INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
(Source: Borneo Bulletin)
Positive outcome at the Joint CommissionBy CT Hj Mahmod
Brunei Minister of Foreign Affairs HRH Prince Mohamed Bolkiah
and Indonesian MInister of Foreign Affairs Dr N. Hassan Wirajuda at
the first Joint Commission meeting in Jakarta. Photo: Infofoto
Brunei's Minister of Foreign Affairs, His Royal Highness Prince
Mohamed Bolkiah, expressed his confidence on the positive outcome
of the first Joint Commission between Brunei Darussalam and the
Republic of Indonesia that envisaged new areas of cooperation
between the two countries. HRH Prince Mohamed Bolkiah co-chaired
the First Joint Commission Meeting on
Friday,file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003news_jcm.htm
(1 of 3) [8/29/2008 5:43:11 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
at which the signing of the Agreed Minutes also took place.
Signing on behalf of the government of the Republic of Indonesia
was Indonesia's Foreign Minister, Dr. N. Hassan Wirajuda. Speaking
at the meeting HRH Prince Mohamed said that both ministers have had
a comprehensive look at the existing good relationship, not only
current and future concerns but also past cooperation between both
countries. "The meeting has identified human resource development,
defence, social services, and private sector development as most
important immediate areas, all which involved capacity-building and
all are aimed in helping the people meet today's challenges well,"
he added. The Prince referred to the healthy relations between the
two countries, that are most strongly shown with the 30,000
Indonesians currently working in Brunei. "Many of these are the
backbone of our industries and we are grateful to them for their
contribution to our development," he said. Earlier in his
introductory remarks the Minister said that the percentage of
Indonesians working in Brunei must be about the highest in any
country in the world. The Prince cited the idea of setting up of a
working group in trade and investment and said it is a step in the
right direction. " In this our two governments will do all they
can, of course but at the same time, our business people need to
play their part as well. So it is good to see that have decided to
form Business Council. Also the idea of an Indonesia-Brunei
Friendship Association fits very well. It certainly helps our
overall aim of promoting personal contacts between our people," he
added. On the area of transport, HRH Prince Mohamed noted that the
meeting puts special focus on transport, where there is a need to
look at ways to make it easier to move goods and vehicles by land
and sea. He said, " It should mean that our people will find it
easier to travel between Brunei and Kalimantan'. Meanwhile
according to a joint press statement an MoU on Land, Transport of
Passengers and Goods and an MoU on Shipping Services and Ports were
proposed during the meeting. Both sides agreed there should be a
call to increase investment co-operation
betweenfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003news_jcm.htm
(2 of 3) [8/29/2008 5:43:11 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Indonesia and Brunei. In this regard, they agreed to explore the
possibility of establishing investment agreement for the purpose of
promoting investment between the two countries. On defence, the
meeting noted that the Brunei side would convey to the concerned
authority about the Indonesia sale offer of various military
equipments, including military vessels and CN-235 aircraft.
Concerning the arrangements of Indonesian workers in Brunei, the
meeting noted Indonesia's view that both countries needed to sign
an MoU on Labour placement.
The meeting agreed that the second meeting of the Joint
Commission would be convened in Brunei at a date mutually agreed
upon.
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003news_jcm.htm (3
of 3) [8/29/2008 5:43:11 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 01/PEN/I/2003
KUNJUNGAN KERJA MENTERI AGAMA PROF. DR. H. SAID AGIL HUSIN AL
MUNAWAR, MA DI BRUNEI DARUSSALAM TANGGAL 17-20 JANUARI 2003
_______________________________________________
Dalam rangka menghadiri ASEAN Youth Reading Competition ke-2 di
Bandar Seri Begawan tanggal 17-19 Januari 2003, Menteri Agama RI,
Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, MA berkesempatan
menghadiri acara ramah tamah dengan Staf KBRI dan masyarakat
Indonesia di Bandar Seri Begawan bertempat di Wisma Duta Indonesia
tanggal 18 Januari 2003, kunjungan kehormatan dengan Menteri
Kebudayaan, Belia dan Sukan serta Menteri Agama Brunei Darussalam.
Pada kesempatan pertemuan di Wisma Duta Indonesia, Menteri Agama
memberikan penjelasan mengenai perkembangan terkini di tanah air
yang meliputi al. Tragedi Bali 12 Oktober 2002 Peristiwa nasional
ini ditandai oleh ulah sekelompok golongan dengan melakukan
tindakan anarkis melakukan pengeboman di Bali yang berdampak
banyaknya
korbanfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr01.htm (1
of 4) [8/29/2008 5:43:14 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
jiwa. Hingga saat ini aparat keamanan RI telah berhasil
menangkap tersangka pelaku pengeboman dan terus memburu tersangka
lainnya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Cepatnya para
aparat keamanan RI berhasil menangkap para pelaku, merupakan suatu
usaha positif dan bukti keseriusan pemerintah menciptakan keamanan
dan lindungan kepada masyarakat. Penandatangan Kesepakatan Damai
Pemri-GAM Tanggal 9 Desember 2002 di Jenewa ditandatangani
Kesepakatan Perdamaian/ Penghentian Permusuhan antara pemerintah
RI-GAM. Peristiwa tersebut merupakan suatu peristiwa yang
menggembirakan semua pihak. Terhitung tangal penandatangan
perjanjian tersebut hingga 7 bulan kemuka, merupakan masa untuk
membangun saling kepercayaan (confidence building measures) kedua
pihak. Penerapan Kebijakan R & B (release and discharge)
Merupakan Kebijakan Pemerintah berupa pemberian pengampunan kepada
para konglomerat yang memiliki masalah berkaitan dengan
hutang-hutang mereka. Kebijakan ini mendapat tentangan dari bebrepa
pihak karena dianggap pemerintah cenderung lebih memperhatikan
pihak-pihak tertentu dibandingkan pihak-pihak lainnya. Kenaikan
BBM, tarif dasar listrik dan tarif telepon Maraknya demonstrasi
yang terjadi hampir di seluruh Indonesia menentang kenaikan BBM,
listrik dan telepon turut mempengaruhi kehidupan masyarakat dan
bangsa Indonesia. Disinyalir aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan
para mahasiswa dan sebagian kalangan masyarakat, sudah melampaui
batas koridor tujuan demonstrasi sebenarnya. Hal ini disebabkan
terdapat pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan unjuk rasa tersebut
untuk kepentingan politik praktis mereka (menggulingkan pemerintah
yang berkuasa). Terdapat skenario diupayakan timbulnya korban jiwa
para pengunjuk rasa oleh aparat keamanan. Patut disyukuri hingga
sejauh ini bahwa dalam mengantisipasi unjuk rasa tersebut, para
aparat keamanan tidak terpancing melakukan tindakan represif yang
dapat menimbulkan korban jiwa pengunjuk rasa. Serangan AS ke Irak
Dampak serangan militer AS ke Irak diperkirakan akan mempengaruhi
harga pasaran minyak dunia menjadi US $33/barrel. APBN mencanangkan
sektor pendapatan dari minyak sebesar US $22/barrel. Sedangkan
dipikirkan apabila serangan AS ke Irak terjadi yang diikuti oleh
meningkatnya harga minyak dunia, kompensasi dari selisih harga
minyak tersebut dapat dimanfaatkan pemerintah untuk memecahkan
masalah kenaikan BBM, listrik dan telepon. Pemerintah RI telah
menyiapkan langkah-langkah evakuasi bagi warga Indonesia di Timur
Tengah yang berjumlah 28.000 orang. Telah disampaikan pula kepada
jemaah haji Indonesia yang sedang menunaikan ibadahnya, agar tetap
memfokuskan kegiatan mereka beribadah dengan sebaik-baiknya dan
tidak terpancing kegiatan politis
akibatfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr01.htm (2
of 4) [8/29/2008 5:43:14 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
rencana serangan AS ke Irak tersebut.
Kunjungan Kehormatan Menag RI dengan Menteri Kebudayaan, Belia
dan Sukan dan Menag Brunei Darussalam Menteri Agama RI didampingi
oleh Duta Besar RI dan rombongan mengadakan pertemuan dengan
Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan Brunei Darussalam tanggal 18
Januari 2003. Dalam pertemuan tersebut Menteri Kebudayaan, Belia
dan Sukan sebagai Ketua Penyelenggara MTQ Remaja ASEAN 2003
menyampaikan ucapan terima kasih partisipasi qari dan qariah
Indonesia dalam kejuaran ini. Selain itu disampaikan juga
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pihak Indonesia atas
kerjasama dan khususnya kepada para atlit dan seniman Indonesia
yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan/pertandingan di Brunei
Darussalam. Dijelaskan pula bahwa MTQ Remaja ASEAN 2003 ini al.
Bertujuan untuk memupuk rasa kebersamaan para remaja ASEAN serta
mencari bibit unggul untuk dipertandingkan di MTQ Internasional.
Menteri Agama RI didampingi oleh Duta Besar RI dan rombongan
bertemu dengan Menteri Agama Brunei Darussalam tanggal 18 Januari
2003. Dalam pertemuan tersebut Menteri Agama Brunei menjelaskan
bahwa jemaah haji Brunei tahun 2003 berjumlah 1086 orang dibawah
kuota sebesar 3000 orang. Menteri Agama RI menjelaskan adanya
kerjasama baru antara Garuda Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi
yang mengijinkan maskapai penerbangan Indonesia tersebut melakukan
penerbangan langsung Jakarta-Madinah dimulai tahun 2003. Tanggal 19
Januari 2003 atas undangan Menag Brunei, Menag RI beserta Duta
Besar RI dan rombongan berkesempatan mengadakan Majelis Zikir dan
Pembacaan Ayat-Ayat Suci Al Quran di kediaman resmi Menteri Agama
Brunei. Menghadiri Musabaqah Tilawatil Al-Quran Pemuda Asia
Tenggara 2003 Tanggal 19 Januari 2003 Menteri Agama RI dan
rombongan didampingi Duta Besar RI Yusbar Djamil menghadiri acara
penutupan Musabaqah Tilawatil Al-Quran Pemuda Asia Tenggara 2003 di
Internasional Convention Centre, Berakas. Dalam pertandingan yang
diikuti 16 peserta masing-masing delapan Qari dan Qariah dari
negara-negara Asia Tenggara, Indonesia mengirimkan peserta masings
satu Qari dan Qariah. Diperingkat akhir pertandingan dibagian juara
pertama qari dimenangkan peserta tuan rumah sedangkan juara kedua
Asep Nuryasin asal Kerawang, Jawa Barat dan juara ketiga dari
Philippina. Sementara juara pertama qariah direbut oleh Eka
Hermayani dari Mataram, Nusa Tenggara Barat, juara kedua Philippina
dan juara ketiga Singapura. Hadiah juara pertama mendapat uang
tunai B$ 3000, piala bergilir, cendramata Mushaf Brunei Darussalam
dan piagam penghargaan, untuk juara ke dua dan ke tiga masings
mendapat uang tunai B$2000 dan B$1500. Penyerahan hadiah-hadiah
kepada para pemenang disampaikan langsung oleh oleh Sultan Hassanal
Bolkiah.
Bandar Seri Begawan, 20 Januari
2002file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr01.htm (3 of
4) [8/29/2008 5:43:14 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr01.htm (4 of
4) [8/29/2008 5:43:14 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 02/PEN/II/2003
KUNJUNGAN KERJA DUTA BESAR RI KE WILAYAH KUALA BELAIT, BRUNEI
DARUSSALAM TANGGAL 5 PEBRUARI 2003
________________________________________________
Dalam rangka menjajaki potensi peningkatan kerjasama RI-Brunei
Darussalam tanggal 5 Pebruari 2003 Duta Besar Republik Indonesia,
Drs. Yusbar Djamil dan staf KBRI BSB mengadakan kunjungan kerja ke
wilayah Kuala Belait, Brunei Darussalam. Wilayah ini berjarak 122
kilometer dari Bandar Seri Begawan, merupakan wilayah terbesar
(2.734 kilometer persegi dengan populasi 60.244 jiwa atau 1/5
penduduk Brunei) dari 4 wilayah di Brunei Darussalam dan merupakan
salah satu daerah terpenting yang merupakan penyumbang devisa
negara terbesar (80%) dari sektor migas. Kuala Belait juga
merupakan wilayah salah satu pintu gerbang perbatasan langsung
dengan kota Miri (Malaysia) yang secara geografis, ekonomi,
sosial-politik sangat penting serta menampung Tenaga Kerja
Indonesia kedua terbanyak di Brunei
Darussalam.file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr02.htm
(1 of 3) [8/29/2008 5:43:15 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Pada pertemuan dengan Kepala Daerah Kuala Belait, Duta Besar RI
al. menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Kunjungan kerja ini
diharapkan dapat lebih mempererat hubungan baik pribadi maupun
secara kedinasan serta menjajaki peluang peningkatan hubungan di
segala bidang. 2. Memandang pentingnya daerah Kuala Belait baik
secara potensi ekonomi yang dimiliki juga dalam hal secara
geografi, ekonomi, sosialpolitik sangat penting dan sebagai tempat
rencana Pemerintah Brunei Darussalam menempatkan wilayah Sungai
Liang di Kuala Belait, sebagai Mega Proyek untuk menuntaskan
masalah penggangguran di Brunei Darussalam. 3. Menyampaikan
penghargaan terhadap pernyataan Kepala Daerah mengenai sumbangsih
yang diberikan para TKI bagi pembangunan wilayah tersebut, dan
mengharapkan peran positif para TKI tersebut meningkat di masa-masa
mendatang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi yang
dimiliki di wilayah tersebut, Duta Besar RI juga mengadakan
kunjungan ke Perusahaan Minyak Brunei Shell Sdn. Bhd. serta Pusat
Informasi Minyak dan Gas Brunei Discovery (OGDC) yang berdiri atas
sponsor Brunei Shell Petroleum Company Sdn. Bhd. (BSP) dan Shell
International Exploration and Production (SIEP). OGCD berlokasi di
Seria (Kuala Belait), wilayah minyak dan gas Brunei Darussalam,
berdiri bulan Juli 2002 merupakan pusat informasi yang bertujuan
untuk mempelajari ilmu pengetahuan khususnya di bidang minyak dan
gas serta sebagai salah satu objek turis seperti yang dikehendaki
oleh Sultan Brunei. Dalam kesempatan tersebut dijelaskan mengenai
sejarah, usaha dan peranan Brunei Shell di Brunei Darussalam. Dalam
kesempatan terpisah Duta Besar RI mengadakan pertemuan dan tatap
muka dalam rangka pembinaan dan perlindungan dengan para wakil
masyarakat/pekerja Indonesia di Kuala Belait. Dalam pertemuan yang
dihadiri sekitar 300 masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan
masyarakat yang berlangsung dengan sederhana, bersahabat dan akrab
tersebut, Duta Besar RI menghimbau dan mengingatkan masyarakat
Indonesia senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta
bekerja dengan giat, ulet, rajin, dan jujur. Masyarakat Indonesia
dituntut untuk senantiasa menghargai adat kebiasaan setempat tanpa
merendahkan harga diri dan martabat bangsa Indonesia, mematuhi
hukum dan peraturan serta ketentuan pemerintah RI maupun pemerintah
setempat. Selain itu dihimbau pula masyarakat Indonesia untuk
menyadari mengenai hak dan kewajiban mereka termasuk menjaga
ketrentaman dan perdamaian serta menjaga dialog dan komunikasi
khususnya dengan KBRI BSB.
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr02.htm (2 of
3) [8/29/2008 5:43:15 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Bandar Seri Begawan, 7 Pebruari 2003
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr02.htm (3 of
3) [8/29/2008 5:43:15 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 03/PEN/II/2003
THE INDONESIAN EMBASSY DI BANDAR SERI BEGAWAN PERFORMS A HARI
RAYA EID ADHA PRAYER
_________________________________________________
The Indonesian Embassy in Bandar Seri Begawan will perform
solemnly a Hari Raya Eid Adha prayer for Indonesian community and
people surrounding the Embassy in conjunction with the 10th of
Zulhijjah 1423 Hijr celebration. The function will be as follows:
Day/Date Venue : Wednesday/12 February 2003 Time : 7.30 am : The
Indonesian Embassy Chancery Simpang 528, Jalan Muara Bandar Seri
Begawan
Ustadz Hj. Mohammad Sholeh will preside as Imam for the prayer
and Ustadz. Drs. Hj. A. Rosyad Syuhudi, MA will deliver its sermon
/ khotbah Hari Raya Aidul Adha. The Indonesian Embassy herewith
cordially invites the Indonesian community and people surrounding
the Embassy in Brunei Darussalam to perform their Eid Adha prayer
at 07.00 to be proceeded with the recitation of Atakbir hari raya@
together. After
thefile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr03.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:15 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
prayer, it will be continued with extending the greetings from
the staffs at the Embassy to the audiences at the moment of self
forgiveness which the refreshment will be also served. It will
continue with sacrificing >Qurban@ consist of 1 cow and several
goats. Any enquiry or further information, please contact the
Committee of Celebration at the Indonesian Embassy at number
330180. Bandar Seri Begawan, 10th February 2003
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr03.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:15 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 04/PEN/III/2003
PENGANUGERAHAN BIDANG KESUSASTERAAN KEPADA PENYAIR AJIP
ROSIDI
Dalam acara peresmian Sidang MABBIM ke-42 dan MASTERA ke-8 yang
dirangkaikan dengan peringatan Majelis Bahasa
Brunei-Indonesia-Malaysia ke-30 tanggal 9 Maret 2003, bertempat di
Empire Theatre Empire Hotel, Brunei Darussalam telah diadakan
upacara pemberian penghargaan kepada sasterawan Indonesia, Ajip
Rosidi. Penyair Ajip Rosidi memperoleh Piagam Penghargaan di bidang
Mastera atas jasa-jasa di bidang kesusasteraan, ditambah hadiah
uang tunai sebesar B$ 10.000 (sekitar Rp. 50
juta).file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr04.htm (1
of 3) [8/29/2008 5:43:16 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Penghargaan disampaikan oleh Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan
Brunei Darussalam, Pehin H. Awang Hussain bin Pehin H. Awang Mohd.
Yusof dengan disaksikan langsung oleh Menteri Pendidikan Nasional
RI, Prof. Drs. A. Malik Fadjar, Msc, dan Duta Besar RI untuk Negara
Brunei Darussalam, Drs. Yusbar Djamil serta delegasi Indonesia,
Malaysia dan Brunei Darussalam peserta Sidang MABBIM dan MASTERA.
Ajip Rosidi dilahirkan di Jatiwangi, Majalengka tanggal 31 Januari
1938. Sepanjang karirnya beliau dikenal sebagai penyair dan
sasterawan yang telah membuahkan berbagai karya sastera antara lain
: kumpulan cerpen APesta@, ACari Mantu@, kumpulan sajak APertemuan
Kembali@, cerita rakyat AMundinglaya Dikusumah@, ACiung Wanara@ dan
sebagainya, dan novel APerjalanan Penganten@ yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis. Ajip Rosidi sejak tahun
1980 sampai sekarang adalah Guru Besar tamu pada Universitas Osaka
di Jepang. Dari pihak Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan
MABBIM adalah Dr. Hassan Alwi, Dr. Sugito Wonodirekso, dan Drs.
Hasjmi Dini atas jasa-jasa mereka berperan aktif dalam MABBIM.
Bandar Seri Begawan, 12 Maret 2003
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr04.htm (2 of
3) [8/29/2008 5:43:16 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr04.htm (3 of
3) [8/29/2008 5:43:16 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 05/PEN/III/2003
KUNJUNGAN KERJA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PROF. DRS. ABDUL
MALIK FADJAR, MSC DI BRUNEI DARUSSALAM TANGGAL 8-10 MARET 2003
________________________________________________Atas undangan
Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam untuk
menghadiri perayaan HUT Majelis Bahasa BruneiIndonesia-Malaysia
(MABBIM) ke-30 yang dirangkaikan dengan Sidang MABBIM ke-42 dan
Sidang Majelis Sastera Asia Tenggara (MASTERA) ke-8 tanggal 9-14
Maret 2003 di Brunei Darussalam, Menteri Pendidikan Nasional RI,
Prof. Drs. Abdul Malik Fadjar, Msc dan delegasi Indonesia
berkesempatan menghadiri acara ramah tamah dengan Staf KBRI dan
masyarakat Indonesia di Bandar Seri Begawan bertempat di Wisma Duta
Indonesia tanggal 9 Maret 2003, menghadiri perayaan MABBIM ke-30
tanggal 9 Maret 2003 dan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan, Belia
dan Sukan tanggal 10 Maret 2003.
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr05.htm (1 of
5) [8/29/2008 5:43:17 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Pada kesempatan pertemuan di Wisma Duta Indonesia, Menteri
Pendidikan Nasional RI memberikan penjelasan mengenai siruasi dan
konsisi terkini di tanah air yang meliputi al. : Krisis yang
melanda Indonesia Masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia saat
ini adalah timbulnya krisis kepercayaan di berbagai bidang. Situasi
saat ini di tanah air ditandai oleh adanya indikasi lunturnya
nilai-nilai kebersamaan, penghargaan dan identitas diri untuk
menerima perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Maraknya unjuk rasa saat ini antara lain disebabkan kurangnya
kepercayaan dan suburnya rasa Akeakuan/egoisme@ oleh satu pihak
kepada pihak lainnya. Krisis kepercayaan juga timbul disebabkan
oleh menurunnya sikap nasionalisme akibat pendalaman nilai-nilai
agamis yang rendah dan mengakibatkan terbentuknya pola pikir yang
cenderung destruktif (negative thingking), sehingga menyebabkan
masyarakat Indonesia saat ini cenderung menggunakan kekerasan
sebagai jalan pemecahan masalah. Penyebab timbulnya krisis
kepercayaan a.l. disebabkan terbentuknya pola pandang masyarakat
Indonesia mengenai konsep kemajuan bangsa berdasarkan kepemilikan
atas benda-benda riel/fisik (materialisme). Sesuai konsep dan
kenyataan bahwa tolak ukur keberhasilan suatu bangsa/negara dinilai
dari kesuksesannya untuk menghargai sejarah, budaya dan tradisi
serta keimanan, dan menguasai ilmu pengetahuan. Hal-hal ini yang
cenderung menurun dimiliki bangsa Indonesia saat ini. Krisis
kepercayaan juga timbul a.l. disebabkan tingkah laku sebagian
pejabat di Indonesia yang tidak dapat memberikan keteladanan untuk
menjadi panutan masyarakat. Contohnya banyak pejabat dan orangorang
Indonesia yang masih sering berfoya-foya di luar negeri dalam
situasi negara yang krisis saat ini. Untuk itulah perlunya
diterapkan konsep hidup sederhana sebagai panutan bangsa. Masalah
yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini sangatlah kompleks, salah
satunya sebagai akibat timbulnya Aeforia@ transparansi di segala
bidang. Adanya kebijakan otonomi daerah menimbulkan akibat maraknya
keinginan untuk membentuk propinsi/ kabupaten baru. Di bidang
politik ditandai oleh banyaknya pertikaian antar partai-partai
politik yang situasinya jauh lebih tidak kondusif dibandingkan
dengan situasi di tahun 1955, ketika pemilihan umum dengan sistem
multi partai
diberlakukan.file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr05.htm
(2 of 5) [8/29/2008 5:43:17 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Pendidikan juga dituding gagal dalam menyelesaikan krisis saat
ini. Masyarakat menganggap Lembaga Pendidikan Nasional
bertanggungjawab sehingga terciptanya krisis sangat kompleks di
Indonesia. Mendiknas RI dalam kesempatan ini menyampaikan secara
langsung penghargaan kepada beberapa tenaga pendidik Indonesia
(dosen-dosen di UBD) atas usaha mereka secara tidak langsung
membuat pendidikan Indonesia diakui di Brunei Darussalam.
Pembangunan citra Indonesia Krisis di tanah air berdampak secara
langsung berdampak pada menurunnya citra Indonesia di Luar negeri.
Tugas paling berat yang diemban baik sejak pemerintahan Presiden
Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid dan Pemerintahan Presiden
Megawati Soekarnoputri adalah mengembalikan citra Indonesia yang
terpuruk. Pengembalian citra Indonesia ini merupakan tugas berat
dan lebih sulit dilaksanakan oleh Perwakilan RI dibandingkan tugas
yang sama dilakukan oleh dengan lembaga-lembaga resmi lainnya di
tanah air. Untuk itu Mendiknas RI menyampaikan penghargaan kepada
Perwakilan RI di luar negeri atas usaha-usaha pengembalian citra
Indonesia selama ini. Mendiknas RI juga menghimbau khusus bagi
masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam untuk terus
mempertahankan citra Indonesia. Ditambahkan bahwa perlunya
misi-misi kesenian dan kebudayaan digalakkan dalam rangka menopang
pembangunan citra Indonesia. Hal penting ditangani bidang
pendidikan Departemen Pendidikan Nasional RI bertanggung jawab
menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan : kesiapan bangsa
Indonesia menghadapi situasi global saat ini, menjadikan bahasa
sebagai salah satu kekuatan regional, membentuk Anational
building@. Dewasa ini Depdiknas RI sedang menggodok kurikulum baru
untuk mengurangi beban siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan
(menseleksi mata pelajaran). Mata pelajaran yang diuji dalam
Ebtanas direncanakan hanya meliputi bahasa, matamatika dan
ilmufile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr05.htm (3 of
5) [8/29/2008 5:43:17 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
pengetahuan (science). Pembinaan masyarakat Indonesia Mendiknas
RI menyampaikan penghargaan kepada KBRI BSB atas usaha-usaha
pembinaan masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. Secara khusus
Mendiknas RI memuji peranan KBRI BSB sebagai Akantor lurah@ bukan
Amenara gading@ dalam menjembatani dan menyelesaikan
masalah-masalah warga Indonesia di Brunei Darussalam. Membentuk
funding bagi masyarakat Indonesia Dalam rangka mengurangi beban
masyarakat di tanah air, Mendiknas RI juga menghimbau masyarakat
Indonesia di Brunei Darussalam untuk membentuk seperti lembaga
sosial dalam bentuk zakat, infaq dan shadakah (ZIS) berdasarkan
dana iuran sukarela masyarakat Indonesia, untuk disumbangkan kepada
yang memerlukan di tanah air. Pertemuan Mendiknas RI dengan Menteri
Kebudayaan, Belia dan Sukan Menteri Agama RI didampingi oleh Duta
Besar RI, Yusbar Djamil dan Kepala Pusat Bahasa Depdiknas RI
mengadakan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan
Brunei Darussalam tanggal 10 Maret 2003. Perayaan HUT MABBIM ke-30
Atas undangan Panitia Peneyelenggara dan sebagai salah satu bentuk
solidaritas persahabatan negara-negara MABBIM, Duta Besar RI dan
staf KBRI BSB bersama-sama dengan delegasi negara-negara MABBIM
ikut serta dalam acara jalan santai/walkaton pada tanggal 9 Maret
2003. Dalam acara peresmian Sidang MABBIM ke-42 dan MASTERA ke-8,
Mendiknas RI dan rombongan didampingi Duta Besar RI, Yusbar Djamil
menghadiri acara tersebut tangal 9 Maret 2003. Acara tersebut juga
menampilkan musik Perkusi Kerabat Nusantara (KNP Project) dari
masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam mewakili Indonesia yang
mana grup tersebut merupakan binaan KBRI BSB. Dalam acara tersebut
sasterawan Indonesia, Ajip Rosidi mendapat penghargaan Mastera
sebagai wakil Indonesia dengan memperoleh uang
tunaifile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr05.htm (4 of
5) [8/29/2008 5:43:17 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
sebesar B$ 10.000. Dari pihak Indonesia lainnya yang memperoleh
penghargaan MABBIM adalah Dr. Hassan Alwi, Dr. Sugito Wonodirekso,
dan Drs. Hasjmi Dini. Liputan media massa Liputan kegiatan Perayaan
HUT MABBIM ke-30 dan Sidang MABBIM ke-42 serta MASTERA ke-8
terlampir. Kegiatan serupa termasuk wawancara khusus Mendiknas RI
juga diliput oleh media massa elektronik (televisi) RTB.
Bandar Seri Begawan, 11 Maret 2003
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr05.htm (5 of
5) [8/29/2008 5:43:17 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 10/PEN/V/2003 KUNJUNGAN TENTARA LAUT (TNI AL) REPUBLIK
INDONESIA KE BRUNEI DARUSSALAM TANGGAL 20-23 MEI 2003 Pada tanggal
20-23 Mei 2003 seramai 4 orang TNI Angkatan Laut Republik Indonesia
dipimpin Kolonel Laut (P) Hari Bowo telah mengadakan kunjungan
kerja ke Brunei Darussalam. Selama berada di Brunei Darussalam
telah mengadakan pertemuan dengan Royal Brunei Navy (RBN) bertempat
di Markas Besar Royal Brunei Navy (RBN). Kunjungan tersebut
bertujuan rencana kerjasama latihan bersama "Elang Laut" TNI
Angkatan Laut Republik Indonesia dengan Royal Brunei Navy (RBN)
tahun 2003. Pada kesempatan kunjungan ke Brunei Darussalam
rombongan TNI AL telah mengadakan kunjungan kehormatan kepada Duta
Besart RI Yusbar Djamil bertempat di Kedutaan Besar Republik
Indonesia. Bandar Seri Begawan, 24 Mei 2003
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr10.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:18 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr10.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:18 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 11/PEN/VI/2003 KUNJUNGAN KERJA PIMPINAN DAN ROMBONGAN PONDOK
PESANTREN ASALAFIYAH SAFIIYAH KE BRUNEI DARUSSALAM TANGGAL 2-6 JUNI
2003 Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo,
Situbondo, Jawa Timur K.H. Raden Achmad Fawaid As'ad dan rombongan
sebanyak 6 orang mengadakan kunjungan ke Brunei Darussalam tanggal
2-6 Juni 2003. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
hubungan silaturrahmi dan menjajaki peluang kerjasama pendidikan
khususnya dalam bidang pendidikan Agama Islam. Dalam kunjungan
tersebut, rombongan Pondok Pesantren 'iyah didampingi Asalafiyah
Safi oleh Dubes RI untuk Brunei Darussalam, Yusbar Djamil
mengadakan kunjungan kehormatan kepada Act. Menteri Agama Brunei
Darussalam yang juga dijabat oleh Wakil Menteri Agama Brunei
Darussalam, Pehin Siraja Khatib Dato Paduka Seri Setia H. Awang
Yahya (Menag Brunei Darussalam sedang dalam cuti tanggal 3-7 Juni
2003), Vice Chancellor Universitas Brunei Darussalam (UBD), Dr. H.
Ismail H. Duraman, dan Dekan Institut Pengkajian Islam Sultan Haji
Omar Ali Saifuddien (IPISHOAS), Dr. H. Serbini H. Matahir. Act.
Menteri Agama Brunei Darussalam dalam pertemuan dengan rombongan
Pondok Pesantren Salafiyah
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr11.htm (1 of
3) [8/29/2008 5:43:19 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Safi 'iyah tanggal 4 Juni 2003, a.l. menyatakan bahwa hubungan
antara Indonesia dan Brunei Darussalam khususnya dalam bidang
pengembangan agama Islam telah terjalin melalui MABIMS (Majelis
Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura)
sehingga hubungan kerjasama kedua negara selama ini telah berjalan
dengan baik baik. Diharapkan dengan adanya kunjungan ini semakin
meningkatkan hubungan kedua negara yang telah berjalan baik selama
ini.Dalam kesempatan tersebut, pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah
Syafi 'iyah , melalui Rektor Institut Agama Islam Ibrahimy
Salafiyah Safi'iyah, Drs. K.H. Hasan Basri. LC menyampaikan
informasi mengenai sejarah pendirian dan kondisi pengelolaan pondok
pesantren saat ini. Dijelaskan bahwa institusi ini memiliki sistem
pendidikan nasional, umum dan agama mulai dari tingkat dasar (TK)
sampai perguruan tinggi (program S-1 dan S-2) dengan berbagai
disiplin ilmu dan jurusan seperti Fakultas Syari'ah, Dakwah dan
Tarbiyah disamping memiliki Akademi Perikanan, Akademi Manajemen
dan Informatika dan Komputer. Jumlah siswa dan mahasiswa yang
menuntut ilmu di lembaga pendidikan tersebut berjumlah 13.304 orang
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan juga dari
Malaysia dan Singapura. Komplek perguruan tersebut berdiri di
kawasan seluas 20 hektar. Dalam upaya meningkatkan sarana dan
prasarana pondok pesantren, saat ini pimpinan pondok pesantren
sedang membangun masjid yang lebih representatif yang dapat
menampung lebih banyak jamaah yang tidak hanya terdiri dari para
siswa dan mahasiswa, namun juga warga masyarakat sekitarnya. Hingga
saat ini mesjid yang direncanakan dapat menampung hingga 7000
jemaah dan pembangunannya telah selesai 15%, untuk kelanjutan
pembangunannya masih memerlukan bantuan dermawan bagi
penyelesaiannya. Berkaitan dengan hal ini maka pimpinan pondok
pesantren menyerahkan proposal permohonan bantuan pembangunan
masjid tersebut melalui Act. Menag Brunei untuk disampaikan kepada
Sultan Brunei Darussalam. Dalam pertemuan dengan Vice Chancellor
UBD dan Dekan IPISHOAS tanggal 3 Juni 2003, pokok-pokok
pembicarakan membahas a.l. mengenai : keinginan UBD berkunjung ke
berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia dalam rangka studi banding
dan menjajaki peluang kerjasama di bidang pendidikan yang dapat
dituangkan dalam suatu bentuk kerjasama kesepakatan (MOU), seperti
yang telah dilakukan UBD dengan beberapa perguruan tinggi di
Malaysia, Inggris dan Australia.
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr11.htm (2 of
3) [8/29/2008 5:43:19 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Berdasarkan masukan dari Duta Besar RI mengenai kemungkinan
penambahan jumlah bea siswa yang diberikan UBD kepada mahasiswa
dari Indonesia, pihak UBD dan IPISHOAS akan mempertimbangkan
masukan tersebut dan mendiskusikan dengan pimpinan masing-masing.
Rombongan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi 'iyah juga mengadakan
kunjungan ke Jabatan Mufti Kerajaan Brunei Darussalam, Institut
Tahfiz Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Islamic Qur'an Readers
Association (IQRA) serta pertemuan dan presentasi khusus mengenai
"Prospek Pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah" di KBRI
Bandar Seri Begawan. Berita kunjungan rombongan Pondok Pesantren
Salafiyah Safi 'Iyah surat kabar "Borneo Bulletin" tanggal 5 Juni
2003. Demikian disampaikan. Bandar Seri Begawan, 5 Juni 2003
dimuat dalam
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr11.htm (3 of
3) [8/29/2008 5:43:19 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 12/PEN/VII/2003 KUNJUNGAN KERJA MENTERI SOSIAL RI, BACHTIAR
CHAMSYAH MENGHADIRI HARI KEPUTERAAN SULTAN BRUNEI KE-57 DI BRUNEI
DARUSSALAM TANGGAL 1416 JULI 2003
Dalam rangka memenuhi undangan pemerintah Brunei Darussalam
menghadiri Hari Keputeraan Sultan Brunei ke-57, Menteri Sosial
Republik Indonesia, Bachtiar Chamsyah sebagai utusan khusus
Pemerintah Indonesia berada di Brunei Darussalam tanggal 14-16 Juli
2003. Acara resmi Menteri Sosial di Brunei Darussalam dilaksanakan
tanggal 15 Juli 2003 yang bertepatan dengan Hari Keputeraan Sultan
Brunei ke-57, meliputi : menyaksikan parade Hari Keputeraan,
menyaksikan penganugerahan Bintang-Bintang Jasa
danfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr12.htm (1 of
7) [8/29/2008 5:43:20 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Kehormatan, kunjungan kehormatan kepada Sultan Hassanal Bolkiah
di Istana Nurul Iman, dan Jamuan makan malam di Istana Nurul Iman.
Menteri Sosial RI didampingi oleh Duta Besar RI untuk Brunei
Darussalam, Yusbar Djamil menghadiri semua kegiatan resmi tersebut,
Selama di Brunei Darussalam, Menteri Sosial RI juga berkesempatan
melakukan silaturrahmi sambil makan malam sekaligus pertemuan
dengan staf KBRI BS Begawan dan masyarakat Indonesia yang diadakan
oleh Duta Besar RI tanggal 14 Juli 2003 di Wisma Duta Indonesia.
Pada acara tersebut Menteri Sosial RI menyampaikan informasi
terkini mengenai situasi di tanah air a.l. sebagai berikut : 1.
Dalam kurun waktu terakhir ini khususnya situasi keamanan sosial di
Indonesia dirasakan semakin kondusif. Pada awal terbentuknya
Kabinet Gotong Royong dan dimulainya tugas sebagai Menteri Sosial
yang baru sekitar 1 tahun 11 bulan yang lalu, Menteri Sosial
dihadapi masalah seperti konflik etnis Madura dan Dayak di
Kalimantan dan konflik etnis Jawa dengan Aceh di Aceh. Begitu juga
konflik bernuansa SARA seperti yang terjadi di Poso, Sulawesi
Tengah dan Maluku Utara. Konflik tersebut menyebabkan hilangnya
rasa aman di kalangan masyarakat sehingga terjadinya arus pengungsi
dalam jumlah yang besar. Demikian pula ketika Timor Timur
memisahkan diri dari NKRI, warga yang pro Indonesia terpaksa
mengungsi ke NTT sehingga pada saat itu tidak kurang dari 2 juta
pengungsi terpaksa tinggal di penampungan dengan
kondisifile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr12.htm (2
of 7) [8/29/2008 5:43:20 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
yang sangat memprihatinkan. Upaya penanggulangan yang dilakukan
pemerintah adalah dengan membentuk Badan Koordinasi Penanggulangan
Bencana Alam dan Pengungsi dipimpin Departemen Sosial yang bertugas
untuk melayani dan memulangkan pengungsi ke daerah asalnya. Saat
ini jumlah pengungsi Timur Timur di NTT hanya tinggal 30 ribu
orang. Penangganan segera terhadap pengungsi sangat penting
mengingat pengungsi merupakan sasaran empuk bagi kalangan tertentu
seperti media massa asing untuk meniupkan kebencian terhadap negara
dan pemerintah Indonesia. 2. Terdapat aturan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang mesti ditegakkan bahwa pemerintah RI
seperti juga di negara manapun, tidak dapat mentolerir adanya upaya
pemisahan diri dari NKRI. Dalam kasus di Aceh, pemerintah
sebelumnya terkesan kurang tegas dan menyebabkan GAM yang
sebenarnya hanya kelompok kecil, seolah-olah merupakan kelompok
besar dan bahkan mengganggu jalannya pemerintahan daerah.
Diperkirakan 30-40% administrasi pemerintahan di Aceh saat itu
tidak berjalan normal. Keputusan Pemerintah memberlakukan Keadaan
Darurat tidak hanya bertujuan untuk memulihkan keamanan karena
Operasi Terpadu mencakup 4 aspek yaitu : Operasi Pemulihan Kemanan,
Operasi Kemanusiaan dibawah koordinasi Menko Kesra dan Mensos,
Operasi Penegakkan Hukum
danfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr12.htm (3 of
7) [8/29/2008 5:43:20 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Operasi Pemantapan Pemerintahan. 3. Agar operasi pemulihan
keamanan berjalan tepat sasaran dan menghindari terjadinya korban
dikalangan sipil, pemerintahan meminta masyarakat melakukan
pengungsian untuk memisahkan GAM dengan masyarakat. Pemerintah juga
membagi daerah Aceh menjadi 3 bagian berdasarkan sikap loyalitas
masyarakatnya terhadap NKRI masing-masing Aceh Putih yaitu daerah
yang masyarakatnya loyal sepenuhnya terhadap NKRI seperti : Aceh
Tengah, Takengon, Gayo, Aceh Tenggara, Singkil dan Simeulue. Aceh
Abu-Abu adalah daerah dimana masyarakat yang loyal kepada NKRI
bercampur dengan simpatisan GAM. Aceh Hitam merupakan daerah yang
mayoritas dikuasai GAM seperti di Lhokseumawe, Biruen dan Aceh
Timur. 4. Bagi upaya memulihkan pemerintahan maka beberapa upaya
yang dilakukan pemerintah a.l. dengan menyerukan kepada masyarakat
untuk mengibarkan bendera Merah Putih bagi meningkatkan semangat
nasionalisme dan membangkitkan sikap saling percaya, serta
menghapus sikap saling curiga antar sesama pegawai dengan
mewajibkan penggunaan pakaian seragam PNS (baju Korpri). Selain itu
pemerintah juga mengangkat 27 anggota TNI sebagai camat
menggantikan pejabat sipil yang mengundurkan diri karena
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr12.htm (4 of
7) [8/29/2008 5:43:20 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
alasan keamanan. Dampak positif yang terjadi saat ini adalah
semakin banyaknya kelompok masyarakat yang menyatakan ikrar dan
sikap setia kepada NKRI. 5. Dalam kesempatan kunjungan Menteri
Sosial ke Biruen, pemuka ulama di Aceh menyatakan tidak keinginan
Aceh untuk memisahkan diri dari NKRI. Para ulama Aceh tersebut juga
mengemukakan bahwa bahwa pada waktu itu saat Teuku Daud Berueh
dihubungi oleh Dr. Teuku Mohd. Mansur dari Medan yang menyatakan
kemerdekaan bagi Sumatera Timur dan mengharapkan dukungan Aceh,
Teuku Daud Berueh menyatakan penolakannya karena ingin berjuang
dalam NKRI. Sejarah mencatat bahwa gerakan DI/TII dimasa lampau
hanya menuntut 2 hal yaitu perimbangan keuangan antara pusat dan
daerah serta pemberlakuan syariat Islam. Hal tersebut sekarang
telah dipenuhi oleh pemerintah RI terhadap Aceh dimana 85%
pendapatan daerah dikembalikan lagi ke daerah dan pemberlakuan
syariah Islam di propinsi Aceh. Dengan adanya kemajuan tersebut
tidak ada alasan GAM untuk mengatasnamakan perjuangan Islam, karena
GAM sendiri sesungguhnya banyak membunuh ulama Islam dan menodai
nama Islam itu sendiri. 6. Mensos RI mengharapkan Pemilu 2004 yang
akan diikuti oleh berbagai partai politik serta terlaksana di alam
reformasi ini, dapat memilih pemimpin yang kuat serta menciptakan
clear and
cleanfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr12.htm (5 of
7) [8/29/2008 5:43:20 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
government yang dapat memberantas KKN sehingga dapat mengejar
ketertinggalan selama ini. Pemerintahan yang kuat diharapkan pula
dapat meningkatkan martabat dan harga diri bangsa di mata dunia
internasional. 7. Sebagai penutup Mensos menghimbau agar masyarakat
Indonesia di Brunei Darussalam dapat bekerja dengan baik, mematuhi
aturan dan UU yang berlaku sehingga tidak mengalami banyak masalah
yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi perekonomian
nasional. Mensos juga mengharapkan permasalahan tenaga kerja
Indonesia seperti yang terjadi di Malaysia, tidak sampai terjadi di
Brunei Darussalam. 8. Dalam sambutan pendahuluannya, Dubes RI
Yusbar Djamil menyatakan bahwa kehadiran Mensos RI atas nama
Pemerintah Indonesia tentunya akan lebih mempererat hubungan yang
telah terjalin selama ini antara Brunei Darussalam dan Indonesia.
Ditambahkan bahwa warga Indonesia di Brunei Darussalam yang
berjumlah 30 ribu jiwa dan menempati posisi kedua terbesar setelah
Malaysia (35 ribu jiwa) dinilai mendapat perlindungan yang cukup
memadai dari pemerintah. Terjadinya berbagai kasus ketenagakerjaan
dapat ditangani dengan baik a.l. atas peranan KBRI BS Begawan
sehingga tidak menimbulkan dampak yang besar sebagaimana yang
terjadi di negara tetangga lainnya. Salah satu upaya meningkatkan
lagifile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr12.htm (6 of
7) [8/29/2008 5:43:20 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
hubungan bilateral tersebut, pada bulan Juli 2003 akan
dilaksanakan Komisi Bersama tingkat Menteri di Jakarta yang akan
dihadiri oleh Menlu Brunei. Bandar Seri Begawan, 15 Juli 2003
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr12.htm (7 of
7) [8/29/2008 5:43:20 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No. 13/PEN/VIII/2003 KUNJUNGAN KERJA MENTERI AGAMA RI, PROF. DR.
H. SAID AGIL HUSIN AL MUNAWAR, MA MENGHADIRI MTQ TINGKAT NASIONAL
KE BRUNEI DARUSSALAM TANGGAL 3 - 6 AGUSTUS 2003
_____________________________________________________________________
Dalam rangka memenuhi undangan pemerintah Brunei Darussalam untuk
menghadiri MTQ Tingkat Nasional Brunei Darussalam, Menteri Agama
Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, MA
beserta rombongan qari dan qariah Indonesia sebanyak 6 orang
mengadakan kunjungan ke Brunei Darussalam tanggal 3-6 agustus 2003.
Menteri Agama RI sempat menyaksikan pertandingan final dan
penyerahan hadiah bagi para pembaca terbaik, kemudian membentangkan
kertas karya dan sebagai penceramah dalam seminar yang diadakan
oleh Kementerian Agama Brunei. Dalam kunjungan kali ini Menteri
Agama dengan didampingi Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam
Yusbar Djamil mengadakan kunjungan kehormatan kepada Sultan
Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman tanggal 6 Agustus 2003. Pada
kesempatan tersebut Menteri Agama menyampaikan cendra mata berupa
Al-Quran edisi cetakan terbesar di Indonesia yang oleh sebuah
penerbit di Jawa Tengah. Menteri Agama juga adakan lawatanlawatan
ke beberapa pusat pengkajian Islam, serta atas undangan Duta Besar
RI menghadiri acara makan siang di Wisma Duta tanggal 6 Agustus
2003. Menteri Agama RI dalam acara seminar yang berjudul Seminar Al
Quran dan Pentadbiran Ugama yang diselenggarakan oleh Kementerian
Agama Brunei Darusasalam tanggal 5 Agustus 2003 bertempat di Pusat
Dakwah Islamiyah, berkesempatan membentangkan makalah berjudul
AlQuran dan Keberkesanannya Sebuah Kajian Awal. Pokok-pokok isi
ceramah Menteri Agama
RIfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr13.htm (1 of 3)
[8/29/2008 5:43:21 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
antara lain sebagai berikut : 1. Al Quran merupakan wahyu dan
kitab suci yang ditulis dalam bahasa Arab dimana setiap hurufnya
memiliki simbol dan makna tertentu. Dalam Al Quran dinyatakan bahwa
alam semesta ini merupakan wahyu yang bersifat makrokosmos (dalam
pengertian luas) sedangkan Al Quran itu sendiri merupakan wahyu
secara mikrokosmos (dalam pengertian sempit). Karena itu, nilai
kesemestaan (kosmologi) yang terkandung di dalamnya dapat
dijelaskan secara ilmiah karena berhubungan erat dengan nilai
sejarah, ilmu pengetahuan dan metafisika. Artinya nilai-nilai yang
terkandung dalam Al Quran memiliki nilai kontekstual ruang dan
waktu sehingga dapat menjadi pedoman dan panduan bagi umat manusia.
2. Para ahli kosmologi masa lampau dan pada abad pertengahan
berpendapat bahwa adanya alam semesta termasuk galaksi bima sakti
mengalami suatu proses yang alamiah. Jika hal tersebut tidak
dipelajari secara ilmiah berdasarkan wahyu maka akan dapat
menimbulkan pemikiran bahwa alam semesta ini tidak berhubungan
langsung dengan Al Quran. Bahkan lebih ekstrim lagi, Al Quran hanya
dianggap sebagai panduan ibadah kepada Allah SWT semata-mata dan
bukan merupakan sumber rujukan ilmiah dalam mempelajari alam
semesta dengan berbagai sifat dan eksistensinya. 3. Sebagai kitab
suci yang menjadi sumber hukum, motivasi, inovasi dalam konteks
hubungan vertikal dengan Sang Pencipta maupun hubungan horizontal
antar sesama manusia, Al Quran juga menjadi sumber inspirasi dalam
hubungan kemasyarakatan, budaya dan peradaban sehingga Al Quran
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ilmu pengetahuan, sosial
dan budaya. Dengan demikian Al Quran juga berperanan dalam rekayasa
sosial serta rekayasa teknik . Rekayasa sosial dalam pengertian
untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat sesuai dengan kondisi
objektif manusia sehingga Al Quran menjadi sumber inovasi terhadap
perubahan budaya dan peradaban. 4. Masih memerlukan suatu
penelitian mendalam apakah semua ayat Al Quran yang dibacakan oleh
para Qari atau Qariah dapat secara langsung menggetarkan hati para
pendengarnya. Dampak bacaan tersebut tentunya akan semakin besar
jika pendengar dan pembaca mampu memahami setiap ayat yang dibaca.
Qari dan qariah dituntut memahami ayat-ayat yang dibaca dan irama
yang ditampilkan hendaknya sesuai dengan makna dan konteks ayat itu
sendiri. 5. Tentunya hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah
karena memerlukan ketelitian, keahlian dari berbagai disiplin ilmu
dan teknik membaca, akan tetapi jika bacaan yang begitu indah serta
menarik tersebut mampu ditampilkan oleh qari dan qariah dengan baik
tentunya para pendengar akan bergetar hati dan jiwanya. Secara
sosiologi, seni bacaan Al Quran yang demikian akan terasa nikmat
dan syahdu serta berdampak terhadap prilaku dan moral manusia di
dunia ini. Berita-berita kegiatan Menteri Agama RI di Brunei
Darussalam diliput oleh media massa Brunei Darussalam Borneo
Bulletin dan Media Permata masing-masing tanggal 7 Agustus 2003.
Kegiatanfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr13.htm (2
of 3) [8/29/2008 5:43:21 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
ini juga disiarkan langsung oleh televisi dan radio Brunei
Darussalam (RTB). Bandar Seri Begawan, 6 Agustus 2003
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr13.htm (3 of
3) [8/29/2008 5:43:21 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
DELEGASI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (AGENSI PELABURAN)
INDONESIA BERKUNJUNG KE BRUNEI DARUSSALAM TANGGAL 10-12 DESEMBER
2003
_______________________________________________________________
Nomor : 25/PENSOSBUD/XII/2003 Dalam rangka mempersiapkan Rancangan
Undang-Undang Penanaman Modal/Bill of Investment yang baru sebagai
pengganti Undang-Undang No.1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal dan
Undang-Undang No.6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri,
Badan Koordinasi Penanaman Modal telah melakukan kunjungan studi
banding ke Brunei Darussalam pada tanggal 10-12 Desember, 2003.
Delegasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia terdiri dari 4
orang dipimpin oleh Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal,
Engineer Yusan. Dalam kunjungannya, delegasi tersebut telah
mengadakan pertemuan dengan Pengiran Metali Pengiran Hj Jemat Ketua
Unit Promosi dan Industri Kementerian Perindustrian dan
Sumber-Sumber Utama Brunei, Mr. John Perry Direktur Lembaga
Kemajuan Ekonomi Brunei, dan Pejabat Kementerian Keuangan Brunei
Darussalam.
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr25.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:21 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Delegasi Badan Koordinasi Penanaman Modal juga berkunjung kepada
Duta Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan, Bapak Yusbar
Djamil, dan menyempatkan diri untuk beramah mesra dengan staff
Kedutaan Indonesia di Bandar Seri Begawan. Pada acara tersebut,
Ketua Engineer Yusan telah menjelaskan, bahwa Kedutaan Besar
Indonesia di luar negeri dapat berperan dalam pemberian informasi
dan fasilitasi bagi calon pelabur yang berminat melabur di
Indonesia. Delegasi Agensi Pelaburan Indonesia meninggalkan Bandar
Seri Begawan hari Jumat, 12 Desember, 2003.
Bandar Seri Begawan, 5 Desember 2003
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2003pr25.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:21 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
ANGGOTA KOMISI VI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
BERKUNJUNG KE BRUNEI DARUSSALAM
____________________________________________________________________
Empat (4) orang anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (Parlemen Indonesia) dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI
Hjh. Chodijah H.M. Soleh, melakukan kunjungan kerja ke Brunei
Darussalam tanggal 7-9 Januari, 2004. Komisi VI DPR-RI adalah
komisi yang membidangi masalah agama, pendidikan, kebudayaan,
pariwisata, kepustakaan, dan arsip nasional. Tujuan daripada
kunjungan ini adalah untuk melihat kemungkinan menggalakkan kembali
penggunaan huruf Jawi atau huruf Arab Gundul di Indonesia, seperti
yang ada dan dilakukan di Brunei Darussalam. Dalam kesempatan
pertemuan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Duta Besar Republik
Indonesia untuk Brunei Darussalam, Bapak Drs. Yusbar Djamil telah
memberikan pemaparan kepada para anggota Komisi VI DPR-RI tersebut,
mengenai perkembangan hubungan bilateral antara Indonesia dengan
Brunei Darussalam di berbagai bidang. Duta Besar menjelaskan,
hubungan kedua negara telah mengalami peningkatan yang berarti
semenjak kunjungan kenegaraan Sultan Hasanal Bolkiah ke Indonesia
pada bulanfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2004pr01.htm
(1 of 2) [8/29/2008 5:43:22 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
April 2003. Dalam hal perdagangan terlihat peningkatan berarti,
di mana Brunei Darussalam mengekspor ke Indonesia antara lain:
petroleum, radio transmission apparatus, concrete or mortar mixers
electric. Di lain pihak, Brunei Darussalam mengimpor dari Indonesia
antara lain: mie (noodles containing eggs not cooked stuffed or
prepared), makanan bayi, aluminium sulphatus, ban mobil,
barang-barang cetakan, termasuk kendaraan bermotor. Rombongan
sempat melakukan peninjauan ke beberapa obyek budaya dan pariwisata
di Brunei Darussalam seperti: Kampung Ayer, Mesjid Jami Asr, dan
Musium alat-alat kebesaran Di-Raja Royal Galeria. Rombongan anggota
Komisi VI DPR-RI kembali ke Jakarta pada tanggal 9 Januari 2004.
Bandar Seri Begawan, 8 Januari, 2004
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2004pr01.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:22 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
36 PERUSAHAAN INDONESIA TURUT SERTA DALAM BITE (BRUNEI
INTERNATIONAL TRADE EXHIBITION) 2004
____________________________________________________________________
Indonesia adalah salah satu negara yang ikut serta secara aktif
pada Pameran Perdagangan Antar Bangsa Brunei (BITE) tahun 2004. Dua
Propinsi yaitu Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Kalimantan Tengah
telah mengirimkan pengusaha dan pejabat pemerintahnya yang
berjumlah sekitar 90 orang untuk ikut serta pada BITE tahun 2004 di
Bandar Seri Begawan. Propinsi Jawa Barat mengirimkan 36 buah
perusahaan diwakili oleh 75 orang Pengusaha dan 5 orang Pejabat
Pemerintah, sementara Propinsi Kalimantan Tengah diwakili oleh 10
orang Pejabat Pemerintahnya. Duta Besar Republik Indonesia untuk
Brunei Darussalam, Yusbar Djamil yang hadir pada acara pembukaan
pameran menyatakan BITE merupakan suatu peluang bagi konsumen
Brunei Darussalam untuk lebih mengenal aneka ragam barang produk
manufaktur Indonesia, berupa handicraft, tenunan batik dan seni
embooidernya yang bernilai tinggi, lukisan kaligrafi bernapaskan
ke-Islaman, furniture, produksi makanan jadi dsb. Duta Besar RI
Yusbar Djamil mengemukakan juga terbuka peluang usaha business bagi
pengusaha tempatan yang ingin menjalin kontak dagang dengan
pengusaha manufaktur Indonesia melalui business matching di BITE
2004 ini.
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2004pr06.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:23 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Untuk pameran yang baru pertama kali diikuti ini, terlihat minat
dan antusiasme Pengusaha Indonesia cukup besar. Ada pun produk yang
dipamerkan kali ini antara lain adalah: shoes, alat-alat rumah
tangga, furniture dan handicraft, sarung, clothes, mukenas, womens
fashion long dress, products of mining and agrobusiness, medical
equipments, sports equipments, dan gene stone dan souvenirs. Selain
mempromosikan produk-produk perdagangan, pada BITE 2004 juga telah
dipromosikan investasi, terutama promosi investasi di Propinisi
Kalimatan Tengah. Bandar Seri Begawan, 28 Pebruari 2004
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2004pr06.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:23 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No.01 /Pensosbud/I/2005
INDONESIANS IN THE SULTANATE PERFORMED GHAIB MASS PRAYER FOR
EARTHQUAKE AND TSUNAMI VICTIMS IN ACEH AT THE EMBASSY
In light of the national disaster, devastating earthquake and
tsunami tidal wave which occurred on 26 December 2004 in the
Province of Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and North Sumatra, The
Embassy of the Republic of Indonesia in Bandar Seri Begawan
conducted the Ghaib mass prayer for the Moslem casualties of the
tragedy. The service aims to show solidarity and unity toward our
countrymen especially to casualties. The mass prayer attended by
Ambassador of Republic of Indonesia, H.E. Yusbar Djamil and more
than 150 Indonesian expatriates and their families in Brunei
Darussalam. The Ghaib mass prayer performed after Isya led by Ustad
Haji Abdul Qadir Umar Alhamidy, MA, senior lecturer of Islamic
Study Institute of Sultan Omar Ali Saifuddien, University of Brunei
Darussalam. The mass prayer was followed by the recital of Surah
Yasin led by Ustad Haji Akhtiar Ismail. To date as of 31 December
2004, death toll in Indonesia alone reached around 80.00 lives. The
Indonesian Ambassador, H.E. Yusbar Djamil in his remarks quote the
exemplary action led by His Majesty, the Sultan and Yang Dipertuan
of Brunei Darussalam who sent
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr01.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:23 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
condolences and expressed deep sadness on the fatality of many
lives following the earthquakes and tsunami waves hitting
Indonesia. Indonesian Ambassador also appreciated the friends of
Brunei Darussalam and Indonesians who had express their sympathy
and provide assistance in kind and liquids for the victims. The
function was concluded by the presentation of slide projector about
The earthquake and Tsunami in Nanggroe Aceh Darussalam delivered by
Haji Agus S Djamil, an Indonesian geologist from Unit Petroleum of
Primes Minister Office, Negara Brunei Darussalam. In his
presentation, the speaker explained how the process of earthquakes
and tidal tsunami with its epicenter in Indian Ocean 160 km West of
the Province Nanggroe Aceh Darussalam on 26 December 2004. At the
end, speaker gave some early warnings of the disaster to anticipate
the earthquake could come afterward. In response to the public
demands who have expressed their sympathy and intended to donate to
alleviate the misery faced by thousands of the victim of disasters
in Aceh, the Indonesian Embassy has open The Tsunami Disaster
Reliefs Assistance Section headed by Mr. M. Nazirwan Hafiz (HP,
8721376) and Mr. Soerjadi Dharmawisastra (HP; 8721273) at the
address: The Embassy of the Republic of Indonesia Simpang 528, Kg.
Sg. Hanching Baru Jalan Muara, Bandar Seri Begawan Telephone:
2330180 or fax: 2330646 Bandar Seri Begawan, January1, 2005
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr01.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:23 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No : 02/Pen/I/2005
PERHATIAN SULTAN DAN RAKYAT BRUNEI TERHADAP BENCANA ALAM GEMPA
BUMI DAN GELOMBANG TSUNAMI SANGAT MENDALAMBerita terjadinya bencana
alam gempa bumi dan gelombang Tsunami yang menerpa beberapa negara
di Asia termasuk Indonesia telah menggemparkan dan mengetuk hati
yang terdalam dari rakyat maupun Sultan Brunei Darussalam. Pada
saat pertama kali mendengar berita mengenai bencana alam tersebut,
tanggal 26 Desember 2004, Sultan melalui Kedubesnya di Jakarta
telah menyerahkan bantuan sebesar USD 100.000. Hari berikutnya
tanggal 27 Desember 2004 Sultan juga telah menyampaikan ucapan
duka-cita serta simpati yang mendalam. Ucapan ini telah dibalas
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di saat yang prihatin ini,
Sultan telah membatalkan segala jenis hiburan dalam rangka
menyambut tahun baru 2005 dan diganti dengan kegiatan Shalat Ghoib
di masjid-masjid. Atas petunjuk Sultan, Menteri Pendidikan Brunei
Darussalam telah menghimbau seluruh pelajar untuk memberikan
sumbangan sebesar B$ 1, setiap orangnya. Pada tanggal 3 Januari
2005 Kementerian Kebudayaan Belia dan Sukan dan Persekutuan
Pengakap (Pramuka) Brunei Darussalam masing-masing telah
mengumpulkan dana sebesar B$ 250.000 dan B$ 4000 yang akan
disumbangkan kepada seluruh korban gempa bumi dan gelombang tsunami
termasuk korban di Indonesia (B$ 1 = Rp 5500,-).
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr02.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:24 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Selain masyarakat Brunei Darussalam, masyarakat ekspatriat pun
tak mau ketinggalan untuk mengumpulkan dan mengirimkan bantuan ke
masing-masing negaranya. Mereka antara lain dari Malaysia,
Indonesia, Philipina, Thailand, Singapura dan Sri Lanka. Masyarakat
Indonesia di Brunei Darussalam pun tidak mau ketinggalan. Di bawah
koordinasi yang erat dengan KBRI Bandar Seri Begawan, Ibu Mijanti
D. Rahardja seorang pengusaha Indonesia terkemuka di Brunei
Darussalam berhasil mengumpulkan 4 container barang berupa pakaian,
selimut dan sepatu/sandal yang akan dikirimkan ke Medan Sumatera
Utara tanggal 10 Januari 2004. Selain daripada itu, paguyuban
Masyarakat Indonesia, Kerabat Nusantara telah berhasil mengumpulkan
dana sumbangan sebesar B$ 3000,-. Sesuai petunjuk dari Jakarta,
Duta Besar RI Yusbar Djamil telah mengeluarkan SK mengenai
pembentukan suatu Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Alam
yang pada dasarnya bertugas untuk menggalang solidaritas masyarakat
Indonesia, dan menggalang pengumpulan dana bantuan dari masyarakat
Indonesia di Brunei Darussalam. Satgas juga bertugas memberikan
informasi, publikasi dan keterangan seputar bencana alam kepada
masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. Kegiatan konkrit yang
telah dilaksanakan oleh Satgas KBRI Bandar Seri Begawan adalah
membuat himbauan kepada masyarakat Indonesia melalui dua kali
penerbitan press release di media massa setempat. Tanggal 30
Desember 2004 mengirimkan uang sumbangan tahap pertama berasal dari
staf KBRI Bandar Seri Begawan sebesar US$ 1000. Satgas selanjutnya
telah mengumpulkan sumbangan Masyarakat Indonesia melalui Kotak
Amal Bantuan sunami Aceh berjumlah lebih dari B$ 10.000 atau
sekitar Rp 55 juta yang segera dikirim ke Acehj dan Sumut melalui
Posko Deplu Jakarta.
Bandar Seri Begawan, 4 Januari 2005
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr02.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:24 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No : 07/Pensosbud/iI/2005
WORKING VISIT OF THE AMBASSADOR OF INDONESIA TO TEMBURONG
Group photo of Indonesian workers with H.E. Mr. Yusbar Djamil
and Madam Praptiningsih Yusbar (central) (3)
The Ambassador of the Republic of Indonesia to Brunei Darussalam
H.E Mr. Yusbar Djamil accompanied by some of the Embassys Staff
visited Temburong on February 26 to 27, 2005.
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr07.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:25 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
The purpose of the visit was to meet the invitation of the
Indonesian community members working and residing in Temburong who
wanted to express their sympathy and intended to donate to
alleviate the misery faced by the victims of tsunami disaster in
Aceh and North Sumatera. The meeting with the Indonesian community
members was held at Sekolah Persediaan Arab Pekan Bangar Temburong
on Februari 26, 2005 and was attended by around one hundred
attendees. During the meeting, the Indonesian community members
were briefed by Mr. Bambang Gumilar and Mr. Herman Darman, two
Indonesian geologists who gave presentation of slide projector
about the earthquake and tsunami in Aceh and North Sumatera. The
said two Indonesian geologists are working at Brunei Shell
Petroleum Company in Seria. During the visit to Temburong, the
Ambassador H.E.Mr. Yusbar Djamil paid a courtesy call to Awang
Syahminan bin Haji Tengah, the Acting District Officer of
Temburong. In the meeting with Awang Syahminan, H.E Mr. Yusbar
Djamil quoted the exemplary actions demonstrated by His Majesty
Sultan Haji Hassanal Bolkiah being the first Head of State to visit
the Tsunamis affected area of Aceh early this month. H.E Mr. Yusbar
Djamil also appreciated the fact that His Majesty Sultan Haji
Hassanal Bolkiah and the people of Brunei Darussalam have committed
themselves to assist Indonesia not only for the emergency relief
but also for the rehabilitation and reconstruction process due to
begin shortly. Bandar Seri Begawan, February 28, 2005
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr07.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:25 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No.15 /Pensosbud/IV/2005
Menko Perekonomian RI, Ir. Aburizal Bakrie jadi Pembicara Utama
pada Konferensi Bisnis Nasional di Brunei DarussalamMenko
Perekonomian RI, Ir. Aburizal Bakrie mengadakan kunjungan ke Bandar
Seri Begawan tanggal 27 April 2005 untuk memenuhi undangan Asia
INC. Forum. Asia INC. Forum mengundang Menko Perekonomian RI, Ir.
Aburizal Bakrie untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi
Bisnis Nasional Brunei Darussalam tanggal 27 April 2005. Konferensi
Bisnis Nasional ini dihadiri oleh 300 delegasi dari berbagai negara
dan dinilai sangat prestisus mengingat para delegasi berasal dari
berbagai kalangan pengusaha besar dan kalangan pemerintah.
Penunjukan Menko Perekonomian RI, Ir. Aburizal Bakrie sebagai
pembicara dinilai sangat tepat karena disamping menjabat sebagai
Menteri yang mengurus bidang perekonomian juga karena pengalaman
beliau yang luas sebagai mantan praktisi ekonomi. Ceramah Menko
Perekonomian RI, Ir. Aburizal Bakrie tersebut mendapat sambutan
hangat ditandai dengan banyaknya tanggapan yang disampaikan pada
saat sessi tanya jawab. Dalam ceramahnya yang berjudul The
Rebuilding of Indonesia: Opportunities for New Partnership, Menko
Perekonomian RI, Ir. Aburizal Bakrie menyatakan bahwa Indonesia
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr15.htm (1 of
3) [8/29/2008 5:43:26 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
saat ini sedang memasuki babak baru menjadi negara yang lebih
demokratis, lebih sejahtera dan lebih stabil. Kondisi perekonomian
Indonesia menunjukkan perbaikan berarti. Pada tahun 2004, kondisi
perekonomian lebih baik dari yang diprediksikan sebelumnya. Tingkat
Inflasi rendah, nilai suku bunga turun dan indek harga saham
gabungan untuk pertama kalinya mencapai level tertinggi. Untuk
pertama kali pula sejak tahun 1997, tingkat pertumbuhan investasi
mencapai 13,7% dan tingkat pertumbuhan ekspor mencapai 18,3%. Oleh
karena itu, para pengamat ekonomi termasuk IMF dan Bank Dunia
percaya bahwa era pertumbuhan tinggi yaitu diatas 6-7% pertahun
bukan lagi menjadi sesuatu yang tidak mungkin bagi Indonesia
tahun-tahun mendatang. Dalam masalah fiskal juga menunjukkan
kecenderungan yang positif bahkan di Asia, Indonesia saat ini
menjadi salah satu negara dengan tingkat defisit yang paling
rendah. Walaupun indikator ekonomi makro menunjukkan kecenderungan
yang positif, namun Pemerintah menyadari bahwa reformasi dalam
bidang mikro-ekonomi juga merupakan sesuatu yang sangat penting.
Hal itu berarti bahwa pemerintah harus dapat memperbaiki iklim
investasi, membuat peraturan dan perundangan yang akrab dengan
dunia usaha, menghapuskan ekonomi biaya tinggi, melakukan reformasi
sistem perpajakan dan lain sebagainya. Disamping itu, infrastruktur
adalah merupakan tulang punggung pembangunan yang sangat mendasar.
Dari prediksi pemerintah, untuk mencapai pertumbuhan rata-rata GDP
sebesar 6,6 % pertahun pada 5 tahun mendatang, Indonesia
membutuhkan dana untuk investasi infrastruktur sebesar Rp 1.300
trilyun. Karena keterbatasan anggaran, pemerintah hanya dapat
mengalokasikan dana sebesar 17% sehingga terdapat kesenjangan yang
cukup besar antara anggaran yang tersedia dengan kebutuhan dana
tersebut. Terkait dengan hal ini Menko Perekonomian RI, Ir.
Aburizal Bakrie mengajak pengusaha di Brunei Darussalam untuk
berpartisipasi dalam investasi pembangunan infrastruktur di
Indonesia.
Bandar Seri Begawan, 28 April 2005
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr15.htm (2 of
3) [8/29/2008 5:43:26 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr15.htm (3 of
3) [8/29/2008 5:43:26 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No.16 /Pensosbud/IV/2005 KERJASAMA BILATERAL BIDANG PERTAHANAN
INDONESIA BRUNEI MENINGKAT KSAU Djoko Suyanto Mendapat Penghargaan
Wing Penerbang Kehormatan Dari Sultan Brunei DarussalamSultan
Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah telah berkenan
menganugerahkan Wing Penerbang Kehormatan Tentera Udara Diraja
Brunei Darussalam kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal
Madya Djoko Suyanto. Marsekal Madya Djoko Suyanto menerima
penghargaan ini dalam kunjungan kerjanya selama dua hari (26-27
April 2005) ke Brunei Darussalam sebagai penghargaan atas jasanya
dalam meningkatkan kerjasama antara TNI AU dengan Angkatan udara
Brunei Darussalam. Wing kehormatan tersebut telah disematkan kepada
Marsdya Djoko Suyanto dalam suatu upacara militer di Markas Besar
Tentera Udara Diraja Brunei oleh Panglima Angkatan Bersenjata
Diraja Brunei Mayjen Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi Haji Yusof
hari Selasa tanggal 26 April 2005. Upacara tersebut dihadiri pula
oleh Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Yusbar Djamil. Duta
Besar Yusbar Djamil mengharapkan kiranya penganugerahan wing
kehormatan ini dapat
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr161.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:27 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
meningkatkan lagi hubungan kerjasama antara Indonesia dan Brunei
Darussalam di bidang pertahanan khususnya pertahanan udara di masa
datang. Selesai upacara penyematan wing kehormatan, Marsekal Madya
TNI Djoko Suyanto mengadakan kunjungan kehormatan kepada KSAU
Brunei Darussalam Kol.(U) Haji Mahmud Haji Saidin, kepada Wakil
Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Mayjen (Purn) Pengiran Haji
Ibnu Baasith dan Sekjen Departemen Pertahanan Brunei Darussalam,
Pehin Dato Kolonel (L) Mohammad Yasmin. Pada kunjungan ini,
Marsekal Madya Djoko Suyanto disertai oleh isteri yaitu Ibu Ratna
Sinar Febrian dan beberapa Perwira tinggi TNI AU lainnya.
Bandar Seri Begawan, 28 April 2005
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr161.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:27 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No.17 /Pensosbud/V/2005
FRIENDSHIP VOLLEY BALL GAME BETWEEN THE EMBASSY OF THE REPUBLIC
OF INDONESIAS STAFF AND THE LIMAU MANIS POLICE STATIONS OFFICER
The Embassy of the Republic of Indonesian conducted a friendship
volley ball game between the Embassys staff and The Limau Manis
Police Station officer at its premise on 13 May 2005. The game was
officially declared open by the Indonesian Ambassador, H. E. Mr.
Yusbar Djamil who stroke the first ball. H.E. Mr. Yusbar Djamil
said that this game aims to promote healthy life style through
volley ball sport and to boost good relationship between the
Embassy of the Republic of Indonesias staff and The Limau Manis
Police Stations officer as well. The game was involving two teams
from both sides. The Indonesian Embassy named its team by KBRI Satu
led by Sudarsono Soedirlan while KBRI Dua led by Sukijo Hadiyatmo.
In this regard, the Limau
Manisfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr17.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:28 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
Police Station officer led by Insp. Haji Hasnul Fikri bin Haji
Metussin, Head of Limau Manis Police Station also represented by
two teams. The first team was dubbed Police A led by Copal Roslan
Haji Abdul Latif while the second team was dubbed Police B led by
PC (Police Constables) Rozimi Nona. At the end of game, Indonesian
Embassys Team was claiming the victory. In the final, Embassy Team
of KBRI Satu match with a 25-20 won against Police A.
Bandar Seri Begawan, 13 Mei 2005
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr17.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:28 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No : 19/Pensosbud/VII/2005
FRIENDSHIP VOLLEY BALL MARKED THE OUTSET OF INDONESIAN MONTH
In concurrence with the established practice year by year, month
of August will become a busy day for Indonesian community in Bandar
Seri Begawan. It is because on August 17, 2005, Indonesian will
celebrate the 60th anniversary of the proclamation of the
Indonesian Independence.
On this occasion, the Embassy of the Republic of Indonesia will
conduct various activities such as flag hoisting ceremony,
diplomatic reception, sport competition, blood donation which will
be commenced in July and last until August
2005.file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr19.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:29 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
On Sunday morning of July 24, 2005 at 8 am, Ambassador of the
Republic of Indonesia, H.E. Mr. Yusbar Djamil officially declared
open the volley ball competition at its premise in Kampung Sungai
Hanching by striking the first ball. This competition was joined by
Indonesian community and will be finalized until August 7, 2005. On
his remarks during the opening ceremony, H.E. Mr. Yusbar Djamil
asked all participants to share the moment of the independence day
celebration to boost nationalism spirit and to promote good will
among Indonesian community member. This year volley ball
competition is involving 20 teams which comprise 17 male teams and
3 female teams.
Bandar Seri Begawan, 24 July 2005
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr19.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:29 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
HOME
No : 21/Pensosbud/VIII/2005
SUNGAI AKAR WOMENS TEAM WON THE INDONESIAN NATIONAL DAY VOLLEY
BALL CHAMPIONSHIP
The Womens team of Sungai Akar was declared as champion for
Womens category at the Indonesian National Day Volley Ball
Championship. The Indonesian Embassys Ladies team won the second
place and Kerabat Nusantara quite happy with third position. The
volley ball matches was conducted at the Embassy of the Republic of
Indonesia, Kampong Sungai Hanching on Sunday August 7, 2005
attended by around 200 supporters.
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr21.htm (1 of
2) [8/29/2008 5:43:32 PM]
INDONESIAN EMBASSY PRESS RELEASE
In another final for men, Arbados emerged as the winner after
beating Garuda at the final round. There were twenty two teams
representing all the Indonesian community residing in the Sultanate
took part in the tournament held since July 24, 2005. In his
remarks during the closing ceremony of the championship, the
Indonesian Ambassador to Brunei Darussalam H.E Mr. Yusbar Djamil
asked all participants to share the moment of the independence day
celebration to boost nationalism spirit and to promote good will
among Indonesian community member. H.E Mr Yusbar jamil also asked
all Indonesians residing in Brunei Darussalam to participate in all
other activities held by the Embassy in conjunction with the
Indonesian Independence Day Celebration, especially to participate
in the Flag Hoisting Ceremony that will be held at the Embassy of
the Republic of Indonesia in Kg. Sungai Hanching Baru Jalan Muara
on August 17, 2005 at 07.00.
Bandar Seri Begawan, August 7, 2005
| Home | Press Release | Statement | Bulletin | Bilateral Issues
| | Business Info | Education Info | Tourism | Consular | | The
Embassy | LinkCopyright (c) 2000-2003 Embassy of the Republic of
Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/2005pr21.htm (2 of
2) [8/29/2008 5:43:32 PM]
INDONESIAN EMBASSY IN BANDAR SERI BEGAWAN
* Welcome - Selamat Datang * Embassy of the Republic of
Indonesia to Brunei Darussalam - Kedutaan Besar Republik Indonesia
di Bandar Seri Begawan *
THE EMBASSY
Sejarah hubungan diplomatikAwal dibukanya hubungan diplomatik
antara Indonesia dengan Brunei Darussalam sebenarnya telah ditandai
dengan adanya saling kunjung secara tidak resmi antara Pejabat
Tinggi kedua negara. Menjelang kemerdekaan Brunei Darussalam pada
1984, Sultan Hassanal Bolkiah melakukan kunjungan tidak resmi ke
Indonesia pada tahun 1981. Sementara itu Menteri Luar Negeri
Republik Indonesia Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH juga telah
melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam pada tahun 1982. Untuk
melakukan persiapan pembukaan hubungan diplomatik RI dengan
Kerajaan Brunei Darussalam, pemerintah RI telah menugaskan seorang
Pejabat Senior Departemen Luar Negeri yakni saudara Muharam
Soemadipradja sebagai pejabat penghubung (LO) selama periode bulan
Oktober sampai dengan bulan Desember 1983. Hubungan diplomatik
Republik Indonesia dengan Brunei Darussalam dibuka secara resmi
pada tanggal 1 Januari 1984, dimana kedua pihak saling menempatkan
wakilnya di masing-masing ibukota pada tingkat Kedutaan Besar. Yang
ditunjuk sebagai Duta Besar Republik Indonesia pertama yang
berkedudukan di Bandar Seri Begawan adalah Dubes Zuwir Djamal.
Beliau menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Sultan Hassanal
Bolkiah pada tanggal 13 Pebruari 1984. Sementara itu dari pihak
Brunei yang ditunjuk sebagai sebagai Duta Besar pertama yang
berkedudukan di Jakarta adalah Pg. Jaludin bin Pg. Mohammad Limbang
yang menyerahkan surat-surat kepercayaannya kepada Presiden
Soeharto pada bulan dan tahun yang sama.
Mass Media of Indonesia * Media Indonesia * Kompas * theJakarta
PostMore
Mass Media of Brunei * Borneo Bulletin * Media Permata * Pelita
Brunei* Brudirect * Brunei Times
Lot 4498, Spg 528 Kampung Sungai Hanching, Jalan Muara, BS
Begawan BC2115, Brunei Darussalam Telp: (+673) 2330180 Fax:
2330646s
History on Diplomatic TiesThe Various unofficial visits made by
the Senior Officials from the Republic of Indonesia and Negara
Brunei Darussalam marked the beginning of the Diplomatic ties
between Indonesia and Brunei Darussalam. Towards achieving
independence in 1984, Sultan Hassanal Bolkiah visited Indonesia in
1981 meanwhile Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH., Minister of
Foreign Affairs of the Republic of Indonesia also visited Brunei
Darussalam in 1982. Mr. Muharam Soemadipradja, a senior officer
from Indonesian Ministry of Foreign Affairs was assigned by the
Government of the Republic of Indonesia in preparation for the
official opening of the diplomatic relations between the Republic
of Indonesia and the Government of Negara Brunei Darussalam. The
diplomatic ties between the Republic of Indonesia and Brunei
Darussalam was officiated on 1st January 1984, whereby both
countries established their own embassy office in the designated
capital city. His Excellency Zuwir Djamal, the first Ambasador of
the Republic of Indonesia to Negara Brunei Darussalam had on 13
February 1984, presented his Letter of Credence to His Majesty
Sultan Hassanal Bolkiah. His Excellency Pg. Jaludin bin Pg.
Mohammad Limbang, the first Ambassador of Negara Brunei Darussalam
to
Visitor No :
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/about.htm (1 of 3)
[8/29/2008 5:43:35 PM]
INDONESIAN EMBASSY IN BANDAR SERI BEGAWAN
the Republic of Indonesia presented his Letter of Credence to
President Soeharto in February 1984 as well.
List of Indonesian Ambassador to Brunei Darussalam
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NAMA KEPALA PERWAKILAN Name H.E. H. Zuwir Djamal H.E. H. Ferdy
Salim (alm.) H.E. Drs. M. P. Azhari Boer H.E. Drs. Kusnadi
Pudjiwinarto H.E. Rahardjo Djojonegoro, SH H.E. Drs. Yusbar Djamil
H.E. Drs. Herijanto Soeprapto
MASA BAKTI Time 1984 - 1987 1987 - 1990 1991 - 1994 1995 - 1998
1998 - 2002 2002 - 2005 2006 - present
Organizational Chart
NO. 1.
NAME HE. Mr. Herijanto Soeprapto
Designation Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary
Minister / Deputy Chief of Mission / Head of Chancery Minister
Counsellor Consular Affairs Minister Counsellor Policy Palnning
Defence Attache Counsellor Social and Culture Affairs First
Secretary Second Secretary Economy Affairs and Protocol Officer
Third Secretary Economy Affairs Third Secretary Administration
Treasurer Administration Staff Administration Staff
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Mr. Budi Perianto Mr. Syarifuddin Mrs. Erna Kusmaningsih Colonel
Inf Herawan Adjie Mr. Enda Iskandar Yusuf Mr. Tjoki Aprianda
Siregar Mr. Bimo Ariawan Mrs. Dyah Lestari Asmarani Mr. Eko
Sutrisno Mr. Syahrial Ismail Mr. Robinson Tanjung Mr. Partiman
Address of Embassy of The Republic of IndonesiaLot 4498. Simpang
528, Kampung Sungai Hanching Baru, Jalan Muara, Bandar Seri Begawan
BC 2115, Brunei Darussalam Postal Address : PO Box 3013, Bandar
Seri Begawan BS 8675, Brunei Darussalam Telephone : +673 - 2330180
Facsimile : +673 -
2330646file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/about.htm (2 of
3) [8/29/2008 5:43:35 PM]
INDONESIAN EMBASSY IN BANDAR SERI BEGAWAN
Website E-mail
: http://www.indonesia.org.bn : [email protected]
Office hours : Monday -Thursday 08.00 am - 12.30 pm 01.30 pm -
04.30 pm Friday 08.00 am - 12.00 noon 02.00 pm - 04.30 pm Saturday
& Sunday CLOSED
Alamat Wisma Duta Indonesia Address of Indonesian Ambassador's
ResidenceSimpang 336 No. 155, Jalan Kebangsaan, Bandar Seri Begawan
BA 1111, Brunei Darussalam Telepon/Phone : +673 - 2381490
Portal Nasional Republik Indonesia
Negara Brunei Darussalam
ASEAN Secretariat
APEC Secretariat
National Agency for Export Development of the Republic of
Indonesia
This Web Site is designed and maintained by Indonesian Embassy
in Bandar Seri Begawan Copyright (c) 2000-2008 Embassy of the
Republic of Indonesia to Negara Brunei Darussalam
file:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/about.htm (3 of 3)
[8/29/2008 5:43:35 PM]
Palanta Baikoeni - BERKUNJUNG KE DAERAH TEMBURONG
Do you know efri yoni?Become his contact
Who is on Multiply?Find your friends
Want to learn more?Take the Tour
Already a Member?Sign In
Nov 1, '06 10:53 PM for everyone
Oleh : H. Efri Yoni Baikoeni Bencana alam gempa bumi dan
gelombang tsunami tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh
Darussalam telah menimbulkan duka cita dan simpati yang mendalam
dikalangan masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam, tidak
terkecuali TKI di Daerah Temburong. Duta Besar RI, Yusbar Djamil
dan 16 anggota rombongan telah memenuhi undangan TKI di daerah
terpencil itu yang ingin bersilaturahmi dan menunjukkan simpati dan
rasa duka cita atas terjadinya peristiwa bencana alam gempa bumi
dan gelombang tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan
Sumatera Utara. Rombongan KBRI disertai juga oleh ahli Geologi asal
Indonesia yang bekerja di Brunei Shell Petrolium (BSP), Seria yaitu
Ir. Bambang Gumilar MSi dan Ir. Herman Darman MSc. Perjalanan ke
daerah Temburong dilakukan tanggal 26-27 Pebruari 2004 dengan
menggunakan 4 buah mobil. Selama di Daerah Temburong, rombongan
menginap di Rest House milik Pemda Temburong di Pekan Bangar
Pertemuan dengan Masyarakat Indonesia dihadiri lebih 150 orang di
Sekolah Persediaan Arab Pekan Bangar tanggal 26 Pebruari 2005 yang
diawali dengan makan malam bersama. Melalui presentasi slide
projector, pembicara yaitu Bambang Gumilar, seorang petrophysic
tamatan Teknik Perminyakan, ITB dan Herman Darman seorang geologist
tamatan Petrolium Geology, Aberdeen United Kingdom menjelaskan
mengenai peristiwa bencana alam gempa tsunami di NAD dan Sumatera
Utara. Pada pertemuan itu pula, Duta Besar RI Yusbar Djamil
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Masyarakat Indonesia di
Daerah Temburong yang telah menunjukkan simpati dan duka cita
terhadap korban bencana alam gempatsunami. Disamping itu, Dubes RI
juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia senantiasa melengkapi
diri dengan berbagai dokumen yang diperlukan agar terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan dirinya sendiri,
bahkan dapat mengganggu citra bangsa di Brunei Darussalam. Tokoh
masyarakat Temburong, Ustad Muslih Sugito membacakan doa selamat
sementara sambutan disampaikan oleh Suyanto. Meskipun dengan gaji
yang tidak terlalu tinggi, namun sumbangan yang terkumpul cukup
besar yaitu B $244,00 dan Rp50.000. Selain mengadakan pertemuan
dengan masyarakat Indonesia, Duta Besar RI juga mengadakan
kunjungan kehormatan kepada Kepala Daerah Temburong, Awang
Syahminan Haji Tengah di Kantor Pemerintah Daerah Temburong Pekan
Bangar. Kunjungan ini bertujuan untuk menjaga hubungan baik yang
selama ini telah terbina sambil menitipkan masyarakat Indonesia
yang bekerja di Temburong. Pada kunjungan itu, Duta Besar RI Yusbar
Djamil menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada Pemerintah dan rakyat Brunei Darussalam
atas simpati dan perhatian
mendalamfile:///E|/Aziz's%20Doc/Brunei%20Darussalam/BERKUNJUNG_KE_DAERAH_TEMBURONG.htm
(1 of 4) [8/29/2008 5:43:40 PM]
baikoeni
Photos of efri yoni Personal Message RSS Feed [?] Report
Abuse
Palanta Baikoeni - BERKUNJUNG KE DAERAH TEMBURONG
yang diberikan kepada korban bencana alam gempa bumi dan
gelombang tsunami di Indonesia. Duta Besar juga menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tinggi nya kepada Sultan Haji Hassanal
Bolkiah yang merupakan kepala negara pertama yang melakukan
kunjungan ke NAD untuk melihat dari dekat kondisi kawasan yang
mengalami bencana. Brunei Darussalam juga telah menunjukkan
komitmen yang tinggi untuk membantu Pemri dalam upaya-upaya
pemulihan NAD tidak hanya pada tahap tanggap darurat namun juga
pada proses rekonstruksi dan rehabilitasi. Perjalanan ke Temburong
Daerah Temburong adalah daerah terluas kedua di Brunei Darussalam
namun berpenduduk paling sedikit yaitu 9.600 jiwa atau 2,8 % dari
338.400 jiwa penduduk Brunei Darussalam. Terdapat sekitar 1.000
orang TKI yang bekerja di sektor informal seperti pembantu rumah
tangga (PRT), pekerja bangunan dan pekerja perkebunan/pertanian.
Daerah Temburong merupakan salah satu dari empat propinsi di Brunei
Darussalam. Daerah ini dikepalai oleh Pegawai Daerah (Gubernur)
yang membawahi 5 mukim (kabupaten) yaitu: Mukim Bangar, Mukim Batu
Apoi, Mukim Labu, Mukim Amo dan Mukim Bokok. Daerah Temburong
memiliki luas 1,306 km2. Dari Bandar Seri Begawan diperlukan waktu
sekitar 3 jam melalui jalan darat. Namun dengan melalui
transportasi sungai hanya memerlukan waktu 45 menit saja. Hal
tersebut karena untuk menuju Daerah Temburong, pengunjung harus
melewati daerah Limbang, Malaysia yang memisahkan Daerah
Brunei-Muara dan Daerah Temburong sehingga kita harus membawa
pastport untuk melewati 4 kali pos imigrasi. Setelah menempuh
perjalan sekitar 40 menit dari Bandar Seri Begawan, pengunjung akan
sampai di Pos Imigrasi Kuala Lurah yang merupakan daerah perbatasan
dengan Limbang. Sekitar 20 meter dari pos imigrasi tersebut berdiri
pula pos Imigrasi Tedungan Malaysia. Pengecopan passport memerlukan
waktu yang tidak sedikit apalagi perjalanan di akhir minggu.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke kota Limbang dengan menempuh
waktu sekitar 35 menit. Di Limbang Townland yang berpenduduk 19
ribu ini, pengunjung harus melapor lagi di Kantor Imigrasi Limbang
untuk pengecopan ke-3 passport sebelum menuju Daerah Temburong.
Antara kota Limbang ke perbatasan Daerah Temburong berjarak 15 km.
Ketika memasuki Daerah Temburong, pengunjung harus melewati sungai
yang lebarnya sekitar 20 m. Sungai inilah yang merupakan batas alam
antara Limbang dan Daerah Temburong. Penyeberangan feri tersebut
dengan membayar B $ 4 atau RM 8. Begitu menyeberangi sungai
akhirnya sampailah di Daerah Temburong. Sebuah papan tanda besar
berwarna hijau menyambut wisatawan yang sampai di daerah penghasil
batu kerikil tersebut. Pengunjung kemudian masih harus melaporkan
kembali di pos imigrasi Puni sebelum melanjutkan perjalanan ke
Pekan Bangar yang merupakan ibu kota Daerah Temburong. Kota yang
menjadi pusat pemerintahan dan pusat perdagangan tersebut terletak
di tepi Sungai Temburong. Kota ini telah memiliki jalan raya yagng
mulus yang menghubungkan kampung-kampung di sekitarnya. Kondisi
alam Temburong Di Daerah Temburong terdapat gunung yang tingginya
lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Kawasan yang terletak
arah Selatan dan berbatasan dengan Serawak tersebut merupakan
dataran tinggi yang memiliki hutan bakau yang amat curam dan
bergelombang. Beberapa gunung tinggi antara