DETEKSI Helicobacter pylori PADA CAIRAN DAN BIOPSI LAMBUNG PASIEN ENDOSKOPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) SANATANG P1506215002 PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN PROGRAM STUDI BIOMEDIK KONSETRASI MIKROBIOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
18
Embed
DETEKSI Helicobacter pylori PADA CAIRAN DAN BIOPSI …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DETEKSI Helicobacter pylori PADA CAIRAN DAN BIOPSI LAMBUNG
PASIEN ENDOSKOPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
SANATANG
P1506215002
PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROGRAM STUDI BIOMEDIK KONSETRASI MIKROBIOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan
segenap kekuatan, kesehatan, dan keteguhan serta semua nikmat tak hingga, sehingga
penulisan laporan hasil penelitian yang berjudul Deteksi Helicobacter pylori Pada
Cairan dan Biopsi Lambung Pasien Endoskopi Dengan Menggunakan Metode
Kultur dan Polymerase Chain Reaction dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
dalam penyusunan tesis ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan,
olehnya itu penulis mengharapkan koreksi dan kritikan membangun dari semua pihak
demi kesempurnaannya.
Ucapan tulus dan rasa terimakasih yang begitu besar penulis persembahkan
kepada kedua orang tua penulis tercinta Ayahanda H. Abbas dan Ibunda Hj.
Najemung atas segala kasih sayang, restu, dukungan, arahan dan segenap doa yang
dipanjatkan dalam mendidik dan membesarkan penulis.
Terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu
dr.Rizalinda Sjahril, M.Sc, Ph.D dan Bapak Prof. Ahyar Ahmad, Ph. D selaku
pembimbing pertama dan pembimbing kedua yang telah banyak mengasuh,
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengarahkan dan membimbing penulis
selama mengikuti perkuliahan maupun dalam proses penyelesaian tugas akhir.
Pada kesempatan ini pula tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang
tulus kepada :
1. Ibu Prof. Dr.Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. selaku Rektor Universitas
Hasanuddin Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Ali, S.E, M.S selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Hasanuddin..
3. Ibu Dr. dr. Andi Mardiah Tahir, M.Si, Sp.OG, selaku Ketua Jurusan Biomedik
yang telah memberikan banyak bantuan administratif.
4. Ibu dr. Rizalinda Sjahril, M.Sc, Ph.D selaku ketua konsentrasi mikrobiologi yang
selalu memberikan pengarahan dan bimbingan.
5. Bapak Dr. dr. Burhanuddin Bahar, M,Sc., Ibu DR. Rosana Agus, M.Si serta
Bapak dr. Firdaus Hamid, M,Sc, Ph.D selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritikan dan arahan yang membangun kepada penulis selama proses
penyelesaian tugas akhir.
6. Semua dosen-dosen konsentrasi Mikrobiologi Jurusan Biomedik atas bimbingan,
ilmu dan bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
7. Kepada seluruh staff Mikrobiologi dan Fakultas Kedokteran untuk semua
pelayanan dan fasilitas yang telah diberikan selama penulis menuntut ilmu.
8. Kepada para tenaga medis dan para medis di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo
dan Rumah Sakit Grestelina yang telah membantu dalam pengumpulan sampel.
9. Buat adik-adikku tersayang, Norma dan Adnan yang menjadi inspirasi dan selalu
memberi warna di setiap hari-hariku terimakasih untuk segalanya.
10. Special untuk “someone’ terimakasih atas motivasi, kesabaran, kasih sayang dan
pengertiannya.
11. Kepada seluruh staff di Laboratorium Mikrobiologi RS. Universitas Hasanuddin
untuk semua pelayanan dan fasilitas yang telah diberikan selama penulis
melakukan penelitian.
12. Rekan-rekan sepenelitian di Laboratorium; Kak nisma dan Elha terimakasih buat
semangat, pengertian dan kerjasamanya.
13. Kak Nawir, kak Asbar dan Galih terimakasih atas kebersamaan selama kurang
lebih 2 tahun.
14. Sahabatku tersayang, Active site the gank : Fitry_pite, Deiz_ninank, Rahma
Rusdin, Nia Idris dan Eka Sulisyawati yang telah memberi semangat.
Makassar, Mei 2017
penulis
ABSTRAK
SANATANG. Deteksi Helicobacter pylori Pada Cairan dan Biopsi Lambung
Pasien Endoskopi Dengan Menggunakan Metode Kultur dan Polymerase Chain
Reaction (PCR) (Dibimbing oleh Rizalinda Sjahril dan Ahyar Ahmad).
Helicobacter pylori adalah bakteri gram negatif yang berbentuk S atau koma
serta memiliki sifat oksidase, urease dan katalase positif sebagai penyebab gangguan
pada lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Helicobacter
pylori dan virulensinya sebagai penyebab gangguan lambung pada pasien endoskopi.
Pemeriksaan dilaksanakan sebagai berikut: isolasi H. pylori pada cairan
lambung dengan metode kultur, uji biokimia dan pewarnaan gram, ekstraksi asam
deoksiribo nukleat (ADN) pada cairan dan biopsi lambung, amplifikasi ADN serta
elektroforesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pertumbuhan H.pylori kultur
pada medium columbia blood agar dari total 30 sampel cairan lambung. Metode PCR
untuk mendeteksi gen glmM diperoleh 2 (6,67 %) sampel positif H.pylori pada cairan
lambung dan 4 (13,3 %) sampel positif H.pylori pada biopsi lambung dengan ukuran
pita DNA sebesar 294 bp. Amplifikasi gen Cag A dan Vac A pada 6 sampel yang
positif H.pylori menunjukkan 5 (83,3 %) sampel positif Cag A dengan target band
sebesar 349 bp dan 2 (33,3 %) sampel positif Vac A dengan target band sebesar 290
bp. Uji statistik dengan Fisher menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
antara hasil yang diperoleh pada cairan maupun biopsi lambung (P=0,335).
Kata kunci : Helicobacter pylori, Pasien Endoskopi, glmM, Cag A, Vac A
ABSTRACT
SANATANG. The detection of Helicobacter pylori in Stomatch Fluid and
Endoscopic Biopsy of the Patient Using Culture Method and Polymerase Chain
Reaction (supervised by Rizalinda Sjahril and Ahyar Ahmad)
Helicobacter pylori is a gram negative bacteria in the form of S or coma and
has properties of oxidase, urease and catalase positive causes infection in gaster. This
study aimed to determine the prevalence of Helicobacter pylori and its virulence as
the cause of gastric disorder in endoscopic patients.
A series of examinations were carried out as follows: the isolation of H.pylori
in gastric juice was carried out using the culture method, the biochemical and the
gram color test, the extraction of deoksiribo nucleate acid (DNA) in the fluid and the
stomatch biopsy, the ADN amplification, and the electrophoresis.
The research result indicated that there was no growth of H.pylori culture at
the columbia medium of blood agar of the total of samples of stomach fluid. The
PCR method used the glmM gene revealed 2 (6,67 %) samples had positive H.pylori
in stomach fluid and 4 (13,3 %) samples had positive H.pylori in stomach biopsy with
the size of DNA band of 294 bp. The amplification of Cag A and Vac A gene in 6
samples with positive H. pylori showed 5 (83,3 %) samples of Cag A with target
band og 349 bp and 2 (33,3 %) positive samples of Vac A with the target of 290 bp.
The statistical test using chi square showed insignificant difference between the result
obtained from the liquid and the gastric biopsy (p=0.335).
Keyword : Helicobacter pylori, endoscopic patient, glmM, Cag A, Vac A
DAFTAR ISI
Halaman sampul i
Halaman Pengesahan ii Kata Pengantar iii
Abstrak vi
Abstract vii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
Daftar Arti Lambang dan Singkatan xii
BAB I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 5
D. Manfaat 5
BAB II. Tinjauan Pustaka
A. Lambung 6
1. Anatomi Lambung 6
2. Kerusakan pada Lambung 7
a. Gastritis Akut 7
b. Gastritis Kronis 8
c. Ulkus gaster 8
B. Bakteri Helicobacter pylori 9
1. Taksonomi H.pylori 9
2. Sifat Fenotipe dan Genotipe H.pylori 10
3. Transmisi H.pylori 13
4. Patogenesis H.pylori 14
D. Cytotoxin Assosiated Gene A (Cag A) dan Vacuolating cytotoxin A
(Vac) 17
E. Tes Laboratorium 19
F. Polymerase Chain Reaction (PCR) 20
G. Kerangka Teori 25
H. Kerangka Pikir 26
I. Hipotesis 27
BAB III. Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian 28
B. Waktu dan Lokasi Penelitian 28
C. Definisi Operational 28
D. Populasi dan Sampel 29
E. Kriteria Inklusi dan Ekslusi 29
F. Izin Penelitian 30
G. Alur Penelitian 30
1. Metode Kultur 30
2. Metode PCR 30
H. Alat dan Bahan 31
I. Metode Penelitian 32
J. Metode Analisis 37
BAB IV. Hasil Dan Pembahasan 38
BAB V. Kesimpulan dan Saran 55
Daftar Pustaka 57
Lampiran 61
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Faktor virulensi Helicobacter pylori 12
2. Pemeriksaan untuk membantu diagnosis infeksi H.pylori 20
3. Data kadar keasaman pada cairan lambung pasien endoskopi 38
4. Data demografi berdasarkan umur 39
5. Perbandingan hasil deteksi H. pylori pada cairan dan biopsi 42
lambung
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Pembagian Daerah Anatomi Gaster 6
2. Morfologi H.pylori 9
3. Patogenesis H.pylori 17
4. Struktur dari Cag A dan Vac A 19
5. Tahapan Reaksi dalam PCR 23
6. Ilustrasi elekroforesis 24
7. Bentuk koloni bakteri pada Colombia blood agar 40
8. Hasil visualisasi gen glmM Pada Gel agarosa 2 % 41
9. Hasil visualisasi gen Cag A dan Vac A pada Gel Agarosa 2 % 43
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Diagram Alir Prosedur Penelitian 61
2. Data Hasil Kultur Cairan lambung dan Tes Biokimia 66
3. Data Kadar Asam Pasien Endoskopi 67
4. Posisi Penempelan Gen glmM, Cag A dan Vac A 68
5. Dokumentasi Penelitian 69
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Lambang/ Singkatan Arti dan Keterangan
oC Derajat Celcius
g Gram
µg/mL Mikrogram per mililiter
pH Negatif Logaritma dari Konsentrasi ion H+
rpm Rotasi per menit
% Persen
TBE Tris Borat EDTA
ATGC Adenin, Guanin, Timin, Sitosin
DNA deoksiribo nucleat acid
ADN Asam deoksiribo nukleat
UV Ultra violet
bp base pair
dNTP deoksi nukoletida trifosfat
PCR Polymerase Chain Reaction
EB elution buffer
GSB Gel Solution Buffer
GST Gel Solution Tris Cl
Cag A Cytotoxin Assosiated gene A
Vac A Vacuolating cytotoxin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh mikoorganisme baik dari golongan
bakteri, virus maupun parasit. Tubuh manusia menyediakan lingkungan yang sesuai
untuk pertumbuhan beberapa mikrorganisme. Hal ini karena tubuh manusia kaya
akan nutrisi organik dan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme.
Salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh mikrorganisme berupa gangguan
pada lambung (gaster).
Salah satu penyebab infeksi pada lambung adalah adanya bakteri Helicobacter
pylori (H. pylori). Infeksi H. pylori merupakan infeksi yang umum terjadi di seluruh
dunia (Ruese et al, 1997). Infeksi H. pylori masih merupakan masalah besar di
Indonesia dengan prevalensi sebesar 15 % namun sampai saat ini belum diketahui
dengan jelas cara penularan dan patofisiologisnya pada saluran pencernaan (Goto
et al, 2016).
Infeksi pada lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori
(H.pylori) dapat menimbulkan penyakit berupa dyspepsia, gastritis, ulkus peptikum,
dan karsinoma lambung. Bakteri ini berkolonisasi di dalam lambung manusia dan
menyebabkan inflamasi mukosa yang berat, serta respons imun lokal maupun
sistemik (Hegar, 2000).
Helicobacter pylori terdiri dari berbagai galur (strain) yang mempunyai sifat
dan gejala klinis berbeda. Urease dan flagel terdapat pada semua strain dan
diperlukan dalam proses patogenesis dan kolonisasi. Flagel dengan sifat motilitasnya
diperlukan untuk kolonisasi, sedangkan urease yang merupakan enzim sitoplasmik
berperan menghidrolisis urea menjadi bikarbonat dan amonia. Amonia yang
terbentuk merupakan nutrisi bagi bakteri dan menyebabkan lesi pada epitel lambung.
Di samping itu, urease juga berfungsi melindungi H.pylori dari paparan asam (Blaser.
1992).
Strain H. pylori memiliki faktor virulensi yang dapat menimbulkan
peningkatan inflamasi pada gaster yaitu Cag A dan Vac A. Inflamasi yang berat ini
dapat mengakibatkan atrofi pada gaster serta meningkatkan respon imun dengan
memproduksi antibodi. Strain yang lebih virulen ini mampu meningkatkan
patogenisitasnya dengan cara mengubah morfologi, merangsang vakuolisasi dan
degenerasi pada kultur sel in vitro. Aktivitas ini berhubungan dengan adanya protein
dengan berat molekul 120 kilodalton ( kDa) yang diberi nama Cag A (cytotoxin-
associated gene A). Gen ini terdapat pada 50% -70% strain H. pylori. Pasien yang
terinfeksi oleh strain Cag A menunjukkan respon inflamasi yang lebih hebat dan lebih
berisiko untuk berkembang menjadi ulkus peptikum atau karsinoma lambung. Strain
lain dari H. pylori adalah Vac A (vacuolating cytotoxin). Kurang lebih 50% dari
seluruh strain H. Pylori mengeluarkan Vac A, suatu protein 95 kDa dengan tingkat
imunitas yang tinggi dan dapat menginduksi vakuolisasi pada sel epitel secara in
vitro (Kuster et al,2006).
Sebagaimana penyakit infeksi bakteri pada umumnya, diagnosis keberadaan
kuman H. pylori penting untuk pengobatan. Beberapa jenis pemeriksaan telah
dikembangkan untuk maksud tersebut, antara lain kultur biopsi lambung, rapid urease
test, tes immunoserologi (deteksi antibodi dan antigen) (Lage et al,1995). Akhir-akhir
ini sejalan dengan perkembangan biologi molekuler, terdapat pemeriksaan PCR
(Polymerase Chain Reaction) yang bisa dilakukan baik pada spesimen biopsi
lambung, cairan lambung, saliva, dental plaque, maupun feses (Kabir, 2001).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muaddeb et al (2016) diperoleh
bahwa dengan menggunakan metode PCR, diagnosis adanya H.pylori pada hasil
biopsi lambung dapat dideteksi lebih cepat dan akurat. Dari 161 sampel biopsi
lambung diperoleh 61 sampel (37,9 %) positif dengan metode kultur sedangkan
dengan metode PCR-RFLP sebesar 100 sampel (62,1 %) yang ditemukan positif
H.pylori.
Dengan menggunakan metode yang sama, Kuo et al (2016) mendeteksi
adanya H.pylori pada 114 sampel cairan lambung dengan metode kultur dan PCR.
Hasil yang diperoleh adalah 105 sampel (92,1%) ditemukan positif dengan
menggunakan PCR, dan 84 sampel (73,7%) ditemukan positif dengan metode kultur.
Sejalan dengan penelitian di atas, Syaifuddin (2014) menemukan bahwa
Berdasarkan uji MIU ternyata 7 dari 50 sampel yang diuji menunjukkan positif
mengandung H. pylori. Dari ke tujuh sampel positif tersebut, 4 diantaranya
menunjukkan positif terinfeksi bakteri berdasarkan analisis PCR untuk peta
fragmen DNA yang berhubungan dengan infeksi H. Pylori seperti gen antigen
species-specific dan cagA.
Data prevalensi H. pylori pada pasien endoskopi di Kota Makassar sampai
saat ini belum dilaporkan. Identifikasi H. pylori secara konvensional dam modern
dengan menggunakan tekhnik PCR sangat membantu dalam mendiagnosis penyebab
terjadinya gangguan pada sistem percernaan. Di samping itu, tekhnik molekuler
bersifat relatif lebih cepat, efisien dan akurat dibandingkan dengan metode
konvensional/kultur. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilakukan deteksi H. pylori
pada cairan dan biopsi lambung pasien endoskopi dengan metode kultur dan
polymerase chain reaction (PCR).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fakta tidak adanya data prevalensi H. pylori sebagai penyebab
gangguan sistem percernaan di Kota Makassar, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perbedaan hasil deteksi H. pylori yang terdapat pada cairan dan
biopsi lambung pasien endoskopi dengan menggunakan metode kultur dan PCR?
2. Bagaimana faktor virulensi dari H. pylori yang terdapat pada cairan dan biopsi
lambung pasien endoskopi?
3. Bagaimana efektivitas jenis sampel untuk mendeteksi H.pylori ?
C. Tujuan
Tujuan pada penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
Mengetahui adanya H. pylori sebagai etiologi gangguan lambung berupa
dyspepsia, gastritis, ulkus peptrikum, dan karsinoma lambung orang dewasa
di kota Makassar dengan metode kultur dan PCR.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui perbedaan hasil deteksi H. pylori yang terdapat pada cairan
dan biopsi lambung pasien endoskopi dengan menggunakan metode PCR.
2. Mengetahui faktor virulensi dari H. pylori yang terdapat pada cairan dan
biopsi lambung pasien endoskopi.
3. Mengetahui jenis sampel yang efektif untuk mendeteksi H. pylori.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat pada penelitian ini adalah:
1. Memberikan data prevalensi bakteri H. pylori di Kota Makassar.
2. Menambah wawasan keilmuan mahasiswa dan penulis dalam deteksi