DESAIN DAN UJI COBA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM PADA MATERI STRUKTUR ATOM OLEH AYU NOVITA SARI NIM. 11417203366 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1441 H/2019 M
DESAIN DAN UJI COBA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM PADA MATERI
STRUKTUR ATOM
OLEH
AYU NOVITA SARI
NIM. 11417203366
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1441 H/2019 M
DESAIN DAN UJI COBA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM PADA MATERI
STRUKTUR ATOM
Skripsi
diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Oleh
AYU NOVITA SARI
NIM. 11417203366
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1441 H/2019 M
iii
PENGHARGAAN
الرحيمبسمهللالرحمن
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selanjutnya, shalawat beriring salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad
Sholollahu’alaihiwasallam yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah
menuju alam yang penuh cahaya keimanan dan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini berjudul “Desain dan Uji Coba Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Terinetgrasi Nilai-Nilai Islam pada Materi Struktur Atom”. Penulisan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari banyak mendapatkan
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini,
terutama oleh dua sosok luar biasa, Ayahanda tercinta Busri dan Ibunda tersayang
Nur’aini yang dengan tulus dan tiada henti memberikan doa dan dukungan
sepenuh hati selama penulis menempuh pendidikan di UIN SUSKA Riau. Serta
keempat saudara laki-lakiku Ril Efendi, Riko Yarkado, Ari Saputra dan Irwandi
dan satu-satunya adik perempuanku Mutiara Sari yang tak henti memberikan do’a,
motivasi dan dorongan baik materil maupun moril selama penulis kuliah di UIN
SUSKA Riau.
Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin S.Ag., M.Ag., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Beserta Wakil Rektor I Dr. Drs. H.
Surya A Jamrah, M.Ag., dan Wakil Rektor III Drs. H. Promadi, M.A, Ph.D.,
yang telah memimpin UIN Suska Riau dengan sangat baik sehingga segala
urusan di setiap fakultas maupun di jurusan dapat berjalan denga lancar.
2. Dr. H. Muhammad Syaifuddin, S.Ag., M.Ag., selaku Dekan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Drs. Alimuddin, M.Ag., Selaku Wakil Dekan I ,
iv
Dr. Dra. Rohani, M.Pd., selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Drs. Nursalim, M.Pd.,
selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Dr. Yenni Kurniawati S.si, M.Si. dan Kasmiati, S.Pd.I., M.A., selaku Ketua
dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Kimia beserta seluruh staff yang telah
membantu memudahkan penulis dalam setiap kegiatan administrasi jurusan.
4. Dewan penguji Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
5. Elvi Yenti, S.Pd., M.Si., selaku Penasehat Akademis dan Pangoloan Soleman
Ritonga, S.Pd., M.Si., selaku dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran beliau untuk membimbing, memberikan kemudahan
serta memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi
ini hingga selesai.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Kimia, Pangoloan Soleman Ritonga, S.Pd.,
M.Si., Lazulva, M.Si., Arif Yasthophi, S.Pd., M.Si., Dr. Yenni Kurniawati
M.Si., Dra. Fitri Refelita, M.Si., Miterianifa, M.Pd., Lisa Utami, S.Pd., M.Si.,
Zona Octarya, M.Si., Elvi Yenti, S.Pd., M.Si., Yuni Fatisa, M.Si., Yusbarina,
M.Si., Heppy Okmarisa, M.Pd., Neti Afrianis, M.Pd., dan dosen-dosen lainnya
yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama penulis duduk
dibangku perkuliahan. Dosen-dosen yang luar biasa dengan ilmu yang luar
biasa
7. Fajrina Fauziah, S.Pd., sebagai guru bidang studi kimia dan seluruh majelis
guru MA Darul Hikmah Pekanbaru yang telah banyak memberikan bantuan
selama penulis melakukan penelitian.
8. Terima kasih kepada peserta didik Madrasah Aliyah Darul Hikmah Kelas X
MIPA Putri 1 yang telah membantu penulis dalam penelitian.
9. Terimakasih kepada teman seperjuangan Ade Silvia, Bella Pratiwi, Andini
Asdalin, Andini Saputri, Jummiyati Rahmadani, Yunsi Karsi, yang lebih
kurang 4 tahun lamanya kita berjuang untuk sampai dititik ini dengan penuh
suka duka, semoga menjadi teman dunia akhirat. Salah satu kebahagiaan
dalam hidup dapat mengenal kalian.
v
10. Terimakasih kepada teman-teman di Apotek Keluarga yang selalu mensupport
dan mendo’akan agar tahapan demi tahapan berjalan dengan baik. Love you
guys.
11. Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kimia periode
2016-2017.
12. Keluarga besar Pendidikan Kimia khususnya Kimia A yang telah banyak
memberikan semangat kepada penulis.
13. Rekan-rekan seperjuangan seluruh angkatan 2014
14. Teman PPL SMK N 2 Pekanbaru Rezky, Amanda, Widya, Mei, Yasminto,
Ikhsan, Herry, Kak Gebby, Wahyudi, Tsaqifah, Tiara.
15. Teman KKN Desa Tanjung Mas Auliatul Rahma, Yunita Angriani, Putri
Ramadhani, Alifiah Zahratul Aini, Anna Putri Yusella, Sumiati, Ryan Nurvika
Sari, Hasan Asari, Ismawardi, Yuli Asman, Deddy Yulianto, Nuh Asep Satria
16. Keluarga besar pendidikan kimia dan almamaterku UIN SUSKA RIAU.
Do’a dan harapan penulis semoga Allah membalas kebaikan semua pihak.
Jazakumullah Khairon atas bantuan yang telah diberikan. Kemudian, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini ke
arah yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin
Pekanbaru, November 2019
Ayu Novita Sari
11417203366
vi
PERSEMBAHAN
الرحيمبسمهللالرحمن
Segala Puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla
Dengan pujian yang sebanyak-banyaknya lagi diridhaiNya
Engkau Yang Maha Penyayang terhadap makhlukmu..
Sehingga rahmatMu mengalahkan murkaMu..
Mahasuci Engkau dengan Ilmu Yang Maha Luas yang Engkau miliki..
Sedangkan aku hanyalah makhlukMu yang lemah..
Aku hanyalah makhlukMu yang selalu berharap petunjukMu..
Maka tunjukilah aku menuju jalanMu yang lurus dengan ilmu
Dengan KitabMu dan Sunnah RasulMu..
Walaupun aku tau bahwa:
“Dan Tidaklah Kalian Diberi Ilmu Melainkan Sedikit” (QS Al-Isra:85)
Maka terimalah tulisan kecilku ini sebagai amalan yang mengharapkan
perjumpaan denganMu…
Rasulullah, dia adalah satu-satunya panutan dalam segala hal
Yang telah divalidkan oleh Yang Maha Pencipta didalam KitabNya..
“Sungguh Telah Ada Bagimu Pada Diri Rasulullah Suri Tauladan Yang Baik”
(Al-Ahzab: 21)
Hal itu karena….
“Dan Tidaklah Yang Diucapkannya (Al-Qur’an) Itu Menurut Kemauan Hawa
Nafsunya. Tidak Lain Hanyalah Wahyu Yang Diwahyukan”(An-Najm: 3-4)
Ibu..
Engkau adalah seorang yang selalu memberikan doamu untuk anakmu..
Walaupun tatkala siang terhalang gunung, dan malam terhalang gelap..
vii
Sosok yang selalu bersabar, walaupun aku banyak menantang..
Selalu menasehati dengan ikhlas, walaupun terkadang rasa jengkel muncul
dalam diriku..
Ayah....
Sosok yang selalu menyemangatiku
Sosok yang mengajariku banyak hal
Sosok yang sangat berjasa dalam hidupku
Ayah dan ibu tersayang....
Jasamu takkan bisa kubalas, takkan bisa kuganti
Walaupun aku menulis seribu buku..
Hanya doa yang bisa kupanjatkan kepada Tuhanku..
Semoga Dia berkenan menempatkanmu di SyurgaNya yang tinggi..
Ayah dan ibu tersayang....
Maafkan segala kesalahan putrimu ini yang pernah mengecewakanmu
Terima kasih atas segala yang telah kalian berikan kepadaku,
Kupersembahkan tulisan ini untukmu,
Adik-adik ku tercinta....
Semoga tulisan yang ku tulis ini bisa menjadi contoh dan motivasi untuk kalian.
Jadilah orang yang lebih baik dan teruslah kejar mimpi-mimpi mu
Buatlah ayah dan ibu bangga memiliki kita.
viii
ABSTRAK
Ayu Novita Sari, (2019) : Desain dan Uji Coba Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) terintegrasi Nilai-Nilai Islam pada Materi
Struktur Atom.
Lemahnya karakter islami peserta didik Indonesia saat ini membuat peserta
didik tidak memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan lingkungan. Hal ini
tidak sejalan dengan tujuan pendidikan yaitu membentuk peserta didik yang memiliki
kecakapan intelektual dan spiritual. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan adalah dengan mengintegrasikan pembelajaran kimia dan islam dalam
LKPD. Penelitian pengembangan LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi
struktur atom ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui tingkat validitas LKPD terintegrasi
nilai-nilai Islam pada materi struktur atom yang telah didesain, (2) Mengetahui tingkat
praktikalitas LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom yang telah
didesain. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model
pengembangan 4D (Define, design, Develope dan Desseminate), namun hanya sampai
pada tahap ketiga yaitu tahap Pngembangan (Develope). Penelitian ini dilaksanakan di
MA Darul Hikmah terhadap peserta didik kelas X MIPA 1 Putri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom
memperoleh persentase validitas ahli materi, ahli agama islam, ahli media
pembelajaran berturut-turut sebesar 84,07%, 82% dan 83,63% dengan kriteria sangat
valid. Untuk persentase praktikalitas dari guru kimia dan respon peserta didik berturut-
turut 83,33% dan 87,07% dengan kriteria sangat praktis. Dapat disimpulkan LKPD
terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom sangat valid dan sangat praktis
digunakan sebagai bahan ajar.
Kata Kunci : Pengembangan, LKPD, Integrasi Islam, Atom.
ix
ABSTRACT
Ayu Novita Sari, (2019): The Designing and Testing Student Worksbook
Integrated Islamic Values on Atomic Structure Lesson
The weak of Islamic character in Indonesia today make a student had not responsibility
to herself and environment. It is not line to the aim of education. they were forming
students who had intellectual and spiritual skills. One of way to achieve the aim of
education by integrating learning media chemical and islamic in student worksbook.
This research aimed at knowing: 1) the validity of student workbook integrated Islamic
values on atomic structure material that has been designed, 2) the practicality of student
workbook integrated Islamic values on atomic structure material that has been
designed. This research was a research and development (R&D) with 4D development
styles (define, design, develop and disseminate). However, it was only to reach the
third stage that was develop. This research was conducted at Islamic senior high school
of Darul Hikmah. The subjects of the research were the X MIPA students. The result
of this research showed that student workbook integrated Islamic values on atomic
structure material obtained the validity percentage of expert of material, expert of
Islamic, expert of learning media was 84.07%, 82% and 83.63% in very valid category.
The practicality percentage of chemistry teacher and the student responses were
83.33% and 87.07% in very practical category. it could be concluded that student
worksbook integrated Islamic values on atomic structure material was very valid and
practical to be used as teaching materials.
Keywords: Development, Student Workbook, Islamic Integration, Atomic
x
ملخص
املؤسسة على اإلسالمية املتكاملة عمل التالميذ ورقة(: تصميم 9102أيو نوفيتا ساري، ) .الرتكيب الذري مادةيف وجتربتها
على ةاإلسالمية املتكامل املؤسسة على التالميذعمل ورقة يهدف البحث عن تطوير
املؤسسة على التالميذعمل ورقة( معرفة مستوى صالحية 1مادة الرتكيب الذري إىل: )( معرفة مستوى التطبيق 2الذري اليت مت تصميمها، )على مادة الرتكيب اإلسالمية املتكاملة
الرتكيب الذري اليت مت مادةيف اإلسالمية املتكاملة املؤسسة على التالميذعمل ورقة العملينشر، التطوير و التصميم و التحديد و النموذج تطوير ب يتصميمها. هذا البحث حبث تطوير
دار احلكمة درسةمر. مت إجراء هذا البحث يف مرحلة التطويهي ولكن إىل املرحلة الثالثة فقط، . 1تلميذات الصف العاشر من قسم الرايضيات والعلوم الطبيعية الثانوية اإلسالمية لدى
اإلسالمية املتكاملة يف مادة الرتكيب املؤسسة على التالميذعمل ورقة أظهرت النتائج أن سائلو خرباء الدينيني اإلسالميني وخرباء و الذري حصلت على نسبة صالحية خرباء املادة
. ابلنسبة العملية جداعاي ر صاحلة مب ٪ 78.38و ٪ 72و ٪ 70.48على التوايل التعليمعاي ر عملية مب ٪ 87.07و ٪ 78.88على التوايل التالميذ استجابةالكيمياء و من مدرس
يف مادة الرتكيب ملتكاملةاإلسالمية ا املؤسسة على التالميذعمل ورقة . خنلص إىل أنجدا .تعليممادة الالستخدامها ك جداالذري صاحلة جدا وعملية
.عمل التالميذ، اإلسالمية املتكاملة، الرتكيب الذري ورقةالتطوير، : األساسيةالكلمات
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN .................................................................................................... i
PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
PENGHARGAAN ................................................................................................. iii
PERSEMBAHAN................................................................................................... vi
ABSTRAK .............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Penegasan Istilah ......................................................................... 8
C. Permasalahan ............................................................................. 9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 10
E. Spesifikasi Produk ..................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 13
A. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................ 13
B. Struktur Atom ........................................................................... 22
C. Penelitian Relevan ..................................................................... 36
D. Konsep Operasional .................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 43
A. Tepat dan Waktu Penelitian ....................................................... 43
B. Objek dan Subjek Penelitian ..................................................... 43
C. Rancangan Penelitian ................................................................. 44
D. Prosedur Penelitian .................................................................... 45
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 47
F. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 48
xii
G. Teknik Analisis Data .................................................................. 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 54
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................... 54
B. Hasil Penelitian .......................................................................... 55
C. Pembahasan ................................................................................ 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 111
A. Kesimpulan ................................................................................ 111
B. Saran .......................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perkembangan Model Atom........................................................... 22
Gambar 4.1 Desain Cover Depan ...................................................................... 63
Gambar 4.2 Desain Cover Belakang ................................................................ 63
Gambar 4.3 Desain Muqqadimah ..................................................................... 64
Gambar 4.4 Desain Daftar Isi ............................................................................ 64
Gambar 4.5 Desain Peta Kedudukan LKPD. .................................................... 64
Gambar 4.6 Desain Deskripsi dan Manfaat LKPD ........................................... 64
Gambar 4.7 Desain Petunjuk Penggunaan LKPD.............................................. 65
Gambar 4.8 Desain Peta Konsep ....................................................................... 65
Gambar 4.9 Desain Awal Sub Materi ............................................................... 66
Gambar 4.10 Tahap Mengamati .......................................................................... 67
Gambar 4.11 Tahap Menanya ............................................................................. 67
Gambar 4.12 Tahap Mengumpulkan Informasi .................................................. 68
Gambar 4.13 Tahap Mengasosiasikan ................................................................ 69
Gambar 4.14 Tahap Mengkomunikasikan .......................................................... 69
Gambar 4.15 Desain Al-Hikmah ......................................................................... 70
Gambar 4.16 Desain Uswatun Hasanah .............................................................. 70
Gambar 4.17 Desain Tahukah Kamu ................................................................. 71
Gambar 4.18 Desain Glosarium .......................................................................... 72
Gambar 4.19 Desain Uji Kompetensi ................................................................ 72
Gambar 4.20 Desain Daftar Pustaka .................................................................. 73
Gambar 4.21 Desain Kunci Jawaban .................................................................. 73
Gambar 4.22 Grafik Hasil Validasi Ahli Materi ............................................... 76
Gambar 4.23 Perbaikan pada KI 3 dan KI 4 ...................................................... 77
Gambar 4.24 Penambahan Body Note ................................................................ 77
Gambar 4.25 Penambahan Materi (Bilangan-bilangan Kuantum) ....................... 78
Gambar 4.26 Perbaikan Glosarium .................................................................... 79
Gambar 4.27 Perbaikan Latihan (Uji Kompetensi) ........................................... 79
Gambar 4.28 Perbaikan Daftar Pustaka .............................................................. 80
xiv
Gambar 4.29 Penambahan Kalimat Motivasi ................................................... 81
Gambar 4.30 Penambahan Contoh Soal ............................................................ 81
Gambar 4.31 Kunci Jawaban Uji Kompetensi LKPD ...................................... 82
Gambar 4.32 Grafik Hasil Validasi Ahli Media ................................................ 83
Gambar 4.33 Perbaikan Cover Depan LKPD ................................................... 85
Gambar 4.34 Perbaikan Cover Belakang LKPD ............................................... 86
Gambar 4.35 Penambahan Bagian Muqqadimah ............................................... 86
Gambar 4.36 Perbaikan Daftar Isi LKPD ......................................................... 87
Gambar 4.37 Perbaikan Peta Kedudukan LKPD ............................................... 88
Gambar 4.38 Perbaikan Deskripsi dan Manfaat LKPD .................................... 89
Gambar 4.39 Perbaikan Petunjuk Penggunaan LKPD ...................................... 90
Gambar 4.40 Perbaikan Peta Konsep ................................................................ 90
Gambar 4.41 Perbaikan Tampilan Awal Pertemuan ......................................... 91
Gambar 4.42 Perbaikan pada Bagian Integrasi Islam (Al-Hikmah) ................... 92
Gambar 4.43 Perbaikan pada Bagian Integrasi Islam (Uswatun Hasanah) ........ 92
Gambar 4.44 Perbaikan pada Bagian Mengamati .............................................. 93
Gambar 4.45 Perbaikan pada Bagian Menanya ................................................. 93
Gambar 4.46 Perbaikan pada Bagian Mengumpulkan Informasi ...................... 94
Gambar 4.47 Perbaikan pada Bagian Mengasosiasi .......................................... 94
Gambar 4.48 Perbaikan pada Bagian Mengkomunikasikan ............................... 95
Gambar 4.49 Grafik Hasil Validasi Ahli Agama Islam .................................... 96
Gambar 4.50 Grafik Hasil Penilaian Guru .......................................................... 98
Gambar 4.51 Grafik Hasil Penilaian Peserta Didik .......................................... 100
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Angket Validasi oleh Ahli Materi Pembelajaran ...................... 49
Tabel 3.2 Skala Angket Validasi oleh Ahli Media Pembelajaran ....................... 49
Tabel 3.3 Skala Angket Validasi Oleh Ahli Agama Islam ................................ 49
Tabel 3.4 Skala Angket Praktikalitas Guru Kimia ............................................. 50
Tabel 3.5 Skala Angket Respon Peserta Didik .................................................... 50
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Uji Validitas LKPD ....................................................... 52
Tabel 3.7 Kriteria Hasil Uji Praktikalitas LKPD ................................................ 53
Tabel 4.1 Hasil Analisis Wawancara ................................................................. 56
Tabel 4.2 Hasil Validasi LKPD Oleh Ahli Materi ............................................... 75
Tabel 4.3 Saran dan Tindakan Hasil Validasi Materi ........................................ 76
Tabel 4.4 Hasil Validasi LKPD Kimia Oleh Ahli Media Pembelajaran.............. 82
Tabel 4.5 Saran dan Tindakan Hasil Validasi Media Pembelajaran .................. 84
Tabel 4.6 Hasil Validasi LKPD oleh Ahli Agama Islam ..................................... 95
Tabel 4.7 Hasil Praktikalitas LKPD Kimia Oleh Ahli Guru Kimia MA Darel
Hikmah .............................................................................................. 97
Tabel 4.8 Hasil Praktikalitas LKPD Kimia Oleh Peserta Didik MA Darel Hikmah
............................................................................................................ 99
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A SILABUS
Lampiran A1 Silabus ........................................................................................ 117
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran B1 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Materi ...................................... 119
Lampiran B2 Angket Validasi Ahli Materi ..................................................... 120
Lampiran B3 Deskripsi Butir Angket Penilaian Ahli Materi ......................... 126
Lampiran B4 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Agama Islam .......................... 129
Lampiran B5 Angket Validasi Ahli Agama Islam ......................................... 131
Lampiran B6 Deskripsi Butir Angket Penilaian Agama Islam ....................... 135
Lampiran B7 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Media Pembelajaran ................ 136
Lampiran B8 Angket Validasi Ahli Media Pembelajaran ............................... 137
Lampiran B9 Deskripsi Butir Angket Penilaian Ahli Media .......................... 142
Lampiran B10 Kisi-Kisi Angket Praktikalitas Guru Kimia .............................. 145
Lampiran B11 Angket Praktikalitas Guru Kimia .............................................. 146
Lampiran B12 Deskripsi Butir Angket Praktikalitas Guru Kimia ................... 143
Lampiran B13 Kisi-Kisi Angket Respon Peserta Didik .................................... 150
Lampiran B14 Angket Respon Peserta Didik ................................................... 153
Lampiran B15 Deskripsi Butir Angket Respon Peserta Didik .......................... 156
LAMPIRAN C ANALISIS DAN HASIL
Lampiran C1 Hasil Penilaian Lembar Validasi Ahli Materi ............................. 157
Lampiran C2 Perhitungan Data Hasil Validasi Oleh Ahli Materi .................... 159
Lampiran C3 Hasil Penilaian Lembar Validasi Ahli Agama Islam ................. 163
Lampiran C4 Perhitungan Data Hasil Uji Validasi Oleh Ahli Agama ............. 164
Lampiran C5 Hasil Penilaian Lembar Validasi Ahli Media ............................. 167
Lampiran C6 Perhitungan Data Hasil Uji Validasi Oleh Ahli Media ............... 169
Lampiran C7 Hasil Penilaian Lembar Praktikalitas Oleh Guru Kimia ............ 172
Lampiran C8 Perhitungan Data Hasil Uji Praktikalitas Oleh Guru Kimia ...... 173
Lampiran C9 Hasil Penilaian Uji Praktikalitas Oleh Peserta Didik ................. 176
xvii
Lampiran C10 Perhitungan Data Hasil Uji Praktikalitas Oleh Peserta Didik .... 178
LAMPIRAN D NAMA VALIDATOR DAN DOKUMENTASI
Lampiran D1 Nama Validator Dan Guru ............................................................. 179
Lampiran D2 Dokumentasi .................................................................................. 180
Lampiran D3 Kerangka/Desain LKPD ................................................................ 181
LAMPIRAN E LKPD
LAMPIRAN F SURAT-SURAT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan yaitu
memperbaharui kurikulum pendidikan yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013
bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Melalui perubahan kurikulum ini pemerintah memberikan arahan
bahwa pembelajaran sains harus dikaitkan dengan nilai-nilai yang dapat
membentuk karakter peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu
membentuk peserta didik yang cerdas intelektual dan taat terhadap perintah
Allah SWT. Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan
mengintegrasikan nilai-nilai islam pada materi pembalajaran khusunya materi
kimia.
Mengintegrasikan nilai-nilai islam kedalam pembelajaran kimia adalah
suatu upaya untuk membentuk peserta didik yang disiplin, jujur, bertanggung
jawab, dan meningkatkan ketakwaan mereka terhadap Allah SWT. Menurut
Abuddin Nata, ada enam implikasi ayat-ayat Al-Qur’an kedalam pendidikan
salah satunya yaitu pengajaran berbagai ilmu pengetahuan dalam proses
pendidikan yang sesuai dengan ajaran Al- Qur’an akan menjauhkan manusia
2
dari sikap takabur, sekuler dan ateistik.1 Selain itu, integrasi nilai-nilai islam
kedalam mata pelajaran umum seperti kimia suatu langkah untuk
menindaklanjuti berbagai problematika pendidikan terkait lemahnya karakter
islami peserta didik Indonesia saat ini.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia sekarang ini banyak
menghasilkan lulusan yang cerdas dalam intelektual namun lemah dalam
perilaku. Terjadinya tawuran antar pelajar, tawuran antar mahasiswa, antar
warga desa yang satu dengan yang lain, penyalahgunaan narkoba, dan obat-
obat terlarang, pergaulan bebas antar pelajar atau mahasiswa, tindakan
kekerasan peserta didik senior terhadap yuniornya, kekerasan dalam rumah
tangga, menjamurnya perbuatan korupsi dikalangan pejabat, dan berbagai
tindak kriminal lainya, semua itu mengindikasikan telah tergusurnya nilai-nilai
luhur keagamaan dari bangsa ini, dan jika dibiarkan, hal ini akan
menghantarkan bangsa ini menunju kehancurannya.2
Data dan fakta tentang kasus pelanggaran moral yang dirilis media
semakin megkhawatirkan. Tingkat pengguna narkoba di kalangan remaja di
Indonesia sangat memprihatinkan. Badan Narkotika Nasional (BNN)
mengungkapkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba terus meningkat
dikalangan remaja. Dari 2,21% (4 juta orang) pada tahun 2010 menjadi 2,8%
(sekitar 5 juta orang) pada tahun 2011. Pergaulan dan seks bebas yang
1 Abuddin Nata, Tafsir ayat-ayat pendidikan (Tafsir al-ayat Al-Tarbawiy), Jakarta: Rajawali
Pers, 2014, hlm 170. 2 Nurhusnul Khatimah, Pengaruh Integrasi Nilai-Nilai Imtaq Pada Materi, Jurnal Pengkajian
Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530,
2014, hlm. 294.
3
mengakibatkan semakin meningkatnya pengidap HIV/AIDS berada pada
peringkat kedua. Peringkat ketiga adalah tawuran antar pelajar semakin
meningkat dibanding tahun sebelumnya.3
Ketiga kasus tersebut merupakan bukti terkait lemahnya karakter
peserta didik Indonesia saat ini. Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi hal tersebut yaitu dengan menyisipkan nilai-nilai Islam dalam
pembelajaran sains khususnya dalam pembelajaran kimia. Pemahaman
integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran kimia tersirat dalam Al-Qur’an
dan Hadits. Al-Qur’an tidak mempertentangkan antara sains dan agama.
Bahkan dalam banyak ayatNya ditekankan agar manusia senantiasa
memikirkan kejadian di alam untuk memperteguh keyakinan agamanya,
sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an Surah Ali-Imran ayat 190-191:
Artinya:
“190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal. 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.”
3 Darmansyah, Teknik Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial dalam Pendidikan Karakter di
Sekolah Dasar 08 Surau Gadang Nanggalo, Jurnal Al-Ta’lim, Vol. 21 No. 1 Februari 2014, 2014,
hlm. 10.
ولي ت لأ ف ٱليل وٱلنهار لي ت وٱلرض وٱختل ى م إن في خلق ٱلس
ة ما وقعىدا وعلى جنىتهم ١٩٠ٱللث قي ٱلذيه يذكزون ٱلل
ت وٱلرض رتنا ما خ ى م طل ويتفكزون في خلق ٱلس ذا ت لقت ه
نك فقنا عذاب ٱلنار ١٩١سثح
4
Ilmu kimia merupakan rumpun dari ilmu sains yang tidak terlepas
dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya yaitu apapun yang kita
gunakan terbuat dari unsur-unsur kimia. Berkaitan dengan mengintegrasikan
nilai-nilai islam dalam pembelajaran kimia. Dalam ilmu kimia banyak terdapat
materi-materi yang mengandung nilai-nilai keindahan dan keteraturan yang
pada akhirnya mengarah kepada peng-Agungan sang Pencipta serta jika dapat
menggali lebih dalam lagi hakikat makna dibalik peristiwa-peristiwa kimia
tersebut, maka akan diperoleh banyak sekali nilai-nilai islam yang sangat
diperlukan oleh peserta didik sebagai bekal hidup didunia.4
Salah satu materi dalam ilmu kimia yang dapat diintegrasikan dengan
nilai-nilai islam adalah materi struktur atom. Struktur atom adalah materi kimia
yang dalam kurikulum 2013 termasuk dalam kompetensi dasar 3.2 yang
diperoleh oleh peserta didik kelas X semester ganjil. Dalam pembelajaran kimia
struktur atom adalah materi dasar yang harus dipahami oleh peserta didik.
Dalam materi struktur atom terdapat informasi terkait teori-teori penemuan
atom, penyusun atom, serta sistem periodik unsur. Pengalaman dan pengamatan
menujukkan bahwa ilmu kimia cukup sulit karena yang dibahas adalah hukum
an teori tentang atom dan molekul yang tidak dapat dilihat, yang ditangkap
hanyalah gejala yang ditimbulkan oleh atom dan molekul tersebut.5 Maka dari
itu untuk membantu peserta didik memahami materi ini perlu di integrasikan
4Agung Nugroho Catur Saputro, Pengintegrasian Nilai-Nilai Relegius Dalam Buku
Pelajaran Kimia SMA/MA Sebagai Metode Alternatif Membentuk Karakter Insan Mulia Pada
Siswa”, Surakarta : Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya Menuju Pembangunan
Karakter, 2011, hlm.306. 5 Nurhusnul khotimah, op. cit., hlm. 295.
5
dengan nilai-nilai islam dan contoh-contoh yang dekat dengan kehidupan
peserta didik sehari-hari.
Dengan mengintegrasikan materi struktur atom dengan nilai-nilai islam
akan membantu guru untuk mencapai kompetensi inti yang pertama yaitu
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Materi struktur
atom salah satu materi yang memilki banyak peluang untuk menanamkan
nilai-nilai islam kedalamnya. Salah satunya yaitu tentang atom. Adapun contoh
integrasi nilai-nilai islam dalam materi struktur atom yaitu atom merupakan
penyusun dari unsur, unsur-unsur yang digabung akan menjadi suatu molekul,
molekul-molekul yang digabung akan membentuk suatu senyawa, gabungan
dari beberapa senyawa akan membentuk zat, zat-zat yang digabung menurut
perbandingan tertentu akan membentuk sesuatu yang memiliki manfaat
misalnya obat-obatan. Dari uraian informasi ini menggambarkan bahwa
didalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk Allah SWT sepatutnya kita
memahami proses. Dalam menginginkan sesuatu tidak ada hal yang disebut
instan, semua memiliki proses. Seperti para ilmuwan yang menemukan atom,
tidak sedikit yang gagal tidak hanya sekali. Namun, mereka tetap memiliki
sikap pantang menyerah. Dan hal yang diperoleh tidak akan pernah melupakan
proses yang dijalani. Nilai-nilai islam seperti ini yang akan dituangkan
kedalam bahan ajar salah satunya yaitu lembar kerja peserta didik.
Lembar kerja peserta didik adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
6
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya. Dari beberapa jenis bahan ajar, lembar kerja peserta didik bisa
dijadikan suatu bahan ajar yang dapat digunakan oleh peserta didik ada maupun
tidak ada guru sehingga membantu guru dalam proses pembelajaran. Adapun
lembar kerja peserta didik biasanya memuat materi yang lengkap, baik
digunakan untuk mengajar, sesuai dengan kurikulum, uraiannya jelas dan
mudah dipahami, serta memuat tugas-tugas yang jelas.
Menurut Heppy Okmarisa, Ayi Darmana dan Retno Suyanti bahan ajar
yang terintegrasi dengan nilai-nilai islam memiliki pengaruh positif, pengaruh
dari bahan ajar yang telah dikembangkan disini karena bahan ajar terintegrsai
nilai spiritual mendorong siswa membentuk sikap positif terhadap kimia
dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.6 Hal ini sesuai dengan pendapat Saputro
yang menyatakan siswa tertarik untuk mempelajari kimia lebih mendalam
karena ilmu kimia bukanlah kumpulan rumus-rumus dan persamaan reaksi
yang harus dihapal untuk kemudian dilupakan setelah lulus sekolah, melainkan
ilmu yang mempelajari keindahandan keteraturan hukum-hukum llahi di alam
semesta.7
Saat ini lembar kerja peserta didik yang terintegrasi dengan nilai-nilai
islam belum tersedia diberbagai sekolah. Sebagian besar guru menggunakan
lembar kerja peserta didik yang berasal dari penerbit. Lembar kerja peserta
6 Heppy Okmarisa, Ayi Darmana dan Retno Suyanti, Implementasi Bahan Ajar Kimia
Terintegrasi Nilai Spiritual Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Berorientasi Kolaboratif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 8
No. 2, Agustus 2016, 130-135, 2016, hlm. 132. 7 Agung Nugroho Catur Saputro, op.cit., hlm. 308.
7
didik yang berasal dari penerbit belum terintegrasi dengan nilai-nilai islam
secara keseluruhan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Akhmad, data
yang diperoleh dari observasi lapangan beberapa lembar kerja peserta didik
yang digunakan, diketahui isinya tidak sesuai silabus dan Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan dengan kurikulum yang berlaku
saat ini. Ketidaksesuaian itu terjadi pada struktur penulisan, materi yang
disajikan terlalu berbelit-belit sehingga melenceng dengan pencapaian
konpetensi belajar peserta didik, alat dan bahan yang digunakan tidak sesuai
dengan kondisi yang ada disekolah.8 Sehingga lembar kerja peserta didik belum
dapat sepenuhnya membantu peserta didik dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil studi awal di Madrasah Aliyah (MA) Darel Hikmah
Pekanbaru bahwa 80% peserta didik suka dengan kegiatan membaca, peserta
didik suka dengan buku yang penjelasannya banyak dan bergambar, peserta
didik belum mempunyai buku paket kimia dan LKPD, peserta didik lebih
senang mengerjakan tugas di rumah dengan buku paket kimia dan LKPD kimia
karena tersedia lembaran tugas dan materi, peserta didik belum pernah
mendengar kalimat integrasi nilai-nilai islam adapun yang sudah mendengarnya
bersumber dari penjelasan guru kimia, guru agama dan sebagian lagi membaca
artikel/al-qur’an/buku, peserta didik senang apabila terdapat buku atau LKPD
yang terintegrasi nilai-nilai islam dengan pembelajaran kimia karena dapat
membantu peserta didik dalam memahami islam dan kimia. Adapun hasil
8 Akhmad, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Lingkungan Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Pada Materi Pemisahan Campuran dan Analisis di SMK
Negeri 3 Kabupaten Banten, Makassar: Jurnal Chemistry Education Review, Vol.1 No.1, 2017,
hlm. 2.
8
wawancara dengan ibu Fajrina Fauzi, S.Pd. bahwa belum tersedianya lembar
kerja peserta didik yang terintegrasi dengan nilai-nilai islam. Saat ini bahan ajar
yang digunakan yaitu buku kimia dan media yang sering digunakan yaitu
power point. Guru sangat kesulitan menemukan lembar kerja peserta didik yang
terintegrasi dengan nilai-nilai islam. Menurutnya, lembar kerja peserta didik
yang terintegrasi dengan nilai-nilai islam akan memudahkan peserta didik
dalam memahami ilmu kimia yang sebagian bersifat abstrak.
Lembar kerja peserta didik yang selama ini digunakan belum dapat
memfasilitasi peserta didik untuk menumbuhkan nilai-nilai islam pada diri
peserta didik. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang: “Desain dan Uji Coba Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Terintegrasi Nilai-Nilai Islam pada Materi
Struktur Atom”
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian, maka
perlu adanya penegasan istilah, yaitu :
1. Ilmu kimia adalah bagian ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang
komposisi dan struktur zat kimia serta hubungan keduanya dengan sifat zat
tersebut. Komposisi zat menyatakan perbandingan unsur yang membentuk
zat tersebut.9
2. Secara leksikal integrasi berasal dari kata Inggris yaitu integration dari kata
kerja integrate yang berarti menggabungkan, menyatupadukan,
9 Syukri S, Kimia Dasar 1, Bandung: ITB, 1999, hlm. 1.
9
mempersatukan, atau mengintegrasikan. Makna leksikal dari kata integrasi
ini dapat diartikan sebagai penggabungan aatau penyatuan beberapa hal
menjadi satu kesatuan yang solid dan utuh serta tidak dapat dipisah-
pisahkan.10
3. LKPD merupakan salah satu bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.11
4. Struktur Atom adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang penemuan
atom, susunan atom, serta teori-teori atom.
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
permasalahan yang teridentifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Kurikulum 2013 menuntut lahirnya peserta didik yang memiliki
kecakapan intelektual dan kecakapan spiritual.
b. Lemahnya karakter islami peserta didik Indonesia menyebabkan
terjadinya berbagai kecurangan dan tindakan kriminalitas baik
dilingkungan sekolah ataupun masyarakat.
c. LKPD yang terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom
belum tersedia di sekolah saat ini .
10
Syahrullah Iskandar, Studi Al-Qur’an dan Inetgrasi Keilmuan : Studi Kasus UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya Vol. 1 No. 1, 2016, hlm. 87. 11
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahna Ajar, 2008, hlm. 6.
10
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan mencapai sasaran, maka peneliti
membatasi permasalahan yang terfokus pada;
a. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah LKPD yang
terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom.
b. Penelitian ini dilakukan untuk melihat validitas dan praktikalitas LKPD
terintegrasi nilai-nilai Islam.
c. Subjek dalam penelitian ini adalah ahli media, ahli materi, ahli agama
islam, ahli praktikalitas oleh guru di sekolah, dan peserta didik kelas X.
d. Penelitian ini menggunakan model pengembagan 4-D yang memiliki 4
tahapan yaitu Define (pendefinisian), Design (perencanaan), Develop
(pengembangan), dan Disseminate (penyebaran), namun penelitian ini
hanya dilakukan sampai tahap ketiga yaitu sampai pada tahapan
pengembangan produk uji coba terbatas.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana tingkat validitas LKPD terintegrasi nila-nilai Islam pada
materi struktur atom yang telah didesain?
b. Bagaimana tingkat praktikalitas LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada
materi struktur atom yang telah didesain ?
11
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan
penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui tingkat validitas LKPD terintegrasi nila-nilai Islam
pada materi struktur atom yang telah didesain;
b. Untuk mengetahui tingkat praktikalitas LKPD terintegrasi nilai-nilai
Islam pada materi struktur atom yang telah didesain.
2. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini:
a. Bagi Guru
LKPD yang merupakan produk penelitian ini dapat dijadikan
sebagai instrumen untuk membantu kegiatan pembelajaran peserta didik.
b. Bagi Peserta Didik
Dengan menggunakan LKPD ini peserta didik dapat belajar sendiri,
membantu peserta didik agar aktif dalam proses pembelajaran dan dapat
melibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran.
c. Bagi Peneliti
Menambah wawasan tentang mengembangkan LKPD ini untuk
bekal mengajar dan sebagai informasi untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut.
12
E. Spesifikasi Produk
Adapun spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Produk yang dibuat disesuaikan dengan kurikulum 2013.
2. Produk yang dihasilkan mampu menarik perhatian pesertaa didik dan
memotivasi peserta didik untuk belajar dengan atau tanpa adanya guru.
3. Produk yang dibuat menggunakan bahasa yang sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD) dan menggunakan kalimat yang jelas dan tidak
berbelit-belit.
4. Produk yang dibuat berisi petunjuk penggunaan, KI, KD, indikator
pembelajaran, tujuan pembelajaran, peta konsep.
5. Produk yang disajikan mengandung nilai-nilai islam yang terintegrasi
dengan materi struktur atom.
6. Materi yang terdapat dalam lembar kerja peserta didik disajikan dengan
ilustrasi yang ada atau dekat dengan pemikiran peserta didik.
7. Isi lembar kerja peserta didik dilengkapi dengan materi, uji kompetensi,
glosarium, informasi nilai-nilai islam, pojok ilmuwan islam, pesan-pesan
moral disetiap tugas.
8. Memuat pembahasan, contoh dan latihan yang berkaitan dengan materi
struktur atom.
9. Terdapat halaman depan dan halaman penutup sebagai sampul LKPD.
10.Kriteria penilaian kualitas lembar kerja peserta didik ini meliputi kelayakan
isi, kebahasaan, sajian dan kegrafisan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan sarana pembelajaran
yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas
peserta didik dalam proses belajar mengajar. Pada umumnya, LKPD berisi
petunjuk praktikum, percobaan yang bisa dilakukan dirumah, materi, dan
soal-soal latihan maupun segala bentuk petunjuk yang mampu mengajak
peserta didik beraktivitas dalam proses pembelajaran.13
Menurut Trianto LKPD adalah panduan peserta didik yang digunakan
untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar
kerja peserta didik dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan
aspek kognitif maupun panduan untuk semua aspek pembelajaran dalam
bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.14
LKPD merupakan salah
satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum, LKPD merupakan
perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung
pelaksanaan rencana pembelajaran. Lembar kerja peserta didik berupa
lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal soal (pertanyaan-
13
Herman, Aslim, Pengembangan LKPD Fisika Tingkat SMA Berbasis Keterampilan
Proses SAINS, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) Vol 4, Oktober 2015. hlm.
114. 14
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2012, hlm. 111.
14
pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik).15
LKPD merupakan
suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi,
ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang
harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar
yang harus dicapai.16
Berdasarkan definisi dari beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan
bahwa LKPD merupakan lembar kerja berupa panduan peserta didik yang
berisi informasi, pertanyaan, perintah dan intruksi dari guru kepada peserta
didik untuk melakukan suatu penyelidikan atau kegiatan dan memecahkan
masalah dalam bentuk kerja, praktek atau percobaan yang didalamnya
dapat mengembangkan semua aspek pembelajaran. Hal ini berarti melalui
LKPD peserta didik dapat melakukan aktivitas sekaligus memperoleh
semacam ringkasan dari materi yang menjadi dasar aktivitas tersebut. Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendikan (KTSP), lembar kerja peserta didik
dikenal dengan sebutan LKS, dalam LKS peserta didik akan mendapatkan
materi, ringkasan, dan tugas berkaitan dengan materi.
2. Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik
Mengajar dengan menggunakan LKPD semakin populer terutama
masa dekade terakhir ini. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan
LKPD antara lain:
a. Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar
15
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011, hlm. 7. 16
Dian Wijayanti, Sulistyo Saputro, dan Nanik Dwi Nurhayati, Pengembangan
Media Lembar Kerja Siswa Berbasis Hierarki Konsep Untuk Pembelajaran Kimia Kelas X
Pokok Bahasan Pereaksi Pembatas, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). Vol. 4 No. 2, 2015,
hlm. 16.
15
b. Membantu guru mengarahkan peserta didiknya untuk dapat
menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam
kelompok kerja
c. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses,
mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat peserta didik
terhadap alam sekitarnya
d. Dapat memudahkan guru memantau keberhasilan peserta didik untuk
mencapai tujuan belajar.17
3. Komponen Lembar Kerja Peserta Didik
Adapun komponen LKPD yaitu meliputi hal-hal berikut:
a. Nomor LKPD, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru
mengenal dan menggunakannya.
b. Judul kegiatan, berisi topik kegiatan sesuai KD
c. Tujuan, adalah tujuan belajar sesuai KD
d. Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka
dituliskan alat dan bahan yang diperlukan
e. Prosedur kerja, berisi petunjuk kerja untuk peserta didik yang berfungsi
mempermudah peserta didik melakukan kegiatan belajar.
f. Tabel data, berisi tabel dimana peserta didik dapat mencatat hasil
pengamatan atau pengukuran.
17
Pusfarani, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Model
Pembelajaran Berbasis Masalah yang Mengakomodasi Gender Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Materi Sains, Tesis Program Pascasarjana
Magister Keguruan IPA Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2016, hlm. 21.
16
g. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun peserta
didik melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi.18
4. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai panduan peserta didik di dalam melakukan kegiatan belajar,
seperti melakukan percobaan.
b. Sebagai lembar pengamatan, dimana LKPD menyediakan dan
memandu peserta didik menuliskan data hasil pengamatan.
c. Sebagai lembar diskusi, di mana LKPD berisi sejumlah pertanyaan
yang menuntun peserta didik melakukan diskusi dalam rangka
konseptualisasi.
d. Sebagai lembar penemuan (discovery), dimana peserta didik
mengekspresikan temuannya berupa hal-hal baru yang belum pernah ia
kenal sebelumnya.
e. Sebagai wahana untuk melatih peserta didik berpikir lebih kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
f. Meningkatkan minat peserta didik untuk belajar jika kegiatan belajar
yang dipandu melalui LKPD lebih sistematis, berwarna dan bergambar
serta menarik perhatian peserta didik.
18
Slamet Suyanto, Paidi, Insih Wilujeng, Lembar Kerja Siswa (LKS), Makalah yang
disampaikan dalam acara pembekalan guru daerah terluar dan tertinggal di Akademik
Angkatan Udara Yogyakarta tanggal 26 November-6 Desember 2011, 2011, hlm. 3.
17
5. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik
Langkah-langkah penyusunan lembar kerja peserta didik menurut Diknas, yaitu:
a. Melakukan Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum bertujuan untuk menentukan materi-materi
mana yang memerlukakan lembar kerja peserta didik. Dalam
menentukan materi kita harus melihat materi pokok, pengalaman
belajar serta materi yang akan diajarkan. Selanjutnya, kita cermati
kompeternsi yang harus dimiliki peserta didik.
b. Menyusun Peta Kebutuhan Lembar Kerja Peserta Didik
Peta kebutuhan lembar kerja peserta didik diperlukan untuk
mengetahui jumlah lembar kerja peserta didik. Langkah ini biasanya di
awali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.
c. Menentukan Judul Lembar Kerja Peserta Didik
Judul lembar kerja peserta didik ditentukan oleh kompetensi-
kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang
terdapat dalam kurikulum.
d. Penulisan Lembar Kerja Peserta Didik
Langkah-langkah penulisan LKPD yaitu sebagai berikut:
1) Merumuskan kompetensi dasar
2) Menentukan alat penilaian
3) Menyusun materi
18
4) Memperhatikan struktur lembar kerja peserta didik19
Struktur LKPD terdiri dari enam komponen yaitu judul, petunjuk
belajar (petunjuk peserta didik), kompetensi yang akan dicapai,
informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja dan
penilaian20
6. Syarat-syarat Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik
Penggunaan LKPD sangat besar peranannya dalam proses
pembelajaran. LKPD berkualitas baik bila memenuhi syarat penyusunan
LKPD yaitu sebagai berikut:
a. Syarat Didaktik
LKPD sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses
belajar mengajar memenuhi persyaratan didaktik, artinya LKPD harus
mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif, yaitu:
1) Mengajak peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.
2) Memperhatikan adanya perbedaan individual.
3) Memberikan pekanan pada proses untuk menemukan konsep-
konsep.
4) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
peserta didik.
5) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,
moral, dan estetika pada diri sendiri.
19
Andi Prasetwo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Yogyakarta: Diva
Press, 2011, hlm. 212. 20
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hlm. 24.
19
6) Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan
pribadi peserta didik.21
b. Syarat Konstruksi
Syarat ini berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan
kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKPD.
Yang pada hakikatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti
oleh pihak pengguna, yaitu peserta didik. Syarat-syarat konstruk
tersebut yaitu:
1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak
2) Menggunakan stuktur kalimat yang jelas
3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa. apalagi konsep yang hendak dituju merupakan
suatu yang kompleks, dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang
lebih sederhana dulu
4) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka.
5) Menyediakan ruang yang cukup untuk memberi keluasan pada
peserta didik untuk menulis dan mampu menggambarkan pada
LKPD.
6) Memberikan bingkai dimana peserta didik harus menuliskan
jawaban atau menggambar sesuai dengan yang diperintahkan. Hal
ini dapat juga mempermudahkan guru untuk memeriksa hasil kerja
peserta didik
21
Endang widjajanti, Kualitas Lembar Kerja Siswa, Pelatihan Penyusunan LKS
Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru
SMK/MAK, Yogyakarta: FMIPA UNY, 2008, hlm. 2.
20
7) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang
panjang tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat
yang terlalu pendek juga dapat mengandung pertanyaan
8) Gunakan lebih banyak ilustrasi dari pada kata-kata. Gambar lebih
dekat pada sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat
formal atau abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh peserta
didik
9) Dapat digunkan oleh peserta didik, baik yang lamban maupun yang
cepat
10) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber
motivasi
11) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
Misalnya kelas, mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama
anggota kelompok, tanggal dan sebagainya.22
c. Syarat Teknis
Syarat teknis merupakan syarat yang berkaitan dengan penyajian
lembar kerja peserta didik yaitu berupa tulisan, gambar dan penampilan.
Syarat-syarat teknis yaitu:23
1) Tulisan, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
i. Gunakan huruf cetak dan tidak mengunakan huruf latin atau
romawi.
22
Ibid., hlm.3 23
Ibid., hlm.4
21
ii. Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf
biasa yang diberi garis bawah.
iii. Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam
satu baris.
iv. Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan
jawaban peserta didik.
v. Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya
gambar serasi.
2) Gambar
Gambar yang baik untuk LKPD adalah gambar yang dapat
menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada
pengguna LKPD. Gambar fotografi yang berkualitas tinggi belum
tentu dapat dijadikan gambar-gambar LKPD yang yang efektif. Oleh
karena itu, yang lebih penting adalah kejelasan pesan/isi dari gambar
secara keseluruhan.
3) Penampilan
Penampilan dibuat menarik. Kemenarikan penampilan LKPD
akan menarik perhatian peserta didik, tidak menimbulkan kesan
jenuh dan membosankan. LKPD yang menarik adalah LKPD yang
memiliki kombinasi antara gambar, warna dan tulisan yang sesuai.24
24
Pusfarani, op.cit., hlm. 22.
22
B. Struktur Atom
1. Teori Atom
Gambar 2.1 Model Atom
Semua materi pada dasarnya tersusun dari partikel dasar yang
sama, yakni atom. Teori atom pertama diajukan oleh John Dalton. Salah
satu isi teorinya materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi, yakni atom. Akan teteapi penemuan partikel-partikel
subatomik (elektron, proton dan neutron) yang diikuti dengan
penemuan keradioaktifan menyebabkan timbulnya teori/model atom
atom baru yang dikemukakan oleh J.J Thomson yang diikuti Ernest
Rutherford. Akan tetapi kelemahan model atom Rutherford
mendodorng Niels Bohr untuk menggabungkan model atom Rutherford
dengan teori kuantum Planck dalam ilmu fisika, dam merumuskan
model atom Bohr. selanjutnya model atom Bohr diganti dengan teori
atom mekanika kuantum.
Sumber: Ischool.net
23
a. Teori Atom Dalton
Pada abad kelima SM. filsuf Yunani Democritus
mengungkapkan keyakinannya bahwa semua materi terdiri atas
partikel yang sangat kecil dan tdak dapat dibagi lagi, yang ia
namakan atomos (tidak dapat dibelah atau dibagi). Walaupun
gagasan Democritus tidak dapat diterima oleh kebanyakan rekan-
rekannya (khusunya Plato dan Aristoteles) ternyata gagasan ini tetap
bertahan. Bukti percobaan yang diperoleh dari penyelidikan ilmiah
pada waktu itu mendukung konsep “atomisme” ini dan secara
bertahap menghasilkan definis modern tentang unsur dan senyawa.
Pada tahun 1808, seorang ilmuwan Inggris yang juga seorang guru
sekolah, John Dalton, merumuskan definisi yang presisi tentang blok
penyusunan materi yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom.25
Hasil karya Dalton menandai awal era modern dalam bidang
kimia. Hipotesis tentang sifat materi yang merupakan landasan teori
atom Dalton dapat dirangkumkan sebagai berikut:
1) Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, yang dsiebut
atom. Semua atom unsur tertentu adalah identik, yaitu
mempunyai ukuran, massa, dan sifat kimia yang sama. Atom
satu unsur tertentu berbeda dari atom semua unsur yang lain
2) Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih.
dalam setiap senyawa perbandingan antara jumlah atom dari
25
Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Jakarta : Erlangga, 2004, hlm.
30.
24
2) Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. dalam
setiap senyawa perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua
unsur yang ada bisa merupakan bilangan bulat atau pecahan
sederhana
3) Yang terjadi dalam reaksi kimia hanyalah pemisahan,
penggabungan atau penyusunan ulang atom-atom, reaksi kimia
tidak mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan atom-atom
Konsep atom Dalton jauh lebih rinci dan spesifik dibandingkan
konsep Democritus. Hipotesis pertama menyatakan bahwa atom dari
unsur yang satu berbeda dari atom dari semua unsur yang lain.
Dalton tidak mencoba untuk menggambarkan struktur atau susunan
atom atom, dia tidak mempunyai gambaran seperti apa sebenarnya
atom itu. Tetapi dia menyadari bahwa perbedaan sifat yang
ditunjukkan oleh unsur-unsur seperti hidrogen dan oksigen dapat
dijelaskan dengan mengasumsikan bahwa atom-atom hidrogen tidak
sama dengan atom-atom oksigen.26
Hipotesis kedua menyatakan bahwa untuk membentuk suatu
senyawa, kita tidak hanya membutuhkan atom dari unsur-unsur yang
sesuai, tetapi juga jumlah yang spesifik dari atom-atom ini. Gagasan
ini merupakan perluasan dari suatu hukum yang dipublikasikan pada
tahun 1799 oleh seorang kimiawan Prancis Joseph Proust. Hukum
Perbandingan Tetap Proust menyatakan bahwa sampel-sampel yang
26
Ibid.
25
berbeda dari senyawa yang sama selalu mengandung unsur-unsur
penyusunnya dengan perbandingan massa yang sama. Jadi,
seandainya kita harus menganalisis sampel gas karbon dioksida yang
dipeorleh dari sumber yang berbeda, kita akan menemukan
perbandingan massa karbon dan oksigen yang sama dalam setiap
sampel. maka jelas bahwa, jika perbandingan massa unsur-unsur
yang berbeda dalam suatu sampel senyawa tertentu adalah tetap,
maka perbandingan atom-atom dan unsur-unsur ini dalam senyawa
itu haruslah tetap.27
b. Teori Atom Thomson
Pada percobaan Goldstein timbul pertanyaan dari mana asal dan
bagaimana cara terbentuknya sinar positif. Thomson menduga sinar
itu dari atom gas dalam tabung. Percobaan telah menunjukkan
bahwa setiap aton mengandung elektron. Jika atom kehilangan
elektron yang bermuatan negatif tentu yang tinggal bermuatan
positif. Jumlah muatan positif yang tinggal tentu sama dengan
jumlah muatan elektron yang keluar, karena pada mulanya atom itu
netral. Elektron sangat ringan sehingga dapat meninggalkan atom
jika diberi energi, misalnya diberi tegangan listrik seperti pada
tabung Crookes. Oleh karena itu, diduga eklektron berada dibagian
luaratom. Berdasarkan penalaran seperti ini, akhirnya Thomson
(tahun 1898) merumuskan teori yang disebut teori atom Thomson.
27
Ibid., hlm. 31.
26
“Atom merupakan sebuah bola kecil bermuatan positif dan
dipermukaannya tersebar elektron yang bermuatan negatif”
Model ini disebut juga model roti kismis, karena mirip dengan
roti yang ditaburi kismis dipermukaannya. Roti digambarkan sebagai
atom bermuatan positif dan kismis sebagai elektronnya. Teori atom
Thomson dapat dipakai untuk menjelaskan cara terbentuknya sinar
positif dalam tabung Goldstein. Sinar katoda (elektron) yang
bergerak dari katoda ke anoda dengan energi yang cukup tinggi
sebagian akan menabrak atom gas dalam tabung sehingga terlepas
dan terbentuk ion positif.28
c. Teori Atom Rutherford
Teori atom Thomson tidak menjelaskan kedudukan elektron
dalam atom, hanya menyatakan berada di permukaan, karena
ditarik oleh muatan positifnya. Akan tetapi mengapa elektron lepas
bila diberi energi, seperti tegangan listrik atau ditabrak partikel
lain. Hal ini mendorong para ahli mencari teori (model) atom yang
lebih memuaskan. Akan tetapi hal ini tidak terlepas dari penemuan
lainnya, seperti sinar radioaktif.
Sejak ditemukan zat radioaktif oleh Becguerel pada tahun
1896, para ahli mulai mempelajari sifat-sifat zat ini. Ternyata zat
radioaktif dapat memancarkan tiga macam sinar yaitu alfa, beta,
dan gamma. Partikel alfa yang bermuatan positif dihasilkan oleh
28
Syukri S, op. cit., hlm. 118.
27
berbagai zat radioaktif seperti polonium, sedangkan partikel yang
tidak bermassa dan tidak bermuatan dan biasanya terjadi bersamaan
dengan sinar alfa atau beta.
Ernest Rutherford dan kawannya melakukan percobaan yaitu
melewatkan sinar alfa dalam tabung berisi gas. Ternyata sinar
bergerak lurus tanpa dipengaruhi oleh gas. Mereka menduga bahwa
molekul gas tidak bermuatan dan tidak mengubah arah sinar alfa
yang bermuatan positif. Berdassarkan ini, Rutheroford berhipotesis
bahwa partikel alfa dan padatan akan berubah arah, karena dalam
atom terdapat muatan positif. Hipotesis ini, pada tahun 1909
dibuktikan dengan percobaan oleh Greiger dan Marsden, mereka
menembakkan sinar alfa pada selempeng platina tipis (setebal +/-
10-6
). Hasilnya ditangkap dengan layar yang terbuat dari ZnS yang
dapat berfluoresensi bila kena sinar alfa. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa sinar alfa yang ditembakkan itu ada yang
tembus, membelok, dan memantul. Sinar yang tembus merupakan
bagian terbesar, sedangkan yang membelok sedikit, dan yang
memantul sedikit sekali. Gejala ini dijelaskan oleh Rutherford,
bahwa partikel alfa banyak yang ditembus disebabkan oleh atom
yang mengandung banyak ruang hampa. Di pusat atom terdapat
sebuah partikel bermuatan positif yang disebut inti. Sinar alfa akan
membelok bila mendekati inti, karena saling tolak menolak.
Kejadian ini sedikit jumlahnya, karena ukuran inti atom
28
sangat kecil dibandingkan ukuran ruang hampanya. Jika ada
partikel alfa yang menabrak inti, maka alfa akan memantul
walaupun tidak 180o
. Tumbukkan langsung ini sangat kecil
kemungkinannya, maka jumlah alfa yang memantul kecil sekali.
Diluar inti tidak hanya kosong, tetapi terdapat elektron yang
berputar mengelilinginya. Elektron tidak mempengaruhi arah sinar
alfa karena elektron amat kecil dan ringan. Secara lengkap
interpretasi Rutherford tentang percobaan Geiger dan Marsden.
Dengan penalaran seperti di atas, Rutherford meurmuskan teori
atom yang disebut model atom Rutherford.
“Atorm terdiri dari inti yang bermuatan positif yang
merupakan terpusatnya massa. Disekitar inti terdapat elektron
yang bergerak mengelilinginya dalam ruang hampa”29
d. Model Atom Bohr
Persamaan Rydberg merupakan suatu hukum yang perlu
dijelaskan dengan teori. Niels Bohr berusaha memikirkan hal itu
dan telah membuahkan hasilnya. Ia beranjak dari postulat Planck
tentang cahaya dan spektrum hidrogen yang mempunyai garis-garis
tertentu. Menurut Planck, cahaya merupakan kuanta (paket) energi
yang nilainya bergantung pada frekuensi gelombangnya, sedangkan
atom hidrogen dapat menyerap dan memancarkan sinar dan energi
tertentu. Dengan mengawinkan keduanya, lahirlah postulat Bohr
29
Ibid., hlm119-120.
29
yang menyatakan bahwa elektron dalam atom mempunyai tingkat
energi tertentu atau terkuantisasi.
Berdasarkan postulatnya, Bohr menerangkan bahwa elektron
hidrogen dapat pindah dari satu tingkat ke tingkat yang lain.
Hidrogen hanya mempunyai satu elektron, tetapi jumlah atomnya
dalam suatu percobaan tentu banyak sekali. Pada keadaan normal
semua elektron atom hidrogen berada di tingkat yang paling rendah
(n=1) Jika diberi energi, elektron naik ketingkat yang lebih tinggi
ada yang ke tingkat 2,3,4,... setelah menyerap sinar dengan panjang
gelombang tertentu sesuai dengan jauhnya perpindahan. Elektron
hanya sesaat pada tingkat hyang tinggi dan akan turun kembali ke
yang lebih rendah sambil memancarkan sinar dengan panjang
gelombang tertentu pula, sesuai dengan energi jatuhnya. Elektron
pada tingkat yang tinggi tidak semuanya jatuh langsung ke tingkat
pertama, tetapi juga ke tingkat-tingkat rendah lainnya terlebih
dahulu, seperti ketingkat 2,3,4... semakin tinggi jatuh elektron
semakin besar energi cahaya yang dipancarkan atau semakin kecil
panjang gelombangnya. Sebaliknya, semakin rendah jatuhnya ,
semakin kecil energi sinar yang dipancarkan atau semakin besar
panjang gelombangnya. Spektrum sinar yang nilai panjang
gelombangnya hampir sama akan terletak berdekatan, seperti yang
terlihat pada deret. Garis-garis spektrum dalam satu deret adalah
sinar yang dipancarkan elektron yang jatuh ketingkat yang sama.
30
Deret Lyman adalah sinar yang dipancarkan oleh elektron-
elektron yang jatuh dari tingkat 2,3,4,5,6,7,... semuanya ke tingkat
pertama (n=1) sehingg apada spektrumnya terhasil eneam garis
yang berdekatan. demikian juga deret Balmer, Puschen, Bracket,
dan Pfund adalah akibat jatunya elektron masing-masing ketingkat
2,3,4, dan 5 dan mempunyai jumlah garis masing-masing 5,4,3,dan
2 buah.
Deret Lyman mempunyai energi yang lebih besar atau panjang
gelombangnya lebih kecil, karena jarak jatuhnya lebih tinggi dari
yang lain sehingga garis spektrumnya berada didaerah UV. Yang
kedua, deret Balmer terdiri dari lima garis, satu di daerah UV dan
yang lain di daerah sinar tampak. Garis spektrum Paschen, Brackett
dan Pfund mempunyai energi lebih rendah maka terletak didaerah
IR.
Berdasarkan penalaran seperti di atas, Bohr merumuskan
teori (model) atom yang disebut teori atom Bohr, yakni sebagai
berikut:
1) Atom terdiri atas inti bermuatan positif
2) Elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu
3) Elektron dalam lintasannya tidak menyerap atau memancarkan
energi, karena tiap lintasan mempunyai tngkat energi tertentu
4) Jika elektron pindah lintasan, maka terjadi perubahan energi
sebesar .
31
e. Teori Mekanika Kuantum
Panjang gelombang de Broglie dan prinsip ketidakpastian
Heisenberg menjadi landasan bahwa kita tidak bisa memastikan
kedudukan elektron dalam atom. Dari pernyataan tersebut maka
pernyataan Bohr bahwa elektron mengelilingi inti pada orbitnya
tidak bisa diterima. Fungsi gelombang adalah variabel yang
menentukan karakteristik gelombang de Broglie. Harga fungsi
gelombang sebuah partikel yang bergerak pda titik tertentu, waktu
tertentu ada hubungan dengan peluang untuk mendapatkan partikel
pada kondisi tersebut.
Terperangkapnya partikel dala kotak, menyebabkan
pembatasan pada panjang gelombang yang hanya memungkinkan
energi tertentu. elektron yang terperangkap dalam ruang yang
batasnya tidak begitu nyata seperti dalam kotak juga harus
memiliki energi tertentu yang besarnya bergantung pada masa
partikel dan rincian bagaimana terperangkapnya partikel tersebut.
Erwin Schrodinger mengajukan persamaan gelombang untuk
elektron atom hydorgen, pada ketiga arah system koordinat
kartesius yang kemudian diubah ke dalam sistem koordinat bola,
yang menggambarkan gerakan dan energi partikel submikroskopik
dalam teori kuantum. Dari persamaan Schrodinger Schrodinger
fungsi gelombang yang senilai harga fungsi gelombang yang
senilai harga En memberi gambaran di daerah mana elektron
32
mempunyai peluang untuk diketemukan yang disebut orbital.
Orbital digambarkan dengan diagrma permukaan batas.
Empat bilangan kuantum diperlukan untuk mencirikan secara
lengkap tiap leketron dalam atom. Tiga bilangan kuantum didapat
dari persamaan Schrodinger untuk atom hydorgen yaitu bilangan
kuantum n, l dan m. Bilangan kuantum yang keempat menunjukkan
gerak Momentum sudut yang keempat yang menujukkan gerak
Momentum sudut internal elektron itu disebut bilangan kuantum
spin (s). Untuk atom berelektron banyak persamaan Schrodinger
menjadi rumit, untuk itu dilakukan pendekatan hampiran
persamaan Schrodinger yang dikembangkan oleh Douglos Hartee.
Energi elektron dalam atom hydrogen hanya ditentukan oleh
bilangan utamanya. Pada atom berelektron banyak energi elektron
ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum
momentum sudutnya (l).
Dengan menggunakan prinsip Aufbau (pengisian elektron) dan
dua aturan tambahan prinsip larangan pauli dan aturan Hund kita
dapat menentukan konfigurasi elektron dalam keadaan dasar.
Informasi ini akan digunakan untuk mendeksripsikan pembentukan
ikatan kimia oleh atom-atom dengan konfigurasinya yang khas.30
30
Elvi Yenti, Ikatan Kimia Sifat Gekombang Dan Atom Berdasarkan Mekanika
Gelombang, 2014, Pekanbaru: Kreasi Edukasi, hlm. 89.
33
2. Partikel Penyusun Atom
Atom demikian kecil sehingga tidak dapat dilihat walaupun
dengan mikroskop. Akan tetapi sifat atom dapat dipelajari dari
gejala yang timbul bila diberi medan listrik, medan magnet atau
cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom
mengandung elektron, proton, dan neutron yang disebut partikel
dasar pembentuk atom.
a. Elektron
Pada tahun 1875 crookes membuat tabung kaca yang kedua
ujungnya dielngkapi dengan sekeping logam sebagai elektroda.
setelah udara dalam tabung divakumkan dan kedua elektroda
dihubungkan dengan arus searah bertegangan tinggi, ternyata
timbul sinar pada kutub negatif (katoda) yang bergerak ke kutub
positif (anoda). Oleh sebab itu sinar ini disebut sinar katoda dan
alatnya disebut tabung sinar katoda.
Hasil penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa sinar
katoda merupakan partikel yang paling ringan dan paling kecil.
Sifat sinar katoda tidak bergantung pada bahan katoda yang
digunakan. Hal ini dibuktikan oleh Thomson dengan mengganti
katoda percobaan Crookes dengan logam lain, dan ternyata
hasilnya sama. Akhirnya, ia berkesimpulan bahwa sinar katoda
(elektron) adalah partikel negatif yang terdapat pada semua
atom. Partikel ini kemudian diberi nama elektron.
34
a. Proton
Golstein, pada tahun 1886 membuat alat yang mirip tabung
Crookes. Katoda dibuat berlobang dan diletakkan agak kedalam.
Tabung diisi gas hidrogen bertekanan rendah. Setelah dialirkan
listrik menghasilkan dua macam sinar. Pertama sinar katoda
(elektron) yang bergerak dari katoda ke anoda. Kedua, sinar
yang bergerak ke katodan dan sebagian masuk kedalam lobang
(saluran) sehingga disebut juga sinar saluran.
Hasil penyelidikan terhadap sinar saluran adalah sebagai
beirkut:
1) Duji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini
bermuatan positif, maka disebut juga sinar positif
2) Jika tabung diisi dengan gas lain, seperti helium, oksigen,
dan nitrogen menghasilkan sinar positif yang berbeda.
Berarti sinar yang dihasilkan bergantung pada jenis gas
dalam tabung.
3) Nilai e/m sinar ini berbeda dengan antara yang satu dengan
yang lain. Hal ini berarti, sinar positif mempunyai massa
dan muatan tertentu. Massa sinar positif jauh lebih besar
dari pada elektron.
4) Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas hidrogen
dan bermuatan besar muatan elektron, tetapi tandanya
berlawanan. Partikel ini kemudian dikenal dengan nama
35
proton. Massa proton = 1,67 x 10 -24
g (1,836 x massa
elektron).
b. Neutron
Disamping eletkron dan proton, atom juga mengandung
partikel lain yang disebut neutron. Neutron bermassa 1,6570 x
10 -24
g dan tidak bermuatan (netral). Pada mulanya Rutherford
berhipotesis bahwa dalam inti atom terdapat neutron, dan
kemudian dibuktikan oleh Chadwick pada tahun 1932.
Chadwick menujukkan bahwa radiasi baru yang dapat
menembus inti atom terdiri atas berkas partikel yang netral.
Partikel ini yang dinamakan neutron, berasal dari inti atom.31
Penjelasan mengenai penemuan neutron dibahas pada teori atom
Rutherford.
Sebagai kesimpulan atom mengandung tiga macam partikel,
yaitu elektron, proton, dan neutron.
2. Nilai-nilai Islam
Nilai merupakan suatu keyakinan atau perasaan yang diyakini
sebagai identitas yang memberikan corak khusus kepada pola
pemikiran, perasaan maupun perilaku.32
Aspek nilai-nilai ajaran Islam
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu nilai-nilai aqidah, nilai-nilai ibadah
dan nilai-nilai akhlak.
31
Petruci, Harood, Herring, Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern,
Jakarta: Erlangga, 2008, hlm. 42. 32
Wibawati Bermi, Internalisasi Nilai-nilai Agama Islam Untuk Membentuk Sikap
dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Mukminun, Jurnal Al Lubab Vol 1
No. 1, 2016, hlm. 3.
36
a) Nilai-nilai aqidah mengajarkan manusia untuk percaya kepada
Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa sebagai Sang Pencipta
alam semesta, yang akan senantiasa mengawasi dan
memperhitungkan segala perbuatan manusia didunia.
b) Nilai-nilai ibadah mengajarkan pada manusia agar dalam setiap
perbuatannya senantiasa dilandasi hati yang ikhlas guna mencapai
ridho Allah SWT. Pengalaman konsep nilai-nilai ibadah akan
melahirkan manusia yang adil, jujur, dan suka membantu
sesamanya.
c) Nilai-nilai akhlak mengajarkan manusia untuk bersikap dan
berprilaku yang baik sesuai norma atau adab manusia yang benar
sehingga membawa pada kehidupan manusia yang tentram, damai,
harmonis, dan seimbang.
Nilai-nilai agama islam adalah nilai luhur yang ditransfer dan
diadopsi ke dalam diri.33
Nilai-nilai agama islam merupakan nilai-nilai
yang mampu membawa manusia pada kebahagiaan, kesejahteraan, dan
keselamatan manusia baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat
kelak.
33
Lukis Alam, Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Perguruan Tinggi
Umum Melalui Lembaga Dakwah Kampus, Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2, 2016,
hlm. 105.
37
3. Langkah-langkah Mengintegrasikan Nilai-nilai Islam Pada Materi
Struktur Atom
Penyampaian nilai-nilai spiritual dalam pelajaran kimia dapat
dilakukan melalui penyusunan bahan ajar yang disusun sedemikian
rupa sehinnga nilai-nilai spiritual terintegrasi didalamnya.34
Penumbuhan nilai-nilai spiritual melalui pembelajaran kimia pada
materi struktur atom merupakan suatu peluang yang besar. Struktur
atom adalah materi abstrak namun didalam materi tersebut terdapat
tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Nilai-nilai islam tersebut
diintegrasikan degan materi struktur atom.
Integrasi nilai-nilai spiritual dalam bahan ajar kimia dapat
dikategorikan atas 3 jenis yaitu: (1) Verifikasi, dilakukan dengan
mencocokkan bahwa konsep/materi kimia tersebut telah dibicarakan
dalam ayat Al-Qur’an tertentu, walaupiun hanya kesamaan dari segi
istilah, (2) Analogi, kasus ini ditunjukkan ketika guru mengambil ayat
Al-Qur’an tertentu yang dianggap analog untuk menjelaskan kosnep
atau materi kimia, (3) Mengungkapkan hikmah atau pesan moral dari
konsep/fakta kimia tersebut.35
C. Penelitian Relevan
1. Alfa Dina Prianoto, Fakhili Gulo, dan Effendi dalam penelitiannya yang
berjudul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif
34
Heppy Okmarisa, Ayi Darmana dan Retno Suyanti, op. cit., hlm 131. 35
Heppy Okmarisa dan Ayi Darmana, Integrasi Nilai-Nilai Spiritual Dalam Bahan
Ajar Kimia Pada Materi Ikatan Kimia Sebagai Upaya Pencapaian KI 1, Pelita Karsa ISSN
2549-2179, hlm. 42.
38
Kimia Untuk Pembelajaran Struktur Atom Di Kelas X SMA.
Pengembangan LKPD interaktif kimia materi struktur atom telah
dilakukan dan di ujicoba di SMA Srijaya Negara Palembang. Penelitian
ini dilakukan dengan metode Development Research (penelitian
pengembangan). Pengembangan dilakukan dengan menggunakan model
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan
Evaluation) dan evaluasi formatif Tessmer. Kevalidan bahan ajar dinilai
oleh tiga ahli yaitu ahli materi, ahli pedagodik, dan ahli media. Kevalidan
materi, pedagogik, media, diperoleh rerata sebesar 4,00., 4,15., 3,78
dengan kategori valid. Kepraktisan bahan ajar dilihat dari rerata angket
pada tahap one to one dan small group. Skor rata-rata kepraktisan adalah
3,97 dengan kategori praktis. Kefektifan bahan ajar ini tampak dari tes
hasil belajar yang dilakukan pada tahap field test. Berdasarkan hasil field
test diperoleh gain score sebesar 0,67 dengan kategori kefektifan sedang.
Hal ini menunjukan bahwa LKPD interaktif kimia telah memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran
struktur atom.36
Adapun persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh
penulis adalah sama-sama penelitian Research and Development pada
materi struktur atom namun penulis menggunakan model 4D.
2. Agung Nugroho Catur Saputro dalam penelitiannya Kesimpulan dari
penelitian ini adalah menyimpulkan bahwa 1). Nilai-nilai relegius dapat
36
Alfa Dina Prianoto, Fakhili Gulo, dan Effendi, Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Interaktif Kimia Untuk Pembelajaran Struktur Atom Di Kelas X
SMA, Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Universitas Sriwijaya, 2017, hlm.
88.
39
dimasukkan dalam buku pelajaran kimia SMA/MA, 2). Metode
pengintegrasian nilai-nilai relegius dalam buku pelajaran kimia
SMA/MA dapat ditempuh melalui pengutipan ayat-ayat AlQur’an yang
berkaitan dengan tema materi kimia di awal atau di dalam isi uraian
materi pelajaran disertai penjelasan makna yang terkandung dalam ayat-
ayat tersebut. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh penulis adalah sama-sama mengintegrasi nilai-nilai
religius kedalam buku pelajaran kimia, sedangkan perbedaannya adalah
penelitian tersebut dilakukan dengan mengkaji literatur dan berdasarkan
pengalaman pribadi peneliti selama mengajar di SMA yang telah
menggunakan buku yang terintegrasi nilai-nilai Islam, kemudian
disintesis dan dirumuskan dalam alur pemikiran sistematis menjadi satu
tulisan ilmiah, sedangkan penulis akan melakukan penelitian Research
and Development yang akan menghasilkan suatu produk yaitu LKPD
yang terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom.
3. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) CAS “sangat layak”
digunakan berdasarkan hasil penilaian pakar yang meliputi aspek bahan
ajar, aspek desain, aspek materi, aspek bahasa,aspek karakter religius,
dan aspek CEP. (2) CAS “efektif” digunakan dalam pembelajaran kimia
dengan pencapaian ketuntasan klasikal 78,57 % untuk aspek kognitif,
ketuntasan klasikal 100 % untuk aspek psikomotorik, rata-rata skor aspek
afektif adalah 70,61 dengan kriteria “membudaya”, rata-rata skor
minatberwirausaha 101,07 dengan kriteria “tinggi”, tanggapan guru dan
40
siswa “sangat efektif”. Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan
penelitian yang akan penulis lakukan yaitu penelitian Research and
Development dengan model 4D yang dimodifikasi menjadi 3D, namun
penelitian ini terintegrasi terhadap pendidikan karakter sedangkan penulis
akan melakukan penelitian yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam.
4. Dalam penelitian ini diterapkan rancangan penelitian eksperimen semu
dengan desain penelitian posttest-control group desain. Data hasil
penelitian berupa motivasi dan karakter religius. Instrumen pengumpulan
data berupa angket motivasi dan angket karakter religius yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya pada 76 orang subjek uji coba yang memiliki
karakteristik usia dan jenjang pendidikan yang sama dengan subjek
penelitian. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji normalitas
yang dilanjutkan dengan uji kolmogorov-smirnov. Hasil penelitian
menunjukan bahwa ada pengaruh integrasi nilai-nilai imtaq pada materi
struktur atom terhadap motivasi dan karakter religius. Ini dibuktikan oleh
𝐾𝐷 hitung > 𝐾𝐷 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Adapun persamaan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dan penulis yaitu penelitian dilakukan pada materi yang
sama yaitu struktur atom, sedangkan perbedaannya yaitu jenis penelitian
yang dilakukan penulis melakukan penelitian Research and Development
5. dengan model 4D sedangkan penelitian ini merupakan jenis peneitian
eksperimen semu untuk melihat pengaruh dari integrasi nilai-nilai islam.
41
D. Konsep Operasional
Konsep operasional merupakan konsep yang menjelaskan mengenai
variabel penelitian yang dikaji dimana didalamnya mencerminkan indikator
yang akan digunakan untuk mengukur variabel yang bersangkutan.
Adapun yang menjadi varibale dalam penelitian ini adalah lembar kerja
peserta didik terintegrasi nila-nilai Islam. Lembar kerja peserta didik ini
dibuat melalui model pengembangan 4D namun hanya sampai pada tahap
ketiga, adapun tahapannya yaitu:
1. Define (Pendefinisian)
Melalui tahap ini akan dilakukan suatu analisis tujuan untuk
mengetahui masalah awal dan batasan materi dari produk yang
dikembangkan. Dalam analisis tujuan, langkah yang akan dilakukan adalah
analisis ujung depan, analisis siswa, dan penurunan tujuan pembelajaran
melalui kurikulum.
2. Design (Perancangan)
Tahap perancangan awal dari penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menyimpulkan dan mengkaji materi struktur atom dan nilai-nilai Islam
yang akan dimasukkan dalam lembar kerja peserta didik terintegrasi
nilai-nilai Islam pada materi struktur atom
b. Mengumpulkan bahan-bahan yang akan dimasukkan kedalam lembar
kerja peserta didik terintegrasi nilai-nilai Islam, seperti: Gambar-
gambar dari internet, membuat teks yang akan dijadikan model,
membuat soal-soal latihan tentang materi struktur atom, menetapkan
42
animasi-animasi yang sesuai dengan materi struktur atom dan
mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi dari
internet, majalah, buku.
c. Mempelajari cara-cara pembuatan lembar kerja peserta didik yang baik
dan menarik serta layak dijaikan sebagai media pembelajaran.
d. Menentukan ukuran lembar kerja peserta didik, judul lembar kerja
peserta didik, jenis font yang digunakan, ukuran font yang digunakan,
pemilihan warna font yang sesuai dengan gambar-gambar.
3. Development (Pengembangan)
Tahap pengembangan memiliki tujuan untuk menghasilkan
perangkat dalam bentuk lembar kerja peserta didik terintegrasi nilai-nilai
Islam pada materi struktur atom yang telah divalidasi. Pada tahap ini
dilakukan validasi materi terhadap lembar kerja peserta didik oleh satu
orang dosen kimia, validasi media terhadap lembar kerja peserta didik.
Setelah divalidasi akan duji cobakan dalam skala kecil kepada guru kimia
di MA Darel Hikmah. Uji coba ini berupa uji praktikalitas yang akan
menunjukkan seberapa besar kepraktisan lembar kerja peserta didik. Tahap
selanjutnya adalah melihat respon peserta didik dengan menyebarkan
angket respon terhadap lembar kerja peserta didik terintegrasi nilai-nilai
Islam.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Peneltian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2018 dan di
ujicobakan pada bulan Mei 2019 di MA Darel Hikmah Pekanbaru yang
beralamat di Pekanbaru, Riau.
B. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek
Objek penelitian ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik Terintegrasi
Nilai-Nilai Islam pada materi Struktur Atom kelas X MA Darel Hikmah.
2. Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang melakukan validasi
terhadap produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dihasilkan
yaitu ahli media pembelajaran, ahli materi pembelajaran, ahli agama islam,
guru kimia di MA Darel Hikmah, peserta didik kelas X MA Darel
Hikmah.
a. Ahli Materi Pembelajaran Kimia
Ahli materi pembelajaran kimia minimal memiliki pendidikan
sarjana S2 (strata dua) bidang kimia yang berasal dari dosen serta
memiliki pengalaman luas dan tinggi dalam mengajar pelajaran kimia.
Adapun yang menjadi validator materi pemebelajaran kimia yaitu
Bapak Pangoloan Soleman Ritonga, S,Pd.,M.Si.
44
b. Ahli Media Pembelajaran
Ahli media pembelajaran minimal pendidikan sarjana S2 (strata
dua) yang berasal dari dosen dan memiliki pengalaman serta keahlian
dalam perancangan maupun pengembangan desain media pembelajaran.
Adapun yang menjadi validator ahli media pembelajaran yaitu Ibu Ira
Mahartika, M.Pd.
c. Ahli Agama Islam
Ahli agama kimia islam minimal memiliki pendidikan sarjana S2
(strata dua) bidang agama islam atau bidang kimia yang berasal dari
dosen serta memiliki pengalaman luas dan tinggi dalam mengajar
pelajaran kimia atau agama islam. Adapun yang menjadi validator
agama islam yaitu Bapak Dr. H. Jon Pamil.,S.Ag.,M.A.
d. Ahli Uji Praktikalitas LKPD
Ahli uji praktikalitas LKPD kimia minimal memiliki pendidikan
sarjana S1 (strata satu) yang memiliki pengalaman luas dan tinggi
dalam mengajar pelajaran kimia yang berasal dari MA Darel Hikmah.
Guru yang menjadi ahli uji praktikalitas yaitu Ibu Fajrina Fauzi, S.Pd.
Ibu Fajrina Fauzi, S.Pd merupakan guru kimia di kelas X MA Darul
Hikmah.
C. Rancangan Penelitian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya
Research and Development, R & D adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
45
tersebut.37
Tujuan dari penelitian R & D adalah inovasi, mencari temukan
kebaruan, efektivitas, produktivitas dan kulaitas.38
Penelitian pengembangan
ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan (Research and
Development, R & D) dengan model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap
pengembangan yaitu Define, Design, Develope dan Desseminate atau
diadaptasikan menjadi model 4-P yaitu Pendefinisian, Perancangan,
Pengembangan, dan Penyebaran.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pengembangan 4-D
namun penelitian ini dilaksanakan hingga tahap ketiga yaitu Tahap
Pengembangan (Develope). Hal ini mengingat tujuan penelitian adalah
mendesain LKPD Kimia yang terintegrasi dengan nilai-nilai islam yang valid
dan praktis, serta uji coba produk pada skala kecil.
D. Prosedur Penelitian
Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh
Thiagarajan, Semmel, dan Semmel adalah Model 4-D. Model ini terdiri dari 4
tahapan yaitu:
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinikan syarat-syarat
pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat
pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang
dikembangkan perangkatnya. tahap ini meliuti 5 langkah pokok yaitu (a)
37
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitafi, Kualitatif, dan R & D,
Bandung: Alfabeta, 2014, hlm. 407. 38
Nusa Putra, Research and Development Penelitian dan Pengembangan Suatu Pengantar,
Jakarta: Rajawali Pers, 2015, hlm. 87.
46
analisis ujung depan; (b) analisis peserta didik; (c) analisis tugas; (d)
analisis konsep; dan (e) perumusan tujuan pembelajaran.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat
pembelajaran. Tahap ini terdiri dari empat langkah yaitu: (1) penyusun tes
acuan patokan, merupakan langkah awal yang menghubungkan antara
tahap define dan tahap design. Tes ini disusun berdasarkan hasil
perumusan tujuan pembelajaran khusus. Tes ini merupakan suatu alat
mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik
setelah kegiatan belajar mengajar; (2) pemilihan media yang sesuai tujuan,
untuk menyampaikan materi pembelajaran; (3) pemilihan format. Di
dalam pemilihan format ini misalnya dapat dilakukan dengan mengkaji
format-format perangkat yang sudah ada dan yang sudah dikembangkan di
negara-negara lain yang lebih maju.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
yang sudah di revisi berdasrkan masukan dari para pakar. Tahap ini
meliputi: (a) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi, (b)
simulasi, yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pelajaran, dan (c) uji
coba terbatas dengan peserta didik yang sesungguhnya. Hasil tahap (b) dan
(c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba
lebih lanjut dengan jumlah peserta didik yang sesuai dengan kelas
sesungguhnya.
47
E. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.39
Wawancara digunakan dalam pendahuluan untuk menemukan
permasalahan, kendala, serta kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran
kimia di MA Darel Hikmah Pekanbaru. Informasi yang diperoleh dapat
digunakan untuk analisis kebutuhan yang merupakan tahap awal dari
penelitian pengembangan. Adapun yang menjadi narasumber dalam teknik
wawancara ini adalah guru MA Darel Hikmah Pekanbaru.
2. Kuisioner (Angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuisioner dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melaluin pos, atau internet.40
Kuisioner (angket)
sebagai lembar penilaian produk digunakan untuk mendapatkan data
39
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013, hlm. 82. 40
Sugiyono, op.cit., hlm 199.
48
mengenai LKPD yang terintegrasi nilai-nilai islam pada materi struktur
atom. Kuisioner (angket) meliputi dua tahap, yaitu angket uji para ahli (ahli
materi, ahli media dan ahli agama islam) dan angket respon pengguna
(peserta didik). Angket uji ahli digunakan untuk mengumpulkan data
tentang kelayakan produk berdasarkan media dan materi strultur atom.
Angket respon pengguna ini akan diberikan kepada peserta didik untuk
mengumpulkan informasi mengenai ketertarikan peserta didik terhadap
LKPD yang terintegrasi nilai-nilai islam pada materi struktur atom. Selain
itu angket digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya LKPD serta
mengetahui kepraktisan LKPD yang dikembangkan.
3. Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Didalam melaksanakan metode ini peneliti menyelidiki atau
menganalisis benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan,
catatan harian, laporan kegiatan dan lain sebagainya.41
Teknik ini
digunakan untuk mengetahui keluasan materi yang akan dimuat didalam
LKPD.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Validasi oleh Ahli Materi Pembelajaran
Pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlebih dahulu
divalidasi oleh ahli desain materi. Instrumen ini divalidasi oleh 1 (satu)
41
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresiff, Jakarta: Kencana, hlm. 50
49
orang ahli desain materi. Instrumen disusun menurut Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun tabel skalanya yaitu:
Tabel 3.1 Skala Angket Validasi oleh Ahli Desain Materi
Jawaban Item Instrumen Skor
Baik Sekali 9-10
Baik 6-8
Kurang 3-5
Kurang Sekali 1-2
2. Instrumen Validasi oleh Ahli Media Pembelajaran
Pembuatan Lembar Kerja Peserat Didik (LKPD) sebelum diuji
cobakan kepada guru kimia harus divalidasi oleh ahli media. Instrumen
divalidasi oleh 1 orang ahli media. Instrumen disusun menurut Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun tabel skala nya yaitu:
Tabel 3.2 Skala Angket Validasi oleh Ahli Media Pembelajaran
Jawaban Item Instrumen Skor
Baik Sekali 9-10
Baik 6-8
Kurang 3-5
Kurang Sekali 1-2
3. Instrumen Validasi oleh Ahli Agama Islam
Pembuatan Lembar Kerja Peserat Didik (LKPD) sebelum diuji
cobakan kepada guru kimia harus divalidasi oleh ahli agama islam.
Instrumen divalidasi oleh 1 orang ahli agama islam. Instrumen disusun
menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun tabel skala
nya yaitu:
Tabel 3.3 Skala Angket Validasi oleh Ahli Agama Islam
Jawaban Item Instrumen Skor
Baik Sekali 9-10
Baik 6-8
Kurang 3-5
Kurang Sekali 1-2
50
4. Instrumen Praktikalitas oleh Guru Kimia
Lembar Kerja Peserta Didik yang telah divalidasi oleh ahli
materi,ahli media, dan ahli agama islam direvisi sesuai dengan masukan
dari masing-masing validator. Setelah valid, Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) tersebut diujikan kepada satu orang guru kimia di MA Darul
Hikmah Pekanbaru. Penilaian instrumen disusun menurut Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun tabel skala nya yaitu:
Tabel 3.4 Skala Angket Praktikalitas Guru Kimia
Jawaban Item Instrumen Skor
Baik Sekali 9-10
Baik 6-8
Kurang 3-5
Kurang Sekali 1-2
6. Instrumen Uji Coba Produk
Lembar Kerja Peserta Didik yang telah divalidasi oleh ahli media
dan ahli materi akan diuji cobakan kepada 10 orang peserta didik dari
sekolah yang telah ditentukan. Instrumen Instrumen disusun menurut
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun tabel skala nya
yaitu:
Tabel 3.6 Skala Angket Respon Peserta Didik
Jawaban Item Instrumen Skor
Baik Sekali 9-10
Baik 6-8
Kurang 3-5
Kurang Sekali 1-2
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang konkret
tentag keberhasilan LKPD yang didesain. Hasil yang diperoleh kemudian
51
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki LKPD. Dalam
penelitian pengembangan ini teknik analisis data yang digunakan untuk
mengolah data hasil pengembangan yaitu teknik analisa statistik deskriptif.
1. Analisis Deksriptif Kualitatif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengelompokkan
informasi-informasi dari data kualitatif yang berupa masukan, kritik dan
saran perbaikan yang terdapat pada angket. Teknik analisis deksriptif
kualitatif ini digunakan untuk mengolah data hasil review ahli materi
pembelajaran dan ahli media pendidikan berupa saran dan kritik mengenai
perbaikan LKPD terintegrasi nilai-nilai islam pada materi struktur atom.
2. Analisis Deksriptif Kuantitatif
Analsisis deksriptif kuantitatif dilakukakan dengan cara
menganalisis data kuantitatif berupa angka. Analisis deksriptif kuantitatif
digunakan untuk menganalsis data yang diperoleh dari angket.
a. Analisis Validitas Instrumen
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Sehingga validitas
berkaitan dengan ketepatan dengan alat ukur. Dengan instrmen valid
akan menghasilkan data yang valid pula. Pengujian validitas pada
instrumen ini menggunakan pengujian validitas isi.
1) Validitas Isi
Validitas isi merupakan validitas yang menunjukkan sejauh
mana item-item pernyataan mencakup kawasan yang hendak diukur
52
dan pengujiannya melalui analisis rasional. Analisis validitas
instrumen dinilai oleh dosen jurusan Kimia Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau. Analisis validitas instrumen dilakukan
dengan memberikan skor untuk setiap item jawaban, skor 9-10 untuk
baik sekali, skor 6-8 untuk baik, skor 3-5 untuk kurang, dan skor 1-2
untuk kurang sekali kemudian memberikan nilai validitas dilakukan
dengan menggunakan rumus.42
Nilai Validitas =
Kriteria validitas instrumen yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah:
Tabel 3.7 Kriteria Hasil Uji Validitas Instrumen43
Jawaban Item Instrumen Skor
81 ≤ Nilai ≤ 100 Sangat Valid
61 ≤ Nilai 80 Valid
41 ≤ Nilai 60 Cukup Valid
21 ≤ Nilai 40 Kurang Valid
0 ≤ Nilai 20 Tidak Valid
3. Analisis Hasil Angket (Uji Praktikalitas Lembar Kerja Peserta Didik)
Data yang diperoleh dari angket dengan skala likert akan dianalisis
dengan cara:
1) Menentukan Skor Maksimal dengan Rumus
Skor Maksimal = (Jumlah Butir Komponen) x (Skor Maksimal)
42
Rismawati, Anak Agung Oka, Dasrieny Pratiwi, Pengembangan Modul Pada Materi
Sistem Ekskresi Melalui Pengintegrasian Nilai-Nilai Spiritualkeislaman Menggunakan Metode
Arias Kelas Xi Sma Muhammadiyah 2 Metro”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan ISBN :
978-602-70313-2-6, 2017. hlm. 195. 43
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007,
hlm. 15.
53
2) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari
masing-masing validator
3) Menentukan Persentase dengan cara berikut:
Persentase
4) Hasil persentase ditafsirkan berdasarkan tabel berikut:
Tabel 3.8 Kriteria Hasil Uji Praktikalitas Instrumen
Jawaban Item Instrumen Skor
81 ≤ Nilai ≤ 100 Sangat Praktis
61 ≤ Nilai 80 Praktis
41 ≤ Nilai 60 Cukup Praktis
21 ≤ Nilai 40 Kurang Praktis
0 ≤ Nilai 20 Tidak Praktis
5) Hasil persentase ditafsirkan berdasarkan tabel berikut:
Adapun kriteria untuk hasil uji praktikalitas lembar kerja peserta
didik yaitu lembar kerja peserta didik yang didesain dikategorikan valid
dan praktis jika minimal perentase berada pada kriteria valid dan praktis
yaitu pada persentase 61 ≤ Nilai 80 %. Kemudian data tersebut
diinterpretasikan dengan teknik deksriptif, sehingga dapat dilihat sejauh
mana tingkat validitas dan praktikalitas LKPD terintegrasi nilai-nilai
islam pada materi struktur atom.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat MA Darul Hikmah Pekanbaru
Madrasah Aliyah Darul Hikmah Pekanbaru adalah merupakan
salah satu madrasah swasta dari 12 Madrasah Aliyah lainnya yang ada di
Kota Pekanbaru yang terletak di jalan Manyar Sakti KM 12 Simpang Baru.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 ini telah memasuki usia yang ke 25 tahun,
dan telah menamatkan peserta didik sebanyak dua puluh angkatan yang
sebagian besar melanjutkan ke perguruan tinggi.
MA Darul Hikmah dibawah naungan Yayasan Nur Iman
Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru Riau. Madrasah Aliyah Darul
Hikmah mulai beroperasi semenjak tahun pelajaran 1994-1995 dengan
jumlah murid angkatan pertama sebanyak 16 orang putra-putri 1 (satu)
lokal, dan dibina oleh para guru yang berjumlah 9 orang. Seiring dengan
bertambahnya peserta didik secara perlahan dan pasti telah dilengkapi
juga beberapa sarana yaitu Labor IPA, Labor Bahasa, Perpustakaan, MCK,
Kantin, Koperasi dan lapangan bermain. Pengadaan sarana prasarana
tersebut disesuaikan dengan kemampuan yayasan selaku penyandang dana.
55
2. Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di MA Darul Hikmah Pekanbaru ini
adalah Kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas X dan XI, sedangkan
untuk kelas XII masih menggunakan kurikulum KTSP.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa lembar kerja
peserta didik (LKPD) yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam pada materi
struktur atom dan model yang digunakan pada pengembangan ini adalah
model pengembangan 4-D modifikasi yang teridiri dari tahap Define
(Pendefinisian), Design (Perancangan), Development (Pengembangan).
Penelitian pengembangan model 4-D yang dilakukan hanya sampai tahap
Development (Pengembangan). Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-
syarat pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Analisis Ujung Depan
Analisis ujung depan bertujuan mengetahui masalah mendasar
yang ada untuk selanjutnya dicari soluinya. Analisis ujung depan
dilakukan dengan mewawancarai guru kimia MA Darel Hikmah
Pekanbaru. Berdasarkan hasil wawancara ibu Fajrina, S.Pd diketahui
bahwa belum ada bahan ajar yang digunakan berupa LKPD
terintegrasi Islam materi struktur atom.Guru menggunakan bahan ajar
berupa buku-buku pelajaran pada dasarnya yang digunakan seperti
56
yang diterbitkan oleh Erlangga, Yrama Widya, Yudistira dan LKPD
sebagai bahan ajar tambahan. Selain itu, bahan ajar yang digunakan
disekolah belum terintegrasi dengan Islam didalamnya. Namun, pada
saat proses pembelajaran guru sudah menyampaikan nilai-nilai Islam
pada saat proses pembelajaran kimia. Hasil analisis wawancara
terangkum dalam Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil Analisis Wawancara
No Hasil Analisis Wawancara
1. Bahan ajar berupa LKPD terintegrasi Islam pada materi
struktur atom belum tersedia
2. Guru menggunakan bahan ajar berupa buku yang diterbitkan
oleh Erlangga, Yrama Widya, Yudistira dan LKPD sebagai
bahan ajar tambahan.
3. Pada saat proses pembelajaran kimia guru sudah
menyampaikan nilai-nilai Islam.
b. Analisis Karakteristik Peserta didik
Analisis peserta didik bertujuan untuk mengidentifikasi target
pembelajaran yaitu peserta didik.44
Memahami dan mengetahui
karakteristik yang dimilki peserta didik maka akan memudahkan
merancang LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur
atom kelas X MA yang cocok digunakan oleh peserta didik. Menurut
Piaget penalaran sudah mulai digunakan individu pada usia 7 tahun,
yakni pada tahap operasi konkret dan operasi formal. Sementara
penalaran yang sudah melibatkan logika itu terjadi pada tahap operasi
formal. Tahap ini mulai muncul pada usia 11-15 tahun. Pada tahap ini
44
Yerimadesi, Bayharti, Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis
Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI SMA/MA, Universitas Negeri Padang, 2016, hlm. 86.
57
individu sudah memikirkan pengalaman diluar pengalaman konkret
dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis dan logis. Individu
yang berada pada tahap operasi formal apabila dihadapkan pada suatu
masalah, dapat merumuskan hipotesis-hipotesis tertentu.45
Hasil
analisis peserta didik yang mempelajari materi struktur atom terdapat
pada kelas X MA, umumnya peserta didik berkisar pada usia 15-16
tahun.
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik kelas X MA
Darel Hikmah Pekanbaru, secara umum peserta didik lebih senang
belajar dengan menggunakan sumber belajar yang terdapat gambar-
gambar yang berkaitan dengan materi, terdapat penjelasan dari materi,
sumber belajar yang berwarna dan terdapat soal-soal yang dapat
melatih kemampuan peserta didik.
Berdasarkan hasil gambaran karakteristik peserta didik, maka
sumber belajar berupa LKPD yang dapat membantu peserta didik
agar termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran. LKPD dengan
kombinasi warna yang menarik, bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep.
c. Analisis Tugas
Analisis tugas mencakup tugas yang dikerjakan siswa dalam
pembelajaran sesuai dengan materi struktur atom. Langkah yang
45
Muhammad Badrul Mutaman, Pemetaan Perkembangan Kognitif Pieger Siswa SMA
Menggunakan Tes Operasional Logis (TOL) Pieget Ditinjau dari Perbedaam Jenis Kelamin,
Universitas Nengeri Surabaya, 2013, hlm. 1-2.
58
dilakukan pada analisis tugas berupa analisis kompetensi dasar (KD)
yang dijabarkan menjadi beberapa indikator pembelajaran.
Kompetensi dasar materi struktur atom adalah sebagai berikut; 3.2.
memahami model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr dan
mekanika kuantum; 4.2. menggunakan model atom untuk menjelaskan
fenomena alam.
Kompetensi Dasar tersebut dijabarkan menjadi beberapa
indikator yaitu; 1) Menjelaskan perkembangan model atom, 2)
Membuat konfigurasi elektron, 3) Menentukan bilangan-bilangan
kuantum, 4) Menjelaskan penemuan elektron dan inti atom, 5)
Menjelaskan nomor atom, nomor massa, isotop, isobar, dan isoton.
Berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran,
dirancang LKPD struktur atom terintegrasi nilai-nilai Islam yang
sesuai dengan analisis tugas agar kompetensi yang diharapkan dapat
dicapai peserta didik pada akhir pembelajaran.
d. Analisis Konsep
Tahap analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi materi
yang harus dikuasai oleh peserta didik. Mengidentifikasi materi yang
harus dikuasai oleh peserta didik maka hal ini dapat menjadi acuan
dalam menyusun LKPD kimia secara sistematis sesuai dengan urutan
penyajiannya.
Lembar kerja peserta didik terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi
struktur atom disusun dengan materi pertama yang harus
59
dikuasai oleh peserta didik yaitu dapatnya peserta didik menjelaskan
perkembangan model atom dari model atom Dalton hingga model
atom mekanika kuantum, dapat membuat konfigurasi elektron dan
dapat menentukan bilangan-bilangan kuantum. Dengan demikian
maka peserta didik telah mengetahui bagaimana perkembangan model
atom seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta dapat
mengintegrasikannya dengan nilai-nilai Islam.
Materi berikutnya, setelah peserta didik menjelaskan
perkembangan model atom, peserta didik dapat menentukan penyusun
atom. Materi terakhir yang dipelajari peserta didik yaitu nomor atom,
nomor massa, isotop, isobar dan isoton. Materi ini merupakan
perhitungan untuk mengetahui nomor atom, nomor massa dari suatu
unsur serta dapat menentukan isotop, isoton dan isobar dari unsur-
unsur.
e. Analisis Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan sesuai dengan Kompetensi
Dasar yaitu 3.2 dan 4.2. Tujuan pembelajaran pada materi struktur
atom yaitu 1) Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan model
atom, 2) Peserta didik dapat membuat konfigurasi elektron, 3) Peserta
didik dapat menentukan bilangan-bilangan kuantum, 4) Peserta didik
dapat menjelaskan penemuan elektron dan inti atom, 5) Peserta didik
dapat menjelaskan nomor atom, nomor massa, isotop, isobar, dan
isoton.
60
2. Tahap Perancangan (Design)
Setelah tahap pendefinisian dilakukan untuk tahap selanjutnya
dirancang lembar kerja peserta didik terintegrasi nilai-nilai Islam pada
materi struktur atom. Komponen-komponen yang terdapat dalam lembar
kerja peserta didik yang telah dibuat, antara lain:
a. Muqaddimah
b. Daftar Isi
c. Peta kedudukan LKPD
d. Deskripsi dan Manfaat LKPD
e. Petunjuk Penggunaan LKPD
f. Peta Konsep
g. Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti
h. Tujuan Pembelajaran
i. Materi Struktur Atom
j. Glosarium
k. Uji Kompetensi
l. Daftar Pustaka
Selanjutnya LKPD yang telah dirancang dilakukan tahap
pengembangan LKPD selanjutnya. Berikut merupakan penjabaran dan
spesifikasi LKPD yang dihasilkan :
61
a. Bagian I (Awal)
1) Cover
Bagian cover LKPD terintegrasi Islam memiliki 2 bagian yakni
bagian depan dan bagian belakang.
a) Cover depan
Cover depan untuk mendukung daya tarik LKPD.
Cover depan LKPD terdiri dari judul LKPD yaitu “Lembar
Kerja Peserta Didik Terintegrasi Nilai-nilai Islam pada Materi
Struktur Atom”, digunakan untuk SMA/MA kelas X.
Background cover dengan template LKPD berwarna hijau
muda terdapat gambar yang berkaitan degan materi, serta nama
pendesain (Ayu Novita Sari) dan bagian, dan bagian bawah
terdapat identitas pemilik serta kelas dan semester.
b) Cover belakang
Cover belakang didesain lebih sederhana berisi tentang
sekilas materi yang berkaitan yaitu balasan setiap perbuatan
meskipun sebesar biji zarrah dan memiliki background yang
sama.
2) Muqaddimah
Muqaddimah bertujuan sebagai pembuka komunikasi antara
penulis dan pembaca. Muqaddimah merupakan rangkaian kalimat
dari penyusun yang berisikan ucapan puji syukur kepada Allah
62
Subhanahu wata’ala dan harapan penyusun terhadap LKPD yang
didesain.
3) Daftar Isi
Daftar isi berisi sub materi yang akan dibahas pada halaman isi
dan disertakan daftar halaman dari seluruh bagian yang terdapat
pada LKPD.
4) Peta Kedudukan LKPD
Pada lembar ini berisi kedudukan LKPD terintegrasi Islam
materi struktur atom yaitu pada KD 3.2 dan 4.2, berisikan
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat dijadikan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang diambil dari
peraturan pemerintah khususnya KI, KD untuk peserta didik
SMA/MA.
5) Deskripsi dan Manfaat LKPD
Bagian deskripsi berisikan penjelasan singkat tentang isi
LKPD dan manfaat LKPD untuk peserta didik dan guru.
6) Petunjuk Penggunaan LKPD
Bagian petunjuk penggunaan LKPD berisikan poin-poin
penting dari LKPD beserta penjelasannya yaitu, langkah
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, Al-hikmah, Uswatun
hasanah, Tahukah kamu, Contoh soal, Glosarium, Uji kompetensi.
63
7) Peta Konsep
Peta konsep digunakan sebagai pedoman bagi guru dan
peserta didik agar pembelajaran lebih terarah.
Berikut tanpilan dari cover depan, cover belakang, muqaddimah,
daftar isi, peta kedudukan LKPD, deskripsi dan manfaat LKPD,
petunjuk penggunaan LKPD, dan peta konsep:
Gambar 4.1 Desain Cover Depan Gambar 4.2 Desain Cover
Belakang
64
Gambar 4.3 Desain Muqaddimah Gambar 4.4 Desain Daftar Isi
Gambar 4.5 Desain Peta
Kedudukan LKPD
:
Gambar 4.6 Desain Deskripsi
dan Manfaat LKPD
65
Gambar 4.7 Desain Petunjuk
Penggunaan LKPD
b. Bagian II (Isi)
Bagian-bagian dari isi adalah sub-sub materi struktur atom
yang terintegrasi Islam. Bagian isi terdiri dari:
1) Bagian isi LKPD kimia terdiri dari pertemuan I, II, dan III. Sub-
sub materi struktur atom, berisi materi kimia, yaitu perkembangan
model atom, partikel penyusun atom, nomor atom, nomor massa,
isotop, isobar dan isoton. Pada setiap pertemuan dilengkapi dengan
materi dan soal-soal yang disusun berdasarkan pendekatan
saintifik. Setiap awal memasuki sub materi ada pendahuluan yang
berisikan gambar serta ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sub
materi tersebut, selain itu terdapat juga tujuan pembelajaran serta
kompetensi dasar.
Gambar 4.8 Desain Peta
Konsep
66
Tampilan disetiap awal sub materi pada LKPD salah satunya
adalah sebagai berikut
Gambar 4.9 Desain Awal Sub Materi
Adapun langkah-langkah dari pendekatan saintifik yang
terdapat di dalam LKPD yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan membangun atau
mengembangkan jaringan dan berkomunikasi. Oleh sebab itu LKPD
ini dirancang dengan materi yang lengkap dan contoh soal yang
dapat membimbing peserta didik dalam mengerjakan latihan.
a) Mengamati
Tahap mengamati merupakan tahap yang menyajikan
suatu fenomena atau fakta mengenai materi yang dipelajari.
Disajikan suatu fenomena ataupun fakta mengenai materi yang
dipelajari bertujuan agar peserta didik merasa tertantang dan
menimbulkan rasa ingin tahu mengenai materi yang dipelajari.
Adapun proses tahap fenomena atau fakta berupa membaca,
67
mendengar, menyimak dan melihat.46
Tampilan dari penyajian
tahap mengamati pada LKPD.
Gambar 4.10 DesainTahap Mengamati
b) Menanya
Tahap menanya merupakan tahap yang dilakukan setelah
peserta didik mengamati fenomena atau fakta yang diberikan.
Setelah itu peserta didik diarahkan oleh guru dengan
memberikan pertanyaan pada tahap menanya. Pertanyaan yang
diberikan berhubungan dengan tahap mengmati. Tampilan dari
tahap menanya pada LKPD adalah sebagai berikut:
Gambar 4.11 Desain Tahap menanya
46
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.59, Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah. (Jakarta: 2014), Lampiran III hlm. 961.
68
c) Mengumpulkan Informasi
Tahap mengumpulkan informasi merupakan tahap yang
disajikan informasi mengenai materi yang dipelajari. Berikut
tampilan dari tahap mengumpulkan informasi pada LKPD:
Gambar 4.12. Tahap Mengumpulkan Informasi
d) Tahap Mengasosiasikan
Tahap mengasosiasikan disajikan dengan memberikan
soal-soal. Melalui tahap ini siswa dapat mengambil kesimpulan
berupa konsep, prinsip, prosedur yang ada pada materi pelajaran
yang sedang dipelajari. Mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena atau informasi yang terkait dalam rangka menemukan
suatu pola dan menyimpulkannya.47
Berikut tampilan tahap
mengasosiasi pada LKPD:
47
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.59. op. cit., hlm.
962.
69
Gambar 4.13 Desain Tahap Mengasosiasikan
e) Tahap Mengkomunikasikan
Tahap mengkomunikasikan merupakan tahap membuat
kesimpulan secara lisan maupun tulisan yang dilakukan oleh
peserta didik berdasarkan materi yang dipelajari pada tahap
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi dan
mengasosiasikan. Tampilan dari tahap mengkomunikasikan
pada LKPD:
Gambar 4.14. Tahap Mengkomunikasikan
2) Integrasi Islam, berisi ayat-ayat Al-Qur’an, hadist yang berkaitan
dengan materi yang diintegrasikan serta analogi Islam lainnya.
Integrasi Islam ini dimasukkan kedalam bagian Al-hikmah dan
70
Uswatun hasanah. Bagian Al-hikmah berisikan jika terdapat sub-
sub materi yang terintegrasi Islam maka langsung dijabarkan
setelah pembahasan. Uswatun hasanah bersisikan integrasi Islam
dengan sub-sub materi, namun berada di akhir sub bab. Tampilan
integrasi Islam pada LKPD adalah sebagai berikut :
Gambar 4.15 Desain Al-Hikmah
Gambar 4.16 Desain Uswatun Hasanah
71
3) Tahukah kamu, bagian ini berisikan informasi dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan materi pada masing-masing sub
bab.
Gambar 4.17 Desain Tahukah Kamu
c. Bagian III (Penutup)
Berikut komponen-komponen bagian penutup, terdapat
glosarium, uji kompetensi, daftar pustaka, kunji jawaban hanya untuk
guru dan riwayat hidup penulis.
1) Glosarium
Glosarium menyajikan kata-kata kunci yang digunakan
dalam materi kimia struktur atom di dalam LKPD dengan diberi
penjelasan secara singkat tentang kata kunci tersebut.
2) Uji Kompetensi
Terdiri dari soal-soal pilihan ganda dan isian yang berkaitan
dengan materi kimia struktur atom.
72
3) Daftar Pustaka
Berisi sumber referensi yang diambil oleh penyusun dari
berbagai sumber, sebagai penguat dan sebagai bukti bahwa LKPD
tersebut mempunyai dasar pemikiran. Dalam hal ini peserta didik
dapat mencari rujukan atau literatur lain yang dicantumkan pada
daftar pustaka.
4) Kunci Jawaban Uji Kompetensi
Kunci jawaban berfungsi untuk pegangan guru sebagai alat
koreksi terhadap jawaban peserta didik. Kunci jawaban hanya
tersedia pada LKPD yang di berikan pada guru, sedangkan pada
LKPD peserta didik tidak tersedia.
Berikut tampilan dari glosarium, uji kompetensi, daftar
pustaka dan kunci jawaban uji komptensi
Gambar 4.18 Desain Glosarium
Gambar 4.19 Uji Kompetensi
73
Gambar 4.20 Desain Daftar
Pustaka
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Setelah dicetak LKPD divalidasi oleh ahli materi, ahli agama
islam dan ahli media. Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan LKPD
terintegrasi Islam yang valid dan layak di uji kepraktisannya kepada guru
kimia. Setelah LKPD divalidasi oleh ahli materi, ahli agama islam dan ahli
media, selanjutnya LKPD di uji cobakan ke guru kimia guna mengetahui
tingkat kepraktisan LKPD dan pengambilan respon peserta didik terhadap
LKPD yang didesain. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data
dapat dilakukan dengan wawancara dan angket. Hasil dari tahap uji coba
yaitu:
a) Skor validasi LKPD dari ahli materi pada Lampiran halaman 157
dan ahli media pada Lampiran halaman 167.
Gambar 4.21 Kunci Jawaban
Uji Kompetensi
74
b) Skor angket praktikalitas oleh guru terhadap LKPD pada Lampiran
halaman 172 dan respon peserta didik pada Lampiran halaman 176.
LKPD terintegrasi Islam yang telah didesain, divalidasi oleh 3
validator yang terdiri dari 1 orang ahli materi, 1 orang ahli agama islam,
dan 1 orang ahli media (Lampiran).
a. Validasi Ahli Materi Pembelajaran
Validasi ahli materi bertujuan untuk menilai kelayakan isi
materi kimia, komponen penyajian, dan komponen bahasa dalam
LKPD terkait materi struktur atom. Adapun validator yang menjadi
ahli materi yakni 1 orang dosen kimia UIN SUSKA Riau yaitu Bapak
Pangoloan Soleman Ritonga, S,Pd.,M.Si. Hasil validasi oleh ahli materi
berupa saran-saran dan masukan dari validator, setelah melakukan
revisi, validator memberikan nilai di validasi tahap akhir. Hasil
validasi akhir dari ahli materi dapat dilihat pada Tabel 4.2
Berdasarkan hasil validasi LKPD oleh ahli materi pada Tabel
4.2 dapat diketahui bahwa validasi ahli materi secara keseluruhan
memperoleh nilai sebesar 84,07% dengan kriteria “ sangat valid”.
Hasil validasi beberapa aspek memperoleh nilai sebagai berikut:pada
aspek kelayakan isi diperoleh nilai sebesar 82,85% dengan kriteria
“sangat valid”, aspek penyajian diperoleh nilai sebesar 83,63% dengan
kriteria “ sangat valid”, dan aspek kebahasaan diperoleh nilai sebesar
85,56% dengan kriteria “sangat valid”.
75
Tabel 4.2 Hasil Validasi LKPD oleh Ahli Materi
No Aspek Indikator
Penilaian
No.
Butir
Total
Skor Persentase Kriteria
1 Kelaya
kan Isi
Cakupan materi 1,2,3 26 86,66%
Sangat
Valid
Keakuratan
materi 4,5 16 80% Valid
Kemutakhiran
materi 6,7 16 80% Valid
Jumlah 58 82,85% Sangat
Valid
2 Penyaji
-an
Teknik
Penyajian 1,2,3 25 83,33%
Sangat
Valid
Pendukung
penyajian 4,5,6,7 34 85%
Sangat
Valid
Kelengkapan
penyajian
8,9,10,
11 33 82,5%
Sangat
Valid
Jumlah 92 83,63% Sangat
Valid
3 Kebahas-
aan
Kelugasan 1,2 18 90%
Sangat
Valid
Komunikatif 3,4 16 800% Valid
Kemampuan
memotivasi 5 9 90%
Sangat
Valid
Kesesuaian
dengan
perkembangan
peserta didik
6,7 16 800% Valid
Kesesuaian
dengan kaidah
bahasa Indonesia
8,9 18 90% Sangat
Valid
Jumlah 77 85,56% Sangat
Valid
Skor Keseluruhan 227
Persentase (%) 84,07 %
Kriteria Sangat
Valid
Hasil Validasi tersebut dimasukkan kedalam sebuah grafik yang
terlihat pada Gambar 4.22 hasil validasi ahli materi pada aspek
penyajian memperoleh nilai terendah sedangkan pada aspek kelayakan
isi dan kebahasaan memperoleh nilai tertinggi.
76
Gambar 4.22 Grafik Hasil Validasi Ahli Materi
Adapun masukan dan saran dari dosen ahli materi adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.3 Saran dan Tindakan Validasi Ahli Materi
Validasi I Validasi II
Bagian Saran dan Masukkan Tindak lanjut
Pendahuluan Tambahkan KI dan KD,
tambahkan tujuan
pembelajaran setiap awal
pertemuan, tambahkan
kata-kata motivasi untuk
tiap pertemuan
Ditindak lanjuti
sesuai dengan apa
yang disarankan
Penyajian
materi struktur
atom
Tuliskan Body Note materi
yang diambil dari buku
SMA atau buku perguruan
tinggi, tambahkan
bilangan kuantum
Ditindak lanjuti
sesuai dengan apa
yang disarankan
Penutup Tambahkan referensi,
lengkapi dengan contoh
soal pada pertemuan,
lengkapi daftar pustaka
dan kunci jawaban
Ditindak lanjuti
sesuai dengan apa
yang disarankan
82.85%
83.63%
85.56%
81.00%
81.50%
82.00%
82.50%
83.00%
83.50%
84.00%
84.50%
85.00%
85.50%
86.00%
0 0 0
Nil
ai
Aspek Penilaian
Kelayakan Isi Penyajian Kebahasaan
77
Adapun perbaikan-perbaikan yang dilakukan validator terhadap
LKPD adalah sebagai berikut:
1) Peta Kedudukan LKPD
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.23 Penambahan KI 3 dan KI 4
2) Penambahan body note pada materi
(Sebelum revisi)
(Sesudah revisi)
Gambar 4.24 Penambahan Body Note
78
3) Materi Bilangan Kuantum
(Sebelum revisi)
(Sesudah revisi)
Gambar 4.25 Penambahan Materi (Bilangan-Bilangan Kuantum)
Pada bagian ini validator ahli materi menyarankan untuk
menambahkan sub bab “Bilangan-bilangan kuantum” agar sesuai
dengan kompetensi dasar.
4) Glosarium
Pada bagian glosarium validator ahli media menyarankan
untuk menambahkan beberapa istilah penting, salah satunya yaitu
bilangan-bilangan kuantum
79
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.26 Perbaikan Glosarium
5) Uji Kompetensi
Sebelum revisi jumlah soal masih dalam jumlah acak setiap
kotaknya, sehingga validator ahli materi menyarankan untuk menghitung
jumlah soal kembali. Dan gambar disampingnya adalah hasil revisi.
Gambar 4.27 Perbaikan Latihan (Uji Kompetensi)
80
6) Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka untuk melengkapi dan
memperdalam materi yang dibahas dalam LKPD, validator ahli materi
menyarankan untuk menambah referensi buku yang digunakan.
Adapun penambahan referensi disarankan minimal 10 referensi.
Setelah dilakukan perbaikan berikut tampilan daftar pustaka:
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.28 Perbaikan Daftar Pustaka
7) Penambahan Kalimat Motivasi di awal dan akhir bab
Kalimat
motivasi
di awal
bab
81
Gambar 4.29 Penambahan Kalimat Motivasi
8) Penambahan Contoh Soal
Validator ahli materi menyarankan untuk menambahkan
contoh soal di setiap bab. Penambahan contoh soal ini bermanfaat
untuk memperkuat pemahaman peserta didik terhadap materi yang
disajikan. Berikut salah satu contoh soal yang ditambahkan pada bab
terakhir..
Gambar 4.30 Penambahan Contoh Soal
9) Penambahan Kunci Jawaban Uji Kompetensi
Validator ahli materi menyarankan untuk menambahkan kunci
jawaban uji kompetensi pada LKPD milik guru, namun pada LKPD
milik peserta didik tidak disarankan. Berikut tampilan kunci jawaban
uji kompetensi
Kalimat
motivasi
di akhir
bab
82
Gambar 4.31 Kunci Jawaban Uji Kompetensi LKPD
b. Validasi Ahli Media Pembelajaran
Validasi ahli media bertujuan untuk menilai kegrafikan LKPD
terintegrasi Islam. Adapun validator yang menjadi ahli media terdiri
dari 1 orang dosen pendidikan kimia UIN SUSKA Riau yaitu Ibu Ira
Mahartika, M.Pd. Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Validasi LKPD oleh Ahli Media Pembelajaran
No Indikator No.
Butir
Skor yang
diperoleh
Skor
maksimal
Persentase Kriteria
1 Ukuran 1,2 18 20 90% Sangat
Valid
2
Desain
Cover
LKPD
3,3,4,5,6
,7,8,9,10 67 80 83,75%
Sangat
Valid
3 Desain
Isi LKPD
111,12,13
114,15,16
117,18,19
,20,21,22
99 120 82,5% Sangat
Valid
Skor Keseluruhan 184
Persentase % 83,63%
Kriteria Sangat
Valid
83
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media pada Tabel 4.4
diperoleh nilai validitas pada aspek kegrafikan sebesar 83,63% dengan
kriteria “sangat valid”, dari indikator ukuran LKPD diperoleh nilai
90% dengan kriteria “sangat valid”, untuk indikator desain cover
LKPD diperoleh persentase 83,75% dengan kriteria “sangat valid”
sedangkan untuk indikator desain isi LKPD diperoleh persentase
82,5% dengan “kriteria sangat valid”. Grafik validasi ahli media dapat
dilihat pada Gambar 4.31.
Terlihat dari Grafik 4.32 hasil validasi ahli media diperoleh nilai
terendah pada bagian indikator desain isi LKPD dan nilai persentase
tertinggi pada indikator ukuran LKPD.
Gambar 4.32 Grafik Hasil Validasi Ahli Media
Adapun masukan dan saran dari dosen ahli media disajikan di
dalam tabel 4.5 dibawah ini:
90.00%
83.75%
82.50%
78.00%
80.00%
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
0 0 0
Nil
ai
Penilaian
Ukuran Desain Cover LKPD Desain Isi LKPD
84
Tabel 4.5 Saran dan Tindakan Validasi Ahli Media Pembelajaran
Validasi I Validasi II
Bagian Saran dan Masukkan Tindak lanjut
Pendahuluan Seluruh bagian
pendahuluan diperbaiki
desainnya, nomor
halaman, pada bagian
daftar isi dibuat satu
halaman, pada bagian peta
kedudukan LKPD
dicantumkan KI, pada
bagian deskripsi LKPD
ditambahkan manfaat
LKPD dan tahapan
pembelajaran saintifik,
pada bagian petunjuk
pengunaan LKPD
diperbaiki menjadi
potongan gambar yang
berisikan keterangan dari
masing-masing bagian,
dan pada bagian peta
konsep lebih dirapikan.
Perhatikan penulisan
masih terdapat kesalah
penulisan dibeberapa
bagian.
Ditindak lanjuti sesuai
dengan apa yang
disarankan
Penyajian
materi struktur
atom
Seluruh tahapan
pembelajaran saintifik
diperbaiki desainnya, pada
bagian integrasi islam di
perbaiki tata letaknya dan
diberi nama yang sesuai,
tata letak gambar di
seragamkan, penulisan
keterangan gambar dan
keterangan tabel
diseragamkan dari awal
hingga akhir.
Ditindak lanjuti sesuai
dengan apa yang
disarankan
Penutup Penempatan dan susunan
kalimat pada glosarium,
penulisan daftar pustaka
sesuai dengan ketentuan
Ditindak lanjuti sesuai
dengan apa yang
disarankan
85
Adapun perbaikan-perbaikan yang dilakukan validator terhadap
LKPD adalah sebagai berikut:
1) Cover Depan LKPD
Pada bagian cover depan, validator ahli media menyarankan
untuk mengganti gambar dan letak posisi judul LKPD, identitas
kepemilikan da nama penulis.
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.33 Perbaikan Cover Depan LKPD
2) Cover Belakang LKPD
Pada bagian cover belakang, validator ahli media menyarankan
untuk menyederhanakan tampilannya dan diisi dengan poin-poin penting
terkait isi LKPD struktur atom terintegrasi nilai-nilai islam. Berikut
tampilan cover belakang LKPD.
86
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.34 Perbaikan Cover Belakang LKPD
3) Muqqadimah
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.35 Perbaikan Bagian Muqqadimah LKPD
87
4) Daftar Isi
Pada bagian daftar isi validator ahli media menyarankan untuk
mengganti desain daftar isi, nomor halaman, spasi agar daftar isi hanya terdiri
dari satu halaman. Berikut perbaikan yang dilakukan.
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.36 Perbaikan Daftar Isi LKPD
5) Peta Kedudukan LKPD
Pada bagian peta kedudukan LKPD validator ahli media
menyarankan untuk mengganti desain terutama smart art yang digunakan
untuk memperjelas kedudukan LKPD dan memperkecil space agar
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar berada dalam satu halaman
dimana sebelumnya berada di halaman terpisah. Berikut perbaikan yang
dilakukan
88
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.37 Perbaikan Peta Kedudukan LKPD
6) Deskripsi dan Manfaat LKPD
(Sebelum revisi)
89
(Sesudah revisi)
Gambar 4.38 Perbaikan Deskripsi dan Manfaat LKPD (sebelum dan
sesudah revisi)
7) Petunjuk Penggunaan LKPD
Pada bagian petunjuk penggunaan LKPD validator ahli media
menyarankan untuk memasukkan potongan-potongan bagian penting
yang ada dalam LKPD dan menambahkan keterangan singkat. Sementara
langkah-langkah pembelajaran saintifik dimasukkan kedalam bagian
deskripsi dan manfaat LKPD. Berikut perbaikan-perbaikan yang
dilakukan
90
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.39 Perbaikan Petunjuk Penggunaan LKPD
8) Peta Konsep
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.40 Perbaikan Peta Konsep
91
9) Tampilan Awal Bab
Pada bagian tampilan awal bab validator ahli media
menyarankan untuk menambahkan stimulus yang berkaitan dengan
materi yang akan dibahas, memperkecil shape dan memberi warna yang
menarik pada kompetensi inti dan tujuan pembelajaran, menghilangkan
gambar kartun, memberikan keterangan gambar, dan memberikan
sumber gambar. Berikut perbaikan yang dilakukan
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.41 Perbaikan Tampilan Awal Bab
10) Integrasi Islam (Al-Hikmah)
Pada bagian ini validator ahli media menyarankan untuk
merubah posisi bagian Al-Hikmah. Validator ahli media menyarankan
untuk membuat materi kimia yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam
berdampingan dengan penjabaran nilai- nilai Islam. Hal ini bertujuan
92
untuk mempermudah pembaca dalam memahami materi. Berikut
perbaikan yang dilakukan.
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.42 Perbaikan Penempatan Bagian Terintegrasi Islam
(Al-Hikmah)
11) Integrasi Islam (Uswatun Hasanah)
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.43 Perbaikan Penempatan Bagian Terintegrasi Islam
(Uswatun Hasanah)
93
12) Tahap Mengamati
Pada tahap mengamati validator ahli media menyarankan untuk
mengganti desain judul, memperkecil gambar, serta menambahkan ayat
Al-Quran yang berkaitan dengan gambar tersebut. Hal ini bertujuan
untuk menstimulus peserta didik sebelum memasuki materi.
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.44 Perbaikan pada Tahap Mengamati
13) Tahap Menanya
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.45 Perbaikan pada Tahap Menanya
94
Pada tahap menanya validator ahli media menyarankan untuk
mengganti desain judul, mengganti pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
14) Tahap Mengumpulkan Informasi
Pada tahap mengumpukan informasi validator ahli media
menyarankan untuk memasukkan materi yang akan dibahas pada
pertemuan tersebut. Berikut perbaikan yang dilakukan
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.46 Perbaikan pada Tahap Mengumpulkan Informasi
15) Tahap Mengasosiasi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.47 Perbaikan pada Bagian Mengasosiasi
95
16) Tahap Mengkomunikasikan
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.48 Perbaikan pada Bagian Mengkomunikasikan
c. Validasi Ahli Agama Islam
Validasi ahli agama bertujuan untuk menilai kegrafikan LKPD
terintegrasi Islam. Adapun validator yang menjadi ahli Agama terdiri
dari 1 orang dosen pendidikan Bahasa arab UIN SUSKA Riau yaitu
Bapak Dr. H. Jon Pamil.,S.Ag.,M.A Hasil validasi dapat dilihat pada
Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Validasi LKPD oleh Ahli Agama Islam
No Indika-
tor
No.
Butir
Skor
Perolehan
Skor
Tertinggi
Persentase Kriteria
1 Kelaya
kan Isi 1,2,3,4 32 40 80% Valid
2
Kompo
nen
Penyaji
an
5,6,7,8 32 40 80% Valid
3 Kebaha
-saan 9,10 18 20 90%
Sangat
Valid
Skor Keseluruhan 82
Persentase % 82%
Kriteria Sangat
Valid
96
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media pada Tabel 4.6
diperoleh nilai validitas pada aspek penilaian sebesar 82% dengan
kriteria “sangat valid”, dari indikator kelayakan isi dan penyajian
diperoleh nilai 80% dengan kriteria “valid”, untuk kebahasaan
diperoleh persentase 90% dengan kriteria “sangat valid”. Grafik
validasi ahli agama dapat dilihat pada Gambar 4.49.
Gambar 4.49 Grafik Hasil Validasi Ahli Agama Islam
d. Praktikalitas LKPD Oleh Guru Kimia
Setelah divalidasi oleh ahli materi, ahli agama Islam dan ahli
media, selanjutnya LKPD diuji kepraktisannya ke guru kimia di MA
Darul Hikmah Pekanbaru. Uji coba guru ini dilakukan untuk melihat
kepraktisan suatu produk sehingga dikatakan layak untuk digunakan.
Responden pada uji praktikalitas ini berjumlah 1 orang yaitu Ibu
Fajrina Fauzi, S.Pd. Hasil penilaian uji praktikalitas LKPD oleh guru
kimia dapat dilihat pada tabel 4.7.
80.00% 80.00%
90.00%
74.00%
76.00%
78.00%
80.00%
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
0 0 0
Nil
ai
Aspek Penilaian
Kelayakan Isi Komponen Penyajian Kebahasaan
97
Tabel 4.7 diperoleh hasil rata-rata praktikalitas secara
keseluruhan diperoleh nilai sebesar 83,33% dengan kriteria “sangat
praktis” serta layak diujicobakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru.
Hasil praktikalitas dari beberapa aspek adalah sebagai berikut: pada
aspek kelayakan isi diperoleh nilai sebesar 80% dengan kriteria
“praktis”, aspek penyajian diperoleh nilai sebesar 85% dengan kriteria
“sangat praktis”, aspek kebahasaan diperoleh nilai sebesar 80% dengan
kriteria “praktis”, aspek komponen agama diperoleh nilai sebesar 90%
dengan kriteria “sangat praktis” dan aspek kegrafikan diperoleh nilai
sebesar 83,33% dengan kriteria “sangat praktis”.
Tabel 4.7 Hasil Uji Praktikalitas LKPD oleh Guru Kimia MA Darul
Hikmah Pekanbaru
No Aspek No.
Butir
Skor
Perolehan
Skor
maksimal
Persentase Kriteria
1 Kelayakan
Isi 1,2,3 24 30 80% Praktis
2 Penyajian 4,5 17 20 85% Sangat
Praktis
3 Kebahasaan 6,7 16 20 80% Praktis
4 Komponen
Agama 8,9 18 20 90%
Sangat
Praktis
5 Kegrafikan 10,11,
12 25 30 83,3%
Sangat
Praktis
Rata-rata total 100 120 83,33% Sangat
Praktis
Terlihat pada Gambar 4.50 penilaian guru pada aspek kelayakan
isi memperoleh nilai terendah sedangkan nilai tertinggi diperoleh dari
aspek komponen agama.
98
Gambar 4.50 Grafik Hasil Penilaian Guru
e. Respon Peserta Didik Terhadap LKPD
LKPD terintegrasi Islam telah divalidasi oleh validator ahli
materi pembelajaran, ahli agama islam dan ahli media serta telah diuji
praktikalitasnya oleh guru MA Darul Hikmah Pekanbaru, selanjutnya
dilakukan uji coba terbatas kepada 10 orang peserta didik kelas X
Sains 1. Angket uji coba respon peserta didik ini terdiri dari 4 aspek
dengan 10 pertanyaan. Hasil respon peserta didik terhadap LKPD yang
di desain dapat dilihat pada tabel 4.8
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh hasil rata-rata praktikalitas
secara keseluruhan diperoleh nilai sebesar 87,7% dengan kriteria
“sangat praktis”. Hasil praktikalitas dari beberapa aspek adalah sebagai
berikut: pada aspek kualitas isi diperoleh nilai sebesar 88% dengan
kriteria “sangat praktis”, aspek nilai-nilai Islam diperoleh nilai sebesar
90% dengan kriteria “sangat praktis”, aspek tampilan diperoleh nilai
sebesar 86,33% dengan kriteria “sangat praktis”, aspek bahasa
diperoleh nilai sebesar 91,5% dengan kriteria “sangat praktis”.
80% 85%
80%
90% 83.30%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
kelayakan Isi Penyajian Kebahasaan Komponen
Agama
Kegrafikan
Nil
ai
Aspek Penilaian
99
Tabel 4.8 Hasil Uji Praktikalitas LKPD oleh Peserta Didik MA Darul
Hikmah Pekanbaru
No Aspek Butiran Penilaian Skor yang
diperoleh
Persentase Kriteria
1 Kualitas
Isi
Materi yang
disajikan lengkap
dan jelas.
87 87% Sangat
Praktis
Informasi dalam
LKPD jelas.
86 86% Sangat
Praktis
Kemenarikan
LKPD
91 91% Sangat
Praktis
Jumlah 255 88% Sangat
Praktis
2 Nilai-
nilai
Islam
Hubungan materi
dengan Al-Qur’an
dan hadis
91 91% Sangat
Praktis
Menambah
wawasan
89 89% Sangat
Praktis
Jumlah 180 90% Sangat
Praktis
3 Tampi
lan
Kemenarikan
warna sampul
LKPD
80 80% Praktis
Kemenarikan
tampilan buku
LKPD
89 89% Sangat
Praktis
Tulisan ayat-ayat
al-Qur’an jelas
90 90% Sangat
Praktis
Jumlah 259 86,33% Sangat
Praktis
4 Bahasa Bahasa yang
digunakan mudah
dipahami
89 89% Sangat
Praktis
Penulisan dalam
LKPD rapi
94 94% Sangat
Praktis
Jumlah 183 91,5% Sangat
Praktis
Skor Keseluruhan 877
Persentase % 87,7%
Kriteria Sangat
Praktis
100
Gambar 4.51 Grafik Hasil Penilaian Peserta Didik
Terlihat pada Gambar 4.51 respon peserta didik pada aspek
tampilan memperoleh nilai terendah sedangkan nilai tertinggi
diperoleh dari aspek bahasa.
C. Pembahasan
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan LKPD
terintegrasi nilai-nilai Islam yang valid dan praktis pada materi struktur atom
serta untuk mengetahui respon siswa terhadap LKPD yang didesain. LKPD
ini disusun berdasarkan kompetensi inti, kompetensi dasar, serta indikator
pencapaian yang terdapat didalam kurikulum 2013. LKPD terintegrasi nilai-
nilai Islam ini didesain dengan menggunakan Microsoft Word.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D. Model
pengembangan 4D dipilih karena tahap-tahap pelaksanaan dalam model
pengembangan ini dibagi secara detail seperti yang dikemukan oleh Monica
Fransisca yang mengatakan prosedur pengembangan 4D merupakan dasar
88% 90% 86.33%
91.50%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kualita isi Nilai-nilai Islam Tampilan Bahasa
Nil
ai
Aspek Penilaian
101
untuk melakukan pengembangan perangkat pembelajaran, serta tahap-tahap
pelaksaan dalam model pengembangan ini dibagi secara detail dan sistematik,
sehingga sesuai dengan kebutuhan yang ditemukan dilapangan.48
Penelitian
ini dibatasi sampai tahap ketiga yaitu Development (pengembangan).
Penelitian ini hanya sampai mengetahui validitas, praktilitas dan uji respon
siswa terhadap LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi stuktur atom
yang didesain.
Materi struktur atom dipilih karena karakteristik materi struktur
atom yang lebih banyak memuat materi yang bersifat abstrak sehingga
dibutuhkan suatu sumber belajar yang dapat memvisualisasikan konsep yang
bersifat abstrak tersebut agar peserta didik dapat memahami konsep kimia
secara utuh dan pada materi struktur atom terdapat beberapa sub materi yang
dapat di integrasikan dengan nilai-nilai Islam. Menurut Rahma Yulia Isnaini,
bagi guru kimia materi struktur atom merupakan sarana untuk di samping
mendeskripsikan sifat dan ciri “prilaku” ayat kontekstual atom yang
merupakan tuntutn Standar Isi (SI) juga merupakan media untuk mendidik
salah satu karakter super, yaitu bahwa “semakin dekat dengan pusaran (aturan
Tuhan) manusia semakin terjamin kehidupannya di jalan yang lurus,
sebaliknya semakin jauh dari pusaran (aturan Tuhan) manusia semakin
mudah terpengaruh oleh beragam gangguan”.49
Dengan didesainnya LKPD
terintegrasi nilai-nilai Islam ini diharapkan peserta didik mampu memahami
48
Monica Fransisca, Pengujian Validitas, Praktikalitas, dan Efektivitas Media E-Learning
di Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Universitas Putra
Indonesia, 2017, hlm.19. 49
Rahma Yulia Isnaini, Meningkatkan Nilai-Nilai Ketuhanan melalui Pelajaran Kimia
Materi Struktur Atom untuk menumbuhkan Karakter Super Sisa, Prosiding Seminar Nasional
Kimia Unesa 2012- ISBN : 978-979-029-550-7, hlm.B-81.
102
konsep pada materi struktur atom serta menghubungkannya dengan nilai-nilai
Islam sehingga dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kualitas dari LKPD yang dihasilkan dapat diketahui dari empat
kriteria yakni komponen kelayakan isi, komponen penyajian, komponen
kebahasaan dan komponen kegrafikkan50
. Ditambahkan menurut pendapat
Mudjijo yang mengatakan uji kepraktisan dapat digunakan sebagai suatu
ukuran yang menentukan suatu bahan ajar dapat dikatakan baik atau tidak51
1. Analisis Validasi LKPD Terintegrasi Nilai-Nilai Islam pada Materi
Struktur Atom
a. Validasi materi
Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dan dari hasil
analisis menunjukkan bahwa LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam yang
telah didesain, termasuk kriteria sangat valid dengan tingkat validitas
adalah 84,07% dan layak digunakan sebagai sumber belajar. Hasil
penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratna
Almira Sari dari penelitiannya ia memperoleh skor 118 dari skor
maskimal 145 sehingga berada pada kriteria sangat valid52
dan
penelitian yang dilakukan oleh Alfa Dina dengan skor yang diperoleh
4,00 yang dikaterogikan valid, skor tersebut dihitung menggunakan
rating scale. 53
50
Departemen Pendidikan Nasional, Op Cit, hlm.28. 51
Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta, 1995, hlm. 59. 52
Ratna Almira Sari, dkk., Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog
Untuk Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur SMA Kelas XI, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), Vol. 3 No.2 Tahun 2014, hlm. 12. 53
Alfa Dina Prianoto, op. cit,, hlm 93.
103
Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi pada setiap aspek
dapat diinterpretasikan sebagai berikut.
1) Komponen Kelayakan isi
Komponen kelayakan isi pada LKPD terintegrasi nilai-nilai
Islam merupakan penilaian terhadap isi dari LKPD yang telah
didesain pada materi struktur atom. Kualitas isi pada materi
struktur atom ini memiliki nilai 82,85% dengan kriteria sangat
valid yang dapat ditafsirkan bahwa materi yang terdapat pada
LKPD telah sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku yakni
dengan tuntutan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Hal ini sesuai dengan Depdiknas yang menyatakan untuk
menghasilkan sebuah LKPD bermakna dan dapat digunakan
dengan mudah oleh siswa maka LKPD harus menggambarkan
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai oleh peserta didik54
. Hasil tersebut sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Alfa Dena Pranoto dengan skor 4,
26 dan kriteria sangat valid, skor tersebut dihitung menggunakan
rating scale.55
2) Komponen Penyajian
Komponen penyajian terhadap LKPD pada materi struktur
atom adalah 83,63% dengan kategori kevalidan sangat valid. Hal
ini menunjukkan bahwa komponen-komponen yang ada di dalam
54
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hlm. 13. 55
Alfa Dina Prianoto, dkk,. loc.cit.
104
LKPD telah disajikan secara sistematis dan jelas. LKPD yang
disusun secara sistematis dan jelas akan membuat peserta didik
terarah dalam belajar. Hal ini sejalan dengan Nasution yang
menyatakan salah satu keuntungan dari pembelajaran secara jelas
dan spesifik yaitu pembelajaran peserta didik menjadi terarah.56
3) Komponen Kebahasaan
Penilaian komponen kebahasaan pada LKPD terintegrasi
nilai-nilai Islam pada materi struktur atom memiliki kategori sangat
valid dengan nilai 85,56%. Hal ini menunjukkan LKPD yang telah
didesain menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang dapat dibaca,
LKPD menggunkan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan bahasa
dapat dipahami. Hal ini sesuai dengan depdikas yang menyatakan
untuk menghasilkan suatu bahan ajar yang baik, perlu
dilakukannya evaluasi terhadap komponen kebahasaan yang terdiri
atas keterbacaan kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar dan pemanfaatan bahasa yang jelas dan singkat.57
Komponen-komponen kebahasaan inilah yang dapat membuat
peserta didik mengerti terhadap bahan ajar yang diberikan.
b. Validasi Media
Komponen kegrafikkan terhadap LKPD terintegrasi nilai-nilai
Islam pada materi struktur atom memiliki nilai 83,63% dengan kategori
56
Nasution, op. cit,. hlm. 206. 57
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hlm. 28.
105
sangat valid. Hal ini berarti LKPD yang disajikan terhadap komponen
kegrafikkan yang meliputi gambar pada model dapat diamati dengan
jelas, jenis huruf jelas, tata letak teratur, warna yang digunakan menarik
perhatian peserta didik. Hal ini sejalan dengan depdiknas yang
menyatakan komponen-komponen kegrafikkan yang perlu diperhatikan
untuk menghasilkan suatu bahan ajar yang baik yaitu jenis dan ukuran
dalam penggunaan font, tata letak (layout), gambar dan desain
tampilan.58
Hasil penelitian tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Fauzia Rahmi Skor rata-rata validasi pada aspek
kelayakan kegrafisan adalah 95,83%. Berdasarkan kriteria kelayakan
perangkat pembelajaran, maka kriteria kelayakan analisis persentase
95,83% termasuk kategori sangat valid. LKPD telah menggunakan jenis
dan ukuran huruf yang baik dan menarik, memiliki layout/tata letak
yang menarik dan memiliki ilustrasi/gambar yang berhubungan dengan
konsep.59
c. Validasi Ahli Agama Islam
Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dan dari hasil
analisis menunjukkan bahwa LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam yang
telah didesain, LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam LKPD terintegrasi
LKPD termasuk kriteria sangat valid dengan tingkat validitas adalah
82% dan layak digunakan sebagai sumber sumbbelajar. Hasil penelitian
58
Departemen Pendidikan Nasional, loc cit. 59
Fauzia Rahmi, Pengembangan Lembar Kegiata Peserta Didik (LKPD) pada Pokok
Bahasan Koloid Menggunakan Pantun dan Tulisan Arab Melayu, hlm. 10
106
ini diperkuat dengan hasil penelitian Nurhusnul Khotimah, Khaeruman,
Yusran Khery menunjukkan bahwa Integrasi nilai-nilai imtaq sangat
berpengaruh pada motivasi siswa karena modul yang dipelajari menarik
dan merupakan hal baru bagi siswa dimana materi struktur atom
dikaitkan dengan nilai-nilai keagamaan yaitu ayat-ayat Alquran tentang
kekuasaan Allah SWT dan yang dipaparkan bukan hanya ilmuwan-
ilmuwan barat saja tetapi ilmuwan-ilmuwan islam juga. Sehingga dari
dalam siswa akan tumbuh rasa ingin tahu yang besar, harapan dan cita-
cita untuk maju dan berhasil karena menurut mereka umat-umat islam
pun bisa maju dan bisa dibanggakan seperti ilmuwan islam yang sudah
dipaparkan pada modul.60
Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli agama islam pada setiap
aspek dapat diinterpretasikan sebagai berikut.
1) Komponen Kelayakan Isi
Komponen kelayakan isi pada LKPD terintegrasi nilai-nilai
Islam merupakan penilaian terhadap isi dari LKPD yang telah
didesain pada materi struktur atom. Kualitas isi pada materi
struktur atom ini memiliki nilai 80% dengan kriteria valid yang
dapat ditafsirkan bahwa materi yang terintegrasi dengan nilai-nilai
Islam yang terdapat pada LKPD sesuai dengan nilai-nilai Islam
baik dalam ketepatan pemilihan ayat Al-Qur’an dan hadis serta
dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist ts kedalam materi
60
Nurhusnul Khotimah, dkk,. op.cit., hlm. 298.
107
struktur atom. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Heppy Okmarisa dan Ayi Darmana yaitu
bahan ajar terintegrasi nilai-nilai spiritual yang dikembangkan
memiliki validditas dalam kategori sangat tinggi dan bahan ajar
terintegrasi nila-nilai spiritual efektif digunakan dalam pencapaian
komptensi sikap spiritual mengacu pada Komptensi Inti 1 yang
ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata skap spiritual peserta
didik sebesar 0,45 dengan kategori sedang.61
2) Komponen Kebahasaan
Penilaian komponen kebahasaan pada LKPD terintegrasi
nilai-nilai Islam pada materi struktur atom memiliki kategori valid
dengan nilai 80%. Hal ini menunjukkan LKPD yang telah didesain
menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang dapat dibaca, LKPD
yang didesain jelas dalam penulisan ayat Al-Qur’an dan
terjemahannya, konsisten dalam penulisan huruf arab, serta
menggunakan bahasa yang menarik dalam penyampaian materi
yang terintegrasi Islam.
3) Komponen Penekanan-penekanan Materi
Penilaian komponen penekanan-penekanan materi pada
LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom
memiliki kategori sangat valid dengan nilai 90%. Hal ini
menunjukkan LKPD yang telah didesain menunjukkan perbedaaan
61
Heppy Okmarisa dan Ayi Darmana, op. cit., hlm. 44.
108
warna informasi terkait materi-materi yang terintegrasi dengan
nilai-nilai Islam serta terdapat penebalan kata terkait kalimat-
kalimat penting yang berkaitan dengan integrasi Islam dan materi
struktur atom.
Hasil dari analisis tingkat kevalidan dari LKPD terintegrasi nilai-
nilai Islam pada materi struktur atom secara keseluruhan memiliki rata-
rata 83,23% dengan kategori sangat valid. Hal ini membuktikan bahwa
LKPD yang didesain telah sesuai dengan seluruh aspek dalam uji validitas
yaitu komponen kelayakan isi, komponen penyajian, komponen
kebahasaan, komponen kegrafikkan, dan komponen agama islam.
2. Analisis Praktikalitas LKPD Terintegrasi Nilai-Nilai Islam pada Materi
Struktur Atom
Uji kepraktisan bertujuan untuk mengetahui praktikalitas LKPD
yang didesain. Menurut Nieveen dalam penelitian Ika Nurul Sannah
menyatakan bahwa suatu material dianggap berkualitas jika memenuhi
aspek kepraktisan (practically). Aspek kepraktisan dipenuhi jika praktisi
(guru) menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan dan
didukung fakta yang menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan dapat
diterapkan.62
Dalam penelitian ini kepraktisan diukur berdasarkan
penilaian dari guru yang berkriteria praktis atau sangat praktis terhadap
aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, komponen agama islam dan
62
Ika Nurul Sannah. Pengembangan LKS Dengan Model Discovery Learning Pada Materi
Teori Atom Bohr, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol.4 No. 1, Lampung: Universitas
Negeri Lampung. 2015, hlm. 187.
109
kegrafikan. Setiap aspek dijabarkan beberapa butir penilaian terhadap
LKPD terintegrasi Islam.
Berdasarkan Grafik 4.47, pada hasil penelitian uji praktikalitas oleh
guru, hasil penilaian tertinggi diperoleh dari aspek komponen agama
dengan nilai sebesar 90% dan penyajian 85%. Hal ini dikarenakan pada
aspek komponen agama pada indikator penilaian LKPD terintegrasi nilai-
nilai Islam sudah sesuai untuk ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang
diintegrasikan dengan beberapa sub materi struktur atom, dan tulisan ayat-
ayat Al-Qur’an sudah jelas. Sedangkan penilaian terendah diperoleh dari
aspek kelayakan isi dengan nilai sebesar 80% dan aspek kebahasaan
dengan nilai sebesar 80%. Namun aspek keduanya ini sudah masuk
kriteria “valid”, hanya saja perlu adanya saran dan masukan yang
diberikan dari guru kimia sebagai praktikal. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Zainatur Rahma yaitu hasil
penilaian guru dan siswa pada uji coba lapangan dan uji pelaksanaan
lapangan menunjukkan bahwa penilaian modul pada aspek materi, bahasa
dan media modul tersebut termasuk kategori sangat baik menurut rata-rata
guru dan siswa. 63
Maka dari itu, secara keseluruhan angket praktikalitas oleh guru
terhadap LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom
kelas X MA dinyatakan praktis dan layak digunakan sebagai sumber
belajar dalam proses pembelajaran.
63
Siti Zainatur Rahma, Pengembangan Modul Berbasis SETS (Science, Environment,
Technology, Society) Terintegrasi Nilai Islam di SMAI Surabaya Pada Materi Ikatan Kimia,
Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 e-ISSN 2527-6891, hlm.
110
3. Angket Respon Peserta Didik
Angket respon peserta didik bertujuan untuk mengetahui respon
peserta didik terhadap LKPD yang telah didesain. Berdasarkan hasil
angket respon peserta didik dari 10 orang peserta didik kelas X MA 1 MA
Darul Himah Pekanbaru diperoleh nilai persentase kepraktisan sebesar
87,7%. Maka dari itu secara keseluruhan LKPD terintegrasi nilai-nilai
Islam dinyatakan praktis dan dapat digunakan oleh guru dan peserta didik
karena LKPD secara sistematis dan jelas guna mempermudah memahami
materi pelajaran. Selain itu di dalam LKPD juga disajikan materi yang
diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam yang dipaparkan dengan bahasa
yang mudah dipahami peserta didik. Dengan demikiran guru dapat
terbantu dalam proses belajar mengajar dan membantu peserta didik dalam
memahami materi struktur atom secara utuh. Hasil penelitian ini diperkuat
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Heppy Okmarisa yaitu
terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan bahan ajar kimia terintegrasi nilai spiritual dengan hasil
belajar siswa yang diajar menggunakan buku ajar kimia SMA/MA
pegangan siswa melalui model pembelajaran Problem-Based Learning
(PBL).64
64
Heppy Okmarisa, Ayi Darmana, Retno Dwi Suyanti, loc.cit.,
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian desain dan uji coba LKPD terintegrasi nlai-
nilai Islam pada materi struktur atom untuk pembelajaran kimia kelas X
SMA/MA yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1. Tingkat validitas LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi
struktur atom yang didesain dinyatakan sangat valid sesuai dengan
penilaian dari ahli materi, ahli media pembelajaran, ahli agama islam
secara berurutan dengan persentase kevalidan 84,07%, 83,63%, 82%
dengan kriteria sangat valid.
2. Tingkat praktikalitas LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi
struktur atom yang didesain dinyatakan sangat praktis sesuai dengan
penilaian dari guru kimia dan peserta didik secara berurutan dengan
persentase 83,33% dan 87,07% dengan kriteria sangat praktis.
B. Saran
Berdasarkan penelitian dan pengembangan LKPD terintegrasi nilai-
nilai Islam pada materi struktur atom untuk pembelajaran kimia kelas X
SMA/MA yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai
berikut:
112
1. Kepada pembaca atau peneliti lain yang akan melakukan penelitian,
LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam ini perlu dilakukan ujicoba pada
lapangan yang lebih luas.
2. Perlu dilakukan uji efektifitas dari LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam
pada materi struktur atom yang telah didesain.
3. LKPD terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi struktur atom dapat
digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran kimia kelas X pada
materi struktur atom.
113
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Lukis. 2016. Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Perguruan
Tinggi Umum Melalui Lembaga Dakwah Kampus. Jurnal Pendidikan Islam
Vol. 1 No. 2.
Al Qurthubi, Syeikh Imam. 2014. Tafsir Al Qurthubi/Syaikh Imam Al Qurthubi.
Jakarta: Pustaka Azzam.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bermi, Wibawati. 2016. Internalisasi Nilai-Nilai Agama Islam Untuk Membentuk
Sikap dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Mukminun.
Jurnal Al Lubab Vol 1 No. 1.
Chang, Raymond. 2004. Kimia dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Penegmbangan Bahan Ajar.
Darmansyah, Teknik Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial dalam Pendidikan
Karakter di Sekolah Dasar 08 Surau Gadang Nanggalo, Jurnal Al-Ta’lim,
Vol. 21 No. 1 Februari 2014, 2014, hlm. 10.
Djudin, Tomo. 2011. Menyisipkan Nilai-Nilai Agama Dalam Pembelajaran Sains:
Upaya Alternatif Memagari Aqidah Siswa. Jurnal Khatulistiwa-Journal Of
Islamic Studies Vol 1 No 2. Tanjung Pura.
Febriana, Beta Wulan. 2015. Identifikasi Penggunaan Bahan Ajar Pada Smk
Kesehatan Bakti Indonesia Medika. Jurnal Pendidikan Sains. Vol 03 No 02
Oktober 2015. Semarang.
Fransisca, Monica. 2017. Pengujian Validitas, Praktikalitas, dan Efektivitas
Media E-Learning di Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Putra Indonesia.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hadhiri SP, Choiruddin. 2005. Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an II. Jakarta: Gema
Insani Press
Herman dan Aslim. 2015. Pengembangan LKPD Fisika Tingkat SMA Berbasis
Keterampilan Proses SAINS. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal)
Vol 4 Oktober.
Iskandar, Syahrullah. 2016. Studi Al-Qur’an dan Inetgrasi Keilmuan : Studi Kasus
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya
Vol. 1 No. 1. Bandung.
114
Isnaini, Rahma Yulia. 2012. Meningkatkan Nilai-Nilai Ketuhanan Melalui
Pelajaran Kimia Materi Struktur Atom Untuk Menumbuhkan Karakter Super
Siswa. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-
028-550-7. Surabaya.
Johari dan Rachmawati. 2007. Kimia SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga
Kementrian Agama RI. 2010. Al-Qur’an Terjemahan Tafsir. Bandung: Insan Kamil
Khatimah, Nurhusnul. 2014. Pengaruh Integrasi Nilai-Nilai Imtaq Pada Materi
Struktur Atom Terhadap Motivasi Dan Karakter Religius. Jurnal Pengkajian
Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA PRISMA SAINS 2No.2 ISSN
2338-4530. Mataram.
Lathifah, Sri. 2015. Pengembangan Modul Ipa Terpadu Terintegrasi Ayat-Ayat Al-
Qur’an Pada Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 155-164.
Mudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta
Mutaman, Muhammad Badrul. 2013. Pemetaan Perkembangan Kognitif Pieger
Siswa SMA Menggunakan Tes Operasional Logis (TOL) Pieget Ditinjau dari
Perbedaam Jenis Kelamin, Universitas Nengeri Surabaya.
.
Nata, Abuddin. 2014. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy).
Jakarta: Rajawali Pers.
Okmarisa, Heppy dan Ayi Darmana. 2016. Implementasi Bahan Ajar Kimia
Terintegrasi Nilai Spiritual Dengan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Berorientasi Kolaboratif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 8 No. 2 Agustus 2016. 130-135.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.59. 2014.
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah. Jakarta.
Petruci, et all. 2008. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta:
Erlangga.
Pranoto, Alfa Dina Fakhili Gulo, dan Effendi. 2017. Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Interaktif Kimia Untuk Pembelajaran Struktur Atom
Di Kelas X Sma. Universitas Sriwijaya.
Prasetwo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
115
Purba, Michael dan Aas Saidah. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa Untuk SMA/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga
Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga
Pusfarani. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Model
Pembelajaran Berbasis Masalah yang Mengakomodasi Gender Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Materi Sains.
Tesis Program Pascasarjana Magister Keguruan IPA Universitas Lampung,
Bandar Lampung.
Putra, Nusa. 2015. Research and Development Penelitian dan Pengembangan
Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Rahma, Siti Zainatur. 2017. Pengembangan Modul Berbasis SETS (Science,
Environment, Technology, Society) Terintegrasi Nilai Islam di SMAI
Surabaya Pada Materi Ikatan Kimia, Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 1 Tahun
2017 e-ISSN 2527-6891.
Riduwan. 2014. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian: Untuk
Mahasiswa S-1, S-2 dan S-3. Bandung: Alfabeta.
_______. 2010. Rumus dan Data Dalam Analsisis Statistika. Bandung: Alfabeta.
_______. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Rismawati, Anak Agung Oka, Dasrieny Pratiwi. 2017. Pengembangan Modul Pada
Materi Sistem Ekskresi Melalui Pengintegrasian Nilai-Nilai
Spiritualkeislaman Menggunakan Metode Arias Kelas Xi Sma
Muhammadiyah 2 Metro. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan ISBN :
978-602-70313-2-6.
Rossidy, Imron. 2014. Fenomena Flora dan Fauna dalam AL-Qur’an (Seri
Integrasi). Malang: UIN Maliki Press.
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.
Sannah, Ika Nurul. 2015. Pengembangan LKS Dengan Model Discovery Learning
Pada Materi Teori Atom Bohr, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia,
Vol.4 No. 1. Lampung: Universitas Negeri Lampung.
Saputro, Agung Nugroho Catur. 2011. Pengintegrasian Nilai-Nilai Relegius Dalam
Buku Pelajaran Kimia Sma/Ma Sebagai Metode Alternatif Membentuk
Karakter Insan Mulia Pada Siswa”, Surakarta : Biologi, Sains, Lingkungan,
dan Pembelajarannya Menuju Pembangunan Karakter.
116
Sari, Ratna Almira. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis
Blog Untuk Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur SMA Kelas XI,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No.2.
Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitafi, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suyanto, Slamet Paidi, Insih Wilujeng. 2011. Lembar Kerja Siswa (LKS). Makalah
yang disampaikan dalam acara Pembekalan guru daerah terluar dan tertinggal
di Akademik Angkatan Udara Yogyakarta tanggal 26 November-6 Desember
2011.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implemetasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
______. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Triawan, Singgih Ade Kasmadi Imam Supardi, Nanik Wijayati. 2017.
Pengembangan Chemistry Adventure Sheets Berorientasi Chemo-
Entrepreneurship Terintegrasi Pendidikan Karakter. Lembaran Ilmu
Kependidikan Vol 46. No. 1 September 2017. Semarang.
Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa, Pelatihan Penyusunan
LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK, Yogyakarta: FMIPA UNY.
Wijayanti, Dian Sulistyo, Saputro dan Nanik Dwi Nurhayati. 2015. Pengembangan
Media Lembar Kerja Siswa Berbasis Hierarki Konsep Untuk Pembelajaran
Kimia Kelas X Pokok Bahasan Pereaksi Pembatas. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK). Vol. 4 No. 2.
Yahya, Harun. 2004. Pustaka Sains Populer Islami Kesempurnaan Penciptaan
Atom. Bandung: Dzikra.
Yenti, Elvi. 2014. Ikatan Kimia. Pekanbaru: Kreasi Edukasi
Yerimadesi, Bayharti. 2016. Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI SMA/MA. Universitas Negeri
Padang.
117
Lampiran A.1
SILABUS
Nama Sekolah : MA DARUL HIKMAH PEKANBARU
Mata Pelajaran : Kimia/ Struktur Atom
Kelas : X
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayatai dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural, pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok
Pembelajaran
Siswa mampu:
3.2 Menganalisis
perkembangan
model atom
3.3 Menganalisis
struktur atom
berdasarkan
teori atom Bohr
dan teori
Struktur Atom
Perkembangan model atom
Struktur atom Bohr dan mekanika
kuantum.
Nomor atom dan
nomor massa
Mengamati
Mengamati perkembangan model atom dan partikel
penyusun atom serta
hubungannya dengan nomor
massa dan nomor atom.
Menanya
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan struktur
118
118
Lampiran A.1
mekanika
kuantum.
4 Mengolah dan
menganalisis
perkembangan
model atom.
5 Mengolah dan
menganalisis
truktur atom
berdasarkan
teori atom
Bohr dan teori
mekanika
kuantum.
Konfigurasi
elektron
dan Diagram
orbital
Bilangan kuantum dan bentuk orbital.
Isotop, isobar, isoton
atom, misalnya: apa saja partikel
penyusun atom? Bagaimana
partikel-partikel tersusun dalam
atom? Dimana posisi elektron
dalam atom? Mengapa model atom
mengalami perkembangan?
Pengumpulan data
Melakukan analisis dan diskusi
tekait dengan perkembangan
model atom.
Menganalisis perkembangan model atom yang satu terhadap
model atom yang lain.
Mengamati nomor atom dan nomor massa beberapa unsur
untuk menentukan jumlah
elektron, proton dan netron
unsur tersebut.
Mendiskusikan konfigurasi
elektron dan diagram orbital
dari unsur tertentu.
Mendiskusikan bilangan kuantum dan bentuk orbital
suatu unsur.
Menganalisis nomor atom dan nomor massa beberapa contoh
kasus pada unsure untuk
memahami isotop, isobar, dan
isoton.
Mengasosiasi
Menyimpulkan bahwa golongan dan periode unsur ditentukan
oleh nomor atom dan
konfigurasi elektron.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil rangkuman
tentang perkembangan model atom
menggunakan tata bahasa yang
benar.
LAMPIRAN B
(INSTRUMEN PENELITIAN)
B.1 :Kisi-Kisi Angket Validitas (Ahli Materi)
B.2 :Angket Validasi (Ahli Materi)
B.3 :Deskripsi Butir Angket Penilaian (Ahli Materi)
B.4 :Kisi-Kisi Angket Validitas (Ahli Agama Islam)
B.5 :Angket Validasi (Ahli Agama Islam)
B.6 :Deskripsi Butir Angket Penilaian (Ahli Agama
Islam)
B.7 :Kisi-Kisi Angket Validitas (Ahli Media)
B.8 :Angket Validasi (Ahli Media)
B.9 :Deskripsi Butir Angket Penilaian (Ahli Media)
B.10 :Kisi – Kisi Angket Uji Praktikalitas Oleh Guru
Kimia
B.11 :Angket Praktikalitas Oleh Guru Kimia
B.12 :Deskripsi Butir Angket Penilaian Praktikalitas
B.13 :Kisi-Kisi Angket Respon Peserta Didik
B.14 :Angket Respon Peserta Didik
B.15 :Deskripsi Butir Angket Penilaian Respon Peserta
Didik
119
Lampiran B.1
KISI – KISI ANGKET VALIDITAS (AHLI MATERI)
LKPD TERINTEGRASI NILAI-NILAI PADA MATERI STRUKTUR
ATOM
No Aspek Indikator Penilaian
Nomor Butir
Penilaian
1 Kelayakan Isi Cakupan materi 1, 2, 3
Keakuratan materi 4, 5
Kemutakhiran materi 6, 7
2 Komponen Penyajian Teknik penyajian 1, 2, 3
Pendukung penyajian 4, 5, 6, 7
Kelengkapan penyajian 8, 9, 10, 11
3 Komponen
Kebahasaan
Kelugasan 1, 2
Komunikatif 3, 4
Kemampuan memotivasi 5
Kesesuaian dengan perkembangan
peserta didik
6, 7
Kesesuaian dengan kaidah bahasa
Indonesia
8, 9
120
Lampiran B.2
ANGKET VALIDASI (AHLI MATERI)
LKPD TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM PADA MATERI
STRUKTUR ATOM
Judul Penelitian : Desain dan Uji Coba LKPD Terintegrasi Nilai-nilai Islam
Pada Materi Struktur Atom
Penyusun : Ayu Novita Sari
Pembimbing : Pangoloan Soleman R, S.Pd., M.Si.
Instansi : Prodi Pendidikan Kimia UIN SUSKA Riau
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan adanya desain dan uji coba LKPD terintegrasi nilai-
nilai islam pada materi struktur atom, maka melalui instrumen ini Bapak/Ibu kami
mohon untuk memberikan penilaian terhadap materi struktur atom pada lkpd yang
telah dibuat tersebut. Penilaian dari Bapak/Ibu akan digunakan sebagai validasi
dan masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas lkpd ini sehingga
bisa diketahui layak atau tidak lkpd tersebut digunakan dalam pembelajaran
kimia. Atas perhatian dan kesediannya untuk mengisi angket penilaian lkpd ini,
Peneliti ucapkan terima kasih.