Top Banner
Geriatri
27

Demensia

Dec 24, 2015

Download

Documents

suciramadhani13

gejala demensia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Demensia

Geriatri

Page 2: Demensia

Pengertian lansia

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada dasar kehidupan manusia (Budi anna keliat, 1999).

Menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yan telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.

Page 3: Demensia

Perubahan dan ciri lansia

Menurut WHO lansia meliputi Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59

tahun Usia lanjut (elderly) antara 60-74 tahun Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

Menurut Masdani dalam Nugroho (2000) Fase iuventus antara 25-40 tahun Fase verilitas antara 40-50 tahun Fase prasenium antara 55-65 tahun Fase senium antara 65 tahun hingga tutup usia

Page 4: Demensia

DEMENSIA

Page 5: Demensia

Demensia

Adalah suatu sindroma klinis ditandai

Gangguan memori

Gangguan fungsi

kognitif

- Afasia- Apraksia- Agnosia

Page 6: Demensia

Menyebabkan berbagai gangguan perilaku dan mental emosional, yang menyebabkan hambatan fungsi psikososial

Biasanya bersifat kronik progresif, dan terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel

Umumnya diawali atau disertai dengan kemerosotan penendalian emosi (deterioration), perilaku sosial, atau motivasi hidup

Page 7: Demensia

Diagnosis DSM IV

Demensia ditandai dengan adanya hendaya pada memori dengan tambahan penurunan paling tidak 1 bidang (misalnya bahasa, praksis, gnosis, ketrampilan eksekutif) yang mengganggu fungsi okupasional atau sosial atau hubungan internasional.

Gangguan bukan sekunder karena delirium, atau tidak didasari oleh adanya depresi, skizofrenia, atau gangguan psikiatrik lainnya.

Page 8: Demensia

Jadi demensia ditandai dengan adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang sampai mengganggu kegiatan sehari-hari seperti : mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar dan kecil.

Tanpa gangguan kesadaran

Gejala dan disabilitas dialami paling sedikit 6 bulan

Page 9: Demensia

Levels of memory

Immediate memory : recall terhadap suatu peristiwa yang telah berlangsung dalam beberapa detik -> menit

Recent memory : recall terhadap peristiwa yang telah berlangsung beberapa hari

Recent past memory : recall terhadap peristiwa yang telah berlangsung beberapa bulan

Remote memory : recall terhadap peristiwa yang telah berlangsung beberapa tahun

Page 10: Demensia

Problem perilaku

• Agresif • Keluyuran• Mondar-mandir• Menimbun barang• impulsif

Problem psikologis

• Waham• Halusinasi• Depresi• Cemas• Gangguan tidur• Misidentifikasi

Page 11: Demensia

DEMENSIA ALZHEIMER

Umumnya ditemukan pada usia sekitar 50 tahun, akan meningkat sesuai pertambahan usia

3% penyakit ini diturunkan (ada gen autosom dominan)

97% terdapat peningkatan insiden diantara anggota keluarga yang telah mengalami demensia sebelumnya.

Page 12: Demensia

Onset bertahap (insidious onset) dengan deteriorasi lambat.

Onset biasanya sulit ditentukan dengan persis, tiba-tiba orang lain sudah menyadari adanya kelainan tersebut.

Dalam perjalanan penyakitnya terjadi suatu taraf yang stabil (plateau) secara nyata

Page 13: Demensia

Tidak adanya bukti klinis yang menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensia

Tidak ditentukan serangan apopletik mendadak / gejala neurologik kerusakan otak fokal

Page 14: Demensia

Kriteria diagnosis penyakit Alzheimer

1. Ada demensia

2. Onset umur 40-90 tahun

3. Defisit 2 atau lebih area kognitif

4. Penurunan defisitnya > 6 bulan

5. Tidak ada gangguan kesadaran

6. Tidak ada etiologi yang potensial

Page 15: Demensia

Diagnosis penyakit AlzheimerDefinite AD - bukti histopatologis(pasti) - Pemeriksaan & perjalanan penyakit khas AD

Probable AD - defisit kognitif > 2 areaHampir pasti - onset 40-90 (usually > 65); progresif

- tidak ada penyebab lain

Possible AD - defisit kognitif hanya 1 areaMungkin - Perjalanan tidak khas

- dijumpai penyebab demensia lain

Unlikely AD - onset tiba-tibaBukan - tanda-tanda focal

- awal perjalanan dijumpai kejang atau gangguan gait

Page 16: Demensia

Perjalanan penyakit

Tahap I : Pembicaraan yang kososng dengan kata-kata substantif

yang sedikit dan miskin ide Pada tes kata-kata ditemukan anomia Terdapat gangguan daya ingat, kognisi dan ketrampilan

visuospasial, dengan artikulasi bicara dan fungsi motorik masih normal

Page 17: Demensia

Perjalanan penyakit (2)

Pemeriksaan EEG normal

CT scan dan MRI ditandai dengan atrofi korteks temporal medial

SPECT dan PET dapat membedakan AD awal atau demensia frontotemporal fase awal

Page 18: Demensia

Perjalanan penyakit (3)

Tahap II Fungsi intelektual menurun kontinu Parafasia pada fungsi bahasa, hendaya dalam pengertian,

dan dapat terjadi pengulangan Daya ingat segera dan jangka panjang terganggu

Page 19: Demensia

Perjalanan penyakit (4)

Terdapat gangguan kemampuan visuospasial, pasien tidak dapat menemukan cara atau menirukan menyusun sesuatu; kemampuan berhitung dan abstraksi terganggu

Apraksia dan agnosia ditemukan tetapi sulit untuk ditunjukkan karena keterbatasan bahasa dan daya ingat

Page 20: Demensia

Perjalanan penyakit (5)

Pada pemeriksaan didapatkan kekuatan motorik dan koordinasi normal, dengan kegelisahan

Pada EEG ada perlambatan gel. Theta dan pada struktural imaging didapatkan atrofi korteks medial temporal yang lebih besar dan atrofi korteks parietal

Page 21: Demensia

Perjalanan penyakit (6)

Tahap III Ganggan berat fungsi intelektual, kemampuan kognitif

sangat sulit dinilai Output verbal menurun menjadi ekolalia, palilalia, atau

mutisme Kontrol sfingter hilang, tungkai kaku, posisi fleksi

Page 22: Demensia

Perjalanan penyakit (7)

Pada EEG didapatkan perlambatan gel. Delta

Structural imaging -> atroofi serebral difus dengan dilatasi ventrikel dan pelebaran sulcus secara keseluruhan

Page 23: Demensia
Page 24: Demensia

Tujuan pengobatan

Mempertahankan kualitas hidup

Memperlambat progresivitas

Mengoati penyakit penyerta

Mmembantu keluarga, memberi informasi cara-cara penanganan

Page 25: Demensia

Terapi farmakologi

Golongan acetylcholin estrase inhibitor : Donepizil hcl 1x5-10 mg Rivastigmin 1x1,5-6 mg

Golongan esterogen meningkatkan aktivitas cholinergik

antioksidan

Nootropik agent

Golongan NSAID

Page 26: Demensia

Terapi non farmakologik bertujuan

Menentukan program aktivitas harian

Modifikasi perilaku

Informasi pelatihan kepada keluarga

Page 27: Demensia

THANK YOU