DI P P R R K K T T A A Website : www.dinke Email : dinkes@dinke INAS KESEHATAN KABUPA JL. SULTAN HADIWIJA R R O O F F I I L L K K E E S S E E H H A A T T A A N N A A H H U U N N 2 2 0 0 1 1 4 4 es.demakkab.go.id es.demakkab.go.id ATEN DEMAK AYA 44 DEMAK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Dinas Kesehatan Kabupaten DemakJl.Sultan Hadiwijaya No.44 Demak
Telp./ Fax (0291) 685934Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. iii
DAFTAR ISI
HalamanHalaman JudulKata Pengantar iRedaksi iiDaftar Isi iii
BAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang.......................................................B. Tujuan....................................................................C. Sistematika.............................................................
123
BAB II : GAMBARAN UMUMA. Demografi…………………………………………….B. Geografis……………………………………………..C. Pemerintahan………………………………………..
689
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATANA. Umur Harapan Hidup..............................................B. Angka kematian......................................................C. Status Gizi..............................................................D. Angka kesakitan.....................................................
15151819
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATANA. Pelayanan Kesehatan Dasar……………………...B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ..C. Pemberantasan Penyakit Menular.........................D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Dasar......................................................................E. Pelayanan Kefarmasian, Perbekes dan Bindal
Makanan Minuman dan Bahan Berbahaya ..……
233233
3942
BAB V : SUMBER DAYA KESEHATANA. Sarana dan Prasarana…………………..………….B. Tenaga Kesehatan..................................................C. Pembiayaan Kesehatan..........................................
454748
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan..............................................................B. Saran.......................................................................
5253
LAMPIRAN - LAMPIRAN 55
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangKesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat mendukung
terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, terampil
dan ahli menuju keberhasilan pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa diselenggarakan dengan berdasarkan
pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan
merata, serta pengutamaan manfaat dengan perhatian khusus pada
penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga
miskin yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal tersebut dapat
dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan
hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi Masyarakat.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak memprioritaskan pelayanan kesehatan
ibu dan anak, pelayanan kesehatan masyarakat miskin,
pendayagunaan tenaga kesehatan, penanggulangan penyakit menular,
penanggulangan gizi buruk serta ketersediaan sarana dan prasarana
yang memudahkan jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Salah satu kebutuhan dasar dalam pelaksanaaan pembangunan
dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah informasi
yang valid, akurat dan konsisten. Oleh karena itu pengembangan
sistem informasi, khususnya di bidang kesehatan perlu dimantapkan
dan dikembangkan guna mendukung pelaksanaan manajemen
kesehatan dan pengembangan upaya-upaya kesehatan demi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 2
Bentuk pengembangan sistem informasi dibidang kesehatan
adalah menampilkan hasil pembangunan dibidang kesehatan, yang
diwujudkan dalam penyajian data keberhasilan pencapaian program-
program kesehatan yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Demak,
yaitu dalam bentuk buku “ Profil Kesehatan Kabupaten DemakTahun 2014“.
Profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah
gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Demak, yang memuat
berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan
selama satu tahun. Data dan informasi yang termuat antara lain data
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 6
BAB IIGAMBARAN UMUM
A. DEMOGRAFI1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Demak tahun 2014 sebanyak
1.176.720 jiwa, yang terdiri dari 582.930 (49,54 %) jiwa adalah
laki-laki dan sebanyak 593.790 (50,46 %) jiwa adalah perempuan.
Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin : .. X 100 = 98,17
yang artinya setiap 100 perempuan terdapat 98 laki laki.
Berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk produktif ( Usia 15 –
64 tahun ) Kabupaten Demak Sebayak 793.334 (67,42 %) jiwa
sedangkan penduduk non produktif ( Usia 0 – 14 tahun dan 65 –
75+ tahun ) sebanyak 383.386 (32,58 % ) Jiwa.
Hal ini menunjukan Dependency ratio : .. X 100 = 48,33.
Jadi setiap 100 orang penduduk menanggung 48 orang penduduk
non produktif.
Grafik 2.1Piramida Penduduk
Kabupaten Demak Tahun 2014
2. Kepadatan Penduduk
40.000 60.000
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 7
Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Demak adalah sebesar
1.312,89 jiwa per KM2. Wilayah kerja Puskesmas Mranggen 3
adalah wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi
yakni mencapai 3.344,52 jiwa/ KM2. Sebagai daerah penyangga
kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang berpengaruh pada tingginya kepadatan penduduk di
wilayah puskesmas Mranggen 3. Sedangkan Puskesmas Wedung
1 mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling rendah yakni
hanya 774,21 jiwa/ KM2. Kepadatan penduduk ini dapat dilihat
pada Grafik 2.1 di bawah ini :
Grafik 2.2Kepadatan Penduduk
Kabupaten Demak Berdasarkan Wilayah KerjaPuskesmasTahun 2014
3. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu indikator dari
rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi
udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan semakin
mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah tersebut
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 7
Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Demak adalah sebesar
1.312,89 jiwa per KM2. Wilayah kerja Puskesmas Mranggen 3
adalah wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi
yakni mencapai 3.344,52 jiwa/ KM2. Sebagai daerah penyangga
kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang berpengaruh pada tingginya kepadatan penduduk di
wilayah puskesmas Mranggen 3. Sedangkan Puskesmas Wedung
1 mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling rendah yakni
hanya 774,21 jiwa/ KM2. Kepadatan penduduk ini dapat dilihat
pada Grafik 2.1 di bawah ini :
Grafik 2.2Kepadatan Penduduk
Kabupaten Demak Berdasarkan Wilayah KerjaPuskesmasTahun 2014
3. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu indikator dari
rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi
udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan semakin
mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah tersebut
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 7
Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Demak adalah sebesar
1.312,89 jiwa per KM2. Wilayah kerja Puskesmas Mranggen 3
adalah wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi
yakni mencapai 3.344,52 jiwa/ KM2. Sebagai daerah penyangga
kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang berpengaruh pada tingginya kepadatan penduduk di
wilayah puskesmas Mranggen 3. Sedangkan Puskesmas Wedung
1 mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling rendah yakni
hanya 774,21 jiwa/ KM2. Kepadatan penduduk ini dapat dilihat
pada Grafik 2.1 di bawah ini :
Grafik 2.2Kepadatan Penduduk
Kabupaten Demak Berdasarkan Wilayah KerjaPuskesmasTahun 2014
3. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu indikator dari
rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi
udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan semakin
mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah tersebut
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 8
dan juga mengurangi privacy penghuni rumah, serta timbulnya
perasaan kurang nyaman. Dengan jumlah penduduk yang
mencapai 1.176.720 jiwa, bila dikaitkan dengan banyaknya
keluarga atau rumah tangga yang berjumlah 314.328 rumah
tangga, maka dapat dilihat bahwa rata-rata setiap keluarga di
Kabupaten Demak memiliki 4 (empat) anggota keluarga, dan
kondisi ini terjadi pada hampir seluruh Kecamatan yang ada
angka tersebut sudah termasuk angka ideal.
B. GEOGRAFI1. Letak Geografi
Demak sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah
terletak pada koordinator 6 43’26” - 7 09’43” LS dan 110 27’58 –
110 48’47” BT. Wilayah ini sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten Jepara dan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan, sebelah
Selatan berbatasan denagan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten
Semarang serta sebelah Barat berbatasan dengan Kota Semarang.
Luas wilayah Kabupaten Demak adalah 896,28 KM2
dengan kecamatan terluas adalah kecamatan Wedung sebesar
98,76 KM2 dan kecamatan paling kecil wilayahnya adalah
kecamatan Kebonagung yaitu 41,99 KM2.
4. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu ketentuan
dari rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan,
ventilasi udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan
sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan
semakin mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah
tersebut dan juga mengurangi privacy penghuni rumah, serta
timbulnya perasaan kurang nyaman. Dengan jumlah penduduk
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 9
yang mencapai 1.176.720 jiwa, bila dikaitkan dengan banyaknya
keluarga atau rumah tangga yang berjumlah 314.328 rumah
tangga, maka dapat dilihat bahwa rata-rata setiap keluarga di
Kabupaten Demak memiliki 4 (empat) anggota keluarga, dan
kondisi ini terjadi pada hampir seluruh Kecamatan yang ada.
Angka tersebut sudah termasuk angka ideal.
C. PEMERINTAHAN1. Pemerintah Kabupaten Demak
Demak merupakan salah satu daerah yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan
Propinsi Jawa Tengah. Pusat Pemerintahan Kabupaten Demak
terletak di komplek Kantor Sekretariat Kabupaten Demak, yang
berada di Jalan Kyai Singkil No. 7 Demak.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, merupakan salah satu
Dinas daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Demak.
Dinas Kesehatan yang berlokasi di Jalan Sultan Hadiwijaya
Nomor 44 Kelurahan Mangunjiwan Kecamatan Demak Kabupaten
Demak, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi
daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan yang merupakan
unsur pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten, dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut diatas, Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kesehatan,
b) Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum,
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 10
c) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang
kesehatan,
d) Pengelolaan urusan ketata usahaan dinas.
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
adalah sebagaimana berikut ini :
a) Kepala;
b) Sekretariat, yang membawahi :
1) Sub Bagian Program;
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3) Sub Bagian Keuangan.
c) Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat,
yang membawahi :
1) Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan;
2) Seksi Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat;
3) Seksi Usaha Kesehatan Sekolah dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan.
d) Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
lingkungan, yang membawahi :
1) Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit;
2) Seksi Pemberantasan Penyakit Menular;
3) Seksi Penyehatan Lingkungan.
e) Bidang Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan, yang
membawahi :
1) Seksi Kesehatan Keluarga;
2) Seksi Gizi; dan
3) Seksi Pelayanan Kesehatan.
f) Bidang Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan, yang membawahi :
1) Seksi Pembinaan dan Pengendalian Obat dan Obat
Tradisional;
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 11
2) Seksi Pembinaan dan Pengendalian Makanan dan
Minuman dan Bahan Berbahaya; dan
3) Seksi Pembinaan dan Pengendalian Kosmetik Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
g) Unit Pelaksana Teknis Dinas
1) 27 UPTD Puskesmas.
2) 1 UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
h) Kelompok Jabatan Fungsional.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 12
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak :
A.
KELOMPOKJABATANFUNGSIONAL
Seksi PenyehatanLingkungan
SeksiPemberantasan
Penyakit Menular
Seksi PelayananKesehatan
Seksi KesehatanKeluarga
Seksi Gizi
KEPALA DINAS
Bidang KesehatanKeluarga dan
PelayananKesehatan
Bidang PencegahanPemberantasan Penyakit
dan Penyehatanlingkungan
SeksiPencegahan danPenanggulanganPenyaki
t
Sekretariat
Subbag Keuangan
Subbag Umum danKepegawaian
Subbag Program
UPTD
27 PUSKESMAS
DAN
1 LABKESDA
Bidang Pembinaan danPengendalian Farmasi
dan PerbekalanKesehatan
Bidang PromosiKesehatan danPemberdayaan
masyarakat
SeksiBindal Kosmetik
&Perbekes
Seksi Pembinaan danPengendalian Makanan dan
Minuman dan BahanBerbahaya
Seksi Pembinaan danPengendalian Obat dan
Obat Tradisional
Seksi
UKS dan JPK
Seksi PemberdayaanPeran SertaMasyarakat;
Seksi PenyebarluasanInformasi Kesehatan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 13
Penyelenggaraan Program / Kegiatan Dinas KesehatanKabupaten Demak Tahun 2014.
No Nama Program
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1.1 Penyediaan jasa surat menyurat1.2 Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air,listrik1.3 Penyediaan jasa administrasi keuangan1.4 Penyediaan alat tulis kantor1.5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan1.6 Penyediaan kompn inst listrik/penerangan bagunan kantor1.7 Penyediaan peralatan & perlengkapan kebersihan kantor1.8 Penyediaan bhn bacaan & peraturan perundang-undangan1.9 Penyediaan makanan dan minuman1.10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah1.11 Penyediaan jasa pegawai Non PNS2 Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur2.1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor2.2 Pengadaan mebelair2.3 Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor2.4 Pemeliharaan rutin/berkala kendrn dinas/operasional2.5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor2.6 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur3.1 Pendidikan dan pelatihan formal3.2 Studi visit4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan4.1 Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan4.2 Peningkatan mutu pelyn farmasi komunitas & rmh sakit4.3 Peningkatan mutu penggunaan obat & perbekalan kes5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat5.1 Pelayanan kes penddk miskin di pusk dan jaringannya5.2 Pengadaan peningktn sarana prasarana pusk & jaringannya5.3 Revitalisasi sitem kesehatan5.4 Peningkatan kesehatan masyarakat5.5 Peningkatan pelayn dan penanggulangan masalah kes5.6 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan6 Program Pengawasan Obat dan Makanan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 14
6.1 Peningkatan pengwsan keamanan pangan & bhn berbahaya7 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia7.1 Peningkatan promosi obat bhn alam indo dalam & luar negeri8 Program Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat8.1 Pengembangan media promosi,infor sadar hidup sht8.2 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat9.1 Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi9.2 Penanggulangan KEP,Anemia Gizi Besi,GAKY,kurang Vit.A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya9.3 Pemberdayaan masy utk pencapaian kel sadar gizi10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat10.1 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat11 Program Pencegahan,Penanggulangan Peny Menular11.1 Penyemprotan / fogging sarang nyamuk11.2 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah11.3 Pelayanan pencegahan,penanggulangan peny menular11.4 Peningkatan imunisasi11.5 Peningkatan surveillance epid,penaggulangan wabah12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan12.1 Penyusunan standar kesehatan13 Program Peningkatan Pelayanan Kes Anak Balita13.1 Penyuluhan kesehatan anak balita14 Program Peningkatan Pelayanan Kes Lansia14.1 Pelayanan pemeliharaan kesehatan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 15
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Visi Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Semakin Sehat dan
Mandiri ditunjukkan dengan suatu indikator status kesehatan, yaitu Umur
Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo), Angka Kematian, Angka Status Gizi dan
Angka Kesakitan. Gambaran derajat kesehatan Kabupaten Demak
adalah sebagai berikut :
A. Umur Harapan Hidup ( UHH )Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan
sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia
harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan
kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat
akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu
memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan
yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan
yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Usia harapan hidup (UHH) di Kabupaten Demak Tahun 2014
mencapai 73,85 tahun mengalami peningkatan bila dibanding UHH
tahun sebelumnya yang mencapai 73,36 tahun. Peningkatan UHH ini
dipengaruhi oleh multifaktor, antara lain faktor kesehatan menjadi
salah satu yang berperan penting didalamnya. Peran faktor kesehatan
ditunjukkan dari semakin menurunnya angka kematian,perbaikan
sistem pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi di masyarakat.
B. Angka Kematian1. Angka Kematian Ibu ( AKI )
Dikabupaten Demak pada tahun 2014 jumlah kejadian
kematian ibu sebanyak 17 kasus atau 81,68 per 100.000 kelahiran
hidup,bila di bandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 24
kasus atau 116,48 per 100.000 kelahiran hidup. Maka di tahun
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 16
2014 angka kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan hal
ini mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Demak.
Grafik 3.1Angka Kematian Ibu
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
2. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014
sebanyak 134 yang terdiri dari 84 bayi laki-laki dan 54 bayi
perempuan. Sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2014
sebanyak 20.813 Kelahiran Hidup. Jadi Angka Kematian Bayi
(AKB) Kabupaten Demak pada tahun 2014 adalah sebesar
6,4/1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat 0,6/1000 kelahiran
hidup bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 5,8/1000
kelahiran hidup.
0,00
50,00
100,00
150,00
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 16
2014 angka kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan hal
ini mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Demak.
Grafik 3.1Angka Kematian Ibu
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
2. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014
sebanyak 134 yang terdiri dari 84 bayi laki-laki dan 54 bayi
perempuan. Sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2014
sebanyak 20.813 Kelahiran Hidup. Jadi Angka Kematian Bayi
(AKB) Kabupaten Demak pada tahun 2014 adalah sebesar
6,4/1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat 0,6/1000 kelahiran
hidup bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 5,8/1000
kelahiran hidup.
Tahun 2011Tahun 2012
Tahun 2013Tahun 2014
121,90
81,38116,48
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 16
2014 angka kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan hal
ini mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Demak.
Grafik 3.1Angka Kematian Ibu
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
2. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014
sebanyak 134 yang terdiri dari 84 bayi laki-laki dan 54 bayi
perempuan. Sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2014
sebanyak 20.813 Kelahiran Hidup. Jadi Angka Kematian Bayi
(AKB) Kabupaten Demak pada tahun 2014 adalah sebesar
6,4/1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat 0,6/1000 kelahiran
hidup bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 5,8/1000
kelahiran hidup.
Tahun 2014
81,68
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 17
Grafik 3.2Angka Kematian Bayi
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Jumlah Kematian Balita di Kabupaten Demak pada tahun
2014 sebanyak 27 Balita ( 1,30 / 1000 KH ) yang terdiri dari 11
anak balita laki-laki dan 16 Balita perempuan. Hal ini mengalami
peningkatan jumlah kasus di bandingkan dengan tahun 2013 yang
hanya 23 kasus atau 1,12/1000 Kelahiran hudup. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3Angka Kematian Balita
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
5
6
7
Tahun 2011
0,000,501,001,50
2,00
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 17
Grafik 3.2Angka Kematian Bayi
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Jumlah Kematian Balita di Kabupaten Demak pada tahun
2014 sebanyak 27 Balita ( 1,30 / 1000 KH ) yang terdiri dari 11
anak balita laki-laki dan 16 Balita perempuan. Hal ini mengalami
peningkatan jumlah kasus di bandingkan dengan tahun 2013 yang
hanya 23 kasus atau 1,12/1000 Kelahiran hudup. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3Angka Kematian Balita
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
6,7
5,6 5,8
6,4
Tahun 2011Tahun 2012
Tahun 2013Tahun 2014
1,50
1,01 1,12
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 17
Grafik 3.2Angka Kematian Bayi
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Jumlah Kematian Balita di Kabupaten Demak pada tahun
2014 sebanyak 27 Balita ( 1,30 / 1000 KH ) yang terdiri dari 11
anak balita laki-laki dan 16 Balita perempuan. Hal ini mengalami
peningkatan jumlah kasus di bandingkan dengan tahun 2013 yang
hanya 23 kasus atau 1,12/1000 Kelahiran hudup. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3Angka Kematian Balita
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
Tahun 2014
6,4
Tahun 2014
1,30
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 18
C. STATUS GIZIPermasalahan gizi yang masih tetap ada adalah masalah gizi
buruk. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat
yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian penyakit.
Jumlah Balita dilaporkan pada tahun 2014 berjumlah 94.491 Balita
(S), yang di timbang sejumlah 77.809 Balita (D), Balita BGM
sejumlah 498 Balita. Dengan hasil D/S sebesar 82,3 % dan BGM/D
sebesar 0,64 %.
Sedangkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan
BB/U pada tahun 2014 pada 18.636 anak Balita, menunjukan hasil
gizi buruk sebanyak 285 (1,53%) gizi kurang sebanyak 1.863 balita
(10,00%), gizi baik mencapai 16.176 (86,80%), dan gizi lebih
sebanyak 312 balita (1,67%). Gambaran lebih lengkap sesuai data
tersaji dalam tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1Prosentase Status Gizi Balita
Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2014
NO STATUS GIZI 2011 2012 2013 2014
1
2
3
4
Gizi balita lebih
Gizi balita baik
Gizi balita kurang
Gizi balita buruk
1,54 %
85,65 %
11,52 %
1,29 %
1,25 %
88,05 %
9,61 %
1,09 %
1,42 %
87,76 %
9,44 %
1,38 %
1,67 %
86,80 %
10,00 %
1,53 %
Total 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 %
Dari tahun 2012 kasus gizi buruk mempunyai kecenderungan
terjadi peningkatan. Keadaan tersebut telah dilakukan upaya
intervensi khususnya upaya perbaikan gizi masyarakat dalam bentuk
kegiatan pemberian PMT pemulihan selama 180 hari, perawatan serta
pengobatan baik di puskesmas perawatan maupun di Rumah Sakit.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 19
D. ANGKA KESAKITAN1. Tuberkulosis
Program Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse ). Penerapan strategi ini dilakukan di pelayanan dasar
dan rujukan, baik pemerintah maupun swasta dengan pelaksanaan
jejaring yang kuat. Pelaksanan P2TB di Kabupaten Demak sampai
saat ini masih perlu terus ditingkatkan dengan komitmen tinggi dan
berbagai upaya yang konsisten. Jumlah Kasus Baru BTA (+)
ditahun 2014 mencapai 612 kasus dengan Case Notification Rate
(CNR) BTA(+) 52,01 per 100.000 penduduk dengan Jumlah
Seluruh kasus TB mencapai 785 kasus dengan Case Notification
Rate (CNR) Seluruh kasus TB 66,71 per 100.000 penduduk
Bila dibandingkan dengan tahun 2013 Kasus Baru TB BTA (+)
yang mencapai 654 dengan CNR BTA(+) 56,23 per 100.000
penduduk dengan Jumlah seluruh Kasus TB 1.014 kasus dengan
CNR Seluruh kasus TB 87,19 per 100.000 penduduk. Maka
penyakit Tuberkulosis mengalami penurunan yang berarti bahwa
terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Demak pada
umumnya. Lebih Jelasnya dapat dilihat pada Grafik 3.4 berikut :
Grafik 3.4Jumlah Seluruh Kasus TBC BTA +
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
1260 1292
1014
785
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 20
2. HIV / AIDS
Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan
kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
lmmunodeficiency Virus). Virus HIV ditularkan kepada orang sehat
terutama melalui hubungan seksual disamping itu juga bisa melalui
darah/produk darah (misalnya transfusi, suntikan, tindakan medis,
dan lain-lain) dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin/bayinya. Di
Kabupaten Demak penemuan kasus HIV mempunyai
kecenderungan meningkat dari waktu kewaktu,meski penemuan
kasus AIDS menunjukan penurunan jumlah kasus. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.5 berikut :
Grafik 3.5Kasus Baru HIV / AIDS
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
3. Demam Berdarah Dengue
Jumlah kasus DBD Kabupaten Demak pada tahun 2014
Mencapai 427 Kasus (Inscidence Rate/ IR : 36,29 Per 100.000
penduduk) sedangkan jumlah kematian mencapai 11 orang (Case
Fatality Rate/ CFR : 2,58 %). Bila dibandingkan dengan kasus
tahun 2013 yang mencapai 610 kasus ( IR : 52,45 per 100.000
Penduduk ) maka di tahun 2014 mengalami penurunan 183 kasus
DBD ( IR 16,16 per 100.000 penduduk ) akan tetapi dari CFR nya
justru mengalami peningkatan 0,45 % bila di bandingkan dengan
9 11
33
58
127 8
40
10
20
30
40
50
60
70
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
HIV
AIDS
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 21
tahun 2013 yang hanya 2,13 %. Hal ini dapat dilihat pada grafik
3.6 berikut :
Grafik 3.6Kasus Demam Derdarah Dengue
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
4. Leptospirosis
Penyakit Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang
disebabkan oleh strain Leptospira. Penyakit ini paling sering
ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka
di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah
terkontaminasi air kencing hewan - bakteri juga dapat memasuki
tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum
menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang,
opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya.
Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui
kencing tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing
tikus.Kasus leptospirosis dibandingkan dengan tahun 2013 ditahun
2014 mengalami peningkatan dari 17 kasus menjadi 30 kasus.
Peningkatan jumlah kasus tersebut terkait dengan kurangnya
pengetahuan leptospirosis dan kebersihan lingkungan masyarakat
yang kurang baik. Penemuan Jumlah kasus leptospirosis di
Kabupaten Demak dari tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada grafik
3.7 berikut :
0
100
200
300
400
500
600
700
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 21
tahun 2013 yang hanya 2,13 %. Hal ini dapat dilihat pada grafik
3.6 berikut :
Grafik 3.6Kasus Demam Derdarah Dengue
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
4. Leptospirosis
Penyakit Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang
disebabkan oleh strain Leptospira. Penyakit ini paling sering
ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka
di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah
terkontaminasi air kencing hewan - bakteri juga dapat memasuki
tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum
menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang,
opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya.
Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui
kencing tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing
tikus.Kasus leptospirosis dibandingkan dengan tahun 2013 ditahun
2014 mengalami peningkatan dari 17 kasus menjadi 30 kasus.
Peningkatan jumlah kasus tersebut terkait dengan kurangnya
pengetahuan leptospirosis dan kebersihan lingkungan masyarakat
yang kurang baik. Penemuan Jumlah kasus leptospirosis di
Kabupaten Demak dari tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada grafik
3.7 berikut :
219
483
610
427
2 6 13 11
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 21
tahun 2013 yang hanya 2,13 %. Hal ini dapat dilihat pada grafik
3.6 berikut :
Grafik 3.6Kasus Demam Derdarah Dengue
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
4. Leptospirosis
Penyakit Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang
disebabkan oleh strain Leptospira. Penyakit ini paling sering
ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka
di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah
terkontaminasi air kencing hewan - bakteri juga dapat memasuki
tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum
menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang,
opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya.
Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui
kencing tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing
tikus.Kasus leptospirosis dibandingkan dengan tahun 2013 ditahun
2014 mengalami peningkatan dari 17 kasus menjadi 30 kasus.
Peningkatan jumlah kasus tersebut terkait dengan kurangnya
pengetahuan leptospirosis dan kebersihan lingkungan masyarakat
yang kurang baik. Penemuan Jumlah kasus leptospirosis di
Kabupaten Demak dari tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada grafik
3.7 berikut :
Kasus
Kematian
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 22
Grafik 3.7Jumlah kasus Leptopsirosis
Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2014
5. Sepuluh besar Penyakit.
Berdasarkan laporan kunjungan pasien rawat jalan
Puskesmas se-kabupaten Demak 10 besar benyakit di kabupaten
Demak antara lain sebagai berikut :
Tabel 3.2Sepuluh Besar Penyakit Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
NO Penyakit JumlahKunjungan
Persentase(%)
1 Rheumatoid arthritis lain 86.794 16,782 Infeksi akut lain pd sal.pernpsn bag.atas 75.846 14,67
3 Influenza, virus tak teidentifikasi 55.024 10,64