DESAIN VENTILASI SEBAGAI PENGENDALIAN PENCEMAR UDARASecara
prinsip, ruang menjadi nyaman jika terjadi aliran udara. Kondisi
ruang dalam rumah akan terasa nyaman jika udara mengalir pada
kecepatan 0,1-0,15 m/det (angin terasa sepoi-sepoi). Apabila lebih
rendah dari nilai tersebut, maka akan menyebabkan ruangan terasa
pengap, panas dan gerah. Sementara bila kecepatan angin lebih
tinggi dari nilai yang dipersyaratkan dapat menyebabkan sakit
(masuk angin). Untuk membuat aliran udara menjadi ideal, hal yang
mesti diperhatikan adalah arah datangnya angin yang menerpa rumah
karena erat kaitannya dengan penentuan posisi bukaan.Prinsip Dasar
VentilasiVentilasi dikatakan baik, bila sistem itu berlangsung
secara alamiah yang berarti berlangsung dengan sendirinya tanpa
bantuan alat bantu seperti kipas angin maupun pengkondisi udara
(AC). Jika ventilasi alamiah tidak dapat berjalan lancar, barulah
membutuhkan alat bantu untuk memperlancar sirkulasi udaranya. Namun
dengan pengaturan desain yang pas serta mengetahui seluk-beluk
sistem ventilasi, usaha mendapatkan ventilasi alamiah bisa
diperoleh. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa ventilasi
mendasarkan diri pada dua prinsip, yaitu :a. Ventilasi
HorisontalVentilasi horizontal timbul karena udara dari sumber yang
datang secara horizontal. Kondisi ini bisa terjadi bila ada satu
sisi (bagian rumah) yang sengaja dibuat panas sementara di sisi
lain kondisinya lebih sejuk. Kondisi sejuk ini dapat diperoleh bila
bagian tersebut kita tanami pohon yang cukup rindang atau bagian
tersebut sering terkena bayangan (ingat prinsip dasar udara yang
mengalir dari daerah bertekanan tinggi /dingin ke daerah bertekanan
rendah/panas).
b. Ventilasi VertikalPrinsip dasar ventilasi vertikal adalah
memanfaatkan perbedaan lapisan-lapisan udara, baik di dalam maupun
di luar yang memiliki perbedaan berat jenis. Ventilasi vertikal ini
akan sangat bermanfaat untuk bangunan rumah 2 lantai atau
lebih.
Merancang Sistem VentilasiSistem ventilasi rumah dapat dirancang
untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang maksimal. Untuk membuat
angin bisa masuk ke dalam bangunan, salah satu cara yang dilakukan
adalah memodifikasi temperatur di lingkungan rumah. Modifikasi ini
bertujuan untuk memancing angin agar bergerak ke arah rumah yang
kita tinggali. Mengingat prinsip dasar bahwa udara mengalir dari
tempat dingin (bertekanan tinggi) ke tempat panas (bertekanan
rendah) maka pohon (tanaman) yang rindang bisa dijadikan salah satu
alternatif untuk memancing angin agar bergerak mendekat ke rumah.
Lokasi penempatannya diletakkan di area yang memotong arah
pergerakan angin yang mengenai bangunan. Karakteristik angin ketika
memasuki area rumah biasanya bergerak horizontal. Selanjutnya angin
(udara yang mengalir) dimasukkan ke dalam rumah melalui
bukaan-bukaan. Bukaan ini bisa berupa jendela,bouvenliecht, lubang
angin(rooster), pintu,skylightmaupun lubang di atap dan
plafond.Prinsip membuat ventilasi di dalam rumah adalah bagaimana
membuat lebih mudah bergerak dari luar ke dalam maupun sebaliknya.
Oleh karena itu, peletakan bukaan ventilasi menjadi faktor penting
agar angin yang masuk bisa mengalir dengan lancar maka penempatan
bukaan ventilasi dilakukan secara berhadapan(cross ventilation).
Kondisi ini mempermudah aliran udara untuk saling bertukar, satu
bagian menjadi tempat masuknya udara bagian yang berhadapan menjadi
tempat pengeluarannya begitu pula sebaliknya. Namun yang perlu
diingat agar aliran udara bisa mengalir melintang di seluruh ruang
maka ketinggian lubang ventilasi yang saling berhadapan sebaiknya
dibuat tidak sama.
Selain bergerak secara horizontal, aliran udara di dalam rumah
juga bergerak secara vertikal. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar
bahwa udara mengalir dari area bertekanan tinggi (dingin) ke area
bertekanan rendah (panas). Bagian atas rumah cenderung lebih panas
dari bagian bawah hal ini disebabkan karena adanya pemanasan
bangunan oleh sinar matahari (pada bagian atap bangunan). Kondisi
ini menyebabkan udara bergerak dari area bawah ke atas. Agar udara
panas ini dapat keluar dan terjadi aliran, maka perlu ditempatkan
lubang angin di bagian atas rumah. Dengan demikian, udara panas
bisa terbuang digantikan udara yang lebih dingin dari bagian bawah
rumah.Rumah yang ideal memiliki presentase bukaan total 15%-20%
dari luas keseluruhan tapak/lahan. Proporsi volume udara yang
dibutuhkan dari masing-masing ruang memiliki nilai yang
berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan fungsi ruang tersebut.
Kamar mandi yang memiliki kelembaban tinggi, maka membutuhkan
pergantian udara sebanyak enam kali volume ruangnya (volume
dihitung dari luas ruangxtinggi ruang). Misal kamar mandi berukuran
33 m dengan tinggi 3 m, membutuhkan pergantian udara sebanyak
(3x3x3)x6 = 162 m2/jam. Sedangkan kamar tidur membutuhkan
pergantian udara sebesar 2/3 volume ruang tiap jamnya.Bagi ruangan
yang didesain dan bisa dipadukan dengan ruang terbuka seperti
taman, ventilasi tentu bukan menjadi parmasalahan berarti. Untuk
ruangan yang berada di tengah-tengah dan tidak terdapat area bukaan
untuk mengalirkan udara, perlu dilakukan pendekatan yang berbeda.
Kita bisa menggunakan alat untuk membantu sirkulasi udara,
misalexhaust fanatauventilating fan(penyedot udara). Di pasaran ada
berbagai jenis exhaust fan, diantaranyawall mount(dipasang di
dinding),ceiling mount(dipasang di plafond/langit-langit)
sertawindow mount(dipasang di jendela). Prinsip peletakan exhaust
fan adalah bersilangan dengan bukaan depan. Hal ini bertujuan agar
perputaran udara dapat berjalan secara maksimal.Perencanaan sistem
ventilasi yang baik banyak memberi keuntungan. Di tengah maraknya
isu penghematan energi, sebuah rumah yang didesain dengan sistem
ventilasi yang baik, turut pula mendukung program ini. Pengaturan
sistem penghawaan yang baik akan menghemat penggunaan pengkondisi
ruang (AC). Di sisi lain, bukaan ventilasi berfungsi pula
memasukkan terang langit sekaligus mendukung sistem pencahayaan
alami di dalam rumah. Sehingga pada waktu siang hari, penggunaan
lampu bisa diminimalkan sekaligus menghemat penggunaan listrik.
Jadi, tidak ada salahnya untuk mulai memikirkan sistem ventilasi
rumah anda.
Metoda Pengendalian Pencemaran Udara Di IndustriJika
pengendalian pencemaran ingin diterapkan, maka berbagai pendekatan
dapat dipilih untuk menentukan metoda pengendalian pencemaran
udara. Pengendalian pencemaran yang dapat dilakukan meliputi
pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran sehingga senyawa
pencemar itu tidak berbahaya lagi baik untuk lingkungan fisik dan
biotic maupun untuk kesehatan manusia.Pengendalian senyawa pencemar
pada sumber merupakan upaya yang paling ekektif. Pengendalian ini
dapat mengghilangkan atau paling sedikit mengurangi kadar senyawa
pencemar dalam aliran udara atau fasa yang dibebaskan ke
lingkungan. Pengendalian pencemaran dapat dicapai dengan
pengubahan:1. Jenis senyawa pembantu yang digunakan dalam proses2.
Jenis peralatan proses3. Kondisi operasi, dan4. Keseluruhan proses
produksi itu sendiri.Pemilihan tingkat kerja (actions) selalu
dikaitkan dengan penilaian ekonomis seluruh produksi. Hal-hal yang
menyulitkan adalah proses produksi yang berada di bawah lisensi.
Jika pembentukan senyawa pencemar ini tidak dapat dihindarkan lagi,
maka pemasangan alat untuk menangkap senyawa ini harus dilakukan.
Secara umum penghilangan senyawa pencemar yang akan memasuki
atmosfer adalah metoda yang didasarkan atas pengurangan (reduction)
senyawa pencemar.Berbagai jenis alat pengumpul (collectors)
didasarkan atas pengurangan kadar debu saja atau kadar debu dan
gas. Prinsip pengurangan kadar debu dalam aliran gas yang
dibebaskan ke lingkungan diantaranya:a. Pemisah BrownPemisahan
jenis ini menerapkan gerakan partikel menurut Brown. Alat ini dapat
memisahkan debu dengan rentang ukuran 0.01-0.05 mikron. Alat yang
dipatenkan dibentuk dengan susunan filament gelas dengan jarak
antar filament yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata
partikel.b. PenapisanDeretan penapis atau penapis kantung (filter
bag) akan dapat menghilangkan debu hingga ukuran diameter 0.1
mikron. Penapis ini dibatasi oleh pembebanan yang rendah, karena
pembersihan membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi. Susunan
penapis yang bias digunakan untuk gas buang yang mengandung minyak
atau debu higroskopik. Temperature gas buang dibatasi oleh
komposisi bahan penapis.
ELECTROSTATIC PRECIPITATORc. Pengendap elektrostatikAlat ini
memberikan tegangan tinggi pada aliran gas berkecepatan rendah.
Debu yang telah menempel dapat dihilangkan secara beraturan dengan
cara getaran. Keuntungan yang diperoleh adalah debu yang kering
dengan ukuran rentang 0.3-0.5 mikron. Tetapi secara teoritik ukuran
partikel yang dapat dikumpulkan tidak memiliki batas minimum.d.
Pengumpul sentrifugalPemisah debu dari aliran gas didasarkan atas
gaya sentrifugal yang dibangkitkan oleh bantik saluran masuk alat.
Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas berputar (vortex)
sehingga debu akan menempel di dinding serta terkumpul di dasar
alat. Alat yang menggunakan prinsip ini dapat digunakan untuk
pemisahan partikel besar dengan rentang ukuran diameter hingga 10
mikron.e. Pemisah inersiaPemisah ini bekerja atas gaya inersia yang
dimiliki oleh partikel di dalam aliran gas. Pemisahan ini
menggunakan susunan penyekat, sehingga partikel akan bertumbukan
dengan penyekat ini dan akan dipisahkan dari aliran fasa gas.
Kendala daya guna ditentukan oleh jarak antar penyekat. Alat yang
didasarkan atas prinsip gaya inersia bekerja dengan baik untuk
partikel yang memiliki ukuran diameter lebih besar daripada 20
mikron. Rancangan yang baru dapat memisahkan partikel yang
berukuran hingga 5 mikron.f. Pengendapan akibat gaya
gravitasiRancangan alat ini didasarkan perbedaan gaya gravitasi dan
kecepatan yang dialami oleh partikel. Alat ini akan bekerja dengan
baik untuk partikel dengan ukuran diameter yang lebih besar
daripada 40 mikron dan tidak digunakan sebagai pemisah debu tingkat
akhir. [Teller, 1972] dan prinsip pengurangan kadar debu dan gas
secara simultan adalah:1) Menara percikPrinsip kerja pada menara
percik ini adalah aliran gas yang berkecepatan rendah bersentuhan
dengan aliran air yang bertekanan tinggi dalam bentuk butir. Alat
ini merupakan alat yang relative sederhana dengan kemampuan
penghilangan pada tingkat sedang (moderate). Alat dengan prinsip
ini dapat mengurangi kandungan debu dengan rentang ukuran diameter
10-20 mikron dan gas yang larut dalam air.2) Siklon basahModifikasi
siklon ini menangani gas yang berputar lewat percikan air. Butiran
air yang mengandung dan gas yang terlarut akan dipisahkan dengan
aliran gas utama atas dasar gaya sentrifugal. Slurry ini
dikumpulkan di bagian bawah siklon. Siklon jenis ini lebih efektif
daripada menara percik. Rentang ukuran diameter debu yang dapat
dipisahkan adalah 3-5 mikron.
IRRIGATED CYCLONE SCRUBBER3) Pemisahan venturiRancangan
pemisahan venturi ini didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi dan
berkisar antara 30-150 meter per detik pada bagian yang disempitkan
dan gas bersentuhan dengan butir air yang dimasukan di daerah itu.
Alat ini dapat memisahkan partikel hingga ukuran 0.1 mikron dan gas
yang larut dalam air.4) Tumbukan pada piringan yang berlubangAlat
ini disusun oleh piringan yang berlubang dan gas yang lewat orifis
ini berkecepatan 10 hingga 30 meter per detik. Gas ini membentur
lapisan air hingga membentuk percikan air. Percikan ini akan
bertumbukan dengan penyekat dan air akan meyerap gas serta mengikat
debu. Gas yang memiliki kelarutan sedang dapat diserap dengan air
dalam alat ini. Ukuran partikel paling kecil yang diserap adalah 1
mikron.5) Menara dengan packingPrinsip penyerapan gas dilakukan
dengan cara persentuhan cairan dan gas di daerah antarapacking.
Aliran gas dan cairan dapat searah arus maupun berlawanan arah arus
atau aliran melintang. Rancangan baru alat ini dapat menyerap debu
yang lebih besar dari 10 mikron.6) Pencuci dengan pengintianPrinsip
yang diterapkan adalah pertumbuhan inti dengan kondensasi dan
partikel yang dapat ditangani berukuran hingga 0.01 mikron serta
dikumpulkan pada permukaan filament.7) Pembentur turbulenPenyerapan
partikel dilakukan dengan cara mengalirkan aliran gas lewat cairan
yang berisi bola-bola berdiameter 1-5 cm. Partikel dapat dipisahkan
dari aliran gas, karena debu bertumbukan dengan bola-bola itu.
Efisiensi penyerapan gas bergantung pada jumlah tahap yang
digunakan. [Teller, 1972]Upaya pembersihan aliran gas atau udara
sebelum dibebaskan ke lingkungan dapat dihubungkan dengan kebutuhan
proses produksi, perolehan produk samping atau perlindungan
lingkungan. Seringkali alat ini merupakan bagian integral dari
suatu proses, jika sasaran utama adalah penghilangan gas yang
beracun atau mudah terbakar.Debu ditemui dalam berbagai ukuran,
bentuk, komposisi kimia, densitas (trace, apparent, bulk density),
daya kohesi, sifat higroskopik dan lain-lain. Variable yang aneka
ragam ini mengakibatkan pemilihan alat dan system pengendalian
pencemaran udara oleh debu dan gas harus berhubungan dengan sasaran
masalah pembersihan gas dan watak kinerja alat disamping penilaian
ekonomik.Penggunaan alat pengendalian pencemaran didalam suatu
sistem produksi harus dikaji sesuai dengan watak proses, watak gas
yang dibuang, kondisi operasi dan biaya. Masalah rancangan proses
pengendalian merupakan kegiatan yang menentukan dalam pemilihan
system dan teknologi pengendalian pencemaran udara dalam
industry.
Teknologi Pengendalian Pencemaran UdaraTeknologi pengendalian
pencemaran udara dalam suatu plant atau tahap proses dirancang
untuk memenuhi kebutuhan proses itu atau perlindungan lingkungan.
Teknologi ini dapat dipilih dengan penerapan susunan alat
pengendali sehingga memenuhi persyaratan yang telah disusun dalam
rancangan proses.Rancangan proses pengendalian pencemaran ini harus
dapat memenuhi persyaratan yang dicantumkan dalam peraturan
pengelolaan lingkungan. Rancangan ini harus mempertimbangkan factor
ekonomi. Jadi penerapan peralatan pengendalian ini perlu dikaitkan
dengan perkembangan proses produksi itu sendiri sehingga memberikan
nilai ekonomik yang paling rendah baik untuk instalasi, operasi dan
pemeliharaan. Nilai ekonomik yang dihubungkan dengan biaya produksi
ini masih sering dianggap cukup besar. Penilaian ekonomik yang
dihubungkan dengan kemaslahatan masyarakat kurang ditinjau, karena
analisis ini kurang dapat dipahami oleh pihak industriawan. Dengan
demikian penerapan peraturan harus dilaksanakan dan diawasi dengan
baik, agar penerapan teknologi pengendalian ini bukan hanya sekedar
memasang alat pengendalian pencemaran udaram tetapi kinerja alat
ini tidak memenuhi persyaratan.Teknologi pengendalian ini perlu
dikaji dengan seksama, agar penggunaan alat tidak berlebihan dan
kinerja yang diajukan oleh pembuat alat dapat dicapai dan memenuhi
persyaratan perlindungan lingkungan. System pengendalian ini harus
diawali dengan memahami watak emisi senyawa pencemar dan lingkungan
penerima. Teknologi pengendalian yang sempurna akan membutuhkan
biaya yang besar sekali sehubungan dengan dimensi alat, kebutuhan
energy, keselamatan kerja dan mekanisme reaksi.Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan teknologi pengendalian atau rancangan
system pengendalian meliputi:a. Watak gas buang atau efluenb.
Tingkat pengurangan yang dibutuhkanc. Teknologi komponen alat
pengendalian pencemarand. Kemungkinan perolehan senyawapencemar
yang bernilai ekonomik.Watak efluen merupakan factor penentu dan
tidak dapat digunakan untuk penyelesaian semua jenis pengendalian
pencemaran. Jadi watak fisik kimia dan eluen dan lingkungan
penerima harus di fahami dengan baik. Kemungkinan fenomena
sinergetik yang dapat berlangsunghars dapat di perkirakan, jika
perubahan watak atau komposisi effluent atau proses produksi dapat
berlangsung dalam waktu yang akan dating.Rancangan sistem
penglolaan udara di daerah industry meliputi semua langkah
perbaikan dan metode perlakuan yang menjamin hasil guna yang
ekonomis untuk penyelesaian masalah. Pengkajian yang rinci harus
dilakukan untuk system yang lengkap. Penilaian masalah pencemaran
udara untuk system produksi meliputi tahap-tahap :a. Rancangan dan
konstruksi1) Tahapan penialain masalah, meliputi :1. Penyigian
plant2. Pengujian dan pengumpulan data3. Penentuan kriteria
rancangan yang mencakup pengkajian watak efluaen dengan baku mutu
lingkungan udara2) Tahap kajian teknis dan rekayasa, yaitu
melaksanakan:Penilaian system dan teknologi pengendalian
pencemaran, yang meliputi: 1. Sumber perbaikan2. Metode perlakuan
yang memperhatikan cara pengumpulan, pendidikan, disperse dan
pembuangan3. Perolehan kembali senyawa yang bernilai ekonomik.4.
Kajian ekonomik yang meliputi investasi dan operasi
3) Tahap rancangan dan konstruksi, meliputi:1. Pemilihan system
pengendalian2. Rancangan proses dan rekayasa serta konstruksiSistem
pengendalian pencemaran ini akan selalu memasang cerobong sebagai
upaya untuk mengurangi konsentrasi senyawa pencemar pada saat
pembebasan ke udara. Rancangan cerobong ini harus memiliki
persyaratan tingkat konsentrasi di permukaan dan watak lingkungan
udara yang meliputi kemantapan dan derajat inversi.Industri telah
menerapkan system pengendalian pencemaran udara dan sistem ini
terutama dikaitkan dengan proses produksi serta penanggulangan
pencemaran debu. Masalah ini belum dirancang secara seksama,
meskipun baku mutu emisi udara untuk sumber yang tak bergerak yang
akan digunakan sebagai acuan di Indonesia telah di terbitkan jika
rancangan system menggunakan baku mutu dari emisi udara dari Negara
yang sudah mantap dalam pengelolaan lingkungan udara, maka
teknilogi yang di pilih akan lebih mahal. Hal ini diakibatkan oleh
peralatan yang telah diproduksi itu berdasarkan acuan baku mutu
emisi udara yang brlaku di Negara tersebut.
Jenis Polutan Yang Dapat Dihilangkan oleh Pembersih
UdaraTerdapat beberapa jenis perangkat pembersih udara yang
tersedia, masing masing dirancang untuk menghilangkan jenis polutan
tertentu.1. Menghilangkan PartikelDua jenis alat pembersih
udarayangdapat menghilangkan partikel dari udara - filter udara
mekanik dan pembersih udara elektronik. Filter udara mekanik
menghilangkan partikel dengan menangkap mereka pada bahan
filter.Kategori inimemiliki tingkat efisiensi partikel udara yang
tinggi. Pembersih udara elektronik sepertielectrostatic
precipitatorsmenggunakan proses yang disebut tarik electrostatic
attractionuntuk menangkapmuatan partikel. Mereka menarik udara
melalui bagian ionisasi di mana partikel memperoleh muatan
listrik.Muatanpartikel tersebutkemudian menumpuk pada
serangkaianlempengandatar disebut kolektor. Generator ion, atau
ionizers, membubarkan ion bermuatan ke udara, mirip dengan
pembersih udara elektronik tapi tanpa kolektor. Ion ini melekat
pada partikel udara, memberi mereka biaya sehingga mereka menempel
pada permukaan terdekat seperti dinding atau furnitur, atau melekat
satu sama lain dan menetap lebih cepat.2. Menghilangkan Polutan
GasFilter udara gas menghilangkan gas dan bau dengan menggunakan
bahan yang disebut sorbent, karbon seperti aktif, yang mengadsorbsi
polutan. Filter ini biasanya dimaksudkan untuk menghapus satu atau
lebih polutan gas dari aliran udara yang melewati mereka. Karena
filter gas yang khusus untuk satu atau sejumlah polutan gas, mereka
tidak akan mengurangi konsentrasi polutankarenamereka tidak
dirancanguntuk mengurangi konsentrasi polutan. Beberapa pembersih
udara perangkat dengan filter gas dapat menghapus sebagian dari
polutan gas dan bahaya yang ditimbulkan, setidaknya untuk
sementara. Namun,janganharapbahwa filter udara gas tersebut
dapatmenghapus semua polutan gasyang adadalam udaradirumah. Sebagai
contoh, karbon monoksida merupakan polutan gas berbahaya yang
dihasilkanketika kegiatan seperti pembakaranapapun seperti gas,
minyak, minyak tanah, kayu, atau arang yang dibakar, dan itu tidak
mudah ditangkapolehproduk filtrasi gasyang digunakan diperumahan.3.
Menghancurkan PolutanBeberapa pembersih udara menggunakan teknologi
lampu ultraviolet (UV)yang dimaksudkan untuk menghancurkan polutan
di udara dalam ruangan. Pembersih udara
disebutpembersihultravioletgermicidal irradiation(UVGI) dan
pembersihphotocatalytic oxidation(PCO). Generator ozon yang dijual
sebagai pembersih udara sengaja memproduksi gas
ozon,yangmenyebabkan iritasi paru-paru, untuk menghancurkan
polutan.
Jenis-jenis Alat Pembersih Udara1. Air Purifier Selain membuat
udara jadi segar juga mencegah penyakit yang disebabkan kualitas
udara yang buruk, khususnya di kota besar. Air purifier merupakan
suatu alat yang dapat membersihkan udara yang kita hirup. Tingkat
kemampuan pembersihnya dapat mencapai 95 persen. Alat ini tidak
dapat mendinginkan seperti halnya AC (air conditioner), melainkan
hanya mengeluarkan udara yang segar yang sudah bebas polusi. Dengan
alat ini, partikel alergen dapat dibersihkan, sehingga tak perlu
cemas lagi terutama bagi yang mempunyai penyakit asma atau alergi
jika kambuh.
Cara Kerja Air PurifierBerbicara air purifier, kita seolah
diingatkan dengan fungsi tumbuh-tumbuhan dalam memproduksi udara
segar bagi pernafasan kita. Sesuai dengan teori yang ada,
tumbuh-tumbuhan rindang yang banyak tumbuh di daerah pedesaan
ataupun pegunungan yang masih minim nilai polusinya ternyata
menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang bertujuan untuk
menyeimbangkan komposisi udara yang kotor dengan memperbanyak unsur
oksigen yang membuat udara yang dihirup terasa lebih segar.Cara ini
yang menjadi basis dari penemuan air purifier dengan mekanisme
penerapannya. Dalam beberapa bentuk, air purifier berbentuk tunggal
atau tergabung bersama alat pendingin (AC), dengan kekuatan yang
berbeda-beda bergantung dari produknya.Dikatakan air purifier,
karena teknologi ini memperkenalkan suatu filter yang terpasang
didalamnya sebagai filter pelengkap atau tambahan terhadap filter
AC yang dianggap kurang efektif dalam mencegah pemasukan bakteri
atau kuman patogen lainnya termasuk jamur pada udara yang
dihasilkan. Filter yang bisa menyaring udara dari kotoran, debu,
bau dan partikel-partikel kecil seperti bakteri dan kuman-kuman
lain ini kebanyakan ditemukan dalam bentuk filter karbon, namun
sekarang mulai banyak yang memodifikasi kembali filter ini termasuk
dalam penambahan jumlah berlapis agar fungsinya semakin kuat dalam
menyaring udara bersih.Teknologi air purifier yang ada di pasaran
sekarang sebagian besar masih konvensional, namun sudah ada
perkembangan yang berarti. Peranti kerasnya masih berupa kipas
angin yang berfungsi menggerakkan udara dan filter karbon sebagai
penyaring udara. Filter udara inilah yang sekarang dimainkan biar
semakin canggih. Ambil contoh filter udara yang ada di alat
pembersih udara merek Electrolux. Alat ini sudah menggunakan sistem
filter EPS (Electrostatic Preapitator Red), yaitu filter penyaring
partikel sekaligus tempat pemurnian udara dengan ion + dan ion dan
filter karbon yang menyaring bau. Selain itu air purifier ini tetap
akan melipatgandakan kekuatan penyaringan udara dan membasmi virus,
bakteri, serta penyebab alergi 3,5 kali lebih kuat dalam
menghilangkan listrik statis dan tiga kali lebih kuat dalam
menghilangkan bau-bauan. Sebagai tambahan, produk baru ini memiliki
sistem penyaringan berlipat ganda yang sangat kuat dengan adanya
Pre-Filter, Washable Deodorizing Filter, Antimicrobial HEPA Filter
dan MIST Filter yang tidak akan melewatkan debu sekecil apapun
melewati hidung anda. Serta fitur-fitur lainnya yang akan membuat
rumah Anda sehat. Kantong anda pun akan selamat karena air purifier
dari Sharp ini sangat hemat dalam mengkonsumsi listrik meskipun
beroperasi terus menerus selama 24 jam.
Filterless Nanotechnology Air PurifierTips Memilih Air
Purifier1) Air purifier haruslah hemat energi, karena biasanya
perangkat elektronik ini dioperasikan dalam jangka waktu yang cukup
lama.2) Pilihlah air purifier yang tidak mengeluarkan bunyi keras
sehingga segala kegiatan tidak terganggu.3) Sesuaikan jenis filter
dengan tingkat polusi udara yang terjadi didalam rumah, agar tidak
membuang-buang biaya lebih banyak untuk air purifier yang akan
dipakai.
2. DM900 Alat Pembersih Udara Dalam Ruangan Ditempatkan Di
CeilingDM900 bekerja membersihkan udara bersama-sama dengan system
pendingin udara yang ada ( AC) . Type DM900 adalah Electronic Air
Cleaner type commercial yang dilengkapi dengan lampu UVC pembunuh
kuman/ bakteri/ virus dan ozonizer penghilang bau. Unit ini
didesign untuk penempatan pada plafon ruangan. Type DM900 sangat
efektif untuk menghilangkan debu, asap rokok, pollen, bakteri dan
berbagai pollutan udara lainnya sekaligus menghilangkan bau. Lampu
UVC membunuh kuman atau bakteri dan menghilangkan bau yang ada
diudara, membuat udara menjadi bersih dan sehat. Udara dibersihkan
dan disirkulasikan kembali. Ini berarti tidak ada udara dingin yang
terbuang karena udara yang kotor tidak perlu dibuang keluar
ruangan.DM900 sangat cocok digunakan untuk di kantor-kantor, bar,
restaurant, cafe, karaoke, smoking room, klinik, rumah sakit,
ruangan kelas dll.Luas ruangan yang dapat tercover = 80-100 m2
DESAIGN VENTILASI LABORATORIUMVentilasi Laboratorium
Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan
kimia yang terbawa di udara dalam laboratorium. Sistem ventilasi
laboratorium yang dirancang dengan baik pasti disertai, minimal,a.
pemanas dan pendingin yang memadai untuk kenyamanan pegawai dan
pengoperasian peralatan, dan b. perbedaan antara jumlah udara yang
dibuang dari laboratorium dan jumlah yang dipasok ke laboratorium
untuk menjaga tekanan negatif antara ruang laboratorium dan ruang
non-laboratorium di dekatnya. Perbedaan tekanan ini mencegah uap
kimia meninggalkan laboratorium secara tidak terkendali1. Penilaian
Risiko VentilasiAda banyak perangkat yang dapat digunakan untuk
mengendalikan paparan atau kumpulan bahan laboratorium di atmosfer.
Penilaian risiko membantu menentukan pilihan terbaik untuk operasi
atau bahan tertentu. Untuk semua bahan, tujuannya adalah menjaga
konsentrasi di udara berada di bawah batas paparan yang ditentukan.
Jika tidak ada batas paparan yang ditentukan, bila ada campuran,
atau jika reaksi dapat terjadi pada produk yang tidak diuraikan
dengan lengkap, sebaiknya menjaga paparan serendah mungkin yang
dapat dijangkau. Ini adalah prinsip ALARA (as low as reasonably
achievable - serendah mungkin yang dapat dijangkau).a. Untuk bahan
kimia, cari tahu apakah bahan tersebut mudah terbakar atau reaktif
atau apakah menyebabkan bahaya kesehatan jika terhirup. Jika ada
bahan kimia yang menyebabkan risiko, lihat sifat fisik bahan kimia
itu, terutama tekanan uap dan rapat uapnya.i. Periksa tekanan uap
bahan kimia. Tekanan uap rendah (kurang dari 10 mm Hg) menandakan
bahwa bahan kimia tersebut tidak mudah membentuk uap pada suhu
ruang dan ventiasi lab umum atau alternatif seperti belalai gajah
atau snorkel mungkin sesuai. Tekanan uap yang tinggi menandakan
bahwa bahan tersebut dengan mudah membentuk uap dan mungkin
memerlukan kotak berventilasi, seperti tudung laboratorium.ii.
Bandingkan kepadatan uap dengan udara, yang memiliki kepadatan 1.
Bahan kimia yang memiliki kepadatan uap lebih besar dari 1 dapat
dikendalikan dengan tudung laboratorium atau perangkat ventilasi
yang menarik udara dari bawah, seperti meja downdraft, tudung
lubang, atau belalai gajah dengan pipa buangan diarahkan ke bawah.
Bahan kimia dengan kepadatan uap kurang dari 1 akan memerlukan
perangkat ventilasi yang menarik udara dari atas, seperti belalai
gajah atau snorkel dengan buangan diarahkan ke atas.b. Untuk bahan
radioaktif atau biologi, pertimbangkan apakah pengoperasian dapat
menyebabkan bahan berubah menjadi aerosol atautersebar di udara dan
apakah hal ini menimbulkan risiko bagi kesehatan atau lingkungan.
Tentukan apakah i ltrasi atau penjebakan diperlukan atau
dianjurkan.c. Untuk partikulat, tudung laboratorium atau peralatan
serupa dengan aliran udara tinggi mungkin terlalu turbulen. Kotak
penimbang atau kotak timbangan berventilasi lebih sesuai.d. Untuk
bahan nano, pertimbangkan apakah tudung laboratorium mungkin
terlalu turbulen. Tentukan juga apakah perlu menyaring buangan yang
mengandung partikel kecil ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa
filter HEPA (high-eifficiency particulate air - udara partikulat
eifisiensi tinggi) sangat efektif untuk partikel berukuran nano.
Pertimbangkan juga bahwa tudung laboratorium memungkinkan kebocoran
sangat kecil di di luar tudung, yang mungkin bervolume besar bila
terkait partikel nano. Ventilasi lainnya, seperti lemari
biokeselamatan, mungkin lebih sesuai.
Ventilasi buang yang fleksibel membawa asap keluar.
2. Ventilasi Laboratorium Umum dan Sistem Kendali
LingkunganSistem ventilasi umum mengendalikan kuantitas dan
kualitas jumlah udara yang dipasok ke dan dikeluarkan dari
laboratorium. Sistem ventilasi umum harus mengganti udara secara
terus menerus agar konsentrasi unsur yang berbau atau beracun tidak
meningkat saat hari kerja dan tidak disirkulasi dari laboratorium
ke laboratorium. Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori utama:
umum dan khusus. Sistem umum melayani laboratorium sebagai satu
kesatuan dan mencakup perangkat seperti tudung laboratorium dan
snorkel. Sistem khusus digunakan untuk tudung isotop, tudung asam
perklorik, atau sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan
isolasi dari sistem pembuangan laboratorium umum.
3. Tudung LaboratoriumTudung laboratorium (dikenal juga sebagai
tudung asap kimia) adalah komponen terpenting yang digunakan untuk
melindungi pekerja laboratorium dari paparan bahan kimia dan bahan
yang digunakan di dalam laboratorium. Tudung laboratorium standar
adalah kotak tahan api dan bahan kimia yang memiliki satu bukaan
(muka) di depan dengan daun pintu yang dapat digeser (pintu geser)
untuk memungkinkan pengguna mengakses bagian dalam. Udara dalam
volume besar ditarik melalui muka dan keluar dari atas untuk
menampung dan menghilangkan kontaminan dari laboratorium.Tudung
laboratorium harus dianggap sebagai perangkat keselamatan cadangan
yang dapat menampung dan membuang bahan beracun, penyebab cedera,
atau mudah terbakar saat perangkat eksperimen atau prosedur gagal
dan uap atau debu keluar dari peranti yang sedang digunakan. Tudung
laboratorium adalah piihan terbaik, terutama jika terdapat campuran
atau produk yang tak dikenal dan ketika perlu mengelola bahan kimia
menggunakan prinsip ALARA.a. Panduan untuk Memaksimalkan Efisiensi
TudungBanyak faktor dapat mengganggu efisiensi pengoperasian
tudung. Ikuti praktik berikut untuk memaksimalkan efisiensi
tudung:i. Tetap hidupkan kipas buang tudung laboratorium sepanjang
waktu.ii. Bila mungkin, posisikan pintu geser tudung laboratorium
sehingga pekerjaan dilakukan dengan mengulurkan lengan di bawah
atau di sekitar pintu geser, dengan kepala di bagian depan pintu
geser, dan mempertahankan pintu geser antara pekerja dan sumber
bahan kimia. Pintu geser akan bertindak sebagai pembatas primer
jika terjadi tumpahan, percikan, atau ledakan.iii. Hindari membuka
dan menutup pintu geser tudung laboratorium dengan cepat, dan
hindari pergerakan lengan dan tubuh dengan cepat di depan atau di
dalam tudung.iv. Letakkan sumber bahan kimia dan peranti paling
tidak 6 inci (15cm) di belakang muka tudung. Pertimbangkan untuk
mengecat garis berwarna atau menempelkan pita ke permukaan kerja
tudung sejauh 6 inci (15 cm) ke arah belakang dari muka tudung
untuk bertindak sebagai pengingat. Konsentrasi kontaminan di zona
napas dari sumber yang terletak di depan muka tudung mungkin 300
kali lebih tinggi dari sumber yang terletak paling sedikit 6 inci
ke belakang. v. Letakkan peralatan sejauh mungkin ke bagian
belakang tudung sepanjang masih praktis tanpa menghalangi sekat
bawah.vi. Pisahkan dan naikkan masing-masing instrumen dengan
menggunakan balok atau rak sehingga udara dapat mengalir dengan
mudah di sekeliling semua peranti.vii. Jangan menggunakan peralatan
besar di dalam tudung, karena ini cenderung menghambat aliran udara
dan mengurangi efisiensi tudung.viii. Jika peralatan besar
mengeluarkan asap atau panas di luar tudung laboratorium, gunakan
tudung khusus yang dirancang dan dipasang untuk memberi angin bagi
perangkat tersebut.ix. Jangan mengubah tudung laboratorium dengan
cara apa pun yang memperburuk kinerja tudung. Pengubahan meliputi
penambahan, pelepasan, atau penggantian salah satu komponen tudung
laboratorium, seperti sekat, pintu geser, airfoil, lapisan, dan
koneksi buang.x. Pastikan semua uap yang sangat beracun atau
menyebabkan cedera telah dibersihkan dan diserap sebelum gas keluar
dilepaskan ke sistem pembuangan tudung.xi. Pertahankan pintu geser
tetap tertutup ketika tudung tidak digunakan secara aktif atau
sedang tidak dijaga.xii. Jaga agar tudung laboratorium dan daerah
kerja di sekitarnya bersih dan bebas puing sepanjang waktu.xiii.
Jaga agar benda dan bahan padat (seperti kertas) tidak masuk ke
saluran buang tudung, karena dapat tertinggal di saluran atau kipas
dan mengganggu pengoperasiannya.xiv. Simpan peralatan dan
pecah-belah yang tidak diperlukan di luar tudung sepanjang waktu
dan simpan semua bahan kimia di kaleng, wadah atau lemari yang
disetujui (tidak di dalam tudung laboratorium).xv. Jaga kerapian
dan kebersihan ruang kerja dalam pekerjaan yang melibatkan
penggunaan tudung untuk menghindari gangguan, atau bahkan
perusakan, pekerjaan yang sedang dilakukan.
Manajemen Sistem VentilasiSistem ventilasi laboratorium adalah
salah satu aspek terpenting dari keselamatan laboratorium dan
mungkin juga konsumen energi tertinggi dalam gedung laboratorium.
Mengelola semua segi dari sistem ventilasi itu penting untuk
memaksimalkan keselamatan dan penghematan energi. Secara
keseluruhan, ada tiga aspek utama dari program manajemen sistem
ventilasi: kriteria rancangan, pelatihan untuk pegawai
laboratorium, dan perawatan sistem.1. Kriteria DesainLembaga harus
menentukan kriteria yang akan digunakan untuk semua tudung
laboratorium dan sistem ventilasi lainnya. Kriteria ini dapat
meliputi:a. pemeriksaan desain tudung laboratorium (msl., kriteria
kecepatan muka pada ketinggian pintu geser, desain pintu geser
tertentu);b. jenis sistem pemantauan berkelanjutan yang disukai
atau diperlukan (misalnya angka indikator kecepatan muka, indikator
magnehelik);c. jumlah tudung asap yang tersedia per orang atau per
total area gedung (misalnya faktor keberagaman);d. strategi
konservasi energi;e. sistem alarm;f. jenis pekerjaan saluran;g.
kriteria kebisingan;h. preferensi untuk sistem volume udara
variabel (VAV) (misalnya merancang satu kipas ekstra ke
masing-masing sistem); dani. sumber daya cadangan.2. Program
PelatihanPelatihan pegawai laboratorium itu penting dalam manajemen
ventilasi. Semua manajer, pekerja, dan siswa harus mendapat
perlatihan yang mencakup:a. cara menggunakan peralatan ventilasi;b.
konsekuensi penggunaan yang tidak benar;c. hal yang harus dilakukan
jika terjadi kegagalan sistem;d. hal yang harus dilakukan jika
terjadi pemadaman listrik;e. pertimbangan atau peraturan khusus
untuk peralatan; danf. pentingnya label, tanda, dan
lain-lain.Adakan pelatihan dalam suatu format yang sesuai dengan
lembaga, termasuk pelatihan satu lawan satu, di kelas, atau jarak
jauh.Label dan tanda yang baik akan menyempurnakan pelatihan dan
akan senantiasa menjadi pengingat. Pertimbangkan jenis label dan
tanda berikut:a. posisi pintu geser untuk tudung laboratorium;b.
pita atau bahan serupa pada pintu geser tudung laboratorium sebagai
indikator kecukupan aliran udara;c. arti semua alarm audio atau
visual;d. fungsi sensor penggunaan (msl., mode setback dihubungkan
dengan sakelar lampu);e. waktu henti jika sistem memiliki mode
setback pada pengatur waktu; atauf. pengingat untuk menurunkan
pintu geser jika tidak sedang digunakan secara aktif.3. Inspeksi
dan PemeliharaanPemeliharaan adalah kunci program manajemen sistem
ventilasi. Program harus menguraikan unsur-unsur program inspeksi
dan pemeliharaan, antara laina. siapa yang melakukan inspeksi dan
seberapa sering;b. bagaimana cara inspeksi dicatat;c. kriteria
inspeksi untuk tudung laboratorium, sepertii. pengujian kecepatan
muka, termasuk peralatan yang digunakan dan riwayatnya;ii. metode
pencatatan kecepatan;iii. jenis informasi yang akan dipasang pada
tudung; daniv. apakah ketinggian pintu geser maksimal akan ditandai
dan alasannya;d. kriteria untuk bekerja di atap dan di sekeliling
tumpukan;e. jadwal pemeliharaan kipas;f. jadwal pemeliharaan sistem
VAV;g. jadwal pemeliharaan alarm dan kontrol; danh. jadwal
pengawasan ulang untuk sistem ventilasi.
Pemeliharaan Sistem VentilasiBahkan sistem ventilasi terbaik
yang dibuat dan dipasang dengan paling hati-hati pun memerlukan
pemeliharaan rutin. Beberapa sistem ventilasi laboratorium menjadi
sangat kompleks sehingga mungkin merupakan gagasan yang bagus jika
memiliki tim khusus staf fasilitas yang berdedikasi pada
pemeliharaan sistem.a. Inspeksi dan pelihara semua sistem kendali
dan keselamatan lingkungan terkait fasilitas secara teratur,
termasuk kendali tekanan tudung laboratorium dan tekanan ruang,
alarm kebakaran dan asap, serta alarm dan monitor khusus untuk
gas.b. Evaluasi setiap laboratorium secara berkala untuk mengetahui
kualitas dan kuantitas ventilasi umumnya dan setiap kali dilakukan
perubahan, baik pada sistem ventilasi umum untuk gedung atau pada
beberapa aspek ventilasi lokal di dalam laboratorium. Jalur aliran
udara ke dan di dalam ruangan dapat ditentukan dengan mengamati
pola asap. Tidak boleh ada area yang memungkinkan udara tetap
statis atau memiliki kecepatan aliran udara sangat tinggi. Jika
ditemukan area stagnan, hubungi insinyur ventilasi, dan lakukan
perubahan yang sesuai pada sumber pasokan atau buang untuk
memperbaiki kekurangannya.c. Kecepatan udara yang dibuang dari
fasilitas laboratorium harus sebanding dengan kecepatan saat udara
pasokan masuk ke gedung. Jumlah pertukaran udara per jam di dalam
laboratorium dapat diperkirakan dengan membagi total volume
laboratorium (dalam meter kubik) dengan kecepatan keluarnya udara
buang (dalam meter kubik per detik). Untuk setiap lubang pembuangan
(missal tudung), hasil kali luas muka (dalam meter persegi) dengan
rata-rata kecepatan muka (dalam meter per detik) akan menghasilkan
kecepatan pembuangan untuk sumber tersebut (dalam meter kubik per
detik). Jumlah kecepatan untuk semua sumber pembuangan di
laboratorium menghasilkan kecepatan total keluarnya udara dari
laboratorium. Berkurangnya kecepatan aliran udara pasokan (mungkin
untuk menghemat energi) mengurangi jumlah pertukaran udara per jam
di dalam laboratorium, kecepatan muka tudung, dan kecepatan
penangkapan semua sistem ventilasi lokal lainnya.d. Aliran udara
biasanya diukur dengan anemometer atau velometer suhu. Alat ini
tersedia dari perusahaan pasokan keselamatan atau rumah pasokan
laboratorium. Kalibrasi dan penggunaan alat ini dengan benar dan
evaluasi data adalah disiplin yang berbeda. Konsultasikan dengan
ahli kesehatan industri atau insinyur ventilasi jika diduga terjadi
masalah ventilasi serius atau saat diperlukan keputusan tentang
perubahan yang sesuai pada sistem ventilasi untuk meraih
keseimbangan yang tepat antara udara pasokan dan udara buang.e.
Semua sistem ventilasi harus memiliki perangkat yang memungkinkan
pengguna memantau apakah seluruh sistem dan komponen pentingnya
berfungsi dengan baik. Manometer, indikator tekanan, dan perangkat
lainnya yang mengukur tekanan statis di dalam saluran udara
terkadang digunakan untuk mengurangi perlunya mengukur aliran udara
secara manual. Perangkat telltale dan perangkat sederhana lainnya
yang serupa juga bisa berfungsi sebagai indikator aliran udara.
Tentukan perlunya dan jenis perangkat pemantauan untuk
masing-masing kasus. Jika zat kimia memiliki sifat peringatan
sangat baik dan konsekuensi paparan berlebih minimal, sistem tidak
akan memerlukan kendali yang begitu ketat dibandingkan jika zat
tersebut sangat beracun atau memiliki properti peringatan yang
buruk.
VENTILASI RUANGANVentilasi adalah proses penyediaan udara segar
ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup
secara alamiah maupun mekanis. Tersedianya udara segar dalam rumah
atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu
ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded
maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan
Fungsi utama ventilasi dan jendela antara lain : Sebagai lubang
masuk dan keluar angin sekaligus sebagai lubang pertukaran udara
atau lubang ventilasi yang tidak tetap (sering berupa jendela atau
pintu); Sebagai lubang masuknya cahaya dari luar (sinar
matahari).
Agar udara dalam ruangan segar persyaratan teknis ventilasi dan
jendela sebagai berikut :
1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai
ruangan dan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan
ditutup) minimum 5% luas lantai, dengan tinggi lubang ventilasi
minimal 80 cm dari langit-langit.2. Tinggi jendela yang dapat
dibuka dan ditutup minimal 80 cm dari lantai dan jarak dari
langit-langit sampai jendela minimal 30 cm.3. Udara yang masuk
harud udara yang bersih, tidak dicemari oleh asap pembakaran
sampah, knaolpot kendaraan, debu dan lain-lain.4. Aliran udara
diusahakan cross ventilation dengan menempatkan lubang hawa
berhadapan antara dua dinding ruangan.Aliran udara ini diusahakan
tidak terhalang oleh barang-barang seperti almari, dinding,
sekat-sekat, dan lain-lain.5. Kelembaban udara dijaga antara 40%
s/d 70%.Prinsip utama : Menggerakan udara kotor dalam rumah atau di
tempat kerja, kemidian menggantikannya dengan udara bersih.Fungsi
lain adalah untuk mengurangi konsentrasi debu dan gas-gas yang
dapat menyebabkan keracunan, kebakaran dan peledakan.
Contoh ventilasi ruangan : Comfort VentilationContoh ventilasi
ini dengan digunakanyya Air Conditioner (AC) pada suatu ruangan.
Jenis ventilasi ini berfungsi menciptakan kondisi tempat kerja agar
menjadii nyaman, hangat bagi tempat kerja yang dingin, atau menjadi
sejuk pada tempat kerja yang panas.
Sementara pendapat serupa mengatakan, bahwa untuk memperoleh
ventilasi yang baik dapat dilaksanakan dengan cara : Ventilasi
alamiah, merupakan ventilasi yang terjadi secara alamiah, dimana
udara masuk kedalam ruangan melalui jendela, pintu, atau lubang
angin yang sengaja dibuat.
Ventilasi Mekanik, merupakan ventilasi buatan dengan
menggunakan: a. AC (Air Conditioner), yang berfungsi untuk menyedot
udara dalam ruang kenudian disaring dan dialirkan kembali dalam
ruangan
b. Fan (Baling-baling) yang menghasilkan udara yang dialirkan ke
depan
c. Exhauser, merupakan baling-baling penyedot udara dari dalam
dan luar ruangan untuk proses pergantian udara yang sudah
dipakai.
Faktor yang harus diperhatikan dalam membangun sistem ventilasi,
selain bentuk juga harus sangat diperhatikan kekuatan aliran dan
tata letak ventilasi. Letak ventilasi harus sesuai dengan priciples
of dilution ventilation, terutama untuk tempat kerja dengan resiko
paparan bahan kimia.Berdasarkan standar Industrial ventilation, a
manual of recommended pratice (ACGIH, 1984) kecepatan aliran udara
secara umum untuk tempat dimaksud lebih dari 75 fpm. Sedangkan
detail tata letak tata letak ventilasi sebagimana gambar berikut
:
REFERENSI:http://hibaru-online.indonetwork.co.id/4794792/dm900-alat-pembersih-udara-dalam-ruangan-ditempatkan-di.htm
http://19design.wordpress.com/2011/04/23/mengenal-lebih-jauh-sistem-ventilasi/
Setiadi, Tjandra. Prof.Pengelolaan Limbah Industri, Bandung:
ITB.Suryana, Apraya.Laporan Kerja Praktek PT. Indonesia Power
Suralaya[tidak
dipublikasikan]http://en.wikipedia.org/wiki/Sewage_treatment
http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-limbah-gas/
http://rieko.wordpress.com/2009/03/17/pencemaran-udara-oleh-industri-dan-penanggulangannya/
http://cleanairindonesia.blogspot.com/2013/05/pembersih-udara-kotor-di-rumah.htmlhttps://www.facebook.com/UdaraSejukSehat/posts/233644266750793http://www.thegreenhead.com/2007/08/nanobreeze-filterless-nanotechnology-air-purifier.php
http://santii.blog.uns.ac.id/2010/02/28/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-laboratorium/