilakukan melalui B a t i k m e m a n g c i r i k h a s d a n internet.” kebanggaan bangsa Indonesia dan batik

Ada hal lain yang menarik dari seorang Cirebon merupakan salah satu di antaranya Edi Baredi, yaitu visinya tentang batik Cirebon. yang pantas ditengok. (Edwardsyah Nurdin)Dia tetap bergelut di dunia batik bukan hanya

46 47SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Menengok Batik

Cirebon

Page 25: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Lebih Dekat Dengan AuditiLebih Dekat Dengan Auditi

Sekolah Menengah Teknologi Industri Yogyakarta (SMTI Yogyakarta) merupakan salah sekolah vokasi/kejuruan yang berada di lingkungan Kementerian Perindustrian. Sekolah yang hingga tahun 1985 dikenal sebagai Sekolah Teknologi Menengah Atas (STMA) ini terletak di bilangan Kusumanegara, Yogyakarta. Dengan kemampuannya menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten di bidang industri, terutama bidang kimia industri dan kimia analisis, tak salah kiranya apabila Majalah Pengawasan Solusi menampilkannya dalam “Lebih Dekat dengan Auditi” kali ini.

psikotes, tes wawancara, dan tes fisik yang Penerapan ISO mendukung kinerja berupa tes buta warna dan tes untuk SMTI Yogyakarta dalam mendidik siswa-memastikan bahwa kondisi fisik calon siswa- siswinya sehingga memiliki kompetensi siswinya memenuhi tuntutan industri yang unggul di bidang kimia industri dan kimia misalnya melarang karyawan prianya untuk analisis. Untuk bidang kimia industri, fokus bertindik/bertato. Dengan nama besar SMTI kompetensi ada pada kontrol proses dan Yogyakarta, calon peserta didik yang berminat proses industri kimia, sedangkan untuk mendaftar tidak hanya berasal dari dalam bidang kimia analisis berfokus pada kontrol provinsi D.I. Yogyakarta, namun juga dari luar kualitas (Quality Control/QC). Lulusan SMTI provinsi karena tidak ada pembatasan kuota Yogyakarta pada umumnya bekerja di bidang provinsi. industri kimia, petrokimia, makanan, dan

Pada tahun pertama, siswa-siswi SMTI farmasi baik di dalam maupun di luar negeri mendapatkan materi teori dan dilanjutkan misalnya di Timur Tengah, Jepang, dan dengan lebih banyak pendidikan terapan di Amerika Serikat. Dengan kompetensi yang tahun kedua dan ketiga. Kurikulum yang dimiliki lulusan SMTI juga dapat berkarier di diberikan juga dilengkapi dengan berbagai ketentaraan dengan bergabung dengan praktikum di sejumlah laboratorium yang Tentara Nasional Indonesia (TNI) utamanya di dimiliki yaitu Laboratorium Komputer, laboratorium forensik, sebagai tenaga laboran Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium di bidang pendidikan dan kesehatan maupun Kontrol Proses, Laboratorium Instrumen bekerja secara mandiri. Analisis, Laboratorium Kimia Analisis dan Dengan segala fasilitas yang dimiliki Laboratorium Kimia Teknik yang semuanya sekolah yang dipimpinnya, Dra. Tri Ernawati, telah dilengkapi dengan sarana-prasarana M.Si berharap dapat menambah jumlah pendukung yang cukup muktahir. siswanya. Dengan demikian diharapkan akan

lebih banyak generasi muda yang dapat menikmati pendidikan kejuruan bidang Peningkatan Kinerja dengan ISO 9001 industri dengan keunggulan fasilitas yang SMTI Yogyakarta telah menerapkan ISO dimiliki SMTI Yogyakarta dan menjadi SDM 9001 sejak tahun 2007 untuk meningkatkan yang memiliki kompetensi unggul di bidang kinerjanya dengan menerapkan SOP terkait industri sehingga dapat berperan serta dalam dengan proses pembelajaran, yaitu antara lain pembangunan sektor industri di Indonesia. SOP Proses Pembelajaran, SOP Sistem Evaluasi Namun dengan keterbatasan lahan dan ruang Pendidikan, dan SOP Penanganan Produk yang tersedia saat ini, nampaknya harapan yang Tidak Sesuai. Pelaksanaan SOP sesuai tersebut masih perlu waktu untuk dapat dengan ISO membuat pelaksanaan business diwujudkan. (Dyan Garneta/ Zita Tessa process di SMTI Yogyakarta menjadi lebih Rahayani)teratur dan terarah sehingga mendukung

proses belajar mengajar yang dilaksanakan.

48 49SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

SMTI Yogyakarta, Pencetak Angkatan Kerja Kompeten di Bidang Industri

Kepala SMTI Yogyakarta Dra. Tri periode kelulusan yang lalu, sekitar 60% Ernawati, M.Si, didampingi oleh Kasubag Tata lulusan langsung mendapatkan pekerjaan dan Usaha Budi Raharjo, S.Pd, menuturkan bahwa 30% lainnya melanjutkan pendidikan di pada awalnya STMA didirikan pada tahun 1947 perguruan tinggi. Ya, kurikulum pendidikan untuk memberikan pendidikan ikatan dinas SMTI yang dilaksanakan selama 3 tahun terutama bagi pegawai di lingkungan tersebut dirancang agar tidak hanya mampu K e m e nte r i a n K e m a k m u ra n ya n g d i - menghasilkan lulusan yang memiliki kom-maksudkan untuk meningkatkan kompetensi petensi untuk langsung bekerja di bidang di bidang teknologi. Setelah selesai industri, namun juga mempunyai bekal yang pendidikan, mereka kembali ke daerah asal cukup untuk melanjutkan pendidikan ke masing-masing untuk mendukung pem- jenjang lebih tinggi. Hal tersebut dimungkin-bangunan di sana. Mereka yang menikmati kan karena kurikulum pembelajaran yang pendidikan di STMA kebanyakan berasal dari digunakan telah memadukan teori dan berbagai provinsi di Pulau Jawa, namun tidak praktek yang telah disesuaikan dengan sedikit pula yang berasal dari Papua dan juga kebutuhan sektor industri. Didukung dengan Timor Timur (yang kala itu masih merupakan 36 tenaga pengajar serta tenaga ahli yang wilayah NKRI). Dalam perkembangannya menguasai bidang kimia industri serta native kemudian, seiring dengan minat masyarakat speaker yang mendukung pelajaran bahasa, untuk dapat mengenyam pendidikan di SMTI Yogyakarta dinilai mampu memberikan sekolah ini, STMA pun menerima masyarakat pendidikan kejuruan bidang kimia industri umum sebagai sekolah vokasional (kejuruan). yang berkualitas.Pada tahun 1985, STMA berubah nama Namun ternyata tidaklah mudah untuk menjadi SMTI Yogyakarta. menjadi siswa-siswi SMTI Yogyakarta. Seleksi

masuk yang dilakukan secara bertahap Lulusan Diminati Industriterhadap calon siswa-siswi memastikan Kemampuan SMTI Yogyakarta dalam bahwa hanya mereka yang berkemampuan menghasilkan sumber daya manusia dengan sajalah yang dapat bergabung dengan SMTI. kompetensi yang dibutuhkan oleh industri Seleksi ini dilaksanakan mendahului sekolah membuat lulusan SMTI mudah mendapatkan vokasional lain dengan mengutamakan tes pekerjaan setelah menamatkan pendidikan. matematika dan IPA pada seleksi awalnya. Bukan hanya itu, tidak jarang sebelum lulus Mereka yang lolos seleksi kemudian menjalani mereka sudah 'diminta' untuk bekerja di seleksi lanjutan pada tes tahap kedua yaitu perusahaan-perusahaan tertentu. Pada

Page 26: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

SnapshootKlinik Konsultasi

Jika Bapak/Ibu/Saudara ingin berkonsultasi seputar masalah-masalahyang dihadapi dalam melaksanakan tugas kedinasan,

pertanyaan dapat dikirimkan ke email redaksi majalah SOLUSI [email protected]

Tanya: Sehubungan dengan pelaksanaan lelang pengadaan pekerjaan rehabilitasi ruang kantor, Panitia Pengadaan Instansi “X” menanyakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan koreksi aritmatika dalam evaluasi penawaran?2. Persyaratan pernyataan bukan PNS, bolehkah disampaikan pada saat klarifikasi kualifikasi?

Jawab:1. Koreksi aritmatika dipakai untuk evaluasi penawaran. Koreksi aritmatika dapat mengubah

urutan nilai penawaran, sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula. Namun dalam kontrak, harga yang dipakai adalah harga sesuai dengan surat penawaran.

2. Persyaratan pernyataan bukan PNS merupakan bagian dari evaluasi kualifikasi perusahaan yang dilakukan setelah calon-calon pemenang diperoleh namun belum diumumkan (Sistem pasca kualifikasi). Dengan demikian persyaratan tersebut dapat disampaikan pada saat evaluasi kualifikasi perusahaan dengan melakukan klarifikasi kepada pimpinan perusahaan. Kecuali dalam RKS dinyatakan dengan jelas bahwa dokumen-dokumen pernyataan harus dilampirkan dalam surat penawaran, karena persyaratan RKS merupakan pernyataan yang mengikat secara hukum.

50 SOLUSI September 2011

Snapshot

Itjen Kemenperin bekerjasama dengan BPKP pada Juli 2011 dalam melaksanakan workshop/pelatihan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebanyak 2 (dua) kali. Workshop pertama pada tanggal 4-8 Juli 2011 di Wisma Industri Ciawi diperuntukan bagi pegawai di lingkungan Inspektorat Jenderal, sedangkan workshop kedua pada 15-17 Juli 2011 di Yogyakarta diperuntukkan bagi para eselon II di Kementerian Perindustrian. Kedua workshop tersebut merupakan salah satu tahapan penerapan SPIP di lingkungan Kementerian Perindustrian, mulai dari tingkat manajeman sebagai pengendali kegiatan di unit kerja masing-masing hingga auditor sebagai aparat pengawas intern yang berfungsi memantau pelaksanaan kegiatan yang berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (Ciendy Martha Gayatri)

Setiap peringatan hari kemerdekaan RI, Kemenperin memberikan anugerah terhadap pelaksanaan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) di lingkungan instansi pemerintah. Pada 2011 penganugerahan akan dilakukan pada tingkat Kementerian/ Lembaga, BUMN dan juga instansi tingkat Pemerintah Daerah Provinsi. Pada tanggal 2 – 4 Agustus 2011 telah dilaksanakan wawancara penilaian penganugerahan penghargaan P3DN. Wawancara dilakukan oleh tenaga ahli, akademisi dan praktisi terhadap 10 dari peserta Kementerian/Lembaga, 10 dari peserta BUMN dan 8 peserta dari Pemerintah Daerah Provinsi. Seluruh peserta sebelumnya telah melalui penilaian tahap pertama yang dilakukan tim juri dari BPKP. (Ciendy Martha Gayatri)

Pada 2011, Itjen kembali mengadakan audit eksternal oleh PT. TUV NORD untuk mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008. Sebelum audit eksternal dilakukan, pegawai Itjen perlu melaksanakan audit internal terlebih dahulu. Oleh karena itu pada Selasa, 16 Agustus 2011 Inspektorat Jenderal mengadakan pembekalan bagi pegawai Itjen melalui Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) mengenai Audit Internal Pelaksanaan ISO 9001:2008. Peserta PKS merupakan pegawai yang belum memiliki sertifikat audit internal, sehingga nantinya seluruh pegawai Itjen memiliki kemampuan melaksanakan audit internal pelaksanaan ISO 9001:2008. (Ciendy Martha Gayatri)

51SOLUSI September 2011

Page 27: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Telaah Telaah

klasik di lingkungan pengawasan internal Sistem Pengawasan dan Pemeriksaanyakni masalah in-efisiensi fungsi pengawasan. Istilah pemeriksaan dan pengawasan Pengawasan tidak efisien karena dalam merupakan dua terminologi yang tidak identik prakteknya terdapat tumpang tindih di antara dan tidak dapat saling dipertukarkan. sesama APIP itu sendiri. Di lingkungan Pemda Pemeriksaan hanya dapat dilakukan oleh dapat terjadi tumpang tindih antara bidang pihak independen. Sedangkan pengawasan pemeriksaan Itjen Kementerian Dalam Negeri, meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi dan Inspektorat manajemen entitas dalam rangka menjamin Kabupaten/Kota. Di lingkungan Kementerian pencapaian tujuan organisasi. Pengawasan Pertahanan dan TNI dapat terjadi tumpang dapat dilakukan oleh pihak yang tidak tindih antara Itjen Kementerian Pertahanan, i n d e p e n d e n ( d h i . A P I P ) d e n g a n Itjen TNI, Itjen Angkatan dan Inspektorat menggunakan berbagai teknik seperti reviu, Kotama di Daerah atau Inspektorat Badan pemantauan, evaluasi, sosialisasi, pendidikan Pelaksana Pusat (Balakpus). Di lingkungan d a n p e l a t i h a n , p e m b i m b i n g a n d a n Polri juga dapat terjadi tumpang tindih antara konsultansi dan inspeksi, termasuk juga audit Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) (pemeriksaan).Mabes Polri dan Inspektorat Pengawasan Di Indonesia terdapat beberapa lapis Daerah (Itwasda) pada tiap Polda. Belum lagi APIP mulai dari Badan Pengawasan Keuangan dengan adanya kewenangan BPKP untuk dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat melakukan pemeriksaan khusus pada proyek Jenderal Kementerian, hingga Inspektorat besar berdasarkan perintah Presiden.Provinsi, Kabupaten/Kota. Permasalahan

Permasalahan lain yang tidak kalah unit kerja pengawasan di luar struktur penting adalah efektivitas fungsi pengawasan. organisasi yang ada. Ada dua alternatif:. Umumnya fungsi pengawasan itu melekat Pertama, unit inspektorat secara administrasi secara administrasi dan fungsi dalam struktur b e r t a n g g u n g j a w a b k e p a d a organisasi entitas yang bersangkutan. Dengan Menteri/Pimpinan Lembaga, namun secara posisi di bawah pimpinan entitas—biasanya fungsi bertanggung jawab kepada induk merupakan orang ketiga setelah pimpinan organisasi tertentu sebagai koordinator fungsi dan wakil/sekretaris—adalah sangat sulit bagi pengawasan secara nasional. Kedua, baik kepala APIP untuk bersikap independen secara fungsi maupun administrasi unit terhadap pimpinannya. Alih-alih bersikap inspektorat bertanggung jawab kepada induk obyektif, APIP terkadang menjadi alat untuk organisasi tertentu sebagai koordinator fungsi “mengamankan” kebijakan pimpinan. pengawasan secara nasional, sehingga Obyektivitas dan loyalitas terkadang menjadi kedudukan unit inspektorat tersebut lebih pilihan dikotomis bagi APIP. merupakan “kepanjangan tangan” dari induk

I n s t i t u s i p e n g a w a s a n j u g a organisasi pengawasan di lingkungan entitas mengalami kendala dalam hal pembinaan yang diawasi. Pilihan alternatif kedua lebih SDM. Kualitas SDM yang tidak memadai baik menjamin independensi unit inspektorat hard competence (penguasaan teknik audit, terhadap entitas yang diawasinya. pemahaman sistem dan prosedur, dan SDM yang kompeten dapat dicapai pemahaman akuntansi) maupun sof t melalui sistem rekrutmen yang ketat dan competence (integritas, disiplin, motivasi dan penyediaan pola pengembangan karir yang tanggung jawab). Sudah terlanjur sering kita jelas. Staf yang direkrut untuk bergabung ke beranggapan bahwa unit kerja inspektorat dalam unit kerja pengawasan harus orang adalah tempat “orang buangan” yang pilihan dari tiap unit kerja karena pengawas bermasalah atau sudah tidak lagi bermanfaat harus lebih pintar dari yang diawasi. Dengan di unit kerja operasional. Mungkin itu posisi sebagai “mata dan telinga” pimpinan, sebabnya mengapa pelatihan teknis jabatan diharapkan ia memiliki pemahaman global fungsional auditor hanya bepengaruh sedikit tentang organisasi. Seharusnya unit kerja terhadap peningkatan profesionalisme APIP. pengawasan merupakan center of excellent (di B a ny a k K e m e n te r i a n a t a u Le m b a g a sampin unit litbang) di mana “alumni” dari unit mengalokasikan anggaran operasional kerja pengawasan dapat diterima di unit kerja pengawasan kurang dari 1% dari total manapun. Untuk staf yang tetap memilih anggaran yang dikelola. Bagaimana mungkin berkarir secara fungsional harus dicarikan mengharapkan unit kerja inspektorat dapat jenjang karier yang jelas. Hal ini dapat diatur bekerja secara optimal di tengah kurangnya dengan membuka sekat antar lembaga/ komitmen pimpinan dan keterbatasan instansi pemerintahan bagi seluruh tenaga dukungan anggaran dan SDM yang memadai. fungsional auditor sehingga mobilitas

horizontal dan vertikal mereka dapat terjamin dan profesionalisme di bidang pengawasan Posisi Pengawasan Internalterus terasah. Turn over yang cukup tinggi juga Fungsi audit sektor publik akan lebih dapat menghilangkan potensi KKN yang efektif bila didukung dengan beberapa faktor: mungkin timbul dari terjalinnya hubungan independensi organisasi, kewenangan formal, baik antara pengawas dengan yang diawasi. pendanaan yang cukup, SDM yang kompeten,

Ketersediaan anggaran bagi unit dan standar profesi . Dalam konteks organisasi ibarat darah dalam tubuh. p e n g a w a s a n i n t e r n a l d i I n d o n e s i a Anggaran operasional fungsi pengawasan independensi organisasi dapat dicapai seharusnya ditetapkan secara proporsionaldengan menempatkan garis tanggung jawab

Oleh: R. Emil PanjaitanInspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian

Posisi Pengawas Internal Dalam RangkaPenguatan Reformasi Keuangan Negara

52 53SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Page 28: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Telaah Telaah

dengan total anggaran yang diawasi. Semakin namun yang lebih utama lagi adalah besar anggaran semakin besar pula risiko memperbaiki sistem pengendalian intern agar penyimpangan yang terjadi. Untuk itu penyimpangan dapat dicegah sedini pimpinan entitas harus menekan risiko mungk in. Banyak temuan BPK yang tersebut dengan memberdayakan fungsi d i s e b a b k a n o l e h k e l e m a h a n s i s te m pengawasan internalnya melalui dukungan pengendalian intern tidak direspon secara anggaran yang memadai. Anggaran tersebut memadai karena tumpulnya fungsi APIP seharusnya meng-cover juga kebutuhan dalam memberikan konsultasi, sosialisasi, operasional pemeriksaan dan bukan sekadar pendidikan dan pelatihan, pembimbingan, biaya perjalanan dinas saja. Dengan dan pertanggungjawabannya. Seharusnya dicukupinya kebutuhan operasional maka peran APIP harus sudah bergeser dari hanya pengawas tidak lagi tergantung pada fasilitas sebagai watch dog menjadi lebih sebagai yang disediakan auditee sehingga ia dapat konsultan dan katalis.lebih independen dalam melakuk an Watch dog adalah peran konvensional pengawasan dan melaporkan hasilnya. dari pengawas internal yang mencakup

Profesionalisme dibangun di atas tiga p e k e r j a a n m e n gi n s p e k s i , o b s e r va s i , pilar, yaitu: keahlian, standar profesi dan kode menghitung, cek dan ricek yang tujuannya etik. Unit pengawasan internal dikatakan adalah memastikan ketaatan terhadap profesional jika secara kolektif mempunyai hukum, peraturan, dan kebijakan organisasi. keahl ian untuk melaksanak an tugas Peran watch dog biasanya menghasilkan pengawasan, menerapkan standar profesi rekomendasi yang mempunyai dampak pengawasan, dan dalam menjalankan tugas jangka pendek. Pengawas internal dapat pengawasannya, mematuhi kode etik berperan sebagai konsultan dengan pengawasan. Kebutuhan akan standar profesi m e m b e r i k a n a d v i c e t e n t a n g s i s t e m dan kode etik merupakan kebutuhan yang pengendalian internal dengan rekomendasi mendesak karena keduanya akan menjadi yang biasanya bersifat jangka menengah. koridor bagi pelaksanaan tugas pengawasan. Peran katalis menempatkan pengawas

Dengan koridor yang jelas diharapkan sebagai fasilitator dan agents of change yang tidak terjadi tumpang tindih pengawasan. mendorong ke arah yang lebih baik. Maka Tumpang tindih ini dimungkinkan karena Quality assurance dan keterlibatan pengawas sebagian besar APIP lebih memfokuskan internal dalam mengarahkan manajemen pelaksanaan tupoks i pada kegiatan mengelola organisasi dapat menghasilkan pemeriksaan. Padahal teknik pengawasan long-term values bagi organisasi.bukan hanya melalui pemeriksaan saja,

54 55SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

Menu media massa yang hangat menyebabkan gap antara 'yang seharusnya belakangan ini adalah pemberitaan mengenai (das sollen)' dan 'yang terjadi (das sein)'. ditangkapnya sejumlah pejabat pada Seharusnya pengawas internal mengetahui Kementer ian/ Lembaga oleh Komis i lebih awal, tetapi kenyataan yang terjadi di Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan banyak K/L tidaklah demikian. Tulisan ini dugaan suap pengadaan, mark up, dan berusaha mendalami perlunya membangun sebagainya. Tak cukup dihitung dengan jari, profil dan “behaviour” (perilaku) auditi bagi besarnya hingga puluhan miliar rupiah. pekerjaan audit internal. Banyak orang termasuk presiden kaget dan Setidaknya (at least) ada empat aspek kecewa. Pertanyaan yang paling sering yang “wajib” diketahui oleh internal auditor muncul setelah itu, misalnya: “Kok hal itu bisa terhadap auditinya, yakni: fungsi (the terjadi? Di mana peran APIP atau Inspektorat functions), masa lalu (the past), area risiko (the Jenderalnya?” lalu muncul sebuah pernyataan: risk area) dan individu dalam unit kerja (the “Pengawas internal (internal auditor) people).seharusnya sudah mengetahui semua itu

.terlebih dahulu.” Ilustrasi di atas bisa menjadi Fungsi (the Functions) pintu masuk bagi kita untuk menganalisis Tugas dan fungsi dari institusi atau terjadinya penyimpangan pada sebuah satuan kerja auditi yang bersangkutan harus institusi dan peran pengawas internal-nya. dipahami betul oleh para auditor internalnya,

Sebagai entitas dalam sebuah hal ini adalah suatu keharusan (it is a must), dari organisasi besar, pengawas internal memiliki visi, misi, arah kebijakan dan strategi, kondisi akses informasi dan data yang seharusnya yang diharapkan, tujuan, sasaran, program, lebih mudah didapat ketimbang pengawas kegiatan sampai dengan besarnya sumber eksternal. Hal ini memungkinkan potensi dana atau anggaran yang telah dan akan penyimpangan dapat lebih cepat diketahui dikelola auditi termasuk penerimaan pajak serta dicegah atau bahkan diatasi dengan dan bukan pajak. Auditor internal juga perlu peran pengawas internal. Dalam mencermati mengetahui business process yang terjadi pada peran dan fungsi pengawas internal di negara unit kerja audit, melakukan penimbangan berkembang seperti Indonesia, kita perlu mengenai kesesuaiannya dengan harapan menyadari faktor stabilitas dan budaya, para shareholders, stakeholders dan publik. kemauan dalam melakukan perubahan, Auditor juga harus mampu mengetahui mulai s istem legis lat i f, kematangan dalam dari titik kesesuaian yang paling normatif penatakelolaan organisasi, tradisi dan praktik hingga titik potensial (titik kritis) terjadinya eksternal audit, serta memperhitungkan pihak deviasi bahkan kemungkinan terjadinya yang menjadi pengendali dalam proses audit kejahatan (fraud).internal. Berbagai faktor inilah yang

Auditi Wajib DikenaliOleh : Kris Widiarso dan Trinanti SulamitInspektur III dan Staf Itjen Kemenperin

Page 29: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Rak BukuTelaah

A u d i t i n t e r n a l t i d a k b e r h e n t i tepat, penerapan pendekatan audit yang m e n g a l a m i p e r k e m b a n g a n . H a l i n i kurang sesuai, penggunaan staf yang salah, mendorong munculnya pendek atan- pelanggaran pada standar profesional, waktu pendekatan baru dalam pelaksanaannya. pelaksanaan audit yang tidak tepat, serta Salah satu aspek yang sering mendapatkan pembuatan laporan yang tidak tepat dan tidak perhatian adalah pada perencanaan audit. memberikan keyakinan yang memadai.Penyebabnya karena perencanaan audit Buku ini dapat digunakan sebagai salah dianggap memiliki pengaruh besar dalam satu upaya untuk mengatasi kritik yang proses audit yang dilaksanakan kemudian. menyatakan bahwa perencanaan audit Saat ini auditor internal dituntut untuk merupakan salah satu titik lemah dalam memiliki sikap yang independen, mampu keseluruhan proses audit. Buku Audit Planning: memberikan keyakinan yang obyektif, dan A Risk-Based Approach yang terdiri dari 8 bab dapat menjadi consulting partner dalam ini merupakan bagian dari seri buku untuk o r g a n i s a s i s e h i n g g a t i d a k h a n y a melakukan reviu sistem kontrol internal dan meningkatkan pelaksanaan kinerja organisasi meyakinkan bahwa proses manajemen resiko namun juga mampu memberikan nilai telah cukup dilaksanakan dalam organisasi tambah pada manajemen risiko, kontrol, dan baik sektor publik maupun privat. Dari sisi proses tata kelola. Dalam menjalani peran publikasi dan gaya penulisan, buku Audit sebagai consulting partner perlu diperhatikan Planning: A Risk-Based Approach ini berdasar kebutuhan manajemen, motivasi dan alasan pada Institute of Internal Auditor's Professional pihak yang membutuhkan konsultasi, Practices Framework. keahlian dan tenaga yang diperlukan, potensi Pada bagian awal buku ini ditekankan dampak bagi rencana audit yang sebelumnya pentingnya perencanaan audit berbasis resiko telah direncanakan, potensi dampak bagi sebagai salah satu cara untuk membidik area pekerjaan audit di masa depan, dan potensi beresiko tinggi dan mempermudah auditor keuntungan yang didapatkan dari kegiatan dalam mencapai hasil audit yang maksimum. tersebut. Dengan sistem organisasi yang cukup

Jelas terlihat bahwa peran auditor kompleks saat ini, wilayah lingkup audit sangat pent ing dalam mewujudk an sangatlah luas, untuk itu diperlukan adanya manajemen risiko yang efektif untuk panduan supaya auditor dapat menempatkan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam diri dalam perannya mendukung organisasi organisasi sektor publik yang mungkin saja dalam menerapkan peraturan yang berlaku terjadi akibat pelaksanaan audit yang kurang dan memperkecil terjadinya kesalahan.

oleh auditi perlu dicermati atau dikaji Masa lalu (the Past)kesahihannya berdasar pada best practicess Gambaran lengkap masa lalu auditi yang up to date. Cakupan risiko di sini tidak berkaitan dengan track record auditi yang hanya berkaitan dengan kerugian negara atau sangat penting untuk dikumpulk an, uang tetapi juga risiko dituntut secara hukum didokumentasikan, dan dijadikan bank data oleh masyarakat atau publik. Risiko berkaitan sebagai bekal sebelum para auditor terjun ke dengan penilaian kinerja pimpinan, minimnya lapangan. Gambaran awal yang komprehensif manfaat atau benefit program dan kegiatan, m e n g e n a i s at u a n k e r j a a u d i t i a k a n hingga risiko terjadinya penyimpangan yang menentukan pula ke-komprehensif-an berdampak pada aspek pidana.laporan audit yang dihasilkan. Past berkaitan

dengan apa saja yang terjadi pada unit kerja tersebut beberapa tahun di belakang. Individu dalam Unit Kerja (the People) Termasuk hal-hal yang belum diperbaiki Auditor perlu mengenali individu-dengan sempurna atau semestinya. Tentu saja individu yang melaksanakan tugas mulai dari ini bukan dimaksudkan untuk mengorek- level paling atas sampai level menengah pada ngorek yang sudah 'beres' atau sudah teraudit. unit kerja auditi. Tentu saja idealnya adalah Namun hal ini merupakan usaha memotret pengenalan auditor dapat mencapai hingga auditi dari berbagai sudut untuk memberikan pada level staf. Memang hal ini tidak mudah nilai tambah kepada organisasi. Tidak jarang tetapi harus diupayakan dengan berbagai suatu temuan pemeriksaan memiliki pola cara, misalnya dengan membuka saluran yang sama dengan temuan lainnya (berulang). aduan yang menampung informasi baik Celakanya, pengabaian atau pembiaran tertulis maupun lisan dari seluruh unit kerja terhadap temuan tersebut pun tidak jarang yang menjadi auditi. Maka muncullah sebuah juga berulang. Tersedianya bank data kredo: “auditor patut mendengar nyanyian m e n g e n a i m a s a l a l u a u d i t i s e c a r a individu-individu dalam unit kerja auditi”. komprehensif bertujuan untuk antisipasi Namun demikian, kita pun perlu memberikan meminimalkan penyimpangan yang berulang catatan bahwa dalam membuka saluran dan sistemik. informasi diperlukan kemampuan untuk

menyaring karena tujuannya bukanlah melahirkan gunjingan melainkan perbaikan Area Risiko (the Risk Area)organisasi. Auditor perlu mengetahui domain

Sebagai penutup dari tulisan ini, atau area risiko pada unit kerja auditi. muncul pertanyaan: “Apakah auditor internal Pengetahuan tersebut pun perlu merujuk ikut berdosa apabila auditinya tersangkut pada sebuah ukuran, misal: kategori tinggi, masalah atau kasus?” Hal ini bukanlah sedang atau kecil. Auditor harus mampu persoalan dosa atau tidak berdosa. Yang mengidentifikasi dan menganalisa risiko menjadi poinnya adalah auditor seharusnya dengan menggunakan skala prioritas. Kita mampu mengetahui potensi penyimpangan perlu mengingat bahwa tidak semua program auditinya sehingga dapat dilakukan usaha atau kegiatan mempunyai risiko tinggi, serta pencegahan hal-hal yang tidak sesuai sedini sebaliknya. Untuk itu sistem, model atau alat mungkin.pengendalian risiko yang diimplementasikan

Judul: Audit Planning: A Risk-Based ApproachPengarang: K.H. Spencer PickettPenerbit: John Wiley & SonsTahun Terbit: 2006Jumlah Halaman: 288

56 57SOLUSI September 2011 SOLUSI September 2011

pengawas internal memiliki akses informasi dan data yang seharusnya lebih mudah didapat ketimbang pengawas eksternal.

Page 30: Dipersembahkan Oleh SOLUSI

Rak Buku

Selanjutnya pembaca akan dipandu organisasi.secara bertahap mengenai perencanaan audit Jika perencanaan audit internal berbasis resiko. Diawali dengan teknik dasar didesain dengan tepat, maka perencanaan perencanaan audit, hingga pengaturan audit diawali dengan target yang ingin dituju dan dan pendekatan secara menyeluruh pada kemudian diterjemahkan menjadi program p e re n c a n a a n a u d i t b e r b a s i s re s i k o. kerja untuk memandu pekerjaan auditor Perencanaan mengenai audit internal berbasis sehingga audit yang dilaksanakan menjadi resiko yang akan dilaksanakan perlu dibuat terarah.secara terfokus, fleksibel, dan tepat sasaran Buku in i se la in ber is i tentang sehingga memenuhi tuntutan organisasi akan pembahasan teoritis juga dilengkapi dengan kinerja yang tinggi. contoh kasus sederhana yang dapat

Pembuatan perencanaan audit membantu dalam mendalami perencanaan berbasis resiko ini juga memiliki time frame audit dan contoh cek list mengenai cara tertentu yang disusun berdasarkan rencana penilaian komponen-komponen dalam jangka panjang, menengah, dan pelaksanaan perencanaan audit berbasis resiko, tidak salah audit secara aktual. Resiko strategis tingkat kiranya apabila buku ini dijadikan salah satu tinggi dapat didetailkan pada time frame yang referensi dalam perencanaan audit untuk lebih pendek. Perencanaan berbasis resiko meningkatkan kualitas pelaksanaan audit akan dapat digunakan untuk menunjukkan yang lebih tepat sasaran. (Dyan Garneta)prioritas dalam aktivitas audit internal yang dilaksanakan dan konsisten dengan tujuan

RALAT:Vox Populi pada SOLUSI No.2 Vol.1 Juni 2011pada halaman 14 seharusnya tertulis:Hilma, Sekretariat Itjen "Menurut saya, fase paling kritis PBJ adalah pada waktu penetapan kualifikasi. Dari awal sebaiknya user harus sudah benar-benar paham barang seperti apa yang mereka inginkan.”

58 SOLUSI September 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H

Redaksi Majalah Pengawasan

mengucapkan

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Minal Aidin Walfaidzin

SOLUSI Majalah Pengawasan SOLUSI versi pdf dapat diunduh dari

www.kemenperin.go.idwww.kemenperin.go.id