Top Banner
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS REFUTATION TEXT PADA MATERI SENYAWA HIDROKARBON DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NERI WAHYUNI NIM. F1061141026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PMIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PONTIANAK 2018
15

pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

May 12, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS

REFUTATION TEXT PADA MATERI SENYAWA

HIDROKARBON DI SMA

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH: NERI WAHYUNI

NIM. F1061141026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PMIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PONTIANAK

2018

Page 2: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...
Page 3: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...
Page 4: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS

REFUTATION TEXT PADA MATERI SENYAWA HIDROKARBON

DI SMA NEGER 3 PONTIANAK

Neri Wahyuni, Rini Muharini, Rody Putra Sartika

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak

Email: [email protected]

Abstract

The aims of this study were to determine the validity of refutation text-based chemistry

worksheet on material hydrocarbon and to measure student’s response. The form of

this research was research and development (R & D) that adapted from the Four D

(4D) model. The subject of this study was refutation text-based chemistry worksheet

which was on 10 and 37 students of SMAN 3 Pontianak at the initial trial and main

trial respectively. Data collection instruments used were validity assessment sheets

and studeny’s response questionnaire. The results of data processing showed that

material aspect gave 90.0%, language aspect gave 85.2%, and graphic aspect gave

87.4%. Based on student’s response questionnaire, the response result in the initial

trial and in the main trial were 88.1% and 86.7% respectively. These datas showed

that student’s response to refutation text-based chemistry worksheet was classified as

very high category.

Keywords: Chemistry Worksheet, Refutation Text, Hydrocarbon Compound

PENDAHULUAN

Berdasarkan silabus SMA mata

pelajaran Kimia kelas XI pada KD 3.1, siswa

dituntut untuk mampu menganalisis struktur

dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan

kekhasan atom karbon dan penggolongan

senyawanya. Materi senyawa hidrokarbon

merupakan materi dasar kimia karbon yang

harus dikuasai dengan benar oleh peserta

didik agar mereka tidak menemui kesulitan

dalam mempelajari materi kimia karbon

selanjutnya, seperti makromolekul.

Berdasarkan wawancara dengan guru kimia

SMAN 3 Pontianak pada tanggal 17 Januari

2017, diperoleh nilai rata-rata ulangan harian

siswa kelas XI IPA yang menunjukkan

bahwa senyawa hidrokarbon merupakan

materi dengan rata-rata persentase paling

rendah yaitu 36,51% dibandingkan dengan

materi lainnya yaitu 70% pada materi

termokimia dan 74,4% pada materi laju

reaksi.

Hasil analisis terhadap jawaban ulangan

harian siswa pada materi senyawa

hidrokarbon, terdapat beberapa kesalahan

siswa dalam menyelesaikan soal-soal

tersebut. Hasil wawancara dengan 6 orang

siswa kelas XI IPA SMAN 3 Pontianak

mengatakan bahwa mereka masih belum

paham dengan materi hidrokarbon, antara

lain sulit membedakan senyawa alkana,

alkena, dan alkuna, kesulitan menentukan

rantai utama dan cabang dalam penulisan

nama senyawa hidrokarbon, tidak mengerti

dengan reaksi-reaksi yang terjadi pada

senyawa hidrokarbon, serta belum bisa

menuliskan struktur dari nama senyawa

hidrokarbon. Hasil wawancara dengan guru

kimia diperoleh informasi bahwa materi yang

masih banyak belum dipahami siswa adalah

penamaan senyawa hidrokarbon, isomer, dan

reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon. Dari hasil

analisis serta wawancara tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pada materi senyawa

hidrokarbon merupakan materi yang masih

Page 5: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

2

sulit dipahami oleh siswa. Kesulitan

yang dialami siswa diakibatkan adanya

miskonsepsi siswa pada materi senyawa

hidrokarbon, hal ini

dapat diketahui dari jawaban yang siswa

berikan pada soal-soal senyawa hidrokarbon.

Adanya miskonsepsi pada senyawa

hidrokarbon didukung oleh hasil penelitian

Triannisa Rahmawati (2014) dalam Profil

Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi

Senyawa Hidrokarbon Menggunakan Tes

Diagnostik Pilihan Ganda Dua Tingkat pada

siswa kelas XI di SMAN Kota Bandung.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh

Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Untan

pada mata kuliah Kimia SMA disimpulkan

bahwa pada materi senyawa hidrokarbon

konsep yang sering terjadi miskonsepsi

antara lain definisi senyawa hidrokarbon, ciri

khas atom karbon, rumus umum senyawa

hidrokarbon, penentuan rantai utama, isomer

rangka, isomer geometri, titik didih senyawa

hidrokarbon, dan reaksi adisi.

Dari hasil analisis LKPD yang

digunakan siswa di sekolah, terdapat

kekurangan terutama pada syarat didaktik

suatu LKPD yaitu materi yang disajikan

kurang membantu siswa memahami konsep

dengan benar dan terdapat beberapa kalimat

yang dapat memungkinkan terjadinya salah

konsep pada siswa. Maka dari itu diperlukan

suatu bahan ajar cetak sebagai sumber belajar

yang lebih memadai sesuai dengan kebutuhan

siswa. Bahan ajar yang diperlukan terutama

bahan bahan ajar yang dapat membantu siswa

untuk mengurangi miskonsepsi pada materi

pembelajaran. Palmer (2003) mengusulkan

beberapa cara untuk membetulkan salah

konsep pada siswa yaitu dengan

menggunakan konflik kognitif, pengubahan

konsep, pembelajaran bermakna, dan

refutation text. Di antara cara tersebut,

refutation text merupakan salah satu cara

untuk memperbaiki salah konsep yang sesuai

dengan kebutuhan siswa dan guru.

Refutation text terbukti dapat

mengurangi beban kognitif siswa yang

menjadi salah satu kesulitan belajar kimia,

sehingga dapat mengurangi miskonsepsi

dalam materi (Sirhan, 2007). Refutation text

terdiri dari tiga komponen yaitu teks pertama

memuat miskonsepsi yang sering terjadi

pada siswa, teks kedua memuat kalimat

dengan isyarat sanggahan, dan teks ketiga

memuat kalimat sanggahan disertai

penjelasan saintifik yang benar. Telah banyak

penelitian yang membahas tentang refutation

text, namun untuk penerapannya dalam

materi kimia masih belum banyak dibahas

(dalam Istiqomah Addiin, 2016). Hasil

penyebaran angket untuk 18 siswa kelas IPA

di SMAN 3 Pontianak pada tanggal 24

Januari 2018 tentang bahan ajar berupa

LKPD kimia diperoleh informasi bahwa

100% siswa menyukai pelajaran kimia dan

menggunakan bahan ajar cetak sebagai

sumber belajar, 33% siswa senang membaca

bahan ajar yang digunakan, 54% menyatakan

isi materi pada bahan ajar yang digunakan

lengkap, 44% siswa menyatakan bahasa yang

digunakan pada bahan ajar mudah dipahami,

89% menyatakan bahan ajar yang digunakan

tidak menarik, serta 67% siswa menyatakan

bahan ajar yang digunakan tidak membantu

untuk memahami konsep pada materi.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa lebih dari 50% siswa

tidak termotivasi untuk mempelajari lebih

lanjut isi bahan ajar yang digunakan. LKPD

yang baik harus memnuhi yarat didaktis,

konstruktif, dan teknis (Endang, 2008). Hasil

kuesioner tersebut menambah bukti bahwa

LKPD yang digunakan siswa selama ini

kurang membantu siswa dalam proses

pembelajaran.

Hasil penelitian Firman Shantya Budi

(2011) yang berjudul Pengaruh Penyediaan

Bahan Bacaan Berbentuk Refutation Text

Untuk Meremediasi Miskonsepsi Siswa

Tentang Konsep Asam Basa Di Kelas XI IPA

SMAN 4 Pontianak diperoleh hasil bahwa

terjadi penurunan rata-rata persentase

miskonsepsi siswa pada tiga kelas yang

diteliti, yaitu sebesar 31,7% pada kelas XI

IPA1, 43,7% pada kelas XI IPA2, dan 35,9%

pada kelas XI IPA3. Hal ini menunjukkan

bahwa penggunaan refutation text efektif

untuk mengurangi miskonsepsi pada siswa.

Pengembangan bahan ajar berupa Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) Kimia berbasis

Page 6: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

3

refutation text merupakan hal yang penting

untuk membantu siswa mengurangi

miskonsepsi pada materi.

METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan (Research and Development).

Prosedur dan model pengembangan yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah

model pengembangan Three D (3D) yaitu

Define, Design, dan Develop yang diadaptasi

dari model Four D (4D) yaitu Define, Design,

Develop, dan Disseminase yang disarankan

oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.

Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974).

Subyek dalam penelitian ini adalah

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kimia

berbasis refutation text pada materi senyawa

hidrokarbon yang diujicobakan pada siswa

kelas XII IPA SMAN Negeri 3 Pontianak.

Uji keterbacaan awal dilakukan pada 10

orang siswa dengan kategori siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah

untuk melihat respon awal siswa. Pada uji

keterbacaan utama dilakukan pada 37 orang

siswa. Teknik dalam penelitian ini adalah

teknik komunikasi langsung dan tidak

langsung. Teknik komunikasi langsung yaitu

berupa wawancara tidak terstruktur pada

siswa yang mengisi angket respon,

sedangkan teknik komunikasi tidak langsung

yaitu berupa pengisian lembar penilaian

kelayakan LKPD dan angket respon sisiwa.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar penilaian

kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) dan angket respon siswa.

Lembar penilaian kelayakan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam penelitian

ini diisi oleh ahli untuk mengetahui apakah

produk layak diujicobakan. Hasil lembar

penilaian kelayakan digunakan sebagai bahan

evaluasi untuk kemudian dilakukan

perbaikan. Komponen standar kelayakan

LKPD dalam penelitian ini adalah kelayakan

materi, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan

kegrafikan. Penyusunan lembar penilaian

kelayakan dalam penelitian ini disesuaikan

dengan standar kelayakan bahan ajar dari

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

yang disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian. Hasil penilaian kelayakan

dianalisis dengan langkah-langkah sebagai

berikut: menghitung frekuensi skor penilaian

tiap-tiap pernyataan, menghitung skor total

tiap pernyataan, menghitung persentase

perolehan skor tiap pernyataan, dan

menghitung persentase rata-rata kelayakan.

Kriteria kelayakan tiap pernyataan ditentukan

dengan interpretasi dalam Akbar (2013).

Angket respon siswa diberikan kepada

siswa pada saat uji coba awal dan uji coba

lapangan untuk mengetahui respon siswa

terhadap Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) berbasis refutation text pada materi

senyawa hidrokarbon. Skala yang digunakan

pada angket ini adalah skala Likert.

Penelitian ini menggunakan skala Likert

dengan empat skala penilaian (kriteria), yaitu

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak

Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju) pada

tiap pernyataan positif dan negatif.

menghitung skor total tiap-tiap penyataan

sesuai kriteria skala likert dalam Riduwan

(2008), menghitung persentase perolehan

skor tiap pernyataan, dan menghitung

persentase total respon. Kriteria respon tiap

pernyataan ditentukan dengan interpretasi

dalam Riduwan (2008). Prosedur dalam

penelitian ini terdiri dari 7 tahap, yaitu: 1)

Define (pendefinisian), 2) Design

(perancangan), 3) Develop (pengembangan).

Tahap I: Define (Pendefinisian)

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

define yaitu analisis ujung depan (front-end

analysis), analisis siswa (learner analysis),

analisis tugas (task analysis), analisis konsep

(concept analysis) dan perumusan tujuan

pembelajaran (specifying instructional

objectives).

Tahap II: Design (Perancangan) Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

design yaitu penyusunan standar tes,

pemilihan media, pemilihan format, dan

membuat rancangan awal.

Tahap III: Develop (Pengembangan)

Page 7: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

4

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

develop yaitu melakukan validasi ahli dan uji

coba pengembangan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

a. Validasi oleh Ahli

Validasi dilakukan oleh ahli untuk

menilai kelayakan LKPD yang terdiri

dari aspek isi, kebahasaan, dan

kegrafikan.

a. Ahli Materi

Validasi materi dilakukan pada

tanggal 24 Agustus 2018 hingga 4

September 2018 oleh 3 orang validator.

Berdasarkan hasil penilaian materi,

dapat diketahui persentase kelayakan

materi pada LKPD secara keseluruhan

adalah 90% yang berarti termasuk dalam

kriteria sangat valid, hal ini

menunjukkan bahwa dari aspek

kelayakan materi, LKPD yang

dikembangkan layak untuk

diujicobakan.

Tabel 1. Hasil Penilaian Validator terhadap Aspek Materi LKPD

No. Butir Penilaian Skor

P

(%) Keterangan

V1 V2 V3

1. Kesesuaian

dengan

kompetensi dasar

dan tujuan

pembelajaran.

5 5 4 14 15 93% Sangat Valid

2. Kejelasan konsep

yang benar dan

yang salah

4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

3. Miskonsepsi yang

disajikan

merupakan

miskonsepsi yang

sering terjadi

pada siswa.

4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

4. Penjelasan konsep

yang benar sesuai

dengan fakta

ilmiah yang ada.

4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

5. Konsep yang

disajikan runtut. 5 5 4 14 15 93% Sangat Valid

6. Terdapat soal

latihan pada

setiap akhir

pembeljaran.

5 5 4 14 15 93% Sangat Valid

7. Rumusan soal

latihan dan

contoh soal sesuai

dengan materi.

5 5 4 14 15 93% Sangat Valid

Page 8: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

5

8. Miskosepsi yang

disajikan dapat

memotivasi siswa

4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

Total 90%

b. Ahli Bahasa

Validasi bahasa dilakukan pada

tanggal 23 Agustus 2018 hingga 30

Agustus 2018 oleh 3 orang validator.

Penilaian kelayakan bahasa LKPD

Kimia Berbasis Refutation Text pada

Materi Senyawa Hidrokarbon dari ahli

bahasa memperoleh skor total sebesar

85,22% dengan kategori sangat valid,

hal ini menunjukkan bahwa dari aspek

kelayakan bahasa, LKPD kimia yang

dikembangkan ini layak diujicobakan.

Tabel 2. Hasil Penilaian Validator terhadap Aspek Kebahasaan LKPD

No. Butir Penilaian

Skor

P

(%) Keterangan

V1 V2 V3

1. Ketepatan

struktur kalimat

4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

2. Keefektifan

kalimat

4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

3. Kebakuan istilah 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

4. Pemahaman

terhadap pesan

atau informasi

4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

5. Kemampuan

memotivasi siswa

4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

6. Kesesuaian

dengan

perkembangan

intelektual siswa

4 5 5 14 15 93% Sangat Valid

7. Kesesuaian

dengan tingkat

perkembangan

emosional siswa

4 5 5 14 15 93% Sangat Valid

8. Ketepatan tata

bahasa

4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

9. Ketepatan ejaan 4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

Total 85,22%

c. Ahli Grafika

Validasi kegrafikan dilakukan pada

tanggal 25 Agustus 2018 hingga 5

September 2018 oleh 3 orang valdator.

Penilaian kelayakan grafika LKPD

Kimia Berbasis Refutation Text pada

Materi Senyawa Hidrokarbon dari ahli

grafika memperoleh skor total sebesar

86,84% dengan kategori sangat valid,

hal ini menunjukkan bahwa dari aspek

kelayakan grafika, LKPD kimia yang

dikembangkan ini layak digunakan.

Page 9: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

6

Tabel 3. Hasil Penilaian Validator terhadap Aspek Kegrafikan Produk

No. Butir Penilaian Skor

P (%) Keterangan

V1 V2 V3

1. Kesesuaian ukuran

Lembar Kerja

Siswa dengan

standar ISO

4 4 5 13 15 87% Sangat Valid

2. Kesesuaian ukuran

dengan materi isi

Lembar Kerja

Peserta Didik

(LKPD)

5 4 5 14 15 93% Sangat Valid

3. Penampilan unsur

tata letak pada

sampul muka,

belakang, dan

punggung secara

harmonis memiliki

irama dan kesatuan

serta konsisten

4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

4. Warna unsur tata

letak harmonis dan

memperjelas fungsi 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

5. Ukuran huruf judul

Lembar Kerja

Peserta Didik

(LKPD) lebih

dominan dan

proporsional

dibandingkan

ukuran LKPD,

nama pengarang

5 5 5 15 15 100% Sangat Valid

6. Warna judul

Lembar Kerja

Peserta Didik

(LKPD) kontras

dengan warna latar

belakang

5 4 5 14 15 93% Sangat Valid

7. Tidak

menggunakan

terlalu banyak

kombinasi huruf

5 4 5 14 15 93% Sabgat Valid

8. Menggambarkan

isi/materi ajar dan

mengngkapkan

karakter obyek

5 5 4 14 15 93% Sangat Valid

9. Bentuk, warna,

ukuran, proporsi

obyek sesuai realita 4 3 4 11 15 73% Cukup Valid

Page 10: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

7

10. Penempatan unsur

tata letak konsisten 5 4 5 14 15 93% Sangat Valid

11. Pemisahan antar

paragraf jelas 5 3 3 11 15 73% Cukup Valid

12. Bidang cetak dan

margin

proporsional 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

13. Spasi anatar teks

dan ilustrasi sesuai 4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

14. Judul kegiatan

belajar, subjudul

kegiatan belajar,

dan angka halaman

4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

15. Ilustrasi dan

keterangan gambar 4 5 4 13 15 87% Sangat Valid

16. Penempatan hiasan

sebagai latar

belakang tidak

mengganggu judul,

teks, angka

halaman

4 4 5 13 15 87% Sangat Valid

17. Penempatan judul,

subjudul, ilustrasi

dan keterangan

gambar tidak

mengganggu

pemahaman

4 5 5 14 15 93% Sangat Valid

18. Tidak

menggunakan

banyak jenis huruf 5 4 5 14 15 93% Sangat Valid

19. Penggunaan variasi

huruf (italic, bold,

all capital, small

capital) tidak

berlebihan

5 4 5 14 15 93% Sangat Valid

20. Spasi antar baris

sususnan teks

normal 4 4 3 11 15 73% Cukup Valid

21. Spasi antar huruf

normal 4 4 4 12 15 80% Cukup Valid

Page 11: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

8

22. Jenjang judul-judul

jelas, konsisten dan

proporsional 4 5 5 14 15 93% Sangat Valid

23. Tanda pemotongan

kata 4 5 5 14 15 93% Sangat Valid

24. Mampu

mengungkap

makna/ arti dari

objek

4 4 5 13 15 87% Sangat Valid

25. Bentuk akurat dan

proporsional sesuai

dengan kenyataan 4 4 5 13 15 87% Sangat Valid

26. Kreatif dan dinamis

4 5 3 12 15 80% Cukup Valid

Total 86,84%

2. Uji Keterbacaan Produk

a. Uji Keterbacaan Awal

Uji keterbacaan awal dilakukan

pada tanggal 7 September 2018

terhadap 10 orang siswa kelas XII

SMA Negeri 3 Pontianak tahun

ajaran 2018/2019 yang memiliki

tingkat kemampuan berbeda, yaitu

siswa berkemampuan tinggi, sedang,

dan rendah yang ditentukan

berdasarkan nilai ulangan harian

pada materi senyawa hidrokarbon.

Kesepuluh orang siswa tersebut

diberikan LKPD kimia berbasis

refutation text pada materi senyawa

hidrokarbon. Pengumpulan data

dalam uji keterbacaan awal ini

menggunakan angket respon siswa

yang terdiri dari tiga aspek, yaitu

materi, bahasa, dan grafika. Data

hasil respon siswa pada uji coba awal

disajikan pada grafik 1.

Grafik 1. Hasil Angket Respon terhadap Aspek Penilaian Produk Pada Uji

Keterbacaan Awal

Page 12: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

9

Berdasarkan Grafik 1, diperoleh informasi

bahwa persentase aspek materi, bahasa, dan

grafika terhadap produk masing-masing

sebesar 87,50%, 78,33%, dan 89,58%. Hasil

dari setiap aspek dirata-ratakan, sehingga

diperoleh persentase keterbacaan LKPD

sebesar 88,13% dengan kriteria sangat tinggi.

Pada uji keterbacaan awal terdapat saran dari

siswa yaitu tata letak pada bagian kegunaan

senyawa hidrokarbon terlalu banyak variasi

warna. Saran dari siswa sebaiknya untuk

membedakan kegunaan senyawa hidrokarbon

berdasarkan bidangnya cukup menggunakan

kotak bergaris hitam saja tanpa ada perbedaan

warna pada setiap kotaknya, sehingga

perbaikan pada LKPD seperti yang disajikan

pada bagan 1.

Bagan 1. Tampilan Submateri Kegunaan Senyawa Hidrokarbon Sebelum dan

Sesudah Revisi

b. Uji Keterbacaan Utama

Uji keterbacaan utama dilakukan

pada tanggal 12 September 2018

terhadap 37 orang siswa kelas XII

SMA Negeri 3 Pontianak tahun

ajaran 2018/2019. Semua siswa

tersebut diberikan LKPD kimia

berbasis refutation text pada materi

senyawa hidrokarbon. Pengumpulan

data dalam uji keterbacaan utama

ini menggunakan angket respon

siswa yang terdiri dari tiga aspek,

yaitu materi, bahasa, dan grafika.

Data hasil respon siswa pada uji

keterbacaan utama disajikan pada

grafik 2.

Grafik 1. Hasil Angket Respon terhadap Aspek Penilaian Produk pada Uji

Keterbacaan Utama

sebelum revisi sesudah revisi

Page 13: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

10

Berdasarkan Grafik 2, diperoleh informasi

bahwa persentase aspek materi, bahasa, dan

grafika terhadap produk masing-masing

sebesar 86,14%, 82,43%, dan 91,49%. Hasil

dari setiap aspek dirata-ratakan, sehingga

diperoleh persentase keterbacaan LKPD

sebesar 86,68% dengan kriteria sangat tinggi.

Pada uji keterbacaan utama, terdapat

beberapa saran dari siswa, antara lain

terdapat satu orang siswa yang mengisi setuju

(skor 2) pada butir pernyataan 4 yang artinya

soal-soal di dalam LKPD terlalu sulit. Setelah

dilakukan wawancara, menurut siswa pada

halaman 15 yaitu soal latihan tetang isomer

sebaiknya langsung dituliskan struktur

senyawanya agar siswa tidak bingung,

sehingga dilakukan perbaikan pada LKPD

seperti yang disajikan pada bagan 2.

Bagan 2. Rumusan Soal Latihan Submateri Isomer Sebelum dan Sesudah Revisi

Terdapat tujuh orang siswa yang mengisi

setuju (skor 2) pada butir pernyataan 9 yang

artinya terdapat istilah yang sulit dipahami

dalam LKPD. Setelah dilakukan wawancara,

menurut siswa pada halaman 25 yaitu pada

kegunaan senyawa hidrokarbon di bidang

sandang salah satunya serat yakni yute dan

kenaf merupakan istilah asing yang baru

siswa ketahui, sehingga dilakukan perbaikan

pada LKPD seperti yang disajikan pada

bagan 3.

sebelum

revisi

sesudah

revisi

Page 14: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

11

Bagan 3. Tampilan Materi Kegunaan Senyawa Hidrokarbon Sebelum dan Sesudah Revisi

Terdapat dua orang siswa yang mengisi

setuju (skor 2) pada butir pernyataan 7 yang

artinya kalimat yang digunakan dalam LKPD

bersifat ambigu. Setelah dilakukan

wawancara, menurut siswa pada halaman 4

yaitu tentang identifikasi unsur karbon dan

hidrogen di dalam senyawa, kalimat

“Senyawa apa yang terbentuk pada reaksi

pembakaran kayu atau kertas?”

membingungkan siswa, sehingga dilakukan

perbaikan LKPD seperti yang disajikan pada

bagan 4.

Bagan 4. Tampilan materi identifikasi unsur karbon sebelum dan sesudah revisi

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pengembangan yang dilakukan dapat

disimpulkan bahwa Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) kimia berbasis refutation

text pada materi senyawa hidrokarbon

memperoleh persentase rata-rata kelayakan

materi 90% dengan kriteria sangat valid,

persentase rata-rata kelayakan kebahasaan

sebesar 85,22% dengan kriteria sangat

valid, dan persentase kelayakan kegrafikan

sebesar 86,84% dengan kriteria sangat

valid. Dengan demikian, kelayakan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kimia

berbasis refutation text pada materi

sebelum revisi sesudah revisi

sebelum

revisi

sesudah

revisi

Page 15: pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis refutation ...

12

senyawa hidrokarbon sebesar 87,35%

dengan kriteria sangat valid yang berarti

bahwa LKPD layak digunakan dalam

pembelajaran kimia. Pada uji coba awal,

hasil angket respon siswa terhadap Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) kimia

berbasis refutation text pada materi

senyawa hidrokarbon memperoleh

persentase rata-rata sebesar 88,13% dengan

kriteria sangat tinggi dan pada uji coba

lapangan, hasil angket respon siswa

terhadap Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) kimia berbasis refutation text pada

materi senyawa hidrokarbon memperoleh

persentase rata-rata sebesar 86,68% dengan

kriteria tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka

disarankan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) kimiaberbasis refutation text pada

materi senyawa hidrokarbon dapat

dijadikan sebagai bahan penelitian lanjutan

mengenai efektifitas penggunaan bahan

ajar yang dikembangkan dalam

pembelajaran. Pada perbaikan LKPD

selanjutnya disarankan untuk

menambahkan glosarium dalam LKPD

agar memudahkan siswa dalam memahami

istilah yang terdapat pada LKPD.

DAFTAR RUJUKAN

Addiin, I. 2016. Analisis Komponen

Refutation Text Pada Materi Pokok

Hidrolisis Garam Dalam Buku Kimia

Kelas XI SMA/MA. Peningkatan

Kualitas Pembelajaran Sains dan

Kompetensi Guru melalui Penelitian

& Pengembangan dalam Menghadapi

Tantangan Abad-21. 22 Oktober 2016,

Surakarta. Hal. 355-358.

Broughton, S. H. 2010. The Nature of the

Refutation Text Effect: An

Investigation of Attention Allocation.

The Nature of the Refutation Text

Effect. 2 (1): 220-225.

Budi, F. S. 2014. Pengaruh Bacaan

Berbentuk Refutation Text untuk

Meremediasi Miskonsepsi Siswa

Tentang Konsep Asam Basa Di Kelas

XI IPA SMA Negeri 4 Pontianak.

Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Unversitas Tanjungpura,

Pontianak.

Rahmawati, T. 2014. Profil Miskonsepsi

Siswa SMA pada Materi Hidrokarbon

Menggunakan Tes Diagnostik Pilihan

Ganda Dua Tingkat. Skripsi.

Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Riduan, 2008. Skala Penguruan Variabel-

variabel Penelitian. Alfabeta.

Bandung.

Susiaty, U. D. 2017. Pengembangan Media

Refutation Text Untuk Mengatasi

Kesulitan Belajar Siswa Dalam Materi

Perbandingan Di SMP. Seminar

Nasional Pendidikan MIPA dan

Teknologi IKIP PGRI Pontianak

“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA

dan Teknologi untuk Menunjang

Pembangunan Berkelanjutan. 14

Oktober 2017, Pontianak. Hal. 107-

114.

Thiagarajan, S. Dorothy S. dan Melvyn I.

1974. Instructional Development for

Training Teachers of Exceptional

Children: A Sourcebook. National

Center for Improvement of

Educational System. Washington DC.

Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar

Kerja Siswa. Pelatihan Penyusunan

LKS Mata Pelajaran Kimia

Berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Bagi Guru

SMK/MAK. 22 Agustus 2008,

Yogyakarta. Hal. 1-7.