This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Tes serologi PCRLAB found diagnosis Elevated liver
function test & lactic dehidroginase (>50%)
Thrombositopenia (40%)
Anemia ( 25%) Leucopenia ( 25
%) Leukositosis 1-2
%
anopheles mosquitoes or transfusion of infected blood
All ages Male=femal
e
TIFOID FEVER
Pnyakit infeksi akut usus halus
Salmonella thypii
Salmonela parathypii
Masa Inkubasi7-21 hari, walaupn pada umumx adalh10-12 hari. Pada awal penyakit keluhan dan gejala
Istirahat & perawatan ; tirah baring
Diet & terapi
SGOT/SGPT Uji widal Aglutinin O (dr tubuh kuman)
12 - 29 tahun 70 - 80 %
30 - 39
Inda’s property2:42:10 AM Page 4 4/13/2023
melalui mkanan yg terkontaminasi kuman
PatofisiologiSel fagosit
Brkmbg biak diekstraselular organ/sinusoid
Sirkulasi drh hati
gelaa sistemik
kndung empedu
lumen usus
Makrofag+ feses
tidaklah khas, berupa ~ anoreksia ~ rasa malas ~ sakit kepala bagian depan ~ nyeri otot ~ lidah kotor ~ gangguan perut (perut
meragam dan sakit)
minggu 1(awal infeksi)
demam tinggi 39ºc hingga 40ºc,
sakit kepala pusing pegal-pegal Anoreksia mual, muntah Batuk nadi antara 80-100 kali
/menit denyut lemah pernafasan cpt dengan
gambaran bronkitis kataral perut kembung dan merasa
tak enak diare dan sembelit silih
berganti Pada akhir minggu 1,diare
lbh sering terjadi. Khas lidah pada penderita
adalh kotor di tengah, tepi & ujung merah
bergetar atau tremor. Epistaksis dapat dialami tenggorokan terasa kering
penunjang ; bubur saring
AntimikrobaKloramfenikol 4*500 mg/hr/oral/intravena mpe 7 hrTiamfenikol, komplikasi anemia aplastik 4*500 mgKotrimoksazol. 2*2 tab selama 2 mingguAmpicillin & amoxillin 50-150 mg/kgBB slama 2 mingguSefalosporin generasi k-3 ; seftriakson dosis 3-4 gr d/dekstrosa 100 cc diberikan slm ½ jam perinfus sekali sehari, diberikan selama 3-5 hrGol.fluorokuinolon : Ofloksasin dosis 2*400 mg/hr slm 7 hrNorfloksasin 2 x 400 mg/hari selama 14 hariSiprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 6 hariOfloksasin 2 x 400 mg/hari selama 7 hariPefloksasin 400 mg/hari selama 7 hariFleroksasin 400 mg/hari selama 7 hariKortikosteroid. hya diindikasikan pada toksik tifoid/ demam tifoid yang mengalami
Aglutinin H (flagela kuman)Aglutinin Vi (simpai kuman) Kultur darah +
LAB found diagnosis Lekopeni Lekositosis atau
leukosit normal Aneosinofilia Limfopenia peningkatan Led anemia ringan trombositopenia gangguan fungsi
hati. Kultur darah
(biakan empedu) +
p^^ titer uji Widal >4 kali lipat setelah 1 minggu memastikan diagnosis
Hepatitis TifosaBila memenuhi 3 atau lebih kriteria Khosla (1990) : hepatomegali, ikterik, kelainanlaboratorium (antara lain : bilirubin >30,6 umol/l, p^^ SGOT/SGPT,
tahun 10 - 20 %
> 40 tahun 5 - 10 %
Inda’s property2:42:10 AM Page 5 4/13/2023
Hiperaktif 1. rx
hiperplasia,plek nyeri
2. eros pemb.drh perdrhn sal.cerna 3. proses brjalan
terusmenembus lap.mukosa& otot perforasi rx
hiperplasia tipe lambat
Hiperplasi nekrosis
dan beradang.
Minggu ke-2
demam tinggi + p< sedikit pada pagi hr..
Terjadi perlambatan relatif nadi
Gangguan pendengaran Lidah kering,merah
mengkilat. diare menjadi lebih
sering,frekuntly berwarna gelap akibat terjadi perdarahan
splemomegaly/hepatomegaly Perut kembung dan sering
berbunyi. Gangguan kesadaran Mengantuk terus menerus
Minggu k-3
Jika membaik Demam brangsur2 turun(hal ini terjadi tanpa komplikasi)
Jika memburuk toksemia memberat dengan terjadinya tanda khas:
(demam tifoid+ gangguan kesdaran dg/tanpa kelainan neuro lainnya& hasil pemeriksaan cairan otak masih d/ batas normal langsung dibrkn kombinasi kloramfenikol 4 x 500 mg dengan ampisilin 4 x 1 gram & deksametason 3 x 5 mg.
Kombinasi antibiotika hanya diindikasikan pada toksik tifoid, peritonitis atau perforasi,renjatan septik.
Steroid hanya diindikasikan pada toksik tifoid/demam tifoid yang mengalami
renjatan septik dengan dosis 3 x 5 mg.
penurunanindeks PT), kelainan histopatologi.
Inda’s property2:42:10 AM Page 6 4/13/2023
iNFLUENSA
An acute, usually self limited,viral,febrile,infection caused influenza type A & B. it’s marked by inflammation of nasal mucosa,pharynx,conjungtiva,& respiratory tract.outbreaks occur almost every winter with varying degrees of severity.
Orthomyxovirus ( influenza antigenis type A & B) that are transmitted person to person, often by the airborne route
Rimantadine is effective only 4 virus influenza A 100 mg twice/day orally 3-5 days.
Zanamivir dose is 2 inhalation twice /day for 5 days (prson 12 years n older)
Osetamivir dose is 75 mg twice/day for 5 days (prsons 18 years n older)
Antipyretics ; acetaminoven for fever
Aspirin shouldn’t be used in children under 16 y.o due to risk of Reye’s syndrome
LAB found diagnosis Rapid Ag test Culture of
nasopharyngeal swab or aspirate
Lymphopenia Leukositosis may
signal complication
CXR Usually normal
unless secondary infection
Basilar streaking Patchi infiltrate-
mild disease
Female=male
Highets in school –aged children (3 month-16 years)
Young adult (16-40 years)
RISK FACTORContracting disease Student,pris
oners Crowded ,cl
ose environment during at times of epidemic
TETANUS
Severe illness characterized by intermitten tonic spasms of voluntary muscle. Toxin enteres the central nervous system along the peripheral nerves or is blood borne.
Infection by clostridium tetani
Neurotoxin produced by clostridium tetani
Tetanospasmin (an exotoxin)
Masa tunas biasanya 5 – 14 hari ( 1 hr/lbh lama 3/bbrp minggu). Biasanya terjadi mendadak dgn ktegangan otot yang makin brtambah trutama pada rahang dan leher.Dalam waktu 48 jam penyakit ini menjadi nyata dengan : Trismus Tachicardi Sudden brachycardi Hipotensi Dysphagia
ICU, observasi dan pemantauan kardiopulmoner
Perlindungan terhadap jln napas bersifat vital
Luka di eksplorasi,debridemen scr menyeluruh
Antitoksin : TIG immunoglobulin tetanus manusia dosis 3000-6000 unit
LAB found diagnosis Polymorfonuclear
leukocytosis Culture of
clostridium tetani from wound (may not be + even if tetanus is the problem )
SGOT,CPK m^^
burns drug
addiction (parenteral)
ear infection early
postpartum with infected uterus
exposure of open wounds to
Inda’s property2:42:10 AM Page 7 4/13/2023
Tetanuspasmin binds at synapses n block inhibitor . usual course is acute.
Fluctuating hypertension Hyperhidrosis Hyperpyrexia Low grade fever Kaku kuduk sampai
Lepromin Skin Test. Dilakukan dg penyuntikan antigen ke bagian bawah kulit.untuk mengetahui tipe penyakitkusta yang sedang diidap oleh seseorang.
Biopsi kulit atau saraf yang
childhood ; M=F
Adults; M >F(2:1)
RISK FACTOR Close
family contact of untreated lepra patient
Inda’s property2:42:10 AM Page 9 4/13/2023
tangan & kaki. Selainitu, kusta dapatmenyerang sistempernapasan atas, mata, membran selaput lendir.Mycobacterium Leprae pertama kali diidentifikasioleh Gerhard Armauer Hansen, pada 1873. Bakteriini tidak terlalu mudah menular dan memiliki waktuinkubasi yang lama
penderita ataumelalui bersin.
DNAPlasmid Mycobacterium Leprae dapatmenginfeksi sel syaraf manusia. Plasmid inidapat hidup terpisah dari kromosom bakteri&tubuh bakteri itu sendiri ketikameng’invasi’ sel tubuh manusia.
Kurangdari 5 persen orangyang terinfeksi M. Lepraeterkena penyakit kusta. Hal ini disebabkan oleh faktorimun respon pada masing-masing individu.
sering berupa penebalan kulit kemerahan pada cuping telinga dan muka.
Pengobatan: 12-18 bulan.(tipe basah)
Bila bercak disentuh dengan kapas tidak terasa atau kurang terasa. (tipe kering)
Pengobatan: 6-9 bulan. Adanya pelebaran syaraf
terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularismagnus seryta peroneus. Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit
Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit Alis rambut rontok Muka berbenjol-benjol
dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)
Gejala-gejala umum pada lepra, reaksi : Panas dari derajat yang
rendah sampai dengan menggigil.
Anoreksia. Nausea, kadang-kadang
disertai vomitus. Cephalgia. Kadang-kadang disertai
iritasi, Orchitis dan Pleuritis Kadang-kadang disertai
dengan Nephrosia, Nepritis
terhadap obat(Dapsone) (dikombinasikan dengan obat lain)
Clofazimine (CLF) menghambat pertumbuhan dan menekan efek bakteri yang perlahan pada Mycobacterium Leprae dengan berikatan pada DNA bakteri
Ofloxacin: Synthetic Fluoroquinolone, beraksi menyerupai penghambat bacterial DNA gyrase
Minocycline: Semisynthetic Tetracycline, menghambat sintesis protein pada bakteri
menebal memberikan gambaran histologis yang khas.
Kerokan dengan pisau skalpel dari kulit, selaput lendir hidung bawah atau dari biopsi kuping telinga, dibuat sediaan mikrokopis pada gelas alas dan diwarnai dengan teknis Ziehl Neelsen
have 8 fold increase risk
Compromised immunological status
Poor socioeconomic status
Usia, Anak-anak lebih peka dari pada orang dewasa
Jenis kelamin,Laki-laki >>dijangkiti
Ras: Bangsa Asia dan Afrika>>dijangkiti
Kesadaran sosial:Umumx negara2 endemis kusta adalah negara Dgn tingkat sosial ekonomi rendah
Lingkungan : Fisik, biologi, sosial, yang
Inda’s property2:42:10 AM Page 10 4/13/2023
dan hepatospleenomegali. neuritismcm2 kusta Kusta multibasiler, dg
tingkat keparahan yg sedang, adalah tipe yang sering ditemukan. Terdapat lesi kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid namun jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan; bagian yang besar dapat mengganggu seluruh tungkai, dan gangguan saraf tepi dg kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa atau kusta tuberkuloid.
Kusta tuberkuloid ditandai dengan satu atau lebih hipopigmentasi makula kulit dan bagian yang tidak berasa (anestetik).
Kusta lepormatosa dihubungkan dengan lesi, nodul, plak kulit simetris, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung (kongesti nasal) dan epistaksis (hidung berdarah) namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat.
Leptospirosis merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh Leptospira dan ditandai dengan vaskulitis yang menyeluruh dengan gambaran klinis yang luas.* Leptospira merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan vasculitis, leakage, extravasation, dan hemorrhages. Vasculitis bertanggung jawab untuk sebagian besar manifestasi klinis Leptospirosis.
Bakteri Spirochaeta, dari genus Leptospira.Leptospira (brbentuk spira) dapat hidup optimal pada temperatur 25ºC, lembab, dan pada kadar keasaman (pH) tanah atau air antara 6,2-8.
TransmisiTransmisi Leptospira pd manusia terjadi melalui:1. Kontak langsung dengan urin, darah, atau organ dari binatang yang terinfeksi.2. Kontak dengan lingkungan (tanah, air) yang terkontaminasi Leptospira.
Sumber infeksiBinatang seperti: (disusun
Fase perjalanan penyakit Leptospirosis:
Fase I (Fase Septikemia)Berlangsung 4-7 hari.Di akhir fase ini, Leptospira menghilang dari darah, cairan serebrospinal, dan jaringan lain, kecuali cairan humor aqueous mata dan parenkim ginjal.
Fase II (Fase Imun)Berlangsung 4-30 hari.Puncak dari meningitis, gangguan hati dan ginjal terjadi pada fase ini.
Fase III (Fase Konvalesens)Fase ini berlangsung di antara mingu ke-2 dan minggu ke-4.Pada fase ini, demam dan nyeri dapat timbul lagi.Kasus Leptospirosis dapat an-ikterus (90%) atau ikterus (10%).A. Leptospirosis An-ikterik
Fase I (Fase Septikemia demam, malaise, nyeri otot (otot betis,
pinggang, perut), nyeri kepala,
nyeri abdomen (nyeri perut). Ditemukan pula: ruam kulit,
nyeri mata, fotofobia, perdarahan konjungtiva,
Antibiotik sebaiknya diberikan sebelum organisme merusak endotel pembuluh darah, berbagai organ, dan jaringan.
Antibiotik yang dapat diberikan:1. Penisilin G 6-8 juta U/m2/hari secara intravena dalam 6 dosis selama 7 hari.2. Tetrasiklin 10-20 mg/Kg berat badan/hari secara intravena dalam 4 dosis selama 7 hari.3. Ampicillin, dosis: 1 g qid.4. Eritromisin, dosis: 500 mg qid.5. Cefotaxime, dosis: 1 g IV q6h.6. Ceftriaxone, dosis: 1 g IV q24h.
Kasus-kasus yang ringan ( milder cases ) dapat diterapi dengan:1. Oral doxycycline (100 mg bid).2. Amoxicillin (500 mg qid).
Fase II (Fase Imun) demam, uveitis, ruam, nyeri kepala, meningitis leptospiuria. Demam
berlangsung singkat dan tidak setinggi saat fase septikemia.Meningitis adalah tanda khas pada fase imun, ditandai dengan pleositosis pada cairan serebrospinal dengan atau tanpa gejala meningeal.
B. Leptospirosis Ikterik (Sindrom Weil)Leptospirosis yang berat ini terjadi pada ±10% kasus.
Fase I (Fase Septikemia)Gejalanya serupa dengan leptospirosis an-ikterik. Kelainan sedimen urin ditemukan pada 80% kasus. Proteinuria biasanya ringan. Hematuria makroskopik dan mikroskopik juga sering ditemukan. Ini melukiskan diastesis hemoragik dan bukan kerusakan glomerulus.
b. Pemasukan cairan.c. Balans atau keseimbangan elektrolit.
aminotransferas Waktu
protrombin memanjang, peningkatan kadar kreatin fosfokinase.
Gambaran/pola patchy alveolar karena perdarahan (hemorrhage) pada rontgen dada (chest X-ray).
Diagnosis PastiLeptospirosis harus dipikirkan pada semua kasus demam dengan riwayat kontak dengan:a. Binatangb. Tanahc. AirTerutama yang terkontaminasi urin hewan, terlebih jika disertai:a. Demamb. Menggigilc. Mialgia atau myalgia (nyeri otot, disebut juga myodynia)d. Nyeri kepalae. Mual dan muntahf. Kekeruhan
Inda’s property2:42:10 AM Page 13 4/13/2023
Ditemukan demam yang menetap antara fase septikemia dan fase imun.
Fase II (Fase Imun)Terjadi gangguan fungsi hati dan ginjal, kegagalan sirkulasi, gangguan kesadaran, ikterus dan azotemia berat. Demam pada fase imun lebih tinggi dan lebih lama daripada demam leptospirosis an-ikterik. Ikterus tampak mulai hari ketiga atau minggu kedua.
konjungtiva.Diagnosis pasti leptospirosis ditegakkan apabila:1. Leptospira dapat diisolasi dari cairan tubuh.2. Gambaran klinis yang sesuai dengan leptospirosis.3. Ada kenaikan titer antibodi 4x lipat atau lebih antara fase akut dan fase konvalesens.
CAMPAK/morbili
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, lemas, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam kulit).
virus morbili (paramiksovirus).Virus ini terdapat dalam darah dan sekret (cairan) nasofaring (jaringan antara tenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal (prodromal) hingga 24 jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir.Cara penularan
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari (referensi lain menyebutkan sekitar 10-20 hari) setelah terinfeksi, nyeri tenggorokan – hidung meler – batuk – nyeri otot – demam – mata merah – fotofobia (rentan terhadap
cahaya, silau). Namun, gejala ini tidak semuanya terjadai pada tiap penderita tergatnung dari stamina masing-masing.
Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yakni:• Stadium awal (prodromal) • Stadium timbulnya bercak (erupsi)
Rawat jalan Cukup
mengkonsumsi cairan dan kalori
Pengobatan simptomatis, artinya mengurangi gejalanya saja, semisal: obat penurun panas (parasetamol / asetaminofen), obat batuk, dan lainnya. Yang terpenting adalah memperbaiki keadaan umum
pemeriksaan serologis.Teknik pemeriksaan yang digunakan adalah:
1. Fiksasi komplemen2. Inhibisi hemaglutinasi3. Metode antibodi fluoresensi tidak langsung
biakan virus (mahal).
PA ;Pada organ limfoid dijumpai: * Hiperplasia folikuler
bayi berumur lebih dari 1 tahun
bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Daya tahan tubuh yang lemah
Inda’s property2:42:11 AM Page 14 4/13/2023
melalui droplet dan kontak, yakni karena menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita morbili/campak.
• Stadium masa penyembuhan (konvalesen)Stadium awal (prodromal)Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan:-sd gejala infeksi diatas.._Stadium timbulnya bercak (erupsi) Ruam (kemerahan di kulit)
yang terasa agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5 hari setelah stadium awal.
demam meningkat, bercak merah menyebar ke
seluruh tubuh, disertai rasa gatal.
Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol).
Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga.Kadang disertai diare dan muntah.
Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
guaiakolat anak 6-12 tahun : 50 – 100 mg tiap 2-6 jam, dosis maksimum 600 mg/hari.- Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu, narcotic antitussive (codein) tidak boleh digunakan.- Mukolitik bila perlu- Vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium kataral sangat bermanfaat. (Anonim)Vitamin A dosis tunggalo Di bawah 1 tahun: 100.000 unito Di atas 1 tahun: 200.000 unit
yang nyata* Sentrum germinativum yang besar* Sel Warthin-Finkeldeyo Sel datia berinti banyak yang tersebar secara acako Sel ini memiliki nukleus eosinofilik dan jisim inklusi dalam sitoplasmao Sel ini merupakan tanda patognomonik campak
Pada bercak Koplik dijumpai:* Nekrosis* Neutrofil* Neovaskularisasi
PENCEGAHANImunisasi aktif : ini dilakukan dengan menggunakan strain Schwarz dan Moraten. Vaksin tersebut diberikan secara subkutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama. Pencegahan juga dengan imunisasi pasif. (Hassan.R. et
Belum pernah terkena campak
Belum pernah mendapat vaksinasi campak.
Inda’s property2:42:11 AM Page 15 4/13/2023
Pada stadium ini, gejala-gejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal, kecuali ada komplikasi.
Pnyakit zoonosis yg disebabkn o/kuman bacillus antracis, suatu basil yg dpt membentuk spora dan ditularkan ke manusisa melalui kontak dgn binatang yg trinfeksi/bahan dari binatang yg trkontaminasi
B.anthracis adalah basil gram +,non-motil,dan bias membentuk spora(sporulasi)
trbentuk papulla kecil sedikit gatal pd t4 mskx spora (lengan,tangan,leher,muka) yg dlm bbrp hari akan beubah mnjd vesikel tg berisi cairan tidak sakit,tdk purulen, kmudian mnjd ulkus nekrotik yg sering dikelilingi vesikel ukuran kecil
Dasar kulit terlihat undurasi,panas,merah
Demam Mylgia Sakit kepala Lemah badan Limfadenopati lokalInhalation antarks Inkubasi 1-5 hr, trgantung
juml.spora yg masuk Demam Lemah badan Mylgia Batuk kering Rasa tertekan di dada dan
perut (flu like) Panas tinggi Sesak napas Hipoksia
Kombinasi antibiotik siprofloksasin 2*400
mg/ doksisilin 2*100 mg+klindamisin (3*900 mg) dan/rifampisin 2*300 mg yg mula2 diberikan IV dan selanjutx peroral bila stabil.
Pemberian Ab dianjurkan 7-10 hr u/cuteneus antarks, dan s<< 2 minggu u/diseminasi,inhalasi,dan gastrointestinia.
Leukosit Pem gram dan
kultur (dgn media standar) dr lesi kulit,apu s tenggorok,cairan pleura,asites,likour serebrospinal
Infeksi akut yg terjadi secra local pada membrane mukosa atau kulit yg disebabkan oleh basil gram + Corynebacterium dyphteriae dan corynebacterium ulcerans, yg ditandai dg terbentuknya eksudat yb berbentuk membrane pada t4 infeksi
Masa tunas brlangsung dr bbrp jam mpe 3 hr, jarang lebih 3 hr
Defekasi sedikit sedikit dan dpt terus menerus
Cairan dan elektrolit Diet, diberikan
makanan lunak Antibiotik Asam nalidiksik
Endoskopi Pem tinja dgn
metode polymerase chain reaction (PCR)
Inda’s property2:42:11 AM Page 19 4/13/2023
BASILER/shigell
osis
e Sakit perut dgn rasa kolik dan mejan
Muntah2 Sakit kepala Sifat kotoran mulax sedikit2
mpe isi usus terkuras habis Ringan; msh dpt
mengeluarkn cairan Brat; tinja berlendir dan
berwarna kemerah-merahan/lendir yg bening dan berdarah, bersifat basa
Msh terdapat bentuk sedang, ringan dan menahun..
Baca lebih lanjut...!!!
Antispasmodik ( bila trjadi kram perut yg hebat)
Paregorik,difenoksilat dg atropin dan loperamid (obat menghambat peristaltik)
Pemeriksaan immunoassay
Pengerokan sigmoid (sigmoidoskopi)
Inda’s property2:42:11 AM Page 20 4/13/2023
MUMPS VIRUS/PAROTITIS/GONDONGAN
penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
ssRNA virus yang termasuk dalam genusRubulavirus. Virus ini merupakan virus yang memiliki amplop dan padasepanjang permukaannya terdapat tonjolan-tonjolan yang terlihat menyerupaipaku-paku yang besarCARA PENULARAN droplet
ludah atau kontak langsung dengan bahan yang
terkontaminasi oleh ludah yang terinfeksi. Orang yang
sudah pernah
terinfeksi mumps virus tidak akan terinfeksi untuk
Masa tunas 14 sampai 24 hari. Dimulai dengan stadium
prodromal, lamanya 1-2 hr dengan gejala demam, anoreksia, sakit kepala, muntah dan mylgia
Suhu tubuh biasanya naik sampai 38,5 0C -39,50C, timbul pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula unilateral tetapi dapat menjadi bilateral.
Pembengkakan tersebut terasa nyeri baik spontan maupun perabaan, terlebih-lebih bila penderita makan atau minum sesuatu yang masam, ini merupakan gejala khas untuk parotitis epidemika
Gjala umum Demam yang tinggi Sakit kepala Sakit perut Menggigil Muntah Tengkuk terasa tegang Susah menelan
Istirahat di tempat tidur selama masa panas dan pembengkakan kelenjar parotis.
Simtomatik ; kompres panas/dingin
analgetika.
Diet makanan cair dan lunak.
Kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Self limiting disease. Perjalanan penyakit tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba.
PENCEGAHAN
Perlindungan pasif ; Gammaglobulin biasanya tidak efektif. Khasiat mumps immunoglobulin juga tidak jelas.
Jumlah lekosit normal / leukopenia +limfositosis relatif.
uji intradermal&pengukuran kadar amylase dalam serum
DIAGNOSIS kenaikan kadar
amylase & serum yang mencapai puncaknya setelah 1 minggu & menjadi normal kembali dalam dua minggu.
Ket.klinis ; -ada kontak dengan penderita mumps 2-3 minggu sebelumnya-gambaran klinis serupa parotitis-tanda-tandaaseptoc meningitis- Iksolasi virus mumps dan test serologic tidak diperlukan pada
Umumnya penderita mumps adalah anak-anak usia 5 sampai 15 tahun
Inda’s property2:42:11 AM Page 21 4/13/2023
kedua kalinya. Hal inikarena mumps virus hanya memilliki satu jenis antigen virus yang dapatmenyerang korbannya
Imunisasi aktif
- Inactivated mumps virus vaccine tidak efektif
- Live attenuated mumps virus vaccine Jery Lin mulai digunakan 1968 di USA, tidak disertai demam.
- Suntikan subkutan, kira-kira 95% akan membuat mumps antibodies tetapi antibodinya jauh lebih rendah daripada diperoleh sesudah menderita mumps. Vaksinasi memberikan perlindungan yg bagus sekali paling s<<4 tahun. Tidak dianjurkan kepada:
· Anak dibawah 1 tahun yang alergi terhadap protein telur/neomycin
· Yang mendapat obat-obatan immunosupresif
. Ada kombinasi dengan vaksin morbili dan
mumps yang klasik tetapi pada keadaan-keadaan yang meragukan seperti bila tidak ada parotitis atau pada recurrent parotitis. ada 3 uji serologic
untuk mebuktikan spesifik mumops antibodies:
-Complement fixation antibodies (CF)-Hemagglutination inhibitor antibodies (HI)-Virus neutralizing antibodies (NT)CF paling praktis dan paling dipracya. Countries antibodies dapat dibuktikan di darah pada minggu ke-1 dan pada akhir minggu ke-2 sudah ada peninggian jelas. Titer meningkaty lebih ari 4 kali atau lebih berarti mumps.
Inda’s property2:42:11 AM Page 22 4/13/2023
vaksin rubella.2
VARICELLA/cacar air/CHICKEN POX
Varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular, terutama terjadi pada anak-anak.
Virus varicella yg termasuk golongan herpes virus yang disebut varicella herpes virus (VZV)
Cara penularan percikan ludah, kontak langsung dengan barang yang digunakan penderita, udara.• Biasanya menyerang anak < 10 tahun meskipun dapat juga menyerang orang dewasa.• Pada anak dengan daya tahan tubuh cukup, penyakit ini bersifat ringan dan jarang menimbulkan komplikasi,
Masa inkubasi Varicella biasanya 14 s/d 21 hari. Stadium prodromal demam tdk terlalu tinggi badan lemah kadang-kadang batuk malaise nyeri kepala /sakit kepala anoreksiastadium erupsi disusul timbulnya erupsi
kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk khas berupa tetesan embun (tear drops).
Vesikel -- pustul -- krusta. vesikel baru sehingga timbul
gambaran polimorfi. Mula2 di badan, mnyebar secara sentrifugal ke wajah & ekstremitas,dpt menyerang selaput lendir mata (konjungtiva), mulut,& saluran nafas atas.
Pada infeksi sekunder kelenjar getah bening regional membesar &cairan vesikula yang jernih akan
terapi suportif untuk peningkatan kondisi sistem kekebalan tubuh
Topikal : Bedak dan antibiotika
Sistemik : Sedativa, antipiretik, antibiotika untuk infeksi sekunder, acyclovir
Pengobatan varisela dibagi mjd 2 ; pada penderita normal & penderita+ imunokompromise/ penurunan sistem imun :
Normal
Neonatus –> Acyclovir 500mg/m2 setiap 8 jam selama 10 hari
Anak-anak –> terapi sintomatis atau acyclovir 20mg/kgbb dibagi 4 dosis selama 5 hari
tes Immunoflouresence dari kerokan lesi menggunakan antibodi monoclonal spesifik dari VZV, menggunakan tes molekular untuk mendeteksi DNA VZV, atau dengan mengisolasi VZV pada kultur sel
Infeksi terdahulu ditentukan dengan mendeteksi VZV IgG dengan ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
percobaan Tzanck dengan membuat sediaan hapus yang diwarnai dengan Giemsa
Inda’s property2:42:11 AM Page 23 4/13/2023
tetapi pada anak dengan immunodefisiendapat menimbulkan komplikasi bahkan kematian.
berubah menjadi nanah lymfodenopati Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.
Dewasa atau dengan kortikosteroid –> Acyclovir 5x 800mg selama 7 hari
Wanita hamil , Pnemonia –> Acyclovir 5×800mg selama 7 hari atau acyclovir IV 10mg/kgbb setiap 8jam selama 7 hari
Imunokompromise
Penyakit ringan –> Acyclovir 5×800mg selama 7-10 hari
Penyakit sedang –> Acyclovir IV 10mg/kgbb selama 7 hari atau lebih lama
Acyclovir resisten (AIDS) –> Foscarnet IV 40mg/kgbb sampai penyakit teratasi
MOLLUSCUM
Inda’s property2:42:11 AM Page 24 4/13/2023
HERPES ZOOSTER/ shingles
HERPES SIMPLEKS
AIDS
Inda’s property2:42:11 AM Page 25 4/13/2023
References
1. Ilmu penyakit dalam, Jilid III edisi IV- Materi Infeksi Tropis-16972. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi III- Materi infeksi Tropis-4093. Griffith’s5 Minute Clinical Consult 2001-20024. http://medicalanswer.multiply.com/journal/item/14 .
Anonim. Tropik Infeksi. Dalam Panduan Pelayanan Medik. PB PAPDI. Editor Aziz Rani,Sidartawan Sugondo, Anna Uyainah Z. Nasir, Ika Prasetya Wijaya, Nafrialdi, ArifMansjoer. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Tahun 2006, hal137-153 5. http://library.usu.ac.id/download/fk/penysaraf-kiking2.pdf. 6. http://www.sith.itb.ac.id/profile/pdf/bisel/Kusta1.pdf. 7. http://wapedia.mobi/id/Lepra 8. http://www.health.nsw.gov.au/mhcs/publication_pdfs/7140/DOH-7140-IND.pdf.
9. Soedarmo SSP, et.al. (Ed.). Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Kedua. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta. 2008: 364-9.
10. Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, et.al. (Ed.). Harrison's Manual of Medicine. 16th Edition. McGraw-Hill. USA. 2005: 508-9.