Top Banner
Berkarakter dalam Model Fashion Islam Oleh : Dedy Suprianto
16

Dedy suprianto

Jun 20, 2015

Download

Documents

dedysbakalan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Dedy suprianto

Berkarakter dalam Model Fashion Islam

Oleh :Dedy Suprianto

Page 2: Dedy suprianto

Karakter

• Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. (Fathul Mu’in, 2011:293) .

• (Sofwan Amir, dkk, 2011:4) karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.

Page 3: Dedy suprianto

Karakter dalam Perspektif Islam

• Pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek knowledge, feeling, loving dan action. Pembentukan karakter dapat diibaratkan sebagai pembentukan seseorang menjadi body builder (binaragawan) yang memerlukan “latihan otot-otot akhlak” secara terus-menerus agar menjadi kokoh dan kuat. (Mansur Muslich, 2011:21)

Page 4: Dedy suprianto

Karakter dalam Perspektif Islam

Karakter didalam berbusana mempunyai pengaruh yang besar dalam realita misalnya dalam berjilbab. Ketika melihat seseorang yang berjilbab dapat dipastikan pandangan pertama bahwasannya orang tersebut mempunyai karakter dan akhlak yang baik.

Page 5: Dedy suprianto

Karakter dalam Perspektif Islam

• Kedudukan akhlak sangatlah urgen dalam kehidupan manusia, sehingga Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW. ke muka bumi ini adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Akhlak adalah corak seseorang atau penentu bahwa orang tersebut baik ataupun buruk, sehingga dengan inilah akhlak selalu dijadikan penentu paling terdepan dalam setiap persoalan.

Page 6: Dedy suprianto

Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam

• Busana hanya berfungsi penutup tubuh dari sengatan matahari,dinginnya cuaca. Namun peradaban memberikan pelajaran yang berharga bahwa fashion menjadi icon bahkan identitas suatu bangsa dan peradaban. Dalam perspektif pendidikan agama Islam, berbusana yang santun adalah suatu keniscayaan sesuai nilai- nilai yang terkandung dalam syariah Islam, sebagai identitas semestinya seorang muslim berbusana memenuhi ketentuan baku yaitu menutup aurat.

Page 7: Dedy suprianto

Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam

• Allah SWT sudah menurunkan seperangkat aturan mengenai tata cara berpakaian yang dapat membedakan lai-laki dan perempuan. Kerudung, jilbab adalah pakaian khas perempuan yang dapat membedakannya dengan lai-laki. Bahkan Rosullah Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa perempuan dilarang memakai pakaian laki-laki demikian sebaliknya. Selain itu beliau juga melaknat jika laki-laki menyerupai perempuan dan perempuan menyerupai laki-laki. ( Rasyid , 1993 : 80)

Page 8: Dedy suprianto

Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam

• Didalam Al Qur’an surat Al A’raf : 26 dapat dimengerti bahwa fungsi berbusana adalah : a. untuk menutupi aurat b. untuk memperindah jasmani manusia

Aurat merupakan bagian tubuh manusia yang tidak boleh dibuka dan dilihat oleh orang lain. Batasan aurat laki-laki antara pusar sampai lutut, sedangkan perempuan adalah semua anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

Page 9: Dedy suprianto

Jilbab : Gaya Hidup Baru Kaum Hawa

• Dalam agama Islam, jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslim perempuan untuk menutup aurat. Jilbab dapat menjadi tolak ukur tingkat relijiusitas kaum hawa. Tetapi pada perkembangannya, jilbab memiliki ideologi modernisasi yang tersembunyi :

Jilbab

Page 10: Dedy suprianto

• Pertama, jilbab sebagai trend fashion. Jilbab seringkali digunakan pada moment-moment tertentu seperti pernikahan, pengajian, arisan,dll.

Jilbab

Page 11: Dedy suprianto

• Kedua, jilbab sebagai praktik konsumtif. Berbagai ragam model jilbab ditawarkan dari mulai peragaan busana muslim sampai butik khusus jilbab dijual di mall.

• Ketiga, jilbab sebagai personal symbol. Jilbab dapat menunjukkan kelas sosial tertentu.

Jilbab

Page 12: Dedy suprianto

• Jilbab ini dikategorikan sebagai fenomena gaya hidup pop dan biasanya jilbab ini dinamakan sebagai ”jilbab gaul”. Para pemakai jilbab gaul ini tidak terlihat sedikitpun tingkat kedalaman dan keyakinan relijiusitasnya.

Jilbab

Antara Relijiusitas dan Trend Fashion

Page 13: Dedy suprianto

• Para pemakainya (umumnya gadis-gadis muda) yang mengikuti etika pergaulan para komunitas anak gaul seperti ngeceng di mal, mendatangi konser musik, ikut berteriak-teriak histeris. Jilbab gaul ini dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk ideologi hibrid (Alfathri Adlin, Resistensi Gaya Hidup, Teori dan Realitas, (Yogyakarta, Jalasutra, 1996), hal. 101).

Jilbab

Antara Relijiusitas dan Trend Fashion

Page 14: Dedy suprianto

• Jilbab tidak hanya dipakai sebagai penutup aurat, tetapi kini telah menjadi suatu simbol prestise kelas tertentu. Dan, ini mencerminkan adanya pergeseran selera dan gaya berbusana muslim.

Jilbab

Antara Relijiusitas dan Trend Fashion

Page 15: Dedy suprianto

• Jilbab ini menjadi lambang identifikasi orang Islam di dunia modern, meskipun model jilbab yang dipakai sudah berbentuk baru yang telah direkayasa oleh pasar melalui trend yang sedang berkembang. Bahkan, untuk memakai jilbab saja, kaum hawa masih harus memilih-milihnya, terutama mengenai model, warna dan merknya.

Jilbab

Antara Relijiusitas dan Trend Fashion

Page 16: Dedy suprianto

SEKIAN

Wassalamu’alaikum