i DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO (Kajian pada kelas reguler dan kelas intensif) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendididkan Oleh : ANNISA ISTIQOMAH 1301060040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2017
16
Embed
DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS ...repository.ump.ac.id/3534/1/Annisa Istiqomah_JUDUL.pdfi DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL SISWA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL
SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO
(Kajian pada kelas reguler dan kelas intensif)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mencapai Derajat Sarjana Pendididkan
Oleh :
ANNISA ISTIQOMAH
1301060040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Annisa Istiqomah, FKIP UMP, 2017
iii
Skripsi berjudul:
DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL
SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO
(KAJIAN PADA KELAS REGULER DAN KELAS INTENSIF)
Dipersiapkan dan disusun oleh:
ANNISA ISTIQOMAH
1301060040
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 9 Agustus 2017 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Pembimbing
Dr. H. Akhmad Jazuli, M.Si. ……………………………
NIK. 2160037
Penguji
1. Lukmanul Akhsani, M.Pd. ……………………………
NIK. 2160470
2. Erni Widiyastuti, M.Si. ……………………………
NIK. 2160227
3. Anton Jaelani, M.Pd. ……………………………
NIK. 2160438
Purwokerto, 9 Agustus 2017
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. Pudiyono, M.Hum.
NIP. 19560508 198603 1 003
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Annisa Istiqomah, FKIP UMP, 2017
iv
DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL SISWA
SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO
(Kajian pada kelas reguler dan kelas intensif)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Annisa Istiqomah
NIM : 1301060040
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Menyusun skripsi dengan judul:
DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU
DARI GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL SISWA SMP
MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO (KAJIAN PADA KELAS
REGULER DAN KELAS INTENSIF)
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya tulis
saya sendiri dan bukan hasil karya orang lain atau jiplakan atau modifikasi
karya lain.
Bila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi,
termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang sudah saya peroleh.
Purwokerto, 9 Agustus 2017
Yang membuat pernyataan,
Annisa Istiqomah
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Annisa Istiqomah, FKIP UMP, 2017
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran
matematis ditinjau dari gaya berpikir sekuensial siswa SMP Muhammadiyah 1
Purwokerto pada kelas reguler dan kelas intensif. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas 8 reguler dan kelas 8
intensif, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Siswa dikelompokkan
berdasarkan tipe gaya berpikir sekuensial yaitu, sekuensial abstrak dan sekuensial
konkret. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, tes tertulis,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa yang digunakan adalah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan uji
triangulasi teknik sebagai uji validasi hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: 1) Siswa tipe gaya berpikir sekuensial abstrak kelas reguler telah
menunjukkan kemampuan penalaran matematis dengan baik, karena mampu
menarik kesimpulan secara deduktif dan induktif dengan penjelasan proses yang
runtut dan logis. Pada kelas intensif, siswa belum sepenuhnya menunjukkan
kemampuan penalaran matematis dengan baik, karena dalam penarikan
kesimpulan secara deduktif dan induktif masih terdapat penjelasan proses yang
kurang logis. 2) Siswa tipe gaya berpikir sekuensial konkret kelas reguler telah
menunjukkan kemampuan penalaran matematis dengan sangat baik, karena
mampu menarik kesimpulan secara deduktif dan induktif dengan penjelasan
proses yang lengkap, runtut, dan logis. Pada kelas intensif siswa belum
menunjukkan kemampuan penalaran matematis, karena tidak mampu menarik
kesimpulan dengan proses yang runtut dan logis.
Kata Kunci: gaya bepikir, kemampuan penalaran matematis, sekuensial,
sekuensial abstrak, sekuensial konkret.
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Annisa Istiqomah, FKIP UMP, 2017
vi
ABSTRACT
The study was aimed at describing mathematical reasoning skill viewed from
students' sequential thinking style in SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto in
regular class and intensive class. It was qualitative descriptive study. The subjects
were the eighth graders of regular class and eighth graders of intensive class.
They were collected by using purposive sampling technique. The students were
classified based on the sequential thinking styles such as abstract sequential
thinking style and concrete sequential thinking style. The questionnaires, written
test, interview and documentation were used to collect the data. The data were
analyzed by using data reduction, data display, and making conclusion. The
triangulation test was used as the validity test. The result revealed that: 1) the
students of regular class with abstract sequential thinking style had shown good
mathematical reasoning skill since they were able to make conclusion deductively
and inductively with logical and coherent process explanation. In the intensive
class, the students could not fully show the good mathematical reasoning skill
since there was still many illogical process explanations when they made
conclusion either deductively or inductively. 2) the students of regular class with
concrete sequential thinking style had shown very good mathematical reasoning
skill since they were able to make conclusion deductively and inductively with
complete, coherent and logical process explanation. In the intensive class, the
students could not fully show the mathematical reasoning skill since they could