MOHAMMAD KHOTIB DEPARTEMEN KIMIA IPB LABORATORIUM KIMIA TERPADU INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Kualitas
PersonilPersonil PeralatanPeralatan
kualifikasi
kalibrasi
ketangguhan
kualifikasi
MetMetodaoda
sesuai
Karakteristik
dokumentasi
keterampilan
KEBUTUHAN MINIMAL LABORATORIUM PENGUJIAN BERBASIS ISO/IEC 17025
Kualitas Data
Analisis
sesuai
RuanganBBaahan han Manajemen
Kualitas
Acuan pembanding
Suhu
DukunganAnalis
keterampilan
kelembaban
Getaran waktu
Pasokan
Irradiasi
5.9.1 Laboratorium : harus mempunyai prosedur pengendalian mutu
untuk memantau keabsahan pengujian dan kalibrasi yang dilakukan.
Data yang dihasilkan harus direkam sedemikian rupa sehingga kecenderungan dapat dideteksi rupa sehingga kecenderungan dapat dideteksi
dan, bila dimungkinkan, teknik statistik harus diterapkan pada pengkajian hasil.
Pemantauan tersebut harus direncanakan dan dikaji serta mencakup
5.9.1 Laboratorium : Cakupan Pemantauan tersebut (tidak terbatas) meliputi:a) keteraturan penggunaan bahan acuan bersertifikat
dan/atau pengendalian mutu internal menggunakan bahan acuan sekunder;
b) partisipasi dalam uji banding antar laboratorium atau b) partisipasi dalam uji banding antar laboratorium atau program uji profisiensi
c) replika pengujian atau kalibrasi menggunakan metode yang sama atau berbeda;
d) pengujian ulang atau kalibrasi ulang atas barang yang masih ada;
e) korelasi hasil untuk karakteristik yang berbeda dari suatu barang.
5.9.2 Data pengendalian mutu : harus dianalisis dan, bila ditemukan berada di luar kriteria yang telah
ditetapkan, tindakan yang telah direncanakan harus dilakukan untuk mengkoreksi permasalahan dan mencegah pelaporan hasil yang salahmencegah pelaporan hasil yang salah
QUALITY ASSURANCE/JAMINAN MUTU : Suatu tindakan yang terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa produk atau jasa yang hasilkan memenuhi persyaratan mutu sehingga dapat diterima oleh pelanggan atau pengguna.
Kegiatan Jaminan Mutu Adalah Kalibrasi, Training, Perawatan Peralatan, Audit Internal, Kaji Ulang Manajemen, DllInternal, Kaji Ulang Manajemen, DllFokus : Pemberian Keyakinan Bahwa Persyaratan Mutu Dipenuhi.
QUALITY CONTROL/PENGENDALIAN MUTU : Tindakan dan teknik operasional yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan mutu kegiatan pengendalian mutu adalah sampel addisi, replika pengujian, blanko contoh, dll
menurut dux “ ( laboratorium ) “ :operasional laboratorium yang bertujuan untuk memastikan kehandalan data yang dihasilkan oleh laboratorium dari serangkaian sampel tertentu (atau batch).
APHA: Quality assurance (QA) is the definitive program for laboratory operation that specifies the measures required to produce defensible data of known precision and accuracy. This program will be defined in a documented laboratory quality system.
Quality assurance—a definitive plan for laboratory operation that specifies the measures used to produce data of known precision and bias. QA terdiri atas : Pengendalian Mutu (QC) dan Quality Assesment
Pengendalian Mutu (QC) : praktik/operasional laboratorium untuk mencapai hasil pengujian yang akurat dan dapat dipercaya.
Quality control—set of measures within a sample analysis methodology to assure that the process is in controlthat the process is in control
Quality assesment (Penilaian Mutu): tindakan untuk memonitor dan mendokumentasikan keefektifan program pengendalian mutu. Kegiatan reguler dari Penilaian mutu akan mendokumentasikan akuasi dan presisi.
Quality assessment—procedure for determining the quality of laboratory measurements by use of data from internal and external quality control measures.
TARGET AKHIR DARI QA/QC“LABORATORIUM MENGHASILKAN DATA YANG KONSISTEN SECARA
KUALITAS DENGAN KONDISI SUMBER DAYA YANG ADA
Komponen program QA: Manajemen; Pendokumentasian; pelatihan; SOP; fasilitas laboratorium; kalibrasi dan pemenliharaan peralatan; sampling; penerimaan sampel, penyimpanan dan pemusnahan; pelaporan hasil; implementasi GLP; audit kesesuaian;
QC: internal QC dan Eksternal QC
SAMPLESSUPPLIED FOR
CERTIFIED REFERENCEMATERIALS (CRMs)
INTERNALQC SAMPLES
SUPPLIED FORPROFICIENCY
TESTING
Internal QC samplesare prepared andquantity values of
target componentsare checked against
CRMs
An accredited laboratory has to prove
its performance byroutinely analysing
samples supplied byan independent
laboratory
Program Jaminan Mutu untuk peralatan(UNODC,United nation office on drugs and Crime 2009)
Komponen (Gas Chromatography) Pengecekan Frekuensi
septum, injector liner, gas pressures and inlet filters (e.g. oxygen scrubber, moisture trap and charcoal trap), baseline signal level and background noise.
Routine maintenance operations
Oven temperature Kalibrasi suhu 1x setahun
Performa Kolom: mengalisis standar yangbiasa digunakan; menentukan presisi waktu
Verifikasi: efficiency, resolution, peak
1x sebulanbiasa digunakan; menentukan presisi waktu retensi (3x injeksi standar) dan area puncak; gunakan control chart.
resolution, peak shape, retention times).
Detektor : menganalisis standar yang biasa digunakan dan dibandingkan dengan sebelumnya.
Verifikasi: senstivitas, sinyal baseline, noise backgound
1x sebulan
Flow rate dari gas detektor: melakukan kalibrasi menggunakan bubble flow meter/electronic flowmeter terkalibrasi. Kalibrasi = ketika detektor dibersihkan, diservis, kolom diubah, atau kinerja berubah
Kalibrasi
Program Jaminan Mutu untuk peralatan(UNODC,United nation office on drugs and Crime 2009)Komponen (HPLC) Pengecekan Frekuensi
Regular changing of inlet and in-linefilters and guard columns, which are usually changed when the back-pressure increases beyond acceptable limits (i.e. above the maximum column pressure)
Routine maintenance operations
Pompa (Akurasi flow). Efluen Kolom diukur volume dengan interval yang sesuai. Absolut flow rate kurang penting dibandingkan variasi selama
Kalibrasi jika menggunakan metode
proses analisis. standar, resmi
Flow repeatability and precision of injector volume. Dilakukan dengan menginjeksikan standar 3-lebih, hitung presisi tR dan area puncak
Kalibrasi 1xsebulan atau bagian dai SST.
Detector signal: noise ratio. Menganalisis standar yang biasa dgunakan dan dibandigkan dngan sebelumnya. Baseline noise diukur dengan interval 0.5-1 minute dan reratanya dihitung. Noise dihtng program computer atau grafik (dengan menggambar 2 garisdiantara 2 puncak
Kalibrasi 1xsebulan
The SI units:Kg, Metre, Mole
Primary methods
Secondary method:e.g. lab. method
The Sample
Analysed by
Calibrated by
JAMINAN MUTU (KETERTELUSURAN)
Primary methods (often gravimetric)
e.g. AOAC, EPA
Certified Reference Materials
(CRMs - expensive, small amounts, best accuracy, long life)
Secondary RMsIn-house QC materials
(fairly cheap, larger amounts,matrix matched, short life)
Calibration Standards
Method routinelychecked by
Periodicallychecked
Certified byanalysis
QC
IQC (internal) EQC (eksternal)
pemiliahan metode pengecekan validasi pengecekan validasi (Calibration check, blanko, recoveri) pengecekan presisi dan akurasi ketika implentasi (duplikat, presisi menggunakan pooled RM, akurasi menggunakan CRM)Pengggunaan bagan kendali
Uji banding, profisiensi, pengujian dengan laboatorium rujukan
quality control program terdiri atas (minimal) :1. initial demonstration of capability (IDC)2. ongoing demonstration of capability (ODC), 3. method detection limit determination, 4. reagent blank (also referred to as method blank), 5. laboratory-fortified blank (also referred to as blank spike), 6. laboratory-fortified matrix (also referred to as matrix spike), 6. laboratory-fortified matrix (also referred to as matrix spike), 7. laboratory-fortified matrix duplicate (also referred to as matrix spike
duplicate) or duplicate sample, 8. internal standard, 9. surrogate standard (for organic analysis) or tracer (for radiochemistry), 10. calibration, 11. control charts, 12. corrective action, frequency of QC indicators, QC acceptance criteria, and
definitions of a batch.
Dilakukan sekuang-kurangnya sekali oleh setiap analis, sebelum melakukan pengujian sampel, untuk mendemonstrasikan kecakapan dalam menggunakan metode analisis dengan hasil yang diterima untuk setiap analit.
IDC juga digunakan untuk mendemonstrasikan metode yang dimodifikasi oleh laboratoium apakah presisi dan akurat seperti metode baku.
Cara implimentasi :
Aplikasi Keberterimaan
melakukan analisis (minimal) pada blanko reagen dan blanko spiked (LFBs) pada konsentrasi antara 10x MDL dan nilai tengah kurva kalibrasi sebanyak 4 x ulangan.
Dianalisis setelah pengukuran kurva kalibrasi
Presisi : RSD<2/3*CV Horwithz atau <20%Recovery dalam rentang atau antara 20-80%
ODC merujuk pada : “laboratory control sample or laboratory control standard,’’ ‘‘quality control check sample,’’ or ‘‘laboratory-fortified blank,’’
Digunakan untuk memastikan bahwa laboratorium masih dalam kendali selama periode pengujian sampel,
ODC (laboratory performance) berbeda dengan dengan kinerja metode (method performance) pada matriks sampel.(method performance) pada matriks sampel.
Lebih baik menggunakan sampel eksternal (bukan sumber yang sama dengan kurva kalibrasi)
Aplikasi Keberterimaan
QC check Dilakukan 4 bulan sekali terhadap sampel ekternal (CRM)
Presisi : RSD<2/3*CV HorwithzRecovery dalam rentang
Tipe sampel kontrolI. Certified Reference Material – matrix CRM II. Reference material, standard solution or in-
house material III.Blank sample IV.Test sample
Sampel kontrol Tipe I-III dapat menggunakan is suitable for X-charts dan R-charts. Sedangkan tipe IV hanya bisa R-chartX-charts dan R-charts. Sedangkan tipe IV hanya bisa R-chart
MDL ditentukan untuk setiap analit dan metode yang digunakan sebelum data pengujian sampel dilaporkan.
Penetapan MDL dilakukan untuk setiap instrumen. Lakukan penetapan MDL minimal 1 tahun sekali (atau berdasarkan frekuensi
spesifik lainnya). Penggunaan MDL dalam pelaporan data :
Hasil dibawah MDL dinyatakan “not detected” Hasil dibawah MDL dinyatakan “not detected” Hasil diantara MDL dan MQL “qualification for quantification” Hasil diatas MQL dinyatakan dengan nilainya dan errornya
(ketidakpastiannya) Data MDL dan IDC harus selalu tersedia
Aplikasi Keberterimaan
Penetapan MDL dapat dilakuka berdasarkan acuan yang diakui (IUPAC, EURACHEM, APHA, dll)
recovery 50-150% pada MDL presisi RSD<20
Parameter Validasi:IDL, MDL, LOQ Both LOD and LOQ are normally calculated by multiplying a standard
deviation (S0’) by a suitable factor. Prosedur Validasi
Eurachem: Melakukan analisis sample blanko (matrik
yang mengandung analat tak terdeteksi) atau mengukur sampel uji dengan konsentrasi analat yang rendah sebanyak 10 kali ulangan.
Jika sampel blanko tidak ada, maka dilakukan dengan mengukur blanko reagent atau blanko reagent yang dispiked dengan atau blanko reagent yang dispiked dengan analat konsentrasi rendah.
Hitung standar deviasi (s0’), LoD =3xs0’ atau 3.3 x s0’; LoQ=5/6/10 x s0’
Cara Lain LoQ (EURACHEM) tentukan presisi untuk menghitung LoQSiapkan sampel spiked encerkan dan ukuran 6kali hitung RSD tiap konsentrasiPlot presisi vs konsentrasi loQ =konsentrasi yang diharapkan presisinya
Parameter Validasi:IDL, MDL, LOQ
Parameter Validasi:IDL, MDL, LOQ
Regression StatisticsMultiple R 0.99888R Square 0.99776Adjusted R Square 0.997312Standard Error 0.432848 Sy/x=SBObservations 7
Coefficients Standard ErrorCoefficients Standard ErrorIntercept 1.517857 0.294936001X Variable 1 1.930357 0.040900264
intercept YbRespon LoD (Yb+3*SB) 2.8164LoD (pg/mL) 0.672696
James N Miller & Jane C Miller. 2010.Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry
Parameter Validasi:IDL, MDL, LOQ
critical value, xC, the minimum detectable value, xD
yD = yb + 3sb
yI = yb + 6sb
ISO 11843
IUPAC
CARA MENENTUKAN MDL Perkirakan MDL dari metode analisis, dan buatlah spiked sampel dengan
konsentrasi 2.5 atau 5 kali MDL prediksi Lakukan pengujian spiked sample konsentasi 2.5/5 kali MDL sesuai prosedur
pengujiannya, tentukan nilai recovey-nya. Jika rentang recovery berkisar 70-
Parameter Validasi:IDL, MDL, LOQ (EPA 40 CFR Part 136, APPENDIX B Revision 1.11)
Method Detection Limit (MDL) is the minimum concentration of a substance that can be measured and reported with 99% confidence that the analyte concentration is greater than zero, and is determined from analysis of a sample in a given matrix containing the analyte.
pengujiannya, tentukan nilai recovey-nya. Jika rentang recovery berkisar 70-130% maka lanjutkan pengujian dengan spiked sampel sebanyak 10 kali
Hitung MDL dengan Rumus: MDL = t(n-1;1-=0.99)* S
Kriteria Keberterimaan MDL: MDL<Spike level <MDLx10 MDL<regulation S/N estimasi (rerata/SD)<10 Recovery : 70-130%
sampel hasil (ug/L recovery (%)blanko <50 -sampel 1 25.4 127sampel 2 22.1 110.5sampel 3 23.6 118sampel 4 16.9 84.5sampel 5 22.3 111.5sampel 6 19.3 96.5sampel 7 23.5 117.5
Parameter Validasi:IDL, MDL, LOQ (EPA 40 CFR Part 136, APPENDIX B Revision 1.11)
Pesyaratan keterangan
MDL<spiked OK
Spiked <10*MDL OK
S/N <10 OK
Recovery =70-130 OKsampel 7 23.5 117.5spiked 20rerata 21.87 109.36SD 2.88t-student 3.143MDL 9.04LoQ 28.77S/N 7.60
Blanko reagen atau blanko metode terdiri dari air dan semua reagen yang digunakan dalam proses analisis.
Blanko digunakan untuk menentukan kontribusi reagen dan tahapan analisis (preparasi) pada error pengukuran.
Blanko diukur untuk setiap set pengukuran (batch) atau basis 5%. Evaluasi adanya kontaminan dalam blanko reagen, dan eliminasi sumber
kontaminannyakontaminannya
Aplikasi
Analisis blanko dilakukan untuk setiap setelah pengukuran kurva kalibrasi dan setelah sample dengan kadar kontaminasi yang tinggi
Keberterimaan
Blanko < MDL dan sample > MQL, maka data diterima MDL < Blanko < MQL dan sample > MQL, maka blanko mengandung
analit Blanko > MQL, perlu dilakukan tindakan koreksi (corrective action) perlu
dipreparasi dan analisis ulang
LFB merupakan sampel reagen yang diadisi dengan analit pada konsentrasi tertentu.
LFB digunakan untuk mengevaluasi “laboratory performance” dan “recoveri analit dalam matrik blanko”.
LFB diukur untuk setiap set pengukuran (batch) atau basis 5%.
Aplikasi
Reagen diadisi dengan analit pada konsentrasi 10x MDL dan ditengah kurva kalibrasi, dipreparasi bersamaan dengan sampel. Sumber analat berbeda dengan yang digunakan pada kurva kalibrasi.
Keberterimaan
Tentukan persentase recoveri-nya Buat bagan kontrol (control chart) Lakukan Evaluasi termasuk kinerja pada batch analysis; jika diluar kontrol
maka lakukan tindakan koreksi (corective action) dengan melakukan preparasi dan analisis
LFM merupakan sampel/matrik yang diadisi dengan analit pada konsentrasi tertentu sebelum preparasi.
Adisi analit tidak mengubah matriks dan tidak memberikan efek pada recoveri
LFM digunakan untuk mengevaluasi “recoveri analit dalam matrik sampel”. LFM diukur untuk setiap set pengukuran (batch) atau basis 5%.
Aplikasi
Reagen diadisi dengan analit pada konsentrasi 10x MQL dan ditengah kurva kalibrasi, dipreparasi bersamaan dengan sampel. Sumber analat berbeda dengan yang digunakan pada kurva kalibrasi.
Jika sampel mengandung analit, maka adisi analit pada konsentrasi yang ekivalen dengan konsentrasi analit dalam sampel
Keberterimaan
Tentukan persentase recoveri-nya Buat bagan kontrol (control chart) Lakukan Evaluasi; jika diluar kontrol maka lakukan tindakan koreksi (corective
action) dengan melakukan analisis menggunakan metode lain, atau metode standar adisi
Duplo LFM digunakan untuk mengevaluasi “presisi analisis dan akurasi”. LFM diukur untuk setiap set pengukuran (batch) atau basis 5%.
Aplikasi
Melakukan duplo analisis untuk sampel dan LFM. Jika volume sampel tidak mencukupi untuk duplo LFM, maka dapat digunakan sampel yang lain.
KeberterimaanKeberterimaan
Tentukan persentase recoveri-nya Buat bagan kontrol (control chart) Lakukan Evaluasi; jika diluar kontrol maka lakukan tindakan koreksi (corective
action) dengan melakukan preparasi dan analisis ulang. Evaluasi juga memperhatikan LFB dan LFM
Keberterimaan disesuaikan dengan analit, konsentrasi dan metode-nya
Digunakan untuk analisis dengan kromatogafi dan ICP/MS Internal standar memiliki struktur yang mirip dengan analit tetapi tidak
mempengaruhi analisis. Internal standar memiliki waktu retensi atau spektum massa yang berbeda
dengan analit. Standar Internal digunakan untuk memonitor waktu retensi, menghitung
espon relatif, dan mengkuantifikasi dalam setiap sampel.
Instrument calibration: untuk mengevaluasi kinerja instrumen. Didasarkan pada manual alat.
Initial calibration: menggunakan minimal 3 konsentrasi standar untuk kurva linier dan 5 konsentrasi untuk kurva non linier, atau berdasarkan spesfikasi metode.
Evaluasi : response factor for internal standard calibration, calibration factor for external standard calibration, or calibration curve. for external standard calibration, or calibration curve.
If the minimum correlation coefficient is not specified, then a minimum value of 0.995 is recommended
Calibration verification: konfirmasi periodik dengan menganalisis standar kalibrasi untuk melihat kinerja instrumen tidak berubah secara signifkan dai “initial calibration”. Berdasarkan waktu (setiap 12 jam) atau jumlah sampel yang dianalisis (setiap 10 samples).Verifikasi kalibrasi dilakukan dengan mengukur standar tunggal didekat atau sama dengan konsentrasi ditengah kurva kalibrasi.
Evaluasi : tindakan koreksi dilakukan dengan analisis ulang pada sampel yang dipengauhi. Cek pemilihan frekuensi dari verifikasi kalibrasi dan nilai keberbertimaannya.
a. Initial calibrations:Relative response factor (RRF):
RRF = relative response factor,A = peak area or height of characteristic ion measured,C = concentration,is = internal standard, andx = analyte of interest.
Response factor (RF):
RF = response factor,A = peak area or height,C = concentration, andC = concentration, andx = analyte of interest
Calibration factor (CF):
Relative standard deviation (%RSD): s = standard deviation,n = total number of values,xi = each individual value used to calculate mean, andx = mean of n values
Calibration verification% Difference (%D) for response factor
% Difference (%D) for value
% Recovery:
DuplikatRelative percent difference (RPD):
Dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan pengendalian mutu (QC) sedang dilakukan sesuai yang diperlukan dan untuk menentukan kualitas data yang dihasilkan oleh laboratorium
untuk menguji akurasi, presisi, dan batas deteksi metode yang digunakan, dan untuk menilai kepatuhan terhadap persyaratan SOP.
QAss meliputi : proficiency samples, laboratory intercomparisonQAss meliputi : proficiency samples, laboratory intercomparisonsamples, and performance audits
Laboratory Check Samples (Internal Proficiency)
Evaluasi diri dengan profisiensi internal untuk setiap analit dan metode yang digunakan dengan menganalisis sampel secara periodik.
Cara : melakukan analisis dari sampel yang mengandung analit dengan konsentrasi tertentu yang diperoleh dari instansi lain atau dibuat oleh tim independen didalam lab.
Evaluasi : tentukan recoveri dari setiap analit dan metode.
Laboratory Intercomparison Samples/uji banding/eksternal profisiensi
Audit Kesesuaian (internal/eksternal)
No prosedur komentar Catatan
1 Sampel dimasukkan ke logbook ya Kode lab dicantumkandicantumkan
2 Sampel ditimbang ya Bobot kering
3 Prosedur pengeringan diikuti tidak Pemeliharaan oven tidak dilakukan
4a Timbangan dikalibrasi ya 1 kali setahun
4b Kebersihan timbangan dan pengaturan “zero”
ya Setiap minggu
5 Sampel di haluskan ya Lolos 50 mesh
6 Ball mill dibersihkan ya Seharusnya setelah setiap sampel
Laboratory Quality Systems AuditsPogram audit sistem mutu didesain dan dilakukan untuk semua
unsur /klausul persyaratan.Dilakukan oleh auditor sesuai kuallifikasinya (internal/eksternal)Minimal dilakukan 1 tahun sekaliEvaluasi
QUALITY ASSESSMENT (QAss)QUALITY ASSESSMENT (QAss)
Kaji Ulang ManajemenKaji Ulang ManajemenMerupakan hal yang vital untuk memerihara dan melihat kefektifan
sistem mutu.Dilakukan untuk menilai kefektifan sistem mutu dan implementasi
tindakan koreksi.Meliputi internal and external audit results, performance evaluation
sample results, input from end user complaints, and corrective actions.
customer
Laboratoium
Report customer
Output : Variasi dataPenyebab: assignable cause & common cause
Laboratorium : mengidentifikasi sumber penyebab menggunakan statistika dan mengendalikannya
Tipe bagan kendali (contol chart) yang digunakan di Lab: Presisi/range (%RSD dan %RPD) Akurasi/mean chart (blanko reagent, kontrol standa lab,
calibration check standard, laboratory fortified matrices).
Tipe error dalam analisis
Control ChartControl Chart (Akurasi : (Akurasi : XX--chart)chart)Penetapan “batas kendali”/control limit
laboratorium mengumpulkan data 20-30 analisis; (minimum 7, rekomendasi 15) tentukan standar deviasi (SD) dan reratanya hitung 2*SD (Warning limit, 99% confident level) dan 3*SD (control limit, 99%
confident level) buat diprogram excel bagan kendalinya
true value 2.5 0.1mg/L
No Konsentrasi1 2.5UWL 2.681 2.5UWL 2.682 2.6UCL 2.753 2.6LWL 2.404 2.48LCL 2.33
5 2.45rerata 2.546 2.67 2.568 2.6
9 2.4210 2.58
rerata 2.539SD 0.070
RSD 2.7572/3*CV howithz 3.214
BATAS KENDALI (Akuasi)
Control ChartControl Chart (Akurasi : (Akurasi : XX--chart)chart)
Cara pembuatan control chart menggunakan excel Buat urutan data
Blok data dan Klik “insert”, pilih scatter, dan pilih tipe gafiknya )
tanggal pengukuran LCL LWL Mean UWL UCL
1 2.5 2.33 2.40 2.54 2.68 2.752 2.6 2.33 2.40 2.54 2.68 2.753 2.6 2.33 2.40 2.54 2.68 2.75
2,55
2,6
2,65
2,7
2,75
2,8
pengukuran
LCL
LWL
Control ChartControl Chart (Akurasi : (Akurasi : XX--chart)chart)
2,3
2,35
2,4
2,45
2,5
0 2 4 6 8 10 12
Mean
UWL
UCL
Tipe Chart yang digunakan merupakanLevey-Jennings chart
Westgard rules detect random and systematic errors
Control ChartControl Chart (Akurasi : (Akurasi : XX--chart)chart)ULANGAN
hari 1 2 rerata range1 10.1 9.7 9.9 0.42 10.7 10.2 10.45 0.53 10.5 11.1 10.8 0.64 9.8 10.3 10.05 0.55 9 10.1 9.55 1.16 11 10.6 10.8 0.57 11.5 10.7 11.1 0.88 10.9 9.5 10.2 1.49 8.9 9.4 9.15 0.5
10 10 9.6 9.8 0.4
10.18 0.67X-bar-bar R-bar
Perhitungan
rerata keseluruhan 10.18pengamatan 2SD (populasi) 0.706064SDx 0.499263
Central line 10.18UCL 11.4396LCL 8.9204
Aplikasi di excelSD =STDEV(.......)SDx =SD/sqrt(.......) obsevasiRerata =average(.......)
CARA LAIN menentukan control limit
Standar deviasi repeatabilty :
CaRa Menentukan Within-laboratory Reproducibility (SRw)
Standar deviasi repeatabilty :
Standar deviasi intermediet:
Standar deviasi intermediet/ SRw :
ULANGANhari 1 2 rerata
Hari ke-1 10.1 9.7 9.9Hari ke-2 10.7 10.2 10.45Hari ke-3 10.5 11.1 10.8Hari ke-4 9.8 10.3 10.05Hari ke-5 9 10.1 9.55Hari ke-6 11 10.6 10.8Hari ke-7 11.5 10.7 11.1Hari ke-8 10.9 9.5 10.2
CaRa Menentukan Within-laboratory Reproducibility (SRw)
Hari ke-8 10.9 9.5 10.2Hari ke-9 8.9 9.4 9.15
Hari ke-10 10 9.6 9.8
ANOVASource of Variation SS df MS F P-value F crit
Between Groups 6.772 9 0.752444 2.787 0.063 3.020Within Groups 2.7 10 0.27
Total 9.472 19
Sr 0.520S(between) 0.159
SI 0.543
KASUS. Target control limits and a mean central line. Persyaratan terhadap within-laboratory reproducibility
(sRw )= 5 % dari nilai pengukuran metode dapat mencapai dibawah sRw. warning limits disetting 2x SD (± 10 %) dan Control limits
disetting 3x SD (± 15 %). mean value (control sample)=59,2 µg/l ; sehingga ± 10 %
nya adalah ± 5,9 µg/l dan ± 15 % adalah ± 8,9 µg/l. nya adalah ± 5,9 µg/l dan ± 15 % adalah ± 8,9 µg/l. warning limits = 59,2 ± 5,9 µg/l (53,3 and 65,1 µg/l ) dan
control limits = 59,2 ± 8,9 µg/l (50,3 and 68,1 µg/l).
APHA method untuk TSS
Control ChartControl Chart (Presisi: R(Presisi: R--chart)chart) menyajikan bagan dari 2 atau lebih pengukuran dari standar, CRM, control
sampel dengan satu konsentrasi; atau sampel yang memiliki konsentrasi yang berbeda
CL
CL RLR
RL
R
tanggal konsentrasi
R-bar = Max-Min
The control limits can be based on : method performance – statistical control limits (The statistical control
limits are calculated from the measured mean range) the analytical requirement – target control limits (The target control limits
are calculated from a standard deviation, i.e. a target for repeatability (11).
The factor used (2,83 & 3,69) for calculating the control limits
Control ChartControl Chart (Presisi: R(Presisi: R--chart)chart)Penetapan “Control Limit”Penetapan “Control Limit”
Determination of N-NH4 in water with indophenol blue method (Statistical Control Limit)
CONTOH
ULANGANhari 1 2 rerata range
1 10.1 9.7 9.9 0.42 10.7 10.2 10.45 0.53 10.5 11.1 10.8 0.64 9.8 10.3 10.05 0.55 9 10.1 9.55 1.16 11 10.6 10.8 0.57 11.5 10.7 11.1 0.88 10.9 9.5 10.2 1.49 8.9 9.4 9.15 0.5
10 10 9.6 9.8 0.410 10 9.6 9.8 0.4
10.18 0.67X-bar-bar R-bar
Perhitungan
rerata keseluruhan 10.18pengamatan 2SD (populasi) 0.706064D2 1.128SD(R) 0.593972
Central line 0.67WL 1.68094CL 2.179876
Central Line = Average (Max-Min)SD(R) = R-bar/1.128 (duplo)WL = 2.83*SD(R)CL=3.67*SD(R)
Control ChartControl Chart (Presisi: R(Presisi: R--chart)chart) laboratorium mengumpulkan minimum 2 ulangan untuk standar atau kontrol yang dilakukan pada berbagai waktu yang berbeda tentukan standar deviasi (SD) dan reratanya tentukan nilai R, WL, dan CL, buat diprogram excel bagan kendalinya
ULANGANhari 1 2 rerata range
1 10.1 9.7 9.9 0.42 10.7 10.2 10.45 0.52 10.7 10.2 10.45 0.53 10.5 11.1 10.8 0.64 9.8 10.3 10.05 0.55 9 10.1 9.55 1.16 11 10.6 10.8 0.57 11.5 10.7 11.1 0.88 10.9 9.5 10.2 1.49 8.9 9.4 9.15 0.5
10 10 9.6 9.8 0.4
10.18 0.67X-bar-bar R-bar
Perhitunganrerata keseluruhan 10.18pengamatan 2SD (populasi) 0.706D2 1.128D4 3.267SD(R) 0.594
Central line 0.796WL 1.984
Control ChartControl Chart (Presisi: R(Presisi: R--chart)chart) laboratorium mengumpulkan data duplo untuk standar atau kontrol sampel selama 7-20 hari yang berbeda tentukan standar deviasi (SD) dan reratanya tentukan nilai R, WL, dan CL, buat diprogram excel bagan kendalinya
ULANGANhari 1 2 rerata range
1 10.1 9.7 9.9 0.42 10.7 10.2 10.45 0.53 10.5 11.1 10.8 0.63 10.5 11.1 10.8 0.64 9.8 10.3 10.05 0.55 9 10.1 9.55 1.16 11 10.6 10.8 0.57 11.5 10.7 11.1 0.88 10.9 9.5 10.2 1.49 8.9 9.4 9.15 0.5
10 10 9.6 9.8 0.4
10.18 0.67X-bar-bar R-bar
Central line 0.67UCL 2.1909LCL 0
ULANGAN
hari 1 2 rerata RPD(%)
1 10.1 9.7 9.9 4.04
2 10.7 10.2 10.45 4.78
3 10.5 11.1 10.8 5.56
4 9.8 10.3 10.05 4.98
5 9 10.1 9.55 11.52
6 11 10.6 10.8 3.70
7 11.5 10.7 11.1 7.21
8 10.9 9.5 10.2 13.73
9 8.9 9.4 9.15 5.46
Center line = rerata RPDS=RPD/1.128WL=2.83*sCL=3.67*s
9 8.9 9.4 9.15 5.46
10 10 9.6 9.8 4.08
Perhitunganrerata RPD 6.51pengamatan 2D2 1.128SD(RPD) 5.767
Central line 6.506WL 16.322CL 21.166
The interpretation of control charts(IUPAC).
Single control chart. An out-of-control condition in the analytical system is signalled if any of the following occur.I. The current plotting value falls outside the action limits.II. The current value and the previous plotting value fall outside the
warning limits but within the actions limits.III.Nine successive plotting values fall on the same side of the mean line
Two control charts. When two different control materials are used in each run, Two control charts. When two different control materials are used in each run, the respective control charts are considered simultaneously. An out-of-control condition is indicated if any of the following occur.I. At least one of the plotting values falls outside the action limits.II. Both of the plotting values are outside the warning limits.III.The current value and the previous plotting value on the same control
chart both fall outside the warning limits.IV. Both control charts simultaneously show that four successive plotting
values on the Same side of the mean line.V. One of the charts shows nine successive plotting values falling on the
Same side of the meanline.