8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
1/35
Oleh: Zyska Novya Putri S,Ked
Pembimbing: dr. Erwin Sukandi, Sp.PD, KKV,
FINASIM
Diagnosis Terkini Demam Tifoid
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
2/35
Bab I
Pendahuluan
2
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
3/35
1.1 Latar Belakang
Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatanyang penting di negara berkembang.
Diperkirakan terdapat lebih dari 21,5 juta kasus
demam tifoid di seluruh dunia pada tahun 2000.
Di Indonesia kasus ini 1.5 juta kasus per tahun.
Umur penderita yang terkena di Indonesia
dilaporkan antara 3-19 tahun pada 91% kasus.
3
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
4/35
Demam tifoid adalah penyakit sistemik akut yangdisebabkan infeksi bakteri gram negatif, yaitu
Salmonella thypi, yang masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, minuman atau bahan-bahan
lain yang dicemari bakteri tersebut.
Manifestasi klinis demam tifoid antara lain
demam, sakit kepala, nyeri abdomen, bradikardi
relatif, splenomegali dan leukopenia.
Gambaran klinis demam tifoid seringkali tidak
spesifik sehingga dalam penegakan diagnosis
diperlukan konfirmasi pemeriksaan laboratorium.
4
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
5/35
Berbagai metode diagnostik masih terusdikembangkan untuk mencari cara yang cepat,
mudah dilakukan dan murah biayanya dengan
sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.
Hal ini penting untuk membantu usaha
penatalaksanaan penderita secara menyeluruh
yang juga meliputi penegakan diagnosis sedini
mungkin.
Berbagai metode diagnostik baru untuk pengganti
uji Widal dan kultur darah sebagai metode
konvensional masih kontroversial dan
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Metode tersebut se erti u i TUBEX, T hidot-M ,5
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
6/35
1.2 Tujuan
Tujuan refrat ini adalah untuk mengetahuimetode-metode diagnosis terkini demam tifoid.
6
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
7/35
Bab II
Etiologi dan Epidemiologi
7
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
8/35
2.1 Etilogi
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonellatyphi atau Salmonella paratyphi dari Genus
Salmonella.
Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif, tidak
membentuk spora, motil, berkapsul dan
mempunyai flagella (bergerak dengan rambut
getar).
Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen,
yaitu:
1. Antigen O (antigen somatik),
2. Antigen H (antigen flagella),.
3. Antigen Vi8
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
9/35
2.3 Epidemiologi
Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatanyang penting di negara berkembang.
Diperkirakan terdapat lebih dari 21,5 juta kasus
demam tifoid di seluruh dunia pada tahun 2000.
Data dari Rumah Sakit Fatmawati (RSF) demam
tifoid dan paratifoid termasuk dalam 10 kasus
terbanyak morbiditas penyakit rawat inap. Pada
tahun 1999 jumlah pasien terkena demam tifoid
yang dirawat sebesar 414 orang, tahun 2000
sebesar 452 orang dan 350 orang pada tahun
2001.
9
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
10/35
Bab III
Patogenesis dan manifestasi
Klinis
10
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
11/35
3.1 Patogenesis
11
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
12/35
3.2 Manifestasi Klinis
Demam Tifoid (n=1158)
Demam tinggi 1044 (95%)
Anorexia
811 (70%)
Hepatomegali 471 (41%)
Muntah 451 (39%)
Diare 406 (35%)
Sakit perut
320 (28%)
Splenomegali 226 (20%)
Sakit Kepala 138 (12%)
Konstipasi 127 (11%)
Penelitian yang dilakukan oleh Zulfiqar (2006) pada populasi
Pakistan didapatkan data bahwa gejala yang paling sering
dialami oleh pasien demam tifoid adalah demam tinggi, tidaknafsu makan, muntah, hepatomegali dan diare.
12
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
13/35
Bab IV
Diagnosis
13
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
14/35
Diagnosis
Ada dua cara untuk mendiagnosis demam tifoidyaitu secara klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Karena manifestasi klinik demam tifoid sangat
bervariasi, maka ada kriteria yang sering dipakai
untuk menegakkan demam tifoid. Kriteria yang
sering digunakan adalah kriteria Nelwan.
14
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
15/35
Kriteria NelwanNo Gejala Skor Nilai Ramal
1. Demam > 1 minggu 2 (Jumlah skor
penderita/20)x100%
Skor > 13 = demam
tifoid
Skor < 7 = bukan
demam tifoid
2.
Apatis
2
3. Typhoid tongue 2
4. Bradikardi relatif 2
5. Feses hitam 2
6. Demam < 1 minggu 1
7. Cephalgia 1
8. Rasa lemah 1
9. Mual 1
10. Muntah 1
11.
Gangguan motilitas saluran cerna
1
12. Nyeri perut 1
13. Anoreksia 1
14. Susah tidur 1
15. Splenomegali 1
16.
Hepatomegali 1
15
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
16/35
4.1 Identifikasi Kuman Salmonel la Melalui Biakan
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkanbila ditemukan bakteri S. typhidalam biakan dari
darah, urine, feses dan sumsum tulang.
Hasil biakan yang positif memastikan demam
tifoid akan tetapi hasil negatif tidak menyingkirkandemam tifoid, karena hasilnya tergantung pada
beberapa faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil biakan
meliputi :
(1) jumlah darah yang diambil
(2) perbandingan volume darah dari media empedu
(3) waktu pengambilan darah.16
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
17/35
Media pembiakan yang direkomendasikan untukS.typhiadalah media empedu (gall) dari sapi.
Beberapa peneliti melaporkan biakan darah
positif 40-80% atau 70-90% dari penderita pada
minggu pertama sakit dan positif 10-50% pada
akhir minggu ketiga.
Sensitivitasnya akan menurun pada sampel
penderita yang telah mendapatkan antibiotika
dan meningkat sesuai dengan volume darah dan
rasio darah dengan media kultur yang dipakai.
17
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
18/35
Bakteri dalam feses ditemukan meningkat dariminggu pertama (10-15%) hingga minggu ketiga
(75%) dan turun secara perlahan.
Biakan sumsum tulang merupakan metode baku
emas karena mempunyai sensitivitas paling tinggidengan hasil positif didapat pada 80-95% kasus dan
sering tetap positif selama perjalanan penyakit dan
menghilang pada fase penyembuhan.
Biakan urine positif setelah minggu pertama.
18
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
19/35
Walaupun spesifisitasnya tinggi, pemeriksaankultur mempunyai sensitivitas yang rendah dan
adanya kendala berupa lamanya waktu yang
dibutuhkan (5-7 hari) serta peralatan yang lebih
canggih untuk identifikasi bakteri sehingga tidakpraktis dan tidak tepat untuk dipakai sebagai
metode diagnosis baku dalam pelayanan
penderita.
19
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
20/35
Uji Widal
Uji Widal merupakan suatu metode serologi bakudan rutin digunakan sejak tahun 1896.
Prinsip uji Widal adalah memeriksa reaksi antara
antibodi aglutinin dalam serum penderita yang
telah mengalami pengenceran berbeda-bedaterhadap antigen somatik (O) dan flagela (H)
yang ditambahkan dalam jumlah yang sama
sehingga terjadi aglutinasi.
20
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
21/35
Pada infeksi yang aktif, titer aglutinin akanmeningkat pada pemeriksaan ulang yang
dilakukan selang waktu paling sedikit 5 hari.
Peningkatan titer aglutinin empat kali lipat selama
2 sampai 3 minggu memastikan diagnosisdemam tifoid. Interpretasi hasil uji widal adlah
sebagai berikut:
Titer O yang tinggi (320) menunjukkan adanya
infeksi akut.
Titer H yang tinggi (160) menunjukkan telah
mendapat imunisasi atau pernah menderita infeksi.
Titer antibody yang tinggi terhadap antigen Vi terjadi
pada carrier.21
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
22/35
Saat ini walaupun telah digunakan secara luas diseluruh dunia, manfaatnya masih diperdebatkan
dan sulit dijadikan pegangan karena belum ada
kesepakatan akan nilai standar aglutinasi (cut-off
point).
22
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
23/35
Test Tubex
Tes TUBEX merupakan tes semi kuantitatif yangsederhana dan cepat dengan menggunakan
partikel yang berwarna untuk meningkatkan
sensitivitas dan resolusi.
Tes ini sangat akurat dalam diagnosis infeksiakut karena hanya mendeteksi adanya antibodi
IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam
waktu beberapa menit.
23
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
24/35
Test TYPHIDOT
Tes ini memanfaatkan antigen 50 kd untukmendeteksi IgM spesifik dan antibodi IgG
terhadap S. Typhi.
Deteksi IgM mengungkapkan tifoid akut pada
fase awal infeksi, sedangkan deteksi baik IgGdan IgM menunjukkan tifoid akut pada fase
pertengahan infeksi.
24
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
25/35
Pemeriksaan Dipstik
Pemeriksaan dipstik dapat mendeteksi antibodiIgM spesifik terhadap antigen LPS S. typhi
dengan menggunakan membran nitroselulosa
yang mengandung antigen S. typhi sebagai pita
pendeteksi dan antibodi IgM anti-humanimmobilized sebagai reagen kontrol.
Pemeriksaan ini menggunakan komponen yang
sudah distabilkan, tidak memerlukan alat yang
spesifik dan dapat digunakan di tempat yangtidak mempunyai fasilitas.
25
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
26/35
Antibodi spesifik biasanya hanya munculseminggu setelah timbulnya gejala dan tanda. Ini
harus selalu diingat ketika negative hasil tes
serologi sedang ditafsirkan.
26
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
27/35
Identifikasi Kuman secara
Molekuler
Metode lain untuk identifikasi bakteri S. typhiyang akurat adalah mendeteksi DNA (asam
nukleat) gen flagellin bakteri S. typhidalam darah
dengan teknik hibridisasi asam nukleat atau
amplifikasi DNA dengan carapolymerase chainreaction(PCR) melalui identifikasi antigen Vi
yang spesifik untuk S. typhi.
Penelitian oleh Haque dkk (1999) mendapatkan
spesifisitas PCR sebesar 100% dengansensitivitas yang 10 kali lebih baik daripada
penelitian sebelumnya dimana mampu
mendeteksi 1-5 bakteri/mL darah.27
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
28/35
Kendala yang sering dihadapi pada penggunaanmetode PCR ini meliputi risiko kontaminasi yang
menyebabkan hasil positif palsu yang terjadi bila
prosedur teknis tidak dilakukan secara cermat,
adanya bahan-bahan dalam spesimen. Biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif
rumit.
Usaha untuk melacak DNA dari spesimen klinis
masih belum memberikan hasil yang memuaskan
sehingga saat ini penggunaannya masih terbatas
dalam laboratorium penelitian
28
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
29/35
Bab V
Tatalaksana
29
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
30/35
Tatalaksana
Istirahat Diet
Antibiotik
Steroid Pembedahan jika terjadi perforasi usus.
30
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
31/35
Antibiotik
KlorampenikolAmoksisilin
Trimetropin dan sulfametoksazol
Ciprofloxacin Sefotaksim
Azitromicin
Ceftriaxon
Cefoferazone
Ofloksasin
Levofloksasin
31
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
32/35
Bab VI
Prognosis dan Komplikasi
32
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
33/35
6.1 Prognosis
Dengan perkembangan antibiotik, kasuskematian yang mendekati 20% telah menurun
menjadi antara 1% dan 4%. Awal penggunaan
telah berubah sekali mengancam nyawa
penyakit menjadi penyakit demam yang relatif
singkat dengan morbiditas dan mortalitas
sedikit.
33
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
34/35
6.2 Komplikasi
Perdarahan Intestinal dan perforasi Usus DIC
Hepatitis tifosa
Manifestasi neuropsikiatri Miokarditis toksik
34
8/10/2019 Diagnosis Terkini Demam Tifoid
35/35
TERIMA KASIH
35