Top Banner
PEHPUSTAXAAN FIE? U)il TUGAS AKHIR PERANCANGAN TGL. TERIMA NO. JUDI NO. )NV. it NO. iNOUX. Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor "Transformasi Psikologis Atlet Sebagai Konsep Perancangan ". Training Center for Glider and Engine-equipped Plane "Transformation of Physiological Athlete as Character in Design". H W Disusun Oleh: HANIF BUDIANTO | 01 512 225 Dosen Pembimbing : IR.ARMAN YULIANTA, MUP niLi'K P€RPUSTAKAAti f ASOJLtAS 1Q0BC SPL DAM P€R€iiCAriAA!11^0GYAKARTA "Vs • 0. ^ •if., Ajt JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ( YOGYAKARTA 2006 > J ~Jk
105

Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

Nov 14, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

PEHPUSTAXAAN FIE? U)il

TUGAS AKHIRPERANCANGAN

TGL. TERIMA

NO. JUDI

NO. )NV.

it NO. iNOUX.

Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor"Transformasi Psikologis Atlet Sebagai Konsep Perancangan ".

Training Center for Glider and Engine-equipped Plane"Transformation ofPhysiological Athlete as Character in Design".

H

W

Disusun Oleh:

HANIF BUDIANTO | 01 512 225

Dosen Pembimbing :

IR.ARMAN YULIANTA, MUP

niLi'K P€RPUSTAKAAtifASOJLtAS 1Q0BC SPL DAM

P€R€iiCAriAA!11^0GYAKARTA

"Vs • 0.

^

•if., Ajt

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (YOGYAKARTA

2006

>

J

~Jk

Page 2: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

LEMBAR PENGESAHAN

Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor"Transformasi Psikologis Atlet Sebagai Konsep Perancangan".

Training Center for Glider and Engine-equipped Plane"Transformation ofPhysiological Athlete as Character in Design".

Tugas akhir ini telah diseminarkanYogyakarta, 13 July 2006

Disusun Oleh:

HANIF BUDIANTO | 01 512 225

MENGETAHUIKetua Jurusan Arsitektur

IR. HASTUTI SAPTORINI, M.ARCH

MENYETUJU1Dosen Pembimbing

IR. ARMAN YULIANTA, MUP

Page 3: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

KATA PENGANTAR

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perancangan Tugas Akhir

denganjudul:

"DIKLA T TERBANG LA YANG DAN PESA WAT BERMOTOR "

"Transformasi Psikologis Atlet Sebagai Konsep Perancangan "

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,

petunjuk, do'a dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulisingin menyampaikan secara khusus rasa terima kasih penulis kepada semua orang yang

telah membantu memberikan secercah ketulusan dan segenap asa.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Dari sudut ruang 3x2,5m,Yogyakarta, July 2005

2EZ

Hanif Budianto

Page 4: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

PERSEMBAHAN

Karya ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari secercah kecil

dalam perjalanan hidupku selanjutnya. Buat orang-orang yang ada dan selalu

menemaniku kuucapkan banyak terima kasih.

1. Ibu Ir. Hastuti Saptorini, M.Arch, selaku ketua jurusan Arsitektur Universitas

Islam Indonesia.

2. Bapak Ir. Arman Yulianta, MUP. Selaku dosen pembimbing tugas akhir yang

telah banyak membantu dan memberikan bimbingan serta banyak memberikan

masukan.

3. Bapak Ir. Priyo Pratikno, MT. selaku dosen penguji pada tugas akhir yang

telah banyakmembantu danmemberikan arahan kepada penulis.

4. Bapak Ir. Rcvianto Budi Santoso, M.Arch, selaku dosen dan sahabat yang

selalu memberikan nasehat hingga penulisdapat menyelesaikan tugas akhir.

5. Bapak dan Ibu Dosen jurusan arsitektur, terima kasih atas bimbingan dan

ilmu-ilmu yangtelah diberikan, tak akan habis untuk selaluqta berbagi.

6. Bapakku yang selalu memberikan 100% support dan Bundaku di SURGA

yang selalu mengiringi langkahku dengan Do'a yang tulus. Saya haturkan

beribu-ribu terima kasih atas do'a-do'anya, kasih sayang, cinta, kesabaran dan

dorongan tanpa batas.

7. Mas dan Mbaku yang selalumemberikan dukungan moril dan materiil. Terima

kasih atas didikannya didunia nyata. Smoga qta bias lebih mengerti arti

persaudaraan.

8. Eyang kakung dan eyanga putriku, keluarga besar Ampel (trah Marto Rejan)

serta keluarga besar Ambarawa, dan sodara-sodaraku nan jauh smoga Tuhan

selalu melindingi qt semua.

9. Keluarga besar Om Chusosih dan Bule'ning, selalu memberi dan menerima

tanpapamrih telahdihaturkan, smoga Allah SWTdapat membalasnya.

10. Vespa'71 ku yang tidak pernah jalan/idup, tapi selalu menemaniku dikala

SMA hingga selese kuliah, jangan mogok laghi y...

11. Buat Sahabat yang selalu mengisi hari-hariku : Simon (dimas) yang sudah

menjerumuskan aku ke Jogjakarta, Renny (dorongan dan pengertiannya telah

Page 5: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

mendewasakan pikirandan hatiku), Panjul (irfan) sobatku semasa kecil, Acun

(pantang menyerah bro...), mathur thankyu yo.

12. Keluarga besar Dukseno (my 2"u Family) kebaikannya tiada tara, Bude'Aci,

mba'Pur, mas Parjiman, mbo'Surip, Martini, Roy, Rendra (ciahyo selesaikan

TA mu), Guntur (teman p'l ku di Jogja). Keluarga besar Dayat (larangan

Indah) masih boleh numpang nginep?. Thanks ALL.

n.Teman kontrakanku : Khokho Nugros (calon seleb kale..) thanks pinjeman

kompnya, Teddy (d-bozz) majukan Bima, Nanang (kpn selese kuliahnya??),

Paulzan, Sonny (dah di Bengkulu). Hayobayar listrikjgn nunggak terus AA

14. Teman bimbingan yang g' pernah ON TIME : Toloy (Ardiansis), Agree-one,

Aloen, Anggia.

15. Teman seperjuanganku Arch'01 : Abu, Aal, Adib, Alfiano, Arga, Adi Mutaz,

Beni, Bimo, Boogie, Bagus (piyu), Fitra, Ferry (syed), Fahmmy, Igoen,

Hanan, Herman, Hohok, Marduka, Riky, Saphire, Ummi, Yayi, Wenny, Tini,

Yanti, Pj, Edi brekele, Rio, Ronald, Irfan, Jorzhi, Mastiardi, & yg g' disebutin.

16. Bule'Kus, Om Tono dan Lia, makasih y dah mo memberikan sepiring makan

dikala aku bokek.

17. Teman kos Pak Tarman 'angkatan 1': Endang, Mas Dwi, Hem, Agus, Dedi,

Andi, Nur, Tono, Azis.

18. Teman kos Pak Punijo : Aji, Kanjut, Kuya, Yogi, Ucok, Wawan, Omen, Bang

Jo, Madi, Lalu, Bangun, Pak'de, Godek.

19. Larangan Crew : Bayu, Dio, Lemot (ari), Wundri, Renier, Putra, Jangkung,

Adut, Seso' (tukang nasi goreng), dan para ortu larangan indah dimana aku

dibesarkan, thanks all.

20. Semua penjual makanan disepanjangjalan Kaliurang, maapin yo klo bayarnya

kurang ato suka nyuil-nyuil dagangannya (g' sadar kok). Warnet, Wartel,

Tukang Voucher, kalian adalah saksi bisu perjalanan hidupku selama diJogja.

Salam hangat,

hanip budianfo

Page 6: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

ABSTRAKSI

Olahraga dirgantara hadir di Indonesia sudah cukup lama.

Masyarakat Indonesia pertama kali mengenal olahraga udara ini lewat

terbang layang dan aeromodelling. Terbang layang mulai diperkenalkan

|3B3SB pada pertengahan tahun 1946, cabang-cabang olahraga dirgantara lain. X*. ^i bermunculan. Hari demi hari, olahraga dirgantara berkembang dengan

..,•, :<gT^fg"" segala kendala dan liku-likunya. Pada masa krisis pun, cabang-cabang

olahraga dirgantara itu masih mampu bertahan, bahkan muncul jenis olahraga baru walau

dengan segala keterbatasan. Dana merupakan kendala utama yang menghadang sejak

olahraga ini diperkenalkan. Berbagai upaya mencari dana dilakukan sekadar untuk

bertahan hidup dan bila mungkin mengembangkannya. Di sisi lain, keterbatasan sumber

daya manusia juga menghambat perkembangan olahraga dirgantara ini di Tanah Air,

apalagi untuk menembus dunia internasional. Sulit mencari manusia Indonesia yang

betul-betul berminat, mencintai dan konsisten menggeluti olahraga dirgantara ini.

Merencanakan wadah atau tempat pendidikan dan pelatihan atlet terbang

layang yang mendukung dan memajukan pengetahuan dan perestasi olahraga dirgantara

khususnya terbang layang dan pesawat bermotor dalam skala nasional maupun

internasional.

Sedangkan tugas akhir ini merencanakan diklat terbang layang dan

pesawat bermotor di Pondok Cabe Airport yang mendukung dan berintegrasi pada

pendidikan dan pelatihan sebagai penegembangan atlet, dengan penekanan bagaimana

mentransformasikan sisi psikologis atlet terbang layang dan pesawat bermotor terhadap

perencanaan bangunan yang akan membantu proses pembentukan karakter penerbang.

Page 7: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

PERSEMBAHAN

ABSTRAKSI

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BATASAN JUDUL

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 Latar belakang 1

1.1.1 Sejarah olahraga Dirgantara di Indonesia 1

1.1.2 Perkembangan olahraga Dirgantara 3

1.1.3 Latar belakang permasalahan 4

1.1.4 Tinjauan olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor 5

1.1.5 Tinjauan sekolah penerbangan 6

1.1.6 Fasilitas diklat Terbang Layang dan Pesawat Bermotor 7

1.1.7 Fasilitas penunjang 8

1.1.8 Tinjauan visual atau citra bangunan sebagai pembentuk

karakter atlet 9

1.2 Permasalahan 10

1.2.1 Permasalahan umum 10

1.2.2 Permasalahan khusus 10

1.3 Tujuan 10

1.4 Sasaran 10

1.5 Spesifikasi proyek 11

1.5.1 Nama Proyek 11

1.5.2 Lokasi Proyek (letak geografis,batasan site) 11

1.6 Lingkup pembahasan 13

Page 8: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

1.6 Lingkup pembahasan 13

1.7 Metode pembahasan 13

1.7.1 Observasi 13

1.7.2 Wawancara 13

1.7.3 Study literature 14

1.8 Sistematika pembahasan 14

1.9 Keaslian penulisan 15

BAB II (TINJAUAN TEORITIS)

2.1 Tinjauan diklat Terbang Layang dan Pesawat Bermotor 16

2.1.1 Pengertian Judul 16

2.1.2 Pengertian Diklat 16

2.1.3 Tujuan Diklat 16

2.1.4 Fungsi Diklat 17

2.1.5 Kegiatan Diklat 17

2.1.6 Sistem akademik diklat Terbang Layang dan

Pesawat Bermotor 18

2.1.7 Kurikulum pendidikan diklat 20

2.1.8 Kebutuhan ruang untuk diklat 23

2.1.9 Kondisi pendidikan olahraga Terbang Layang dan

Pesawat Bermotor 25

2.2 Tinjauan pesawat Terbang Layang (GLIDER) dan

Pesawat Bermotor 25

2.2.1 Jenis pesawat 25

2.2.2 Jenis perlombaan yang dikejuarakan 31

2.3 Study kasus 33

2.3.1 Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug 33

2.3.2 STM Penerbangan Jakarta 35

2.3.3 Kesimpulan 36

2.4 Tinjauan penampilan bangunan 36

2.4.1 Pendekatan perancangan arsitektur 36

2.4.2 Metafora dalam arsitektur 37

Page 9: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

2.4.3 Unsur-unsur bentuk 38

2.4.4 Sifat-sifat bentuk 39

2.4.5 Kesimpulan 39

2.5 Tinjauan Psikologis atlet Terbang Layang dan

Pesawat Bermotor 39

2.6 Tinjauan bangunan diklat Terbang Layang dan

Pesawat Bermotor 41

2.7 Ringkasan 42

BAB III (ANALISA PERMASALAHAN)

3.1 Analisa pengolahan site 43

3.1.1 Site terpilih 43

3.1.2 Analisa pemilihan site 43

3.1.3 Luasan site 44

3.1.4 Batasan site 44

3.1.5 Analisa site 45

3.2 Analisa alur kegiatan diklat Terbang Layang dan

Pesawat Bermotor 48

3.2.1 Alur kegiatan diklat 48

3.2.2 Alur pengelola dan kepengurusan PB.FASI 49

3.2.3 Alur kegiatan asrama 50

3.2.4 Alur kegiatan penunjang 50

3.2.5 Skema alur kegiatan 51

3.3 Analisa tata ruang 54

3.3.1 Analisa kebutuhan ruang 54

3.3.2 Analisa besaran ruang 56

3.3.3 Penekanan dalam merencanakan ruang 60

3.4 Analisa psikologis atlet dan karakteristik terhadap

bangunan diklat 63

3.5 Kesimpulan 64

Page 10: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

BAB IV (KONSEP DESAIN)

4.1 Konsep perancangan 65

4.1.1 Konsep lokasi 65

4.1.2 Konsep tata ruang 66

4.1.3 Konsep penampilan bangunan 68

4.1.4 Konsep system struktur 69

4.1.5 Konsep denah dan tata massa 70

4.1.6 Konsep warna 73

4.2 Kesimpulan 75

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DAFTAR TABEL

TABEL BAB I

TABEL BAB II

2.1 Tahun pertama (level basic) 20

2.2 Tahun kedua (level intermediate) 21

2.3 Tahun ketiga (level advance) 22

2.4 Ruang kegiatan belajar 23

2.5 Ruang penunjang 23

2.6 Ruang pelengkap 24

2.7 Ruang asrama 24

2.8 Diklat STPI Curug 35

TABEL BAB III

3.1 Kegiatan diklat 48

3.2 Kegiatan pengelola 49

3.3 Kegiatan asrama 50

3.4 Kegiatan penunjang 51

3.5 Besaran ruang belajar 57

3.6 Besaran ruang pengelola 58

3.7 Besaran ruang penunjang 58

3.8 Besaran ruang asrama 59

TABEL BAB IV

Page 12: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR BAB I

1.1 Pesawat dan penerbang di-era awal 1

1.2 SMT Penerbangan Jakarta 6

1.3 STPI Curug, Tangerang 7

1.4 Tower, Hanggar, Bengkel 9

1.5 Peta Jabotabek 12

1.6 Peta Pelita AirPort 12

GAMBAR BAB II

2.1 Glider 25

2.2 Pre-Flight Inspection 26

2.3 Gliders (teknik) 26

2.4 Sayap 27

2.5 Kendali terbang 27

2.6 Manuver berputar 28

2.7 Manuver berputar 28

2.8 Stabilitas 29

2.9 Take Off (Aerotow) 29

2.10 Take Off (Aerotow) 30

2.11 Pesawat Terbang Bermotor 30

2.12 Standart Code 31

2.13 Standart Code 39

2.14 Unsurbentuk 33

2.15 Sifat bentuk 39

2.16 Karakter atlet 40

GAMBAR BAB III

3.1 Site 44

3.2 Lintasan matahari 45

3.3 Arah angin 46

3.4 Sirkulasi site 45

Page 13: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

3.5 Kebisingan 47

3.6 Barier 47

3.7 Alur kegiatan ruang diklat 51

3.8 Alur kegiatan ruang pengelola 52

3.9 Alur kegiatan asrama 52

3.10 Alur kegiatan penunjang 53

3.11 Ruang kelas 54

3.12 Ruang praktek (lab) 54

3.13 Ruang workshop 54

3.14 Ruang seminar 55

3.15 Ruang perpustakaan 55

3.16 Ruang simulator 55

3.17 Asrama 55

3.18 Konsep 01 63

3.19 Konsep 02 64

GAMBAR BAB IV

4.1 Pencapaian 65

4.2 Konsep ruang kelas 66

4.3 Konsep ruang praktek 67

4.4 Konsep ruang workshop 68

4.5 Ex building 68

4.6 Konsep penampilan bangunan 69

4.7 Konsep fasade bangunan 69

4.8 Konsep system struktur 70

4.9 Gagasan bentuk 71

4.10 Gubahan massa diklat 71

4.11 Gubahan massa asrama 72

4.12 Ploting zoning diklat 72

4.13 Ploting zoning asrama 73

4.14 Karakter warna 74

Page 14: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

"Transformasi Psikologis Atlet Sebagai Konsep Perancangan ".

Batasan Pengertian Judul

Diklat

Olahraga

Terbang Layang

Atlet

Transformasi

: Tempat pendidikan dan pelatihan, bagiandari

proses belajar mengajar dengan menitikberatkan

pada pelatihan-pelatihan dalam proses pembinaan

yang lebih intensif.

: Gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan

tubuh1

: Jenis olahraga dirgantara yang mengunakan

pesawat atau pesawat glider. Pesawat yang

digunakan tanpa bermesin

Pesawat Bermotor : Jenis olahraga dirgantara yang menggunakan

pesawat bermotor. Pesawat digunakan dapat

bermesin satu dan pula bermesin ganda.

: Olahragawan, terutama yang ikut perlombaan atau

pertandingan (kekuatan, ketangkasan, kecepatan)'

: Peurbahan rupa (bentuk, sifat, fungsi), perubahan

struktur gramatikal menjadi struktur gramatikal

lain dengan menambah, mengurangi, atau menata

kembali unsur-unsurnya.1

'Kamus besar bahasa Indonesia, edisi kedua, Dep. Pendidikan dan kebudayaan.

Page 15: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR "|>^

BAB I

(PENDAHULUAN)

Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

"Transformasi Psikologis Atlet Sebagai Konsep Perancangan ".

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Sejarah Olahraga Dirgantara di Indonesia

Olahraga dirgantara hadir di Indonesia sudah cukup lama. Masyarakat

Indonesia pertama kali mengenal olahraga udara ini lewat terbang layang dan

aeromodelling. Terbang layang mulai diperkenalkan pada pertengahan tahun 1946.

cabang-cabang olahraga dirgantara lain bermunculan. Hari demi hari. olahraga

dirgantara berkembang dengan segala kendala dan liku-likunya. Pada masa krisis pun.

cabang-cabang olahraga dirgantara itu masih mampu bertahan. bahkan muncul jenis

olahraga baru walau dengan segala keterbatasan. Dana merupakan kendala utama

yang menghadang sejak olahraga ini diperkenalkan. Berbagai upaya mencari dana

dilakukan sekadar untuk bertahan hidup dan bila mungkin mengembangkannya. Di

sisi lain, keterbatasan sumber daya manusia juga menghambat perkembangan

olahraga dirgantara ini di Tanah Air. apa lagi untuk menembus dunia internasional.

Sulk mencari manusia Indonesia yang betul-betul berminat. mencintai dan konsisten

menggeluti olahraga dirgantara ini.

Gambar 1.1 Pesawat dan penerbang di-era awal.sumber ;

*i*l hanifbudianto|01512225

Page 16: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Belum lagi sulitnya menggali informasi yang beragam dari berbagai data dan

kalangan. Sampai saat ini pelaku-pelaku yang terjun di dunia olah raga dirgantara

masih terbatas, juga jarang sekali berkeinginan untuk mendokumentasikannya.

Namun tidak juga diabaikan, beberapa atlet olahraga dirgantara Indonesia yang

pernah meraih prestasi internasional.

Pada era pertama, olahraga dirgantara masih baru apa adanya, namun potensi

untuk berkembang lebih pesat sudah terlihat. Menyadari potensi yang tersimpan di

balik olahraga udara itu, 25 pionir olahraga dirgantara bersepakat mendirikan FASI

(Federasi Aero Sport Indonesia) pada tanggal 17 Januari 1972, meski sebelumnya

sudah ada Persatuan Terbang Layang Seluruh Indonesia. Federasi ini sekaligus

mencerminkan betapa jauh kedepan pandangan para pionir akan masa depan olahraga

dirgantara di Indonesia. Ketika itu mereka sudah berpikir bahwa suatu saat olahraga

udara ini akan berkembang pesat dan itu berarti membutuhkan sebuah organisasi yang

baik untuk membina, mengkoordinir, dan mengawasi kegiatan olahraga itu, baik pada

tingkat cabang, daerah, maupun nasional. Prediksi itu benar, olahraga dirgantara

Indonesia berkembang cukup pesat. Perkembangan yang cukup membahagiakan ini

tentu tidak lepas dari peran FASI. FASI didirikan untuk mengembangkan rasa cinta

udara. Tidak hanya terbang. ada aeromodelling, glider, pesawat bermesin.

Olahraga dirgantara sebagai salah satu aspek kedirgantaraan turut memegang

peranan positif dalam usaha mewujudkancita-cita bangsa melalui olahraga dirgantara,

selain sebagai penyaluran minat dan hobi, juga sebagai "pengantar" terhadap

teknologi penerbangan yang lebih maju, lebih bergantung terutama yang menuntut

kesiapan lebih matang baik secara fisik maupun mental.

Peranan yang dimiliki olahraga dirgantara di Indonesia seperti tersebut diatas

menuntut kondisi yang "prima" dari olahraga itu sendiri, dimana kondisi ini hanya

dapat dicapai dengan adanya system pembinaan dan pengelolaan yang selain benar-

benar memadai juga "professional", sampai saat ini ternyata iklim yang dialami

olahraga di Indonesia kurang menggembirakan, kondisi ini tidak lain disebabkan oleh

kurangnya fasilitas kegiatan yang dapat diandalkan.

Perjalanan olahraga dirgantara Indonesia cukup panjang dan berliku, belum

lagi sulitnya menggali informasi yang beragam dari berbagai data dan kalangan,

sampai saat ini pelaku-pelaku yang terjun di dunia olahraga dirgantara masih terbatas,

juga jarang sekali berkeinginan untuk mendokumentasikannya.

^il hanifbudianto|Ol5l2225 2

Page 17: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

1.1.2. Perkembangan Olah raga Dirgantara

Dengan bertambah besarnya minat terbang olahraga dirgantara ini maka

dirasakan perlu adanya wadah yang membina olahraga dirgantara. untuk itu, maka

pimpinan TNI-Angkatan Udara telah mengambil kebijaksanaan untuk membentuk

Biro Aero Club di Markas Besar TNI-Angkatan Udara. Biro tersebut mempunyai

tugas untuk mengembagkan minat dirgantara baik melalui perkumpulan-perkumpulan

olahraga maupun melalui pandu udara (pramuka dirgantara).

Biro ini terdiri dari :

1. Seksi Aeromodelling,

2. Seksi Terbang layang,

3. Seksi pesawat bermotor,

4. Seksi Pandu Udara.

Olahraga dirgantara ini juga berkembang di kepanduan. Untuk itu maka

diselengarakan pula kursus-kursus Instruktur.

membiasakan dan melatih jiwa serta untuk meningkatkan pengembangan

minat dirgantara, kususnya dalam keterampilan pembuatan dan penerbangan pesawat-

pesawatmodel glider, control line, beauty contest.

Kegiatan Olahraga Terbang dengan pesawat bermotor, dimulai dengan

berdirinya Aero Club di kota-kota besar, diantaranya ialah Aero Club Nasional

Jakarta. Aero Club Surabaya, Aero Club Pemudaran di Yokyakarta, Aero Club

Nasional Angkasa di Malang.

• Masa Pembinaan

Olahraga dirgantara ini mulai mengembangkan cabang olahraga terjun

payung, yang dimulai sejak dilatihnya para mahasiswa pada Sekolah Para Dasar di

Lanuma Sulaeman,Bandung. Terjun payungjuga berhasil menarik minat, bukan saja

para pemuda tetapi juga para pemudinya.

• Peningkatan Prestasi

Untuk peningkatan prestasi, setiap cabang olah raga dirgantara yang tergabung

dalam FASI menyelengarakan Kejuaraan Nasional setiap tahun, serta mengikuti

kejuaraan-kejuaraan international di luar negeri.

o Pada tahun 1972 dan 1973 diselengarakan Kejuaraan Terjun Payung Asia

Pasifik bertempat di Jakarta.

^1)1 hanifbudianto|0l5l2225

Page 18: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

o Pada tahun 1978, FASI memprakarsai pembentukan Federasi Oalhraga

Terjun Payung ASEAN, dan memyelengarakan kejuaraan terjun payung

ASEAN ke-I. di Bandung. Kejuaraan ASEAN diselengarakan setiap tahun

dengan tempat penyelengaraan diatur secara bergiliran.

o Didalam cabang olahraga Aeromodelling, FASI telah mengirim tim untuk

mengikuti kejuaraan Radio Kontrol ASEAN bertempat di Muangthai.

o Pada cabag olahraga pesawat bermotor, disamping Kejuaraan Nasional

FASI telah memprakarsai untuk menyelenggarakan kejuaraan Asean yang

diselengarakan pada tahun 1977 dan 1978 dengan mengambil route

negara-negara ASEAN.

1.1.3. Latar Belakang Permasalahan

permasalah yang ada dalam tubuh olahraga dirgantara di Indonesia dapat

dirinci sebagai berikut:

1. Fasilitas Lokasi

Kondisi sekarang, umumnya lokasi dari kegiatan olahraga dirgantara ini

terletak dipangkalan-pangkalan militer, dimana daerah-daerah militer identik

dengan daerah tertutup sehingga sulit bagi masyarakat untuk mengunjungi

lokasi tersebut.

2. Fasilitas Bangunan dan Ruang Luarnya

Tidak ada bangunan khusus yang dibangun untuk olahraga dirgantara seperti

sekolah mengakibatkan kegiatan-kegiatan "indoor" seperti pelajaran teori,

pertemuan, diskusi dan administrasi lainnya kurang terselenggara dengan baik.

Karena selama ini FASI menggunakan fasilitas milik militer atau intansi udara

lainnya, maka ruang luar yang adapun hanya sesuai kebutuhan pemiliknya

yang tidak jarang hal ini akan menimbulkan pertentangan-pertentangan

kepentingan.

3. Fasilitas Penunjang

• Kantor Pengelola FASI (Federasi Aero Sport Indonesia), Sebuah badan

cabang olahraga milik pemerintah yang mengurus persatuan olahraga

dirgantara yang sebelumnya kentor pengelolaannya dipusatkan diSenayan

(gelanggang Olahraga). Dipisahkan agar kepengurusan lebih terorganisir

atau berjalan dengan lebih baik.

^1*1 hanifbudianto|0l5i2225 4

Page 19: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

• Olahraga dirgantara menuntut kwalitas prima dari fisik seorang atlitnya.

Hal ini mengingat akibat yang dapat ditimbulkan jika kondisi fisik tidak

mendukung sangat fatal, dengan adanya fasilitas Fithness dan Medicalyang memadai akan sangat membantu mengurangi resiko bahaya dari

olaghraga dirgantara.

• Mess (Asrama) tempat untuk para atlit olahraga dirgantara menginap dan

berinteraksi lebih dekat, juga sebagai sarana pembelajaran kemandirian

dari sikap mental atlit yang dibangun untuk menunjang karakter atlit agar

lebih maju.

1.1.4. Tinjauan Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

1. Olahraga Terbang Layang

Olahraga Terbang Layang adalah Cabang olahraga Dirgantara yang

mengunakan pesawat atau pesawat glider. Pesawat layang ini seperti pesawat

biasa tetapi dalam bentuk kecil, dapat dilengkapi mesin sebagai tenaga dorong,

atau tanpa mesin. Di Indonesia masih digunakan pesawat layang tanpa mesin.

Untuk dapat terbang di udara, mula-mula pesawat glider ditarik oleh pesawat

terbang. Setelah mencapai ketingian + 500 meter melepaskan diri dari pesawat

penarik. Disamping ditarik pesawat bermotor, dapat pula ditarik oleh mesinpenarik. Pesawat layang dihubungkan dengan mesin penarik, oleh kabel baja

dengan panjang + 1.500 meter.

2. Olahraga Pesawat Bermotor

Olahraga pesawat terbang bermotor adalah jenis olahraga dirgantara yang

menggunakan pesawat bermotor. Pesawat digunakan dapat bermesin satu dan

dapat pula bermesin ganda. Lapangan yang dipergunakan adalah lapangan

terbang biasa dengan fasilitas yang diperlukan landasan, tower Air Travic

Control), hanggar (tempat penyimpanan pesawat), pemadam kebakaran,

meteo, windsock, dan win T ( penunjuk arah angin.

Guna meningkatkan kecakapan, diadakan kelas-kelas meliputi;

1. Privat Pilot Licence (PPL)

2 Commercial Pilot Licence ( CPL ),

3. Senior Commercial Pilot Licence ( SCOL )

4. Transport Pilot Licence (TPL)

5. Air Lines Transport Pilot Licence (ATPL)

^ia hanifbudianto|oi5i2225 5

Page 20: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLATTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Perlombaan-perlombaan meliputi;

1. Aerobatic,

2. Cross Country

a. Free Distance,

b. Goal and Race Flight

1.1.5. Tinjauan Sekolah Penerbangan

• SMK Penerbangan

SMK Penerbangan Negeri Jakarta,( Jl. Prof. Djoko Soetono, SH No. 1

KebayoranBaru, Jakarta). Memiliki duajurusan yaitu:

a. Motor dan Rangka Pesawat Terbang,

b. Listrik dan Avionik.

Sekolah Kejuruan ini setara dengan SMU, dimana para siswa mulai

diperkenalkan dasar-dasar dari teknik mesin maupun teori-teori mengenai

maintenance pesawat terbang.

Gambar 1.2 SMT Penerbangan Jakartasumber;wwwA!Jl^Alskt(ltl!iU^J-J2!Jl

• Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI)

STPI Curuh (STPI Curug PO BOX 509, Tangerang 15001

Tip. (021) 5982204 dan 5982205 Pesawat 519), merupakan sekolah

penerbangan setelah lulus SMU dengan tingakatan diploma dua-empat (DII-

IV) memiliki jurusan yaitu:

a. Teknik Pesawat Udara,

b. Teknik Listrik Bandara,

c. Teknik Navigasi Udara,

^a hanifbudianto|0i5i2225 6

Page 21: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLATTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

d. Lalu Lintas Udara,

e. Penerbang (untuk sementara ditutup)

Gambar 1.3 STPI Curug, Tangerangsumber, www.sipicurug.ac.id

1.1.6. Fasilitas Diklat Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

• Diklat

Dunia pendidikan berkembang begitu pesat di Indonesia seiring dengan

kemajuan zaman bertambahnya jenis dan tingkat pendidikan di Indonesia. Secara

garis besar dunia pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua pendidikan formal dan

non formal. Pendidikan formal Pendidikan Yang lebih menitik beratkan pada teori-

teori dan ilmu terukur, meliputi sekolah dasar, menengah atas, dan perguruan tinggi,

sekolah kejuruan. Sedangkan pendidikan non formal berorientasi pada pembinaan,

pembimbingan bakat dan ketrampilan terhadap bidang tertentu, meliputi kursus-

kursus dan pendidikan ketrampilan tertentu.

Fasilitas Diklat :

S Ruang Kelas

S Ruang Laboratorium

S Ruang Simulasi

S Workshop

S Mess (Asrama)

S Ruang Fhitnes dan Ruang Medical

S Ruang Pengelola

•S Hanggar khusus Glider dan Pesawat Beremotor

Diklat terbang layang dan pesawat bermotor memiliki tingkat studi selama tiga

(3) tahun dimana pada masa ini siswa mulai diperkenalkan dan diberikan teori-teori

^IM hanifbudianto|Ol5l2225 7

Page 22: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: MKUTTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

sebagai dasar dari o,a„raga terbang layang da„atl« nrenyeiesaikan i,mu.ilrnu dasar ,„ dua .^ k ! Se0ra"8dengan ^aS professio„a, di,akuka„ se,ama sa.u „, I " ""^ntemfokuskan pada seiiap pertandir, Udia" »<"* »"« "*"«

• Sekretariat FASI

«** jenis kegiaian o,ar,raga ^Jj^'^^^^menyatukan visi (misi) dibidang J "** ™uk ^gurus dandari KON1 ya„g tiap caban2 * 8 " Sekre'ana' «a s*gai cabang i„duk~—jupc:i^irke,uadan ke~—«-ang^r^rriTmaka sudah——*—dan me„cari « bru 1 ^ "* ^ "a™ ™'ai -™ mengembangkan-—*czr^zztr-i,u sendin -dalm memajukan olahraga dirgamara """^ Seg!"a "ihak

•~:kmr:i sr d;rra yang dapat heM- -** —Pemb,mbingan, p" a*'" *»* —• -ng dap, d.adikan pusat

1.1.7. Fasilitas Penunjang^ Hanggar

Diperuntukan sebagai temnat n*„ •B tempat penyimpanan dan oerawaran napesawat. perawatan pesawat-

^ Tower (menara pengawas)

^ Runway

™n::;::zn8 bersw^ *-- ~ « - -.

^** hanifbudianto|oi5i22258

Page 23: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

id Bengkel

Tempat perbaikan dan perawatan pesawat-pesawat yang membutuhkanruang penyimpanan peralatan maupun suku cadang pesawat.

id Cafeteria

Tempat makan dan minum sekaligus sebagai wadah atlet untuk saling

berinteraksi.

*»"•,%

: Tower

biil hanifbudianto|Ol5l2225

::Hanggar :: Bengkel

Gambar 1.4Tower, hangar, bengkel, Sumber; Dokumentasi 2006

1.1.8. Tinjauan Visual atau Citra Bangunan sebagai pembentuk karakter atletUntuk merencanakan diklat terbang layang dan pesawat bermotor yang

profesional dalam membentuk atlet yang dapat berprestasi ditingkat internasionalharus memiliki naluri untuk bersaing (berkompetitif), maka dibutuhkan pembentukan

dasar dari psikologis atlet dalam pembentukan karakter tersebut. Sebagai wadahpendidikan dan pelatihan dituntut dalam pembentukan karakter atlet tidak hanyadengan sendirinya dari lingkungan diklat dan perlombaan namun dibutuhkanpengalaman dan jam terbang yang cukup.

Atlet terbang layang dan pesawat bermotor membutuhkan karakteristik fisikdan keberanian yang tinggi untuk dapat menerbangkan pesawat, mereka selain beranijuga harus terampil, teliti, dan mampu memperhitungkan segala sesuatu yang dapat

terjadi.

Untuk membentuk karakter atlet penerbang membutuhkan suasana lingkungan

yang baik dan mendukung, salah satunya dengan mentransformasikan sisi psikologisdari sang atlet dalam pembentukan karakter penerbang yaitu keberanian, ketelitian,keterampilan dan perhitungan yang tepat kedalam perancangan bangunan, denganmentransformasikan sisi psikologis dalam pembentukan karakter diharapkan akan

mempengaruhi dan membantu proses pembentukan karakter dari atlet penerbang.

Page 24: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

1.2. Permasalahan

1.2.1. Permasalahan Umum

Merencanakan wadah atau tempat pendidikan dan pelatihan atlet terbang

layang yang mendukung dan memajukan pengetahuan dan perestasi olahragadirgantara khususnya terbang layang dan pesawat bermotor dalam skala nasionalmaupun internasional.

1.2.2. Permasalahan Khusus

Bagaimana mentransformasikan sisi psikologis atlet terbang layang danpesawat bermotor sebagai pembentuakan karakter penerbang, yang akan membantudalam proses perancangan bangunan.

1.3. Tujuan

Bagaimana membuat suatu wadah yang tepat bagi orang-orang yang

mempunyai tujuan dan minat yang sama untuk mencari ilmu pendidikan dan pelatihandalam bidang olahraga dirgantara (khususnya olahraga terbang layang dan pesawatbermotor), serta menambah kemampuan dan ketrampilan tenaga-tenaga muda dalammenghadapi dan meningkatkan prestasi olahraga dirgantara.

1.4. Sasaran

Merancang bangunan yang diharapkan dapat menumbuhkan minat masyarakatdalam olahraga dirgantara, agar dapat meningkatkan prestasi yang lebih tinggi dalam

skala nasional maupun international.

^a hamfbudianto|0l5l2225 10

Page 25: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

1.5. Spesifikasi Proyek

1.5.1. Nama Proyek

Diklat Terbang Layang dan Pesawat Bermotor di Pondok Cabe, Tangerang.

1.5.2. Lokasi Proyek (letak geografis, batasan site)

Letak Kota Tangerang sangat strategis karena berada di antara Ibukota Negara

DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13Tahun 1976 tentang Pengembangan Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi),Kota Tangerang merupakan salah satu daerah penyangga Ibukota Negara DKI

Jakarta.

• Letak Geografis

Secara gafis Kota Tangerang terletak pada posisi 106° 36' - 106° 42' BujurTimur (BT) dan 6°6' - 6°Lintang Selatan (LS).

• Klimatologi

Beriklim tropis, dengan suhu tahunan rata-rata 27 C dengan kelembaban 80 -90%. Karena terletak di dekat garis khatulistiwa, arah angin dipengaruhi oleh angin

musim. Angin musim barat bertiup antara November dan April, sedang angin musimtimur antara Mei dan Oktober.

Curah hujan rata-rata 2.000 Mm, curah hujan paling besar sekitar bulan Januari danpaling kecil pada bulan September.

• Letak Topografi

Ketinggian Tanah :0- 10 Mdi atas permukaan laut ( dari titik 0Tg.Priok)

5 - 50 M di atas permukaan laut

Dasar Pemilihan Site :

1. Lahan luas

2. Fasilitas dan Sarana sudah ada

sebagai studi lokasi

3. Akses sangat mudah dijangkau

masyarakat

4. Letak Geografisyang mendukung

ida hanifbudianto|Oi5l2225 1:L

Page 26: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Lokasi site

terpilih terletakpada kotaTangerang,

Gambar 1.5Peta Jabotabek, Sumber ; PetaJakarta 2004 (flash)

•<-..: —-v"!

Entarance

^ dari arahUtara

P. Runway2,5 kmL. Runway26 m

Entarance

+, dari arahSelatan

Peta Lokasi

Lokasi Terletak dikecamatan Pamulang,kelurahan Pondok Cabe

Site merupakan milik PT. Pelita Air.

Batasan-batasan Site dengan daerah

disekitarnya :

• Sebelah Utara berbatasan dengan

Wilayah Jakarta Selatan

• Sebelah Timur berbatasan dengan

Kecamatan Cinere

• Sebelah Selatan berbatasan dengan

Kecamatan Pamulang

• Sebelah Barat berbatasan dengan

Kecamatan Ciputat

Gambar 1.6 PetaPelita Airport, Sumber; Peta Jakarta 2004 (flash)

^ hanifbudianto|0l5l2225 12

Page 27: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

1.6. Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan berkaitan dengan penyediaan wadah fisik dari diklatterbang layang dan pesawat bermotor sebagai pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan

atlet.

Pembahasan yang spesefik akan dititik beratapkan pada masalah - masalah

arsitektural, yang dibatasi pada masalah - masalah :

• menciptakan fisik bangunan sekolah terbang layang dan pesawat bermotor

yang mendukung pola program pendidikan balap .

• mentransformasikan sisi psikologis atlet terbang layang dan pesawat bermotor

yaitu keberanian, ketelitian, keterampilan, dan perhitungan yang tepatkedalam perencanaan bangunan yang akan membantu proses pembentukan

karakter penerbang.

• membahas hal yang mengarah kepada konsep bangunan yaitu program ruang

dan organisasi ruang.

• pengolahan fasilitas penunjang seperti tempat parkir , entrance , dan

sebagainya.

• pengolahan tapak dan site.

1.7. Metode Pembahasan

1.7.1. Observasi

1. Pengamatan ke Pondok Cabe Airport, pengamatan kondisi fisik dan sebagai

lokasi diklat terbang layangdan pesawatbermotor.

2. survey langsung ke PORTELA (Pusat Olahraga Terbang Lyang Jakarta)

sebagai referensi / pembanding.

1.7.2. Wawancara

Survey instansi untuk mendapatkan data pada instansi pemerintah Tangerang

yaitu Dinas Pekerjaan umum dan Tata Kota, dan instansi swasta yaitu sekretariat

FASI dan PORTELA JAYA di Jakarta.

^ia hanifbudianto|0i5i2225 13

Page 28: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

1.7.3. Study Literature

mempelajari data dari buku.

1. Poetics of Architecture

2. Data Architecture

3. Morphosis (Rizzoli)

4. Indonesian Architecture Now

5. Karya Arsitek Indonesia

6. Bentuk, Ruang dan Tatanan

7. Concept Sourcebooks

1.8. Sistematika Pembahasan

BAB I : Pendahuluan

Mengungkapkan latar belakang permasalahan, rumusan

permasalahan , tujuan dan sasaran lingkup pembahasan dan metode

pengamatan.

BAB II : Tinjauan Teori

Study lapangan pada Pondok Cabe Airport serta PORTELA JAYA

dan study literatur tentang sekolah bpenerbangan dan olahraga

dirgantara baik di buku maupun internet yang ada didalam maupun

yang ada diluar negeri, yang dapat memberikan gambaran bagaimana

kondisi dan kegiatan serta kurikulum pendidikan pada sekolah

penerbangan. Dan metode transformasi dalam arsitektur.

BAB III : Analisa permasalahan

Pembahasan mengenai mentransformasikan sisi psikologis dalam

proses pembentukan karakter atlet terbang layang dan pesawat

bermotor yaitu keberanian, ketelitian, keterampilan, dan perhitungan

yang tepat kedalam konsep perancangan bangunan yang akan

membantu proses pembentukan karakter atlet. dan pembahasan

mengenai ruang-ruang dalam diklat serta ruang ruang praktek

sebagai pendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan. serta

menganalisa permasalahan yang harus dipecahkan sebagai titik tolak

dan arahan pada proses pendekatan konsep perancangan dan

perencanaan.

idil hanifbudianto|0l5l2225 14

Page 29: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

BAB IV : Konsep perencanaan bangunan yang diambil dari sisi psikologis atletterbang layang dan pesawat bermotor. Membahas pendekatan konsepperencanaan dan perancangan diklat dan ruang pendukung kegiatanpendidikan dan pelatihan yang ada pada diklat terbang layang dan

pesawat bermotor.

1.9. Keaslian Penulisan

Berisi beberapa laporan tugas akhir yang menjadi referensi, yaitu :

1. Achjar Prakoso R. TA/ITB/1989. "Pusat Kegiatan Dirgantara diCibubur,Jakarta". Tugas akhir ini merencanakan bangunan yang mewadahi segala

kegiatan yang berhubungan dengan dirgantara seperti: penelitian,

pengembangan, dan fasilitas rekreatif

2. Katherina. TA/ITB/1994. "Flight Test Centre IPTN".

Tugas akhir ini merencanakan kantor dan tempat workshop bagi para

penerbang dan pengembangan pesawat terbang dilPTN Bandung3. Ari Agung Nugroho. TA/UII/2000. "Museum Dirgantara Yogyakarta"

Tugas akhir ini merencanakan museum yang berisikan ilmu pengetahuan

penerbangan dan pesawat-pesawat yang dipamerkan.

Sedangkan tugas akhir ini merencanakan diklat terbang layang dan pesawatbermotor di Pondok Cabe Airport yang mendukung dan berintegrasi pada pendidikan

dan pelatihan sebagai penegembangan atlet, dengan penekanan bagaimanamentransformasikan sisi psikologis atlet terbang layang dan pesawat bermotor

terhadap perencanaan bangunan yang akan membantu proses pembentukan karakter

penerbang.

id^ hanifbudianto|oi5i2225 15

Page 30: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

BAB II

(TINJAUAN TEORITIS)

2.1 Tinjauan Diklat Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

2.1.1. Pengertian Judul

Tempat pendidikan dan pelatihan bagi para atlet terbang layang dan pesawat

bermotor, yang melakukan proses belajar mengajar dengan menitik beratkan pada

pelatihan-pelatihan dalam proses pembinaan yang lebih intensif. Olah raga terbang

layang adalah jenis olahraga dirgantara yang mengunakan pesawat atau pesawat

glider. Pesawat yang digunakan tanpa bermesin, sedangkan olah raga pesawat

bermotor adalah jenis olahraga dirgantara yang menggunakan pesawat bermotor.

Pesawat digunakan dapat bermesin satu dan dapat pula bermesinganda.

2.1.2. Pengertian Diklat

Sebuah bangunan atau lembaga informal yang mewadahi kegiatan pendidikan

dan pelatihan terbang layang dan pesawat bermotor, yang mempelajari teori dan

praktek untuk memperdalam ilmu penerbangan bagi atlet terbang layang dan pesawat

bermotor.

Diklat diperuntukkan bagi pemusatan salah satu cabang olahraga untuk

mendidik para atlet agar dapat lebih berprestasi dan selalu dapat bersaing dalam

tingkat nasional maupun internasional.

2.1.3. Tujuan Diklat

Tujuan didirikannya tempat pendidikan dan pelatihan adalah untuk

menyediakan suatu wadah yang dapat menampung kegiatan pendidikan dan pelatihan

bagi para atlet terbang layang dan pesawat bermotor, yang diharapkan agar memiliki

kualitas untuk menunjang kegiatan olahraga dirgantara di Indonesia.

^iil hanifbudianto|0l5l2225 16

Page 31: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.1.4. Fungsi Diklat

Sebagai wadah dan tempat proses pendidikan dan pelatihan bagipengembangan bakat atlet terbang layang dan pesawat bermotor, dan juga sebagaitempat pengkajian dan pengujian teknologi dirgantara yang digunakan.

Diklat terbang layang dan pesawat bermotor selain sebagai tempat pendidikandan pelatihan juga sebagai tempat pengembangan olahraga dirgantara yang akanmenumbuhkan bibit-bibit muda yang berbakat.

• Fungsi Utama(pendidikan)

Pendidikan yang ditawarkan terdiri dari dua jurusan yaitu : terbang layang(gliders) dan pesawat bermotor, dengan jenjang pendidikan masing-masingjurusan selama tiga (3) tahun. Selama tiga tahun atlet melalui tiga tingkatankelas yaitu : kelas basic (dasar), kelas intermediate (menengah), kelas advance

(professional).

• Fungsi Pendukung

1. Sebagai pusat pelatihan atlet terbang layang dan pesawat bermotor

2. Wadah penyalur hobby

3. Sebagai wadah dari sekretariat PB.FASI

4. Sebagai barometer olahraga dirgantara

2.1.5. Kegiatan Diklat

kegiatan yang adapada sekolah balap motor

A. Kegiatan utama:

a. pemberian teori

b. latihan fisik

c. latihan teknik

d. latihan taktik

B. Kegiatan pendukung :

a. kegiatan administrasi

b. kegiatan kesehatan

c. kegiatan penginapan/ asrama

d. perbaikan dan perawatan

bia hanifbudianto|oi5i2225 17

Page 32: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

C. Kegiatan yang di kembangkan

a. kelompok kegiatan akademik (teori dan praktek)

b. kelompok pemeliharaan

D. Pola dan sifat pendidikan

a. Pola pendidikan searah ( kegiatan pendidikan teori)

b. Pola pendidikan dengan sistim dua arah (kegiatan

pendidikan teori, kegiatan diskusi, konsultasi, praktek).

E. Berdasarkan sifat pendidikan dibedakan menjadi:

a. Pendidikan Teori .

Belajar secara aktif dalap memperoleh ilmu balap, sarana

yang dipergunakan adalah kelas teori, perpustakaan, dan

ruang audiovisual.

b. Pendidikan Praktek

id belajar sendiri didukung dengan sarana praktek

id belajar dengan pembimbing dan pengarahan instruktur

atau pembimbing langsung bertatap muka.

2.1.6. Sistem Akademik Diklat Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

id Atlet Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

1. Usia Atlet

Para calon atlet terbang layang dan pesawat bermotor yang akan

mengikuti pendidikan dan pelatihan berusia 17/18 tahun dikarenakanpada usia tersebut produktifitas calon atlet penerbang dapat totaluntuk terjun dalam dunia olahraga dirgantara, atau setelah lulussekolah menengah umum (smu) atau sekolah kejuruan dan sekolah

eknik penerbangan.

2. Jumlah Atlet

Penerimaan diklat terbang layang dan pesawat bermotor tiap tahunnya

dapat menampung 60 atlet dengan dibagi menjadi dua jurusan yaitu :

• Terbang Layang

• Pesawat Bermotor

^ hanifbudianto|oi5i2225 18

Page 33: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

id Sistem Pengelompokan Akademik

Pengelompokan akademik disini berdasarkan dalam dua kategori, yaitu :atletterbang layang dan atlet pesawat bermotor, materi mata pelajaran pada diklat samahalnya dengan sekolah penerbangan, dengan kurikulum sebagai acuan dasarnya.Pendidikan ditempuh selama tiga tahun dan melalui tiga kelas.

1. Atlet Terbang Layang

Orang yang mengendarai dan memperdalam pengetahuan untuk mengikutiperlombaan dengan menggunakan pesawat udara yang lebih berat dari udaradengan sayaptetap, tanpa mesin dan dapat meluncur/ melayang dengan baikatau mulus. Sedangkan yang dimaksud terbang layang adalah terhitungpesawat layang ini lepas dari penariknya, melayang dan mendarat. ( FASI,Sporting code - Gliders, Kodik TNI-AU,1975, hal 3).

2. Atlet Pesawat Bermotor

Orang yang mengendarai dan memperdalam pengetahuan untuk mengikutiperlombaan dengan menggunakan pesawat udara yang lebih berat dari udaradengan sayap tetap dan bermesin. Sedangkan yang dimaksud terbang layangbermotor adalah olah raga terbang yang menggunakan pesawat bermotorsebagai sarananya dan tidak digunakan untuk tujuan komersil. ( FASI,Sporting code - Gliders, Kodik TNI-AU,1970, hal 6).

id Kompetensi Kelulusan

Setelah atlet menempuh masa pendidikan dan pelatihan selama tiga (3) tahun,maka atlet tersebut telah siap untuk mengikuti beberapa cabang perlombaan yangdiadakan baik dalam tingkat nasional dengan membawa nama daerah masing-masingmaupun tingkat internasional mewakili Indonesia.

Lulusan diklat ini setelah menempuh masa pendidikan dan pelatihan selamatiga (3) tahun mendapatkan lisence terbang dan certificated flight, lisence ini sangatdiperlukan bagi calon penerbang selain itu juga ada pengalaman dan jumlah jamterbang dari atlet tersebut.

id Tingkatan Kelas perTahun Angkatan1. Tahun Pertama (basic), perkenalan teori dasar dari penerbangan dan

pelatihan praktek untuk mengenal lebih dekat.

19id* hanifbudianto|Ol5l2225

Page 34: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2. Tahun Kedua (intermediate), teori dan pemantangan ilmu dasar daripenerbangan dengan simulasi dan praktek untuk terjun langsungmencoba.

3. Tahun Ketiga (advance), pematangan dan pembelajaran mengenaitaktik dalam berlomba serta mengevaluasi kemampuan setiap atlet dalasimulasi maupun langsung menerbangkan pesawat.

2.1.7. Kurikulum Pendidikan Diklat

1. Tahun Pertama (Basic class)

Tabel 2.1 Tahun Pertama/level basic

Mata Pelajaran

1. Pengetahuan Umum :

• Pendidikan Moral Pancasila

• Bahasa Inggris

• Matematika Dasar

2. Pengetahuan Penerbangan :

• Peraturan lalu lintas udara (general

rules of the air)

• Aerodinamika

• Navigasi

• Search and Rescue (SAR)

• Airmanship

• Klimatologi

• Meteorologi

• Aerologi

• Jungle Survival

3. Latihan Dasar Fisik dan Mental:

• Pendidikan Jasmani

• Keterampilan Dasar

Sifat

Teori

Teori & Praktek

Praktek

Sumber ; www.slpicuru2.ac.1d &u^wxmgkcmi-LmlhKAom

id*l hanifbudianto|Ol5l222520

Page 35: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR "H2. Tahun Kedua (Intermediate class)

Tabel 2.2 Tahun Kedua/level intermediate

Mata Pelajaran

1. Pengetahuan Umum :

• Bahasa Inggris

• Matematika Lanjut

2. Pengetahuan Penerbangan

• Peraturan lalu lintas udara (general rules

of the air)

• Aerodinamika

• Navigasi

• Search and Rescue (SAR)

• Aerologi

• Jungle Survival

• Pengetahuan dasar sarana dan peralatan

id Pengenalan

id Simulasi

3. Latihan Dasar Fisik dan Mental

• Pendidikan Jasmani

• Keterampilan Dasar

Sumber ; wm^stgimJim^ &xvy^w^rngM^zLlulllK^o'Ll

id* hanifbudianto|Ol5l2225

Sifat

Teori

Teori & Praktek

Praktek

21

Page 36: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3. Tahun Ketiga (Advance class)Tabel 2.3 Tahun Ketiga/level advance

Mata Pelajaran

1. Pengetahuan Penerbangan :

• Aerodinamika

• Navigasi

• Search and Rescue (SAR)

• Jungle Survival

• Trik-trik Penerbangan

• Prakrek Penerbangan

• Pengetahuan dasar sarana dan peralatan:

id Simulasi

iJ Pembongkaran dan Pemasangan

id Perakitan

id Perawatan

Kelas khusus pesawat bermotor meliputi;

1. Privat Pilot Licence (PPL)

2. Commercial Pilot Licence( CPL)

3. Senior Commercial PilotLicence ( SCOL )

4. Transport Pilot Licence (TPL)

5. Air Lines Transport Pilot Licence (ATPL)

2. Latihan Dasar Fisik dan Mental

• Pendidikan Jasmani

• Keterampilan Dasar

Sumber ; www.stpicurii2.ac.id &wywMgkQmimUmjmL

id* hanifbudianto|Ol5l2225

Sifat

Teori & Praktek

Praktek

22

Page 37: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.1.8. Kebutuhan Ruang untuk Diklat

Ruang-ruang yang dibutuhkan adalah ruang yang mendukung kegiatanpendidikan dan pelatihan, pada diklat terbang layang dan pesawat bermotor sepertikegiatan belajar teori diruang kelas dan kegiatan praktek serta ruang simulasi. Danruang-ruang lain yang saling mendukung dalam bangunan diklat.Ruang-ruang yang dibutuhkan kegiatan belajar antara lain :A. Ruang Utama Diklat

Tabel 2.4 Ruang kegiatanbelajar

Jenis

Belajar Teori

Praktek

Fisik dan Kebugaran

Sumber; analisa

B. Ruang-ruang Penunjang Diklat

Pelaku

o General Affair

o Pengajar

o Pengajaran

Sumber; analisa

idil hanifbudianto|Ol5i2225

Kebutuhan Ruang

Ruang Kelas Besar

Ruang Kelas Kecil

Ruang Laboratorium

Ruang Workshop

Ruang Seminar (diskusi)

Ruang Referensi

Ruang Simulasi

Ruang Praktek

Bengkel

Ruang Fithnes

Hangar

Tabel 2.5 Ruang Penunjang

Kebutuhan ruang

o Ruang General Affair

o Ruang staff pengajar

o Ruang pengajaran .Ruang TU,bagian

umum

23

Page 38: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

C. Ruang-ruang Kegiatan PelengkapTabel 2.6 Ruang Pelengkap

kegiatan

o Keamanan

o Ibadah

o Kantin

o Perawatan dan perbaikan

o Km/wc

o Ruang ganti dan loker

Sumber; analisa

D. Ruang-ruang Asrama

Jenis Kegiatan

Penginapan

Pengelola

Sumber; analisa

^1)1 hanifbudianto|oi5i2225

Kebutuhan ruang

o Ruang security

o Musollah

o Kafetaria

o Bengkel danruang mekanik

o Km/wc

o Ruang ganti

Tabel 2.7 Ruang Asrama

Ruang yang dibutuhkan

o Kamar tidur

o Km/wc

o Ruang makan

o Ruang tamu

o Loundry

o Ruang kepala asrama dan staff

o Ruang rapat

o Ruang tamu

o Ruang tidur kepala asrama

24

Page 39: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.1.9. Kondisi Pendidikan Olah raga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor di

Indonesia

Di Indonesia pendidikan dan pelatihan olahraga dirgantara masih belummendapat perhatian yang cukup besar, pada hal dilihat dari event - event yangdilaksanakan ditingkat nasional maupun tingkat internasional selalu mendapatperhatian yang besar dari para penerbang, sehingga diklat merupakan tempatpembinaan dan pelatihan bagi bibit muda yang diharapkan dapat menuju duniapenerbangan nasional dan internasional

Pendidikan penerbangan yang dilakukan oleh cabang-cabang olahraga

ditiap daerah masih kurang, badan pembinaan olahraga FASI ( Federasi Aero SportIndonesia ) melakukan pendidikan yang dilakukan masih menggunakan cara prakteklangsung atau dengan penjenjangan kelas penerbang dari pemula hingga dicoba kebalap internasional.

Di indonesia sekarang yang ada ialah sekolah menengah kejuruan dan

sekolah tinggi penerbangan dengan pendidikan yang lebih pada teori-toeri ataupunpelatihan yang hanya sebatas perbaikan pesawat seperti SMK Penerbangan Jakartadan STPI Curug. sehingga di indonesia belum tersedia diklat khusus penerbangan.

2.2 Tinjauan Pesawat Terbang Layang (Glider) &Pesawat Bermotor

2.2.1. Jenis Pesawat

1. Terbang Layang

Pesawat udara yang lebih berat dari udara dengan sayap tetap, tanpa mesin dandapat meluncur/ melayang dengan baik atau mulus. Sedangkan yang dimaksudterbang layang adalah terhitung pesawat laying ini lepas dari penariknya,melayang dan mendarat. ( FASI, Sporting code - Gliders, Kodik TNI-AU,1975,

hal 3)

i;;-.'-'"^-^ ^;'''Sfc-otWW?'.

^g^

iiiil hanifbudianto|0i5i2225

Gambar 2.1 Gliders,

Sumber; www.zooxle.com

dan buku panduan

terbang layang

25

Page 40: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Pesawat Glider yang dipergunakan :

• Single Sitter (satu tempat duduk)

• Dual sitter (dua tempat duduk)

id Pengetahuan dasar yang harus diketahui dalam persiapan penerbangan (pree-

flight inspection)

1. Kerusakan tersembunyi

2. Pengerat

3. Berat dan kesetimbangan

4. Pemeriksaan 'Walk Around'

5. Pemeriksaan lainnya

Penjelasanpesawat gliders

si.«r»f*»

1-26 PBE-FLIGHTINSPECTION

Gambar 2.2 Pre-Flight Inspection, Sumber ; bukupanduan terbang layang

Gambar 2.3 Gliders (tekhnik), Sumber; bukupanduan terbang layang

id* hanifbudianto|0l5l2225 26

Page 41: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

id Pengetahuan dasar teknik penerbangan :

1. Sayap : sayap menghasilkan gaya yang disebut gaya angkat atau lift, liftinilah yang memungkinkan semua pesawat dapat terbang. Bentuk

penampang sayap disebut airfoil. Besarnya lift yang dihasilkan sayaptergantung kecepatan aliran udara relative (makin besar kecepatan aliran

udara, makin besar lift), dan juga pada sudut serang (makin besar sudut

serang, makin besar lift).

Gambar 2.4 Sayap,

Sumber; bukupanduan terbanglayang

Kendali terbang utama : Perangkat kendali pesawat terbang layang,

Flaps,Spoiler, Divebrake, Release, Trimmer. Namun kendali yang

terpenting adalah ; Elevator, Aileron, dan Rudder.

Kecepatan (airspeed) dikendalikan dengan elevator (mengubah sudut

serang), sedangkan elevatore dapat membuat pesawat layang menambahketinggian selama beberapa saat jika kecepatan pesawat cukup tinggi.

' A-L,i(«i-,j;.T>Mf, OIL Ao KElOt: i'-'ZD

Gambar2.5 Kendali terbang, Sumber; bukupanduan terbang layang

^1*1 hanifbudianto|Ol5l2225 27

Page 42: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3. Manuver : Pergerakan pesawat ditentukan oleh beberapa factor selain

factor dari angin ada faktor lain dalam bermanuver, berbelok (berputar)

dan menjaga pesawat agar tetap dalam stream line tertentu adalah dengan

memperhatikan sebagai berikut:

^1 Laju membelok (rate of turn) ditentukan oleh sudut bank, sudut bankyang dangkal (shallow) menghasilkan laju membelok yang lambat, dansudut bank yang dalam (steep) akan menghasilkan laju membelok yang

cepat, rotasi perputaran pesawat adalah dengan menambah sudut roll±10° dan mengendalikan kecepatan ±5 MPH, sudut roll didapat selama

belokan steep sayap sebelah dalam menempuh jarak lebih kecil

dibandingkan jarak luar sayap.

Gambar 2.6 Manuver berputar, Sumber ; bukupanduan terbang layang

id Penerbang harus mampu melakukan tiga hal;

• Mengendalikan kemana anda bergerak (arah)

• Mengendalikan kecepatan

• Menjagaagar pesawat tetap 'streamline'

Gambar 2.7 Manuver berputar, Sumber ; bukupanduan terbang layang

^ia hanifbudianto|Ol5l2225 28

Page 43: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

4. Stabilitas : Peasawat akan bergerak dan berputar terhadap sebuah titik

pusat gravitasi (center of gravity), yaitu titik dimana pesawat akanseimbang atau tetap berada pada posisi datar jika pesawat layang

digantung pada titik tersebut.

Ada bebrapa macam stabilitas yaitu ;

• Stabilitas Yaw

Membayangkan pesawat sebagai penunjuk arah angina (weather

vane)

• Stabilitas Roll

Kecenderungan pesawat dengan posisi sayap datar

• Stabilitas Pitch

Keberadaan lift yang dihasilkan pada hamper seluruh permukaan

atas sayap.

Gambar 2.8 Stabilitas, Sumber; bukupanduan terbang layang

5. Take Off dengan Aerotow : Pesawat terbang pada umumnya lepas

landas melawan arah angin untuk mendapatkan jarak take off yang

pendek, pengendalian yang baik, dan sudut climb (pendakian) yang besar.Umumnya tidak ada sesuatu diperbolehkan berada dalam sudut 30 derajat

didepanpesawat penarik atau pesawat layang.

ist=w Ca:.c .

v,rT

\ i

i

Gambar 2.9 Takeoff (aerotow), Sumber ; bukupanduan terbang layang

iia hanifbudianto|Oi5l2225 29

Page 44: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Take offdalam kondisi Cross Wind akan membuat pesawat layang

berputar (yaw) menyelaraskan diri menhadap angin (weathervane).

1 T7USCX J

•^ " r

= .^(1=,-)Sam*.*

Gambar 2.10 Take off (aerotow), Sumber ; bukupanduan terbang layang

2. Pesawat Bermotor

Pesawat udara yang lebih berat dari udara dengan sayap tetap dan bermesin.

Sedangkan yang dimaksud terbang layang bermotor adalah olah raga terbang yang

menggunakan pesawat bermotor sebagai sarananya dan tidak digunakan untuktujuan komersil. (FASI, Sporting code - Gliders, Kodik TNI-AU,1970, hal 6)

Katagori pesawat:

•/ Personal Air Planes (bermotor kecil)

Karakteristik berat pesawat <300kg, atau

berat pesawat 500kg - 3.000kg

•S Business Air Planes

Karakteristik berat pesawat 3.000kg- 26.000kg

Pesawat bermotor yang dipergunakan

• High performance

• Glatik

• Austin

Gambar 2.11 Pesawat Terbang Bermotor, Sumberwww.szoogle penerbangcm.com

id^ hanifbudianto|oi5i2225 30

Page 45: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Jenis pesawat bermotor mempunyai kesamaan dengan pesawat terbang layangseperti teknik dalam menerbangkan yaitu mengendalikan arah terbang, menjagakecepatan dan menjaga agar pesawat tetap streamline. Tetapi ada beberapaperbedaan yang cukup signifikan dalam teknik penerbangannya yaitu :

• Pesawat bermotor dapat terbang tanpa harus ditarik, ini memberikan cara

dan teknik tersendiri bagi penerbangnya.

• Bermanuver pesawat bermotor lebih leluasa dalam berkreasi diudara, ini

juga memberikan teknik dan skill yang tinggi dari penerbangnya.• Pesawat bermotor tidak tergantung oleh arah angin atau kekuatan angin.

Pesawat bermotor sebagai pendukung dalam penerbangan pesawat terbang

layang adalah sebagai penarik agar pesawat terbang layang dapat take off, makadiperlukan pengetahun yang baik dimiliki oleh setiap pilot pesawat bermotor,adapun beberapa hal yang harus dipahami sebelum pesawat take off.

XZ£—; 'I'orj

TT^JEC-n •

T:ST-rT'.T*3

~zLr~r-

V'

/---,

Gambar 2J3^tandart Code, Sumber; bukupanduan terbang layang

1. Menjaga aerotow tetap dalam koordiante

2. Memahami posisi high tow berada sedikit diatas propash atau turbulansi.

2.2.2. Jenis Perlombaan yang Dikejuarakan

Sebelum atlet terbang layang dan pesawat bermotor mengikuti perlombaan,

seorang atlet harus mematuhi beberapa peraturan yang telah menjadi standart

dalam setiap kejuaraan.

Peraturan dan syarat-syarat lomba yang menjadi dasar dari penilaian, dan

setiap penerbang harus mengetahuinya.

• Place of take off

• Depature point

• The start line

• Start time

ida hanifbudianto|oi5l2225 31

Page 46: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

• A goal or a turning point

• Finish point

• The finish line

• Landing place

• Finish time

• The distance flown

• Recognition time interval

Selain peraturan dan persyaratan yang harus dipehami setiap penerbang, juga

ada tanda-tanda ataukode dalam setiap penerbangan yang juga harus dipahami

STANDARD -j***. . ,. ,_,AMERICAN ^SBfifc l««*aaM; rehires dejr signils. :SOARING «fl| **** latwlms. „t ff„i [»,-SIGNALS '''**£&' "«••*•*»=<>•.

n

:=- ,-i-ss;,JLJ^L,JillJs_._JL. _rirj >«• fti•? j| ram im 1f* _ 777! ' >f"""" :

^Q/ i ( A.

'-»3 rut.

Gambar 2.13 Standart Code, Sumber ; bukupanduan terbang layang

Beberapa jenis cabang perlombaan

• Penerbangan CrossCountry (antarlap. Terbang)

• Ketangkasan (solo)

• Akrobatik (ekstrem manuver)

• Ketepatan landing (point/hot spot)

• Keselarasan (duet)

^1*1 hanifbudianto|0l5l2225 32

Page 47: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.3 Study Kasus

2.3.1. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug

Sekolah penerbagan setingkat perguruan tinggi ini memiliki lokasi didaerah

Curug, Tangerang. Sekolah penerbangan yang memiliki fasilitas dan prasaranakomplit, begitu juga dengan pengajar-pengajar yang telah teriatih dan memiliki jamterbang yang tinggi, membuat sekolah tinggi penerbangan yang terbaik di Indonesia.

Fasilitas Perkuliahan

• Dosen & Instruktur yang berpengalaman• Bimbingan oleh dosen• Peralatan multimedia lengkap• Laboratorium

• Sistem SKS paket• Ruang kuliah full AC

Fasilitas Pendukung

• Asrama yang bersih dan full AC• Perpustakaan• Ruang makan• Sarana olah raga• Sarana Ibadah

Auditorium•

Jurusan yang diselenggarakan di STPI terdiri atas dua kelompok utama, yaitu

Pendidikan dan Latihan Awal (Diklat Awal dengan jenjang Diploma) dan

Pendidikan dan Latihan Khusus (Keahlian dengan Sertifikat).

Diklat awal (Diploma) dilaksanakan berdasarkan satuan kredit semester mulai

satu tahun sampai dengan empat tahun, sedangkan diklat khusus (Non Diploma)

mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu atau bulan, antara lain :

idil hanifbudianto|oi5i2225 33

Page 48: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

1. Diklat Awal

No. JURUSAN/PROGRAM STUDI JENJANG PERSYARATAN

1. Penerbanga. Penerbang Sayap Tetap

b. Penerbang Sayap Putarc. Operasi Pesawat Udara

Dll, Dill, DIV

D II. DillDill

SMUA1.A2/IPA/MAIA2, A3, STM Listrik/Mesin/Elektronika, SMT Penerbangans.d.a

SLTA atau yang sederajat

2. Teknik Penerbangana. Teknik Pesawat Udara

b. Teknik Telekomunikasi & NavigasiUdara

c. Teknik Listrik Bandar Udara

d. Teknik Mekanikal Bandar Udarae. Teknik Bangunan dan Landasan

Dll, Dill, DIV

DI, Dll, Dill, DIV

DI, Dll, Dill, DIV

Dll, DIMDll, Dill

SMUA1.A2/IPA/MAIA2, A3, STM Listrik/Mesin/Elektronika, SMT Penerbangans.d.a

SMUA1.A2/IPA/MAIA2, A3, STM Listrik/MesinSMT Penerbangans.d.as.d.a dan SMK Bangunan

3. Keselamatan Penerbangana. Pemandu Lalu Lintas Udara

b. Penerangan Aeronautikac. Komunikasi Penerbangand. Pertolongan Kecelakaan Penerbangan

Dll, Dill, DIV

Dll, Dll!Dll

Dll, Dill

SMUA1.A2/IPA/MAIA2, A3SLTA atau yang sederajats.d.a

s.d.a

4. Manajemen Penerbangana. Administrasi Perhubungan Udarab. Operasi Bandar Udarac. Angkutan Udara Niaga

Dill

Dill

Dill

SLTA atau yang sederajats.d.a

s.d.a

2. Diklat Khusus

No. JURUSAN WAKTU

1. Penerbanga. Commercial Pilot License 12-18 bulan

b. Airline Transport Pilot License (ATPL) Ground 3 bulan

c. Matrikulasi (untuk penerbang lulusan L/N) 1 - 3 bulan

d. Flight Instructor 3 bulan

e. Flight Operation Officer 3 bulan

2. Teknik Penerbangana. Ahli Perawatan Pesawat Udara 2-3 bulan

b. Airframe & Power plant 2-3 bulan

c. Basic Aircraft Mechanics 3 bulan

d Basic Aviation Technical Knowledge 3 bulan

e. Sheet Metal 3 bulan

f. Digital Technique 3 bulan

g. Radar Technique 3 bulan

h. DVOR/ILS 3 bulan

i. Programmable LogicControl 1 bulan

j. Microcontroller 1 bulan

k. Air Conditioning System 1 bulan

I. Diesel & Petrol Engine 1 bulan

m. Instalasi Listrik 2 minggu

3. Keselamatan Lalu Lintas Udaraa. ATC Radar 3 bulan

b. ATC Automation 3 bulan

c. PANS - OPS 3 bulan

34iiiil hanifbudianto|Ol5i2225

Page 49: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

d. Company Aviation Information Servicee. Briefing Practicef. Basic Fire Fightingg. Advance Fire Fightingh. Type Rating (driving)

Manajemen Penerbangana. Administrasi dan Kesekretariatanb. Komputer

Lain-lain

Jungle and Sea Survival

Tabel 2.8 diklat STPI Curug, Sumber; w\±^^slpMuJlgAKjd

4 minggu3 bulan

3 bulan

3 bulan

3 minggu

5 minggu1 bulan

1 minggu

2.3.2. STM Penerbangan Jakarta

Sekolah Tinggi Menengah Penerbangan adalah sekolah penerbagan setingkat

SMU ini memiliki lokasi didaerah Kebayoran, Jakarta. STM penerbangan yang

memiliki fasilitas dan prasarana standart sekolah kejuruan, begitu juga dengan

pengajar-pengajar yang setingkat dengan pengajar dari smu tetapi mempunyai bidangstudi yang sangat berbeda (ilmu pengetahuan tentang penerbangan) membuat sekolahpenerbangan tingkat smu ini berbeda dari sekolah-sekolah yang lainnya.

Fasilitas Sekolah

• Pengajar yang berkompeten dalam bidang penerbangan

• Ruang praktek

• Laboratorium

• Ruang kelas (50 siswa)

Fasilitas Pendukung

• Hanggar pesawat (4 buah pesawat)

• Perpustakaan

• Auditorium

• Ruang ibadah

i>ia hamfbudianto|0l5i2225 35

Page 50: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.3.3. Kesimpulan

Dari dua study kasus sekolah tinggi penerbangan dan sekolah teknik

menengah diatas bahwa sekolah penerbangan dan diklat memiliki kesamaan program/level . program studi akan dibagi menjadi dua jurusan yaitu terbang layang danpesawat bermotor, dan dilakukan selama kurang lebih tiga tahun, dimana setiap levelatau jenjang memiliki persyaratan masing masing.

Kemudian ada juga yang program pendidikannya terbagi 3 tingkat atau level,

yaitu basic , intermediate dan advance. Pada setiap level akan berbeda teknik yangakan diajarkan. Dalam proses belajar mengajar dalam diklat penerbangan ini

mempunyai 2 sifat yaitu teori yang dilakukan di ruang kelas dengan instrukturpengajar dan menggunakan ruang audiovisual dan perpustakaan, dan kegiatan belajar/ praktek dilapangan dengan instruktur pengajar yang langsung ke hanggar atau ruang

belajar praktek. Dari kegiatan dari diklat penerbangan akan menentukan besar dan

kebutuhan ruang .

2.4 Tinjauan Penampilan Bangunan

2.4.1. Pendekatan Konsep Perancangan Arsitektur

menurut McGinty , proses pembentukan konsep perancangan dapat dibagi

melalui 5 cara, yaitu:

1. Esensi, dengan memperhatikan diluar kebutuhan program , mengambil

sesuatu darikebutuhan pragmatik, mencari makna atauhakikat dari

sesuatu.

2. Analogi, dengan mencari kesamaan suatu benda lain yang dijadikan model

, memandang suatu benda sebagai objek.

3. Metafora, dengan melihat pada abstraksi benda lain.

4. Progmatik, dengan memperhatikan persyaratan yang diperlukan

5. Ideal, dengan memperhatikan dan berpegang pada nilai - nilai universal.

Konsep yang dipilih untuk menyelesaikan masalah disain adalah metafora abstrak

(intangible metaphor ).

i^ hanifbudianto|0i5i2225 36

Page 51: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.4.2. Metafora dalam Arsitektur

Metode yang dipakai dalam mentransformasikan ide-ide atau gagasan

menggunakan metoda Jones dalam bukunya design methods, yaitu metafhor

(metafora, persamaan/perbandingan).

1. Metafora abstrak ( intangible metaphor )

Ide atau gagasan pemberangkatan metaforiknya berasal dari sebuah konsep abstrak,

sebuah ide, sifat manusia, atau kualitas obyek ( alami, tradisi, danbudaya )

Arsitek - arsitek jepang seperti Arata Isozaki , Kazuhiro Isli dan rekan lain nya juga

menemukan inspirasinya melalui metafora. Kazuo Shinohara , diangggap berhasil

mengangkat sifat " keheningan " jepang kedalam ruang tiga dimensi Kshokurokawa

emngangkat konsep simbiosis dalam karya karyanya sebagai manifestasi ruang jepang

yang bersahabat dengan alam . melalui beranda "engawa" sebagai ruang antara (intermediaryspace ) sebuah bangunan. Memberikan tempat pertemuan antara eksterior

antara alam buatan antara public - privat.

2. Metafora konkrit (tangible metaphor )

Ide atau gagasan pemberangkatan metaforiknya melalui karakter materi atau visual

obyeknya konkrit ( menara seperti tongkat, rumah seperti perahu, dan sebagainya )

Sebagai contoh adalah Sydney opera house, yang terletak dipelabuhan kota Sydney,

australia, karya John Utzom. Ada beberapa pendapat berbeda yang

menginterpresentasikan makna metaforik dari bangunan tersebut . utzon ingin

menunjukan cangkang sebuah bangunan dalam hubungan nya dengan permukaan bola

dan sayap burung yang sedang terbang . kalangan jurnalis mengungkapkan cangkang

sebagai kerang laut dan layar perahu yang meramaikan pelabuhan Sydney serta

pendapat lainnya mengatakan perkembangan kuncup bunga, atau kura - kura yang

sedang bercinta.

3. Metafora kombinasi ( conbined metaphor )

Konsep abstrak dan materi bergabung sebagai ide pemberangkatan kreasi arsitektural.

Karakter visualnya dapat menjadi alasan untuk menilai sifat - sifat , kualitas , dan

karakter wadah visualnya.

Sebagai contoh adalah Albuquerque Blood Bank, karya Antonie Predock. Karya

arsitektur ini disebut sebagai penerapan metafora berlapis. Melihat ide awalnya

sebagai bank maka warna merah darah menjadi ide. Dengan seting lokasi lembah Rio

^ia hanifbudianto|0l5i2225 37

Page 52: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Grade yang ketika matahari terbenam langitnya memerah seperti darah. Maka idedarah dianggap cocok dengan letak lokasi.

2.4.3. Unsur-unsur Bentuk

1 Wujud : Sisi luarkarakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk

tertentu. Wujud juga merupakan aspek utama dimana bentuk-bentuk dapatdiidentifikasi dan dikategorikan.

2. Dimensi: Bentuk berupa panjang lebardan tebal, dimensi ini menentukan

proporsi dari bentuk, sedangkan skalanya ditentukan oleh ukuran

relatifnya.terhadap bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.

3. Warna :Merupakan sebuah fenomena pencahayaan dan persepsi visual yangmenjelaskan persepsi individu dalam corak, intensitas dan nada. Warna adalah

atribut yang paling mencolok membedakan suatu bentuk dari lingkungannya.Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.

4. Tekstur : Kualitas yang dapat diraba dan dapat dilihat yang diberikan

kepermukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda.Tekstur juga menentukan sampai dimana permukaan suatu bentuk atau

menyerap cahaya dating.

fHfli

"•"•-»* wujud

~-r> Dimensi

•> Warna

> Tekstur

Gambar 2.14 Unsur Bentuk, Sumber; bukufrancis D.K Ching

iJil hanifbudianto|0l5l2225 38

Page 53: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

•••• DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWATBERMOTOR

2-4.4. Sifat-sifat Bentuk

;-:r:-r:;::.::::::;--«---,..-3- Inersia Visual • meru„at •• , PSeSe°ran« ™S raelihatnya.

manusia. 8Y tmk bumi' da" garis pandangan

Gambar 2.15 Sifat Bentuk. Sumber •h ir ,^mber^ufrancisD.KChing

Untuk mentranspormasikan sisi Dsikn,„ •menggunakan pendekatan metode "Metaf 1 ^ ^ ***** baa*°"*"° ^~,«a«^ yaitu*»* *• «* manusia, ataUZ^^^ « —— abstrak,

byek(aIami'̂ disi,danbudaya).2,5 TinJauan Psikologis Atl«* t. uog,s Atlet Terbang Layang &Pesawa, »

Olah raga terbang lavana Aa Pesawat Bermotor

•—— ^ l ::r:i trrr*0 o,ah - -Penerbangan raaupun * >™g »**. baik da|am ^^menaw^sen^tereendwg ™;»»^. 0,ah raga terbang«—i ke„lkmata„ yMg^I^"•**-* ^PP-rbangJ

Seoranga,le„erbanol 7™«galami„ya.

?ai

^ hanifbudianto|oi5i222539

Page 54: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

<t,.

Gambar 2.16 Karakter Atlet. Sumber ; ;.n i'it. vOf >i/K: f 'V fa: t t >nt i^Juri. t ' ^///

Keberanian, intuisi tajam, keterampilan, dan perhitungan yang tepat

sebagai pembentukan karakter dari sisi psikologis atlet terbang layang dan pesawat

bermotor yang akan mempengaruhi dari konsep perancangan dalam penampilan

bangunan maupun keselurahan massa dari bangunan diklat.

Pengertian dari sisi psikologis atlet sebagai pembentuk karakter :

1. Keberanian : Keadaan (sifat-sifat) kegagahan, tidak takut, kuat.

2. Intuisi tajam : Keadaan untuk membaca sesuatu yang akan terjadi

3. Keterampilan : Kecakapan untuk menyelesaikan tugas, keahlian (tidak harus

mahir namun bisa lahir dari ketekunan/ banyak mencoba),

kreatif.

4. Perhitungan yang tepat : Perbuatan (hal, cara, dsb) memperhitungkan

mengenai sesuatu, ketepatan.

Pengertian sisi psikologis atlet dari sisi penerbangan :

1. Keberanian : Tidak takut oleh ketinggian.

2. Intuisi tajam : Dapat membaca situasi yang ada disekitar, mampu membaca

arah angin.

3. Keterampilan : Mampu mengendalikan pesawat (kapan pesawat butuh

kecepatan dan kapan pesawat harus pelan). Menjaga pesawat

agar tetap streamline (coordinate) pada jalurnya.

4. Perhitungan yang tepat : Melakukan maneuver, berputar (sudut roll pesawat

±10°), memperhitungkan stabilitas pesawat.

Dari keempat sisi psikologis atlet tersebut sebagai pembentuk karakter yang

akan ditransformasikan dalam wujud visual bangunan yang akan menjawab

permasalahan khusus yaitu bagaimana menghadirkan diklat terbang layang yang akan

membantu proses pembentukan karakter atlet tidak hanya dilingkungan tempat

meraka berlaga yaitu kejuaraan tetapi juga di lingkungan diklat.

^ hanifbudianto|015l2225 40

Page 55: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.6 Tinjauan Bangunan Diklat Terbang Layang & Pesawat Bermotor

Media komunikasi dalam arsitektur adalah dengan mengekspresikan bangunan

dengan mentransformasikan dalam perwujudan fisik, bangunan yang baik adalah

bangunan yang memuat sejumlah komunikasi kedalam suatu wadah bangunan yang

tegas, tetapi harus mencerminkan secara keseluruhan. Pandangan secara visual

merupakan cara mengekspresikan yang paling muda dalam dunia arsitektur.

Pengekspresian dimaksudkan untuk menimbulkan kesan akan mempengaruhi sikap

dan perilaku pemakai bangunan tersebut. Ekspresi dimaksudkan untuk mewujudkan

apa yang ada dalam ide atau gagasan.

Didalam penampilan bangunan terdapat berbagai pesan yang akan

disampaikan, satu persoalan pokok yang penting yang dihadapi arsitek adalah

mengenai ekspresi yang dikomunikasikan oleh bangunan. pilihan suatu ekspresi untuk

menimbulkan image akan mempengaruhi sikap dan prilaku pemakai bangunan

tersebut.

Citra atau image adalah gambar, gambaran atau rupa, gambaran yang dimiliki

orang tentang sesuatu, kesan dan bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah

bahasa. (Kamus besar bahasa Indonesia, edisi kedua, Dep. Pendidikan dan

kebudayaan)

Citra atau image adalah suatu kesan atau gambaran penghayatan yang

menangkap arti dari seseorang .menunjukan pada tingkat

kebudayaan. (Mangunwijaya, YB, wastu citra 1988 )

Citra secara arsitektur mencerminkan dan mengungkapkan gagasan-gagasan

tersebut dengan ungkapan meterial dan elemen - elemen bangunannya ( holl, 1994 )

Citra atau visual bangunan adalah bangunan yang memiliki wujud visual dari

mpencerminan karakter seorang penerbang, dimana tujuan citra / visual dari bangunan

tersebut adalah :

1. memberikan karakter yang khas pada diklat terbang layang dan pesawat

bermotor

2. meningkatkan nilai arsitektural

3. membantu proses pembentukan karakter atlet terbang layang dan pesawat

bermotor

^*l hanifbudianto|Oi5i2225 41

Page 56: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

2.7 Ringkasan

Pembentukan karakter atlet diambil dari sisi psikologis sang atlet, dimana

Keberanian, intuisi tajam, keterampilan, dan perhitungan yang tepat sebagai

pembentukan karakter dari sisi psikologis atlet terbang layang dan pesawat bermotor

yang akan mempengaruhi dari konsep perancangan dalam penampilan bangunan

maupun keselurahan massa dari bangunan diklat.

Untuk mentranspormasikan sisi psikologis sang atlet kedalam bangunan

menggunakan pendekatan metode "Metafora abstrak ( intangible metaphor )" yaitu

Ide atau gagasan pemberangkatan metaforiknya berasal dari sebuah konsep abstrak,

sebuah ide, sifat manusia, atau kualitas obyek( alami, tradisi, dan budaya ).

Didalam penampilan bangunan terdapat berbagai pesan yang akan

disampaikan, satu persoalan pokok yang penting yang dihadapi arsitek adalah

mengenai ekspresi yang dikomunikasikan oleh bangunan. pilihan suatu ekspresi untuk

menimbulkan image akan mempengaruhi sikap dan prilaku pemakai bangunan

tersebut.

Citra atau image adalah gambar, gambaran atau rupa, gambaran yang dimiliki

orang tentang sesuatu, kesan dan bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah

bahasa.

Citra atau image adalah suatu kesan atau gambaran penghayatan yang

menangkap arti dari seseorang .menunjukan padatingkat kebudayaan.

Citra secara arsitektur mencerminkan dan mengungkapkan gagasan-gagasan tersebut

dengan ungkapan meterial dan elemen - elemen bangunannya ( holl, 1994 ).

-•a hanifbudianto|015l2225 42

Page 57: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

BAB III

(ANALISA PERMASALAHAN)

3.1 Analisa Pengelohan Site

3.1.1.Site Terpilih

Lokasi dipilih dikawasan Pondok Cabe Airport, yang terletak di kecamatan

Pamulang, kelurahan Pondok Cabe, Tangerang.

3.1.2. Analisa Pemilihan Site

Site dipilih dikarenakan memiliki beberapa hal spesifik yang sangat mendukungdan berguna bagi proses belajar dan mengajar atlet terbang layang dan pesawatbermotor, maupun perancangan dan perencanaan bangunan seperti:

^ Lahan yang tersedia dikawasan Pondok Cabe airport belum sepenuhnya

termanfaat dengan baik, banyak lahan yang tidak difungsikan sesuai

perencanaan. Total kawasan Pondok Cabe airport ±560 Ha, sedangkan lahan

yang terpakai hanya 65% atau 3.640.000 m2. Luas lahan yang tersedia

merupakan lahan kosong.

iJ Pondok Cabe airport dikelola oleh PT.Indo Pelita Air, yang dipergunakan

sebagai pemeliharaan dan perbaikan (maintenance). Fasilitas dan sarana

yang tersedia landasan pacu, tower, hanggar, Police Air Force, dan sarana

lainnya yang sangat mendukung dalam kegiatan diklat terbang layang danpesawat bermotor.

iJ Letak dan lokasi pondok cabe tidak berada dikawasan militer maupun

tempat penting lainnya yang membutuhkan tingkat keamanan yang cukup

tinggi, daerah pondok cabe sangat strategis dikarenakan site mudah

dijangkau baik menggunakan transportasi pribadi maupun umum.

iJil hanifbudianto|0l5l2225 43

Page 58: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

^ Topografi site memiliki ketinggian tanah : 0 - 10 M di atas permukaan laut

(dari titik 0 Tg.Priok) 5 - 50 M di atas permukaan laut. Sedangkan iklim

yang ada pada sekitar site Beriklim tropis, dengan suhu tahunan rata-rata

27C dengan kelembaban 80 - 90%. Karena terletak di dekat gariskhatulistiwa, arah angin dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim barat

bertiup antara November dan April, sedang angin musim timur antara Meidan Oktober.

Curah hujan rata-rata 2.000 Mm, curah hujan paling besar sekitar bulan

Januari dan palingkecil padabulan September.

3.1.3.Luasan Site

Luasan Site Diklat terbang layang dan pesawat bermotor 2860 m230 100

130

250

TOTALLUAS SITE 2860m2 !

120

130

Gambar 3.1 Site, Sumber ; Analisa

Site terpilih merupakan site yang saat ini dipergunakan oleh PORTELA Jaya(Persatuan OlahRaga Terbang Layang) Jakarta, saat ini hanya dipergunakan sebataspelatihan dan bengkel yang dikhususkan untuk olah raga terbang layang. Site inimemiliki kontur yang rata atau datar.

3.1.4.Batasan Site

• Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Jakarta Selatan

• Sebelah Timurberbatasan dengan Kecamatan Cinere

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pamulang• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ciputat

idil hanifbudianto|01512225 44

Page 59: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.1.5.Analisa Site

A. Lintasan Matahari

Mataharisore "f

Penggunaan sun.shading

U

Matahari pagi

J]

Orientasi ruangkelas (teori)

Gambar 3.2 Lintasan Matahari,

Sumber; Analisa

Dampak yang ditimbulkan :

1. Sinar matahari yang jatuh langsung

mengenai bangunan (sinar pada

sore hari ) akan terasa

menyiilaukan dan panas.

2. Sinar matahari yang jatuh pada

pagi hari akan dipergunakan

sebagai pencahayaan alami pada

ruang kelas.

3. Penempatan ruang-ruang tertentu

dengan pemanfaatan bukaan yang

optimal.

Penyelsaian

1. Penggunaan sun shading sebagai penghalang jatuhnya sinar matahari yanglangsung mengenai bangunan

2. Ruang-ruang kelas dan belajar lainnya yang membutuhkan sinar matahari

langsung ditempatkan pada sisitimur bangunan

3 Model bukaan yang besar dan penggunaan material transparan

ida hanifbudianto|Ol5l2225 45

Page 60: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLATTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR Hr

B. Arah Angin

Penghawaanalami dapatmengurangi panas

Dari efek sinar -

matahari

mengurangiU

Dampak yang ditimbulkannya :

Arah angin 1. Berpengaruh langsung pada

penerbangan

2. Orientasi massa dapat

memanfaatkankelebihannya

Pemanfaatan

pengahwaan alami

Gambar 3.3 Arah Angin, Sumber; Analisa

Penyelsaian

1. Pada penerbangan arah angin berpengaruh pada saat take off, untuk membantu

memperpendek jarak pacu. Begitu juga pada bangunan dapat menciptakanbidang-bidang yang dapat membelah angin.

Bentuk bukaan dapat memanfaatkan kelebihan arah angin sebagai penghawaanalami dengan bukaan yang cukup besar.

C. Sirkulasi Site

Area Parkir

"Sirkulasi keaiangpenunjangEntrance Site jv

u

Area

Penerbangan

Dampak yang ditimbulkannya :

1. Sirkulasi utama masuk dan keluar

site menjadi pertimbangan sebagai

main entrance

2. Pola sirkulasi didalam site

menghindari zona satu jalur

3. Pengarahan sirkulasi didalam site

untuk mempertegas bangunan

Sirkulasi

kemassa utama

Sirkulasikeasrama

Sirkulasi

dalam site

dalam site

Gambar 3.4 Sirkulasi Site, Sumber ; Analisa

^1*1 hanifbudianto|0i5l2225 46

Page 61: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Penyelsaian

1. Main entrance menggunakan dua jalur pintu masuk dan jalur pintu keluar,

gerbang entrance sebagai pengarah kebangunan

2. Pembuatan batas pemisah pada jalur sirkulasi didalam site agar meminimalkan

tingkat kekroditan yang terjadi pada sirkulasi

3. Pola sirkulasi didalam site menggunakan pengarah secara tidak langsung denganmenggunakan material hard landscape

D. Kebisingan

Area Parkir dapatmenyebabkan kebisingan

iRg.penunjangsumberutama

kebisingan yangrJimbulkan dapat"menggangu

ruangjlain y

-j9v m

Dampak yang ditimbulkannya :

1. Efek kebisingan yang ditimbulkan

dari ruang penunjang

2. Area parker berpotensi dapat

menimbulkan kebisingan

Massa bangunan utama

Gambar 3.5 Kebisingan, Sumber; Analisa

Penyelsaian

1. Ruang yang berdekatan langsung dengan sumber kebisingan diberikan bidang-

bidang yang berfungsi sebagai pemantul atau dengan vegetasi (pohon)

2. Mengurangi kebisingan yang ditimbulkan oleh daerah area parker dan

memberikan peredam dengan vegetasi (tanaman perdu)

bicsang ccmantui dan

Sumber buny

• ••■■♦<Hrir,i PatHir,

Gambar 3.6 Barier, Sumber;Analisa

^l^ hanifbudianto|0i5l2225 47

Page 62: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.2 Analisa Alur Kegiatan Diklat Terbang Layang dan Pesawat Bermotor

3.2.1.Alur Kegiatan Diklat

Diklat terbang layang dan pesawat bermotor merupakan tempat pendidikan dan

pelatihan bagi penerbang untuk mengembangkan bakat, dan juga sebagai tempat

pengkajian dan pengujian teknologi olah raga dirgantara yang digunakan. Diklat

terbang layang dan pesawat bermotor juga sebagai tempat pengembangan olahraga

dirgantara yang akan menumbuhkan bibit - bibit muda yang berbakat. Diklat ini

mengembangkan pola pendidikan penerbangan yang ada di dunia, kegiatan tidak

hanya berupa praktek juga merupakan kegiatan teori yang diajarkan didalam kelas

dan praktek dalam ruang dengan metode simulasi maupun langsung menerbangkan

pesawat..

Kegiatan atlet dimulai pada pagi hari, seperti sekolah pada umumnya kegiatan

seorang atlet dimulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 15.30 sore dengan jam istirahat

pada pada pukul 12.00 siang hingga pukul 13.00 siang, disiplin waktu sangat

diterapkan pada proses pendidikan dan pelatihan didiklat, agar seorang atlet dapat

dibentuk untuk selalu menghargai watu dan selalu tepat waktu, karena ini sebgiandari

konsep pembentukan karakter dari psikologis atlet.

Ruang untuk asrama diklat terbang layang dan pesawat bermotor :

Kegiatan Bentuk Kegiatan Kebuhan Ruang

Belajar Proses belajar mengajar (teori) Rg. Kelas

Praktek teori dan praktek secara

langsung

Rg. Praktek dan Rg.

Laboratorium

Diskusi Berinteraksi dengan sesama

atlet (seminar)

Rg. Diskusi

Membaca Membaca dan mencari

referensi

Rg.Perpustakaan

(Referensi)

Latihan kebugaran Latihan kebugaran Rg. Fithnes

Kesehatan kontrol dan konsultasi

kesehatan

Rg. Medical Check up

Workshop Pelatihan dan praktek secara

langsung

Rg. Workshop

Tabel 3.1 Kegiatan Diklat, sumber ; analisa

iJil hanifbudianto|0l5l2225 48

Page 63: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLATTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.2.2.AIur Kegiatan Pengelola dan Kepengurusan PB.FASI

Kegiatan pengelola diklat berkewajiban untuk mengurus dan mengatur segala

jenis kegiatan yang ada didiklat Terbang Layang dan Bermotor. Pengelola diklat dan

staf pengajaran memiliki tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

serta menerapkan dibidang penerbangan untuk menghasilkan lulusan yang diakui

secara nasional dan internasional.

Kepengurusan PB.FASI sebagai induk dari organisasi olah raga dirgantara,

melakukan kegiatan yang mengurus dan menaungi segala kegiatan administrasi dari

seluruh cabang-cabang olah raga dirgantara yang ada di Indonesia, agar olah raga

dirgantara dapat terus memberikan sesuatu yang berarti bagi penerbangan ditanah air.

Ruang pengelola diklat terbang layang dan pesawat bermotor :

Pelaku

Kardiv FTC

Sekretariat PB. FASI

General Affair

Deputy

Departement Test Pilot

Staff Operation

Training

Flight Crew

Kontrol

Costumer

Macam Kegiatan

Penanggung jawabPenerbanganBadan yang menaungisegala kegiatan olahraga dirgantaraPenanggung jawabDiklat

Pengajar teori

praktek

dan

Badan yang menguji

kelayakan penerbang

StafPengajaran

Staf Mekanik

Perawatan

Pengendalian

dan

Tabel 3.2 Kegiatan pengelola, sumber; analisa

^*l hanifbudianto|Ol5l2225

Kebutuhan Ruang

R. Kardiv FTC

R. Sekretariat PB. FASI

R. General Affair

R. Deputy

R. Departement Test Pilot

R. Staff Operation

Costumer Training

R. Flight Crew

R. Kontrol

49

Page 64: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.2.3.Alur Kegiatan Asrama

Tempat tinggal bagi para atlet yang sedang belajar selama berada didiklat

terbang layang dan pesawat bermotor yang disediakan merupakan bagian dari fasilitas

diklat. Diharapkan arama dapat membuat atlet mandiri dengan kegiatan yang

dilakukan sendiri agar memberikan motivasi untuk memajukan mental atlet.

Ruang untuk asrama diklat terbang layang dan pesawat bermotor :

Kegiatan Bentuk Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penginapan Tidur

Mandi

Makan

Interaksi

Menerima Tamu

Cuci pakaian

Memasak

Kamar Tidur

KmAVc

R. Makan

R. Serba guna

R. Tamu

Loundry

Dapur

Kepala asrama Tidur / istirahat

Mengontrol atlet

Mandi

R. Tidur kepala asrama

R. Kepala Asrama

KmAVc

Juru masak Masak

Menyimpan makanDapur BesarStorage

Tabel 3.3 Kegiatan Asrama, sumber; analisa

3.2.4.Alur Kegiatan Penunjang

Sarana dan fasilitas yang ada pada diklat terbang layang dibuat agar menunjang

kegiatan atlet dalam memberikan pengaetahuan dan pelatihan secara langsung dengan

mengamati maupun memperbaiki, diharapkan atlet terbiasa untuk melakukankegiatan

diluar dari kegiatan rutinitas belajar.

Ruang penunjang diklat terbang layang dan pesawat bermotor :

Kegiatan Bentuk Kegiatan Kebuhan Ruang

Keamanan Pengamanan R. Security

Ibadah Beribadah Musholla

Cafetaria Makan dan minum Cafetaria

^ hanifbudianto|Ol5l2225 50

Page 65: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Perawatan dan Perbaikan Bengkel (maintenance) R. Bengkel (maintenance)

Penyimpanan Peralatan Penyimpanan R. Flight Hardware

Penyimpanan Pesawat Penyimpanan Hanggar

Ruang ganti dan locker Ganti kostum R. ganti dan locker

Tabel 3.4 Kegiatan Penunjang, sumber ; analisa

3.2.5.Skema Alur Kegiatan

:: Bagan alur kegiatan ruang diklat

Parkir

V^ f

V

R. Fitness Entrance

Main Hall

Medical

Check up^

R.KIs Prof. R.KIs Kecil

R. Diskusi R. Referensi11 a

R. (ii ii

Lab.Simulator•—— •

i Lavatory Lavatory i'

R.Praktek R.KIs Besar

R.Workshop

Gambar 3.7 Alur Kegiatan Rg.Diklat, Sumber ; Analisa

isia hanifbudianto|Ol5l2225 51

Page 66: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Bagan alur kegiatan ruang pengelola

V \ /Staff Operation

Costumer

Training

ParkirSekre.

PB. FASI

i

—* r

f

General Affair«—

Entrance

Main Hall <

—•Kardiv FTC

Departement4—

R. DeputyTest Pilot

Lavatory Lavatory4—

Flight Crew

R. Kontrol

Gambar 3.8 Alur Kegiatan Rg.Pengelola, Sumber; Analisa

:: Bagan alur kegiatan ruang asrama

Kamar

Atlet

Loundry

Lavatory

V

Foyer

R.Tamu

—•—

Lavatory

VKep.

Asrama

KT.Kep.Asrama

Dapur Kecil4 • »

R.Serba Guna

4 • • R.Makan „ Dapur Besar

Storage

Gambar 3.9 Alur Kegiatan Rg.Asrama, Sumber; Analisa

id*l hanifbudianto|0l5l2225 52

Page 67: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Bagan alur kegiatan ruang penunjang

VParkir

*

CafetariaMusholla4

i ' ^r

Lavatory Lavatory

Security

FlightHardware

Locker

Bengkel Hanggar

/ \ A

Gambar 3.10 Alur Kegiatan Rg.Penunjang, Sumber; Analisa

^a hanifbudianto|Ol5l2225 53

Page 68: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.3 Analisa Tata Ruang

3.3.1.Analisa Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang kelas dan ruang praktek merupakan kebutuhan yang utama

dari perencanaan sebuah diklat, skema kebutuhan ruang diambil dari sisi psikologis

atlet terbang layang dan pesawat bermotor sebagai pembentukan karakter merupakan

konsep dalam perancangan ruang-ruang yang akan dirpergunakan secara rutinitas oleh

para atlet, ruang-ruang penunjang lainnya.

Tata ruang dan layout kebutuhan Ruang :

1. Ruang Kelas

5? R W §^•V '{yr"p r>rV vTjt

& bcj & taVstj' t>o be* bn^rf Wr?! W W

3?-40 trmpfti

..'-'.Jl:

C7"

c r,* 1. J™

'jr> IiGlctTip^* ®

r~.i

* 1 l-

m

L.I..

Gambar 3.11 Ruang Kelas, Sumber ; Data Arsitektur

2. Ruang Praktek (Iaboratorium)

: rLightstructurelab "Structurelab ::Controllab

Gambar 3.12 Ruang Praktek (Iaboratorium), Sumber;

www.google penerbangan. com

3. Ruang Workshop

Gambar 3.13 Ruang Workshop, Sumber; www.slpi.ac.id

^1*1 hanifbudianto|Ol5l2225 54

Page 69: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

4. Ruang Seminar (diskusi)

Gambar 3.14 Ruang Seminar, Sumber; Data Arsitektur

5. Ruang Perpustakaan

library

Gambar 3.15 Ruang Perpusatakaan, Sumber ; Data Arsitektur &www.google library.com

6. Ruang Simulator

Gambar3.16 Ruang Simulator, Sumber; www.google simulator.com

7. Ruang Simulator

Gambar 3.17 Rg. Simulator,

..„' .,. -j [•; I Sumber; Data Arsitektur

UTT HLira] Li..L

iJil hanifbudianto|0i5l2225 55

Page 70: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.3.2.Analisa Besaran Ruang

Besaran ruang yang didapat pada ruang sekolah balap berdasarkan keburuhan

ruang yang ada dengan kapasitas standart berdasarkan "data arsitek" Ernst

Neufret,1996,terjemahan bahasa indonesia.

1 Besaran ruang kegiatan belajar teori dan praktek :

Program Ruang Kapasitas Standart Luasan Luasan m2

Hall dan ruang 150 orang 0,65 - 0,9 m2 / org

informasi 0,9 m2x 150 org 135 m2

R. Kelas Besar 20 orang 1 Pelajar 2,1 m2/org Sirkulasi 30% x 72

(5 ruang) 2,1 m2 x 20 org = 42 m2 = 21,6 m2

1 Pengajar 15 m2/org 72+ 21,6= 93,6 m2

1 Asisten 15 m2/org 93,6 m2x 5 =

42 m2 + 30 m2 = 72 m2 468 m2

R. Kelas Kecil 10 orang 1 Pelajar 2,1 m2/org Sirkulasi 30% x 36

(4 ruang) 2,1 m2x 10 org = 21 m2 = 10,8 m2

1 Pengajar 15 m2/org 36+10,8=46,8

21 m2+15m2 = 36m2 46,8 m2x4 = 187.2

m2

R. Kelas 5 orang 1 Pelajar 2,1 m2/org Sirkulasi 30% x

Profesional 2,1 m2x5 org= 10,5m2 25,5 = 7,6

(4 ruang) 1 Pengajar 15 m2/org

10,5 m2+ 15 m2 =

25,5 + 7,6 = 33,1

25,5m2 33,1 m2x4 =

132,4 m2

R. Laboratorium :

• R. Aerodinamika 20 orang asumsi 150 m2

• R. Demonstrasi 20 orang asumsi 300 m2

• R. Control 20 orang asumsi 100 m2

System 20 orang asumsi 70 m2

• R. Audio visual 20 orang asumsi 100 m2

• R. Design Centre

R. Workshop 40 orang asumsi 600 m2

^lil hanifbudianto|015l2225 56

Page 71: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

R. Seminar

(diskusi)

R. Simulator

(simulasi)

R. Referensi

R. Fithnes

R. Medical check

up

Toilet (2 toilet)

60 orang

10 orang

50 orang

50 orang

10 orang

asumsi

asumsi

asumsi

asumsi

asumsi

)3mx5m=15m2x

Jumlah

Sirkulasi 20 %x 3132,6 m2

Total

Tabel 3.5 Besaran Rg.belajar, sumber ; analisa

2. Besaran ruang pengelola :

Program Ruang

Kardiv FTC

Sekretariat PB.

FASI

General Affair

Deputy

(10 ruang)

Departement Test

Pilot

Staff Operation

Costumer Training

Flight Crew

Kontrol

Toilet (2 toilet)

Kapasitas

2 orang

8 orang

4 orang

1 orang

6 orang

8 orang

10 orang

4 orang

^Jil hanifbudianto|015l2225

Standart Luasan

^20 m2 x 2 orang

asumsi

@30 m2 x 4 orang

^20 m2 x 10 ruang

asumsi

asumsi

asumsi

asumsi

Pmx5m=15m2x2

500 m2

150 m2

200 m2

60 m2

30 m2

3132,6 m2

626,52 m2

3759,12 m2

Luasan m2

40 m2

120 m2

120 m2

200 m2

210 m2

240 m2

64 m2

36 m2

30 m2

57

Page 72: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLATTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Jumlah 1050 m2

Sirkulasi 20 % x 1050 m2 210 m2

Total 1260 m2

Tabel 3.6 Besaran Rg.Pengelola, sumber ; analisa

3. Besaran ruang penunjang

Program Ruang Kapasitas Standart Luasan Luasan m2

R. Security 2 orang/ pos 9 m2/ pos

(2 ruang) 18 m2

Musholla + 100 orang 1 m2/orang

T.Wudhu 10 orang 1 m2/orang 110m2

Cafetaria 100 orang l,9m2xl00= 190 m2

Dapur @2 x 3 = 6 m2x 4 =24

(2 ruang) m2

24 m2 + 190 m2 =

214 m2

RBengkel asumsi 600 m2

(maintenance)

R. Flight Hardware asumsi 120 m2

Hanggar 5 pesawat 1 pesawat = 76,32

(3 glider dan 2 m2x 5 pesawat = 381,.6

psw bermotor) m2

R.Prepare

120 m2

501,6 m2

R.ganti dan locker 40 orang 1,9 m2 76 m2

Toilet (2 toilet) @3 mx5m= 15 m2x2 30 m2

Jumlah 1669,6 m2

Sirkulasi 20 % x 1669,6 m2 333,9 m2

Total 2003,5 m2

Tabel 3.7 Besaran Rg.Penunjang, sumber ; analisa

iJil hanifbudianto|oi5i2225 58

Page 73: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

4. Besaran ruang Asrama

Program Ruang Kapasitas Standart Luasan Luasan m2

Kamar Tidur + Wc

(90 kamar)

2 orang/

kamar

@ 4 x 5 = 20 m2

20 m2 x 90 kamar 1800 m2

R. Makan 160 orang 1,9 m2/org 342 m2

R. Serba guna 160 orang 1,9 m2/org 342 m2

R. Tamu 40 orang 1,9 m2/org 76 m2

Loundry 10 orang 5,4 m2/org 54 m2

Dapur kecil 5 orang 5,4 m2/org 27 m2

Dapur besar 10 orang 5,4 nxVorg 54 m2

Storage 36 m2

KT. Kepala asrama

+ Wc

2 orang 12 m2/org 24 m2

R. Kepala Asrama 2 orang @3 x 3 = 9 m2/org x 2

org

18 m2

Toilet @3x5 = 15m2 30 m2

Jumlah 2803 m2

Sirkulasi 20 % x 2803 m2 560,6 m2

Total 3363,6 m2

Tabel 3.8 Besaran Rg.Asrama, sumber ; analisa

Jumlah total besaran ruang :

1. Ruang kegiatan belajar teori dan praktek

2. Ruang pengelola

3. Ruang penunjang

4. Ruang asrama

Area Parkir 30 %x 10386,22 m2

Mil hanifbudianto|015l2225

=3759,12 m2

=1260 m2

: 2003,5 m2

3363,6 m2 +

10386,22 m2

3115,866 m2 +

13502,086 m2

59

Page 74: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.3.3.Penekanan Dalam Merencanakan Ruang

1. Hubungan ruang

Pengaturan dan penyusunan hubungan antar ruang berdasarkan pada fungsi ,

kedekatan, akses dan alur sirkulasi. hubungan ruang merupakan wujud dari

kegiatan yang ada didalam ruang dan diluar ruang.

hubungan antar kegiatan akan melahirkan suatu hubungan ruang yang erat

atau pun akan menghasilkan ruang ruang yang saling berdekatan,

bersebelahan, atau akan dihubungkan oleh suatu ruang bersama dengan

pertimbangan kedekatan fungsi.

Polahubungan ruang dapat dibagi menjadi':

1. Ruang yang saling terkait

2. Ruang dalam ruang

3. Ruang yang bersebelahan

4. Ruang - ruang yang terkait dengan ruang - ruang umum

Bentuk, Ruang dan Susunannya, Francis D.K.Ching

^*l hamfbudianto|Ol5l2225 60

Page 75: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR f*Organisasi ruang

Hubungan antar ruang yang satu dengan ruang yang lain akan menghasilkan

akan menghasilkan suatu pergerakan. pergerakan tersebut akan menghasilkan

organisasi ruang dan tapak. Organisasi dan penataan ruang berdasarkan :

a. tingkat kedekatan ruang

b. kegiatan dalam ruang

c. hirarki

sirkulasi ruang.

Sirkulasi ruang dan pergerakan ruang dalam akan mempengaruhi bagaimana

hubungan jalur sirkulasi dan ruang, dengan mempertimbangkan beberapa hal:

a. Hubungan jalur sirkulasi dan ruang

b. Bentuk ruang sirkulasi

c. Konfigurasi jalur sirkulasi

Bentuk sirkulasi dalam ruang terbagi menjadi2:

1. Tertutup

2. Terbuka di satu sisi

3. Terbuka kedua sisi

^1*1 hanifbudianto|oi5i2225 61

Page 76: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLATTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Kesatuan antara ruang - ruang dengan jalur pergerakan di peroleh dengan cara

menciptakan jalur pergerakan2 :

1. Pergerakan melewati ruang - ruang, agar integritas masing - masing ruang

yang dilewati tetap terjaga. Ruang - ruang tersebut memiliki kepentingan yang

sama dan diantara ruang - ruang tersebut dapat di tambahkan ruang perantara.

2. Pergerakan yang dapat menembus ruang , pergerakan ini dapat menimbulkan

pola- polauntukistirahat dan gerak di dalamnya.

3. Pergerakan yang berakhir di dalam ruang, dapat melambangkan ruangruang yang penting dan memiliki hirarkhi tertinggi.

Bentuk, Ruangdan Susunannya, FrancisD.K.Ching

idil hamfbudianto|oi5i2225 62

Page 77: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3.4 Analisa Psikologis Atlet & Karakteristik Terhadap Bangunan Diklat

Olah raga terbang layang dan pesawat bermotor merupakan olah raga yang

membutuhkan keberanian dan kekuatan fisik yang baik, baik dalam melakukan

penerbangan maupun sedang dalam penerbangan.

Seorang atlet terbang layang dituntut untuk memiliki Keberanian, ketetitian,

keterampilan, dan perhitungan yang tepat sebagai pembentukan karakter dari sisi

psikologis atlet terbang layang dan pesawat bermotor yang akan mempengaruhi dari

konsep perancangan dalam penampilan bangunan maupun keselurahan massa dari

bangunan diklat.

Konsep sisi psikologis terhadap proses prencanaan bangunan diklat terbang layang

dan pesawat bermotor

KEBERANIAN

KEGAGAHAN

TIDAK TAKUT

KETINGGIAN

BIDANG YG SEOLAH-OLAH

BERADA DLM KETINGGIAN

4Menggunakan materialtransparan, agar visual bebas(dapat melihat luas tanpa adahalangan)

Bentukan massaSeolah-olah melayang

KETEL1TIAN

KEJELIAN.

KECERMATAN

MENJAGA PESAWAT

AGAR TETAP DLMCOORDINATE

TEXTURE PRESISI

(SUDUT, UKURAN DLL)

*Tekstur dan pola permukaanbidang akan mempengaruhipersepsi thd bobot visual, skaladan proporsinya

Gambar 3.18 KonsepO1, Sumber; Analisa

iJil hanifbudianto|0l5l2225 63

Page 78: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLATTERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

KETERAMPILAN

KEAHLIAN,KREATIR|KECAKAPAN !

PENGENDALIANPESAWAT

PENGOLAHAN BENTUK &PERMAINAN MASSA

#Bidang-bidang vertikal sebagaibalance manusia denganbangunan

Komposisi bidang2 vertikalmemotong bidang menciptakansuatu ruang terbuka yg menyatusatu sama lain merupakan daerahgeometris yg statis

PERHITUNGAN YGTEPAT

PERBUATAN(HAL.CARA)PERTIMBANGAN

MANUVERBERPUTAR (ROLL)

KEMIRINGAN BGN DGNDASAR PERHITUNGANSUDUT PUTAR PESAWAT 10

Kemiringan bangunanberdasarkan maneuver pesawatdim melakukan putaran 10°

Skala dan proporsi sbgperbandingan skala visual

Gambar 3.19 Konsep02, Sumber ; Analisa

3.5 Kesimpulan

Bangunan diklat sebagai fasilitas dan sarana tempat untuk proses pendidikan

dan pelatihan, dapat membentuk karakter dari atlet., seorang atlet terbang layangdituntut untuk memiliki keberanian, ketelitian, keterampilan, dan perhitungan yangtepat, karakter inilah yang perlu dibentuk sebagai seoarang atlet dalam menumbuhkansifat untuk selalu bersaing.

Penampilan bangunan sebagai pencitraan dapat mewakili secara visual dari sisi

psikologis dalam pembentukan karakter. Penampilan tidak hanya dari fasad tetapidesain layout keseluruhan penampilann bangunan juga dapat dirasakan melalui udara.

Permainan kemiringan bidang hingga texture dan permukaan bidang akanmempengaruhi persepsi terhadap bobot visual, komposisi bidang-bidang vertical yangmemotong bidang solid menciptakan suatu ruang terbuka yang menyatu satu samalain merupakan daerahgeometris yangstatis.

iJ>l hanifbudianto|0l5l2225 64

Page 79: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

BAB IV

(KONSEP DESAIN)

4.1 Konsep Perencanaan

4.1.1.Konsep Lokasi

^1 Lokasi

Konsep pemilihan lokasi diklat terbang layang dan pesawat bermotor adalah

dengan mengambil site yang berda didalam lingkungan penerbangan yang

ada di Pondok Cabe Airport, dimana site tersebut akan memberikan

kontribusi terhadap pembangunan diklat. Lokasi diklat yang berada

dilingkungan penerbangan merupakan factor utama sebagai penunjang

terhadap diklat terbang layang dan pesawat bermotor.

^1 Pencapaian Kelokasi

Entrance site diambil berdasarkan pencapaian lokasi pada bangunan milik

PORTELA Jaya, yaitu dengan mengambil pintu masuk sebelah selatan dari

Pondok Cabe Airport.

ENTRANCE SITEDari jalan rayaPondok Cabe

Sirkula$ipejalan kaki

SIRKULASI

LANGSUNG

Gambar 4.1. Pencapaian Site, sumber : Analisa

^ISJI hanifbudianto|015l2225 65

Page 80: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

^ Pencapaian didalam Site

Pola sirkulasi didalam site dibuat berputar pada area utama yaitu area diklat

dan erea asrama, dengan pertimbangan agar meminimalkan tingkat

kekroditan yang dapat terjadi pada jam-jam tertentu, sedangkan pada area

parker dan area penunjang pola sirkulasi dengan satu arah dengan

pertimbangan aksesbilitas massa dapat langsung terpusat.

4.1.2.Konsep Tata Ruang

Perancangan konsep tata ruang yang paling utama yang mendukung segalam

kegiatan yang ada didiklat terbang layang danpesawat bermotor dituntut untuk dapat

memiliki aksesbilitas yang cepat dan fleksibel dimana karakter kegiatan ruang sangatdipengaruhi oleh kegiatan utama yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Tiap ruang harus dapat memberikan tingkat kenyamanan bagi atlet sebagai

pengguna utama dari bangunan diklat, dan ruang-ruang tersebut merupakan sarana

yang bagian dari konsep perancangan tata ruang.

Tingkat kenyaman ruang :

1. Ruang Kelas

T]

cv>

Gambar 4.2. Konsep Rg.Kelas, sumber : www.2oo2le school class.com &data arch

Pada ruang kelas teori, aktivitas yang terjadi lebih banyak pada memberikan

mata kuliah dasar umum (MKDU) dan mata kuliah keahlian dasar (MKKD). Pada

podium aktivitas yang dilaukan adalah seorang pengajar memberikan pelajaran lisan

maupun tulisan, peralatan yang digunakan yaitu OHP atau inFocus dengan satu buah

meja kursi. Tipe kelas dibedakan menjadi 2 yaitu : kelas besar dan kelas kecil, denganperbedaan jumlah kapasitas mahasiswa dalam satu kelas.

• Pengaturan tempat duduk harus memenuhi syarat-syarat kenyamanan

pandangan.

iiil hanifbudianto|oi5l2225 66

Page 81: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

• Segi pendengaran sama pentingnya dengan penglihatan, oleh karena

itu harus mempertimbangkan juga segi akustiknya. Syarat ini terutama

berlaku pada ruangkelas yang menggunakan audio-visual.

• Untuk pengajaran yang menginginkan atlet bersikap aktif maka atlet

harus beradasedekat mungkin dengan pengajar.

• Pencahayaan yang baik, baik pencahayaan buatan maupun

pencahayaan alami, jendela sebaiknya menghadapke arah utara hinggatimur.

• Tidak terlalu banyak bukaan, terutama bukaan persis didepan pengajarataupun atlet.

• Peletakan pintu masuk yang tepat, yaitu dari arah samping (kiri/kanan).

2. Ruang Praktek

Gambar 4.3. Konsep Rg.Praktek, sumber: www.google penerbangan.com

Standart ruang praktek adalah sebagai berikut :

• Pencahayaan yang baik, baik pencahayaan buatan maupun pencahayaan

alami, jendela sebaiknya menghadap ke arah utara hingga timur.

• Luasan ruangan yang diperiukan disesuaikan dengan peralatan danbahan

yang digunakan diruang praktek.

• Sebaiknya letaknya berdekatan dengan bengkel kerja, tetapi perlu

dipertimbangkan juga debu dan kebisingan yang mungkin timbul.

• Ruang untuk penyimpanan gambar-gambar, buku pegangan dan model-

model sebaiknya mempunyai akses yang baik dengan ruang referensi.

• Untuk kegiatan ruang praktek dengan aktivitas yang panjang

membutuhkan pengkondisian udara yang stabil, untuk itu diperiukan

penghawaan buatan dengan AC.

^il hanifbudianto|0l5i2225 67

Page 82: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

3. Ruang Workshop

Gambar 4.4. Konsep Rg.Workshop, sumber : www.google penerbangan.com

Standart ruang workshop adalah sebagai berikut :

• Merupakan ruangan yang luas dancenderung menggunakan open plan.

• Permukaan lantai tidak boleh licin.

• Harus ada ruangan yang luas disekitar mesin untuklalu-lalang tanpa

menganggu kegiatan bekerja.

• Harus benar-benar kedap suara

4.1.3.Konsep Penampilan Bangunan

Konsep bangunan diklat yang mengambil sisi psikologis sebagai pembentukan

karakter atlet terbang layang dan pesawat bermotor, terjemahan konsep fasad sebagai

citra banguanan yang dapat memberikan visual berbeda dari bangunan-bangunan

sekolah maupun tempat pendidikan lainnya dengan memasukkan unsur psikologis

atlet diharapkan konsep penampilan dapat memberikan identifikasi citra yang dapat

dijadikan point of interest bagi bangunan disekitamya maupun bangunan diklat itu

sendiri.

Gambar 4.4. Ex Buiding,sumber : majalah IndArchNow

^1*1 hanifbudianto|oi5i2225 68

Page 83: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR ""j**-

Konsep sisi psikologis terhadap proses penampilan bangunan diklat terbang

layang dan pesawat bermotor

KEBERANIAN INTUISI TAJAM KETERAMPILAN

BIDANG YG SEOLAH-OLAH PEMGGABUNGAN BIDANG2 MASIF PENGOLAHAN BENTUK,BERADA DLM KETINGGIAN PERMAINAN BENTUKAN

__1

FASADE

PERHITUNGAN YGTEPAT

KEMIRINGAN BGN DGN DASAR

PERHITUNGAN SDT PUTAR PSWT

Gambar 4.6. Konsep Penampilan Bangunan. sumber : Analisa

Keberanian, intuisi tajam, keterampilan, dan perhitungan yang tepat sebagai

pembentukan karakter dari sisi psikologis atlet terbang layang dan pesawat bermotor

yang akan mempengaruhi dari konsep perancangan dalam penampilan bangunan

maupun keselurahan massa dari bangunan diklat.

• **•

«w*rr- -.-ift'

Gambar 4.7. Konsep Fasade Bangunan, sumber : majalah Ind.Arch.Now & Laras

4.1.4.Konsep Sistem Struktur

Konsep system struktur bangunan menggunakan grid-grid yang telah terpola dan

tersusun samadengan ukuran pattern dan grid sudut kemiringan 10° yang diambil dari

konsep psikologis atlet yaitu perhitungan yang tepat.

Analisa contoh permasalahan yang menarik terjadi pada bangunan Ex building

adalah system strukturnya, dari segi struktur dapat diketahui bahwa kolom miring

akan menyebabkan pertambahan momen guling pada setiap tingkat, sehingga biaya

struktur dapat bertambah mahal dan dari segi pelaksanaan dilapangan kolom miring

^ hanifbudianto|015l2225 69

Page 84: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

lebih susah di-cor, sehubungan dengan masalah form work dan presisinva dalam

bidang 3-dimensi. Bahan penutup kotak miring perlu ada solusinya, bagaimanmaterial dan pemasangannya?.

Gambar 4.8. Konsep Sistem Struktur, sumber : majalah Ind.Arch.Now

Pembuatan kolom-kolom tegak dan menutup bidang miring dengan bahan

cement-board disisi luar dan drywall studmetal partition disisi dalam lewat rangkastruktur baja yang diletakkan ke konstruksi beton.

Kolom-kolom struktur utama yang miring dibungkus untuk menciptakan

permainan elemen 'vertikal' dalam bidang 3-dimensi. Untuk sambungan-sambungan

antar kolom dengan bentang jarak jauh mempergunakan struktur truss yang menjulursepanjang kantilever untuk memberikan kesan arsitektural diletakkan fasad kaca

diluar struktur dan diberikan nuansa warna yang bergairah pada exposed steel truss.

4.1.5.Konsep Denah & Tata Massa

Denah dan tata massa sesuai dengan konsep yang diambil dari pembentukan

karakter atlet terbang layang dan pesawat bermotor yaitu mengacu pada keberanian,

intuisi tajam, keterampilan, dan perhitungan yang tepat yang ditransformasikan

kedalam unsur-unsur pembentukan bangunan berupa permainan massa dan detail-

detail sebagai keselurahan bentuk dari bangunan diklat.

Gubahan massa sebagai rancangan desain awal dan merupakan bagian dari alur

proses desain, rangkaian gubahan massa membentuk satu kesatuan dengan konsepdesain yang akan diterjemahkan dalam sebuah banguanan.

-^ hanifbudianto|015l2225 70

Page 85: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

PENGEMBANGAN GAGASAN BENTUK DASAR

JlDANG YG SEOLAH-OLAHBERADA DLM KETINGGIAN

DENGGABUNGANBIDANG2 MASIF

PENGOLAHAN BENTUK.PERMAINAN MASSA

KEMIRINGAN BGN DGNDASAR PERHITUNGAN

SUDUT PUTAR PESAWAT

. Repetisi

Bujursangkar menunjukkansesuatu yg murni dan rasional,Serta memilki sifat akrab dannetral

Tekstur dari kualitasbentukygdapat diraba dandilihat yg diberikan kepermukaan oleh ukuran.bentuk, pengaturan dan proporsibagian benda

Bentuk statisInersial visual pdbentuk geometri

Bentuk lebih atraktif

Gambar 4.9. Gagasan Bentuk, sumber : Analisa

Proses gubahan massa menjadi tata massa sebagai acuan awal dari konsepperencanaan bangunankonsep gubahan massa ditransformasikan dari sisi psikologisatlet terbang layang dan pesawat bermotor.

DIKLAT Permainan bidang yang tegas sebagai pengarah(Sesuai dengan konsep keberanian)

MAIN ENTRANCE

Pengolahan &permainan bentuk agar massa tidakterlihat kaku(Sesuai dengan konsep keterampilan)

Bentuk massa yang berputar 10(Sesuai dengankonsep perhitungan yang tepat)

Bentuk statis 'nersial visual pdbentuk geometri

10

10 .'"

GARIS SUMBU

Bentukan massapenambahan &pengurangan(Sesuai dengan konsepketelitian)

Bentuk perputaran

Gambar 4.10. Gubahan Massa Diklat. sumber : Analisa

^lii hanifbudianto|015l2225 71

Page 86: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

ASRAMA ATLET

Gambar 4.1 !. Gubahan Massa Asrama, sumber :Analisa

Ploting zoning kegiatan diklatPLOSING ZONING

DIKLAT

/Tangga*/R.WorkshoA

Kardiv FTC «• Deputy ^^

*«r _, /fangglf" '̂ Affei'Right Cr^"aB*^<*' rainsna .n.'kir. /:.

-Pti. !::ASJ,'

SIRKULASI ;'

A n r a •

Lavatorv

MCCHCOi

':hefk!,(i R.Fitness

DepartcmerrTest Pilot Smff °^-TJt.o:

cnc; jk:o

Mai" •-yil

/TanggaR.KIs Kerii

Lavatory

L A N T A I ?

R.-;'

-ab-„ ' '1 R.. Lab.

lavatc.

.: R.

R. DiskusiTangga

k <'s Besar Tanggci Lab

R.KIs Kecii

R. (<•: - Hi

•* SIRKULASI

Gambar 4.12. Ploting Zoning diklat, sumber :Analisa

iJil hanifbudianto|015l222572

Page 87: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

Ploting zoning kegiatan Asrama :

PLOTING ZONING

ASRAMA ATLET

Vfrngga

Tangga

Kamaf

Kamar

M\et

R.Serba GunaStorage R Makan

Dapur

Tangp-KT.Kep.

Asrama

R.Tamu Kep.Kan<ar Lavatory r AsramaAX\et

MAIN ENTRANCE

SIRKULASI

'it.Serba GUna TanggaDapur Kecil ! Asrama

ytan">ar Lavatory

SIRKULASI

Kep.Void Asrama

^S^?~

Tangga Kamar

Kamar ; AtletAtlet

oundry

Kamar Atlet

Tang Kamar

Kamar iAtlet

Atlet

Loundry

Kamar Atlet

Gambar 4.13. Ploting Zoning Asrama, sumber :Analisa

4.1.6.Konsep Warna

1. Karakter Warna

Warna dapat menimbulkan kesan tertentu, dapat mempengaruhi mood atauperasaan manusia. Ada warna yang bisa membangkitkan semangat dan meningkatkankeberanian orang untuk berekspresi.

Dalam dunia psikologis dikenal istilah asosiasi warna (colour association), yangmenunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebuah warna dengan emosi tertentuyang ditimbulkannya.

Karakter warna terhadap bangunan dilihat dari visual dari udara:

^1 Sebagai penanda visual bangunan terhadap penerbang^J Dapat mengarahkan (sebagai patokan) yang membantu penerbanga Bangunan yang menonjolkan diri terhadap lingkungan sekitarnyaa Berpengaruh terhadap emosi psikologis penerbang saat diudara

^lil hanifbudianto|oi5i222573

Page 88: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR

e3 £ _ <*A ~ ** £ " 3ft. » jj^Jj

•^-^•isf^^^r^-^^s

BIRU Sensitif, tenang, suka kerja sosial,dedikasi tinggi.

INDIGO Intuisi tajam, idealis, cerdas,mandiri, artistik.

Gambar 4.14. Karakter Warna. sumber : Anali.sa

2. Konsep Warna

Pemilihan warnadisesuaikandengan karakter dari atlet:Keberanian : warna \'l.AA;; memberikan karakter ambisius

dan bersemangat tinggi

Keteiitian : warna memberikan karakter berpikir detail,dan konservatif

Keterampilan :warna memberikan karakter kreatif.dan sikap sportif

Perhitungan yang tepat : warna memberikankarakter inovatif. teoritis dan cerdas

Pemilihan warna netraf:

Penetral : warnainoepender* can stabs;

^lil hanifbudianto|015l2225

mencictaon Kesan senus.

74

Page 89: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

:: DIKLAT TERBANG LAYANG DAN PESAWAT BERMOTOR f"

4.2 Kesimpulan

Melalui bangunan perancang mengungkapkan sikap dan pesan yang akandisampaikan, pengungkapan ekspresi ini dimaksudkan untuk mengungkapkan danmemberikan karakter dan penanda bagi bangunan.

Ekspresi dapat dinilai dari karakter bangunan, yang dengan elemen arsitekturseperti bentuk, garis ukuran, warna, material struktur dan sebagiannya. Bangunanakan memberikan nilai estetika ketika dipandang secara keseluruhan. ekspresi yangtimbul dari suatu unsur akan berubah bila bcrdampingan dengan uns»r torn.

^ hanifbudianto|015i2225 75

Page 90: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

OIK

IA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

IA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

PE

RM

AS

AL

AI

IAN

Pe

rma

sa

Iah

an

Urn

um

:

Mer

enca

naka

nw

adah

atau

tem

pat

pend

idik

anda

npe

lati

han

atle

tte

rban

gla

yang

yang

men

duku

ngda

n-n

emea

jkan

oong

erah

uan

(Jan

pere

stai

hoi

ahra

gadi

rgan

tara

khus

usny

ate

rban

gla

yang

dan

pesa

wat

berm

otor

dala

rrsk

ala

nasi

on.a'

Pe

rm

as

aIa

ha

nK

hu

su

s:

EJa

qasm

aua

men

tran

sfor

mas

ikan

sssi

psik

olog

isat

let

terb

ang

laya

ngda

npe

saw

attie

rmot

orse

baga

ipe

mbe

ntua

kan

kar

akte

rp

ener

ban

g,

yan

gak

anm

emb

antu

dal

amp

rose

sp

erar

ican

ean

ban

gu

nan

.

^^W

JJN

to•g

ulp*

«*'.«

!

"*

»m

».,

<d

ia

'rU

JU

AN

DA

NS

AS

AF

lAr

I

Tu

juan

:

Bag

aim

ana

mer

nbua

tsu

atu

wad

ahya

ngte

pat

bagi

oran

g-or

ang

yang

mem

puny

aitu

juan

dan

min

atya

ngsa

ma

untu

km

enca

riilm

up

end

idik

and

alam

bid

ang

ola

hra

ga

(kh

usu

sny

aol

ahra

ga

dirg

anta

ra).

sert

am

enam

bah

kem

amp

uan

dan

ket

ram

pil

ante

nag

a-te

nag

am

ud

ad

alam

men

gh

adap

id

anm

enin

gk

atk

anp

rest

asi

ola

hra

ga

dir

gan

tara

.

Sasaran M

eran

can

gb

ang

un

any

ang

ciih

arap

kan

dap

atm

enu

mb

uii

kan

min

atm

asy

arak

atd

alam

ola

hra

ga

dir

gan

tara

,ag

ar

dap

atm

enin

gk

atk

anp

rest

asi

yan

gle

bih

ting

gid

alam

skal

ain

tern

atio

nal

.

Tra

nsf

orm

asi

Psi

ko

log

isA

tlet

Seb

ag

ai

Ko

nse

pP

era

rican

gan

Page 91: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LAT

OL

AH

RA

GA

TE

RB

AN

GLA

YA

NG

&PE

SAW

AT

BE

RM

OT

OF

PE

NJE

LA

SA

NK

ON

SE

P

DA

RI

SIS

IP

EN

ER

BA

NG

AN

:K

EB

ER

AN

IAN

:TID

AK

TA

KU

TO

LE

HK

ET

ING

GIA

N

INTU

ISI

TAJA

M:M

AM

PUM

EMBA

CAA

RAH

AN

GIN

.DA

PAT

MEL

IHAT

SITU

ASI

SEK

ITA

R(K

EAD

AA

N)

KE

TE

RA

MPI

LA

N:

PAD

AT

ME

NG

EN

DA

LIK

AN

PE

SA

WA

T.M

EN

JAG

AP

ES

AW

AT

AG

AR

TE

TA

PS

TR

EA

ML

INE

(CO

OR

DIM

AD

E)

PDJA

LU

RN

YA

DA

PA

TM

EN

GE

ND

AL

IKA

NK

EC

EP

AT

AN

.

PER

HIT

UN

GA

NY

AN

GT

EPA

T:M

ELA

KU

KA

NM

AN

UV

ER

,BE

RPU

TA

R(S

UD

UT

RO

LLPE

SAW

AT

)M

EM

PE

RH

ITU

NG

KA

NB

EB

AN

PE

SA

WA

T(D

IDA

RA

TM

AU

PU

ND

lUD

AI

IA)

PE

NC

AP

AIA

ND

ES

AIN

Eks

pres

ida

pat

dini

lai

dari

kara

kter

bang

unan

,yan

gde

ngan

elem

enar

site

k.ai

>ep"

iJib

it,l

<31

:-1k

r1

war

nam

ater

ial

stru

ktur

dan

seba

gian

nya.

Ban

guna

nak

anm

embe

rika

nni

lai

este

ti«a

k>t

ir.di

pn

dir

o.

kese

luru

han,

eksp

resi

yang

timbu

lda

risu

atu

unsu

rak

anbe

ruba

hbi

labe

rdar

npin

gan

cltng

inl

i«1

I.n

Psi

ko

log

isatl

et

1.

Keb

eran

ian

Tra

nsfo

rmasi

Desain

:1.

,F

asad

eK

on

sep

Warn

a:

2.In

tuis

itaj

am'

'1.

Kar

akte

rw

arna

>2

Den

ah'

>—

>^

.ne.

apan

Ues

ain

3.K

eter

ampi

lan

2W

ama

pene

tral

„_,

,.4

3.

Sit

ep

lan

4.

Perh

itu

ng

an

yan

gK

Tep

at

Tra

nsf

orm

asi

Psi

ko

log

isA

tlet

Seb

ag

ai

Ko

nse

pP

era

ncan

gan

Page 92: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LAT

OL

AH

RA

GA

TE

RB

AN

GLA

YA

NG

&PE

SAW

AT

BE

RM

OT

OR

LO

KA

SI U

IE

nta

ran

ce

dari

ara

h

Uta

ra

P.R

un

way

:

2.5

km

L.

Ru

nw

ay

:2

.6in

En

taran

ce

dari

arah

Sela

tan

EN

TR

AN

CE

SIT

E

Bata

san

-bata

san

Sit

ed

en

gan

daera

hd

isek

itam

ya

:

Seb

ela

hU

tara

berb

ata

san

den

gan

Wil

ayah

Jak

art

aS

eia

tan

Seb

ela

hT

imu

rb

erb

ata

san

den

gan

Kecam

ata

nC

iner

e

Seb

ela

hS

ela

tan

berb

ata

san

den

gan

Kecam

ata

nP

am

ula

ng

Seb

ela

hB

ara

tb

erb

ata

san

den

gan

Kecam

ata

nC

ipu

tat

30

13

0

EN

TR

AN

CE

SIT

E

Da

rija

lan

raya

Po

nd

ok

Ca

be

Sir

ku

la$

ip

eja

lan

ka

ki

12

0

10

0

TO

TA

LL

UA

S

SIT

E2

86

0m

2

13

0

::S

IT

E

AR

EA

PT

.IN

DO

PE

LIT

A

U

25

0

VIE

WR

UN

WA

Y

SIR

KU

LA

SI

LA

NG

SU

NG

Tra

nsf

orm

asi

Psi

ko

log

isA

tlet

Seb

ag

ai

Ko

nse

pP

era

ncan

gan

Page 93: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

LA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

ZONING

::BAGAN

ALUR

KEGIATAN

RUANG

STUDY

Park

ir IiR

.Fit

ness

En

tr<3

nce

r

Hall

Med

ical

Ch

eck

up

Main

R.K

IsP

rof.

ii

R.K

IsK

ecil

i>

R.

Dis

ku

si

R.

Refe

ren

si

A

Pu

bli

k

R.

.V

:V

R.

Pri

vat

Sem

ip

riv

atS

imu

lato

rL

ab

.

i'..

.L

avat

ory

^L

av

ato

ryV

:

R.P

rak

tek

R.K

IsB

esar

R.W

ork

sh

op

Park

ir

<•

Cafe

tari

a\

1M

ush

oll

a

Lav

ato

ry

i>

Lav

ato

ry

::B

AG

AN

AL

UR

KE

GIA

TA

NP

EN

UN

JA

NG

Sec

uri

ty0

Fli

gh

tH

ard

ware

Lo

ck

er

Ben

gk

el-4

,•_

Han

gg

ar

p.

Tra

nsf

orm

asi

Psi

ko

log

isA

tlet

Seb

ag

ai

Ko

nse

pP

era

ncan

gan

Page 94: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

LA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

ZO

NIN

G

Sta

ffO

pera

tio

nC

ostu

mer

Tra

inin

gB

AG

AN

AL

UR

KE

GIA

TA

NR

UA

NG

PE

NG

EL

OL

A

Gen

era

lA

ffair

Pu

bli

k

Pri

vat

Sem

ip

riv

at

BA

GA

NA

LU

RK

EG

IA

TA

NA

SR

AM

A

Dep

art

em

en

tT

est

Pil

ot

Fli

gh

tC

rew

R.K

on

tro

l

Kam

ar

Atl

et

«*:

Park

ir IE

ntr

an

ce

-%.

Mai

nH

all

Lav

ator

y^_

HL

avat

ory

Fo

yer I

R.T

am

u

Lav

ato

ryL

av

ato

ry

Lou

ndry

^_

Dap

urK

ecil

,^_+

-*

-

R.S

erb

aG

un

a

Tra

nsf

orm

asi

Psi

ko

log

isA

tlet

Seb

ag

ai

Ko

nse

pP

era

ncan

gan

R.M

ak

an

Sek

re.

PB

.F

AS

I

Kep

.A

sram

a

KT

.Kep

.A

sram

a

Kard

ivF

TC

R.

Dep

uty

Dap

ur

Besa

r

JL-

Sto

rag

e

Page 95: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

LA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

ZONING

VERTIKAL

R.K

IsB

esar

R.

Lab

.

R.K

IsK

ecil

Vo

id I I I

R.K

on

tnH

vFlig

htC

rew

jI

/D

epar

tem

ent

Tan

gga

IV

,^T

est

Pilo

tL

avat

ory

I""

""-

•i

Gen

era

lA

ffair

Tan

gg

a

Lav

ato

ry

R.

Dis

ku

si

KE

GIA

TA

NS

TU

DY

DA

NP

EN

GE

LO

LA

R.K

IsK

ecil

R.

Lab

.

Tan

gg

a

Med

ical

R.F

itn

ess

Ch

eck

up

Tan

gg

a

En

tran

ce

Main

Hall

R.K

IsB

esar

VO

ID

iene

ral

Aff

air

[Dep

arte

men

tN

lest

Pil

ot

'S

s^a

iLfe

,;'"

**^^

Sfe

^^::

*''"

'

Dep

art

em

en

ti

Tes

tPi

lot

',,Fl

ight

Cre

\k

En

tran

ce

->•

Mai

nH

alt

Tra

nsf

orm

asi

Psi

ko

log

isA

tlet

Seb

ag

ai

Ko

nse

pP

era

ncan

gan

R.P

rak

tek

Taj

tgga

Lav

ato

ry

IR

.iR

efe

ren

si

I I

R.w

ork

sho

p

Tan

gg

aL

av

ato

ry

Sta

ffO

pera

tio

n

R.S

imu

lato

r

R.K

IsP

rof.

::L

AN

TA

I2

Kard

ivF

TC

R.

Dep

uty

Co

stu

mer

Sek

re.

Tra

inin

gP

B.

FA

SI

::L

AN

TA

I1

LA

NT

AI

2

::L

AN

TA

I1

Pu

bli

k

Priv

at

Sem

ip

riv

at

Page 96: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

LA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

ZONING

VERTIKAL.

KE

GIA

TA

NA

SR

AM

A

R.S

erba

Gu

na

Lou

ndr\

R.M

ak

an

.D

apu

rK

ecil

Loun

dry

Tan

gga

Lav

ato

ry

R.S

erb

aG

un

aD

ap

ur

Kec

il

Lo

un

dry

Kam

ar

Atl

et:

pri

a

Tar

tgg

aL

av

ato

ry

I I

Kam

ar

Atl

et

pri

a

R.S

erb

aG

un

a

LA

NT

AI

2

Sto

rag

e

Vo

id I I I

R.M

akan

I

Dapu

rBes

arTa

ngga

[L

av

ato

ry'

Tan

gg

a

Lav

ato

ryI

R.T

am

u

Fo

yer

Dap

ur

Kec

il

Lo

un

dry

KT

.Kep

.K

ep.

Asram

aA

sram

a

an

gg

aT

an

gg

a

Kam

ar

Atl

et

pri

aV

OID

KT

.Kep

.A

sram

a

-&•

R.T

am

u

Kep

.A

sram

a

Kam

ar

Atl

et

wan

ita

::L

AN

TA

I2

::L

AN

TA

I1

::L

AN

TA

I1

Pu

bli

k

Priv

at

Sem

ip

riv

at

Tra

nsf

orm

asi

Psi

ko

log

isA

tlet

Seb

ag

ai

Ko

nse

pP

era

ncan

gan

Page 97: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

LA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

Ta

mp

ila

nB

an

gu

na

nasram

a

KE

BE

RA

NIA

NIN

TU

ISI

TA

JAM

KE

TE

RA

MP

ILA

N

BID

AN

GY

GS

EO

LA

H-O

LA

H

BE

RA

DA

DL

MK

ET

ING

GIA

NP

EM

GG

AB

UN

GA

NB

IDA

NG

2M

AS

T'

PE

NG

OL

AH

AN

BE

NT

UK

,P

ER

MA

INA

NB

EN

TU

KA

N

-V

FA

SA

DE

*,;*

***#

'

;-

ifs

Tra

nsfo

rmas

iP

siko

logi

sA

tlet

Seb

agai

Kon

sep

Per

anca

ng

an

PE

RH

ITU

NG

AN

YG

TE

PA

T

KE

MIR

ING

AN

BG

ND

GN

DA

SA

R

PE

RH

ITU

NG

AN

SD

TP

UT

AR

PS

VV

T

-f-

•U

Mass

ay

ang

dim

irin

gk

anm

em

ben

tuk

fasad

ete

rlih

at

3d

imen

si

Bag

ian

yan

gd

itin

gg

ikan

Page 98: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

LA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

GU

BA

HA

NM

AS

SA

DIK

LA

TP

erm

ain

an

bid

an

gy

an

gte

gas

seb

ag

ai

pen

gara

h(S

esu

ai

den

gan

ko

nse

pk

eb

era

nia

n)

MA

INE

NT

RA

NC

E

'\

/

_>

/

Pen

go

lah

an

&p

erm

ain

an

ben

tuk

ag

ar

massa

tid

akte

rlih

atk

aku

(Sesu

ai

den

gan

ko

nse

pk

ete

ram

pil

an

)

Ben

tuk

massa

yan

gb

erp

uta

r1

(Sesu

ai

den

gan

ko

nse

pp

erh

itu

ng

any

ang

tep

at)

Ben

tuk

sta

tis

Iner

sial

vis

ual

pd

ben

tuk

geo

metr

i

Ben

tuk

perp

uta

ran

Tra

nsfo

rmas

iP

siko

logi

sA

tlet

Seb

agai

Ko

nse

pP

eran

can

gan

10

"

GA

RIS

SU

MB

U

Ben

tuk

anm

ass

ap

en

am

bah

an

&p

en

gu

ran

gan

(Sesu

ai

den

gan

ko

nse

pin

tuis

ita

jam

)

Page 99: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

HR

AG

AT

ER

BA

NG

LA

YA

NG

&P

ES

AW

AT

BE

RM

OT

OR

GU

BA

HA

NM

AS

SA

AS

RA

MA

AT

LE

T

Per

mai

nan

bid

ang

yan

gte

gas

seb

agai

pen

gar

ah(S

esu

ai

den

gan

ko

nse

pk

eber

ania

n)

Pen

go

lah

an&

per

mai

nan

ben

tuk

agar

mass

ati

dak

terl

ihat

kaku

(Ses

uai

den

gan

ko

nse

pk

eter

amp

ilan

)

MA

INE

NT

RA

NC

E

Ben

tuka

nm

assa

pen

amb

ahan

&p

eng

ura

ng

an(S

esu

aid

eng

ank

on

sep

intu

isi

taja

m)

Ben

tuk

mass

ay

an

gb

erp

uta

r(S

esu

aid

eng

ank

on

sep

per

hit

un

gan

yan

gte

pat

)

Tra

nsfo

rmas

iP

siko

logi

sA

tletS

ebag

aiK

onse

pP

eran

can

gan

Page 100: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LA

TO

LA

fii

-vlA

TE

RB

AN

GL

AY

AN

G&

PE

SA

WA

TB

ER

MO

TO

R

••ia

GU

BA

HA

NM

AS

S;

«Wire

'saifl

&IJ'

Bni'S

FBP

FA

8A

DB

::A

XO

NO

ME

TR

I

Tra

rsio

rnia

i';!

^sik

olr

xT

:S

eoaq

aiK

oris

2fa

nc

aro

ar

Page 101: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LAT

OL

AH

RA

GA

TE

RB

AN

GLA

YA

NG

&PE

SAW

AT

BE

RM

OT

O

GU

BA

HA

NM

AS

SA

BA

NG

UN

AN

AS

RA

MA

BA

NG

UN

AN

PE

NU

NJA

NG

SIR

KU

LA

SI

BE

RP

UT

AR

UN

TU

KM

EN

GU

RA

NG

!T

ING

KA

TK

ER

UW

ET

AN

/SB

GP

EN

GA

RA

,IK

EA

NT

AR

SIT

E(S

BG

SU

MB

UU

TA

MA

SiIF

ER

BA

NG

)

MA

INE

NT

RA

NC

E

SU

DU

TP

AN

DA

NG

GR

fFN

lA

^iB

AN

GU

NA

NL

AN

GS

UN

Ci

ME

NG

AR

AH

KE

MA

INE

NT

RA

NC

E

<^

V>

BA

NG

UN

AN

DIK

LA

"

Tra

nsfo

rmas

iPs

ikol

ogis

Atle

tSeb

agai

Kon

sep

Pera

ncan

gan

Page 102: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LAT

OLA

IJR

AG

AT

ER

BA

NG

LAY

AN

G&

PESA

WA

TB

ER

MO

TO

RI

nt

e •;vj-f

cijjt

jW

4M

l"'---'

!>'J

I*(

*l

ir

n:t

sa-.4

It

I;»

s

}'<•*

^f.:,

'1•'.

,IBIL

'iil

l

»'»

:i"I

;.I*I

ii

;ain

ill

Is1.'

it"n

!ii

I'<•'

I"-»

Hii'

J»It

«M

I

,i:!

*•';»

I>i!

»«S

,1)f|

,.r

41;;l

»i

-si

Vtt

r

Rua

ngte

ori,

kela

ske

cilb

erka

pasi

tas

10

ora

ng

,u

ntu

km

emu

dah

kan

atle

tda

lam

beri

nter

aksi

lang

sung

deng

anin

stru

ktu

rny

a.

Rua

ngte

ori,

kela

sb

esar

berk

apas

itas

20

ora

ng

,te

mp

atp

emb

inaa

naw

alp

ara

atle

td

alam

pen

gen

ala

nse

suatu

pel

ajar

any

ang

ber

sifa

tte

ori

um

um

mau

pu

nte

ori

ten

tan

gp

ener

ban

gan

11"

»•

»»

"»K

|>I"

ak

tc

km

eru

pa

ka

nk

eb

ufu

ha

n"

''S

'""

''

"V

'"

''s

"s

''h

«»d

ikla

t,skem

akeb

utu

ha

nd

^'

''

»'si

kvU

,Vis

s'«»

"tc

rba

nB

.av

a„

«d

an

pesa

,„

,S

'"'>

''"'

pc

m'

'n

*'k

;i»

k"

k<«

rm

cr

up

ak

an

ko

nse

pd

ala

m'

''

'S

""

n*

>a

«k

:«»

tlir

„c

rr

„»

ak

an

seca

ra

ru

.ln

iu*

»'tJ

:;i•<

J.:,('

<;••n

u,11

ja

11...

I;i

in

n>

a Rua

ngw

orks

hop,

tem

pat

perk

enal

anla

ng

sun

gat

let

den

gan

per

alat

anp

en

du

ku

ng

pesa

wat

Rua

ngpr

akte

k(I

abor

ator

ium

)

Ben

gkel

pesa

wat

,pe

latih

anla

ngsu

ngk

ela

pan

gan

ansf

orm

asi

^siK

olog

isA

tlet'

Bob

ayei

Kon

sop

Pera

ncan

gan

Page 103: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIK

LAT

OL

AH

RA

GA

TE

RB

AN

G1A

.VA

NG

&PE

SAW

AT

[:>FR

VO

TOP

TampiLan

Bangunan

Inner-court

Inne

ecou

rtse

baga

iru

ang

trans

isi

dan

ruan

gpe

nyei

mba

ngbe

rfun

gsi

peye

imba

ngba

ngun

anya

ngsa

ling

berd

ekat

an,j

uga

seba

gai

ruan

gpe

nyej

uksu

ai,a

kare

nadi

atam

pilk

anpe

rmai

nan

haw

dla

ndsc

ape

dene

fso

ftla

nd

scap

e

Tra

nsfo

rmas

iPs

ikol

ogis

Atle

tSeb

agai

Kon

sep

Para

'3

ii--

1.1

(3>

'1

>'

1C

f1

jn

ij

in

'ic

ii

I"

71

l«I'

Mit

'I'

I

Ii

115

I1

l.'i

[i

y>lr

I3

C3

t'

FI

•'

1

"S

I15

)'I

|l

,-,

j,s|,

t-|

t1

£l-

-'

ni

in-

ii-

5!|i

|fn

,,v-

(in

,

">'51

itI-

JIti

Jd

i"•

ll.^

i"i

.;i

n;

a•<

iu•

<\

<3-

nr

;~\

<•r,

.,K

-sr

ci'

lf.

\"3I

'I•

rnjf

.3-

„f

,,i

,n

ll(,

,i

inn

=i

t,<

>i.,

j,'

rri

c;

•-

p5

rk

ce

h.3

i<

rib

mr

n3

ri

f-•

tah

<in

)Ii

i,

\\

]=f,

i,n

;

:'•

i'=

>"i

t1

Ii

<)i

i5i

:j'

I'ii

,j

tr,

rj

kp

5li

'•r

;'(l

<r

i1i

£,=

f»:•

:Ii

<J

.<

<7,

Jb

)i;=

<t.•

2;,

Page 104: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKL

ATO

LAH

RAG

ATE

RBA

NG

LAYA

NG&

PESA

WA

TBE

RMO

TOR

Tampilan

Bangunan

asrama

L

I'

I:

I.

.1

Tran

sfor

mas

iPsik

olog

isAt

letSe

baga

iKon

sep

Pera

ncan

gan

Fasa

de

ban

gu

nan

asram

a

Men

amp

un

gk

eg

iata

nd

ilu

arp

em

bela

jara

np

en

erb

an

gan

,atl

et

dit

un

tut

un

tuk

leb

ihm

and

iri

dan

siap

mem

ilik

im

en

tal

un

tuk

sela

lub

ersa

ing

.

Ben

tuk

mas

saut

ama

dim

iring

kan

10de

raja

tse

baga

iko

nsep

uta

mase

bag

ai

sala

hsa

tupe

mem

bent

ukka

rakt

erps

ikol

ogis

atle

t,di

peru

ntuk

kan

seba

gai

mai

nen

tran

ce

ked

ala

masr

am

a.

Pen

gola

han

bent

ukbi

dang

mas

ifm

enja

dibi

dang

yang

dito

njol

kan

bert

ujua

nun

tuk

este

tik

pada

fasad

e.

Page 105: Diklat Olahraga Terbang Layang dan Pesawat Bermotor ...

DIKL

ATOL

AHRA

GATE

RBAN

GLA

YANG

&PE

SAW

ATS

IT

UA

SI

im^

i,

**ki

ti:'^

ji

biw".S

wjT

'Wii

fcf

<g*

"^

m&

m&

m-

"**t

i

Su

mb

uu

tam

a

Tran

sform

asiP

sikol

ogis

Atlet

Seba

gaiK

onse

pP

eran

can

gan

BE

RM

OT

OR

Sit

een

tran

ce

lang

sung

bers

umbu

pad

am

ass

au

tam

ade

ngan

dipe

rteg

asol

ehsu

dutk

emiri

ngan

10

der

ajat

Kom

bina

sipe

rmai

nan

mass

ad

en

gan

pel

etak

anm

ass

ap

eny

eim

ban

gm

emb

uat

tam

pil

anba

ngun

anm

enja

disa

tuk

esat

uan

utu

h

Per

pad

uan

war

na

pad

afa

sad

eba

ngun

anbe

rtuj

uan

un

tuk

mem

ud

ahk

anp

en

erb

an

gd

ala

mm

emb

erik

anp

and

uan

ketik

abe

rada

diud

ara

Des

ign

site

mem

iliki

po

ros

ata

usu

mb

uu

tam

ase

bag

aisi

rkul

asi

dida

lam

site