Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Diagnosis KomunitasFakultas
Kedokteran
Universitas Mulawarman
DIAGNOSIS KOMUNITAS
PUSKESMAS PALARANTAHUN 2014
Disusun oleh:
Andi Epri Rangga Aditya L
Meyliana Primavita A
Victor Julius
Pembimbing :
Veronika Hinum, S.KM, MMdr. Resdadr. Rakhmat Bakhtiar,
MPPHLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
PUSKESMAS PALARANSAMARINDA
2015DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL
...................................................................................................
1
DAFTAR
ISI................................................................................................................
2
Data Pemantauan Wilayah Cakupan Puskesmas
Palaran............................................. 3Lembar Kerja
I Analisis
Data.....................................................................................
11
Lembar Kerja 2 Identifikasi
Masalah.........................................................................
12Lembar Kerja 3 Analisis Multiple Skoring Prioritas
Masalah................................... 14Lembar Kerja 4
Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko, Sumber
Daya.................. 18Lembar Kerja 5 Penelitian Ketepatan
Intervensi........................................................
21Lembar Kerja 6 Plan Of
Action..................................................................................
22DATA PEMANTAUAN WILAYAH
CAKUPAN PUSKESMAS PALARAN
A. DATA WILAYAH, KEPENDUDUKAN DAN FASILITAS PENDIDIKAN SERTA
PELAYANAN KESEHATANKecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari
wilayah Kota Samarinda, yang berdasarkan PP No.21 Tahun 1987
terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Rawa Makmur, Bukuan,
Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti.Batas wilayah Kecamatan
Palaran meliputi:
Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.
Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga
Kabupaten Kukar.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda
Seberang.
1. Data Kependudukan
Tabel 1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun
2014NOVARIABELSATUAN KELURAHANPALARAN
RAWA
MAKMURSIMPANG
PASIRHANDILBAKTI
Data Demografi
1Jumlah KelurahanKel1113
2Luas WilayahKm21.1874.4007.20012.787
3Jarak Ke PuskesmasKm274
4Waktu Tempuh Ke PuskesmasMenit103020
5Kepadatan PendudukJiwa/Km29.1381289.74619.012
Data RT, RW, Rumah dan KK
6Jumlah RTRT522532109
7Jumlah RWRW157830
8Jumlah RumahBuah3.7801.7681.5637.111
9Jumlah KKKK5.2191.4491.8588.526
Data Jumlah Penduduk
10Jumlah Penduduk PriaJiwa9.1782.6724.00015.850
11Jumlah Penduduk WanitaJiwa8.3742.4393.38314.196
12Jumlah PendudukJiwa17.5525.1117.38330.046
2. Data Fasilitas PendidikanTabel 2. Data Fasilitas Pendidikan
Kecamatan Palaran Tahun 2014NOVARIABELSATUANKELURAHANPALARAN
RAWA
MAKMURSIMPANG
PASIRHANDIL
BAKTI
1Jumlah TKBuah3238
2Jumlah PAUDBuah91313
3Jumlah SD/MIBuah82616
4Jumlah SLTP/MTsBuah2114
5Jumlah SMU/SMK/MABuah1102
6Jumlah Perguruan TinggiBuah0000
7Jumlah PesantrenBuah0000
8Lembaga Kursus/DiklatBuah0000
3. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tabel 3. Data Fasilitas dan Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan
Kecamatan Palaran Tahun 2014NOVARIABELSATUANKECAMATANPALARAN
RAWA
MAKMURSIMPANG
PASIRHANDIL
BAKTI
1Jml. Puskesmas IndukBuah1003
Jumlah Tenaga BidanOrang20
Jumlah PerawatOrang25
Jumlah DokterOrang5
2Jml. Puskesmas PembantuBuah3003
Jumlah Tenaga BidanOrang0123
Jumlah PerawatOrang0000
3Jml. Puskesmas Rawat InapBuah1001
Jumlah Tenaga BidanOrang5
Jumlah PerawatOrang10
Jumlah DokterOrang5
4Jml. Bidan DesaOrang1111
5Jml. Bidan swastaOrang152219
6Jml. PolindesBuah0000
7Jml. PosyanduBuah164424
8Jml. Posyandu LansiaBuah2114
9Jml. KaderOrang651728110
B. DATA KETENAGAAN
Tabel 4. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran
Tahun 2014NOJENIS TENAGAPENDIDIKAN
TERAKHIRJUMLAHSTATUSKETERANGAN
1Magister ManajemenS21PNSAKTIF
2Dokter UmumS20PNSAKTIF
S13PNSAKTIF
2PTTBAKTIF
3Dokter GigiS11PNSAKTIF
4Ahli Kesehatan MasyarakatS11PNSAKTIF
1PTTBAKTIF
5SanitarianDIII1PNSAKTIF
1PTTBAKTIF
6PerawatS11PTTBAKTIF
1PNSAKTIF
DIII10PNSAKTIF
5PTTHAKTIF
SPK5PNSAKTIF
SPR1PNSAKTIF
7BidanDIV1PNSAKTIF
DIII1PTTHAKTIF
16PNSAKTIF
1PTT/PTTBAKTIF
DI1PNSAKTIF
8Perawat GigiSPRG1PNSAKTIF
0PTTHAKTIF
9AnalisDIII2PNSAKTIF
1PTTHAKTIF
10Ahli GiziDIII1PNSAKTIF
D11PNSAKTIF
11ApotekerS10PNSAKTIF
1PTTHAKTIF
12Asisten ApotekerDIII2PNSAKTIF
13Pembantu ApotikSD1PTTHAKTIF
14AdministrasiSH1PTTBAKTIF
SLTP1PTTBAKTIF
SLTA1PTTHAKTIF
DII1PTTHAKTIF
DIII1PTTHAKTIF
15Pekarya Kes.SLTA1PNSAKTIF
SMK2PTTHAKTIF
16SecuritySLTA1PTTHAKTIF
17WakarSD1PTTBAKTIF
18Tukang KebunSLTA1PTTHAKTIF
SD1PTTHAKTIF
19Cleaning CerviceSLTA4PTTHAKTIF
SD4PTTHAKTIF
20LoundrySD2PTTHAKTIF
21SupirSLTA2PTTBAKTIF
T O T A L88
C. DATA KHUSUS1. Indikator Derajat Kesehatan
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.046 jiwa.
Sehingga dari total penduduk tersebut kita dapat menetapkan
indikator derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas Palaran pada
bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut:
2. Indikator Derajat Kesehatan
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.046 jiwa.
Sehingga dari total penduduk tersebut kita dapat menetapkan
indikator derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas Palaran pada
bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Angka Kelahiran (CBR)
Angka Kematian Bayi (IMR)
Angka Kematian Ibu (MMR)
Tabel 5. Indikator Derajat Kesehatan (Januari - Desember
2014)NoIndikatorSatuanPencapaian
1Angka Kelahiran HidupOrang748
2Angka Kelahiran (CBR)Persen2,48%
3Angka Kematian BayiOrang5 orang
4Angka Kematian Bayi (IMR)Per-10006,68
5Amgka Kematian Ibu Orang0 orang
6Angka KematianIbu (MMR)Per 100.0000
3. Kunjungan Kesakitan
Berdasarkan data kunjungan kesakitan puskesmas Palaran pada
tahun 2013 dengan wilayah cakupan kerja sebanyak lima kelurahan
adalah 66.919 kunjungan. Sedangkan pada tahun 2014 tercatat
kunjungan kesakitan sebesar 63.776 dengan wilayah cakupan kerja
tiga kelurahan (Rawa Makmur, Simpang Pasir, dan Handil Bakti). Hal
ini menunjukan tingginya angka kunjungan kesakitan pada tahun 2014
hingga 8x lebih tinggi dari target yang ditetapkan dinas kesehatan.
Berikut adalah uraian kunjungan pasien ke Puskesmas Palaran.Tabel
6. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Tahun
2014NoKunjunganJumlahPersentase (%)
1Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan27.27836.607
42,70
57,30
2Berdasarkan Jenis Pelayanan
Poli Umum
KIA Ibu
KIA Anak
KB
Gigi
Gizi
KIR26.34716.07211.6854.4721.7329142.554
41,3125,2018,327,012,711,434,00
3Berdasarkan Golongan Umur
0-7 hari
8-28 hari
< 1 tahun
1-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-44 tahun
45-54 tahun
55-59 tahun
60-69 tahun
> 70
tahun1212.51522.5525.8872.6342.43815.0926.1872.3142.6531.391
0,0010,033,9535,419,244,133,8223,709,723,634,162,18
4Berdasarkan Status Bayar
Umum
Askes
Jamkesda
Jamkesmas
Gratis2.5401.65150.5634.8344.1703,982,5979,307,586,54
Rasio kunjungan laki-laki dibandingkan perempuan adalah 1
berbanding 1,3, Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan kunjungan.
Kepedulian, perhatian, dan kesadaran terhadap kesehatan perempuan
terbukti besar bila dilihat dari rasio kunjungan perempuan.Tabel 7.
Tabel Data Kunjungan 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan dan Rawat
Inap di Puskesmas Palaran Tahun 2014NOPENYAKITJUMLAH
1Penyakit Sal. Pernapasan lainnya9.610
2Hipertensi6.702
3Gastritis/ Sindrom Dyspepsia5.648
4Mialgia/ Rheumatoid4.017
5Non Degeneratif3.463
6Pharingitis2.707
7Diabetes Mellitus1.610
8Penyakit Gusi dan Jaringan Periodental1.558
9Maloklusi1.557
10Dermatitis Alergika1.499
TOTAL38.371
Gambar 2. Data Kunjungan 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Palaran Tahun 2014Berdasarkan data kunjungan periode
tahun 2014, didapatkan bahwa penyakit Penyakit saluran pernapasan
merupakan kunjungan penyakit terbanyak yang ditemui pada pasien
rawat jalan dan rawat inap yaitu sebesar 25,04%.Tabel 8. Data
Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas Palaran Tahun
2014NoPenyakitLPJumlah
1Diare9649391903
2Hipertensi162351513
3Demam Tifoid201165366
4Tersangka TB Paru8081161
5DBD7767144
6DM286492
7Pneumonia431861
8Campak282957
9TBC BTA +251338
10Gonorrhea92231
Total8488403.366
Gambar 3. Data Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas
PalaranPeriode Tahun 2014Berdasarkan data surveilans periode tahun
2014, didapatkan bahwa Diare merupakan penyakit terbanyak yaitu
sebesar 56,5%.LEMBAR KERJA 1
ANALISIS DATA
NoIndikatorData PerbandinganPenilaian
Data PKM Palaran SekarangData PerbandinganProblemStrength
1.Meningkatnya Kasus DBDKasus DBD mengalami peningkatan pada
tahun 2014 yaitu terdapat 144 kasus baru.Kasus DBD yang ditemukan
pada bulan tahun 2013 sebanyak 87 kasus baru.
2.Meningkatnya Kasus Diabetes MelitusKasus Diabets Melitus
mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 92 kasus
baru.Kasus Diabets Melitus yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak
78 kasus baru.
3Meningkatnya kasus CampakKasus Campak mengalami peningkatan
pada tahun 2014 yaitu terdapat 57 kasus baru.Kasus Campak yang
ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus baru.
4Meningkatnya kasus TB BTA (+)Kasus TB BTA (+) mengalami
peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 38 kasus baru.Kasus TB
BTA (+) yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 33 kasus baru.
5Masih tingginya jumlah kunjungan berobat ke puskesmas dari
target yang ditetapkanJumlah kunjungan pasien berobat ke puskesmas
pada tahun 2014 sebesar 63.785 pasien. (Cakupan kerja 3
kelurahan)Jumlah kunjungan pasien berobat ke puskesmas pada tahun
2013 sebesar 66.919 pasien. (Cakupan Kerja 5 kelurahan)
LEMBAR KERJA 2IDENTIFIKASI MASALAHBerikut ini adalah
permasalahan-permasalahan kesehatan di Puskesmas Palaran Periode
tahun 2014:NoIndikatorData SekarangData SebelumnyaFaktor
Predisposisi
1.Meningkatnya Kasus DBDKasus DBD mengalami peningkatan pada
tahun 2014 yaitu terdapat 144 kasus baru.Kasus DBD yang ditemukan
pada tahun 2013 sebanyak 87 kasus baru. Lingkungan tempat tinggal
masyarakat sebagian besar merupakan rumah tepi sungai yang memiliki
kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar
lingkunagan rumah yang menampung air. Peran serta masyarakat dalam
menjalankan program 3M plus masih kurang. Kurangnya informasi
mengenai DBD atau tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD
Perubahan musim yang tidak menentu (musim pancaroba) dimana saat
hujan air akan tertampung dan nyamuk akan bertelur.
2.Meningkatnya kasus Diabetes MellitusKasus Diabets Melitus
mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 92 kasus
baru.Kasus Diabets Melitus yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak
78 kasus baru. Pemahaman masyarakat tentang penyakit Diabetes dan
pengobatannya masih kurang. Banyak pasien resiko tinggi yang tidak
terdeteksi secara dini misalnya obesitas, toleransi glukosa
terganggu sehingga jatuh dalam keadaan DM.
Pola aktivitas fisik masyarakat kurang. Kesadaran pengaturan
pola makan sehat masih rendah.
3.Meningkatnya kasus CampakKasus Campak mengalami peningkatan
pada tahun 2014 yaitu terdapat 57 kasus baru.Kasus Campak yang
ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus baru. Pemahaman
masyarakat tentang penyakit Campak dan pengobatannya masih kurang.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
imunisasi
4.Meningkatnya kasus TB BTA (+)Kasus TB BTA (+) mengalami
peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 38 kasus baru.Kasus TB
BTA (+) yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 33 kasus baru.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala TB paru
Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk memeriksakan diri ke
Puskesmas
Kurangnya peran serta kader pada sweeping kasus tersangka TB
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya TB paru sehingga
perlunya pengobatan terhadap TB
5Masih tingginya jumlah kunjungan berobat ke puskesmas dari
target yang ditetapkanJumlah kunjungan pasien berobat ke puskesmas
pada tahun 2014 sebesar 63.785 pasien.Jumlah kunjungan pasien
berobat ke puskesmas pada tahun 2013 sebesar 66.919 pasien. Masih
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang beberapa penyakit yang
seharusnya dapat sembuh tanpa harus berobat ke puskesmas. Mudahnya
mendapat pengobatan gratis dengan menggunakan jaminan kesehatan.
Penyakit Kronis yang menyebabkan pasien harus datang berulang untuk
mengambil obat dan kontrol penyakit. Kepatuhan minum obat yang
masih rendah. Dekatnya jarak tempat tinggal pasien diluar wilayah
cakupan kerja puskesmas Palaran ke puskesmas Palaran Masih
kurangnya upaya kuratif diluar puskesmas
LEMBAR KERJA 3
ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH
PRIORITAS MASALAH
Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk
mencari pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American
Health Organization) untuk menentukan skala prioritas masalah.
Penilaian dengan metode ini didasarkan atas:
1. M (Magnitude) :
Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk
yang terkena atau tingginya prevalensi).
2. S (Severity) :
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability) :
Tersedianya teknologi atau obat untuk mengatasi masalah
tersebut.
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para
politisi peduli dengan masalah tersebut.
5. A (Affordability) :
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1
(Sangat kurang) ; nilai 2 (Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai
4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).
NoMasalah KesehatanMSVCATotal
1.Meningkatnya Kasus DBD3453419
2.Meningkatnya Kasus Diabetes Mellitus1353416
3.Tingginya kunjungan puskesmas5352520
4Meningkatnya kasus Campak1252515
5Meningkatnya kasus TB BTA (+)3254418
Daftar Prioritas Permasalahan Puskesmas PalaranNoMasalah
KesehatanTotal
1.Tingginya kunjungan Puskesmas20
2.Meningkatnya Kasus DBD19
3.Meningkatnya Kasus TB BTA (+)18
4.Meningkatnya Kasus Diabetes Mellitus16
5.Meningkatnya Kasus Campak15
NoMasalahMSVCA
1Masih tingginya jumlah kunjungan berobat ke puskesmas dari
target yang ditetapkanJumlah kunjungan pasien berobat ke puskesmas
pada tahun 2014 sebesar 63.785 pasien. (Cakupan kerja 3 kelurahan).
Sebelumnya pada tahun 2013 jumlah kunjungan sebesar
66.919.Kunjungan pasien yang sangat banyak menyebabkan waktu
pelayanan per pasien yang sangat singkat tidak sebanding dengan
waktu mengantri yang lama. Hal ini akan mengganggu produktivitas
pasien dan menyebabkan pasien yang benar-benar membutuhkan
pelayanan puskesmas jadi tidak tertangani.Masalah ini dapat
diselesaikan jika pasien mengetahui jenis-jenis penyakit yang bisa
sembuh tanpa harus berobat ke puskesmas. Hal ini dapat tercapai
jika diadakan upaya promotif dan preventif yang lebih maksimal.
Kesadaran pemerintah dan politisi yang masih kurang terhadap
permasalahan tingginya kunjungan berobat ke puskesmas. Hal ini
terlihat dari jumlah kunjungan 2 tahun terakhir yang jauh melebihi
target yang sudah ditetapkan.Dana yang dibutuhkan untuk upaya
promotif dan preventif penyakit memang cukup besar. Namun
diharapkan jika kita memaksimalkan upaya promotif dan preventif
maka biaya kuratif dan rehabilitative akan jauh berkurang.
2Meningkatnya Kasus DBDKasus DBD mengalami peningkatan pada
tahun 2014 yaitu terdapat 144 kasus baru. Sebelumnya pada tahun
2013 terdapat 87 kasus. DBD yang tidak terdeteksi dan tertangani
dengan baik dapat memberikan ancaman mortalitas dan morbiditas yang
berat. Pasien-pasien yang masuk dalam fase kritis haruslah
terpantau dengan baik kemungkinan terjadinya rejatan sewaktu-waktu.
Terapi DBD tidaklah sulit. Terapi definitif tidak ada. Yang
diperlukan hanyalah terapi cairan untuk menanggulangi kemungkinan
rejatan dan terapi simptomatik. Deteksi dini kemungkinan terjadinya
rejatan sudah dapat diprediksi dengan laboratorium sederhana berupa
penghitungan darah lengkap yang tersedia di PKM Palaran. Kesadaran
pemerintah dan politisi untuk memberikan perhatian pada
penangglangan kasus DBD sudah cukup besar. Hal ini digambarkan oleh
cukup banyaknya program-program pemberantasan DBD yang dapat
dilakukan oleh PKM Palaran bekerja sama dengan instansi-instansi
terkait. Namun peran serta masyarakat dalam menanggulangi DBD
secara aktif masih kurang. Penanggulangan DBD baik pencegahan dan
pengobatan, sarana dan prasarananya sudah cukup baik di agendakan
oleh PKM Palaran. Pendanaannyapun sudah masuk anggaran dana proker
PKM. Keperluan lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
berperan aktif menanggulangi DBD tidak membutuhkan dana yang
besar.
3Meningkatnya kasus TB BTA (+)Kasus TB BTA (+) mengalami
peningkatan pada bulan tahun 2014 yaitu terdapat 38 kasus baru.
Sebelumnya pada tahun 2013 terdapat 33 kasus.TB Paru adalah setiap
orang yang datang ke puskesmas dengan gejala batuk berdahak selama
2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,
badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
Pasien sudah dikonfirmasi dengan pemeriksaan dahak sewaktu. TB
memerlukan pengobatan sampai tuntas, yang jika dibiarkan bisa
menyebabkan kerusakan pada paru dan menyebabkan timbulnya kesulitan
bernafas dan berakhir dengan kematian. Jika sudah dikonfirmasi
menderita TB maka pasien harus menuntaskan pengobatan TB selama 6
bulan. Peran pemerintah, politisi maupun masyarakat dalam
penanganan TB Paru masih sangat kurang. Pengelolaan TB Paru
memerlukan sumber pendanaan yang cukup besar. Keperluan lain untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif
menanggulangi TB tidak membutuhkan dana yang besar.
4Meningkatnya Kasus Diabetes MellitusKasus Diabetes Mellitus
mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 92 kasus baru.
Sebelumnya pada tahun 2013 terdapat 78 kasus.Diabetes Mellitus
merupakan penyakit kronis yang memerlukan ketekunan dalam berobat.
Gula Darah yang tidak dikontrol dengan baik dan terus menerus
tinggi akan merusak organ penting lain seperti pembuluh darah,
saraf, ginjal, dan mata. Walaupun angka peninakatannya kecil namun
dapat memberikan dampak morbiditas yang besar. Pengobatan DM tanpa
komplikasi cukup sederhana yaitu mengelola 4 pilar penanganan DM
yaitu olahraga, pengaturan diet, edukasi dan farmakologi.
Pengaturan diet memerlukan konseling gizi dan ini tersedia
poliklinik khusus konseling gizi di PKM Palaran. Variasi sediaan
obat antihiperglikemik juga cukup banyak. Kontrol gula darah juga
fasilitasnya tersedia. untuk penanganan terpadu DM fasilitas sudah
cukup baik hanyasaja diperlukan sinkronisasi 4 pilar tersebut agar
terapinya menjadi komprehensif.Peran pemerintah dan politisi sudah
cukup baik misalnya dengan adanya program hari diabetes, pangadaan
proram senam Diabetes, namun secara umum peraan masyarakat dalam
penanganan DM masih kurang. Pengelolaan DM secara komprehensif
semua pilar telah tersedia di PKM Palaran, hanya saja dalam
pelaksanaannya perlu sinkronisasi pilar-pilar tersebut sehingga
tidak memerlukan anggaran dana tambahan.
5Meningkatnya kasus CampakKasus Campak mengalami peningkatan
pada tahun 2014 yaitu terdapat 57 kasus baru. Sebelumnya pada tahun
2013 terdapat 22 kasus.Campak akan menyebabkan menurunnya
produktifitas kerja apabila tidak ditangani dengan baik. Campak
yang berat juga dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitasnya
lebih besar.Campak yang mrupakan viral infection tidak memerlukan
terapi kausatif. Namun penyebarannya harus dikendalikan dengan
mencegah penularan dari orang sakit ke orang sehat. Pengobatan
lebih ditujukan kepada terapi simptomatik agar tidak terjadi
secondary infection. Serta memperhatikan jumlah cairan yang
dikonsumsi agar tidak terjadi dehidrasi pada anak.Peran pemerintah,
politisi maupun masyarakat dalam penanganan Campak masih kurang.
Kurangnya perhatian terhadap pola penularan Campak dan masih tidak
berjalannya program cakupan imunisasi. Sehingga diperlukan
pendanaan yang cukup besar untuk pengadaan program-program
tersebut.
Tabel Prioritas Masalah
LEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYA
Tabel Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko, Sumber
DayaPERMASALAHANFAKTOR RESIKO POTENSIALSUMBER DAYA
Tingginya jumlah kunjungan berobat ke puskesmas dari target yang
ditetapkan
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang beberapa penyakit
yang seharusnya dapat sembuh tanpa harus berobat ke puskesmas.
Mudahnya mendapat pengobatan gratis dengan menggunakan jaminan
kesehatan. Penyakit Kronis yang menyebabkan pasien harus datang
berulang untuk mengambil obat dan kontrol penyakit. Kepatuhan minum
obat yang masih rendah. Dekatnya jarak tempat tinggal pasien diluar
wilayah cakupan kerja puskesmas Palaran ke puskesmas Palaran Masih
kurangnya upaya kuratif diluar puskesmas Tenaga kesehatan
Partisipasi masyarakat
LEMBAR KERJA 5
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
Permasalahan Kesehatan
Tingginya jumlah kunjungan berobat ke puskesmas dari target yang
ditetapkanNOSTRATEGI/INTERVENSIPEARL
1.Penyuluhan mengenai jenis-jenis penyakit yang bisa sembuh
tanpa harus berobat ke puskesmas.YYYYY
2.Mengupayakan kegiatan kuratif diluar puskesmas, seperti
diposyandu lansia.YYYYY
3.Pembuatan leaflet, brosur, dan baliho tentang jenis-jenis
penyakit yang bisa sembuh tanpa harus berobat ke puskesmasYYYYY
PEARL Factor :
P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas
berbagai kebijaksanaan / program / kegiatan instansi / organisasi
terkait.
E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi
pembiayaan.
A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan
instansi terkait atau instansi lainnya.
R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk
memecahkan masalah (tenaga, sarana / peralatan, waktu).
L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan /
peraturan terkait seperti peraturan pemerintah / protap
LEMBAR KERJA 6
PLAN OF ACTIONPermasalahan Kesehatan: Tingginya jumlah kunjungan
berobat ke puskesmas dari target yang ditetapkan Tujuan Jangka
Panjang:Mengurangi jumlah kunjungan kuratifTujuan Jangka
Pendek:Terlaksananya program yang melibatkan peran aktif dari
seluruh elemen masyarakat , baik tenaga medis, pemerintah, politisi
dan masyarakat dalam menurunkan jumlah kunjungan
puskesmas.NOSTRATEGI INTERVENSISETTING DAN METODETARGET
POPULASIPERAN DAN TANGGUNG JAWABSUMBER DAYAEVALUASI
1.Penyuluhan mengenai jenis-jenis penyakit yang bisa sembuh
tanpa harus berobat ke puskesmas.Setting : Posyandu Sekolah Balai
DesaMetode :
Ceramah Kuisioner pretest dan posttest Seluruh masyarakat
Fasilitator :
UPK Promosi Kesehatan
UPK Kesehatan Lingkungan
UPK P2M Pembicara/Pemateri:
Dokter, Dokter Muda, Tenaga Kesehatan lainnya Tenaga Kesehatan
Puskesmas
Kader Posyandu
Guru Sekolah
Kuisioner pretest dan postest penyuluhan
Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai jenis-jenis
penyakit yang bisa sembuh tanpa harus berobat ke puskesmas.
Menurunnya angka kunjungan puskesmas.
2.Mengupayakan kegiatan kuratif diluar puskesmas, seperti
diposyandu lansia.Setting : Posyandu LansiaMetode : Pemeriksaan
Kesehatan dan Pengobatan Penyuluhan tentang kepatuhan berobat
Penyuluhan tentang penyakit kronis yang umumnya diderita oleh
lansia Warga diatas usia 45 tahun
Fasilitator:UPK Promosi KesehatanUPK Kesehatan USILA Penanggung
Jawab:Pimpinan Puskesmas
Tenaga kesehatan
Kader Posyandu
Meningkatnya kesadaran lansia akan penyakitnya dan pentingnya
rutin meminum obat Menurunnya angka kunjungan lansia ke
puskesmas.
3.Pembuatan leaflet, brosur, dan baliho tentang jenis-jenis
penyakit yang bisa sembuh tanpa harus berobat ke
puskesmasSetting:
Puskesmas induk dan puskesmas pembantu. PosyanduMetode:
Pembagian leaflet, brosur
Penempelan spanduk dan balihoMasyarakat Fasilitator :
UPK Promosi Kesehatan
Penanggung Jawab
Pimpinan Puskesmas Tenaga Kesehatan
Kader Posyandu
Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai jenis-jenis
penyakit yang bisa sembuh tanpa harus berobat ke puskesmas
Menurunnya angka kunjungan ke puskesmas
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Palaran
Ket : Skala 1 : 750.000
KEL. SEI
KELEDANG
KEL. KP BAQA
KEL. MASJID
KEL. RAPAK
DALAM
S
KEL. H. BARU
KEL. SENGKOTEK
KEL. RAWA
MAKMUR
KEL. SIMPANG TIGA
KEL. SIMPANG PASIR
KEL. LOA JANAN ILIR
KEL. HANDIL BAKTI
U
SUNGAI MAHAKAM
PKM
Palaran
Lanjutan Tabel 4
Lanjutan Tabel 4
MANUSIA
Tingginya jumlah kunjungan berobat ke puskesmas dari target yang
ditetapkan
Kurangnya penyuluhan tentang penyuluhan mengenai jenis-jenis
penyakit yang bisa sembuh tanpa harus berobat ke puskesmas.
Penyuluhan mengenai jenis-jenis penyakit yang bisa sembuh tanpa
harus berobat ke puskesmas.
Penyuluhan tentang pentingnya keteraturan meminum obat
Mengupayakan kegiatan kuratif diluar puskesmas, seperti
diposyandu lansia.
SARANA
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai jenis-jenis penyakit
yang bisa sembuh tanpa harus berobat ke puskesmas.
Kepatuhan minum obat
METODE
LINGKUNGAN
Jarak tempuh pasien diluar wilayah cakupan kerja puskesmas
palaran.
Wilayah kerja yang luas tidak sebanding dengan posyandu lansia
yang ada.