Top Banner
KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : BAHASA INDONESIA TUJUAN : 1. meningkatkan kompetensi peserta dalam berbahasa Indonesia sampai ke tingkat kualifikasi unggul; 2. mengembangkan mata diklat Bahasa Indonesia yang terpadu dengan mata diklat yang lain; 3. menghasilkan lulusan yang terampil berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulis; 4. menghasilkan lulusan yang mampu memanfaatkan Bahasa Indonesia untuk berkarya dan berprestasi di tengah masyarakat. KOMPETENSI : Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia setara dengan kualifikasi Semenjana (Skor UKBI 346 - 465) KODE : A DURASI PEMELAJARAN : 81 Jam @ 45 menit SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUP MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN 1. Menyimak 1.1. Memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/ baku Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, men- catat) terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku diberikan oleh peserta diklat Komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku diberikan oleh peserta diklat Siaran atau rekaman siaran radio/televisi rekaman pidato, khotbah, lagu, iklan, dan lain-lain yang disampai-kan oleh pembicara dengan identitas dan latar belakang yang berbeda Peka terhadap pelafalan yang tidak lazim/baku Informasi dan contoh lafal (termasuk kamus besar bahasa indonesia), tekan- an, intonasi, dan jeda yang lazim/baku Memberikan reaksi kinetik atau verbal bila mendengar lafal, tekan-an, intonasi, atau jeda yang tidak lazim/baku PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIA SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 1 dari 28
28

DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

Mar 10, 2019

Download

Documents

hacong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

DESKRIPSI PEMELAJARAN

MATA DIKLAT : BAHASA INDONESIATUJUAN : 1. meningkatkan kompetensi peserta dalam berbahasa Indonesia sampai ke tingkat kualifikasi unggul;

2. mengembangkan mata diklat Bahasa Indonesia yang terpadu dengan mata diklat yang lain;3. menghasilkan lulusan yang terampil berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulis; 4. menghasilkan lulusan yang mampu memanfaatkan Bahasa Indonesia untuk berkarya dan berprestasi di tengah

masyarakat.KOMPETENSI : Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia setara dengan kualifikasi Semenjana (Skor UKBI 346 - 465)KODE : ADURASI PEMELAJARAN : 81 Jam @ 45 menit

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN1. Menyimak

1.1. Memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/ baku

Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, men-catat) terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku diberikan oleh peserta diklat

Komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku diberikan oleh peserta diklat

Siaran atau rekaman siaran radio/televisi rekaman pidato, khotbah, lagu, iklan, dan lain-lain yang disampai-kan oleh pembicara dengan identitas dan latar belakang yang berbeda

Peka terhadap pelafalan yang tidak lazim/baku

Informasi dan contoh lafal (termasuk kamus besar bahasa indonesia), tekan-an, intonasi, dan jeda yang lazim/baku

Memberikan reaksi kinetik atau verbal bila mendengar lafal, tekan-an, intonasi, atau jeda yang tidak lazim/baku

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 1 dari 22

Page 2: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN1.2. Memahami

informasi lisan Sumber informasi

diidentifika-si oleh peserta diklat sesuai dengan wacana yang diberi-kan oleh guru

Isi pokok informasi dan uraian lisan yang bersifat faktual, spesifik, dan rinci dicatat oleh peserta diklat

Ragam/laras bahasa dikenali oleh siswa

Proses dan hasil dibedakan oleh peserta diklat dengan memperhatikan ciri atau penanda kata/kalimat

Berbagai informasi baik yang pendek, sederhana, dan umum dengan sumber infor-masi dari guru; maupun informasi yang panjang, kompleks, dan spesifik, dengan sumber informasi dari kaset, radio, tv, atau internet

Wacana yang menggambar-kan berbagai situasi kema-syarakatan dengan menggu-nakan ragam/ laras bahasa yang berbeda-beda

Informasi yang menggam-barkan adanya proses atau hasil yang antara lain ditandai oleh imbuhan pe … an (proses) dan akhiran an (hasil)

Tekun dan konsentrasi dalam menyimak infor-masi

Sadar akan penanda keserasian antara ragam/laras bahasa dan situasi komunikasi

Sadar akan adanya pe-nanda kata dan cekatan dalam pemanfaatan penanda kata/kalimat yang menggambarkan suatu ‘proses’ atau ‘hasil’

Ciri-ciri sumber informasi dan yang bukan

Perbedaan fakta dan bukan fakta, yang umum dan yang spesifik, pemerian dan yang bukan

Konsep dan ciri-ciri ragam/laras bahasa yang disertai contoh

Ciri atau penanda kata/ kalimat yang menunjuk-kan ‘proses’ atau ‘hasil’ dalam contoh

Memilih sumber infor-masi dari informasi yang didengar

Membuat catatan yang sifatnya faktual, spesifik, dan rinci berdasarkan informasi yang didengar

Mengidentifikasi ragam/ laras bahasa yang tepat/ tidak tepat

Mengenali dan dapat me-nyebutkan dengan cepat dan mantap infor-masi yang berarti ‘proses’ atau ‘hasil’

2. Membaca2.1. Membaca cepat

untuk pemahaman

Membaca cepat permulaan (120-150 kata tiap menit) dengan menggunakan cara/ teknik membaca cepat dilaku-kan oleh peserta diklat

Membaca cepat lanjutan dengan menerapkan teknik pindai (scanning) dan layap (skimming) sehingga men-capai 230-250 kata tiap menit dilaku-kan oleh peserta diklat

Berbagai teks bacaan dari bermacam-macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dan lain-lain) dengan panjang bervariasi (100-500 kata), dalam bentuk yang beragam (narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), dan dengan kandungan fakta, opini, proses, dan hasil yang beragam pula

Gemar, tekun, dan cermat membaca

Kebiasaan membaca dan membuat catat-an sebagai kebutuh-an hidup

Cara/teknik membaca cepat untuk pemaham-an

Konsep tentang sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap berbahasa yang positif

Cara/teknik membuat catatan

Informasi tentang hubungan seni ber-bahasa, sastra, dan apresiasi

Membaca teks dengan kecepatan kurang dari 250 kata/menit

Memanfaatkan kamus dengan baik

Menjelaskan secara rinci bagian bacaan yang diperlukan

Membuat catatan atau ringkasan bacaan yang baik, termasuk nonverbal

Menafsirkan kata, bentuk kata, dan ungkapan idiomatik dengan tepat

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 2 dari 22

Page 3: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Mengapresiasi

‘bahasa indah’/karya sastra

Pokok-pokok isi bacaan di-catat oleh peserta diklat sesuai dengan cara/teknik membuat catatan

Bagian bacaan tertentu yang diperlukan dijelaskan secara rinci oleh peserta diklat

2.2. Memahami informasi tulis, grafis, dan matriks

Sumber informasi diidentifika-si dengan menggunakan cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman

Isi pokok informasi dicatat dengan menggunakan cara/ teknik membuat catatan yang benar

Jenis teks (narasi, deskripsi, argumentasi, dan eksposisi) diidentifikasikan dengan menggunakan cara/teknik membaca cepat untuk mem-baca pemahaman

Gaya penulisan (dari segi struktur kalimat, pilihan kata, dan metafora) diidentifikasi-kan dengan menggunakan cara/teknik membaca cepat dan cara/ teknik membuat catatan

Fakta dan opini, dipilih dengan menggunakan cara/ teknik membuat catatan

Proses dan hasil dipilah oleh peserta didik dengan

Berbagai teks bacaan, ter-masuk grafik dan matriks, dari bermacam-macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dan lain-lain) dengan panjang bervariasi (100-500 kata), dalam bentuk yang beragam (narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), dan dengan kandungan fakta, opini, proses, dan hasil

Teks tentang jenis sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, sikap berbahasa, Sumpah Pemuda, lirik lagu Indonesia Raya, iklan dll.

Teknik verbal dan norverbal

Gemar, tekun, dan cermat membaca

Kebiasaan membaca dan membuat catatan sebagai kebutuhan hidup

Tekun dalam mencari dan cermat dalam me-nentukan masalah, proses, hasil, opini, fakta, dan gaya tulisan yang digunakan dalam teks

Sikap positif terhadap bahasa ibu dan bahasa Indonesia

Tekun dan teliti dalam membaca dan cermat dalam menyimpulkan atau membuat para-frasa

Serius dan hati-hati dalam mengumpulkan butir-butir pokok infor-masi dan dalam me-

Cara/teknik membaca cepat untuk pemaham-an termasuk cara membaca grafik dan matriks

Cara/teknik membuat catatan konsep tentang sarana komunikasi, kesa-daran berbahasa, dan sikap berbahasa yang positif

Ciri penanda masalah, gaya tulisan, fakta, opini, preses imbuhan (pe-an), dan hasil (akhiran –an) yang terdapat dalam teks

Konsep tentang sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap berbahasa yang positif

Informasi dan teknik membuat teks non-verbal

Teknik membuat simpuan (induktif/

Menyebutkan atau menuliskan sumber informasi

Membuat catatan atau ringkasan bacaan yang baik, termasuk catatan untuk informasi non-verbal

Memanfaatkan kamus dengan baik

Memilih fakta, opini, proses, dan hasil dengan mudah

Menidentifikasi masalah (jika ada)

Memanfaatkan catatan untuk menceritakan kembali isi bacaan atau untuk menjawab perta-nyaan

Menyampaikan secara verbal informasi yang bersumber dari teks non-verbal

Membuat teks non-verbal berdasarkan

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 3 dari 22

Page 4: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANmeng-gunakan cara/teknik mem-baca cepat dan cara/ teknik membuat catatan

Masalah (jika ada) diidentifi-kasikan oleh peserta diklat

nyampaikan pendapat

deduktif) dan rumusan simpulan (singkat, padat, dan lugas)

infor-masi tulis Membuat simpulan

dan rumusan simpulan dengan cepat dan akurat

Pertanyaan yang berhubung-an dengan pemahaman dan intonasi yang di-peroleh dari bacaan, berdasarkan catatan yang dibuat (termasuk infor-masi mengenai berbagai jenis sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap ber-bahasa) diceritakan kembali atau dijawab oleh peserta diklat

Gambar, bagan, grafik, diagram, matriks yang di-baca diungkapkan secara verbal dengan menggunakan teknik penyampaian informasi

Informasi tulis dialihkan ke dalam bentuk nonverbal (bagan, tabel, diagram, dll) dengan menggunakan teknik membuat teks non-verbal

Informasi yang disimpul-kan, termasuk pendapat/ opini diberikan dengan mengguna-kan teknik membuat simpulan dan rumusan

3. BerbicaraPROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 4 dari 22

Page 5: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN3.1. Melafalkan kata

dengan artikulasi yang tepat

Kata diucapkan dengan suara yang jelas dan dengan tekan-an pada suku kata, serta artikulasi yang tepat/lazim

Penggunaan lafal bahasa Indonesia baku, termasuk lafal daerah dibedakan ber-dasarkan konsep lafal baku bahasa Indonesia

Sumber informasi berupa:-siaran atau rekaman,

siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dan lain-lain;

-teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dan lain-lain.

Sadar akan penting-nya artikulasi yang tepat dalam pelafalan bahasa Indonesia

Peka dan cermat ter-hadap lafal bahasa Indonesia baku dan nonbaku

Artikulasi bunyi Perbedaan makna

sebagai akibat kesalahan artikulasi

Konsep lafal baku bahasa Indonesia

Mengucapkan kata dengan artikulasi yang tepat

Menggunakan lafal baku bahasa Indonesia dengan tepat

3.2. Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan wajar

Penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam ber-bicara dibedakan dengan memperhatikan konsep dan pola serta intonasi, tekanan, nada, irama, jeda, dan sebagainya.

Tekanan, intonasi, dan jelas digunakan secara tepat dalam mengucapkan kalimat, misalnya pada pembacaan lirik lagu, naskah/teks pengumum-an/pidato, dan sejenisnya.

Sumber informasi berupa:- Siaran atau rekaman,

siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dll;

- Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dan lain-lain.

Sadar akan perbedaan makna kata sebagai akibat dari pola tekanan kata atau kalimat

Konsep dan pola intonasi, tekanan, nada, irama, jeda, dsb

Membedakan pola tekanan, nada, irama, jeda yang lazim dan yang tidak lazim

Menggunakan secara tepat tekanan, intonasi, dan jeda dalam ber-komunikasi lisan

3.3. Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat

Kata dan ungkapan yang sesuai dengan tuntutan situasi komunikasi, secara tepat, menarik, dan kreatif diguna-kan dalam bercara:- Tanpa bantuan

catatan- Dengan bantuan

catat-an (yang dibuat pada waktu membaca, me-nyimak, atau pada saat memanfaatkan

Kata umum dan khusus yang diperoleh dari berbagai sumber informasi (bahan ajar, rekaman atau teks lirik lagu, iklan, ceramah, puisi dan kamus, serta artikel lain), yang memberikan wawasan terhadap makna kata

Gemar dan tekun dalam mencari serta cermat dalam memilih padanan kata atau ungkapan lain yang maknanya lebih kurang sama

Sadar dan peka ter-hadap perbedaan nuansa makna kata

Peka dan waspada ter-hadap pengulangan yang mubazir

Cara memanfaatkan sinonim dalam kaitannya dengan konteks

Makna leksikal, makna kontekstual/situasional makna struktural, metaforis

Pengulangan mubazir menyebabkan ketidak- efektifan berkomunikasi

Menggunakan pilihan kata dengan tepat dengan bantuan catatan kamus/ensiklopedia sesuai dengan konteks

Menggunakan kata yang bersinonim secara tepat dalam berbicara

Memanfaatan sinonim kata dan parafrasa dalam

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 5 dari 22

Page 6: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANkamus/ ensiklopedia)

Sinonim atau parafrasa di-manfaatkan untuk meng-hindari pengulangan mubazir kata yang sama dalam satu kalimat/ paragraf

berbicara guna menghindari pengulang-an mubazir

Pemakaian kata yang ber-sinonim, yang memiliki nuansa makna yang berbeda dalam berbicara dibedakan berdasarkan makna leksikal, kontek-tual/situasional, makna struktural, metaforis

Kata dan ungkapan yang sesuai dengan situasi komunikasi digunakan dalam hal ragam dan laras bahasa

Informasi nonverbal (bagan/ tabel/diagram/ grafik/denah/ matriks), dilisankan

Cermat memilih ragam/ laras bahasa yang sesuai dengan situasi komunikasi

Cermat dan terbiasa melisankan informasi nonverbal

Contoh ragam dan laras bahasa untuk memahami konsep dan laras bahasa

Teknik dan kiat melisan-kan informasi nonverbal

Menggunakan kata dan ungkapan sesuai dengan ragam/laras bahasa yang dipilih berdasarkan situasi komunikasi

Menyampaikan secara utuh informasi yang ber-asal dari sumber non-verbal

3.4. Memilih dan menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun

Kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat diidentifi-kasi berdasarkan:- Kaidah bahasa- Nalar- Ketersampaian pesan

Kalimat yang tidak komuni-katif tetapi cermat diidentifi-kasikan

Kalimat yang komunikatif, cermat, dan santun dalam pembicaraan digunakan

Sumber informasi berupa siaran atau rekaman siaran dari radio/tv, cermah, pidato, khotbah, dan lain-lain.

Teks bahan ajar, artikel dan surat kabar/majalah, dan lain-lain.

Sadar akan penting-nya keterkaitan tiga syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat

Cermat dan santun dalam berbicara dengan memperhatikan tiga syarat kalimat

Tiga syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu:- Kaidah bahasa- Nalar- Ketersampaian

pesan, disertai contoh

Mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat

Mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif, tetapi cermat

Berbicara secara santun dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan cermat

4. Menulis

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 6 dari 22

Page 7: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN4.1. Memanfaatkan

kategori/kelas kata

Kata atau bentuk kata yang sama dalam pemerincian digunakan dengan memper-hatikan keefektifan dan ke-efisienan rincian

Teks yang mengandung rincian yang berupa kata, frasa, dan kalimat

Sadar akan pentingnya kelas kata dalam peme-rincian

Manfaat kesamaan kelas kata dalam rincian dan kiat memilih bentuk kata yang tepat

Membuat rincian yang efektif dan efisien ber-dasarkan pemanfaatan kategori atau kelas kata

4.2. Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat

Kata, bentuk kata, dan ungkapan digunakan secara tepat, menarik, dan kreatif sesuai dengan tuntutan situasi komunikasi tanpa bantuan catatan; dengan bantuan catatan, kamus dan ensiklo-pedia

Pemakaian kata yang ber-sinonim (dari segi nuansa makna) dimanfaatkan secara tepat dalam menulis kalimat

Sinonim atau parafrasa di-manfaatkan untuk meng-hindari pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat/paragraf

Kamus, ensiklopedia, catatan sendiri pada waktu membaca atau menyimak

Sadar akan pilihan kata, bentuk kata, dan dampaknya terhadap keefektifan kalimat serta makna kata

Cermat dan peka terhadap kata-kata yang memiliki nuansa makna yang berbeda

Sadar, peka, dan cermat terhadap pengulangan mubazir dalam kalimat/paragraf

Informasi tentang peran kata (bentuk dan makna) dalam konteks

Macam makna kata yang bersinonim

Teknik/cara menghindari pengulangan kata mubazir

Menuliskan wacana yang efektif dengan meman-faatkan pilihan kata, kalimat, dan ungkapan yang tepat

Menulis kalimat yang sama aritnya dengan menggunakan kata yang bersinonim secara tepat

Menulis kalimat dan paragraf yang efektif dengan memanfaatkan bentuk dan pilihan kata yang tepat dan meng-hindari pengulangan mubazir

4.3. Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan situasi komunikasi

Pertanyaan yang relevan dengan topik pembicaraan dituliskan untuk menggali informasi secara santun

Pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak (untuk memantapkan klarifikasi dan konfirmasi) dituliskan oleh peserta diklat

Pertanyaan retorik (tidak me-merlukan jawaban) ditulis sesuai dengan tujuan dan situasinya

Berbagai formulir (riwayat hidup, SKKB, sensus pen-duduk dan sebagainya)

Surat dinas, cerpen, naskah drama, dan buku bacaan

Teks drama, dialog dalam sinetron, pidato dan lain-lain yang mengandung pertanya-an tersamar

Cermat dalam me-nuliskan kalimat per-tanyaan, baik yang membutuhkan jawaban maupun yang tidak

Sadar dan yakin akan ketepatan pertanya-an retorik yang di-gunakan

Kritis terhadap maksud kalimat tanya

Cara merumuskan perta-nyaan secara bijaksana, santun, dan efektif, untuk berbagai tujuan komunikasi

Informasi mengenai tuju-an dan situasi pengguna-an pertanyaan retorik

Makna konstektual atau situasional suatu kalimat tanya

Menuliskan pertanyaan yang efektif sesuai dengan tujuan komuni-kasi

Menuliskan kalimat tanya retorik dalam konteks yang tepat

Menuliskan kalimat tanya tetapi bukan bertanya

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 7 dari 22

Page 8: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Pertanyaan secara

tersamar dengan kalimat tanya di-tuliskan untuk tujuan selain bertanya, seperti memohon, me-minta, menyuruh, meng-ajak, merayu, menyindir, menyakinkan, menyetujui, atau menyanggah

4.4. Membuat parafrasa

Berdasarkan teks yang telah dibaca dan uraian lisan yang didengarkan diungkapkan kembali dengan kalimat sendiri secara tertulis

Judul berita, iklan, tajuk rencana, berita majalah/ koran, sambutan, pidato, khotbah, dan tulisan yang bersifat naratif, deskriptif, dan ekspositoris

Cermat dalam mem-baca dan menyimak serta kreatif dan efektif dalam menulis

Teknik atau cara mene-mukan ide-ide pokok yang terdapat dalam wacana tulis dan lisan, menemu-kan alur pikiran yang tersurat

Menuliskan kembali inti pikiran orang lain, dengan kalimat pilihan sendiri

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 8 dari 22

Page 9: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

KOMPETENSI : Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia setara dengan kualifikasi Madya (Skor UKBI 466 - 592)KODE : BDURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN1. Menyimak

1.1. Menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah

Informasi lisan dialihkan ke dalam bentuk non-verbal (bagan/tabel/ diagram/grfaik/ denah/ matriks) dengan menggunakan teknik menyim-pulkan secara induktif dan deduktif serta unsur kebaha-saan

Simpulan informasi dalam bentuk lisan ataupun tulis, termasuk memberikan pen-dapat/opini dibuat dengan menggunakan teknik peyampaian simpulan dan pendapat yang akurat

Simpulan dengan mengguna-kan bahasa Indonesia sesuai dengan kedudukan serta fungsi bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia (untuk mem-bangkitkan ke-sadaran siswa berbahasa Indonesia) dibuat dengan memperhatikan kebijakan bahasa di Indonesia

Informasi lisan dengan durasi yang berbeda-beda dan dalam berbagai bentuk, seperti dialog deskripsi, dan narasi.

Informasi mengenai bahasa sebagai sarana berkomuni-kasi dan alat berpikir, bahasa sebagai unsur dan pengem-bang kebudayaan, serta infor-masi mengenai ke-dudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia

Tenang dan tekun dalam mencari infor-masi pokok sebagai dasar untuk membuat simpulan dengan me-manfaatkan penanda kebahasaan

Mantap dalam menen-tukan bentuk nonverbal yang akan digunakan dalam memastikan ke-akuratan informasi yang dicatat

Selalu siap menghu-bungkan dan mem-bandingkan informasi yang didengar dengan informasi lain, seperti informasi dari PPKn dan sejarah serta berusaha memantapkan kesadar-an berbahasa, khusus-nya sikap berbahasa yang positif

Teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif serta unsur kebahasaan (kata/ kalimat) yang dapat dipakai sebagai pe-tunjuk bagian simpulan

Teknik menyampaikan simpulan dan pendapat

Kebijakan bahasa di Indonesia termasuk kesadaran berbahasa/ sikap berbahasa yang positif, serta hubungan bahasa, logika, dan mate-matika dalam berkomuni-kasi

Membuat catatan, baik verbal maupun non-verbal, sebagai dasar untuk membuat simpul-an (lisan dan tulis) yang akurat

Menyampaikan simpulan dan pendapat yang akurat dengan lugas

Membuat simpulan (lisan dan tulis) dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar termasuk menge-nai kesadaran ber-bahasa/sikap berbahasa yang positif

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 9 dari 22

Page 10: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN1.2. Memahami

perintah lisan, baik yang diungkapkan maupun yang tidak

Isi perintah dirumuskan kembali (secara lisan atau tulis) dengan menggunakan kiat mengenali perintah

Isi perintah dituliskan kembali dalam bentuk kerangka atau bagan

Kegiatan yang akan dilakukan disebutkan (lisan/tulis) ber-dasarkan isi perintah

Kegiatan yang akan dilakukan dituliskan dalam bentuk kerangka atau bagan

Kebenaran rencana kegiatan yang akan dilakukan ditanya-kan kepada pemberi perintah

Sejumlah perintah lisan dari yang sederhana sampai yang komplkes, dari yang terucapkan sampai yang tersirat dan dari yang memerlukan respons segera (perbuat-an atau jawaban) sampai yang memerlukan waktu untuk mencatat perintah atau mengkaji maksud perintah tersebut

Keseriusan memperha-tikan/ mendengarkan perintah dan siap mengajukan pertanyaan bila ada yang kurang/ tidak jelas serta mem-buat catatan bila diper-lukan

Kiat mengenali perintah lisan, seperti intonasi dan tekanan serta merumus-kan perintah atau rencana tindak lanjut dalam bentuk kerangka atau bagan, dan sebagainya

Merumuskan kembali isi perintah secara rinci dalam bentuk yang tepat baik lisan maupun tulis (kerangka atau bagan)

Berkonsultasi dengan pemberi perintah mengenai keakuratan rencana tindak lanjut yang dibuat

2. Membaca2.1. Memahami

perintah kerja tertulis

Tindak lanjut direncanakan, berdasarkan catatan yang di-buat pada waktu membaca perintah kerja tertulis

Bagan/prosedur kerja dibuat berdasarkan perintah kerja tertulis

Kebenaran rencana kegiatan yang akan dilakukan (secara lisan atau tulis) ditanyakan kepada pemberi perintah

Perintah kerja tertulis, baik berupa surat, surat edaran, pengumuman, memo, disposisi maupun buku manual kerja

Teliti, sungguh-sungguh, dan kritis dalam membaca perintah kerja

Informasi mengenai ke-biasaan peraturan, atau budaya kerja yang ber-laku di tempat bekerja dan kiat untuk menyikapi perintah kerja yang maksudnya sama, tetapi dirumuskan dalam bentuk dan redaksi yang berbeda

Membuat catatan yang diperlukan untuk kelan-caran kerja, termasuk perintah kerja yang kurang jelas

Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan catat-an

Merancang bagan/ prosedur kerja yang di-perintahkan

Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kegiatan yang telah di-susun berdasarkan pe-mahaman yang mene-rima perintah

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 10 dari 22

Page 11: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

2.2. Memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam teks

Kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dikelompokkan berdasaran kelas kata dan makna kata (memanfaatkan kamus)

Kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks baca-an didaftar

Padanan kata atau lawan kata dari daftar sinonim dan antonim dituliskan

Kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang di-persoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima atau ditolak), berdasarkan para-digma atau analogi diidentifi-kasi

Kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima atau ditolak), berdasarkan kaidah atau kelaziman diidentifikasi

Berbagai teks bacaan dari bemacam-macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dan lain-lain) dengan panjang yang bervariasi (100-500 kata), dalam bentuk yang beragam (narasi, deskripsi, persuasi, argumentasi, eksposisi), dalam bentuk kandungan fakta, opini, proses, dan hasil yang beragam pula

Kritis terhadap bentuk dan makna kata, ungkapan serta kalimat

Informasi mengenai hubungan antara makna kata, bentuk kata, dan pemakaian kata dalam konteks (disertai contoh)

Peran dan manfaat kamus dalam belajar (bahasa) dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

*)Proses pembentukan kata baru

Memanfaatkan kamus dengan baik

Memilah kata berdasar-kan kelas kata dan mengelompokkan ungkapan dan kalimat berdasarkan makna

Mengumpulkan dari teks bacaan kata yang diper-kirakan memiliki sinonim dan antonim

Memberikan padanan atau lawan kata untuk sejumlah kata yang ter-kumpul dalam daftar

Mendeteksi kata, frasa dan kalimat “yang ber-masalah” jika dikaji dari segi paradigma/ analogi atau segi kaidah/ke-laziman

Menafsirkan kata, bentuk kata, dan ungkapan idio-matik dengan tepat

3. Berbicara

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 11 dari 22

Page 12: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN3.1. Menggunakan

kalimat tanya/ pernyataan sesuai dengan tuntutan situasi komunikasi

Pertanyaan relevan dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun dan pada saat yang tepat (jawaban ya atau tidak), diajukan dengan mengguna-kan teknik atau cara menggali informasi

Berbagai contoh kalimat tanya dari sumber infor-masi berupa:- Siaran atau rekaman

siaran dari radio/tv, cermah, pidato, khotbah, dll.

- Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dan lain-lain.

Santun dalam ber-tanya sesuai dengan situasi komunikasi

Santun dan lugas dalam bertanya se-suai dengan siituasi komunikasi

Menghargai jawaban dan keterbatasan mitra bicara

Teknik atau cara menggali informasi dengan meng-gunakan kalimat tanya

Cara membuat pertanya-an yang relevan dengan topik pembicaraaan

Kiat membaca situasi komunikasi

Menggunakan kalimat tanya yang tepat sesuai dengan situasi komuniksi

Menggunakan kalimat tanya untuk menggali informasi

Mengajukan dan meng-akhiri pertanyaan yang memerlukan jawaban ya tau tidak sesuai dengan situasi komunikasi

Pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak misal-nya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), me-minta kepastian (konfirmasi), diajukan dengan mengguna-kan teknik atau cara menggali informasi

Pertanyaan retorik (tidak me-merlukan jawaban) digunakan dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik

Pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakin-kan, menyetujui, atau me-nyanggah diajukan dengan menerapkan model kalimat tanya tersamar

Contoh kalimat tanya ter-samar dalam kehidupan sehari-hari

Sadar dan peka akan kemungkinan dampak yang timbul sebagai akibat pemakaian tanya retorik

Sadar akan keampuan kalimat tanya tersamar

Konsep dan ciri kalimat retorik

Dampak pengunakan kalimat retorik kepada mitra kerja

Konsep dan model kalimat tersamar

Kalimat tanya tersamar dalam kehidupan sehari-hari

Menggunakan kalimat tanya rorik secara tepat

Menggunakan kalimat tanya dengan tujuan pertanyaan memohon, meminta, menyuruh, mengajak, menyindir, merayu, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah

Menggunakan kalimat pertanyaan dengan tujuan yang tersirat

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 12 dari 22

Page 13: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3.2. Membuat para-frasa lisan

Uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri dengan menerapkan teknik membuat parafrasa, kata, atau ungkapan yang bersinonim

Rekaman berita, artikel pendek, berita yang di-bacakan dengan gaya penyajian yang bervariasi (urutan/pola kronologis, sebab akibat, dll.)

Cermat dalam meng-olah informasi, santun dalam me-nyajikannya

Teknik kalimat para-frasa, kata, atau ungkapan yang ber-sinonim

Menyampaikan infor-masi yang sama dengan kata atau kalimat sendiri

3.3. Menerapkan pola gilir dalam ber-komunikasi

Kata, bentuk kata, dan ungkapan yang santun, sesuai dengan situasi komunikasi, demi kelangsungan kenya-manan komunikasi, digunakan dengan menerapkan pola gilir

Film/sinetron Naskah drama/sinetron/

film Suasana kehidupan

sehari-hari (rumah tangga, arisan, sanggar dan lain-lain) diskusi kelompok (di sekolah, pramuka, dunia kerja, ddan lain-lain.)

Menghargai mitra bicara

Peka terhadap ke-sempatan

Sadar akan relevansi pembicaraan

Pemahaman konsep pola gilir (termasuk pengertian sikap yang harus dimiliki)

Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi dengan memanfaat-kan kata, bentuk kata dan ungkapan yang tepat demi kelang-sungan dan kenya-manan komunikasi

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 13 dari 22

Page 14: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN3.4. Bercakap-cakap

(konversasi) Kata atau ungkapan yang

tepat, untuk memulai atau mengakhiri suatu percakapan yang sedang berlangsung (formal atau tidak formal, tatap muka melalui saluran telekomu-nikasi) digunakan dengan menerapkan etika dan norma, serta model ungkapan yang efektif

Keberlangsungan percakapan dengan pola gilir secara aktif (misalnya mengajukan per-tanyaan, tanggapan, pen-dapat, atau menyatakan penghargaan) dipertahankan dalam berkomunikasi dengan menerapkan etika dan norma berkomunikasi

Topik pembicaraan (topic switching) secara halus dialih-kan dengan menggunakan ungkapan yang tepat

Pendapat yang berbeda se-cara halus tanpa menimbul-kan konflik dinyatakan dengan tetap menjaga keberlang-sungan berkomunikasi

Sumber informasi berupa:- Siaran atau rekaman

siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dan lain-lain.

- Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dll. yang memuat infor-masi tentang etika, norma, dan model ungkapan yang efektif, yang memuat masalah yang perlu dipahami dan/atau dicarikan solusinya

Menghargai mitra bicara

Peka terhadap kesem-patan

Sadar akan relevansi pembicaraan

Etika dan orma konversasi

Model ungkapan yang efektif

Kata/ungkapan yang bernuansa konflik

Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi dengan memanfaat-kan kata, bentuk kata, dan ungkapan yan tepat demi kelang-sungan dan kenya-manan komunikasi

Mengungkapkan gagas-an, tanggapan, penda-patan, dan penghargaan

Mengalihkan topik pem-bicaraan secara halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat

Mengungkapkan gagas-an, pendapat dan pan-dangan yang berbeda dengan tetap menjaga keberlangsungan dan kenyamanan berkomu-nikasi

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 14 dari 22

Page 15: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN3.5. Berdiskusi Gagasan yang relevan

dengan topik diskusi, menggunakan kalimat yang baik, dan yang sesuai dengan sifat gagasan disampaikan dengan menggu-nakan teknik atau cara yang tepat

Pendapat yang berbeda (menyanggah) secara halus tanpa menimbulkan konflik dikemukakan dengan santun dan ekspresif

Dalam beragumentasi secara santun dan relevan dengan topik diskusi, kalimat yang baik digunakan dan pendapat mitra bicara dihargai

Simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dibuat dengan menerapkan konsep dan teknik

Sumber informasi berupa:- siaran atau rekaman

siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dll.

- teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dll., yang memuat masalah yang perlu di-pahami dan/atau dicari-kan solusinya

Santun dalam berbicara dan menyampaikan gagasan

Santun dalam berbicara dan menyampaikan pendapat yang berbeda

Simpatik dan persuasif dalam menyampaikan argumentasi dan me-nyampaikan penghar-gaan

Tegas dan meyakinkan dalam berekspresi

Teknik atau cara me-nyampaikan gagasan yang relevan

Ungkapan yang mendu-kung gagasan

Teknik atau cara me-nyampaikan gagasan yang berbeda atau menyanggah pendapat orang lain

Konsep dan teknik ber-agumentasi

Konsep dan teknik me-nyampaikan simpulan

Menyampaikan gagasan yang relevan dengan menggunakan ungkapan yang tepat

Menyampaikan alasan, bukti yang bertentangan dengan pendapat orang lain dengan santun dan ekspresif

Mengkomunikasikan argumentasi dan per-nyataan penghargaan secara menyakinkan dan simpatik

Menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini

3.6. Bernegosiasi Gagasan, pendapat atau komentar dalam kalimat yang menarik dan santun dikemu-kakan dengan memperhatikan butir-butir yang akan dibahas

Sumber informasi berupa program kegiatan perse-orangan kelompok, organi-sasi siswa atau sekolah untuk dinegosiasikan

Rasional dan kritis Santun, rasional,

dan mantap dalam me-nyanggah pendapat

Butir-butir yang harus diperhatikan dalam mem-bahas suatu program kegiatan

Kiat yang efektif untuk menyanggah suatu program kegiatan

Menyampaikan gagasan atau pendapat dalam kalimat yang santun pada saat membahas program kegiatan

Pendapat disanggah dengan bahasa santun, dengan tetap menghargai pendapat mitra bicara

Mitra bicara diyakinkan untuk menyetujui pen-dapat pembicara, dengan sikap dan kalimat yang

Kiat yang efektif untuk meyakinkan mitra bicara

Menyanggah gagasan atau pendapat dalam kalimat yang santun pada saat membahas program kegiatan

Mengemukakan pen-dapat dengan

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 15 dari 22

Page 16: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANbenar dan argumentasi yang bernalar, diyakinkan

kalimat yang baik dan ber-argumentasi dengan bernalar untuk me-yakinkan mitra bicara

3.7. Menyampaikan laporan

Fakta (dalam tuturan deskriptif, ratatif, eksposi-toris) yang berkenan dengan keadaan atau peristiwa dilaporkan dalam bentuk tuturan deskriptif, naratif, dan ekspositoris

Keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan deskriptif, naratif, ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa dilaporkan secara lisan

Rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/ sintesis) disampaikan dengan menerapkan teknik membuat rangkum-an dan simpulan

Sumber informasi berupa:- Siaran atau rekaman

siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dll.

- Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dll., yang memuat laporan tetntang sesuatu peristiwa atau keadaan

Kritis terhadap ke-benaran fakta/data/ informasi yang di-laporkan

Sadar akan penting-nya faktor waktu dalam pelaporan peristiwa/keadaan

Cermat dalam mem-buat rangkuman dan simpulan

Hal-hal yang perlu di-perhatikan dalam laporan lisan

Penanda urutan waktu kejadian

Teknik membuat rang-kuman dan simpulan

Menyajikan laporan lisan secara santun dan jelas dalam bentuk tuturan deskriptif, naratif, dan ekspositoris

Menyajikan laporan lisan secara kronologis

Menyampaikan rang-kuman atau simpulan yang akurat berdasar-kan analisis/ sistesis atau kategorisasi

4. Menulis

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 16 dari 22

Page 17: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN4.1. Membuat

karangan Kerangka karangan

dibuat berdasarkan topik-topik tertentu

Kerangka ditulis (seder-hana atau kompleks) dengan bahasa yang baik, bernalar, menarik, sesuai dengan sifat dan jenis tulisan (narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi)

Bahan ajar, artikel surat kabar/majalah

Tekun berusaha me-mahami butir-butir inti dari artikel/ tulis-an yang akan di-susun menjadi kerangka karangan

Cermat memilih pengalaman, data dan hasil pengamat-an yang disusun menjadi karangan

Ciri-ciri jenis karangan seperti deskripsi, narasi, eksposisi dan argumentasi

Teknik dan cara me-nyusun kerangka karangan dan cara mengembangkannya menjadi karangan

Membuat kerangka karangan

Mengembangkan paragraf yang utuh dan padu

Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan

4.2. Membuat deskripsi

Gambar, bagan, label, grafik, diagram, matriks, suatu peristiwa yang dilihat atau informasi yang didengar (150-200 kata dalam 30 menit), ditulis-kan secara deskriptif

Karikatur (misal:sepakbola ria), diagram, matriks, dan grafik, dengan teks yang tidak lengkap/salah (misal: grafik pengunjung perpustakaan)

Imajinatif, cermat, dan sistematis

Ciri-ciri wacana deskripsi dan cara-cara membahasakan data yang berupa gambar

Menulis bermacam teks, gambar atau peristiwa dengan wacana deskripsi secara benar

4.3. Membuat eksposisi

Sejumlah peristiwa secara kronologis (150-200 kata dalam 30 menit), termasuk gambar, bagan, grafik, diagram, dan matriks di-tuliskan secara eksposi-toris

Peristiwa lokal, regional, nasional dan internasional yang terdapat dalam buku ajar, koran, dan majalah

Penuh perhatian, tertarik, dan senang terhadap setiap pengalaman, baik pribadi maupun pengalaman yang lain

Rambu-rambu pe-nulisan wacana eksposisi

Menuliskan peristiwa dengan menggunakan bentuk ekspositoris urutan waktu, ter-masuk pemaparan tabel, grafik, dan se-bagainya

4.4. Membuat ringkasan/ rangkuman

Catatan dalam bentuk skema atau bagan yang berisi butir-butir informasi yang akan diringkas atau dirangkum, dibuat dalam bahasa yang lugas dan jelas

Ringkasan secara jelas dalam bahasa yang baik dan ditulis

Rangkuman secara

Buku ajar, artikel, tajuk rencana, dan sebagainya

Cermat dan kritis dalam menentukan intisari yang dibaca

Ringkasan yang berupa bagan (butir-butir saja) dan berupa teks

Teknik membuat bagan dan rangkuman

Bentuk bagan yang digunakan untuk ringkasan

Panduan/proses membuat ringkasan

Membuat ringkasan yang singkat dan padat dalam bahasa yang lugas dan jelas berdasarkan bagan yang dibuat

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 17 dari 22

Page 18: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANsingkat, padat, dan jelas ditulis dalam bahasa yang baik

dari catatan butir-butir ke dalam bagan atau skema sampai kepada pengembangan ringkasan yang utuh

4.5. Membuat simpulan

Simpulan dengan kalimat yang tidak taksa makna (ambigu) dirumuskan dengan jelas, lugas, dan bernalar, berdasarkan informasi yang diperoleh atau berdasarkan opini perumus

Sejumlah data yang tersaji, misal: data nilai pelajaran bahasa Indonesia satu kelas dan nilai setiap siswa

Cermat mengolah data dalam me-nyusun simpulan

Jenis-jenis simpulan: deduksi dan indusksi

Merumuskan secara tertulis simpulan ter-hadap data yang di-olah (tidak merumus-kan pendapat pribadi)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 18 dari 22

Page 19: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

KOMPETENSI : Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia setara dengan kualifikasi Unggul (Skor UKBI 593 - 716)KODE : CDURASI PEMELAJARAN : 56 Jam @ 45 menit

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN1. Menyimak

1.1. Mengapresiasi seni berbahasa

Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, men-catat) dan reaksi verbal (bertanya, berkomentar terhadap apa yang didengar, diberikan, diajarkan untuk mening-katkan apresiasi terhadap seni berbahasa

Makna atau pesan yang terkandung dalam ungkapan idiomatik termasuk pepatah, peribahasa, bidal dalam cerpen, novel, puisi, dan iklan dijelaskan untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni berbahasa

Nama penulis/pengarang, tokoh-tokoh, tempat, dan waktu cerita diungkapkan secara lisan atau tulis

Iklan dan teks sastra sederhana (prosa, puisi, pidato, khotbah, dsb.) yang menarik dan diperkirakan merangsang pertumbuhan apresiasi seni berbahasa

Tertarik, tergerak, ter-dorong untuk menge-tahui lebih jauh atau lebih banyak mengenai seni berbahasa (prosa, puisi, iklan, pidato, khotbah, dsb.)

Konsep/makna apresiasi seni berbahasa dan kiat untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni berbahasa (prosa, puisi, iklan, pidato, khotbah, dsb.)

Menghargai karya sastra yang baik yang baik dan cepat memberikan reaksi baik secara kinetik mau-pun verbal

Mengasosiasikan karya sastra dengan dengan penulis/ pengarangnya, mampu mencatat atau menyebutkan nama tokoh, tempat, dan waktu dari sutau cerita yang didengar

Memahami makna kata atau ungkapan dalam karya yang di-dengar

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 19 dari 22

Page 20: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN2. Membaca

2.1. Mengapresiasi teks seni berbahasa (tugas baca di luar kelas)

Reaksi verbal (bertanya, ber-komentar) diberikan terhadap apa yang dibaca

Makna atau pesan yang ter-kandung dalam teks sastra dijelaskan termasuk makna ungkapan idiomatik (seperti pepatah, peribahasa, dan bidal), serta cerpen, novel dan puisi, dijelaskan

Secara lisan atau tertulis, nama penulis/pengarang, tokoh-tokoh, tempat dan waktu yang terdapat dalam teks diungkapkan secara lisan dan tulis

Peristiwa sebuah cerita secara runtut, termasuk kemungkin-an lanjutan cerita diungkap-kan dan diceritakan kembali baik secara lisan maupun tulis

Bahasa indah dalam bentuk pilihan kata, ungkapan atau struktur kalimat diidentifikasi untuk memahami makna dan pesan tersirat

Makna dan pesan yang ter-sirat dari bahasa indah di-pahami untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni ber-bahasa

Istilah teks sastra dikaitkan dengan kehidupan keseharian

Berbagai teks iklan dan sastra dari bermacam-macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dll.) bervariasi (100-1000 halaman)

Kegemaran kebiasaan, dan kesenangan/ kenikmatan membaca

Menghargai bahasa indah, pendapat orang lain yang berbeda

Kritis terhadap apa yang dibaca

Peka terhadap masalah sosial budaya yang di-hadapi masyarakat

Kebiasaan membaca sebagai kebutuhan hidup

Cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman atau kesenangan

Informasi dan contoh tentang bahasa indah, teks sastra, karya sastra, imaji, apresiasi, dan kreativitas

Membaca teks dengan kecepatan kurang lebih 250 kata per menit. Berkomentar atau ber-tanya tentang teks yang dibaca

Menjelaskan dengan tepat makna atau pesan yang ter-kandung dalam suatu teks sastra yang di-baca, termasuk tafsir-an kata, bentuk kata, dan ungkapan idio-matik

Mengenali nama penulis/ pengarang teks sastra yang di-baca dan dapat me-nyampaikan nama tokoh dan tempat yang terdapat dalam teks

Menceritakan kembali secara runtut peristiwa yang di-tuturkan dalam teks, dengan atau tanpa opini pembaca teks mengenai kemungkin-an lanjutan atau akhir cerita

Memahami makna dan pesan yang tersirat dari bahasa indah yang di-baca

Menghubungkan teks dengan keadaan dalam kehidupan nyataPROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIA

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 20 dari 22

Page 21: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Pendapat/tanggapan ter-

hadap isi dan cara penyajian karya yang dibaca, dinyata-kan untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni ber-bahasa

Menyampaikan pandang-an/komentar terhadap isi dan cara penyajian teks/ karya sastra yang dibaca

3. Berbicara3.1. Mengapresiasi

seni berbahasa Teks sastra (prosa, puisi)

dengan menggunakan tekan-an, irama dan intonasi yang tepat dibaca nyaring oleh peserta diklat

Makna atau pesan yang ter-kandung di dalam ungkapan idiomatik (seperti pepatah, peri-bahasa, bidal), cerpen, novel, dan puisi dijelaskan oleh peserta diklat secara lisan dengan mengkaitkannya pada kehidupan ke-seharian

Isi sebuah teks sastra diung-kapkan dan diceritakan kembali dengan runtut oleh peserta diklat

Lirik lagu, teks iklan, prosa, puisi

Teks sastra lirik lagu dan teks iklan yang mengandung ungkapan idiomatik yang dapat dikaitkan dengan ke-hidupan keseharian

Senang, tertarik dan gemar membaca nyaring teks yang mempunyai nilai ke-indahan

Tertarik pada teks yang mempunyai nilai ke-indahan dan tergugah untuk menekuninya lebih lanjut

Tertarik pada karya sastra dan sungguh-sungguh berusaha memahaminya

Sadar, peka dan cermat terhadap pengulangan mubazir dalam kalimat/ paragraf

Hakikat apresiasi Langkah-langkah

mening-katkan apresiasi seni berbahasa mulai dari yang akrab dengan lingkungan siswa sampai dengan apresiasi karya sastra

Contoh ungkapan idio-matik yang terdapat dalam seni berbahasa

Teknik memahami dan mengungkapkan kembali isi teks sastra

Membaca nyaring teks yang mempunyai nilai keindahan dengan mem-perhatikan tekanan, irama, dan intonasi yang tepat

Menjelaskan makna atau pesan yang terdapat dalam ungkapan idio-matik berdasarkan pe-mahaman yang mantap

Mengungkapkan kembali isi teks sastra dengan runtut

4. Menulis4.1. Menulis surat Surat pemberitahuan/

edaran, ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi

Surat undangan, ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi

Contoh dari berbagai surat yang lazim digunakan dalam masyarakat (pemberitahu-an/edaran, undangan, pena-waran, pesanan, perjanjian, lamaran

Struktur format, dan bahasa surat

Sadar atas perbedaan atas jenis surat

Taat terhadap konvensi format yang berlaku

Cermat dalam me-milih ragam bahasa, sesuai dengan jenis surat

Informasi tentang bahasa dan format surat pada umumnya (singkat, padat, lugas) dan ciri-ciri setiap jenis surat pada khusus-nya

Cermat dan teliti dalam menulis berbagai jenis surat sesuai dengan tujuan komunikasi

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 21 dari 22

Page 22: DESKRIPSI PEMELAJARANpsbtik.smkn1cms.net/kurikulum/kurikulum_38/PHP_NON... · Web viewKomentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku

KURIKULUM SMK EDISI 2004

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA RUANG LINGKUPMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Surat penawaran dan

pesanan ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi

Pesan ditulis oleh peserta diklat

Perjanjinan sederhana ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi

Surat lamaran kerja ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi

4.2. Menulis laporan Laporan sederhana ditulis dalam format yang lazim dengan bahasa yang baik

Kebenaran rencana atau pelaksanaan kegiatan dinyatakan secara tertulis kepada pemberi perintah

Kebenaran laporan dikonfir-masikan kepada pimpinan langsung secara tertulis

Data/informasi pokok mengenai kegiatan/hal yang akan dilaporkan

Data/informasi tambahan sebagai kelengkapan laporan

Sadar akan waktu dan tanggungjawab serta cermat dalam menyusun laporan

Informasi mengenai format laporan sederhana

Ciri bahasa laporan

Menyusun laporan ter-tulis sederhana dalam format yang lazim dengan bahasa yang baik, untuk mendapat-kan konfirmasi dari pimpinan langsung

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – BAHASA INDONESIASEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 22 dari 22