BAB II
2.1 DENTIFIKASI KATION GOLONGAN 3
Kation golongan 3 (Al3+, Cr3+, Fe2+, Mn2+) membentuk sulfida
yang lebih larut dibandingkan kation golongan 2. Karena itu untuk
mengendapkan kation golongan 3 sebaga igaram sulfida konsentrasi
ion H+dikurangi menjadi sekitar 10-9 M atau pH 9.Hal ini dapat
dilakukan dengan penambahan amonium hidroksida danamonium
klorida.Kemudian dijenuhkan dengan H2S. Dalam kondisi ini
kesetimbangan:H2S 2H++ S2-akan bergeser ke kanan. Dengan demikian
konsentrasi S2-akan meningkan dan cukup untuk mengendapkan kation
golongan III. H2S dapat juga diganti dengan (NH4)2S.Penambahan
amonium hidroksida dan amonium klorida juga dapat mencegah
kemungkinan mengendapnya Mg menjadi Mg(OH)2. Penambahan kedua
pereaksi ini menyebabkan mengendapnya kation Al3+, Cr3+dan Fe2+,
sebagai hidroksidanya, Fe(OH)3(coklat), Al(OH)3(putih) dan
Cr(OH)3(putih). Ion sulfida dapat bereaksi dengan Mn2+dan Fe2+akan
bereaksi langsung membentuk endapan sulfida FeS (hitam) dan
MnS(coklat).
Hidroksida aluminium dan kromium bersifat amfoter sehingga larut
dengan NaOH.Sebaliknya hidroksida besi dan mangan bersifat amfoter
sehingga kation tersebut tidak larut dengan NaOH.Hal ini yang
mendasari pemisahan kedua sub golongan dalam kation golongan III.
Aqua regia juga akan mengoksidasi Fe2+menjadi Fe3+.Jika NaOH
ditambahkan maka hidroksida ke empat kation tersebut akan
terbentuk, tetapi aluminium dan kromium yang bersifat amfoter akan
larut membentuk kompleks Al(OH)4-, Cr(OH)4-, Zn(OH)4-, sedangkan
kation yang lain tidak larut. Mn(OH)2akan teroksidasi oleh udara
menjadi MnO2yang berwarna hitam. Penambahan hidrogen peroksida
mempercepat oksidasi kedua zat tersebut, juga mengoksidasi
Cr(OH)4-menjadi CrO42-.Hidroksida besi cepat larut dalam asam
sulfat menjadi Fe2+, tetapi MnO2lambat larut. Hidrogen peroksida
ditambahkan untuk mempercepat kelarutan endapan ini dengan
caramereduksinya menjadi MnO. Reaksi yang berlangsung: BESI, Fe
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan
liat. Ia melebur pada 15350C. Jarang terdapat besi komersial yang
murni; biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida,
dan sulfide dari besi, serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini
memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi. Besi dapat
dimagnitkan. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer
melarutkan besi, pada mana dihasilkan garam-garam besi(II) dab gas
hydrogen. Fe + 2H+ Fe2+ + H2 Fe + 2HCl Fe2+ + 2Cl- + H2 Asam sulfat
pekat yang panas, menghasilkan ion-ion besi(II) dan belerang
dioksida : 2Fe + 3H2SO4 + 6H+ 2Fe3+ + 3SO2 + 6H2ODengan asam nitrat
encer dingin, terbentuk ion besi(II) dan amonia : Identifikasi
Besi( Fe3+)Identifikasi besi dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya:a. Kaliumheksasianoferat(II), K4Fe(CN)6 membentuk
endapan biru Prussian 4Fe3++ 3Fe(CN)64- Fe4[Fe(CN)6]3b. Kalium
tiosianat, KSCNLarutan berwarna merahFe3++ SCN- Fe(SCN)63-
c. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan putih
bila tidak terdapat udara sama sekali. Bila terkena udar akan
teroksidasi menjadi besi (III) hidroksida yang berupa endapan
coklat kemerahan.Fe2++ 2OH- Fe(OH)24Fe(OH)2 + 2H2O + O2
4Fe(OH)34Fe(OH)3 + H2O2 2Fe(OH)3d. Dengan larutan amonia terjadi
pengendapan besi (II) hidroksida.Fe2++ 2OH- Fe(OH)2e. Dengan
hidrogen sulfida tidak terjadi pengendapan dalam larutan asam.
f. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan hitam besi
(II) sulfida yang larut dengan mudah dalam larutan asam.
Fe2++ S2- FeSFeS+ 2H+ Fe2++H2S FeS+ 9O2 2Fe2O(SO4)2g.Dengan
larutan kalium sianida terbentuk endapan coklat kekuningan yang
larut dalam reagensia berlebihan.Fe2++ 2CN- Fe(CN)2Fe(CN)2+4CN-
Fe(CN)64-2. Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu
keputihan yang terdapat dalam delapan bentuk oksida. MnO2 adalah
bentuk yang paling stabil, diantara senyawa-senyawa logam organik,
mangan 2-metil siklopentadienil trikarbonil (MMT) dan mangan
siklopentadienil trikarbonil (CMT) adalah yang paling penting.
Mangan tidak larut dalam air. Bentuk yang terpenting adalah oksida,
karbonat dan silikat mangan. Yang paling umum mangan dioksidasi
(pirolusit) yang biasanya ditambang dengan teknik terbuka.
Identifikasi Mangan ( Mn 2+)Mangan dapat diidentifikasi dengan
mengoksidasi Mn2+menjadi MnO4-yang berwarna ungu dengan natrium
bismutat (NaBiO3) dalam asam nitrat.2Mn2++ 5HBiO3+ 9H+ 2MnO4-+
5Bi3++ 7H2ODengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan
putih. Endapan dengan cepat teroksidasi bila terkena udara menjadi
coklat.Mn2++ 2OH- Mn(OH)2Dengan larutan amonia terbentuk endapan
putih. Endapan dengan cepat teroksidasi bila terkena udara menjadi
coklatMn2++ 2NH3+ 2H2O Mn(OH)2 + 2NH4+Dengan larutan amonium
sulfida terbentuk endapan merah jambu dari mangan sulfida.Mn2++ S2-
MnSDengan larutan natrium fosfat terbentuk endapan merah jambu dari
mangan amonium fosfat.Mn2++ 2NH3+ HPO42-Mn(NH4) PO4
AluminiumAlumunium adalah logam putih, yang liat dan dapat
ditempa; bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada 6590. Bila
terkena udara , objek-objek alumunium teroksidasi pada permukaan
tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih
lanjut. Asal klorida encer dengan mudah melanjutkan logam ini,
pelarutan lebih dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer:2Al
+ 6H+ 2Al3+ + 3H2Proses pelarutan dapat dipercepat dengan
menambahkan sedikit merkurium(II) klorida pada campuran. Asam
klorida pekat juga melarutkanb alumunium:2Al + 6HCl 2Al3+ + 3H2 +
6Cl-Asam sulfat pekat melarutkan alumunium dengan membebaskan
belerang dioksida:2Al + 6H2SO4 2Al3+ + 3SO4 + 3SO2 +H2OAsam nitrat
pekat membuat logam menjadi pasif. Denag hidroksida hidroksida
alkali, terbentuk larutan terahidroksoaluminat :2Al + 2OH- + 6H2O
2[Al(OH04]- + 3H2Alumunium adalah tervalen dalam
senyawa-senyawanya. Ion-ion alumunium(Al3+) membentuk garam-garam
yang tidak berwarna dengan anion-anionyang tak berwarna. Halida,
nitrat, dan sulfanya larut dalam air; larutan ini memperlihatkan
reaksi asam karena hidrolisis. Alumunium sulfide dapat dibuat hanya
dalam keadaan padat saja, dalam lauran air ia terhidrolisasi dari
mentuk alumunium hidroksida, Al(OH)3. Alumunium sulfat membentuk
garam-garam rengkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen
dengan bentuk-bentuk Kristal yang menarik, yang disebut tawas
(alum,aluin).Reaksi-reaksi ion alumunium (III) pakailah larutan
0,33M alumunium klorida AlCl3, atau larutan 0,166M alumunium
sulfat, Al2(SO4)3, 16H2O, atau tawas kalium, K2SO4.Al2(SO4)3.
24H2O, untuk mempelajari reaksi-reaksi ini.Larutan ammonium:
endapan putih seperti gelatin, yaitu alumunium hidroksida Al(OH)3,
yang larut sedikit dalam reagensie berlebihan. Kelarutan berkurang
denganadanya garam-garam ammonium, disebabkan oleh efek ion sekutu
(Bagian 1,27). Sebagian kecil endapan masuk kedalam larutan sebagai
alumunium hidroksida koloid (sol alumunium hidroksida): sol ini
berkoagulasi pada pendidihan ataun pada penambahan garam-garam yang
larut (misalnya: ammonium klorida), dengan menghasilkan endapan
alumunium hidroksida, yang dikenal sebagi gel alumunium hidroksida.
Untuk menjamin pengendapan yang sempurna dengan larutan ammonia.
Larutan alumunimu itu ditambahkan dengan sedikit berlebihan, dan
campuran dididihkan sampai cairan sedikit berbau ammonia. Bila baru
diendapkan ia mudah melarut dalam asam kuat dan basa kuat, tetapi
setelah dididihkan ia menjadi sangat sedikit larut:Al3+ + 3NH3 +
3H2O Al(OH)3 + 3N
Identifikasi Aluminium (Al3+)Pada filtrat hasil pemisahan dengan
sub golongan besi, penambahan asam nitrat akan memberikan reaksi
berikut:Al(OH)4-+ 4H+_ Al3++ 4 H2O2CrO42-+ 2H+_ Cr2O72-+ H2OJika
terdapat kromat warna larutan berubah menjadi jingga dengan
terbentuknya dikromat. Penambahan amonium hidroksida lebih lanjut
akan membentuk endapan putih yang menunjukkan adanya Al. Sedangkan
Cr2O72-akan menjadi CrO42-.Identifikasi Cr dapat dilakukan dengan
BaCl2memberikan endapan kuning barium kromat.CrO42-+ Ba2+ BaCrO4
KROMIUM Kromium adalah logam kristalin yang putih , tak begitu liat
dan tak dapat di tempa dengan berarti. Ia melebur pada 17665C.
logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Jika tak
terkena udara, akan terbentuk ion-ion kromium (II) : Cr + 2H+ Cr2+
+ H2 Cr + 2HCl Cr2+ + 2Cl- + H2 Dengan adanya oksigen dari
atmosfer, kromium, sebagian atau seluruhnya menjadi teroksidasi ke
keadaan tervalen : 4Cr2+ + O2+ 4H+ 4Cr3+ + 2H2O Asam sulfat encer
menyerang kromium perlahan-lahan dengan membentuk hidrogen. Dalam
asam sulfat pekat panas, kromium melarut dengan mudah , pada mana
ion-ion kromium (III) dan belerang dioksida terbentuk : 2Cr + 6
H2SO4 2Cr3+ +3 SO42- + 3SO2 + 6 H2O Asam nitrat, baik yang encer
maupun yang pekat, membuat kromium menjadi pasif, begitu pula asam
sulfat pekat dingin dan air raja . Identifikasi Kromium
(Cr3+)Dengan larutan amonia terjadi endapan abu-abu hijau sampai
abu-abu biru seperti gelatin dari kromium hidroksida yang larut
sedikit dalam reagensia berlebihan.Cr3++ 3NH3+ 3H2O Cr(OH)3 +
3NH4+Cr(OH)3+ 6NH3 Cr(NH3)63+ + 3OH-Dengan larutan natrium
hidroksida terbentuk endapan abu-abu hijau dari kromium
hidroksidaCr3++ 3OH- Cr(OH)3Dengan larutan natrium karbonat
terbentuk endapan abu-abu hijau dari kromium hidroksida2Cr3++
3CO32-+ 3H2O 2Cr(OH)3 +3CDengan larutan amonium sulfida terbentuk
endapan abu-abu hijau dari kromium hidroksida 2Cr3++ 3S2-+ 6H2O
2Cr(OH)3+3H2Sd. Dengan larutan natrium asetat tidak terbentuk
endapan dalam larutan netral dingin walaupun dengan mendidihkan.
K0BALT Kobalt adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, dan
bersifat secara magnetis. Ia melebur pada 1490 C. logam ini mudah
melarut dalam asam-asam mineral encer : Co + 2H+ Co2+ + H2 Pelarut
dalam asam nitrat di sertai dengan pembentukan nitrogen oksida Co +
2HNO3 + 6H+ 3 Co2+ + 2NO + 4H2O Dalam larutan air, kobalt secara
normal terdapat sebagai ion kobalt (II) Co2+ ; Kadang-kadang,
khususnya dalam kompleks-kompleks, di jumpai ion kobalt (III), Co3+
. kedua ion ini masing-masing di turunkan Co2O3 . oksida kobalt
(II) kobalt (III), Co3O4 , juga diketahui. Reaksi-reaksi ion
kobalt(II).Reaksi ion kobalt (II) dapat di pelajari dengan larutan
kobalt (II) klorida, CoCl2, 6H2O, 0,5M atau kobalt (II) nitrat Co
(NO3)2. 6 H2O,larutan natrium hyroksida. Dalam keadaan dingin,
mengendap suatu garam basa berwarna biru. Co2+ + OH- + NO3-
Co(OH)NO 3 larutan ammonia : jika tak terdapat garam-garam
ammonium, sedikit ammonia akan mengendapkan garam basa seperti
dalam reaksi Co2+ + NH3 + H2O + NO3- Co (OH)NO3 +NH4+ lautan
ammonium sulfide : endapan hitam kobalt (II) sulfida dari larutan
netral atu basa : Co2+ + S2- CoS Endapan tak larut dalam asam
kolrid encer atau asam asetat ( meskipun tak akan terjadi
pengendapan dari larutan-larutan demikian ). Asam nitrat
pekat,panas, atau air raja, melarutkan endapan, sementara belerang
putih tetap tertinggal : 3CoS + 2HNO3 + 6H+ 3Co2+ + 3S +2NO +
4H2OCoS HNO3 + 3HCl Co2+ + S + NOCl + 2Cl- + 2H2O Pada pemanasan
lebih lama, campuran menjadi jernih karena belerang teroksidasi
menjadisulfat : S + 2HNO3 SO42- + 2H+ + 2NO S + 3HNO3 + 9HCl SO42-
+ 6Cl- + 3NOCl + 8H+ + 2H2C larutan kalium sianida (RACUN) :
endapan coklat-kemerahan kobalt:Co2+ + 2CN- Co(CN)2 Larutan kalium
nitrit : endapan kuning kalium heksanitritokobaltat
(III)K3[Co(NO2)6]. 3Co2+ + 7NO2- + 2H+ + 3K+ K3 [Co(NO2)6] NO + H2O
Reaksi ini berlkangsung dalam dua tahao, mula-mula, nitrit
mengoksidasi kan kobalt (II) menjadi kobalt (III) :Co2+ + NO2- +
2H+ + 3K+ Co3+ + NO +H2O Lalu ion kobalt (III) bereaksi dengan ion
nitrit dan kalium :Co3+ + 6NO2- + 3K+ K3 [Co(NO2)6] Kobalt terdapat
dalam mineral kobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat
bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang
mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga
terdapat dalam meteorit.Bijih mineral kobal yang penting ditemukan
di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat
telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan
Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif
dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika
Serikat lainnya. Identifikasi Kobalt (Co2+)Dengan larutan natrium
hidroksida terbentuk endapan biruCo2++ OH-+ NO3- Co(OH) NO3Dengan
larutan amonia terjadi endapan biru.Co2++ NH3+ H2O + NO3- Co(OH)
NO3+ NH4+Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan hitam
kobalt sulfidaCo2++ S2- CoSDengan larutan kalium sianida bila
ditambahkan perlahan-lahan menghasilkan endapan coklat kemerahan
besi (III) sianida.Co2++ 2CN-Co(CN)2. Identifikasi Nikel
(Ni2+)a.Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan
hijauNi2++ 2OH-Ni(OH)2b.Dengan larutan amonia terjadi endapan
hijauNi2++ 2NH3+ 2H2O Ni(OH)2 + 2NH4+c.Dengan larutan amonium
sulfida terbentuk endapan hitam nikel sulfida.Ni2++ S2- NiSd.Dengan
larutan kalium sianida endapan hijau nikel (II) sianida.Ni2++ 2CN-
Ni (CN)2Dengan hidrogen sulfida (gas/ larutan air jenuh) membentuk
endapan. ZINK ( Zn ) Zink adalah logam yang putih-kebiruan; logam
ini cukup mudah ditempa dan liat pada 110-150C. Zink melebur pada
410C dan mendidih pada 906C.Zink-zink komersial dapat mudah larut
dalam asam klorida encer dan asam sulfat encer dengan mengeluarkan
hydrogen: Zn + 2H+ Zn2+ + H2 Pelarut akan terjadi dalam asam nitrat
yang encer sekali, pada mana tak ada gas yang dilepaskan: 4Zn +
10H+ + NO3- 4Zn2+ + NH4+ + 3h2ODengan bertambah pekatnya
konsentrasi asam nitrat, akan terbentuk dinitrogen oksida ( N2O),
nitrogen oksida (NO): 4Zn + 10H+ + 2NO3- 4Zn2+ + N2O + 5H2O 3Zn +
8HNO3 3Zn2+ + 2NO + 6NO3- + 4H2OAsam nitrat pekat mempunyai
pengaruh yang kecil terhadap zink, karena rendahnya kelarutan zink
nitrat dalam suasana demikian. Dengan asam sulfat pekat, panas,
dilepaskan belerang dioksida: Zn + 2H2SO4 Zn2+ + SO2 + SO42- +
2H2OZink juga larut dalam hidroksida alkali, pada mana terbentuk
tetrahidroksoziinkat(II): Zn + 2OH- + 2H2O [Zn(OH)4]2- + H2 Zink
membentuk hanya satu seri garam: garam-garam ini mengandung kation
zink(II), yang diturunkan dari zink oksida, ZnO.Reaksi-reaksi dari
ion zink: Larutan natrium hidroksida: endapan seperti gelatin yang
putih, yaitu zink zink hidroksida: Zn2+ + 2OH- Zn(OH)2 Endapan
larut dalam asam: Zn(OH)2 + 2H+ Zn2+ + 2H2ODan juga dalam reagensia
yang berlebihan: Zn(OH)2 + 2OH- [Zn(OH)4]2-Jadi, zink hidroksida
adalah senyawa yang bersifat amfoter.Larutan ammonia: endapan zink
putih hidroksida, yang mudah larut dalam reagensia berlebihan dan
dalam larutan garam ammonium, karna menghasilkan
tetraaminazinkat(II). Zn2+ + 2NH3 + 2H2O Zn(OH)2 + 2NH4+ Zn(OH)2 +
4NH3 [Zn(NH3)4]2+ + 2Oh- Larutan ammonium sulfida:endapan putih
zink sulfide, ZnS, dari larutan netral atau basa; endapan tak larut
dalam larutan reagensia berlebihan, dalam asam asetat dan dalam
larutan alkali, tetapi larutdalam asam-asam mineral encer. Zn2+ +
S2- ZnS
Identifikasi Zink (Zn2+)Dengan larutan natrium hidroksida
terbentuk endapan seperti gelatin yang putih. Endapan larut dalam
asam.Zn2++ 2OH- Zn(OH)2Zn(OH)2 + 2H+ Zn2++ 2H2ODengan larutan
amonia terbentuk endapan putih.Zn2++ 2NH3+ 2H2O Zn(OH)2 +
2NH4+Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan putihZn2++
S2- MnSDengan larutan dinatrium hidrogen fosfat terbentuk endapan
putihZn2++ HPO42- Zn(PO4)2 + 2H+
2.2. Prosedur Identifikasi Kation Golongan 3 Sampel:FeSO4 ,FeCl3
,Al2(SO4)3 ,ZnCl2 ,Co(No3)2 ,NiSO4Prosdur 1Di sediakan 6 buah
tabung reaksi.Di masukan 10 tetes larutan FeSO4 ke dalam tabung
reaksi 1, 10 tetes larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi 2, 10 tetes
larutan Al2(SO4)3 ke dalam tabug reaksi 3, 10 tetes larutan ZnCl2
ke dalam tabung reaksi 4, 10 tetes larutan Co(NO3)2 ke dalam tabung
reaksi 5, 10 tetes larutan NiSO4 ke dalam tabung reaksi 6.Ke dalam
masing-masing tabung di tambahkan 5 tetes larutan NaOH dan amati
perubahan yang terjadi.Prosedur 2Di sediakan 6 buah tabung
reaksi.Di masukan 10 tetes larutan FeSO4 ke dalam tabung reaksi 1,
10 tetes larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi 2, 10 tetes larutan
Al2(SO4)3 ke dalam tabug reaksi 3, 10 tetes larutan ZnCl2 ke dalam
tabung reaksi 4, 10 tetes larutan Co(NO3)2 ke dalam tabung reaksi
5, 10 tetes larutan NiSO4 ke dalam tabung reaksi 6. Ke dalam
masing-masing tabung di tambahkan 5 tetes larutan NH4OH dan amati
perubahan yang terjadi.Prosedur 3Di sediakan 3 buah tabung
reaksi.Di masukan 10 tetes larutan FeSO4 ke dalam tabung reaksi 1,
10 tetes larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi 2, 10 tetes larutan
ZnCl2 ke dalam tabung reaksi 3.Ke dalam masing-masing tabung di
tambahkan 5 tetes larutan K4[Fe(CN)6] dan amati perubahan yang
terjadi. Prosedur 4Di sediakan 3 buah tabung reaksi. Di masukan 10
tetes larutan FeSO4 ke dalam tabung reaksi 1, 10 tetes larutan
FeCl3 ke dalam tabung reaksi 2, 10 tetes larutan ZnCl2 ke dalam
tabung reaksi 3.Ke dalam masing-masing tabung di tambahkan 5 tetes
larutan K3[Fe(CN)6] dan amati perubahan yang terjadi.Prosedur 5Di
sediakan 3 buah tabung reaksi. Di masukan 10 tetes larutan FeCl3 ke
dalam tabung reaksi 1, 10 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam tabung
reaksi 2, 10 tetes larutan ZnCl2 ke dalam tabung reaksi 3.Ke dalam
masing-masing tabung reaksi di tambahkan 5 tetes larutan Na2HPO4
dan amati perubahan yang terjadi.Prosedur 6Di sediakan 3 buah
tabung reaksi.Di masukan 10 tetes larutan FeSO4 ke dalam tabung
reaksi 1, 10 tetes larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi 2, 10 tetes
larutan Co(NO3)2 ke dalam tabung reaksi 3.Ke dalam masing-masing
tabung di tambahkan 5 tetes larutan NH4SCN dan amati perubahan yang
terjadiProsedur 7Di sediakan 2 buah tabung reaksi. Di masukan 10
tetes larutan NiSO4 ke dalam tabung reaksi 1, 10 tetes larutan
FeSO4 ke dalam tabung reaksi 2.Ke dalam masing-masing tabung tabung
di tambahkan 5 tetes larutan dimetilglioksin (DMG) dan amati
perubahan yang terjadi.Prosedur 8Di sediakan 2 buah tabung reaksi.
Di masukan 10 tetes larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi 1, 10
tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam tabung reaksi 2.Ke dalam
masing-masing tabung di tambahkan 5 tetes larutan Na-asetat dan
amati perubahan yang terjadi.Prosedur 9Di sediakan 1 buah tabung
reaksi. Di masukan 10 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam tabung
reaksi tersebut.Ke dalam masing-masing di tambahkan 5 tetes larutan
Na2CO3 dan amati perubahan yang terjadi.
PENGAMATANIdentifikasi kation golongan III : Fe+, Fe3+, Al3+,
Zn2+, CO2+, Ni2+Sampel : FeSO4, FECL3, Al2(SO4)3, ZnCl2,
CO(NO3)2,dan NiSOProsedur 1NoKationPereaksiPengamatan
1FeSO4NaOHMenghasilkan larutan berwarna kuning
2FeCL3NaOHMenghasilkan endapan bewarna orens
3Al2(SO4)3NaOHMenghasilkan endapan berwarna putih
4ZnCl2NaOHMenghasilkan endapan berwarna kuning
5CO(NH3)2NaOHMenghasilkan endapan berwarna biru
6NiSO4NaOHMenghasilkan endapan berwarna hijau muda
Prosedur 2NoKationPereaksiPengamatan
1FeSO4NH4OHMenghasilkan larutan bening
2FeCL3NH4OHMenghasilkan endapan berwarna kuning
3Al2(SO4)3NH4OHMenghasilkan larutan berwarna putih
4ZnCl2NH4OHMenghasilkan endapan berwarna putih
5CO(NH3)2NH4OHMenghasilkan endapan berwarna biru
6NiSO4NH4OHMenghasilkan endapan berwarna hijau
-Prosedur 3NoKationPreaksiPengamatan
1FeSO4K4[Fe(CN)6]Menghasilkan endapan berwarna biru prusia
2FeCl3K4[Fe(CN)6]Menghasilkan endapan berwarna biru prusia
3ZnCl2K4[Fe(CN)6]Menghasilkan endapan berwarna kuning
Prosedur 4NoKationPereaksiPengamatan
1FeSO4K3[Fe(CN)6]Menghasilkan endapan berwarna biru prusia
2FeCl3K3[Fe(CN)6]Menghasilkan endapan berwarna hijau tua
3ZnCl2K3[Fe(CN)6]Menghasilkan endapan berwarna hijau
Prosedur 5NoKationPereaksiPengamatan
1FeCl3Na2HPO3Tidak mengalami perubahan
2Al(SO4)3Na2HPO3Menghasilkan endapan berwarna putih
3ZnCl2Na2HPO3Menghasilkan endapan berwarna putih
Prosedur 6NoKationPereaksiPengamatan
1FeSO4NH4SCNMenghasilkan endapan berwarna merah
2FeCl3NH4SCNMenghasilkan endapan berwarna coklat
3CO(NO3)2NH4SCNTidak mengalami perubahan
Prosedur 7NoKationPereaksiPengamatan
1NiSO4DMGMenghasilkan endapan berwarna pink
Prosedur 8NoKationPereaksiPengamatan
1FeCl3Na AsetatMenghasilkan endapan berwarna coklat
2Al2(SO4)3Na AsetatMenghasilkan endapan berwarna putih
Prosedur 9NoKationPereaksiPengamatan
1Al2(SO4)3Na2CO3Menghasilkan endapan berwarna putih
BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULANKation golongan 3 (Al3+, Cr3+, Fe2+,
Mn2+) membentuk sulfida yang lebih larut dibandingkan
kationgolongan 2. Karena itu untuk mengendapkan kation golongan 3
sebagaigaram sulfida konsentrasi ion H+dikurangi menjadi sekitar
10-9 M atau pH 9.Hal ini dapat dilakukan dengan penambahan amonium
hidroksida danamonium klorida.Kemudian dijenuhkan dengan H2S.
Identifikasi Mn.Mangan dapat diidentifikasi dengan mengoksidasi
Mn2+menjadi MnO4-yang berwarna ungu dengan natrium bismutat
(NaBiO3) dalam asam nitrat. Alumunium adalah logam putih, yang liat
dan dapat ditempa; bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada 6590.
Bila terkena udara , objek-objek alumunium teroksidasi pada
permukaan tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida
lebih lanjut. Kromium adalah logam kristalin yang putih , tak
begitu liat dan tak dapat di tempa dengan berarti. Ia melebur pada
17665C. logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Dengan
larutan amonia terjadi endapan abu-abu hijau sampai abu-abu biru
seperti gelatin dari kromium hidroksida yang larut sedikit dalam
reagensia berlebihan. Kobalt adalah logam berwarna abu-abu seperti
baja, dan bersifat secara magnetis. Ia melebur pada 1490 C.Dengan
larutan natrium hidroksida terbentuk endapan seperti gelatin yang
putih. Endapan larut dalam asam
DAFTAR
PUSTAKAmindstrom444.blogspot.com/2011/05/analisis-kation-golongan-iii.htmprabudiasto.wordpress.com/2012/05/20/kation-golongan-iii-3/
www.yousaytoo.com/pemisahan-dan...kation-golongan-3-iii-a/5253681
id.wikipedia.org/wiki/Analisis_anorganik_kualitatif
tanayatanaya.blogspot.com/2013/.../kation-pemisahan-golongan-i-iii.htm
14