Top Banner

of 61

Demam Berdarah Dengue

Nov 04, 2015

Download

Documents

VaniaIbrahim

demam berdarah dengue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah DengueKelompok 6ADEFINISIMenurut Zubir (2011)Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie, epistaksis, perdarahan gusi, hepatomegali, trombositopeni, dan kesadaran menurun atau renjatan.Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai dengan panas mendadak selama 2 7 hari tanpa sebab yang jelas disertai dengan manifestasi perdarahan, seperti petechie, epistaksis kadang disertai muntah darah, berak darah, kesadaran menurun, dan syok (Soegijanto, 2006).ETIOLOGIGambar oleh: Ester Christien Artauli Silitonga

VIRUS DENGUEDF atau DHFDEN-1DEN-2DEN-3DEN-4disebabkanPATOFISIOLOGI DEMAM BERDARAH DENGUE

EPIDEMIOLOGINyamuk Aedes aegyptiNyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penular penyakit Demam Berdarah Dengue. Jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali ditempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan laut, karena pada ketinggian tersebut suhu udara terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan bagi nyamuk untuk hidup dan berkembangbiak. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti Menurut Richard dan Davis (1977) yang dikutip oleh Seogijanto (2006), kedudukan nyamuk Aedes aegypti dalam klasifikasi hewan adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Bangsa : Diptera Suku : Culicidae Marga : Aedes Jenis : Aedes aegypti LMorfologi Nyamuk Aedes aegyptiMenurut Gillot (2005), nyamuk Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) disebut black-white mosquito, karena tubuhnya ditandai dengan pita atau garis-garis putih keperakan di atas dasar hitam. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti Menurut Soegijanto (2006), masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypti dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa, sehingga termasuk metamorfosis sempurna atau holometabola.

Stadium Telur Menurut Herms (2006), telur nyamuk Aedes aegypti berbentuk ellips atau oval memanjang, berwarna hitam, berukuran 0,5-0,8 mm, dan tidak memiliki alat pelampung. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur-telurnya satu per satu pada permukaan air, biasanya pada tepi air di tempat-tempat penampungan air bersih dan sedikit di atas permukaan air.

2. Stadium Larva (Jentik)Menurut Herms (2006), larva nyamuk Aedes aegypti mempunyai ciri khas memiliki siphon yang pendek, besar dan berwarna hitam. Larva ini tubuhnya langsing, bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif dan pada waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak lurus dengan permukaan air.

Tahap pertumbuhan larva :

1. Instar I : berukuran paling kecil, yaitu 1-2 mm 2. Instar II : 2,5-3,8 mm 3. Instar III : lebih besar sedikit dari larva instar II 4. Instar IV : berukuran paling besar, yaitu 5 mm3. Stadium PupaMenurut Achmadi (2011), pupa nyamuk Aedes aegypti mempunyai bentuk tubuh bengkok, dengan bagian kepala dada (cephalothorax) lebih besar bila dibandingkan dengan bagian perutnya, sehingga tampak seperti tanda baca koma.

4. Nyamuk dewasaMenurut Achmadi (2011), nyamuk dewasa yang baru muncul akan beristirahat untuk periode singkat di atas permukaan air agar sayap-sayap dan badan mereka kering dan menguat sebelum akhirnya dapat terbang.

PENCEGAHANPencegahan DBDPencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aides aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode Yaitu :lingkungan, biologis maupun secara kimiawi Lingkungan Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyam Yaitu :A. Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan airB. Menutup rapat tempat penampungan aiC. Mengganti air pada vas bunga D. Membersihkan menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik.BiologisPengendalian secara biologis adalah pengandalian perkambangan nyamuk dan jentiknya dengan menggunakan hewan atau tumbuhan. seperti memelihara ikan cupang pada kolam KimiawiPengendalian secara kimiawi merupakan cara pengandalian serta pembasmian nyamuk serta jentiknya dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Cara pengendalian ini antara lain dengan:

A. Pengasapan/foggingB. Memberikan bubuk abate Pemberantasan sarang nyamuk 3M Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk Cegah gigitan nyamuk

GEJALA DEMAM BERDARAHTanda Dan Gejala PenyakitDemamBerlangsung 2-7 hariDemam tinggi mendadak, terus-menerusPanas dapat turun pada hari ke 3 dan kemudian naik lagiHari ke 6 atau ke 7 panas turun kembali

Kriteria KlinisDemam

Gejala/Tanda Gejala/Tanda Awal

Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah,lesu, anoreksiaNyeri perutTampak bintik-bintik merah pada kulit Gejala/Tanda lanjutan

Terjadi muntah/berak bercampur darah2. Perdarahan di hidung (mimisan)3. Penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. Tanda-tanda perdarahanRumple leede positifPetechiaePendarahan konjungtivaEpistaksisPerdarahan GusiHematemesisMelenaHematuri

Tanda-tanda lainHepatomegaliRenjatan (Syok)TrombositopeniaHemokonsentrasiNyeri ototAnoreksiaLemah,Mual,Muntah,Sakit perutTersangka Demam Berdarah DengueDemam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari disertai manifestasi perdarahan (sekurang-kurangnya uji torniquet positif)trombositopeniaKARAKTER NYAMUKVirus DengueTermasuk famili FlavividaeDiameter virion 50nm dan panjang 11 kilibasaVirus RNA dgn untaian tunggalMemiliki 4 serotype dengan antigen berbedaNyamuk AedesStadiumnya: telur, larva (jentik), pupa (kepompong), dan nyamuk dewasaSaat dewasa: sayap berwarna hitam, badan dan kaki berbercak putihTidak dapat berkembang biak di genangan air yang langsung berhubungan dengan tanahSaat sudah siap bertelur, akan mencari tempat penampungan air bersihBanyak ditemukan di daerah tropis, khususnya di air bersih yang tergenangMenyebarkan demam berdarah dan demam kuninghttp://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5532/jurnal.pdf?sequence=1Aedes AegyptiVektor utama (95%) penyebaran penyakit DBDUmur 2 minggu sampai 3 bulanMencari makan sepanjang hari terutama antara jam 08.00-13.00 dan antara jam 15.00-17.00Jarak terbang spontan terbatas sekitar 30-50 meter per hari. Jarak terbang jauh, pasif http://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Aedes.pdf

Aedes AlbopticusNyamuk kebun, memperoleh makanan dengan menggigit dan menghisap darah berbagai jenis binatangSuka di tempat yang gelap, lembab, dan tersembunyi di dalam rumah/bangunanBerkembangbiak di dalam lubang pohon, lekukan tanaman, potongan batang bambu dan buah kelapa yang terbukaJarak terbang mencapai 400-600 meterhttp://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Aedes.pdf

DIAGNOSISPEMERIKSAANPENCEGAHANPencegahan DBDPencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aides aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode Yaitu :lingkungan, biologis maupun secara kimiawi Lingkungan Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyam Yaitu :A. Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan airB. Menutup rapat tempat penampungan aiC. Mengganti air pada vas bunga D. Membersihkan menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik.BiologisPengendalian secara biologis adalah pengandalian perkambangan nyamuk dan jentiknya dengan menggunakan hewan atau tumbuhan. seperti memelihara ikan cupang pada kolam KimiawiPengendalian secara kimiawi merupakan cara pengandalian serta pembasmian nyamuk serta jentiknya dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Cara pengendalian ini antara lain dengan:

A. Pengasapan/foggingB. Memberikan bubuk abate PENATALAKSANAAN DBDPengobatan DBDPrinsip penanganan : Anamnese yang cermat sangat penting.Pemberian cairan yang optimal dengan menghitung initial loading dose dan maintenance.Patokan secara umum.Pemantauan keadaan klinis yang cermat dan pemantauan laboratorium yang akurat dan tepat waktu.

Konsep One Day Care :Prinsip : Pasien dirawat selama 24 jam dengan pemantauan tanda klinis, laboratorium, dan pemberian cairan yang ketat.

Penatalaksanaan PenderitaTirah baringDiet makanan lunak, atau makanan biasa tanpa bahan perangsang.Infus Ringer Lactate atau Ringer Acetate atau NaCl 0,9%Keadaan klinis di monitor : Tekanan DarahNadiPernafasanSuhujumlah urine perjam

Obat-obat simtomatik : parasetamol atau Xylomidon/Novalgin injeksi bila suhu tubuh 38,50 CMetoklopramide bila terjadi muntah-muntah. Parasetamol lebih dipilih untuk menurunkan demam tetapi harus diturunkan dengan kewaspadaan, dengan dosis berikut :< 1 tahun 60 mg/dosis1-3 tahun 60-120 mg/dosis3-6 tahun 120 mg/dosis6-12 tahun 240 mg/dosisTambahkan cairan infus guyur 5 cc / KgBB / Jam, Bila : TD sistolik menurun 20 mmHg Nadi 110 x / menittekanan nadi (TD sistol TD diastol 20 mmHg)jumlah urine 40 cc / jam, pertanda adanya kebocoran plasma (plasma leakage)Setelah Tekanan darah dan nadi stabil, kembali ke tetesan rumatan

Monitor Laboratorium tergantung keadaan klinisBila terjadi penurunan TD, peningkatan Nadi, atau penurunan volume urine yang berlanjut, atau terjadi perdarahan masif, atau penurunan kesadaran, perlu di periksa Hb, Ht, Trombosit. Bila selama pemantauan lebih dari 12 jam, keadaan klinis makin memberatPenderita dinyatakan untuk dirujuk atau dilakukan tindakan yang lebih intensif, kalau perlu di rawat di ICU.Infus trombosit, bila mengalami penurunan jumlah trombosit yang mencolok disertai dengan tanda-tanda perdarahan masif. Pemberian FFP (Fresh Frozen Plasma) atau Plasma biasa, bila keadaan syok belum teratasi.Bila keadaan klinis stabil, pemeriksaan ulangan laboratorium pada fase penyembuhan.

Pasien dikirim ke ruang rawat DBD/dirujuk bila selama pemantauan didapati :1. Terjadi perdarahan masif2. Trombosit terus menurun sampai < 50.000/ mm33. Dengan pemberian cairan diatas, terjadi perburukan kondisi klinis.4. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.

Tindakan One Day Care pada DBD berhasil apabila : selama pemantauan pemberian cairan tidak terjadi perburukan klinis dan laboratorium, dan didapati kriteria pemulangan penderita DBD grade II secara umum, yaitu :1. Demam (-) selama 24 jam tanpa pemberian antipiretik2. Kemajuan keadaan klinis (+)3. Hb dan Ht stabil.4. Trombosit > 50.000/mm3.5. Tidak ada distres pernafasan akibat efusi pleura / asites.

Pasien dipulangkan dengan memberikan surat rujukan ke Puskesmas setempat untuk melakukan monitoring dengan kunjungan rumah atau kontrol ke Puskesmas setiap hari selama 2 hari.Anjuran kepada pasien : Istirahat baring di rumah 2 5 hari (tergantung kondisi) Banyak minum, sampai kencing menjadi banyak / sering Bila terasa kondisi semakin memburuk, segera kembali ke Rumah Sakit.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3379/1/penydalam-umar.pdfBuku kedokteran Demam Berdarah Dengue (WHO)

SUMBERhttp://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Aedes.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18919/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5532/jurnal.pdf?sequence=1http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/demam_berdarah_dengue.pdfhttps://akuhsuryana.wordpress.com/dangue-penyakit-demam-berdarah/Cook, Gordon C. Cook dan Alimuddin I. Zumla. 2009. Manson's Tropical Diseases. Edisi 22. China: Elsevier.Sudoyo, Aru. W (Ed.), dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FK UI.Mansjoer, Arif (Ed.), dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FK UI.