Top Banner
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Diagnosis Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman DIAGNOSIS KOMUNITAS PUSKESMAS PALARAN TAHUN 2014 Disusun oleh: Andi Epri Rangga Aditya L Meyliana Primavita A Victor Julius Pembimbing : Veronika Hinum, S.KM, MM dr. Resda dr. Rakhmat Bakhtiar, MPPH
40

Diagnosis Komonitas EMV 2014

Jan 18, 2016

Download

Documents

Diagnosa Komonitas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Diagnosis Komunitas

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

DIAGNOSIS KOMUNITAS

PUSKESMAS PALARAN

TAHUN 2014

Disusun oleh:

Andi Epri Rangga Aditya L

Meyliana Primavita A

Victor Julius

Pembimbing :

Veronika Hinum, S.KM, MM

dr. Resda

dr. Rakhmat Bakhtiar, MPPH

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

PUSKESMAS PALARAN

SAMARINDA

2015

Page 2: Diagnosis Komonitas EMV 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................................................................ 2

Data Pemantauan Wilayah Cakupan Puskesmas Palaran............................................. 3

Lembar Kerja I Analisis Data..................................................................................... 11

Lembar Kerja 2 Identifikasi Masalah......................................................................... 12

Lembar Kerja 3 Analisis Multiple Skoring Prioritas Masalah................................... 14

Lembar Kerja 4 Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko, Sumber Daya.................. 18

Lembar Kerja 5 Penelitian Ketepatan Intervensi........................................................ 21

Lembar Kerja 6 Plan Of Action.................................................................................. 22

Page 3: Diagnosis Komonitas EMV 2014

DATA PEMANTAUAN WILAYAH

CAKUPAN PUSKESMAS PALARAN

A. DATA WILAYAH, KEPENDUDUKAN DAN FASILITAS PENDIDIKAN

SERTA PELAYANAN KESEHATAN

Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda,

yang berdasarkan PP No.21 Tahun 1987 terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan

Rawa Makmur, Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti.

Batas wilayah Kecamatan Palaran meliputi:

Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.

Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten

Kukar.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang.

1. Data KependudukanGambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Palaran

Ket : Skala 1 : 750.000

KEL. SEIKELEDANG

KEL. KP BAQA

KEL. MASJID

KEL. RAPAKDALAM

SKEL. H. BARU

KEL. SENGKOTEK

KEL. RAWAMAKMURKEL. SIMPANG TIGA

KEL. SIMPANG

PASIR

KEL. LOA JANAN ILIR

KEL. HANDIL BAKTI

U

SUNGAI MAHAKAM

PKMPalaran

Page 4: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Tabel 1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2014

NO VARIABEL SATUAN

KELURAHAN

PALARANRAWAMAKMUR

SIMPANGPASIR

HANDILBAKTI

Data Demografi

1 Jumlah Kelurahan Kel 1 1 1 3

2 Luas Wilayah Km2 1.187 4.400 7.200 12.787

3 Jarak Ke Puskesmas Km 2 7 4

4 Waktu Tempuh Ke Puskesmas

Menit 10 30 20

5 Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2 9.138 128 9.746 19.012

Data RT, RW, Rumah dan KK

6 Jumlah RT RT 52 25 32 109

7 Jumlah RW RW 15 7 8 30

8 Jumlah Rumah Buah 3.780 1.768 1.563 7.111

9 Jumlah KK KK 5.219 1.449 1.858 8.526

Data Jumlah Penduduk

10 Jumlah Penduduk Pria Jiwa 9.178 2.672 4.000 15.850

11 Jumlah Penduduk Wanita Jiwa 8.374 2.439 3.383 14.196

12 Jumlah Penduduk Jiwa 17.552 5.111 7.383 30.046

2. Data Fasilitas Pendidikan

Tabel 2. Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2014

NO VARIABEL SATUAN

KELURAHAN

PALARANRAWAMAKMUR

SIMPANGPASIR

HANDILBAKTI

1 Jumlah TK Buah 3 2 3 8

2 Jumlah PAUD Buah 9 1 3 13

3 Jumlah SD/MI Buah 8 2 6 16

4 Jumlah SLTP/MTs Buah 2 1 1 4

5 Jumlah SMU/SMK/MA Buah 1 1 0 2

6 Jumlah Perguruan Tinggi Buah 0 0 0 0

7 Jumlah Pesantren Buah 0 0 0 0

8 Lembaga Kursus/Diklat Buah 0 0 0 0

3. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Page 5: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Tabel 3. Data Fasilitas dan Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan

Palaran Tahun 2014

NO VARIABEL SATUAN

KECAMATAN

PALARANRAWAMAKMUR

SIMPANGPASIR

HANDILBAKTI

1 Jml. Puskesmas Induk Buah 1 0 0 3

Jumlah Tenaga Bidan Orang 20

Jumlah Perawat Orang 25

Jumlah Dokter Orang 5

2 Jml. Puskesmas Pembantu Buah 3 0 0 3

Jumlah Tenaga Bidan Orang 0 1 2 3

Jumlah Perawat Orang 0 0 0 0

3 Jml. Puskesmas Rawat Inap Buah 1 0 0 1

Jumlah Tenaga Bidan Orang 5

Jumlah Perawat Orang 10

Jumlah Dokter Orang 5

4 Jml. Bidan Desa Orang 1 1 1 15 Jml. Bidan swasta Orang 15 2 2 19

6 Jml. Polindes Buah 0 0 0 0

7 Jml. Posyandu Buah 16 4 4 24

8 Jml. Posyandu Lansia Buah 2 1 1 4

9 Jml. Kader Orang 65 17 28 110

B. DATA KETENAGAAN

Tabel 4. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran

Tahun 2014

NO JENIS TENAGAPENDIDIKANTERAKHIR

JUMLAH STATUS KETERANGAN

1 Magister Manajemen

S2 1 PNS AKTIF

2 Dokter Umum S2 0 PNS AKTIF

S1 3 PNS AKTIF

2 PTTB AKTIF

3 Dokter Gigi S1 1 PNS AKTIF

4 Ahli Kesehatan Masyarakat

S1 1 PNS AKTIF

1 PTTB AKTIF

Page 6: Diagnosis Komonitas EMV 2014

5 Sanitarian DIII 1 PNS AKTIF

1 PTTB AKTIF

6 Perawat S1 1 PTTB AKTIF

1 PNS AKTIF

DIII 10 PNS AKTIF

5 PTTH AKTIF

SPK 5 PNS AKTIF

SPR 1 PNS AKTIF

7 Bidan DIV 1 PNS AKTIF

DIII 1 PTTH AKTIF

16 PNS AKTIF

1 PTT/PTTB AKTIF

DI 1 PNS AKTIF

8 Perawat Gigi SPRG 1 PNS AKTIF

0 PTTH AKTIF

9 Analis DIII 2 PNS AKTIF

1 PTTH AKTIF

10 Ahli Gizi DIII 1 PNS AKTIF

D1 1 PNS AKTIF

11 Apoteker S1 0 PNS AKTIF

1 PTTH AKTIF

12 Asisten Apoteker DIII 2 PNS AKTIF

13 Pembantu Apotik SD 1 PTTH AKTIF

14 Administrasi SH 1 PTTB AKTIF

SLTP 1 PTTB AKTIF

SLTA 1 PTTH AKTIF

DII 1 PTTH AKTIF

DIII 1 PTTH AKTIF

15 Pekarya Kes. SLTA 1 PNS AKTIF

SMK 2 PTTH AKTIF

16 Security SLTA 1 PTTH AKTIF

17 Wakar SD 1 PTTB AKTIF

18 Tukang Kebun SLTA 1 PTTH AKTIF

SD 1 PTTH AKTIF

19 Cleaning Cervice SLTA 4 PTTH AKTIF

SD 4 PTTH AKTIF

20 Loundry SD 2 PTTH AKTIF

21 Supir SLTA 2 PTTB AKTIF

T O T A L 88

Page 7: Diagnosis Komonitas EMV 2014

C. DATA KHUSUS

1. Indikator Derajat Kesehatan

Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.046 jiwa. Sehingga dari

total penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat

di Puskesmas Palaran pada bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

2. Indikator Derajat Kesehatan

Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.046 jiwa. Sehingga dari total penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas Palaran pada bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut: Angka Kelahiran (CBR)

Angka Kematian Bayi (IMR)

Angka Kematian Ibu (MMR)

Tabel 5. Indikator Derajat Kesehatan (Januari - Desember 2014)

No Indikator Satuan Pencapaian

1 Angka Kelahiran Hidup Orang 7482 Angka Kelahiran (CBR) Persen 2,48%3 Angka Kematian Bayi Orang 5 orang4 Angka Kematian Bayi (IMR) Per-1000 6,685 Amgka Kematian Ibu Orang 0 orang6 Angka KematianIbu (MMR) Per 100.000 0

3. Kunjungan Kesakitan

Lanjutan Tabel 4Lanjutan Tabel 4

Page 8: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Tabel 6. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Tahun 2014

No Kunjungan JumlahPersentase

(%)1 Berdasarkan Jenis Kelamin

- Laki-laki- Perempuan

27.27836.607

42,7057,30

2 Berdasarkan Jenis Pelayanan- Poli Umum- KIA Ibu- KIA Anak- KB- Gigi- Gizi- KIR

26.34716.07211.6854.4721.732914

2.554

41,3125,2018,327,012,711,434,00

3 Berdasarkan Golongan Umur- 0-7 hari- 8-28 hari- < 1 tahun- 1-4 tahun- 5-9 tahun- 10-14 tahun- 15-19 tahun- 20-44 tahun- 45-54 tahun- 55-59 tahun- 60-69 tahun- > 70 tahun

121

2.51522.5525.8872.6342.43815.0926.1872.3142.6531.391

0,0010,033,9535,419,244,133,8223,709,723,634,162,18

4 Berdasarkan Status Bayar- Umum- Askes- Jamkesda- Jamkesmas- Gratis

2.5401.65150.5634.8344.170

3,982,5979,307,586,54

Rasio kunjungan laki-laki dibandingkan perempuan adalah 1 berbanding 1,3,

Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan kunjungan. Kepedulian, perhatian, dan

Page 9: Diagnosis Komonitas EMV 2014

kesadaran terhadap kesehatan perempuan terbukti besar bila dilihat dari rasio

kunjungan perempuan.

Tabel 7. Tabel Data Kunjungan 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Puskesmas Palaran Tahun 2014

Gambar 2. Data Kunjungan 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Palaran Tahun 2014

NO PENYAKIT JUMLAH

1 Penyakit Sal. Pernapasan lainnya 9.610

2 Hipertensi 6.702

3 Gastritis/ Sindrom Dyspepsia 5.648

4 Mialgia/ Rheumatoid 4.017

5 Non Generatif 3.463

6 Pharingitis 2.707

7 Diabetes Mellitus 1.610

8 Penyakit Gusi dan Jaringan Periodental 1.558

9 Maloklusi 1.557

10 Dermatitis Alergika 1.499

TOTAL 38.371

Page 10: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Berdasarkan data kunjungan periode tahun 2014, didapatkan bahwa penyakit

Penyakit saluran pernapasan merupakan kunjungan penyakit terbanyak yang ditemui

pada pasien rawat jalan dan rawat inap yaitu sebesar 25,04%.

Tabel 8. Data Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas Palaran Tahun 2014

Gambar 3. Data Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas PalaranPeriode Tahun 2014

No Penyakit L P Jumlah

1 Diare 964 939 1903

2 Hipertensi 162 351 513

3 Demam Tifoid 201 165 366

4 Tersangka TB Paru 80 81 161

5 DBD 77 67 144

6 DM 28 64 92

7 Pneumonia 43 18 61

8 Campak 28 29 57

9 TBC BTA + 25 13 38

10 Gonorrhea 9 22 31

Total 848 840 3.366

Page 11: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Berdasarkan data surveilans periode tahun 2014, didapatkan bahwa Diare

merupakan penyakit terbanyak yaitu sebesar 56,5%.

Page 12: Diagnosis Komonitas EMV 2014

LEMBAR KERJA 1ANALISIS DATA

No Indikator

Data Perbandingan Penilaian

Data PKM Palaran Sekarang

Data Perbandingan Problem Strength

1. Meningkatnya Kasus DBD

Kasus DBD mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 144 kasus baru.

Kasus DBD yang ditemukan pada bulan tahun 2013 sebanyak 87 kasus baru.

2. Meningkatnya Kasus Diabetes Melitus

Kasus Diabets Melitus mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 92 kasus baru.

Kasus Diabets Melitus yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 78 kasus baru.

3. Meningkatnya kasus Tersangka TB Paru

Kasus Tersangka TB Paru mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 161 kasus baru.

Kasus Tersangka TB Paru yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 147 kasus baru.

4 Meningkatnya kasus Campak

Kasus Campak mengalami peningkatan pada bulan tahun 2014 yaitu terdapat 57 kasus baru.

Kasus Campak yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus baru.

5 Meningkatnya kasus TB BTA (+)

Kasus TB BTA (+) mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 38 kasus baru.

Kasus TB BTA (+) yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 33 kasus baru.

Page 13: Diagnosis Komonitas EMV 2014

LEMBAR KERJA 2

IDENTIFIKASI MASALAH

Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan kesehatan di Puskesmas Palaran

Periode tahun 2014:

No Indikator Data SekarangData

SebelumnyaFaktor Predisposisi

1. Meningkatnya Kasus DBD

Kasus DBD mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 144 kasus baru.

Kasus DBD yang ditemukan pada bulan tahun 2013 sebanyak 87 kasus baru.

Lingkungan tempat tinggal masyarakat sebagian besar merupakan rumah tepi sungai yang memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar lingkunagan rumah yang menampung air.

Peran serta masyarakat dalam menjalankan program 3M plus masih kurang.

Kurangnya informasi mengenai DBD atau tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD

Perubahan musim yang tidak menentu (musim pancaroba) dimana saat hujan air akan tertampung dan nyamuk akan bertelur.

2. Meningkatnya kasus Kasus Diabets Kasus Diabets Pemahaman masyarakat

Page 14: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Diabetes Mellitus Melitus mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 92 kasus baru.

Melitus yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 78 kasus baru.

tentang penyakit Diabetes dan pengobatannya masih kurang.

Banyak pasien resiko tinggi yang tidak terdeteksi secara dini misalnya obesitas, toleransi glukosa terganggu sehingga jatuh dalam keadaan DM.

Pola aktivitas fisik masyarakat kurang.

Kesadaran pengaturan pola makan sehat masih rendah.

3. Meningkatnya kasus Tersangka TB Paru

Kasus Tersangka TB Paru mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 161 kasus baru.

Kasus Tersangka TB Paru yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 147 kasus baru.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala TB paru

Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk memeriksakan diri ke Puskesmas

Kurangnya peran serta kader pada sweeping kasus tersangka TB

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya TB paru sehingga perlunya pengobatan terhadap TB

4. Meningkatnya kasus Campak

Kasus Campak mengalami peningkatan pada bulan tahun 2014 yaitu terdapat 57 kasus baru.

Kasus Campak yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus baru.

Pemahaman masyarakat tentang penyakit Campak dan pengobatannya masih kurang.

Banyak pasien yang pada awalnya berobat herbal.

Page 15: Diagnosis Komonitas EMV 2014

5. Meningkatnya kasus TB BTA (+)

Kasus TB BTA (+) mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu terdapat 38 kasus baru.

Kasus TB BTA (+) yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 33 kasus baru.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala TB paru

Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk memeriksakan diri ke Puskesmas

Kurangnya peran serta kader pada sweeping kasus tersangka TB

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya TB paru sehingga perlunya pengobatan terhadap TB

Page 16: Diagnosis Komonitas EMV 2014

LEMBAR KERJA 3

ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS MASALAH

Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari

pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health

Organization) untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode

ini didasarkan atas:

1. M (Magnitude) :

Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena

atau tingginya prevalensi).

2. S (Severity) :

Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.

3. V (Vulnerability) :

Tersedianya teknologi atau obat untuk mengatasi masalah tersebut.

4. C (Community and Political concern) :

Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli

dengan masalah tersebut.

5. A (Affordability) :

Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ;

nilai 2 (Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).

No Masalah Kesehatan M S V C A Total

1. Meningkatnya Kasus DBD 3 4 5 3 4 192. Meningkatnya Kasus Diabetes Mellitus 1 3 5 3 4 163. Meningkatnya kasus Tersangka TB Paru 3 2 5 4 4 184 Meningkatnya kasus Campak 1 2 5 2 5 155 Meningkatnya kasus TB BTA (+) 3 2 5 4 4 18

Page 17: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Daftar Prioritas Permasalahan Puskesmas Palaran

No Masalah Kesehatan Total

1. Meningkatnya Kasus DBD 19

2. Meningkatnya Kasus Tersangka TB Paru 18

3. Meningkatnya Kasus TB BTA (+) 18

4. Meningkatnya Kasus Diabetes Mellitus 16

5. Meningkatnya Kasus Campak 15

Page 18: Diagnosis Komonitas EMV 2014

No Masalah M S V C A

1 Meningkatnya

Kasus DBD

Kasus DBD

mengalami

peningkatan pada

tahun 2014 yaitu

terdapat 144 kasus

baru. Sebelumnya

pada tahun 2013

terdapat 87 kasus.

DBD yang tidak

terdeteksi dan tertangani

dengan baik dapat

memberikan ancaman

mortalitas dan morbiditas

yang berat. Pasien-pasien

yang masuk dalam fase

kritis haruslah terpantau

dengan baik

kemungkinan terjadinya

rejatan sewaktu-waktu.

Terapi DBD tidaklah sulit. Terapi

definitif tidak ada. Yang diperlukan

hanyalah terapi cairan untuk

menanggulangi kemungkinan rejatan dan

terapi simptomatik. Deteksi dini

kemungkinan terjadinya rejatan sudah

dapat diprediksi dengan laboratorium

sederhana berupa penghitungan darah

lengkap yang tersedia di PKM Palaran.

Kesadaran

pemerintah dan

politisi untuk

memberikan

perhatian pada

penangglangan

kasus DBD sudah

cukup besar. Hal ini

digambarkan oleh

cukup banyaknya

program-program

pemberantasan DBD

yang dapat

dilakukan oleh PKM

Palaran bekerja

sama dengan

instansi-instansi

terkait. Namun

peran serta

masyarakat dalam

Penanggulangan

DBD baik

pencegahan dan

pengobatan, sarana

dan prasarananya

sudah cukup baik di

agendakan oleh

PKM Palaran.

Pendanaannyapun

sudah masuk

anggaran dana

proker PKM.

Keperluan lain

untuk meningkatkan

kesadaran

masyarakat untuk

berperan aktif

menanggulangi DBD

tidak membutuhkan

Page 19: Diagnosis Komonitas EMV 2014

menanggulangi

DBD secara aktif

masih kurang.

dana yang besar.

2 Meningkatnya

kasus

tersangka TB

Paru

Kasus Tersangka

TB Paru mengalami

peningkatan pada

bulan tahun 2014

yaitu terdapat 161

kasus baru.

Sebelumnya pada

tahun 2013 terdapat

147 kasus.

Tersangka TB Paru

adalah setiap orang yang

datang ke puskesmas

dengan gejala batuk

berdahak selama 2-3

minggu atau lebih.

Batuk dapat diikuti

dengan gejala

tambahan yaitu dahak

bercampur darah, batuk

darah, sesak nafas,

badan lemas, nafsu

makan menurun, berat

badan menurun,

malaise, berkeringat

malam hari

Tersangka TB Paru harus memeriksakan

dahak untuk memastikan diagnosisnya,

dimana pemeriksaan ini tersedia di

Puskesmas Palaran. Jika sudah

dikonfirmasi menderita TB maka pasien

harus menuntaskan pengobatan TB

selama 6 bulan.

Peran pemerintah,

politisi maupun

masyarakat dalam

penanganan TB Paru

masih sangat

kurang.

Pengelolaan TB

Paru memerlukan

sumber pendanaan

yang cukup besar.

Keperluan lain

untuk meningkatkan

kesadaran

masyarakat untuk

berperan aktif

menanggulangi TB

tidak membutuhkan

dana yang besar.

Page 20: Diagnosis Komonitas EMV 2014

tanpa kegiatan fisik,

demam meriang lebih

dari satu bulan. TB

memerlukan

pengobatan sampai

tuntas, yang jika

dibiarkan bisa

menyebabkan

kerusakan pada paru

dan menyebabkan

timbulnya kesulitan

bernafas dan berakhir

dengan kematian.

3 Meningkatnya

kasus TB BTA

(+)

Kasus TB BTA (+)

mengalami

peningkatan pada

bulan tahun 2014

yaitu terdapat 38

kasus baru.

Tersangka TB Paru

adalah setiap orang yang

datang ke puskesmas

dengan gejala batuk

berdahak selama 2-3

minggu atau lebih.

Tersangka TB Paru harus memeriksakan

dahak untuk memastikan diagnosisnya,

dimana pemeriksaan ini tersedia di

Puskesmas Palaran. Jika sudah

dikonfirmasi menderita TB maka pasien

harus menuntaskan pengobatan TB

Peran pemerintah,

politisi maupun

masyarakat dalam

penanganan TB Paru

masih sangat

kurang.

Pengelolaan TB

Paru memerlukan

sumber pendanaan

yang cukup besar.

Keperluan lain

untuk meningkatkan

Page 21: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Sebelumnya pada

tahun 2013 terdapat

33 kasus.

Batuk dapat diikuti

dengan gejala

tambahan yaitu dahak

bercampur darah, batuk

darah, sesak nafas,

badan lemas, nafsu

makan menurun, berat

badan menurun,

malaise, berkeringat

malam hari

tanpa kegiatan fisik,

demam meriang lebih

dari satu bulan. TB

memerlukan

pengobatan sampai

tuntas, yang jika

dibiarkan bisa

menyebabkan

kerusakan pada paru

selama 6 bulan. kesadaran

masyarakat untuk

berperan aktif

menanggulangi TB

tidak membutuhkan

dana yang besar.

Page 22: Diagnosis Komonitas EMV 2014

dan menyebabkan

timbulnya kesulitan

bernafas dan berakhir

dengan kematian.

4 Meningkatnya

Kasus

Diabetes

Mellitus

Kasus Diabetes

Mellitus mengalami

peningkatan pada

tahun 2014 yaitu

terdapat 92 kasus

baru. Sebelumnya

pada tahun 2013

terdapat 78 kasus.

Diabetes Mellitus

merupakan penyakit

kronis yang memerlukan

ketekunan dalam berobat.

Gula Darah yang tidak

dikontrol dengan baik dan

terus menerus tinggi akan

merusak organ penting

lain seperti pembuluh

darah, saraf, ginjal, dan

mata. Walaupun angka

peninakatannya kecil

namun dapat memberikan

dampak morbiditas yang

besar.

Pengobatan DM tanpa komplikasi cukup

sederhana yaitu mengelola 4 pilar

penanganan DM yaitu olahraga,

pengaturan diet, edukasi dan

farmakologi. Pengaturan diet

memerlukan konseling gizi dan ini

tersedia poliklinik khusus konseling gizi

di PKM Palaran. Variasi sediaan obat

antihiperglikemik juga cukup banyak.

Kontrol gula darah juga fasilitasnya

tersedia. untuk penanganan terpadu DM

fasilitas sudah cukup baik hanyasaja

diperlukan sinkronisasi 4 pilar tersebut

agar terapinya menjadi komprehensif.

Peran pemerintah

dan politisi sudah

cukup baik misalnya

dengan adanya

program hari

diabetes, pangadaan

proram senam

Diabetes, namun

secara umum peraan

masyarakat dalam

penanganan DM

masih kurang.

Pengelolaan DM

secara komprehensif

semua pilar telah

tersedia di PKM

Palaran, hanya saja

dalam

pelaksanaannya

perlu sinkronisasi

pilar-pilar tersebut

sehingga tidak

memerlukan

anggaran dana

tambahan.

5 Meningkatnya Kasus Campak Campak akan Campak yang mrupakan viral infection Peran pemerintah, Kurangnya

Page 23: Diagnosis Komonitas EMV 2014

kasus Campak mengalami

peningkatan pada

tahun 2014 yaitu

terdapat 57 kasus

baru. Sebelumnya

pada tahun 2013

terdapat 22 kasus.

menyebabkan

menurunnya produktifitas

kerja apabila tidak

ditangani dengan baik.

Campak yang berat juga

dapat menyebabkan

morbiditas dan

mortalitasnya lebih besar.

tidak memerlukan terapi kausatif. Namun

penyebarannya harus dikendalikan

dengan mencegah penularan dari orang

sakit ke orang sehat.

politisi maupun

masyarakat dalam

penanganan

Campak masih

kurang.

perhatian terhadap

pola – pola

penularan Campak

menyebabkan

program untuk

pemberantasan

Campak masih

sangat kurang.

sehingga diperlukan

pendanaan yang

cukup besar ntuk

pengadaan

program-program

tersebut.

Tabel Prioritas MasalahLEMBAR KERJA 4

Page 24: Diagnosis Komonitas EMV 2014

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYA

Kurangnya tempat pembuangan sampah yang tersedia bagi masyarakatBanyaknya sampah di kolong – kolong rumah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegepty

Kurangnya tempat pembuangan sampah yang tersedia bagi masyarakatBanyaknya sampah di kolong – kolong rumah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegepty

Meningkatnya kasus DBD

dalam periode tahun 2014

Meningkatnya kasus DBD

dalam periode tahun 2014

LINGKUNGAN

MANUSIA

METODE

Penyuluhan mengenai pentingnya program pemberantasan sarang nyamukKerja bakti PSN-DBD secara serentak dan berkala untuk membersihkan

lingkungan termasuk tempat-tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari

Penyuluhan mengenai pentingnya program pemberantasan sarang nyamukKerja bakti PSN-DBD secara serentak dan berkala untuk membersihkan

lingkungan termasuk tempat-tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari

Kurangnya motivasi dan kesadaran masyarakat dalam pemberanasan sarang nyamuk.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara – cara pemberantasan sarang nyamuk

Kurangnya motivasi dan kesadaran masyarakat dalam pemberanasan sarang nyamuk.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara – cara pemberantasan sarang nyamuk

Kurangnya penyuluhan tentang pemberantasan sarang nyamuk, abatisasi selektif, tanda dan gejala penyakit DBD serta penanggulangan penyakit DBD di rumah

Kurangnya penyuluhan tentang pemberantasan sarang nyamuk, abatisasi selektif, tanda dan gejala penyakit DBD serta penanggulangan penyakit DBD di rumah

SARANA

Page 25: Diagnosis Komonitas EMV 2014

Tabel Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko, Sumber Daya

PERMASALAHAN FAKTOR RESIKO POTENSIAL

SUMBER DAYA

Tingginya Kasus DBD

Banyaknya penduduk yang tidak tahu tentang cara melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi setiap orang dalam mewujudkan keberhasilan program pemberantasan sarang nyamuk

Rendahnya sanitasi rumah rumah warga

Kurangnya partisipasi warga dalam program gotong royong membersihkan lingkungan

Tenaga kesehatan Partisipasi masyarakat Partisipasi keluarga

25

Page 26: Diagnosis Komonitas EMV 2014

LEMBAR KERJA 5

PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI

Permasalahan Kesehatan : Angka Kesakitan DBD yang tinggi pada periode tahun

2014

NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L

1. Melakukan penyuluhan tentang DBD Y Y Y Y Y

2. Pelaksanaan abatisasi Y Y Y Y Y

3. Pembuatan leaflet, brosur, dan baliho tentang DBD Y Y Y Y Y

4. Budidaya ikan pemakan jentik Y N Y N Y

5. Fogging Y Y Y Y Y

6. Pembagian Repellant (Kelambu, lotion anti nyamuk) Y N Y Y Y

7. Mengagendakan hari gotong royong setiap 2 minggu sekali Y Y Y Y Y

8. Mengadakan lomba lingkungan RT sehat Y Y Y Y Y

PEARL Factor :

P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan /

program / kegiatan instansi / organisasi terkait.

E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.

A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi

lainnya.

R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah

(tenaga, sarana / peralatan, waktu).

L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan terkait

seperti peraturan pemerintah / protap

26

Page 27: Diagnosis Komonitas EMV 2014

LEMBAR KERJA 6

PLAN OF ACTION

Permasalahan Kesehatan : Tingginya Kasus DBD di Palaran.

Tujuan Jangka Panjang : Menurunkan Angka Morbiditas dan Mortalitas DBD di Cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran.

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program yang melibatkan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat , baik tenaga medis,

pemerintah, politisi dan masyarakat dalam mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD

NO STRATEGI INTERVENSI

SETTING DAN METODE

TARGET POPULASI

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

SUMBER DAYA

EVALUASI

1. Melakukan penyuluhan tentang DBD

Setting : Posyandu Sekolah

Metode : Ceramah Kuisioner pretest dan

posttest

Seluruh masyarakat

Fasilitator : UPK Promosi KesehatanUPK Kesehatan LingkunganUPK P2M

Pembicara/Pemateri:Dokter, Dokter Muda, Tenaga Kesehatan lainnya

Tenaga Kesehatan Puskesmas

Kader Posyandu

Guru Sekolah

Kuisioner pretest dan postest penyuluhan

Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD

Menurunnya angka kesakitan DBD

2. Pelaksanaan abatisasi

Setting : Posyandu Rumah-rumah warga

Metode : Penjelasan kegunaan

dan pembagian bubuk abate

Penampungan air warga.

Fasilitator:UPK P2M

Penanggung Jawab:Pimpinan Puskesmas

Tenaga kesehatan

Kader Posyandu

Meningkatnya angka bebas jentik.

Menurunnya angka kesakitan DBD

27

Page 28: Diagnosis Komonitas EMV 2014

3. Pembuatan leaflet, brosur, dan baliho tentang DBD

Setting: Puskesmas induk dan

puskesmas pembantu. Posyandu

Metode: Pembagian

leaflet, brosur Penempelan

spanduk dan baliho

Masyarakat Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan

Penanggung JawabPimpinan Puskesmas

Tenaga Kesehatan

Kader Posyandu

Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD.

Menurunnya angka kesakitan DBD

4. Fogging Setting :Rumah-rumah penduduk.

Metode : Melakukan fogging ke

rumah rumah-rumah penduduk.

Membuat jadwal fogging yang teratur dan tepat untuk memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk.

Lingkungan rumah penduduk

Fasilitator :UPK P2M

Penanggung Jawab:Pimpinan Puskesmas

Tenaga Kesehatan Puskesmas

Meningkatnya angka bebas jentik.

Menurunnya angka kesakitan DBD

5. Mengagendakan hari gotong royong setiap 2 minggu sekali

Setting : Seluruh kelurahan di

Palaran.

Metode : Mensosialisasikan

kepada camat, dan para lurah tentang kegiatan

Seluruh warga Palaran

Fasilitator : UPK Kesehatan LingkunganUPK P2MLurahKetua RT

Penanggung Jawab :Pimpinan Puskesmas

Camat Lurah Ketua RT

Meningkatnya angka bebas jentik.

Menurunnya angka kesakitan DBD

Terpeliharanya kebersihan lingkungan dengan peran aktif

28

Page 29: Diagnosis Komonitas EMV 2014

gotong royong dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk.

masyarakat di daerah tersebut.

6. Mengadakan lomba lingkungan RT sehat

Setting :Lingkungan RT

Metode : -Memberikan piagam dan penghargaan kepada RT sehat-RT sehat menjadi model percontohan untuk RT lain.

Lingkungan RT seluruh Palaran.

Fasilitator : UPK Kesehatan Lingkungan

Penanggung Jawab:Pimpinan Puskesmas

Ketua RT Ibu-Ibu PKK Tokoh

masyarakat

Terciptanya lingkungan bersih dan sehat atas dasar kesadaran masyarakat sekitar dalam mewujudkan lingkungan tersebut.

29