Kista ganglion ligamen cruciatum: penelitiandari 31 kasus dan
kajian literaturKELOMPOK A-7AULIA PURNAMA E., AYU ANGGRAENI H.,
DENTY SARASWATI, FARENTHYA RAMADHINI J., HAYA FARAH K., HENY
SILVIA, HENDRI PRASETYO, ILHAM NOERYOSAN.
PENDAHULUANKista Ganglion adalah pembengkakan yang biasa timbul
dekat dengan tendon atau sendi. Paling sering ditemui pada dorsum
tangan, tetapi juga dapat terjadi pada setiap bagian tubuh. Kista
Ganglion ligamentum cruciatum adalah Kondisi langka yang sering
ditemukan, pertama kali ditemukan pada 1924 oleh Caan dalam
spesimen kadaver . Sebagian besar kista ligamen (75,4%) di sendi
lutut yang diketahui berada di ligamen anterior. Patogenesis yang
tepat dari kondisi ini masih belum diketahui, meskipun beberapa
teori pembentukan kista telah diusulkan, seperti degenerasi
jaringan ikat, herniasi sinovial, displasia kongenital jaringan
sinovial, dan trauma yang menyebabkan degenerasi dan pembentukan
kista. Sebagian besar pasien datang dengan nyeri lutut, dan gejala
lainnya, seperti kaku dan gerakan terbatas. Mengingat fakta bahwa
nyeri lutut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, diagnosis kista
ganglion jarang sekali bisa dilakukan hanya dengan bertumpu pada
dasar klinis, dan seringkali diagnosis ditentukan dari temuan MRI.
Literatur yang ada pada kondisi ini adalah terdiri dari laporan
kasus terisolasi atau seri kasus kecil. Studi ini merupakan sebuah
studi besar dari 31 pasien, dimana dijelaskan berbagai temuan pada
MRI dan presentasi klinis.METODEData medis dari oktober 2002 sampai
januari 2010 sebanyak 8663 pasien yang dirujuk untuk pemeriksaan
MRI. Kasus kista ganglion bisa terdapat pada pergelangan tangan,
pada cruciate ligament dan lutut. Ada 21 laki-laki dan 10 wanita,
mulai usia 12-73 tahun (rata-rata: 37). Biasanya tidak ditemukan
gejala fisik patognomonik. Semua pasien telah dipindai pada unit
0,2-T MR (Artoscan, Esaote). Protokol pencitraan termasuk
berputar-gema T1 tertimbang (TR / TE 560/24 ms), T2- terrtimbang
(2060/80 ms) di bidang koronal, sagital, dan aksial. Banyak pasien
yang menolak dilakukan operasi untuk melakukan pengobatan. Mereka
cenderung melakukan terapi konservatif dan konseling
saja.HASILSemua kista menggambarkan intensitas sinyal rendah pada
gambar T1-tertimbang dan tinggi sinyal intensitas gambar
T2-tertimbang. Dua puluh delapan kista ditemukan di ligamen
cruciatum anterior (ACL) dan tiga di ligamen cruciatum posterior
(PCL). Sebagian besar kista berbentuk bulat dengan batas tegas dan
tampak berlobul. Ketika kista sudah cukup besar, ligamen terlihat
terdrorong ke sisi lateral, menghasilkan gambaran ACL terpelintir
seperti yang terlihat pada Artroskopi atau ditafsirkan pada MRI
(Gambar 1). Batas kista meluas dari ACL ke PCL dalam empat kasus,
menunjukkan kista dapat terbentuk dari ruang antara ACL dan PCL
(Gambar 2). Kista dari PCL terutama di bawah ligamen (Gambar
3).
Gambar 1: Kista ACL pada gambar T2-tertimbang. (A) ACL
terpelintir, karena adanya kista pada bidang sagital. (B) Kista
dari ACL pada bidang koronal.
Gambar 2: kista pada ACL menyebar di antara ACL dan PCL gambar
T2-tertimbang.
Gambar 3 Kista PCL pada bidang sagital pada T2-tertimbang
gambar.DISKUSIDalam studi ini, ditemukan bahwa MRI bermanfaat untuk
mendeteksi kista ini, dan manajemen arthroscopic efektif. Tiga
puluh satu kista yang ditemukan oleh pemeriksaan MRI, memberikan
insiden 0,36%. Insiden pasien yang menjalani bedah intervensi untuk
manajemen kondisi ini 0,88% dengan reseksi arthroscopic pada kista
yang dilakukan pada 11 pasien dari 1.253 kasus yang disaring dan
membentuk bagian dari penelitian ini. Tidak ada trauma lutut
ditemukan di salah satu 31 pasien. Namun, jaringan sinovial
membran, kolagen, dan fasia ditemukan dalam pemeriksaan histologi.
Oleh karena itu, dapat dihipotesiskan bahwa beberapa trauma lutut
ringan berulang berkontribusi dalam perkembangan kista. Fakta bahwa
kista terjadi terutama pada laki-laki (rasio laki-laki: perempuan,
21:10) juga mendukung kesimpulan ini karena perempuan secara umum
dianggap jarang trauma karena olahraga. Diagnosis banding kista
dapat dikesampingkan dengan mengandalkan temuan khas MRI pada
kondisi ini. Dalam satu studi, massa di belakang batas lemak
inferior Hoffa Pad diidentifikasi pada 18 dari 133 pasien (13,5%)
yang lalu dirujuk untuk MRI lutut; Massa ini dapat terisi dengan
cairan dan menyebabkan diagnosis yang keliru yaitu kista ganglion
intraartikuler. Patologi lainnya, termasuk hemangioma, sarkoma
sinovial, dan sinovitis villonodular, dapat di salah diagnosa
sebagai kista, tetapi patologi ini hadir dengan fitur MRI unik yang
harus memfasilitasi diagnosa yang tepat.MRI merupakan alat yang
penting dalam mendiagnosis kista, terutama ketika pasien tidak
memiliki riwayat trauma tertentu. Dalam MRI, kista ganglion
menunjukkan karakteristik cairan dengan intensitas sinyal rendah
pada gambar T1-tertimbang dan sinyal meningkat pada gambar
T2-tertimbang. Mereka digambarkan muncul sebagai struktur berlobul,
dan mudah dibedakan dari kista Baker atau kista menisci pada gambar
T2-tertimbang. Biasanya terletak di dalam atau di sekitar ligamen,
struktur ini tidak mencakup medial dan lateral gastrocnemius. Untuk
tujuan penelitian ini mesin tesla berkekuatan rendah 0,2 T, bersama
dengan ketebalan bagian 4,5 mm digunakan. Hal ini mungkin secara
teoritis mengurangi sensitivitas deteksi beberapa lesi kecil
sehingga MRI dengan intensitas tinggi dilakukan karena lebih
sensitif.
KESIMPULANKista ganglion ligamen cruciatum adalah gangguan umum
dengan gejala non-spesifik. Riwayat klinis nyeri dengan ekstensi
dan fleksi dapat disebabkan oleh beberapa hal dan Kista ganlion
adalah salah satunya. MRI penting untuk mengkonfirmasikan lesi
kista dan memberikan informasi yang berguna untuk perencanaan pra
operasi arthroscopic sebelum prosedur dilakukan. Hal ini juga
membantu mengesampingkan kemungkinan lesi intra-artikular lainnya.
Hasil MRI dan korelasi arthroscopic kista ligamen seperti yang
ditunjukkan dalam penelitian kami memperkuat nilai MRI pra operasi
pada pasien dengan nyeri lutut kronis tanpa etiologi yang jelas.
Kista Ganglion terbaik divisualisasikan pada MRI. USG, CT,
arthrography, dan Artroskopi juga dapat digunakan untuk
mendiagnosis kista ini, tapi modalitas ini dianggap kurang praktis
dan efektif.
DAFTAR PUSTAKAMao et al.: Ganglion cysts of the cruciate
ligaments:a series of 31 cases and review of the literature. BMC
MusculoskeletalDisorders 2012 13:137.
Guolong et al.: An Intra-tendonous ganglion cyst causing
impingement between the anterior cruciate ligament and anterior
root of the medial meniscus: a case report. BMC Sports Science,
Medicine, and Rehabilitation 2013 5:22.
Stein et al.: Cysts About the Knee: Evaluation and Management.
Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons.
2013;21:469-479