Page 1
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS
REFUTATION TEXT PADA MATERI SENYAWA
HIDROKARBON DI SMA
ARTIKEL PENELITIAN
OLEH: NERI WAHYUNI
NIM. F1061141026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PMIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2018
Page 4
1
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS
REFUTATION TEXT PADA MATERI SENYAWA HIDROKARBON
DI SMA NEGER 3 PONTIANAK
Neri Wahyuni, Rini Muharini, Rody Putra Sartika
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak
Email: [email protected]
Abstract
The aims of this study were to determine the validity of refutation text-based chemistry
worksheet on material hydrocarbon and to measure student’s response. The form of
this research was research and development (R & D) that adapted from the Four D
(4D) model. The subject of this study was refutation text-based chemistry worksheet
which was on 10 and 37 students of SMAN 3 Pontianak at the initial trial and main
trial respectively. Data collection instruments used were validity assessment sheets
and studeny’s response questionnaire. The results of data processing showed that
material aspect gave 90.0%, language aspect gave 85.2%, and graphic aspect gave
87.4%. Based on student’s response questionnaire, the response result in the initial
trial and in the main trial were 88.1% and 86.7% respectively. These datas showed
that student’s response to refutation text-based chemistry worksheet was classified as
very high category.
Keywords: Chemistry Worksheet, Refutation Text, Hydrocarbon Compound
PENDAHULUAN
Berdasarkan silabus SMA mata
pelajaran Kimia kelas XI pada KD 3.1, siswa
dituntut untuk mampu menganalisis struktur
dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya. Materi senyawa hidrokarbon
merupakan materi dasar kimia karbon yang
harus dikuasai dengan benar oleh peserta
didik agar mereka tidak menemui kesulitan
dalam mempelajari materi kimia karbon
selanjutnya, seperti makromolekul.
Berdasarkan wawancara dengan guru kimia
SMAN 3 Pontianak pada tanggal 17 Januari
2017, diperoleh nilai rata-rata ulangan harian
siswa kelas XI IPA yang menunjukkan
bahwa senyawa hidrokarbon merupakan
materi dengan rata-rata persentase paling
rendah yaitu 36,51% dibandingkan dengan
materi lainnya yaitu 70% pada materi
termokimia dan 74,4% pada materi laju
reaksi.
Hasil analisis terhadap jawaban ulangan
harian siswa pada materi senyawa
hidrokarbon, terdapat beberapa kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal-soal
tersebut. Hasil wawancara dengan 6 orang
siswa kelas XI IPA SMAN 3 Pontianak
mengatakan bahwa mereka masih belum
paham dengan materi hidrokarbon, antara
lain sulit membedakan senyawa alkana,
alkena, dan alkuna, kesulitan menentukan
rantai utama dan cabang dalam penulisan
nama senyawa hidrokarbon, tidak mengerti
dengan reaksi-reaksi yang terjadi pada
senyawa hidrokarbon, serta belum bisa
menuliskan struktur dari nama senyawa
hidrokarbon. Hasil wawancara dengan guru
kimia diperoleh informasi bahwa materi yang
masih banyak belum dipahami siswa adalah
penamaan senyawa hidrokarbon, isomer, dan
reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon. Dari hasil
analisis serta wawancara tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pada materi senyawa
hidrokarbon merupakan materi yang masih
Page 5
2
sulit dipahami oleh siswa. Kesulitan
yang dialami siswa diakibatkan adanya
miskonsepsi siswa pada materi senyawa
hidrokarbon, hal ini
dapat diketahui dari jawaban yang siswa
berikan pada soal-soal senyawa hidrokarbon.
Adanya miskonsepsi pada senyawa
hidrokarbon didukung oleh hasil penelitian
Triannisa Rahmawati (2014) dalam Profil
Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi
Senyawa Hidrokarbon Menggunakan Tes
Diagnostik Pilihan Ganda Dua Tingkat pada
siswa kelas XI di SMAN Kota Bandung.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Untan
pada mata kuliah Kimia SMA disimpulkan
bahwa pada materi senyawa hidrokarbon
konsep yang sering terjadi miskonsepsi
antara lain definisi senyawa hidrokarbon, ciri
khas atom karbon, rumus umum senyawa
hidrokarbon, penentuan rantai utama, isomer
rangka, isomer geometri, titik didih senyawa
hidrokarbon, dan reaksi adisi.
Dari hasil analisis LKPD yang
digunakan siswa di sekolah, terdapat
kekurangan terutama pada syarat didaktik
suatu LKPD yaitu materi yang disajikan
kurang membantu siswa memahami konsep
dengan benar dan terdapat beberapa kalimat
yang dapat memungkinkan terjadinya salah
konsep pada siswa. Maka dari itu diperlukan
suatu bahan ajar cetak sebagai sumber belajar
yang lebih memadai sesuai dengan kebutuhan
siswa. Bahan ajar yang diperlukan terutama
bahan bahan ajar yang dapat membantu siswa
untuk mengurangi miskonsepsi pada materi
pembelajaran. Palmer (2003) mengusulkan
beberapa cara untuk membetulkan salah
konsep pada siswa yaitu dengan
menggunakan konflik kognitif, pengubahan
konsep, pembelajaran bermakna, dan
refutation text. Di antara cara tersebut,
refutation text merupakan salah satu cara
untuk memperbaiki salah konsep yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan guru.
Refutation text terbukti dapat
mengurangi beban kognitif siswa yang
menjadi salah satu kesulitan belajar kimia,
sehingga dapat mengurangi miskonsepsi
dalam materi (Sirhan, 2007). Refutation text
terdiri dari tiga komponen yaitu teks pertama
memuat miskonsepsi yang sering terjadi
pada siswa, teks kedua memuat kalimat
dengan isyarat sanggahan, dan teks ketiga
memuat kalimat sanggahan disertai
penjelasan saintifik yang benar. Telah banyak
penelitian yang membahas tentang refutation
text, namun untuk penerapannya dalam
materi kimia masih belum banyak dibahas
(dalam Istiqomah Addiin, 2016). Hasil
penyebaran angket untuk 18 siswa kelas IPA
di SMAN 3 Pontianak pada tanggal 24
Januari 2018 tentang bahan ajar berupa
LKPD kimia diperoleh informasi bahwa
100% siswa menyukai pelajaran kimia dan
menggunakan bahan ajar cetak sebagai
sumber belajar, 33% siswa senang membaca
bahan ajar yang digunakan, 54% menyatakan
isi materi pada bahan ajar yang digunakan
lengkap, 44% siswa menyatakan bahasa yang
digunakan pada bahan ajar mudah dipahami,
89% menyatakan bahan ajar yang digunakan
tidak menarik, serta 67% siswa menyatakan
bahan ajar yang digunakan tidak membantu
untuk memahami konsep pada materi.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lebih dari 50% siswa
tidak termotivasi untuk mempelajari lebih
lanjut isi bahan ajar yang digunakan. LKPD
yang baik harus memnuhi yarat didaktis,
konstruktif, dan teknis (Endang, 2008). Hasil
kuesioner tersebut menambah bukti bahwa
LKPD yang digunakan siswa selama ini
kurang membantu siswa dalam proses
pembelajaran.
Hasil penelitian Firman Shantya Budi
(2011) yang berjudul Pengaruh Penyediaan
Bahan Bacaan Berbentuk Refutation Text
Untuk Meremediasi Miskonsepsi Siswa
Tentang Konsep Asam Basa Di Kelas XI IPA
SMAN 4 Pontianak diperoleh hasil bahwa
terjadi penurunan rata-rata persentase
miskonsepsi siswa pada tiga kelas yang
diteliti, yaitu sebesar 31,7% pada kelas XI
IPA1, 43,7% pada kelas XI IPA2, dan 35,9%
pada kelas XI IPA3. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan refutation text efektif
untuk mengurangi miskonsepsi pada siswa.
Pengembangan bahan ajar berupa Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) Kimia berbasis
Page 6
3
refutation text merupakan hal yang penting
untuk membantu siswa mengurangi
miskonsepsi pada materi.
METODE PENELITIAN
Bentuk penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development).
Prosedur dan model pengembangan yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah
model pengembangan Three D (3D) yaitu
Define, Design, dan Develop yang diadaptasi
dari model Four D (4D) yaitu Define, Design,
Develop, dan Disseminase yang disarankan
oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.
Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974).
Subyek dalam penelitian ini adalah
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kimia
berbasis refutation text pada materi senyawa
hidrokarbon yang diujicobakan pada siswa
kelas XII IPA SMAN Negeri 3 Pontianak.
Uji keterbacaan awal dilakukan pada 10
orang siswa dengan kategori siswa
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah
untuk melihat respon awal siswa. Pada uji
keterbacaan utama dilakukan pada 37 orang
siswa. Teknik dalam penelitian ini adalah
teknik komunikasi langsung dan tidak
langsung. Teknik komunikasi langsung yaitu
berupa wawancara tidak terstruktur pada
siswa yang mengisi angket respon,
sedangkan teknik komunikasi tidak langsung
yaitu berupa pengisian lembar penilaian
kelayakan LKPD dan angket respon sisiwa.
Alat pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar penilaian
kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dan angket respon siswa.
Lembar penilaian kelayakan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam penelitian
ini diisi oleh ahli untuk mengetahui apakah
produk layak diujicobakan. Hasil lembar
penilaian kelayakan digunakan sebagai bahan
evaluasi untuk kemudian dilakukan
perbaikan. Komponen standar kelayakan
LKPD dalam penelitian ini adalah kelayakan
materi, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan
kegrafikan. Penyusunan lembar penilaian
kelayakan dalam penelitian ini disesuaikan
dengan standar kelayakan bahan ajar dari
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
yang disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian. Hasil penilaian kelayakan
dianalisis dengan langkah-langkah sebagai
berikut: menghitung frekuensi skor penilaian
tiap-tiap pernyataan, menghitung skor total
tiap pernyataan, menghitung persentase
perolehan skor tiap pernyataan, dan
menghitung persentase rata-rata kelayakan.
Kriteria kelayakan tiap pernyataan ditentukan
dengan interpretasi dalam Akbar (2013).
Angket respon siswa diberikan kepada
siswa pada saat uji coba awal dan uji coba
lapangan untuk mengetahui respon siswa
terhadap Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) berbasis refutation text pada materi
senyawa hidrokarbon. Skala yang digunakan
pada angket ini adalah skala Likert.
Penelitian ini menggunakan skala Likert
dengan empat skala penilaian (kriteria), yaitu
SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak
Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju) pada
tiap pernyataan positif dan negatif.
menghitung skor total tiap-tiap penyataan
sesuai kriteria skala likert dalam Riduwan
(2008), menghitung persentase perolehan
skor tiap pernyataan, dan menghitung
persentase total respon. Kriteria respon tiap
pernyataan ditentukan dengan interpretasi
dalam Riduwan (2008). Prosedur dalam
penelitian ini terdiri dari 7 tahap, yaitu: 1)
Define (pendefinisian), 2) Design
(perancangan), 3) Develop (pengembangan).
Tahap I: Define (Pendefinisian)
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
define yaitu analisis ujung depan (front-end
analysis), analisis siswa (learner analysis),
analisis tugas (task analysis), analisis konsep
(concept analysis) dan perumusan tujuan
pembelajaran (specifying instructional
objectives).
Tahap II: Design (Perancangan) Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
design yaitu penyusunan standar tes,
pemilihan media, pemilihan format, dan
membuat rancangan awal.
Tahap III: Develop (Pengembangan)
Page 7
4
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
develop yaitu melakukan validasi ahli dan uji
coba pengembangan.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
a. Validasi oleh Ahli
Validasi dilakukan oleh ahli untuk
menilai kelayakan LKPD yang terdiri
dari aspek isi, kebahasaan, dan
kegrafikan.
a. Ahli Materi
Validasi materi dilakukan pada
tanggal 24 Agustus 2018 hingga 4
September 2018 oleh 3 orang validator.
Berdasarkan hasil penilaian materi,
dapat diketahui persentase kelayakan
materi pada LKPD secara keseluruhan
adalah 90% yang berarti termasuk dalam
kriteria sangat valid, hal ini
menunjukkan bahwa dari aspek
kelayakan materi, LKPD yang
dikembangkan layak untuk
diujicobakan.
Tabel 1. Hasil Penilaian Validator terhadap Aspek Materi LKPD
No. Butir Penilaian Skor
P
(%) Keterangan
V1 V2 V3
1. Kesesuaian
dengan
kompetensi dasar
dan tujuan
pembelajaran.
5 5 4 14 15 93% Sangat Valid
2. Kejelasan konsep
yang benar dan
yang salah
4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
3. Miskonsepsi yang
disajikan
merupakan
miskonsepsi yang
sering terjadi
pada siswa.
4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
4. Penjelasan konsep
yang benar sesuai
dengan fakta
ilmiah yang ada.
4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
5. Konsep yang
disajikan runtut. 5 5 4 14 15 93% Sangat Valid
6. Terdapat soal
latihan pada
setiap akhir
pembeljaran.
5 5 4 14 15 93% Sangat Valid
7. Rumusan soal
latihan dan
contoh soal sesuai
dengan materi.
5 5 4 14 15 93% Sangat Valid
Page 8
5
8. Miskosepsi yang
disajikan dapat
memotivasi siswa
4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
Total 90%
b. Ahli Bahasa
Validasi bahasa dilakukan pada
tanggal 23 Agustus 2018 hingga 30
Agustus 2018 oleh 3 orang validator.
Penilaian kelayakan bahasa LKPD
Kimia Berbasis Refutation Text pada
Materi Senyawa Hidrokarbon dari ahli
bahasa memperoleh skor total sebesar
85,22% dengan kategori sangat valid,
hal ini menunjukkan bahwa dari aspek
kelayakan bahasa, LKPD kimia yang
dikembangkan ini layak diujicobakan.
Tabel 2. Hasil Penilaian Validator terhadap Aspek Kebahasaan LKPD
No. Butir Penilaian
Skor
P
(%) Keterangan
V1 V2 V3
1. Ketepatan
struktur kalimat
4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
2. Keefektifan
kalimat
4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
3. Kebakuan istilah 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
4. Pemahaman
terhadap pesan
atau informasi
4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
5. Kemampuan
memotivasi siswa
4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
6. Kesesuaian
dengan
perkembangan
intelektual siswa
4 5 5 14 15 93% Sangat Valid
7. Kesesuaian
dengan tingkat
perkembangan
emosional siswa
4 5 5 14 15 93% Sangat Valid
8. Ketepatan tata
bahasa
4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
9. Ketepatan ejaan 4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
Total 85,22%
c. Ahli Grafika
Validasi kegrafikan dilakukan pada
tanggal 25 Agustus 2018 hingga 5
September 2018 oleh 3 orang valdator.
Penilaian kelayakan grafika LKPD
Kimia Berbasis Refutation Text pada
Materi Senyawa Hidrokarbon dari ahli
grafika memperoleh skor total sebesar
86,84% dengan kategori sangat valid,
hal ini menunjukkan bahwa dari aspek
kelayakan grafika, LKPD kimia yang
dikembangkan ini layak digunakan.
Page 9
6
Tabel 3. Hasil Penilaian Validator terhadap Aspek Kegrafikan Produk
No. Butir Penilaian Skor
P (%) Keterangan
V1 V2 V3
1. Kesesuaian ukuran
Lembar Kerja
Siswa dengan
standar ISO
4 4 5 13 15 87% Sangat Valid
2. Kesesuaian ukuran
dengan materi isi
Lembar Kerja
Peserta Didik
(LKPD)
5 4 5 14 15 93% Sangat Valid
3. Penampilan unsur
tata letak pada
sampul muka,
belakang, dan
punggung secara
harmonis memiliki
irama dan kesatuan
serta konsisten
4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
4. Warna unsur tata
letak harmonis dan
memperjelas fungsi 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
5. Ukuran huruf judul
Lembar Kerja
Peserta Didik
(LKPD) lebih
dominan dan
proporsional
dibandingkan
ukuran LKPD,
nama pengarang
5 5 5 15 15 100% Sangat Valid
6. Warna judul
Lembar Kerja
Peserta Didik
(LKPD) kontras
dengan warna latar
belakang
5 4 5 14 15 93% Sangat Valid
7. Tidak
menggunakan
terlalu banyak
kombinasi huruf
5 4 5 14 15 93% Sabgat Valid
8. Menggambarkan
isi/materi ajar dan
mengngkapkan
karakter obyek
5 5 4 14 15 93% Sangat Valid
9. Bentuk, warna,
ukuran, proporsi
obyek sesuai realita 4 3 4 11 15 73% Cukup Valid
Page 10
7
10. Penempatan unsur
tata letak konsisten 5 4 5 14 15 93% Sangat Valid
11. Pemisahan antar
paragraf jelas 5 3 3 11 15 73% Cukup Valid
12. Bidang cetak dan
margin
proporsional 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
13. Spasi anatar teks
dan ilustrasi sesuai 4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
14. Judul kegiatan
belajar, subjudul
kegiatan belajar,
dan angka halaman
4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
15. Ilustrasi dan
keterangan gambar 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid
16. Penempatan hiasan
sebagai latar
belakang tidak
mengganggu judul,
teks, angka
halaman
4 4 5 13 15 87% Sangat Valid
17. Penempatan judul,
subjudul, ilustrasi
dan keterangan
gambar tidak
mengganggu
pemahaman
4 5 5 14 15 93% Sangat Valid
18. Tidak
menggunakan
banyak jenis huruf 5 4 5 14 15 93% Sangat Valid
19. Penggunaan variasi
huruf (italic, bold,
all capital, small
capital) tidak
berlebihan
5 4 5 14 15 93% Sangat Valid
20. Spasi antar baris
sususnan teks
normal 4 4 3 11 15 73% Cukup Valid
21. Spasi antar huruf
normal 4 4 4 12 15 80% Cukup Valid
Page 11
8
22. Jenjang judul-judul
jelas, konsisten dan
proporsional 4 5 5 14 15 93% Sangat Valid
23. Tanda pemotongan
kata 4 5 5 14 15 93% Sangat Valid
24. Mampu
mengungkap
makna/ arti dari
objek
4 4 5 13 15 87% Sangat Valid
25. Bentuk akurat dan
proporsional sesuai
dengan kenyataan 4 4 5 13 15 87% Sangat Valid
26. Kreatif dan dinamis
4 5 3 12 15 80% Cukup Valid
Total 86,84%
2. Uji Keterbacaan Produk
a. Uji Keterbacaan Awal
Uji keterbacaan awal dilakukan
pada tanggal 7 September 2018
terhadap 10 orang siswa kelas XII
SMA Negeri 3 Pontianak tahun
ajaran 2018/2019 yang memiliki
tingkat kemampuan berbeda, yaitu
siswa berkemampuan tinggi, sedang,
dan rendah yang ditentukan
berdasarkan nilai ulangan harian
pada materi senyawa hidrokarbon.
Kesepuluh orang siswa tersebut
diberikan LKPD kimia berbasis
refutation text pada materi senyawa
hidrokarbon. Pengumpulan data
dalam uji keterbacaan awal ini
menggunakan angket respon siswa
yang terdiri dari tiga aspek, yaitu
materi, bahasa, dan grafika. Data
hasil respon siswa pada uji coba awal
disajikan pada grafik 1.
Grafik 1. Hasil Angket Respon terhadap Aspek Penilaian Produk Pada Uji
Keterbacaan Awal
Page 12
9
Berdasarkan Grafik 1, diperoleh informasi
bahwa persentase aspek materi, bahasa, dan
grafika terhadap produk masing-masing
sebesar 87,50%, 78,33%, dan 89,58%. Hasil
dari setiap aspek dirata-ratakan, sehingga
diperoleh persentase keterbacaan LKPD
sebesar 88,13% dengan kriteria sangat tinggi.
Pada uji keterbacaan awal terdapat saran dari
siswa yaitu tata letak pada bagian kegunaan
senyawa hidrokarbon terlalu banyak variasi
warna. Saran dari siswa sebaiknya untuk
membedakan kegunaan senyawa hidrokarbon
berdasarkan bidangnya cukup menggunakan
kotak bergaris hitam saja tanpa ada perbedaan
warna pada setiap kotaknya, sehingga
perbaikan pada LKPD seperti yang disajikan
pada bagan 1.
Bagan 1. Tampilan Submateri Kegunaan Senyawa Hidrokarbon Sebelum dan
Sesudah Revisi
b. Uji Keterbacaan Utama
Uji keterbacaan utama dilakukan
pada tanggal 12 September 2018
terhadap 37 orang siswa kelas XII
SMA Negeri 3 Pontianak tahun
ajaran 2018/2019. Semua siswa
tersebut diberikan LKPD kimia
berbasis refutation text pada materi
senyawa hidrokarbon. Pengumpulan
data dalam uji keterbacaan utama
ini menggunakan angket respon
siswa yang terdiri dari tiga aspek,
yaitu materi, bahasa, dan grafika.
Data hasil respon siswa pada uji
keterbacaan utama disajikan pada
grafik 2.
Grafik 1. Hasil Angket Respon terhadap Aspek Penilaian Produk pada Uji
Keterbacaan Utama
sebelum revisi sesudah revisi
Page 13
10
Berdasarkan Grafik 2, diperoleh informasi
bahwa persentase aspek materi, bahasa, dan
grafika terhadap produk masing-masing
sebesar 86,14%, 82,43%, dan 91,49%. Hasil
dari setiap aspek dirata-ratakan, sehingga
diperoleh persentase keterbacaan LKPD
sebesar 86,68% dengan kriteria sangat tinggi.
Pada uji keterbacaan utama, terdapat
beberapa saran dari siswa, antara lain
terdapat satu orang siswa yang mengisi setuju
(skor 2) pada butir pernyataan 4 yang artinya
soal-soal di dalam LKPD terlalu sulit. Setelah
dilakukan wawancara, menurut siswa pada
halaman 15 yaitu soal latihan tetang isomer
sebaiknya langsung dituliskan struktur
senyawanya agar siswa tidak bingung,
sehingga dilakukan perbaikan pada LKPD
seperti yang disajikan pada bagan 2.
Bagan 2. Rumusan Soal Latihan Submateri Isomer Sebelum dan Sesudah Revisi
Terdapat tujuh orang siswa yang mengisi
setuju (skor 2) pada butir pernyataan 9 yang
artinya terdapat istilah yang sulit dipahami
dalam LKPD. Setelah dilakukan wawancara,
menurut siswa pada halaman 25 yaitu pada
kegunaan senyawa hidrokarbon di bidang
sandang salah satunya serat yakni yute dan
kenaf merupakan istilah asing yang baru
siswa ketahui, sehingga dilakukan perbaikan
pada LKPD seperti yang disajikan pada
bagan 3.
sebelum
revisi
sesudah
revisi
Page 14
11
Bagan 3. Tampilan Materi Kegunaan Senyawa Hidrokarbon Sebelum dan Sesudah Revisi
Terdapat dua orang siswa yang mengisi
setuju (skor 2) pada butir pernyataan 7 yang
artinya kalimat yang digunakan dalam LKPD
bersifat ambigu. Setelah dilakukan
wawancara, menurut siswa pada halaman 4
yaitu tentang identifikasi unsur karbon dan
hidrogen di dalam senyawa, kalimat
“Senyawa apa yang terbentuk pada reaksi
pembakaran kayu atau kertas?”
membingungkan siswa, sehingga dilakukan
perbaikan LKPD seperti yang disajikan pada
bagan 4.
Bagan 4. Tampilan materi identifikasi unsur karbon sebelum dan sesudah revisi
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengembangan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) kimia berbasis refutation
text pada materi senyawa hidrokarbon
memperoleh persentase rata-rata kelayakan
materi 90% dengan kriteria sangat valid,
persentase rata-rata kelayakan kebahasaan
sebesar 85,22% dengan kriteria sangat
valid, dan persentase kelayakan kegrafikan
sebesar 86,84% dengan kriteria sangat
valid. Dengan demikian, kelayakan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kimia
berbasis refutation text pada materi
sebelum revisi sesudah revisi
sebelum
revisi
sesudah
revisi
Page 15
12
senyawa hidrokarbon sebesar 87,35%
dengan kriteria sangat valid yang berarti
bahwa LKPD layak digunakan dalam
pembelajaran kimia. Pada uji coba awal,
hasil angket respon siswa terhadap Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) kimia
berbasis refutation text pada materi
senyawa hidrokarbon memperoleh
persentase rata-rata sebesar 88,13% dengan
kriteria sangat tinggi dan pada uji coba
lapangan, hasil angket respon siswa
terhadap Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) kimia berbasis refutation text pada
materi senyawa hidrokarbon memperoleh
persentase rata-rata sebesar 86,68% dengan
kriteria tinggi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka
disarankan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) kimiaberbasis refutation text pada
materi senyawa hidrokarbon dapat
dijadikan sebagai bahan penelitian lanjutan
mengenai efektifitas penggunaan bahan
ajar yang dikembangkan dalam
pembelajaran. Pada perbaikan LKPD
selanjutnya disarankan untuk
menambahkan glosarium dalam LKPD
agar memudahkan siswa dalam memahami
istilah yang terdapat pada LKPD.
DAFTAR RUJUKAN
Addiin, I. 2016. Analisis Komponen
Refutation Text Pada Materi Pokok
Hidrolisis Garam Dalam Buku Kimia
Kelas XI SMA/MA. Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Sains dan
Kompetensi Guru melalui Penelitian
& Pengembangan dalam Menghadapi
Tantangan Abad-21. 22 Oktober 2016,
Surakarta. Hal. 355-358.
Broughton, S. H. 2010. The Nature of the
Refutation Text Effect: An
Investigation of Attention Allocation.
The Nature of the Refutation Text
Effect. 2 (1): 220-225.
Budi, F. S. 2014. Pengaruh Bacaan
Berbentuk Refutation Text untuk
Meremediasi Miskonsepsi Siswa
Tentang Konsep Asam Basa Di Kelas
XI IPA SMA Negeri 4 Pontianak.
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Unversitas Tanjungpura,
Pontianak.
Rahmawati, T. 2014. Profil Miskonsepsi
Siswa SMA pada Materi Hidrokarbon
Menggunakan Tes Diagnostik Pilihan
Ganda Dua Tingkat. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Riduan, 2008. Skala Penguruan Variabel-
variabel Penelitian. Alfabeta.
Bandung.
Susiaty, U. D. 2017. Pengembangan Media
Refutation Text Untuk Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa Dalam Materi
Perbandingan Di SMP. Seminar
Nasional Pendidikan MIPA dan
Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA
dan Teknologi untuk Menunjang
Pembangunan Berkelanjutan. 14
Oktober 2017, Pontianak. Hal. 107-
114.
Thiagarajan, S. Dorothy S. dan Melvyn I.
1974. Instructional Development for
Training Teachers of Exceptional
Children: A Sourcebook. National
Center for Improvement of
Educational System. Washington DC.
Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar
Kerja Siswa. Pelatihan Penyusunan
LKS Mata Pelajaran Kimia
Berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Bagi Guru
SMK/MAK. 22 Agustus 2008,
Yogyakarta. Hal. 1-7.